PENAKSIRAN PELUANG KESEMBUHAN
|
|
- Hendra Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosdng SNaPP2011 Sans, Teknolog, dan Kesehaan ISSN: PENAKSIRAN PELUANG KESEMBUHAN DENGAN KEKAMBUHAN BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL 1 Abdul Kudus, 2 R. Dachlan Muchls, dan 3 Tk Respa 1,2 Jurusan Saska, Unversas Islam Bandung, Jl. Purnawarman No. 63 Bandung Fakulas Kedokeran, Unversas Islam Bandung, Jl. Tamansar No. 1 Bandung E-mal: 1 akudus69@yahoo.com, 2 rosdch@yahoo.com, 3 k.respa@gmal.com Absrak. Dalam kajan klns, dlakukan pengamaan erhadap respon dar pasenpasen erhadap pengobaan yang sudah dberkan kepadanya. Sebagan dar pasen-pasen ersebu mungkn sembuh. Sedangkan sebagan lannya yang mash mengdap penyak mungkn kambuh aau bahkan mennggal. Fenomena ersebu drumuskan ke dalam suau model saska yang mengasumskan bahwa kurva fungs keahanan mempunya benuk yang menurun lalu mendaar, dmana ngg dar kurva saa mendaar ersebu mencermnkan persenase dar pasen yang sembuh (peluang kesembuhan). Model n menyaakan bahwa kelompok pasen yang mash mengdap penyak, dengan propors 1, mempunya laju kekambuhan yang konsan sebesar, arnya fungs keahanannya adalah eksponensal. Penerapan model n pada daa pasen pencangkokan sumsum ulang dperoleh aksran peluang kesembuhannya sebesar Kaa kunc : Peluang kesembuhan, dsrbus eksponensal, pencangkokan sumsum ulang 1. Pendahuluan Dalam kajan klns, ka mengama respon dar pasen-pasen erhadap pengobaan yang sudah dberkan kepadanya. Sebagan dar pasen-pasen ersebu, serng dengan waku, mungkn bebas dar anda-anda aau gejala-gejala penyaknya, sehngga danggap sembuh. Sedangkan sebagan lannya mungkn kambuh aau bahkan mennggal. Masalah yang dhadap salah saunya adalah mengena penaksran persenase pasen yang sembuh (peluang sembuh). Meode palng sederhana dan palng serng dpaka unuk menaksr persenase kesembuhan adalah aksran k yang ka dapakan dar kurva fungs keahanan hdup, yang basanya menggunakan meode Kaplan-Meer (1958). Tngka keahanan sampa dengan pengamaan lma ahun aau sepuluh ahun serngkal dgunakan dalam makalah-makalah lmah. Taksran k n sanga berguna bag doker dalam menjelaskan keahanan hdup dar pasen-pasen, eruama keka kurva fungs keahanan berbenuk menurun dan kemudan mendaar seelah k waku erenu yang menggambarkan dak ada lag kekambuhan dar penyak ersebu. Pasen-pasen yang mampu berahan danggap sebaga sembuh. Walau bagamanapun, aksran k n mempunya varans yang makn besar serng dengan makn sedknya ukuran sampel (pasen-pasen) yang mampu berahan lama. Sebaga conoh, aksran k dar kurva fungs keahanan mungkn sama unuk lma dan sepuluh ahun, eap karena ukuran sampel makn berkurang, serng dengan berjalannya waku pengamaan, maka aksran varansnya akan berbeda. 93
2 94 Abdul Kudus e al. Dalam kepusakaan elah dajukan berbaga macam cara pemodelan dan penaksran persenase kesembuhan. Msalnya persenase kesembuhan ersebu dmodelkan secara ekspls sebaga suau parameer dalam fungs dsrbus peluang, sehngga aksran dar persenase kesembuhan ersebu mempunya varans yang dak erganung erhadap waku (me-nvaran). Dalam makalah n akan dkemukakan sebuah model dmana kurva fungs keahanannya akan mempunya benuk yang menurun lalu mendaar, dmana ngg dar kurva saa mendaar ersebu mencermnkan persenase dar pasen yang sembuh (peluang kesembuhan). Pendekaan n dharapkan dapa memodelkan fenomena pasen yang mengdap sau jens penyak, dmana penyak yang ddap merupakan sau-saunya penyebab kekambuhan. Jka pasen ersebu merespon secara bak erhadap pengobaan yang dberkan kepadanya dan penyaknya eraas, maka masa hdupnya akan lebh lama karena sembuh dan seha. Dengan demkan, akan ada gars mendaar pada kurva fungs keahanan. 2. Analss Daa Keahanan Hdup Analss daa keahanan hdup (survval analyss) adalah meode-meode saska yang dujukan unuk menganalss daa yang berupa lamanya waku sampa erjadnya suau kejadan. Sebaga conoh, daa lamanya waku sampa seorang pasen mengalam kekambuhan seelah melalu pengobaan. Dalam kepusakaan lmu eknk, meode n dsebu analss relablas (relably analyss), dmana daanya basanya berupa lamanya waku sampa erjadnya kegagalan mesn (keandalan mesn). Beberapa kepusakaan membahas mengena analss n anara lan Marubn dan Valsecch (1995), Escobar dan Meeker (1998), Kalbflesch dan Prence (2002) dan Lawless (2003). Dalam analss n ddefnskan T yau varabel acak non-negaf bag lamanya waku yang dukur dar suau k pangkal sampa suau k akhr. Dalam konek kajan klns, serngkal T menyaakan lamanya waku yang dukur sejak pengobaan sampa erjadnya suau kejadan yang del, msalnya kemaan aau kekambuhan. Fungs dsrbus peluang F dan fungs keahanan (survval) S bag varabel acak T ddefnskan sebaga F PT dan S PT sehngga F S 1. Penelan n hanya akan membahas varabel acak T yang konnu, dmana F 0 0 dan S 0 1. Fungs densas peluang ddefnskan sebaga df ds f d d Dengan demkan F f sds dan S f s 0 Penelan-penelan analss keahanan menumpukan perhaan pada fungs kegagalan (hazard). Fungs kegagalan menyaakan model peluang kegagalan sesaa, yang ddefnskan sebaga h P T T lm 0 ds Prosdng Semnar Nasonal Penelan dan PKM Sans, Teknolog, dan Kesehaan
3 Penaksran Peluang Kesembuhan dengan Dsrbus Eksponensal Dsrbus Eksponensal merupakan salah sau benuk dsrbus daa keahanan hdup yang banyak djumpa, fungsnya sederhana akan eap memlk kelemahan, karena laju kegagalan dasumskan konsan sepanjang waku. Jka T menyaakan daa masa hdup yang berdsrbus eksponensal, maka laju kegagalan pada umur 1 akan sama dengan pada umur 2, dmana fungs densasnya dnyaakan melalu persamaan, λ exp λ unuk 0, λ 0 f 0 unuk lannya Berdasarkan fungs densas, dperoleh fungs dsrbus kumulafnya, yau F PT f sds 1 exp 0 dan fungs keahanannya S() exp Sedangkan benuk fungs kegagalan (hazard)-nya adalah h λ Hal n menunjukkan bahwa benuk fungs laju kegagalannya adalah konsan. 2.2 Pemodelan Peluang Kesembuhan Pemodelan peluang kesembuhan dlakukan dengan menganggap bahwa ada sebagan propors dar pasen-pasen yang menjad sembuh dan kemudan mempunya peluang kemaan yang normal. Sedangkan sebagan ssanya, 1, mempunya peluang berahan yang lebh rendah dkarenakan mash mengdap penyak erenu (msalnya kanker). Secara maemas, jka S 0 menyaakan fungs keahanan hdup bag orang normal, maka peluang berahan hdup melebh waku bag pendera kanker seelah melalu pengobaan adalah S S 0 1 S0 e.. (1) dmana e menyaakan komponen peluang kemaan ambahan dkarenakan kanker. Serng dengan waku, fungs keahanan dar populas secara keseluruhan (yang erdr aas pasen yang sembuh dan pasen yang mash mengdap kanker) akan menuju nla. Pemodelan dapa dsederhanakan dengan mengasumskan bahwa kelompok pasen yang mash mengdap penyak kanker, dengan propors 1, mempunya laju kekambuhan yang konsan sebesar, arnya fungs keahanannya adalah eksponensal. Sedangkan kelompok pasen ssanya, dengan propors sebesar, mengalam kesembuhan, sehngga laju kekambuhannya adalah nol. Modelnya drumuskan sebaga dmana S 1 S p.. (2) S p adalah fungs keahanan bag pasen yang mash berpenyak yang dasumskan berdsrbus eksponensal, S p e. Serng dengan waku menuju ak hngga model (2) akan konvergen menuju nla. Dengan kaa lan, kurva fungs keahanan akan mempunya benuk yang menurun lalu mendaar pada nla. Model n cocok bag kasus sau jens penyak yang lamba laun akan sembuh. ISSN: Vol 2, No.1, Th, 2011
4 96 Abdul Kudus e al. Pendekaan yang berbeda dkemukakan oleh Yakovlev (1994) dan Tsodkov (1998), dmana model yang dgunakan dak lag merupakan model campuran seper model (2), akan eap merupakan model non-campuran, yakn S exp F.. (3) dmana F adalah fungs dsrbus dar varabel acak non-negaf T. Fungs keahanan (3) n akan konvergen menuju exp, sehngga a bukanlah merupakan fungs dsrbus yang basa. Parameer dsebu sebaga parameer persenase/propors/fraks yang sembuh. Kudus dan Ibrahm (2006) dan Kudus (2010) sudah membua pengembangan erhadap model (3) dengan pendekaan compeng rsk menggunakan beberapa fungs dsrbus paramerk. Model n kemudan derapkan pada kasus sebab-sebab berhennya penggunaan ala konraseps. Kajan menunjukkan bahwa model yang dkembangkan cukup bak dan realss. 3. Penaksran Model Peluang Kesembuhan Meode kemungknan maksmum akan dgunakan unuk menaksr parameer model. Dalam analss daa survval yang mengandung daa ersensor, fungs kemungknan drumuskan sebaga berku: L f S Pengamaan lengkap Pengamaan ersensor S menyaakan fungs survval bag pengaman, dan dmana = 1,2,,n. f menyaakan fungs densas. Fungs kemungknan n akan dbenuk berdasarkan model (2) dengan mengasumskan dsrbus eksponensal, unuk kemudan dcar nla maksmumnya (aau nla maksmum dar logarma fungsnya), sehngga akan ddapakan nla-nla aksran parameernya. Jka kelompok pasen yang mash mendera penyak mempunya fungs keahanan mengku model dsrbus Eksponensal, maka persamaan (2) menjad S 1 e.. (4) dmana varabel acak T adalah lamanya waku sampa erjad perswa kemaan aau kekambuhan, dengan varabel ndkaor penyensoran 0; ersensor 1; mennggal aau kambuh Dengan demkan fungs densasnya adalah f 1 e.. (5) dan fungs kemungknannya adalah dan fungs log-kemungknannya adalah L n 1.. (6) 1, f S Prosdng Semnar Nasonal Penelan dan PKM Sans, Teknolog, dan Kesehaan
5 Penaksran Peluang Kesembuhan dengan. 97 l, ln f 1 ln S n 1 n 1 1 e 1 ln 1 n ln1 ln 1 ln 1 e 1 ln e.. (7) Penaksran parameer dan dlakukan dengan menggunakan meode kemungknan maksmum, yau dengan daa yang ada ka mencar nla dan yang memaksmumkan fungs kemungknan (7). Dperlukan pengmplemenasan dar meode n ke dalam bahasa pemrograman kompuer. Meode penaksran parameer n dmplemenaskan dalam sofware SAS. 4. Penerapan pada Daa Keahanan Hdup Pasen Pencangkokan Sumsum Tulang Pencangkokan sumsum ulang adalah pengobaan sandar unuk leukema aku. Proses penyembuhan seelah pencangkokan sumsum ulang merupakan suau proses yang kompleks. Prognosa unuk kesembuhan berganung kepada fakor-fakor rsko yang dkeahu pada saa pencangkokan, seper umur pasen dan aau umur donor dan juga jens kelamn, sadum penyak, dan lamanya waku dar sejak dagnoss sampa ransplanas. Prognosa akhr mungkn berubah serng dengan rwaya pasca pencangkokan pasen dengan mbulnya kejadan-kejadan secara acak selama proses penyembuhan, seper mbulnya graf-versus-hos dsease (GVHD) yang aku aaupun krons, kembalnya ngka plaele ke ngka normal, kembalnya granulocyes ke ngka normal, aau mbulnya nfeks. Pencangkokan danggap gagal keka leukemanya kambuh aau keka s pasen mennggal saa masa penyembuhan (kemaan erka dengan perlakuan). Copelan e al. dalam Klen dan Moeschberger (2003) melakukan kajan dengan menggunakan percobaan mulcener dmana pasen-pasen dpersapkan unuk melakukan pencangkokan dengan meode pengkondsan yang bebas radas. Meode yang dgunakan pada pasen acue myelocc leukema (AML) dan acue lymphoblasc leukema (ALL) n adalah kombnas dar oral Busulfan (BU) 16 mg/kg dan nravenous cyclophosphamde (Cy) 120 mg/kg. Sebanyak 137 pasen (99 AML dan 38 ALL) drawa pada salah sau dar empa rumah sak: 76 pasen d Rumah Sak Oho Sae Unversy (OSU) d Columbus, 21 pasen d Hahnemann Unversy (HU) d Phladelpha, 23 pasen d S. Vncen s Hospal (SVH) d Sydney Ausrala dan 17 pasen d Alfred Hospal (AH) d Melbourne. Kajannya melbakan pencangkokan yang dlaksanakan d empa-empa ersebu dar mula 1 Mare 1984 sampa 30 Jun Waku pemanauannya adalah 7 ahun, dmana ada 42 pasen yang kambuh dan 41 pasen yang mennggal. Pasen-pasen ersebu dkelompokkan ke dalam ga kelompok berdasarkan ngka rskonya pada saa berlangsungnya pencangkokan, yau ALL (38 pasen), AML bersko rendah (54 pasen) dan AML bersko ngg (45 ISSN: Vol 2, No.1, Th, 2011
6 98 Abdul Kudus e al. pasen). Dar daa n, ka ngn menaksr propors pasen yang sembuh dengan menggunakan model persamaan (2). Hasl penaksran model (4) dperoleh sbb: Approx Approx Objecve No Parameer Esmae Sd Err Value Pr > Funcon 1 ph E E-8 2 lambda E Value of Objecve Funcon = Dengan demkan aksran fungs survvornya adalah Sˆ e.. (8) Gambar 1. Taksran Fungs Survvor Pasen Pencangkokan Sumsum Tulang Dar Gambar 1 ampak bahwa peluang kesembuhan dar pasen yang melangsungkan pencangkokan sumsum ulang adalah sebesar ˆ Hal n dunjukkan oleh fungs survvor yang asmok pada gars mendaar ˆ Mengnga pasen-pasen ersebu sebenarnya erdr aas ga kelompok ngka rsko, yau 1) Kelompok pasen acue lymphoblasc leukema (ALL), 2) acue myelocc leukema rsko rendah (AML low) dan 3) acue myelocc leukema rsko ngg (AML hgh), maka ka akan menaksr peluang kesembuhan pada seap kelompok rsko. Bag kelompok ALL dperoleh aksran modelnya sbb: Approx Approx Objecve N Parameer Esmae Sd Err Value Pr > Funcon 1 ph E-9 2 lambda E-9 Value of Objecve Funcon = Sehngga model persamaan aksrannya adalah: Sˆ e ALL Bag kelompok AML low dperoleh aksran modelnya sbb: Approx Approx Objecve N Parameer Esmae Sd Err Value Pr > Funcon 1 ph E-8 2 lambda Value of Objecve Funcon = Prosdng Semnar Nasonal Penelan dan PKM Sans, Teknolog, dan Kesehaan
7 Sehngga model persamaan aksrannya adalah: Sˆ e AMLlow Bag kelompok AML hgh dperoleh aksran modelnya sbb: Penaksran Peluang Kesembuhan dengan. 99 Approx Approx Objecve N Parameer Esmae Sd Err Value Pr > Funcon 1 ph lambda E Value of Objecve Funcon = Sehngga model persamaan aksrannya adalah: Sˆ e AMLhgh Kega aksran fungs survvor d aas dgambarkan dalam Gambar 2. Gambar 2. Taksran Fungs Survvor unuk Tga Kelompok Rsko Dar Gambar 2 ampak bahwa peluang kesembuhan dalam uruan menngka dar kega kelompok pasen ersebu adalah (AML hgh), (ALL) dan (AML low). 5. Kesmpulan Penaksran peluang kesembuhan dperoleh melalu penaksran model campuran yang dbangun dengan mengasumskan dsrbus eksponensal bag keahanan hdup kelompok pasen yang mengalam kekambuhan. Salah sau parameernya, yau, merupakan parameer unuk peluang kesembuhan n. Meode kemungknan maksmum dgunakan unuk menaksr model n, dengan erlebh dahulu merumuskan fungs kemungknannya. ISSN: Vol 2, No.1, Th, 2011
8 100 Abdul Kudus e al. Penerapan model n pada daa keahanan hdup pasen yang melakukan pencangkokkan sumsum ulang dperoleh aksran peluang kesembuhan sebesar Sedangkan jka dlakukan analss unuk ga kelompok pasen, dperoleh hasl sebaga berku: a. Unuk kelompok pasen acue lymphoblasc leukema (ALL) dperoleh aksran peluang kesembuhannya sebesar b. Unuk kelompok pasen acue myelocc leukema (AML) bersko rendah dperoleh aksran peluang kesembuhannya sebesar c. Unuk kelompok pasen acue myelocc leukema (AML) bersko ngg dperoleh aksran peluang kesembuhannya sebesar Dafar Pusaka Escobar dan Meeker. (1998). Sascal Mehods for Relably Daa. John Wley & Sons. New York. Kalbflesch, J. D. and Prence, R. L. (2002). The Sascal Analyss of Falure Tme Daa, 2 nd Ed. John Wley & Sons, Inc.: Hoboken, New Jersey Kaplan, E. L. and Meer, P. (1958). Nonparamerc esmaon from ncomplee observaon. Journal of he Amercan Sascal Assocaon 53: Klen, J. and Moeschberger, M. (2003) Survval Analyss: Technques for Censored and Truncaed Daa, 2nd ed. Sprnger-Verlag Kudus, A. and Ibrahm, N. A. (2006). Modelng cumulave ncdence usng paramerc cure model. Prosdng Semnar Kebangsaan Sans Kuanaf December, Langkaw, Malaysa. Kudus, A. (2010). The exponenal Gomperz-lke subdsrbuon model for compeng rsk survval me daa. Proceedngs he Thrd Inernaonal Conference on Mahemacs and Naural Scences November Bandung. Lawless, J. F. (2003). Sascal Models and Mehods for Lfeme Daa. John Wley & Sons, Inc.: Hoboken, New Jersey Marubn, E. and Valsecch, M. G. (1995). Analysng Survval Daa from Clncal Trals and Observaonal Sudes. John Wley & Sons Ld: Chcheser, England. Tsodkov, A. (1998). A proporonal hazards model akng accoun of long-erm survvors. Bomercs 54: Yakovlev. (1994). Leers o he edor: paramerc versus non-paramerc mehods for esmang cure raes based on censored survval daa. Sascs n Medcne 13: Prosdng Semnar Nasonal Penelan dan PKM Sans, Teknolog, dan Kesehaan
Jumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun
Baasan Masalah Jumlah kasus pendera penyak Demam Berdarah Dengue (DBD d Koa Surabaya ahun - Varabel Explanaory (Varabel penjelas yang dgunakan dalam penelan adalah varabel Iklm (Curah hujan, Suhu, Kelembaban
Lebih terperinciBAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI
BAB ETROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUYI Model Markov Tersembuny (Hdden Markov Model, MMT) elah banyak daplkaskan dalam berbaga bdang seper pelafalan bahasa (speeh reognon) dan klasfkas (luserng).
Lebih terperinciPENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1
PENDUGAAN SAISIK AREA KECIL DENGAN MEODE EMPIRICAL CONSRAINED AYES Ksmann Jurusan Penddkan Maemaka FMIPA Unversas Neger Yogyakara Absrak Meode emprcal ayes (E merupakan meode yang lebh aplkaf pada pendugaan
Lebih terperinciBAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU
BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU Pada bab III, ka elah melakukan penguan erhadap meoda Runge-Kua orde 4 pada persamaan panas. Haslnya, solus analk persamaan panas
Lebih terperinciBAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
Maa kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan dferensal dapa dbedakan menjad dua macam erganung pada jumlah varabel bebas. Apabla persamaan ersebu mengandung hana sau varabel
Lebih terperinciCreated by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
Creaed by Smpo PDF Creaor Pro (unregsered verson) hp://www.smpopdf.com Sask Bsns : BAB 8 VIII. ANALISIS DATA DERET BERKALA (TIME SERIES) 8.1 Pendahuluan Daa Berkala (Daa Dere waku) adalah daa yang dkumpulkan
Lebih terperinciMuthmainnah PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007 M/1428 H
PERBANDINGAN MODEL COX PROPORTIONAL HAZARD DAN MODEL PARAMETRIK BERDASARKAN ANALISIS RESIDUAL (Sud Kasus pada Daa Kanker Paru-Paru yang Dperoleh dar Conoh Daa pada Sofware S-Plus 2000 dan Smulas unuk Dsrbus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab n akan dbahas beberapa eor dasar yang kelak akan dgunakan dalam penurunan formula penenuan harga Asan Opon, bak secara analk pada Bab III maupun secara numerk pada Bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Defns Rangkaan Lsrk Rangkaan Lsrk adalah sambungan dar beberapa elemen lsrk ( ressor, kapasor, ndukor, sumber arus, sumber egangan) yang membenuk mnmal sau lnasan eruup yang dapa
Lebih terperinci( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32)
8 Raaan poserornya adalah E m x ò (, ) f ( x) m f x m f f m ddm (32) Dalam obseras basanya dgunakan banyak daa klam. Msalkan saja erdr dar grup daa klam dengan masng-masng grup ke unuk seap, 2,..., yang
Lebih terperinciKajian Model Markov Waktu Diskrit Untuk Penyebaran Penyakit Menular Pada Model Epidemik SIR
JURAL TEKK POT Vol, o, (0) -6 Kajan odel arkov Waku Dskr Unuk Penyebaran Penyak enular Pada odel Epdemk R Rafqaul Hasanah, Laksm Pra Wardhan, uhud Wahyud Jurusan aemaka, Fakulas PA, nsu Teknolog epuluh
Lebih terperinciJurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (2)
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (016) 337-350 (301-98X Prn) D-17 Analss Kurva Survval Kaplan Meer pada Pasen HIV/AIDS dengan Anrerovral Therapy (ART) d RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaen Mojokero
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013
3. Lokas dan Waku Penelan 3.. Lokas Penelan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelan n dlaksanakan d SMP Neger 7 Goronalo pada ahun ajaran 0/03 3.. Waku Penelan Penelan n d laksanakan pada semeser genap ahun
Lebih terperinciBAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode
BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode penaksran parameer pada persamaan smulan yau meode Three Sage Leas Square (3SLS. Sebelum djelaskan lebh lanju
Lebih terperinciHidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal
Hdden Markov Model Oleh : Frdanza, urul Gusran dan Akmal Dosen Jurusan Maemaka FMIPA Unversas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang Km 2, Janangor, Jawa Bara elp. / Fax : 022 7794696 Absrak Hdden Markov
Lebih terperinci( L ). Matriks varians kovarians dari
LIVIA PUSPA T 677 9.3 METODE KOMPONEN UTAMA Informas yang dbuuhkan daam eknk komponen uama suau daa ddapa dar marks varans kovarans, aau marks koreasnya. Meode komponen uama n, beruuan unuk menaksr parameer
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C Oleh : Ir. A.achman Hasbuan dan Naemah Mubarakah, ST . Persamaan Dferensal Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dar suau persamaan dferensal orde sau adalah:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS
PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS Mra Puspasar, Snggh Sapad, Dana Puspasar Absraks PT Ulam Tba Halm merupakan salah sau ndusr mnuman serbuk d Indonesa, dmana
Lebih terperinciModifikasi Penaksir Robust dalam Pelabelan Outlier Multivariat
Vol. 14, No. 1, 46-53, Jul 2017 Modfkas Penaksr Robus dalam Pelabelan Ouler Mulvara Erna Tr Herdan Absrak Ouler adalah suau observas yang polanya dak mengku mayoras daa. Ouler dalam kasus mulvara sanga
Lebih terperinciANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor
ANaISIS - TANSIEN. Kapasor dalam angkaan D Sebuah kapasor akan ermua bla erhubung ke sumber egangan dc seper yang dperlhakan pada Gambar. Pada Gambar (a), kapasor dak bermuaan yau pla A dan pla B mempunya
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciAnalisis Survival pada Pasien Penderita Sindrom Koroner Akut di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2013 Menggunakan Regresi Cox Proportional Hazard
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (215) 2337-352 (231-928X Prn) D151 Analss Survval pada Pasen Pendera Sndrom Koroner Aku d RSUD Dr. Soeomo Surabaya Tahun 213 Menggunakan Regres Cox Proporonal Hazard
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR
B-5-1 PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR Wsnu Bud Sunaryo, Haryono ITS Surabaya ABSTRAK Dalam duna konsruks saa n pemakaan produk beon
Lebih terperinciAPLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a
APLIKASI STRUKTUR GRUP ANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI Mujash a a Program Sud Maemaka Jurusan Tadrs Fakulas Tarbah IAIN Walsongo Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngalan Semarang
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERA KABUPATEN PACTAN NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAAN PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM j KABUPATEN
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan
KONSEP DASAR Laar belakang Meode Numerk Ilusras masalah numerk Angka sgnfkan Akuras dan Press Pendekaan dan Kesalahan Laar Belakang Meode Numerk Tdak semua permasalahan maemas dapa dselesakan dengan mudah,
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryano Sudrham nalss Rangkaan Lsrk D Kawasan Waku BB 12 nalss Transen d Kawasan Waku Rangkaan Orde Perama Yang dmaksud dengan analss ransen adalah analss rangkaan yang sedang dalam keadaan peralhan
Lebih terperinciBAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode
BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode robus unuk mendeeks penclan (ouler) dalam analss komponen uama robus yau meode Mnmum Covarance Deermnan
Lebih terperinciINFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER
Tatk Wdharh dan Naschah ska Andran (Inferens Fungs Ketahanan dengan Metode Kaplan-Meer INFERENI FUNGI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER Tatk Wdharh dan Naschah ska Andran Jurusan Matematka FMIPA UNDIP
Lebih terperinciPenerapan Statistika Nonparametrik dengan Metode Brown-Mood pada Regresi Linier Berganda
Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor, Me 6 ISSN 85-789 Penerapan Saska Nonparamerk dengan Meode Brown-Mood pada Regres Lner Berganda Applcaon of Nonparamerc Sascs, wh Brown-Mood Mehod on Mulple Lnear Regresson
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Model Persediaan Model Deterministik
6 BAB LANDASAN TEORI. Model Persedaan.. Model Deermnsk Model Deermnsk adalah model yang menganggap nla-nla parameer elah dkeahu dengan pas. Model n dbedakan menjad dua: a. Deermnsk Sas. D dalam model n
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR)
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (04) 337-350 (30-98X Prn) D-36 Peramalan Penjualan eda Moor Tap Jens d Wlayah Surabaya dan Blar dengan Model ARIMA Box-Jenkns dan Vecor Auoregressve (VAR) Ade
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TD-COX PADA ANALISA SURVIVAL MAHASISWA DI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
Webse : jurnal.umj.ac.d/ndex.php/semnasek IMPLEMENTASI TD-COX PADA ANALISA SURVIVAL MAHASISWA DI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Yayuk Seyanng Asuk 1*, Dan Tresnawan 2 *1 Prod Teknk Spl, Fakulas Teknk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDAAN TEORI Pada bab n akan dbahas beberapa eor maemaka keuangan dan saska yang mendukung dalam penurunan formula Lookback Opons pada Bab III dan pembuaan program pada Bab IV. Teor-eor yang
Lebih terperinciBAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR
15 BAB III MODEL PERTUMBUHA EKOOMI DUA SEKTOR 3.1 Aum dan oa Model perumbuhan dua ekor n merupakan model perumbuhan dengan dua komod yang dhalkan, yau barang modal dan barang konum. Kedua barang n dproduk
Lebih terperinciPROSES STOKASTIK KELAHIRAN-KEMATIAN DENGAN DUA JENIS KELAMIN SECARA KELOMPOK PADA PROSES YULE- FURRY. Samsuryadi
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMUTER Vol. 4. No. - Agusus ISSN : 4-858 ROSES STOKASTIK KELAHIRAN-KEMATIAN DENAN DUA JENIS KELAMIN SECARA KELOMOK ADA ROSES YULE- FURRY Samsuryad Jurusan Maemaka FMIA Unversas Srwaya
Lebih terperinciAnalisis Jalur / Path Analysis
Analss Jalur / Pah Analyss Analss jalur adalah salah sau benuk model SEM yang dak mengandung varable laen. Tenu saja model n lebh sederhana dbandngkan dengan model SEM lengka. Analss jalur sebenarnya meruakan
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*
PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor
Lebih terperinciKresnanto NC. Model Sebaran Pergerakan
Kresnano C Moel Sebaran Pergerakan Kresnano C Tujuan Uama: Mengeahu pola pergerakan alam ssem ransporas serng jelaskan alam benuk arus pergerakan (kenaraan, penumpang, an barang) yang bergerak ar zona
Lebih terperinciSolusi Numerik Model Umum Epidemik Susceptible, Infected, Recovered (SIR) dengan Menggunakan Metode Modified Milne-Simpson
JURNAL SAINTIFIK VOL. NO. JULI 0 Slus Numerk Mdel Umum Epdemk Suscepble Ineced Recvered SIR denan Menunakan Mede Mded Mlne-Smpsn Wayudn Nur Nurul Muklsa Abdal Prram Sud Maemaka FMIPA Unversas Sulawes Bara
Lebih terperinciABSTRACT. Mathematics, IPB. For censored data, survival time using Exponential method is St ˆ( ) = e λ
ANALII DATA URVIVAL WAKTU TUNGGU MENDAPATKAN PEKERJAAN PERTAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKPONENIAL DAN WEIBULL MARLINA RAHMAWATI G5433 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GSTAR(1,1) UNTUK DATA CURAH HUJAN
Bulen Ilmah Mah. Sa. dan Terapannya (Bmaser) Volume 6, o. 03 (017), hal 159 166. PEERAPA MODEL GSTAR(1,1) UTUK DATA CURAH HUJA Ism Adam, Dadan Kusnandar, Hendra Perdana ITISARI Model Generalzed Space Tme
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3. Meode Penelan Meode penelan yang dgunakan dalam penelan n adalah meode deskrpf anals. Wnarno Surakhmad (990:40) mengemukakan bahwa meode deskrpf mempunya cr-cr sebaga berku:.
Lebih terperinciTUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE
TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE Fan Puspasar 201 16019 Program Sud Magser Maemaa Faulas Maemaa dan Ilmu Pengeahuan Alam Insu Tenolog Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Masalah Knerja pembangunan ekonom Indonesa bsa dkaakan sanga membanggakan dengan ngka perumbuhan ekonom selama beberapa dekade erakhr n sangalah ngg, walaupun mengalam
Lebih terperinci! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013
! BUPAT PACrAN j PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciMODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEKTROKARDIOGRAM DENGAN INTERVAL DENYUT BERDISTRIBUSI GAMMA
Prosdng Semnar Nasonal Sans dan Penddkan Sans IX, Fakulas Sans dan Maemaka, UKSW Salaga, Jun 4, Vol 5, No., ISSN :87-9 MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL ELEKTROKARDIOGRAM DENGAN INTERVAL DENYUT BERDISTRIBUSI
Lebih terperinciDi bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif
Regres Dummy D bdang ekonom dak semua nformas dapa dukur secara kuanaf Peubah dummy dgunakan unuk memperoleh nformas yang bersfa kualaf Conoh pada daa cross secon: Gender: sebaga penenu jumlah pendapaan
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciPengenalan Aksara Pallawa dengan Model Hidden Markov
Pengenalan Aksara Pallawa dengan Model Hdden Markov Wwen Wdyasu Teknk Elekro, Fakulas Sans dan Teknolog, Unversas Sanaa Dharma Emal: wwen@usd.ac.d Absrak Aksara Pallawa aau kadangkala duls sebaga Pallava
Lebih terperinci' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN
j BUPAT PACTAN ' PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESN BAG NDUSTR KECL DAN MENENGAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciBAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model
BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk
Lebih terperinciNILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DENGAN TINGKAT BUNGA BERUBAH BERDASARKAN FORMULA FISHER
ILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DEGA TIGKAT BUGA BERUBAH BERDASARKA FORMULA FISHER Devs Apranda, Johannes Kho, Sg Sugaro Mahasswa rogram S Maemaka Dosen Jurusan Maemaka Fakulas Maemaka dan Ilmu engeahuan
Lebih terperinciPERBAIKAN ASUMSI KLASIK
BAHAN AJAR EKONOMETRI AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIAH OGAAKARTA PERBAIKAN ASUMSI KLASIK 6.. Mulkolnearas Jka model ka mengandung mulkolneras yang serus yakn korelas yang ngg anar varabel ndependen,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciKONSTRUKSI LIFE TABLE UNTUK INDIVIDU
KONSTRUKSI LIFE TABLE UNTUK INDIVIDU DALAM INTERVAL WAKTU SATU TAHUN oleh ANIS FUUADAH NIM. M0198020 SKRIPSI dtuls dan dajukan untuk memenuh sebagan persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sans Matematka.
Lebih terperinciFISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
K3 Kelas X FISIKA GLB DAN GLBB TUJUAN PEMBELAJARAN Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan beriku.. Memahami konsep gerak lurus berauran dan gerak lurus berubah berauran.. Menganalisis
Lebih terperinciPemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia Dengan Pendekatan Regresi Data Panel Dinamis
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Prn) D-217 Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sekor Indusr d Indonesa Dengan Pendekaan Regres Daa Panel Dnams Avolla Terza Damalana dan Seawan
Lebih terperinciSpace-time Models. MA5282 Topik dalam Statistika II 21 April 2015 Utriweni Mukhaiyar
Space-me Models MA58 opk dalam Saska II Aprl 5 Urwen Mukhayar Analss Sask Box&Jenkns Ieraon Posulae General Class of Models ACF, PACF, dff Daa Analyss on-paramerc Analyss Sochasc Processes Mulvarae Analyss
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus
Lebih terperinciPendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan
Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk
Lebih terperinciLine Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( )
ANALISIS APLIKASI PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI DENGAN MENGGUNAKAN UNIT COMMITMENT, UNIT DECOMMITMENT DAN MODIFIED UNIT DECOMMITMENT Oleh: Ars Her Andrawan (07000)
Lebih terperinciNILAI TOTAL TAK TERATUR TOTAL DARI GABUNGAN TERPISAH GRAF RODA DAN GRAF BUKU SEGITIGA
Jurnal Ilmu Maemaka dan Terapan Desember 015 Volume 9 Nomor Hal. 97 10 NILAI TOTAL TAK TERATUR TOTAL DARI GABUNGAN TERPISAH GRAF RODA DAN GRAF BUKU SEGITIGA R. D. S. Rahangmean 1, M. I. Tlukay, F. Y. Rumlawang,
Lebih terperinciPENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG
INDEPT, Vol., No. 3, Okober 01 ISSN 087 945 PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG Samsul Budaro, ST., MT Dosen Teap Teknk Indusr, Wakl Dekan III akulas Teknk, Unversas
Lebih terperinciESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL
Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas analisis deret waktu, diagram kontrol Shewhart, Average Run Length
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendahuluan Dalam enulsan maer okok dar skrs n derlukan beberaa eor-eor yang mendukung, yang menjad uraan okok ada bab n Uraan dmula dengan membahas analss dere waku, dagram konrol
Lebih terperinciBAB III MENENTUKAN JADWAL OPTIMUM PERAWATAN OVERHAUL. MESIN OKK Gill BCG1-P2 PADA BAGIAN DRAWING PT VONEX INDONESIA
BAB III MENENTUKAN JADWAL OPTIMUM PERAWATAN OVERHAUL MESIN OKK Gll BCG1-P PADA BAGIAN DRAWING PT VONEX INDONESIA 3.1 Pedahulua Pada Bab II elah djelaska megea eor eor yag dbuuhka uuk meeuka jadwal opmum
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciPENDUGAAN MODEL PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN SPASIAL POPULASI RUSA TIMOR (Cervus timorensis de Blainville, 1822) DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO JAWA TIMUR
Meda Konservas Vol., o. Aprl 00 : 7 PEDUGAA MODEL PERTUMBUHA DA PEYEBARA SPASIAL POPULASI RUSA TIMOR (Cervus morenss de Blanvlle, ) DI TAMA ASIOAL ALAS PURWO JAWA TIMUR (Esmaon The Growh Model and Populaon
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciBab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat
Mater Kulah Ekspermen Fska Oleh : Drs. Ishaft, M.S. Program Stud Penddkan Fska Unverstas Ahmad Dahlan, 07 Bab 3 Analss Ralat 3.. Menaksr Ralat Msalna suatu besaran dhtung dar besaran terukur,,..., n. Jka
Lebih terperinciESTIMASI PELUANG KEMUNCULAN KLAIM PADA PERUSAHAAN ASURANSI KECELAKAAN MELALUI PEMODELAN POINT PROCESS
Prosng Semnar Nasonal Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ESTIMASI PELUANG KEMUNCULAN KLAIM PADA PERUSAHAAN ASURANSI KECELAKAAN MELALUI PEMODELAN POINT PROCESS Irmayan 1, Nur Asm Rahmawa 2 Unversas Cokroamnoo
Lebih terperinciANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT
ANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT ANALSIS OF TIME SERIES USING SECULAR TREND METHOD TO DETERMINE POPULATION GROWTH MODEL
Lebih terperinci(A.7) OPTIMISASI PORTOFOLIO BERDASARKAN MEAN-VALUE AT RISK DI BAWAH MODEL INDEKS BERGANDA DENGAN VOLATILITAS TAK KONSTAN
Prosdng Semnar Nasonal Saska Unversas Padjadjaran, 3 November 00 (A.7) OPIMISASI POROFOIO BERDASARKAN MEAN-VAUE A RISK DI BAWAH MODE INDEKS BERGANDA DENGAN VOAIIAS AK KONSAN Agus Suprana, F. Sukono, Bunga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDAAN TEORI. Tnjauan Pusaka.. Uj Keseragaman Daa Tujuan uama pengukuran uj keseragaman daa adalah unuk mendapakan da yang seragam. Kedak seragaman daa dapa daang anpa dsadar, maka dperlukan suau
Lebih terperinciUKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a
UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinci\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
y BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN : NOMOR 55" TAHUN 20 ; TENTANG \ DANA ALOKAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa dalam rangka penngkaan penyelenggaraan pemernahan,
Lebih terperinciOptimasi Model Inventory Deterministik untuk Permintaan Menaik dan Biaya Pemesanan Konstan
Opma Model Invenory Deermnk unuk Permnaan Menak dan Baya Pemeanan Konan Dana Purwaar, Rully Soelaman, Fr Qona Fakula Teknolog Informa, Inu Teknolog Sepulu Nopember, Surabaya E-mal : rully@-by.edu Abrak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciPERKAWINAN MODEL REGRESI DAN MODEL BERSTRUKTUR POHON
Prosdng SNaPP2012 : Sans, Teknolog, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 PERKAWINAN MODEL REGRESI DAN MODEL BERSTRUKTUR POHON BAGI PEMODELAN VARIABEL RESPON KETAHANAN HIDUP DENGAN RISIKO BERSAINGAN 1 Abdul Kudus
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinci9. TEKNIK PENGINTEGRALAN
9. TEKNIK PENGINTEGRALAN 9. Inegral Parsal Formula Inegral Parsal : Cara : plh u yang urunannya lebh sederhana Conoh : Hung u dv uv v du e d msal u =, maka du=d dv e d v e d e sehngga e d e e d e e C INF8
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI
KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran Seelah mempelajari maeri ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan hubungan anara vekor posisi, vekor kecepaan, dan vekor percepaan unuk gerak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi
LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR
Penerapan PID Predcve Ar-Rao Conroller Pada Mesn Mobl Msubsh Type 4G63 Unu Memnmuman Ems Gas Buang Oleh Hendre Angga P 10 105 03 PRESENTASI TUGAS AKHIR Mesn-mesn oomof saa n dunu unu menghaslan performa
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinci