Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia Dengan Pendekatan Regresi Data Panel Dinamis
|
|
- Hendra Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) ( X Prn) D-217 Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sekor Indusr d Indonesa Dengan Pendekaan Regres Daa Panel Dnams Avolla Terza Damalana dan Seawan Jurusan Saska, Fakulas MIPA, Insu Teknolog Sepuluh opember (ITS) Jl. Aref Rahman Hakm, Surabaya Indonesa e-mal: avolla.erza12@mhs.saska.s.ac.d, seawan@saska.s.ac.d Absrak Penyerapan enaga kerja sekor ndusr adalah lowongan pekerjaan d sekor Indusr yang sudah ds oleh pencar kerja dan pekerja. Penyerapan enaga kerja ersebu dperlukan dalam dsrbus pendapaan yang nannya akan berdampak pada pembangunan ekonom. Tujuan penelan n adalah memodelkan penyerapan enaga kerja sekor ndusr sera melha pengaruh elassas jangka pendek maupun jangka panjangnya. Varabel yang dduga mempengaruh penyerapan enaga kerja sekor ndusr d Indonesa anara lan,, UMP, dan produkvas enaga kerja. Model yang dgunakan adalah regre daa panel dnams dengan menggunakan GMM Arellano-Bond. Hasl analss menunjukkan bahwa secara jangka pendek elassas unuk, UMP, dan produkvas enaga kerja sebesar 0,350, -0,163, dan -0,005. Adapun elassas jangka panjang unuk, UMP, dan produkvas enaga kerja sebesar 1,210, -0,564, dan -0,017. Kaa Kunc Dsrbus Pendapaan, GMM ArellanoBond, Penyerapan Tenaga Kerja Sekor Indusr, Regres Panel Dnams. P I. PEDAHULUA embangunan ekonom merupakan salah sau cara pemernah unuk menyejaherakan rakyanya. Dalam melaksanakan pembangunan ekonom Indonesa mengalam masalah kesempaan kerja dmana apabla jumlah penduduk yang menjad angkaan kerja ersebu menngka anpa dmbang dengan kesempaan kerja aau lapangan pekerjaan maka akan mencpakan pengangguran. Oleh karena u dperlukan adanya upaya penngkaan kesempaan kerja agar masalah ersebu dak erjad. Dalam usaha menngkakan kesempaan kerja haruslah memperhakan penyerapan enaga kerja. Hal n dkarenakan penyerapan enaga kerja dperlukan dalam dsrbus pendapaan yang nannya akan berdampak pada pembangunan ekonom. Salah sau lapangan usaha uama yang dharapkan menjad leadng sekor dalam penyerapan enaga kerja adalah lapangan usaha ndusr. Banyak penelan sebelumnya mengena pemodelan penyerapan enaga kerja [1], [2], [3], eap penelan ersebu mash menggunakan meode daa panel sas. Meode n mempunya kelemahan yau hanya dapa mengnerpreas pengaruh jangka pendek dar suau model. Meode yang dapa mengaas kelemahan ersebu adalah meode daa panel dnams dmana salah sau penerapannya adalah regres daa panel dnams. Meode regres daa panel dnams dgunakan karena banyak varabel ekonom yang bersfa dnams, arnya bahwa suau varabel dpengaruh oleh nla varabel lan dan juga nla varabel yang bersangkuan d masa lalu. Regres panel dnams merupakan meode regres dengan menambahkan lag varabel dependen unuk djadkan sebaga varabel eksplanaor. Esmas pada model daa panel dnams dapa dlakukan dengan meode OLS eap akan menghaslkan nla esmas yang bas dan dak konssen. Hal u dkarenakan lag dar varabel dependen berkorelas dengan error. Berdasarkan masalah ersebu dsarankan menggunakan esmas varabel nsrumenal [4], eap hasl yang ddapa konssen eap dak efsen. Kemudan dkembangkan esmas Generalzed Mehod of Momens Arellano dan Bond, sehngga mendapakan esmas yang ak bas, konssen efsen [4]. Penelan lannya mengena regres daa panel dnams pernah dlakukan oleh banyak penel [5], [6] [7], [8], eap penelan yang menggunakan regres daa panel dnams mash erbaas unuk mengeahu pemodelan penyerapan enaga kerja sekor ndusr d Indonesa. Berdasarkan laar belakan u hasl analss yang ddapa yau model penyerapan enaga kerja menggunakan regres daa panel dnams secara jangka pendek maupun jangka panjang. Pada penelan n erdapa beberapa baasan yau menggunakan model pooled aau model yang dak dpengaruh oleh efek ndvdu maupun waku. II. Regres Daa Panel TIJAUA PUSTAKA Regres daa panel yau regres yang menggabungkan daa cross-seconal dan daa me seres dmana un cross yang sama dukur pada waku yang berbeda [9]. Persamaan umum model regres daa panel ddefnskan sebaga berku [10]. x β u (1) y,,,, Keerangan : y, : Varabel dependen yang merupakan pengamaan un cross-secon ke- unuk perode waku α, : Inersep yang merupakan efek grup/ndvdu dar un cross secon ke- unuk perode waku. β :Vekor konsana berukuran K 1dengan K adalah banyaknya varabel ndependen x, :Vekor varabel ndependen yang merupakan pengamaan un cross-secon ke- unuk perode waku dengan berukuran 1 K
2 D-218 JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) ( X Prn) u : Komponen error Model regres daa panel serng menggunakan model regres daa panel komponen error sau arah (one-way error componen regresson model). Regres Daa Panel Dnams Regres daa panel dnams merupakan meode regres yang menambahkan lag varabel dependen unuk djadkan sebaga varabel ndependen. Persamaan model dnams ddefnskan sebaga berku [4]. y x β u (2) y,, 1,, Keerangan : y, : Varabel dependen yang merupakan pengamaan un cross-secon ke- unuk perode waku δ : Inersep yang merupakan efek grup/ndvdu dar β un cross secon ke- unuk perode waku. :Vekor konsana berukuran K 1dengan K adalah banyaknya varabel ndependen x, :Vekor varabel ndependen yang merupakan pengamaan un cross-secon ke- unuk perode waku dengan berukuran 1 K u : Komponen error Model Dnams Auoregressve Model dnams auoregressve adalah model dnams yang lag varabel dependen juga sebaga varabel ndependennya. Berku merupakan persamaan model dnams auoregressve. Y 0 1X1 2 X 2 3X 3 1Y 1 (3) Keerangan : Y : Varabel dependen unuk perode waku ke- ε : Komponen error X : Varabel ndependen unuk un ke- pada perode waku ke- Y 1 : Lag varabel dependen yang juga menjad varabel ndependen (Varabel endogen eksplanaor) Pada model dnams koefsen β 1, β 2, β 3 merupakan efek jangka pendek dar perubahan X dan ( β ) (1 δ) merupakan efek jangka panjang dar perubahan X [12]. Meode Insrumenal Varabel Meode nsrumenal varabel merupakan meode unuk menghlangkan efek varabel endogen eksplanaor sehngga menghaslkan nla esmas yang dak bas dan konssen [11]. Dmsalkan erdapa model regres daa panel dnams sederhana sebaga berku. y u (4) y,, 1, Sehngga marks nsrumen yang epa agar marks nsrumen yang dgunakan vald adalah sebaga berku. y, y,1, y,2 0 Z y,1, y,2,, y, T 2 Varabel nsrumen yang epa akan berambah seap penambahan sau perode waku sedemkan hngga pada perode ke-t erdapa hmpunan varabel nsrumen sebesar (y,1, y,2,, y,t 2 ). Esmas GMM Arellano-Bond Dalam regres daa panel, meode esmas GMM Arellano-Bond dgunakan unuk menghaslkan esmas parameer yang ak bas, konssen, dan efsen. Berku n adalah hasl esmas GMM Arellano-Bond one sep esmaor [5]. ˆ ˆ Δy,1, Δx Z W Z Δy,1, Δx 1 1 Δy,1, Δx Z W Z Δy 1 Adapun hasl esmas wo sep esmasor dengan cara mensubuskan bobo W dengan Λ 1 sehngga hasl esmas GMM Arellano-Bond menjad sebaga berku [5]. ˆ ˆ Δy,1, Δx Z W Z Δy,1, Δx 1 1 Δy,1, Δx Z W Z Δy 1 Keerangan : W merupakan marks bobo fungs dar meode GMM dengan orde L x L dengan L adalah jumlah varabel nsrumen. Λ 1 merupakan marks bobo yang opmal dengan rumus Λ 1 = 1 Z v Δv =1 Uj Sgnfkans Parameer Uj sgnfkans parameer dgunakan unuk mengeahu ada daknya hubungan d dalam model. Pada model panel dnams unuk mengeahu ada daknya hubungan ddalam model maka menggunakan uj wald. Uj Wald n dgunakan sebaga uj sgnfkans model secara smulan [4]. Uj hpoess adalah sebaga berku. H 0 : β 1 = β 2 = = β p = 0 H 1 : Palng dak ada sau β p 0, j = 1, 2,, p Adapun sask uj Wald adalah sebaga berku. ˆ ~ 1 ˆ 2 w βv β ~ ( K ) (5) keerangan : p : Banyaknya varabel ndependen Kepuusannya adalah H 0 dolak jka nla sask uj w lebh besar dar abel Ch-square(χ 2 K ) aau p-value < α (nla α=0,05) Berku merupakan uj sgnfkans parameer secara ndvdu dengan hpoess sebaga berku [9] H 0 : β j = 0 H 1 : β j 0, j = 1, 2,, p Adapun sask uj z adalah sebaga berku. ˆ j zhung (6) se ˆ j Kepuusannya adalah H 0 dolak jka nla p-value < α (nla α=0,05). Uj Spesfkas Model Uj spesfkas model dgunakan unuk mengeahu valdas penggunaan varabel nsrumen melebh jumlah parameer yang dduga dan unuk menguj konssens esmas yang dperoleh dar proses GMM-AB. Pengujan n menggunakan Uj Sargan dan Uj Arellano-Bond [4]. 1) Uj Sargan Uj Sargan dgunakan unuk mengeahu valdas penggunaan varabel nsrumen yang jumlahnya melebh jumlah parameer yang dduga (konds overdenfyng). Hpoess adalah sebaga berku. 1 1 Z 1 1
3 JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) ( X Prn) D-219 H 0 : Konds overdenfyng resrcon dalam pendugaan model vald (varabel nsrumen dak berkorelas dengan error sehngga varabel nsrumen vald) H 1 : Konds overdenfyng resrcon dalam pendugaan model dak vald Sask uj sargan adalah sebaga berku [13]. 2 S Z ˆ ˆ ˆ ~ Z v v Z Z v L( k1) (7) 1 Keerangan : Z : Marks varabel nsrumen v : Komponen error dar esmas model Kepuusan : H 0 dolak jka nla p-value < α (nla α=0,05) 2) Uj Arellano-Bond Uj Arrelano-Bond dgunakan unuk menguj konssens esmas yang dperoleh dar proses GMM. Uj Hpoess adalah sebaga berku. H 0 : Tdak erdapa auokorelas pada error frs dfference orde ke-2 H 1 : Terdapa auokorelas pada error frs dfference orde ke-2 Sask uj Arrelano-Bond adalah sebaga berku. dengan, v 1 2 ~ (0,1) (8) 1 2 * m 2 ( 2) v 2 1 Z * ( 2) 2x* avâr( ˆ) x 2 1 * * ( 2) ( 2) x * x Z Λ 1 Zx Keerangan : : Vekor error pada lag ke-2 dengan orde V 2 q 1 T 4 1 xz Λ V : Vekor error yang dpoong unuk menyesuakan V 2 yang berukuran q 1 Kepuusan : H 0 dolak jka nla p-value pada sask uj m 2 < α (nla α=0,05). Uj Asums Klask Uj asums klask merupakan hal yang erpenng pada meode regres paramerk maupun regres nonparamerk. Asums yang harus dpenuh pada penelan n adalah denk ndependen, dan berdrbus normal. Pada regres panel dnams menggunakan esmas GMM Arrelano-Bond, redual yang ndependen arnya bahwa pada error hasl frs defference orde ke- 2 dak boleh erjad ookorelas. Pengujan ookorelas resdual ersebu menggunakan pengujan Arellano-Bond seper pada persamaan (8) dengan hpoess sebaga berku. H 0 : Daa resdual ndependen pada orde ke-2 (Tdak H 1 erjad auokorelas) : Daa resdual dak ndependen pada orde ke-2 (erjad auokorelas) Dengan α = 0,05 maka, H 0 dolak jka nla p-value pada sask uj m 2 < α (nla α=0,05). Sedangkan pengujan heeroskedassas pada esmas n menggunakan uj Sargan seper pada persamaan (7) dengan hpoess sebaga berku. H 0 : Daa resdual denk (erjad homoskedassas) 1 H 1 : Daa resdual dak denk (erjad heeroskedassas) Apabla α=5% (0.05) maka H 0 dolak jka nla p- value pada sask uj sargan < α Penyerapan Tenaga Kerja Sekor Indusr Penyerapan enaga kerja Sekor Indusr adalah lowongan pekerjaan d sekor Indusr yang sudah ds oleh pencar kerja dan pekerja. Permnaan enaga kerja n dpengaruh oleh perubahan ngka upah dan fakorfakor lan yang mempengaruh hasl produks. Salah sau ndkaor keberhaslan pembangunan ekonom suau negara adalah angka perumbuhan ekonom. Perumbuhan ekonom yang relaf ngg mengndkaskan berhaslnya pembangunan ekonom. Perumbuhan ekonom seap provns dapa dukur melalu Produk Domesk Regonal Bruo (). merupakan nla bersh barang dan jasa-jasa akhr yang dhaslkan oleh berbaga kegaan ekonom d suau daerah dalam perode. yang dgunakan unuk mengukur perumbuhan ekonom adalah menuru harga konsan ahun dasar 2000 karena perhungan oupu barang dan jasa perekonoman yang dhaslkan dak dpengaruh oleh perubahan harga. Menuru Hukum Okun mempunya hubungan yang posf dengan penyerapan enaga kerja karena apabla semakn besar maka penyerapan enaga kerja semakn menngka [12]. Upah Menuru PP o 8/1981, upah merupakan suau penermaan sebaga mbalan dar pengusaha kepada karyawan unuk suau pekerjaan aau jasa yang elah aau akan dlakukan dan dnyaakan aau dnla dalam benuk uang yang deapkan aas dasar suau perseujuan aau perauran perundang undangan sera dbayarkan aas dasar suau perjanjan kerja anara pengusaha dengan karyawan ermasuk unjangan, bak unuk karyawan u sendr maupun unuk keluarganya. Sedangkan upah mnmum adalah upah yang deapkan secara mnmum regonal, sekoral regonal maupun Sub Sekoral yang berupa upah pokok dan unjangan. Upah mnmum provns mempunya hubungan yang negaf dengan penyerapan enaga kerja karena apabla upah mnmum provns semakn besar akan mengakbakan semakn menurunnya penyerapan enaga kerja [13]. Produkvas Tenaga Kerja Menuru BPS, produkvas Tenaga Kerja adalah kemampuan enaga kerja dalam menghaslkan barang produks. Produkvas yang ngg berar bahwa kemampuan yang dmlk oleh enaga kerja juga ngg, sehngga apabla enaga kerja ersebu sudah memlk produkvas yang ngg maka perusahaan dak memerlukan enaga kerja ambahan unuk menngkakan hasl produks karena perusahaan menla enaga kerja yang dmlkanya sudah cukup unuk menghaslkan barang produks dengan maksmal. Oleh sebab u produkvas enaga kerja mempunya hubungan yang negaf dengan penyerapan enaga kerja, yang arnya bahwa semakn ngg produkvas enaga kerja maka semakn sedk penyerapan enaga kerja yang dlakukan oleh perusahaan [13].
4 D-220 JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) ( X Prn) III. Sumber Daa METODOLOGI PEELITIA Sumber daa yang dgunakan dalam penelan n adalah daa sekunder yang dperoleh dar publkas yang derbkan oleh Badan Pusa Sask (BPS). Jumlah pengamaan penelan n sebanyak 29 Provns d Indonesa dalam selang waku ahun 2005 hngga Provns d Indonesa yang dgunakan anara lan Aceh, Sumaera Uara, Sumaera Bara, Rau, Jamb, Sumaera Selaan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belung, DKI Jakara, Jawa Bara, Jawa Tengah, DI Yogyakara, Jawa Tmur, Banen, Bal, usa Tenggara Bara, usa Tenggara Tmur, Kalmanan Bara, Kalmanan Tengah, Kalmanan Selaan, Kalmanan Tmur, Sulawes Uara, Sulawes Tengah, Sulawes Selaan, Sulawes Tenggara, Goronalo, Maluku, dan Papua. Spesfkas Model Spesfkas model yang dbangun erdr dar model penyerapan enaga kerja (PTK). Spesfkas model yang dbangun ersebu merupakan modfkas pada penelan Musaqm (2009) dan Tambunsarbu (2013). Model yang dbangun adalah sebaga berku. PTK, 0 PTK, 1 1, 2UMP, 3PvrTK, u (10), Tanda aau ukuran parameer menuru eor/logka ekonom secara apror anara lanβ 0 > 0, δ > 0, β 1 > 0, β 2 < 0 dan β 3 < 0. Varabel Penelan Varabel-varabel penelan yang dgunakan dalam penelan n adalah sebaga berku. TABEL 1. VARIABEL PEELITIA DA DEFIISI OPERASIOAL Varabel Penyerapan Tenaga Kerja (PTK) (Produk Domesk Regonal Bruo) UMP (Upah Mnmum Provns) Produkvas Tenaga Kerja (PrvTK) Defns Operasonal Penyerapan enaga kerja sekor ndusr adalah lowongan pekerjaan ndusr yang ds oleh pencar kerja dan pekerja yang sudah ada. Dalam mengukur penyerapan enaga kerja n dperlukan suau ndkaor yau jumlah enaga kerja bekerja d sekor ndusr, arnya bahwa penduduk daas 15 ahun yang saa dsurve sedang bekerja d sekor Indusr (Rbu Jwa). Salah sau ndkaor keberhaslan pembangunan ekonom suau negara yang dukur melalu Produk Domesk Regonal Bruo (). merupakan gambaran adalah nla bersh barang dan jasa-jasa akhr yang dhaslkan oleh berbaga kegaan ekonom d suau daerah dalam perode. yang dgunakan pada penelan n unuk mengukur perumbuhan ekonom adalah menuru harga konsan dengan ahun dasar 2000 (Trllun Rupah). Upah mnmum yang harus dbayarkan perusahaan ke karyawan (Rbu Rupah) 2Produkvas Tenaga Kerja adalah kemampuan enaga kerja dalam menghaslkan barang produks. Pada penelan n menggunakan produkvas enaga kerja d sekor ndusr menengah dan besar (Jua Rupah per Tenaga kerja) Langkah Analss Daa Berku n adalah langkah analss yang dgunakan dalam melakukan penelan: 1. Mendeskrpskan karakersk penyerapan enaga kerja sekor ndusr d ndonesa dan varabelvarabel yang mempengaruhnya. 2. Mengesmas model menggunakan meode GMM Arellano-Bond dengan langkah sebaga berku. 3. Menguj sgnfkans parameer secara smulan unuk mengeahu predkor-predkor yang secara bersamasama berpengaruh erhadap respon menggunakan uj Wald 4. Menguj sgnfkans secara parsal erhadap parameer model yang dperoleh menggunakan uj z. 5. Menguj spesfkas model regres daa panel dnams menggunakan uj Sargan dan Arellano-Bond. 6. Mengnerpreaskan regres daa panel dnams dengan meode GMM Arellano-Bond berdasarkan hasl yang dperoleh. 7. Melakukan pengujan asums resdual erhadap model yang ddapa. 8. Menark kesmpulan erhadap hasl analss yang ddapa. IV. AALISIS DA PEMBAHASA Karakersk Penyerapan Tenaga Kerja Sekor Indusr d Indonesa Jumlah penyerapan enaga kerja sekor ndusr d 29 provns unuk kurun waku ahun 2005 hngga 2013 dunjukkan oleh Gambar 1. Gambar 1 menunjukkan bahwa jumlah penyerapan enaga kerja sekor ndusr pada ahun 2006 sebesar rbu orang menurun dbandngkan dengan ahun 2005 yang sebesar rbu orang. Seelah ahun 2006, penyerapan enaga kerja sekor ndusr mengalam rend yang erus menngka hngga ahun 2012 yau sebesar rbu jwa eap kemudan pada ahun 2013 penyerapan enaga kerja kembal urun menjad rbu jwa. Gambar 1. Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Sekor Indusr d Indonesa (Rbu Jwa) Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sekor Indusr 1) Pemodelan penyerapan enaga kerja dengan meode GMM Arellano-Bond Pada penelan n menggunakan GMM Arellano- Bond wo sep esmaor. Sehngga hasl esmas yang ddapa adalah sebaga berku. TABEL 1. HASIL ESTIMASI DARI PARAMETER Parameer Esmaor 0, , , , ,24569 Pengujan sgnfkans parameer secara smulan dlakukan menggunakan uj Wald dengan la sask Uj Wald yang ddapa sebesar dan nla p- value sebesar 0,000. Jka α yang dgunakan sebesar 5%
5 JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) ( X Prn) D-221 maka kepuusannya adalah H 0 dolak yang arnya bahwa ada mnmal sau varabel yang sgnfkan erhadap model. Berku n merupakan hasl pengujan sgnfkans parameer secara parsal. Jka α yang dgunakan sebesar 5%, maka Tabel 2 menunjukkan bahwa semua parameer mempunya nla p-value yang kurang dar α, sehngga kepuusannya adalah H 0 dolak yang arnya semua varabel berpengaruh secara sgnfkan erhadap model. TABEL 2. HASIL PEGUJIA PARSIAL GMM ARELLAO-BOD Parameer Koefsen Z P-value 0, ,22 0, , ,17 0, , ,25 0, ,0091-2,27 0,023 60, ,39 0,000 Esmas model panel dnams erbak dapa dlha dar dua krera yau varabel nsrumen yang dgunakan vald dan esmas yang ddapa konssen. Pengujan varabel nsrumen menggunakan uj Sargan dan pengujan konssens esmas menggunakan uj Arellano-Bond. Pengujan varabel nsrumen menggunakan uj Sargan mendapakan hasl sask uj sebesar 28,20771 dengan p-value sebesar 0,4003 dan menggunakan uj Arellano-Bond mendapakan hasl sask uj orde ke-2 ( m (2) ) sebesar -0,52744 dengan p- value sebesar 0,5979. Jka α yang dgunakan sebesar 5% maka kepuusannya adalah H 0 gagal dolak yang arnya konds overdenfyng resrcon dalam pendugaan model vald aau varabel nsrumen yang dgunakan lebh dar jumlah parameer yang dduga dan dak erdapa auokorelas pada error frs dfference orde ke-2 sehngga esmas yang dhaslkan sudah konssen. Model yang ddapa dengan menggunakan esmas GMM Arellano-Bond adalah sebaga berku. PTK, 60,246 0,71PTK, 1 2,22, 0,09UMP, 0,009 Prvk, la R 2 yang ddapa dar model sebesar 78,9%. la R 2 n sudah cukup bak, sehngga model yang ddapa elah sesua. Inerpreas model penyerapan enaga kerja sekor Indusr dapa dlha pada Tabel 3. TABEL 3. HASIL ELASTISITAS JAGKA PEDEK DA JAGKA PAJAG Predkor Esmas Pendek Esmas Panjang Elassas Pendek PTK, 1 0, Elassas Panjang, 2, ,663 0,350 1,210 UMP, -0, ,304-0,163-0,564 Pr vtk, -0,0091-0,031-0,005-0,017 Tabel 6 menunjukkan bahwa nla elassas jangka pendek sebesar 0,350, hal n berar seap kenakan nla sebesar 10% maka akan menngkakan penyerapan enaga kerja sebesar 3,5% dengan asums UMP dan produkvas enaga kerja bernla konsan. Selan u, la elassas UMP jangka pendek sebesar -0,163, hal n berar seap kenakan nla UMP sebesar 10% maka akan mengurang penyerapan enaga kerja secara jangka pendek sebesar 1,63% dengan asums bahwa dan produkvas enaga kerja bernla konsan. la elassas produkvas enaga kerja jangka pendek sebesar -0,005, hal n berar seap kenakan nla produkvas enaga kerja sebesar 10% maka akan mengurang penyerapan enaga kerja secara jangka pendek sebesar 0,05% dengan asums bahwa dan UMP bernla konsan. Tabel 6 menunjukkan bahwa nla elassas jangka panjang sebesar 1,210, hal n berar seap kenakan nla sebesar 10% maka akan menngkakan penyerapan enaga kerja sebesar 12,1% dengan asums UMP dan produkvas enaga kerja bernla konsan. Selan u, la elassas UMP jangka panjang sebesar -0,564, hal n berar seap kenakan nla UMP sebesar 10% maka akan mengurang penyerapan enaga kerja secara jangka panjang sebesar 5,64% dengan asums bahwa dan produkvas enaga kerja bernla konsan. la elassas produkvas enaga kerja jangka panjang sebesar -0,017 hal n berar seap kenakan nla produkvas enaga kerja sebesar 10% maka akan mengurang penyerapan enaga kerja sebesar 0, % dengan asums bahwa dan UMP bernla konsan. Seelah mendapakan model menggunakan esmas GMM Arellano-Bond, langkah selanjunya adalah mencar konds deal penyerapan enaga kerja menggunakan model yang ddapa. Pada penelan n akan mencar konds deal penyerapan enaga kerja d 10 Provns d Indonesa yang mempunya penyerapan enaga kerja erendah pada ahun Kesepuluh provns ersebu adalah Sulawes Tengah, Sulawes Tenggara, Jamb, Sulawes Uara, Kepulauan Rau, Goronalo, Kalmanan Tengah, Bengkulu, Papua, dan Maluku. Sehngga hasl deal dar penyerapan enaga kerja dunjukkan oleh Tabel 4. Pada Tabel 4 menunjukkan bahwa dengan model dnams yang ddapakan maka konds penyerapan enaga kerja deal pada ahun 2013 d Provns Sulawes Tengah sebesar 152,351 rbu orang dengan nla yang dcapa oleh Sulawes Tengah sebesar 18,817 rllun, UMP provns ersebu sebesar 474,344 rbu rupah, dan produkvas enaga kerja sebesar 4584,975 jua rupah per enaga kerja. Provns TABEL 4. KODISI IDEAL PEYERAPA TEAGA KERJA (Trllun Rupah) UMP (Rbu Rupah) ProdukvasTK (Jua Rupah per enaga kerja) Penyerapan Tenaga kerja deal (Rbu Orang) Sulawes Tengah 18, , , ,351 Sulawes Tenggara 21, , , ,826 Jamb 26, , , ,849 Sulawes Uara 31, , , ,578 Kepulauan Rau 33, , , ,061 Goronalo 38, , , ,463 Kalmanan Tengah 33, , , ,496 Bengkulu 35, , , ,614 Papua 31, , , ,166 Maluku 38, , , ,776
6 D-222 JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) ( X Prn) Uj Asums Klask Berku merupakan hasl uj asums klask menggunakan meode GMM Arellano-Bond. 1) Uj homokedassas pada daa resdual Pengujan homokedassas dengan esmas GMM Arellano Bond pada daa resdual n menggunakan uj Sargan. Menuru Arellano dan Bond (1991), selan unuk menguj kevaldan varabel nsrumen, uj n dgunakan juga unuk melha apakah daa resdual mengalam heeroskedassas. Sehngga sask uj yang ddpakan sebesar 28,20771 dengan nla p-value sebesar 0,4003. Jka α yang dgunakan sebesar 5% maka p-value lebh besar dar α. Jad kepuusannya adalah H 0 gagal dolak yang arnya dak erjad heeroskedassas aau resdual esmas GMM Arellano Bond erjad homokedassas. 2) Uj auokorelas pada daa resdual Pengujan auokorelas pada daa resdual n menggunakan uj Arellano-Bond. Pada esmas GMM Arellano-Bond n, resudal frs defference orde ke-2 dak boleh mengalam auokorelas. Sehngga hasl dar sask uj sebesar -0,52744 dengan nla p-value sebesar 0,5979. Jka α yang dgunakan sebesar 5% maka p-value lebh besar dar α. Jad kepuusannya adalah H 0 gagal dolak yang arnya bahwa dak erdapa auokorelas pada error frs dfference orde ke-2 sehngga asums dak erjad auokorelas pada resdual erpenuh. V. KESIMPULA/RIGKASA Kesmpulan hasl analss anara lan, Jumlah penyerapan enaga kerja sekor ndusr dan nla d 29 Provns menunjukkan rend yang menngka selama 9 ahun (Tahun ), raa-raa upah mnmum erngg selama 9 ahun adalah Provns DKI Jakara dan raa-raa produkvas erngg selama 9 ahun adalah Provns Sumaera Uara. Selan u dar hasl pemodelan menggunakan daa panel dnams menunjukkan bahwa secara jangka pendek dan jangka panjang, penyerapan enaga kerja sekor ndusr d Indonesa dpengaruh oleh nla, UMP, dan produkvas enaga kerja. Adapun saran bag pemernah adalah dharapkan senanasa mampu menngkakan perumbuhan ekonom melalu nla -nya, dalam menenukan upah mnmum provns sebaknya pemernah dak hanya memenngkan pekerja saja eap juga harus memperhakan kesanggupan perusahaan dalam membayar upah enaga kerja, sera dapa memeakan produkvas enaga kerja pada masng-masng provns. DAFTAR PUSTAKA [1] Akmal, R (2010), Analss Fakor-fakor yang mempengaruh Penyerapan Tenaga Kerja d Indonesa. Skrps. Deparemen Ilmu Ekonom. Fakulas Ekonom dan Manajemen. Insu Peranan Bogor. Bogor. [2] Musaqm. (2009), Pendekaan Persamaan Smulan dengan Fxed Effec Model Unuk Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja d Provns Jawa Tengah. Tess. Jurusan Saska. FMIPA. Insu Teknolog Sepuluh opember. Surabaya. [3] Tambunsarbu, R.Y. (2013). Analss Pengaruh Prrodukvas Tenaga Kerja, Upah Rl, dan Perumbuhan Ekonom Terhadap Tenaga Kerja d 35 Kabupaen/Koa Jawa Tengah. Skrps. Fakulas Ekonom dan Bsns. Unversas Dpenogoro. Semarang. [4] Arellano, M & Bond, S. (1991). Some Tess Of Specfcaon For Panel Daa : Mone Carlo Evdence and An Applcaon o Employmen Equaons. Oxford Journals : The Revew Of Economc Sudes, Vol. 58, o. 2, [5] Shna, A.F.I. (2015). Penerapan Generalzed Mehod of Momen Arellano dan Bond Esmaor pada Persamaan Smulan daa Panel Dnams unuk Pemodelan Perumbuhan Ekonom Indonesa. Tess. Jurusan Saska. FMIPA. Insu Teknolog Sepuluh opember. Surabaya. [6] Ahmed, H & Javd, A. (2009). Dynamcs and Deermnans of Devdend Polcy n Paksan : Evdence from Karach Sock Exchange on-fnancal Lsed Frms. Journal of Independen Sudes and Research (MSSE), Vol. 7, o.1, [7] Frdaus, M & Yusop, Z. (2009). Dynamc Analyss of Regonal Convergence n Indonesa. Inernaonal Journal of Economcs and Managemen, Vol.3, o.1, [8] Khadraou,. (2012). Fnancal Developmen and Economc Growh : Sasc and Dynamc Panel Daa Analyss. Inernaonal Journal of Economcs and Fnance, Vol.4, o.5, [9] Seawan & Kusrn, D E. (2010). Ekonomerka. Yogyakara : Penerb ADI. [10] Balag, B H. (2005). Economerc Analyss of Panel Daa. Ed ke- 3. Chcheser: John Wley & Sons lld. [11] La, T.L, Small, D.S & Lu, J. (2008). Sascal Inference n Dynamc Panel Daa Models. Journal of Sascal Plannng and Inference. Vol 138, [12] Mankw, G.. (2007). Teor Makroekonom Eds Ke-6. urmawan [penerjemah]. Jakara : Erlangga. [13] Sukrno, S. (2006). Penganar Mkroekonom. Eds Ke-ga, Jakara : Raja Grafndo Persada
Penerapan Statistika Nonparametrik dengan Metode Brown-Mood pada Regresi Linier Berganda
Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor, Me 6 ISSN 85-789 Penerapan Saska Nonparamerk dengan Meode Brown-Mood pada Regres Lner Berganda Applcaon of Nonparamerc Sascs, wh Brown-Mood Mehod on Mulple Lnear Regresson
Lebih terperinciPemodelan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menggunakan Data Panel Dinamis dengan Pendekatan Generalized Method of Moment Arellano-Bond
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Prin) D-205 Pemodelan Perumbuhan Ekonomi Indonesia Menggunakan Daa Panel Dinamis dengan Pendekaan Generalized Mehod of Momen Arellano-Bond
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013
3. Lokas dan Waku Penelan 3.. Lokas Penelan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelan n dlaksanakan d SMP Neger 7 Goronalo pada ahun ajaran 0/03 3.. Waku Penelan Penelan n d laksanakan pada semeser genap ahun
Lebih terperinciBAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU
BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU Pada bab III, ka elah melakukan penguan erhadap meoda Runge-Kua orde 4 pada persamaan panas. Haslnya, solus analk persamaan panas
Lebih terperinciPERBAIKAN ASUMSI KLASIK
BAHAN AJAR EKONOMETRI AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIAH OGAAKARTA PERBAIKAN ASUMSI KLASIK 6.. Mulkolnearas Jka model ka mengandung mulkolneras yang serus yakn korelas yang ngg anar varabel ndependen,
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR)
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (04) 337-350 (30-98X Prn) D-36 Peramalan Penjualan eda Moor Tap Jens d Wlayah Surabaya dan Blar dengan Model ARIMA Box-Jenkns dan Vecor Auoregressve (VAR) Ade
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Daa Daa ang dgunakan dalam penelan n merupakan daa sekunder ang berasal dar berbaga nsans pemernah eruama Badan Pusa Sask. Daa ang dgunakan anara lan angka kemsknan,
Lebih terperinciBAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
Maa kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan dferensal dapa dbedakan menjad dua macam erganung pada jumlah varabel bebas. Apabla persamaan ersebu mengandung hana sau varabel
Lebih terperinciAnalisis Jalur / Path Analysis
Analss Jalur / Pah Analyss Analss jalur adalah salah sau benuk model SEM yang dak mengandung varable laen. Tenu saja model n lebh sederhana dbandngkan dengan model SEM lengka. Analss jalur sebenarnya meruakan
Lebih terperinciJumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun
Baasan Masalah Jumlah kasus pendera penyak Demam Berdarah Dengue (DBD d Koa Surabaya ahun - Varabel Explanaory (Varabel penjelas yang dgunakan dalam penelan adalah varabel Iklm (Curah hujan, Suhu, Kelembaban
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS
PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS Mra Puspasar, Snggh Sapad, Dana Puspasar Absraks PT Ulam Tba Halm merupakan salah sau ndusr mnuman serbuk d Indonesa, dmana
Lebih terperinci( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32)
8 Raaan poserornya adalah E m x ò (, ) f ( x) m f x m f f m ddm (32) Dalam obseras basanya dgunakan banyak daa klam. Msalkan saja erdr dar grup daa klam dengan masng-masng grup ke unuk seap, 2,..., yang
Lebih terperinciDi bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif
Regres Dummy D bdang ekonom dak semua nformas dapa dukur secara kuanaf Peubah dummy dgunakan unuk memperoleh nformas yang bersfa kualaf Conoh pada daa cross secon: Gender: sebaga penenu jumlah pendapaan
Lebih terperinciCreated by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
Creaed by Smpo PDF Creaor Pro (unregsered verson) hp://www.smpopdf.com Sask Bsns : BAB 8 VIII. ANALISIS DATA DERET BERKALA (TIME SERIES) 8.1 Pendahuluan Daa Berkala (Daa Dere waku) adalah daa yang dkumpulkan
Lebih terperinciMODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE-X (GSTAR-X) DALAM MERAMALKAN PRODUKSI KELAPA SAWIT
Bulen Ilmah Mah. Sa. dan Terapannya (Bmaser) Volume 07, No. (018), hal 85 9. MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE-X (GSTAR-X) DALAM MERAMALKAN PRODUKSI KELAPA SAWIT Felca Kurna Kusuma Wra Pur, Dadan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GSTAR(1,1) UNTUK DATA CURAH HUJAN
Bulen Ilmah Mah. Sa. dan Terapannya (Bmaser) Volume 6, o. 03 (017), hal 159 166. PEERAPA MODEL GSTAR(1,1) UTUK DATA CURAH HUJA Ism Adam, Dadan Kusnandar, Hendra Perdana ITISARI Model Generalzed Space Tme
Lebih terperinciBAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI
BAB ETROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUYI Model Markov Tersembuny (Hdden Markov Model, MMT) elah banyak daplkaskan dalam berbaga bdang seper pelafalan bahasa (speeh reognon) dan klasfkas (luserng).
Lebih terperinciAnalisis Survival pada Pasien Penderita Sindrom Koroner Akut di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2013 Menggunakan Regresi Cox Proportional Hazard
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (215) 2337-352 (231-928X Prn) D151 Analss Survval pada Pasen Pendera Sndrom Koroner Aku d RSUD Dr. Soeomo Surabaya Tahun 213 Menggunakan Regres Cox Proporonal Hazard
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C Oleh : Ir. A.achman Hasbuan dan Naemah Mubarakah, ST . Persamaan Dferensal Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dar suau persamaan dferensal orde sau adalah:
Lebih terperinciANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT
ANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT ANALSIS OF TIME SERIES USING SECULAR TREND METHOD TO DETERMINE POPULATION GROWTH MODEL
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Defns Rangkaan Lsrk Rangkaan Lsrk adalah sambungan dar beberapa elemen lsrk ( ressor, kapasor, ndukor, sumber arus, sumber egangan) yang membenuk mnmal sau lnasan eruup yang dapa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Spesfkas Model Berdasarkan ujuan penelan seper dsebukan dalam bab pendahuluan maka ada dua hal mendasar yang akan del yau pengaruh volalas nla ukar rl erhadap volalas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001
I I PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001 \ TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TAHUN YANG MAHA
Lebih terperinciEL NINO, LA NINA, DAN PENAWARAN PANGAN DI JAWA, INDONESIA
Jurnal Ekonom Pembangunan Volume 1, Nomor, Desember 011, hlm.57-71 EL NINO, LA NINA, DAN PENAWARAN PANGAN DI JAWA, INDONESIA Arn Wahyu Uam, Jamhar, dan Suhamn Hardyasu Jurusan Sosal Ekonom Peranan, Fakulas
Lebih terperinci' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN
j BUPAT PACTAN ' PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESN BAG NDUSTR KECL DAN MENENGAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN
Lebih terperinciBAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode
BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode penaksran parameer pada persamaan smulan yau meode Three Sage Leas Square (3SLS. Sebelum djelaskan lebh lanju
Lebih terperinciNILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DENGAN TINGKAT BUNGA BERUBAH BERDASARKAN FORMULA FISHER
ILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DEGA TIGKAT BUGA BERUBAH BERDASARKA FORMULA FISHER Devs Apranda, Johannes Kho, Sg Sugaro Mahasswa rogram S Maemaka Dosen Jurusan Maemaka Fakulas Maemaka dan Ilmu engeahuan
Lebih terperinciLine Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( )
ANALISIS APLIKASI PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI DENGAN MENGGUNAKAN UNIT COMMITMENT, UNIT DECOMMITMENT DAN MODIFIED UNIT DECOMMITMENT Oleh: Ars Her Andrawan (07000)
Lebih terperinciJurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (2)
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (016) 337-350 (301-98X Prn) D-17 Analss Kurva Survval Kaplan Meer pada Pasen HIV/AIDS dengan Anrerovral Therapy (ART) d RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaen Mojokero
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR
B-5-1 PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR Wsnu Bud Sunaryo, Haryono ITS Surabaya ABSTRAK Dalam duna konsruks saa n pemakaan produk beon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Masalah Knerja pembangunan ekonom Indonesa bsa dkaakan sanga membanggakan dengan ngka perumbuhan ekonom selama beberapa dekade erakhr n sangalah ngg, walaupun mengalam
Lebih terperinciPENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1
PENDUGAAN SAISIK AREA KECIL DENGAN MEODE EMPIRICAL CONSRAINED AYES Ksmann Jurusan Penddkan Maemaka FMIPA Unversas Neger Yogyakara Absrak Meode emprcal ayes (E merupakan meode yang lebh aplkaf pada pendugaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciPENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG
INDEPT, Vol., No. 3, Okober 01 ISSN 087 945 PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG Samsul Budaro, ST., MT Dosen Teap Teknk Indusr, Wakl Dekan III akulas Teknk, Unversas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Model Persediaan Model Deterministik
6 BAB LANDASAN TEORI. Model Persedaan.. Model Deermnsk Model Deermnsk adalah model yang menganggap nla-nla parameer elah dkeahu dengan pas. Model n dbedakan menjad dua: a. Deermnsk Sas. D dalam model n
Lebih terperinciANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor
ANaISIS - TANSIEN. Kapasor dalam angkaan D Sebuah kapasor akan ermua bla erhubung ke sumber egangan dc seper yang dperlhakan pada Gambar. Pada Gambar (a), kapasor dak bermuaan yau pla A dan pla B mempunya
Lebih terperinciPeramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Kelas Ekonomi Kertajaya Menggunakan ARIMA dan ANFIS
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4 No. (05) 33-350 (30-9X Prn) D-3 Peramalan Jumlah Penumpang Kerea Ap Kelas Ekonom Keraaya Menggunakan ARIMA dan ANFIS Ilaf Andala dan Irhamah Jurusan Saska Fakulas Maemaka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3. Meode Penelan Meode penelan yang dgunakan dalam penelan n adalah meode deskrpf anals. Wnarno Surakhmad (990:40) mengemukakan bahwa meode deskrpf mempunya cr-cr sebaga berku:.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciPERAMALAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA YANG MASUK MELALUI PINTU KEDATANGAN BANDARA SOEKARNO HATTA DAN BANDARA JUANDA
PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA YANG MASUK MELALUI PINTU KEDATANGAN BANDARA SOEKARNO HATTA DAN BANDARA JUANDA Indra Rahm, Sr Png Wulandar Mahasswa Jurusan Saska Insu Teknolog Seuluh Noember Dosen
Lebih terperinciBAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode
BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode robus unuk mendeeks penclan (ouler) dalam analss komponen uama robus yau meode Mnmum Covarance Deermnan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinci\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
y BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN : NOMOR 55" TAHUN 20 ; TENTANG \ DANA ALOKAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa dalam rangka penngkaan penyelenggaraan pemernahan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Data panel adalah gabungan dari data cross sectional dan data time series, dimana
6 BAB II IJAUA PUSAA. Pendahuluan Maer enang daa anel dambl dar Gujara (3) dan Judge (985). Daa anel adalah gabungan dar daa cross seconal dan daa me seres, dmana dalam daa anel un cross seconal yang sama
Lebih terperinciANALISIS VECTOR AUTO REGRESSIVE (VAR) TERHADAP KORELASI ANTARA BELANJA PUBLIK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SULAWESI SELATAN, TAHUN
Jurnal Ekonom Pembangunan Vol. 10, No.1, Jun 2009, hal. 1-14 ANALISIS VECTOR AUTO REGRESSIVE (VAR) TERHADAP KORELASI ANTARA BELANJA PUBLIK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SULAWESI SELATAN, TAHUN 1985-2005 Abusan
Lebih terperinciBAB III MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DUA SEKTOR
15 BAB III MODEL PERTUMBUHA EKOOMI DUA SEKTOR 3.1 Aum dan oa Model perumbuhan dua ekor n merupakan model perumbuhan dengan dua komod yang dhalkan, yau barang modal dan barang konum. Kedua barang n dproduk
Lebih terperinci( L ). Matriks varians kovarians dari
LIVIA PUSPA T 677 9.3 METODE KOMPONEN UTAMA Informas yang dbuuhkan daam eknk komponen uama suau daa ddapa dar marks varans kovarans, aau marks koreasnya. Meode komponen uama n, beruuan unuk menaksr parameer
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIN 4.. Obek Penelan Obek penelan adalah Provns Sulawes Tengah, yang ddasarkan aas beberapa permbangan. Perama, Provns Sulawes Tengah memlk sumberdaya sekor peranan dan ndusr pengolahan
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinci(A.7) OPTIMISASI PORTOFOLIO BERDASARKAN MEAN-VALUE AT RISK DI BAWAH MODEL INDEKS BERGANDA DENGAN VOLATILITAS TAK KONSTAN
Prosdng Semnar Nasonal Saska Unversas Padjadjaran, 3 November 00 (A.7) OPIMISASI POROFOIO BERDASARKAN MEAN-VAUE A RISK DI BAWAH MODE INDEKS BERGANDA DENGAN VOAIIAS AK KONSAN Agus Suprana, F. Sukono, Bunga
Lebih terperinciE-book Statistika Gratis... Statistical Data Analyst. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear
E-boo Sasa Gras... Sascal Daa Anals Uj Asums Klas Regres Lnear Pada penulsan enang Regres Lnear n, penuls aan memberan bahasan mengena Uj Asums Klas epada para pembaca unu memberan pemahaman dan solus
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciKAJIAN RESPONS PEUBAH TERHADAP BERBAGAI GUNCANGAN DALAM SISTEM PEMBENTUK PDB TANAMAN BAHAN MAKANAN MELALUI MODEL VECTOR AUTOREGRESSION
, Okober 2006, p: 0-20 Vol. No. 2 ISSN : 0853-85 KAJIAN RESPONS PEUBAH TERHADAP BERBAGAI GUNCANGAN DALAM SISTEM PEMBENTUK PDB TANAMAN BAHAN MAKANAN MELALUI MODEL VECTOR AUTOREGRESSION Anna Asrd Susan Pusa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciHidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal
Hdden Markov Model Oleh : Frdanza, urul Gusran dan Akmal Dosen Jurusan Maemaka FMIPA Unversas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang Km 2, Janangor, Jawa Bara elp. / Fax : 022 7794696 Absrak Hdden Markov
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kedelai di Provinsi Jawa Timur dengan Metode Regresi Semiparametrik Spline
Da Amela (309 00 009) Pembmbng : Prof. Dr. Drs. I N Budanara, M.S Jurusan Saska Fakulas Maemaka dan Ilmu Pengeahuan Alam Insu Teknolog Sepuluh Nopember Surabaya Semnar Hasl Tugas Akhr Analss Fakor-Fakor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab n akan dbahas beberapa eor dasar yang kelak akan dgunakan dalam penurunan formula penenuan harga Asan Opon, bak secara analk pada Bab III maupun secara numerk pada Bab
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERA KABUPATEN PACTAN NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAAN PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM j KABUPATEN
Lebih terperinciModifikasi Penaksir Robust dalam Pelabelan Outlier Multivariat
Vol. 14, No. 1, 46-53, Jul 2017 Modfkas Penaksr Robus dalam Pelabelan Ouler Mulvara Erna Tr Herdan Absrak Ouler adalah suau observas yang polanya dak mengku mayoras daa. Ouler dalam kasus mulvara sanga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan
Lebih terperinciMODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS
Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG
BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN TAHUN 200 NOMOR 7 PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 6 TAHUN 200 TENTANG PERUBAHAN KETGA ATAS PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 28 TAUN 2009 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
Lebih terperinciPemodelan Regresi Variabel Moderasi Dengan Metode Sub-Group. Regression Modeling of Moderating Variable with a Method of Sub Group
Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor, Nopember 05 ISSN 085-789 Pemodelan Regres Varabel Moderas Dengan Metode Sub-Group Regresson Modelng of Moderatng Varable wth a Method of Sub Group Rsna Septawat, Des
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciPenggunaan Metode Modified Unit Decommitment (MUD) untuk Penjadwalan Unit-Unit Pembangkit Pada Sistem Kelistrikan Jawa - Bali
Penggunaan Meode Modfed Un Decommmen (MUD) unuk Penjadwalan Un-Un Pembangk Pada Ssem Kelsrkan Jawa - Bal Ars Her Andrawan,2, Onoseno Penangsang ) Jurusan Teknk Elekro TS, Surabaya 60, ndonesa 2) Jurusan
Lebih terperinciMuthmainnah PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2007 M/1428 H
PERBANDINGAN MODEL COX PROPORTIONAL HAZARD DAN MODEL PARAMETRIK BERDASARKAN ANALISIS RESIDUAL (Sud Kasus pada Daa Kanker Paru-Paru yang Dperoleh dar Conoh Daa pada Sofware S-Plus 2000 dan Smulas unuk Dsrbus
Lebih terperinciPENILAIAN EFISIENSI UNIVERSITAS LPTK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS
PENILAIAN EFISIENSI UNIVERSITAS LPTK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Handaru Ja Program Sud Penddkan Teknk Informaka Unversas Neger Yogyakara handaru@uny.ac.d ABSTRACT Menngkanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciTUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE
TUGAS ANALISIS MATRIKS APLIKASI TEOREMA PERRON FROBENIUS PADA MODEL MATRIKS POPULASI LESLIE Fan Puspasar 201 16019 Program Sud Magser Maemaa Faulas Maemaa dan Ilmu Pengeahuan Alam Insu Tenolog Bandung
Lebih terperinciPendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB
Pendugaan Parameter Regres Menduga gars regres Menduga gars regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software
Lebih terperinciKajian Model Markov Waktu Diskrit Untuk Penyebaran Penyakit Menular Pada Model Epidemik SIR
JURAL TEKK POT Vol, o, (0) -6 Kajan odel arkov Waku Dskr Unuk Penyebaran Penyak enular Pada odel Epdemk R Rafqaul Hasanah, Laksm Pra Wardhan, uhud Wahyud Jurusan aemaka, Fakulas PA, nsu Teknolog epuluh
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan
KONSEP DASAR Laar belakang Meode Numerk Ilusras masalah numerk Angka sgnfkan Akuras dan Press Pendekaan dan Kesalahan Laar Belakang Meode Numerk Tdak semua permasalahan maemas dapa dselesakan dengan mudah,
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryano Sudrham nalss Rangkaan Lsrk D Kawasan Waku BB 12 nalss Transen d Kawasan Waku Rangkaan Orde Perama Yang dmaksud dengan analss ransen adalah analss rangkaan yang sedang dalam keadaan peralhan
Lebih terperinciBUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
r BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA! BUPAT PACTAN, Menglnga a. bahwa guna kelancaran
Lebih terperinciAPLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a
APLIKASI STRUKTUR GRUP ANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI Mujash a a Program Sud Maemaka Jurusan Tadrs Fakulas Tarbah IAIN Walsongo Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngalan Semarang
Lebih terperinciANALISIS KAUSALITAS KEPUTUSAN INVESTASI, PEMBIAYAAN DAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN ASURANSI
hal: 85 15 ANALISIS KAUSALITAS KEPUTUSAN INVESTASI, PEMBIAYAAN DAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN ASURANSI Sursno Fakulas Ekono Unversas Isla Indonesa Yuana Alunus Progra Magser Manageen Unversas Isla Indonesa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL
Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010
3 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR ;6TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SSTEM PENGENDALAN NTERN PEMERNTA D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN,
Lebih terperinciReliabilitas. A. Pengertian
Relablas A. Pengean Relablas adalah sejauh mana hasl ujan sswa eap aau konssen da posedu penlaan (Nko, 007:66). Menuu Ellen, suau es dkaakan elabel jka sko obsevas nla awal behubungan dengan sko yang sebenanya.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDAAN EORI. njauan Pusaka.. Peramalan Peramalan (forecasng) merupakan ala banu yang penng dalam perencanaan yang efekf dan efsen khususnya dalam bdang ekonom. Dalam organsas modern mengeahu keadaan
Lebih terperinciPENILAIAN EFISIENSI UNIVERSITAS LPTK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS
Jurnal Elecroncs, Informacs, and Vocaonal Educaon (ELINVO), Volume 1, Nomor 1, November 215 PENILAIAN EFISIENSI UNIVERSITAS LPTK I INONESIA ENGAN MENGGUNAKAN ATA ENVELOPMENT ANALYSIS Handaru Ja Program
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinci