KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Characteristic and Accident Probability on Private Car in Urban Area)"

Transkripsi

1 KARAKTERISTIK DAN PELUANG KECELAKAAN PADA MOBIL PRIBADI DI WILAYAH PERKOTAAN (Charactristic and Accidnt Probability on Privat Car in Urban Ara) Lasmini Ambarwati, Harnn Sulistio, Gama Hndika Ngara, Zanuar Hariadi Jurusan Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonsia lasmi68@yahoo.com ABSTRACT Growth of th numbr of privat car in Indonsia is followd by incrasing car accidnt. Bcaus of that rason, it is important to know th drivr s factors which hav an ffct on probability of accidnt in th urban ara. Analysis mthod is logistic rgrssion, binomial logic modl with data obtaind from distribution of qustionnair. From th analysis, th factors which hav influnc to th probability of accidnt in th Malang city ar gndr and trip purpos. Othrwis, for Batu city, gndr, riding attitud, incom, and travl distanc influnc th probability of car accidnt. From drivr charactristics which most drivrs hav ducation background with graduatd from snior high school and ag blow than 23 yars, th probability of accidnt is Kywords: drivr s charactristics, car accidnt, accidnt probability, trip purpos, binomial logic modl. PENDAHULUAN Psatnya prtumbuhan kpmilikan kndaraan brmotor dalam tahun-tahun trakhir, bgitu pula prtumbuhan pnduduk dngan usia yang rlatif muda dan bragamnya jnis kndaraan tlah mngakibatkan masalah kslamatan jalan yang kian mmburuk. Di kawasan Asia Tnggara, pada tahun 2001 diprkirakan orang mninggal akibat kclakaan di jalan dan kira-kira 6,2 juta trpaksa dirawat di rumah sakit akibat kclakaan di jalan. Biaya akibat kclakaan di jalan di ngara-ngara kawasan Asia Tnggara diprkirakan mncapai 14 milyar dolar Amrika (Dpartmn Prhubungan, 2006). Kondisi ini akan ttap mmburuk dngan prtambahan jumlah kndaraan rata-rata skitar 10% pr tahun dan pningkatan jumlah pnduduk jika tidak diikuti olh prbaikan manajmn kslamatan baik mnyangkut prasarana, kndaraan dan sumbr daya manusia. Kota Malang dan Kota Batu mmpunyai pran pnting sbagai kota industri, pariwisata, dan pndidikan. Hal ini mnybabkan timbulnya arus kluar masuk barang dan manusia dalam jumlah bsar dan brklanjutan. Prtumbuhan pnduduk, psatnya prtambahan jumlah kndaraan srta pmbangunan pmukiman-pmukiman baru sangat mmpngaruhi pningkatan volum arus lalu lintas, shingga kbutuhan akan prasarana transportasi trus brtambah. Kadaan ini sangat brpngaruh trhadap tingkat playanan yang ada, shingga jika tidak diimbangi dngan pningkatan prasarana transportasi yang mmadai, maka dampak yang diakibatkan adalah timbulnya masalah-masalah pada lalu lintas, sprti kmactan dan kclakaan. Brdasarkan data dari RSSA jumlah kclakaan lalu lintas di Kota Malang pada tahun 2005 sbanyak 496 kclakaan, pada tahun 2006 sbanyak 317 kclakaan dan pada tahun 2007 sbanyak 482 kclakaan smntara untuk Kota Batu pada tahun 2005 sbanyak 14 kclakaan, tahun 2006 JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

2 sbanyak 76 kclakaan dan pada tahun 2007 sbanyak 60 kclakaan. Walaupun jumlah kclakaan roda mpat tidak sbanyak kclakaan pada spda motor ttapi tingkat kparahan kclakaan lalu lintas roda mpat lbih tinggi dibandingkan kclakaan spda motor. Shingga prlu dilakukan prbaikan pada faktor-faktor yang brkontribusi dalam kclakaan. Dalam hal ini faktor manusia mmiliki kontribusi trbsar pada kclakaan kndaraan roda mpat, shingga faktor ini sangat pnting untuk diamati dalam upaya mngurangi trjadinya kclakaan lalu lintas yang mlibatkan kndaraan roda mpat di wilayah kajian (Kota Malang dan Batu). Prbdaan karaktristik sosio konomi, karaktristik prgrakan dan prilaku pngmudi kndaraan roda mpat di Kota Malang dan Kota Batu mnjadi dasar prtimbangan dalam idntifikasi faktorfaktor pnybab trjadinya kclakaan lalu lintas yang mlibatkan kndaraan roda mpat. Idntifikasi prbdaan karaktristik pngmudi kndaraan roda mpat trsbut akan mmpngaruhi pluang trjadinya kclakaan roda mpat di wilayah kajian. Diharapkan pmodlan pluang kclakaan roda mpat brdasarkan karaktristik pngmudi roda mpat ini dapat digunakan untuk mmbantu mngambil kbijakan dalam mnanggulangi dan mngurangi prmasalahan kclakaan lalu lintas yang mlibatkan kndaraan roda mpat, khususnya wilayah kajian yaitu di Kota Malang dan Kota Batu, shingga dapat mningkatkan kslamatan lalu lintas, sprti dijlaskan pada Gambar 1. TUJUAN Mngtahui karaktristik dan pluang kclakaan pada di kota Malang dan kota Batu. METODE PENELITIAN PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA: Karaktristik Pngmudi Mobil Pribadi (Wawancara) Data Kclakaan Pngmudi Mobil Pribadi (Data Skundr) ANALISIS Karaktristik Pngmudi Mobil Pribadi (dskriptif) Karaktristik Pngmudi Mobil Pribadi yang brpran dalam Kclakaan Modl Pluang Pngmudi Mobil Pribadi mngalami Kclakaan Usulan Program Aksi Pningkatan Mobil Gambar 1. Bagan Alir Kgiatan Pnlitian JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

3 Populasi dan Jumlah Sampl Populasi dari pnlitian ini adalah sluruh pngmudi di wilayah kajian di Kota Malang dan Batu. Ditinjau dari pnntuan sumbr, data dikatgorikan sbagai populasi tak trhingga karna tidak dapat ditntukan batas-batasnya scara kuantitatif, slain itu populasi bisa dikatagorikan sbagai populasi htrogn karna anggotanya rlatif brsifat individual. Olh karna itu dalam mntapkan ukuran sampl digunakan mtod Quota Sampling dngan jumlah sampl sbanyak 200 orang untuk kdua kota. Variabl Pmodlan Jnis data yang didapat dari hasil pnybaran angkt mrupakan hasil pnysuaian dari pntapan variabl pnjlas dari modl pluang ini. Ada mpat klompok karaktristik (social konomi, prgrakan, prilaku pngmudi dan prspsi pngmudi mobil) yang trdiri dari 42 variabl yang digunakan dalam pmodlan ini. Sdangkan yang mnjadi variabl rspon dari pmodlan ini adalah pluang ssorang mngalami kclakaan yang mlibatkan. Ssorang yang mngalami kclakaan disimbolkan dngan angka 1, sbaliknya ssorang yang tidak mngalami kclakaan disimbolkan dngan angka 0. Variabl rspon dan pnjlas dari pmodlan dapat dilihat lbih jlas pada Tabl 1. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

4 Tabl 1. Variabl rspon dan pnjlas untuk pmodlan pluang kclakaan Tujuan Mngtahui karaktristik sosk Mngtahui karaktristik prgrakan Mngtahui prilaku pngmudi Variabl Rspon Karaktristik Rspondn Karaktristik prgrakan Indikator Skala Pngukuran Ktrangan Usia Nominal Klasifikasi brdasarkan klompok umur Jnis Klamin Ordinal Klasifikasi brdasarkan jnis klamin Suku Nominal Klasifikasi brdasarkan suku Agama Klasifikasi brdasarkan agama Status Prkawinan Nominal Klasifikasi brdasar status prkawinan Pndidikan Ordinal Klasifikasi brdasarkan tingkat pndidikan Pkrjaan Nominal Klasifikasi brdasarkan pkrjaan Pnghasilan Rasio Bsarnya gaji/upah tiap bulan Status kpmilikan Nominal Status kpmilikan Jumlah Rasio Jumlah yang dimiliki (bila milik sndiri) Moda Lain Nominal Pnggunaan kndaraan slain Alasan mnggunakan Nominal Alasan mmilih sbagai moda Maksud prgrakan Nominal Maksud pngmudi mnuju tmpat tujuan Frkunsi aktifitas Ordinal Pnggunaan stiap minggu Jarak tmpuh Rasio Prkiraan jarak rata-rata yang ditmpuh mnggunakan tiap hari Waktu aktifitas Nominal Waktu mmulai aktifitas pnggunaan mobil pribadi Waktu prjalanan Ordinal Prspsi waktu prjalanan bila mnggunakan dngan Angkutan angkutan umum Umum (AU) Prilaku Asal pngtahuan Nominal Instruktur yang mngajari mngmudi mobil pribadi prtama kali Usia mulai mngndarai Nominal Usia saat dapat mngmudi prtama kali Pngalaman Ordinal Lamanya pngalaman dalam brkndara dngan Kpmilikan SIM Nominal Klasifikasi brdasarkan mmiliki/tidak mmiliki SIM Lama kpmilikan SIM Ordinal Klasifikasi brdasarkan lama mmiliki/tidak mmliki SIM Cara mmprolh SIM Nominal Klasifikasi brdasarkan cara mmprolh SIM Alasan tknis Nominal mmprolh SIM Alasan tidak mmiliki Nominal SIM Biaya SIM Ordinal Biaya saat mngurus SIM Kcpatan Brkndara Nominal Kcpatan yang biasa digunakan saat mngmudi kndaraan Pngtahuan Nominal Pmahaman tntang rambu, marka, dan fungsi pralatan pada Prsiapan brkndara Nominal Kbiasaan mmriksa kndaraan sblum dikndarai Prawatan kndaraan Nominal Kmampuan mrawat srta mmprbaiki Sikap saat brkndara Nominal Kbiasaan mmbawa surat klngkapan brkndara, mnggunakan prlngkapan brkndara Ktrlibatan dalam kclakaan Jnis cdra yang dialami Faktor pnybab kclakaan Nominal Pngalaman mngalami kclakaan lalu lintas Nominal Jnis cdra yang dialami saat mngalami kclakaan Nominal Klasifikasi brdasarkan pnybab kclakaan yang dialaminya JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

5 Tabl 1. Variabl rspon dan pnjlas untuk pmodlan pluang kclakaan (lanjutan) Tujuan Mngtahui prspsi pngmudi Variabl Rspon Prspsi trhadap kclakaan Prspsi trhadap program kslamatan Indikator Pmakai jalan yang mnybabkan kclakaan Skala Pngukuran Nominal Ktrangan Pmakai jalan yang banyak mngakibatkan kclakaan mnurut pngmudi Tip kclakaan Nominal Tip kclakaan yang paling sring trjadi mnurut pngmudi Posisi kndaraan Nominal Posisi kndaraan yang brsiko mngalami kclakaan mnurut pngmudi mobil pribadi Prhatian pmrintah Nominal Tanggapan mngnai prlu/tidaknya prhatian pmrintah trhadap pngmudi Partisipasi pngusaha Nominal Bntuk partisipasi pngusaha industri/dalr yang diinginkan pngmudi trkait dngan kslamatan brkndara dngan Kursus mngmudi Nominal Tanggapan pngmudi mngnai pnylnggaraan kursus mngmudi Lajur spda motor Nominal Tanggapan pngmudi dalam hal pnydiaan fasilitas lajur spda motor Brpindah moda Nominal Kmauan pngmudi untuk brpindah k angkutan umum Analisis Data Mtod Analisa Dskriptif Data yang dianalisis adalah data karaktristik sosio-konomi, prgrakan, prilaku pngmudi mobil srta data kclakaan. Mtod Analisa Data Katagori (Logistic Rgrssion) Dalam kajian ini, modl kclakaan dikmbangkan untuk mngtahui pluang sorang pngmudi mngalami kclakaan. Pmbntukan modl logit didasarkan pada fungsi pluang logistik kumulatif yang dispsifikasikan sbagai brikut : 1 1 Pi = F( b0 +b1x1i ) = = -( bo+b1x1i ) (1) Slanjutnya brdasarkan pmbntukan modl logit diatas, maka dalam kajian ini, struktur modl yang diusulkan adalah sbagai brikut: 1 P ( CA ) = -( b 1 x 1 2 x 2 3 x 3...) 1 o + b + b + b + (2) dngan: P (CA) = pluang kjadian kclakaan = bilangan alam b = kofisin variabl pnjlas (prdictor) X = variabl pnjlas (prdictor) HASIL DAN PEMBAHASAN Dskripsi Karaktristik Pngndara Roda Empat di Kota Malang Usia Korban Usia korban dibagi kdalam intrval umur trtntu. Dasar yang digunakan dalam pmbagian ini adalah modus data yang ada di rumah sakit Syaiful Anwar Malang. Data dari rumah sakit dari tahun 2003 sampai dngan tahun 2008 mmbrikan ktrangan bahwa jumlah pngndara mobil yang banyak mngalami kclakaan adalah usia antara tahun. Bgitu juga data dari kuisionr mnunjukkan bahwa pngndara mobil yang brumur JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

6 tahun mnmpati urutan prtama. Dngan mnggunakan rntang 7 dan 8 tahun sbagai lbar klas, data rumah sakit dibagi kdalam 7 klompok. Jumlah kclakaan tahun brdasarkan umur dominan tahun antara kjadian. Kclakaan yang mlibatkan pngndara roda mpat yang brusia antara tahun lbih tinggi jika dibandingkan dngan klompok usia yang lain. Dari data Rumah Sakit Saiful Anwar, jumlah pngmudi dngan umur tahun yang mngalami kclakaan di Kota Malang sbsar 236, 256,199, 69, 133, 64 orang pada tahun Pada usia ini 17-24tahun, mrka sudah punya ktrampilan mngmudi yang mrupakan aplikasi dari sluruh pngtahuan tknis dan pngtahuan brlalu lintas. Mrka sudah mmpunyai kmampuan dalam mmprkirakan risiko yang dihadapi dan mngtahui ktrbatasan tindakan (usaha) yang dilakukan dalam mnghadapi risiko. Klompok usia ini juga sudah bisa mngnali rambu-rambu yang ada, namun mrka sring mrmhkan situasi yang mngandung rsiko srta sring mlakukan kcrobohan. Hal ini adalah pnybab dominan yang mnjadi pnybab kclakaan pada usia ini. Pnybab lain kclakaan adalah sikap agrsif pada klompok usia ini yang mnjadikan mrka kurang waspada. Emosi yang tidak trkndali juga mrupakan pnybab kclakaan pada usia ini. Data dari kuisionr mnybutkan bahwa mrka ini juga banyak yang tlah mmpunyai SIM (Surat Iin Mngmudi), namun pross yang prlu diprhatikan dalam mncari SIM adalah tidak adanya ujian mntal pngmudi. Klompok umur tahun ini sudah mngtahui Safty riding (cara brkndara yang aman), namun mrka blum punya sikap mntal yang baik saat mngmudi atau laim disbut dngan Dfnsiv driving. Psikologi juga brpran dalam mmpngaruhi kualitas pngndara mobil. Pada rntang usia 17 sampai 24 tahun masih punya rasa ingin diprhatikan lbih tinggi daripada klompok usia yang lain. Sikap suka mniru sprti pmbalap saat brkndara juga brpran dalam mngubah prilaku pngndara di klompok usia ini. Sikap pngndara yang ingin diprhatikan dan dipuji ini sring mnybabkan timbulnya ktidakdisiplinan yang pada akhirnya brakibat pada munculnya kclakaan. Jnis Klamin Jumlah kclakaan dngan jnis klamin laki-laki sbsar 42 sdangkan dngan jnis klamin wanita sbsar 8 yang brarti 84 % dari total rspondn yang prnah mngalami kclakaan. Pada jnis klamin wanita jumlah itu mrupakan 16 % dari total rspondn yang mngalami kclakaan. Jumlah kclakaan yang mlibatkan pria lbih banyak dari pada wanita karna jumlah pngndara mobil dngan jnis klamin pria lbih banyak dari pada wanita. Sbnarnya jika wanita dibandingkan dngan pria dalam hal kcakapan mngukur ruang dan bntuk (visual spasial) maka, pria akan lbih unggul dari pada wanita. kcakapan ini mmpngaruhi ssorang dalam kpiawaiannya saat mngndarai mobil. Kcakapan mngukur ruang dan bntuk ini brgantung pada kmampuan indra manusia srta otak sbagai pusat pnrjmah dari indra yang mnrima rspon. Jika kcakapan mngukur ruang dan bntuk wanita lbih buruk dari pada pria maka scara otomatis akan brpngaruh pada waktu raksi srta waktu kmauan untuk brtindak shingga saat muncul kjadian yang mungkin bisa mnybabkan kclakaan. Jumlah kclakaan yang rndah pada wanita juga disbabkan olh sikap hati JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

7 hati yang dimiliki olh wanita. Sikap hati-hati dalam brkndara yang dimiliki olh wanita lbih baik jika dibandingkan pria. Waktu Kjadian Jumlah kclakaan trbsar trjadi pada jam yaitu sbsar 42 orang. Sdangkan pada jam , sbsar 5 dan 4 orang. Sdangkan pada jam , srta tidak ada rspondn yang mngalami kclakaan pada jam trsbut. Jumlah kclakaan pada jam srta jam hampir slalu dominan pada tiap tahun jika dibandingkan dngan intrval jam yang lain. Jumlah kclakaan yang trjadi pada jam sbsar 124 kjadian. Pada tahun 2004 jumlah ini turun mnjadi 96 kjadian di tahun 2005 turun mnjadi 74 kjadian. Pada tahun 2006 jumlah itu turun lagi mnjadi 55 kjadian dan pada tahun 2007 naik mnjadi 58 kjadian. Tahun 2008 jumlah kclakaan turun sbsar 7 kjadian. Pada jam jumlah kclakaan di tahun 2003 sbsar 92 kjadian. Pada tahun 2004 jumlah itu naik mnjadi 98 kjadian. Jumlah ini turun di tahun 2005 mnjadi 90 kjadian. Pada tahun 2006 jumlah kclakan pada jam ini sbsar 64 kjadian, dan tahun 2007 jumlah kclakaan turun mnjadi 31 kjadian, dan tahun 2008 jumlah kclakaan turun lagi mnjadi 30 kjadian. Karaktristik Kclakaan di Kota Batu Sprti halnya Kota Malang, Kota Batu juga sbagai kota pndidikan, pariwisata, dan prdagangan ini akan mngakibatkan makin mningkatnya kbutuhan prgrakan manusia dan barang k brbagai wilayah baik k dalam maupun kluar kota, yang pada akhirnya akan trjadi pningkatan jumlah kndaraan baik kndaraan pribadi, umum, maupun niaga. Pningkatan jumlah kndaraan brmotor pada stiap tahunnya brpngaruh trhadap tingkat playanan prasarana transportasi yang ada. Jika tidak diimbangi dngan pningkatan prasarana transportasi yang mmadai, maka dampak yang diakibatkan adalah timbulnya brbagai prmasalahan pada lalu lintas, sprti kmactan dan kclakaan. Jumalh kclakaan yang trjadi di Kota Batu stara dngan kjadian yang trjadi di Kota Malang Skitar 126 rspondn (84%) adalah laki-laki, sdangkan sisanya skitar 24 rspondn (16%) adalah prmpuan Klompok usia yang paling banyak adalah usia >24 tahun sbanyak 110 orang. Sdangkan pngmudi brusia 24 tahun, yaitu sbanyak 40 orang. Waktu brkndara dari rspondn dibagi mnjadi 7 klompok. Klompok waktu brkndara yang paling banyak adalah jam sbanyak 35 orang. Kmudian trbanyak kdua adalah jam sbanyak 28 orang. Untuk waktu brkndara yang paling sdikit adalah jam sbanyak 9 orang. Pmodlan Kclakaan Dari hasil analisis umur mmpunyai korlasi yang kuat dngan kclakaan shingga salah satu harus dihilangkan. Brdasarkan Tabl 2, umur mmiliki nilai korlasi yang lbih kuat dibandingkan dngan kcpatan maka kcpatan harus diliminasi. Dmikian juga dngan pndidikan dngan kcpatan dan pndapatan dngan pngalaman. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

8 Tabl 2. Nilai korlasi antara variabl pnjlas dngan variabl rspon Variabl Rspon Trjadinya kclakaan Variabl Pnjlas Parson Corrlation A Umur -0,471 B Jnis Klamin -0,182 C Pndidikan -0,345 D Pkrjaan 0,009 E Pndapatan -0,003 F Waktu -0,141 Brkndara G Kcpatan -0,076 H Pngalaman -0,109 Binomial Logit Analysis Dari hasil analisis rgrsi binary logistik diprolh modl karaktristik social konomi pngndara yang mmpngaruhi trjadinya (brpluang) kclakaan, sbagai brikut: U = 1,306-1,751 usia 1,300 pndidikan Dari modl yang didapat, dapat dijlaskan sbagai brikut: Pada variabl usia, nilai b ngatif (- 1,751) brarti rspondn yang brusia 23 tahun (0 = 23; 1 = >23) lbih banyak mngalami kclakaan. Dan kmungkinan trbsarnya rspondn brusia 23 mngalami kclakaan 0,174 kali lbih tinggi daripada rspondn brusia >23 (Exp(b) = 0,174). Sdangkan variabl pndidikan, nilai b ngatif (-01,300) brarti rspondn yang brpndidikan SMA (0 = SMA; 1=>SMA cndrung akan lbih mngalami kclakaan. Dan kmungkin-an trbsar mngalami kclakaan dari rspondn yang brpndidikan SMA mngalami kclakaan 0,273 kali lbih tinggi dari pada rspondn yang brpndidikan > SMA (Exp(b) = 0,273). Tabl 3. Modl kpatuhan pnggunaan sabuk kslamatan di wilayah rural Modl Logit Binomial R 2 Modl fit at stp1 U = 1,247 1,741 usia 0,586 jnis klamin 1,294 pndidikan + 0,231 waktu brkndara 0,319 Modl Logit Binomial R 2 Modl fit at stp2 Modl fit at stp 3 U = 1,378 1,694 usia 0,571 jnis klamin 1,254 pndidikan U = 1,306-1,751 usia 1,300 pndidikan 0,318 0,308 Tabl 4. Prhitungan paramtr modl pnuh dngan rgrsi binari logistik Variabl B Wald Sig Exp(B) Constant Usia Pndidikan 1,306 1,751 1,300 17,464 26,454 13,996 R Squar = 0,308-2 Log Liklihood = 216,715 0,000 0,000 0,000 3,692 0,174 0,273 Probabilitas trjadinya kclakaan Rasio kmungkinan trjadinya kclakaan 0 P i 1, Pi = Pi = 1+ Pi=Kmungkinan untuk trjadinya kclakaan 1 - P i = Kmungkinan untuk tidak trjadinya kclakaan = U kclakaan- tidak kclakaan Mnurut prsamaan, kclakaan akan mnjadi maksimum dngan smua variabl kofisin yang positif adalah " 1" dan yang ngatif adalah " 0". Prsamaannya sprti di bawah: U = 1,306-1,751 usia 1,300 pndidikan Nilai variabl kgunaan maksimumnya adalah: Usia (0) = Rp Pndidikan (0) = SMA U kclakaan- tidak kclakaan = 1,306-1,751 usia 1,300 pndidikan U kclakaan- tidak kclakaan = 1,306-1,751 (0) 1,300 (0) JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

9 U kclakaan- tidak kclakaan = 1,306 dngan: U kclakaan- tidak = Utilitas trjadinya kclakaan kclakaan dan tidak trjadinya kclakaan Usia(0) = Usia (0 = 23; 1 = >23) Pndidikan(0) = Pndidikan (0 = SMA ; 1 = > SMA Kmungkinan dari masing-masing pilihan dapat diprdiksi sprti di bawah ini: (1,306) Pi = = = 0,787 (1,306 ) Pi = (1,306) = -(1,306 ) = 0,213 Nilai kmungkinan yang positif 1,306 mnunjukkan bahwa hasil prdiksi lbih k trjadinya kclakaan daripada tidak trjadinya kclakaan. Kondisi dimana tingkat kclakaan akan mningkat apabila mrka adalah pngmudi dngan usia 23 dan pndidikan SMA. Komposisi probabilitas bagi yang tidak mngalami kclakaan adalah 0,213 sdangkan probabilitas trjadinya kclakaan adalah 0,787. Modl Pluang Kclakaan Mobil di Kota Batu Korlasi Tabl 5. Nilai korlasi antara variabl pnjlas dngan variabl rspon Variabl Rspon Trjadinya kclakaan Variabl Pnjlas Parson Corrlation A Umur -0,347 B Jnis Klamin -0,092 C Pndidikan -0,216 D Pkrjaan -0,008 E Pndapatan -0,165 F Waktu 0,022 Brkndara G Kcpatan 0,253 H Pngalaman 0,035 Tabl 5 mnunjukkan korlasi antara variabl-variabl pnjlas. Korlasi atau hubungan yang kuat antara dua variabl brarti ada saling ktrkaitan atau saling mmpngaruhi antara variabl trsbut. Tabl 6. Modl kpatuhan pnggunaan sabuk kslamatan di wilayah rural Modl Logit Binomial R 2 U = 1,899 1,943 usia Modl 1,247 jnis klamin fit at 0,272 0,183 pndapatan stp1 + 0,857 kcpatan Modl fit at stp 2 U = 1,839-1,942 usia 1,294 pndidikan + 0,858 kcpatan 0,270 Dari hasil analisis rgrsi binary logistik diprolh modl kpatuhan pnggunaan sabuk kslamatan sbagai brikut: U = 1,839-1,942 usia 1,294 pndidikan + 0,858 kcpatan Tabl 7. Prhitungan paramtr modl pnuh dngan rgrsi binari logistik Variabl B Wald Sig Exp(B) Constant Usia Pndidikan Kcpatan 1,839-1,942-1,294 0,858 12,899 15,814 7,396 3,978 R Squar = 0,270-2 Log Liklihood = 136,278 0,000 0,000 0,007 0,046 6,287 0,143 0,274 2,359 Dari modl yang didapatkan pada Tabl 7 dapat dijlaskan sbagai brikut: Pda variabl usia, nilai b ngatif (-1,942) brarti rspondn yang brusia 23 tahun (0 = 23; 1=>23) lbih banyak mngalami kclakaan. Dan kmungkinan trbsarnya rspondn brusia 23 mngalami kclakaan 0,143 kali lbih tinggi daripada rspondn brusia >23 (Exp(b) = 0,174). Untuk variabl pndidikan, nilai b ngatif (-1,294) brarti rspondn yang brpndidikan SMA (0= SMA; 1=>SMA cndrung akan lbih mngalami kclakaan. Dan kmungkinan trb- JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

10 sar mngalami kclakaan dari rspondn yang brpndidikan SMA mngalami kclakaan 0,274 kali lbih tinggi dari pada rspondn yang brpndidikan > SMA (Exp(b) = 0,274). Dngan variabl kcpatan, nilai b positif (0,858) brarti rspondn yang mngmudi dngan kcpatan >40 km/jam (0 = 40 km/jam; 1= >40 km/jam) cndrung akan lbih mngalami kclakaan. Dan kmungkinan trbsar mngalami kclaka-an dari rspondn yang mngmudi dngan kcpatan >40 km/jam mngalami kclaka-an 2,359 kali lbih tinggi dari pada rspondn yang mngmudi dngan kcpatan 40 km/jam (Exp(b) = 2,359). Rasio kmungkinan trjadinya kclakaan yaitu 0 P i 1, Pi = Pi = 1+ Pi = Kmungkinan untuk trjadinya kclakaan 1 - P i = Kmungkinan untuk tidak trjadinya kclakaan = U kclakaan- tidak kclakaan Mnurut prsamaan, kclakaan akan mnjadi maksimum dngan smua variabl kofisin yang positif adalah " 1" dan yang ngatif adalah "0". Prsamaannya sprti di bawah: U = 1,839-1,942 usia 1,294 pndidikan + 0,858 kcpatan Nilai variabl kgunaan maksimumnya adalah: Usia (0) = 23 tahun Pndidikan (0) = SMA Kcpatan (1) = > 40 km/jam U kclakaan- tidak kclakaan = 1,839-1,942 usia 1,294 pndidikan + 0,858 kcpatan U kclakaan- tidak kclakaan = 1,839-1,942 (0) 1,294 (0) + 0,858 (1) U kclakaan- tidak kclakaan = 2,697 dngan: U kclakaan- tidak kclakaan Usia(0) Pndidikan(0) Kcpatan (1) = Utilitas trjadinya kclakaan dan tidak trjadinya kclakaan = Usia (0 = 23; 1 = >23) = Pndidikan (0 = SMA ; 1 = > SMA) = Kcpatan (0 = 40 km/jam ; 1 = >40 Km/jam) Kmungkinan dari masing-masing pilihan dapat diprdiksi sprti di bawah ini: Pi = (2,697) = (2,697) = 0,936 -(2,697) 1 - Pi = = = 0,064 -(2,697) Nilai kmungkinan yang positif 2,697 mnunjukkan bahwa hasil prdiksi lbih k trjadinya kclakaan daripada tidak trjadinya kclakaan. Kondisi dimana tingkat kclakaan akan mningkat apabila mrka adalah pngmudi dngan usia 23, pndidikan SMA dan kcpatan > 40 km/jam. Komposisi probabilitas bagi yang tidak mngalami kclakaan adalah 0,064 sdangkan probabilitas trjadinya kclakaan adalah 0,936. Prbdaan Modl Pluang Kclakaan Kota Malang dan Batu Modl pluang kclakaan pngndara spda motor di Kota Malang dipngaruhi olh tingkat pndidikan, dan usia. Variabl-variabl trsbut signifikan pada 0,05 dan brpngaruh scara ngativ pada pluang trjadinya kclakaan. Sdangkan untuk Kota Batu faktor sosio konomis yaitu usia dan tingkat pndidikan srta kcpatan prjalanan mmpngaruhi pluang trjadinya kclakaan. Faktor socio konois trsbut mmpngaruhi scara ngativ, sbaliknya kcpatan brpngaruh scara positif pada pluang trjadinya kclakaan. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

11 Pada dua wilayah studi trdapat prbdaan yang signifikan. Prbdaan trsbut dari factor kcpatan prjalanan. Prbdaan modl pluang kclakaan pngndara ini trjadi karna bbrapa hal, diantaranya adalah prbdaaan karaktristik pngndara, dan juga karak-tristik wilayah studi trutama kondisi dan gomtric jalan yang ada. Di Kota Batu kondisi jalan sbagian smpit dan brklok-klok shingga prlu adanya prhatian pada kcpatan untuk kslamatan pngmudi. Aplikasi modl pluang kclakaan pngndara mobil dapat dijlaskan sbagai brikut. Sbagai contoh, apabila rspondn di Kota Malang adalah pngmudi dngan usia 23 dan pndidikan SMA, maka probabilitas trjadinya kclakaan adalah 0,787. Sdangkan apabila rspondn yang ada di Kota Batu adalah pngmudi dngan usia 23, pndidikan SMA dan mngmudikan kndaraan dngan kcpatan > 40 Km/jam, maka probabilitas trjadinya kclakaan adalah 0,936 lbih bsar dari pluang trjadinya kclakaan bagi rspondn di Kota Malang. Pada knyataannya rspondn banyak yang brusia < 23 tahun, dan kcpatan slama mngmudi km/jam, shingga dapat disimpulkan mrka brpluang bsar mngalami kclakaan. Karna pluang trjadinyakclakaan bagi k dua kota trsbut > 50%, maka prlu adanya program aksi untuk mminimalkan pluang kclakaan diantaranya dngan pningkatan ktrlibatan pmangku kputusan (stakholdr), pningkatan pran srta pngusaha industri otomotif, prbaikan prilaku pngmudi mlalui pndidikan, prbaikan sistm pmbrian SIM, pngakan hukum, dan pningkatan fasilitas dan modifikasi fisik jalan. KESIMPULAN Karaktristik pngmudi brusia mayoritas < 23 tahun, dan jnis klamin pria lbih dominan dari wanita. Rspondn mmiliki pndidikan trakhir SMA, bkrja sbagai wiraswasta dan brpnghasilan 1-2 juta rupiah pr bulan. Waktu mrka braktifiitas rspondn di Kota Malang , sdangkan untuk rspondn di Kota Batu waktu aktifitas brkisar Karaktristik pngmudi mobil pribadi yang brpluang mnybabkan pngmudi trlibat dalam kclakaan lalu lintas yaitu pngmudi yang mmiliki usia < 23 tahun dan brpndidikan SMA untuk pngmudi di Kota Malang, sdangkan untuk Kota Batu, rspondn brpluang mngalami kclakaan dipngaruhi juga kcpatan prjalanan slain faktor usia dan pndidikan. Rkomndasi Prlu adanya program aksi untuk mminimalkan pluang kclakaan diantaranya dngan pningkatan ktrlibatan pmangku kputusan (stakholdr), pningkatan pran srta pngusaha industri otomotif, prbaikan prilaku pngmudi mlalui pndidikan, prbaikan sistm pmbrian SIM, pngakan hukum, dan pningkatan fasilitas dan modifikasi fisik jalan. Bagi instansi trkait, studi ini dapat diprgunakan sbagai acuan pngambilan langkah stratgis baik dalam bntuk kbijakan maupun oprasional di lapangan dngan tujuan untuk mngurangi/mnurunkan angka kclakaan yang mlibatkan kndaraan roda mpat di Kota Malang dan Batu. Koordinasi antar lmbaga pmrintah, kalangan akadmisi dan kpolisian srta prncanaan yang baik diprlukan untuk mlaksanakan kgiatan ataupun usulan rkomndasi diatas shingga kslamatan pngndara mobil dapat trcapai dngan maksimal. Pran srta aktif dari JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

12 pmrintah, kalangan akadmisi dan pihak kpolisian sangat diprlukan untuk mminimalkan kclakaan yang mlibatkan mobil. Bagi pnlitian slanjutnya, modl pluang kclakaan pngndara mobil dapat dikmbangkan dngan mnggunakan variabl yang tridntifikasi mnurut 3 faktor pnybab kclakaan yaitu manusia (pngndara), jalan dan kndaraan. DAFTAR PUSTAKA Anonim Undang-undang No.14 Tahun 1992 Tntang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Anonim Informasi Transportasi. Skrtariat Jndral Dpartmn Prhubungan, Pusat Data dan Informasi, Jakarta. Anonim Jumlah Kclakaan Kota Malang. Dishub Kota Malang, Malang Anonim Jumlah Pnduduk Kota Malang Agustus 2008 Darwis Kclakaan Lalu Lintas Agustus 2008 Dirlantas Polda Jatim Traffic Safty Campaign di dalam Paparan Dirlantas Polda Jatim 29 April Unibraw Malang Joharno Hasil Pnlitian Kclakaan Lalu Lintas Agustus 2008 Polrsta Malang Data Kclakaan Lalu Lintas. Polrsta Malang, Malang Rumah Sakit Saiful Anwar Data Kclakaan Lalu Lintas. RSSA, Malang Tamin, Z.Ofyar Prncanaan dan Prmodlan Transportasi. Pnrbit ITB, Bandung JURNAL REKAYASA SIPIL / Volum 4, No ISSN

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

1 e ABSTRAK. atribut biaya perjalanan adalah P BMlg = 0, ΔX1 Bsby =1- P BMlg, probability model, P BSby= 1- P BMlg, model

1 e ABSTRAK. atribut biaya perjalanan adalah P BMlg = 0, ΔX1 Bsby =1- P BMlg, probability model, P BSby= 1- P BMlg, model PENGARUH AKSESIBILITAS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UDARA (STUDI KASUS BANDARA ABDURACHMAN SALEH MALANG-BANDARA JUANDA SURABAYA) Akhriadi, Ludfi Djakfar, Agus Suharyanto

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 31-37 ANALISIS KINERJA DOSEN PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA BERDASARKAN EVALUASI MAHASISWA SEBAGAI STAKEHOLDER PEMBELAJARAN DALAM RANGKA REKONTRUKSI PELAYANAN STKIP

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014

Jurnal Spektran Vol. 2. No. 2, Juli 2014 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR PADA RUMAH TAGGA DI SEPANJANG KORIDOR TRAYEK TRANS SARBAGITA I B. Wirahaji 1, D. M. Priyantha Wdagama 2, dan P. Alit Suthanaya 2

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA ANALISIS PEMANFAATAN KEDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMAINDA atna Wulaningrum ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi Politknik Ngri Samarinda ) Muhammad Suyudi ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

PEMODELAN PENGGUNAAN SEPEDA DI DALAM KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG. Selviana Walsen *) Abstract

PEMODELAN PENGGUNAAN SEPEDA DI DALAM KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG. Selviana Walsen *) Abstract PEMODELAN PENGGUNAAN SEPEDA DI DALAM KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Slviana Walsn *) Abstract Incrasd numbr of studnts, staff, and faculty ld to th incrasing activity of vhicl movmnt insid campus.

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah prgrakan manusia dan barang antara satu zona asal dan zona tujuan dalam wilayah yang brsangkutan. Prgrakan trsbut dapat dilakukan dngan mnggunakan

Lebih terperinci

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE)

APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE) APLIKASI METODE STATED PREFERENCE PADA PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (RUTE MAKASSAR MAJENE) Abdul Gaus Program Studi Tknik Siil Fakultas Tknik Univrsitas Khairun Trnat Tl/Fax (091) 38049 Irnawaty

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi Pngkajian Pngmbangan Modl Pabrikasi Pupuk Organik: Studi Kasus di i Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Agus Ruswandi Badan Prncanaan Pmbangunan Darah Provinsi Jawa Barat Jl. Ir. H Juanda No 278- Bandung 40132

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

Rayadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Panca Bhakti Pontianak Abstract

Rayadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Panca Bhakti Pontianak Abstract PENGAUH KONDISI KAYAWAN TEHADAP KEPUASAN KEJA DAN DAMPAKNYA TEHADAP ETENSI KAYAWAN PT. JASA SELAAS BEDASAKAN PEBANDINGAN PENDEKATAN SPSS DAN LISEL ayadi Akadmi Manajmn Informatika dan Komputr Panca Bhakti

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL J-Statistika Vol 4 No PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Prmadina Kanah Ariska -mail : blaar_statistika@yahoo.com ABSTRAK Rgrsi logistik

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA

ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA ANALISIS KEMAUAN PENUMPANG PESAWAT UDARA UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANS JOGJA Eko Prayitno, ST, MSc Prodi Tknik Sipil, Fakultas Tknik Sipil dan Prncanaan Univrsitas Bung Hatta ABSTRACT Th objctiv of this

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2015 Tri Wahyuningsih 1), Abrar Omar,SE,M.Si 2), Agus Suprijanto,SE, MM 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS : PEMINAT PRODUK PONSEL X DI SURABAYA) I Putu Wisnu

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Waktu dan Pnntuan Lokasi Pnlitian Pnlitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap prtama, mngumpulkan data skundr dari brbagai instansi yang diprlukan, yang dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. Landasan Tori 2.1.1. nawaran Agrgat nawaran Agrgat atau Aggrgat Supply adalah jumlah total dari barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu prkonomian pada tingkat harga. Modl

Lebih terperinci

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara   Indra Isharyanto. Url : http://aktiva.sti-kusumangara.ac.id - Vol I, No. Dsmbr 27 PENGAUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TEHADAP NILAI PEUSAHAAN PADA PEUSAHAAN OOD AND BEVEAGE YANG TEDATA

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT ISSN 2088-9321 ISSN -2502-5295 pp. 41-48 MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT Frdiansyah Novriza 1, Rnni Anggraini 2, Sugiarto 3 1)

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Desa Tonggara Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal)

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Desa Tonggara Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal) Pnrapan Rgrsi Logistik (Erna Sulistio) PENERAPAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL PADA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi Kasus di Dsa Tonggara Kcamatan Kdungbantng Kabupatn Tgal) Erna Sulistio, Dwi

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

Kata kunci : Probabilitas pemilihan bus, Logit binner, Stated Preference

Kata kunci : Probabilitas pemilihan bus, Logit binner, Stated Preference PROBABILITAS PENGGUNAAN BUS ANGKUTAN ALTERNATIF PADA RUTE JAYAPURA BANDAR UDARA SENTANI AMIRUDDIN Mahasiswa Magistr Bidang Kahlian Manajmn Dan Rkayasa Transortasi Fakultas Tknik Siil dan Prncanaan Institut

Lebih terperinci

DIANDRA PARAMITA TIMUR

DIANDRA PARAMITA TIMUR Modl Multinomial Logit Untuk Mnntukan Harga Optimal Pakt Blackbrry Intrnt Srvic (BIS) Tlkomsl dan Indosat (Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Tknik UNS Pngguna Blackbrry) Skripsi DIANDRA PARAMITA TIMUR I0308038

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANISASI YANG TELAH MENERAPKAN SNI

ANALISIS FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANISASI YANG TELAH MENERAPKAN SNI ANALII FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETO KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANIAI YANG TELAH MENERAPKAN NI 9-900-00 Biatna Dulbrt Tampubolon Abstract An organization which has applid NI 9-900-00,

Lebih terperinci

Kata Kunci : Contingent Valuation Method (CVM), Fuzzy MCDM, kualitas air sungai, kesanggupan membayar masyarakat/ willingness to pay (WTP).

Kata Kunci : Contingent Valuation Method (CVM), Fuzzy MCDM, kualitas air sungai, kesanggupan membayar masyarakat/ willingness to pay (WTP). VALUASI EKONOMI PENCEMARAN KALI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN WILLINGNESS TO PAY DAN FUZZY MCDM WILLINGNESS TO PAY AND MCDM APPROARCH FOR ECONOMIC EVOLUTION OF SURABAYA WATER RIVER POLLUTION PROBLEM Lita

Lebih terperinci

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1)

POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Oleh: Endang Setiasih 1) EKO-REGIONAL, Vol.3, No.2, Sptmbr 2008 POTENSI SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH DENGAN METODE DYNAMIC LOCATION QUOTIENT VERSI BANK DUNIA Olh: Endang Stiasih 1) 1) Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 211 PERNYATAAN

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG Bobby Satria Program Studi Pndidikan Luar Skolah FIP Univrsitas Ngri Padang Email: satriab234@yahoo.co.id Absract

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA

DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA -... J2; r-. Ir==--------. PERPUSTAKAAN IKK '... D? FEMA IPB..,-..", BAHAN AJAR M.K. EKOLOGI KELUARGA (IKK 21)... '. DATA INDIVIDU DAN KELUARGA INDONESIA. - DISUSUN OLEH: HERIEN PUSPITA W ATI ' ' '.. DEPARTEMEN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo KATA PENGANTAR Sgala puji kpada Allah SWT, karna atas rahmat-nya, Biro Prncanaan, Pngawasan, dan Krja Sama, Ombudsman RI dapat mlaksanakan sluruh tugas dan fungsi pada tahun 2015 dngan baik. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Giyarni 1), Maria Magdalena Minarsih 2),Andi Tri Haryono 3) ABSTRACT

Giyarni 1), Maria Magdalena Minarsih 2),Andi Tri Haryono 3) ABSTRACT PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN ON LINE REPRESENTATIF PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERHADAP MOTIVASI WAJIB PAJAK DI WILAYAH IV KOTA SEMARANG Giyarni 1), Maria Magdalna Minarsih 2),Andi

Lebih terperinci

PENGARUH SEGMEN BOTTLENECK SISTEMATIK TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JL. JAMIN GINTING KM 14.5)

PENGARUH SEGMEN BOTTLENECK SISTEMATIK TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JL. JAMIN GINTING KM 14.5) PENGARUH EGEN BOTTLENECK ITEATIK TERHAAP KARAKTERITIK LALU LINTA (TUI KAU: JL. JAIN GINTING K 14.5) Kristian Napitupulu ahasiswa Program arjana Tknik ipil Fakultas Tknik Univrsitas umatra Utara Jln. Prpustakaan

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompnsasi Masalah kompnsasi bukanlah masalah yang sdrhana, tapi cukup komplks shingga stiap ngara hndaknya dapat mmpunyai suatu pdoman bagaimana mntapkan kompnsasi yang tpat

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI Pada bab ini akan dipaparkan scara singkat tntang gambaran umum kbradaan sklompok mahasiswa pada sbuahindkos ataupmondokan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

Vitrianingsih Abstrak. Kata Kunci: Stimulasi, Air Susu Ibu, Inisiasi Menyusu Dini, Perkembangan Bayi.

Vitrianingsih   Abstrak. Kata Kunci: Stimulasi, Air Susu Ibu, Inisiasi Menyusu Dini, Perkembangan Bayi. RAKERNAS AIKEMA 2 Analisis Faktor Stimulasi, mbrian Air Susu Ibu dan Inisiasi Mnyusu Dini dngan rkmbangan Bayi Usia 7-2 Bulan di Klurahan Kricak Vitrianingsih Email: v.thr889@gmail.com Abstrak rtumbuhan

Lebih terperinci

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT BAB V DISTRIBUSI ROBABILITAS DISKRIT 5.. Distribusi Uniform Disrit Bila variabl aca X mmilii nilai,,... dngan probabilitas yang sama, maa distribusi uniform disrit dinyataan sbagai: f (, ) ;,,... paramtr

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta   1) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP AKTIVITAS EKONOMI BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA SISWA SEKOLAH DASAR Umitri Astuti

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION Annisa Rnggayuni 1 ; Muhammad Yusuf 2 1 Mahasiswa Pogram Studi Ilmu Kprawatan Fakultas

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL BAB DISTRIBUSI IDUK DA DISTRIBUSI SAMEL.. EDAHULUA Jika suatu bsaran mmiliki nilai ssungguhnya sdangkan hasil ukurnya adalah maka kita mngharapkan hasil pngamatan mndkati, namun knyataannya tidak slalu

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

PENGARUH COMPUTER SELF-EFFICACY, SUBJECTIVE NORM, DAN SYSTEM QUALITY TERHADAP PENERIMAAN WOMUNITY OLEH NASABAH WOM FINANCE

PENGARUH COMPUTER SELF-EFFICACY, SUBJECTIVE NORM, DAN SYSTEM QUALITY TERHADAP PENERIMAAN WOMUNITY OLEH NASABAH WOM FINANCE Pngaruh Computr Slf Efficacy... (Dwi Ariyani Muslimah) PENGARUH COMPUTER SELFEFFICACY, SUBJECTIVE NORM, DAN SYSTEM QUALITY TERHADAP PENERIMAAN WOMUNITY OLEH NASABAH WOM FINANCE THE EFFECT OF COMPUTER SELF

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang.

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang. FAA HAMDANA & ALHAMDU PSIKIS-Jurnal Subjctiv Psikologi Wll-Bing Islami Vol. dan 1 Prstasi No. 2 (2015) Blajar 115-124 SUBJECTIVE WELL-BEING DAN PESTASI BELAJA SISWA AKSELEASI MAN 3 PALEMBANG Fara Hamdana

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci