RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH"

Transkripsi

1 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains adalah landasan untuk brpijak dalam mmplajari IPA. Aspk hakikat sains mngandung tiga aspk yaitu sains sbagai produk, sains sbagai pross, dan sains sbagai sikap ilmiah. Kurangnya pnanaman nilai sikap ilmiah dalam pross kgiatan ilmiah brakibat pada prolh hakikat sains yang tidak utuh dan kurangnya trbntuk sikap ilmiah siswa dalam mlaksanakan kgiatan ilmiah. Dngan dmikian prlu adanya analisis rlvansi sikap ilmiah siswa dngan hakikat sains dalam plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA di SDN Kota Banda Ach. Yang mnjadi rumusan masalah pada pnlitian ini adalah: Bagaimanakah kmunculan sikap ilmiah, pnguasaan konsp hakikat sains siswa, dan hubungan antara sikap ilmiah siswa yang dilaksanakan dalam prcobaan pmblajaran IPA SD dngan konsp hakikat sains?. Mtodologi pnlitian ini mnggunakan pndkatan kualitatif dan kuantitatif yang brtujuan untuk mlihat rlvansi sikap ilmiah siswa dngan hakikat sains dalam mlaksanakan prcobaan pada pmblajaran IPA SDN Kota Banda Ach. Jnis pnlitian yang digunakan adalah pnlitian studi dskriptif dan uji korlasi. Pnlitian ini akan dilaksanakan pada Skolah Dasar Ngri di Kota Banda Ach. Populasi dari pnlitian ini adalah siswa klas V SDN di Kota Banda Ach dngan jumlah 71 SDN. Sampl dittapkan pada 10 SDN. Instrumn yang digunakan dala pnlitian ini adalah lmbar obsrvasi, dokumntasi, ts, pdoman wawancara guru. Tknik analisis Data mnggunakan rumus prsntas dan uji korlasi. Hasil pnlitian mnunjukkan bahwa pada kmampuan dasar siswa trhadap pnguasaan konsp hakikat sains mnunjukkan rrata 40%. Hal ini mnunjukkan pada katgori rndah. Pada kmunculan sikap ilmiah siswa pada plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA mnunjukkan katgori baik. Dan trdapat hubungan antara sikap ilmiah siswa dngan konsp hakikat sains pada pmblajaran IPA di SDN Kota Banda Ach dngan ktntuan t hitung > t tabl yaitu (30,8 > 1,28). Kata Kunci : Sikap ilmiah, konsp hakikat sains, plaksanaan prcobaan. Trpuruknya moralitas banga Indonsia adalah bntuk ktidak trcapaian pross pndidikan di ngara kita. Jujur, tliti, rasa ingin tahu, tidak brprasangka, brtanggung jawab dan kdisiplinan diri adalah harapan yang ingin dimiliki pada psrta didik kita. Namun hal ini smakin sulit kita tmui dalam diri siswa, baik pada siswa SMA, SMP ataupun SD. Maka prlu adanya pmbntukan sikap sprti pada pmblajaran IPA, yaitu pmbntukan sikap ilmiah yang mngacu kpada sikap yang harus dimiliki sorang ilmuan atau pnylidik dalam mlakukan pross pnlitian. Sbagaimana yang diungkapkan olh Abroscato (1982) sains mliputi aspk sikap di samping sains sbagai produk dan pross. Sains sbagai pross di dalamnya mngandung sikap ilmiah (Scintific attitud) yang mrupakan faktor sntral dalam mnyongkong prkmbangan ilmu. Pmblajaran IPA di Skolah Dasar mrupakan pondasi awal dalam mnciptakan siswa-siswa yang mmiliki pngtahuan, ktrampilan dan sikap ilmiah. Pmblajaran IPA diarahkan dngan cara mncari tahu tntang alam scara sistmatis, shingga IPA bukan hanya mrupakan pnguasaan kumpulan pngtahuan yang brupa faktafakta, konsp-konsp, atau prinsip-prinsip saja, ttapi juga mrupakan suatu pross pnmuan dan pmbntukan sikap ilmiah. Hakikat sains adalah landasan untuk brpijak dalam mmplajari IPA. Banyak cara yang tlah dilakukan untuk mncapai aspk Dra. Sardinah, M. Si, Tursinawati. S.Pd.I. M. Pd, Anita Noviyanti, M. Pd adalah Dosn Ttap Yayasan Srambi Mkkah

2 Jurnal Pndidikan Srambi Ilmu, Edisi Sptmbr 2012, Volum 13 Nomor 2 71 yang trkandung di dalam hakikat sains, namun blum juga mnunjukkan hasil yang mmuaskan. Brdasarkan hasil wawancara dngan bbrapa guru IPA di SD di Ach mnunjukkan bahwa guru tlah mnrapkan bbrapa modl pmblajaran yang brorintasi pada siswa, dan banyaknya prcobaan tlah dilakukan dalam pmblajaran IPA di SD, namun mutu pndidikan IPA di SD blumlah mnunjukkan hasil yang mmuaskan dan hakikat sains blumlah trwujud scara utuh. Disamping itu juga guru blum mmahami konsp hakikat sains. Hal ini sjalan yang diungkapkan Widodo (2007) pmblajaran sains yang hanya mmblajarkan fakta, konsp, prinsip,hukum, dan tori ssungguhnya blum mmblajarkan sains scara utuh. Dalam mmblajarkan sains guru hndaknya juga mlatih ktrampilan siswa untuk brpross (ktrampilan pross) dan juga mnanamkan sikap ilmiah, misalnya rasa ingin tahu, jujur, bkrja kras, pantang mnyrah, dan trbuka. Untuk mncapai hakikat sains scara utuh mmbutuhkan upaya dan komptnsi guru untuk mmuat aspk hakikat sains dalam pross pmblajaran IPA. Prcobaan pada pmblajaran IPA mrupakan bntuk sdrhana dari aspk sains sbagai pross yaitu mlakukan kgiatan ilmiah shingga mmbangkitkan motivasi siswa mnjadi sorang ilmuan di masa akan datang. Walaupun dmikian sikap ilmiah mnjadi aspk yang sangat pnting dalam mlaksanakan prcobaan-prcobaan (kgiatan ilmiah sdrhana). Sikap ilmiah siswa mnjadi tolak ukur tika pnlitian para ilmuan dalam mnjalani kgiatan ilmiah. Apabila sikap ilmiah siswa dalam mlaksanakan prcobaan tidak dimilikinya, maka akan brdampak ngatif kpada produk sains atau tknologi yang mrka hasilkan. Olh sbab itu sikap ilmiah dalam mlaksanakan prcobaan pada pross pmblajaran mnjadi syarat mutlak yang harus diktahui dan dimiliki olh psrta didik kita. Dari hasil pnlitian mnggambarkan pntingnya aspk hakikat sains dalam pross pmblajaran IPA. Tursinawati (2010) mnjlaskan tntang pningkatan pmahaman siswa pada aspk sains sbagai sikap brada pada katgori yang paling rndah dibandingkan dari aspk lain pada hakikat sains. Susilawati (2009) mnjlaskan bahwa guru blum mmahami hakikat sains sutuhnya. Salah satu faktor masih rndahnya pmahaman hakikat sains olh guru adalah kurangnya pmahaman konsp hakikat sains yang dimiliki guru, hal ini disbabkan guru tidak mmprolh pngtahuan yang jlas tntang hakikat sains. Hakikat sains blumlah mnjadi satu ksatuan dalam pross pmblajaran IPA. Pntingnya pngmbangan sikap ilmiah siswa dalam mlaksanakan kgiatan ilmiah shingga dapat mmbntuk sikap saintis yang tpat. Dngan dmikian akan trcapailah hakikat sains/ipa scara utuh. Maka prlu adanya suatu pnlitian untuk mngtahui rlvansi sikap ilmiah siswa dngan konsp hakikat sains dalam plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA di SDN Kota Banda Ach. Brdasarkan uraian di atas, pnlitian ini untuk mnjawab prtanyaan sbagai brikut : Bagaimanakah kmunculan sikap ilmiah yang dilaksanakan dalam prcobaan pada pmblajaran IPA di SDN Kota Banda Ach?; Bagaimanakah pnguasaan konsp hakikat sains siswa pada pmblajaran IPA di SDN Kota Banda Ach? Adakah hubungan antara sikap ilmiah siswa yang dilaksanakan dalam prcobaan pada pmblajaran IPA SD dngan pnguasaan konsp hakikat sains siswa? 1. Hakikat sains Hakikat sains mrupakan syarat dalam mata plajaran IPA baik pada jnjang pndidikan SD, SMP, SMA, dan slanjutnya. Karna sgala aspk yang trmuat dalam pmblajaran IPA baik hasilnya, pross yang dilaksanakan dalam pmblajaran IPA, dan sikap-sikap yang harus dimiliki siswa dalam mlaksanakan pross pmblajaran adalah suatu kutuhan dan aspk hakikat sains. Apabila kita brbicar tntang IPA maka kita sdang mmbahas aspk-aspk hakikat sains. Hakikat sains mngandung tiga aspk yaitu, sains sbagai produk, sains sbagai pross dan sains sbagai sikap. Sjalan dngan ungkapan Sulistyorini (2007) mnyatakan bahwa hakikatnya, IPA dapat dipandang dari sgi produk, pross dan dari sgi

3 Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti, Rlvansi Sikap Ilmiah Siswa 72 pngmbangan sikap. Artinya, blajar IPA mmiliki dimnsi pross, dimnsi hasil (Produk), dan dimnsi pngmbangan sikap ilmiah. Ktiga dimnsi trsbut brsifat saling ktrkaitan. Mnurut Mariana dan Praginda (2009) hakikat Ilmu Pngtahuan Alam (IPA) mrupakan makna alam dan brbagai fnomna/prilaku/karaktristik yang dikmas mnjadi skumpulan tori dan konsp mlalui srangkaian pross ilmiah yang dilakukan manusia. Tori maupun konsp yang trorganisir ini mnjadi sbuah inspirasi trciptanya tknologi yang dapat dimanfaatkan bagi khidupan manusia. Tursinawati (2010) mnjabarkan hakikat sains ssuai yang trcantum pada Tabl. 1. NO. HAKIKAT SAINS 1 Sains sbagai produk 2 Sains Sbagai Pross 3. Sains sbagai sikap Tabl 1.1 Hakikat Sains INDIKATOR 1) Ilmu pngtahuan brlandaskan pada fakta mpiris 2) Tori yang lbih tpat daripada tori sblumnya dapat mngubah ilmu pngtahuan 3) Pngtahuan ilmiah didasarkan pada bukti ksprimntal 4) Ilmu pngtahuan adalah suatu usaha untuk mnjlaskan gjala 5) Ilmu pngtahuan brlandaskan pada argumntasi yang logis 6) Ilmu pngtahuan brsifat objktif 7) Ilmu pngtahuan dibangun olh apa yang tlah ada sblumnya 8) Produk sains brupa hukum, tori, fakta, konsp dan prinsip 9) Ilmu pngtahuan brpran pnting dalam tknologi 1) Pngtahuan ilmiah brsifat smntara 2) Ilmu pngtahuan harus dapat diuji 3) Pngtahuan ilmiah brdasarkan pada pngamatan 4) Mtod ilmiah mrupakan cara untuk mlakukan pnylidikan mliputi mrumuskan masalah, mngajukan hipotsis, mmbuktikan hipotsis dan mmbuat ksimpulan 5) Ilmu pngtahuan yang diuji mnjadi krangka brfikir bagi ilmu pngtahuan 1) Ilmuwan tidak prnah puas trhadap ilmu pngtahuan 2) Ilmu pngtahuan brsifat konsistn 3) Ilmuwan harus trbuka pada id baru 4) Ilmuwan brsifat jujur 5) Ilmu pngtahuan mnjadi bagian dari tradisi intlktual 6) Ilmuwan harus brtanggung jawab trhadap kilmuwannya 2. Sikap Ilmiah siswa dalam plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA Makna sikap pada pngajaran IPA SD/MI dibatasi pngrtiannya pada sikap ilmiah trhadap prolhan ilmu pngtahuan alam skitar. Mnurut Wynn Harln dalam Hndro Darmojo (dalam Sulistyorini, 2007), stidak-tidaknya ada smbilan aspk sikap dari sikap ilmiah yang dapat dikmbangkan pada anak usia SD/MI, yaitu: Sikap ingin tahu, sikap ingin mndapat ssuatu yang baru, sikap tidak putus asa, sikap tidak brprasangka, sikap mawas diri, sikap brtanggung jawab, sikap brpikir bbas, sikap kdisiplinan diri. Namun dmikian sikap ilmiah dapat dikmbangkan mnjadi bbrapa aspk lagi yaitu:

4 Jurnal Pndidikan Srambi Ilmu, Edisi Sptmbr 2012, Volum 13 Nomor 2 73 Tabl. 2. Aspk-Aspk sikap Ilmiah dalam plaksanaan praktikum pada pmblajaran IPA No Aspk-Aspk Sikap Indicator Ilmiah 1 Ilmuan brsifat jujur 1) Mlaporkan pmrhatian asal walaupun pmrhatian asal mnyangkal hipotsis awal 2 Ilmuan harus trbuka pada id-id baru (willns ti Chang Opinions) 2) Ksdian untuk mnukar pandangan/pndapat 3) Mnrima hasil pnylidikan ssuai dngan data walaupun tidak ssuai dngan hipotsis 3 Ilmuan harus brtanggung jawab trhadap kilmuannya 4 Ilmuan harus brsikap objctiv 5 Bkrja sama (Koopratif) 4) Mnjaga alat dan bahan yang dilakukan dalam praktikum/pnylidikan 5) mlaksanakan tugas dan kwajibannya yang dibbankan dalam kgiatan prcobaan/pnylidikan 6) Sikap mmprtimbangkan smua data yang ada sblum sblum mmbuat kputusan 7) Mlaporkan apa adanya tanpa mlakukan manipulasi k data dan sampai k atasnya 8) Mnghargai pndapat orang lain 9) Brpartisipasi dalam mlaksanakan kgiatan klompok dalam kgiatan pmblajaran 10) Mnafsirkan brsama-sama trhadap hasil pngamatan 11) mncari kjlasan prnyataan atau prtanyaan 6 Pmikiran kritikal (Critical minddnss) 12) mncoba mmprolh informasi yang bnar 7 Brlandaskan pada bukti 13) Sikap ssorang brgantung kpada fakta, data-data mprikal (rspct for vidnc) dalam mmbuat kputusan 8 Rasa ingin tahu 14) Mngajukan dugaan smntara (hipotsis) trhadap fnomna alam 15) Mngamati kjadian atau fnmona yang dilaksanakan dalam praktikum IPA 9 Sikap mawas diri (hatihati) 16) Sikap hati-hati dalam mlaksanakan praktikum/pnylidikan 17) Mnjaga kaman dari bahaya yang ditimbulkan dalam mlaksanakan praktikum/pnylidikan 10 Kdisiplinan diri 18) patuh pada brbagai ktntuaan /praturan laboratorium 11 Ksadaran atau pduli trhadap lingkungan 19) Mnmpatkan alat laboratorium pada tmpatnya 20) Mngmbngkan upaya untuk mmprbaiki krusakan alam yang sudah trjadi Hakikat sains tidak hanya trfokus kpada aspk sains sbagai produk, namun mmiliki arti yang lbih luas yaitu kgiatankgiatan ilmiah yang mngarahkan mrka untuk mmahami apa sbnarnya yang diplajari dalam sains/ipa. Artinya disini, trjadinya pross-pross pmrolhan informasi dngan kgiatan inkuiri dngan mmiliki sikap ilmiah dalam mlaksanakan pross pmblajaran IPA. Sains sbagai sikap hndaknya mnjadi pnkanan yang amat pnting karna smakin trpuruknya moral/sikap orang pada prkmbangan sosial saat ini. Untuk mmprbaiki moralitas bangsa, maka usaha yang tpat adalah mnanamkan sikap ilmiah sjak dini pada psrta didik kita. Aplikasi pmbtukan sikap ilmiah dapat dilaksanakan dalam stiap pross pmblajaran, baik dalam mnyampaikan matri, mlaksanakan prcobaan, dalam mnilai hasil prcobaan dan prstasi blajar siswa. Sikap ilmiah sangat brmakna dalam intraksi sosial, ilmu pngatahuan dan tknologi. Apabila sikap ilmiah tlah trbntuk dalam diri siswa maka akan trwujudlah suri tauladan yang baik bagi psrta didik, baik

5 Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti, Rlvansi Sikap Ilmiah Siswa 74 dalam mlaksanakan pnyldikan atau brintraksi dngan masyarakat. Scara tidak langsung sikap ilmiah dalam pross pmblajaran IPA dapat mnylsaikan masalah-masalah moralitas anak bangsa ini. Pmbntukan sikap ilmiah siswa dapat trbntuk apabila guru yang mngajar mmiliki komptnsi dan krativitas dalam mngajar. Guru dituntut untuk dapat mmahami konsp hakikat sains, karna apabila guru tidak mmahami hakikat sains maka guru ksulitan dalam mmbntuk sikap ilmiah siswa. Hal ini disbabkan olh ktidaktahuan guru trhadap aspk-aspk yang trkandung pada hakikat sains sbagai sikap. Slain itu siswa juga dituntut untuk dapat mmahami konsp hakikat sains, agar sikap-sikap yang akan trbntuk dalam diri mrka mnjadi lbih brmakna dalam khidupan sosial, ilmu dan tknologi. Firman dan Widodo (2007) mnjlaskan bahwa sorang guru sains dituntut untuk mmpunyai gambaran yang jlas dan tpat tntang apa itu sains, sbab kyakinan tntang sains akan sangat brpngaruh trhadap bagaimana sorang guru mngajarkan sains. National Scinc Foundation/ NSF ( 2004) mnjlaskan bahwa sbaiknya pndidikan sains mmbutuhkan pmblajaran konsp ilmiah dan mngmbangkan kmampuan brpikir ilmiah. Ruang klas yang fktif brgantung pada brbagai cara mngajar ilmu trsbut. Apabila pross pngamatan dan prtanyaan muncul, mmbrikan ksmpatan untuk brintraksi lbih dngan fnomna dan lbih bsar potnsi untuk pngmbangan pmahaman lbih lanjut. Pmahaman hakikat sains pnting untuk dipahami olh guru dan siswa, karna ktika guru dan siswa tidak mmahami hakikat dari suatu pmblajaran maka akan mmprolh kbuntuan pncapaian pmblajaran IPA. Pmblajaran sains tidak trarah dan pross yang dilaksanakan dalam pmblajaran IPA mnjadi sia-sia, disbabkan kurangnya pmahaman akan hakikat sains. Untuk mmbrikan pmahaman konsp hakikat sains, guru dapat mnntukan modl pmblajaran yang brpusat pada siswa sprti modl pmblajaran inkuiri trbimbing, pmblajaran koopratif, pmblajaran contctual larning, Salingtmas. Bbrapa mtod pmblajaran yang dapat mndukung modl pmblajaran adalah mtod dmonstrasi, ksprimn, diskusi, klompok, karya wisata. Trihastuti (2008) mnyatakan bahwa pndidikan sains diarahkan untuk inkuiri dan brbuat shingga dapat mmbantu psrta didik untuk mmprolh pmahaman yang lbih mndalam tntang alam skitar. Mtod Pnlitian Pndkatan yang digunakan dalam pnlitian ini yaitu pndkatan kualitatif dan kuantitatif. Pnlitian kualitatif brtujuan untuk mlihat kmunculan sikap ilmiah siswa dalam plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA di SDN Kota Banda Ach. Sdangkan pnlitian kuantitatif brtujuan untuk mngtahui hubungan atau rlvansi sikap ilmiah siswa dngan konsp hakikat sains dalam plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA SDN Kota Banda Ach, dan kmampuan dasar pnguasaan siswa trhadap konsp hakikat sains. Jnis pnlitian yang digunakan adalah pnlitian studi dskriptif dan uji korlasi. Pnlitian ini akan dilaksanakan pada Skolah Dasar Ngri di Kota Banda Ach. Populasi dari pnlitian ini adalah siswa klas V SDN di Kota Banda Ach dngan jumlah 71 SDN. Sampl dari pnlitian ini adalah siswa klas V SDN di Kota Banda Ach dngan jumlah 10 SDN yang mwakili stiap kcamatan yang ada pada Kota Banda Ach. Instrumn pnlitian ini adalah obsrvasi, dokumntasi, dan ts. Obsrvasi brtujuan untuk mngamati kmunculan sikap ilmiah siswa dalam plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPAdi SDN Kota Banda Ach. Ts digunakan untuk mngtahui kmampuan dasar siswa trhadap pnguasaan konsp hakikat sains. Sdangkan untuk mngtahui hubungan antara sikap ilmiah dalam plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA dngan konsp hakikat sains dianalisis antara hasil kmunculan sikap ilmiah dalap plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA dngan kmampuan dasar siswa dalam pnguasaan konsp hakikat sains. Pdoman wawancara guru digunakan sbagai panduan wawancara dngan guru untuk mngtahui pngalaman guru dalam

6 Jurnal Pndidikan Srambi Ilmu, Edisi Sptmbr 2012, Volum 13 Nomor 2 75 mmprolh konsp hakikat sains dan plaksanaan pmblajaran IPA yang mngkaitkan sluruh askpk hakikat sains khususnya hakikat sains di SDN Kota Banda Ach. Hasil Pnlitian a. Pnguasaan konsp hakikat sains pada siswa SD Dalam mngukur kmampuan siswa dalam pnguasaan konsp hakikat sains N Hakikat O Sains 1 Sains Sbagai Produk dibrikan lmbar soal pnguasaan konsp hakikat sains pada siswa. Dari hasil analisis data dan uji statistik diprolh bahwa dari 10 SD Ngri Kota Banada Ach kmampuan dasara siswa dalam pnguasaan konsp hakikat sians brada pada rata-rata 40% dngan katgori rndah. Hal ini mnunjukkan bahwa masih rndahnya pnguasaan konsp hakikat siswa siswa di SD. Hal ini dapat dilihat pada tabl di bawah ini: Tabl.3. Kmampuan Dasar Siswa dalam Pnguasaan Konsp Hakikat Sains Di SD Kota Banda Jumlah Siswa Yang Mnjawab Bnar / SDN Indikator No SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD Soal Jumlah siswa 1. Ilmu Pngtahuan Brlandaskan Pada Fakta Empiris 2. Tori yang lbih tpat daripada tori sblumnya dapat mngubah ilmu pngtahuan 3. Pngtahuan ilmiah didasarkan pada bukti ksprimntal 4. Ilmu pngtahuan adalah suatu usaha untuk mnjlaskan gjala 5. Ilmu pngtahuan brlandaskan pada argumntasi yang logis 6. Ilmu pngtahuan brsifat objktif Ilmu pngtahuan dibangun olh apa yang tlah ada sblumnya 8. Produk sain brupa hukum, tori, fakta, konsp dan prinsip 9. Ilmu pngtahuan brpran pnting Jlh % R E R A T A 41

7 Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti, Rlvansi Sikap Ilmiah Siswa 76 dalam tknologi 2 3 Sains Sbagai Pross Sains Sbagai Sikap 10. Pngtahuan ilmiah brsifat smntara 11. Ilmu pngtahuan harus dapat diuji 12. Pngtahuan ilmiah brdasarkan pada pngamatan 13.Mtod ilmiah mrupakan cara untuk mlakukan pnylidikan mliputi mrumuskan masalah,mngajukan hipotsis, mmbuktikan hipotsis dan mmbuat ksimpulan 14. Ilmu pngtahuan yang di uji mnjadi krangka brfikir bagi ilmu pngtahuan 15. Ilmuwan tidak prnah puas trhadap ilmu pngtahuan 16. Ilmu pngtahuan brsifat konsistn 17. Ilmuan harus trbuka pada id baru 18. Ilmuan brsifat jujur 19. Ilmu pngtahuan mnjadi bagian dari tradisi intlktual 20. Ilmuwan harus brtanggung jawab trhadap kilmuwannya TOTAL RERAT A Untuk lbih rinci dapat dijabarkan pada grafik di bawah ini:

8 Jurnal Pndidikann Srambi Ilmu, Edisi Sptmbr 2012, Volum 13 Nomor 2 77 Kmampuan Dasar Pnguasaan Konsp Hakikat Sains Siswa SD Kota p r s n t a s : sains sbagai produk 10-14: sains sbagai pross 15-20: Sris1 saons sbagai sikap ilmiah Gambar.1. Diagram Kmampuan Dasar Pnguasaan Konsp Hakikat Sains Siswa SDN Kota Banda Brdasarkan gambar di atas mnunjukkan bahwa yang brada paling rndah adalah indicator 8 yaitu produk sain brupa hukum, tori, fakta, konsp dan prinsip mmprolh nilai 8%. Indicator ini mrupakan bagian dari sains sbagai produk. Sdangakan yang mnunjukkan paling tinggi brada pada indicator ilmu pngtahuan yang di uji mnjadi krangka brfikir bagi ilmu pngtahuan mmprolh nilai sbsar 60%. Indicator ini mrupakan bagian dari sains sbagai pross. Scara ksluruhan kmampuan dasar siswa dalam pnguasaan konsp hakikat sains rata-rata 40% pada katgori tidak baik. b. Kmunculan sikap ilmiah siswa Untuk mngtahui kmunculan sikap ilmiah siswa maka dilakukan pngamatan langsung trhadap sikap ilmiah siswa yang dilaksanakan pada praktikum dalam pmblajaran IPA di SD Ngri Kota Banda Ach. Slanjutnya dianalisis mngunakan prsntasi. Aspk-aspk sikap ilmiah yang dilaksanakan dalam pmblajaran IPA di SD Ngri Kota Banda Ach yang diamati olh obsovr dapat dilihat pada Tabl. 2. Sdangkan hasil analisis data dan uji statistik dapat dijabarkan padaa Gambar. 2.

9 Sardinah, Tursin inawati, dan dan Anita Anita Noviyanti, Rlvansi Sikap Sikap Ilmiah Ilmiah Sisw Sisw wa wa 78 Kmunculan Sikap Ilmiah siswa dalam Plaksanaan Prcobaan pada Pmblajaran IPA di SDN B. Ach p r s n t a s , , ,2 51,1 86,2 79, ,7 64, Gambar 2. Uji Statistik dari Sikap Ilmiah Siswa 21,3 16,4 87,6 65,8 7074, Brdasarkan gambar di atas mnunjukkan bahwa yang brada paling rndah adalah indicator 1 yaitu mlaporkan pmrhatian asal walaupun pmrhatian asal mnyangkal hipotsis awal mmprolh nilai 3.5%. Indicator ini mrupakan bagian dari sikap ilmiah sbagai Ilmuan brsifat jujur. Sdangakan yang mnunjukkan paling tinggi brada pada indicator 20 yaitu mngmbangkan upaya-upaya untuk mmprbaiki krusakan alam yang sudah trjadi mmprolh nilai sbsar 89%. Indicator ini mrupakan bagian sikap ilmiah dari ksadaran atau pduli trhadap lingkungan. Pada indicator pmrhatian asal walaupun mnyangkal hipotsis awal 3.5%. Indicator ini mrupa mlaporkan pmrhatian asal mmprolh nilai akan bagian dari sikap ilmiah sbagai Ilmuan brsifat jujur, mrupakan indicator trndah dari sikap ilmiah dibandingkan dngan sikap ilmiah lainnya. Hal ini disbabkan adalah. Pada indicator ini kurang munculnya sikap ilmiah siswa trhadap mlaporkan data-data apa adanya yang ada dalam plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA. Siswa scara individual kurang mmprhatikan data yang harus dikumpulkan scaraa apa adanya. Shingga hal ini mnunjukkan kpada sikap ilmiah siswa kurang jujur. Sdangkan prolhan prsntas trtinggi dari 20 indikator sikap ilmiah yaitu pada indicator k-20 yaitu mngmbangkan upaya-upaya untuk mmprbaiki krusakan alam yang sudah trjadi mmprolh nilai sbsar 89%. Indicator ini mrupakan bagian sikap ilmiah dari ksadaran atau pduli trhadap lingkungan. Hal ini disbabkan karna mdia yang digunakan dalam plaksanaan prcobaan pada pmblajaran yang mnghindari krusakan lingkungan yaitu pnggunaan barang bkas. Hampir sluruh skolah dari 10 SDN Kota Banda Ach mmanfaatkan alat dan bahan bkas yang digunakan dalam praktikum pada pmblajaran IPA. pnggunaan barang bkas yang tidak dipakai lagi olh masyarakat dapat mngurangi pncmaran lingkungan. Sikap ini mrupakan suatu sikap ilmiah ksadaran atau pduli trhadap lingkungan. Scara ksluruhan kmunculan sikap ilmiah siswa dalam plaksanaan prcobaan

10 Jurnal Pndidikan Srambi Ilmu, Edisi Sptmbr 2012, Volum 13 Nomor 2 79 pada pmblajaran IPA rrata 60% brada pada katgori cukup. c. Hubungan antara sikap ilmiah siswa yang dilaksanakan dalam prcobaan pada pmblajaran IPA SD dngan pnguasaan konsp hakikat sains siswa Brdasarkan hasil prhitungan data diprolh kofisin korlasi yang muncul antara rlvansi sikap ilmiah siswa dan konsp hakikat sains siswa SD adalah 0.90, yang brada pada katgori tinggi. Untuk mnguji hipotsis yang dirumuskan, digunakan uji distribusi t, dngan rumus sbagai brikut : t r ² Hasil prhitungan kofisin korlasi antara sikap ilmiah siswa dngan konsp hakikat sains pada pmblajaran IPA SDN Kota Banda Ach adalah 0.90, dngan jumlah subjk 225 siswa sbanyak 10 Skolah Dasar Ngri dalam Kota Banda Ach. Hasil trsbut akan diuji dngan mnggunakan uji distribusi t. Prhitungan uji distribusi t trhadap kofisin korlasi antara sikap ilmiah siswa dngan konsp hakikat sains adalah 30,8. Slanjutnya angka trsbut dibandingkan dngan kofisin korlasi kritik yang trtra dalam daftar t-tabl pada n = 225 dan taraf signifikansi 0.90, yaitu 1,28. Hasil prbandingan kdua nilai trsbut mnunjukkan bahwa t hitung > t tabl yaitu (30,8 > 1,28). Dngan dmikian hipotsis yang diajukan dalam pnlitian ini trdapat hubungan antara sikap ilmiah siswa dngan konsp hakikat sains pada pmblajaran IPA di SDN Kota Banda Ach. Adapun tingkat korlasi dan pngujian hipotsis trhadap kmunculan sikap ilmiah pada konsp hakikat sains brada pada katgori tinggi. Pmbahasan Pmbahasan hasil pnlitian ini brdasarkan analisis data dan tmuan di lapangan. Pnlitian ini diorntasikan pada tiga aspk yaitu kmampuan dasar pnguasaan konsp hakikat sains siswa SD, kmunculan sikap ilmiah, dan hubungan atau rlvansi sikap ilmiah siswa dngan konsp hakikat siswa pada plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA. Brdasarkan hasil atau data diprolh bahwa masih rndahnya kmampuan dasar siswa dalam pnguasaan konsp hakikat sains siswa di Skolah Dasar yaitu 40%. Hal ini disbabkan karna konsp hakikat sains mrupakan hal baru bagi siswa dan pngatahuan guru pada konsp hakikat sains masih rndah. Susilawati (2009) mnjlaskan bahwa guru blum mmahami hakikat sains sutuhnya. Salah satu faktor masih rndahnya pmahaman hakikat sains olh guru adalah kurangnya pmahaman konsp hakikat sains yang dimiliki guru, hal ini disbabkan guru tidak mmprolh pngtahuan yang jlas tntang hakikat sains. Pada kmunculan sikap ilmiah dapat digolongkan pada katgori baik. Hal ini disbabkan karna siswa tlah mlaksanakan kgiatan ilmiah scara baik, khususnya pada kgiatan bkrja sama. Namun siswa masih rndah dalam pmahaman atau pnguasaan konsp trhadap hakikat sains. Pada hubungan sikap ilmiah siswa dngan konsp hakikat sains dalam plaksanaan prcobaan pada pmblajaran IPA mnunjukkan adanya hubungan yang signifikan yaitu t hitung > t tabl yaitu (30,8 > 1,28). Dngan dmikian hipotsis yang diajukan dalam pnlitian ini Ha ditrima dan Ho ditolak. Dngan dmikian dapat disimpulkan bahwa trdapat hubungan antara sikap ilmiah siswa dngan konsp hakikat sains pada pmblajaran IPA di SDN Kota Banda Ach. Adapun tingkat korlasi dan pngujian hipotsis trhadap kmunculan sikap ilmiah pada konsp hakikat sains brada pada katgori tinggi. Pnutup Dari hasil pnlitian ini diprolh ksimpulan sbagai brikut: 1. Kmampuan dasar siswa dalam pnguasaan konsp hakikat sains diprolh scara total rata-rata 40% pada katgori tidak baik 2. Kmunculan sikap ilmiah siswa pada spuluh SD Ngri diprolh rata-rata 60% pada katgori cukup. Hal ini disbabkan karna siswa tlah mlaksanakan kgiatan ilmiah scara baik, khususnya pada kgiatan bkrja sama.

11 Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti, Rlvansi Sikap Ilmiah Siswa 80 Namun siswa masih rndah dalam pmahaman atau pnguasaan konsp trhadap hakikat sains. 3. Trdapat hubungan antara sikap ilmiah siswa dngan konsp hakikat sains pada pmblajaran IPA di SDN Kota Banda Ach, dngan mnunjukkan adanya hubungan yang signifikan yaitu t hitung > t tabl yaitu (30,8 > 1,28). Daftar Pustaka Albrta (2004) Focus on inquiry: a tachr s guid to implmnting inquiry-basd larning. Canada:Albrta Larning. (Mart, 2010) Badan Standar Nasional Pndidikan (BSNP) (2006). Panduan Pnyusunan KTSP Jnjang Pndidikan Dasar. Jakarta: BNSP Bll, Frdrich h. (1978) Taching And Larning Mathmatics (in Scondary School). Dubuqu, Lowa: Wm.C. Brown Company. Hrgnhahn dan Olson, Matthw H (2008) Thoris Of Larning, Edisi Ktujuh. Jakarta: Kncana. Holbrook, Jack dan Rannikma, Miia (2007) Th Natur of Scinc Education for Enhancing Scintific Litracy. Intnational Jurnal of Scinc Education Vol 29, No 11, 3 Sptmbr 2007, PP NRC. (2000). Inquiry and Th National Scinc Education Standarts. A Guid for Taching ang Larning. Washington DC: National Acadmic Prss National Scinc Foundation/NSF (2004 ) Inquiry Thoughts, Viws, and Stratgis for th K 5 Classroom. Arlington: Division of Elmntary, Scondary, and Informal Education. Smolska, Eva Krugly dan taylor, Ptr C 92004) Inquiry in Scinc Education: Intrnational Prspctivs. Intrnational Jurnal Of Scinc Education. Sulistyorini, Sri (2007) Pmblajaran IPA Skolah Dasar, Dan Pnrapan Dalam KTSP. Yogyakarta: Unns dan Tiara Wacana. Tursinawati,. (2008). Pnrapan pmblajaran inkuiri trbimbing Untuk mningkatkan pnguasaan konsp dan pmahaman hakikat sains siswa. Bandung: UPI Prss. [Tsis, tidak ditrbitkan] Trihastuti, Singgih dan Rimy, Yoko (2008) Lmbaga Pnjaminan Mutu Pndidikandarah Istimwa Yogyakarta Yogyakarta: LPMP. Widodo, Ari, dkk (2007) Pndidikan IPA Di SD. Bandung: UPI Prss. Lim, Tik L (2007) Asyiknya Mnliti Sains. Jawa Barat: Pundak Scintific. McComas, W.F. dan Olson, J.K. (1998). Th Natur of Scinc in Intrnational Scinc Education Standards Documnt. In W. F. McComas (Ed), Th Natur of Scinc in Scinc Education. Dordrcht: Kluwr Acadmic Publishrs. (pp )

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG Bobby Satria Program Studi Pndidikan Luar Skolah FIP Univrsitas Ngri Padang Email: satriab234@yahoo.co.id Absract

Lebih terperinci

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I THE IMPLEMENTATION OF RECIPROCAL TEACHING ON COOPERATIVE

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta   1) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP AKTIVITAS EKONOMI BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA SISWA SEKOLAH DASAR Umitri Astuti

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Jurusan PGSD Vol: 4 No: Tahun: 06 PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Kadk Yuda wibawa,

Lebih terperinci

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA Pnanggung Jawab Kgiatan: DRS. H. SUTIMAN Ktua Plaksana: Yuni Wibowo, M.Pd FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana Jurnal Pnlitian dan Evaluasi Pndidikan MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA Pndidikan Fisika FMIPA UNY haidaraufa@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik.. Pngmbangan Modul Brbasis Pndkatan Saintifik.. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KD 3.8 MENDESKRIPSIKAN PASAR MODAL DALAM PEREKONOMIAN KELAS XI IPS SMAN 1 MOJOKERTO Putri Fbrina Kasaomada

Lebih terperinci

BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43

BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43 BIO-PEDAGOGI ISSN: 2252-6897 Volum 4,Nomor 2 Oktobr 2015 Halaman 39-43 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X-4 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN

Lebih terperinci

Journal of Primary Education

Journal of Primary Education JPE 1 (1) (01) Journal of Primary Education http://journal.unns.ac.id/sju/indx.php/jp PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA FISIKA DENGAN PENDEKATAN PHYSICS-EDUTAINMENT BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang.

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang. FAA HAMDANA & ALHAMDU PSIKIS-Jurnal Subjctiv Psikologi Wll-Bing Islami Vol. dan 1 Prstasi No. 2 (2015) Blajar 115-124 SUBJECTIVE WELL-BEING DAN PESTASI BELAJA SISWA AKSELEASI MAN 3 PALEMBANG Fara Hamdana

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 31-37 ANALISIS KINERJA DOSEN PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA BERDASARKAN EVALUASI MAHASISWA SEBAGAI STAKEHOLDER PEMBELAJARAN DALAM RANGKA REKONTRUKSI PELAYANAN STKIP

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

Khairul Amdanidan Fransisca A. A. S. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Khairul Amdanidan Fransisca A. A. S. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPEGROUP INVESTIGATION(GI)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADAMATERIPOKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 SIPOHOLON T. P. 2013/2014 Khairul Amdanidan

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

SILABUS. Penilaian Belajar. Sumber Memahami konsep umum tentang ilmu jiwa belajar PAI

SILABUS. Penilaian Belajar. Sumber Memahami konsep umum tentang ilmu jiwa belajar PAI Mata Kuliah : PSIKOLOGI BELAJAR PAI Bobot : 3 SKS Klompok MK : MKB Jurusan : PAI Fakultas : Tarbiyah IAIN Sunan Ampl Surabaya Komptnsi Mata Kuliah : Mampu mmahami prilaku siswa dan prubahan-prubahannya,

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/ KONSELOR (GURU BK/K) LULUSAN DIKLAT PROGRAM ALIH FUNGSI DI PROVINSI DKI JAKARTA

KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/ KONSELOR (GURU BK/K) LULUSAN DIKLAT PROGRAM ALIH FUNGSI DI PROVINSI DKI JAKARTA Jurnal Psiko-Edukasi, Mi 2015, (1-12) Komptnsi Guru Bimbingan dan Konsling/Konslor... (Awaluddin & Hrdi) 1 ISSN: 1412-9310 Vol. 13, 2015 KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/ KONSELOR (GURU BK/K) LULUSAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK BAPTIS SURABAYA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK BAPTIS SURABAYA Pnrapan Mtod Dmontrai pada Pmblajaran IPA PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDK BAPTIS SURABAYA Tornaliyah PGSD FIP Univrita Ngri Surabaya

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1: Daftar Terjemah NO HALAMAN BAB TERJEMAH

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1: Daftar Terjemah NO HALAMAN BAB TERJEMAH Lampiran 1: Daftar Trjmah DAFTAR TERJEMAH NO HALAMAN BAB TERJEMAH 1 2 1 Aku tinggalkan dua prkara kpada ummatku jika mrka brpgang pada dua nashat trsbut yakni (Alquran dan Hadis) maka mrka tidak akan trssat

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA

ANALISIS PEMANFAATAN KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMARINDA ANALISIS PEMANFAATAN KEDIT UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PADA UMKM DI KOTA SAMAINDA atna Wulaningrum ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi Politknik Ngri Samarinda ) Muhammad Suyudi ( Staf Pngajar Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES Latihan, small sidd gams, komponn biomotor... (Jaya Adi Praptama) 1 PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP KOMPONEN BIOMOTOR SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo KATA PENGANTAR Sgala puji kpada Allah SWT, karna atas rahmat-nya, Biro Prncanaan, Pngawasan, dan Krja Sama, Ombudsman RI dapat mlaksanakan sluruh tugas dan fungsi pada tahun 2015 dngan baik. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA. A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya

SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA. A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya SIKLUS I Skolah : SD Ngri Ngurnsiti 02 Mata Plajaran : Ilmu Pngtahuan Alam ( IPA ) Klas/Smstr : VI / 1 Matri Pokok : Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup Waktu : 4 x 35 mnit (2 X prtmuan) Mtod : Cramah PERTEMUAN

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS VI SEMESTER I

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS VI SEMESTER I SILABUS PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS VI SEMESTER I SILABUS Nama Madrasah Mata Plajaran Klas / Smstr : MIN/MIS... : Sjarah Kbudayaan : VI / I Standar Komptnsi : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Nama Matakuliah : FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS I 2. Kod/SKS : MMM2112/2 SKS 3. Prasarat : Kalkulus Multivariabl I (prnah mngambil) 4. Status Matakuliah

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar Aplikasi Mdia Pmblajaran Budidaya Ikan Guram Brbasis Wb Guna Mndukung Dsa Pintar Mardiyono, Dwi Irvan Rosadi Jurusan Tknik Elktro Politknik Ngri Smarang E-mail : mardiyono@polins.ac.id, dwiirvanrosadi@gmail.com

Lebih terperinci

PERJALANAN PANJANG PERJUANGAN FORUM PPAk IAI KAPd Dr. Zaenal Fanani, SE., MSA., Ak., CA. Ketua Forum PPAk IAI KAPd

PERJALANAN PANJANG PERJUANGAN FORUM PPAk IAI KAPd Dr. Zaenal Fanani, SE., MSA., Ak., CA. Ketua Forum PPAk IAI KAPd PERJALANAN PANJANG PERJUANGAN FORUM PPAk IAI KAPd 2015-2016 Dr. Zanal Fanani, SE., MSA., Ak., CA. Ktua Forum PPAk IAI KAPd KEGIATAN FORUM PPAk IAI KAPd 2015-2016 No Nama Kgiatan Waktu Tmpat Jumlah Psrta

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE PENGARUH CAR, NPF, FDR, BOPO, DAN GWM TERHADAP LABA PERUSAHAAN (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2015 Tri Wahyuningsih 1), Abrar Omar,SE,M.Si 2), Agus Suprijanto,SE, MM 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, CITRA MEREK, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (STUDI KASUS : PEMINAT PRODUK PONSEL X DI SURABAYA) I Putu Wisnu

Lebih terperinci

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara   Indra Isharyanto. Url : http://aktiva.sti-kusumangara.ac.id - Vol I, No. Dsmbr 27 PENGAUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TEHADAP NILAI PEUSAHAAN PADA PEUSAHAAN OOD AND BEVEAGE YANG TEDATA

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM SEBAGAI DASAR PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN TANAH (Studi Kasus : Dsa Babalan, Kcamatan Gabus, Kabupatn Pati) Pandu Sandy Utomo, Ir. Chatarina Nurdjati S., MT,

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI

KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI KESETIMBANGAN ADSORPSI KADMIUM (Cd) DENGAN ADSORBEN ABU SEKAM PADI Dsi Hltina Jurusan Tknik Kimia,Fakultas Tknik Univrsitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam Pkanbaru Riau Tlp. (0761) 566937,

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik

e Mempunyai fasilitas jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor, baik BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN OBJEK WISATA PENELITIAN KELAUTAN Pada Bab IV ini akan dijlaskan hal-hal yang brkaitan dngan konsp prncanaan dan prancangan objk wisata pnlitian klautan. Akan dijlaskan

Lebih terperinci

Joni, Joni Dosen Prodi PG-PAUD, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Abstrak

Joni, Joni Dosen Prodi PG-PAUD, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Abstrak UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMANN KONSEP MENGELOMPOKAN BENDA MENURUT BENTUK JENIS UKURAN DAN WARNA MELALUI PENERAPAN STRATEGI BERMAIN DALAM PENGEMBANGAN KOGINITIF SISWA KELOMPOK A TK MELATI INDAH Joni Don

Lebih terperinci

Sinanglingtyas et al., Penerapan Metode Role Playing...

Sinanglingtyas et al., Penerapan Metode Role Playing... Sinanglingtya t al., Pnrapan Mtod Rol Playing... Pnrapan Mtod Rol Playing untuk Mningkatkan Aktivita dan Hail Blajar Siwa Kla V dalam Pmblajaran PKn Pokok Bahaan Bntuk-Bntuk Kputuan Brama di SDN Tukum

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT ISSN 2088-9321 ISSN -2502-5295 pp. 41-48 MODEL BANGKITAN PERGERAKAN BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DARI KOMPLEK PERUMAHAN DI KABUPATEN ACEH BARAT Frdiansyah Novriza 1, Rnni Anggraini 2, Sugiarto 3 1)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL J-Statistika Vol 4 No PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Prmadina Kanah Ariska -mail : blaar_statistika@yahoo.com ABSTRAK Rgrsi logistik

Lebih terperinci

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION

MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION MOTIVASI EKSTERNAL PERAWAT DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY NURSES EXTERNAL MOTIVATIONS IN PATIENT SAFETY IMPLEMENTATION Annisa Rnggayuni 1 ; Muhammad Yusuf 2 1 Mahasiswa Pogram Studi Ilmu Kprawatan Fakultas

Lebih terperinci

Fashion And Fashion Education

Fashion And Fashion Education FFE 2 (1) (2013) Fashion And Fashion Education http://journal.unns.ac.id/sju/indx.php/ff PENGARUH PENGETAHUAN BUSANA DAN ETIKA BERBUSANA TERHADAP PENAMPILAN DI KAMPUS PADA MAHASISWA PKK S1 TATA BUSANA

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia Pngaruh Pngumuman Right Issu Trhadap Rturn Saham, Abnormal Rturn, Frkunsi Prdagangan, Volum Prdagangan, Risiko Saham dan Kapitalisasi Pasar Pada Prusahaan Proprty, Ral Estat and Building Construction yang

Lebih terperinci

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA

PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA PENDUGAAN SEBARAN LAMA PERAWATAN NASABAH ASURANSI KESEHATAN (STUDI KASUS: ASURANSI KESEHATAN P.T. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA) NOVALIA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 211 PERNYATAAN

Lebih terperinci