Fungsi dan Grafik 7/23/2013. Pembatasan. Pokok Bahasan mencakup

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Fungsi dan Grafik 7/23/2013. Pembatasan. Pokok Bahasan mencakup"

Transkripsi

1 7// Sudaatno Sudiham Pokok Bahasan mencakup Fungsi dan Gafik. Pengetian Tentang Fungsi. Fungsi Linie. Gabungan Fungsi Linie. Mononom dan Polinom 5. Bangun Geometis. Fungsi Tigonometi 7. Gabungan Fungsi Sinus 8. Fungsi Logaitma Natual 9. Fungsi Eksponensial. Fungsi Hipebolik. Fungsi dalam Koodinat Pola Pembatasan Pembahasan Fungsi dan Gafik dibatasi hana padafungsi dengan peubah bebas tunggal ang beupa bilangan nata

2 7// Fungsi Apabila suatu besaan memiliki nilai ang tegantung dai nilai besaan lain maka dikatakan bahwa meupakan fungsi panjang sebatang batang logam (= ) meupakan fungsi tempeatu (= ) Secaa umum penataan bahwa meupakan fungsi dituliskan disebut peubah tak bebas nilaina tegantung = f () disebut peubah bebas bisa benilai sembaang Walaupun nilai bisa beubah secaa bebas, namun nilai tetap haus ditentukan sebatas mana ia boleh bevaiasi Dalam pelajaan ini kita hana akan melihat ang beupa bilangan nata. Selain bilangan nata kita mengenal bilangan kompleks ang dibahas dalam pelajaan mengenai bilangan kompleks. 5 Domain Domain ialah entang nilai (inteval nilai) di mana peubah-bebas bevaiasi. Ada tiga macam entang nilai aitu: entang tebuka a b a < < b a dan b tidak temasuk dalam entang entang setengah tebuka a b a < b a masuk dalam entang, tetapi b tidak entang tetutup a b a b a dan b masuk dalam entang Sistem koodinat - atau koodinat sudut-siku (koodinat Catesian, dikemukakan oleh des Cates) Bidang dibatasi oleh dua sumbu, aitu sumbu mendata ang kita sebut sumbu- dan sumbu tegak ang kita sebut sumbu-. Bidang tebagi dalam kuadan aitu Kuadan I, II, III, dan IV Q[-,] II R[-,-] P[,] III sumbu- I IV S[,-] Posisi titik pada bidang dinatakan dalam koodinat [, ] sumbu- 7 8

3 7// Kuva dai Suatu Fungsi Kita lihat fungsi: =, 5 Setiap nilai akan menentukan satu nilai Kekontinuan Suatu fungsi ang kontinu dalam suatu entang nilai tetentu, akan membentuk kuva ang tidak teputus dalam entang tesebut. P - dst. -,5,5,5 dst.,5,5,5 -,5 - Q R Kuva =, 5 Titik P, Q, R, teletak pada kuva Kemiingan kuva: (kita baca: delta pe delta ) Suatu fungsi = f() ang tedefinisi di sekita = c dikatakan kontinu di = c jika dipenuhi dua saat: () fungsi tesebut memiliki nilai ang tedefinisi sebesa f(c) di = c; () nilai f() akan menuju f(c) jika menuju c; penataan ini kita tuliskan sebagai lim f ( ) = f ( c) c ang kita baca: limit f() untuk menuju c sama dengan f(c). 9 Simeti = u() = / Tedefinisikan di = aitu = = ( untuk = adalah ) Tak tedefinisikan di = ( untuk = tidak dapat ditentukan nilaina). Jika fungsi tidak beubah apabila kita ganti dengan maka kuva fungsi tesebut simetis tehadap sumbu-;. Jika fungsi tidak beubah apabila dan dipetukakan, kuva fungsi tesebut simetis tehadap gais-bagi kuadan I dan III.. Jika fungsi tidak beubah apabila diganti dengan, kuva fungsi tesebut simetis tehadap sumbu-.. Jika fungsi tidak beubah jika dan diganti dengan dan, kuva fungsi tesebut simetis tehadap titik-asal [,]. = / -

4 7// =, tidak beubah bila diganti (simetis tehadap sumbu-) =,5 + = 9 tidak beubah jika dan diganti dengan dan (simetis tehadap titik [,]) tidak beubah jika: diganti dan diganti dengan dan dan dipetukakan diganti dengan Penataan Fungsi Bentuk Implisit Penataan fungsi Penataan bentuk implisit = + = = f () = + + = 8 Walaupun tidak dinatakan secaa eksplisit, setiap nilai peubah-bebas akan membeikan satu atau lebih nilai peubah-tak-bebas disebut bentuk eksplisit. dapat diubah ke bentuk eksplisit = = / = + + ( 8) = = ± - ( 8) Fungsi Benilai Tunggal Fungsi benilai tunggal adalah fungsi ang hana memiliki satu nilai peubah-tak-bebas untuk setiap nilai peubah-bebas Fungsi Benilai Banak Fungsi benilai banak adalah fungsi ang memiliki lebih dai satu nilai peubah-tak-bebas untuk setiap nilai peubah-bebas 8 - =,5 = =,,8 - - = +,8 -,8 -,8 -, = log = - - = ± = / = ± / 5

5 7// Fungsi Dengan Banak Peubah Bebas Secaa umum kita menuliskan fungsi dengan banak peubah-bebas: w = f (,, z, u, v) Fungsi dengan banak peubah bebas juga mungkin benilai banak, misalna ρ = + + z Fungsi ini akan benilai tunggal jika dinatakan sebagai ρ = z Sistem Koodinat Pola Selain sistem koodinat sudut-siku di mana posisi titik dinatakan dalam skala sumbu- dan sumbu-, kita mengenal pula sistem koodinat pola. Dalam sistem koodinat pola, posisi titik dinatakan oleh jaak titik ke titik-asal [,] ang dibei simbol, dan sudut ang tebentuk antaa dengan sumbu- ang dibei simbol Hubungan antaa koodinat sudut siku dan koodinat pola adalah sebagai beikut cos P sin = sin = cos = + = tan ( / ) 7 8 = ( cos ) = P[,] =,5 P[,],5 - -,5 - Bentuk ini disebut cadioid 9 5

6 7// Fungsi Tetapan Fungsi tetapan benilai tetap untuk entang nilai dai sampai +. = k = =.5 Pesamaan Gais Luus ang melalui [,] = -,5 - = m gais luus melalui [,] kemiingan gais luus "delta " kemiingan = m =, dibaca : "delta " = = m > =,5 m < - - Pegesean Kuva dan Pesamaan Gais Luus titik potong dengan sumbu- 8 - = = - - Secaa umum, pesamaan gais luus ang tegese sebesa b ke aah sumbu- positif adalah ( b) = m menunjukkan pegesean sebesa b ke aah sumbu- positif pegesean ke aah sumbu- = m + b = m + a 8 - = =( ) - - titik potong dengan sumbu- = m( a) menunjukkan pegesean sebesa a ke aah sumbu- positif Bentuk umum pesamaan gais luus pegesean ke aah sumbu-

7 7// 8 memotong sumbu di memotong sumbu di m = = = = Pesamaan gais: = atau = ( ) dapat dilihat sebagai gais melalui (,) aitu = - ang tegese keaah sumbu- atau tegese keaah sumbu- = + 5 Pesamaan Gais Luus ang melalui dua titik 8 - P [, ] Q [, ] [,] m = = m = [,8] 8 m = = = Pesamaan gais luus melalui [,] ang sejaja dengan gais ang melalui P dan Q Gais ini haus digese hingga melalui P dan Q pesamaan gais: b = atau = ( a) b = 8 = ( a) b = a = = = ( + ) = + Pepotongan Gais Luus Dua gais: = a + b dan = a + b Koodinat titik potong P haus memenuhi: b b P = a a P = ap + b P a + b = a + b atau P = ap + b = + dan = 8 Koodinat titik potong P haus memenuhi pesamaan maupun. = + = 8 = 5,5 = + = 5,5 + = P Titik potong: P[(5,5), ] P 7 Contoh-Contoh Fungsi Linie dalam Peistiwa Nata Suatu benda dengan massa m ang mendapat gaa F akan mempeoleh pecepatan a F = ma Beda tegangan antaa anoda dan katoda dalam tabung katoda adalah V V Kuat medan listik: E = l ev Gaa pada elekton: F e = ee = l F Pecepatan pada elekton: e a = me v ( t) = v + at anoda ] gaa fungsi linie dai V l katoda pecepatan fungsi linie dai F e Apakah pecepatan elekton fungsi linie dai V? 8 7

8 7// Suatu pegas, jika ditaik kemudian dilepaskan akan kembali pada posisi semula apabila taikan ang dilakukan masih dalam batas elastisitas pegas. Gaa taikan meupakan fungsi linie dai panjang taikan. F = k gaa Dalam sebatang kondukto sepanjang l, akan mengali aus listik sebesa i jika antaa ujung-ujung kondukto dibei pebedaan tegangan sebesa V. Aus meupakan fungsi linie dai tegangan. i V j = = A RA keapatan aus panjang taikan konstanta pegas V i = GV = R konduktansi esistansi Luas penampang kondukto G = R R = ρ G dan R adalah tetapan l A esistivitas panjang kondukto 9 matei masuk di a C a Peistiwa difusi: matei menembus matei lain C matei kelua di Peistiwa difusi mencapai keadaan mantap,jika konsentasi matei C a di a dan C di benilai konstan gadien konsentasi a dc J = D d Fluksi matei ang bedifusi ke aah koefisien difusi Fluksi matei ang bedifusi meupakan fungsi linie dai gadien konsentasi Inilah Hukum Fick Petama ang secaa fomal menatakan bahwa fluksi dai matei ang bedifusi sebanding dengan gadien konsentasi. Fungsi Anak Tangga Fungsi anak tangga satuan = u() = u() 5 u( ) = untuk = untuk < Fungsi ini memiliki nilai ang tedefinisi di = muncul pada = Secaa umum = ku() amplitudo 5 =,5u ( ) 5 - =,5u( ) 8

9 7// Fungsi anak tangga tegese = ku( a) Pegesean sebesa a ke aah sumbu- positif =,5u ( ) Fungsi Ramp = au() Fungsi amp satuan : = u() Fungsi amp tegese: = a( g) u( g) 5 kemiingan = u() = u() - Fungsi ini bau muncul pada = kaena ada fakto u() ang didefinisikan muncul pada = (fungsi anak tangga) kemiingan a = =,5(-)u(-) Pegesean seaah sumbu- Pulsa Pulsa meupakan fungsi ang muncul pada suatu nilai tetentu dan menghilang pada > pesamaan : = au( ) au( ) leba pulsa : leba pulsa =u(-) Pekalian Ramp dan Pulsa { ( ) u( )} = mu( ) A u amp pulsa hana mempunai nilai dalam selang lebana { u ) u( )} = ma ( maka juga akan benilai dalam selang leba pulsa saja = u( ) Deetan Pulsa: + = u(-) u(-) { u( ) u( ) } = peioda 8 = =u() =,5{u(-)-u(-)}

10 7// Gabungan Fungsi Ramp = au( ) + b( ) u( ) + c( ) u( ) = = m{u()-u(-b)} = mu() = {u()-u(-b)} b = u() ( )u( ) 5 = u() Kemiingan ang belawanan membuat benilai konstan mulai dai tetentu = ( )u( ) 7 8 Pulsa ini membuat hana benilai dalam selang = u() ( )u( ) 5 =u() lebih cepat menuun dai maka menuun mulai dai tetentu = ( )u( ) = {u() (-)u(-)}{u(-)-u(-)} 5 = u() = (-)u(-) 9

11 7// Mononom Mononom Mononom adalah penataan tunggal ang bebentuk k n Pegesean kuva mononom pangkat dua Mononom Pangkat Dua: = 5 = k = memiliki nilai minimum = Kaena,maka jika k > > jika k < < = memiliki nilai maksimum = = 5 = ( ) Pegesean ke aah sumbu- positif = ( ) Pegesean ke aah sumbu- positif

12 7// Mononom Pangkat Genap pada umumna = = = = = = Pada mononom bepangkat genap, makin besa pangkat makin melandai kuva di sekita titik puncak Jika kuva-kuva ini memiliki nilai k ang sama maka meeka bepotongan di titik P[,k] Koodinat titik potong antaa kuva Kuva : = dan = = = = dan = Kuva : = = = = dan ( ) = dan = = ( ) = 8 Kuva mononom pangkat genap simetis tehadap sumbu- 5 Mononom Pangkat Ganjil = = 5 = Pangkat ganjil teendah: linie Makin tinggi pangkat mononom, makin landai kuva di sekita titik [,] aitu titik ang meupakan titik belok Jika kuva-kuva ini memiliki nilai k ang sama maka meeka bepotongan di titik P[,k] Kuva mononom pangkat ganjil simetis tehadap titik [,] Mononom Pangkat Tiga = = Mononom pangkat tiga Simetis tehadap [,] = Pegesean ke aah sumbu- positif = ( ) + = ( ) Pegesean mononom pangkat tiga ke aah sumbu- positif Polinom 7 8

13 7// Polinom Pangkat Dua 5 = =5 = = a + b + c = +5 = 5 sumbu simeti 5/ 5-5/ = +5 5 sumbu simeti - 5 = +5+ = Kuva masing-masing komponen (mononom) dai polinom: = = 5/ =5-5 Penjumlahan mononom petama dan ke-dua: Pepotongan dengan sumbu- 5 = + 5 = = + 5 Sumbu simeti dai = + 5 memotong sumbu- di: 5 = Penambahan komponen = membeikan: = Koodinat titik puncak: = 5/ =, = = 5,5 9 5 Polinom Pangkat Dua secaa umum = a +b +c Polinom Pangkat Tiga: mononom pangkat tiga + polinom pangkat dua = a + b + c + d b ac a Sumbu simeti: b = a = a b = a + + c a b b = a + + c a a b b ac = a + a a Pegesean ke aah kii sumbu- Pegesean ke aah negatif sumbu- 5 = 9 8 = - - Mononom pangkat tiga ( ) Dan Polinom pangkat dua ( ) = Penjumlahan: = + memotong sumbu- di titik Hal ini tidak selalu tejadi Tegantung dai nilai koefisien 5

14 7// = a + b + c + d = a + b + c + d = b + c + d = = + = = a Kasus: a kuang positif Penuunan kuva di daeah negatif tidak telalu tajam Kuva telihat hana memotong sumbu- di titik Titik potong ke- jauh di sumbu- negatif - = a Kasus: a telalu positif Penuunan di daeah negatif sangat tajam Tak ada titik potong dengan sumbu di daeah negatif Hana ada satu titik potong di positif 5 - = a = k a < Kuva bepotongan dengan sumbu- di tiga tiga tempat. Akan tetapi pepotongan ang ke-tiga beada jauh di daeah positif - = + Jika a telalu negatif kuva bepotongan dengan sumbu- di satu tempat 5 Simeti jika fungsi tidak beubah apabila kita ganti dengan maka kuva fungsi tesebut simetis tehadap sumbu-; jika fungsi tidak beubah apabila dan dipetukakan, kuva funsi tesebut simetis tehadap gais-bagi kuadan I dan III. jika fungsi tidak beubah apabila diganti dengan, kuva funsi tesebut simetis tehadap sumbu-. jika fungsi tidak beubah jika dan diganti dengan dan, kuva fungsi tesebut simetis tehadap titik-asal [,]. 55 5

15 7// Nilai Peubah Dalam melihat bentuk-bentuk geometis hana nilai-nata dai dan ang kita pehatikan Kita menganggap bahwa bilangan negatif tidak memiliki aka, kaena kita belum membahas bilangan kompleks + = ± = Apabila >, maka ( - ) < Dalam hal demikian ini kita membatasi hana pada entang Kaena kuva ini simetis tehadap gais =, maka ia memiliki nilai juga tebatas pada entang 57 Titik Potong Dengan Sumbu Koodinat Koodinat titik potong dengan sumbu- dapat dipeoleh dengan membei nilai =, sedangkan koodinat titik potong dengan sumbu- dipeoleh dengan membei nilai =. Apabila dengan caa demikian tidak dipeoleh nilai ataupun maka kuva tidak memotong sumbu- maupun sumbu- + = Titik potong dengan sumbu- adalah P[,] dan Q[,]. Titik potong dengan sumbu- adalah R[,] dan S[, ] = Kuva fungsi ini tidak memotong sumbu- maupun sumbu- 58 Asimptot Suatu gais ang didekati oleh kuva namun tidak mungkin menentuhna, disebut asimptot ( ) = = ± + ( ) tidak boleh < aga ( ) > hauslah < atau > Tidak ada bagian kuva ang beada antaa = dan =. Gais vetikal = dan = adalah asimptot dai kuva Jaak Antaa Dua Titik Jika P[ p, p ) dan Q[ q, q ], maka PQ = ( p q) + ( p q ) 8 [,8] PQ = ( ) + (8 ) = [,]

16 7// Paabola PQ = Bentuk kuva Q[,p] [,] (PR p) + = ( p) + = p + p + =k P[,] R[, p] = k PR = ( + p) p + p + = + p disebut paabola P teletak pada kuva Q teletak di sumbu- = p gais sejaja sumbu- R teletak pada gais ada suatu nilai k sedemikian upa sehingga PQ = PR Q disebut titik fokus paabola Gais disebut diektik Titik puncak paabola beada di tengah antaa titik fokus dan diektikna = p k = p p = k Paabola =,5 dapat kita tuliskan = =,5 Diektik: = p =, 5 Titik fokus: Q[,(,5)] = p Lingkaan Lingkaan meupakan tempat kedudukan titik-titik ang bejaak sama tehadap satu titik tetentu ang disebut titik pusat lingkaan Jika titik pusat lingkaan adalah [,] dan jai-jai lingkaan adalah = + + = pesamaan lingkaan bejai-jai bepusat di [.],5 - [,],5 (,5) + (,5) = = Pegesean titikpusat lingkaan sejauh a keaah sumbu- dan sejauh b ke aah sumbu- ( a) + ( b) = - + = Pesamaan umum lingkaan bejai-jai bepusat di (a,b)

17 7// Elips Elips adalah tempat kedudukan titik ang jumlah jaak tehadap dua titik tetentu adalah konstan Dua titik tetentu tesebut meupakan dua titik fokus dai elips XP = ( + c) + X[,] XQ = ( c) + + = b a [ a,] [,b] X[,] P[-c, ] Q[c, ] [a,] sumbu pendek = b sedehanakan XP + XQ = a kwadatkan ( + c) + + ( kita misalkan ) ( c) + = a c a = ( c) + a P[-c, ] Q[c, ] ( + c) + = a a ( c) + + ( c) + c a c + = c + c + + = a a a c di segitiga PXQ: XP + XQ = a > c a > c ( + c) + = a ( c) + b = a c kwadatkan + = b a 5 [, b] sumbu panjang = a Elips tegese b = b =,5 ( p) ( q) + = a = a = a b q =,5 (,5) (,5) + = -,5 - p =,5 Hipebola XP = XP XQ = Hipebola meupakan tempat kedudukan titik-titik ang selisih jaakna antaa dua titik tetentu adalah konstan ( + c) + ( + c) + P[-c,] ( c) + = a Q[c,] X(,) XQ = ( c) + ( + c) + = a + ( c) + ( c / a) a = ( c) + kwadatkan dan sedehanakan kwadatkan = a c a Dalam segitiga PXQ, selisih (XP XQ) < PQ = a b c < a c a = b pesamaan hipebola 7 a b = b = c a + X(,) -c c [-a,] [a,] Kuva tidak memotong sumbu- Tidak ada bagian kuva ang teletak antaa = a dan = a 8 7

18 7// Kuva Bedeajat Dua Peputaan Sumbu Koodinat Paabola, lingkaan, elips, dan hipebola adalah bentuk-bentuk khusus kuva bedeajat dua, atau kuva pangkat dua Bentuk umum pesamaan bedeajat dua adalah Hipebola dengan titik fokus tidak pada sumbu- X[,] ( + a) + ( + a) ( a) + ( a) = a Pesamaan paabola: A + B + C + D + E + F = B = C = D = F = ; A = ; E = p Lingkaan: B = D = E = ; A = ; C = ; F = Bentuk A dan C adalah bentuk-bentuk bedeajat dua ang telah seing kita temui pada pesamaan kuva ang telah kita bahas. Namun bentuk B ang juga meupakan bentuk bedeajat dua, belum kita temui dan akan kita lihat beikut ini 9 P[-a,-a] Q[a,a] + a = = a Mempetukakan dengan tidak mengubah pesamaan ini. Kuva pesamaan ini simetis tehadap gais =, ( + a) + ( + a) = a + ( a) + ( a) ( a) + ( a) Kuva hipebola ini memiliki sumbu simeti ang teputa 5 o belawanan dengan aah peputaan jaum jam, dibandingkan dengan sumbu simeti hipebola sebelumna, aitu sumbu Untuk menjelaskan fungsi tigonometi, kita gambakan lingkaan-satuan, = Fungsi Cosecan csc = = sin = sin + cos Fungsi sinus P PQ sin = = PQ = O - [,] - Q - P Fungsi Cosinus OQ cos = = OQ Fungsi Secan sec = = cos PQ OQ Fungsi Tangent PQ sin tan = = OQ cos P Q PQ tan( ) = = = tan OQ OQ Fungsi Cotangent OQ cos cot = = PQ sin OQ OQ cot( ) = = = cot P Q PQ 7 7 8

19 7// Relasi-Relasi Relasi-Relasi cosα sinα cosβ sinα sinα sinβ β α β cosα sinβ - [,] cosα cosβ cosα sinα cosβ sinα sinα sinβ β α β cosα sinβ - [,] cosα cosβ sin( α + β) cos( α + β) = sin αcosβ + cosαsin β = cosα cosβ sin αsin β - - Kaena sin( β) = sin β cos( β) = cosβ sin( α β) = sin αcosβ cosαsin β cos( α β) = cosαcosβ + sin αsin β 7 7 a). sin(α) = sin( α + α) = sin αcos α + cos αsin α = sin αcos α b). cos(α) = cos( α + α) = cos α cos α sin αsin α = cos c). cos(α) = cos = cos cos(α) + = cos α sin α + sin α cos(α) = cos α cos(α) = sin α cos(α) = sin α α α α sin α d). sin( α + β) = sin αcosβ + cos αsin β sin( α β) = sin α cosβ cos αsinβ sin( α + β) + sin( α β) = sin α cosβ sin( α + β) + sin( α β) sin α cosβ = e). cos( α + β) = cos α cosβ sin αsinβ cos( α β) = cos α cosβ + sin αsinβ cos( α + β) + cos( α β) = cos α cosβ cos( α + β) + cos( α β) cosα cosβ = f). cos( α β) = cos α cosβ + sin αsinβ cos( α + β) = cos α cosβ sin αsin β 75 cos( α β) cos( α + β) = sin αsin β cos( α β) cos( α + β) sin αsinβ = 7 9

20 7// Kuva Fungsi Tigonometi Dalam Koodinat - Fungsi Sinus Fungsi Cosinus Fungsi Tigonometi Nomal = sin() peioda = cos() π π π π π - peioda π π - = sin( ) = cos( π / ) 77 o o o o sin 5 = cos(5 9 ) = cos pegesean fungsi cosinus sejauh π/ ke aah sumbu- positif 78 Fungsi Tangent Fungsi Cotangent sin cos -π/ -π/ -π/ π/ π/ π/ asimptot sin tan = = cos cot Rentang: -π/ < tan < π/ π/ < tan < π/ dst. Leba entang: π/ sin cos asimptot -π/ -π/ -π/ π/ π/ π/ cos cot = = sin tan Rentang: < tan < π/ -π/ < tan < dst. Leba entang: π/ 79 8

21 7// -,5π -π -,5π,5π π,5π asimptot -,5π -π -,5π,5π π,5π Fungsi Secan = sec( ) = cos( ) Rentang: -π/ < tan < π/ π/ < tan < π/ dst. Leba entang: π Fungsi Cosecan = csc( ) = sin( ) Rentang: < tan < π -π< tan < dst. Leba entang: π Fungsi Tigonometi Invesi 8 8 Sinus Invesi = acsin = sin atau sin = Sudut ang sinusna = Cosinus Invesi = cos = cos - π π π π Kuva lengkap,5π,5π - -,5,5 -,5π -,5π Kuva nilai utama -π/ < sin - <π/ - < < = sin cos = tan = π - π Kuva lengkap π,75π,5π,5π - -,5,5 Kuva nilai utama < cos - < π - < < = cos sin = tan = 8 8

22 7// Tangent Invesi = tan = tan Cotangent invesi = cot = cot,5π π,5π ,5π -π -,5π Kuva lengkap,5π,5π ,5π -,5π Kuva nilai utama π π < tan < + = tan sin = + cos = + dengan nilai utama < cot π,5π Kuva nilai utama < cot < π < π + = tan sin = + cos = Secan Invesi = sec = cos dengan nilai utama sec π π,75π,5π,5π Kuva nilai utama < sec < π = sec = sec + sin = cos = tan = Cosecan Invesi,5π,5π -,5π -,5π = csc = sin dengan nilai utama π Kuva nilai utama π π csc csc π = csc + = csc sin = cos = tan =

23 7// Banak peistiwa tejadi secaa siklis sinusoidal ang meupakan fungsi waktu, sepeti misalna gelombang cahaa, gelombang adio pembawa, gelombang tegangan listik sistem tenaga, dsb Oleh kaena itu kita akan melihat fungsi sinus dengan menggunakan waktu, t, sebagai peubah bebas Tiga besaan kaakteistik fungsi sinus = Asin( + ) = Asin(πf t + ) sudut fasa amplitudo fekuensi siklus Selain fekuensi siklus, f, kita mengenal juga fekuensi sudut, ω, dengan hubungan ω = πf 89 9 Fungsi sinus adalah fungsi peiodik aitu fungsi ang memenuhi hubungan Hubungan antaa fekuensi siklus dan peioda adalah: A -A T t f ( t T ) = f ( t) f = T peioda A Kaena fungsi sinus adalah fungsi peiodik maka gabungan fungsi sinus juga meupakan fungsi peiodik walaupun tidak bebentuk sinus. -A T T t s Bentuk kuva gabungan fungsi sinus ditentukan oleh besaan kaakteistik fungsi sinus penusunna = cos f t -5 5 = + cosπft cos(π( f ) t) t t -5 5 t - = + cos f t = + cosπ ft cos(π( f ) t + π / ) Pebedaan amplitudo, fekuensi, dan sudut fasa menentukan bentuk gelombang gabungan 9 9

24 7// Bentuk kuva gabungan fungsi sinus ditentukan juga oleh jumlah komponen sinus ang telibat Gabungan fungsi sinus ang membentuk gelombang pesegi Komponen-komponen sinus ang telibat dalam pembentukan gelombang gabungan disebut hamonisa Komponen sinus dengan f disebut komponen fundamental Di atas komponen fundamental adalah Hamonisa ke- dengan fekuensi f Hamonisa ke- dengan fekuensi f Hamonisa ke- dengan fekuensi f dst. sinus dasa (fundamental). hamonisa- dan sinus dasa + hamonisa-. hamonisa-5 dan sinus dasa + hamonisa- + hamonisa-5. Gabungan fungsi sinus juga mungkin mengandung fungsi tetapan ang disebut komponen seaah hamonisa-7 dan sinus dasa + hamonisa- + hamonisa-5 + hamonisa-7. hasil penjumlahan sampai pada hamonisa ke Spektum Leba Pita Jika gabungan fungsi sinus membentuk gelombang peiodik ang tidak bebentuk sinus (non-sinus) maka bentuk gelombang non-sinus dapat diuaikan menjadi komponen-komponen sinus Komponen-komponen sinus itu membentuk suatu spektum. Ada dua spektum aitu Spektum Amplitudo dan Spektum Sudut-fasa Makin tinggi fekuensi hamonisa, makin endah amplitudona. Fekuensi tetinggi, f maks, adalah fekuensi hamonisa ang amplitudona sudah dapat diabaikan. Fekuensi teendah, f min, adalah fekuensi komponen fundamental aitu, atau jika spektum mengandung komponen seaah Leba pita fekuensi suatu spektum adalah selang fekuensi ang meupakan selisih f maks dan f min 95 Amplitudo = + cos(πf t) + 5cos(π ft π / ) + 7,5cos(π ft + π) Suatu pesamaan gelombang: Fekuensi f f f Amplitudo 5 7,5 Sudut fasa π/ π 5 Fekuensi [ f ] Spektum Amplitudo Sudut Fasa π π/ 5 π/ π Fekuensi [ f ] Spektum Sudut-fasa 9

25 7// Deet Fouie Penguaian suatu sinal peiodik menjadi suatu spektum sinal tidak lain adalah penataan fungsi peiodik kedalam deet Fouie fungsi peiodik [ an cos(πnft) + bn sin(πnf ] f ( t) = a + t) A T t a = A / π A / π an = n genap; an = n ganjil n bn = untuk semua n Koefisien Fouie T t a = A / π A / π an = n genap; a = ganjil n n n b = A / ; bn = n A T t a = A/ an = untuk semua n A bn = untuk semua n nπ Bilangan Natual Logaitma natual adalah logaitma dengan menggunakan basis bilangan e Bilangan e ini, sepeti halna bilangan π, adalah bilangan-nata dengan desimal tak tebatas. Sampai dengan angka di belakang koma, nilaina adalah e =,78888 ln e = ln e a = a ln e = a 99 5

26 7// Fungsi Logaitma Natual Definisi ln Kuva = ln ln e = 5 /t ln,5,5 luas bidang antaa fungsi /t dan sumbu- ang dibatasi oleh t = dan t = = ln t = ln dt t Sifat-Sifat ln a = ln a + ln ln = ln ln a; a n ln = n ln ln e = ln e = ln benilai negatif untuk < -,5 e - -,5 - e =, Fungsi Eksponensial Antilogaitma Antilogaitma adalah invesi dai logaitma = ln Fungsi Eksponensial = e Fungsi eksponensial ang seing kita jumpai adalah fungsi eksponensial dengan eksponen negatif = a e u( ) ; Fakto u() membuat fungsi ini muncul pada = Namun demikian fakto ini biasa tidak lagi dituliskan dengan pengetian bahwa fungsi eksponensial tetap muncul pada t =

27 7// Kuva Fungsi Eksponensial,8,,, e e,5,5,5,5 a = e Makin negatif eksponen fungsi ini, makin cepat ia menuun mendekati sumbu- Penuunan kuva fungsi eksponensial ini sudah mencapai sekita % dai nilai awalna (aitu nilai pada = ), pada saat = /a Pesamaan umum fungsi eksponensial dengan amplitudo A dengan waktu sebagai peubah bebas adalah at t / τ = Ae u( t) = Ae u( t) ang dituliskan dengan singkat at t / τ = Ae = Ae τ = /a disebut konstanta waktu makin kecil τ, makin cepat fungsi eksponensial menuun Pada saat t = 5τ, nilai fungsi sudah di bawah % dai A fungsi eksponensial dianggap sudah benilai nol pada t = 5τ Pada saat = 5/a, kuva sudah sangat menuun mendekati sumbu-, nilai fungsi sudah di bawah % dai nilai awalna Oleh kaena itu fungsi eksponensial biasa dianggap sudah benilai nol pada = 5/a 5 Gabungan Fungsi Eksponensial A t / τ = Ae t / τ = Ae t / τ t τ = A / ( e e ) t/τ

28 7// Fungsi Hipebolik Definisi Kombinasi tetentu dai fungsi eksponensial membentuk fungsi hipebolik, sepeti cosinus hipebolik (cosh) dan sinus hipebolik (sinh) e + e e e cosh = ; sinh = Fungsi hipebolik ang lain sinh e e tanh = = ; cosh e + e cosh e + e coth = = sinh e e Kuva-Kuva Fungsi Hipebolik = e e e = sinh = = e sech = cosh = ; e + e csch = sinh = e e 9 e + e cosh = = cosh = e = sinh = sech = cosh 8

29 7// = csch = csch = sinh = sinh = coth cosh = coth = sinh sinh = tanh = cosh Identitas Jika untuk sin dan cos kita kenal hubungan: cos + sin = untuk sinh dan cosh tedapat hubungan e + + e e + e cosh sinh = = = Bebeapa Identitas: cosh v sinh v = tanh v = sech v coth v = csch v v cosh v + sinh v = e v cosh v sinh v = e 5 9

30 7// Relasi Koodinat Pola dan Koodinat Sudut-siku Pesamaan Kuva Dalam Koodinat Pola Pesamaan lingkaan bejai-jai c bepusat di O[,] dalam koodinat sudut-siku adalah + = c P( P, P ) P [,] P P[,] P = sin P = cos [,] Dalam koodinat pola pesamaan ini menjadi ( cos) + ( sin ) = c 7 8 Pesamaan lingkaan bejai-jai c bepusat di O[a,] dalam koodinat sudut-siku adalah ( a) + = c [,] Dalam koodinat pola peswamaan ini menjadi a ( cos a) + ( sin ) = c Pesamaan lingkaan bejai-jai c bepusat di O[a,b] dalam koodinat sudut-siku adalah ( a) + ( b) = c b Dalam koodinat pola peswamaan ini menjadi [,] ( cos a) + ( sin b) = c a 9

31 7// = ( cos ) = cos P[,] P[,] Bentuk ini disebut cadioid,5,5 = P[,] = Pesamaan Gais Luus l P[,] - = π -,5 = π = π = π - O a l : cos = a

32 7// l : sin = b P[,] b O P[,] l l : cos(β ) = a l A a α O β 5 Paabola, Elips, Hipebola P[,] a β O l : cos( β) = a l 7 Eksentisitas D titik fokus diektiks Paabola: Elips: A F e s = e s < Hipebola: e s > k B P[,] k = cos Eksentisitas: e s = PF PD = k + cos Dengan pengetian eksentisitas ini kita dapat membahas sekaligus paabola, elips, dan hipebola. = es ( k + cos) = esk + es cos esk = es cos,5 k k = = (misal e,5cos cos s =,5) k = (misal e s = ) cos 8

33 7// Lemniskat dan Oval Cassini Kuva-kuva ini adalah kuva pada kondisi khusus, ang meupakan tempat kedudukan titik-titik ang hasil kali jaakna tehadap dua titik tetentu benilai konstan = π F [a,π] = π/ P[,] = F [a,] ( PF ) = ( sin ) + ( a + cos) ( PF ) = ( sin ) + ( a cos) Buat b dan a beelasi b = ka = + a + a cos Misalkan PF PF = b = + a a cos ( + a + a cos) ( + a a cos) b = = + a + a ( cos ) = + a a cos k a = + a a cos = a cos + a ( k ) = a cos ± a cos ( k ) 9 = π Lemniskat = a cos ± a cos ( k ) Kondisi khusus: k = = a cos = π/,, -, = -,5 - -,5,5,5 -, Kuva dengan a = Kondisi khusus: k >, misal k =, = π = π/,5 -,5 - = - - Oval Cassini = a cos ± a cos ( k ) Kondisi khusus: k <, misalkan k =,8 = π = π/,5, ,5 = Fungsi dan Gafik Sudaatno Sudiham - -,5

Fungsi dan Grafik. Fungsi 8/3/2013. Pembatasan. Pokok Bahasan mencakup

Fungsi dan Grafik. Fungsi 8/3/2013. Pembatasan. Pokok Bahasan mencakup // Sudaatno Sudiham Pokok Bahasan mencakup Fungsi dan Gafik. Pengetian Tentang Fungsi. Fungsi Linie. Gabungan Fungsi Linie. Mononom dan Polinom 5. Bangun Geometis. Fungsi Tigonometi 7. Gabungan Fungsi

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Fungsi dan Grafik

Sudaryatno Sudirham. Fungsi dan Grafik Sudaratno Sudirham Fungsi dan Grafik Bahan Kuliah Terbuka dalam format pdf tersedia di www.buku-e.lipi.go.id dalam format pps beranimasi tersedia di www.ee-cafe.org Buku Fungsi dan Grafik (pdf) tersedia

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo

Lebih terperinci

6. Fungsi Trigonometri Sudaryatno Sudirham

6. Fungsi Trigonometri Sudaryatno Sudirham 6. Fungsi Tignmeti Sudaatn Sudiham 6.. Peubah Bebas Besatuan Deajat Beikut ini adalah fungsi-fungsi tignmeti dengan sudut θ sebagai peubah-bebas. = sin θ; = cs θ sin θ cs θ 3 = tan θ = ; 4 = ct θ = cs

Lebih terperinci

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri tigonometi 4.1 Pebandingan Tigonometi 0 Y x P(x,y) y X x disebut absis y disebut odinat jai-jai sudut positif diuku dai sumbu X belawanan aah putaan jaum jam Definisi : = x + y sin = y cos = x tan = y

Lebih terperinci

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Darpublic Hak cipta pada penulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darpublic,

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran) 9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik Darpublic Oktober 3 www.darpublic.com. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik Fungsi Apabila suatu besaran memiliki nilai ang tergantung dari nilai besaran lain, maka dikatakan bahwa besaran tersebut merupakan

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik ii Darpublic BAB 1 Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik 1.1. Fungsi Apabila suatu besaran memiliki nilai ang tergantung dari nilai besaran lain, maka

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON TRIGONOMETRI disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhi Semeste Pendek mata kuliah Tigonometi Dosen : Fey Fedianto, S.T., M.Pd. Oleh Nia Apiyanti (207022) F PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2. Identitas Trigonometri

Kegiatan Belajar 2. Identitas Trigonometri Kegiatan Belaja A. Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai kegiatan belaja, dihaapkan siswa dapat a. Menggunakan identitas tigonometi dalam penelesaian b. Membuktikan identitas tigonometi sedehana dengan

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB Fungsi Linier.. Fungsi Tetapan Fungsi tetapan bernilai tetap untuk rentang nilai x dari sampai +. Kita tuliskan

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB 5 Bangun Geometris 5.1. Persamaan Kurva Persamaan suatu kurva secara umum dapat kita tuliskan sebagai F (, )

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Darpublic Hak cipta pada penulis, SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham Darpublic,

Lebih terperinci

Darpublic Nopember 2013

Darpublic Nopember 2013 Darpublic Nopember 213 www.darpublic.com 7. Gabungan Fungsi Sinus 7.1. Fungsi Sinus Dan Cosinus Banak peristiwa terjadi secara siklis sinusoidal, seperti misalna gelombang cahaa, gelombang radio pembawa,

Lebih terperinci

FUNGSI DAN GRAFIK DIFERENSIAL DAN INTEGRAL

FUNGSI DAN GRAFIK DIFERENSIAL DAN INTEGRAL FUNGSI DAN GRAFIK DIFERENSIAL DAN INTEGRAL Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral darpublic Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaryatno

Lebih terperinci

Perbandingan dan Fungsi Trigonometri

Perbandingan dan Fungsi Trigonometri Pebandingan dan Fungsi Tignmeti Standa Kmpetensi Memahami knsep pebandingan, fungsi, pesamaan dan identitas tignmeti, atuan sinus dan ksinus seta menggunakan dalam pemecahan masalah Kmpetensi Dasa. Melakukan

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral i Darpublic Hak cipta pada penulis, 1 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Grafik, Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratmo Sudirham

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge

BAB 2 DASAR TEORI. on maka S 1. akan off. Hal yang sama terjadi pada S 2. dan S 2. Gambar 2.1 Topologi inverter full-bridge BAB 2 DASAR EORI 2. Pendahuluan Konvete dc-ac atau biasa disebut invete adalah suatu alat elektonik yang befungsi untuk menghasilkan keluaan ac sinusoidal dai masukan dc dimana magnitudo dan fekuensinya

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.

Lebih terperinci

2. Fungsi Linier x 5. Gb.2.1. Fungsi tetapan (konstan):

2. Fungsi Linier x 5. Gb.2.1. Fungsi tetapan (konstan): Darpublic Nopember 3 www.darpublic.com. Fungsi Linier.. Fungsi Tetapan Fungsi tetapan bernilai tetap untuk rentang nilai dari sampai +. Kita tuliskan = k [.] dengan k bilangan-nata. Kurva fungsi ini terlihat

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

Talk less... do more...!!!!!

Talk less... do more...!!!!! Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral darpublic Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral oleh Sudaratno Sudirham Hak cipta pada penulis, SUDIRHAM,

Lebih terperinci

3. Gabungan Fungsi Linier

3. Gabungan Fungsi Linier 3. Gabungan Fungsi Linier Sudaratno Sudirham Fungsi-fungsi linier banak digunakan untuk membuat model dari perubahanperubahan besaran fisis. Perubahan besaran fisis mungkin merupakan fungsi waktu, temperatur,

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang

III. TEORI DASAR. Metoda gayaberat menggunakan hukum dasar, yaitu Hukum Newton tentang 14 III. TEORI DASAR A. Hukum Newton Metoda gayabeat menggunakan hukum dasa, yaitu Hukum Newton tentang gavitasi dan teoi medan potensial. Newton menyatakan bahwa besa gaya taik menaik antaa dua buah patikel

Lebih terperinci

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan

Lebih terperinci

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( ) Medan Listik Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi

Lebih terperinci

DISTRIBUSI BERKAS CAHAYA LASER DISTRIBUSI GAUSS, HERMITE-GAUSS, LAGUERRE-GAUSS, BESSEL

DISTRIBUSI BERKAS CAHAYA LASER DISTRIBUSI GAUSS, HERMITE-GAUSS, LAGUERRE-GAUSS, BESSEL DISTRIBUSI BERKAS CAHAYA LASER DISTRIBUSI GAUSS, HERMITE-GAUSS, LAGUERRE-GAUSS, BESSEL GELOMBANG HARMONIK Bentuk gelombang hamonik begantung waktu : ψ Re (, t) A( ) exp[ iϕ( )] exp( iπνt ) [ ] { ψ (, t)

Lebih terperinci

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

BAB - X SIFAT KEMAGNETAN BAHAN A - X SIFA KEAGNEAN AHAN ujuan: enghitung momen dipol dan suseptibilitas magnet untuk logam diamagnetik. engklasifikasikan logam paamagnetik. A. OEN DIPOL DAN SUSEPIILIAS AGNE Kemagnetan tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb: Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK ARUS SISI AC

BAB 3 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK ARUS SISI AC BAB 3 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK ARUS SISI AC 3.1 Pendahuluan Pada penelitian sebelumnya[7] telah dibuktikan bahwa sinyal efeensi optimum yang dapat menghasilkan iak aus keluaan yang minimum pada invete

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

Komponen Struktur Tekan

Komponen Struktur Tekan Mata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Komponen Stuktu Tekan Petemuan 4, 5 Sub Pokok Bahasan : Panjang Tekuk Tekuk Lokal Tekuk Batang Desain Batang Tekan Batang batang tekan yang

Lebih terperinci

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb : Knsep enegi ptensial elektstatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dai = ke = A Sepeti digambakan sbb : q + Enegi ptensial muatan q yang tepisah pada jaak A dai Q U( A ) = - A Fc d Fc = 4 Q q ˆ = -

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas TRIGONOMETRI Untuk SM dan Sedeajat Husein Tampomas Penebit 0 Husein Tampomas, Tigonometi, Unntuk SM dan Sedeajat, 018 PENGERTIN 1 PENGNTR KE FUNGSI TRIGONOMETRI Dalam bahasa Yunani, tigonometi tedii dai

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP) Geak Melingka Edisi Kedua Untuk SMA kelas XI (Telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen : Copyight 008 009 GuuMuda.Com Seluuh dokumen di GuuMuda.Com dapat digunakan dan disebakan secaa bebas untuk

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Darpublic ii BAB 3 Gabungan Fungsi Linier Fungsi-fungsi linier banak digunakan untuk membuat model dari perubahan-perubahan besaran

Lebih terperinci

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN 009 Tigonometi Matiks GY A Y O M AT E M A T AK A R Makaban, M.Si. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratn Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Darpublic BAB 6 Fungsi Trignmetri 6.. Peubah Bebas Bersatuan Derajat Berikut ini adalah fungsi-fungsi trignmetri dengan sudut

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial Sudaratno Sudirham Integral dan Persamaan Diferensial Bahan Kuliah Terbuka dalam format pdf tersedia di www.buku-e.lipi.go.id dalam format pps beranimasi tersedia di www.ee-cafe.org Bahasan akan mencakup

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik

Lebih terperinci

IV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor

IV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor IV. STABILITAS LERENG I. Umum Leeng alam Bukit Galian Basement Leeng buatan Timbunan tanggul jalan bendung Gaya-gaya d o o n g Doong membuat tanah longso Lawan kuat gese tanah - Beat sendii tanah (γ b,

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK. * MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Vektor Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Veko [MA4] Deinisi Deinisi ungsi veko Fungsi veko meupakan auan yang mengkaikan ε R dengan epa sau veko F R Noasi : F : R R F î gĵ, g aau

Lebih terperinci

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR 4.1 Kecepatan Geak Melengkung Hingga saat ini telah dibahas geakan patikel dalam satu dimensi yaitu geakan seaah sumbu-x. Beikut akan dibahas geakan patikel dalam dua dimensi

Lebih terperinci

Lampiran 3 FLOWCHART DAN BAGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TOPIK LINGKARAN

Lampiran 3 FLOWCHART DAN BAGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TOPIK LINGKARAN 184 Lampian 3 FLOWCHART DAN BAGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TOPIK LINGKARAN 185 186 187 188 189 190 Lampian 4 PEMBELAJARAN TOPIK LINGKARAN DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF 191 Pengetian Lingkaan Kegiatan 1A Aga

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2 LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis

Lebih terperinci

PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI

PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI E Gaik Funsi Tionometi Untuk memahami unsi tionometi secaa umum, telebih dahulu kita akan membahas aik unsi tionometi dasa, aitu aik unsi = sin, = cos dan = tan Gaik

Lebih terperinci

Vol. 3, No. 1, Juni 2007: INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS

Vol. 3, No. 1, Juni 2007: INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS Vol. 3, No. 1, Juni 007: 7884 INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS Himmawati P.L dan Catuiyati Juusan Pendidikan Matematika FMIPA Univesitas Negei Yogyakata Abstact Given a cicle cente O and adius in R, the

Lebih terperinci

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika

Lebih terperinci

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil

Lebih terperinci

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaryatno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral 2 Darpublic BB 7 Gabungan Fungsi Sinus 7.1. Fungsi Sinus Dan Cosinus Banyak peristiwa terjadi secara siklis sinusoidal, seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Segitiga Data 1. engetian Segitiga Dibeikan tiga buah titik A, B, dan C yang tidak segais. Titik A dihubungkan dengan titik B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C dihubungkan

Lebih terperinci

Diferensial dan Integral

Diferensial dan Integral Open Course Diferensial dan Integral Oleh: Sudaratno Sudirham Pengantar Setelah kita mempelajari fungsi dan grafik, ang merupakan bagian pertama dari kalkulus, berikut ini kita akan membahas bagian kedua

Lebih terperinci

Jenuh AC dan Putus AC

Jenuh AC dan Putus AC Penguat Daya Gais beban D dan A dai Penguat Emite Sekutu Kaena kapasito dianggap hubung-singkat untuk sinyal A maka tahanan beban yang dilihat oleh tansisto adalah : = R // R L Oleh kaena itu gais beban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB PENDAHULUAN. Lata belakang Pekembangan suatu teknologi sangat dipengauhi dengan pekembangan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa peanan ilmu pengetahuan, bisa dipastikan teknologi akan sulit untuk bekembang

Lebih terperinci

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding

Lebih terperinci

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA

FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA FUNGSI TRIGONOMETRI, FUNGSI EKSPONENSIAL, dan FUNGSI LOGARITMA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kalkulus 1 Dosen Pengampu : Muhammad Istiqlal, M.Pd Disusun Oleh : 1. Sufi Anisa (23070160086)

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA PENYELESAAN SOAL SOAL NSTALAS CAHAYA 1. Sebuah lampu pija dai W dengan flux Cahaya spesifik 16 lm/w ditempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu. Kacanya meneuskan 75% dai flux Cahaya lampu. Kalau luminansi

Lebih terperinci