IntegrasiNumerik. Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I. Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB) (Bag. 1)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IntegrasiNumerik. Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I. Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB) (Bag. 1)"

Transkripsi

1 IntegrasiNumerik (Bag. ) Baan Kulia IF458 Topik Kusus Informatika I Ole; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

2 PersoalanIntegrasiNumerik Hitungla nilai Integral-Tentu yang dalam al ini: b I = f ( ) d - adanbbatas-batasintegrasi, a - f adala fungsi yang dapat diberikan secara eksplisit dalam bentuk persamaan ataupun secara empirik dalam bentuk tabel nilai. IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

3 Conto integral fungsi eksplisit: ( 6 + cos( ) e ) d Conto integral dalam bentuk tabel(fungsi implisit): Hitung:.. f ( ) d f() IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

4 Tafsir GeometriIntegral Tentu Nilai integral-tentu = luas daera di bawa kurva y y = f() b a b I = f ( ) d = luasdaerayang dibatasiolekurvay = f(),garis = adangaris = b a IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

5 Contopersoalanintegral. Dalam bidang teknik elektro/kelistrikan, tela diketaui bawa arga ratarata suatuaruslistrikyang berosilasisepanjangsatuperiodebolenol. Disamping kenyataan bawa asil netto adala nol, arus tersebut mampu menimbulkan kerja dan mengasilkan panas. Karena itu para rekayasawan listrik sering mencirikan arus yang demikian dengan persamaan I RMS T = i ( t) T dt yang dalamalinii RMS adalaarusrms(root-mean-square), Tadala periode, dan i(t) adala arus pada rangkaian, misalnya i(t) = 5e -t sin πt untuk t T/ = untukt/ t T IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 5

6 . Pengukuran fluks panas mataari yang diberikan ole tabel berikut: Waktu, jam Fluks panas q, kalori/cm/jam Data yang ditabulasikan pada tabel ini memberikan pengukuran fluks panas q setiap jam pada permukaan sebua kolektor sinar mataari. Anda diminta memperkiraan panastotal yang diserap ole panel kolektor seluas 5. cm selamawaktu4 jam. Panel mempunyai kemangkusan penyerapan (absorption), e ab, sebesar 45%. Panas total yang diserap diberikan ole persamaan H = t e ab qadt IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 6

7 KlasifikasiMetodeIntegrasiNumerik. Metode Pias Daera integrasidibagiatassejumlapias(strip) yang berbentuk segiempat. Luas daera integrasi diampiri dengan luas seluru pias.. Metode Newton-Cotes Fungsi integrand f() diampiri dengan polinom interpolasi p n (). Selanjutnya, integrasidilakukanteradapp n ().. Kuadratur Gauss. Nilai integral diperole dengan mengevaluasi nilai fungsi padasejumlatitiktertentudidalamselang[-, ], mengalikannya dengan suatu konstanta, kemudian menjumlakan keseluruan peritungan. IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 7

8 Metode-MetodePias Selang integrasi[a, b] menjadi n bua pias(strip) atau segmen. Lebar tiap pias adala r r f r f f f f 4 4 f 4 b a = n Titik absis pias dinyatakan sebagai r = a+ r, r=,,,..., n y n- n- f n- n- n- f n- n n f n f n- f n f y=f() dan nilai fungsi pada titik absis pias adala f r = f( r ) f f a = n- n =b IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode Gambar 6. Metode pias 8

9 Kaida integrasi numerik yang dapat diturunkan dengan metode pias adala:. Kaida segiempat(rectangle rule). Kaida trapesium(trapezoidal rule). Kaida titik tenga(midpoint rule) Dua kaida pertama pada akekatnya sama, anya cara penurunan rumusnya yang berbeda Kaida yang ketiga, kaida titik tenga, merupakan bentuk kompromi untuk memperole nilai ampiran yang lebi baik. IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 9

10 KaidaSegiempat(Rectangle Rule) Pandang sebua pias berbentuk empat persegipanjangdari = sampai = berikut Luas satu pias adala (tinggi pias = f( ) ) y f ( ) d f ( ) y = f() atau (bila tinggi pias = f( ) ) f ( ) d f ( ) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

11 f ( ) d f ( ) f ( ) d f( ) + f ( ) d [ f( ) + f( )] f ( ) d [f( ) + f( )] (KaidaSegiempat) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

12 Kaida segiempat gabungan(composite rectangle's rule): b a b a f ( ) d f ( ) + f ( ) + f ( ) f ( n- ) f ( ) d f ( ) + f ( ) + f ( ) f ( n ) + b a f ( ) d f( ) + f ( ) + f( ) f( n- ) + f( n ) b a f ( ) d f ( ) + f( ) + f( ) f( n- ) + f (n ) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

13 Jadi, kaida segiempat gabungan adala b a f ( ) d ( f + f + f f n- + f n ) = (f + i= n f i + f n ) dengan f r = f( r ), r =,,,..., n. y y = f()... a =... n- n- n = b Gambar Kaida segiempat gabungan IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

14 KaidaTrapesium Pandang sebuapiasberbentuktrapesiumdari = sampai = berikut y Luas satu trapesium adala f ( ) d [ f( ) + f( )] IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 4

15 Kaida trapesium gabungan(composite trapezoidal's rule): b a f ( ) d f ( ) d + f ( ) d n n f ( ) d [ f( ) + f( )] + [ f( )+ f( )] [ f(n- ) + f( n )] [ f( ) + f( ) + f( ) f( n- ) + f( n )] n ( f + i= f + f n ) dengan f r = f( r ), r=,,,..., n. IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 5

16 procedure trapesium(a, b : real; n: integer; var I : real); { Mengitung integrasi f() di dalam selang [a, b] dan jumlas pias adala n dengan menggunakan kaida trapesium. K.Awal : nilai a, b, dan n suda terdefinisi K.Akir: I adala ampiran integrasi yang diitung dengan kaida segi-empat. } var,, sigma: real; r : integer; begin :=(b-a)/n; {lebar pias} :=a; I:=f(a) + f(b); sigma:=; for r:= to n- do begin :=+; sigma:=sigma + *f(); end; I:=(I+sigma)*/; end; {awal selang integrasi} { nilai integrasi numerik} IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 6

17 Kaida Titik Tenga Pandang sebuapiasberbentukempatpersegipanjangdari = sampai = dantitiktengaabsis = + / y Luas satu pias adala y = f() f ( ) d f( + /) f( / ) +/ IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 7

18 y y = f()... a b / / 5/... n-/ n-/ IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 8

19 Kaida titik-tenga gabungan adala b a f ( ) d f ( ) d + f ( ) d n n f ( ) d f( / ) + f( / ) + f( 5/ ) + f( 7/ ) f( n-/ ) n (f / + f / f n-/ ) i= f i+/ yang dalam al ini, r+/ = a + (r+/)) dan f r +/ = f( r+/ ) r =,,,..,n- IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 9

20 procedure titik_tenga(a, b : real; n: integer; var I : real); { mengitung integrasi f() dalam selang [a, b] dengan jumla pias sebanyak n. K.Awal : arga a, b, dan n suda terdefinisi K.Akir: I adala ampiran integrasi yang diitung dengan kaida titik-tenga } var,, sigma : real; r : integer; begin :=(b-a)/n; {lebar pias} := a+/; {titik tenga pertama} sigma:=f(); for r:= to n- do begin :=+; sigma:=sigma + f() end; I:=sigma*; { nilai integrasi numerik} end; IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

21 Conto: Hitung integral dengan kaida trapesium. Ambil.8 =.. Gunakan5 angkabena. Penyelesaian: Fungsi integrand-nya adala f() = e Jumlapiasadala n = (b-a)/= (.4 -.8)/. = 8 Tabel data diskritnya adala sebagai berikut:.4 e d r r f( r ) r r f( r ) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

22 Nilai integrasinya,.4.8 e d (f + f + f f 6 + f 7 + f 8 ). [[6.5 + (7.89) + (9.5) (6.445) + (.86) + (4.5) ].994 Nilai integrasi sejatinya adala.4.8 e d = e =.8 =. 4 = e.4 - e.8 = =.94 IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

23 GalatMetode-MetodePias Galat: E= I I' yang dalamalinii adalanilaiintegrasisejatidani ' adala integrasi secara numerik. Galat kaida trapesium: y galat y = f() E = f ( ) d - ( f + f ) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

24 Galat untuk satu bua pias adala E = f ( ) d - ( f + f ) Uraikanf() danf = f( ) = f() kedalamderettaylor disekitar = E = [ f + f ' + f " + f "' +... ]d - f - [ f + f ' + f " +...] 6 = f + / f ' + /6 f "'+..] - / f - / f - / f ' - /4 f "' -... = (f o + / f ' + /6 f " +...) - (f + / f ' + /4 f "'+...) = - f " f "(t), < t < O( ) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 4

25 Jadi, f ( ) d ( f + f ) + O( ) Untuk n bua pias, galat keseluruan (total) adala E tot - ( f " + f " + f " f " n- ) yang dapat disederanakan dengan teorema nilai antara untuk penjumlaan menjadi E tot - n i= - n f i " f "(t), a < t < b IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 5

26 Mengingat = b a n maka E tot -n f "(t) - n b a n f "(t) - (b - a) f "(t) O( ) Dengan demikian, b a f ( ) d = ( f + i= n f i + f n ) + O( ) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 6

27 Galat kaida titik-tenga: Galat untuk satu bua pias adala E = f ( ) d - f / Dengan cara penurunan yang sama seperti pada kaida trapesium, dapat dibuktikan bawa E f "(t), < t < 4 Galat untuk seluru pias adala E tot n 4 f "(t), a < t < b 4 = O( ) ( b - a) f "(t) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode Galat integrasi dengan kaida titiktengasamadengan/ kali galat pada kaida trapesium 7

28 Metode-MetodeNewton-Cotes Metode Newton-Cotes adala metode yang umum untuk menurunkankaidaintegrasinumerik. PolinominterpolasimenjadidasarmetodeNewton-Cotes. Gagasannya adala mengampiri fungsi f() dengan polinom interpolasipp n () b I = a b f ( ) d a p ( ) d n yang dalam al ini, p n () = a + a + a a n- n- + a n n IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 8

29 Sembarang polinom interpolasi yang tela kita baas sebelumnya dapat digunakan sebagai ampiran fungsi Tetapi dalam kulia ini polinom interpolasi yang kita pakai adala polinom Newton-Gregory maju: p n () = f + ( - ) f! + ( - )( - ) ( - )( - )...( - n- ) n f f! + + Kaida integrasi numerik yang diturunkan dari metode Newton-Cotes, tiga di antaranya yang terkenal adala:. Kaida trapesium(trapezoidal rule). Kaida Simpson / (Simpson's / rule). Kaida Simpson /8 (Simpson's /8 rule) n n! n IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 9

30 KaidaTrapesium(lagi) y y = p () y = f() = = Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat yang melalui kedua bua titik itu adala p () = f( ) + ( ) f f = f + IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

31 Integrasikan p () di dalam selang [,]: I f ( ) d p ( ) d ( f + f + f f ) d = = f + f f + ( f - f ), sebab f = f -f f + f ( f + f ) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

32 Jadi, kaida trapesium adala f ( ) d ( f + f ) sama seperti yang diturunkan Dengan metode pias Kaida trapesium untuk integrasi dalam selang [, ] kita perluas untuk mengitung b I = a f ( ) d b a f ( ) d f ( ) d + f ( ) d n n f ( ) d ( f + f ) + ( f + f ) ( fn- + f n ) ( f + f + f f n- + f n ) ( f + f i + i= n f n ) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

33 KaidaSimpson / Hampiran nilai integrasi yang lebi baik dapat ditingkatkan denganmengunakanpolinominterpolasiberderajatyang lebitinggi. Misalkan fungsi f() diampiri dengan polinom interpolasi derajat yang grafiknyaberbentukparabola. Luas daera yang diitung sebagai ampiran nilai integrasi adaladaeradibawaparabola. Untukitu, dibutukan buatitikdata, misalkan(, f()), (, f()),dan(, f()). IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode

34 y y = p () y = f() = = = Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat yang melalui ketiga bua titik tersebut adala p () = f( ) + f( ) + ( )! f( ) = f + f + ( )! f IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 4

35 Integrasikan p () di dalam selang [, ]: I f + f ( ) d p ( ) d ( f + f + f + ( ( )! f ) d - ) = f 6 4 = f + 4 f + ( ) f 4 4 f + f + ( - ) f f + f + f IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 5

36 Mengingat dan f = f - f f = f - f = ( f - f ) - ( f - f ) = f -f + f maka, selanjutnya I f + ( f - f ) + ( f - f + f ) f + f - f + f - f + f 4 f + f + f ( f + 4f + f ) (Kaida Simpson /) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 6

37 KaidaSimpson / gabungan: b a f ( ) d f ( ) d + 4 f ( ) d n n f ( ) d ( f + 4f + f ) + ( f + 4f + f 4 ) ( fn- + 4f n- + f n ) ( f + 4f + f + 4f + f f n- + 4f n- + f n ) n ( f + 4 i=,,5 n f + i i i=,4,6 f + f n ) Ingat pola koefisien dalam rumus Simpson /:, 4,, 4,,...,, 4, IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 7

38 Penggunaan kaida / Simpson mensyaratkan jumla upaselang(n) arusgenap. Ini berbeda dengan kaida trapesium yang tidak mempunyai persyaratan mengenai jumla selang. IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 8

39 procedure Simpson_sepertiga(a, b : real; n: integer; var I : real); { mengitung integrasi f() dalam selang [a, b] dengan jumla pias sebanyak n (n arus genap} K.Awal : arga a, b, dan n suda terdefinisi (n arus genap) K.Akir: I adala ampiran integrasi yang diitung dengan kaida Simpson / } var,, sigma : real; r : integer; begin :=(b-a)/n; {jarak antar titik } :=a; {awal selang integrasi} I:=f(a) + f(b); sigma:=; for r:= to n- do begin :=+; if r mod = ten { r =,, 5,..., n- } sigma:=sigma + 4*f() else { r =, 4, 6,..., n- } sigma:=sigma + *f(); end; I:=(I+sigma)*/; { nilai integrasi numerik} end; IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 9

40 Conto: Hitung integral dengan menggunakan a. kaida trapesium b. kaida titik-tenga c. kaida Simpson / d + Gunakanjarakantartitik =.5. Penyelesaian: Jumla upaselang: n = ( - )/.5 = 8 Tabel titik-titik di dalam selang [,]: Tabel titik-titik di dalams elang [, ]: (untuk kaida trapesium dan Simpson /) (untuk kaida titik-tenga) r r f r r r f r / / / / / / / / IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 4

41 (a) dengan kaida trapesium d + (b) dengan kaida titik-tenga / ( f + f + f + f + f 4 + f 5 + f 6 + f 7 + f 8 ).5/ [ + (.88889) + (.8) ).694 d + ( f / + f / + f 5/ + f 7/ + f 9/ + f / + f / + f 5/ ).5 (5.548) (c) dengan kaida / Simpson d + / ( f + 4f + f + 4f + f 4 + 4f 5 + f 6 + 4f 7 + f 8 ).5/ (6.6568).695 Bandingkan solusi (a), (b), dan (c) dengan solusi sejatinya: d + = ln(+) = = ln() - ln() = = IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 4

42 Galat Kaida Simpson / Galat kaida Simpson / untuk dua pasang upaselang adala E = f ( ) d - ( f + 4f +f ) (P.6.9) Uraikan f(), f, dan f masing-masing ke dalam deret Taylor di sekitar = : f() = f + f ' + f = f() = f + f ' + 4 f " + 6 f = f() = f + f ' + f " f "' + 4 f " + 4 f "' f (iv) +... (P.6.) f "'+ f (iv) +... (P.6.) f (iv) +... (P.6.) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 4

43 Sulikan persamaan (P.6.), (P.6.), (P.6.) ke dalam persamaan (P.6.9): E = ( f + f ' + f " f "' + 4 f (iv) +...) d - [ ( f + 4f + 4f ' + + (f + f ' + 4 f " f " + f "' f "' f (iv) +...) ] (iv) f +...) 4 = (f + f ' f " f "' + f (iv) +...) = = - (6f + 6f ' + 4 f " + f "' f (iv) +...) = (f + f ' + 4 f " + 4 f "' + 5 f (iv) +...) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 4

44 - (f + f ' + 4 f " + 4 f "' + 5 IV f +...) 7 = 5 f (iv) = ( f (iv) +... ) 5 f o (iv) +... = - 9 = O( 5 ) 5 f (iv) (P.6.) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 44

45 Jadi, kaida Simpson / untuk sepasang upaselang ditamba dengan galatnya dapat dinyatakan sebagai f ( ) d = ( f + 4f + f ) + O( 5 ) Galat untuk n/ pasang upaselang adala E tot = - 5 (iv) ( f + f (iv) (iv) + f f (iv) n- ) = n i=,,... f i (iv) 5 = - 9. n. f (iv) (t), a < t < b 4 = - (b - a) f (iv) (t), karena n = (b - a)/ (P.6.4) 8 = O( 4 ) IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 45

46 Jadi, kaida Simpson / gabungan ditamba dengan galatnya dapat dinyatakan sebagai, b a n f ( ) d ( f + 4 i=,,5 n f + i i i=,4,6 f + f n ) + O( 4 ) dengan kata lain, kaida Simpson / gabungan berorde 4 Dibandingkan dengan kaida trapesium gabungan, asil integrasi Dengan kaida Simpson gabungan jau lebi baik, karena orde galatnya lebi tinggi. Tapi ada kelemaannya, yaitu kaida Simpson / tidak dapat diterapkan bila jumla upaselang(n) ganjil. IF458 Topik Kusus Informatika I: Metode 46

dx = F(x) + C (P.6.1)

dx = F(x) + C (P.6.1) Bab 6 Integrasi Numerik Pelajarila jagad raya ini. Jangan kecewa karena dunia tidak mengenal anda, tetapi kecewala karena anda tidak mengenal dunia. (Kong Fu Tse - filusuf Cina) Di dalam kalkulus, integral

Lebih terperinci

untuk i = 0, 1, 2,..., n

untuk i = 0, 1, 2,..., n RANGKUMAN KULIAH-2 ANALISIS NUMERIK INTERPOLASI POLINOMIAL DAN TURUNAN NUMERIK 1. Interpolasi linear a. Interpolasi Polinomial Lagrange Suatu fungsi f dapat di interpolasikan ke dalam bentuk interpolasi

Lebih terperinci

BAB III INTEGRASI NUMERIK

BAB III INTEGRASI NUMERIK Bab BAB III INTEGRASI NUMERIK Integrasi numerik mengambil peranan penting dalam masala sains dan teknik. Hal ini menginat di dalam bidang sains sering ditemukan ungkapan-ungkapam integral matematis yang

Lebih terperinci

Setiap mahasiswa yang pernah mengambil kuliah kalkulus tentu masih ingat dengan turunan fungsi yang didefenisikan sebagai

Setiap mahasiswa yang pernah mengambil kuliah kalkulus tentu masih ingat dengan turunan fungsi yang didefenisikan sebagai Bab 7 Turunan Numerik Lebi banyak lagi yang terdapat di langit dan di bumi, Horatio, daripada yang kau mimpikan di dalam ilosoimu. (Hamlet) Setiap maasiswa yang perna mengambil kulia kalkulus tentu masi

Lebih terperinci

TurunanNumerik. Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I. Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB)

TurunanNumerik. Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I. Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB) TurunanNumerik Baan Kulia IF4058 Topik Kusus Inormatika I Ole; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB) IF4058 Topik Kusus Inormatika I: Metode Numerik/Teknik Inormatika ITB 1 DeinisiTurunan(derivati) '(x) = lim 0 (

Lebih terperinci

KAIDAH SIMPSON 3/8 DAN INTEGRASI NUMERIK. Kelompok 6

KAIDAH SIMPSON 3/8 DAN INTEGRASI NUMERIK. Kelompok 6 KAIDAH SIMPSON 3/8 DAN INTEGRASI NUMERIK Kelompok 6 ANGGOTA Rian Triastuti (4101410020) Mardiyani (4101410053) Gias Atikasari (4101410060) Agil Dwijayanti (4101410074) Diah Aprilia (4101410090) Nur Khasanah

Lebih terperinci

MAKALAH METODE NUMERIK

MAKALAH METODE NUMERIK MAKALAH METODE NUMERIK Pemanfaatan Metode Numerik Turunan dan Integrasi Numerik dalam Bidang IT Disusun Oleh : Ismail Wibi Wicaksono NRP : 2103157011 Jurusan : Teknik Informatika POLITEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan secara numerik. Perhitungan secara analitik dilakukan untuk menyelesaikan integral pada fungsi

Lebih terperinci

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b PENDAHULUAN. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus perlu memaami baasan tentang system bilangan real karena kalkulus didasarkan pada system bilangan real dan sifatsifatnya. Sistem bilangan yang

Lebih terperinci

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi 8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala

Lebih terperinci

Differensiasi Numerik

Differensiasi Numerik Dierensiasi Numerik Yuliana Setiowati Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2007 1 Topik DIFFERENSIASI NUMERIK Mengapa perlu Metode Numerik? Dierensiasi dg MetNum Metode Selisi Maju Metode Selisi Tengaan

Lebih terperinci

Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer. FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR

Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer. FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR Ole : Tony Hartono Bagio 00 KALKULUS DASAR Tony Hartono Bagio KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Penerapan Integrasi Numerik pada Medan Magnet karena Arus Listrik

Penerapan Integrasi Numerik pada Medan Magnet karena Arus Listrik Penerapan Integrasi Numerik pada Medan Magnet karena Arus Listrik Rianto Fendy Kristanto - 13507036 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Penyelesaian Model Matematika Masalah yang Berkaitan dengan Ekstrim Fungsi dan Penafsirannya

Penyelesaian Model Matematika Masalah yang Berkaitan dengan Ekstrim Fungsi dan Penafsirannya . Tentukan nilai maksimum dan minimum pada interval tertutup [, 5] untuk fungsi f(x) x + 9 x. 4. Suatu kolam ikan dipagari kawat berduri, pagar kawat yang tersedia panjangnya 400 m dan kolam berbentuk

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI Perbandingan Beberapa Metode Numerik dalam Menghitung Nilai Pi Aditya Agung Putra (13510010)1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik

Lebih terperinci

dapat dihampiri oleh:

dapat dihampiri oleh: BAB V PENGGUNAAN TURUNAN Setela pada bab sebelumnya kita membaas pengertian, sifat-sifat, dan rumus-rumus dasar turunan, pada bab ini kita akan membaas tentang aplikasi turunan, diantaranya untuk mengitung

Lebih terperinci

Matematika ITB Tahun 1975

Matematika ITB Tahun 1975 Matematika ITB Taun 975 ITB-75-0 + 5 6 tidak tau ITB-75-0 Nilai-nilai yang memenui ketidaksamaan kuadrat 5 7 0 atau atau 0 < ITB-75-0 Persamaan garis yang melalui A(,) dan tegak lurus garis + y = 0 + y

Lebih terperinci

DIFERENSIASI & INTEGRASI NUMERIK

DIFERENSIASI & INTEGRASI NUMERIK DIFERENSIASI & INTEGRASI NUMERIK Pada bab ini dibaas konsep dasar dierensiasi dan integrasi numerik, meliputi teknik pendekatan atau pengampiran, metode komputasi numerik berkaitan dengan bentuk dierensial

Lebih terperinci

SolusiPersamaanNirlanjar

SolusiPersamaanNirlanjar SolusiPersamaanNirlanjar Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB) Rinaldi Munir - Topik Khusus Informatika I 1 RumusanMasalah Persoalan: Temukan nilai yang memenuhi

Lebih terperinci

Matematika Lanjut 2 SISTIM INFORMASI FENI ANDRIANI

Matematika Lanjut 2 SISTIM INFORMASI FENI ANDRIANI Matematika Lanjut SISTIM INFORMASI FENI ANDRIANI . SOLUSI PERSAMAAN NON LINIER Metode Biseksi Fungsi kontinu pada [a,b] Akarnya = p & p [a,b] Untuk setiap iterasi akan membagi interval yang memuat = p

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3.

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3. BAB I PENDAHULUAN Tujuan Pembelajaran: Mengetahui apa yang dimaksud dengan metode numerik. Mengetahui kenapa metode numerik perlu dipelajari. Mengetahui langkah-langkah penyelesaian persoalan numerik.

Lebih terperinci

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri 7 Limit Fungsi Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Mengitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri Cobala kamu mengambil kembang gula-kembang gula dalam

Lebih terperinci

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1 4. TURUNAN MA4 Kalkulus I 4. Konsep Turunan 4.. Turunan di satu titik Pendauluan dua masala dalam satu tema a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adala : m PQ Jika, maka tali busur PQ akan beruba

Lebih terperinci

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Suciati

Lebih terperinci

AKAR PERSAMAAN Roots of Equations

AKAR PERSAMAAN Roots of Equations AKAR PERSAMAAN Roots o Equations Akar Persamaan 2 Acuan Capra, S.C., Canale R.P., 1990, Numerical Metods or Engineers, 2nd Ed., McGraw-Hill Book Co., New York. n Capter 4 dan 5, lm. 117-170. 3 Persamaan

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. 1. Turunan Fungsi

TURUNAN FUNGSI. 1. Turunan Fungsi TURUNAN FUNGSI. Turunan Fungsi Turunan fungsi f disembarang titik dilambangkan dengan f () dengan definisi f ( ) f ( ) f (). Proses mencari f dari f disebut penurunan; dikatakan bawa f diturunkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5

TURUNAN FUNGSI. turun pada interval 1. x, maka nilai ab... 5 TURUNAN FUNGSI. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 009 Jika kurva y a b turun pada interval, maka nilai ab... 5 A. B. C. D. E. Solusi: [D] 5 5 5 0 5 5 0 5 0... () y a b y b b a b b 6 6a 0 b 0 b 6a 0 b 5 b a

Lebih terperinci

PERFORMANSI METODE TRAPESIUM DAN METODE GAUSS-LEGENDRE DALAM PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN MATLAB.

PERFORMANSI METODE TRAPESIUM DAN METODE GAUSS-LEGENDRE DALAM PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN MATLAB. Volume 5, Nomor, September 06 ISSN 978-660 PERFORMANSI METODE TRAPESIUM DAN METODE GAUSS-LEGENDRE DALAM PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN MATLAB Oleh : MEILANY

Lebih terperinci

PENGGUNAAN EKSTRAPOLASI UNTUK MENYELESAIKAN FUNGSI INTEGRAL TENTU NIRSAL

PENGGUNAAN EKSTRAPOLASI UNTUK MENYELESAIKAN FUNGSI INTEGRAL TENTU NIRSAL PENGGUNAAN EKSTRAPOLASI UNTUK MENYELESAIKAN FUNGSI INTEGRAL TENTU NIRSAL Dosen Tetap Yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo E-Mail: nirsal_uncpftkom@yahoo.co.id Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 8

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 8 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Moamad Sidiq PERTEMUAN : 8 DIFERENSIASI NUMERIK METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Moamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar Metode Numerik

Lebih terperinci

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (215 2337-352 (231-928X Print A-25 Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa Singgi Tawin Muammad, Erna Apriliani,

Lebih terperinci

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata...

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata... Daftar Isi Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata... iii v xi 1. Metode Numerik Secara Umum... 1 1.1 Metode Analitik versus Metode Numerik... 4 1.2 Metode Numerik dalam Bidang Rekayasa... 6

Lebih terperinci

DeretTaylor dananalisisgalat

DeretTaylor dananalisisgalat DeretTaylor dananalisisgalat Kuliah ke-2 IF4058 Topik Khusus Informatika I Oleh; Rinaldi MunirIF-STEI ITB) 1 DeretTaylor Kakastools) yang sangat penting dalam metode numerik adalah derettaylor. Deret Taylor

Lebih terperinci

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f D. URAIAN MATERI 1. Definisi dan Rumus-rumus Turunan Fungsi a. Definisi Turunan Sala satu masala yang mendasari munculnya kajian tentang turunan adala gradien garis singgung. Peratikan Gambar 1. f(c +

Lebih terperinci

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si. SI 2201 - METODE NUMERIK Triyana Muliawati, S.Si., M.Si. Prodi Matematika Institut Teknologi Sumatera Lampung Selatan 35365 Hp. +6282260066546, Email. triyana.muliawati@ma.itera.ac.id 1. Pengenalan Metode

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP METODE NUMERIK Disusun oleh Ir. Sudiadi, M.M.A.E. Ir. Rizani Teguh, MT SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP 2015 Metode Numerik i KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis

Lebih terperinci

Rangkuman Materi dan Soal-soal

Rangkuman Materi dan Soal-soal Rangkuman Materi dan Soal-soal Dirangkum Ole: Anang Wibowo, S.Pd matikzone@gmail.com / www.matikzone.co.cc Rangkuman Materi dan Conto Soal. Definisi dy df Turunan dari fungsi y f ( adala y ' f '( ( y'

Lebih terperinci

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semester II 016/017 4 Maret 017 Kulia ang Lalu 1.1 Fungsi dua atau lebi peuba 1. Turunan Parsial 1.3 Limit dan Kekontinuan 1.4 Turunan ungsi dua peuba 1.5 Turunan berara

Lebih terperinci

BAB 5 DIFFERENSIASI NUMERIK

BAB 5 DIFFERENSIASI NUMERIK BAB 5 DIFFERENSIASI NUMERIK 5.1. Permasalaan Differensiasi Numerik Sala satu peritungan kalkulus yang banyak digunakan adala differensial, dimana differensial ini banyak digunakan untuk keperluan peritungan

Lebih terperinci

65 Soal dengan Pembahasan, 315 Soal Latihan

65 Soal dengan Pembahasan, 315 Soal Latihan Galeri Soal Soal dengan Pembaasan, Soal Latian Dirangkum Ole: Anang Wibowo, SPd April MatikZone s Series Email : matikzone@gmailcom Blog : HP : 8 8 8 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Dilarang mengkutip

Lebih terperinci

Alternatif Pemodelan Persamaan Matematik dengan Metode Numerik

Alternatif Pemodelan Persamaan Matematik dengan Metode Numerik Alternatif Pemodelan Persamaan Matematik dengan Metode Numerik Kamal Mahmudi 13507111 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan. Turunan Fungsi Aljabar a. Mengitung Limit Fungsi yang Mengara ke Konsep Turunan Dari grafik di bawa ini, diketaui fungsi y f() pada interval k < < k +, seingga

Lebih terperinci

TURUNAN / DIFERENSIAL TURUNAN DAN DIFERENSIAL

TURUNAN / DIFERENSIAL TURUNAN DAN DIFERENSIAL TURUNAN / DIFERENSIAL 4. Devinisi Turunan Derivati Turunan ungsi adala yang nilainya pada bilangan dan dideinisikan ole : ' lim0 untuk semua dengan limit tersebut ada. Conto Andaikan cari 4? Penyelesaian

Lebih terperinci

MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BERELEKTRON BANYAK

MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BERELEKTRON BANYAK MODE ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BEREEKTRON BANYAK Pada materi Struktur Atom Hidrogen suda kita pelajari tentang Teori Atom Bor, dimana lintasan elektron pada atom Hidrogen berbentuk lingkaran. Namun

Lebih terperinci

INTEGRASI NUMERIK DENGAN METODE KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERPOLASI HERMITE DAN POLINOMIAL LEGENDRE

INTEGRASI NUMERIK DENGAN METODE KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERPOLASI HERMITE DAN POLINOMIAL LEGENDRE Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 148 153 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND INTEGRASI NUMERIK DENGAN METODE KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERPOLASI HERMITE DAN

Lebih terperinci

MENYELESAIKAN TURUNAN TINGKAT TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SELISIH ORDE PUSAT BERBANTUAN PROGRAM MATLAB

MENYELESAIKAN TURUNAN TINGKAT TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SELISIH ORDE PUSAT BERBANTUAN PROGRAM MATLAB MENYELESAIKAN TURUNAN TINGKAT TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METDE SELISIH RDE PUSAT BERBANTUAN PRGRAM MATLAB Arwan Maasiswa Prodi Matematika, FST-UINAM Try Azisa Prodi Matematika, FST-UINAM Irwan Prodi Matematika,

Lebih terperinci

MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : 2 (DUA)

MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : 2 (DUA) MATEMATIKA MODUL 4 TURUNAN FUNGSI KELAS : XI IPA SEMESTER : (DUA) Muammad Zainal Abidin Personal Blog SMAN Bone-Bone Luwu Utara Sulsel ttp://meetabied.wordpress.com PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Kalkulus Kalkulus integral terlahir lebih dari 2.000 tahun yang lalu pada waktu bangsa Yunani mencoba menentukan luas dengan suatu proses yang mereka sebut dengan metode

Lebih terperinci

TURUNAN (DIFERENSIAL) Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

TURUNAN (DIFERENSIAL) Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta TURUNAN DIFERENSIAL Ole: Mega Inayati Ri a, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta TURUNAN Turunan suatu ungsi berkaitan dengan perubaan ungsi yang disebabkan adanya perubaan kecil dari

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim 0 f ( x ) f( x) KELAS : XI IPA SEMESTER : (DUA) SMA Santa Angela Bandung Taun Pelajaran 04-05 XI IPA Semester Taun Pelajaran 04 05 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul ini kami

Lebih terperinci

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING BAB III METODE STRATIFIED RADOM SAMPIG 3.1 Pengertian Stratified Random Sampling Dalam bukunya Elementary Sampling Teory, Taro Yamane menuliskan Te process of breaking down te population into rata, selecting

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA 1. : Menggunakan Konsep Limit Fungsi Dan Turunan Dalam Pemecahan Masalah

LEMBAR KERJA SISWA 1. : Menggunakan Konsep Limit Fungsi Dan Turunan Dalam Pemecahan Masalah BAB V T U R U N A N 1. Menentukan Laju Perubaan Nilai Fungsi. Menggunakan Aturan Turunan Fungsi Aljabar 3. Menggunakan Rumus Turunan Fungsi Aljabar 4. Menentukan Persamaan Garis Singgung Kurva 5. Fungsi

Lebih terperinci

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1 Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB Deret Tak Hingga Pada bagian ini akan dibicarakan penjumlahan berbentuk a +a 2 + +a n + dengan a n R Sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu pengertian barisan

Lebih terperinci

PENGUAT DAYA (POWER AMPLIFIER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

PENGUAT DAYA (POWER AMPLIFIER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY PEGUAT DAYA (POWE AMPIFIE) Ole : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UY E-mail : sumarna@uny.ac.ic Dalam praktek, sistem penguat selalu terdiri dari sejumla tingkat yang menguatkan sinyal lema ingga cukup kuat

Lebih terperinci

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan Barisan. Definisi. Barisan tak hingga adalah suatu fungsi dengan daerah asalnya himpunan bilangan bulat positif dan daerah kawannya himpunan bilangan real. Notasi untuk

Lebih terperinci

4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )

4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema ) 4. TURUNAN 4. Konsep Turunan 4.. Turunan di satu titik Pendauluan dua masala dalam satu tema a. Garis Singgung Kemiringan tali busur PQ adala : m PQ Jika, maka tali busur PQ akan beruba menjadi garis ggung

Lebih terperinci

E-learning Matematika, GRATIS

E-learning Matematika, GRATIS Penyusun : Arik Murwanto, S.Pd. Editor : Drs. Keto Susanto, M.Si. M.T. ; Istijab, S.H. M.Hum. Imam Indra Gunawan, S.Si. Standar Kompetensi: Menggunakan konsep turunan fungsi dalam pemecaan masala Kompetensi

Lebih terperinci

KALKULUS. Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah KALKULUS Dosen Pengampu : Ibu Kristina Eva Nuryani, M.Sc. Disusun Oleh :

KALKULUS. Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah KALKULUS Dosen Pengampu : Ibu Kristina Eva Nuryani, M.Sc. Disusun Oleh : KALKULUS Laporan Ini Disusun Untuk Memenui Mata Kulia KALKULUS Dosen Pengampu : Ibu Kristina Eva Nuryani, M.Sc Disusun Ole : 1. Anggit Sutama 14144100107 2. Andi Novantoro 14144100111 3. Diya Elvi Riana

Lebih terperinci

TEORI ATOM Materi 1 : Baca teori ini, kerjakan soal yang ada di halaman paling belakang ini

TEORI ATOM Materi 1 : Baca teori ini, kerjakan soal yang ada di halaman paling belakang ini TEORI ATOM Materi 1 : Baca teori ini, kerjakan soal yang ada di alaman paling belakang ini 1. Model atom Dalton a. Atom adala bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi b. Atom suatu

Lebih terperinci

- Persoalan nilai perbatasan (PNP/PNB)

- Persoalan nilai perbatasan (PNP/PNB) PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL Persamaan diferensial biasanya digunaan untu pemodelan matematia dalam sains dan reayasa. Seringali tida terdapat selesaian analiti seingga diperluan ampiran

Lebih terperinci

LUAS DAERAH, TITIK BERAT DAN MOMEN INERSIA POLAR KARDIODA DENGAN INTEGRAL NUMERIK METODE TRAPESIUM & METODE SIMPSON

LUAS DAERAH, TITIK BERAT DAN MOMEN INERSIA POLAR KARDIODA DENGAN INTEGRAL NUMERIK METODE TRAPESIUM & METODE SIMPSON LUAS DAERAH, TITIK BERAT DAN MOMEN INERSIA POLAR KARDIODA DENGAN INTEGRAL NUMERIK METODE TRAPESIUM & METODE SIMPSON Tomi Tristiono 1 1 adala Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract Te

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari

Lebih terperinci

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik IF223 Aljabar Geometri Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB Rinaldi Munir - IF223 Aljabar Geometri Apa itu Metode Numerik? Numerik: berhubungan

Lebih terperinci

Solusi Analitik Model Perubahan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace

Solusi Analitik Model Perubahan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace Jurnal Gradien Vol. No.2 Juli 24 : 5-3 Solusi Analitik Model Perubaan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace Syarifa Meura Yuni, Icsan Setiawan 2, dan Okvita Maufiza Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar : Akar-Akar Persamaan Definisi akar : Suatu akar dari persamaan f(x) = 0 adalah suatu nilai dari x yang bilamana nilai tersebut dimasukkan dalam persamaan memberikan identitas 0 = 0 pada fungsi f(x) X 1

Lebih terperinci

IntegrasiNumerik. Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I. Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB) (Bag. 2)

IntegrasiNumerik. Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I. Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB) (Bag. 2) IntegrasiNumerik (Bag. ) Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB) Singularitas Kita akan kesulitan melakukan menghitung integrasi numerik apabilafungsitidakterdefenisidix

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Integral Integral merupakan invers atau kebalikan dari differensial. Integral terdiri dari dua macam yakni integral tentu dan integral tak tentu. Integral

Lebih terperinci

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar Bernardino Madaharsa Dito Adiwidya - 13507089 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCN PELKSNN PEMBELJRN Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester: XI Program IP/ lokasi Waktu: 8 jam Pelajaran (4 Pertemuan). Standar Kompetensi Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekolah Menengah Atas Agustus 2008 Waktu: 4 jam

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekolah Menengah Atas Agustus 2008 Waktu: 4 jam Olimpiade Sains Nasional 008 Eksperimen Fisika Hal dari Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekola Menenga Atas Agustus 008 Waktu: 4 jam Petunjuk umum. Hanya ada satu soal eksperimen, namun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan teorema-teorema yang akan menjadi landasan untuk pembahasan pada Bab III nanti, diantaranya: fungsi komposisi,

Lebih terperinci

IV STUDI KASUS. 3.2 Model Optimisasi Sistem Konvensional Model optimisasi sistem kogenerasi dapat diformulasikan sebagai berikut: Min:

IV STUDI KASUS. 3.2 Model Optimisasi Sistem Konvensional Model optimisasi sistem kogenerasi dapat diformulasikan sebagai berikut: Min: 12 3.2 Model Optimisasi Sistem Konvensional Model optimisasi sistem kogenerasi dapat diformulasikan sebagai berikut: Min: m = 1 [ P_ GRID EF _ GRID ] m + H_ B EF_ BOILER = 1 Tujuan dari fungsi objektif

Lebih terperinci

Galeri Soal. Dirangkum Oleh: Anang Wibowo, S.Pd

Galeri Soal. Dirangkum Oleh: Anang Wibowo, S.Pd Galeri Soal Dirangkum Ole: Anang Wibowo, SPd April Semoga sedikit conto soal-soal ini dapat membantu siswa dalam mempelajari Matematika kususnya Bab Limit Kami mengusaakan agar soal-soal yang kami baas

Lebih terperinci

Media Pembelajaran Integrasi Numerik Dengan Metode Kuadratur Gauss

Media Pembelajaran Integrasi Numerik Dengan Metode Kuadratur Gauss Media Pembelajaran Integrasi Numerik Dengan Metode Kuadratur Gauss Puji Catur Siswipraptini 1, Rifarhan 2 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta JL. Lingkar Luar Barat, Menara PLN,

Lebih terperinci

LONCATAN AIR PADA SALURAN MIRING TERBUKA DENGAN VARIASI PANJANG KOLAM OLAKAN

LONCATAN AIR PADA SALURAN MIRING TERBUKA DENGAN VARIASI PANJANG KOLAM OLAKAN LONCATAN AIR PADA SALURAN MIRING TERBUKA DENGAN VARIASI PANJANG KOLAM OLAKAN Ign. Sutyas Aji ) Maraden S ) ) Jurusan Teknik Spil Fakultas Teknik UKRIM Yogyakarta ) Jurusan Teknik Spil Fakultas Teknik UKRIM

Lebih terperinci

Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA

Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA Interpolasi Para rekayasawan dan ahli ilmu alam sering bekerja dengan sejumlah data diskrit (yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel). Data di dalam tabel

Lebih terperinci

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

ALIRAN BERUBAH BERATURAN

ALIRAN BERUBAH BERATURAN ALIRAN BERUBAH BERATURAN Kondisi ini terjadi jika gaya penggerak dan gaya geser tidak seimbang, asilnya bawa kedalaman aliran beruba beraturan sepanjang saluran. S f v g Grs. orizontal Grs. energi Y Cos

Lebih terperinci

Persamaan Diferensial Parsial CNH3C3

Persamaan Diferensial Parsial CNH3C3 Persamaan Diferensial Parsial CNH3C3 Week 5: Separasi Variabel untuk Persamaan Panas Orde Satu - Tim Ilmu Komputasi Coordinator contact: Dr. Putu Harry Gunawan phgunawan@telkomuniversity.ac.id 1 Review

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR MODEL MATEMATIKA SISTEM PEMUKAAN ZAT AI PENGANTA Pada bagian ini kita akan enurunkan odel ateatika siste perukaan zat cair. Dengan eperkenalkan prinsip resistansi dan kapasitansi untuk siste perukaan zat

Lebih terperinci

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP STATISTICS WEEK 8 By : Hanung N. Prasetyo BAHASAN Pengertian Hypotesisdan Hypotesis Testing Tipe Kesalaan dalam Pengujian Hipotesis Lima Langka Pengujian Hipotesis Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi Uji

Lebih terperinci

Course Note Numerical Method : Interpolation

Course Note Numerical Method : Interpolation Course Note Numerical Method : Interpolation Pengantar Interpolasi. Kalimat y = f(x), xo x xn adalah kalimat yang mengkorespondensikan setiap nilai x di dalam interval x0 x xn dengan satu atau lebih nilai-nilai

Lebih terperinci

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I. Nurdinintya Athari

PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I. Nurdinintya Athari PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE I Nurdininta Athari Definisi PERSAMAAN DIFERENSIAL Persamaan diferensial adalah suatu persamaan ang memuat satu atau lebih turunan fungsi ang tidak diketahui. Jika persamaan

Lebih terperinci

ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO

ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO Drs. HERI SUTARNO, M. T. DEWI RACHMATIN, S. Si., M. Si. METODE NUMERIK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMIK ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO PRAKATA Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014 MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan Semester II, 2013/2014 26 Februari 2014 9.6 Deret Pangkat Kuliah yang Lalu Menentukan selang kekonvergenan deret pangkat 9.7 Operasi pada Deret Pangkat Mlkk Melakukan

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. 8-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. 8-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) Sudaryatno Sudiram ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 8- Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 8 Teori Pita Energi Tentang Padatan Setela mempelajari bagaimana atom

Lebih terperinci

Regresi Linier. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Regresi Linier. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Regresi Linier Metode Numerik Zulhaydar Fairozal Akbar zfakbar@pens.ac.id 2017 TOPIK Pengenalan

Lebih terperinci

Kamiran Persamaan-persamaan. Bab 22

Kamiran Persamaan-persamaan. Bab 22 Kamiran Persamaan-persamaan Bab Di akir bab ini, anda sepatutnya: faam asas bagi teori Ekstrapolasi Ricardson dan bagaimana ia digunakan ke atas algoritma Romberg dan pembezaan secara berangkanya Dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri BAB IV HASIL PENELITIAN PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adala sala satu industri pembuatan obat obatan terkemuka di Indonesia dibawa naungan BUMN. Dalam proses produksinya PT Kimia Farma (Persero)

Lebih terperinci

Permeabilitas dan Rembesan

Permeabilitas dan Rembesan 9/7/06 Permeabilitas dan Rembesan Mekanika Tana I Norma Puspita, ST.MT Aliran Air Dalam Tana Sala satu sumber utama air ini adala air ujan yang meresap ke dalam tana lewat ruang pori diantara butiran tananya.

Lebih terperinci

Kuliah ke-5 TEGANGAN PADA BALOK. 2 m 2 m 2 m. Bidang momen. Bidang lintang A B B C D D

Kuliah ke-5 TEGANGAN PADA BALOK. 2 m 2 m 2 m. Bidang momen. Bidang lintang A B B C D D Jalan Sudirman No. 69 Palembang 0 Telp: 07-70,706 Fax: 07-77 Kulia ke- TEGNGN PD BOK Pada bab ini dibaas ubungan antara momen lentur dan tegangan lentur ang terjadi, dan ubungan antara gaa geser dan tegangan

Lebih terperinci

BAB V ALINYEMEN VERTIKAL

BAB V ALINYEMEN VERTIKAL BB V INYEMEN VERTIK linyemen vertikal adala perpotongan bidang vertikal dengan bidang permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan lajur ara atau melalui tepi dalam masing masing perkerasan

Lebih terperinci

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA PITOT TUBE 0856MG

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA PITOT TUBE 0856MG ANAISA PERPINDAHAN PANAS PADA PITOT TBE 0856MG Roy Indra esmana Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin niversitas Jenderal Amad Yani, Cimai Bandung Email: royindralesmana@gmail.om Abstrak Bongkaan es akan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar dapat direpresentasikan ke dalam dua macam bentuk yaitu bentuk

BAB II DASAR TEORI. Gambar dapat direpresentasikan ke dalam dua macam bentuk yaitu bentuk BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Gambar Digital Gambar dapat direpresentasikan ke dalam dua macam bentuk yaitu bentuk kontinu dan bentuk digital. Dengan menggunakan definisi gambar dalam representasikan

Lebih terperinci

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL BAB V. INTEGRAL Anti-turunan dan Integral TakTentu Persamaan Diferensial Sederhana Notasi Sigma dan Luas Daerah di Bawah Kurva Integral Tentu Teorema Dasar Kalkulus Sifat-sifat Integral Tentu Lebih Lanjut

Lebih terperinci

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK UJI KONVERGENSI Januari 208 Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK Uji Integral Teorema 3 Jika + k= u k adalah deret dengan suku-suku tak negatif, dan jika ada suatu konstanta M sedemikian hingga s n = u + u 2 +

Lebih terperinci

Pencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner

Pencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner Pencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner Hendy Sutanto - 13507011 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci