ANALISIS KAUSALITAS KEPUTUSAN INVESTASI, PEMBIAYAAN DAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN ASURANSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KAUSALITAS KEPUTUSAN INVESTASI, PEMBIAYAAN DAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN ASURANSI"

Transkripsi

1 hal: ANALISIS KAUSALITAS KEPUTUSAN INVESTASI, PEMBIAYAAN DAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN ASURANSI Sursno Fakulas Ekono Unversas Isla Indonesa Yuana Alunus Progra Magser Manageen Unversas Isla Indonesa Absrac The sudy as a analyzng he causal relaonshp of decson-akng concernng nvesen, fnancng fro reaned earnng and dvdend of nsurance corporaons a Jakara Sock Exchange. The raonale of choosng hs subjec because of unque facor fro ndusry and he endency of nsurance ndusres as a large busness, whch reach he world n he fuure. Resul of hs research s expeced o gve npu for Insurance Corporaons Manageen o be wser n deernng he nvesen of decson akng, fnancng fro reaned earnng and dvdend, especally n dvdend payen and he hold prof ncreasng n fnancng paerns. The research resul on he causaly aong he ree varables ndcaes ha nsurance corporaons n Jakara Sock Exchange are whn he fs heory Mller and Modglan he sad he decson of dvdend no nfluence o value of corporaon and also capal expense. The causaly beween decson-akng concernng nvesen, fnancng fro reaned earnng and dvdend s no always absolue for he research ade on hoogen arkes relavely. PENDAHULUAN Kepuusan sraeg anajeen keuangan yang ak dapa dabakan alah asalah bagaana phak anajeen engabl kepuusan unuk nvesas, dvden dan pebayaan, yang erka era dengan opalsas nla dan perubuhan perusahaan. Masalah ersebu pada uunya ddeka dengan enggunakan analss kuanaf engena srukur keuangan elalu pendekaan ekonoerk yang enyangku hubungan kausalas anara kepuusan nvesas, devden dan pebayaan perusahaan. Meskpun pendekaan kualaf engena analss perlaku (Behavoral Analyss) erhadap perlaku pengablan kepuusan anajeral perusahaan penng unuk dlakukan, naun dala penelan n, karena keerbaasan waku pendekaan ersebu dak dlakukan, dan dbaas hanya pada aspek kuanaf elalu analss ekonoerk unuk engeahu hubungan kausalas anara kepuusan nvesas, dvden dan pebayaan pada perusahaan asurans yang lsng d Bursa Efek Jakara. JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 85

2 Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ISSN : Jacob dan Pe (1989) engaakan: Maxzaon of value by choce of nvesen, fnancng, and devden decsons of how hose decsons pac upon expeced fuure cash flow, rsk, and hus he equlbru expeced reurn. Pendapa n enekankan bahwa aksalsas nla perusahaan berganung pada plhan berbaga kepuusan engena nvesas, pebayaan, dan dvden yang erupakan fungs bagaana kepuusan berdapak pada harapan arus kas asa depan, resko, dan kesebangan harapan pengebalan (expeced reurn) dar baya aau odal yang dkeluarkan. Weson dan Brgha (1994) engaakan bahwa kebjakan devden yang opal (opal dvden polcy), yau kebjakan dvden yang enekankan kesebangan anara devden saa n (curren) dan perubuhan pada asa endaang (fuure growh) sehngga eaksukan harga saha perusahaan. Dekan pula penelan yang dlakukan oleh Mukherjee dan Mboja (1994) elalu sud nforas aser enyaakan bahwa kepuusan nvesas sebuah perusahaan berganung pada kepuusan dvden dan pebayaan perusahaan. Penelan n ddasarkan pada dua pandangan eor kebjakan devden yang salng berenangan. Keduanya berkaan dengan kepuusan nvesas. Teor yang peraa dkuandangkan oleh Mller dan Modglan (1958, dala bukunya Suad Husnan, 1992) yang enyaakan bahwa kebjakan devden perusahaan dak ada pengaruhnya erhadap nla perusahaan aupun baya odal, eor n dkenal sebaga eor kedak relevanan devden (dvdend rrelevance heory). (Sursno, 1996). Sedangkan eor kedua dnyaakan oleh Gordon (1963) yang enyaakan bahwa kebjakan devden berpengaruh erhadap nla perusahaan, eap resko devden dak sebesar rsko kenakan nla odal sehngga suau perusahaan dapa eneapkan suau raso pebagan dvden yang ngg dan enawarkan hasl dvden yang ngg guna enukan baya odalnya. Pendapa n bag Mller dan Modglan sebaga kekelruan brd n he hand, yang sewaku-waku dapa erbang. Naun yang perlu dperbangkan adalah asus-asus yang dlakukan oleh Mller dan Modglan dengan alasan eor yang erkendal (anageable), yau: (1) Tdak erdapa pajak prbad dan pajak perusahaan; (2) Tdak erdapa baya es aas jual bel saha; (3) Tdak adanya pengaruh leverage keuangan erhadap baya odal; (4) Invesor dan anajer epunya nforas yang saa enang prospek perusahaan; (5) Dsrbus pendapaan dan d anara dvden dan laba yang dahan dak epunya pengaruh erhadap baya ekuas perusahaan. Apakah asus asus u epa dan dapa dlaksanakan dala kenyaaan praks? Dsnlah perdebaan akades dar dua eor d aas. Selan kedua eor d aas, juga penelan yang dlakukan oleh Mukherjee & Mboja (1994) 86 JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24

3 ISSN : Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden METODE PENELITIAN dan Made Sudara (1997) yang enyeldk hubungan kausalas anara kepuusan dvden, nvesas, dan pebayaan pada perusahaan anufacur. Dana hasl penelan sebelunya engandung unsur keleahan dengan dak dapa djelaskannya jens nvesas dan jens pebayaan apa yang berpengaruh erhadap kebjakan ersebu, sehngga dar hasl yang dperoleh ash ungkn erjad kesalahan penafsran erhadap jens varabel yang epengaruh kega kebjakan ersebu. Meandang penngnya jens varabel ersebu dasukkan dala penelan unuk enguj hubungan anar kega kebjakan ersebu, aka pada varabel bebas penelan n akan dbahas seap jensnya. Jens nvesas akan dbag enjad nvesas rel dan nvesas fnancal, dan jens pebayaan dbag enjad ga yau: pebayaan yang berasal dar laba yang dahan, pebayaan yang berasal dar odal saha, dan pebayaan yang berasal dar huang jangka panjang. Dar peaparan d aas penel erark unuk engeahu hubungan kausalas dua arah anara kepuusan nvesas, pebayaan dan dvden pada perusahaan asusrans. Suber Daa Suber daa yang dgunakan dala penelan n adalah daa sekunder yang bersuber dar Indonesa Capal Marke Drecory, dan suber-suber lan yang erka yau Laporan Bursa Efek Jakara, Laporan Manajeen, dan JSX Sascs. Daa yang dgunakan unuk penelan n adalah: perkebangan nvesas rl, nvesas fnancal, pebayaan dar laba yang dahan, pebayaan dar penabahan saha baru, pebayaan dar huang, dan dvden kas perusahaan asurans unuk perode 1995 s.d 21. Populas dan Saple Penelan Populas dala penelan n adalah perusahaan asurans yang go publk d Bursa Efek Jakara. Sapel yang deapkan adalah perusahaan asurans d Bursa Efek Jakara yang elah lsng sejak ahun (7 Tahun). Perusahaan asurans yang eenuh krera ersebu ada 1 perusahaan dar 11 perusahaan asurans yang lsng d Bursa Efek Jakara. Perusahaan asurans ke sebelas (Lpo General Insurance) dak dasukkan dala penelan karena baru lsng d Bursa Efek Jakara pada ahun 1997 (6 ahun). JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 87

4 Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ISSN : Varabel Penelan Invesas (nvesen) dengan noas (INV), dhung secara agrega elpu nvesas rl yang dperoleh dar nla bersh asse eap perusahaan asurans (Fxed Asses Ne), sedangkan asse fnancal dperoleh dar nvesas jangka panjang perusahaan asurans dala benuk sura berharga (Invesen). Dvden (dvdend) dengan noas DIV, adalah kas yang dbayarkan secara eraur dala perode erenu (ahunan) oleh perusahaan kepada peegang saha. Nla dvden yang dgunakan adalah dvden kas yang dbagkan seap ahun selaa 7 ahun (perode ). Pebayaan (fnancng) dengan noas FIN, dhung secara agrega elpu laba yang dahan (LDT aau Reaned Earnngs), penabahan saha baru (MDS aau Pad-up capal + Pad-up capal n excess of par value), dan huang jangka panjang (HJP aau Preu and Cla Reserves). Huang jangka panjang perusahaan asurans erdr dar pre yang dangguhkan dan huang jangka panjang lannya yang derbkan oleh perusahaan asurans, salnya dala benuk oblgas. Pada uunya sebagan besar huang jangka panjang perusahaan asurans berupa pre asurans yang dangguhkan. Model Penelan Penelan n enggunakan analss yang ddasarkan pada laporan keuangan dengan elakukan abulas varabel nvesas, dvden dan pebayaan selaa 7 ahun dar 1 saple perusahaan asurans. Dsapng u juga enggunakan ala ekonoerk dengan es kausalas Greger dan Vecor aouregressve (VAR), dengan banuan progra Evews Vers 3.. Uj Granger Adakalanya seorang penel easukkan waku sebaga salah sau varabel bebas. Hal n dlakukannya karena da enduga ada keungknan erdapa perubahan yang oono erjad pada koefsenkoefsen varabel bebas yang dakbakan oleh rend waku sehngga erjad perubahan yang oono pada dependen varabel. Unuk u, dgunakan odel Granger dengan forulas sebaga berku: Y X X X T n dana T = waku, 1, 2, n = Koefsen regres = Varabel INV, FIN LDT dan DIV. = Varabel INV, FIN LDT dan DIV = error ers 88 JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24

5 ISSN : Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden Vecor Auoregressve Technque (VAR Tehcnque) Krk uaa yang dlonarkan erhadap pengujan kausalas yang elah dkeukan oleh Greger alah panjang e-lag denukan secara arbrer sehngga dak enjan dak adanya korelas seral (auokorelas) pada error ers. Unuk u Haso (1979, 1981) dala Srua (1993), engeukakan eode Vecor Auoregresson Technque (VAR Technque) sebaga pelengkap eode Greger. Menuru Gujara(1998) salah sau keleahan eode VAR adalah koefsen varabel secara ndvdual sul dnerpresaskan, dan lag varabel ndependen exogen berlawan arah dengan varabel dependen. Penaksran Model Regres yang Auoregressve Penaksran odel regres yang auoregressve dak bsa daksr dengan eode regres lner klask karena dala odel n erdapa keungknan adanya varabel-varabel bebas yang shochasc dan korelas seral d anara error er. Adapun eode yang elah drekoendaskan unuk penksran odel regres yang auoregressve adalah eode varabel nsruenal (Aref, Srua :1993 ; 47). Meode varabel nsruenal n kendapun dapa erupakan eode penaksran koefsen regres unuk odel yang auoregressve, eap eode n dak dapa eecahkan asalah auokorelas yang ungkn erdapa pada error ers odel regres n. Oleh sebab u, elah dusulkan unuk enggunakan eode General Leas Squares (GLS). Berdasarkan persaaan dar langkah sau dan dua aka dperoleh odel regres auoregresve sebaga berku: Hubungan anara kepuusan nvesas dengan pebayaan INV FIN 1 1 INV FIN - - FIN INV 1 1 FIN - INV - Hubungan anara kepuusan pebayaan dar laba dahan dengan dvden FIN LDT DIV 1 1 DIV FIN LDT - - FIN LDT DIV 1 1 DIV FIN LDT Hubungan anara kepuusan nvesas dengan dvden INV INV- DIV 1 1 DIV JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 89

6 Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ISSN : DIV 1 DIV - INV 1 INV - Pengujan Hpoess Uj Uj dgunakan unuk enguj sgnfkans pengaruh parsal varabel ndependen erhadap varabel dependen, dengan hpoesa sebaga berku: h se Dana: = Koefsen Regres se = Sandar Error Koefsen Regres Ho: =, arnya dak ada pengaruh yang nyaa dar varabel ndependen erhadap varabel dependen secra ndvdu. Ha:, arnya ada pengaruh yang nyaa dar varabel ndependen erhadap varabel dependen secara ndvdu. Sedangkan = 5%, df = n-k-1 h abel, Ho dolak, Ha dera h abel, Ho dera, Ha dolak Unuk eperkua ndkas keberadaan berbaga benuk kausalas daas, aka dlakukan F unuk asng-asng odel regres. es Uj F Uj F dgunakan unuk enguj sgnfkans pengaruh varabel ndependen erhadap varabel dependen secara bersaaan, dengan hpoesa sebaga berku: Ho : =, arnya dak ada pengaruh yang nyaa dar varabel ndependen erhadap varabel dependen secara keseluruhan. Ha :, arnya ada pengaruh yang nyaa dar varabel ndependen erhadap varabel dependen secara keseluruhan. Uj F GLS (General Leas Squares) Dar hasl regres benuk odel regres lner dperoleh nla F h sebaga berku: 2 Rur - Rr / k Fh 2 Rur / n - k Dana: 2 Rur = R Square unresrced 9 JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24

7 ISSN : Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden 2 Rr = R Square resrced n = Banyaknya daa k = Banyaknya varabel ndependen sedangkan F abel denukan dengan = 5%, df=(n-k-1) F F, Ho dolak, Ha dera sgnfkan h abel F F, Ho dera, Ha dolak dak sgnfkan h abel HASIL PENELITIAN f (INV) -7 f INV ) ( Tabel 1. Hasl perhungan Uj Greger unuk kausalas enggunakan poolng daa langkah sau 2 Persaaan GLS R INV + FIN Rur 2.62 Rr F f (FIN) = -7 f ( FIN ) FIN f (FINLDT) = -7 f ( FINLDT ) f (DIV) -7 f DIV ) ( -7 + INV LDT DIV + DIV + FINLDT f (INV) = INV DIV f ( INV ) -7-7 f (DIV) = DIV -7 + INV f ( DIV ) Suber lapran 4 s.d 12 F abel (6.63 ) ; 1% = 3.12 ; 5% = 2.25 ; 1% = 1.87 Rur Rr Rur Rr Rur Rr Rur Rur Rur Rr JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 91

8 Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ISSN : Berdasarkan dar abel 1 hubungan anara nvesas dengan pebayaan, dkeahu bahwa Rur 2 (R square unresrced) nvesas ke pebayaan adalah,62. Hal n berar 6% nvesas dapa djelaskan oleh varabel pebayaan dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 6% = 4%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Sedangkan fungs nvesas dengan e lag 7 ahun dkeahu sebesar,43127 (Rr 2 /R square resrced). Berdasarkan persaaan Rur 2 dan Rr 2 dperoleh hasl F sa sebesar Berdasarkan uj F dkeahu bahwa F F (5.2513>3.12) pada ngka sgnfkan 1%, olak H sa abel o, era H a sgnfkan arnya ada hubungan yang nyaa dar varabel pebayaan erhadap varabel nvesas secara keseluruhan. Sebalknya hubungan anara pebayaan dengan nvesas, dkeahu bahwa Rur 2 (R square unresrced) pebayaan ke nvesas adalah, Hal n berar 58% pebayaan dapa djelaskan oleh varabel nvesas dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 58% = 42%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Sedangkan fungs pebayaan dengan e lag 7 ahun dkeahu sebesar, (Rr 2 / R square resrced). Berdasarkan persaaan Rur 2 dan Rr 2 dperoleh hasl F sa sebesar Berdasarkan uj F dkeahu bahwa F F ( > 3.12) dengan ngka sgnfkan 1%, olak H o, era H a sgnfkan arnya ada hubungan yang nyaa sa abel dar varabel nvesas erhadap varabel pebayaan secara keseluruhan. Pada kolo dua hubungan anara pebayaan dar laba dahan dengan dvden, dkeahu bahwa Rur 2 (R square unresrced) pebayaan dar laba dahan adalah, Hal n berar 47% pebayaan dar laba dahan dapa djelaskan oleh varabel pebayaan dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 47% = 53%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Sedangkan fungs nvesas dengan e lag 7 ahun dkeahu sebesar,4489 (Rr 2 / R square resrced). Berdasarkan persaaan Rur 2 dan Rr 2 dperoleh hasl F sa sebesar Berdasarkan uj F dkeahu bahwa F F ( > 2.25) pada ngka sgnfkan sa abel 5%, olak H o, era H a sgnfkan arnya ada hubungan yang nyaa dar varabel pebayaan dar laba dahan erhadap varabel dvden secara keseluruhan. Sebalknya hubungan anara dvden dengan pebayaan dar laba dahan, dkeahu bahwa Rur 2 (R square unresrced) dvden ke pebayaan dar laba dahan adalah, Hal n berar 4% dvden dapa djelaskan oleh varabel pebayaan dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 4% = 6%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Sedangkan fungs dvden dengan e lag 7 ahun dkeahu sebesar,3263 (Rr 2 / R square resrced). Berdasarkan persaaan Rur 2 dan Rr 2 dperoleh hasl F sa sebesar Berdasarkan uj F dkeahu 92 JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24

9 ISSN : Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden bahwa F F ( > 2.25) dengan ngka sgnfkan 5%, olak sa abel H o, era H a sgnfkan arnya ada hubungan yang nyaa dar varabel dvden erhadap varabel pebayaan dar laba dahan secara keseluruhan. Hubungan anara nvesas dengan dvden, dkeahu bahwa Rur 2 (R square unresrced) nvesas ke dvden adalah Hal n berar 47,7% nvesas dapa djelaskan oleh varabel dvden dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1%-47,7% = 52,3%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Sedangkan fungs nvesas dengan e lag 7 ahun dkeahu sebesar,43127 (Rr 2 /R square resrced). Berdasarkan persaaan Rur 2 dan Rr 2 dperoleh hasl F sa sebesar Berdasarkan uj F dkeahu bahwa F F ( > 3.12) pada ngka sgnfkan sa abel 1%, olak H o, era H a sgnfkan arnya ada hubungan yang nyaa dar varabel nvesas erhadap varabel dvden secara keseluruhan. Sebalknya hubungan anara dvden dengan nvesas, dkeahu bahwa Rur 2 (R square unresrced) dvden ke nvesas adalah, Hal n berar 36% dvden dapa djelaskan oleh varabel nvesas dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 36% = 64%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Sedangkan fungs dvden dengan e lag 7 ahun dkeahu sebesar,3263 (Rr 2 / R square resrced). Berdasarkan persaaan Rur 2 dan Rr 2 dperoleh hasl F sa sebesar Berdasarkan uj F dkeahu bahwa F F ( > 1.87) dengan ngka sgnfkan 1%, olak H o, era H a sgnfkan arnya ada hubungan yang nyaa sa abel dar varabel dvden erhadap varabel nvesas secara keseluruhan. Kespulan hasl abel 1 secara keseluruhan berdasarkan uj F bahwa erdapa hubungan anara nvesas dengan pebayaan, pebayaan dar laba dahan dengan dvden dan nvesas dengan dvden secara keseluruhan. Adapun unuk elha seberapa besar sera arah pengaruhnya aka dapa dlha pada abel 2. Persaaan GLS pada kolo 1 hubungan anara nvesas dengan pebayaaan, dana (koefsen regres) nvesas yang enyaakan bahwa seap penabahan (karena anda +) Rp 1 akan enakkan pebayaan sebesar Rp Begu juga dengan (koefsen regres) pebayaan , yang enyaakan bahwa seap penabahan Rp 1 akan enakkan nvesas sebesar Rp Sedangkan dar R square (R 2 ) nvesas ke pebayaan adalah,62. Hal n berar 6% nvesas dapa djelaskan oleh varabel pebayaan dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 6% = 4%) djelaskan oleh sebab-sebab yang lan. Sebalknya hubungan anara pebayaan dengan nvesas, dkeahu bahwa R 2 (R square) pebayaan ke nvesas adalah JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 93

10 Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ISSN : INV= -7 FIN = -7, Hal n berar 58% pebayaan dapa djelaskan oleh varabel nvesas dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 58% = 42%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Berdasarkan uj T nvesas ke pebayaan , dan pebayaan ke nvesas dengan ngka sgnfkan 1%. Jka T sa > T abel, olak H o, era H a ada pengaruh yang nyaa dar varabel nvesas dengan pebayaan secara ndvdu dekan juga sebalknya ada pengaruh yang nyaa anara varabel pebayaan dengan nvesas secara ndvdu. Tabel 2. Hasl perhungan Uj Greger unuk kausalas enggunakan poolng daa langkah dua Persaaan GLS Se T 2 R INV FIN + FIN + INV FINLDT= -7 LDT +DIV DIV= -7 DIV + FINLDT INV = -7-7 INV + DIV DIV = DIV + INV Suber : Lapran 4 s. d. 12 T abel 1% = 2.66 ; 5% = 2. ; 1% = 1.67 Pada kolo 2 hubungan anara pebayaaan dar laba dahan dengan dvden, dana (koefsen regres) pebayaan dar laba dahan yang enyaakan bahwa seap penabahan (karena anda +) Rp 1 akan enakkan dvden sebesar Rp Begu juga dengan (koefsen regres) dvden , yang enyaakan bahwa seap penabahan Rp 1 akan enakkan dvden sebesar Rp Sedangkan dar R square (R 2 ) pebayaan dar laba dahan adalah, Hal n berar 47% pebayaan dar laba dahan dapa djelaskan oleh varabel dvden dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 47% = 53%) djelaskan oleh sebab-sebab yang lan. Sebalknya hubungan anara pebayaan dengan nvesas, dkeahu bahwa R 2 (R 94 JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24

11 ISSN : Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden square) dvden ke pebayaan adalah, Hal n berar 4% dvden dapa djelaskan oleh varabel pebayaan dar laba dahan dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 4% = 6%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Berdasarkan uj T pebayaan dar laba dahan ke dvden , dan dvden ke pebayaan dar laba dahan dengan ngka sgnfkan 1%. Jka T sa > T abel, olak H o, era H a ada pengaruh yang nyaa dar varbel pebayaan dar laba dahan dengan dvden secara ndvdu dekan juga sebalknya ada pengaruh yang nyaa anara varabel dvden dengan pebayaan dar laba dahan secara ndvdu. Persaaan GLS pada kolo 3 hubungan anara nvesas dengan dvden, dana (koefsen regres) nvesas yang enyaakan bahwa seap penabahan (karena anda +) Rp 1 akan enakkan dvden sebesar Rp Begu juga dengan (koefsen regres) dvden , yang enyaakan bahwa seap penabahan Rp 1 akan enakkan nvesas sebesar Rp Sedangkan dar R square (R 2 ) nvesas ke dvden adalah, Hal n berar 47,7% nvesas dapa djelaskan oleh varabel dvden dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 47,7% = 52,3%) djelaskan oleh sebab-sebab yang lan. Sebalknya hubungan anara dvden dengan nvesas, dkeahu bahwa R 2 (R square) dvden ke nvesas adalah, Hal n berar 36% pebayaan dapa djelaskan oleh varabel nvesas dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 36% = 64%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Berdasarkan uj T nvesas ke dvden , dan dvden ke nvesas dengan ngka sgnfkan 1%. Jka T sa > T abel, olak H o, era H a ada pengaruh yang nyaa dar varabel nvesas dengan dvden secara ndvdu dekan juga sebalknya ada pengaruh yang nyaa anara varabel dvden dengan nvesas secara ndvdu. Uj Vecor Auoregressve (VAR) Uj VAR dgunakan sebaga pelengkap dar Uj Greger yau enenukan sgnfkans dar persaaan VAR endogen sebaga varabel ndependen ke varavel dependen. Hal n dapa dlha pada abel 3. Dar abel 3 kolo 1 Persaaan VAR pada kolo 1 yau hubungan anara nvesas dengan pebayaaan, dana (koefsen regres) nvesas yang enyaakan bahwa seap penabahan (karena anda +) Rp 1 akan enakkan pebayaan sebesar Rp Begu juga dengan (koefsen regres) pebayaan , yang enyaakan bahwa seap penabahan Rp 1 akan enakkan nvesas sebesar Rp Sedangkan dar R square (R 2 ) nvesas ke pebayaan adalah, Hal n berar 52% nvesas dapa djelaskan oleh varabel pe- JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 95

12 Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ISSN : bayaan dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 52% = 38%) djelaskan oleh sebab-sebab yang lan. Sebalknya hubungan anara pebayaan dengan nvesas, dkeahu bahwa R 2 (R square) pebayaan ke nvesas adalah, Hal n berar 7% pebayaan dapa djelaskan oleh varabel nvesas dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 7% = 3%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Berdasarkan uj F nvesas ke pebayaan , dan pebayaan ke nvesas dengan ngka sgnfkan 1%. Jka F sa > F abel, olak H o, era H a, sgnfkan ada pengaruh yang nyaa dar varabel nvesas dengan pebayaan secara keseluruhan dekan juga sebalknya ada pengaruh yang nyaa dar varabel pebayaan dengan nvesas secara keseluruhan. Berdasarkan uj T nvesas ke pebayaan , dan pebayaan ke nvesas dengan ngka sgnfkan 1%. Jka T sa > T abel, olak H o, era H a, yang arnya ada pengaruh yang nyaa dar varabel nvesas dengan pebayaan secara ndvdu dekan juga sebalknya ada pengaruh yang nyaa anara pebayaan dengan nvesas secara ndvdu. Tabel 3. Hasl perhungan Vekor Auoregressve (VAR) enggunakan poolng daa Persaaan VAR Se T F R 2 f (INV) = f (FIN) = 7 7 f (FIN LDT) = f (DIV) = 7 f (INV) = 7 INV FIN 7 DIV INV + FIN + + INV + LDT 7 7 FIN INV + DIV + + FIN LDT+ + DIV DIV DIV LDT f (DIV) = DIV + INV + 7 INV 7 Keerangan: F-abel = (6.63 ) ; 1% = 3.12 ; 5% = 2.25 ; 1% = 1.87 T abel 1% = 2.66 ; 5% = 2. ; 1% = Pada kolo 2 yau hubungan anara pebayaaan dar laba dahan dengan dvden, dana (koefsen regres) pebayaan dar laba dahan yang enyaakan bahwa seap penabahan (karena anda +) Rp 1 akan enakkan dvden sebesar Rp Begu juga 96 JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24

13 ISSN : Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden dengan (koefsen regres) dvden , yang enyaakan bahwa seap penabahan Rp 1 akan enakkan pebayaan dar laba dahan sebesar Rp Sedangkan dar R square (R2) pebayaan dar laba dahan adalah, Hal n berar 63% pebayaan dar laba dahan dapa djelaskan oleh varabel dvden dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 63% = 37%) djelaskan oleh sebab-sebab yang lan. Sebalknya hubungan anara dvden dengan pebayaan dar laba dahan, dkeahu bahwa R2 (R square) dvden ke pebayaan laba dahan adalah, Hal n berar 47% dvden dapa djelaskan oleh varabel pebayaan dar laba dahan dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 47% = 53%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Berdasarkan uj T pebayaan dar laba dahan ke dvden , dan dvden ke pebayaan dar laba dahan dengan ngka sgnfkan 1%. Jka Tsa > Tabel, olak Ho, era Ha ada pengaruh yang nyaa dar varbel pebayaan dar laba dahan dengan dvden secara ndvdu dekan juga sebalknya ada pengaruh yang nyaa anara varabel dvden dengan pebayaan dar laba dahan secara ndvdu. Hasl uj F pebayaan dar laba dahan ke dvden , dan dvden ke pebayaan dar laba dahan dengan ngka sgnfkan 1%. Jka Fsa > Fabel, olak Ho, era Ha, sgnfkan ada pengaruh yang nyaa dar varabel pebayaan dar laba dahan dengan dvden secara keseluruhan dekan juga sebalknya ada pengaruh yang nyaa dar varabel dvden dengan pebayaan dar laba dahan secara keseluruhan. Persaaan VAR pada kolo 3 abel 3 yau hubungan anara nvesas dengan dvden, dana (koefsen regres) nvesas yang enyaakan bahwa seap penabahan (karena anda +) Rp. 1 akan enakkan dvden sebesar Rp Begu juga dengan (koefsen regres) dvden , yang enyaakan bahwa seap penabahan Rp 1 akan enakkan nvesas sebesar Rp Sedangkan dar R square (R2) nvesas ke dvden adalah, Hal n berar 46% nvesas dapa djelaskan oleh varabel pebayaan dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 46% = 54%) djelaskan oleh sebab-sebab yang lan. Sebalknya hubungan anara dvden dengan nvesas, dkeahu bahwa R2 (R square) dvden ke nvesas adalah, Hal n berar 5% dvden dapa djelaskan oleh varabel nvesas dengan e lag 7 ahun. Sedangkan ssanya (1% - 5% = 5%) djelaskan oleh oleh sebab-sebab yang lan. Berdasarkan uj F nvesas ke dvden , dan dvden ke nvesas dengan ngka sgnfkan 1% unuk nvesas ke dvden dan 5% unuk dvden ke nvesas. Jka Fsa > Fabel, olak Ho, era Ha, sgnfkan ada pengaruh yang nyaa dar varabel n- JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 97

14 Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ISSN : vesas dengan dvden secara keseluruhan dekan juga sebalknya ada pengaruh yang nyaa dar varabel dvden dengan nvesas secara keseluruhan. Berdasarkan uj T nvesas ke dvden dengan ngka sgnfkan 5%, dan dvden ke nvesas dengan ngka sgnfkan 1%. Jka Tsa > Tabel, olak Ho, era Ha, yang arnya ada pengaruh yang nyaa dar varabel nvesas dengan dvden secara ndvdu dekan juga sebalknya ada pengaruh yang nyaa anara varabel dvden dengan nvesas secara ndvdu. Berdasarkan koofesen deernan R square unuk nvesas, pebayaan dan pebayaan dar laba dahan daas raa-raa 5%. Sedangkan unuk dvden kurang dar 5%. Rendahnya ngka kepercayaan erhadap hasl penelan enuru Sudjana (1982) dakbakan adanya sejulah fakor penyebab yang relevan yang dak ercakup dala penelan. Uj Hpoess Dar hasl ke dua uj Granger aupun Vekor Auoregressve (VAR) dapa dabl kespulan apakah ada hubungan kausalas dua arah aau sau arah aka dgunakan odel regres lner yang akan enghaslkan epa keungknan engena nla koefsen-koefsen asng-asng: 1. Jka dan 1., aka erdapa kausalas dua arah 1 anara Y dan X dala hal n anara INV dan FIN, FIN LDT dan DIV, INV dan DIV 2. Jka dan aka erdapa kausalas sau arah 1 1 anara dar Y ke X dala hal n anara INV ke FIN, FIN LDT ke DIV dan INV ke DIV 3. Jka dan aka erdapa kausalas sau arah 1 1 dar X ke Y dala hal n anara INV ke FIN, FIN LDT ke DIV dan INV ke DIV 4. Jka dan, aka INV, FIN LDT, dan DIV bebas 1 1 anara sau dengan lannya. Dar keepa keungknan daas aka dperoleh hasl sebaga berku: Hpoess kerja kesau (H 1 ) INV ke FIN Hubungan dua arah posf dunjukkan pengaruhnya anara nvesas (INV) dengan pebayaan (FIN) (dar laba dahan, penerban saha baru dan uang jangka panjang) sebesar yang arnya jka nvesas nak sebesar 1 rupah aka akan enakkan pebayaan 98 JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24

15 ISSN : Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden sebesar rupah. Dekan juga dengan pengaruh pebayaan erhadap nvesas sebesar yang arnya jka pebayaan nak sebesar 1 rupah aka akan enakkan nvesas sebesar (Uj Granger abel 2 dar koefsen regres ). Sedangkan dar Uj Vekor Auoregressve (VAR) ada hubungan dua arah yang posf anara nvesas dengan pebayaan sebesar yang arnya jka nvesas nak sebesar 1 rupah aka akan enakkan pebayaan sebesar rupah. Dekan juga dengan pengaruh pebayaan erhadap nvesas sebesar yang arnya jka pebayaan nak sebesar 1 rupah aka akan enakkan nvesas sebesar (abel 3 dar koefsen regres ) Kespulan dar hasl hpoess kerja kesau Ho1= dolak dan Ha1:, dera arnya kepuusan nvesas berpengaruh erhadap kepuusan pebayaan dar laba dahan, huang jangka panjang, 1 dan odal saha beredar dengan arah posf aau sebalknya kepuusan pebayaan dar laba dahan, huang jangka panjang, dan odal saha beredar berpengaruh erhadap kepuusan nvesas dengan arah posf. Hpoess kerja kedua ( H 2 ) FIN LDT ke INV Berdasarkan Uj T dan Uj F ada pengaruh yang nyaa anara varabel pebayaan dar laba dahan dengan dvden bak secara ndvdu aupun secara keseluruhan. Teap berdasarkan uj kausalas epa keungknan, hubungan anara pebayaan dar laba dahan dengan dvden cua sau arah yau dar Y ke X dala hal n ada hubungan searah posf anara pebayaan dar laba dahan dengan dvden. Kespulan hasl hpoess kerja kedua Ho2 = dolak dan Ha2:, dera arnya kepuusan pebayaan dar laba dahan 2 berpengaruh erhadap kepuusan dvden dengan sau arah posf. Sebalknya kepuusan dvden dak berpengaruh erhadap pebayaan dar laba dahan. Arnya naknya pebayaan dar laba dahan sebesar dak akan enakkan dvden sebesar (berdasarkan uj granger abel 2) sedangkan berdasarkan uj VAR (abel 3) naknya pebayaan dar laba dahan sebesar dak akan enakkan dvden sebesar Dengan kaa lan naknya pebayaan dar laba dahan sebesar 1 rupah aka dak akan enakkan dvden. Teuan dala penelan n berenangan dengan euan penelan erdahulu yang dlakukan oleh Made Sudaran (1997) yang enyaakan bahwa adanya hubungan kausalas dua arah anara posf anara pebayaan dar laba dahan dengan nvesas. Hal n JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 99

16 Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ISSN : dsebabkan karena konds populas dan sapel obyek penelan yang berbeda dengan penelan erdahulu, dana populas penelan erdahulu erupakan perusahaan anufacur yang pasarnya heerogen, selan u perusahaan anufacur elk akva eap berwujud sebaga unsur nvesas yang donan dar oal akva perusahaan sedangkan pada perusahaan asurans pasarnya relaf hoogen dan erupakan perusahaan yang bergerak dbdang jasa. Kepuusan dvden dak dpengaruh oleh varabel pebayaan yang berasal dar laba dahan karena julah pebayaran dvden yang dlakukan selaa n sanga rendah jka dbandngkan penabahan dar penerban saha dan uang jangka panjang. Peegang saha lebh enguaakan pada penngkaan nla perusahaan asurans dan kurang berorenas erhadap besar keclnya dvden yang dbagkan, karena peegang sahanya berasal dar grup aau paner kerjasaa. Hpoess kerja kega (H 3) INV ke DIV Berdasarkan Uj T dan Uj F ada pengaruh yang nyaa anara varabel nvesas dengan dvden bak secara ndvdu aupun secara keseluruhan. Teap berdasarkan uj kausalas epa keungknan, hubungan anara nvesas dengan dvden cua sau arah yau dar Y ke X dala hal n ada hubungan searah posf anara nvesas dengan dvden. Kespulan hasl hpoess kerja kedua Ho3 = dolak dan Ha3:, dera arnya kepuusan nvesas berpengaruh erhadap kepuusan dvden dengan sau arah posf. Arnya naknya n- 3 vesas sebesar dak akan enakkan dvden sebesar (berdasarkan uj granger abel 2) sedangkan berdasarkan uj VAR (abel 3) naknya nvesas sebesar dak akan enakkan dvden sebesar Dengan kaa lan naknya nvesas sebesar 1 rupah aka dak akan enakkan dvden. Sebalknya kepuusan dvden dak berpengaruh erhadap kepuusan nvesas. Teuan dala penelan n berenangan dengan euan-euan penelan erdahulu yang dlakukan oleh Made Sudara yang enyaakan bahwa adanya hubungan kausalas dua arah anara posf anara nvesas dengan dvden. Hal n dsebabkan karena konds populas dan sapel obyek penelan yang berbeda dengan penelan erdahulu, dana populas penelan erdahulu erupakan perusahaan anufacur yang pasarnya heerogen selan u perusahaan anufacur elk akva eap berwujud sebaga unsur nvesas yang donan dar oal akva perusahaan sedangkan pada perusahaan asurans pasarnya relaf hoogen dan erupakan perusahaan yang bergerak dbdang jasa. 1 JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24

17 ISSN : Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden PENUTUP Hasl penelan erhadap kausalas anara kega varabel kepuusan enunjukkan bahwa erdapa hubungan anara kega kepuusan ersebu eskpun dak secara keseluruhan (hubungan dua arah anara kega kepuusan dak secara enyeluruh ada) dan sfanya leah. Keadaan n enunjukkan bahwa perusahaan asurans yang ada d Bursa Efek Jakara berada pada eor peraa Mller dan Modglan (1958) yang enyaakan bahwa kebjakan dvden perusahaan dak ada pengaruhnya erhadap nla perusahaan aupun baya odal seper dkeukakan olehsursno (1996). Dar hasl uj hpoess kesau, dera secara sgnfkan adanya hubungan kausalas dua arah yang posf anara nvesas dengan pebayaan. Kepuusan nvesas dpengaruh oleh pebayaan yang berasal dar laba yang dahan, pebayaan yang berasal dar saha baru dan pebayaan yang berasal dar uang jangka panjang. Teuan n eberkan plkas bahwa naknya nvesas sebesar 1 rupah akan enyebabkan naknya pebayaan dekan juga sebalknya jka pebayaan nak sebesar 1 rupah aka akan enakkan nvesas. Adanya euan yang berbeda dengan penelan Made Sudaran dala penelannya pada perusahaan anufacur adanya hubungan kausalas dua arah posf anara kepuusan pebayaan dar laba dahan dengan dvden dan nvesas dengan dvden. Hasl penelan n enunjukkan Hpoess kerja kedua dan kega berenangan dengan hasl penelan. Dana berdasarkan uj T dan uj F dperoleh hasl bahwa adanya hubungan anara pebayaan dar laba dahan dengan dvden dan nvesas dengan dvden bak secara ndvdu aupun secara keseluruhan, eap berdasarkan uj kausalas epa keungknan ada hubungan anara pebayaan dar laba dahan dengan dvden dan nvesas dengan dvden eap hanya searah (Y ke X) bukan dua arah. Kepuusan dvden dak dpengaruh oleh varabel pebayaan yang berasal dar laba dahan karena julah pebayaran dvden yang dlakukan selaa n sanga rendah jka dbandngkan penabahan pebayaan yang dperoleh dar kedua suber pebayaan yang berasal dar penerban saha dan uang jangka panjang. Peegang saha lebh enguaakan pada penngkaan nla perusahaan asurans dan kurang berorenas erhadap dvden karena peegang sahanya berasal dar grup aau paner kerja saa. Kespulan dar euan hpoess kedua dan kega egndkaskan bahwa kepuusan dvden dak berpengaruh erhadap kepuusan anajeen aupun phak kega dala nvesas dan pebayaan yang JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 11

18 Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ISSN : DAFTAR PUSTAKA berasal dar laba dahan, penabahan saha baru dan uang jangka panjang. Kedak absoluan hasl yang dperoleh n dsebabkan oleh konds populas dan sapel obyek penelan yang berbeda dengan penelan erdahulu, dana populas penelan erdahulu erupakan perusahaan anufacur yang pasarnya relaf heerogen selan u perusahaan anufacur elk akva eap berwujud sebaga unsur nvesas yang donan dar oal akva perusahaan sedangkan pada perusahaan asurans pasarnya relaf hoogen dan erupakan perusahaan yang bergerak dbdang jasa. Aref, Srua., Meodolog Penelan Ekono, Penerb Unversas Indonesa, Jakara, Brgha, Eugene, Ineredae of Fnancal Manageen, Sxh Edon, Harcour Brace College Publshers, Guraja, Daodar., Ekonoerka Dasar, Penerb Erlangga, Jakara, Hal, Abdul., Analss Invesas, Eds Peraa, Penerb Saleba Epa, Jakara, 23. Harano, Fard dan Sudoo Sswano, Perangka dan Tehnk Analss Invesas d Pasar Modal Indonesa, Penerb Bursa Efek Jakara, Husnan, Suad., Manajeen Keuangan, Eds kela, Penerb BPFE, Yogyakara, Jones, P Charles Invesens, Analyss and Manageen, Sevenh Edon, John Wlley and Son, 2. Kolar Rose, Fnancal Insuos Undersandng and Managng Fnancal Servces, Ffh Edon, L Jacob, Nancy and Pe, R Rchad, Invesen: Manageen Decsons and value, Toppan Co Ld, and Rchard D Irwn, Prned n Sngapore, 199. Lner, John, Dvdend, Earnng, Leverage, Sock Prces, andhe supply of Capal o corporaons, Revew of Econocs and Sasc, Agusus Myron J Gordon, Opal Invesen and Fnancng Polcy, Journal of Fnance, Me JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24

19 ISSN : Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden Mukherjee, K. Tarun and Mougoue Mboja, An Invesgaon Ino The Causaly Aong Frs, Dvdend, Invesen and Fnancng Decsons, Journal of Fnancal Research, 1994 Sanoso, Snggh., SPSS Vers 1, Mengolah Daa Sask Secara Profesonal, Penerb PT Elex Meda Kopundo, Jakara, 21. Sudaran, Made., Analss Kausalas Kebjakan Dvden, Invesas dan Pebayaan Pada Perusahaan Manufakur d Bursa Efek Surabaya, Brawjaya, Sudjana, Meode Saska, PT. Tarso Bandung, 1982 Sursno, Manajeen Keuangan (Teor, Konsep dan Aplkas), Eds Peraa, Ceakan Kedua, Penerb EKONISIA, Fakulas Ekono UII, Yogyakara, 21. Uar, Husen,. Research Mehods n Fnance and Bangkng, Penerb PT Graeda Pusaka Uaa, Jakara, 2. JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 13

20 Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ISSN : Lapran. Varabel Invesas (INV), Pebayaan (FIND), Pebayaan dar Laba Dahan (FIND LDT), dan Dvden (DIV) NO 1 INVESTASI (INV) Suber Dana (FIND) Suber Dana Laba Dahan (FIND LTD) DIVIDEN (DIV) (38.36.) ( ) (( ) ( ) ( ) JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24

21 ISSN : Sursno & Yuana, Analss Kausalas Kepuusan Invesas, Pebayaan dan Dvden ( ) ( ) ( ) JSB No. 9 Vol. 1 JUNI 24 15

BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU

BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU Pada bab III, ka elah melakukan penguan erhadap meoda Runge-Kua orde 4 pada persamaan panas. Haslnya, solus analk persamaan panas

Lebih terperinci

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Maa kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan dferensal dapa dbedakan menjad dua macam erganung pada jumlah varabel bebas. Apabla persamaan ersebu mengandung hana sau varabel

Lebih terperinci

( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32)

( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32) 8 Raaan poserornya adalah E m x ò (, ) f ( x) m f x m f f m ddm (32) Dalam obseras basanya dgunakan banyak daa klam. Msalkan saja erdr dar grup daa klam dengan masng-masng grup ke unuk seap, 2,..., yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013 3. Lokas dan Waku Penelan 3.. Lokas Penelan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelan n dlaksanakan d SMP Neger 7 Goronalo pada ahun ajaran 0/03 3.. Waku Penelan Penelan n d laksanakan pada semeser genap ahun

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) Creaed by Smpo PDF Creaor Pro (unregsered verson) hp://www.smpopdf.com Sask Bsns : BAB 8 VIII. ANALISIS DATA DERET BERKALA (TIME SERIES) 8.1 Pendahuluan Daa Berkala (Daa Dere waku) adalah daa yang dkumpulkan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011

Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 Senar Nasonal Saska Unversas Dponegoro, Searang, 2 Me 20 ENERAAN ANALISIS KEUTUSAN DALAM RISIKO DALAM ENGAMBILAN KEUTUSAN INVESTASI SAHAM JANGKA ENDEK UNTUK MENDAATKAN CAITAL GAIN ATAU KERUGIAN YANG OTIMUM

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR)

Peramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR) JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (04) 337-350 (30-98X Prn) D-36 Peramalan Penjualan eda Moor Tap Jens d Wlayah Surabaya dan Blar dengan Model ARIMA Box-Jenkns dan Vecor Auoregressve (VAR) Ade

Lebih terperinci

Jumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun

Jumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun Baasan Masalah Jumlah kasus pendera penyak Demam Berdarah Dengue (DBD d Koa Surabaya ahun - Varabel Explanaory (Varabel penjelas yang dgunakan dalam penelan adalah varabel Iklm (Curah hujan, Suhu, Kelembaban

Lebih terperinci

Analisis Jalur / Path Analysis

Analisis Jalur / Path Analysis Analss Jalur / Pah Analyss Analss jalur adalah salah sau benuk model SEM yang dak mengandung varable laen. Tenu saja model n lebh sederhana dbandngkan dengan model SEM lengka. Analss jalur sebenarnya meruakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1

BAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Defns Rangkaan Lsrk Rangkaan Lsrk adalah sambungan dar beberapa elemen lsrk ( ressor, kapasor, ndukor, sumber arus, sumber egangan) yang membenuk mnmal sau lnasan eruup yang dapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Analisa Haronik Elevasi pasang suru adalah penulahan dari beberapa konsana pasang suru dan fakor eeorologis yang diasusikan konsan, seperi diunukkan pada persaaan beriku:

Lebih terperinci

BAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI

BAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI BAB ETROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUYI Model Markov Tersembuny (Hdden Markov Model, MMT) elah banyak daplkaskan dalam berbaga bdang seper pelafalan bahasa (speeh reognon) dan klasfkas (luserng).

Lebih terperinci

PERBAIKAN ASUMSI KLASIK

PERBAIKAN ASUMSI KLASIK BAHAN AJAR EKONOMETRI AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIAH OGAAKARTA PERBAIKAN ASUMSI KLASIK 6.. Mulkolnearas Jka model ka mengandung mulkolneras yang serus yakn korelas yang ngg anar varabel ndependen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Masalah Knerja pembangunan ekonom Indonesa bsa dkaakan sanga membanggakan dengan ngka perumbuhan ekonom selama beberapa dekade erakhr n sangalah ngg, walaupun mengalam

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR

PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR B-5-1 PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR Wsnu Bud Sunaryo, Haryono ITS Surabaya ABSTRAK Dalam duna konsruks saa n pemakaan produk beon

Lebih terperinci

Penerapan Statistika Nonparametrik dengan Metode Brown-Mood pada Regresi Linier Berganda

Penerapan Statistika Nonparametrik dengan Metode Brown-Mood pada Regresi Linier Berganda Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor, Me 6 ISSN 85-789 Penerapan Saska Nonparamerk dengan Meode Brown-Mood pada Regres Lner Berganda Applcaon of Nonparamerc Sascs, wh Brown-Mood Mehod on Mulple Lnear Regresson

Lebih terperinci

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C Oleh : Ir. A.achman Hasbuan dan Naemah Mubarakah, ST . Persamaan Dferensal Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dar suau persamaan dferensal orde sau adalah:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

NILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DENGAN TINGKAT BUNGA BERUBAH BERDASARKAN FORMULA FISHER

NILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DENGAN TINGKAT BUNGA BERUBAH BERDASARKAN FORMULA FISHER ILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DEGA TIGKAT BUGA BERUBAH BERDASARKA FORMULA FISHER Devs Apranda, Johannes Kho, Sg Sugaro Mahasswa rogram S Maemaka Dosen Jurusan Maemaka Fakulas Maemaka dan Ilmu engeahuan

Lebih terperinci

BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode

BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode penaksran parameer pada persamaan smulan yau meode Three Sage Leas Square (3SLS. Sebelum djelaskan lebh lanju

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS Mra Puspasar, Snggh Sapad, Dana Puspasar Absraks PT Ulam Tba Halm merupakan salah sau ndusr mnuman serbuk d Indonesa, dmana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

Di bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif

Di bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif Regres Dummy D bdang ekonom dak semua nformas dapa dukur secara kuanaf Peubah dummy dgunakan unuk memperoleh nformas yang bersfa kualaf Conoh pada daa cross secon: Gender: sebaga penenu jumlah pendapaan

Lebih terperinci

Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia Dengan Pendekatan Regresi Data Panel Dinamis

Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia Dengan Pendekatan Regresi Data Panel Dinamis JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Prn) D-217 Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sekor Indusr d Indonesa Dengan Pendekaan Regres Daa Panel Dnams Avolla Terza Damalana dan Seawan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL GSTAR(1,1) UNTUK DATA CURAH HUJAN

PENERAPAN MODEL GSTAR(1,1) UNTUK DATA CURAH HUJAN Bulen Ilmah Mah. Sa. dan Terapannya (Bmaser) Volume 6, o. 03 (017), hal 159 166. PEERAPA MODEL GSTAR(1,1) UTUK DATA CURAH HUJA Ism Adam, Dadan Kusnandar, Hendra Perdana ITISARI Model Generalzed Space Tme

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

Fisika Modern. Persamaan Schroodinger dan Fingsi Gelombang

Fisika Modern. Persamaan Schroodinger dan Fingsi Gelombang Fska Modern Persaaan Schroodnger dan Fngs Gelobang Apa Persaaan unuk Gelobang Maer? De Brogle eberkan posula bahwa seap parkel elk hubungan: h/ p Golobang aer ala n dkonfras oleh percobaan dfraks elekron,

Lebih terperinci

KONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan

KONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan KONSEP DASAR Laar belakang Meode Numerk Ilusras masalah numerk Angka sgnfkan Akuras dan Press Pendekaan dan Kesalahan Laar Belakang Meode Numerk Tdak semua permasalahan maemas dapa dselesakan dengan mudah,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Spesfkas Model Berdasarkan ujuan penelan seper dsebukan dalam bab pendahuluan maka ada dua hal mendasar yang akan del yau pengaruh volalas nla ukar rl erhadap volalas

Lebih terperinci

(A.7) OPTIMISASI PORTOFOLIO BERDASARKAN MEAN-VALUE AT RISK DI BAWAH MODEL INDEKS BERGANDA DENGAN VOLATILITAS TAK KONSTAN

(A.7) OPTIMISASI PORTOFOLIO BERDASARKAN MEAN-VALUE AT RISK DI BAWAH MODEL INDEKS BERGANDA DENGAN VOLATILITAS TAK KONSTAN Prosdng Semnar Nasonal Saska Unversas Padjadjaran, 3 November 00 (A.7) OPIMISASI POROFOIO BERDASARKAN MEAN-VAUE A RISK DI BAWAH MODE INDEKS BERGANDA DENGAN VOAIIAS AK KONSAN Agus Suprana, F. Sukono, Bunga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab n akan dbahas beberapa eor dasar yang kelak akan dgunakan dalam penurunan formula penenuan harga Asan Opon, bak secara analk pada Bab III maupun secara numerk pada Bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE-X (GSTAR-X) DALAM MERAMALKAN PRODUKSI KELAPA SAWIT

MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE-X (GSTAR-X) DALAM MERAMALKAN PRODUKSI KELAPA SAWIT Bulen Ilmah Mah. Sa. dan Terapannya (Bmaser) Volume 07, No. (018), hal 85 9. MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE-X (GSTAR-X) DALAM MERAMALKAN PRODUKSI KELAPA SAWIT Felca Kurna Kusuma Wra Pur, Dadan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Daa Daa ang dgunakan dalam penelan n merupakan daa sekunder ang berasal dar berbaga nsans pemernah eruama Badan Pusa Sask. Daa ang dgunakan anara lan angka kemsknan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA y BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN : NOMOR 55" TAHUN 20 ; TENTANG \ DANA ALOKAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa dalam rangka penngkaan penyelenggaraan pemernahan,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

Bab VII Contoh Aplikasi

Bab VII Contoh Aplikasi Bab VII Contoh Aplkas Dala bab n akan dberkan lustras tentang aplkas statstk penguj VVVS dala eontor kestablan atrks korelas pada proses produks dudukan kabel tegangan tngg (flange) d PT PINDAD (Persero).

Lebih terperinci

PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG INDEPT, Vol., No. 3, Okober 01 ISSN 087 945 PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG Samsul Budaro, ST., MT Dosen Teap Teknk Indusr, Wakl Dekan III akulas Teknk, Unversas

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

PENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1

PENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1 PENDUGAAN SAISIK AREA KECIL DENGAN MEODE EMPIRICAL CONSRAINED AYES Ksmann Jurusan Penddkan Maemaka FMIPA Unversas Neger Yogyakara Absrak Meode emprcal ayes (E merupakan meode yang lebh aplkaf pada pendugaan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT

ANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT ANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT ANALSIS OF TIME SERIES USING SECULAR TREND METHOD TO DETERMINE POPULATION GROWTH MODEL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (2)

Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (2) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (016) 337-350 (301-98X Prn) D-17 Analss Kurva Survval Kaplan Meer pada Pasen HIV/AIDS dengan Anrerovral Therapy (ART) d RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaen Mojokero

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

EL NINO, LA NINA, DAN PENAWARAN PANGAN DI JAWA, INDONESIA

EL NINO, LA NINA, DAN PENAWARAN PANGAN DI JAWA, INDONESIA Jurnal Ekonom Pembangunan Volume 1, Nomor, Desember 011, hlm.57-71 EL NINO, LA NINA, DAN PENAWARAN PANGAN DI JAWA, INDONESIA Arn Wahyu Uam, Jamhar, dan Suhamn Hardyasu Jurusan Sosal Ekonom Peranan, Fakulas

Lebih terperinci

PENGARUH ADOPSI PSAK NO.24 TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

PENGARUH ADOPSI PSAK NO.24 TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT PENGARUH ADOPSI PSAK NO.24 TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT Ilha Refyal Emal: lha_refyal@homal.com Dw Maran maran@u.ac.d /hp://saff.blog.u.ac.d/maran Unversas Indonesa ABSTRACT Ths sudy ams o analyze

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3. Meode Penelan Meode penelan yang dgunakan dalam penelan n adalah meode deskrpf anals. Wnarno Surakhmad (990:40) mengemukakan bahwa meode deskrpf mempunya cr-cr sebaga berku:.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

APLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a

APLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a APLIKASI STRUKTUR GRUP ANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI Mujash a a Program Sud Maemaka Jurusan Tadrs Fakulas Tarbah IAIN Walsongo Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngalan Semarang

Lebih terperinci

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai BAB III PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PAA SEKTOR INUSTRI BATUBARA ENGAN MENGGUNAKAN TRINOMIAL IVIEN ISCOUNT MOEL 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ahapan perhiungan unuk menilai harga

Lebih terperinci

( L ). Matriks varians kovarians dari

( L ). Matriks varians kovarians dari LIVIA PUSPA T 677 9.3 METODE KOMPONEN UTAMA Informas yang dbuuhkan daam eknk komponen uama suau daa ddapa dar marks varans kovarans, aau marks koreasnya. Meode komponen uama n, beruuan unuk menaksr parameer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDAAN TEORI. Tnjauan Pusaka.. Uj Keseragaman Daa Tujuan uama pengukuran uj keseragaman daa adalah unuk mendapakan da yang seragam. Kedak seragaman daa dapa daang anpa dsadar, maka dperlukan suau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PERANAN MODEL TIGA FAKTOR TERHADAP PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

PERANAN MODEL TIGA FAKTOR TERHADAP PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERANAN MODEL TIGA FAKTOR TERHADAP PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA Prakarsa Pan Negara ABSTRAK Fama dan French (1995) mengembangkan CAPM dalam Three Facor Model unuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida

II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida 4 II LANDASAN TEORI Dala bab ini akan diberikan eori-eori yang berkaian dengan peneliian ini. Teori-eori ersebu elipui persaaan dasar fluida yang akan disarikan dari Billingha dan King [7], dan Wiha [8].

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

Penerapan Aljabar Matrik Dalam Analisa Masukan-Keluaran Elistya Rimawati 6)

Penerapan Aljabar Matrik Dalam Analisa Masukan-Keluaran Elistya Rimawati 6) ISSN : 693 73 Penerapan Aljabar Matrk Dala Analsa Masukan-Keluaran Elstya Rawat 6) Abstrak Analsa asukan-keluaran bertolak dar anggapan bahwa suatu sste perekonoan terdr atas sector-sektor yang salng berkatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

E-book Statistika Gratis... Statistical Data Analyst. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear

E-book Statistika Gratis... Statistical Data Analyst. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear E-boo Sasa Gras... Sascal Daa Anals Uj Asums Klas Regres Lnear Pada penulsan enang Regres Lnear n, penuls aan memberan bahasan mengena Uj Asums Klas epada para pembaca unu memberan pemahaman dan solus

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010

BUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010 3 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR ;6TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SSTEM PENGENDALAN NTERN PEMERNTA D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN,

Lebih terperinci

ANALISIS CROSS-SECTIONAL DAN TEMPORAL HUBUNGAN ANTARA FINANCIAL LEVERAGE DAN RISIKO SISTEMATIS

ANALISIS CROSS-SECTIONAL DAN TEMPORAL HUBUNGAN ANTARA FINANCIAL LEVERAGE DAN RISIKO SISTEMATIS ANALISIS CROSS-SECTIONAL DAN TEMPORAL HUBUNGAN ANTARA FINANCIAL LEVERAGE DAN RISIKO SISTEMATIS Drs. Ibnu Qzam, SE, MS, Ak. Fakulas Syar`ah UIN Sunan Kaljaga Absrac Ths research s nended o examne boh cross-seconally

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDAAN EORI. njauan Pusaka.. Peramalan Peramalan (forecasng) merupakan ala banu yang penng dalam perencanaan yang efekf dan efsen khususnya dalam bdang ekonom. Dalam organsas modern mengeahu keadaan

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

ANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor

ANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor ANaISIS - TANSIEN. Kapasor dalam angkaan D Sebuah kapasor akan ermua bla erhubung ke sumber egangan dc seper yang dperlhakan pada Gambar. Pada Gambar (a), kapasor dak bermuaan yau pla A dan pla B mempunya

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIN 4.. Obek Penelan Obek penelan adalah Provns Sulawes Tengah, yang ddasarkan aas beberapa permbangan. Perama, Provns Sulawes Tengah memlk sumberdaya sekor peranan dan ndusr pengolahan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING SATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DUA PARAMETER HOLT

PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING SATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DUA PARAMETER HOLT aisika, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016 PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL MOOTHING ATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL MOOTHING DUA PARAMETER HOLT Julnia Bidangan 1, Ika Purnaasari

Lebih terperinci

' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN

' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN j BUPAT PACTAN ' PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESN BAG NDUSTR KECL DAN MENENGAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN

Lebih terperinci

THE REAL AND ACCRUALS EARNINGS MANAGEMENT: SATU PERSPEKTIF DARI TEORI PROSPEK Imam Subekti Anita Wijayanti Komarudin Akhmad (Universitas Brawijaya)

THE REAL AND ACCRUALS EARNINGS MANAGEMENT: SATU PERSPEKTIF DARI TEORI PROSPEK Imam Subekti Anita Wijayanti Komarudin Akhmad (Universitas Brawijaya) THE REAL AND ACCRUALS EARNINGS MANAGEMENT: SATU PERSPEKTIF DARI TEORI PROSPEK Imam Subek Ana Wjayan Komarudn Akhmad (Unversas Brawjaya) Absac The presen sudy ams o nvesgae earnngs managemen behavor measured

Lebih terperinci

Pengolahan Data Angin dan Pasut LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Bab 3

Pengolahan Data Angin dan Pasut LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Bab 3 LPORN TUGS KHIR KL-40Z0 Perancangan Deraga dan Tresle Tpe Deck On Ple d Pelabuhan Garongkong, Propns Sulawes Selaan Bab 3 Pengolahan Daa ngn dan Pasu Bab 3 Pengolahan Daa ngn dan Pasu Laporan Tugas khr

Lebih terperinci

ANALISIS VECTOR AUTO REGRESSIVE (VAR) TERHADAP KORELASI ANTARA BELANJA PUBLIK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SULAWESI SELATAN, TAHUN

ANALISIS VECTOR AUTO REGRESSIVE (VAR) TERHADAP KORELASI ANTARA BELANJA PUBLIK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SULAWESI SELATAN, TAHUN Jurnal Ekonom Pembangunan Vol. 10, No.1, Jun 2009, hal. 1-14 ANALISIS VECTOR AUTO REGRESSIVE (VAR) TERHADAP KORELASI ANTARA BELANJA PUBLIK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SULAWESI SELATAN, TAHUN 1985-2005 Abusan

Lebih terperinci

BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode

BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode robus unuk mendeeks penclan (ouler) dalam analss komponen uama robus yau meode Mnmum Covarance Deermnan

Lebih terperinci

Modifikasi Penaksir Robust dalam Pelabelan Outlier Multivariat

Modifikasi Penaksir Robust dalam Pelabelan Outlier Multivariat Vol. 14, No. 1, 46-53, Jul 2017 Modfkas Penaksr Robus dalam Pelabelan Ouler Mulvara Erna Tr Herdan Absrak Ouler adalah suau observas yang polanya dak mengku mayoras daa. Ouler dalam kasus mulvara sanga

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001 I I PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001 \ TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TAHUN YANG MAHA

Lebih terperinci

Analisis Survival pada Pasien Penderita Sindrom Koroner Akut di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2013 Menggunakan Regresi Cox Proportional Hazard

Analisis Survival pada Pasien Penderita Sindrom Koroner Akut di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2013 Menggunakan Regresi Cox Proportional Hazard JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (215) 2337-352 (231-928X Prn) D151 Analss Survval pada Pasen Pendera Sndrom Koroner Aku d RSUD Dr. Soeomo Surabaya Tahun 213 Menggunakan Regres Cox Proporonal Hazard

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL SOROGAN BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL SOROGAN BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN. Jurnal DIPROTEK Volume 5, no., Jul 014 IMPLEMENTAI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL OROGAN BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN. Llk ulsyo, Pryo Fakulas ans dan Teknolog Unversas Islam Nahdlaul Ulama Jepara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk) Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas analisis deret waktu, diagram kontrol Shewhart, Average Run Length

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas analisis deret waktu, diagram kontrol Shewhart, Average Run Length BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendahuluan Dalam enulsan maer okok dar skrs n derlukan beberaa eor-eor yang mendukung, yang menjad uraan okok ada bab n Uraan dmula dengan membahas analss dere waku, dagram konrol

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB III MENENTUKAN JADWAL OPTIMUM PERAWATAN OVERHAUL. MESIN OKK Gill BCG1-P2 PADA BAGIAN DRAWING PT VONEX INDONESIA

BAB III MENENTUKAN JADWAL OPTIMUM PERAWATAN OVERHAUL. MESIN OKK Gill BCG1-P2 PADA BAGIAN DRAWING PT VONEX INDONESIA BAB III MENENTUKAN JADWAL OPTIMUM PERAWATAN OVERHAUL MESIN OKK Gll BCG1-P PADA BAGIAN DRAWING PT VONEX INDONESIA 3.1 Pedahulua Pada Bab II elah djelaska megea eor eor yag dbuuhka uuk meeuka jadwal opmum

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH r BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA! BUPAT PACTAN, Menglnga a. bahwa guna kelancaran

Lebih terperinci