PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING SATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DUA PARAMETER HOLT
|
|
- Widyawati Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 aisika, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016 PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL MOOTHING ATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL MOOTHING DUA PARAMETER HOLT Julnia Bidangan 1, Ika Purnaasari 2, Mei Nor Hayai 3 1 Mahasiswa Progra udi aisika FMIPA Universias Mulawaran 2,3 Dosen Progra udi aisika FMIPA Universias Mulawaran Alaa e-ail : ia_raenjul@yahoo.co ABTRAK Peraalan erupakan suau proses aau eode dala eraal suau perisiwa yang akan erjadi pada asa yang akan daang. Peulusan eksponensial adalah suau eode peraalan raa-raa bergerak yang elakukan peboboan enurun secara eksponensial erhadap nilai observasi yang lebih laa. Pada peneliian ini ebahas enang eode double exponenial soohing sau paraeer dari Brown dan double exponenial soohing dua paraeer dari Hol dala eraalkan julah produksi air bersih Koa aarinda. Meode double exponenial soohing sau paraeer dari Brown dan double exponenial soohing dua paraeer dari Hol erupakan eode exrapolasi aau dere waku dengan enggunakan riwaya perinaan asa lalu dala ebua raalan unuk asa depan yang dijadikan panduan dala proses pebuaan kepuusan. Meode double exponenial soohing sau paraeer dari Brown dengan paraeer α 0,21 enghasilakn raalan julah produksi air pada bulan Noveber 2015 adalah 6.673,93 3, bulan Deseber 2015 adalah 6.728,11 3, dan bulan Januari 2016 adalah 6.728,11 3 dengan MAPE adalah 2,9629 %. Pada eode double exponenial soohing dua paraeer dari Hol dengan paraeer α 0,31 dan 0,92 enghasilkan raalan julah produksi air pada bulan Noveber 2015 adalah 6.694,09 3, bulan Deseber 2015 adalah 6.831,22 3, dan bulan Januari 2016 adalah 6.968,35 3 dengan MAPE adalah 2,9016 %. Hasil yang diperoleh enunjukkan bahwa MAPE unuk eode double exponenial soohing dua paraeer dari Hol dengan α 0,31 dan 0,92 lebih kecil dibandingkan MAPE unuk eode double exponenial soohing sau paraeer dari Brown Kaa Kunci : Double Exponenial oohing Dua Paraeer dari Hol, Double Exponenial oohing au Paraeer dari Brown, MAPE. PENDAHULUAN Peralan erupakan suau eknik unuk eperkirakan suau nilai pada asa yang akan daang dengan eperhaikan daa asa lalu aupun daa saa ini. Peraalan erupakan bagian inegral dari kegiaan pengabilan kepuusan, sebab efekif aau idaknya suau kepuusan uunya berganung pada beberapa fakor yang idak dapa diliha pada waku kepuusan diabil [1]. ecara uu, eode peraalan dibagi dala dua kelopok uaa, yaiu eode kualiaif dan eode kuaniaif. Referensi [2] enunjukkan bahwa eode peraalan kuaniaif dapa dibagi enjadi dua jenis eode peraalan, yaiu eode kasual (regresi) dan eode ie series. Pada eode ie series, pendugaan asa depan dilakukan berdasarkan pada nilai asa lalu dari suau variabel aau kesalahan (fakor gangguan) asa lalu. Pada ie series eode yang dapa digunakan unuk peraalan anara lain eode raa-raa bergerak aau MA 14
2 aisika, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016 (Moving Average), eode ARIMA (Auoregressive Inegraed Moving Average), dan eode peulusan eksponensial (Exponenial oohing) [1]. Double exponenial soohing adalah eode yang digunakan keika daa enunjukkan adanya rend. Double exponenial soohing dibagi enjadi dua yaiu double exponenial soohing sau paraeer dari Brown dan double exponenial soohing dua paraeer dari Hol [2]. Tujuan peneliian ini adalah unuk engeahui perbandingan hasil peraalan produksi air bersih di PDAM Tira Kencana aarinda dengan eode double exponenial soohing sau paraeer dari Brown dan double exponenial soohing dua paraeer dari Hol berdasarkan nilai MAPE. Double exponenial soohing dari Brown erupakan odel linear yang dikeukakan oleh Brown. Di dala eode double exponenial soohing ini dilakukan proses soohing dua kali. Dengan analogi yang dipakai pada waku berangka dari single oving average ke single exponenial soohing aka dapa pula berangka dari double oving average ke double exponenial soohing. Perpindahan seperi iu ungkin enarik karena salah sau keerbaasan dari single oving average (yaiu perlunya enyipan n nilai erakhir) asih erdapa pada double oving average. Double exponenial soohing dapa dihiung hanya dengan iga nilai daa dan sau nilai unuk α. Pendekaan ini juga eberikan bobo yang seakin enurun pada observasi asa lalu. Dengan alasan ini double exponenial soohing lebih disukai daripada double oving average sebagai suau eode peraalan dala berbagai kasus uaa. Dasar peikiran dari double exponenial soohing dari Brown adalah serupa dengan double oving average karena kedua nilai single soohing dan double soohing keinggalan dari daa yang sebenarnya bilaana erdapa unsur rend. Perbedaan anara nilai single soohing dan double soohing dapa diabahkan dengan kepada nilai single soohing dan disesuaikan unuk rend [2]. Ruus yang dipakai dala ipleenasi double exponenial soohing dari Brown diunjukkan di bawah ini: a b F αx α 2 α 1 α diana: a 1 α 1 1 α b 1 (1) (2) (3) (4) (5) = Nilai peulusan eksponensial peraa = Nilai peulusan eksponensial kedua X = Nilai akual pada periode ke- a dan b = Konsana peulusan α = Nilai paraeer peulusan yang besarnya 0 < α <1 Meode double exponenial soohing dari Hol dala prinsipnya serupa dengan Brown kecuali Hol idak enggunakan ruus double soohing secara langsung. ebagai ganinya Hol euluskan nilai rend dengan paraeer yang berbeda dari paraeer yang digunakan pada dere asli. Raalan dari double exponenial soohing dari Hol di dapa dengan engunakan dua paraeer peulusan (dengan nilai anara 0 dan 1, diana 0 < α < 1) dan iga persaaan: b F αx 1 α b b 1 b (6) (7) (8) 15
3 aisika, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016 diana, b = daa peulusan pada periode = rend peulusan pada periode F = peraalan pada periode Proses inisialisasi unuk exponenial soohing linier dari Hol eerlukan dua aksiran yang sau engabil nilai soohing peraa unuk dan yang lain engabil rend, yang peraa udah dilakukan. Pilih X, Taksiran rend kadang-kadang lebih erupakan asalah. Kia eerlukan aksiran rend dari sau periode lainnya. Inilah beberapa keungkinannya b1 X2 X1. Dala banyak siuasi peraalan, keepaan dipandang sebagai krieria penolakan unuk eilih suau eode peraalan. Bagi peakai raalan, keepaan raalan yang akan daang adalah sanga pening. Keepaan eode raalan diliha dari kesalahan peraalan. Kesalahan peraalan erupakan ukuran keepaan dan enjadi dasar unuk ebandingkan kinerja. Dala peneliian ini digunakan Mean Absolue Percenage Error (MAPE) unuk peilihan eode erbaik sera engeahui keepaan peraalan. Adapun ruus MAPE adalah sebagai beriku: n 1 MAPE PE (9) n 1 dengan adalah banyaknya periode dan PE adalah kesalahan persenasenya (percenage error): X F PE 100 (10) X % diana: X = observasi pada periode ke. F = raalan pada periode ke. eakin kecil nilai MAPE berari nilai aksiran seakin endekai nilai sebenarnya, aau eode yang dipilih erupakan eode erbaik [2]. uau eode epunyai kinerja sanga bagus jika nilai MAPE berada di bawah 10%, dan epunyai kinerja bagus jika nilai berada di anara 10% dan 20% [3]. METODOLOGI PENELITIAN uber Daa dan Variabel Peneliian Daa yang digunakan dala peneliian ini adalah daa sekunder yang diperoleh dari PDAM Tira Kencana aarinda di bagian Peneliian dan Pengbangan (Libang). Variabel yang digunakan adalah produksi air bersih ( 3 ) di PDAM Tira Kencana aarinda. Langkah-langkah Peneliian Dala analisis daa pada peneliian ini, beberapa ahap peneliian yang akan dilakukan adalah sebagai beriku: 1. Analisi saisika deskripif dan ebua scaer diagra unuk eliha pola daa. 2. Perhiungan eode double exponenial soohing sau paraeer dari Brown a. Menenukan nilai α b. Menenukan nilai soohing peraa c. Menenukan nilai soohing kedua d. Menenukan nilai a e. Menenukan nilai b f. Menenuka nilai peralan F g. Menenukan Keepaan Raalan 3. Perhiungan eode double exponenial soohing dua paraeer dari Hol a. Menenukan nilai α dan γ b. Menenukan nilai exponenial soohing c. Menenukan nilai b d. Menenuka nilai peralan F e. Menenukan Keepaan Raalan 4. Menenukan hasil peraalan produksi air bersih 3 periode kedepan. 5. Menenukan eode erbaik dengan nilai MAPE erkecil 16
4 aisika, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016 HAIL PENELITIAN Unuk engunakan eode double exponenial soohing, daa yang dielii harus eiliki pola daa rend. ehingga perlu ebua grafik unuk eliha pola daa. Gabar 1. Grafik Tie eries Daa Produksi air Bersih ( 3 ) aarinda Bulan Januari 2013 s/d Okober 2015 Berdasarkan Gabar 1. dapa diliha bahwa nilai Produksi Air PDAM Tira Kencana aarinda cenderung engalai peningkaan, sehingga dapa disipulkan bahwa nilai Produksi Air PDAM Tira Kencana aarinda cenderung berpola rend eningka. eelah daa enunjukkan adanya rend, langkah selanjunya adalah elakukan perhiungan eode double exponenial soohing sau paraeer dari Brown dengan engunakan persaaan 1 sapai persaaan 5. Pada peliian ini penulis enggunakan sofware excel unuk elakukan perhiungan. Unuk endapakan paraeer α erbaik aka dilakukan rial and error unuk endapakan nilai MAPE erkecil. Adapun hasil perhiungan unuk nilai α dapa diliha pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai MAPE Unuk α = 0,1 s/d 0,9 No. α MAPE 1. 0,1 3,246 % 2. 0,2 2,963 % 3. 0,3 3,018 % 4. 0,4 3,247 % 5. 0,5 3,521 % 6. 0,6 3,818 % 7. 0,7 4,159 % 8. 0,8 4,657 % 9. 0,9 5,346 % Berdasarkan Tabel 1. diperoleh nilai MAPE erkecil yaiu dengan nilai α = 0,2 sebesar 2,963 %, unuk eyakinkan nilai paraeer α yang paling erbaik penulis enenukan kebali nilai paraeer dengan 2 angka di belakang desial yaiu 0,21 s/d 0,29. Tabel 2. Nilai MAPE unuk α = 0,21 s/d 0,29 No. α MAPE 1. 0,21 2,9629 % 2. 0,22 2,9662 % 3. 0,23 2,9733 % 4. 0,24 2,9799 % 5. 0,25 2,9858 % 6. 0,26 2,9914 % 7. 0,27 2,9965 % 8. 0,28 3,0013 % 9. 0,29 3,0088 % Berdasarkan Tabel 2 diperoleh nilai MAPE erkecil yaiu dengan nilai α = 0,21 sebesar 2,9629 %. eelah endapakan paraeer erbaik dari rial and error aka dapa dilakukan peraalan Produksi Air PDAM Tira Kencana aarinda unuk 3 bulan yang akan daang enggunakan persaaan 5. Hingga diperoleh hasil peraalan Produksi Air PDAM Tira Kencana aarinda unuk bulan Noveber 2015 sebesar 6.673,93 3, unuk bulan Deseber 2015 sebesar 6.728,11 3 dan unuk bulan Januari 2016 sebesar 6.782,29 3. Tahap selanjunya adalah elakukan perhiungan eode double exponenial soohing dua paraeer dari Hol dengan enggunakan persaaan 6 sapai persaaan 8. aa halnya pada Brown unuk enenukan paraeer α dan γ pada Hol aka dilakukan rial and error unuk endapakan nilai MAPE erkecil. Pada Tahap awal engunakan paraeer 1 angka di belakang desial yaiu α = 0,1 s/d 0,9 dan γ = 0,1 s/d 0,9 sehingga percobaan yang dilakukan sebanyak 81 kali percobaan. Dari percobaan ersebu diperoleh nilai MAPE erkecil yaiu dengan nilai α = 0,3 dan γ = 0,9 sebesar 2,92 %. Dan unuk eyakinkan nilai paraeer α dan γ yang paling erbaik penulis enenukan kebali nilai 17
5 aisika, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016 paraeer dengan 2 angka dibelakang desial yaiu α = 0,31 s/d 0,39 dan γ = 0,91 s/d 0,99 sehingga percobaan yang dilakukan juga sebanyak 81 kali percobaan. Dari percobaan ersebu diperoleh nilai MAPE erkecil yaiu dengan nilai α = 0,31 dan γ = 0,92 sebesar 2,9016 %. eelah endapakan paraeer erbaik dari rial and error aka dapa dilakukan peraalan Produksi Air PDAM Tira Kencana aarinda unuk 3 bulan yang akan daang engunakan persaaan 8. Hasil peraalan Produksi Air PDAM Tira Kencana aarinda unuk bulan Noveber 2015 sebesar 6.694,09 3, unuk bulan Deseber 2015 sebesar 6.831,22 3 dan unuk bulan Januari 2016 sebesar 6.968,35 3. Dari kedua eode ersebu akan dienukan eode ana yang erbaik unuk eraalkan julah produksi air bersih pada PDAM Tira Kencana Koa aarinda. Unuk enenukan eode erbaik dapa diliha dari nilai MAPE erkecil. Tabel 3. Perbandingan nilai MAPE Meode Meode Double Exponenial oohing au Paraeer dari Brown Double Exponenial oohing Dua Paraeer dari Hol Nilai MAPE 2,9629 % 2,9016 % Nilai MAPE dengan eode Double Exponenial oohing au Paraeer dari Brown sebesar 2,9629% sedangkan dengan eode Double Exponenial oohing Dua Paraeer dari Hol sebesar 2,9016%. Karena eode Double Exponenial oohing Dua Paraeer dari Hol eiliki nilai MAPE erkecil dibandingkan nilai MAPE eode Double Exponenial oohing au Paraeer dari Brown, aka eode erbaik yang digunakan adalah Double Exponenial oohing Dua Paraeer dari Hol. Gabar 2 Grafik Perbandingan Nilai Akual, Brown dan Hol Julah Produksi Air Bersih ( 3 ) PDAM Tira Kencana aarinda. Gabar 2 enunjukkan pergerakan pola daa akual, Brown dan Hol. Dapa disipulkan bahwa nilai peulusan dengan eode Double Exponenial oohing Dua Paraeer dari Hol lebih ulus dari daa akual dan secara visual idak jauh berbeda dengan pola daa yang enggunakan eode Double Exponenial oohing au Paraeer dari Brown. KEIMPULAN Berdasarkan hasil dan pebahasan yang elah diuraikan di aas, aka kesipulan yang diperoleh pada peneliian ini yaiu: 1. Hasil peraalan produksi air bersih di PDAM Tira Kencana aarinda pada Noveber 2015 sapai dengan Januari 2015 dengan enggunakan eode Double Exponenial oohing sau paraeer dari Brown dengan α = 0,21 adalah sebesar 6.673,93 3 pada bulan Noveber 6.728,11 3 bulan Deseber 2015 dan 6.782,29 3 pada bulan Januari Hasil peraalan produksi air bersih di PDAM Tira Kencana aarinda pada Noveber 2015 sapai dengan Januari 2015 dengan enggunakan eode Double Exponenial oohing Dua Paraeer dari Hol dengan α = 0,31 dan γ = 0,92 adalah sebesar 6.694,09 3 pada bulan Noveber 6.831,
6 aisika, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016 bulan Deseber 2015 dan 6.968,35 3 pada bulan Januari Peraalan produksi air bersih di PDAM Tira Kencana aarinda dengan enggunakan eode Double Exponenial oohing sau paraeer dari Brown enghasilkan nilai MAPE sebesar 2,9629 %. edangkan dengan eode Double Exponenial oohing dua paraeer dari Hol enghasilkan nilai MAPE sebesar 2,9016 %. ehingga dapa disipulkan bahwa eode erbaik unuk eraalkan produksi air bersih di PDAM Tira Kencana aarinda adalah eode Double Exponenial oohing dua paraeer dari Hol dengan α = 0,31 dan γ = 0,92. Malaysia: Universias Teknologi Malaysia. [4] Uai, T.W. dan Darsyah, M.Y Peraalan Daa aha dengan Model Winer. Jurnal aisika. UNIMU. ARAN Unuk peneliian selanjunya, penelii dapa enggunakan Algoria Nonlinear Prograing dala engopialkan nilai paraeer α dan γ, unuk eode Double Exponenial oohing sau paraeer dari Brown aupun eode Double Exponenial oohing dua paraeer dari Hol. UCAPAN TERIMA KAIH Penulis engucapkan eria kasih kepada laboraoriu aisika Terapan FMIPA Universias Mulawaran dan PDAM Tira Kenca aarinda aas fasilias yang diberikan unuk elakukan peneliian ini. DAFTAR PUTAKA [1] Aswi dan ukarna Analisis Dere Waku Teori dan Aplikasi, Makasar: Andira Publisher, [2] Makridakis,., Wheelwrigh,.C., & McGee, V.E Meode dan Aplikasi Peraalan, Jilid 1 Edisi Revisi (erj.). Binarupa Aksara. Jakara [3] Zainun, N.Y dan Majid, Z.A Low Cos House Deand Perdicor, 19
BAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciAPLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND
APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciPerbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciPerancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria
Lebih terperinciII LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida
4 II LANDASAN TEORI Dala bab ini akan diberikan eori-eori yang berkaian dengan peneliian ini. Teori-eori ersebu elipui persaaan dasar fluida yang akan disarikan dari Billingha dan King [7], dan Wiha [8].
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciSISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi
S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING
Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME
Lebih terperinciJurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN
Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada
Lebih terperinciAPLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI
Lebih terperinciSISTEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOTHING UNTUK STOK BAHAN SPARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG
ITEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOTHING UNTUK TOK BAHAN PARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG 1 Muhammad Iqbal (1110651220) 2 Bagus eya R,.Kom M.Kom, 3 Heny Wahyu,.Kom Jurusan Teknik
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Analisa Haronik Elevasi pasang suru adalah penulahan dari beberapa konsana pasang suru dan fakor eeorologis yang diasusikan konsan, seperi diunukkan pada persaaan beriku:
Lebih terperinciBAB 3 MODEL LEE-CARTER
BAB 3 MODEL LEE-CARTER 3. Pendahuluan Model Goperz yang elah dibahas di Bab 2 banyak diodifikasi oleh para Saisikawan. Pada waku iu (sekiar ahun 980-990), Saisikawan eliha odel ini cukup bagus unuk erepresenasikan
Lebih terperinciPENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciAPLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA
APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA Lies Sunarminyasui 1, Salman Alfarisi 2, Firia Sari Hasanusi 3 1,2,3 Program Sudi Teknik Informaika,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciPemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped
Pemulusan Eksponensial dengan Meode Hol Winer Addiive Damped Hurul in 1),Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si 2), Andi Kresna Jaya, S.Si., M.Si 3) Program Sudi Saisika Jurusan Maemaika FMIPA Unhas Jln. Perinis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciBAB VI SUHU DAN KALOR
BAB VI SUHU DAN KALOR STANDAR KOMPETENSI : 5. Meneapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi dan suber energi dengan berbagai perubahannya dala esin kalor. Kopeensi Dasar : 5.1 Melakukan percobaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciExponential smoothing
Exponenial smoohing This is a widely used forecasing echnique in reailing, even hough i has no proven o be especially accurae, www,cl,asae,edu/crbrown/smoohing07,pp 1 Exponenial Smoohing n Period Moving
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anibioik 2.1.1 Defenisi Anibioik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sineik, yang mempunyai efek menekan aau menghenikan suau proses biokimia di dalam organisme, khususnya
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien, diperlukan adanya suau cara yang epa, sisemais dan dapa diperanggungjawabkan. Salah sau ala yang diperlukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa
Lebih terperinci(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF
Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Definisi Peramalan Peramalan adalah suau kegiaan dalam memperkirakan aau kegiaan ang melipui pembuaan perencanaan di masa ang akan daang dengan menggunakan daa masa lalu dan daa masa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab
13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,
Lebih terperinciMinggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series
Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING Bab ini memperkenalkan model berlaku unuk daa ime series dengan musiman, ren, aau keduana komponen musiman dan ren dan daa sasioner. Meode peramalan
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciPENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN
IndoMS Journal on Saisics Vol., No. (04), Page 7-37 PENAKSIRAN PARAMETER MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE INTEGRATED (VARI) DENGAN METODE MLE DAN PENERAPANNYA PADA DATA INDEKS HARGA KONSUMEN Dinda Ariska Wulandari,
Lebih terperinci*Corresponding Author:
Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.. Ruang Lingkup Peneliian Peneliian ini diujukan unuk menenukan meode erbaik yang dapa digunakan dalam meramalkan harga ayam pada enam koa besar di Jawa-Bali. Meode peramalan yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciPERAMALAN PADA DATA IRREGULAR SINUSOIDAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL HOLT-WINTERS. Gumgum Darmawan Departemen Statistika FMIPA UNPAD
Prosiding eminar Nasional Maemaika dan Terapannya 06 p-n : 550-0384; e-n : 550-039 PERAMAAN PADA DATA RREGUAR NUODA DENGAN MENGGUNAKAN MODE HOT-WNTER Gumgum Darmawan Deparemen aisika FMPA UNPAD gumsa@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciPemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Metode Intervensi dan Regresi Spline ABSTRAK
Pemodelan Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan menggunakan Meode Inervensi dan Regresi Spline Rina Andriani, Dr. Suharono, M.Sc 2 Mahasiswa Jurusan Saisika FMIPA-ITS, 2 Dosen Jurusan Saisika FMIPA-ITS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Perminaan 2.1.1. Konsep Dasar Manajemen Perminaan Pada dasarnya manajemen perminaan (demand managemen) didefinisikan sebagai suau fungsi pengelolaan dari semua perminaan
Lebih terperinci1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.
7 999 sampai bulan Sepember 8. Daa ini diperoleh dari yahoo!finance. Meode Langkah-langkah pemodelan nilai harian IHSG secara garis besar dapa diliha pada Lampiran dengan penjelasan sebagai beriku:. Melakukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2. Pengerian Peramalan Di dalam melakukan suau kegiaan dan analisis usaha aau produksi di bidang manufakur aau perekonomian, suau peramalan aau yang lebih kia kenal dengan forecasing
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)
BAB 3 LANDAAN TEORI 3.1 Pengerian dan Kegunaan Peramalan (Forecasing) Dalam melakukan analisis dibidang ekonomi, sosial dan sebagainya, kia memerlukan suau perkiraan apa yang akan erjadi aau gambaran enang
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Studi Kasus: PT Tembaga Mulia Semanan)
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi Program Sudi MMT-ITS, Surabaya 1 Agusus 2009 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN METODE PERAMALAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) (Sudi Kasus: PT
Lebih terperinciPERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,1,1)(0,1,1) 12 TUGAS AKHIR.
PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG AIRLINES PT. ANGKASA PURA II BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU DENGAN ARIMA(0,,)(0,,) 2 TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Sau Syara unuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bahasa Yunani Sustema yang berarti satu kesatuan yang atas komponen atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sisem Aplikasi Menuru Jogiano (2004), sisem berasal dari bahasa lain Sysema dan bahasa Yunani Susema yang berari sau kesauan yang aas komponen aau elemen-elemen yang dihubungkan
Lebih terperinciDAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII
Bulein Ilmiah Mah. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 6, No. 3 (27), hal 83 2. MODEL SPACE-TIME DAN PENERAPANNYA PADA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII Ella Kurniawai, Naomi Nessyana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Keseimbangan Lini 2.1.1 Definisi Keseimbangan Lini Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang dilakukan pada seiap sasiun kerja. Keseimbangan lini
Lebih terperinciPeramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Multi Input. Forcasting Inflation Using Multiple Input Transfer Function Model
Peramalan Inflasi Menggunakan Model Fungsi Transfer Muli Inpu Forcasing Inflaion Using Muliple Inpu Transfer Funcion Model Novi Adisia, Sri Wahyuningsih, dan Rio Goeanoro 3 Laboraorium Saisika Terapan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN NUMERIK
BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah
Lebih terperinciPREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED
PREDIKSI BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN KERNEL RIDGE REGRESSION DENGAN PERTIMBANGAN DUMP POWER DAN ENERGY NOT SERVED Wahyuda 1, Budi Sanosa 2, Nani Kurniai 3 1 Teknik Indusri Universias Mulawarman-Samarinda
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING ADDITIVE UNTUK PREDIKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA X STATIONERY
IMPLEMENTASI METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING ADDITIVE UNTUK PREDIKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA X STATIONERY Ruli Uami 1, Suryo Amojo 2 1, Universias Wijaya Pura 2 e-mail: ruli.uami@ias.ac.id,
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciOleh: TANTI MEGASARI Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes
PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM YANG DIPENGARUHI KURS, PERUBAHAN INFLASI, POSISI JUMLAH DEPOSITO BERJANGKA, SUKU BUNGA SBI DAN DEPOSITO MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER DAN ARCH-GARCH Oleh: TANTI MEGASARI 6 00
Lebih terperinciProyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran
Saisika, Vol. 10 No. 2, 129 138 Nopember 2010 Proyeksi Penduduk Provinsi Riau 2010-2015 Menggunakan Meode Campuran Ari Budi Uomo, Yaya Karyana, Tei Sofia Yani Program Sudi Saisika, Universias Islam Bandung
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya
5 Bab 2 Tinjauan Pusaka 2.1 Peneliian Sebelumnya Dalam skripsi peneliian yang berjudul Pemodelan dinamis pola anam berbasis meode LVQ (Learning Vecor Quanizaion) (Bursa, 2010), menghasilkan sisem informasi
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*
PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERAMALAN PERSEDIAAN OBAT PADA APOTIK SIDOARJO DENGAN METODE WINTER
ITEM IFORMAI PERAMALA PEREDIAA OBAT PADA APOTIK IDOARJO DEGA METODE WITER Rudy eiawan Program udi isem Informasi, Universias Ma Chung Malang Email: rudy.seiawan@machung.ac.id ABTRAK Forecasing informaion
Lebih terperinciKOMPARASI METODE PERAMALAN AUTOMATIC CLUSTERING TECHNIQUE AND FUZZY LOGICAL RELATIONSHIPS DENGAN SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING
Komparasi Meode Peramalan (Beik E.) KOMPARASI METODE PERAMALAN AUTOMATIC CLUSTERING TECHNIQUE AND FUZZY LOGICAL RELATIONSHIPS DENGAN SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Beik Endaryai 1, Rober Kurniawan 2 1,2
Lebih terperinci