III. METODE PENELITIAN
|
|
- Yuliana Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Daa Daa ang dgunakan dalam penelan n merupakan daa sekunder ang berasal dar berbaga nsans pemernah eruama Badan Pusa Sask. Daa ang dgunakan anara lan angka kemsknan, jumlah penduduk, jumlah pekerja sekor peranan, ngka penddkan, UMP, PBRB perkapa, pengangguran, nfrasrukur sera daa-daa lanna ang relevan dengan penelan. Perode ang del mula ahun 2000 sampa dengan Pengolahan daa dalam penelan n menggunakan sofware Excel dan Evews 6. Sofware Excel dgunakan unuk membua abel dan grafk dem menunjang analss deskrpf. Program Evews 6 dgunakan unuk membua analss regres daa panel mengena fakor-fakor ang memengaruh kemsknan. 3.2 Analss Deskrpf Analss deskrpf dsajkan dalam benuk abel dan grafk unuk memudahkan pemahaman dan penafsran. Analss deskrpf pada penelan n dgunakan unuk memberkan gambaran konds sosal dan ekonom Kawasan Bara Indonesa dan Kawasan Tmur dan ulasan rumusan kebjakan penanggulangan kemsknan d masng-masng kawasan. 3.3 Analss Regres Daa Panel Unuk mengeahu fakor-fakor ang memengaruh kemsknan dgunakan analss regres daa panel. Penggunaan daa panel dmaksudkan unuk mengkombnaskan anara daa cross secon dan daa me seres sehngga jumlah observas menjad banak. Margnal effec dar peubah penjelas dapa dlha dar dua dmens, au ndvdu dan waku sehngga parameer ang desmas akan lebh akura dbandngkan dengan model lan. Balag (2005) mengungkapkan bahwa penggunaan daa panel memberkan banak keunungan, anara lan:
2 1. Mampu mengonrol heerogenas ndvdu. Dengan meode n esmas ang dlakukan dapa secara ekspls memasukkan unsur heerogenas ndvdu. 2. Dapa memberkan daa ang nformaf, mengurang kolnearas anar peubah, menngkakan deraja bebas dan lebh efsen. 3. Lebh bak unuk sud dnamcs of adjusmen. Karena berkaan dengan observas cross secon ang berulang, maka daa panel lebh bak dalam mempelajar perubahan dnams. 4. Lebh bak dalam mengdenfkas dan mengukur efek ang secara sederhana dak dapa daas dalam daa cross secon saja aau daa me seres saja. Selan manfaa ang dperoleh dengan penggunaan panel daa, meode n juga memlk keerbaasan d anarana adalah: 1. Masalah dalam desan surve panel, pengumpulan dan manajemen daa. Masalah ang umum dhadap danarana: cakupan (coverage), nonresponse, kemampuan daa nga responden (recall), frekuens dan waku wawancara. 2. Dsors kesalahan pengamaan (measuremen errors). Measuremen errors umumna erjad karena respon ang dak sesua. 3. Masalah selekvas (selecv) ang mencakup hal-hal berku: a. Self-selecv : permasalahan ang muncul karena daa-daa ang dkumpulkan unuk suau penelan dak sepenuhna dapa menangkap fenomena ang ada. b. Nonresponse : permasalahan ang muncul dalam panel daa keka ada kedaklengkapan jawaban ang dberkan oleh responden (sampel rumahangga). c. Aron : jumlah responden ang cenderung berkurang pada surve lanjuan ang basana erjad karena responden pndah, mennggal duna aau baa menemukan responden ang erlalu ngg 4. Dmens waku (me seres) ang pendek. Jens panel mkro basana mencakup daa ahunan ang relaf pendek unuk seap ndvdu.
3 5. Cross-secon dependence. Sebaga conoh, apabla macro panel dengan un analss negara aau wlaah dengan dere waku ang panjang mengabakan cross-counr dependence akan mengakbakan nferens ang salah (msleadng nference). Analss daa panel dbedakan menjad dua macam au sas dan dnams. Analss daa panel dnams, regressor-na mengandung lag varabel dependenna, sedangkan pada analss daa panel sas dak. Penelan n menggunakan analss daa panel sas sehngga pembahasanna dbaas unuk analss sas saja. Secara umum, erdapa dua pendekaan dalam meode daa panel, au Fxed Effec Model (FEM) dan Random Effec Model (REM). Keduana dbedakan berdasarkan ada aau dakna korelas anara komponen error dengan peubah bebas (Balag 2005; Wdarjono 2009) Msalkan dberkan persamaan regres daa panel sebaga berku: a X k dmana: : nla dependen varable unuk seap un ndvdu pada perode dmana = 1,, n dan = 1,, T a : unobserved heerogen β k : marks koefsen regres, k = 1,..., K dmana K = jumlah varabel bebas X : nla varabel bebas ang erdr dar sejumlah K varabel. Pada one wa, komponen error dspesfkaskan dalam benuk: u dmana: : efek ndvdu (me nvaran) 2 u : dsurbance ang besfa acak ( u ~ N(0, ) ) Unuk wo wa, komponen error dspesfkaskan dalam benuk: u u dmana: : efek waku (ndvdual nvaran)
4 Pada pendekaan one wa komponen error hana memasukkan komponen error ang merupakan efek dar ndvdu ( ). Pada wo wa elah memasukkan efek dar waku ( ) ke dalam komponen error, u dasumskan dak berkorelas dangan X. Jad perbedaan anara FEM dan REM erleak pada ada aau dakna korelas anara dan dengan X. (1) Fxed Effec Model (FEM) dengan FEM dgunakan keka efek ndvdu dan efek waku mempuna korelas X aau memlk pola ang sfana dak acak. Asums n membua komponen error dar efek ndvdu dan waku dapa menjad bagan dar necep. Unuk one wa komponen error: a X u Sedangkan unuk wo wa komponen error: a X u Penduga FEM dapa dhung dengan beberapa eknk, au Pooled Leas Square (PLS), Whn Group (WG), Leas Square Dumm Varable (LSDV), dan Two Wa Error Componen Fxed Effec Model. (2) Random Effec Model (REM) dengan REM dgunakan keka efek ndvdu dan efek waku dak berkorelas X aau memlk pola ang sfana acak. Keadaan n membua komponen error dar efek ndvdu dan efek waku dmasukkan ke dalam error. Unuk one wa komponen error: a X u Unuk wo wa komponen error: a X u
5 Asums dasar ang harus dpenuh dalam model REM adalah sebaga berku: 0 E E u 2 u 2 u 0 E unuk semua dan x 2 2 x E unuk semua dan 0 E unuk semua,, dan j u j Dmana unuk: One wa error componen: Two wa error componen: 0 E u u unuk j dan s js 0 E unuk j j Dar semua asums d aas, ang palng penng adalah 0 E. x Pengujan asums n menggunakan HAUSMAN es. Uj hpoess ang dgunakan adalah: H 0 : E 0 Tdak ada korelas anara komponen error dengan x peubah bebas H 1 : E 0 Ada korelas anara komponen error dengan peubah bebas H x ' ˆ ˆ 1 2 M M ˆ ˆ ~ k REM FEM FEM REM REM dmana M : marks kovarans unuk parameer Jka H > k : deraja bebas FEM ˆ : marks koefsen regres hasl esmas 2 abel maka komponen error mempuna korelas dengan peubah bebas dan arna model ang vald dgunakan adalah FEM. Penduga REM dapa dhung dengan dua cara au pendekaan Beween Esmaor (BE) dan Generalzed Leas Square (GLS).
6 3.3.1 Pemlhan Model Terbak Pemlhan model ang dgunakan dalam sebuah penelan perlu dlakukan berdasarkan permbangan sask. Hal n dujukan unuk memperoleh dugaan ang efsen. Unuk memuuskan apakah akan menggunakan fxed effec aau random effec menggunakan uj Haussman. Hausman es dlakukan dengan hpoess sebaga berku: H 0 : E(τ x ) = 0 aau REM adalah model ang epa H 1 : E(τ x ) 0 aau FEM adalah model ang epa Sebaga dasar penolakan H 0 maka dgunakan sask Hausman dan membandngkanna dengan Ch square. Jka nla χ 2 sask hasl pengujan lebh besar dar χ 2 abel, maka cukup buk unuk melakukan penolakan erhadap H 0 sehngga pendekaan ang dgunakan adalah fxed effec, begu juga sebalkna Uj Asums Seelah ka memuuskan unuk menggunakan suau model erenu (FEM aau REM), maka ka dapa melakukan uj asums. (1) Uj Homoskedassas Salah sau asums ang harus dpenuh dalam persamaan regres adalah bahwa aksran parameer dalam model regres bersfa BLUE (Bes Lner Unbased Esmae) maka var (u ) harus sama dengan σ 2 (konsan), aau semua resdual aau error mempuna varan ang sama. Konds u dsebu dengan homoskedassas. Sedangkan bla varan dak konsan aau berubah-ubah dsebu dengan heeroskedassas. Unuk mendeeks adana heeroskedassas dapa menggunakan meode Whe es. Uj n perama kal dperkenalkan oleh Whe pada ahun Sask uj whe menebar menuru sebaran Kh-kuadra dengan deraja bebas jumlah varabel bebas (χ 2 (α;db)). Secara manual, uj n dlakukan dengan meregres resdual kuadra (e 2 ) dengan varabel bebas. Dapakan nla R 2, kemudan
7 dapakan nla Obs*R-squared. Krera ang dgunakan adalah apabla Obs*Rsquared lebh besar dar χ 2 (α;db) maka dapa dsmpulkan erdapa heeroskedassas dalam model. Cara lan unuk mendeeks adana heeroskedassas dalam model dapa juga menggunakan hasl esmas dengan General Leas Square (Cross secon Weghs) au dengan membandngkan sum square Resd pada Weghed Sascs dengan sum square Resd unweghed Sascs. Jka sum square Resd pada Weghed Sascs lebh kecl dar sum square Resd unweghed Sascs, maka erjad heeroskedassas dalam model (Greene, 2002). (2) Uj Auokorelas Auokorelas adalah korelas ang erjad anar observas dalam sau peubah aau korelas anar error masa ang lalu dengan error masa sekarang. Uj auokorelas ang dlakukan erganung pada jens daa dan sfa model ang dgunakan. Auokorelas dapa memengaruh efsens dar esmaorna. Unuk mendeeks adana korelas seral adalah dengan melha nla Durbn Wason (DW). Unuk mengeahu ada/dakna auokorelas, maka dlakukan dengan membandngkan DW-saskna dengan DW-abel (Wdarjono 2009). Tabel 1 Kerangka denfkas auokorelas Nla sask d Hasl 4 dl < d < 4 Ada auokorelas negaf 4 du < d < 4- dl Tdak ada kepuusan 2 < d < 4 du Tdak ada auokorelas du < d < 2 dl < d < du Tdak ada auokorelas Tdak ada kepuusan 0 < d < dl ada auokorelas posf Sumber: Wdarjono 2009 Keerangan: d = Sask Durbn Wason ; dl = nla krs baas bawah ; du = nla krs baas aas
8 3.3.3 Evaluas Model (1) Uj-F Uj-F dgunakan unuk melakukan uj hpoess koefsen (slope) regres secara bersamaan. Jka nla probablas F-sasc < araf naa, maka olak H 0 dan u arna mnmal ada sau peubah bebas ang berpengaruh naa erhadap peubah erka, dan berlaku sebalkna. (2) Uj- Seelah melakukan uj koefsen regres secara keseluruhan, maka langkah selanjuna adalah menghung koefsen regres secara ndvdu dengan menggunakan uj-. Jka erdapa model regres daa panel sebaga berku: a X k Hpoess pada uj- adalah : H 0 : β k = 0 H 1 : β k 0 Jka -hung > -abel maka H 0 dolak ang berar peubah bebas secara sask naa pada araf naa ang elah deapkan dalam penelan, dan berlaku hal ang sebalkna. Jka nla probablas -sasc < araf naa, maka olak H 0 dan berar bahwa peubah bebas naa secara sask. (3) Koefsen Deermnas (R 2 ) Koefsen deermnas (Goodness of F) merupakan suau ukuran ang penng dalam regres, karena dapa mengnformaskan bak aau dakna model regres ang eresmas. Nla R 2 mencermnkan seberapa besar varas dar peubah erka Y dapa derangkan oleh peubah bebas X. Jka R 2 = 0, maka varas dar Y dak dapa derangkan oleh X sama sekal; jka R 2 = 1, arna bahwa varas dar Y secara keseluruhan dapa derangkan oleh X.
9 (3) Uj Normalas Uj normalas dlakukan unuk memerksa apakah error erm mendeka dsrbus normal aau dak. Jka asums normalas dak erpenuh maka prosedur pengujan menggunakan sask menjad dak sah. Uj normalas error erm dlakukan dengan menggunakan uj Jarque Bera. Berdasarkan nla probablas Jarque Bera ang lebh besar dar araf naa 5%, maka dapa dsmpulkan bahwa error erm erdsrbus dengan normal Spesfkas Model Penelan Model dalam penelan n mengacu model ang elah dgunakan oleh Sregar dan Wahunar (2007) dengan dlakukan modfkas sebaga berku: No. Model acuan Model Penelan 1 Semua varabel dalam benuk asl Semua varabel dalam benuk logarma naural (LN) 2. Terdapa 9 varabel bebas, au: Terdapa 10 varabel bebas, au: a. Jumlah penduduk a. Jumlah penduduk b. Share peranan erhadap PDRB b. Jumlah pekerja secor peranan c. Persenase lulusan sekolah c. Jumlah penduduk lulusan sengka menengah perama SMP d. Persenase lulusan sekolah d. Jumlah penduduk lulusan sengka menengah aas SMU e. Persenase lulusan penddkan e. Jumlah penduduk lulusan daas dploma SMU f. Share ndusr erhadap PDRB f. Upah Mnmum Provns g. PDRB g. PDRB perkapa h. Inflas h. Pengangguran. Dumm Krss. Infrasrukur jalan j. Infrasrukur lsrk Model regres panel daplkaskan d Kawasan Bara Indonesa dan Kawasan Tmur Indonesa. Model daplkaskan dalam benuk logarma naural unuk mendapakan nla dugaan elassas dar seap varabel bebas. Secara
10 umum, defns elassas au daa kepekaan varabel dak bebas erhadap perubahan ang erjad pada varabel bebas. berku: Model regres panel ang dgunakan dalam penelan adalah sebaga LN_MISKIN = β 0 + β 1 LN_PDDK + β 2 LN_TANI + β 3 LN_SMP + β 4 LN_SMU + β 5 LN_PT + β 6 LN_UMP + β 7 LN_PDRBKPT + β 8 LN_NGANGGUR + Β 9 LN_JLN + β 10 LN_LISTRIK + ε Keerangan: : provns : ahun LN : Logarma naural MISKIN : Jumlah penduduk mskn β 0 : Unobserved heerogen β k : Elassas dugaan ; k = 1,2,...,10 PDDK : Jumlah penduduk TANI : Jumlah pekerja sekor peranan SMP : Jumlah lulusan sengka SMP SMU : Jumlah lulusan sengka SMU PT : Jumlah lulusan sengka Dploma ke aas UMP : Upah Mnmum Provns PDRBKPT : PDRB aas dasar harga konsan ahun 2000 dbag jumlah penduduk perengahan ahun NGANGGUR : Jumlah pengangguran erbuka JALAN : Panjang jalan/kendaraan LISTRIK : Energ lsrk erjual/banakna rumah angga ε : Komponen Error Defns Operasonal Pada bab 2 elah djelaskan fakor-fakor ang berpengaruh erhadap kemsknan. Berdasarkan fakor-fakor ersebu, berku defns operasonal beberapa varabel ang dgunakan dalam penelan berdasarkan konsep BPS. 1 Jumlah penduduk mskn adalah jumlah penduduk ang mempuna pengeluaran perkapa per bulan dbawah gars kemsknan. Jumlah penduduk mskn dhung dengan sauan rbu orang. 2 Jumlah penduduk menaakan semua orang ang berdomsl d wlaah eroral selama 6 bulan aau lebh dan aau mereka ang berdomsl kurang dar 6 bulan eap berujuan meneap. Jumlah penduduk dhung dengan sauan rbu orang.
11 3 Bekerja d sekor peranan adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh aau membanu memperoleh pendapaan aau keunungan dan lamana bekerja palng sedk 1 jam secara erus menerus dalam semnggu ang lalu (ermasuk pekerja keluarga anpa upah ang membanu dalam suau usaha/kegaan ekonom) pada lapangan usaha peranan. Jumlah pekerja sekor peranan dhng dalam sauan rbu orang. 4 Tngka penddkan adalah jenjang penddkan ang elah dempuh penduduk sampa lulus dan mendapakan buk kelulusan berupa jazah/sttb. 5 Upah mnmum provns adalah upah mnmum ang elah deapkan pemernah unuk menngkakan kesejaheraan pekerja. Nla upah mnmum dsepaka oleh serka buruh, pengusaha dan pemernah. Sauan ang upah mnmum provns adalah rbu rupah. 6 PDRB perkapa adalah penjumlahan seluruh komponen nla ambah bruo ang mampu dcpakan oleh sekor-sekor ekonom aas berbaga akvas produksna ang dhung berdasarkan harga konsan ahun 2000, dbag dengan jumlah penduduk perengahan ahun. Sauan PDRB perkapa adalah jua rupah. 7 Pengangguran erbuka adalah angkaan kerja ang sedang mencar pekerjaan. Pengangguran dhung dalam sauan rbu orang. 8 Infrasrukur jalan adalah panjang jalan oal (sauan km). Panjang jalan merupakan gabungan jalan negara, provns, dan kabupaen/koa ang berada d provns ersebu. Dalam penelan n nfrasrukur jalan merupakan raso anara panjang jalan dengan jumlah kendaraan. 9 Infrasrukur lsrk adalah oal energ lsrk dar PLN ang erjual (sauan GWh) dbag dengan jumlah rumahangga.
BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
Maa kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB 8 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Persamaan dferensal dapa dbedakan menjad dua macam erganung pada jumlah varabel bebas. Apabla persamaan ersebu mengandung hana sau varabel
Lebih terperinciDi bidang ekonomi tidak semua informasi dapat diukur secara kuantitatif. Peubah dummy digunakan untuk memperoleh informasi yang bersifat kualitatif
Regres Dummy D bdang ekonom dak semua nformas dapa dukur secara kuanaf Peubah dummy dgunakan unuk memperoleh nformas yang bersfa kualaf Conoh pada daa cross secon: Gender: sebaga penenu jumlah pendapaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo pada tahun ajaran 2012/2013
3. Lokas dan Waku Penelan 3.. Lokas Penelan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelan n dlaksanakan d SMP Neger 7 Goronalo pada ahun ajaran 0/03 3.. Waku Penelan Penelan n d laksanakan pada semeser genap ahun
Lebih terperinciPenerapan Statistika Nonparametrik dengan Metode Brown-Mood pada Regresi Linier Berganda
Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor, Me 6 ISSN 85-789 Penerapan Saska Nonparamerk dengan Meode Brown-Mood pada Regres Lner Berganda Applcaon of Nonparamerc Sascs, wh Brown-Mood Mehod on Mulple Lnear Regresson
Lebih terperinciPERBAIKAN ASUMSI KLASIK
BAHAN AJAR EKONOMETRI AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIAH OGAAKARTA PERBAIKAN ASUMSI KLASIK 6.. Mulkolnearas Jka model ka mengandung mulkolneras yang serus yakn korelas yang ngg anar varabel ndependen,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Penelan n menggunakan data sekunder yang berasal dar Badan Pusat Statstk (BPS), Kementeran Penddkan dan Kebudayaan (Kemendkbud), serta dar Kementeran Keuangan
Lebih terperinciCreated by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
Creaed by Smpo PDF Creaor Pro (unregsered verson) hp://www.smpopdf.com Sask Bsns : BAB 8 VIII. ANALISIS DATA DERET BERKALA (TIME SERIES) 8.1 Pendahuluan Daa Berkala (Daa Dere waku) adalah daa yang dkumpulkan
Lebih terperinciBAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU
BAB IV METODA RUNGE-KUTTA ORDE 4 PADA MODEL ALIRAN FLUIDA YANG TERGANGGU Pada bab III, ka elah melakukan penguan erhadap meoda Runge-Kua orde 4 pada persamaan panas. Haslnya, solus analk persamaan panas
Lebih terperinci( ) STUDI KASUS. ò (, ) ( ) ( ) Rataan posteriornya adalah = Rataan posteriornya adalah (32)
8 Raaan poserornya adalah E m x ò (, ) f ( x) m f x m f f m ddm (32) Dalam obseras basanya dgunakan banyak daa klam. Msalkan saja erdr dar grup daa klam dengan masng-masng grup ke unuk seap, 2,..., yang
Lebih terperinciAnalisis Jalur / Path Analysis
Analss Jalur / Pah Analyss Analss jalur adalah salah sau benuk model SEM yang dak mengandung varable laen. Tenu saja model n lebh sederhana dbandngkan dengan model SEM lengka. Analss jalur sebenarnya meruakan
Lebih terperinciBAB 5 ENTROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUNYI
BAB ETROPI PADA MATRIKS EMISI MODEL MARKOV TERSEMBUYI Model Markov Tersembuny (Hdden Markov Model, MMT) elah banyak daplkaskan dalam berbaga bdang seper pelafalan bahasa (speeh reognon) dan klasfkas (luserng).
Lebih terperinciJumlah kasus penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya tahun
Baasan Masalah Jumlah kasus pendera penyak Demam Berdarah Dengue (DBD d Koa Surabaya ahun - Varabel Explanaory (Varabel penjelas yang dgunakan dalam penelan adalah varabel Iklm (Curah hujan, Suhu, Kelembaban
Lebih terperinciPemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia Dengan Pendekatan Regresi Data Panel Dinamis
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 5 o. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Prn) D-217 Pemodelan Penyerapan Tenaga Kerja Sekor Indusr d Indonesa Dengan Pendekaan Regres Daa Panel Dnams Avolla Terza Damalana dan Seawan
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor Tiap Jenis di Wilayah Surabaya dan Blitar dengan Model ARIMA Box-Jenkins dan Vector Autoregressive (VAR)
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (04) 337-350 (30-98X Prn) D-36 Peramalan Penjualan eda Moor Tap Jens d Wlayah Surabaya dan Blar dengan Model ARIMA Box-Jenkns dan Vecor Auoregressve (VAR) Ade
Lebih terperinciMODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE-X (GSTAR-X) DALAM MERAMALKAN PRODUKSI KELAPA SAWIT
Bulen Ilmah Mah. Sa. dan Terapannya (Bmaser) Volume 07, No. (018), hal 85 9. MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE-X (GSTAR-X) DALAM MERAMALKAN PRODUKSI KELAPA SAWIT Felca Kurna Kusuma Wra Pur, Dadan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN FASILKOM-UDINUS T.SUTOJO RANGKAIAN LISTRIK HAL 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Defns Rangkaan Lsrk Rangkaan Lsrk adalah sambungan dar beberapa elemen lsrk ( ressor, kapasor, ndukor, sumber arus, sumber egangan) yang membenuk mnmal sau lnasan eruup yang dapa
Lebih terperinciPENDUGAAN STATISTIK AREA KECIL DENGAN METODE EMPIRICAL CONSTRAINED BAYES 1
PENDUGAAN SAISIK AREA KECIL DENGAN MEODE EMPIRICAL CONSRAINED AYES Ksmann Jurusan Penddkan Maemaka FMIPA Unversas Neger Yogyakara Absrak Meode emprcal ayes (E merupakan meode yang lebh aplkaf pada pendugaan
Lebih terperinciNILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DENGAN TINGKAT BUNGA BERUBAH BERDASARKAN FORMULA FISHER
ILAI AKUMULASI DARI SUATU CASH FLOW DEGA TIGKAT BUGA BERUBAH BERDASARKA FORMULA FISHER Devs Apranda, Johannes Kho, Sg Sugaro Mahasswa rogram S Maemaka Dosen Jurusan Maemaka Fakulas Maemaka dan Ilmu engeahuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Spesfkas Model Berdasarkan ujuan penelan seper dsebukan dalam bab pendahuluan maka ada dua hal mendasar yang akan del yau pengaruh volalas nla ukar rl erhadap volalas
Lebih terperinciBAB III THREE STAGE LEAST SQUARE. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode
BAB III THREE STAGE LEAST SQUARE Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode penaksran parameer pada persamaan smulan yau meode Three Sage Leas Square (3SLS. Sebelum djelaskan lebh lanju
Lebih terperinci' PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 4 TAHUN 2012 PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESIN BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN PACITAN
j BUPAT PACTAN ' PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERAN BANTUAN PERALATAN DAN/ATAU MESN BAG NDUSTR KECL DAN MENENGAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN
Lebih terperinci( L ). Matriks varians kovarians dari
LIVIA PUSPA T 677 9.3 METODE KOMPONEN UTAMA Informas yang dbuuhkan daam eknk komponen uama suau daa ddapa dar marks varans kovarans, aau marks koreasnya. Meode komponen uama n, beruuan unuk menaksr parameer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Masalah Knerja pembangunan ekonom Indonesa bsa dkaakan sanga membanggakan dengan ngka perumbuhan ekonom selama beberapa dekade erakhr n sangalah ngg, walaupun mengalam
Lebih terperinciBAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT. Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya, salah satu metode
BAB III MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT Sebagamana elah dsnggung pada bab sebelumnya, salah sau meode robus unuk mendeeks penclan (ouler) dalam analss komponen uama robus yau meode Mnmum Covarance Deermnan
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. I PERATURAN BUPATI PACITAN \ NOMOR ;i6tahun 2010
3 1 BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN \ NOMOR ;6TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SSTEM PENGENDALAN NTERN PEMERNTA D LNGKUNGAN PEMERNTAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GSTAR(1,1) UNTUK DATA CURAH HUJAN
Bulen Ilmah Mah. Sa. dan Terapannya (Bmaser) Volume 6, o. 03 (017), hal 159 166. PEERAPA MODEL GSTAR(1,1) UTUK DATA CURAH HUJA Ism Adam, Dadan Kusnandar, Hendra Perdana ITISARI Model Generalzed Space Tme
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3. Meode Penelan Meode penelan yang dgunakan dalam penelan n adalah meode deskrpf anals. Wnarno Surakhmad (990:40) mengemukakan bahwa meode deskrpf mempunya cr-cr sebaga berku:.
Lebih terperinciMuhammad Firdaus, Ph.D
Muhammad Firdaus, Ph.D DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FEM-IPB 010 PENGERTIAN GARIS REGRESI Garis regresi adalah garis yang memplokan hubungan variabel dependen (respon, idak bebas, yang dipengaruhi) dengan variabel
Lebih terperinciANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT
ANALISIS DATA DERET BERKALA DENGAN METODE TREND SEKULER UNTUK MENENTUKAN MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT ANALSIS OF TIME SERIES USING SECULAR TREND METHOD TO DETERMINE POPULATION GROWTH MODEL
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam
Lebih terperinciAPLIKASI STRUKTUR GRUP YANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI. Mujiasih a
APLIKASI STRUKTUR GRUP ANG TERKAIT DENGAN KOMPOSISI TRANSFORMASI PADA BANGUN GEOMETRI Mujash a a Program Sud Maemaka Jurusan Tadrs Fakulas Tarbah IAIN Walsongo Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngalan Semarang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Data panel adalah gabungan dari data cross sectional dan data time series, dimana
6 BAB II IJAUA PUSAA. Pendahuluan Maer enang daa anel dambl dar Gujara (3) dan Judge (985). Daa anel adalah gabungan dar daa cross seconal dan daa me seres, dmana dalam daa anel un cross seconal yang sama
Lebih terperinci! BUPATI PACriAN j PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 18 TAHUN 2013
! BUPAT PACrAN j PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKT UMUM DAERAH KABUPATEN PACTAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci\ DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
y BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN : NOMOR 55" TAHUN 20 ; TENTANG \ DANA ALOKAS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPAT PACTAN, Menmbang : a. bahwa dalam rangka penngkaan penyelenggaraan pemernahan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Penelan n menggunakan data sekunder yang berasal dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Kementeran Keuangan Republk Indonesa. Data sekunder yang berasal dar
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C Oleh : Ir. A.achman Hasbuan dan Naemah Mubarakah, ST . Persamaan Dferensal Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dar suau persamaan dferensal orde sau adalah:
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Latar belakang Metode Numerik Ilustrasi masalah numerik Angka signifikan Akurasi dan Presisi Pendekatan dan Kesalahan
KONSEP DASAR Laar belakang Meode Numerk Ilusras masalah numerk Angka sgnfkan Akuras dan Press Pendekaan dan Kesalahan Laar Belakang Meode Numerk Tdak semua permasalahan maemas dapa dselesakan dengan mudah,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas analisis deret waktu, diagram kontrol Shewhart, Average Run Length
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendahuluan Dalam enulsan maer okok dar skrs n derlukan beberaa eor-eor yang mendukung, yang menjad uraan okok ada bab n Uraan dmula dengan membahas analss dere waku, dagram konrol
Lebih terperinciLine Transmisi. Oleh: Aris Heri Andriawan ( )
ANALISIS APLIKASI PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT PADA SISTEM KELISTRIKAN JAWA-BALI DENGAN MENGGUNAKAN UNIT COMMITMENT, UNIT DECOMMITMENT DAN MODIFIED UNIT DECOMMITMENT Oleh: Ars Her Andrawan (07000)
Lebih terperinciBUPAH PAOTAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
r BUPAH PAOTAN PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYESUAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA! BUPAT PACTAN, Menglnga a. bahwa guna kelancaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciPeramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Kelas Ekonomi Kertajaya Menggunakan ARIMA dan ANFIS
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4 No. (05) 33-350 (30-9X Prn) D-3 Peramalan Jumlah Penumpang Kerea Ap Kelas Ekonom Keraaya Menggunakan ARIMA dan ANFIS Ilaf Andala dan Irhamah Jurusan Saska Fakulas Maemaka
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN 1 NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG
BERTA DAERAH KABUPATEN PACTAN TAHUN 200 NOMOR 7 PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 6 TAHUN 200 TENTANG PERUBAHAN KETGA ATAS PERATURAN BUPAT PACTAN NOMOR 28 TAUN 2009 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
Lebih terperinciE-book Statistika Gratis... Statistical Data Analyst. Uji Asumsi Klasik Regresi Linear
E-boo Sasa Gras... Sascal Daa Anals Uj Asums Klas Regres Lnear Pada penulsan enang Regres Lnear n, penuls aan memberan bahasan mengena Uj Asums Klas epada para pembaca unu memberan pemahaman dan solus
Lebih terperinciEL NINO, LA NINA, DAN PENAWARAN PANGAN DI JAWA, INDONESIA
Jurnal Ekonom Pembangunan Volume 1, Nomor, Desember 011, hlm.57-71 EL NINO, LA NINA, DAN PENAWARAN PANGAN DI JAWA, INDONESIA Arn Wahyu Uam, Jamhar, dan Suhamn Hardyasu Jurusan Sosal Ekonom Peranan, Fakulas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciAnalisis Survival pada Pasien Penderita Sindrom Koroner Akut di RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2013 Menggunakan Regresi Cox Proportional Hazard
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (215) 2337-352 (231-928X Prn) D151 Analss Survval pada Pasen Pendera Sndrom Koroner Aku d RSUD Dr. Soeomo Surabaya Tahun 213 Menggunakan Regres Cox Proporonal Hazard
Lebih terperinciBUPATI PACITAN. i PERATURAN BUPATI PACITAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG
BUPAT PACTAN PERATURAN BUPAT PACTAN ; NOMOR 5" TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERA KABUPATEN PACTAN NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAAN PERUSAHAAN DAERAH AR MNUM j KABUPATEN
Lebih terperinciJurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (2)
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.1, (016) 337-350 (301-98X Prn) D-17 Analss Kurva Survval Kaplan Meer pada Pasen HIV/AIDS dengan Anrerovral Therapy (ART) d RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaen Mojokero
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR
B-5-1 PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PABRIK PRODUK BETON PT WIJAYA KARYA BETON, BOGOR Wsnu Bud Sunaryo, Haryono ITS Surabaya ABSTRAK Dalam duna konsruks saa n pemakaan produk beon
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab n akan dbahas beberapa eor dasar yang kelak akan dgunakan dalam penurunan formula penenuan harga Asan Opon, bak secara analk pada Bab III maupun secara numerk pada Bab
Lebih terperinciESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL
Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah
Lebih terperinciANaLISIS - TRANSIEN. A B A B A B A B V s V s V s V s. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Proses pemuatan kapasitor
ANaISIS - TANSIEN. Kapasor dalam angkaan D Sebuah kapasor akan ermua bla erhubung ke sumber egangan dc seper yang dperlhakan pada Gambar. Pada Gambar (a), kapasor dak bermuaan yau pla A dan pla B mempunya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS
PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI MINUMAN MARIMAS Mra Puspasar, Snggh Sapad, Dana Puspasar Absraks PT Ulam Tba Halm merupakan salah sau ndusr mnuman serbuk d Indonesa, dmana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan
Lebih terperinciPemodelan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur dengan Pendekatan Ekonometrika Panel Spasial
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 1, o. 1, (Sept. 01) ISS: 301-98X D-183 Pemodelan Persentase Penduduk Mskn d Jawa Tmur dengan Pendekatan Ekonometrka Panel Spasal Alfta Kurna Setawat dansetawan Jurusan Statstka,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data
9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001
I I PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN : NOMOR 18 TAHUN 2001 \ TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TAHUN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciSOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFFERENSIAL NON LINEAR MENGGUNAKAN METODE EULER BERBANTUAN PROGRAM MATLAB SKRIPSI
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFFERENSIAL NON LINEAR MENGGUNAKAN METODE EULER BERBANTUAN PROGRAM MATLAB SKRIPSI oleh: RILA DWI RAHMAWATI NIM: 0350050 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan
Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIN 4.. Obek Penelan Obek penelan adalah Provns Sulawes Tengah, yang ddasarkan aas beberapa permbangan. Perama, Provns Sulawes Tengah memlk sumberdaya sekor peranan dan ndusr pengolahan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciReliabilitas. A. Pengertian
Relablas A. Pengean Relablas adalah sejauh mana hasl ujan sswa eap aau konssen da posedu penlaan (Nko, 007:66). Menuu Ellen, suau es dkaakan elabel jka sko obsevas nla awal behubungan dengan sko yang sebenanya.
Lebih terperinciPENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG
INDEPT, Vol., No. 3, Okober 01 ISSN 087 945 PENENTUAN EOQ TERHADAP PRODUK AVTUR DI LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG Samsul Budaro, ST., MT Dosen Teap Teknk Indusr, Wakl Dekan III akulas Teknk, Unversas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
perpusakaan.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Indonesia dengan periode ahun 984 sampai dengan ahun 0. Peneliian ini memfokuskan pada fakor-fakor
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciModifikasi Penaksir Robust dalam Pelabelan Outlier Multivariat
Vol. 14, No. 1, 46-53, Jul 2017 Modfkas Penaksr Robus dalam Pelabelan Ouler Mulvara Erna Tr Herdan Absrak Ouler adalah suau observas yang polanya dak mengku mayoras daa. Ouler dalam kasus mulvara sanga
Lebih terperinciHidden Markov Model. Oleh : Firdaniza, Nurul Gusriani dan Akmal
Hdden Markov Model Oleh : Frdanza, urul Gusran dan Akmal Dosen Jurusan Maemaka FMIPA Unversas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang Km 2, Janangor, Jawa Bara elp. / Fax : 022 7794696 Absrak Hdden Markov
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan
Lebih terperinciMODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS
Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut
Lebih terperinci3 Kondisi Fisik Dermaga A I Pelabuhan Palembang
Bab 3 3 Konds Fsk Dermaga A I Pelabuhan Palembang Penanganan Kerusakan Dermaga Sud Kasus Dermaga A I Pelabuhan Palembang 3.1 Pengolahan Daa Pasang Suru 3.1.1 Meode Leas Square Meode n menjelaskan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk
Lebih terperinciREGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear
REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciKajian Model Markov Waktu Diskrit Untuk Penyebaran Penyakit Menular Pada Model Epidemik SIR
JURAL TEKK POT Vol, o, (0) -6 Kajan odel arkov Waku Dskr Unuk Penyebaran Penyak enular Pada odel Epdemk R Rafqaul Hasanah, Laksm Pra Wardhan, uhud Wahyud Jurusan aemaka, Fakulas PA, nsu Teknolog epuluh
Lebih terperinciAPLIKASI INVERSI NON LINIER DENGAN PENDEKATAN LINIER UNTUK MENENTUKAN HIPOSENTER (CONTOH KASUS DI G. KELUD)
Alkas Iners Non Lner Dengan Pendekaan Lner Unuk Menenukan Hosener Conoh Kasus d G. Kelud) Cece Sulaeman) APLIKASI INVERSI NON LINIER DENGAN PENDEKATAN LINIER UNTUK MENENTUKAN HIPOSENTER CONTOH KASUS DI
Lebih terperinciPengaruh Indikator Kependudukan Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Panel
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Prnt) D-3 Pengaruh Indkator Kependudukan Terhadap Tngkat Pengangguran Terbuka d Indonesa dengan Pendekatan Regres Panel Elka Tantr dan Va Ratnasar
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinci