BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK"

Transkripsi

1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK Contoh. Soal pemahaman konsep Anda mungkin mempehatikan bahwa pemukaan vetikal laya televisi anda sangat bedebu? Pengumpulan debu pada pemukaan vetikal televisi mungkin menakjubkan anda. Kaena lebih umum bagi kita melihat debu menempel pada pemukaan hoizontal sebagai akibat gavitasi. Dalam kasus ini, debu menempel pada laye televise anda adalah kaena debu tesebut ditaik secaa listik. Sebuah laye televise secaa konstan ditembaki oleh elekton-elekton yang dihasilkan oleh bedil electon. Sebagai hasilnya laye TV menjadi bemuatan negatif. Muatan negatif ini akan mempolaisasi patikel-patikel debu dalam udaa di depan kaca, tepat sepeti benda bemuatan mempolaisasi molekul-molekul dalam suatu benda netal.ini menghasilkan gaya taikan pada patikel-paikel debu, sehingga debu menempel pada laye TV anda. Contoh. Inteaksi muatan-muatan listik Ada buah muatan A, B, C, D. A menolak B,A menaik C,C menolak D, dan D bemuatan positif. Tentukan jenis muatan-muatan lainnya. Stategi : Gunakan inteaksi anta muatan yang jenisnya diketahui dengan muatan yang jenisnya tak diketahui. Jika tejadi taik-menaik maka muatan yang tak diketahui adalah tak sejenis dengan muatan yang diketahui. Jika tejadi tolak-menolak maka muatan yang tak diketahui sejenis dengan muatan yang diketahui. C menolak D beati C sejenis dengan D. Kaena D bemuatan positif, Maka C bemuatan positif. A menaik C. Kaena C benuatan positif, maka tentu A bemuatan negatif. A menolak B beati A sejenis dengan B. Kaena A bemuatan negative, Maka tentu B bemuatan negative. Contoh.3 Muatan total electon dalam sebuah kondukto Sebuah uang logam tembaga memiliki massa 5 g. Nomo atom tembaga z 9 dan nomo massanya adalah 63,5 g/mol. Beapakah muatan total seluuh electon dalam uang logam tesebut? ( bilanga Avogado 6. x 3 atom/mol. Stategi : Tujuan kita adalah mengkonsevasi gam menjadi jumlah muatan elmente e ( ditulis g mol x g atom x g jumlahe x g mol atom jumlah e g? e.

2 Diagam menunjukan bahwa kita memelukan tiga facto konvesi yang besatuan mol atom jumlah e ; ; dan g mol atom mol g Facto konvesi dapat dipeoleh Dai data nomo massa 63.5, yang beati 63,5 g g mol mol mol facto konvesi 63,5g atom Facto konvesi dapat dipeoleh dai data bilangan Avogado 6, x 3 atom, yang mol mol 3 atom 6, mol facto konvesi molatom x beati 6, x 3. mol jumlah e Facto konvesi dapat dipeoleh dai data nomo atom 9 atom 9 elekton atom facto konvesi 9 elekton, yang beati atom elekton. Sekaang kita dapat mengubah gam atom ke jumlah e, sesuai dengan diagam skema pada petimbangan dengan menggunakan ketiga facto konvesi di atas. 3 mol 6,x atom 9e 5g 5g 63,5g mol atom 5g,37 x 3 e Kaena e,6 x -9 C, maka muatan total seluuh electon dalam uang logam adalah:,37 x (,6 x -9 C,9 x 5 C Contoh. Pebandingan gaya coloumb dan gaya gavitasi antaa dua patikel Sebuah atom hydogen dimodelkan sepeti bola dengan sebuah poton pada pusatnya dikitai oleh sebuah electon pada kulitnya. Hitunglah nilai pebandingan antaa gaya coloumb dan gaya gavitasi antaa poton dan electon ini. Poton memiliki muatan +e dan electon memiliki muatan e. Besanya gaya Coloumb ( Gaya taik-menaik antaa keduanya adalah. e. e k. e f e k k F e Poton memiliki massa m p dan electon memiliki massa m e. Besa gaya gavitasi antaa keduanya adalah G. m p. me Fg Pebandingan antaa kedua gaya ini tidak begantung pada jaak pisah (kaena dapat disedehanakan. Fe ke / ke F G. m. m / G. m. m g p e p e substitusikan nilai-nilai k 9 x 9 N m C ; e,6 x -9 C; G 6,7 x - N m kg -, M p,7 x -7 kg; dan m c 9, x -3 kg, kita peoleh

3 3 F F 9 9 ( 9 (,6 39 e 7 3 (6,7 (,7 (9, g, Tampak bahwa gaya gavitasi F g jauh lebih kecil dai pada gaya coulomb F e, sehingga gaya gavitasi dapat diabaikan tehadap gaya coulomb. Contoh.5 Gaya Coulomb di udaa dan dalam bahan Dua buah muatan masing-masing µc dan µc tepisah pada jaak cm. Hitung besa gaya yang bekeja pada kedua muatan tesebut bila: Stategi: Selalulah konsisten menggunakan satuan SI, yaitu muatan dalam coulomb dan jaak dalam mete aga k 9 x 9 N m C -. Untuk kedua muatan beada di udaa, gaya coulomb F dihitung dengan pesamaan (-. Tetapi untuk kedua muatan dalam bahan, F dihitung dengan pesamaan (-6: F bahan Fvakum πε Jawab: µc x -6 C µc x -6 C cm x - m k 9 x 9 N m C (a Besa gaya Coulomb di udaa F F F udaa adalah F udaa k ( C( C (9 x 9 N m C - ( F udaa 3 N (b Besa gaya Coulomb dalam bahan, F bahan adalah F udaa Fudaa ε (3N 3 N Contoh.6 Resultan dan gaya Coulomb yang segais Sebuah patikel bemuatan +5 µc diletak pada gais hubung dan di antaa patikel-patikel bemuatan -9, µc dan -, µc, yang bejaak,5 m. (a Tentukan besa dan aah gaya pada patikel bemuatan +5, µc jika diletakkan di tengah-tengah antaa kedua patikel bemuatan negative? (b Di mana patikel bemuatan +5, µc haus diletakkan aga patikel tesebut tidak measakan gaya coulomb yang disebabkan oleh kedua patikel bemuatan negative?

4 Stategi: Gunakan pinsip supeposisi (pehatikan juga stategi pemecahan masalah. Petama, gamba kedua vecto gaya yang bekeja pada muatan +5, µc. Lalu, hitung besa tiap gaya ini dengan pesamaan (-. Kaena kedua gaya adalah segais, maka besa dan aah gaya dapat ditentukan melalui penjumlahan aljaba biasa. Jawab: Kita namakan ketiga patikel bemuatan,, dan 3, dengan -9, µc -9, x -6 C; -, x -6 C; 3 +5, x -6 C; dan k 9 x 9 N m C -. (a Gamba gaya-gaya Coulomb yang bekeja pada 3 ditunjukkan pada gamba.9. Disini muatan 3 diletakkan di tengah-tengah antaa dan, sehingga 3 3 a,5 m 5 x - m. Gamba.9 Gaya-gaya yang bekeja pada 3. F 3 adalah gaya taik pada 3 dan F 3 adalah gaya taik pada 3. Besa gaya Coulomb F 3 dan F 3 menuut pesamaan (- adalah 3 k3 F 3 k ( a 3 3 k3 F 3 k ( a 3 Tetapkan aah ke kanan, yaitu F 3 sebagai gaya positif, maka esultan gaya coulomb pada 3, yaitu F 3, sesuai dengan pinsip supeposisi adalah: F 3 F 3 + F 3 F 3 -F 3 + F 3 (kaena F 3 beaah ke kii dan F 3 ke kanan k3 k3 ( + ( a a F 3 k3 ( + a (* Substitusi nilai-nilai k, 3,,, dan a kita peoleh F 3 9 ( 9 (5, ( 9, +, (5 36 N -36 N Tanda negative menyatakan bahwa esultan gaya pada gaya 3 beaah ke kii (atau mendekati. Catatan : Dalam pehitungan besa gaya coulomb tanda muatan tidak dimasukkan. Tanda muatan hanya digambakan pada vecto gaya coulomb, yaitu taik menaik atau tolak menolak. (b Misalkan muatan 3 +5, µc diletakkan pada jaak x mete dai muatan -9, µc. Dengan demikian (lihat gamba.9,

5 3 x dan 3,5 x Supaya esultan F 3 maka F 3 haus sama dengan F 3. F 3 F k k , C 6 9, C x 3(,5 x 5x,5 x, 3 Jadi, supaya patikel bemuatan +5, µc tidak measakan gaya coulomb maka patikel itu haus diletakkan di antaa gais hubung kedua muatan lainnya dan pada jaak,3 m dai muatan -,9 µc atau pada jaak, m dai muatan, C. 5 Contoh.7 Resultan dan gaya Coulomb yang saling tegak luus muatanq C beada di titik awal koodinat (Gamba.. Hitung besa dan aah gaya yang dikejakan oleh muatan-muatan -,5 x -6 c pada kedudukan (,3 dan -6 C pada kedudukan (,. Semua jaak dinyatakan dalam mete. Stategi: Gamba vecto gaya coulomb pada Q yang disebabkan oleh (disebut F dan yang disebabkan oleh (disebut F. Hitung besa tiap gaya ini dengan pesamaan (-a. Kaena kedua vecto gaya ini saling tegak luus maka besa esultan dapat dihitung dengan dalil phythagoas F F F +. Aah vecto esultan tehadap sumbu x, yaitu θ, dapat ditentukan dengan tan θ F /F. Gamba. Jawab: Jaak Q dai dan adalah 3 m dan m, k 9 x 9 N m C - dalam SI Muatan Q (positif akan ditaik oleh (negative dengan gaya Coulomb F beaah ke atas. Muatan Q (positif akan ditolak oleh (posotif dengan gaya Coulomb F beaah ke kii. Gamba F dan F ditunjukkan pada gamba..

6 6 Gamba. Vekto-vekto gaya Coulomb yang bekeja pada muatan Q C Besa gaya F dan F menuut pesamaan (- adalah kq,5,5 F kq kq 3 9 kq F 6 kq kq 6 Kaena F tegak luus F (lihat gamba. maka besa gaya esultan yang bekeja pada Q adalah F F + F kq,5 9 + kq 6,5,5(6 + 9 kq + kq kq kq ( Substitusikan nilai k dan Q kita peoleh 9 (9 (. ( F N F kq. (,5/ 9 8 Aah esultan tan θ θ F kq. (/6 9,6 C (dai kalkulato Jadi, esultan gaya yang bekeja pada Q C adalah besanya 75 N dan membentuk sudut,6 C tehadap sumbu X negative. Dua bola bemuatan listik sejenis dan sama besa diikat pada ujung seutas tali sangat ingan yang panjangnya 9 cm. bagian tengah tali kemudian digantung pada suatu titik tetap, sepeti pada gamba disamping. Akibat gaya tolak-menoloak antaa kedua muatan, kedua tali membentuk sudut 6 pada saat seimbang. Tentukan matan patikel tesebut (g m s

7 Stategi: Petama, pisahkan salah satu muatan dan gamba gaya-gaya yang bekeja pada muatan ini. Kedua, tetapkan aah mendata sebagai sumbu X dan aah vetical sebagai sumbu Y. kemudian tentukan komponen X dan Y dai setiap gaya. Ketiga, gunakan syaat keseimbangan patikel: F y. Dai kedua pesamaan ini Anda dapat menghitung muatan. Jawab: Kita pisahkan patikel yang kanan. Ada tiga buah gaya yang bekeja pada patikel yaitu: beat patikel mg beaah vetical ke bawah, gaya tegangan tali T, dan gaya tolak Coulomb F oleh patikel lainnya. Ketiga, gaya ini ditunjukkan pada gamba.a. pehatikan segitiga siku-siku pada gamba.a. 7 Gamba. (a Gaya-gaya yang bekeja pada patikel. (b Komponen-komponen tiap gaya pada sumbu X dan Y. Vekto T dibei tanda silang atinya gaya itu sudah dianggap tidak ada kaena telah digantikan oleh komponen-komponennya (T x dan T y. Besa gaya Coulomb pada patikel oleh patikel lainnya pada jaak (gaya tolak menolak adalah k.. k. F F t Komponen gaya tegangan tali T pada sumbu X dan Y (lihat gamba.b adalah T x T cos θ 6 T T y T sin θ 6 3T Gunakan kedua syaat keseimbangan patikel. F + T mg y F x y 3T T mg 3 + F T x F Tx F T k mg t 3 mgl k 3 k mg 3

8 8 Suabstitusikan panjang tali t 9 cm 9 x 9 m ; massa patikel m 3mg 3 kg 3 kg; g m / s; dan k 9 x 9 N m C -, kita peoleh 9 ( 3 ( 9 9 ( Coulomb Jadi, muatan patikel-patikel tesebut adalah 6 Coulomb Contoh.9 Kuat medan listik oleh sebuah muatan sumbe Hitung kuat medan listik pada jaak cm dai sebuah muatan positif -6 Coulomb Jawab: Muatan sumbe -6 C Jaak titik A ke muatan sumbe cm - m tetapan k 9 x 9 N m C - Aah kuat medan listik E adalah menjauhi muatan sumbe kaena positif. Besa kuat medan listik dihitung dengan pesamaan (-9 E k ( 9 ( NC - Contoh. Hubungan kuat medan listik dengan gaya Coulomb. Sebuah muatan uji +3, x -5 C diletakkan dalam suatu medan listik. Gaya yang bekeja pada muatan uji tesebut adalah,5 N pada sudut tehadap sumbu X positif. Beapa besa kuat medan listik dan aahnya pada lokasi muatan uji? Bagaimana jika muatan uji adalah negative? Jawab: Muatan uji +3, C. F,5 N pada. Kuat medan listik E dihitung dengan Pesamaan (-9, F E,N +,3 5 c E,5 N / C membentuk sudut tehadap X+

9 Jika muatan uji negative, kuat medan listik akan memiliki aah yang belawanan, yaitu E,5 x N/C membentuk sudut tehadap X+.. Sebuah tetes minyak bemassa 9, x -5 kg jatuh di antaa dua keeping sejaja yang bemuatan. Tetes minyak itu seimbangan di antaa kedua keping jika kuat medan listik di antaa kedua keping x 5 N/C. Hitung muatan pada tetes minyak itu (g m/s. Stategi: Pada muatan tetes minyak bekeja dua buah gaya, gaya beat tetes minyak mg dan gaya Coulomb F E. Kaena kedua gaya ini saling belawan aah, maka Jawab: keduanya seimbang di antaa kedua keping (lihat Massa tetes minyak m 9, x -5 kg; g m/s ; kuat medan E x 5 N/C. gamba hanya jika kedua gaya ini sama besanya. Muatan tetes minyak,, dihitung dai syaat keseimbangan : E mg 5 ( 9, ( 9,7 5 mg C E Muatan minyak ini beasal dai electon. Kaena muatan tiap electon adalah,6 x -9 C, maka banyak electon pada tetes minyak ini adalah banyak electon 9,7 3 buah 5,6 9 Contoh. Resultan dua kuat medan listik yang segais Pehatikan gamba di atas, kemudian tentukanlah: a. Kuat medan listik di titik P. b. Gaya pada muatan - x -8 C yang diletakkan di P. c. Letak titik yang kuat medannya nol. Jawab: (a + x -8 C -5 x -8 C 5 cm 5 x - m Vekto medan listik di titik P oleh muatan positif haus menjauhi, sehingga E beaah ke kanan. Vekto medan listik di titik P oleh muatan negatif haus mendekati, sehingga E beaah ke kanan. Besa E dan E dihitung dengan pesamaan (-9:

10 E k 9 C 9 Nm C - (5 m 7, x 5 N/C E k 9 5 C 9 Nm C - (5 m,8 x 5 N/C Kuat medan total di titik P adalh esultan E dan Vekto E. E p E + E Oleh kaena vekto E dan vekto E seaah (keduanya ke kanan, maka esultannya mengaah ke kanan dan besanya; E p E + E (7, x 5 +,8 x 5 N/C E p 9 x 5 N/C (b - x -8 C Gaya pada dihitung dengan Pesamaan (-8 F E p (- x -8 C(9 x 5 N/C -,36 N Tanda negative menyatakan vekto F belawanan dengan vekto E p. Jadi, vekto F beaah ke kii. (C Letak titik C hauslah pada pepanjangan gais AB. Di titik C tidak mungkin teletak di antaa titik A dan B (mengapa? Coba jelaskan dengan melukiskan vekto kuat medan listik di C. Titik C haus diletakkan di sebalah kanan muatan kaena muatan lebih kecil dai pada. jadi, letak titik haus lebih jauh dai tetapi lebih dekat ke lihat gamba. Misalnya jaak BC d, maka AC, + d dalam satuan mete. Kuat medan listik di C oleh muatan positif, yaitu E, beaah ke kanan, dan oleh muatan negative, yaitu E, beaah ke kii. Oleh kaena E dan E segais dan belawanan aah, maka esultan kuat medan listik di C sama dengan nol jika E sama dengan E. E E

11 k k Pada gamba di atas tampak: d dan, + d, sehingga d, + d 5 8 C C Contoh. Resultan dua madan listik membentuk sudut Tentukan kuat medan listik di titik P yang memiliki jaak dai gais AB dan titik P beada pada gais sumbu AB (lihat gamba.7. Nyatakan jawaban dalam vaiable-vaiabel Q, a,, dan konstanta ε o. Stategi: Lukis dahulu masing-masing vekto kuat medan listik di P oleh muatan -Q di titik A dan oleh muatan +Q di titik B. kemudian hitunglah kuat medan listik di titik P, yaitu E p dengan menggunakan pinsip Gamba.7 Jawab: Kuat medan listik di P oleh muatan sumbe Q di A beaah mendekati muatan Q, dibei nama E. Kuat medan listik di P oleh muatan sumbe +Q di B beaah menjauhi muatan +Q, dibei nama E. Kaena PO adalah gais sumbu dai AB maka PO AB dan AO BO AB a. Tentu saja ABP adalah segitiga sama kaki dengan A B α (lihat Gamba.8. Panjang sisi AP BP dapat dihitung dai AOP siku-siku a a a AP AO + PO + + sekaang kita dapat menghitung besa E dan E. kq kq E dan AP a + kq kq E BP a + Tampak bahwa E E E Dengan demikian E x E x E cos α dan E y dan E y E sin α. E y dan E y sama besa dan saling belawanan + Gamba.8

12 (lihat gamba, sehingga E y +E y - E y + E ty Pada sumbu x (gamba.8, E x dan E x adalah sama besa dan seaah, sehingga aah E x ke sumbu negative, dan besanya: E E + E E cosα cosα x x + E E x E cosα Dalam AOP siku-siku, cosα Dengan demikian, AO AP a a + kq E x E cosα a + masukkan k dipeoleh πε E Kaena E y, maka x p a a a + a +.(/ πε o Qa Qa 3 / ( a + 3 / ( a + πε o x y E E + E E E p Qa 3 / ( a + πε o x a a + Contoh.3 Pemahaman kuat medan listik dengan gaya Coulomb Gamba beikut menunjukkan gais-gais medan untuk dua muatan titik yang tepisah jaak dekat.. (a. Tentukan nilai (b. Apakah tanda untuk muatan dan? (c. Manakah yang memilki medan listik lebih kuat : P atau Q?Jelaskan. (d. Gambalah vekto kuat medan listik di A dan B. (a. Pada masuk gais dan pada ke lua gais. Dengan demikian nilai 5 adalah : (b. Pada gais-gais masuk, beati bemuatan negative

13 3 negative. Pada gais- gais kelua, beati bemuatan positif. (c. Medan listik di P lebih kuat daipada medan listik di Q. (d. Vekto kuat medan listik pada suatu titik adalah aah gais singgung dai gais medan yang melalui titik itu. Vekto kuat medan listik di titik B dan titik A dipelihatkan pada gamba di bawah. Contoh. Konsep fluks listik Hitung jumlah gais medan yang menembus suatu bidang pesegi panjang, yang panjangnya 3 cm dan lebanya cm, bila kuat medan listik homogen sebesa N/C dan aahnya : (a. seaah dengan bidang (b. membentuk sudut o tehadap bidang, (c. tegak luus tehadap bidang. Stategi : Soal diselesaikan dengan menggunakan pesamaan (-3 : Φ EAcosθ. Pehatikan,θ adalah sudut antaa aah kuat medan E dengan aah nomal bidang n adalah aah tegak luus tehadap bidang. Luas pesegi panjang, A 3 cm x cm A 6 cm x - m 6 x - m Kuat medan, E N/C. Gamba setiap kasus ditunjukkan beikut ini. (a. Sudut antaa E dan aah nomal n adalah θ 9 cosθ cos9 Sesuai Pesamaan (-3 fluks listik adalah Φ EA cosθ EA ( (b. Sudut antaa E dan n adalah (lihat gamba b θ (9 3 6 cosθ cos6 Φ EAcosθ ((6x ( 6webe (c. Sudut antaa E dan n adalah (lihat gamba c θ cosθ cos

14 Φ EAcosθ ((6x ( webe Contoh.5 Kuat medan listik untuk kondukto keping sejaja Sebuah kondukto dua keping sejaja yang tiap kepingnya bebentuk pesegi panjang (panjang 5 cm, leba cm dibei muatan keping,77 µ C yang belawanan jenis. Hitung : (a. apat muatan listik masing-masing keping. (b. besa kuat medan listik dalam uang di antaa kedua keping Luas keping A 5 cm x cm x - cm - ; muatan keping,77 8,85 x - dalam SI. (a. Rapat muatan dihitung dengan pesamaan (-5.,77 x σ 8,85x cm A x µ C,77 x -6 C; ε (b. Besa kuat medan E di antaa kedua keping dihitung dengan pesamaan (-6. 8,85x 8 E, x N / m A 8,85x Contoh.6 kuat medan listik untuk kondukto bola beongga Sebuah kondukto bola beongga dibei muatan -5 µ C. Bola itu memiliki diamete cm. Hitung kuat medan listik pada jaak: (a 3 cm dai pusat bola (b 6 cm dai pusat bola (c 9 cm dai pusat bola Muatan kondukto -5 Diamete D cm Jai-jai R D 6cmx µ C -5 x -6 C. m

15 5 9 πε k 9x Nm C (a. Titik A teletak didalam bola, sehingga sesuai Pesamaan (-7a, kuat medan listik di A sama dengan nol. (b. Titik B teletak pada kulit bola, dan sesuai Pesamaan (-7b, E b k, dengan B 6 cm 6 x - m B 9 ( 5x C ( 9x Nm C (6x m 8 E B,5 x N / m Tanda negatif menyatakan bahwa aah kuat medan listik adalah adial ke dalam. (c. Titik C teletak di lua bola, dan sesuai Pesamaan (-7b, E c k, dengan c 9 cm 9 x - m c 9 ( 5x C ( 9x Nm C (9x m 7 E C 5,6x N / C Contoh.7 Peubahan enegi dalam suatu medan elektostatis Sebuah poton (mautan,6 x -9 C digeakkan dengan kelajuan teta; melalui suatu daeah dengan medan listik homogen, x 5 N/C beaah hoizontal. Poton ini mula-mula begeak sejaja dengan medan listik sejauh 7,5 cm, kemudian membelok dengan sudut 53 tehadap aah medan listik (sin 53,8 sejauh 5,. Tentukan peubahan enegi potensial yang dialami poton mulai dai titik awal sampai dengan titik akhinya. Stategi : Gamba sketsa pejalanan poton mulai dai awal sampai dengan titik akhi. Dalam kasus ini poton menempuh dua aah pepindahan. Oleh kaena itu, hitunglah peubahan enegi potensial untuk tiap pepndahan, dengan telebih dahulu menhitung usaha W dan W 3 dengan pesamaan (-9 kemudian menghitung Λ EP dan Λ EP3 dengan Pesamaan (-. Muatan poton,6 x -9 ; kuat mdan listik E, z 5 N/C. Pada gamba.3 ditunjukkan sketsa pejalanan poton yang dibagi menjadi pepindahan. Pada pejalanan petama, dai titik ke titik, pepindahan poton seaah dengan gaya. Coulomb F E. Dengan demikian θ. Usaha yang dilakukan gaya Coulomb dai titik ke titik adalah : 3 W F cosθ dengan s 7,5 7,5x m s ( E s cos 9 5 (,6 z (,x (7,5x ((,8x 5 J

16 Sesuai dengan Pesamaan (-. W EP EP ( EP 5 W,8x EP EP J Pada pejalanan kedua, dai titik ke titik 3, pepindahan poton s3 membentuk sudut θ 53 tehadap gaya. Coulomb F (lihat gamba.3. sin 53,6 cosθ cos53,8 6 Gamba.3 Sketsa pejalanan poton Mula-mula poton bepindah seaah dengan gaya Coulomb F(FE seaah dengan E sebab betanda positif dai titik awal ke titik. Kemudian poton bepindah membentuk suhu 53 tehadap gaya Coulomb, dai titik ke titik akhi 3. Sesuai dengan Pesamaan (-, W 3 EP EP 3 ( 3 EP EP3 EP W 3,56x 5 Peubahan enegi potensial total dai titik ke titik melalui titik adalah EP EP 3 3 EP ( EP3 EP + ( EP EP,56x + (,56x 7,36x J J Contoh.8 Peubahan enegi potensial listik Tentukan peubahan enegi listik sebuah poton (muatan +e +,6 x -9 C digeakkan menuju sebuah inti Uanium yang bemuatan +,7 x -7 C. Jaak pisah awal kedua patikel adalah 6, x - m, dan jaak pisah akhinya adalah, x - m. Muatan sumbe adalah inti Uanium +,7 x -7 C Muatan uji adalah poton +,6 x -9 C Jaak pisah awal 6, x - m Jaak pisah akhi, x - m Peubahan enegi potensial listik EP dihitung dengan Pesamaan (-. EP k 9 (9x ( +,6 x ( +,7 x 9 7

17 7 EP J 7,6x Contoh.9 Beda Potensial dan peubahan enegi potensial listik Sebuah bola kecil dimuati -3, x -6 C. (a. Hitung beda potensial antaa kedudukan awal yang jauhnya, m dai muatan dan kedudukan awal yang jauhnya,8 m. (b. Beapa peubahan enegi potensial yang tejadi jika bola lain yang bemuatan +6, x -8 C digeakkan di antaa kedua kedudukan ini? k 9 x 9 dalam SI; muatan sumbe -3, x -6 C; kedudukan awal, m; kedudukan akhi,8 m. (a. Beda potensial V dihitung dengan menggunakan Pesamaan (-. Pehatikan bahwa tanda muatan dimasukkan sepeti tanda aljaba biasa. EP k 9-6 (9x (-3, x,8, - 3 9x(-3, x V,8 3 5,5x V,x V (dinyatakan dalam tiga angka penting (b. Peubahan enegi potensial EP jika muatan uji +6, x -8 C digeakkan di antaa kedua titik dihitung dengan menggunakan Pesamaan (- EP V EP V 5 3 ( + 6,x C(, x V 6,6x J Contoh. Konsep potensial mutlak dan beda potensial Sebuah bola dimuati +, x -6 C. Hitung : (a. Potensial pada titik yang bejaak, m dai muatan (bei label titik A dan titik yang bejaak, m dai muatan (bei label titik B. (b. Beda potensial antaa A dan B. (c. Beda potensial Antaa B dan A. (d. Usaha yang dipelukan untuk memindahkan muatan +,6 x -9 C (poton; (i dai A ke B, (ii dai B ke A. k 9 x -9 dalam SI; muatan sumbe +, x -6 C. (a. Potensia (mutlak dihitung dengan menggunakan Pesamaan (-7.

18 8, m V A A k A (9x ( +,x, 5,8 x V k B, m VB B 9 (9x ( +,x,,9x 5 9 V (b. Beda potensial dihitung dengan pesamaan (-3 V V V AB B A 5 5 (,9x,8 x V 5,9x V 9x V (c. V BA V A V B 5 5 (,8 x,9x V +,9x +9x 5 V V Tamoak bahwa V (-8a BA V AB (d. Untuk dapat menghitung usaha yang dipelukan untuk memindahkan muatan dai A ke B atau dai B ke A, kita hitung dahulu usaha yang dilakukan oleh gaya konsevatif medan listik. Mengapa? Kaena usaha lua yang dipelukan belawanan dengan usaha oleh gaya konsevatif atau ditulis. W (-8b lua W konsevatif Usaha oleh gaya konsevatif medan listik. Mengapa? Kaena usaha lua yang dipelukan belawanan dengan usaha oleh gaya konsevatif atau ditulis, WAB EPAB ( EPB EPA Sedang enegi potensial di suatu titik dihitung dengan menggunakan pesamaan, V (-8c Jadi, E P W ( EP B EPA V V AB ( B A ( V B V A (,6 x +, x -9 ( 9x J

19 9 Usaha lua yang haus dilakukan untuk memindahkan muatan dai A ke adalah : W W W, x J lua konsevatif AB Tanda negatif pada W lua menyatakan bahwa untuk memindahkan muatan ; bahkan muatan lah yang melakukan usaha. Dengan caa yang sama, usaha oleh gaya konsevatif coulomb untuk memidahkan muatan +,6 x -9 C dai A ke B adalah: WBA ( EPA EPB V V W ( A B ( V A V B (,6 x lua W, BA -9 ( + 9x x, x J J Tanda positif pada W lua menyatakan bahwa untuk memindahkan muatan dai A ke B pelu dilakukan usaha lua. Contoh.. Potensial oleh bebeapa muatan sumbe listik Hitung potensial listik dititik B yang ditimbulkan oleh ketiga muatan sumbe yang ada di dekat titik ini, sepeti ditunjukkan pada gamba. K 9 x 9 dalam SI. Besaan masing-masing muatan sumbe adalah: 5 C; C; dan 3 8 C. Jaak titik B dai masing-masing muatan sumbe adalah : cm m 3 cm cm m cm; dan Potensial listik di titik B yang diakibatkan oleh ketiga muatan sumbe dihitung dengan jumlah aljaba biasa sepeti pada pesamaan (-9. Pehatikan, tanda muatan sumbe positif, tanda muatan sumbe positif atau negatif haus dimasukkan. 3 V V 9 V 3 volt -63 volt

20 Contoh. Hukum kekkekalan enegi mekanik dalam medan listik Beda potensial di antaa dua keping sejaja pada gamba di samping adalah volt. Sebuah poton mula-mula teletak di keping B. jika medium di antaa dua keping vakum, hitung kecepatan poton sebelum menumbuk keping A. Massa poton,6 x -7 kg; Muatan poton,6 x -9 C. Jawab: Menuut hukum kekekalan enegi mekanik dalam medan listik. Enegi mekanik di B enegi mekanik di A EP B + EK B EP A + EK A V B + mv V B A + mv mv A mv B V B - V A m( v A v B (V B V A v A v B ( V B V A m Dengan mensubstitusikan besaan-besaan yang dibeikan pada soal, kita peoleh, 9 (,6 x v A ( 7,6 x v A x 8 v A x m/s, x 5 m/s Jadi, kecepatan poton sebelum menumbuk keping A adalah, x 5 m/s. A Contoh.3 Beda potensial dan kuat medan listik di antaa dua keping sejaja Gamba di samping menunjukkan kondukto dua keping sejaja yang dimuati oleh bateai V. Kedua keping beada dalam vakum. (a Tentukan besa dan aah kuat medan listik di antaa kedua keping tesebut. (b Tentukan beda potensial antaa titik C yang bejaak m dai B dengan titik B. Stategi: Untuk kondukto keping sejaja, kuat medan listik, E, dalam uang antaa kedua keping selalu beaah dai keping bemuatan + ke keping bemuatan -. Besa E dalam uang antaa kedua keping adalah homogen (sebasama dan dihitung dengan menggunakan Pesamaan (.35b. Sedangkan beda potensial antaa suatu titik dalam uang anta keping tehadap keping negative dapat dihitung dengan Pesamaan (.36a: V E, dengan jaak jaak antaa titik itu tehadap keping negative.

21 Jawab: Beda potensial bateai V BA volt; jaak keping AB, d cm x - m. (a Keping A betanda + kaena dihubungkan dengan kutub + bateai. Keping B betanta kaena dihubungan dengan kutub bateai. Dengan demikian, aah kuat medan listik dalam uang anta keping adalah dai keping A menuju ke keping B (kea ah kanan. Besa kuat medan E antakeping adalah homogen dan dihitung dengan Pesamaan (.35b, V E AB d E 6 V/m x (b Beda potensial antaa titik C dan B, V BC, dihitung dengan Pesamaan (.36a, V BC E. dengan cm x - m (6 ( x - volt Contoh. Potensial dan medan listik untuk kondukto bola beongga. Sebuah kondukto bola beongga dengan jai-jai cm dibei muatan, µc. Titik A,B dan C betuut-tuut jaaknya cm, cm, dan 6 cm dai pusat bola (lihat gamba. Tentukan potensial di A,B, dan C. Jawab: Jai-jai bola R cm x - m Muatan bola, µc, x -6 C A cm x - m; B cm x - m; C 6 cm 6 x - m. Untuk titik A (di dalam bola dan B (pada kulit bola, potensialnya dihitung dengan pesamaan (.37a. V B V B k R (,x (9 x 9 (6x,5 x V 5 V Untuk titik C (di lua bola, potensialnya dihitung dengan pesamaan (.37b. V C k C (,x (9 x 9 (x 3 x V 3 V. Potensial suatu titik yang bejaak 3 cm dai pusat bola kondukto beongga bemuatan yang memiliki jai-jai 5 cm adalah 7 volt. Hitung kuat medan listik di titik yang bejaak 8 cm dai pusat bola.

22 Stategi : Untuk titik A bejaak 3 cm dai pusat, beati A teletak di dalam bola, guna pesamaan k (.37a, V A untuk menghitung k. R Kemudian, tentukan kuat medan listik di titik B bejaak 8 cm dai pusat, beati B teletak k di lua bola, dengan mengunakan pesamaan E B. Jai-jai bola R 5 cm 5 x - m. Jaak A dai pusat, A 3 cm 3 x - m A di dalam bola, V A 7 volt. Jaak B dai pusat, B 8 cm 8 x - m B di lua bola. Potensial A ( A < R dapat dihitung dai Pesamaan (.37a, k V A k R VA R ( 5 x - (7 Kuat medan listik B ( B > R dihitung dengan Pesamaan k (5x x7 E B B (8x E B 56,5 V/m

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd MEDAN LISTRIK Oleh : Saba Nuohman, M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Video Beikut: Mengapa itu bisa tejadi? Muatan Listik Penjelasan seputa atom : Diamete inti atom Massa potonmassa neton Massa elekton Muatan

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2

LISTRIK STATIS. Nm 2 /C 2. permitivitas ruang hampa atau udara 8,85 x C 2 /Nm 2 LISTIK STATIS A. Hukum Coulomb Jika tedapat dua muatan listik atau lebih, maka muatan-muatan listik tesebut akan mengalami gaya. Muatan yang sejenis akan tolak menolak sedangkan muatan yang tidak sejenis

Lebih terperinci

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan

Lebih terperinci

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik

HUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik

Hukum Coulomb Dan Medan Listrik BAB Hukum Coulomb Dan Medan Listik Pendahuluan Istilah kelistikan sudah seing di gunakan dalam kehidupan sehai-hai. Akan tetapi oang tidak banyak yang memikikan tentang hal itu. Pengamatan tentang gaya

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam.

Listrik statis (electrostatic) mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. LISTRIK STATIS Listik statis (electostatic) mempelajai muatan listik yang beada dalam keadaan diam. A. Hukum Coulomb Hukum Coulomb menyatakan bahwa, Gaya taik atau tolak antaa dua muatan listik sebanding

Lebih terperinci

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS

FISIKA 2 (PHYSICS 2) 2 SKS Lab Elektonika Industi isika SILABI a. Konsep Listik b. Sumbe Daya Listik c. Resistansi dan Resisto d. Kapasistansi dan Kapasito e. Rangkaian Listik Seaah f. Konsep Elekto-Magnetik g. Induktansi dan Indukto

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS

BAB 13 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS 397 BAB 3 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS Penahkah anda melihat peti? atau penahkah anda tekejut kaena sengatan pada tangan anda ketika tangan menyentuh laya TV atau monito kompute? Peti meupakan peistiwa alam

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK

FISIKA DASAR 2 PERTEMUAN 2 MATERI : POTENSIAL LISTRIK UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG Teknik Industi FISIKA DASAR PERTEMUAN MATERI : POTENSIAL LISTRIK SILABI FISIKA DASAR Muatan dan Medan Listik Potensial Listik Kapasito dan Dielektik Aus dan Resistansi

Lebih terperinci

MEDAN LISTRIK STATIS

MEDAN LISTRIK STATIS Listik Statis 1 * MUATAN LISTRIK. MEDAN LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK MATA KULIAH KOD MK Dosen : FISIKA DASAR II : L-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke- CAKUPAN MATRI 1. MDAN LISTRIK. INTNSITAS/ KUAT MDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK SUMBR-SUMBR: 1. Fedeick

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK. * MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan

Lebih terperinci

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS

Bahan Ajar Listrik Statis Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd SMA Negeri 1 Maja LISTRIK STATIS SMA Negei Maja LISTRIK STATIS KLISTRIKAN Fisikawan Du Fay menunjukkan adanya dua macam pelistikan (eletifikasi). Bebeapa isolato tetentu, bila digosok dalam keadaan tetentu, menyebabkan gaya tolak. Hasil

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut

Lebih terperinci

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik

LISTRIK MAGNET. potensil listrik dan energi potensial listrik LISTRIK MGNET potensil listik dan enegi potensial listik OLEH NM : 1.Feli Mikael asablolon(101057034).salveius Jagom(10105709) 3. Vinsensius Y Sengko (101057045) PROGRM STUDI PENDIDIKN FISIK JURUSN PENDIDIKN

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasa II Listik, Magnet, Gelombang dan Fisika Moden Pokok Bahasan Medan listik & Hukum Gauss Abdul Wais Rizal Kuniadi Novitian Spaisoma Viidi 1 Repesentasi dai medan listik Gais-gais medan listik

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1 Pekuliahan Fisika Dasa II FI-331 Oleh Endi Suhendi 1 Menu hai ini (1 minggu): Muatan Listik Gaya Listik Medan Listik Dipol Distibusi Muatan Kontinu Oleh Endi Suhendi Muatan Listik Dua jenis muatan listik:

Lebih terperinci

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1

FISIKA DASAR II. Kode MK : FI SKS : 3 Program Studi : Fisika Instrumentasi (S-1) Kelas : Reguler MATERI 1 FISIKA DASAR II Kode MK : FI 0 SKS : 3 Pogam Studi : Fisika Instumentasi (S-) Kelas : Regule MATERI TA 00/0 KRITERIA PENILAIAN Jika kehadian melampaui 75 %, Nilai Akhi mahasiswa ditentukan dai komponen

Lebih terperinci

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu.

Medan Listrik. Medan : Besaran yang terdefinisi di dalam ruang dan waktu, dengan sifat-sifat tertentu. Medan Listik Pev. Medan : Besaan yang tedefinisi di dalam uang dan waktu, dengan sifat-sifat tetentu. Medan ada macam : Medan skala Cnthnya : - tempeatu dai sebuah waktu - apat massa Medan vekt Cnthnya

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?

Lebih terperinci

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb :

Konsep energi potensial elektrostatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dari r = ke r = r A Seperti digambarkan sbb : Knsep enegi ptensial elektstatika muatan titik : Muatan q dipindahkan dai = ke = A Sepeti digambakan sbb : q + Enegi ptensial muatan q yang tepisah pada jaak A dai Q U( A ) = - A Fc d Fc = 4 Q q ˆ = -

Lebih terperinci

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama SUMER MEDAN MAGNET Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Medan Magnetik Sebuah Muatan yang egeak Hasil-hasil ekspeimen menunjukan bahwa besanya medan magnet () akibat adanya patikel bemuatan yang begeak

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL 6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

II. KINEMATIKA PARTIKEL

II. KINEMATIKA PARTIKEL II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai

Lebih terperinci

Hand Out Fisika Interaksi Elekstrostatik. XII IPA SMAN 8 Pekanbaru

Hand Out Fisika Interaksi Elekstrostatik. XII IPA SMAN 8 Pekanbaru Hand Out isika Setelah membahas matei ini dengan tuntas dihaapkan siswa dapat:. Menjelaskan konsep muatan listik. Menghubungkan benda banda netal dan bemuatan listik dengan poton poton dan elekton elekton

Lebih terperinci

ELEKTROSTATIKA. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK 2. HUKUM COULOMB

ELEKTROSTATIKA. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK 2. HUKUM COULOMB MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK. HUKUM COULOMB SUMBER-SUMBER: 1. Fedeick Bueche & David L. Wallach, Technical Physics,

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS (3) Potensial Listrik BAB 1 Fisika Dasar II 44

LISTRIK STATIS (3) Potensial Listrik BAB 1 Fisika Dasar II 44 LISTRIK STTIS (3) Potensial Listik BB 1 Fisika Dasa II 44 1. PENDHULUN ds G 3.1 Muatan positif egeak sejauh ds ke aah negatif kaena adanya enegi potensial listik Dalam pemahasan tedahulu kita telah menganalisis

Lebih terperinci

HUKUM GRAVITASI NEWTON

HUKUM GRAVITASI NEWTON HUKU GVITSI NEWTON. Pesamaan Hukum Gavitasi Umum Newton Pehatikan kejadian beikut :. Kelapa yan sudah tua bisa jatuh ke tanah tanpa dipetik.. Penejun payun akan jatuh ke bawah setelah meloncat dai pesawat..

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik - Magnet

Fisika Dasar II Listrik - Magnet Fisika Dasa II Listik - Magnet Sua Dama, M.Sc Depatemen Fisika UI Silabus Listik Medan Listik: Distibusi Muatan Diskit Distibusi Muatan Kontinu Potensial Listik Kapasitansi, Dielektik, dan negi lektostatik

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi Pepindahan Sudut Riview geak linea: Pepindahan,

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-321) Topik hai ini (minggu 7) Geak Rotasi Kinematika Rotasi Dinamika Rotasi Kekekalan Momentum Sudut Geak Menggelinding Kinematika Rotasi RIVIEW Riview geak linea: Pepindahan, kecepatan,

Lebih terperinci

Hukum Coulomb. Penyelesaian: Kedua muatan dan gambar gaya yang bekerja seperti berikut. (a) F = k = = 2, N. (b) q = Ne N = = 3,

Hukum Coulomb. Penyelesaian: Kedua muatan dan gambar gaya yang bekerja seperti berikut. (a) F = k = = 2, N. (b) q = Ne N = = 3, Hukum Coulomb Dua muatan titik masing-masing sebesar 0,05 μc dipisahkan pada jarak 10 cm. Tentukan (a) besarnya gaya yang dilakukan oleh satu muatan pada muatan lainnya dan (b) Jumlah satuan muatan dasar

Lebih terperinci

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( )

Sejarah. Charles Augustin de Coulomb ( ) Medan Listik Sejaah Fisikawan Peancis Piestley yang tosi balance asumsi muatan listik Gaya (F) bebanding tebalik kuadat Pengukuan secaa matematis bedasakan ekspeimen Coulomb Chales Augustin de Coulomb

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 1: Kelistrikan (Minggu ke 1 dan 2)

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 1: Kelistrikan (Minggu ke 1 dan 2) UNIVRSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA Bahan Aja 1: Kelistikan (Minggu ke 1 dan 2) FISIKA DASAR II Semeste 2/3 sks/mff 1012 Oleh Muhammad Fachani Rosyid Dengan dana BOPTN P3-UGM tahun anggaan

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r 4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator HUKUM GAUSS Fluks Lstk Pemukaan tetutup Hukum Gauss Kondukto dan Isolato 1 Mach 7 1 Gas gaya oleh muatan ttk - 1 Mach 7 Gas gaya akbat dpol - 1 Mach 7 Fluks Lstk Defns: banyaknya gas gaya lstk yang menembus

Lebih terperinci

FISIKA LISTRIK. Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.

FISIKA LISTRIK. Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng. FISIKA LISTRIK Esti Puspitaningum, S.T., M.Eng. A 1 MUATAN LISTRIK & HUKUM OULOM A 1 MUATAN LISTRIK & HUKUM OULOM MUATAN LISTRIK Matei yg kelebihan elekton akan bemuatan negatif Matei yang kekuangan/kehilangan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan

Dari gerakan kumbang dan piringan akan kita dapatkan hubungan Contact Peson : OSN Fisika 2017 Numbe 1 GERAKAN KUMBANG DI PINGGIR PIRINGAN Sebuah piingan lingkaan (massa M, jai-jai a) digantung pada engsel/sumbu simeti mendata tanpa gesekan yang melalui titik pusat

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB. ' r F -F MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB q k ' qq' ˆ - - Matei Kuliah isika asa II (Pokok Bahasan 1) MUATAN LISTRIK AN HUKUM COULOMB s. Ishafit, M.Si. Pogam Stui Peniikan isika Univesitas Ahma ahlan, 5 Muatan Listik

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan

USAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI. Usaha. r r. Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya dan perpindahan USH DN ENERGI USH DN ENERGI Usaha dalam pengetian di Fisika sebanding dengan gaya dan pepindahan Usaha yang dilakukan makin besa jika gaya yang bekeja pada benda juga besa Jika gaya yang bekeja pada benda

Lebih terperinci

Penggunaan Hukum Newton

Penggunaan Hukum Newton Penggunaan Hukum Newton Asumsi Benda dipandang sebagai patikel Dapat mengabaikan geak otasi (untuk sekaang) Massa tali diabaikan Hanya ditinjau gaya yang bekeja pada benda Dapat mengabaikan gaya eaksi

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut. Bab 7 Listik Statis Pada minggu yang ceah, Icha menyetika baju seagamnya. Sambil menunggu panasnya setika, ia menggosok-gosokkan setika pada bajunya yang tipis. Tenyata Icha melihat dan measakan seakan-akan

Lebih terperinci

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR

BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR BAB IV GERAK DALAM BIDANG DATAR 4.1 Kecepatan Geak Melengkung Hingga saat ini telah dibahas geakan patikel dalam satu dimensi yaitu geakan seaah sumbu-x. Beikut akan dibahas geakan patikel dalam dua dimensi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 2: Potensial Listrik dan Kapasitor (Minggu ke 3 dan 4)

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA. Bahan Ajar 2: Potensial Listrik dan Kapasitor (Minggu ke 3 dan 4) UNIVERSITS GDJH MD PROGRM STUDI FISIK FMIP Bahan ja : Potensial Listik dan Kapasito (Minggu ke 3 dan 4) FISIK DSR II Semeste /3 sks/mff 0 Oleh Muhammad Fachani Rosyid Dengan dana BOPTN P3-UGM tahun anggaan

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 Mendeskipsikan gejala alam dan keteatuannya dalam cakupan mekanika benda titik. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tat susya bedasakan hukum Newton. Gesekan

Lebih terperinci

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya PEA KONSEP Bab Gavitasi Planet dalam Sistem ata Suya Gavitasi Gavitasi planet Hukum Gavitasi Newton Hukum Keple Menentukan massa bumi Obit satelit bumi Hukum I Keple Hukum II Keple Hukum III Keple 0 Fisika

Lebih terperinci

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb:

Fisika I. Gerak Dalam 2D/3D. Koefisien x, y dan z merupakan lokasi parikel dalam koordinat. Posisi partikel dalam koordinat kartesian diungkapkan sbb: Posisi dan Pepindahan Geak Dalam D/3D Posisi patikel dalam koodinat katesian diungkapkan sbb: xi ˆ + yj ˆ + zk ˆ :57:35 Koefisien x, y dan z meupakan lokasi paikel dalam koodinat katesian elatif tehadap

Lebih terperinci

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran) 9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian

Lebih terperinci

IR. STEVANUS ARIANTO 1

IR. STEVANUS ARIANTO 1 8/7/07 MUTN LISTRIK HUKUM OULOM MEDN LISTRIK LINTSN PRTIKEL KUT MEDN LISTRIK OL KONDUKTOR KUT MEDN LISTRIK LEMPENG ERMUTN GRIS GY HUKUM GUSS ENERGI POTENSIL LISTRIK POTENSIL LISTRIK POTENSIL LISTRIK OL

Lebih terperinci

Talk less... do more...!!!!!

Talk less... do more...!!!!! Talk less... do moe...!!!!! CLCULUS VEKTOR Difeensiasi fungsi VEKTOR Integasi fungsi Vekto Difeensiasi fungsi VEKTOR Difeensiasi Biasa dai fungsi vekto Jika i j zk Dan ( u); ( u); dan z z( u) Dimana u

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom PENDAHULUAN Di dalam modul ini Anda akan mempelaai aplikasi Fisika Kuantum dalam fisika atom dan fisika molekul yang mencakup: Fisika atom dan Fisika Molekul. Oleh kaena itu, sebelum mempelaai modul ini

Lebih terperinci

KRONOLOGI : MUATAN LISTRIK

KRONOLOGI : MUATAN LISTRIK KRONOLOGI : MUTN LISTRIK HND OUT FISIK DSR/LISTRIKMGNET/ELEKTROSTTIK LISTRIK STTIS M. Isha Sesungguhnya fenmena elektstatik meupakan pemandangan yang seing sekali kita lihat. Bebeapa dai kita mungkin penah

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Miko 5 Gelombang Miko 6 Gelombang lektomagnetik Gelombang elektomagnetik (em) tedii dai gelombang medan listik dan medan magnit ang menjala besama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaa.

Lebih terperinci

Doc Name: XPFIS0701 Version :

Doc Name: XPFIS0701 Version : Xpedia Fisika Listrik Statis - Latihan Soal Doc Name: XPFIS0701 Version : 2016-05 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluaran dari benda netral, maka benda itu nenjadi bemuatan coulomb (A) +1,6

Lebih terperinci

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah.

2 a 3 GM. = 4 π ( ) 3/ 2 3/ 2 3/ 2 3/ a R. = 1 dengan kata lain periodanya tidak berubah. 1.109. Anggap kita memuat suatu model sistem tata suya dengan peandingan skala η. Anggap keapatan mateial planet dan matahai tidak euah. Apakah peioda evolusi planet ikut euah? Jawa: Menuut hukum Kepple

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos

Lebih terperinci

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASA II : EL-22 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke-5 CAKUPAN MATEI. ESISTANSI DAN HUKUM OHM 2. ANGKAIAN LISTIK SEDEHANA 3. DAYA LISTIK DAN EFISIENSI JAINGAN SUMBE-SUMBE:.

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 03

Xpedia Fisika. Mekanika 03 Xpedia Fisika Mekanika 03 halaan 1 01. Manakah diaga dai dua planet di bawah ini yang ewakili gaya gavitasi yang paling besa diantaa dua benda beassa? 0. Sebuah satelit beada pada obit engelilingi bui.

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA PENYELESAAN SOAL SOAL NSTALAS CAHAYA 1. Sebuah lampu pija dai W dengan flux Cahaya spesifik 16 lm/w ditempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu. Kacanya meneuskan 75% dai flux Cahaya lampu. Kalau luminansi

Lebih terperinci

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab

Lebih terperinci

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Statis - Soal Doc Name: RK13AR12FIS0201 Version: 2016-10 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluarkan dari benda netral maka benda itu menjadi bermuatan...

Lebih terperinci

RINGKASAN DAN LATIHAN - - LISTRIK STATIS - LISTRIK STATI S

RINGKASAN DAN LATIHAN - - LISTRIK STATIS - LISTRIK STATI S RINGKASAN DAN LATIHAN Listrik Statis - - LISTRIK STATIS - LISTRIK STATI S Hukum Coulomb ------------------------------- 1 Listrik Statis Medan Listrik Medan Listrik oleh titik bermuatan Fluk Listrik dan

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON

FIsika KTSP & K-13 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI. K e l a s A. HUKUM GRAVITASI NEWTON KSP & K- FIsika K e l a s XI HUKUM NEWON ENANG GAVIASI ujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan mampu: menjelaskan hukum avitasi Newton; memahami konsep aya avitasi dan medan avitasi;

Lebih terperinci

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM

TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 2007 JAM TES UNIT II MEKANIKA SABTU, 08 DESEMBER 007 JAM 09.00-.30 PILIHAN GANDA Pilihlah jawab yang bena dan nyatakan keyakinanmu dengan mengisi () jika tidak yakin () kuang yakin (3) Agak yakin dan (4) Yakin

Lebih terperinci

Bahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS

Bahan Ajar Fisika Teori Kinetik Gas Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd TEORI KINETIK GAS Bahan ja Fisika eoi Kinetik Gas Iqo uian, S.Si,.Pd EORI KIEIK GS Pendahuluan Gas eupakan zat dengan sifat sifatnya yang khas diana olekul atau patikelnya begeak bebas. Banyak gajala ala yang bekaitan dengan

Lebih terperinci

POTENSIAL LISTRIK dan KAPASITOR. Oleh : Hery Purwanto

POTENSIAL LISTRIK dan KAPASITOR. Oleh : Hery Purwanto POTENSIL LISTRIK dan KPSITOR Oleh : Hey Puwanto MTERI eda Potensial dan Potensial Listik eda Potensial di dalam Medan Listik Homogen Potensial dan enegi potensial yang ditimbulkan oleh muatan titik Potensial

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II : Kajian Pustaka 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA Mateial bedasakan sifat popetinya dibagi menjadi bebeapa jenis, yaitu:. Isotopik : mateial yang sifat popetinya sama ke segala aah, misalnya baja.. Othotopik

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka

Lebih terperinci

PENERBIT ITB FISIKA DASAR I

PENERBIT ITB FISIKA DASAR I PENERBIT ITB CATATAN KULIAH FI-0 FISIKA DASAR I (Edisi Revisi) Oleh D.Eng. MIKRAJUDDIN ABDULLAH, M.Si. PROGRAM STUDI FISIKA Dafta Isi Bab Geak Dua Dimensi Bab Geak Peluu 7 Bab 3 Geak Melingka 36 Bab 4

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Gerak Melingkar. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran Bab III Geak Melingka Tujuan Pembelajaan nda dapat menganalisis besaan fisika pada geak melingka dengan laju konstan. Sumbe: Jendela Iptek, Gaya dan Geak Pehatikan gamba di atas! Saat pengendaa sepeda

Lebih terperinci

Medan Gravitasi Dan Medan Listrik

Medan Gravitasi Dan Medan Listrik Medan Gravitasi Dan Medan Listrik Medan Gravitasi Setiap benda yang bermassa selalu memiliki medan gravitasi di sekelilingnya. Akibatnya due buah benda yang masing-masing memiliki medan gravitasi akan

Lebih terperinci

BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA

BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA 7 BAB 5 (Minggu ke 7) SISTEM REFERENSI TAK INERSIA PENDAHULUAN Leaning Outcome: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dihaapkan : Mampu menjelaskan konsep Sistem Koodinat Dipecepat dan Gaya Inesial Mampu

Lebih terperinci

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar

HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I. Oleh: Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar HANDOUT KULIAH LISTRIK MAGNET I Oleh: D. e. nat. Ayi Bahtia JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 6 -Q - Q LISTRIK MAGNET I AYI BAHTIAR JURUSAN FISIKA

Lebih terperinci