MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN
|
|
- Glenna Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATHunesa Jurnal Ilmiah Maemaika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN IDEAL ANTI FUZZY PADA ALJABAR_CI Sii Nur Laili (S1 Maemaika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universias Negeri Surabaya) siinurlaily57@gmail.com Raden Sulaiman (Maemaika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universias Negeri Surabaya) sulaimanraden@yahoo.com Absrak Srukur aljabar merupakan himpunan yang ak kosong dengan sau aau lebih operasi dan memenuhi aksioma aksioma yang berlaku. Pulak Sabhanpandi dan Biman Ch.Cheia memperkenalkan ideal ani fuzzy dalam aljabar-ci. Aljabar-CI merupakan suau himpunan ak kosong X, elemen khusus 1 dan operasi biner memenuhi aksioma : (i) x x = 1, (ii)1 x = x, (iii) x (y z) = y (x z), unuk semua x, y, z X. Misal A himpunan fuzzy pada aljabar-ci, A disebu ideal ani fuzzy jika unuk seiap x, y, z X memenuhi μ A (x y) μ A (y) dan (μ A ((x (y z)) z)) max{μ A (x), μ A (y)}. Hasil peneliian menjelaskan konsep dan srukur yang erkai dari ideal ani fuzzy pada aljabar-ci. Kaa Kunci: Aljabar-CI, ideal ani fuzzy, homomorfisme, hasil kali karesius Absrac The srucure of algebra is a non empy se wih one or more operaions and saisfy axioms. Pulak Sabhanpandi and Biman Ch.Cheia inroduced ani fuzzy ideals in CI-algebras. CI-algebra is a non empy se of X, a fixed elemen 1 and a binary operaion saisfies axioms : (i) x x = 1, (ii) 1 x = x, (iii) x (y z) = y (x z), for all x, y, z X. Le A fuzzy se of kci-algebra X, A is called an ani fuzzy ideasl of X if μ A (x y) μ A (y) and (μ A ((x (y z)) z)) max{μ A (x), μ A (y)} for every x, y, z X. The research resuls explain he concep and associaed srucure of ani fuzzy ideal in CI-algebra. Keywords: CI-algebra, ani fuzzy ideal, homomorphism, caresian produc PENDAHULUAN Srukur aljabar merupakan himpunan yang ak kosong dengan sau aau lebih operasi dan memenuhi aksioma aksioma yang berlaku. Maeri dari srukur aljabar yaiu grup dan ring. Namun, erdapa conoh lain dari srukur aljabar yang umumnya belum dikeahui, yaiu aljabar-ci. Aljabar-CI adalah himpunan ak kosong dengan sebuah operasi biner dan memenuhi aksioma pada aljabar-ci. Beberapa bagian yang erkain dengan dari aljabar-ci salah saunya yaiu, ideal. Seiring dengan perkembangan zaman, peneliian enang ideal dari aljabar-ci mulai dipadukan dengan konsep lain, salah saunya adalah konsep himpunan fuzzy. Pada ahun 1965, Prof. Lofi A. Zadeh memperkenalkan konsep himpunan fuzzy, yaiu perluasan dari himpunan klasik. Jika himpunan klasik mempunyai deraja keanggoaan 0 dan 1, lain halnya dengan himpunan fuzzy. Himpunan fuzzy mempunyai deraja keanggoaan yang erleak pada inerval [0,1]. Gagasan ideal fuzzy pada aljabar-ci diperkenalkan oleh Samy AM. Mosafa, Mokhar Ac. Abdel Naby, dan Osama R.Elgedy. Misal A himpunan fuzzy pada aljabar- CI, A disebu ideal fuzzy jika unuk seiap x, y, z X memenuhi μ A (x y) μ A (y) dan (μ A ((x (y z)) z)) min{μ A (x), xμ A (y)}. Para penelii mengembangkan konsep fuzzy yang dipadukan dalam berbagai eori, salah saunya gagasan fuzzy subgrup dan 48
2 ani fuzzy subgrup diperkenalkan oleh R. Biswas. Berdasarkan gagasan R. Biswas dapa dimodifikasi unuk dierapkan pada konsep ideal dari aljabar-ci. Ideal ani fuzzy pada aljabar-ci diperkenalkan oleh Pulak Sabhapandi, dan Biman Ch. Cheia. Misal A himpunan fuzzy pada aljabar-ci, A disebu ideal ani fuzzy jika unuk seiap x, y, z X memenuhi μ A (x y) μ A (y) dan (μ A ((x (y z)) z)) max{μ A (x), μ A (y)}. Ideal ani fuzzy pada aljabar-ci memiliki banyak sifa-sifa yang erkai, seperi homomorfisme, hasil kali karesius dan seerusnya. Pada jurnal ini akan dibahas lebih lanju enang ideal ani fuzzy pada aljabar-ci, yaiu sifa-sifa dan karakerisik yang erkai dengan ideal ani fuzzy pada aljabar-ci. LANDASAN TEORI A. Operasi Biner Definisi 2.1 Misalkan F adalah F. Operasi biner " " di G adalah fungsi dari G G G. (Joseph A. Gallian, 2010 : 40) B. Operasi Uner Definisi 2.2 Fungsi dari G G disebu operasi uner. (Ana Sokolova, 2013 : 1) C. Grup Definisi 2.3 Suau grup (G, ) adalah pasangan eruru dengan G dan operasi biner sebagai beriku: 1. a * (b * c) = (a * b) * c, unuk semua a, b, c G 2. Ada e G a * e = e * a = a, unuk semua a G. Elemen e ini disebu elemen idenias. 3. Ada a 1 G a * a -1 = a -1 * a = e, unuk semua a G. Elemen a -1 disebu elemen invers dari a. D. Homomorfisma Grup (Hersein, 1995 : 40) Definisi 2.4 Pemeaan φ dari suau grup (G, ) ke grup (G, ο) dikaakan homomorfisme jika φ(k l) = φ(k) ο φ(l) unuk semua k, l G. E. Endomorfisme Grup (Joseph A. Gallian, 2010:200) Definisi 2.5 Homomorfisme suau grup ke grup yang sama dinamakan endomorfisme. F. Kernel Homomorfisme (Joseph A. Gallian, 2010:200) Definisi 2.6 Misalkan homomorfisme φ dari G ke G dengan idenias e didefinisikan kernel φ adalah {x G φ(x) = e}. Kernel φ dinoasikan dengan Kerφ. (Joseph A. Gallian, 2010:200) Definisi 2.8 Misal F dan H adalah himpunan fuzzy pada semesa X. A dikaakan irisan B jika dan hanya jika, didefinisikan sebagai beriku: F H = {(x, μ F H (x)) μ F H = min(μ F (x), H(x))} Definisi 2.9 (Zimmerman, 1996:16) Misal F dan H adalah himpunan fuzzy pada semesa X. F dikaakan gabungan H jika dan hanya jika, didefinisikan sebagai beriku: F H = {(x, μ F H (x)) dengan μ F H (x) = max(μ F (x), μ H (x))} Definisi 2.10 (Zimmerman, 1996:17) Misalkan A himpunan fuzzy pada semesa X. A dikaakan komplemen jika dan hanya jika, didefinisikan sebagai beriku : A c = {(x, μ A c(x)) μ A c(x) = 1 μ A (x)} Komplemen himpunan fuzzy A dinoasikan dengan A c. (Zimmerman, 1996:17) G. Hasil Kali Karesius Himpunan Fuzzy 49
3 Definisi 2.11 Hasil kali karesius himpunan fuzzy didefinisikan sebagai beriku : Misalkan A 1, A 2,, A n merupakan himpunan fuzzy yang beruru-uru pada X 1, X 2,, X n. Hasil kali karesius himpunan fuzzy A 1 A 2 A n didefinisikan sebagai beriku: A 1 A 2 A n = {(x, μ (A1 A 2 A n )) μ (A1 A 2 A n )(x) = min{μ Ai (x i ) x = (x 1, x 2,, x n ), x i X i }} PEMBAHASAN A. Aljabar-CI Definisi 3.1 (Zimmerman, 1996:28) Aljabar-CI (X,,1) adalah suau himpunan ak kosong X, dengan operasi biner " " dan elemen khusus 1 yang memenuhi aksioma sebagai beriku: (i) p p = 1, unuk semua p X (ii) 1 p = p, unuk semua p X (iii) p (q r) = q (p r), unuk semua p. q. r X Selanjunya, jika p. q (X,,1) maka kia ulis p q jika p q = 1 (Selvam, Priya, dan Ramachandran, 2012 : 1) Conoh 3.1 Misalkan X = {1, a, b, c, d, 0} dengan operasi didefinisikan sebagai beriku: I II 1 a b c d a b c d 0 a 1 1 a c c d b c c c c 1 a b 1 a b d 1 1 a 1 1 a X adalah aljabar-ci. Karena X memenuhi semua aksioma pada aljabar-ci. Lemma 3.1 Jika (X,,1) aljabar-ci, maka p ((p q) q) = 1 unuk semua x, y X. (Sabhapandi da n Ch. Cheia, 2016 : 135) Lemma 3.2 Jika (X,,1) aljabar-ci, maka (x y) a1 = (x a1) (y a1) unuk semua x, y X. (Sabhapandi dan Ch. Cheia, 2016 : 135) Definisi 3.2 Suau aljabar-ci (X,,1) bersifa ransiif, jika (q r) ((p q) (p r)) = 1 unuk semua p, q, r ε X (Mosafa, Naby, dan Elgendy, 2011 : 485) Definisi 3.3 Suau aljabar-ci (X,,1) bersifa komuaif, jika (p q) q = (q p) p unuk semua p. qε X (Borumand dan Rezaei, 2012 : 16) Definisi 3.4 Suau aljabar-ci (X,,1) bersifa disribuif diri jika p (q r) = (p q) (p r) unuk semua p, q, r ε X. (Mosafa, Naby, dan Elgendy, 2011 : 485) B. Ideal Pada Aljabar-CI Definisi 3.5 Suau subhimpunan ak kosong I pada aljabar-ci (X,,1) disebu ideal pada X, p X dan k, l I memenuhi : (i) p k I. (ii) (k (l p)) p I (Sabhapandi dan Ch. Cheia, 2016 : 135) Conoh 3.5 Misalkan X = {1, a, b, c, d, 0} dengan operasi didefinisikan sebagai beriku: I II 1 a b c d a b c d 0 a 1 1 a c c d b c c c c 1 a b 1 a b d 1 1 a 1 1 a X adalah aljabar-ci. Karena X memenuhi semua aksioma pada aljabar-ci. Lemma 3.3 Jika (X,,1) aljabar-ci. Maka berlaku: (i) Seiap ideal dari (X,,1) aljabar-ci memua 1 50
4 (ii) Jika I adalah ideal dari (X,,1), maka (k p) p I, unuk semua a I dan p X. C. Ideal Fuzzy Dan Ideal Ani Fuzzy pada Aljabar-CI Definisi 3.6 aljabar-ci (X,,1). Maka A disebu ideal fuzzy jika p. q. r X berlaku kondisi : (i) μ A (p q) μ A (q) (ii) (μ A ((p (q r)) r)) min{μ A (p), μ A (q)} Definisi 3.7 aljabar-ci (X,,1). Maka A disebu ideal ani fuzzy jika unuk seiap p, q X memenuhi kondisi : (i) μ A (p q) μ A (q) (ii) μ A ((p (q r)) r) max{μ A (p), μ A (q)} aljabar-ci (X,,1). Maka A disebu subaljabar fuzzy X, jika μ A (p q) min{μ A (p), aμ A (q)}. Unuk semua p, q X. Definisi 3.10 aljabar-ci (X,,1). Maka A disebu subaljabar ani fuzzy X, jika μ A (x y) max{μ A (x), μ A (y)} unuk semua x, y X. Teorema 3.3 aljabar-ci (X,,1). Maka seiap subaljabar ani fuzzy X selalu memenuhi ideal ani fuzzy pada X. Teorema 3.1 Jika A ideal ani fuzzy pada aljabar-ci (X,,1), maka μ A (1) μ A (x), unuk seiap x X. Teorema 3.2 Jika A ideal ani fuzzy pada aljabar-ci (X,,1), maka μ A ((p q) q) μ A (p), unuk seiap p. q X. (Priya, dan Ramachandran, 2012 : 3) Buki: μ A ((p q) q) = μ A ((p (1 q)) q) max{μ A (p), μ A (1)} μ A (p) Definisi 3.8 Suau subhimpunan ak kosong I X pada aljabar- CI (X,,1) disebu subaljabar dari X, jika x y I, unuk seiap x, y I. (Mosafa, Naby, dan Elgendy, 2011 : 485) D. Subaljabar fuzzy dan Subaljabar Ani Fuzzy pada Aljabar-CI Definisi 3.9 Definisi 3.12 aljabar-ci (X,,1). Subhimpunan level pada himpunan fuzzy A adalah himpunan Teorema 3.4 μ A = {x X μ A (x) } (R.Biswas, 1990 : 121) Misal A = {(x, μ A (x)); x X} merupakan himpunan fuzzy pada aljabar-ci (X,,1). Jika μ A merupakan subaljabar ani fuzzy unuk seiap [0,1], maka μ A memenuhi salah sau dari μ A = aau μ A subaljabar (X,,1). Buki: Misalkan μ A merupakan subaljabar ani fuzzy pada X dan μ A. Misal p, q μ A berdasarkan definisi 3.11 berlaku : μ A (p) Maka, μ A (q) Unuk p q μ A berlaku: μ A (p q) 51
5 Karena μ A merupakan subaljabar ani fuzzy, maka unuk seiap x, y μ A berlaku : μ A (p q) max{μ A (p), μ A (q)} Diperoleh μ A (p q) max{μ A (p), μ A (q)} dengan p q μ A, dan μ A subaljabar Jadi μ A subaljabar ani fuzzy pada aljabar-ci E. Homomorfisme dan Ani Homomorfisme Pada Aljabar-CI Definisi 3.13 Misalkan (X,,1) dan (Y,, 1 ) merupakan aljabar- CI. Suau pemeaan f: X Y disebu homomorfisme, jika f(p q) = f(p) f(q) unuk semua p, q X. (Selvam, Priya, dan Ramachandran, 2012 : 3) Definisi 3.14 Misalkan (X,,1) dan (Y,, 1 ) merupakan aljabar- CI. Suau pemeaan f: X Y disebu ani homomorfisme, f(p q) = f(p) f(q) unuk semua p, q X. (selvam, Priya, dan Ramachandran, 2012 : 3) Definisi 3.15 Misalkan X aljabar-ci f: X X merupakan homomorfisme dan A merupakan himpunan fuzzy pada X. Didefinisikan suau himpunan fuzzy baru pada X yaiu μ f dengan μ f (x) = μ A (f(x)) unuk semua x pada X. (Selvam, Priya, dan Ramachandran, 2012 : 3) Teorema 3.5 Misalkan X: aljabar-ci f: X X merupakan endomorfisme. Jika A ideal ani fuzzy pada X, maka μ f ideal ani fuzzy pada X. Buki: Misalkan p, q, r X, f homomorfisme, dan A ideal ani fuzzy pada X maka berlaku : (i) μ A (p q) μ A (q) μ f (p q) = μ(f(p q)) μ f (x y) = μ(f(p) f(q)) μ f (x y) μ(f(q)) = μ f (q) Jadi μ f (p q) μ(f(q)) (ii) μ f ((p (q r)) r) = μ (f ((p (q r)) r)) = μ (f(p (q q)) f(q)) = μ ((f(p) f(q r)) f(r)) = μ ((f(p) (f(q) f(r))) f(r)) Karena A ideal ani fuzzy pada X, μ (f ((p (q r)) r)) max {μ ((f(p) (f(q) f(r))) f(r))} max{μ(f(p)), μ(f(q))} Sehingga, max{μ(f(p)), μ(f(q))} Jadi, μ f ideal ani fuzzy pada X. μ f ((p (q r)) r) Teorema 3.6 Misalkan f: X Y epimorfisme pada aljabar-ci X. Jika μ f ideal ani fuzzy pada X, maka A ideal ani fuzzy pada Y. Buki : Misalkan y Y, maka x X f sehingga f(x) = y Misalkan y 1, y 2, y 3 Y (i) Karena A ideal ani fuzzy pada X, sehingga μ A (y 1 y 2 ) μ A (y 2 ) μ f (y 1 y 2 ) = μ(f(x 1 x 2 )) μ f (x y) = μ(f(x 1 ) f(x 2 )) μ f (x y) μ(f(x 2 )) = μ(f(y 2 )) = μ f (y 2 ) Jadi μ f (y 1 y 2 ) μ(f(y 2 )) (ii) μ f ((y 1 (y 2 y 3 )) y 3 ) = μ (f ((x 1 (ax 2 x 3 )) x 3 )) = μ (f(x 1 (ax 2 x 3 )) f(x 3 )) = μ ((f(x 1 ) f(ax 2 x 3 )) f(x 3 )) = μ ((f(x 1 ) (f(ax 2 ) f(x 3 ))) f(x 3 )) Karena A ideal ani fuzzy pada Y, μ (f ((x 1 (x 2 z)) x 3 )) max {μ ((f(x 1 ) (f(x 2 ) f(x 3 ))) f(x 3 ))} = max{μ(f(x 1 )), μ(f(x 2 ))} max{μ(f(x 1 )), μ(f(x 2 ))} 52
6 = max{μ(f(y 1 )), μ(f(y 2 ))} Sehingga, max{μ(f(y 1 )), μ(f(y 2 ))} Jadi, A ideal ani fuzzy pada Y Teorema 3.7 μ f ((y 1 (y 2 y 3 )) y 3 ) Misalkan f: X Y homomorfisme pada aljabar-ci X. Jika A ideal ani fuzzy pada Y, maka μ f ideal ani fuzzy pada X. (Selvam, Priya, dan Ramachandran, 2012 : 3) Buki : Misalkan p, q, r X, f homomorfisme, karena A ideal ani fuzzy pada Y maka berlaku : (i) μ A (p q) μ A (q) berdasarkan definisi 3.14 μ f (p) = μ(f(p)) μ f (p q) = μ(f(p q)) μ f (x y) = μ(f(p) f(q)) Teorema 3.8 Misalkan (X,,1) dan (Y,, 1 ) aljabar-ci dan f: X Y homomorfisme pada aljabar-ci. Maka Ker(f) merupakan ideal Buki : Misalkan p (q r) Ker(f) dan y Ker(f) Maka f(p (q r)) = 1 dan f(y) = 1 1 = f(p (q r)) 1 = f(p) f(q r) 1 = f(p) (1 f(r)) 1 = f(p) f(r) 1 = f(p r) Sehingga x z ker (f) Maka ker (f) merupakan ideal μ f (x y) μ(f(q)) = μ f (q) Jadi μ f (p q) μ(f(q)) (ii) μ f ((p (q r)) r) = μ (f ((p (q r)) r)) = μ(f(p (q r)) f(r)) = μ ((f(p) f(q r)) f(r)) = μ ((f(p) (f(q) f(r))) f(r)) Karena A ideal ani fuzzy pada Y, μ (f ((p (q r)) r)) max {μ ((f(p) (f(q) f(r))) f(r))} = max{μ(f(p)), μ(f(q))} max{μ(f(p)), μ(f(q))} Jadi max{μ(f(p)), μ(f(q))} Maka μ f ideal ani fuzzy pada X μ f ((p (q r)) r) F. Hasil Kali Karesius pada Ideal Ani Fuzzy dari Aljabar-CI Definisi 3.16 Misalkan A dan B merupakan ideal fuzzy pada X. Hasil kali karesius A B: X X [0,1] didefinisikan dengan (A B)(p, q) =min {μ A (p), μ B (q)}, unuk semua p, q X. (Selvam, Priya, dan Ramachandran, 2012 : 4) Definisi 3.17 Misalkan A dan B merupakan ideal ani fuzzy pada X. Hasil kali karesius A B: X X [0,1] didefinisikan dengan (A B)(p, q) =max {μ A (p), μ B (q)}, unuk semua p, q X. (Selvam, Priya, dan Ramachandran, 2012 : 4) Teorema 3.9 Jika A dan B ideal ani fuzzy pada aljabar-ci X, maka A B ideal ani fuzzy pada X X. (Selvam, Priya, dan Ramachandran, 2012 : 4) Lemma 3.4 Suau subhimpunan ak kosong I X pada aljabar- CI (X,,1). Jika I ideal maka memenuhi 1 I dan (x (y z) I x z I) unuk semua x, z X dan y I PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di aas erdapa beberapa eorema yang berkaian dan sudah dibukikan adalah: 53
7 1. Misalkan A merupakan himpunan fuzzy pada aljabar-ci (X,,1). Maka seiap subaljabar ani fuzzy X selalu memenuhi ideal ani fuzzy pada X. 2. Misalkan X: aljabar-ci f: X X merupakan endomorfisme. Jika A ideal ani fuzzy pada X, maka μ f ideal ani fuzzy pada X. 3. Misalkan f: X Y homomorfisme pada aljabar-ci X. Jika A ideal ani fuzzy pada Y, maka μ f ideal ani fuzzy pada X. 4. Misalkan (X,,1) dan (Y,, 1 ) aljabar-ci dan f: X Y homomorfisme pada aljabar- CI. Maka Ker(f) merupakan ideal 5. Jika A dan B ideal ani fuzzy pada aljabar-ci X, maka A B ideal ani fuzzy pada X X. yseme2015/algebraicsrucure.pdf. Diakses anggal 28 Desember 2016). T. Priya, dan T. Ramachandran Ani Fuzzy Ideals of CI-algebras and is lower level cus. Inernaional Journal of Mahemaical Archive. Vol. 3 (7) : hal Zimmerman Fuzzy Se Theory and i s Applicaion. Third Ediion. Bosom: Kluwer Academic. B. Saran Pada jurnal ini hanya membahas enang sifa-sifa karakerisik ideal ani fuzzy pada aljabar-ci. Penulis menyarankan bagi pembaca unuk mengkaji lebih dalam enang ideal ani fuzzy pada aljabar-ci.. DAFTAR PUSTAKA Biswas, R Fuzzy Subgroups and Ani Fuzzy Subgroups. Fuzzy Se and Sysem. Vol.35 : hal Gallian, Joseph A Coemporary Absrac Algebra. Sevenh Ediion. Duluh: Universiy of Minnesoa Duluh. Hersein, I.N Absrac Algebra. Third Ediion. USA: Prenice-HAll, Inc. Mosafa, Samy M, Mokhar A. Abdel Naby dan Osama R. Elgendy Fuzzy Ideal On CI-algebras. Journal of American Science. Vol.7 : hal Sabhanapandi, Pulak dan Biman Ch. Cheia CIalgebras and is Fuzzy Ideal. Inernaional Journal of Mahemaics Trends and Technology. Vol 33 (2): hal Saeid, A. Borumand dan A. Rezaei Quoien CIalgebras. Bullein of The Transilvania Universiy of Brasov. Vol 54 (5): hal Selvam, P. M. Sihar, T. Priya, dan T. Ramachandran Ani Fuzzy subalgebra and Homomorphism of CI-algebras. Inernaional Journal of Engineering Research and Technology. Vol. 1 (5) : hal Sokolova, Ana Algebraic Srucure, (online). (hp://cs.unisalzburg.a/~anas/eaching/formales 54
STRUKTUR SUBGRUP FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA
LAPORAN PENELITIAN STRUKTUR SUBGRUP FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA Oleh: 1. Mushofa, S.Si 2. Karyai, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciRUANG METRIK FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA
RUANG METRIK FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Negeri Yogyakara Unuk Memenuhi Sebagai Persyaraan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciPENYELESAIAN SISTEM DESKRIPTOR KONTINU
LEMMA VOL I NO. 2, MEI 215 PENYELESAIAN SISTEM DESKRIPTOR KONTINU Siskha Handayani STKIP PGRI Sumaera Bara Email: siskhandayani@yahoo.com Absrak. Dalam peneliian ini akan dibahas penyelesaian dari sisem
Lebih terperinciPELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n untuk d = 1 atau d = 2
Jurnal Maemaika UNAND Vol. No. 1 Hal. 3 36 ISSN : 303 910 c Jurusan Maemaika FMIPA UNAND PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA K 1,m K 1,n unuk d = 1 aau d = DINA YELNI Program Sudi Maemaika,
Lebih terperinciAljabar C* dan Mekanika Kuantum 1
Aljabar C* dan Mekanika Kuanum 1 Oleh: Rizky Rosjanuardi rizky@upi.edu Jurusan Pendidikan Maemaika FPMIPA Universias Pendidikan Indonesia Absrak Pada makalah ini dibahas konsep aljabar-c* dan kaiannya
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY DAN DIMAS HARI SANOSO Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus
Lebih terperinciMATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN
MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN 2301-9115 SUBGRUP MULTI ANTI FUZZY DAN BEBERAPA SIFATNYA Umar Faruk Jurusan Matematika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciMATHunesa (Volume 3 No 3) 2014
IDEAL FUZZY PADA NEAR-RING Dwi Ayu Anggraini Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, e-mail : dwiayuanggraini55@gmail.com Dr.Raden Sulaiman M.Si. Matematika,
Lebih terperinciRING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA FUZZY RING AND ITS PROPERTIES
J. Sains Dasar 2016 5(1) 28-39 RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA FUZZY RING AND ITS PROPERTIES Rifki Chandra Utama * dan Karyati Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta *email:
Lebih terperinciLIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1
LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real
Lebih terperinciUNNES Journal of Mathematics
UJM 6 (1) 2017 UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm STRUKTUR DAN SIFAT-SIFAT K-ALJABAR Deni Nugroho, Rahayu Budhiati Veronica, dan Mashuri Jurusan Matematika, FMIPA,
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Gedung Jurusan Matematika, Yogyakarta - 55281 Bahan Ajar: BAB POKOK BAHASAN
Lebih terperinciBilangan Dominasi Jarak Dua Pada Graf Hasil Operasi Amalgamasi
Bilangan Dominasi Jarak Dua Pada Graf Hasil Operasi Amalgamasi Ilham Saifudin ) ) Jurusan Teknik Informaika, Fakulas Teknik, Universias Muhammadiyah Jember Jl. Karimaa No. 49 Jember Kode Pos 68 Email :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciHubungan antara Keterobservasian dan Keterkonstruksian Sistem Linier Kontinu Bergantung Waktu
Mah Educa Jurnal () (7): 86-95 Jur na l Maem aika Pend i di ka n Maema i ka Email: mejuinibpag@gmailcm Hubungan anara Keerbservasian Keerknsruksian Sisem Linier Kninu Berganung Waku Ezhari Asfa ani adris
Lebih terperinciK-ALJABAR. Iswati dan Suryoto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Semarang 50275
K-ALJABAR Iswati Suryoto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl Prof H Soedarto, SH, Semarang 50275 ABSTRAK -aljabar adalah suatu struktur aljabar yang dibangun atas suatu grup sehingga sifat-sifat yang berlaku
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini dipaparkan dasar-dasar yang akan digunakan pada bagian pembahasan dari skripsi ini. Tinjauan yang dilakukan dengan memaparkan definisi mengenai himpunan fuzzy, struktur
Lebih terperinciDistribusi Normal Multivariat
Vol.4, No., 43-48, Januari 08 Disribusi Normal Mulivaria Husy Serviana Husain Absrak Pada engendalian roses univaria berdasarkan variabel, biasanya digunakan model disribusi normal unuk mengamai kualias
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON *
PENDUGAAN PARAMEER DERE WAKU HIDDEN MARKOV HAMILON * BERLIAN SEIAWAY, YANA ADHARINI DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor Jl Merani, Kampus IPB
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciMATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN
MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN 2301-9115 GRAF TOTAL SUATU MODUL BERDASARKAN SUBMODUL SINGULER Dian Ambarsari (S1 Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciVolume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN
Volume, Nomor, Juni 7 ISSN 978-77 Barekeng, Juni 7 hal6-5 Vol No ANALISIS VARIANS MULTIVARIAT PADA EKSPERIMEN DENGAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Variance Mulivaria Analysis for Experimen wih Complee Random
Lebih terperinciROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.
ROTSI (UTRN) Diajukan unuk memenuhi ugas maa kuliah GEOMETRI TRNSFORMSI yang diampuh oleh Ekasaya ldila., M.Sc. Di susun oleh: NIM: SEKOLH TINGGI KEGURUN DN ILMU ENDIDIKN (STKI) GRUTJl. ahlawan No. 32
Lebih terperinciInfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012
InfiniyJurnal Ilmiah Program Sudi Maemaia STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, Sepember 2012 GRUP PERMUTASI SIKLIS DALAM PERMAINAN SUIT Oleh: Bagus Ardi Sapuro Jurusan Pendidian Maemaia, IKIP PGRI Semarang
Lebih terperinciBAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III Standard Kompetensi 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar: Mahasiswa diharapkan dapat 3.1 Menyebutkan definisi
Lebih terperinciMODEL INVENTORI TINGKAT PERMINTAAN LINEAR, TINGKAT PRODUKSI TERBATAS DAN KEKURANGAN PERSEDIAAN YANG DIPENUHI SAAT PRODUKSI
Roni Hasudungan H e.al. Model Invenory Tingka Linear MODEL INVENTORI TINGKAT PERMINTAAN LINEAR, TINGKAT PRODUKSI TERBATAS DAN KEKURANGAN PERSEDIAAN YANG DIPENUHI SAAT PRODUKSI Roni Hasudungan H, T.P Nababan,
Lebih terperinciPersamaan Differensial Parsial Difusi Homogen pada Selang. dengan Kondisi Batas Dirichlet dan Neumann
Okober 16, Vol. 1, No.1. ISSN: 57-618 Persamaan Differensial Parsial Difusi Homogen pada Selang, dengan Kondisi Baas Dirichle dan Neumann Rukmono Budi Uomo Universias Muhammadiyah Tangerang rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet
JURNAL FOURIER Okober 6, Vol. 5, No., 67-8 ISSN 5-763X; E-ISSN 54-539 Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan eori Floque Syarifah Inayai Program Sudi Maemaika, Fakulas Maemaika dan
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciPenduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar
Kumpulan Makalah Seminar Semiraa 013 Fakulas MIPA Universias Lampung Penduga Daa Pada Rancangan Bujur Sangkar Lain Dasar Idhia Sriliana Jurusan Maemaika FMIPA UNIB E-mail: aha_muflih@yahoo.co.id Absrak.
Lebih terperinciMEMBAWA MATRIKS KE DALAM BENTUK KANONIK JORDAN. Irmawati Liliana. KD Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati
Jurnal Euclid, vol., No., p.568 MEMBW MTRIKS KE DLM BENTUK KNONIK JORDN Irmawai Liliana. KD Program Sudi Pendidikan Maemaika FKIP Unswagai irmawai.liliana@gmail.com bsrak Benuk kanonik Jordan erbenuk apabila
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON Oleh: Nurul Hidayai Mahasiswa S1 Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan dan
Lebih terperinciANTI SUBGRUP FUZZY. Kata Kunci: Lower level subset, Anti subgrup fuzzy, Lower Level Subgrup.
ANTI SUBGRUP FUZZY Ahmad Yasir, Saman Abdurrahman, Nurul Huda Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Email: Ahmad.yasir.syahti@gmail.com ABSTRAK Subgrup yaitu himpunan bagian
Lebih terperinciRING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA SKRIPSI
RING FUZZY DAN SIFAT-SIFATNYA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciMATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN
MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN 2301-9115 RGD ALJABAR Dika Anggun Nandaningrum (S1 Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya)
Lebih terperinci0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1
BAB 7 LIMIT FUNGSI Sandar Kompeensi Menggunakan konsep i fungsi dan urunan fungsi dalam pemecahan masalah Kompeensi Dasar. Menjelaskan secara inuiif ari i fungsi di suau iik dan di akhingga. Menggunakan
Lebih terperinciPenggunaan Penyelesaian Persamaan Aljabar Riccati Waktu Diskrit pada Kendali Optimal Linier Kuadratik dan Sifat-Sifatnya Pembimbing Soleha, M.
Penggunaan Penyelesaian Persamaan Aljabar iccai Waku Diskri pada Kendali Opimal Linier Kuadraik dan ifa-ifanya Pembimbing oleha M.i 9 9 Absrak Bab Bab Permasalahan kendali opimal adalah mendapakan auran
Lebih terperinciSyarat Perlu Dan Cukup Subaljabar Merupakan Ideal di Dalam Aljabar BCI
Syarat Perlu Dan Cukup Subaljabar Merupakan Ideal di Dalam Aljabar BCI 1, 2 Yeni Susanti1, Sri Wahyuni 2 Jurusan Matematika FMIPA UGM Abstrak : Di dalam tulisan ini dibahas syarat perlu dan syarat cukup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan penulisan penelitian diperlukan beberapa pengertian dan teori yang berkaitan dengan pembahasan. Dalam subbab ini akan diberikan beberapa teori berupa definisi,
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciRelasi Kongruensi Fuzzy pada Grup dan Grup Hasil Bagi
Relasi Kongruensi Fuzzy pada rup dan rup asil Bagi Oleh K a r y a t i Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: yatiuny@yahoo.com
Lebih terperinciIDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP
Vol 2 No 2 Bulan Desember 2017 Jurnal Silogisme Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya http://journal.umpo.ac.id/index.php/silogisme IDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP Info Artikel Article History: Accepted
Lebih terperinciMENUJU MEKANIKA KUANTUM MODULAR
MENUJU MEKANIKA KUANTUM MODULAR DIDIK NUR HUDA Program Sudi Teknik Arsiekur Fakulas Teknik, Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Indraprasa PGRI Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Bara, Jagakarsa, Jakara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI
I. PENDAHULUAN. Laar Belakang Menuru Sharpe e al (993), invesasi adalah mengorbankan ase yang dimiliki sekarang guna mendapakan ase pada masa mendaang yang enu saja dengan jumlah yang lebih besar. Invesasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciTeorema-Teorema Utama Isomorphisma pada Near-Ring
urnal Gradien Vol 11 o 2 uli 2015 : 1112-1116 Teorema-Teorema Utama somorphisma pada ear-ring Zulfia Memi Mayasari, Yulian Fauzi, Ulfasari Rafflesia urusan Matematika, Fakultas Matematika dan lmu Pengetahuan
Lebih terperinciSUBGRUP NORMAL PADA Q-FUZZY
SUBGRUP NORMAL PADA Q-FUZZY Elly Anjar Sari Program Studi S1 Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, e-mail :ellyanjar@yahoo.com Dr.Raden Sulaiman M.Si.
Lebih terperinciBAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai
BAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Bab ini membahas suau vekor idak nol dan skalar l yang mempunyai hubungan erenu dengan suau mariks A. Hubungan ersebu dinyaakan dalam benuk A λ. Bagaimana kia memperoleh
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI
rima: Jurnal endidikan Maemaika Vol., No., Juli 7, hal. 33-4 -ISSN: 579-987, E-ISSN: 58-6 ERSAMAAN DIFERENSIAL ARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI Rukmono Budi Uomo Universias Muhammadiyah Tangerang,
Lebih terperinciJurnal Matematika Murni dan Terapan Vol. 4 No. 2 Desember 2010: IDEAL MAKSIMAL DAN IDEAL PRIMA NEAR-RING
IDEAL MAKSIMAL DAN IDEAL PRIMA NEAR-RING Saman Abdurrahman Program Studi Matematika Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 35, 8 Banjarbaru ABSTRAK Penelitian ini membahas ideal near-ring yang
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciTinjauan Terhadap Grup Cogenerated secara Hingga
Jurnal Matematika Integratif ISSN 112-618 Volume 10 No 1, April 201, hal 63-67 Tinjauan Terhadap Grup Cogenerated secara Hingga Edi Kurniadi Program Studi Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Jalan
Lebih terperinciIMAGE DAN PRE-IMAGE TRANSLASI PADA GRUP FUZZY INTUITIONISTIK. Dian Pratama
JMP : Vol. 8 No. 2, Des. 2016, hal. 41-56 IMAGE DAN PRE-IMAGE TRANSLASI PADA GRUP FUZZY INTUITIONISTIK Dian Pratama dianpratama3789@gmail.com ABSTRACT. A intuitionistic fuzzy set in is set gives a membership
Lebih terperinciDrs. H. Karso, M.M.Pd. Modul 11 NILAI EIGEN, VEKTOR EIGEN DAN DIAGONALISASI METRIKS
Drs. H. Karso, M.M.Pd. Modul NILAI EIGEN, VEKTOR EIGEN DAN DIAGONALISASI METRIKS Pendahuluan Modul yang ke- dari maa kuliah Aljabar Linear ini akan mendiskusikan beberapa konsep yang berguna bagi kia sebagai
Lebih terperinciDE-ALGEBRAS, E-LOGIC DAN E-SET THEORY. Denik Agustito
DE-ALGEBRAS, E-LOGIC DAN E-SE HEORY Denik Agustito Pendidikan Matematika, Universitas Sarjanawiyata amansiswa Email: denikagustito@yahoocoid ABSRAK Dalam logika biasa, disjungsi yang digunakan dalam beberapa
Lebih terperinciK-ALJABAR. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Semarang 50275
K-ALJABAR Iswati 1 Suryoto 2 1,2 Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl Prof H Soedarto, SH, Semarang 50275 Abstract K-algebra is an algebra structure built on a group so that characters of a group will apply
Lebih terperinciPERHITUNGAN PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA PASUTRI SEBAGAI PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA EKONOMI
Perhiungan Premi Asuransi Jiwa Dwiguna... PERHITUNGAN PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA PASUTRI SEBAGAI PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA EKONOMI Irma Fauziah Dosen Maemaika FST Universias Islam Negeri Syarif
Lebih terperinciAljabar Linear Elementer
Silabus : Aljabar Linear Elemener MA SKS Bab I Mariks dan Operasinya Bab II Deerminan Mariks Bab III Sisem Persamaan Linear Bab IV Vekor di Bidang dan di Ruang Bab V Ruang Vekor Bab VI Ruang Hasil Kali
Lebih terperinciSEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galatia Ballangan)
SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galaia Ballangan) SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Saionary Disribuion of Swiss Bonus-Malus
Lebih terperinciSaman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru
Jurnal Matematika Murni dan Terapan psilon Vol. 07, No.02, Hal 20-25 KONPLEMEN IDEAL FUZZY DARI NEAR-RING Saman Abdurrahman Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend.
Lebih terperinciKriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian
Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian Rio Yohanes 1, Nora Hariadi 2, Kiki Ariyanti Sugeng 3 Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok, 16424, Indonesia rio.yohanes@sci.ui.ac.id,
Lebih terperinciKarakteristik Invarian Translasional Subhimpunan Fuzzy Relatif terhadap Homomorfisma Ring
Karakteristik Invarian Translasional Subhimpunan Fuzzy Relati terhadap Homomorisma Ring Oleh K a r y a t i Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciR-SUBGRUP NORMAL FUZZY NEAR-RING
R-SUBGRUP NORMAL FUZZY NEAR-RING Saman Abdurrahman Email: samunlam@gmail.com Program Studi Matematika Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRAK Dalam tulisan ini akan dibahas R-subgrup normal fuzzy
Lebih terperinciTM-ALJABAR DAN ASPEK-ASPEK TERKAIT
TM-ALJABAR DAN ASPEK-ASPEK TERKAIT Neni Oktaviani 1, Suryoto 2, Solichin Zaki 3 1,2,3 Program Studi Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang neni_oktaviani@yahoo.co.id
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI
ISSN: 3-989 Vol. V, No. II, April 6 ERSAMAAN DIFFERENSIAL ARSIAL DIFUSI NON HOMOGEN SATU DIMENSI Rukmono Budi Uomo endidikan Maemaika FKI UMT E-mail: rukmono.budi.u@mail.ugm.ac.id Absrak Dalam peneliian
Lebih terperinciKOMPARASI METODE ANFIS DAN FUZZY TIME SERIES KASUS PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN AUSTRALIA KE BALI
E-Jurnal Maemaika Vol. 2, No.2, Mei 2013, 18-26 ISSN: 2303-1751 KOMPARASI METODE ANFIS DAN FUZZY TIME SERIES KASUS PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN AUSTRALIA KE BALI IDA BAGUS KADE PUJA ARIMBAWA K 1, KETUT JAYANEGARA
Lebih terperinciMUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR
MUHG/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR TIM DOSEN 8 VEKTOR DAN NILAI EIGEN /5/7 9.9 Beberapa Aplikasi Ruang Eigen Uji Kesabilan dalam sisem dinamik Opimasi dengan SVD pada pengolahan Cira Sisem Transmisi dan lain-lain.
Lebih terperinciSUB KS-SEMIGRUP FUZZY DAN ASPEK-ASPEK YANG TERKAIT. Tessa Danty Fajriyah 1, Suryoto 2, Widowati 3
SUB KS-SEMIGRUP FUZZY DAN ASPEK-ASPEK YANG TERKAIT Tessa Danty Fajriyah 1, Suryoto 2, Widowati 3 1,2,3 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto,SH.
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciAnalisis Faktorisasi Matriks Tak Negatif
Jurnal Maemaa, Saisa, & Kompuasi Vol. 3 No. Januari 07 Jurnal Maemaa, Saisa & Kompuasi Edisi Khusus Juli 007 Vol. 3, No.,, 4-46, 47-5, Januari January 07 07 47 57 nalisis Fakorisasi Mars ak Negaif bsrak
Lebih terperinciBAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt
BAB ESPONS FUNGSI STEP PADA ANGKAIAN DAN C. Persamaan Diferensial Orde Sau Adapun benuk yang sederhana dari suau persamaan ferensial orde sau adalah: 0 a.i a 0 (.) mana a o dan a konsana. Persamaan (.)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 robabilias 2.1.1 Definisi robabilias adalah kemungkinan yang daa erjadi dalam suau erisiwa erenu. Definisi robabilias daa diliha dari iga macam endekaan, yaiu endekaan klasik,
Lebih terperinciAnalisis Gerak Osilator Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Metode Elemen Hingga Dewi Sartika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1
Analisis Gerak Osilaor Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Meode Elemen Hingga Dewi Sarika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1 1 Jurusan Fisika FMIPA Universias Hasanuddin, Makassar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Grup Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar dari suatu ring dan modul. Definisi 2.1.1 Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ARTION-FUNDO. Naufal Helmi, Mariatul Kiftiah, Bayu Prihandono
Bulein Ilmiah Ma. Sa. dan Terapannya (Bimaser) Volume 5, No. 3 (216), hal 195 24. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI ARTION-FUNDO Naufal Helmi, Mariaul
Lebih terperinciORDER UNSUR DARI GRUP S 4
Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 142 147 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND ORDER UNSUR DARI GRUP S 4 FEBYOLA, YANITA, MONIKA RIANTI HELMI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciLINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) UNTUK SISTEM DESKRIPTOR BERINDEKS SATU
LINEAR QUADRAIC REGULAOR (LQR) UNUK SISEM DESKRIPOR BERINDEKS SAU Muhammad Wakhid Mushoa Program Sudi Maemaika Universias Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakara, mwakhid_m@yahoocom Absrak Dalam makalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciSEMI-HOMOMORFISMA BCK-ALJABAR. Deffyana Prastya A. 1 dan Suryoto 2. Program Studi Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH, Semarang, 50275
SEMI-HOMOMORFISMA BCK-ALJABAR Deffyana Prastya A. 1 dan Suryoto 2 1,2 Program Studi Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH, Semarang, 50275 Abstract. A BCK-algebra is one of the algebraic structure
Lebih terperinciRUANG TOPOLOGI LEMBUT KABUR
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 2 Hal. 122 128 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND RUANG TOPOLOGI LEMBUT KABUR SRI NOVITA SARI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciTINGKATAN SUBGRUP DARI SUBHIMPUNAN FUZZY
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 82 89 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND TINGKATAN SUBGRUP DARI SUBHIMPUNAN FUZZY AFIFAH RAHAYU, NOVA NOLIZA BAKAR Program Studi Matematika, Fakultas
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR ANTENA
BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi
Lebih terperinciMASSA KLASIK SOLITON PERSAMAAN SCHRÖDINGER NONLINEAR
Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol. 14, No. 3, Juli 011, hal 75-80 MASSA KLASIK SOLITON PERSAMAAN SCHRÖDINGER NONLINEAR T.B. Prayino Jurusan Fisika, Fakulas MIPA, Universias Negeri Jakara Jl. Pemuda Rawamangun
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciMATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN
MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN 2301-9115 SEMIGRUP KANSELATIF BERDASARKAN KONJUGAT Muhammad Ilham Fauzi (S1 Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciRestia Sarasworo Citra 1, Suryoto 2. Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP
ENDOMORFISMA DARI BCH-AJABAR Restia Sarasworo Citra 1 Suryoto 1 Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl. Prof. H. Soedarto S. H Tembalang Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstract. BCH-algebras is an
Lebih terperinciMODEL PENYUSUTAN DARAB JUMLAH PESERTA ASURANSI PADA ASURANSI JIWA. Sunarsih 1, Meidar Sakinata 2
MODEL PENYUSUTAN DARAB JUMLAH PESERTA ASURANSI PADA ASURANSI JIWA Sunarsih, Meidar Sakinaa 2 Program Sudi Maemaika FMIPA UNDIP 2 Alumni Program Sudi Maemaika FMIPA UNDIP Absrac Muliple decremen model in
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Sampel dan Kejadian 2.1.1 Definisi Ruang Sampel Himpunan semua hasil semua hasil (oucome) yang mungkin muncul pada suau percobaan disebu ruang sampel dan dinoasikan dengan
Lebih terperinciMatematika EBTANAS Tahun 1988
Maemaika EBTANAS Tahun 988 EBT-SMA-88- cos = EBT-SMA-88- Sisi sisi segiiga ABC : a = 6, b = dan c = 8 Nilai cos A 8 4 8 EBT-SMA-88- Layang-layang garis singgung OAPB, sudu APB = 6 dan panjang OP = cm.
Lebih terperinci