PENGANTAR METODE MAGNETOTELLURIK (MT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR METODE MAGNETOTELLURIK (MT)"

Transkripsi

1 PENGANTAR METODE MAGNETOTELLURIK (MT) I. PENDAULUAN Survy gofisika trutama dimaksudkan untuk mmprolh informasi mngnai distribusi paramtr-paramtr fisik bawah prmukaan sprti kcpatan glombang lastik, rapat massa, kmagntan, klistrikan dan lain lain dari hasil pngukuran fknya di prmukaan bumi atau tmpat lain yang dapat diangkau (lubang bor atau tambang bawah tanah). Dalam survy gofisika mnggunakan mtoda lktromagntik (EM) sifat fisik yang rlvan adalah konduktivitas atau rsistivitas (tahanan-nis) batuan. Bbrapa studi mnunukkan adanya kaitan rat antara tahanan-nis dngan porositas, kandungan fluida (air atau gas) dan tmpratur formasi batuan. Pngaruh masing-masing faktor trsbut trhadap tahanan-nis formasi batuan sangat komplks karna dapat saling tumpang-tindih (ovrlap). Namun scara umum porositas tinggi yang disrtai kandungan gas biasanya dicirikan olh tahanan-nis yang rlatif lbih tinggi. Sbaliknya ika fluidanya brupa air dngan tmpratur tinggi sprti diumpai di darah prospk gotrmal maka hal trsbut dapat brasosiasi dngan darah brtahanan nis rndah. Dngan dmikian pada taraf trtntu mtoda EM dapat digunakan untuk kprluan ksplorasi sumbr daya alam sprti minral, minyak dan gas bumi, gotrmal srta untuk kprluan studi prmasalahan lingkungan. Mtoda magntotllurik (MT) mrupakan salah satu mtoda ksplorasi gofisika yang mmanfaatkan mdan lktromagntik alam. Mdan EM trsbut ditimbulkan olh brbagai pross fisik yang cukup komplks shingga spktrum frkunsinya sangat lbar (0-5 z z). Pada frkunsi yang cukup rndah (kurang dari z), solar wind yang mngandung partikl-partikl brmuatan listrik brintraksi dngan mdan magnt prmann bumi shingga mnybabkan variasi mdan EM. Variasi pada angkah frkunsi audio (audio frquncy band, di atas z) trutama disbabkan olh aktivitas mtorologis brupa ptir. Ptir yang tradi di suatu tmpat mnimbulkan glombang EM yang trprangkap antara ionosfr dan bumi (wav guid) dan mnalar mngitari bumi. Kbrgantungan fnomna listrik magnt trhadap sifat klistrikan trutama konduktivitas mdium (bumi) dapat dimanfaatkan untuk kprluan ksplorasi mnggunakan mtoda MT. al ini dilakukan dngan mngukur scara simultan variasi mdan listrik (E) dan mdan magnt () sbagai fungsi waktu. Informasi mngnai konduktivitas mdium yang trkandung dalam data MT dapat diprolh dari pnylsaian prsamaan Maxwll mnggunakan modl-modl yang rlatif sdrhana. Pada dkad 50-an untuk prtama kali hal trsbut dilakukan dan dibahas scara trpisah olh Tikhonov (950), Rikitak (946), Pric

2 (950), Kato dan Kikuchi (950), Cagniard (953) dan Wait (954) yang kmudian mnadi dasar mtoda MT sbagaimana dibahas olh Vozoff (97). Dngan dmikian mtoda ini masih rlatif baru ika dibandingkan dngan mtoda gofisika lainnya. II. PERSAMAAN MAXWELL Prsamaan Maxwll mrupakan sintsa hasil-hasil ksprimn (mpiris) mngnai fnomna listrik magnt yang didapatkan olh Faraday, Ampr, Gauss, Coulomb disamping yang dilakukan olh Maxwll sndiri. Pnggunaan prsamaan trsbut dalam mtoda MT tlah banyak diuraikan dalam buku-buku pngantar gofisika khususnya yang mmbahas mtoda EM (Kllr & Frischkncht, 966 ; Porstndorfr, 975 ; Rokityansky, 98 ; Kauffman & Kllr, 98 ; 985). Dalam bntuk difrnsial, prsamaan Maxwll dalam domain frkunsi dapat dituliskan sbagai brikut, E B t (a) D t (b) D q (c) B 0 (d) dimana E : mdan listrik (Volt/m) B : fluks atau induksi magntik (Wbr/m atau Tsla) : mdan magnt (Ampr/m) : rapat arus (Ampr/m ) D : prpindahan listrik (Coulomb/m ) q : rapat muatan listrik (Coulomb/m 3 ) Prsamaan (a) diturunkan dari hukum Faraday yang mnyatakan bahwa prubahan fluks magntik mnybabkan mdan listrik dngan gaya grak listrik brlawanan dngan variasi fluks magntik yang mnybabkannya. Prsamaan (b) mrupakan gnralisasi torma Ampr dngan mmprhitungkan hukum kkkalan muatan. Prsamaan trsbut mnyatakan bahwa mdan magnt timbul akibat fluks total arus listrik yang disbabkan olh arus konduksi dan arus prpindahan. Prsamaan (c) mnyatakan hukum Gauss yaitu fluks lktrik pada suatu ruang sbanding dngan muatan total yang ada dalam ruang trsbut.

3 3 Sdangkan prsamaan (d) yang idntik dngan prsamaan (c) brlaku untuk mdan magnt, namun dalam hal ini tidak ada monopol magntik. ubungan antara intnsitas mdan dngan fluks yang tradi pada mdium dinyatakan olh prsamaan brikut, B D (a) E (b) E E (c) dimana : prmabilitas magntik (nry/m) : prmitivitas listrik (Farad/m) : konduktivitas (Ohm - /m atau Simns/m) : tahanan-nis (Ohm.m) Untuk mnydrhanakan masalah, sifat fisik mdium diasumsikan tidak brvariasi trhadap waktu dan posisi (homogn isotropik). Dngan dmikian akumulasi muatan sprti dinyatakan pada prsamaan (c) tidak tradi dan prsamaan Maxwll dapat dituliskan kmbali sbagai brikut, E t (3a) E E t (3b) E 0 (3c) 0 (3d) Tampak bahwa dalam prsamaan Maxwll yang dinyatakan olh prsamaan (3) hanya trdapat dua variabl yaitu mdan listrik E dan mdan magnt. Dngan oprasi curl trhadap prsamaan (3a) dan (3b) srta mnsubstitusikan bsaran-bsaran yang tlah diktahui pada prsamaan (3) akan kita prolh pmisahan variabl E dan shingga, E E t t E t (4a) t (4b)

4 4 Dngan mmprhatikan idntitas vktor x x x dimana x adalah E atau, srta hubungan yang dinyatakan olh prsamaan (3c) dan (3d), maka kita dapatkan prsamaan glombang (prsamaan lmholtz) untuk mdan listrik dan mdan magnt sbagai brikut, E E t t t E t (5a) (5b) Prlu diingat bahwa pada prsamaan trsbut di atas variabl E dan mrupakan fungsi posisi dan waktu. Jika variasi trhadap waktu dapat dirprsntasikan olh fungsi priodik sinusoidal maka, Er (, t) E ( r) i t 0 r (, t) ( r) i t 0 (6a) (6b) dimana E 0 dan 0 masing-masing adalah amplitudo mdan listrik dan mdan magnt, dan adalah frkunsi glombang EM. Dngan dmikian prsamaan (5) mnadi, E ( i ) E (7a) ( i ) (7b) Pada kondisi yang umum diumpai dalam ksplorasi gofisika (frkunsi lbih rndah dari 0 4 z, mdium bumi) suku yang mngandung (prpindahan listrik) dapat diabaikan trhadap suku yang mngandung (konduksi listrik) karna harga untuk -7 = /m. Pndkatan trsbut adalah aproksimasi kadaan kuasi-stasionr dimana waktu tmpuh glombang diabaikan. Eliminasi kbrgantungan mdan trhadap waktu sprti dilakukan untuk mmprolh prsamaan (7) slain dimaksudkan untuk mnydrhanakan prsamaan uga untuk lbih mngksplisitkan aproksimasi kadaan kuasi-stasionr trsbut. Dngan dmikian, prsamaan glombang (5a) dan (5b) mnadi prsamaan difusi, E k E (8a)

5 5 k (8b) dimana k i 0 adalah bilangan glombang yang dapat dinyatakan dalam bntuk, k ( i ) (9) dngan. 0 III. IMPEDANSI BUMI OMOGEN Glombang EM dapat dianggap sbagai glombang bidang yang mrambat scara vrtikal k dalam bumi brapapun sudut atuhnya trhadap prmukaan bumi. al ini mngingat bsarnya kontras konduktivitas atmosfr dan bumi. Pnylsaian prsamaan glombang (8a) dan (8b) yang mrupakan prsamaan difrnsial ord cukup komplks mngingat smua variabl dapat brvariasi trhadap waktu dan posisi dalam sistm koordinat kartsian (x, y, z). Olh karna itu akan kita tinau prmasalahan yang sdrhana trlbih dahulu, yaitu untuk kasus mdium homogn. Modl bumi yang paling sdrhana adalah suatu half-spac homogn isotropik dimana diskontinyuitas tahanan-nis hanya trdapat pada batas udara dngan bumi. Dalam hal ini stiap komponn horisontal mdan listrik dan mdan magnt hanya brvariasi trhadap kdalaman shingga dkomposisi prsamaan (8a) mnghasilkan prsamaan brikut, E z x k E (0) x Solusi lmntr dari prsamaan difrnsial trsbut di atas adalah, E A B x kz kz E A B x i z z i z z (a) (b) dimana, x, y dan z adalah sumbu koordinat kartsian dngan z adalah kdalaman (positif vrtikal k bawah). Scara umum ksponnsial yang mngandung komponn bilangan imainr dari k ( i z ) mnyatakan variasi sinusoidal glombang EM trhadap kdalaman, sdangkan ksponnsial z yang mngandung komponn bilangan riil dari k ( ) mnyatakan faktor atnuasi mnurut sumbu z positif atau ngatif. Konstanta A dan B ditntukan brdasarkan syarat batas.

6 6 Dkomposisi prsamaan (3a), dngan mmprhatikan hubungan (6b) dan prsamaan (a), mnghasilkan komponn mdan magnt brikut, y i 0 E x z k kz kz A B () i 0 Dapat kita buktikan bahwa prsamaan () adalah uga solusi prsamaan difusi untuk mdan magnt (8b). Untuk bumi homogn, kofisin B pada prsamaan () dan () brharga nol, mngingat sumbr mdan EM brsifat kstrn dan amplitudo mdan EM harus mnadi nol pada kdalaman tak hingga. Dngan kata lain suku dngan kofisin A mngandung faktor atnuasi glombang EM trhadap kdalaman (z positif k bawah). Impdansi yang didfinisikan sbagai prbandingan antara komponn mdan listrik dan mdan magnt yang saling tgak lurus dapat diprolh dari prsamaan () dan (), xy yx E x i 0 (3a) y E y i 0 (3b) x Brdasarkan prsamaan trsbut di atas, impdansi bumi homogn adalah suatu bilangan skalar komplks yang mrupakan fungsi tahanan-nis mdium dan frkunsi glombang EM. Dalam hal ini impdansi yang diprolh dari dua pasangan komponn mdan listrik dan mdan magnt yang brbda (Ex y dan E y x ) scara numrik brharga sama mngingat simtri radial mdium homogn atau mdium -dimnsi yang akan dibahas kmudian. Untuk slanutnya impdansi bumi homogn disbut impdansi intrinsik ( I = xy = - yx ). Impdansi komplks dapat pula dinyatakan sbagai bsaran amplitudo dan fasa. Dalam praktk bsaran trsbut lbih sring dinyatakan dalam bntuk tahanan-nis dan fasa sbagai brikut, 0 I (4a) tan Im R I I 45 (4b)

7 7 Tampak bahwa fasa untuk bumi homogn adalah konstan, yaitu 45 yang mrupakan bda fasa antara mdan listrik dan mdan magnt. Prbdaan fasa trsbut dapat brupa bilangan positif atau ngatif brgantung pada pmilihan fungsi variasi trhadap waktu pada prsamaan (6) yaitu it atau i t. IV. IMPEDANSI BUMI BERLAPIS ORISONTAL Dari solusi mdan listrik dan mdan magnt yang brlaku untuk bumi homogn tampak bahwa amplitudo glombang EM mngalami atnuasi scara ksponnsial trhadap kdalaman. Dngan mnggunakan solusi trsbut kita dapat pula mnghitung bsarnya amplitudo glombang EM pada suatu kdalaman trtntu. Skin dpth didfinisikan sbagai kdalaman pada suatu mdium homogn dimana amplitudo glombang EM tlah trrduksi mnadi / dari amplitudonya di prmukaan bumi (ln = atau =.78...). Bsaran trsbut dirumuskan sbagai brikut, 0 (5) dimana adalah tahanan-nis mdium homogn atau kivalnsinya, f. Bsaran skin dpth digunakan untuk mmprkirakan kdalaman pntrasi atau kdalaman invstigasi glombang EM. Untuk kprluan praktis digunakan dfinisi kdalaman fktif yang lbih kcil dari skin dpth yaitu /. Gambar mmprlihatkan kurva-kurva skin dpth dan kdalaman fktif sbagai fungsi dari tahanan-nis mdium dan frkunsi glombang EM. Dari prsamaan (5) dan gambar tampak bahwa makin bsar tahanan-nis mdium dan prioda (T = f - ) glombang EM maka kdalaman invstigasinya makin bsar. Tlah di bahas di atas bahwa impdansi yang dinyatakan sbagai prbandingan antara mdan listrik (E) dan mdan magnt () brgantung pada tahanan-nis mdium atau batuan. Dngan dmikian, impdansi sbagai fungsi dari prioda mmbrikan informasi mngnai tahanan-nis mdium sbagai fungsi dari kdalaman. Brdasarkan hal trsbut mtoda sounding MT dilakukan dngan mrkam data brupa variasi mdan listrik dan mdan magnt pada bbrapa prioda trtntu. Jika tahanan-nis hanya brvariasi trhadap kdalaman, maka modl yang digunakan untuk mrprsntasikan kondisi ini adalah modl -dimnsi (-D). Pada umumnya digunakan modl yang trdiri dari bbrapa lapisan horisontal dngan masing-masing lapisan brtahanan-nis konstan atau homogn dan isotropis (modl bumi brlapis horisontal). Dalam hal ini paramtr modl adalah tahanan-nis dan ktbalan tiap lapisan dngan lapisan trakhir brupa mdium homogn (Gambar ).

8 8 prmukaan 3. h h h 3 z = 0 0 z z z3 n - h n - z n - z n - n Gambar. Modl - dimnsi yang trdiri dari n - lapisan horisontal homogn (bumi brlapis horisontal). Paramtr modl adalah tahanan-nis () dan ktbalan (h) tiap lapisan, lapisan trakhir adalah half-spac dngan ktbalan tak brhingga. Trdapat bbrapa altrnatif cara prhitungan impdansi di prmukaan bumi brlapis horisontal sprti dikmukakan olh Postndorfr (975), Kauffman & Kllr (98), Pdrsn & rmanc (986) srta Ward & ohmann (988). Namun scara umum, prhitungan impdansi trsbut mnggunakan rumus rkursif yang mnghubungkan impdansi di prmukaan dua lapisan yang brurutan. Dari impdansi di prmukaan lapisan trakhir yang brupa mdium homogn (prsamaan (3)) dapat dihitung impdansi di prmukaan lapisan di atasnya, dmikian strusnya scara rkursif hingga diprolh impdansi di prmukaan bumi (lapisan prtama). Pada bagian ini akan dibahas prumusan yang dikmukakan olh Pdrsn & rmanc (986) dngan prtimbangan bahwa rumur rkursif yang dihasilkan lbih sdrhana dan kompak. Disamping itu implmntasi numrik prumusan trsbut lbih mudah dan lbih stabil mngingat adanya prhitungan ksponnsial. Brdasarkan prsamaan () dan (), impdansi pada pada kdalaman z dalam lapisan k - adalah sbagai brikut,

9 9 ( z ) k i 0 A B k z k z k z k z A B k z B A k z B A (6) dimana adalah impdansi intrinsik lapisan k - sprti tlah didfinisikan pada prsamaan (3). Untuk mngliminasi kofisin B A pada prsamaan (6), kita dfinisikan impdansi pada kdalaman z dalam lapisan k - dngan cara yang sama sprti pada prsamaan (6). Kmudian kita prolh harga kofisin B A sbagai fungsi impdansi pada kdalaman z sbagai brikut, B A ( z ) ( z ) k z (7) Substitusi prsamaan (7) k dalam prsamaan (6) mnghasilkan, ( z ) ( z ) ( z ) k z k z k z k z ( z ) ( z ) ( z ) ( z ) ( z ) ( z ) k ( zz) k ( zz) (8) Jika z dan z masing-masing adalah kdalaman prmukaan (top) dan bagian bawah (bottom) lapisan k - maka slisihnya adalah ktbalan lapisan trsbut (h ). Sbagai implikasi kontinyuitas komponn tangnsial mdan listrik dan mdan magnt pada batas lapisan maka impdansi uga kontinyu shingga diprolh ( z ) ( z ). Untuk slanutnya impdansi slalu didfinisikan di prmukaan lapisan ( ( z ) ) shingga dari prsamaan (8) diprolh prsamaan brikut, R R k ( h) k ( h) (9)

10 0 dimana R. Prsamaan (9) mrupakan rumus rkursif yang mnyatakan impdansi di prmukaan lapisan k - sbagai fungsi paramtr lapisan trsbut ( dan h ) dan impdansi di prmukaan lapisan yang trltak di bawahnya (lapisan k - +). Dngan dmikian kita dapat mnghitung impdansi di prmukaan bumi ( ) yang trdiri dari sumlah n - lapisan ika paramtr modl diktahui (rsolusi forward problm) dngan diagram alir yang ditampilkan pada Gambar. Impdansi bumi brlapis horisontal dapat dianggap sbagai impdansi mdium homogn dngan tahanan-nis kuivaln atau tahanan-nis smu shingga brdasarkan analogi dngan prsamaan (4) impdansi trsbut dapat dinyatakan sbagai tahanan-nis smu dan fasa, a 0 (0a) tan Im R (0b) Dalam praktk, kurva sounding yang mnyatakan variasi tahanan-nis mdium sbagai fungsi kdalaman adalah kurva tahanan-nis smu dan fasa sbagai fungsi priod. Untuk mdium dngan tahanan-nis yang brvariasai scara latral mmrlukan rsolusi prsamaan Maxwll dngan modl -D atau 3-D. al ini auh lbih sulit dan komplks karna mlibatkan rsolusi numrik prsamaan difrnsial atau prsamaan intgral. Olh karna itu hal trsbut akan dibahas kmudian.

11 input : layr paramtrs (rsistivity and thicknss) and priods loop ovr priods comput intrinsic impdanc of all layrs (,..., N) loop ovr layrs from (N-)th layr down to comput impdanc of -th layr (q. 3) comput apparnt rsistivity and phas output : apparnt rsistivity and phas as function of priod Gambar. Diagram alir prhitungan rspons MT modl bumi brlapis horisontal (-D). V. PENGAMBILAN DATA LAPANGAN Pada dasarnya pngambilan data di darah survy (data acquisition) MT dilakukan untuk mngtahui variasi mdan EM trhadap waktu, yaitu dngan mngukur scara simultan komponn horisontal mdan listrik (E x, E y ) dan mdan magnt ( x, y ). Sbagai plngkap diukur pula komponn vrtikal mdan magnt ( z ). Olh karna itu, alat ukur MT trdiri dari tiga snsor sinyal magntik (magntomtr) dan dua pasang snsor sinyal listrik (lktroda) bsrta unit pnrima yang brfungsi sbagai pngolah sinyal dan prkam data.

12 Magntomtr yang biasa digunakan adalah tip induksi dngan snsitivitas tinggi (~50 mv/nt) mngingat lmahnya sinyal magntik. Elktroda potnsial sbaiknya dari nis nonpolarizabl porous-pot Cu - CuSO 4 dngan kstabilan yang tinggi trutama trhadap prubahan tmpratur karna pngukuran data MT mmrlukan waktu yang rlatif lama dibanding dngan pngukuran potnsial pada survy golistrik tahanan-nis. Elktroda nis Pb - PbCl atau Cd - CdCl arang digunakan, disamping mahal uga dapat mncmari lingkungan. Unit pnrima trdiri dari dua bagian utama yaitu bagian analog dan bagian digital ssuai dngan bntuk data yang trdapat di dalamnya. Pada bagian analog trdapat dua nis filtr yaitu RFI (radio frquncy intrfrnc) dan notch filtrs masing-masing untuk mngliminasi gangguan atau intrfrnsi dari frkunsi radio dan frkunsi ala-ala listrik dan harmonik-nya (50, 60, 50 dan 80 z atau konfigurasi lain). Khusus kanal lktrik dilngkapi pula dngan pngkompnsasi SP (slf-potntial). Band-pass filtr pada bagian digital brguna untuk mmilah sinyal kdalam 3 angkah frkunsi (LF, MF dan F masing-masing untuk low, mdium dan high frquncy bands) yang saling tumpang-tindih. al ini dimaksudkan untuk mnrapkan amplifikasi dngan gain yang ssuai dngan karaktristik sinyal pada masing-masing angkah frkunsi. Sblum dirkam dalam bntuk numrik (digital), sinyal analog didigitasi dngan frkunsi pncuplikan (sampling frquncy) yang ssuai dngan angkah frkunsinya agar tidak tradi aliasing pada saat rkonstruksi sinyal trsbut untuk mndapatkan informasi yang dikandungnya. Olh karna itu biasanya digunakan frkunsi pncuplikan sampai 4 kali frkunsi yang paling bsar. Stlah mlalui Analog to Digital (A/D) convrtr, data dirkam dalam mdia pnyimpanan data sprti pita magntik atau magnto-optic disk dngan mnggunakan rprsntasi 6 bit (binary digit) atau lbih untuk mnamin ktlitian. Unit pnrima dilngkapi pula dngan alat monitor sinyal yang dapat scara langsung (ral tim) mngontrol kualitas data yang dirkam. al ini dimaksudkan untuk mnghindari prkaman data yang banyak mngandung bising sprti pada saat adanya badai magntik, gangguan lokal dan sbagainya. VI. PENGOLAAN DATA MT ubungan dalam prsamaan (3) Pngolahan data MT dimaksudkan untuk mngkstraksi fungsi transfr antara mdan listrik dan mdan magnt dalam domain frkunsi yang mngandung informasi mngnai distribusi tahanan-nis bawah prmukaan.

13 3 Pada tahap pra-pngolahan data, data mntah yang tlah dirkam mngalami pross diting dan dmultiplxing untuk mnggabungkan data dari stiap kanal yang sama (lktrik atau magntik) untuk masing-masing angkah frkunsi (LF, MF dan F). Data trsbut adalah kluaran dari snsor lktrik dan magntik yang masih brupa harga tgangan listrik trukur. Pross gain rcovry dituukan untuk mngmbalikan faktor prbsaran atau amplifikasi yang tlah digunakan. Disamping itu, pada pross trsbut harga tgangan listrik trukur dikonvrsikan kdalam satuan yang biasa digunakan (mv/km untuk mdan listrik dan nano Tsla atau gamma untuk mdan magnt). Slksi data dalam domain waktu dapat dilakukan scara manual (slksi visual) maupun otomatis dngan mntapkan nilai minimal korlasi data yang dapat ditrima. Korlasi yang dimaksud adalah korlasi silang (cross-corrlation) antara mdan listrik dan mdan magnt yang saling tgak-lurus. asilnya dalam bntuk sri waktu (tim sris) disimpan dalam fil di diskt. Pada tahap analisa spktral, transformasi sri waktu tiap kanal k dalam domain frkunsi mnghasilkan spktrum daya dan uga spktrum silang (powr- dan cross-spctra). Slksi data dalam domain frkunsi didasarkan pada kohrnsinya. Dalam domain frkunsi, hubungan antara komponn horisontal mdan listrik dan mdan magnt dinyatakan olh prsamaan matriks brikut, E E E x y xx yx xy yy x y () dimana adalah tnsor impdansi dngan lmn-lmn bilangan komplks yang dapat pula dinyakan sbagai tahanan-nis smu dan fasa (lihat prsamaan (0b)), i a i (a) i tan Im R i i (b) Disamping itu, antara mdan magnt horisontal dan mdan magnt vrtikal trdapat hubungan sbagai brikut : T T z zx x zy y z T (3)

14 4 dimana T adalah vktor induksi yang dapat digunakan untuk mnghitung paramtr yang diknal sbagai tippr. Dari bsaran impdansi dan tippr inilah dapat diprkirakan informasi mngnai distribusi konduktivitas bawah prmukaan brdasarkan hasil analisa tnsor dan pmodlan. VII. ANALISA TENSOR ubungan antara komponn horisontal mdan listrik dan mdan magnt sprti dinyatakan olh prsamaan () mrupakan kasus umum untuk mdium 3-D dimana tahanan-nis brvariasi trhadap ktiga sumbu x, y dan z. Jika mdium homogn atau brlapis horisontal (-D) maka xx = yy = 0 dan xy = - yx =, dimana adalah impdansi yang diprolh dari komponn horisontal mdan listrik dan mdan magnt yang saling tgak lurus. Dngan kata lain, hubungan antara komponn horisontal mdan listrik dan mdan magnt tidak lagi dinyatakan olh suatu tnsor mlainkan suatu bilangan skalar komplks. Untuk mdium -D dngan sumbu x atau sumbu y sarah dngan urus (strik) maka xx = yy = 0, namun xy - yx. Scara matmatis, kita bisa mnghitung tnsor impdansi yang solah-olh diprolh dngan sistm koordinat pngukuran lain mlalui rotasi. al ini sangat brguna karna arah urus struktur tidak diktahui saat pngukuran dilakukan. Tnsor impdansi trotasi * dirumuskan sbagai brikut : * R R T R cos sin sin cos (4) dimana R adalah matriks rotasi sarah arum dan R T adalah transpos dari R. Dngan asumsi modl -D, arah urus struktur dapat diprkirakan dngan mrotasikan tnsor hingga diprolh tnsor impdansi dngan lmn anti diagonal ( xy atau yx ) maksimal dan lmn diagonal ( xx dan yy ) minimal. Salah satu mtoda klasik untuk mmprkirakan arah trsbut adalah mtoda Swift (Vozoff, 97; 99) : 0 tan 4 * * ( xx yy )( xy yx ) ( xx yy ) ( xy yx ) xx yy xy yx (5) dimana tanda ( )* mnyatakan tanda konyugasi bilangan komplks.

15 5 Prlu diingat bahwa arah 0 sprti didfinisikan di atas masih mngandung ambiguitas ±90 o shingga diprlukan data lain sprti tippr ataupun data gologi untuk lbih mmastikan stimasi trsbut. Jika sumbu x dalam sistm koordimat pngukuran sarah dngan urus maka lmn tnsor hasil rotasi xy dan yx mrupakan impdansi yang brkaitan dngan pngukuran mdan listrik saar urus atau TE-mod (Transvrs Elctric) dan tgak lurus urus atau TM-mod (Transvrs Magntic). Cara lain untuk mnntukan arah kcndrungan struktur (trnd) adalah dngan mnggunakan diagram polar yang mnggambarkan lmn tnsor impdansi (biasanya xx dan xy ) sbagai fungsi rotasi. Sbagai ilustrasi, prubahan bntuk diagram polar dan kurva sounding tahanan-nis smu TE dan TM sbagai fungsi posisinya trhadap kontak vrtikal diprlihatkan pada gambar 3. Brdasarkan asumsi bahwa impdansi mdium -D mrupakan bsaran skalar yang tidak brgantung arah sistm koordinat pngukuran (invariant), maka dari tnsor impdansi diturunkan paramtr yang disbut invarian. Dua impdansi invarian yang banyak digunakan adalah dtrminan dan rata-rata (Brichvsky, 976; Ranganayaki, 984) : dt xx yy xy yx. ( ) avg 05 xy yx (6) Impdansi invarian sangat brguna untuk mmprkirakan struktur scara garis bsar ika mdium tidak trlalu auh mnyimpang dari kondisi -D. Namun dmikian, diprlukan kcrmatan dan khati-hatian dalam intrprtasi yang didasarkan atas hasil pmodlan -D dari impdansi atau tahanan-nis smu invarian. Prinsip stimasi arah kcndrungan struktur dngan rotasi dapat pula ditrapkan pada tippr shingga kita prolh apa yang disbut sbagai tippr strik. Paramtr-paramtr lain untuk mmprkirakan tingkat pnyimpangan mdium dari kadaan idal -D atau -D adalah skw dan lliptisitas impdansi srta tippr skw. VIII. PEMODELAN DAN INTERPRETASI MT Intrprtasi kualitatif didasarkan pada pnampang tahanan-nis smu (psudosction), pta tahanan-nis smu pada bbrapa priod, pta total conductanc srta pta-pta yang mnampakkan hasil analisa tnsor sprti diagram polar, vktor induksi dan sbagainya. Intrprtasi kuantitatif didasarkan atas hasil pmodlan -D dan -D.

16 6 Pmodlan dimaksudkan untuk mngkstraksi informasi yang trkandung dalam data untuk mmprkirakan distribusi tahanan-nis bawah prmukaan mlalui modl-modl. Modl yang paling sdrhana adalah modl -D dimana tahanan-nis brvariasi hanya trhadap kdalaman (z). Modl -D biasanya dirprsntasikan olh modl brlapis horisontal, yaitu modl yang trdiri dari bbrapa lapisan dimana tahanan-nis tiap lapisan homogn. Dalam hal ini paramtr modl adalah tahanan-nis dan ktbalan tiap lapisan. Pmodlan mnggunakan modl -D hanya dapat ditrapkan pada data yang mmnuhi kritria data -D. Namun dmikian, dngan asumsi trtntu pmodlan -D dapat pula ditrapkan pada data yang dianggap mwakili kcndrungan lokal atau struktur scara garis bsar, misalnya impdansi invarian dan impdansi dari TE-mod. Pmodlan -D mnggunakan kurva sounding TE-mod didasarkan atas anggapan bahwa pngukuran mdan listrik sarah urus tidak trlalu dipngaruhi olh diskontinuitas latral tgak lurus urus. Tknik forward modlling dilakukan dngan mnghitung rspons dari suatu modl untuk dibandingkan dngan data impdansi (tahanan-nis smu dan fasa) pngamatan. Dngan cara coba-coba (trial and rror) dapat diprolh suatu modl yang rsponsnya paling cocok dngan data, shingga modl trsbut dapat dianggap mwakili kondisi bawah prmukaan. Tknik invrs modlling mmungkinkan kita mmprolh paramtr modl langsung dari data. Mtoda invrsi Bostick (Jons, 983) mrupakan cara yang cpat dan mudah untuk mmprkirakan variasi tahanan-nis trhadap kdalaman scara langsung dari kurva sounding tahanan-nis smu. Mtod ini diturunkan dari hubungan analitik antara tahanan-nis, frkunsi dan kdalaman invstigasi atau skin dpth (prsamaan ()). Namun prlu diingat bahwa mtoda ini brsifat aproksimatif shingga hanya dapat dilakukan sbagai usaha pmodlan dan intrprtasi pada tahap pndahuluan. Dalam mtoda invrsi kuadrat trkcil (last-squar), modl awal dimodifikasi scara itratif hingga diprolh modl yang rsponsnya cocok dngan data. Adanya aproksimasi atau linarisasi fungsi non-linir antara data dan paramtr modl mnybabkan mtod trsbut sangat snsitif trhadap pmilihan modl awal. Olh karna itu modl awal biasanya ditntukan dari hasil pmodlan tak-langsung atau hasil invrsi Bostick. Kcndrungan trakhir mnunukkan bahwa mtod invrsi tidak hanya dituukan untuk mnntukan satu modl saa mlainkan sumlah bsar modl yang mmnuhi kritria data (misalnya, mtod Mont-Carlo). Estimasi statistik dari modl-modl yang diprolh digunakan untuk mnntukan solusi mtoda invrsi. Kcndrungan baru trsbut trutama ditunang dngan trsdianya komputr pribadi (PC) dan workstations yang dilngkapi dngan procssor brkcpatan tinggi.

17 7 Profil tahanan-nis -D bbrapa titik amat dalam satu lintasan dapat digunakan sbagai modl awal untuk pmodlan -D. Pnylsaian prsamaan yang brlaku untuk mdan listrik dan mdan magnt pada kasus ini mnggunakan mtoda bda hingga (finit diffrnc) atau mtoda lmn hingga (finit lmnt). asil prhitungan dapat ditampilkan dalam bntuk pnampang tahanan-nis smu maupun kurva sounding untuk TE-mod dan TM-mod. PUSTAKA Jons, A.G., 983, On th quivalnc of th Nibltt and Bostick transformation in th magntotlluric mthod, J. Gophys., 53, Kauffman, A.A., Kllr, G.V., 98, Th magntotlluric sounding mthod, Elsvir, Amstrdam. Kauffman, A.A., Kllr, G.V., 985, Inductiv mining prospcting, Part I: Thory, Elsvir, Amstrdam. Kllr, G.V., Frischkncht, F.C., 966, Elctrical mthod in gophysical prospcting, Prgamon Prss. Ranganayaki, R.P., 984, An intrprtiv analysis of magntotlluric data, Gophysics, 49, Vozoff, K., 97, Th magntotlluric mthod in th xploration of sdimntary basins, Gophysics, 37, Vozoff, K., 99, Th magntotlluric mthod, in Elctromagntic mthods in applid gophysics, Vol. Application, M.N. Nabighian (d.), SEG Publishing. Pdrsn, J., rmanc, J.F., 986, Last squars invrsion of on-dimnsional magntotlluric data : An assssmnt of procdurs mployd by Brown Univrsity, Surv. Gophys., 8, Porstndorfr, G., 975, Principls of magntotlluric prospcting, in G. Kuntz and D.S. Parasnis (ds.), Goxploration Monographs,. Rokityansky, I.I., 98, Golctromagntic invstigation of th arth's crust and mantl, Springr-Vrlag, Brlin.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. II, No. 1 (2012), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. II, No. 1 (2012), Hal ISSN : POSITRON, ol. II, No. 1 (1), al. 3-8 ISSN : 31-497 Pndugaan Potnsi Bijih Bsi Di Dsa Bulik Kcamatan Nanga Bulik Kabupatn Lamandau Kalimantan Tngah Dngan Mtod Gomagnt Joko Sampurno *) *) Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci

Materike April 2014

Materike April 2014 Matrik-6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 10 April 014 Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna ( difrnsial Contoh ' ' '' ' Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna

Lebih terperinci

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL BAB DISTRIBUSI IDUK DA DISTRIBUSI SAMEL.. EDAHULUA Jika suatu bsaran mmiliki nilai ssungguhnya sdangkan hasil ukurnya adalah maka kita mngharapkan hasil pngamatan mndkati, namun knyataannya tidak slalu

Lebih terperinci

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas Pngaruh Posisi Pipa Sgi Empat dalam Aliran Fluida Trhadap Prpindahan Panas Kaprawi Jurusan Tknik Msin, Fakultas Tknik UNSRI, Palmbang E-mail: kaprawis@yahoo.com ABSTRAK Sbuah pipa brpnampang sgi mpat dipasang

Lebih terperinci

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015 Matri k - 6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 30 Mart 015 Industrial Enginring UNS ko@uns.ac.id Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna difrnsial Contoh '

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

JURUSAN FISISKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

JURUSAN FISISKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Solusi Prsamaan Schrödingr onlinir Untuk Mndiskripsikan Soliton Dari Prambatan Pulsa Optik Dalam Mdium Disprsif onlinir Munawar Kholil JURUSA FISISKA UIVERSITAS EGERI MALAG ITISARI sbuah pulsa optik dapat

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Hendra Gunawan. 29 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hndra Gunawan Smstr I, 013/014 9 Novmbr 013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Ssorangygtingginya~1,60 m brdiri ditpiatastbing, mlihat lh k laut yang brada ~18,40 m di bawahnya. Pada saatitu

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER Tomi Tristono 1 1 adalah Dosn Fakultas Tknik Univrsitas Mrdka Madiun Abstract A hat transfr modl of a-multilayrs cylindrical shap with

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN

ELEKTROMAGNETIKA TERAPAN KTROMAGNTIKA TRAPAN GOMBANG INTAS MDIUM D W I A N D I N U R M A N T R I S U N A N G S U N A R YA H A S A N A H P U T R I AT I K N O V I A N T I POKOK BAHASAN PNDAHUUAN KOFISIN PANTU, KOFISIN TRUS, DAN

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier TKE 403 SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT Kuliah 5 Transformasi Fourir Bagian II Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Tknik Elkro Fakulas Tknik dan Ilmu Kompur Univrsias Mrcu Buana Yogyakara 009 KULIAH 5

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK MODELING PENGTURN KECEPTN MOTOR DC DENGN SIMULINK Olh : I N Satya Kumara Staf Pngajar Tknik Elktro Univrsitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali Email: ins_kumara@yahoo.com Intisari Motor arus sarah (motor

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri. Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1 8. FUNGSI TRANSENDEN MA4 KALKULU I 8. Fungsi Invrs Misalkan : D R a y dngan () Dinisi 8. Fungsi y () disbut satu-satu jika (u) (v) maka u v atau jika u v maka ( u) ( v) y y y u v ungsi y satu-satu ungsi

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 A ANDAAN TEORI Pngrtian MM Multi vl Markting MM adalah salah satu contoh unit usaha yang brpola bisnis unik, yang sdang brkmbang di dalam bidang pnjualan barangbarang kbutuhan manusia, mulai brupaya

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

2.1 Persamaan Gerak Roket dalam Ruang Tiga Dimensi

2.1 Persamaan Gerak Roket dalam Ruang Tiga Dimensi BAB DASAR TEOR. Prsamaan Grak Rok dalam Ruang Tiga Dimnsi Prsamaan grak rok di bidang ruang iga dimnsi pada Taa Acuan Koordina Bnda diurunkan dari Prsamaan Dinamik Rok [Rf. ] sbagai briku: Grak Translasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1 8. FUNGSI TRANSENDEN MA4 KALKULU I 8. Invrs Fungsi Misalkan : D R! y dngan () Dinisi 8. Fungsi y () disbut satu-satu jika (u) (v) maka u v atau jika u v maka ( u) ( v) y y y u v ungsi y satu-satu ungsi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA.1 Komposisi Abu Skam Padi Bbrapa studi tlah dilakukan untuk mnganalisis kadar silika di dalam abu skam padi. Trdapat prbdaan tntang kadar silika dalam abu skam padi yang kmungkinan

Lebih terperinci

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU J. Math. and Its ppl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 829-605X Vol. 4, No. 2, Dsmbr 207, 5-24 PENERPN MIN PLUS LGEBR PD PENENTUN RUTE TERCEPT DISTRIBUSI SUSU Vivi Suwanti, Poht Bintoto 2, Riski Nur Istiqomah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA

KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA KOMPUTASI DAN DINAMIKA FLUIDA TUGAS Olh RIRIN SISPIYATI NIM : 006003 Program Studi Matmatia INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 009 Ercis 40 Ta as initial spctrum a bloc function nonzro for ½. Animat th initial

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID 129 Kontrol Trakcing Laras Mriam 57mm dngan Mnggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID Jki Saputra, M. Aziz Muslim, dan Rini Nur Hasanah Abstrak Laras mriam adalah salah satu bagian bsar dari kontruksi

Lebih terperinci

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP

ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PADA KAYU: PAKU DAN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP Karya Tulis ALAT-ALAT SAMBUNG MEKANIS PAA KAYU: PAKU AN BAUT OLEH: EVALINA HERAWATI, S.Hut, M.Si NIP. 13 303 840 EPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEAN 008 Evalina Hrawati

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG

PENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG x u comparator MVV RMVV vcc rst vcc rst COUNTER IC 407 COUNTER IC 407 0 0 switch cntral N N2 N3 N4 switch cabang rlay rlay snsor snsor out put out put BLOCK RANGKAIAN RELA BLOCK RANGK TRANSDUCER AC AC

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

MODEL PENGENALAN POLA : KASUS PEMILAHAN WARNA SUARA SARON DAN BONANG PADA GAMELAN JAWA

MODEL PENGENALAN POLA : KASUS PEMILAHAN WARNA SUARA SARON DAN BONANG PADA GAMELAN JAWA MODEL PEGEALA POLA : KASUS PEMILAHA WARA SUARA SARO DA BOAG PADA GAMELA JAWA Sumarna #1, Risanuri Hidayat, Ph. D. *2 # Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Tknik Elktro FT UGM *Dosn Pasca Sarjana Jurusan Tknik

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

Pengendalian Shunt Active Power Filter (SAPF) Berbasis Fuzzy-Neural Network

Pengendalian Shunt Active Power Filter (SAPF) Berbasis Fuzzy-Neural Network ELEKRIKA Volum, Nomor, ptmbr 7 IN: 97-796 Pngndalian hunt Activ Powr Filtr (APF) Brbasis Fuzzy-Nural Ntwork Awan Ui Krismanto dan Yusuf Ismail Nakhoda Jurusan knik Elktro, Institut knologi Nasional alang

Lebih terperinci