Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas"

Transkripsi

1 Pngaruh Posisi Pipa Sgi Empat dalam Aliran Fluida Trhadap Prpindahan Panas Kaprawi Jurusan Tknik Msin, Fakultas Tknik UNSRI, Palmbang ABSTRAK Sbuah pipa brpnampang sgi mpat dipasang mlintang dalam aliran fluida viskos yang brtmpratur lbih tinggi. Posisi pipa dalam aliran yaitu salah satu bidang pipa tgak lurus dngan datangnya aliran, salah satu sudut pipa diarahkan dngan datangnya aliran dan sudut pipa yang lbih bsar atau lbih kcil dari 9 o diarahkan dngan datangnya aliran. Mlalui studi numrik dngan Mtod Volum Hingga, didapatkan bahwa posisi pipa dngan salah satu sudut sgi mpatnya diarahkan k datangnya aliran mmpunyai prpindahan panas lbih baik dibanding dngan pipa yang mana salah satu dindingnya dipasang tgak lurus dngan aliran. Smakin bsar sudut pipa yang diarahkan k aliran maka smakin bsar prpindahan panasnya, dan sbaliknya. Stiap prubahan sudut pipa sgi mpat 5 o akan mmbuat prubahan prpindahan panas skitar,5%. Kata kunci: Fluid vlocity, rctangular pip, flow, hat transfr, finit volum mthod. ABSTRACT A rctangular pip is placd prpndicularly to viscous fluid flow which has highr tmpratur. Th positions of a rctangular pip in th flow ar on of th rctangular wall placd prpndicularly to th flow, on of th cornr of rctangular pip placd to th dirction of coming flow and on of th cornr with angl of lss or gratr than 9 o placd to th dirction of coming flow. With numrical study by using Finit Volum Mthod, is obtaind that th position of pip in which on of th cornr dirctd to th coming flow has good hat transfr whn compard with rctangular pip of which on of th rctangular sid dirctd prpndicularly to th coming flow. Mor th angl of cornr will giv mor th hat transfr and vic vrsa. Evry variation of 5 o of wall angl of pip maks th variation of hat transfr approximatly.5%. Kywords: Fluid vlocity, rctangular pip, flow, hat transfr, finit volum mthod. PENDAHULUAN Pada sbagian bsar alat pnukar panas (hat xchangr), pipa (tub) pnukar panas brbntuk bulat yang mana pipa bntuk ini banyak trsdia di pasaran. Bntuk-bntuk pipa lain yang tidak bulat yang dapat diumpai pada hat xchangr sprti bntuk llip dan mmanang br-radius. Hat xchangr dngan tub sgi mpat sudah digunakan diantaranya untuk mnyrap panas dari gas buang ngin, yang mana mdia pnyrap adalah air. Slanutnya, tub sgi mpat ini dikmbangkan lagi kmampuan prtukaran panasnya dngan mmasang sirip (studs) pada bagian dalam. Tub yang tlah diplaari di atas adalah bntuk sgi mpat yang mana sisi-sisinya saling tgak lurus. Untuk tub brpnampang sgi mpat yang mana sudutsudutnya tidak saling tgak lurus blum diumpai dalam hat xchangr. Walaupun dmikian, bntuk trsbut sangat pnting untuk ditinau mngnai karaktristik aliran dan prpindahan panasnya. Untuk prpindahan panas pada pipa bulat, tlah banyak diuraikan dalam banyak litratur yang lain. Untuk pipa bulat, pnmpatan posisi pipa bulat dalam aliran sbagai pnukar panas tidak sulit. Akan ttapi, untuk pipa sgi mpat maka posisi dalam aliran harus sdmikian agar pross prpindahan panas bralan dngan baik. Posisi pipa sgi mpat ada bbrapa macam, dapat dipasang dngan posisi yang mmbuat salah satu bidangnya tgak lurus trhadap datangnya aliran, dan dapat pula dipasang dngan sudut prtmuan bidang pipa diarahkan pada datangnya aliran. Pipa sgi mpat dapat brupa kmpat sisi bidang (dinding) saling tgak lurus, srta dapat tidak saling tgak lurus atau sudut-sudutnya tidak sama dan dapat pula sgi mpat yang mana sisi-sisinya tidak sama panang. 8

2 Kaprawi, Pngaruh Posisi Pipa Sgi Empat Mlihat brbagai bntuk dari pnampang pipa sgi mpat maka banyak skali kmungkinan gomtri dan posisi pipa sgi mpat trhadap datangnya aliran. Olh karna itu prlu dibrikan suatu studi tntang bbrapa bntuk posisi pipa sgi mpat trsbut trhadap prpindahan panasnya apabila fluida mngalir di sklilingnya. Pipa sgi mpat yang diplaari dalam tulisan ini adalah pipa sgi mpat sama sisi yang mana saling tgak lurus, dan pipa sgi mpat sama sisi ttapi dua sudutnya sama bsar (bntuk aaran gnang). Pipa trsbut dipasang dalam aliran yang mana salah satu sudutnya diarahkan dngan datang aliran yang mnabraknya dan salah satu sisi diarahkan dngan aliran scara tgak lurus (Gambar ). Slain itu dibrikan uga pngaruh prubahan sudut sgi mpat trhadap prpindahan panasnya. Sbuah pipa brpnampang sgi mpat sama sisi yang mana saling tgak diarahkan pada datangnya aliran maka bntuknya trhadap arah aliran trdiri dari dua bidang miring yang simtris trhadap garis horizontal yang mmblah sudutnya. Dngan dmikian sudut antara datangnya aliran dngan bidangnya adalah 45 o. Apabila salah satu sisi dari pnampang dipasang tgak lurus dngan aliran maka aliran akan mnybar vrtikal k atas dan k bawah sarah bidangnya dan titik stagnasi trltak pada tngah dinding pipa. Studi ini dilakukan scara numrik untuk mngtahui bsar prpindahan panas trhadap pipa sgi mpat sprti yang tlah ditrangkan di atas. Pnylsaian prsamaan lapisan batas hidrodinamik dan lapisan batas trmal akan mmbrikan karaktristik hidrodinamik yang brkaitan rat dngan karaktristik trmal dari aliran di skitar pipa sgi mpat. Pipa Sgi Empat METODE PENELITIAN Sbuah pipa brpnampang sgi mpat, dngan panang pipa diasumsikan tak brhingga, dapat dipasang mlintang trhadap aliran pada bbrapa posisi sprti ditunukkan olh Gambar. Pipa sgi mpat dngan lbar smua dindingnya sama atau dngan pnampang sgi mpat sama sisi dan kmpat sudutnya sama bsar dapat dipasang dngan sudut karah datangnya aliran (Gambar a), atau salah satu bidangnya tgak lurus dngan aliran (Gambar b). Sdangkan sgi mpat yang mana kdua sudutnya sama bsar dan dngan mmbntuk sgi mpat aaran gnang dipasang dalam aliran dapat dilihat pada Gambar c. Bila salah satu sudut sgi mpatnya dipasang k arah datangnya aliran maka pipa akan simtris trhadap garis sumbu horizontal, shingga dapat diplaari hanya satu bagian saa, katakan bagian atas. Di atas bidang mulai dari titik sparasi aliran sampai k bagian blakang, tradi aliran balik atau vortx. Darah di atas bidang ini disbut darah mati yang mana prpindahan panas di darah ini tidak dapat dinyatakan dngan formulasi matmatik. Prpindahan panas yang dapat dianalisa scara matmatik adalah pada dinding di dpan titik sparasi. Apabila salah satu dindingnya diarahkan tgak lurus dngan datangnya aliran maka aliran akan mnybar k atas dan k bawah srta titik stagnasi trltak pada tngah sisi dari bidang. Apabila dua sudut dari sgi mpat lbih kcil dari 45 o maka bntuk pnampang adalah sprti ditunukkan olh Gambar c. Sbaliknya sudut ini dapat lbih bsar dari 45 o. Apabila dinding ini diamati maka hal trsbut mrupakan dinding/bidang miring atau bidang tgak lurus. Karaktristik hidrodinamik dan trmal aliran dinyatakan dngan prsamaan lapisan batas hidrodinamik dan trmal. Dalam studi ini pipa sgi mpat dngan konfigurasi sprti Gambar adalah yang akan kita plaari. Khusus untuk α = 9 o maka konfigurasi pipa sprti Gambar b. Prsamaan Lapisan Batas Hidrodinamik Prsamaan lapisan batas aliran pada dinding miring dibrikan olh prsamaan momntum aliran yang mrupakan profil kcpatan apabila dislsaikan. Prsamaan trsbut untuk dua dimnsi dan dalam koordinat Cartsius adalah sbagai brikut []: dp u u v = υ ρ dx () (a) (b) (c) Gambar. Posisi Pipa Sgi Empat dalam Aliran 8

3 JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 9, No., Oktobr 7: 8 86 dan prsamaan kontinuitas : v = () u dan v adalah kcpatan masing-masing dalam arah x dan y. Gradin tkanan dalam prsamaan () dapat digantikan dngan: dp du = U (3) ρ dx dx U(x) adalah kcpatan aliran auh dari dinding. Untuk aliran pada dinding miring dngan sudut kmiringan α = βπ/ ditunukkan olh Gambar, maka U(x) dibrikan dalam bntuk powr-law brikut brikut []: U(x) = Cx m (4) dngan m β = m dimana, m : Falknr-Skan powr-law paramtr. Dari prsamaan (4), bila m = maka dinding adalah datar dan U(x) = C. Untuk aliran pada dinding datar maka U(x) = Uo yang mana Uo adalah kcpatan aliran datang, shingga C = Uo. Bila x =, U(x=) = akan ttapi harus U(x=) = Uo. Olh karna itu agar profil kcpatan mmnuhi Prsamaan (4) maka: m U ( x) = U o ( x ) (5) Bntuk tak-brdimnsi dari (5) adalah: U ( x) m = = ( x (6) U o U ) U pada Prsamaan (6) adalah variabl kcpatan tak brdimnsi arah x auh dari dinding. Dalam hal ini x = x/l dimana L adalah panang bidang miring arah x (Gambar ). Prsamaan lapisan batas dinormalisasi dngan variabl tak-brdimnsi dalam bntuk sbagai brikut [3]: u v = U du dx u dan prsamaan kontinuitas () mnadi: v = dan dngan kondisi batas sbagai brikut: u = v = pada dinding, y = u = U auh dari dinding, y = u = pada x = Prsamaan Lapisan Batas Trmal Prsamaan lapisan batas trmal dibrikan brikut ini []: T T T u v = λ () dimana: T = Tmpratur fluida λ = Difusivitas trmal fluida T dinormalisasi dngan variabl tmpratur takbrdimnsi sbagai brikut []: T Ts T = T Ts dimana: T = Tmpratur fluida auh dari dinding pipa Ts = Tmpratur dinding pipa (8) (9) () Dngan dmikian maka prsamaan () mnadi []: T T T u v = () Pr dimana: Pr = Bilangan Prandtl Kondisi batas: T = pada dinding, y = T = auh dari dinding, y = T = pada x = Gambar. Pnamopang atas Pipa Sgi Empat y y = R, u u =, U ol R =, v v = R, L U o υ U o p p = (7) ρ U Dngan mnggunakan variabl trsbut maka prsamaan () mnadi [3]: Gambar 3. Volum Elmntr 8

4 Kaprawi, Pngaruh Posisi Pipa Sgi Empat Mtod Pnylsaian Prsamaan Prsamaan (8), (9) dan () akan dislsaikan dngan Mtod Volum Hingga. Mtod ini dikmbangkan olh Patankar dan Spalding [4]. Untuk ringkasnya, mtod ini, langkah prtama adalah mngintgralkan prsamaan pada suatu volum lmntr V (Gambar 3). Prsamaan kontinuitas (9) dikalikan dngan u mnadi: v u u = (3) Tambahkan prsamaan (3) dngan prsamaan (8) dan didapatkan: ( u u ) ( u v dngan S = U du dx ) u = S (4) Prsamaan (4) diintgralkan pada lmn V dan untuk mnydrhanakan pnulisan supr skrip dihilangkan maka didapatkan: y s n n xn ys [ uu] x dy [ uv] dx Sdxdy dx n = y i yi x xn Stlah diintgralkan maka didapatkan: n * n n n n n n ( u u u u )( ys yi ) ( vs us vi ui ) x = n n n n u u u u S x( ys yi ) x x (5) y y y y V x xn * u dibrikan dari prsamaan kontinuitas agar bagian dari prsamaan trsbut linir. Stlah disusun maka prsamaan diskrtisasi lapisan batas dapat ditulis sbagai: n n n n n n n a u bu cu = d (6) dngan a, b, c, dan d adalah kofisin prsamaan dan kcpatan vrtikal dihitung dngan prsamaan kontinuitas: v n n y n n = v ( u u ) (7) x Mtod pnylsaian prsamaan () dilakukan dngan mtod yang sama sprti di atas dan stlah pngintgralan didapatkan sbagai brikut: n n n n n n f T g T T = h (8) Kofisin prsamaan, f, g dan h adalah idntik dngan kofisin a, b, c dan d yang tlah didapatkan n ys yi di atas, namun ada komponn T yang mnggantikan sbagian u. Pnylsaian Prsamaan Diskrtisasi Gambar 4. Diskrtisasi Bidang Gambar 4 mnunukkan kisi numrik dimana (n, ) adalah msh point. Msh point dibri nomor dngan n naik scara progrsif dalam arah tangnsial yang dimulai dari n = pada pangkal bidang sampai dngan n = L. Subskrip naik scara progrsif dalam arah radial dngan =,,,, M dihitung mulai dari dinding pipa. Prsamaan diskrtisasi (6) dan (8) dimana variabl dngan subskrip n mnyatakan variabl tak-diktahui yaitu variabl yang ingin dihitung, sdangkan subskrip n mnyatakan variabl yang diktahui. Prsamaan-prsamaan trsbut mmbntuk matrik tridiagonal pada kofisinnya dan olh karna itu prsamaan trsbut dislsaikan dngan mtod Cholski. u dan v dalam kofisin-kofisin prsamaan yang brsubskrip n pada awalnya adalah nilai u dan v pada kondisi batas x =. Mulai dari n = dan digunakan prsamaan (6) dngan =,, 3,, M- maka didapatkan sumlah M- prsamaan alabar linir. Kofisin prsamaan trsbut mmbntuk matrik tiga-diagonal. Dari prsamaan ini dihitung u =, u =,, u =M- dngan mnggunakan nilai u =, u =,, u =M- yaitu kcpatan pada kondisi batas pada x =. u yang tlah didapat ini digunakan untuk mnghitung komponn kcpatan vrtikal v, v,, v M dngan prsamaan (7). Kmudian sama halnya dngan prsamaan (8), kita hitung T, T, T T,, T. Slanutnya untuk n =, dapat dihitung u, u, u,, u dngan (6), kmudian hitung M 3 v, 3 v,, M v dngan (7) dan M 3 4 T, T, T T 4,, T M dihitung dngan prosdur yang sama sprti di atas. Prhitungan dilanutkan sampai dngan = L yaitu: u L L, v L dan T, dngan = 83

5 JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 9, No., Oktobr 7: 8 86,,, M-. Dalam prhitungan ini, diambil umlah titik masing-masing M = 5 dan L =. HASIL DAN ANALISA Prhitungan numrik dilakukan untuk m atau o α 9 o. Gambar 5 dibrikan sbagai contoh hasil numrik. Gambar ini mnunukkan pngaruh profil kcpatan spanang dinding pipa untuk α = 45 o. Pada dinding dkat sisi masuk aliran atau x yang kcil, kmiringan profil linir dalam darah laminar sub-layr adalah lbih bsar. Hal ini mnunukkan bahwa pada kcpatan yang brarak sama dari dinding pipa, kcpatan akan lbih tinggi pada darah yang smakin dkat dngan sisi masuk. Sbaliknya pada darah yang auh dari dinding, kcpatan pada darah sisi masuk lbih kcil. Kcpatan auh dari dinding mrupakan kondisi batas dan bntuknya sprti dibrikan prsamaan (6) dan untuk x =,9 maka kcpatan mncapai, kali lbih bsar dari kcpatan masuk. Tbal lapisan batas smakin bsar bila smakin mnauhi dari sisi masuk (x smakin naik). Prpotongan profil kcpatan tradi pada arak y dan hal ini brarti trdapat kcpatan yang sama pada darah trsbut. Darah prpotongan ini akan brgsr posisinya dan akan hilang pada α = 9 o, sprti ditunukkan olh Gambar 6. Untuk α = 9 o, kcpatan smakin naik dngan knaikkan x. Pada x =,4 kcpatan mncapai,4 kali lbih bsar dari kcpatan masuk. Tbal lapisan batas mnurun dngan knaikkan kmiringan dinding. Ssungguh-nya, untuk α = 9 o dinding pipa mnadi tgak lurus aliran dan titik stagnasi trltak pada tngah dinding shingga lapisan batas tradi mulai dari tngah dinding sampai dngan uung dinding saa. u x =,,4,6, y Gambar 5. Profil Kcpatan (α = 45 O ) u x =,,4,6, Gambar 6. Profil Kcpatan (α = 9 O ). u /u α = 4 6 y Gambar 7. Profil Kcpatan (x=,9) Gambar 7 mnunukkan profil kcpatan pada x =,9 untuk bbrapa sudut kmiringan. Kcpatan dinormalisir trhadap kcpatan aliran xtrior atau kcpatan auh dari dinding, u. Dapat diamati dari gambar bahwa untuk α = o, hal ini brarti bidang mnadi datar dan profil kcpatannya adalah profil kcpatan aliran pada bidang datar. Bntuk profil brbda satu sama lain, Smakin naik α maka smakin las prbdaannya. Profil kcpatan linir yang dkat dngan dinding, smakin naik kmiringannya bila α smakin naik dan komponn kcpatan linir ini tradi pada darah y yang lbih bsar untuk α yang lbih kcil. y 84

6 Kaprawi, Pngaruh Posisi Pipa Sgi Empat Kofisin hambat, CD dibrikan dalam Tabl yang mnunukkan bsarnya hambatan akibat gskan untuk kmiringan dinding untuk bbrapa kmiringan dinding pipa. Dari Tabl dapat dilihat bahwa CD naik dngan knaikan α dari 3 o k 85 o dan turun bila α mncapai 9 o. Kofisin hambat maksimum tradi pada α = 85 o. Bila sudut 6 o < α < 9 o, pipa sgi mpat dngan kmpat sisinya sama panang dan simtris trhadap sumbu horizontal tidak bisa diralisasikan gomtri pipa trsbut. Tabl. Kofisin hambat α( o ) R C D = dx 4 R / α( o ) R CD y= 3 5,698 5,335 8,34, ,9 5,33 85,479, ,756 5,796 9,949,7 75 5,867,7 T ,5,3 x =,,9 α = 45º Gambar 8.. Tmpratur (Pr = 5) Gambar 8 mnrangkan profil tmpratur aliran pada bbrapa nilai x untuk kmiringan α = 45 o dngan Pr = 5 (liquid). Pada gambar ini ditunukkan bahwa profil tmpratur sbagian bsar brubah scara linir dari dinding pipa. Pada arak yang sama dari dinding (y yang sama) didapatkan bahwa smakin x naik maka akan smakin turun tmpraturnya. Tbal lapisan batas trmal naik siring dngan brtambahnya x. Gradin tmpratur pada dinding smakin naik pada darah sisi masuk dan hal ini mnunukkan prpindahan panas akan lbih bsar apabila tbal lapisan batas mngcil dan sbaliknya. Prpindahan y panas smakin naik apabila angka Prandtl smakin naik, hal ini ditunukkan olh Gambar 9 pada darah x =,5. Prbdaan tmpratur adalah signifikan apabila angka Pr kcil pada y yang sama. Profil tmpratur idntik dngan profil kcpatan shingga dapat dikatakan bahwa tmpratur smakin turun apabila α smakin kcil dan sbaliknya. T Pr =,7 α = 45º Gambar 9. Tmpratur (x =,5) 3.5 Nu/ R α = 45º α = 9º 3 4 Pr Gambar. Variasi Nu dngan Pr Prpindahan panas yang dinyatakan dngan angka Nusslt rata-rata yang dibrikan olh Gambar untuk α = 45 o dan 9 o, yaitu pipa sgi mpat yang mana bidangnya saling tgak lurus dngan posisi pipa dalam aliran fluida sprti Gambar a dan b. Untuk α = 9 o, angka Nusslt dihitung mulai pada x y 85

7 JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 9, No., Oktobr 7: 8 86 = sampai,5. Dari gambar dapat dilihat bahwa prbdaan prpindahan panasnya sangat signifikan. Pada angka Prandtl yang sama prpindahan panas pipa dngan α = 45 o lbih bsar. Luasan pnampang prpindahan panas pada pipa dipasang 45 o adalah dua kali lbih bsar untuk dari α = 9 o. Untuk pipa dipasang yang mana salah satu pnampangnya dipasang pada posisi tgak lurus aliran (α = 9 o ) maka aliran fluida akan mngnai hanya satu sisi saa shingga arah aliran akan trbagi dua yaitu k bagian atas dan bawah. Hal ini akan mmbuat sumbu simtris trltak pada tngah sisi bidang pipa. diarahkan k datangnya aliran mmpunyai prpindahan panas lbih baik dibandingkan dngan pipa yang mana salah satu dindingnya dipasang tgak lurus dngan aliran. Variasi kdua sudut dinding sgi mpat dngan lbar dinding yang sama mmpngaruhi bsar prpindahan panasnya, smakin naik sudutnya maka smakin naik scara linir prpindahan panasnya dan sbaliknya. Stiap prubahan sudut kmiringan 5 o maka prubahan prpindahan panas skitar,5%. Batasan yang dapat diralisasikan sbaiknya untuk pipa sgi mpat dngan gomtri 45 o α 6 o..5 Nu/ R Pr =,7 DAFTAR PUSTAKA. Frank P. Incorpra, Fundamntals of Hat and Mass Transfr, Wily & Son, Singapor, 5.. F. Whit, Viscous Fluid Flow, Mc Graw-Hill, Singapor, Jian-Zhong Xu and Wn-Shng Yu, On th Slightly Rducd Navir-Stoks Equations, Journal of Fluids Enginring, Vol.9, No., SV. Patankar and D.B Spalding, A calculation Procdur for Hat, Mass and Momntum Transfr in Tridimnsional Parabolic Flow, Int. Journal Hat Mass Transfr, Vol. 5, α (º) Gambar. Variasi Nu dngan α Gambar mnunukkan pngaruh angka Nusslt rata-rata trhadap kmiringan dinding pipa. Pada gambar trsbut hanya dibrikan bbrapa sudut kmiringan dinding pipa. Garis putus-putus mnunukkan pipa sgi mpat yang sulit diralisasi knyataannya karna pipa cndrung mnuu k bntuk garis lurus arak vrtikal dan lbar arah sumbu (arah horizontal mnadi sangat tipis). Dari gambar trsbut didapatkan bahwa bsarnya prpindahan panas brgrak scara linir dngan sudut kmiringan dan knaikannya tidak bgitu signifikan khususnya untuk angka Pr yang rndah. Smakin naik kmiringan dinding maka smakin naik pula prpindahan panasnya dan sbaliknya. Knaikan prpindahan panas skitar,5%. KESIMPULAN Posisi pipa sgi mpat trhadap aliran mmpunyai pngaruh trhadap prpindahan panasnya. Posisi pipa dngan salah satu sudut sgi mpatnya 86

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL BAB DISTRIBUSI IDUK DA DISTRIBUSI SAMEL.. EDAHULUA Jika suatu bsaran mmiliki nilai ssungguhnya sdangkan hasil ukurnya adalah maka kita mngharapkan hasil pngamatan mndkati, namun knyataannya tidak slalu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7 Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi Prsntasi Isi: Solusi Prsamaan Difrnsial pada Saluran Transmisi Rprsntasi sinyal dalam bntuk phasor Pmikiran Dasar Sinyal harmonis mudah untuk diturunkan dan diintgralkan Smua sinyal fungsi waktu bisa dirprsntasikan

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA BAB VII SISTEM AN JARINGAN PIPA Tujuan Intruksional Umum (TIU) Maasiswa diarapkan dapat mrncanakan suatu bangunan air brdasarkan konsp mkanika luida, tori idrostatika dan idrodinamika. Tujuan Intruksional

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri. Pada pta struktur waktu (Gambar IV.4) trlihat bntuk ssar utama yang cukup unik dibagian tngah. Bntuk ini dipngaruhi olh konfigurasi Batuan Dasar yang dihasilkan olh struktur brumur Pra-Trsir. Pada pta

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR ALAT PERAGA FISIKA ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR I. PENDAHULUAN 1. Latar Blakang Trkadang di waktu snggang srang siswa tatkala kbanyakan mrka mnggunakannya untuk brmalas-malasan, mlakukan hal yang tak

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER Tomi Tristono 1 1 adalah Dosn Fakultas Tknik Univrsitas Mrdka Madiun Abstract A hat transfr modl of a-multilayrs cylindrical shap with

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Hendra Gunawan. 29 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hndra Gunawan Smstr I, 013/014 9 Novmbr 013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Ssorangygtingginya~1,60 m brdiri ditpiatastbing, mlihat lh k laut yang brada ~18,40 m di bawahnya. Pada saatitu

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

JURUSAN FISISKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

JURUSAN FISISKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Solusi Prsamaan Schrödingr onlinir Untuk Mndiskripsikan Soliton Dari Prambatan Pulsa Optik Dalam Mdium Disprsif onlinir Munawar Kholil JURUSA FISISKA UIVERSITAS EGERI MALAG ITISARI sbuah pulsa optik dapat

Lebih terperinci

ANALISIS SAMBUNGAN PAKU

ANALISIS SAMBUNGAN PAKU 4 ANALISIS SAMBUNGAN PAKU Alat sambung paku masih sring ijumpai paa struktur atap, ining, atau paa struktur rangka rumah. Tbal kayu yang isambung biasanya tiak trlalu tbal brkisar antara 0 mm sampai ngan

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnt, Glombang dan Fisika Modrn Pokok Bahasan Mdan Listrik dan Dipol Listrik Abdul Waris Rizal Kurniadi Novitrian Sparisoma Viridi Mdan Listrik Artinya daripada ini... Mrka lbih

Lebih terperinci

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua

+ = R R γ P II.3 Beberapa Percobaan dengan Soap Films Soap film yang diregangkan sepanjang kawat. Berbentuk planar, karena tekanan di kedua Bab II KAPILAITAS (CAPILLAITY) (CAPILLAITY) Olh : NISA NUINA VALEIE 1406 01 809 Bab II. Kapilaritas (Capillarity) II.1 Tgangan Prmukaan dan Enrgi Bbas Prmukaan II. Prsamaan Young dan Laplac II.3 Bbrapa

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Ringkasan atri Kuliah ETODE-ETODE DASAR PERSAAAN DIFERENSIAL ORDE SATU Pndahuluan Prsamaan dirnsial adalah prsamaan ang mmuat turunan satu atau bbrapa) ungsi ang takdiktahui skipun prsamaan sprti itu harusna

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON

RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Yogyakarta, Sptmbr 0 RANCANG BANGUN SCREW FEEDER SEBAGAI PERANGKAT DUKUNG PELEBURAN KONSENTRAT ZIRKON Sajima, Dddy Hasnurrofiq, Sudaryadi -BATAN-Yogyakarta Jl Babarsari Nomor, Kotak pos 0 Ykbb 558 -mail

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015 Matri k - 6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 30 Mart 015 Industrial Enginring UNS ko@uns.ac.id Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna difrnsial Contoh '

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 5 Transformasi Fourier TKE 403 SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT Kuliah 5 Transformasi Fourir Bagian II Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Tknik Elkro Fakulas Tknik dan Ilmu Kompur Univrsias Mrcu Buana Yogyakara 009 KULIAH 5

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5.1 Pndahuluan Efktivitas pngoprasian kapal di laut pada dasarnya sangat dipngaruhi olh klaiklautan (saworthinss) dan sakindlinss dari kapal itu

Lebih terperinci

Materike April 2014

Materike April 2014 Matrik-6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 10 April 014 Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna ( difrnsial Contoh ' ' '' ' Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4 ISOMORFISMA PADA GRAF P Eka Adhistiasari, I Ktut Budayasa 2 Jurusan Matmatika, Fakultas Martmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam, UNESA Kampus Ktintang 6023,Surabaya Email : tias-adhis@yahoocoid, ktutbudayasa@yahoocom

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *)

PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM Cu. Mochtar Hadiwidodo *) PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM u Mochtar Hadiwidodo *) Abstract Th industrial dvlopmnt hav bn incrasd togthr with th incrasmnt of th socity

Lebih terperinci

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID 129 Kontrol Trakcing Laras Mriam 57mm dngan Mnggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID Jki Saputra, M. Aziz Muslim, dan Rini Nur Hasanah Abstrak Laras mriam adalah salah satu bagian bsar dari kontruksi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL J-Statistika Vol 4 No PERBANDINGAN METODE MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) DENGAN BAYESIAN PADA REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL Prmadina Kanah Ariska -mail : blaar_statistika@yahoo.com ABSTRAK Rgrsi logistik

Lebih terperinci

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN 65 ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN (Stability and Adaptability Analysis of Highland Ric Gnotyps across Fiv Diffrnt Environmnts) Shrly Rahayu 1,2, Dsta

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI

REGRESI LINEAR & KORELASI. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung REGRESI 9/08/0 REGREI LINEAR & KORELAI Elty arvia, T., MT. Fakultas Tknik Jurusan Tknik Industri Univrsitas Kristn Maranatha Bandung REGREI jauh ini,kita hanya mmbuat statistik dngan satu variabl pada waktu trtntu,

Lebih terperinci

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1 8. FUNGSI TRANSENDEN MA4 KALKULU I 8. Fungsi Invrs Misalkan : D R a y dngan () Dinisi 8. Fungsi y () disbut satu-satu jika (u) (v) maka u v atau jika u v maka ( u) ( v) y y y u v ungsi y satu-satu ungsi

Lebih terperinci

PENGANTAR METODE MAGNETOTELLURIK (MT)

PENGANTAR METODE MAGNETOTELLURIK (MT) PENGANTAR METODE MAGNETOTELLURIK (MT) I. PENDAULUAN Survy gofisika trutama dimaksudkan untuk mmprolh informasi mngnai distribusi paramtr-paramtr fisik bawah prmukaan sprti kcpatan glombang lastik, rapat

Lebih terperinci

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1 8. FUNGSI TRANSENDEN MA4 KALKULU I 8. Invrs Fungsi Misalkan : D R! y dngan () Dinisi 8. Fungsi y () disbut satu-satu jika (u) (v) maka u v atau jika u v maka ( u) ( v) y y y u v ungsi y satu-satu ungsi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal

Pengaruh Rasio Tinggi Blok Tegangan Tekan Dan Tinggi Efektif Terhadap Lentur Balok Bertulangan Tunggal Rcivd: March 2017 Accptd: March 2017 Publishd: April 2017 Pngaruh Rasio Tinggi Blok Tgangan Tkan Dan Tinggi Efktif Trhadap Lntur Balok Brtulangan Tunggal Agus Sugianto 1*, Andi Marini Indriani 2 1,2 Dosn

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER

INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER INFLUENCE OF LIMES COLUMN VARIATION DISTANCE IN SOFT CLAY STABILIZATION A REVIEW OF INDEX COMPRESSION (Cc) PARAMATER PENGARUH VARIASI JARAK KOLOM KAPUR DALAM STABILISASI LEMPUNG LUNAK PADA TINJAUAN NILAI

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

SIMULASI NUMERIK PENGARUH PROTUBERANCE PADA KOEFISIEN AERODINAMIKA AIRFOIL NACA PADA KECEPATAN SUBSONIK. Abstrak

SIMULASI NUMERIK PENGARUH PROTUBERANCE PADA KOEFISIEN AERODINAMIKA AIRFOIL NACA PADA KECEPATAN SUBSONIK. Abstrak adi Suradi K. dkk, (0) MTrik Polban, Vol., No., -44 ISSN : 4-04 SIMULSI NUMEIK PENGUH POTUBENCE PD KOEFISIEN EODINMIK IFOIL NC 34 PD KECEPTN SUBSONIK adi Suradi Kartangara +, Tria Ma riz ri +, Sugianto

Lebih terperinci

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG

DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG DEFORMASI VERTIKAL DAN HORISONTAL PADA TANAH LUNAK DI BAWAH TRIAL EMBANKMENT DI KENDAL, KALIWUNGU, SEMARANG Horizontal and Vrtical Dformation at Soft Land Ground blow Trial Embankmnt in Kndal, Kaliwungu,

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

BAB VI MODEL ELEKTRON BEBAS ( GAS FERMI )

BAB VI MODEL ELEKTRON BEBAS ( GAS FERMI ) A VI MODL LKRON AS GAS RMI MARI 6.1. ltron bbas dalam satu dimnsi. 6.1.1.tingat nrgi 6.1..distribusi rmi-dirac 6.1..nrgi rmi 6.. ltron bbas dalam tiga dimnsi. 6..1.nrgi rmi untu tiga dimnsi. 6...cpatan

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi dari faktor produksi adalah fungsi dari modal (capital) dan tenaga kerja BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. Landasan Tori 2.1.1. nawaran Agrgat nawaran Agrgat atau Aggrgat Supply adalah jumlah total dari barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu prkonomian pada tingkat harga. Modl

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN WAKTU PENGGORENGAN KERIPIK SOSIS AYAM 1. Komposisi kimia sosis ayam sgar Analisa komposisi sosis ayam sgar mliputi kadar air, kadar karbohidrat, kadar lmak, kadar

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl

KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl KAJIAN AWAL MEKANISME REAKSI ELEKTROLISIS NaCl MENJADI NaClO 4 UNTUK MENENTUKAN TAHAPAN REAKSI YANG EFEKTIF DARI PROSES ELEKTROLISIS NaCl Bayu Prianto Pnliti Bidang Matrial Dirgantara Abstrak Amonium prklorat

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci