BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sklus Hdrolog Ar merupaka salah satu sumber daya alam yag bayak mafaatya bag kebutuha mausa. Ar yag terdapat d alam dalam betuk car, tetap dapat berubah dalam betuk padat/es, salju da uap yag terkumpul d atmosfer. Ar juga tdaklah stats tetap selalu megalam perpdaha. Ar meguap dar laut, daau, suga, taah da tumbuh-tumbuha akbat paas matahar. Kemuda akbat proses alam ar yag dalam betuk uap berubah mejad huja, yag kemuda sebaga meyusup ke dalam taah (fltras), sebaga meguap (evaporas) da sebaga lag megalr d atas permukaa taah (ru off). Ar permukaa megalr ke dalam suga, daau, kemuda megalr ke laut, kemuda dar tempat tu meguap lag da seterusya berputar yag dsebut sklus hdrolog (Soemarto 1995) Sklus ar (sklus hdrolog) adalah ragkaa perstwa yag terjad dega ar dar saat a jatuh ke bum (huja) hgga meguap ke udara utuk kemuda jatuh kembal ke bum yag merupaka kosep dasar kesembaga ar secara global da meujukka semua hal yag berhubuga dega ar. Prosesya sedr berlagsug mula dar tahap awal terjadya proses peguapa (evaporas) secara vertkal da d udara megalam pegembua (evapotraspras), lalu terjad huja akbat berat ar atau salju yag ada d gumpala awa. Lalu ar huja jatuh keatas permukaa taah yag megalr melau akar taama da ada yag lagsug masuk ke por-por taah. Da 6

2 ddalam taah terbetuklah jarga ar taah (ru off) yag juga megalam traspras dega butr taah. Sehgga dega ar yag berlebh taah mejad jeuh ar sehgga terbetuklah geaga ar (Arsyad, 1985) Sumber : Kodoate da Roestam, 2008 Gambar 2.1 Sklus Hdrolog II.2. Huja II.2.1. Pegerta Huja Huja merupaka suatu perstwa sklus hdrolog yag terjad tdak merata d semua tempat, ada tempat yag mempuya curah huja yag tgg da ada tempat yag mempuya curah huja yag redah. Tgg redahya curah huja tersebut dsebabka oleh letak suatu daerah da klm setempat, serta kebasaha udara (uap). Pada umumya d lereg guug curah huja lebh besar dbadgka d darata (Soetedjo, 1970). 7

3 Terjadya huja dsebabka peguapa ar, terutama ar dar permukaa laut yag ak ke atmosfer, medg da kemuda meyulg da jatuh sebaga d atas laut da sebaga a atas darata, sebaga meresap ke dalam taah (fltras), sebaga d taha tumbuh-tumbuha (terseps), sebaga meguap kembal (evaporas) da sebaga mejad lembab. Ar yag meresap ke dalam taah sebaga meguap melalu por-por d dalam taah (evapotraspras) da demka pula ar yag dtaha tumbuh-tumbuha sebaga meguap(traspras), Ar huja yag meguap, yag meresap ke dalam taah, yag dtaha tumbuh-tumbuha da traspras tdak kut mejad alra ar d dalam suga da dsebut ar hlag. Meurut Sosrodarsoo (1985), huja yag terbayak adalah d daerah khatulstwa atara 50 sampa dega 100 sebelah utara da selata equator. Aalss hdrolog dmaksud utuk mempredkska keberadaa sumber ar pada area peelta dega megguaka persamaa-persamaa emprs yag memperhtugka parameter-parameter alam yag mempegaruhya. Dmaa aalss hdrolog dtujuka utuk memberka estmas megea besara kebutuha da ketersedaa ar pada lokas peelta yag dperluka dalam perecaaa lebh lajut, secara keseluruha hasl aalss tersebut adalah merupaka data awal yag sagat dperluka dalam pegembaga selajutya. II.2.2. Duras Huja Duras huja adalah lamaya kejada huja yag dperoleh dar hasl pecatata alat ukur huja otomats (dalam meta, jam-jama ataupu hara). Dalam perecaaa draase, duras huja serg daktka dega waktu 8

4 kosetras, khusuya pada draase permukaa dperluka duras relatf pedek, meggat aka toleras lamaya geaga. II.2.3. Itestas Curah Huja Jka kta dmta utuk meyapka perecaaa tekk bagua ar, pertama-tama yag harus kta tetuka adalah berapa debt yag harus dperhtugka dmaa besarya debt recaa dtetuka oleh testas curah huja. Itesatas curah huja adalah jumlah huja dalam tao satua waktu, yag basaya dyataka dalam mlmeter per jam. Besarya testas curah huja berbeda-beda, tergatug dega lamaya curah huja da frekues kejada. Pada umumya semak besar duras huja t, testas hujaya semak kecl. Jka tdak ada waktu utuk megamat besarya testas huja atau karea dsebabka tdak adaya alat utuk mgamat, maka dapat dtempuh cara emprs dega megguaka rumus-rumus berkut : - Talbot (1881) = t a+b... (2-1) - Sherma (1905) = a... (2-2) t b - Ishguro = a t+b... (2-3) 9

5 - Mooobe = d t (2-4) dmaa: = testas curah huja (mm/jam) t = waktu (duras) curah huja, met utuk persamaa (2-1), (2-2), da (2-3), da jam utuk persamaa (2-4) a,b = kostata d24 = tgg huja maksmum dalam 24 jam (mm) II.2.4. Waktu Kosetras Waktu kosetras adalah waktu yag dperluka ar utuk megalr dar ttk yag palg jauh pada alra ke ttk kotrol yag dtetuka d baga hlr salura. Pada prspya waktu kosetras dapat dbag mejad dua baga yatu: - Ilet tme (t0) yak waktu yag dperluka oleh ar utuk megalr d atas permukaa taah meuju alura draase. - Codut tme (td) yak waktu yag dperluka oleh ar utuk megalr d sepajag salura draase sampa ke ttk kotrol yag dperluka. Waktu kosetras (tc) dapat dhtug dega rumus berkut: t c = t 0 + t d... (2-5) 10

6 II.2.5. Aalsa Data Curah huja Data curah huja yag tercatat dproses berdasarka areal yag medapatka huja sehgga ddapat tgg curah huja rata-rata da kemuda meramalka besarya curah huja pada perode tertetu. II Curah Huja Areal Ada tga macam cara yag berbeda dalam meetuka tgg curah huja pada areal tertetu dar agka-agka curah huja d beberapa ttk pos pecatat curah huja atau AWLR (Automatc Water Level Recorder), atara la: A. Cara Tgg Rata-Rata (Arthmatc Mea) Cara mecar tgg rata-rata curah huja d dalam suatu daerah alra dega cara arthmatc mea merupaka salah satu cara yag sagat sederhaa. Basaya cara dpaka pada daerah yag datar da bayak stasu curah hujaya, dega aggapa bahwa d daerah tersebut sfat curah hujaya adalah sama rata (uform dstrbuto). Tgg rata-rata curah huja ddapatka dega megambl la rata-rata pegukura huja d pos peakar huja d dalam areal tersebut. Cara perhtugaya adalah sebaga berkut: d = d 1+d 2 +d 3 + +d = d 1 =1... (2-6) Dmaa: d = tgg curah huja rata-rata (mm) d1, d2, d3,...d = tgg curah huja d stasu 1,2,3,..., (mm) 11

7 = bayakya stasu peakar huja Gambar 2.2 DAS dega tgg rata-rata B. Cara Polgo Thesse Cara dperoleh dega membuat polgo yag memotog tegak lurus pada tegah-tegah gars peghubug dua stasu huja. Dega demka tap stasu peakar R aka terletak pada suatu polgo tertetu A. Dega meghtug perbadga luas utuk setap stasu yag besarya = A/A, dmaa A adalah luas daerah peampuga atau jumlah luas seluruh areal yag dcar tgg curah hujaya. Curah huja rata-rata dperoleh dega cara mejumlahka pada masg-masg peakar yag mempuya daerah pegaruh yag dbetuk dega meggambarka gars-gars sumbu tegak lurus terhadap gars peghubug atara dua pos peakar. Cara perhtugaya adalah sebaga berkut: d = A 1.d 1 +A 2.d 2 +A 3.d A.d A = A.d A... (2-7) 12

8 Dmaa: A = Luas areal (km2) d = Tgg curah huja rata-rata areal d1, d2, d3,...d = Tgg curah huja d pos 1, 2, 3,... A1, A2, A3,...A = Luas daerah pegaruh pos 1, 2, 3,... Gambar 2.3 DAS dega perhtuga curah huja polgo Thesse. C. Cara Isohyet Dalam hal kta harus meggambarka dulu kotur dega tgg curah huja yag sama (sohyet), sepert terlhat pada gambar. Kemuda luas baga datara sohyet-sohyet yag berdekata dukur da harga rata-rataya dhtug 13

9 sebaga harga rata-rata bermbag dar la kotur sepert terlhat pada rumus berkut : d = d0+d1a 2 A d 1+d2 2 A+ d 1+d A 2 A 1 +A A d = d 1+d A 2... (2-8) A Dmaa: A = Luas areal (km2) D = Tgg curah huja rata-rata areal d 0, d 1, d 2,...d = Tgg curah huja d pos 0, 1, 2,... A 1, A 2, A 3,...A = Luas baga areal yag dbatas oleh sohyet-sohyet yag bersagkuta Gambar 2.4 DAS dega perhtuga curah huja Isohyet 14

10 II Dstrbus Frekues Curah Huja Utuk megaalss probabltas bajr basaya dpaka beberapa macam dstrbus frekues curah huja atara la yatu: A. Normal B. Log Normal C. Gumbel D. Log Pearso Type III A. Dstrbus Normal Dstrbus ormal atau kurva ormal dsebut pula dstrbus Gauss. Utuk aalsa frekues curah huja megguaka metode dstrbus Normal, dega persamaa sebaga berkut: X T = X + k.sx... (2-9) Dmaa: X T : Varate yag dekstrapolaska, yatu besarya curah huja recaa utuk perode ulag T tahu. X : Harga rata rata dar data 1 X K : Varabel reduks Sx : Stadard Devas 1 X X 15

11 B. Dstrbus Log Normal Utuk aalsa frekues curah huja megguaka metode dstrbus Log Normal, dega persamaa sebaga berkut: Log X T = Log X + k.sx Log X... (2-10) Dmaa: Log X T : Varate yag dekstrapolaska, yatu besarya curah huja racaga utuk perode ulag T tahu. Log X : Harga rata rata dar data 1 log (X ) SxLog X : Stadard Devas 1 (LogX 2 Log 1 1 X ) K : Varabel reduks C. Dstrbus Gumbel Utuk aalsa frekues curah huja megguaka metode E.J. Gumbel, dega persamaa sebaga berkut: X T = X + K.Sx... (2-11) Dmaa: X T : Varate yag dekstrapolaska, yatu besarya curah huja recaa utuk perode ulag T (tahu). X : Harga rata rata dar data 1 X 16

12 Sx : Stadard Devas 1 X X K : Varabel reduks. Utuk meghtug varabel reduks E.J. Gumbel megambl harga: K Y T... (2-12) S Y Dmaa: Y T Y S : Reduced varate sebaga fugs dar perode ulag T : Reduced mea sebaga fugs dar bayak data (N) : Reduced stadard devato sebaga fugs dar bayak data N D. Dstrbus Log Perso III Utuk aalsa frekues curah huja megguaka metode Log Perso Type III, dega persamaa sebaga berkut: Log X T = Log X + Ktr. S1... (2-13) Dmaa: Log X T : Varate dekstrapolaska, yatu besarya curah huja racaga utuk perode ulag T tahu. Log X : Harga rata rata dar data, Log X 1 Log X S 1 : Stadard Devas, S 1 = 1 Log X Log X

13 Ktr : Koefse frekues, ddapat berdasarka hubuga la Cs dega perode ulag T. Cs. 1 Log X Log X ( 1)( 2).S 3 3 II.3. Aalsa Debt Bajr Adapu beberapa metode yag dguaka dalam perhtuga debt bajr recaa atara la yatu: A. Metode Haspers Keterkata parameter alam yag dperhtugka dalam metode dyataka dalam betuk persamaa dasar sepert berkut: QT = α.β.q.a. R... (2-14) α = 1+0,012A0,7... (2-15) 1+0,075A0,7 dmaa: 1 = 1 + t+3,7 10 0,4t β t A0, (2-16) QT = Debt bajr recaa dega kata ulag T tahu (m2/det) α = Koefse Pegalra β = Koefse Reduks q = Itestas curah huja (m3/km2/det) A = Luas Daerah Alra Suga (Km2) t = Waktu kosetras (jam) 18

14 B. Metode Melchor berkut : Besarya debt bajr maksmum dyataka dega persamaa sebaga Qmax = α. β. rt. A... (2-17) dmaa: Qmax = Debt bajr maksmum (m3/detk) α = Koefse pegalra utuk masg-masg perode ulag tertetu β = Koefse Reduks rt = huja racaga (mm) A = Luas DAS/ Catchmet area (km2) Koefse alra (α) berksar atara 0,42 0,62 da Melchor megajurka utuk memaka α = 0,52. Koefse reduks dyataka dega persamaa sebaga berkut : A = β... (2-18) β 0,12 C. Metode Mea Aual Flood ( MAF ) Dalam metode dguaka rumus: Q T = GF T.AREA MAF... (2-19) MAF = AREA V APBAR 2,445 SIMS 0, LAKE 0,85...(2-20) Dmaa: Q T GF MAF AREA = Debt bajr dega perode T tahu = Grow factor = Mea Aual Flood (Debt Bajr Tahua Rata-rata) = Daerah Alra Suga 19

15 V APBAR PBAR ARF SIMS LAKE = 1,02 0,0275 Log AREA = Huja maksmum rata-rata tahua = PBAR x ARF = Huja terpusat maksmum rata-rata tahua selama 24 jam = Faktor reduks = Ideks kemrga = Ideks daau,jka tdak terdapat daau maka dambl ol Tabel 2.1 Faktor reduks AFR Sumber: Tabel 2.2 Grow Factor (GF) Sumber: Harga PBAR dhtug dega cara aljabar rata-rata yatu: R = 1/ ( R 1 + R 2 + R R )... (2-21) Dmaa: R = Huja maksmum rata-rata R1, R2, R3,...R = Huja maksmum rata-rata d stasu 1,2,3,..., = Bayakya stasu pegamata 20

16 II.4. Perhtuga Profl Alra Perhtuga profl alra berubah lambat lau pada dasarya melput peyelesaa persamaa dams dar alra berubah lambat lau. Sasara utama dar perhtuga adalah meetuka betuk propl alra. Bla dgologka secara umum, ada tga metode perhtuga, yatu metode tegras grafs, metode tegras lagsug da metode tahapa stádar. II.4.1. Metode Itegras Grafs Dasar metode alah megtegraska persamaa dams dar alra berubah lambat lau secara grafs. Dplh dua peampag salura dega jarak berturut-turut x1 da x2 terhadap suatu ttk awal da dega kedalama berturutturut y1 da y2. Jarak dalam arah dasar salura adalah: z = z 2 z 1 = x 2 y d x x = 2 d x d 1 d y y y 1... (2-22) Ambl beberapa la y da htug la dx/dy yag berkebalka dega suku kaa persamaa alra berubah lambat lau, Dar persamaa kemuda buatlah legkug y terhadap dy/dx. Jelas bahwa la x sama dega luas daerah yag darsr yag terbetuk oleh legkug, sumbu y da ordat dy/dx sesua dega y 1 da y 2. Luas dapat dhtug da dtetuka pula la x ya. Metode sagat luas pemakaaya. Dapat dpaka utuk alra dalam salura prsmatk maupu tak prsmatk dega berbaga betuk da kemrga. Prosedurya tdak berbeltbelt da mudah dkut amu, dapat juga mejad berlarut-larut bla dteragka utuk persoala yag sesugguhya. 21

17 II.4.2. Metode Tahapa Lagsug Secara umum metode tahapa dyataka dega membag salura mejad baga-baga salura yag pedek, lalu meghtug secara bertahap dar satu ujug ke ujug salura laya. Ada berbaga jes metode tahapa. Beberapa metode tampakya lebh bak dar pada yag laya dtjau dar seg tertetu, tetap belum ada satu metode yag daggap palg bak utuk dpaka dalam setap masalah. Metode tahapa lagsug merupaka metode sederhaa yag dapat dpaka utuk salura prsmatk. v 2 s 0 x + y 1 + α 1 1 = y v 2 2.g 2 + α Sf 2.g x... (2-23) car x, x = E 2 E 1 S 0 S f = E S 0 S f... (2-24) Dega E, eerg spesfk, atau aggap α 1 = α 2 = α E = y + α v2 2.g... (2-25) Pada persmaaa d atas, y adalah kedalama alra; v kecepata rata-rata; α koefse eerg; S0 kemrga dasar da Sf kemrga gesek. Nla rata-rata Sf dber tada Sf. Bla dpaka rumus Mag, kemrga gesek dyataka sebaga berkut: 22

18 S f = 2 v 2 4 2,22R3... (2-26) Perhatka bahwa bak metode tahapa lagsug maupu tahapa stadar yag aka duraka, lagkah-lagkah perhtuga dlakuka ke arah hulu bla alraya subkrts da ke arah hlr bla alraya superkrts. Lagkah perhtuga yag arahya salah cederug meghaslka data yag berbeda dega profl alra sesugguhya. II.4.3. Metode Tahapa Stadar Metode juga dapat dpaka utuk salura tak prsmatk. Pada salura tak prsmatk, usur hdrolk tergatug pada jarak d sepajag salura. Pada salura alam, basaya perlu dlakuka peelta lapaga utuk megumpulka data yag dperluka utuk setap peampag yag perlu dhtug. Perhtuga dhtug dega tahap dem tahap dar suatu pos pegamat ke pos berkutya yag sfat-sfat hdrolkya telah dtetapka. Dalam hal jarak setap pos dketahu da dlakuka peetua kedalama alra d tap pos. Cara semacam basaya dbuat berdasarka perhtuga coba-coba. Utuk mejelasaka cara daggap bahwa permukaa ar terletak pada suatu ketgga dar bdag medatar Z 1 = S 0 x + y 1 + z 2... (2-27) Z 2 = y 2 + z 2... (2-28) Kehlaga tekaa akbat geseka adalah f = S f x = 1 2 S 1 + S 2 x... (2-29) 23

19 Dega kemrga geseka Sf dambl sebaga kemrga rata-rata pada kedua ujug peampag atau S f Masukka besara d atas, maka dapat dtuls sebaga berkut: v 2 Z 1 + α 1 1 = Z v 2 2.g 2 + α g f + e... (2-30) dega he dtambahka utuk kehlaga tekaa akbat pusara, yag cukup besar pada salura tak prsmatk. Sampa k belum ada metode rasoal utuk meghtug kehlaga tekaa akbat pusara. Kehlaga terutama tergatug pada perubaha tgg kecepata da dapat dyataka sebaga baga dar padaya, atau k( α. v 2 /2. g) dega k suatu koefse. Utuk baga salura yag lambat lau melebar atau meyempt, berturut-turut k = 0 sampa 0,1 da 0,2. Utuk pelebara atau peyempta tba-tba, la k sektar 0,5. Utuk salura prsmatk yag umum kehlaga tekaa akbat pusara prakts tdak ada, atau k = 0. Utuk mempermudah perhtuga kadag-kadag he daggap sebaga baga dar kehlaga tekaa akbat geseka da la Mag aka megkat pula dalam meghtug hf. Lalu dalam perhtuga he dambl ol. Maka, H 1 = H 2 + f + e... (2-31) Ilah persamaa dasar yag merupaka dasar uruta metode tahapa stadar. Metode tahapa stadar aka memberka hasl yag terbak bla dpaka meghtug salura alam. 24

20 II.5. Taggul Sebuah bajr merupaka hasl dar lmpasa yag berasal dar curah huja atau carya salju dalam jumlah yag terlalu besar utuk dapat dtampug da dalrka melalu suga atau salura. Mausa haya dapat berbuat sedkt saja utuk mecegah bajr besar, tetap mugk dapat megeclka keruga. Salah satu cara yag palg tua da dpaka secara luas utuk meldug laha dar ar bajr adalah pedra suatu peghalag utuk mecegah luapa atau basa dsebut taggul bajr. Pada dasarya taggul adalah beduga memajag yag ddrka kra-kra sejajar suga da tdak meltag pada alurya. II.5.1. Perecaaa Struktural Taggul Taggul palg serg dperguaka utuk peguraga bajr karea dapat dbagu dega baya yag relatf murah da baha-bahaya terseda d tempat yag bersagkuta. Taggul basaya dbagu dega baha-baha yag dgal dar lubag asal (borrow pt) yag sejajar dega gars taggul. Bahabaha tersebut haruslah dletakka berlaps-laps da dapadatka, dega baha yag palg kedap ar terletak d baga taggul yag dekat suga. Basaya tdak terdapat baha yag cocok utuk t, sehgga kebayaka taggul merupaka tmbua yag homoge. Peampag meltag taggul haruslah dsesuaka dega letak da baha tmbua yag terseda. Lebar mercu taggul basaya dtetapka berdasarka recaa pegguaaya, dega lebar mmum kra-kra 10 ft (3 m) utuk memugkka pemdaha alat-alat pemelharaa. Lereg tebg basaya 25

21 sagat datar karea baha bagua yag relatf jelek. Lereg-lereg haruslah dldug terhadap eros dega cara peaama rumput, semak-semak da poho-poho atau dega megguaka rprap (hampara kerakal). Dem kedaha, taggul dapat juga dbuat lebh datar darpada yag dperluka utuk kestabla. Hal aka membuat kurag meyolokya betuk taggul da bla berdekata dega suatu tama aka mempermudah orag utuk meyeberag taggul tersebut utuk meuju ke tep suga. Walaupu suatu taggul tdak jebol selama terjadya suatu bajr, tgg ar berkepajaga dapat meakka gars kejeuha hgga ttk dmaa rembesa yag meembus taggul megakbatka geaga dagkal yag luas d daerah yag dldug. Bla rembesa megacam megkat mejad masalah yag berat, suatu sayata pacag pelat baja dapat dperguaka. Karea datarya lereg-lereg taggul, maka taggul yag cukup tgg aka membutuhka tapak yag lebar. Harga pembebasa laha utuk taggul mugk wajar d daerah pedesaa, tetap d kota-kota besar sergkal sult utuk medapatka laha yag cukup utuk taggul taah. Dalam hal maka tembok bajr beto dapat merupaka pemecaha yag dapat dplh. Tembok bajr haruslah drecaaka utuk dapat meaha tekaa hdrostats (termasuk gaya agkat ke atas) yag dbebaka oleh ar pada tgkat bajr recaa. Bla tembok tersebut bertumpu pada tmbua taah, maka harus pula bertdak sebaga tembok peaha terhadap tekaa taah pada waktu permukaa ar redah. 26

22 II.5.2. Pemelharaa Taggul da Peaggulaga Bajr Keadaa podas da baha bagua utuk taggul jarag sepeuhya memuaska, bahka dega tekk kostruks yag terbakpu aka selalu ada bahaya kegagala. Tergerusya tebg suga dapat megakbatka putusya kak taggul pada ss suga. Rembesa melalu baha podas pada waktu ar d suga sedag tgg dapat meyebabka terjadya pusara pasr, sehgga pemdaha baha-baha podas dega cara ppg melalu pusara tersebut dapat membetuk sebuah alur yag aka rutuh karea berat taggul. Peaggulaga bajr (flood fghtg) adalah stlah yag dkeaka pada usahausaha yag dperluka selama terjadya bajr utuk memelhara tetap efektfya suatu taggul. Pusara pasr sebearya adalah suatu sumber artess dalam akfer d bawah taggul, dega kecepata yag cukup utuk meggerakka bahabaha podas. Pusara pasr datas dega sebuah cc dar katog-katog pasr utuk membuat sebuah kolam yag aka megakbatka tekaa balk yag cukup utuk megurag tgg eerg bersh hgga suatu besara dmaa kecepata alra mejad terlalu kecl utuk dapat meggerakka taah. Peggerusa tebg dapat berlagsug terus meerus tapa dketahu d bawah ar bajr, tetap dapat dketahu, dapat dkedalkam dega meceburka batu-batu, katog pasr, cerucuk kayu atau baha-baha laya ke dalam daerah gerusa. Bla ar suga ak, tempat-tempat yag redah pada taggul aka mejad daerah yag teracam, maka daerah yag redah harus dpertgg. Suatu taggul dapat dakka (0,3 hgga 0,6 m) dega karug-karug yag ds taah. Bla pegga lebh lajut mash dperluka, maka sebuah ddg kayu yag dtujag oleh taah atau katog-katog pasr dapat dguaka. 27

23 II.5.3. Pegaruh Taggul Terhadap Duga Muka Ar Suga Taggul membatas lebar alur dega mecegah terjadya alra pada datara bajr da hal megakbatka akya duga muka ar pada peggal suga yag dtaggul. Perbaka alur suga yag basaya meyerta pembagua taggul, aka meakka kecepata sehgga dapat megmbag sebaga atau seluruh keaka duga muka ar tersebut. D hlr daerah yag bertaggul, alra pucak aka megkat karea berkuragya tampuga alur akbat akya kecepata alra. Keakka duga muka ar akbat pembagua taggul kadag-kadag memberka akbat-akbat yag tdak megutugka. Suatu daerah yag damaka oleh taggul dapat berada dalam bahaya da mugk tergeag karea taggul-taggul baru yag dbagu d dekatya. Pelaggara terhadap batas datara bajr yag berlebha aka membulka daur duga muka ar yag lebh tgg yag aka megakbatka kegagala taggul serta peaggulaga bajr yag meluas yag dapat meghapuska keutuga ekooms dar perlduga terhadap laha datara bajr yag lebh luas. 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Hdrolog Ar d bum megulag terus meerus srkulas peguapa, presptas da pegalra keluar (outflow). Ar meguap ke udara dar permukaa taah da laut, berubah mejad awa sesudah melalu beberapa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier BAB LANDASAN TEORI. Regres Ler Sederhaa Regres ler sederhaa merupaka baga regres yag mecakup hubuga ler satu peubah acak tak bebas dega satu peubah bebas. Hubuga ler da dar satu populas dsebut gars regres

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HIDROLOGI

BAB V ANALISIS HIDROLOGI ANALISIS HIDROLOGI 64 BAB V ANALISIS HIDROLOGI 5.. Tjaua Umum Utuk meetuka debt recaa, dapat dguaka beberapa metode atau cara. Metode yag dguaka sagat tergatug dar data yag terseda, data data tersebut

Lebih terperinci

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM 1 Megetahu perhtuga persamaa regres ler Meggambarka persamaa regres ler ke dalam dagram pecar TEORI PENUNJANG Persamaa Regres adalah persamaa matematka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu. BAB LANDASAN TEORI. Regres Ler Sederhaa Regres ler sederhaa yag varabel bebasya ( berpagkat palg tgg satu. Utuk regres ler sederhaa, regres ler haya melbatka dua varabel ( da. Persamaa regresya dapat dtulska

Lebih terperinci

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK MODUL 4 UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK. Pedahulua Utuk medapatka gambara yag lebh jelas tetag sekumpula data megea sesuatu persoala, bak megea sampel atau pu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai BAB LANDASAN TEORI. Kosep Dasar Aalss Regres Aalss regres regressso aalyss merupaka suatu tekk utuk membagu persamaa da megguaka persamaa tersebut utuk membuat perkraa predcto. Dega demka, aalss regres

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan

PENDAHULUAN Metode numerik merupakan suatu teknik atau cara untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan Aalsa Numerk Baha Matrkulas PENDAHULUAN Metode umerk merupaka suatu tekk atau cara utuk megaalsa da meyelesaka masalah masalah d dalam bdag rekayasa tekk da sa dega megguaka operas perhtuga matematk Masalah-masalah

Lebih terperinci

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu KORELASI 1 D dua kta tdak dapat hdup sedr, tetap memerluka hubuga dega orag la. Hubuga tu pada umumya dlakuka dega maksud tertetu sepert medapat kergaa pajak, memperoleh kredt, memjam uag, serta mta pertologa/batua

Lebih terperinci

STATISTIK. Ukuran Gejala Pusat Ukuran Letak Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi Momen, Kemiringan, dan Kurtosis

STATISTIK. Ukuran Gejala Pusat Ukuran Letak Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi Momen, Kemiringan, dan Kurtosis STATISTIK Ukura Gejala Pusat Ukura Letak Ukura Smpaga, Dspers da Varas Mome, Kemrga, da Kurtoss Notas Varabel dyataka dega huruf besar Nla dar varabel dyataka dega huruf kecl basaya dtuls Tmes New Roma

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1 Pegerta Regres Istlah regres pertama kal dperkealka oleh Fracs Galto Meurut Galto, aalss regres berkeaa dega stud ketergatuga dar suatu varabel yag dsebut tak bebas depedet varable,

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis

BAB 2. Tinjauan Teoritis BAB Tjaua Teorts.1 Regres Lear Sederhaa Regres lear adalah alat statstk yag dperguaka utuk megetahu pegaruh atara satu atau beberapa varabel terhadap satu buah varabel. Varabel yag mempegaruh serg dsebut

Lebih terperinci

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS C. Pembelajara 3 1. Slabus N o STANDA R KOMPE TENSI KOMPE TENSI DASAR INDIKATOR MATERI TUGAS BUKTI BELAJAR KON TEN INDIKA TOR WAK TU SUM BER BELA JAR Meerap ka atura kosep statstka dalam pemecah a masalah

Lebih terperinci

3.1 Biaya Investasi Pipa

3.1 Biaya Investasi Pipa BAB III Model Baya Pada model baya [8] d tugas akhr, baya tahua total utuk megoperaska jarga ppa terdr dar dua kompoe, yatu baya operasoal da baya vestas. Baya operasoal terdr dar baya operasoal ppa da

Lebih terperinci

POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA

POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH POLIGON TERBUKA TERIKAT SEMPURNA Pegerta : peetua azmuth awal da akhr, peetuat kesalaha peutup sudut,koreks sudut, kesalaha lear da koreks lear kearah sumbu X da Y, Peetua

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pengisian data hujan yang hilang dapat dilakukan dengan reciprocal method

BAB III LANDASAN TEORI. Pengisian data hujan yang hilang dapat dilakukan dengan reciprocal method BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perbaka Data Pegsa data huja yag hlag dapat dlakuka dega recprocal method P x 1 1 P L 1 L (3.1) Px = data stasu huja yag hlag P = data huja d stasu L = jarak ke stasu 3. Uj Kosstes

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling BAB LANDASAN TEORI Kosep Dasar Aalss Regres Aalss regres adalah suatu proses memperkraka secara sstemats tetag apa yag palg mugk terjad dmasa yag aka datag berdasarka formas yag sekarag dmlk agar memperkecl

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pedahulua Sebelum membahas megea prosedur peguja hpotess, terlebh dahulu aka djelaska beberapa teor da metode yag meujag utuk mempermudah pembahasa. Adapu teor da metode tersebut

Lebih terperinci

MEKANISME KERUNTUHAN LINGKARAN (Circular Failure Mechanisms)

MEKANISME KERUNTUHAN LINGKARAN (Circular Failure Mechanisms) MEKANISME KERUNTUHAN LINGKARAN (Crcular alure Mechasms) Stabltas Lereg Moda kerutuha lereg umumya adalah rotatoal slp sepajag bdag rutuh yag medekat lgkara Kerutuha dagkal Kerutuha dalam Saat rutuh Stabltas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri III. METODE PEELITIA A. Metodolog Peelta Metodolog peelta adalah cara yag dlakuka secara sstemats megkut atura-atura, recaaka oleh para peeltutuk memecahka permasalaha yag hdup da bergua bag masyarakat,

Lebih terperinci

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih S2 MP Oleh ; N. Setyagsh MATERI PERTEMUAN 1-3 (1)Pedahulua pera statstka dalam peelta ; (2)Peyaja data : dalam betuk (a) tabel da (b) dagram; (3) ukura tedes setaral da ukura peympaga (4)dstrbus ormal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS DATA HIDROLOGI BAB IV ANALISIS DATA HIDROLOGI 4. Data DAS Luas DAS Keduag dhtug dar lokas recaa bagua pegedal sedme d Suga Keduag Desa Bragkal, adalah sebesar 64,8 km dega kemrga rata-rata,05%. Pajag suga utama mecapa

Lebih terperinci

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP) UKURAN GEJALA PUSAT (UGP) Pegerta: Rata-rata (average) alah suatu la yag mewakl suatu kelompok data. Nla dsebut juga ukura gejala pusat karea pada umumya mempuya kecederuga terletak d tegah-tegah da memusat

Lebih terperinci

KALKULUS LANJUT. Pertemuan ke-4. Reny Rian Marliana, S.Si.,M.Stat.

KALKULUS LANJUT. Pertemuan ke-4. Reny Rian Marliana, S.Si.,M.Stat. KALKULUS LANJUT Pertemua ke-4 Rey Ra Marlaa, S.S.,M.Stat. Plot Mater Notas Jumlah & Sgma Itegral Tetu Jumlah Rema Pedahulua Luas Notas Jumlah & Sgma Purcell, et all. (page 226,2003): Sebuah fugs yag daerah

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO STUDI PENGARUH DAN HUBUNGAN VARIABEL BENTUK DAS TERHADAP PARAMETER HIDROGRAF SATUAN SINTETIK (Stud Kasus: Suga Saluga, Taopa da Batu d Sulawes Tegah) I Waya Sutapa * Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Sampa saat, model Regres da model Aalss Varas telah dpadag sebaga dua hal ag tdak berkata. Meskpu merupaka pedekata ag umum dalam meeragka kedua cara pada taraf permulaa,

Lebih terperinci

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran Kurkulum 013/006 matematka K e l a s XI STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN Tujua Pembelajara Setelah mempelajar mater, kamu dharapka memlk kemampua berkut. 1. Dapat meetuka rata-rata data tuggal da data berkelompok..

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN 3. Tempat da Waktu Peelta 3.. Tempat Tempat peelta dlaksaaka d SMP Neger 4 Tlamuta Kabupate Boalemo pada sswa kelas VIII. 3.. Waktu Peelta dlaksaaka dalam waktu 3 bula yatu dar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Dalam pemodela program ler, semua parameter yag dguaka dalam model dasumska dapat dketahu secara past. Parameter-parameter terdr dar koefse batasa ( ) a, la kuattas batasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II INJAUAN PUSAKA.1. Umum Bajr adalah alra ar yag relatf tgg, dmaa ar tersebut melmpah terhadap beberapa baga suga. Ketka suga melmpah, ar meyebar pada datara bajr da pada umumya medatagka masalah

Lebih terperinci

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA A. Ukura Gejala Pusat Ukura pemusata adalah suatu ukura yag meujukka d maa suatu data memusat atau suatu kumpula pegamata memusat (megelompok). Ukura pemusata data adalah

Lebih terperinci

WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST Koferes Nasoal Tekk Spl 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Me 009 WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST Maksum Taubrata Program Stud Tekk Spl, Uverstas Krste Maraatha Badug Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET

ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET Prosdg Semar Nasoal Peelta, Peddka da Peerapa MIPA Fakultas MIPA, Uverstas Neger Yogyakarta, 6 Me 9 ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET Sty Rachyay Pusat Pemafaata Sas Atarksa,

Lebih terperinci

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi STATISTIKA A. Des Umum. Pegerta statstk Statstk adalah kumpula akta yag berbetuk agka da dsusu dalam datar atau tabel yag meggambarka suatu persoala. Cotoh: statstk kurs dolar Amerka, statstk pertumbuha

Lebih terperinci

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data //203 UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK Kaa Evta Dew, S.Pd., M.S. Ukura gejala pusat Utuk medapatka gambara yag lebh jelas tetag sekumpula data megea sesuatu hal, bak tu dar sampel ataupu populas Ukura

Lebih terperinci

BAB 6 PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

BAB 6 PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI BB 6 PRINSIP INKLUSI DN EKSKLUSI Pada baga aka ddskuska topk berkutya yatu eumeras yag damaka Prsp Iklus da Eksklus. Kosep dalam bab merupaka perluasa de dalam Dagram Ve beserta oepras rsa da gabuga, amu

Lebih terperinci

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data Uj Statstka yagb dguaka dkata dega jes data Jes Data omal Ordal Iterval da Raso Uj Statstka Koefse Kotges Rak Spearma Kedall Tau Korelas Parsal Kedall Tau Koefse Kokordas Kedall W Pearso Korelas Gada Korelas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama.

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pegerta Peramala Peramala ( forecastg ) adalah kegata memperkraka atau mempredkska apa yag aka terjad pada masa yag aka datag dega waktu yag relatf lama. Sedagka ramala adalah

Lebih terperinci

Regresi & Korelasi Linier Sederhana. Gagasan perhitungan ditetapkan oleh Sir Francis Galton ( )

Regresi & Korelasi Linier Sederhana. Gagasan perhitungan ditetapkan oleh Sir Francis Galton ( ) Regres & Korelas Ler Sederhaa 1. Pedahulua Gagasa perhtuga dtetapka oleh Sr Fracs Galto (18-1911) Persamaa regres :Persamaa matematk yag memugkka peramala la suatu peubah takbebas (depedet varable) dar

Lebih terperinci

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI 8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI Tujua : Mampu megaalsa tgkat kesukara hasl evaluas utuk megkatka hasl proses pembelajara Kegata megaals hasl evaluas merupaka upaya utuk memperbak programprogram pembelajara

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN KOMPARASI ATURAN SEGIEMPAT UNTUK PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN BATAS MENGGUNAKAN MATLAB

IMPLEMENTASI DAN KOMPARASI ATURAN SEGIEMPAT UNTUK PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN BATAS MENGGUNAKAN MATLAB Semar Nasoal Tekolog 007 (SNT 007) ISSN : 978 9777 IMPLEMENTASI DAN KOMPARASI ATURAN SEGIEMPAT UNTUK PENYELESAIAN INTEGRAL DENGAN BATAS MENGGUNAKAN MATLAB Krsawat STMIK AMIKOM Yogyakarta e-mal : krsa@amkom.ac.d

Lebih terperinci

Integrasi 1. Metode Integral Reimann Metode Integral Trapezoida Metode Integral Simpson. Integrasi 1

Integrasi 1. Metode Integral Reimann Metode Integral Trapezoida Metode Integral Simpson. Integrasi 1 Itegras Metode Itegral Rema Metode Itegral Trapezoda Metode Itegral Smpso Itegras Permasalaa Itegras Pertuga tegral adala pertuga dasar yag dguaka dalam kalkulus, dalam bayak keperlua. Itegral secara det

Lebih terperinci

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI 9.1. Dstrbus Kotu Dstrbus memlk sfat kotu dmaa data yag damat berjala secara kesambuga da tdak terputus. Maksudya adalah bahwa data yag damat tersebut tergatug

Lebih terperinci

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI BAB STATISTIKA A RINGKASAN MATERI. Pegerta Data adalah kumpula keteraga-keteraga atau catata-catata megea suatu kejada, dapat berupa blaga, smbol, sat atau kategor. Masg-masg keteraga dar data dsebut datum.

Lebih terperinci

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SAU Pada baga sebelumya, kta telah membahas peerapa metoda Ruge-Kutta orde 4 utuk meyelesaka masalah la awal dar persamaa dferesal basa orde. Pada bab, kta aka melakuka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pegerta Peramala Peramala ( forecastg ) adalah kegata memperkraka atau mempredkska apa yag aka terjad pada masa yag aka datag dega waktu yag relatve lama. Sedagka ramala adalah

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi (Bedient & Huber 1988).

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi (Bedient & Huber 1988). I. PENAHULUAN 1.1 Latar Belakag AS Clwug merupaka salah satu AS petg bag wlayah Jawa Barat terutama daerah Bogor da KI Jakarta. Kejada bajr d KI Jakarta sergkal dsebabka oleh melmpahya huja yag jatuh d

Lebih terperinci

2.2.3 Ukuran Dispersi

2.2.3 Ukuran Dispersi 3 Ukura Dspers Yag aka dbahas ds adalah smpaga baku da varas karea dua ukura dspers yag palg serg dguaka Hubuga atara smpaga baku dega varas adalah Varas = Kuadrat dar Smpaga baku otas yag umum dguaka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu BAB II LADASA TEORI Dalam pegambla sampel dar suatu populas, dperluka suatu tekk pegambla sampel yag tepat sesua dega keadaa populas tersebut. Sehgga sampel yag dperoleh adalah sampel yag dapat mewakl

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Statstka Deskrptf da Statstka Iferesal Dewasa d berbaga bdag lmu da kehdupa utuk memaham/megetahu sesuatu dperluka dat Sebaga cotoh utuk megetahu berapa bayak rakyat Idoesa yag memerluka

Lebih terperinci

Analisa Kondisi Drainase di Kawasan Jalan Rambutan Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU

Analisa Kondisi Drainase di Kawasan Jalan Rambutan Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU Tekka; Vol:, No:, September 0 ISSN: 087 90 Aalsa Kods Draase d Kawasa Jala ambuta Keluraha Sukajad Kecamata Baturaja Tmur Kabupate OKU Oleh: osway Mutara Hartawaty Abstract Baturaja cty s oe of the areas

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 5 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel

PRAKTIKUM 5 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel Praktkum 5 Peelesaa Persamaa No Ler Metode Secat Dega Modfkas Tabel PRAKTIKUM 5 Peelesaa Persamaa No Ler Metode Secat Dega Modfkas Tabel Tujua : Mempelajar metode Secat dega modfkas tabel utuk peelesaa

Lebih terperinci

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI Tujua utama aalss regres adalah mecar ada tdakya hubuga ler atara dua varabel: Varabel bebas (X), yatu varabel yag mempegaruh Varabel terkat (Y), yatu varabel yag dpegaruh

Lebih terperinci

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES * PENYAJIAN DATA Secara umum, ada dua cara peyaja data, yatu : 1. Tabel atau daftar. Grafk atau dagram Macam-macam daftar yag dkeal : a. Daftar bars kolom b. Daftar kotges c. Daftar dstrbus frekues Sedagka

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 7 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel

PRAKTIKUM 7 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Secant Dengan Modifikasi Tabel Praktkum 7 Peelesaa Persamaa No Ler Metode Secat Dega Modfkas Tabel PRAKTIKUM 7 Peelesaa Persamaa No Ler Metode Secat Dega Modfkas Tabel Tujua : Mempelajar metode Secat dega modfkas tabel utuk peelesaa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, BAB II TINJAUAN TEORITIS.1 Kosep Dasar Statstka Statstk merupaka cara cara tertetu yag dguaka dalam megumpulka, meyusu atau megatur, meyajka, megaalsa da member terpretas terhadap sekumpula data, sehgga

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI II-1

BAB II DASAR TEORI II-1 II- BAB II DASAR TEORI.. Tjaua Umum Dalam pekerjaa perecaaa suatu embug dperluka bdag-bdag lmu pegetahua yag salg medukug dem kesempuraa hasl perecaaa. Bdag lmu pegetahua tu atara la geolog, hdrolog, hdrolka

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu BAB TINJAUAN TEORITIS. Pegerta Aalsa Regres Istlah regres pertama kal dperkealka oleh Fracs Galto. Meurutya, aalss regres berkeaa dega stud ketergatuga atara dua atau lebh varabel yatu varabel yag meeragka

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA II Analisis Hidrologi

BAB II STUDI PUSTAKA II Analisis Hidrologi BAB II STUDI PUSTAKA. Aalss Hdrolog Data hdrolog adalah kumpula keteraga atau fakta megea feomea hdrolog, sepert besarya : curah huja, debt suga, tgg muka ar suga, kecepata alra, kosetras sedme suga da

Lebih terperinci

Bab II - Dasar Teori

Bab II - Dasar Teori BAB II DASAR TEORI. Suga Dega berjalaya waktu, suatu sstem jarga suga aka membetuk pola pegalra tertetu d atara salura utama dega cabag-cabagya da pembetuka pola pegalra sagat dtetuka oleh faktor geologya.

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA II-1

BAB II STUDI PUSTAKA II-1 II- BAB II STUDI PUSTAKA.. Tjaua Umum Embug merupaka bagua peympaa ar yag dbagu d daerah depres, yatu bagua ar sejes waduk tetap dalam ukura yag lebh kecl. Dalam perecaaaya dperluka berbaga bdag lmu pegetahua

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN: ASPEK FINANSIAL. F.Hafiz Saragih SP, MSc

STUDI KELAYAKAN: ASPEK FINANSIAL. F.Hafiz Saragih SP, MSc STUDI KELAYAKAN: ASPEK FINANSIAL F.Hafz Saragh SP, MSc Pajak Baya bag perusahaa/ usahata, sehgga merupaka peguraga dar beeft Subsd FINANSIAL Peguraga baya bag perusahaa/ usahata, sehgga merupaka tambaha

Lebih terperinci

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut 3/9/202 UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK Kaa Evta Dew, S.Pd., M.S. Ukura gejala pusat Utuk medapatka gambara yag lebh jelas tetag sekumpula data megea sesuatu hal, bak tu dar sampel ataupu populas

Lebih terperinci

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP Msal dguaka kode ler C[, k, d] dega matrks pembagu G da matrks cek partas H. Sebuah blok formas x = x 1 x 2 x k, x = 0 atau 1, yag aka dkrm terlebh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB METODE PENELTAN 3.1 Tempat da Waktu Peelta Peelta dlaksaaka d areal/wlaah koses huta PT. Sarmeto Parakata Tmber, Kalmata Tegah pada bula Aprl sampa dega Me 007. 3. Baha da Alat Baha ag dguaka utuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB LANDASAN TEORI.1 Pegerta Regres Regres dalam statstka adalah salah satu metode utuk meetuka tgkat pegaruh suatu varabel terhadap varabel yag la. Varabel yag pertama dsebut dega bermacam-macam stlah:

Lebih terperinci

Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Dstrbus Frekues Tabel dstrbus frekues adalah susua data meurut kelas-kelas terval tertetu atau meurut kategor tertetu dalam sebuah daftar. Dar dstrbus frekues, dapat dperoleh keteraga atau gambara

Lebih terperinci

BAB 1 ERROR PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 1 ERROR PERHITUNGAN NUMERIK BAB ERROR PERHITUNGAN NUMERIK A. Tujua a. Memaham galat da hampra b. Mampu meghtug galat da hampra c. Mampu membuat program utuk meelesaka perhtuga galat da hampra dega Matlab B. Peragkat da Mater a. Software

Lebih terperinci

BAB III ISI. x 2. 2πσ

BAB III ISI. x 2. 2πσ BAB III ISI 4. Keadata Normal Multvarat da Sfat-sfatya Keadata ormal multvarat meruaka geeralsas dar keadata ormal uvarat utuk dmes. f ( x) [( x )/ ] / = e x π x = ( x )( ) ( x ). < < (-) (-) Betuk (-)

Lebih terperinci

b) Untuk data berfrekuensi fixi Data (Xi)

b) Untuk data berfrekuensi fixi Data (Xi) B. Meghtug ukura pemusata, ukura letak da ukura peyebara data serta peafsraya A. Ukura Pemusata Data Msalka kumpula data berkut meujukka hasl pegukura tgg bada dar orag sswa. 0 cm 30 cm 5 cm 5 cm 35 cm

Lebih terperinci

TEKNIK SAMPLING. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

TEKNIK SAMPLING. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas TEKNIK SAMPLING Hazmra Yozza Izzat Rahm HG Jurusa Matematka FMIPA Uverstas Adalas Defs Suatu cotoh gerombol adalah suatu cotoh acak sederhaa dmaa setap ut pearka cotoh adalah kelompok atau gerombol dar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab aka mejelaska megea ladasa teor yag dpaka oleh peuls dalam peelta. Bab dbag mejad beberapa baga, yag masg masg aka mejelaska Prcpal Compoet Aalyss (PCA), Egeface, Klusterg K-Meas,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM DRAINASE KAMPUS UNY KARANGMALANG MENUJU KEMANDIRIAN SUMBER AIR BERSIH

PENGELOLAAN SISTEM DRAINASE KAMPUS UNY KARANGMALANG MENUJU KEMANDIRIAN SUMBER AIR BERSIH PENGELOLAAN SISTEM DRAINASE KAMPUS UNY KARANGMALANG MENUJU KEMANDIRIAN SUMBER AIR BERSIH Ddk Purwatoro 1, Sumardjo H 1, Rfta AP 3, Dw Yulato 4 1,2,3,4 Jurusa Peddka Tekk Spl da Perecaaa FT UNY Ddk_purwatoro@yahoo.com

Lebih terperinci

XI. ANALISIS REGRESI KORELASI

XI. ANALISIS REGRESI KORELASI I ANALISIS REGRESI KORELASI Aalss regres mempelajar betuk hubuga atara satu atau lebh peubah bebas dega satu peubah tak bebas dalam peelta peubah bebas basaya peubah yag dtetuka oelh peelt secara bebas

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas:

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas: ANALISIS REGRESI Pedahulua Aalss regres berkata dega stud megea ketergatuga satu peubah (peubah terkat) terhadap satu atau lebh peubah laya (peubah pejelas). Jka Y dumpamaka sebaga peubah terkat da X1,X,...,X

Lebih terperinci

STATISTIKA DASAR. Oleh

STATISTIKA DASAR. Oleh STATISTIKA DASAR Oleh Suryo Gurto cara peyaja data - tabel - grak meghtug harga-harga petg : - ukura lokas - ukura sebara/peympaga apabla data mempuya observasya cukup bayak perlu dsusu secara sstematk

Lebih terperinci

Regresi & Korelasi Linier Sederhana

Regresi & Korelasi Linier Sederhana Regres & Korelas Ler Sederhaa. Pedahulua Gagasa perhtuga dtetapka oleh Sr Fracs Galto (8-9) Persamaa regres :Persamaa matematk ag memugkka peramala la suatu peubah takbebas (depedet varable) dar la peubah

Lebih terperinci

ANALISIS KERAPATAN JARINGAN STASIUN CURAH HUJAN PADA WILAYAH SUNGAI (WS) AESESA DI PULAU FLORES

ANALISIS KERAPATAN JARINGAN STASIUN CURAH HUJAN PADA WILAYAH SUNGAI (WS) AESESA DI PULAU FLORES Jural Tekk Spl Vol. No. 4 September 0 ANALISIS KERAPATAN JARINGAN STASIUN CURAH HUJAN PADA WILAYAH SUNGAI (WS) AESESA DI PULAU FLORES Yerso Dmu Ratu (Jer.dmu@yahoo.com) ) Dek Sr Krsayat ) I Made Udaa 3)

Lebih terperinci

Regresi Linier Sederhana Definisi Pengaruh

Regresi Linier Sederhana Definisi Pengaruh Regres Ler Sederhaa Dah Idra Baga Bostatstka da Kepeduduka Fakultas Kesehata Masyarakat Uverstas Arlagga Defs Pegaruh Jka terdapat varabel, msalka da yag data-dataya dplot sepert gambar dbawah 3 Defs Pegaruh

Lebih terperinci

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL. Masalah regresi invers dengan bentuk linear dapat dijumpai dalam

BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL. Masalah regresi invers dengan bentuk linear dapat dijumpai dalam BAB III MENYELESAIKAN MASALAH REGRESI INVERS DENGAN METODE GRAYBILL 3. Pegerta Masalah regres vers dega betuk lear dapat djumpa dalam berbaga bdag kehdupa, dataraya dalam bdag ekoom, kesehata, fska, kma

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN PEMUKIMAN PADA SUB DAS AUR PALEMBANG (STUDI KASUS : PEMUKIMAN 9/10 ULU)

ANALISIS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN PEMUKIMAN PADA SUB DAS AUR PALEMBANG (STUDI KASUS : PEMUKIMAN 9/10 ULU) ANALISIS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN PEMUKIMAN PADA SUB DAS AUR PALEMBANG (STUDI KASUS : PEMUKIMAN 9/0 ULU) Def Tesha Isfadar *, Re S. Ilmaty 2 da M. Batullah A 3,2,3 Jurusa Tekk Spl, Uverstas Srwjaya Korespodes

Lebih terperinci

MATEMATIKA INTEGRAL RIEMANN

MATEMATIKA INTEGRAL RIEMANN MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN Ses NGAN INTEGRAL RIEMANN A. NOTASI SIGMA a. Defs Notas Sgma Sgma (Σ) adalah otas matematka megguaka smbol yag mewakl pejumlaha da beberapa suku yag memlk

Lebih terperinci

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 1, No. 1 : 21-30, Maret 2014

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 1, No. 1 : 21-30, Maret 2014 Spektrum Spl, ISSN 1858-4896 1 Vol. 1, No. 1 : 1-30, Maret 014 ANALISIS PELIMPAH EMBUNG JEROWARU DESA JEROWARU KECAMATAN JEROWARU KABUPATEN LOMBOK TIMUR Aalyss of Spllway Jerowaru DAM Jerowaru Vllage Dstrct

Lebih terperinci

STATISTIKA. A. Tabel Langkah untuk mengelompokkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok/berinterval: a. Rentang/Jangkauan (J)

STATISTIKA. A. Tabel Langkah untuk mengelompokkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok/berinterval: a. Rentang/Jangkauan (J) STATISTIKA A. Tabel Lagkah utuk megelompokka data ke dalam tabel dstrbus frekues data berkelompok/berterval: a. Retag/Jagkaua (J) J X maks X m b. Bayak kelas (k) Megguaka atura Sturgess, yatu k,. log c.

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal)

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal) LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN (Utuk Data Nomal). Merumuska hpotess (termasuk rumusa hpotess statstk). Data hasl peelta duat dalam etuk tael slag (tael frekues oservas) 3. Meetuka krtera uj atau

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM 6 BAB II STUDI PUSTAKA. TINJAUAN UMUM Embug merupaka bagua ar pada musm huja meympa ar dar ar huja maupu alra da dmafaatka utuk keperlua rumah tagga bag masyarakat pedesaa da utuk keperlua rgas, embug

Lebih terperinci

Pendahuluan. Relasi Antar Variabel. Relasi Antar Variabel. Relasi Antar Variabel 4/6/2015. Oleh : Fauzan Amin

Pendahuluan. Relasi Antar Variabel. Relasi Antar Variabel. Relasi Antar Variabel 4/6/2015. Oleh : Fauzan Amin 4/6/015 Oleh : Fauza Am Se, 06 Aprl 015 GDL 11 (07.30-10.50) Pedahulua Aalsa regres dguaka utuk mempelajar da megukur hubuga statstk ag terjad atara dua atau lebh varbel. Dalam regres sederhaa dkaj dua

Lebih terperinci

Penarikan Contoh Gerombol (Cluster Sampling) Departemen Statistika FMIPA IPB

Penarikan Contoh Gerombol (Cluster Sampling) Departemen Statistika FMIPA IPB Pearka Cotoh Gerombol (Cluster Samplg) Departeme Statstka FMIPA IPB Radom samplg (Revew) Smple radom samplg Stratfed radom samplg Rato, regresso, ad dfferece estmato Systematc radom samplg Cluster radom

Lebih terperinci

TAKSIRAN PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN DAN METODE KUADRAT TERKECIL

TAKSIRAN PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN DAN METODE KUADRAT TERKECIL TAKSIRAN PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN DAN METODE KUADRAT TERKECIL Hesty ala, Arsma Ada, Bustam hestyfala@ymalcom Mahasswa Program S Matematka MIPA-UR Dose Matematka MIPA-UR

Lebih terperinci

Dasar Ekonomi Teknik: Matematika Uang. Ekonomi Teknik TIP FTP UB

Dasar Ekonomi Teknik: Matematika Uang. Ekonomi Teknik TIP FTP UB Dasar Ekoom Tekk: Matematka Uag Ekoom Tekk TIP TP UB Bahasa lra Kas (Cash low Tme Value of Moey Buga Ekvales Cash low Tata alra uag masuk da keluar per perode waktu pada suatu perusahaa lra kas aka terjad

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA II - BAB II STUDI PUSTAKA.. Tjaua Umum Dalam pekerjaa perecaaa suatu embug dperluka bdag-bdag lmu pegetahua yag salg medukug dem kesempuraa hasl perecaaa. Bdag lmu pegetahua tu atara la geolog, hdrolog,

Lebih terperinci

; θ ) dengan parameter θ,

; θ ) dengan parameter θ, Vol. 4. No. 3, 5-59, Desember 00, ISSN : 40-858 APLIKASI METODE BESARAN PIVOTAL DALAM PENENTUAN SELANG KEYAKINAN TAKSIRAN PARAMETER POPULASI. Agus Rusgyoo Jurusa Matematka FMIPA UNDIP Abstraks Dberka populas

Lebih terperinci

Angka Banding Manfaat dan Biaya

Angka Banding Manfaat dan Biaya METODE ANALISIS PERENCANAAN 2 Mater 3 : TPL 311 Oleh : Ke Marta Kaskoe Agka Badg Mafaat da Baya Dalam proyek pembagua, perlu dketahu apa mafaat dar proyek tersebut? Bagamaa keutuga ekoom atau keutuga sosal

Lebih terperinci

NORM VEKTOR DAN NORM MATRIKS

NORM VEKTOR DAN NORM MATRIKS NORM VEKTOR DN NORM MTRIK umaag Muhtar Gozal UNIVERIT PENDIDIKN INDONEI. Pedahulua Jka kta membcaraka topk ruag vektor maka cotoh sederhaa yag dapat kta ambl adalah ruag Eucld R. D ruag kta medefska pajag

Lebih terperinci

TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Fitri Yulianti, SP. Msi.

TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Fitri Yulianti, SP. Msi. TATAP MUKA III UKURAN PEMUSATAN DATA (MEAN, MEDIAN DAN MODUS) Ftr Yulat, SP. Ms. UKURAN DATA Ukura data Ukura Pemusata data Ukura letak data Ukura peyebara data Mea Meda Jagkaua Meda Kuartl Jagkaua atar

Lebih terperinci

Muniya Alteza

Muniya Alteza RISIKO DAN RETURN 1. Estmas Retur da Rsko Idvdual. Kosep Dversfkas 3. Kovaras da Koefse Korelas 4. Estmas Retur da Rsko Portofolo Muya Alteza m_alteza@uy.ac.d Estmas Retur da Rsko 1) Estmas Realzed Retur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskrps Peelta Berdasarka hasl peelta, d peroleh data megea kemempua sswa melakuka smash sebelum da sesudah latha power otot lega adalah sebaga berkut : Tabel.

Lebih terperinci

BAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN

BAB 2 : BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN Jl. Raya Wagu Kel. Sdagsar Kota Bogor Telp. 0251-8242411, emal: prohumas@smkwkrama.et, webste : www.smkwkrama.et BAB 2 : BUNGA, PERTUBUHAN DAN PELURUHAN PENGERTIAN BUNGA Buga adalah jasa dar smpaa atau

Lebih terperinci

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi.

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi. Mea utuk Data Tuggal Des. Jka suatu sampel berukura dega aggota x1, x, x3,, x, maka mea sampel ddesska : 1... N 1 Mea utuk Data Kelompok Des Mea dar data yag dkelompoka adalah : x x 1 1 1 dega : x = ttk

Lebih terperinci

REGRESI & KORELASI LINIER SEDERHANA

REGRESI & KORELASI LINIER SEDERHANA . Pedahulua REGRESI & KORELASI LINIER SEDERHANA Gagasa perhtuga dtetapka oleh Sr Fracs Galto (8-9) Persamaa regres :Persamaa matematk ag memugkka peramala la suatu peubah takbebas (depedet varable) dar

Lebih terperinci