ANALISIS DIGRAPH DARI TABEL CAYLEY GRUP DIHEDRAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DIGRAPH DARI TABEL CAYLEY GRUP DIHEDRAL"

Transkripsi

1 ANALISIS DIGRAPH DARI TABEL CAYLEY GRUP DIHEDRAL Wahyuni Abidin Doen Pada Juuan Matematika Fakulta Sain dan Teknologi UIN Alauddin Makaa Abtact: Gaph theoy i a pat of mathematic, in which thee ae explanation of digaph. Thi eeach, pupoed to how a table baed on Cayley digaph depiction dihedal goup. A digaph can be decibed fom a goup, one of which i the opeation of the Cayley table of the dihedal goup. Dihedal goup i the goup of the et of ymmetie n-tem of egula, denoted Dn, fo each poitive intege n, n 3. Thi, the dihedal goup will be divided into two ubet, namely: 1. x = {1,,,... } o known with ubet otation;. v = {,,,... } o known with ubet eflection. Baed on the analyi of thi eeach howed that, to obtain a connected digaph, the depiction of thee digaph, dihedal goup can be fomed on the element geneato, geneato (, ), and the geneato (, ) to fom a compoite image with element digaph element x and y. on the opeation of the Cayley table dihedal goup, which contained depiction digap hekel ame cannot be combined. Fom the eult of the opeation of the otation and eflection on the dihedal goup D6 Cayley table which i a goup of abtact fom, latin quae, which can be decibed by a digaph element of the geneato it. Keywod: Euleian digaph, Hamilton digaph, Cayley Table, Dihedal goup, Reflection, Rotation. PENDAHULUAN M atematika meupakan penelaah tentang bilangan-bilangan, bentukbentuk dan lambang-lambang. Bekaitan dengan definii teebut, matematika eingkali dibagi menjadi tiga cabang, yaitu aljaba, analii dan geometi. Aljaba membaha tentang bilangan dan pengabtakannya, analii membaha kekonvegenan dan limit, edangkan geometi membaha tentang bentuk dan konep-konep yang bekaitan dengan matematika itu endii. Dengan demikian, ebagai pengaah dalam penelitian ini, akan digunakan ebagai momen atau aana untuk mengembangkan dan mempelua pengetahuan tentang ilmu yang telah dipeoleh, baik ebagai bahan putaka, pembelajaan, dibidang ilmu matematika, khuunya yang bekaitan denga metode gaf maupun gup. Pada pekembangan elanjutnya, cabang matematika menjadi emakin banyak dan 18

2 Wahyuni Abidin, Analii Digaph dai Tabel Cayley Gup Dihedal _19 alah atunya adalah teoi gaf. Teoi gaf dalam pekembangannya dapat diejajakan dengan aljaba yang lebih dahulu bekembang. Gaf meupakan uatu himpunan tak koong dai elemen-elemen yang diebut titik dan himpunan ii yang menghubungkan titik-titik teebut. Gambaan dai gaph adalah dengan menyatakan objek dengan titik atau vetex, edangkan hubungan antaa objek dinyatakan dengan gai atau edge. Gaf digunakan untuk menggambakan objek-objek dikit ehingga dapat menghubungkan antaa objek- objek teebut. (I Ketut Budayaa, Teoi Gaf dan Aplikainya (Penebit Unea Univeity Pe 007), h. 1). Penggunaan itilah dalam teoi gaf belum epenuhnya beifat baku. Mialkan untuk menyatakan uatu titik digunakan itilah node, dan untuk menyatakan uatu ii digunakan itilah ii atau gai. Itilah-itilah dalam teoi gaf dapat diteima jika digunakan ecaa koniten. Teoi gaf mempunyai banyak manfaat, kaena teoi-teoinya tedapat diteapkan untuk memecahkan maalah dalam kehidupan ehai-hai. Pemaalahan yang diumukan dengan teoi gaf dibuat edehana, yaitu diambil apek-apek yang dipelukan dan dibuang apek-apek lainnya yang tidak dipelukan. Keedehanaan bahaannya menyebabkan teoi gaf dapat diaplikaikan ke dalam bebeapa bidang ilmu. Teoi gaf dapat diaplikaikan dalam bidang kimia, biologi, ilmu oial, muik dan maih banyak bidang ilmu yang lain. Teoi gaf juga dapat diaplikaikan pada bebeapa cabang ilmu matematika yang lain, alah atunya adalah aplikai teoi gaf pada aljaba abtak khuunya yang bekaitan dengan gup. Dalam pembahaan teoi gaf menjelakan uatu gaf beaah (digaph) yang dapat digambakan dai uatu gup bedaakan tabel Cayley, ehingga dalam tabel teebut akan dibaha tentang gup dihedal. Oleh kaena itu, teoi gaf menuut definiinya adalah himpunan tidak koong yang memuat elemenelemen yang diebut titik, dan uatu dafta paangan tidak teuut elemen itu yang diebut ii. Penuli kaya ilmiah ini betujuan untuk menunjukkan penggambaan digaph, bedaakan pengopeaian Tabel Cayley gup dihedal. DEFINISI GRAPH Sebuah gaf G adalah beiikan dua himpunan yaitu himpunan behingga tidak koong V(G) dai objek-objek yang diebut titik dan himpunan behingga (mungkin koong) E(G) yang elemen-elemennya diebut ii edemikian hingga etiap elemen e dalam E(G) meupakan paangan tak beuutan dai titik-titik V(G). Himpunan V(G) diebut himpunan titik G, dan himpunan E(G) diebut himpunan ii G. (I Ketut Budayaa, Teoi Gaph dan Aplikainya (Penebit: Unea Univeity Pe-007), h. 1.). Sebuah gaf G dapat dipeentaikan dalam bentuk diagam (gamba) dimana etiap titik G digambakan dengan ebuah noktah dan etiap ii yang menghubungkan dua titik di G digambakan dengan ebuah kuva edehana (ua gai) dengan titik-titik akhi diebuah titik teebuat.

3 130_ Junal Teknoain, Volume 7 Nomo 1, Januai 013, hlm: Mialkan Gaf G dengan V(G) = {u, v, w, x} dan E(G) = {,,,, } dimana = uv, = vw, wx, = ux, uw, dapat dipeentaikan dalam bentuk diagam. epeti tampak pada Gamba.1 Contoh u v G: x w DIGRAPH Gamba.1 Gaf G dengan 4 titik dan 5 ii. Sebuah gaf beaah D adalah uatu gaf yang etiap iinya dibeikan oientai aah. (Rinaldi Muni, Matematika Dikit Edii ketiga (Penebit Impomatika Bandung, 009), Copyight 005, h. 358.). Jika ebuah titik dan adalah dua titik pada gaf beaah D dan e = ( ) ebuah ii D, maka e diebut ii-kelua dai titik dan e diebut ii menuju titik. Untuk efeieni ii e = ( ) eing diuli (i, j). Contoh : Pada digaph H = (V(H), Γ(H)) dengan V(H) = { } dan Γ(H) = { } dan Γ(H) = {( ), ( ), ( ), ( ), ( )} dapat dipeentaikan epeti tampak pada Gamba.4. Gamba.4 H digaph tehubung Konep jalan, jejak, lintaan, ikuit, dan ikel eupa dengan konep jalan, jejek, lintaan, ikuit, dan ikel pada gaf tak beaah hanya aja ii pada gaf diganti dengan ii pada gaf beaah. Mialnya, pada Gamba digaph H = (,,,,) adalah ikel beaah dengan panjang 3 pada gaf beaah D. Sikel pada gamba H = (,,,,,) memuat emua titik H, maka pada gamba H adalah ebuah ikel beaah- Hamilton pada gamba beaah H. Dengan demikian, H adalah digaph Hamilton.

4 Wahyuni Abidin, Analii Digaph dai Tabel Cayley Gup Dihedal _131 GRUP Suatu gupoida (G,*) dengan opeai bine * membentuk uatu gup jika dan hanya jika memenuhi ifat-ifat beikut: 1. Opeai * pada G beifat aoiatif ; yaitu untuk etiap a, b, c, G belaku (a * b) * c = a * (b * c).. G tehadap opeai bine * mempunyai elemen identita, yaitu ada i G edemikian ehingga a * i = i * a = a untuk etiap a G 3. Setiap elemen G, mempunyai inve tehadap opeai bine * dalam G yaitu untuk etiap a G ada G edemikian hingga a * = * a = i, i adalah elemen identita dai G. (Suhati Soebagio A. dan Sukiman Matei pokok Stuktu Aljaba (Jakata, Univeita Tebuka, Dekdigbud 1993), h. 14.). Dai definii teebut, mengaitkan gup dengan gupoida, yang beati udah memenuhi ifat tetutup. Dengan pekataan lain uatu gup adalah gupoida yang memenuhi ifat aoiatif, mempunyai elemen identita dan etiap anggotanya mempunyai inve. Apabila dikaitkan dengan emigup dan monoida, akan menjadi ebagai beikut: Gup adalah emigup yang mempunyai elemen identita dan etiap anggotanya mempunyai inve. Contoh : Himpunan bilangan bulat B = {,-, -1, 0, 1,, } tehadap opeai bine penjumlahan. a. Sifat tetutup dipenuhi, yaitu penjumlahan bilangan bulat menghailkan bilangan bulat. b. Sifat aoiatif dipenuhi yaitu penjumlahan bilangan-bilangan bulat beifat aoiatif. c. B tehadap opeai + mempunyai elemen identita yaitu 0, ebab untuk etiap a B maka a + 0 = 0 + a = a. d. Setiap anggota B mempunyai inve tehadap opeai +, yaitu etiap a B ada = -a B ehingga a + (-a) = (-a) + a = 0. Jadi B dengan opeai + meupakan uatu gup dan dituli (B; +) uatu gup. e. Sifat komutatif dipenuhi pula, yaitu untuk etiap a, b B maka a + b = b + a. Jadi (B, +) gup komutatif. TABEL CAYLEY Tabel Cayley, adalah meupakan alah atu caa untuk mendefiniikan opeai bine pada himpunan, khuunya himpunan behingga. (Suhati Soebagio A. dan Sukiman Matei pokok Stuktu Aljaba (Jakata, Univeita Tebuka, Dekdigbud 1993), h ). Apabila G = {i, a, b, c, } dengan i, a, b elemen yang tidak didefiniikan pada objek tetentu dan dilengkapi oleh uatu opeai bine *, yang memenuhi emua ifat gup, maka (G,*) adalah gup abtak. Gup ini meupakan pola bagi gup lainnya, dan abtak dai elemen-elemen dan opeai tetentu. Elaman identita dalam gup abtak teebut dinyatakan dengan i. Opeai bine pada gup abtak didefiniikan dengan Tabel Cayley.

5 13_ Junal Teknoain, Volume 7 Nomo 1, Januai 013, hlm: Contoh : Mialkan Sifat-ifat gup dapat dilihat dalam Tabel dengan caa ebagai beikut: a. Jika dalam kolom emua elemen adalah anggota G maka (G,*) memenuhi ifat tetutup. b. Sifat aoiatif dapat dicoba atu pe atu. c. Bai dan kolom yang uutan anggotanya ama dengan uutan bai dan kolom paling lua menunjukkan elemen identita yaitu i. d. Apabila i muncul pada bai dan kolom yang ama beati anggota teebut mempunyai inve diinya endii. Jadi inve i adalah i dan inve a adalah a. Apabila i muncul pada bai ke- kolom ke-3 dan muncul pula pada bai ke-3 klom ke- maka kedua anggota teebut aling inve. Jadi = c dan = b. Apabila tidak demikian beati anggota teebut tidak mempunyai inve. e. Peamaan a x = b mempunyai penyeleaian tunggal apabila etiap bai dalam kotak emua anggota belainan. Peamaan y a = b mempunyai penyeleain tunggal apabila etiap kolom dalam kotak emua anggota belainan. f. Apabila letak anggota dalam kotak imeti tedapat diagonal utama maka ifat komutatif dipenuhi. Apabila G = {i, a, b, c, d}, (G, *) diebut gup abtak odo 5. dengan opeai bine * dalam table Caylay adalah ebagai beikut: Tabel.1 Tabel Cayley (G,*) gup. * i a b c d i i a b c d a a b c d i b b c d i a c c d i a b d d i a b c Pada Tabel teebut, etiap anggota hanya muncul atu kali pada tiap bai dan tiap kolom dan memenuhi ifat gup. GRUP DIHEDRAL Gup dihedal adalah gup dai himpunan imeti-imeti dai egi-n beatuan, dinotaikan, untuk etiap n N, n 3. Dengan opeai kompoii * yang memenuhi akioma-akioma gup. (Gup_dihedal file.pdf (15 Januai 01)). Sifat-ifat pada gup dihedal- belaku: a. 1,,,, emua bebeda dan = 1 ehingga = n b. = c. untuk ebaang i. d. untuk emua 0 i, j n 1 dengan i j, ehingga = { 1,,,,,,,,..., }, yaitu, tiap-tiap elemen dapat di tuli

6 Wahyuni Abidin, Analii Digaph dai Tabel Cayley Gup Dihedal _133 ecaa tunggal dengan bentuk untuk etiap k = 0 atau 1 dan 0 = i n 1. e. =. f. =, untuk emua 0 i n. FUNGSI PEMBANGKIT Mialkan G uatu gup dan mialkan A ubet dai G dengan A adalah himpunan behingga {,,, } akan dituli (,,, ) dai ehingga untuk gup yang di bangkitkan oleh,,,, maka A diebut geneato (pembangkit). Contoh : Dibeikan S adalah geneato dengan S = (, ). Maka S adalah ubet dai. Tunjukkan bahwa dapat dibangkitkan oleh S dengan opeai kompoii *. Jawab: adalah himpunan imeti-imeti dai egitiga yaitu {1,,,,, }. Maka akan ditunjukkan dapat dibangkitkan oleh S = (, ). 1. * =. * = * = 4. * = 5.. * = 6. 1 * = Dai hail geneato S = (, ) yang diopeaikan dengan kompoii * maka dipeoleh {1,,,,, }. Jadi dapat dibangkitkan oleh S = (, ). PROSEDUR PENELITIAN Adapun Langkah-langkah dalam menunjukkan digaph yang digambakan bedaakan Tabel Cayley gup dihedal adalah ebagai beikut: a. Menggambakan etiap elemen dai gup dihedal ebagai titik dan ii pada digaph, dengan caa mempehatikan opeainya, yaitu jika a, b, c, maka: a * b = c, yaitu a: adalah elaman yang mengopeaikan, b: elemen yang diopeaikan, dan c: adalah elemen hail opeai. b. Pada penggambaan digaph maka a dan c digambakan ebagai titik, edangkan b digambakan ebagai ii beaah dai a ke c, kemudian digabungkan dua digaph maing-maing paangan, elemen x denga y pada fungi pembangkit geneato S = (, ), dengan fungi keanggotaan * dan, untuk mempeoleh uatu digaph tehubung. c. Pada penggambaan digaph, elemen yang tedapat Sikel yang ama maka digaph teebut tidak temauk uatu digaph tehubung, penggambaan teebut tidak digabungkan.

7 134_ Junal Teknoain, Volume 7 Nomo 1, Januai 013, hlm: HASIL PENELITIAN Tabel Cayley dengan opeai gup dihedal dai hail geneato S = (, ), yang di opeaikan dengan kompoii *, ehingga dapat di peoleh {1,,,,, }. Sebagai beikut: Tabel.. Tabel Cayley gup dihedal * Bedaakan hail penelitian, pada pengopeaian gup dihedal maka dapat di peoleh uatu gamba digaph, yaitu ebagai beikut: a. Digaph gup dihedal dengan fungi keanggotaan { * }, pada geneato <, > Mial dinotaikan ebagai gup dehidal. Di mana gup dehidal adalah himpunan imeti-imeti dai egi tiga yaitu = {1,,,,, }. Untuk paangan geneato yang dapat membangkitkan gup dehidal diantaanya {, }, {, }, {, }, {, }, akan tetapi dalam pembahaan mengenai Tabel Cayley gup dehidal geneato yang dipilih hanya paangan geneato {, }. Pada bagian ini dipilih geneato = {, }. Sebagaimana penjelaan ebelumnya himpunan titik dai digaph gup dihedal adalah ( ) atau adalah himpunan dai elemen gup. Oleh kaena itu ( ) mempunyai ode, edangkan dan adalah elemen hail opeai gabungan dengan anggota dai himpunan Maka jika 1 diopeaikan dengan, maka hail opeainya adalah, begitupun dengan pengopeaian yang lain. Seuai dengan poedu penelitian bahwa, hail opeai pada Tabel Cayley gup dihedal = {1,,,,, } maka akan diopeaikan bedaakan fungi keanggotaan pada geneato S = (, ) dimana akan di opeaikan dalam bentuk digaph tehubung. Hal teebut dijelakan bahwa opeai 1 * tidak digambakan kaena 1 adalah awal dai pengopeaian yang akan di opeaikan dai hail opeai teebut, adalah ebagai beikut:

8 Wahyuni Abidin, Analii Digaph dai Tabel Cayley Gup Dihedal _ * = 4. * =. * = 5. * = 3. * = 1 6. * = G : 1 Gamba 4.1 Digaph Sikel 3 Hail opeai *. G : 1. 1 * = 4. * =. * = 1 5. * = 3. * = 6. * = 1 Gamba 4. Digaph Sikel 3. Hail opeai *. Pada Gamba 4.1 Digaph G, Sikel 3 Hail opeai *. Opeai kompoii untuk etiap, x dengan menghailkan uatu digaph tak tehubung yang maing-maing memuat ubdigaph ikel 3. Dai gamba teebut dapat dilihat bahwa, himpunan yang beanggotakan (1 * = ), ( * = ), ( * = 1), kaena tedapat Sikel 3 pada maing-maing elemen maka pengnggambaan dengan tepiah, yaitu beanggotakan ( * = ), ( * =

9 136_ Junal Teknoain, Volume 7 Nomo 1, Januai 013, hlm: ), ( * = ). Maka hal teebut tidak boleh di gabungkan kaena maingmaing memuat ikel 3. Begitupun dengan Gamba 4. Digaph, Sikel 3. Hail opeai *. b. Digaph gup dihedal dengan fungi keanggotaan { * }, Pada geneato <, > 1. 1 * =. * = 3. * = 4. * = 1 5. * = 6. * = 1 G: Gamba 4.3 Digaph hail Opeai * Pada Gamba 4.3 Digaph hail opeai *. Adalah digaph beatuan- ehingga pada digaph teebut dihubungkan antaa ebuah ii dengan titik pada diinya endii, yaitu digaph yang mempunyai ii angkap, yang beanggotakan (1 * = ), ( * = ), ( * = ). Hal teebut dapat digabungkan dengan elemen x kaena hail opeai gup dihedal * adalah pengopeaian yang memiliki ii ganda beatutan * =. * = 3. * = 4. * = 5. * = 6. * = 1

10 Wahyuni Abidin, Analii Digaph dai Tabel Cayley Gup Dihedal _137 G: 1 Gamba 4.4 Digaph hail Opeai * 1. 1 * =. * = 3. * = 4. * = 5. * = 1 6. * = G : 1 Gamba 4.5 Digaph hail Opeai * Pada Gamba 4.4 Digaph hail opeai *, meupakan hail opeai Tail Eule, ehingga digaph teebut tidak temauk ifat digaph beatuan-, kaena tedapat digaph Sikel 3 yang memuat 6 Tail tetutp, maka digaph teebut tidak dapat digabungkan antaa digaph atu dengan digaph yang lain. Kaena emua titik dan ii yang tedapat di dalamnya memuat Sikel, yaitu jika (1 * = ), ( * = ), ( * = ), ( * = ), ( * = ). Begitupun dengan Gamba 4.5 Digaph hail opeai *.

11 138_ Junal Teknoain, Volume 7 Nomo 1, Januai 013, hlm: c. Digaph gup dihedal, hail opeai gabungan x dengan y a. 1 * = a. 1 * = b. * = b. * = c. * = 1 c. * = d. * = d. * = 1 e. * = e. * = f. * = f. * = G: 1 Gamba 4.6 Digaph Gabungan. Hail opeai * dan * a. 1 * = a. 1 * = b. * = 1 b. * = c. * = c. * = d. * = d. * = 1 e. * = e. * = f. * = f. * =

12 Wahyuni Abidin, Analii Digaph dai Tabel Cayley Gup Dihedal _139 G : 1 Gamba 4.7 Digaph Gabungan. Hail opeai *. Dan * Setelah emua hail opeai teebut telah digambakan bedaakan pengopeaian Tabel Cayley gup dihedal, maka akan digabungkan antaa elemen x dengan elemen y pada maing-maing paangan digaph untuk mempeoleh digaph tehubung. Pada penggambaan digaph teebut, akan lihat pada Gamba 4.6 Digaph gabungan hail opeai antaa elemen * dengan hail opeai * maka telihat bahwa gamba digaph euai dengan elemen titik yang telah ditunjukkan bedaakan pengopeaian Tabel Cayley gup dihedal, keena tedapat digaph Sikel 3 dan digaph beatupan- yang memiliki ii angkap. Begitupun dengan Gamba 4.7 Digaph gabungan hail opeai antaa elemen * dengan hail opeai *, tedapat digaph Sikel 3 dan digaph beatuan- yang memiliki ii angkap, ehingga dapat digabungkan antaa digaph yang atu dengan digaph yang lainnya. Hal teebut di jelakan bahwa penggambaa digaph hail opeai gup dihedal adalah pada Gamba 4.6 yaitu (1 * = ) di katakan bahwa elemen hail opeai tedapat gabungan dengan, yaitu ( * = ), atau ebaliknya ( * = ), hal teebut di jelakan yang ama dengan gabungan antaa (1 * = ), kemudian ( * = ). Begitupun dengan ebaliknya. Hal teebut ama halnya dengan hail opeai pada penggabungan penggambaan digaph Gamba 4.7. Lain halnya dengan elemen y pada hail pengopeaian dan, dimana hail pengopeaian ini adalah tedapat Tail Eule, ehingga digaph teebut tidak memenuhi ifat beatuan-, ehingga tedapat digaph Sikel 3 yang memuat 6 Tail tetutup, maka tidak dapat dihubungkan antaa digaph atu ama lain. PENUTUP Bedaakan hail penelitian dalam penulian ini, maka diimpulkan bahwa; pada pengopeaian gup dihedal, = {1,,,,, }, digaph dapat digambakan bedaakan Tabel Cayley gup dihedal, hail

13 140_ Junal Teknoain, Volume 7 Nomo 1, Januai 013, hlm: pengopeaian pada Tabel Cayley teebut, tedapat ifat-ifat gup itu endii. Di ini gup dihedal akan dibagi menjadi dua himpunan bagian yaitu: 1. x = {1,,,, } atau yang dikenal dengan himpunan bagian otai;. y = {,,,, } atau yang dikenal dengan himpunan bagian efleki atau dapat ditulikan ebagai x dan y. Pada penggambaan digaph teebut, gup dihedal dapat dibentuk pada unu pembangkit, geneato <, >, dan geneato <, > ehingga tebentuk uatu Gamba gabungan digaph dengan elemen x dan elemen y. Pada pengopeaian Tabel Cayley gup dihedal, penggambaan digaph yang tedapat Sikel yang ama tidak dapat di gabungkan. Dai hail pengopeaian otai dan efleki pada gup dihedal Tabel Cayley yang meupakan bentuk gup abtak, Bujuangka Latin, ehingga dapat digambakan uatu digaph bedaakan unu pembangkit geneato teebut. DAFTAR RUJUKAN Budayaa I Ketut,. Teoi Gaph dan Aplikainya. Penebit: Unea Univeity Pe 007. Viii, 5 hal.,lllu, 1. (15 Januai - 01). Cayley, Athu. "On the theoy of goup, a depending on the ymbolic equation θ n = 1", Philoophical Magazine, Vol. 7 (1854), pp Available on-line at Google Book a pat of hi collected wok. (15 Januai - 01). Cayley, Athu. "On the Theoy of Goup", Ameican Jounal of Mathematic, Vol. 11, No. (Jan 1889), pp Available on-line at JSTOR. Daminto Piyo Bambang. Gup Pemutai, Gup Dihedal. Diake Tanggal ( ). David Dummid, dan Richad M Foote. Abtak Al-Geba, (Dihedal Goup Second Edition lnc), Depatemen Agama. R.I, Al Qu an dan Tafinya. Yogyakata: PT Dana Bakti. Depatemen Agama. R.I. Al-Quan dan tejemahannya, (Penebit C.V. Jaya Sakti, Suabaya) Edii Bau, Dihedal_Gup. Diake (15 Januai - 01).

14 Wahyuni Abidin, Analii Digaph dai Tabel Cayley Gup Dihedal _141 Gallian A. Joeph. Abtact Algea. ( ) D. C. Heath and company Univeity of Mineota, Duluth Contempoay. Gaph Anjacent dan Incident., Chaiful Khaanah. Diake tanggal ( ). Holland Roy Kamu Matematika. Penebit Elangga. PT. Geloa Akaa Patama. Muni Rinaldi, Matematika Dikit Edii ketiga. Penebit Impomatika Bandung, 009. Copyight 005. Puwanto Hei, Indiani Gina. Dayanti Elina. Matematika Dikit (PT. Econtaa Rajawali,STC Senayan It , Jl. Aia Afika, Pintu IX Geloga Senayan Jakata Puat 1070), Bekeja ama dengan WIT Web Infomation Technology. Soebagio A. Suhati. dan Sukiman. 1993, Matei pokok Stuktu Aljaba. Univeita Tebuka, Depdikbud.

GEOMETRI BERHINGGA ATAS GF(P N ) UNTUK MEMBENTUK ORTHOGONAL SERIES DESIGNS

GEOMETRI BERHINGGA ATAS GF(P N ) UNTUK MEMBENTUK ORTHOGONAL SERIES DESIGNS Junal Sain & Matematia ISSN: 0854-0675 Volume 16 Nomo 3, Juli 008 Atiel Penelitian: 106-111 GEOMETRI BERHINGGA ATAS GF(P N ) UNTUK MEMBENTUK ORTHOGONAL SERIES DESIGNS Bambang Iawanto,Aniah Juuan Matematia

Lebih terperinci

Spektrum Graf Konjugasi dan Komplemen Graf Konjugasi dari Grup Dihedral

Spektrum Graf Konjugasi dan Komplemen Graf Konjugasi dari Grup Dihedral Semina Naional Teknologi Infomai, Komunikai dan Induti (SNTIKI) 9 ISSN (Pinted) : 579-77 Fakulta Sain dan Teknologi, UIN Sultan Syaif Kaim Riau ISSN (Online) : 579-56 Pekanbau,8-9 Mei 7 Spektum Gaf Konjugai

Lebih terperinci

DIGRAF DARI TABEL CAYLEY GRUP DIHEDRAL

DIGRAF DARI TABEL CAYLEY GRUP DIHEDRAL DIGRAF DARI TABEL CAYLEY GRUP DIHEDRAL SKRIPSI Oleh SYIFAUL CHASANAH NIM 04500 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG MALANG 008 DIGRAF DARI TABEL CAYLEY GRUP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakanakan di Pulau Umang Reot Hotel Kabupaten Pandeglang. Yang menjadi objek penelitian adalah kayawan Pulau Umang Reot Hotel,

Lebih terperinci

BEBERAPA SIFAT ALJABAR GENERALIZED INVERSE PADA MATRIKS

BEBERAPA SIFAT ALJABAR GENERALIZED INVERSE PADA MATRIKS BEBERAPA SFAT ALJABAR GEERALZED ERSE PADA MATRKS Ema Ria * S Gemawai A Siai Mahaiwa Pogam Sudi S Maemaika Doen Juuan Maemaika Fakula Maemaika dan lmu Pengeahuan Alam niveia Riau Kampu Binawidya Pekanbau

Lebih terperinci

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI Junal Mateatika Vol., No., Agutu 008: 00-05, IN: 40-858 KEBERADAAN OLUI PERAMAAN DIOPHANTIN MATRIK POLINOMIAL DAN PENYELEAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLAI Laila Itiani R. Hei oelityo Utoo, Poga

Lebih terperinci

2. Menghitung luas bangun datar. Persegi Panjang : L = AB x BC K = 2( p + l) = p x l A B. p = panjang l = lebar D C

2. Menghitung luas bangun datar. Persegi Panjang : L = AB x BC K = 2( p + l) = p x l A B. p = panjang l = lebar D C SKL Nomo 3 : Memahami bangun data, bangun uang, gai ejaja, dan udut, eta menggunakannya dalam pemecahan maalah. 1. Menyeleaikan oal dengan menggunakan teoema Pythagoa eoema Pythagoa : kuadat hipotenua

Lebih terperinci

DEFINISI DAN RUANG SOLUSI

DEFINISI DAN RUANG SOLUSI DEFINISI DAN RUANG SOLUSI Pada bagian ini akan dibaha tentang bai dan dimeni menggunakan pengertian dari kebebaan linear ( beba linear dan merentang ) yang dibaha pada bab ebelumnya. Definii dari bai diberikan

Lebih terperinci

Pada sistem antrian ini terdapat pembatasan arrival sebanyak c customer dan

Pada sistem antrian ini terdapat pembatasan arrival sebanyak c customer dan 4.3 item Antian M / M // GD/ / Pada item antian ini tedapat pembataan aival ebanyak utome dan hanya tedapat atu eve. Diaumikan inteaival time beditibui ekponenial dengan ate dan evie time beditibui ekponenial

Lebih terperinci

9. Koordinat Polar. Sudaryatno Sudirham

9. Koordinat Polar. Sudaryatno Sudirham Dapublic Nopembe 3 www.dapublic.com 9. Koodinat Pola Sudaatno Sudiham Sampai dengan bahaan ebelumna ita membicaaan fungi dengan uva-uva ang digambaan dalam oodinat udut-iu, -. Di bab ini ita aan melihat

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m)

BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m) BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF5m) Teori finite field mulai diperkenalkan pada abad ke tujuh dan abad ke delapan dengan tokoh matematikanya Pierre de

Lebih terperinci

KETIDAKTEPATAN PADA PENGGUNAAN VALIDITAS BUTIR DAN KOEFISIEN RELIABILITAS DI DALAM PENELITIAN. Oleh Dali S. Naga

KETIDAKTEPATAN PADA PENGGUNAAN VALIDITAS BUTIR DAN KOEFISIEN RELIABILITAS DI DALAM PENELITIAN. Oleh Dali S. Naga KETIDKTEPTN PD PENGGUNN VLIDITS BUTIR DN KOEFISIEN RELIBILITS DI DLM PENELITIN Oleh Dali S. Naga btact. Item validity i applied in educational and pychological eeach though item analyi to enhance the eliability

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun cabai milik petani, Kabupaten Karo dengan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun cabai milik petani, Kabupaten Karo dengan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kebun cabai milik petani, Kabupaten Kao dengan ketinggian ± 1000 m dpl. Penelitian di mulai pada bulan Septembe 2010 ampai Oktobe 2010. Bahan

Lebih terperinci

EVALUASI PROFIL TEGANGAN DAN SUSUT DAYA PADA SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) DI KOMPLEK PERKANTORAN KABUPATEN SAMBAS

EVALUASI PROFIL TEGANGAN DAN SUSUT DAYA PADA SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) DI KOMPLEK PERKANTORAN KABUPATEN SAMBAS EALUAI PROFIL TEGANGAN DAN UUT DAYA PADA ALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (UTR DI KOMPLEK PERKANTORAN KABUPATEN AMBA M. Taufieq Haewana Pogam tudi Teknik Elekto Juuan Teknik Elekto Fakulta Teknik Univeita

Lebih terperinci

Bab II. Konsep Dasar

Bab II. Konsep Dasar Bab II Konsep Dasa Konsep dasa mengenai gaf dan jaingan dikutip dai Bondy dan Muty [1], Diestel [2], dan Fleische [3]. Beikut ini dibeikan bebeapa notasi himpunan untuk memudahkan pendefinisian gaf dan

Lebih terperinci

Dimensi Partisi pada Graf Kincir

Dimensi Partisi pada Graf Kincir Dimensi Patisi pada Gaf Kinci Disusun Oleh : Chanda Iawan NRP.00 09 0 Abstak Misalkan G(VE) adalah gaf tehubung dan S adalah sebuah subset dai V(G) jaak antaa v dan S adalah dv S min d v x x S.Suatu gaf

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

Dekomposisi Graf Hasil Kali Tiga Lintasan ke Dalam Sub Graf Perentang Reguler

Dekomposisi Graf Hasil Kali Tiga Lintasan ke Dalam Sub Graf Perentang Reguler Vol. 10, No. 1, 14-25, Juli 2013 Dekompoii Gaf Hail Kali Tiga Linaan ke Dalam Sub Gaf Peenang Regule Hamaai 1 Abak Dekompoii gaf G adala impunan * + dengan meupakan ubgaf dai Gyang memenui ( ) ( ) ( )

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

SISTEM VERIFIKASI BIOMETRIKA TELAPAK TANGAN DENGAN METODE DIMENSI FRAKTAL DAN LACUNARITY

SISTEM VERIFIKASI BIOMETRIKA TELAPAK TANGAN DENGAN METODE DIMENSI FRAKTAL DAN LACUNARITY SISEM VERIFIKASI BIOMERIKA ELAPAK ANGAN DENGAN MEODE DIMENSI FRAKAL DAN LACUNARIY Staff Pengaja eknik Elekto, Fakulta eknik, Univeita Udayana Kampu Bukit Jimbaan, Bali, 836 Email: dama.puta@ee.unud.ac.id

Lebih terperinci

Pembentukan Ring Bersih Menggunakan Lokalisasi Ore. Construction of Clean Ring using Ore Localization

Pembentukan Ring Bersih Menggunakan Lokalisasi Ore. Construction of Clean Ring using Ore Localization Jurnal Matematika & Sain, April 4, Vol. 9 Nomor Pembentukan Ring Berih Menggunakan Lokaliai Ore Abtrak Uha Inaini dan Indah Emilia Wijayanti ) Juruan Matematika, Fakulta Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

HASIL KALI LANGSUNG S-NEAR-RING DAN S-NEAR-RING BEBAS Smarandache Direct Product and Smarandache Free Near-Rings

HASIL KALI LANGSUNG S-NEAR-RING DAN S-NEAR-RING BEBAS Smarandache Direct Product and Smarandache Free Near-Rings Junal Baekeng Vol. 8 No. 2 Hal. 7 (204) HASIL KALI LANGSUNG S-NEAR-RING DAN S-NEAR-RING BEBAS Smaandache Dect Poduct and Smaandache Fee Nea-Rng HENRY W. M. PATTY Juuan Matematka Fakulta MIPA Unveta Pattmua

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 105 109 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK ERIN DWI FENTIKA, ZULAKMAL Program Studi

Lebih terperinci

ASSOSIASI PRIMA PADA MODUL FRAKSI ATAS SEBARANG RING

ASSOSIASI PRIMA PADA MODUL FRAKSI ATAS SEBARANG RING ASSOSIASI PRIMA PADA MODUL FRAKSI ATAS SEBARANG RING Uha Inaini 1 dan Indah Emilia Wijayanti 2 S2 Matematika FMIPA UGM, uhainaini@mail.ugm.ac.id 2 Juruan Matematika FMIPA UGM, ind wijayanti@ugm.ac.id Abtrak.

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH TEGANGAN SUPLAI TERDISTORSI PADA KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

STUDI PENGARUH TEGANGAN SUPLAI TERDISTORSI PADA KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA STUD PENGARUH TEGANGAN SUPLA TERDSTORS PADA KNERJA MOTOR NDUKS TGA FASA John Weley,. Syamul Amien, M.S. Konentai Teknik Enegi Litik, Depatemen Teknik Elekto Fakulta Teknik Univeita Sumatea Utaa (USU) Jl.

Lebih terperinci

dimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus.

dimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus. Ulangan Bab 4 I. Petanyaan Teoi. Jika uatu benda begeak melingka beatuan, kemanakah aah pecepatannya dan gaya entipetalnya? Tulikan hubungan antaa gaya entipetal dengan kecepatan udut benda teebut! Pembahaan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN DAN SUSUT DAYA SERTA UPAYA PERBAIKAN PENYALURAN DAYA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON SAMBAS

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN DAN SUSUT DAYA SERTA UPAYA PERBAIKAN PENYALURAN DAYA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON SAMBAS PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN DAN SUSUT DAYA SERTA UPAYA PERBAIKAN PENYALURAN DAYA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON SAMBAS Adhi Suya Nopianto Pogam Studi Teknik Elekto Juuan Teknik Elekto Fakulta Teknik

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG

BAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG BAB 5 ANALII RIAK ARU KELUARAN INVERER PWM LIMA FAA DENGAN BEBAN ERHUBUNG BINANG 5. Penahuluan Paa bab ebelumnya telah ijelakan bahwa paa item multifaa, hubungan antaa iak au keluaan inete beban poligon

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Matrik Alih Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Pengantar Dalam Peramaan Ruang Keadaan berdimeni n, teradapat

Lebih terperinci

Aliran Air Tanah Pada Sumur Tunggal. Yanto, S.T., M.S.E. Aliran air tanah pada sumur tunggal dapat dibagi menjadi 4 sub-divisi, yaitu:

Aliran Air Tanah Pada Sumur Tunggal. Yanto, S.T., M.S.E. Aliran air tanah pada sumur tunggal dapat dibagi menjadi 4 sub-divisi, yaitu: Alian Ai Tanah Pada Sumu Tunggal Yanto, S.T., M.S.E. Alian ai tanah pada umu tunggal dapat dibagi menjadi 4 ub-divii, yaitu: (i) Alian mantap dan ta-mantap; (ii) Alian tetean dan ta-tetean Pada mata uliah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR Sumardyono, M.Pd. Maalah pengepakan (packing) adalah maalah meletakkan objek-objek yang aling beringgungan dengan cara tertentu dan di dalam uatu wadah dengan peifikai tertentu

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

JUMLAH GRUP BAGIAN DALAM DARAB LANGSUNG GRUP SIKLIS BERHINGGA

JUMLAH GRUP BAGIAN DALAM DARAB LANGSUNG GRUP SIKLIS BERHINGGA PROSIDING ISBN : 978 979 65 9 4 JUMAH GRUP BAGIAN DAAM DARAB ANGSUNG GRUP SIKIS BERHINGGA A-6 MVAny Heawati Pogam Studi Matematia Univeita Sanata Dhama anyhea@ymailcom Abta Maalah yang aan dibutian dalam

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PEMODELAN PERILAKU DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PEMODELAN PERILAKU DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA PEMOELAN PERILAKU INAMIK MOTOR INUKSI TIGA FASA (Ahyanuadi) *) ABSTRACT ynamic pefomance induction moto had been need to analyze behavio induction moto except teady-tate. The pape peent an invetigation

Lebih terperinci

Komponen Struktur Tekan

Komponen Struktur Tekan Mata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Komponen Stuktu Tekan Petemuan 4, 5 Sub Pokok Bahasan : Panjang Tekuk Tekuk Lokal Tekuk Batang Desain Batang Tekan Batang batang tekan yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK BEBAN-BEBAN MOTOR INDUKSI DI TAMBANG PT SEMEN PADANG

KARAKTERISTIK BEBAN-BEBAN MOTOR INDUKSI DI TAMBANG PT SEMEN PADANG No.1 Vol: 1 Septembe 212 ISSN : 232-2949 KARAKTERISTIK BEBAN-BEBAN MOTOR INDUKSI DI TAMBANG T SEMEN ADANG Zaini Juuan Teknik Elekto Univeita Andala ABSTRAK Moto induki udah menja penggeak utama beban-beban

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (214) 1-6 1 Simulai dan Deteki Singkat Impedani Tinggi pada Stato Moto Induki Menggunakan Au Uutan Negatif Muhammad Amiul Aif, Dima Anton Afani dan I.G.N Satiyadi Henanda

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE

BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE BAB VI TRANSFORMASI LAPLACE Kompeteni Mahaiwa mampu. Menentukan nilai tranformai Laplace untuk fungi-fungi yang ederhana. Menggunakan ifat-ifat tranformai untuk menentukan nilai tranformai Laplace untuk

Lebih terperinci

MODUL FAKTOR DARI MODUL ENDOMORFISMA PADA HIMPUNAN BILANGAN BULAT ATAS GAUSSIAN INTEGER

MODUL FAKTOR DARI MODUL ENDOMORFISMA PADA HIMPUNAN BILANGAN BULAT ATAS GAUSSIAN INTEGER Prosiding eminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-in : 2550-0384; e-in : 2550-0392 MODUL FAKTO DAI MODUL ENDOMOFIMA PADA HIMPUNAN BILANGAN BULAT ATA GAUIAN INTEGE Linda Octavia oelistyoningsih

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

CHAPTER 5. Image Enhancement Equalisasi histogram Spesifikasi histogram Universitas Telkom

CHAPTER 5. Image Enhancement Equalisasi histogram Spesifikasi histogram Universitas Telkom CS3214 Pengolahan Cita UAS CHAPTER 5. Image Enhancement Equaliai hitogam Seifikai hitogam Univeita Telkom TIK Mahaiwa mamu memahami eta mengetahui manfaat dai alah atu teknik Image Enhancement Hitogam

Lebih terperinci

GRUP AUTOMORFISME GRAF HELM, GRAF HELM TERTUTUP, DAN GRAF BUKU

GRUP AUTOMORFISME GRAF HELM, GRAF HELM TERTUTUP, DAN GRAF BUKU GRUP AUTOMORFISM GRAF HLM, GRAF HLM TRTUTUP, DAN GRAF BUKU Antoni Nurhidayat 1, Dr. Agung Lukito, M. S. 2 1 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Sistem Pengasutan Motor Induksi 3 Fasa Sebagai Penggerak Pompa Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wendit Malang

Analisis Perbandingan Sistem Pengasutan Motor Induksi 3 Fasa Sebagai Penggerak Pompa Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wendit Malang Junal Elekto ELTEK Vol. 3, No. 1, Apil 01 ISSN: 086-8944 Analii Pebandingan Sitem Pengautan Moto Induki 3 Faa Sebagai Penggeak Pada Peuahaan Daeah Ai Minum (PDAM) Wendit Malang Andyk Pobo Paetya, Abdul

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 12 Diferensiasi dan Integrasi Transformasi Laplace

MATEMATIKA IV. MODUL 12 Diferensiasi dan Integrasi Transformasi Laplace MATEMATIKA IV MODUL 2 Difereniai dan Integrai Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2008 年 0 月 3 日 ( 日 ) Difereniai dan Integrai Tranformai Laplace Tranformai Laplace

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE Voni Yuniati (1), Gani Indriyanta (2), Antoniu Rahmat C (3) Abtrak: Kemajuan teknologi komputer dan telekomunikai telah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA

GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA Siti Rohmawati 1, Dr.Agung Lukito, M.S. 2 1 Matematika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang Gedung

Lebih terperinci

Xpedia Matematika. Soal - Barisan dan Deret Bilangan

Xpedia Matematika. Soal - Barisan dan Deret Bilangan Xpedia Matematika Soal - Barian dan Deret Bilangan Doc. Name: XPMATDAS 0699 Doc. Verion : 202-09 halaman 0. Suku ke-n pada barian 2, 6, 0, 4, bia dinyatakan dengan (A) Un = 3n - (B) Un = 6n - 4 Un = 4n

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

Teorema Berbasis Aksioma Separasi dalam Ruang Topologi

Teorema Berbasis Aksioma Separasi dalam Ruang Topologi Junal Matematika Integatif ISSN 1412-6184 Volume 11 No 2, Oktobe 2015, pp 85-96 Teoema Bebasis Aksioma Sepaasi dalam Ruang Topologi Albet Ch. Soewongsono, Aiyanto, Jafauddin Juusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

ω = = θ 3π θ = π Untuk jarum menit: bulan memiliki garis tengah 3480 km

ω = = θ 3π θ = π Untuk jarum menit: bulan memiliki garis tengah 3480 km . bulan memiliki gai tengah 340 km dan bejaak 3, m dai bumi. beapa bea udut (dalam ian) yang dibentuk oleh diamete bulan tehadap eeoang dibumi? B. jika gai tengah bumi 4, km, beapa udut (dalam ian) yang

Lebih terperinci

Lampiran 3 FLOWCHART DAN BAGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TOPIK LINGKARAN

Lampiran 3 FLOWCHART DAN BAGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TOPIK LINGKARAN 184 Lampian 3 FLOWCHART DAN BAGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TOPIK LINGKARAN 185 186 187 188 189 190 Lampian 4 PEMBELAJARAN TOPIK LINGKARAN DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF 191 Pengetian Lingkaan Kegiatan 1A Aga

Lebih terperinci

EFISIENSI MOTOR INDUKSI 3φ SEBAGAI GENERATOR INDUKSI 3φ

EFISIENSI MOTOR INDUKSI 3φ SEBAGAI GENERATOR INDUKSI 3φ Semina Naional Infomatika 9 (emnaif 9) ISSN: 1979-38 UPN etean Yogyakata, 3 Mei 9 EFISIENSI MOTO INDUKSI 3φ SEBAGAI GENEATO INDUKSI 3φ ainal Abidin 1, Yulianta Siega, Nualim 3 1 Juuan Teknik Elekto, Politeknik

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY COMPANY )

PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY COMPANY ) Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 44 52 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Abstak Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Angga Inda Bata 13500070 Depatemen Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

Sekolah Olimpiade Fisika

Sekolah Olimpiade Fisika SOLUSI SOAL SIMULASI OLIMPIADE FISIKA SMA Juli 06 TINGKAT KABUPATEN/KOTA Waktu : 3 ja Sekolah Olipiade Fiika davitipayung.co Sekolah Olipiade Fiika davitipayung.co davitipayung@gail.co. Sebuah balok (aa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

TORTUOSITAS PADA MODEL 3D BATUAN BERPORI

TORTUOSITAS PADA MODEL 3D BATUAN BERPORI TORTUOSITAS PADA MODEL 3D BATUAN BERPORI Firmanyah 1*), Selly Feranie 1, Fourier D.E. Latief 2, Prana F. L. Tobing 1 1 Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antarika Juruan Pendidikan Fiika FPMIPA UPI,

Lebih terperinci

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

Transformasi Laplace

Transformasi Laplace Tranformai Laplace Muhafzan Agutu 22 Tranformai Laplace 3 Denii Tranformai Laplace Dalam bagian ini kita akan membicarakan ifat-ifat dan beberapa aplikai dari tranformai Laplace. Denii Diberikan uatu fungi

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENDAHULUAN Laar Belakang Salah au maalah aru dalam uau nework adalah penenuan pah erpendek. Maalah pah erpendek ini merupakan maalah pengopimuman, karena dengan diperolehnya pah erpendek diharapkan dapa

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

PENAKSIR RASIO DAN PRODUK EKSPONENSIAL YANG EFISIEN UNTUK VARIANSI POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA

PENAKSIR RASIO DAN PRODUK EKSPONENSIAL YANG EFISIEN UNTUK VARIANSI POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA PEAKIR RAIO DA PRODUK EKPOEIAL YAG EFIIE UTUK VARIAI POPULAI PADA AMPLIG ACAK EDERHAA Mega Elmaanti 1* Firdau Hapoan irait 1 Mahaiwa Program 1 Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10, Bandung Abstrak. Abstract

Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10, Bandung Abstrak. Abstract Poiding Semina Naional Fiika (E-ounal) SNF16 htt://nf-unj.ac.id/kumulan-oiding/nf16/ VOLUME V, OKTOBER 16 -ISSN: 9-65 e-issn: 76-998 SOLUSI PERSAMAAN IFUSIVITAS ALIRAN FLUIA MINYAK PAA RESERVOIR AN MOIFIKASINYA

Lebih terperinci

ANALISIS KESTABILAN PADA MODEL PENULARAN TUBERKULOSIS Dengan Kasus Resistensi Obat

ANALISIS KESTABILAN PADA MODEL PENULARAN TUBERKULOSIS Dengan Kasus Resistensi Obat SEMNAR NASONAL MATEMATKA DAN PENDDKAN MATEMATKA UNY 215 T 19 ANALSS KESTABLAN PADA MODEL PENULARAN TUBERKULOSS Dengan Kau Reiteni Obat Melia Juuan Matematika FMPA, Univeita lam Daul Ulum meliamathugm@yahooom

Lebih terperinci