Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com"

Transkripsi

1 Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar kubu dan balok; Menggambar jaring-jaring kubu dan balok, erta menghitung lua permukaannya; Menemukan rumu dan menghitung volume kubu dan balok; Merancang kubu dan balok untuk volume tertentu; Menghitung bear perubahan volume bangun kubu dan balok jika ukuran ruuknya berubah; Menyeleaikan oal yang melibatkan kubu dan balok. Nina membeli ebuah akeori komputer ebagai hadiah ulang tahun temannya. Du dari akeori terebut berbentuk balok dengan ukuran 30 cm 18 cm 31 cm. Nina ingin membungkunya dengan kerta kado berukuran 15 cm 40 cm. entukan berapa banyak kerta kado yang dibutuhkan agar emua permukaan du komputer terebut tertutupi? eramaan ari Luru 171

2 eta konep A. Mengenal kubu dan balok 1. Bentuk kubu dan balok 2. Bagian-bagian kubu dan balok B. Menggambar kubu dan balok Kubu dan balok C. Jaring-jaring kubu dan balok 1. Jaring-jaring kubu 2. Jaring-jaring balok D. Lua permukaan balok 1. Lua permukaan balok 2. Lua permukaan kubu. olume kubu dan balok 1. olume kubu dan balok 2. erubahan volume kubu dan balok jika ruuknya berubah 172 Matematika tik M Kela III

3 A Mengenal ubu dan Balok 1 Bentuk Kubu dan Balok Kubu dan balok termauk alah atu bentuk bangun ruang, yaitu benda-benda yang mempunyai panjang, lebar, dan kedalaman. Kubu dan balok juga merupakan bangun ruang yang paling banyak dijumpai dalam kehidupan ehari-hari, mialnya du mi intant, lemari pakaian, kotak pata gigi, tempat alat tuli, lemari e, dan lain ebagainya. Dapatkah kamu menyebutkan benda-benda lainnya yang berbentuk kubu dan balok? okoh lato adalah eorang loof Yunani yang mencoba menerangkan alam emeta dengan mengkaji lima buah bangun ruang, yang elanjutnya dikenal dengan nama bangun-bangun ruang latonik. (umber: niklopedi Matematika dan eradaban Manuia) 2 Bagian-bagian Kubu dan Balok Bagian-bagian dari kubu dan balok adalah bidang, ruuk, titik udut, diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal. erhatikan contoh berikut ini. Contoh erhatikanlah bagian-bagian dari balok berikut ini! uuk Diagonal Bidang itik udut Diagonal uang Bidang Math Info Bangun-bangun ruang latonik terdiri dari tetrahedron beraturan (bidang empat), kubu, oktahedron (bidang delapan), dodekahedron (bidang duabela), dan ikoahedron (bidang duapuluh). umber: ncarta a. Bidang Bidang adalah daerah yang membatai bagian luar dengan bagian dalam dari uatu bangun ruang. erhatikan gambar di bawah ini. Ada berapa bidang yang dapat kalian temukan pada kubu maupun balok terebut? Kubu pada gambar (a), diberi nama kubu ABCD.H. Bidang-bidang pada kubu ABCD.H adalah bidang ABCD (ala), bidang H (ata/tutup), bidang ADH (kiri), bidang eramaan ari Luru 173

4 A D H (a) B BC (kanan), bidang AB (depan), dan bidang DCH (belakang). Jika kamu perhatikan, bidang ADH dan bidang BC terlihat C eperti bentuk jajargenjang. Akan tetapi, kedua bidang ini ebenarnya berbentuk peregi eperti bidangbidang (b) lainnya pada kubu. Ingat, kubu adalah bangun ruang yang ii-iinya (bidangnya) beraturan dan ama. Jadi dapat diimpulkan bahwa kubu mempunyai 6 bidang yang emuanya berbentuk peregi. Balok pada gambar (b), diberi nama balok.. Coba kalian ebutkan emua bidang yang ada pada balok. ini? erhatikan bidang dan bidang. Apakah bentuk dari kedua bidang ini ama? Berbeda dengan kubu, bidang-bidang balok mempunyai ukuran yang berbeda, tergantung letaknya. Mialnya, bidang (depan) mempunyai ukuran panjang tinggi, edangkan bidang (kanan) mempunyai ukuran lebar tinggi. Jadi dapat diimpulkan bahwa balok mempunyai 6 bidang berbentuk peregi panjang. Dapatkah kamu menyebutkan paangan bidang balok yang mempunyai ukuran yang ama? Berapa paang bidang yang dapat kamu temukan? b. uuk dan itik udut uuk adalah perpotongan dua buah bidang yang berupa gari. erhatikan gambar di bawah ini, ada berapa banyak ruuk pada kubu maupun balok terebut? uuk pada kubu ama panjang, edangkan ruuk pada balok mempunyai 3 ukuran, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. ada kubu maupun balok, terdapat ruuk-ruuk yang aling berpotongan. ada kubu gambar (a), AB berpotongan dengan BC, B, AD, dan A. elain terdapat ruuk yang aling berpotongan, terdapat juga ruuk yang ejajar. Mialnya, pada balok gambar (b), ejajar dengan,, dan. Dapatkah kalian menyebutkan H uuk D C itik udut A (a) B (b) 174 Matematika M Kela III

5 ruuk-ruuk yang aling berpotongan maupun yang ejajar lainnya pada kubu dan balok terebut? itik udut merupakan perpotongan tiga buah ruuk. Mialkan titik A, titik A merupakan perpotongan dari ruuk AB, AD, dan A pada gambar (a). Coba kalian ebutkan emua titik udut kubu dan balok pada gambar di ata! eandainya kita ingin membuat kerangka uatu bangun ruang, kita haru memperhatikan ruuk-ruuk yang terdapat pada bangun ruang terebut. Kita juga perlu menyediakan bahan-bahan untuk membuat kerangka eperti kawat dengan lem (uper glue), lidi dengan lem (uper glue), edotan dengan benang, dan lain ebagainya. ahukah kamu, berapakah panjang kawat yang diperlukan untuk membuat kerangka kubu yang panjang ruuknya 4 cm? Berapakah panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat balok dengan ukuran panjang 8 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 4 cm? ntuk mengetahuinya, lakukanlah kegiatan di bawah ini! uga ntuk membuat kerangka kubu, iapkan lidi dengan ukuran 4 cm ebanyak 12 buah. edangkan untuk membuat kerangka balok iapkan lidi dengan ukuran 8 cm ebanyak 4 buah, 5 cm ebanyak 4 buah, dan 4 cm ebanyak 4 buah. iapkan pula lem (uper glue) untuk merekatkan lidi-lidi terebut. Kemudian bentuklah lidi terebut dengan bantuan lem (uper glue) ehingga terbentuk menjadi kerangka kubu dan balok eperti gambar di amping! Berapakah panjang lidi yang kamu habikan untuk membuat kerangka kubu dan balok terebut? Dikuikan dengan teman ebangkumu! etelah kamu melakukan kegiatan di ata, bandingkan hail dikuimu dengan uraian berikut ini. Jika panjang ruuk ebuah kubu 4 cm, maka untuk membuat kerangka kubu kita memerlukan lidi dengan ukuran 4 cm ebanyak 12 buah. Maka panjang eluruh lidi yang digunakan adalah 12 4 cm = 48 cm. Jadi, dapat kita impulkan untuk mencari jumlah panjang ruuk ebuah kubu yang berukuran, berlaku rumu: eramaan ari Luru 175

6 Jumlah panjang ruuk kubu = 12 Math Info ara ahli kimia memperkirakan kemungkinan bentuk molekul dengan mempelajari dan memahami tiga bentuk bangun ruang, yaitu kubu, piramida, dan bola. umber: ncarta edangkan untuk membuat kerangka balok dengan ukuran panjang 8 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 4 cm, kita memerlukan lidi 8 cm ebanyak 4 buah, lidi 5 cm ebanyak 4 buah, dan lidi 4 cm ebanyak 4 buah. Maka panjang eluruh lidi adalah = 4 8 cm cm cm = 4 (8 cm + 5 cm + 4 cm) (ifat ditributif) = 4 (17 cm) = 68 cm Jadi, jumlah panjang ruuk balok yang mempunyai ukuran panjang p, lebar l, dan tinggi t, berlaku rumu: Jumlah panjang ruuk balok = 4p + 4l + 4t = 4 (p + l + t) Diagonal Bidang A c. Diagonal Bidang dan Diagonal uang 1. engertian Diagonal Bidang dan Diagonal uang erhatikan gambar berikut! Jika titik dan titik dihubungkan, H maka akan diperoleh gari. Begitupun jika titik A dan titik H dihubungkan, kita akan memperoleh gari AH. ari eperti dan AH inilah yang dinamakan diagonal C bidang, yaitu gari yang menghubungkan Diagonal uang dua buah titik udut yang aling berhadapan B dalam atu bidang. erhatikan kembali gambar di ata! Jika titik dan titik C dihubungkan kita akan memperoleh gari C, begitu juga jika titik H dan titik B kita hubungkan akan diperoleh gari HB. ari eperti C dan HB inilah yang dinamakan dengan diagonal ruang. Jadi, diagonal ruang adalah gari yang menghubungkan dua buah titik udut yang aling berhadapan tak ebidang. D uga Jiplaklah balok. di amping ini! Buatlah emua diagonal bidang dan diagonal ruang dari balok.. Ada berapa banyak diagonal bidang dan diagonal ruang yang dapat kamu temukan? ebutkan! 176 Matematika M Kela III

7 2. anjang Diagonal Bidang elanjutnya perhatikan gambar berikut! H D C t l t A B A B (a) (b) (c) (d) ada gambar (a), gari B merupakan diagonal bidang dari kubu ABCD.H. ari B terletak pada bidang AB dan membagi bidang terebut menjadi dua buah egitiga iku-iku yaitu egitiga AB dengan iku-iku di A, dan egitiga B dengan iku-iku di. erhatikan egitiga AB pada gambar (b) dengan B ebagai diagonal bidang. Berdaarkan teorema ythagora, maka: B 2 = A 2 + AB 2 = = 2 2, ehingga didapat B = 2 2 = 2 Karena emua bidang dalam kubu berbentuk peregi, maka panjang diagonal bidang dari etiap bidang pada kubu nilainya ama. ehingga dapat kita ambil keimpulan, jika merupakan panjang ruuk ebuah kubu, maka berlaku rumu: p p anjang diagonal bidang kubu = 2 ekarang perhatikan gambar (c). ada bidang, terdapat diagonal bidang, dan membagi bidang menjadi dua buah egitiga iku-iku yaitu egitiga dengan iku-iku di dan egitiga dengan iku-iku di. erhatikan egitiga pada gambar (d) dengan ebagai diagonal bidang, = p, dan = t. Berdaarkan teorema ythagora, maka: 2 = = p 2 + t 2 = p 2 + t 2 Amati kembali gambar (c). entukan panjang diagonal bidang yang lainnya! eramaan ari Luru 177

8 3. anjang Diagonal uang ntuk menentukan panjang diagonal ruang kubu, lakukanlah kegiatan berikut ini! uga erhatikan kubu.xy di bawah ini! Y X Y X Dengan menggunakan teorema ythagora, tentukanlah panjang di ago nal ruang, Y, X, dan! Di kuikan hailnya dengan teman ebangkumu, kemudian bandingkanlah hailnya dengan keimpulan di bawah ini! Jika = panjang ruuk ebuah kubu, maka berlaku rumu: anjang diagonal ruang kubu = 3 edangkan untuk menentukan panjang diagonal ruang balok, perhatikan gambar berikut ini! t t l l p (a) (b) ada gambar di ata, dan merupakan diagonal ruang balok.. Jika kamu perhatikan, apakah diagonal lebih panjang jika dibandingkan dengan diagonal? erhatikan penjelaan berikut ini. Karena egitiga merupakan egitiga iku-iku dengan iku-iku di, maka berlaku teorema ythagora, ehingga diperoleh 2 = 2 + 2, dimana ebagai diagonal bidang. Berdaarkan uraian di ata, kita peroleh hubungan: 2 = ( ) = p 2 + l 2 + t 2 = p 2 + l 2 + t 2. (1) Karena egitiga merupakan egitiga iku-iku dengan iku-iku di, maka berlaku teorema ythagora, ehingga p 178 Matematika M Kela III

9 diperoleh 2 = 2 + 2, dimana ebagai diagonal bidang. Berdaarkan uraian di ata, kita peroleh hubungan: 2 = ( ) = p 2 + l 2 + t 2 = p 2 + l 2 + t 2... (2) Dari peramaan (1) dan (2), diperoleh bahwa =. ehingga jika ebuah balok mempunyai ukuran panjang p, lebar l, dan tinggi t, maka berlaku rumu: anjang diagonal ruang balok = p 2 + l 2 + t 2 Contoh 1. ebuah kubu mempunyai panjang ruuk 16 cm. Hitunglah panjang diagonal bidang dan panjang diagonal ruang kubu terebut! enyeleaian: ruuk = = 16 cm anjang diagonal bidang = 2 = 16 2 cm anjang diagonal ruang = 3 = 16 3 cm 2. erhatikan balok. di amping! Diketahui = 23 cm, = 13 cm, dan = 7 cm. Hitunglah panjang diagonal bidang dan panjang diagonal ruang balok terebut! enyeleaian: = p = 23 cm, = l = 13 cm, dan = t = 7 cm anjang diagonal bidang = = l 2 + t 2 = = = 218 cm anjang diagonal ruang = p 2 + l 2 + t 2 = = = 747 = 3 83 cm eramaan ari Luru 179

10 d. Bidang Diagonal Bidang diagonal adalah daerah yang dibatai oleh dua buah diagonal bidang dan dua buah ruuk yang aling berhadapan, dan membagi bangun ruang menjadi dua bagian. erhatikan gambar berikut ini! H D C (a) (b) Balok. terbagi menjadi dua bagian oleh diagonal bidang, diagonal bidang, ruuk, dan ruuk yang membentuk atu bidang, yaitu bidang (ambar (a)). Begitu juga bidang ABH membagi kubu ABCD.H menjadi dua bagian (ambar (b)). Coba kamu ebutkan, diagonal bidang dan ruuk mana aja yang membatai bidang ABH! Bidang eperti dan ABH ini dinamakan bidang diagonal. Dapatkah kamu menyebutkan bidang diagonal yang lainnya? Bidang diagonal pada balok ama dengan bidang diagonal pada kubu, hanya bentuknya aja yang berbeda. erhatikan kembali gambar di ata. ernyata bidang diagonal berbentuk peregi panjang, karena //, //,, dan. edangkan bentuk diagonal ABH adalah peregi, coba kalian jelakan mengapa bentuk diagonal ABH merupakan ebuah peregi! A B Contoh Jika panjang diagonal bidang ebuah kubu adalah 98 cm. Hitunglah lua bidang diagonal kubu terebut! enyeleaian: anjang diagonal bidang = 2 98= 2 = 98 2 = 98 2 = 49 = 7 cm Matematika M Kela III

11 Lua bidang diagonal = ruuk panjang diagonal bidang = 2 = 2 2 = = 49 2 cm 2. Latihan oal 1. ada kubu ABCD.H, BCH merupakan H diagonal bidang kubu. a. ebutkan ruuk-ruuk yang ejajar dan ruukruuk aling ber potongan! d. ebutkan emua diagonal ruang kubu b. ebutkan kelompok bidang yang kongruen! c. ebutkan diagonal bidang yang lainnya! D C terebut! A B 2. anjang diagonal ruang uatu kubu adalah 243 cm. Hitunglah panjang ruuk kubu terebut! 3. ada balok ABCD.H, BCH merupakan bidang diagonal balok terebut. a. ebutkan bidang diagonal yang lainnya! b. Berbentuk apakah bidang diagonal terebut? 4. anjang diagonal ebuah balok adalah 421 cm. Jika panjang balok 14 cm dan lebar balok 12 cm, hitunglah tinggi balok terebut! 5. Diediakan kawat yang panjangnya 2 m. Jika panjang ebuah model kerangka balok adalah 5 cm, lebarnya 15 cm, dan tingginya 17 cm, berapakah ia kawat yang tidak terpakai? 6. ebuah model kerangka kubu dibuat dengan menghabikan kawat epanjang 90 cm. Berapakah panjang ruuk kubu terebut? 7. ada balok., adalah bidang diagonal balok terebut. Jika = 15 cm, = 9 cm, dan = 7 cm, berapakah lua? 8. Jika panjang diagonal bidang ebuah kubu adalah 162 cm. Hitunglah lua bidang diagonal kubu terebut! 162 eramaan ari Luru 181

12 B Menggambar ubu dan Balok A D H (a) B ntuk mempermudah dalam menggambar ebuah kubu dan balok, ebaiknya kalian mengguna kan kerta berpetak. Ada beberapa hal yang haru diperhatikan dalam menggambar kubu dan balok eperti gambar di amping, yaitu: C (b) a. ntuk menggambar kubu dan balok, bidang depan dan bidang belakang haru digambar kongruen (bentuk dan ukurannya ama). b. Bidang depan dan belakang pada kubu berbentuk peregi, edangkan pada balok berbentuk peregi panjang. c. ari yang tidak terlihat oleh pandangan, digambar dengan gari putu-putu. ebagai contoh, kita akan menggambar balok. eperti pada gambar (b). Berdaarkan ketiga hal di ata, maka untuk menggambar balok terebut, ikutilah langkah-langkah berikut: 1. ambarlah bidang depan terlebih dahulu, yaitu bidang yang berbentuk peregi panjang (lihat gambar(a)). 2. Kemudian gambarlah bidang belakang, yaitu bidang yang kongruen dengan bidang depan (lihat gambar(b)), dengan gari dan digambar putu-putu (gari yang tidak terlihat oleh pandangan). 3. ambarlah gari yang menghubungkan titik-titik udut antara bidang depan dengan bidang belakang. ari digambar putu-putu (lihat gambar(c)). (a) (b) (c) 182 Matematika M Kela III

13 uga ambarlah kubu ABCD.H gambar (a) pada kerta berpetak dengan panjang ruuk 5 atuan. Ikuti langkah-langkah eperti menggambar balok. yang telah kita baha! Latihan oal Kerjakan oal-oal berikut pada kerta berpetak! 1. ambarlah ebuah kubu dengan panjang ruuk 7 atuan. Berilah warna pada bidang alanya! 2. ambarlah ebuah kubu dengan panjang ruuk 6 atuan. Berilah nama pada kubu terebut dan ebutkanlah ruuk-ruuk yang aling berpotongan erta ruuk-ruuk yang ejajar! 3. ambarlah ebuah balok dengan ukuran panjang 9 atuan, lebar 7 atuan, dan tinggi 5 atuan. Berilah warna pada bidang alanya! 4. ambarlah ebuah balok dengan ukuran panjang 5 atuan, lebar 3 atuan, dan tinggi 8 atuan. Berilah nama pada balok terebut dan ebutkanlah ruuk-ruuk yang aling berpotongan erta ruuk-ruuk yang ejajar! 5. ambarlah ebuah balok dengan perbandingan antara panjang, lebar, dan tingginya ebear 5 : 4 : 2! C aring jaring ubu dan Balok Jika ebuah bangun ruang diiri pada beberapa ruuknya, kemudian kita buka dan dibentangkan edemian rupa ehingga menjadi ebuah bangun datar, maka bangun datar terebut akan membentuk jaring-jaring bangun ruang. 1 Jaring-Jaring Kubu erhatikan gambar berikut! Jika kubu ABCD.H pada gambar (a) kita iri epanjang ruuk A,, B, C, H, dan HD, kemudian kita buka dan bentangkan, maka akan membentuk bangun datar eperti terlihat pada gambar (b). Banun datar terebut merupakan jaring-jaring kubu. Dapat kamu lihat, bahwa jaring-jaring kubu terdiri dari enam buah peregi yang kongruen (ama bentuk dan ukurannya). eramaan ari Luru 183

14 Jika kita lipat kembali pada gari yang menjadi perbataan dua buah peregi, maka akan terbentuk kubu ABCD.H. Dengan catatan, tidak ada peregi yang bertumpuk. A H D (a) B C H (b) D H A C B Jika kita iri pada ruuk yang berbeda maka akan menghailkan ja ring-jaring kubu yang berbeda pula. Coba kamu iri kembali kubu pada gambar (a) dengan irian yang berbeda-beda. Berapa banyak jaring-jaring kubu yang dapat kamu peroleh? 2 Jaring-jaring Balok (a) Latihan oal Jika balok. pada gambar (a) kita iri epanjang ruuk,,,,, dan, kemudian kita buka dan bentangkan, maka akan membentuk jaring-jaring balok eperti terlihat pada gambar (b). Apabila ruuk yang kita iri (b) berbeda, maka akan menghailkan jaring-jaring balok yang berbeda pula. Dapatkah kamu membentuk jaring-jaring balok yang lainnya? 1. Dari rangkaian peregi di bawah ini, manakah yang merupakan jaringjaring kubu? (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) 184 Matematika M Kela III

15 2. Dari rangkaian peregi panjang berikut ini, manakah yang merupakan jaring-jaring balok? (a) (b) (c) (d) 3. anti ingin membuat ebuah kotak. Ia menyediakan dua potong karton berukuran 12 cm 8 cm dan dua potong karton lagi berukuran 8 cm 9 cm. Berapa potong karton lagi yang anti butuhkan? Berapakah ukuran karton yang dibutuhkan anti? 4. Diediakan dua potong karton yang berbentuk peregi panjang dengan ukuran 17 cm 13 cm, dan dua potong lagi berbentuk peregi panjang dengan ukuran 17 cm 9 cm. Berapa potong karton lagi yang diperlukan untuk membuat ebuah kotak? Berapakah ukuran kotak terebut? D Lua ermukaan ubu dan Balok Lua permukaan uatu bangun ruang dapat dicari dengan cara menjumlahkan lua dari bidang-bidang yang menyuun bangun ruang terebut. Oleh karena itu, kita haru memperhatikan banyaknya bidang dan bentuk maing-maing bidang pada uatu bangun ruang. 1 Lua ermukaan Balok erhatikan gambar berikut ini! t t l l l t p t p t l p eramaan ari Luru 185

16 Jika kita mempunyai balok eperti gambar di ata, maka: Lua permukaan = lua bidang + lua bidang + lua bidang + lua bidang + lua bidang + lua bidang = (p t) + (p l) + (p t) + (p l) + (l t) + (l t) = 2 (p l) + 2 (p t) + 2 (l t) = 2 [(p l) + (p t) + (l t)] (ifat ditributif) ehingga dapat diimpulkan bahwa jika ebuah balok mempunyai ukuran ruuk panjang p, lebar l, dan tinggi t, maka berlaku rumu: Lua permukaan = 2 [(p l) + (p t) + (l t)] Contoh ebuah balok berukuran panjang 23 cm, lebar 19 cm, dan tinggi 8 cm. Hitunglah lua permukaan balok terebut! enyeleaian: p = 23 cm, l = 19 cm, t = 8 cm Lua permukaan balok = 2 [(p l) + (p t) + (l t)] = 2 [(23 19) + (23 8) + (19 8)] cm 2 = 2 [ ] cm 2 = 2 [773] cm 2 = cm 2 2 Lua ermukaan Kubu eperti yang telah kita pelajari ebelumnya, jaring-jaring kubu terdiri ata enam buah peregi. erhatikan contoh berikut. Contoh Jika panjang ruuk ebuah kubu adalah 23 cm. Hitunglah lua permukaan kubu terebut! enyeleaian: = 23 cm Lua permukaan kubu = 6 2 = = cm 2 = cm Matematika M Kela III

17 ntuk menentukan rumu lua permukaan kubu pada contoh terebut, lakukanlah kegiatan di bawah ini! uga erhatikan gambar di bawah ini! entukanlah lua per mu kaan kubu di amping dengan cara menjumlahkan lua e mua bidang pada kubu! Diku ikanlah dengan temanmu kemudian buatlah ebuah keimpulan! A D H B C H H D A C l B Latihan oal 1. Hitunglah lua permukaan kubu yang panjang ruuknya 9 cm! 2. Jika lua permukaan kubu 726 cm 2, hitunglah panjang ruuk kubu terebut! 3. Hitunglah lua pemukaan balok yang berukuran panjang 25 cm, lebar 16 cm, dan tinggi 7 cm! 4. Jika perbandingan panjang, lebar, dan tinggi ebuah balok adalah 3 : 2 : 1 dan lua permukaan balok terebut 325 cm 2, tentukan ukuran panjang, lebar dan tinggi dari balok terebut! 5. Keliling ala ebuah kubu adalah 32 cm, tentukan lua permukaan kubu yang dimakud! 6. ebuah balok berukuran panjang 15 cm dan lebar 10 cm. Jika lua permukaan balok cm 2, tentukanlah tinggi balok terebut! 7. Andi akan membungku ebuah kado yang berbentuk balok dengan ukuran 25 cm 18 cm 5 cm. Berapakah lua kerta kado yang haru diediakan Andi agar kado terebut tepat tertutup oleh kerta kado? 8. Diketahui lua permukaan kubu 864 cm 2, jika perbandingan antara panjang, lebar, dan tinggi uatu balok dengan ruuk kubu ama dengan 4 : 3 : 2, tentukan lua permukaan balok yang dimakud! eramaan ari Luru 187

18 olume ubu dan Balok 1 olume Kubu dan Balok 1 cm 1 cm 1 cm olume adalah bilangan yang menyatakan ukuran uatu bangun ruang. ntuk menghitung volume balok, kita haru membandingkannya dengan atuan pokok volume bangun ruang. Contohnya volume kubu yang memiliki panjang ruuk 1 atuan, ehingga volume kubu atuan ini adalah 1 cm 3. erhatikan gambar berikut! 2 atuan t 2 atuan 2 atuan Balok pada gambar (a) merupakan balok yang teruun ata dua lapi dimana etiap lapi terdiri dari 10 kubu atuan. Banyak kubu atuan pada balok terebut adalah = 20 kubu atuan. Karena atu kubu atuan bernilai 1 cm 3, maka volume balok terebut adalah 20 cm 3. Cobalah kamu buat uunan balok yang lainnya eperti gambar (a) dengan ukuran balok yang berbeda-beda. Kemudian analii balok terebut, ehingga didapat volume dari balok yang kamu buat. Dikuikan hailnya dengan temanmu! Berdaarkan uraian di ata, ecara umum, jika balok dengan ukuran ruuk panjang = p, lebar = l, dan tinggi = t, eperti terlihat pada gambar (b), maka volume balok terebut adalah: p l olume Balok = panjang lebar tinggi = p l t ntuk menentukan rumu volume kubu dapat diturunkan dari rumu volume balok. Karena kubu merupakan balok khuu yang ukuran panjang, lebar, dan tingginya ama, maka volume kubu yang panjang ruuknya adalah: olume = p l t = = Matematika M Kela III

19 Maka untuk etiap kubu dengan ruuk, berlaku rumu: olume Kubu = 3 Contoh 1. Hitunglah volume balok yang berukuran panjang 29 cm, lebar 12 cm, dan tinggi 8 cm! enyeleaian: olume = p l t = 29 cm 12 cm 8 cm = cm Jika lua ala ebuah kubu 169 cm 2, hitunglah volume kubu terebut! enyeleaian: Lua ala = 2 olume = cm 2 = 2 = 133 = 169 cm = cm 3. = 13 cm 2 erubahan olume Kubu dan Balok Jika uuknya Berubah Jika panjang ruuk maupun balok kita ubah, maka vulome nya pun akan ikut berubah. ntuk mengetahui bearnya perubahan volume kubu dan balok dapat dilakukan dengan cara menghitung eliih antara volume ebelum perubahan dengan volume etelah perubahan. Contoh anjang ruuk ebuah kubu adalah 6 cm. Jika panjang ruuknya diperpanjang menjadi 9 cm, tentukan perubahan volume kubu terebut! enyeleaian: 1 = 3 = 6 3 = 216 cm 3 2 = 3 = 9 3 = 729 cm 3 Bear perubahan volume = 2 1 = 729 cm cm 3 = 513 cm 3. eramaan ari Luru 189

20 Apabila perubahan ruuk dari kubu dan balok berupa kelipatan dari ruuk emula, maka kita dapat menentukan ebuah rumu untuk volume kubu dan balok etelah ruuknya berubah. ntuk mengetahuinya, lakukanlah kegiatan di bawah ini! alin pada buku tuga kalian kemudian lengkapilah kedua tabel di bawah ini! 1. abel perubahan ruuk dan volume kubu uuk Kubu uga erubahan uuk 1 (cm) 2 (cm) 1 1 (cm 3 ) 2 (cm 3 ) 2 olume erubahan olume = abel perubahan ruuk dan volume balok 2 1 uuk balok erubahan olume (cm cm cm) ruuk balok p 2 l 2 t 2 p 1 l 1 t 1 p 2 l 2 t 2 1 (cm 3 ) 2 (cm 3 ) p 1 l 1 t 1 erubahan olume = etelah kamu melengkapi kedua tabel terebut, dikuikanlah dengan temanmu! Apa yang dapat kamu impulkan dari kegiatan terebut! Bandingkanlah keimpulan yang kamu buat dengan ke impulan di bawah ini! Jika panjang ruuk ebuah kubu kedua adalah k kali ruuk kubu pertama, maka volume kubu kedua adalah k 3 kali volume kubu pertama. 190 Matematika M Kela III

21 Jika panjang balok kedua a kali panjang balok pertama, lebar balok kedua b kali lebar balok pertama, dan tinggi balok kedua c kali tinggi balok pertama, maka volume balok kedua adalah abc kali volume balok pertama Latihan oal 1. Hitunglah volume kubu yang panjang ruuknya 18 cm! 2. Hitunglah volume balok yang ukuran panjangnya 12 cm, lebar 9 cm, dan tinggi 6 cm! 3. Jika volume kubu cm 3, hitunglah panjang ruuk kubu terebut! 4. Jika volume balok cm 3, hitung lebar balok yang ukuran panjang dan tingginya diketahui 27 cm dan 13 cm! 5. Hitung volume kubu yang lua permukaannya dm 3! 6. Hitung volume balok yang lua permukaannya 460 cm 2 dan alanya berukuran 13 8 m! 7. Hitung volume perubahan kubu jika ruuk yang tadinya berukuran 12 cm diperpanjang menjadi 17 cm! 8. Hitung volume perubahan balok jika ukuran panjang, lebar, dan tingginya berubah dari m menjadi etengah dari ukuran emula! 9. Hitung volume awal kubu jika perbandingan ruuk kubu awal dan akhir ebear 3 : 5, dan bear volume akhir cm 3! 10. Hitung volume perubahan kubu jika ruuk kubu yang bearnya 5 cm diperpanjang menjadi tiga kali lipat ruuk awal! Otak-Atik Matematika ebuah kotak bear berbentuk balok berukuran panjang 30 cm, lebar 18 cm, dan tinggi 15 cm. ebuah kotak kecil berbentuk kubu dengan panjang ruuk 9 cm akan dimaukkan ke dalam kotak bear terebut. entukan berapa banyak kotak kecil yang dapat dimaukkan ke dalam kotak bear itu! eramaan ari Luru 191

22 angkuman 1. Kubu adalah bangun ruang yang dibatai oleh enam peregi yang kongruen (bentuk dan ukurannya ama). ifat-ifat kubu: a. Jumlah panjang ruuknya = 12 b. emua diagonal bidangnya ama panjang, yaitu 2 c. emua diagonal ruangnya ama panjang, yaitu 3 d. Bidang diagonalnya berbentuk peregi 2. Balok adalah bangun ruang yang dibatai oleh 3 paang peregi panjang yang kongruen (bentuk dan ukurannya ama). ifat-ifat balok: a. Jumlah panjang ruuknya = 4 (p + l + t) b. Diagonal bidang yang aling berhadapan ama panjang c. emua diagonal ruangnya ama panjang, yaitu p 2 + l 2 + t 2 d. Bidang diagonalnya berbentuk peregi panjang 3. Menggambar kubu dan balok lebih mudah menggunkan kerta berpetak. (a) (b) (c) 4. Jaring-jaring kubu adalah rangkaian enam buah peregi yang apabila dilipat menurut perekutuan dua peregi akan membentuk bangun ruang kubu. 5. Jaring-jaring balok adalah rangkaian enam buah peregi panjang yang apabila dilipat menurut perekutuan dua peregi panjang akan membentuk bangun ruang balok. 6. Lua permukaan kubu = Lua permukaan balok = 2 [(p l) + (p t) + (l t)] 8. olume kubu = 3 9. olume balok = p l t 10. erubahan volume kubu dan balok dapat dilakukan dengan cara menghitung eliih antara volume ebelum perubahan dengan volume etelah perubahan. 192 Matematika M Kela III

23 ji Kemampuan A. ilihlah atu jawaban yang paling tepat, a, b, c, atau d! ulikan pada lembar jawabanmu! 1. Bangun dari bidang diagonal kubu adalah. a. jajargenjang c. peregi panjang b. bujur angkar d. belah ketupat 2. Banyaknya diagonal bidang balok adalah. a. 6 c. 10 b. 8 d Jika ruuk ebuah kubu panjangnya 3,5 cm, maka jumlah panjang ruuk kubu terebut. a. 38 cm c. 48 cm b. 42 cm d. 52 cm 4. ebuah balok berukuran panjang 15 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 9 cm. Berapakah panjang ruuk balok terebut? a. 361 cm 2 c. 163 cm 2 b. 316 cm 2 d. 136 cm 2 5. erhatikan rangkaian peregi di bawah ini! (a) (b) (c) (d) Berdaarkan gambar di ata, yang merupakan jaring-jaring kubu adalah. a. (a) dan (b) c. (a) dan (c) b. (b) dan (d) d. (c) dan (d) 6. erhatikan gambar di amping! Jika daerah a merupakan a bidang tutup dari ebuah kubu, maka bidang yang menjadi ala dari kubu terebut adalah. 1 a. 1 c. 3 b. 2 d Diketahui panjang diagonal ruang kubu adalah 192 cm. Berapakah panjang ruuk terebut? a. 9 cm c. 7 cm b. 8 cm d. 6 cm 8. ebuah balok berukuran panjang 12 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 4 cm, maka lua permukaan balok adalah. ji Kemampuan Bab 8 193

24 a. 488 cm 2 c. 288 cm 2 b. 388 cm 2 d. 188 cm 2 9. ebuah kerangka balok yang berukuran 18 cm 10 cm 7 cm. Jika panjang kawat yang teredia adalah 1,5 m, maka ia kawat yang tidak terpakai adalah. a. 10 cm c. 15 cm b. 20 cm d. 25 cm 10. erbandingan panjang, lebar dan tinggi ebuah balok adalah 5 : 2 : 3. Bila jumlah panjang ruuk balok itu 160 cm, maka lebar balok itu adalah. a. 6 cm c. 12 cm b. 8 cm d. 15 cm 11. olume balok yang berukuran 13 cm 15 cm 17 cm adalah. a cm 3 c cm 3 b cm 3 d cm olume kubu yang lua alanya 49 cm 2 adalah. a. 434 cm 3 c. 323 cm 3 b. 343 cm 3 d. 424 cm ebuah kubu mempunyai panjang ruuk 6 cm. Jika panjang ruuknya di perpanjang menjadi 18 cm, maka volume kubu yang panjang ruuknya telah diperpanjang itu adalah. a cm 3 c cm 3 b cm 3 d cm kuran ruuk-ruuk ebuah balok adalah 16 cm 10 cm 8 cm, jika ruukruuk balok ini diperkecil menjadi etengah kali dari ukuran emula, maka volume balok yang terjadi adalah. a. 140 cm 3 c. 150 cm 3 b. 130 cm 3 d. 160 cm ebuah balok mempunyai ukuran 20 cm 18 cm 10 cm, jika ukuran balok terebut diperbear menjadi dua kali dari ukuran emula, maka bearnya perubahan volume balok terebut adalah. a cm 3 c cm 3 b cm 3 d cm ebuah balok mempunyai ukuran lua permukaan ebear 166 m 2, jika ala balok berukuran 7 m 5 m, maka tinggi balok adalah. a. 1 m c. 3 m b. 2m d. 4 m 17. olume balok ama dengan volume kubu, yaitu cm 3. Jika lebar dan tinggi balok berukuran 25 cm 10 cm, maka panjang balok : ruuk kubu adalah. a. 1 : 2 c. 2 : 5 b. 1 : 2 d. 5 : Matematika M Kela III

25 18. ebuah balok mempunyai ukuran 15 cm 12 cm 9 cm, jika ukuran balok terebut di perkecil menjadi epertiga dari ukuran emula, maka bearnya perubahan volume balok terebut adalah. a cm 3 c cm 3 b cm 3 d cm ebuah kardu mempunyai ukuran 12,5 cm 10 cm 8 cm, jika ke dalam kardu terebut akan dimaukkan kubu yang berukuran 5 cm, maka banyaknya kubu yang dapat ditampung oleh kardu terebut adalah. a. 9 c. 7 b. 8 d Bear volume perubahan jika balok yang berukuran 15 cm 12 cm 8 cm diperbear menjadi 2 kali lipatnya adalah. a cm 3 c cm 3 b cm 3 d cm 3 B. eleaikan oal-oal berikut ini! 1. erhatikan kubu H.IJKL berikut ini! a. ebutkan kelompok ruuk yang ejajar! I J b. ebutkan ruuk-ruuk yang aling ber potongan! c. ebutkan diagonal bidang dan diagonal ruang kubu terebut! H d. ambar bidang diagonal kubu terebut! 2. Diketahui panjang ruuk ebuah kubu adalah 19 cm. Hitunglah: a. Jumlah panjang ruuk b. anjang diagonal bidang c. anjang diagonal ruang d. Lua permukaan e. olume 3. ebuah balok mempunyai ukuran 25 cm 8 cm 10 cm. Hitunglah: a. Jumlah panjang ruuk b. anjang diagonal ruang c. Lua permukaan d. olume 4. olume ebuah balok adalah cm 3. Jika panjang balok terebut adalah 32 cm dan lebarnya 16 cm, hitunglah tinggi balok terebut! 5. ebuah bak kamar mandi berbentuk balok berukuran 2 m 1,5 m 1 m. Jika ui memakai air yang ada di bak terebut ebanyak liter, hitunglah ia air yang ada di dalam bak terebut! 6. o ah mempunyai kardu yang berukuran panjang, lebar, dan tinggi berturutturut 150 cm, 120 cm, dan 90 cm. Ke dalam kardu terebut akan dimaukkan L K ji Kemampuan Bab 8 195

26 kubu-kubu yang berukuran kecil. Berapa kubu kecil yang dapat ditampung jika ukuran kubu kecil yang dimaukkan adalah: a. 5 cm b. 10 cm c. 15 cm 7. ebuah kolam ikan yang berbentuk balok mempunyai ukuran panjang 6 m, lebar 5 m, dan tinggi 2 m. a. Berapa liter air yang dapat ditampung oleh kolam ikan terebut! b. Air dari kolam ikan terebut akan dipindahkan ke dalam kolam ikan lainnya. Berapa lebar kolam ikan yang baru jika ukuran panjang dan tinggi kolam ikan yang baru berturut-turut 8 m dan 2,5 m! KNCI JAABAN BAB 8 A. ilihan anda 1. b 3. b 5. d 7. b 9. a 11. a 13. c 15. a 17. d 19. b B. raian 1. a. I//J//K/LH, //H//IJ//KL, IL//JK//H//. c. Diagonal bidangnya: J, I, K, J,,, HK, L, IK, JL, L, IH. Diagonal ruangnya: I, K, L, HJ 3. a. 172 cm c cm 2 5. a liter 7. a liter b. 3 m 196 Matematika M Kela III

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR!

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 10 menit Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! 1. 343 + 17 5 18 = n Nilai n adalah...

Lebih terperinci

Topi petani itu berbentuk kerucut. Dalam matematika, kerucut tersebut digambarkan seperti Gambar 2.8 di bawah ini.

Topi petani itu berbentuk kerucut. Dalam matematika, kerucut tersebut digambarkan seperti Gambar 2.8 di bawah ini. 2.2 Apa yang akan kamu pelajari? Menyatakan lua ii Menghitung lua ii Menyatakan volume Menghitung volume prima. Kata Kunci: Kerucut Lua ii Kerucut Selimut Volume Tinggi P Lua Sii Kerucut ernahkah kamu

Lebih terperinci

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA 243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.

Lebih terperinci

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA 227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

SPMB 2002 Matematika Dasar Kode Soal

SPMB 2002 Matematika Dasar Kode Soal SPMB 00 Matematika Daar Kode Soal Doc. Name: SPMB00MATDAS999 Verion : 0- halaman 0. Diketahui egitiga ABC dengan A(,5), B (4,), dan C(6,4). Peramaan gari yang melalui titik A dan tegak luru gari BC adalah.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi?

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi? . uara guntur terdengar ekon etelah kilat terlihat. Jika jarak aal kilat dari engamat adalah 3960 m, beraakah ceat rambat bunyi? 3960 330m/ t 3. eorang iwa X berdiri diantara dua dinding dan Q eerti ditunjukan

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR Sumardyono, M.Pd. Maalah pengepakan (packing) adalah maalah meletakkan objek-objek yang aling beringgungan dengan cara tertentu dan di dalam uatu wadah dengan peifikai tertentu

Lebih terperinci

Bangunan piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Prisma dan Limas. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bangunan piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Prisma dan Limas. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com ab Prisma dan Limas ujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, dan tinggi prisma dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

Xpedia Matematika. Soal - Barisan dan Deret Bilangan

Xpedia Matematika. Soal - Barisan dan Deret Bilangan Xpedia Matematika Soal - Barian dan Deret Bilangan Doc. Name: XPMATDAS 0699 Doc. Verion : 202-09 halaman 0. Suku ke-n pada barian 2, 6, 0, 4, bia dinyatakan dengan (A) Un = 3n - (B) Un = 6n - 4 Un = 4n

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI

FISIKA. Sesi GELOMBANG BUNYI A. CEPAT RAMBAT BUNYI FSKA KELAS X A - KURKULUM GABUNGAN 0 Sei NGAN GELOMBANG BUNY Bunyi merupakan gelombang longitudinal (arah rambatan dan arah getarannya ejajar) yang merambat melalui medium erta ditimbulkan oleh umber bunyi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

BANGUN DATAR 1. PERSEGI. s Persegi

BANGUN DATAR 1. PERSEGI. s Persegi NGUN TR. PERSEGI a. Pengertian Peregi Peregi adalah bangun datar yang mempunyai empat buah ii ama panjang dan memiliki empat udut iku-iku. b. Sifat-ifat Peregi Sifat-ifat peregi antara lain :. eempat iinya

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

Lentur Pada Balok Persegi

Lentur Pada Balok Persegi Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah Kode SKS : Peranangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Lentur Pada Balok Peregi Pertemuan 4,5,6,7 Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Sub Pokok

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

Bangunan piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Prisma dan Limas. Bab

Bangunan piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Prisma dan Limas. Bab ab Prisma dan Limas ujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, dan tinggi prisma dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

DEFERENSIAL PARSIAL BAGIAN I

DEFERENSIAL PARSIAL BAGIAN I DEFEENSAL PASAL BAGAN Diferenial parial olume uatu iliner berjari-jari r engan ketinggian h inatakan oleh r h Yakni bergantung kepaa ua bearan, aitu r an h. Jika r kita jaga tetap an ketinggian h kita

Lebih terperinci

2. Menghitung luas bangun datar. Persegi Panjang : L = AB x BC K = 2( p + l) = p x l A B. p = panjang l = lebar D C

2. Menghitung luas bangun datar. Persegi Panjang : L = AB x BC K = 2( p + l) = p x l A B. p = panjang l = lebar D C SKL Nomo 3 : Memahami bangun data, bangun uang, gai ejaja, dan udut, eta menggunakannya dalam pemecahan maalah. 1. Menyeleaikan oal dengan menggunakan teoema Pythagoa eoema Pythagoa : kuadat hipotenua

Lebih terperinci

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

Analisis Tegangan dan Regangan

Analisis Tegangan dan Regangan Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : 3 SKS Analii Tegangan dan Regangan Pertemuan 1, 13 Repect, Profeionalim, & Entrepreneurhip TIU : Mahaiwa dapat menganalii

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

Bab. Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar. A. Kesebangunan Bangun Datar B. Kekongruenan Bangun Datar

Bab. Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar. A. Kesebangunan Bangun Datar B. Kekongruenan Bangun Datar ab 1 umber: Image Kesebangunan dan Kekongruenan angun atar i Kelas VII, kamu telah mempelajari bangun datar segitiga dan segiempat, seperti persegipanjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang,

Lebih terperinci

Pembentukan Ring Bersih Menggunakan Lokalisasi Ore. Construction of Clean Ring using Ore Localization

Pembentukan Ring Bersih Menggunakan Lokalisasi Ore. Construction of Clean Ring using Ore Localization Jurnal Matematika & Sain, April 4, Vol. 9 Nomor Pembentukan Ring Berih Menggunakan Lokaliai Ore Abtrak Uha Inaini dan Indah Emilia Wijayanti ) Juruan Matematika, Fakulta Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN

BAB II IMPEDANSI SURJA MENARA DAN PEMBUMIAN BAB II IMPEDANI UJA MENAA DAN PEMBUMIAN II. Umum Pada aluran tranmii, kawat-kawat penghantar ditopang oleh menara yang bentuknya dieuaikan dengan konfigurai aluran tranmii terebut. Jeni-jeni bangunan penopang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik.

Induksi Elektromagnetik. Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Induksi Elektromagnetik. Bab 13 Induki Elektromagnetik Pada uatu malam, ketika Ani edang belajar IPA. Tiba-tiba ayah Ani mendekat ambil bertanya keada Ani. Aa bedanya aru litrik yang ditimbulkan oleh ebuah baterai dengan aru litrik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II.1. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI SATU PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II.1. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI SATU PHASA BAB MOTOR NDUKS SATU HASA.. KONSTRUKS MOTOR NDUKS SATU HASA Kontruki motor induki atu phaa hampir ama dengan motor induki phaa banyak, yaitu terdiri dari dua bagian utama yaitu tator dan rotor. Keduanya

Lebih terperinci

SET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya.

SET 2 KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuannya. MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA FISIKA SET KINEMATIKA - DINAMIKA: GERAK LURUS & MELINGKAR a. Gerak Gerak adalah perubahan kedudukan uatu benda terhadap titik acuannya. B. Gerak Luru

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

W = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar

W = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar Kompeteni Daar Dengan kata lain uaha yang dilakukan Fatur ama dengan nol. Menganalii konep energi, uaha, hubungan uaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyeleaikan permaalahan gerak

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

Bahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd

Bahan Ajar Fisika Momentum, Impuls dan Tumbukan SMK Negeri 1 Rangkasbitung Iqro Nuriman, S.Si, M.Pd ahan jar Fiika Momentum, Imul dan Tumbukan SMK Negeri Rangkabitung PEMERINTH KUPTEN LEK DINS PENDIDIKN & KEUDYN SMK NEGERI RNGKSITUNG Jl. Dewi Sartika No 6L. Tel (05 0895 05349 Rangkabitung 434 MOMENTUM,

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m)

BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m) BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF5m) Teori finite field mulai diperkenalkan pada abad ke tujuh dan abad ke delapan dengan tokoh matematikanya Pierre de

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

Bab III. Menggunakan Jaringan

Bab III. Menggunakan Jaringan Bab III Pembuaan Jadwal Pelajaran Sekolah dengan Menggunakan Jaringan Pada bab ini akan dipaparkan cara memodelkan uau jaringan, ehingga dapa merepreenaikan uau jadwal pelajaran di ekolah. Tahap perama

Lebih terperinci

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TINJAUAN KEPUSTAKAAN.1 Perenanaan Geometrik Jalan Perenanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perenanaan jalan yang difokukan pada perenanaan bentuk fiik jalan ehingga dihailkan jalan yang dapat

Lebih terperinci

(A) Hanya K (B) Hanya L (C) Hanya M K L M (D) Hanya L dan M (E) Semua adalah persegi

(A) Hanya K (B) Hanya L (C) Hanya M K L M (D) Hanya L dan M (E) Semua adalah persegi 1.Manakah bangun berikut yang merupakan persegi? (A) Hanya K (B) Hanya L (C) Hanya M K L M (D) Hanya L dan M (E) emua adalah persegi 2. Manakah bangun berikut yang merupakan segitiga. U V W X (A) emuanya

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya Kata engineer awam, deain balok beton itu cukup hitung dimeni dan jumlah tulangannya aja. Eit itu memang benar menurut mereka. Tapi, ebagai orang yang lebih mengerti truktur, apakah kita langung g mengiyakan?

Lebih terperinci

Modul 3 Akuisisi data gravitasi

Modul 3 Akuisisi data gravitasi Modul 3 Akuiii data gravitai 1. Lua Daerah Survey Lua daerah urvey dieuaikan dengan target yang diinginkan. Bila target anomaly berukuran lokal (cukup kecil), maka daerah urvey tidak perlu terlalu lua,

Lebih terperinci

DEFINISI DAN RUANG SOLUSI

DEFINISI DAN RUANG SOLUSI DEFINISI DAN RUANG SOLUSI Pada bagian ini akan dibaha tentang bai dan dimeni menggunakan pengertian dari kebebaan linear ( beba linear dan merentang ) yang dibaha pada bab ebelumnya. Definii dari bai diberikan

Lebih terperinci

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT Ukuran utama kinerja evaporator adalah kapaita dan ekonomi. Kapaita didefiniikan ebagai jumlah olvent yang mampu diuapkan per atuan lua per atuan Waktu. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 4 : BANGUN RUANG

BAB 4 : BANGUN RUANG YYN IM MK IKM OO Jl. aya angun Kel. indangsari Kota ogor 4 : NN N K NN N angun ruang adalah suatu bentuk benda yang memiliki ruang di dalamnya. Macam-macam bangun ruang di antaranya : K L M O N IM II K

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN 1 KNUNN N KKONUNN. KNUNN 1. engertian kesebangunan ua bangun dinamakan sebangun apabila memunyai bentuk yang sama, tetapi ukuran berbeda. Kesebangunan disimbolkan dengan tanda angun sebangun dengan bangun

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah

Lebih terperinci

ASSOSIASI PRIMA PADA MODUL FRAKSI ATAS SEBARANG RING

ASSOSIASI PRIMA PADA MODUL FRAKSI ATAS SEBARANG RING ASSOSIASI PRIMA PADA MODUL FRAKSI ATAS SEBARANG RING Uha Inaini 1 dan Indah Emilia Wijayanti 2 S2 Matematika FMIPA UGM, uhainaini@mail.ugm.ac.id 2 Juruan Matematika FMIPA UGM, ind wijayanti@ugm.ac.id Abtrak.

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF Bab E, Umpan Balik Negati Hal 217 BB 5E UMPN BLIK NEGTIF Dengan pemberian umpan balik negati kualita penguat akan lebih baik hal ini ditunjukkan dari : 1. pengutannya lebih tabil, karena tidak lagi dipengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS

PENGARUH PERAWATAN KOMPRESOR DENGAN METODE CHEMICAL WASH TERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS TURBIN GAS dan KARAKTERISTIK ALIRAN ISENTROPIK PADA TURBIN IMPULS PENGARUH PERAWAAN KOMPRESOR DENGAN MEODE CHEMICAL WASH ERHADAP UNJUK KERJA SIKLUS URBIN GAS dan KARAKERISIK ALIRAN ISENROPIK PADA URBIN IMPULS GE MS 600B di PERAMINA UP III PLAJU Imail hamrin, Rahmadi

Lebih terperinci

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,

Lebih terperinci

DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH

DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH Konfereni Naional Teknik Sipil Univerita Tarumanagara, 26-27 Oktober 207 DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH I Wayan Redana, I Nengah Simpen 2, dan Kadek Suardika 3 Program Studi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 27/ 28 UJIAN SEMESTER GANJIL Maa Pelajar Fiika Kela XII IPA Waku 12 meni 1. Hubungan anara jarak () dengan waku () dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kela 11 FISIKA Gerak Harmoni Sederhana - Latihan Soal Doc Name: AR11FIS0401 Verion : 01-07 halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran (A) elalu ebanding dengan impangannya tidak

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul. BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Peruahaan CV Innovation Network berdiri pada tahun 2006 di Jakarta. Peruahaan ini pada awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan

Lebih terperinci

Pak Anang. 1 Pembahasan soal oleh FISIKA SMA/MA IPA. A-FIS-ZD-M /2012

Pak Anang. 1 Pembahasan soal oleh  FISIKA SMA/MA IPA.  A-FIS-ZD-M /2012 SANGAT RAHASIA 1 Pembahaan oal oleh htt://ak-anang.blogot.com Pak Anang htt://ak-anang.blogot.com SANGAT RAHASIA 2 Pembahaan oal oleh htt://ak-anang.blogot.com Mata Pelajaran Jenjang Program Studi Hari/Tanggal

Lebih terperinci