SISTEM VERIFIKASI BIOMETRIKA TELAPAK TANGAN DENGAN METODE DIMENSI FRAKTAL DAN LACUNARITY
|
|
- Suparman Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISEM VERIFIKASI BIOMERIKA ELAPAK ANGAN DENGAN MEODE DIMENSI FRAKAL DAN LACUNARIY Staff Pengaja eknik Elekto, Fakulta eknik, Univeita Udayana Kampu Bukit Jimbaan, Bali, Abtak Sitem pengenalan dii ecaa otomati dengan telapak tangan meupakan teknologi biometika yang maih elatif bau. Pemaalahan utama dalam item pengenalan dengan telapak tangan adalah bagaimana mempeoleh cii telapak tangan teebut. Penelitian ini mempekenalkan pendekatan bau untuk menghailkan cii telapak tangan yaitu dimeni faktal dan deajat kekoongan faktal (lacunaity). Sko pencocokan dua telapak tangan dihitung dengan metika koelai. Sitem diuji menggunakan ekita 5 telapak tangan milik 5 eponden. Hail pecobaan menunjukkan item mampu menghailkan tingkat kebehailan ekita 98% atau FAR =.939 %, FRR =.939%, =.364. Kata kunci : biometic, palmpint,factal dimenion, lacunaity PENDAHULUAN Pada ea infomai ini, kebutuhan tehadap item pengenalan dii (peonal ecognition) ecaa otomati yang handal dan dapat dipecaya emakin meningkat teutama untuk item keamanan. Sitem pengenalan betujuan memecahkan identita eeoang. edapat dua tipe item pengenalan, yaitu item veifikai dan identifikai. Sitem veifikai betujuan untuk meneima atau menolak identita yang diklaim oleh eeoang, edangkan item identifikai betujuan untuk memecahkan identita eeoang. Sitem veifikai pada daanya menjawab petanyaan Apakah identita aya ama dengan identita yang aya ebutkan?, edangkan item identifikai pada daanya menjawab petanyaan identita iapakah ini?. Dai udut pandang komplekita, item veifikai lebih edehana kaena hanya mencocokan atu maukan dengan atu data acuan (pencocokan : ), edangkan item identifikai mencocokan atu maukan dengan banyak data acuan (pencocokan : M). Bebagai pendekatan telah dikembangkan untuk melakukan pengenalan dii ecaa otomati. Pendekatan-pendekatan teebut pada daanya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: petama, bedaakan pada euatu yang dimiliki (poeionbaed), epeti kunci (phyical key) dan katu (cad). Kedua, bedaakan pada euatu yang diketahui (knowledge-baed), epeti identita pengguna (ueid), PIN, dan pawod, dan ketiga, bedaakan biometika (biometic-baed), epeti idik jai, wajah, uaa, dan lain-lain. edapat enam biometika yang umum dipakai untuk item pengenalan dii, antaa lain: idik jai (fingepint), elaput pelangi (ii), wajah (face), uaa (voice), geometi tangan (hand geomety), dan tanda tangan (ignatue) (Nalini,3). elapak tangan (palmpint) meupakan biometika yang maih elatif bau diteliti dan digunakan untuk item pengenalan Publikai petama tentang item pengenalan biometika telapak tangan adalah tahun 998 (Zhang,4). elapak tangan memiliki bebeapa kaakteitik unik yang angat menjanjikan untuk digunakan pada item pengenalan dii. Kaakteiitik teebut diantaanya: cii geometi epeti: panjang, leba, dan aea telapak tangan, cii gai-gai utama epeti: gai hati, gai kepala, dan gai kehidupan, cii gai-gai kuut atau lemah, cii titik delta, dan cii minui. Gaigai utama dan kuut, yang eing diebut dengan cii gai aja, memiliki bebeapa kelebihan dibandingkan cii yang dihailkan biometika lainnya, epeti: dapat dipeoleh dai cita eolui endah, ulit dipalu, dan beifat tabil kaena edikit mengalami peubahan dalam kuun waktu lama. elapak tangan menyediakan aea yang lebih lua dibandingkan dengan idik jai, ehingga lebih banyak cii unik dapat dihailkan untuk meningkatkan unjuk keja item pengenalan teutama untuk item identifikai. Saat akuiii data, tidak epeti idik jai, telapak tangan tidak menyentuh eno ehingga tidak tedapat ia tekanan telapak tangan yang melekat pada eno. Kelebihan-kelebihan inilah yang menyebabkan telapak tangan mulai diminati dan diteliti. Pemaalahan penting yang hau dijawab dalam item pengenalan telapak tangan adalah bagaimana mempeoleh cii telapak tangan. Bebagai metode telah dipekenalkan oleh bebeapa penelitian ebelumnya (Chih-Lung et al,4; Connie et al,3; Duta et al,; Kuma et al, 4; Li et al;, Pang et al,3; Shu et al,998; Wu et al,4; Zhang et al,999, Zhang et al,4) untuk mempeoleh cii telapak tangan. Penelitian ini mempekenalkan uatu metode bau untuk memiahkan cii telapak tangan, yaitu menggunakan metode dimeni dan deajat kekoongan faktal. eknologi Elekto Vol. 8 No. Juli - Deembe 9
2 Pemilihan metode faktal didaai pada petimbangan gai-gai tangan beifat alami. Poe pembentukannya angat dipengauhi oleh kondii bayi ketika beada dalam kandungan (Richad et al,5). Gai-gai tangan bukan muni gai luu, jumlah gai lemah atau kuut cendung banyak dan tidak teatu, ementaa faktal adalah uatu metode yang angat cocok untuk model alami dan keadaan yang tidak teatu. DASAR EORI. Dimeni Faktal itik (point) tidak memiliki dimeni kaena tidak memiliki panjang, leba maupun bobot. Gai (line) bedimeni kaena memiliki panjang. Bidang (plane) bedimeni kaena memiliki panjang dan leba. Ruang (pace) bedimeni 3, kaena memiliki panjang, leba, dan kedalaman. Bila dipehatikan, dimeni dai objek-objek Eucledian (gai, bidang, dan uang) meupakan bilangan bulat, yaitu betuuttuut,, dan 3. Objek-objek Faktal dapat memiliki dimeni pecahan (factional dimenion). Metode yang umum digunakan untuk menghitung dimeni dai objek faktal adalah metode penghitungan kotak (box counting) yang dapat dinyatakan ebagai beikut. log () ( N() ) D = () log( ) dengan N() menyatakan banyaknya kotak beukuan yang beii infomai (pixel) objek, dan D() adalah dimeni faktal objek dengan kotak beukuan. Langkah-langkah metode penghitungan kotak adalah ebagai beikut. Petama, cita dibagi kedalam kotak-kotak dengan ukuan. Kedua, hitung banyaknya kotak N() yang dibutuhkan melingkupi uatu objek. Nilai N() angat tegantung pada. Nilai beubah dai ampai k, dengan k =,,, dan eteunya, dan k tidak boleh lebih bea dai ukuan cita. Bila cita beukuan m x m, maka nilai k akan behenti ampai m. Ketiga, hitung D() dengan peamaan (.3). Langkah teakhi adalah membuat gai luu (egei linie) bedaakan nilai-nilai log(n()) (ebagai umbu y) dan nilai-nilai log() (umbu x). Kemiingan (lope) dai gai luu teebut meupakan dimeni faktal dai uatu objek.. Deajat kekoongan Faktal Deajat kekoongan faktal menguku bagaimana faktal mengii uang. Faktal yang memiliki kepadatan tinggi, memiliki deajat kekoongan endah. Deajat kekoongan meningkat bila tingkat kekaaan meningkat. Deajat kekoongan dapat dihitung dengan caa ebagai beikut. Bila P(m,L) menyatakan pobabilita dai titik bejumlah m pada kotak yang beukuan L. Maka untuk etiap nilai L N m= P( m, L) = () dengan N menyatakan banyaknya pikel pada kotak yang beukuan L. M M N ( L) = mp( m L) m= N ( L) = m P( m L) m=, (3), (4) Deajat kekoongan dapat didefiniikan ebagai ( L) L) [ M ( L) ] [ M ( L) ] M ( Λ = (5) Kaena deajat kekoongan menuun bila ukuan kotak (L) membea, maka nilai L emakin kecil meupakan pilihan yang lebih baik kaena akan lebih menceminkan deajat kekoongan dai objek atau cita. 3 MEODELOGI 3. Segmentai ROI dan Nomaliai eknik egmentai ROI, peiapan pengolahan dan nomaliai menggunakan metode pada [3][4]. 3. Pemiahan Cii elapak angan Pemiahan cii telapak tangan dilakukan dengan metode dimeni dan deajat kekoongan faktal. ahapan-tahapan pemiahan cii dengan metode ini dapat dijelakan ebagai beikut.. Gai-gai telapak tangan dideteki dalam aah o, 45 o, 9 o, 35 o, dengan caa beikut: I = I h (6) I = I h (7) I 3 = I h 3 (8) I 4 = I h 4 (9) dengan menyatakan opeai konvolui, I, I, I 3 dan I 4 betuut-tuut menyatakan cita ajah telapak tangan dalam aah o, 45 o, 9 o, dan 35 o, edangkan h, h, h 3, dan h 4 meupakan tapi epeti ditunjukkan pada Gamba, akan tetapi ukuannya yang dipelua menjadi 9 x 9. Gamba. api pendeteki gai dai kii ke kanan betuut-tuut untuk aah o, 45 o, 9 o, dan 35 o eknologi Elekto Vol. 8 No. Juli - Deembe 9
3 . Cita I, I, I 3 dan I 4 kemudian diambangkan dengan metode Otu ehingga dipeoleh 4 cita bine. 3. Setiap cita bine kemudian dipatii menjadi M x M blok tanpa tumpang tindih. Dalam pengujian akan dicoba dua nilai M, yaitu 4 dan Selanjutnya nilai dimeni dan deajat kekoongan faktal untuk etiap blok dihitung, ehingga dipeoleh panjang vekto cii M pada etiap cita bine, yang maing-maing cii dapat dinyatakan ebagai: v D = (d, d, d 3,., d M ) untuk cii dimeni faktal v L = (k, k, k 3,., k M ) untuk cii deajat kekoongan faktal Dimeni faktal dan deajat kekoongan faktal betuut-tuut dihitung dengan peamaan () dan (5). Gamba menunjukkan hail etiap tahapan pemiahan cii dengan menggunakan metode DFL. Gamba (a) meupakan cita ali, gamba (b),(c),(d), dan (e) betuut-tuut adalah ajah telapak tangan dalam aah o, 45 o, 9 o, dan 35 o, gamba (f),(g),(h), dan (i) betuut-tuut adalah cita bine dai gamba (b),(c),(d), dan (e), gamba (j)-(m) dan (n)-(q) betuut-tuut cii dimeni dan deajat kekoongan faktal dai gamba (f),(g),(h), dan (i) yang dibagi menjadi 4 x 4 blok. Panjang vekto cii dimeni dan deajat kekoongan faktal maing-maing adalah 64. Gamba 3 (a) menyajikan koelai tiga elemen vekto cii dalam uang 3D. Wana biu, hijau, dan meah betuut-tuut menyatakan tiga telapak tangan pada goup A, B, dan C. Gamba (b) menyajikan koelai tiga elemen vekto cii ekita 5 telapak tangan milik oang. V 5 (j) (k) (l) (m) (n) (o) (p) (q) Gamba. ahapan pemiahan cii dengan metode dimeni dan deajat kekoongan faktal V 4 (a) V..85 (a) (b) (c).8 V (d) (e) (f).3. V V.5. (g) (h) (i) (b) Gamba 3. Repeentai elemen vekto cii dalam uang 3D. (a) tiga elemen vekto cii goup A,B,dan C, (b) tiga elemen vekto cii untuk 5 telapak tangan eknologi Elekto 3 Vol. 8 No. Juli - Deembe 9
4 3.3 Pencocokan Pencocokan antaa cita uji dengan cita acuan menggunakan metika koelai tenomaliai, yaitu: d ( x x )( x x ) [( x x )( x x ) ]( x x )( x x ) = () dengan x = n x j,dan j x [ ] = n x j j () Peentae(%) Pengguna ah Pengguna tidak ah dengan x dan x meupakan vekto cii cita uji dan cita acuan. Jaak koelai di ata memiliki jangkauan nilai antaa ampai dengan. Semakin miip cita uji dengan cita acuan, maka nilai jaak koelainya emakin mendekati, dan bila emakin tidak miip maka nilainya mendekati. Untuk menentukan apakah cita uji adalah ah (genuine) atau tidak ah (impoto) digunakan uatu nilai ambang (thehold value). Bila jaak (coe) lebih kecil dai nilai ambang maka pengguna dikatakan ah, bila lebih bea maka pengguna dikatakan tidak ah. 4 PERCOBAAN DAN HASIL Pengujian item veifikai pada penelititan ini, menggunakan ekita 5 cita tangan milik 5 ue dengan 5 ampel untuk etiap ue. iga cita ampel petama digunakan ebagai cita acuan pada baidata, edangkan ianya untuk pengujian. Ada jeni pengujian yang dilakukan, yaitu petama, mencocokan cii cita uji dengan ata-ata dai ketiga cii cita latih, kedua, etiap cita telapak tangan yang ada pada baidata dicocokan atu ama ehingga total pencocokan yang tejadi adalah 7865 pencocokan. Gamba 4 menunjukkan ditibui pobabilita ko pengguna ah dan tidak ah, dan Gamba 5 menunjukkan nilai FAR, FRR dan EER dengan bebagai nilai ambang, dengan hanya menggunakan cii dimeni faktal ehingga panjang vekto cii adalah 64. Cii cita acuan yang digunakan adalah cii ata-ata dai ketiga cita acuan. FAR/FRR Sko Gamba 4. Ditibui pobabilita ko pengguna ah dan tidak ah dengan menggunakan cii dimeni faktal dengan panjang vekto cii FAR4 dan 3 FRR FRR FAR EER =,939% Nilai Ambang () Gamba 5. Nilai FAR, FRR, dan EER dengan menggunakan cii dimeni faktal aja, panjang vekto cii 64 abel menunjukkan bebeapa nilai FAR dan FRR dengan bebeapa nilai ambang (), dengan menggunakan cii dimeni faktal, deajat kekoongan faktal, dan gabungan kedua cii teebut. Dai abel telihat bahwa gabungan cii dimeni dan deajat kekoongan faktal tidak membeikan hail yang lebih baik dibandingkan bila hanya menggunakan dimeni faktal aja atau deajat kekoongan aja. eknologi Elekto 4 Vol. 8 No. Juli - Deembe 9
5 abel. Nilai FAR/FRR dengan menggunakan bebeapa nilai ambang (), dengan cii dimeni faktal, deajat kekoongan faktal, dan gabungan keduanya, dengan meata-atakan cii cita acuan Deajat Dimeni Faktal Kekoongan Kombinai FFR(%) FAR(%) FRR(%) FAR(%) FRR(%) FAR(%),74,878,55,749 3,6683,838,6 5,746,69,964,558,6875,49,558,4366,7 4,467,34,64,393,867,99,734,8665,8 3,33,7683,364,939,939,399,939,939,9,734,555,564,5949 3,834,599,759 3,8646,,7544 4,5594,664,64 5,84,699,9569 5,94,,4354 6,85,764,7974 6,773,799,638 6,8734,,759,987 Selain membagi cita menjadi 4 x 4 blok, pengujian juga dilakukan dengan membagi cita 8 x 8 blok ehingga total panjang vekto cii adalah 56 bila menggunakan cii dimeni atau deajat kekoongan faktal aja, atau 5 bila menggunakan gabungan kedua cii teebut. EER yang dipeoleh dengan menggunakan penambahan jumlah cii betuut-tuut adalah,39,,7544, dan 3,3493 untuk cii dimeni faktal, deajat kekoongan faktal, dan gabungan dimeni dan deajat kekoongan faktal. Hail pengujian ini menunjukkan penambahan cii tidak menjamin membeikan hail yang lebih baik. abel menunjukkan hail pengujian item veifikai dengan tidak meata-atakan cii cita latih. abel. Nilai FAR/FRR dengan menggunakan bebeapa nilai ambang (), dengan cii dimeni faktal, deajat kekoongan faktal, dan gabungan keduanya, dengan tidak meata-atakan cii cita acuan Dimeni Faktal (64 cii) Deajat Kekoongan (64 cii) Kombinai (8 cii) FRR(%) FAR(%) FRR(%) FAR(%) FRR(%) FAR(%),74 4,7847,8679,99 4,5933,763,8 7,947,36,964 4,354,3338,399 4,67,936,9 5,5,466,49 3,878,9538,499 3,7799,7556, 4,67,378,64 3,579 3,466,649,9665,979, 3,44 3,68,74,987 4,39,749,5837 4,788,,88 6,396,84,393 5,8364,849,53 5,474,3,53,3,94, 7,5937,949,773 7,6,4,789,774 Bedaakan abel dan abel telihat bahwa unjuk keja item veifikai dengan menggunakan ata-ata cii cita latih lebih baik dibandingkan dengan tanpa meata-atakan cii cita acuan. 5 SIMPULAN Bedaakan hail pecobaan, item veifikai biometika telapak tangan ini memiliki unjuk keja yang tinggi, tebukti dai nilai FAR, FRR, dan EER item ini kecil atau memiliki tingkat akuai tinggi yaitu tingkat akuai mencapai 98% atau FAR =.939 %, FRR =.939%, =.364. Unjuk keja tingi pada item ini dipengauhi juga oleh poe egmentai, peiapan pengolahan, dan nomaliai yang dipekenalkan oleh Dama Puta, 6. 6 DAFAR PUSAKA []. Cheng S., 4, Featue Extaction of Medical Image Baed on the Factal Chaateitic, oktobe 4. []. Caetanno.J., Agma aina, Leejay Wu, Chito F., 4, Fat featue election uing factal dimenion, Nopembe 4. eknologi Elekto 5 Vol. 8 No. Juli - Deembe 9
6 [3]. Dama Puta, IKG. 6. Dietai: Metode Faktal untuk Sitem Pengenalan Biometika elapak angan. Yogyakata: Univeita Gadjah Mada. [4]. Dama Puta, Adhi Suanto, Agu Hajoko, homa Si Widodo, 5, Sitem Veifikai dengan Biometika elapak angan, Poiding, UY Jogjakata. [5]. Kuma A., David C.M.Wong, Helen C.Shen, Anil K.Jain, 4, Peonal Veification uing Palmpint and Hand Geomety Biometic, BPA3.pdf, Maet 4. [6]. Liu Y., Yanda Li, 997, Image Featue Extaction and Segmentation uing Factal Dimenion, Intenational Confeence on Infomation, Communication and Signal Poceing. [7]. Nalini K.R., Andew Senio, Ruud M.Bolle, 3, Automated Biometic, 4 Mei 3. [8]. Patt W.K., 99, Digital Image Poceing, Second Edition, John Wiley & Son. [9]. Zhang D., 4, Biometic An Unique Authentication Appoach, Juli 5 eknologi Elekto 6 Vol. 8 No. Juli - Deembe 9
SISTEM VERIFIKASI MENGGUNAKAN GARIS-GARIS TELAPAK TANGAN
SISTEM VERIFIKASI MENGGUNAKAN GARIS-GARIS TELAPAK TANGAN I Ketut Gede Staf Pegaja Tekik Elekto, Fakulta Tekik, Uiveita Udayaa Email : duglaie@yahoocom Kampu Bukit Jimbaa Bali, 80361 Itiai Telapak taga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakanakan di Pulau Umang Reot Hotel Kabupaten Pandeglang. Yang menjadi objek penelitian adalah kayawan Pulau Umang Reot Hotel,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun cabai milik petani, Kabupaten Karo dengan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kebun cabai milik petani, Kabupaten Kao dengan ketinggian ± 1000 m dpl. Penelitian di mulai pada bulan Septembe 2010 ampai Oktobe 2010. Bahan
Lebih terperinciPada sistem antrian ini terdapat pembatasan arrival sebanyak c customer dan
4.3 item Antian M / M // GD/ / Pada item antian ini tedapat pembataan aival ebanyak utome dan hanya tedapat atu eve. Diaumikan inteaival time beditibui ekponenial dengan ate dan evie time beditibui ekponenial
Lebih terperinciGEOMETRI BERHINGGA ATAS GF(P N ) UNTUK MEMBENTUK ORTHOGONAL SERIES DESIGNS
Junal Sain & Matematia ISSN: 0854-0675 Volume 16 Nomo 3, Juli 008 Atiel Penelitian: 106-111 GEOMETRI BERHINGGA ATAS GF(P N ) UNTUK MEMBENTUK ORTHOGONAL SERIES DESIGNS Bambang Iawanto,Aniah Juuan Matematia
Lebih terperinciEVALUASI PROFIL TEGANGAN DAN SUSUT DAYA PADA SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) DI KOMPLEK PERKANTORAN KABUPATEN SAMBAS
EALUAI PROFIL TEGANGAN DAN UUT DAYA PADA ALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (UTR DI KOMPLEK PERKANTORAN KABUPATEN AMBA M. Taufieq Haewana Pogam tudi Teknik Elekto Juuan Teknik Elekto Fakulta Teknik Univeita
Lebih terperinci2. Menghitung luas bangun datar. Persegi Panjang : L = AB x BC K = 2( p + l) = p x l A B. p = panjang l = lebar D C
SKL Nomo 3 : Memahami bangun data, bangun uang, gai ejaja, dan udut, eta menggunakannya dalam pemecahan maalah. 1. Menyeleaikan oal dengan menggunakan teoema Pythagoa eoema Pythagoa : kuadat hipotenua
Lebih terperinciPERHITUNGAN JATUH TEGANGAN DAN SUSUT DAYA SERTA UPAYA PERBAIKAN PENYALURAN DAYA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON SAMBAS
PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN DAN SUSUT DAYA SERTA UPAYA PERBAIKAN PENYALURAN DAYA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON SAMBAS Adhi Suya Nopianto Pogam Studi Teknik Elekto Juuan Teknik Elekto Fakulta Teknik
Lebih terperinciKARAKTERISTIK BEBAN-BEBAN MOTOR INDUKSI DI TAMBANG PT SEMEN PADANG
No.1 Vol: 1 Septembe 212 ISSN : 232-2949 KARAKTERISTIK BEBAN-BEBAN MOTOR INDUKSI DI TAMBANG T SEMEN ADANG Zaini Juuan Teknik Elekto Univeita Andala ABSTRAK Moto induki udah menja penggeak utama beban-beban
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH TEGANGAN SUPLAI TERDISTORSI PADA KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA
STUD PENGARUH TEGANGAN SUPLA TERDSTORS PADA KNERJA MOTOR NDUKS TGA FASA John Weley,. Syamul Amien, M.S. Konentai Teknik Enegi Litik, Depatemen Teknik Elekto Fakulta Teknik Univeita Sumatea Utaa (USU) Jl.
Lebih terperincidimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus.
Ulangan Bab 4 I. Petanyaan Teoi. Jika uatu benda begeak melingka beatuan, kemanakah aah pecepatannya dan gaya entipetalnya? Tulikan hubungan antaa gaya entipetal dengan kecepatan udut benda teebut! Pembahaan
Lebih terperinciSimulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (214) 1-6 1 Simulai dan Deteki Singkat Impedani Tinggi pada Stato Moto Induki Menggunakan Au Uutan Negatif Muhammad Amiul Aif, Dima Anton Afani dan I.G.N Satiyadi Henanda
Lebih terperinci9. Koordinat Polar. Sudaryatno Sudirham
Dapublic Nopembe 3 www.dapublic.com 9. Koodinat Pola Sudaatno Sudiham Sampai dengan bahaan ebelumna ita membicaaan fungi dengan uva-uva ang digambaan dalam oodinat udut-iu, -. Di bab ini ita aan melihat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,
Lebih terperinciKETIDAKTEPATAN PADA PENGGUNAAN VALIDITAS BUTIR DAN KOEFISIEN RELIABILITAS DI DALAM PENELITIAN. Oleh Dali S. Naga
KETIDKTEPTN PD PENGGUNN VLIDITS BUTIR DN KOEFISIEN RELIBILITS DI DLM PENELITIN Oleh Dali S. Naga btact. Item validity i applied in educational and pychological eeach though item analyi to enhance the eliability
Lebih terperinciPEMODELAN PERILAKU DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA
PEMOELAN PERILAKU INAMIK MOTOR INUKSI TIGA FASA (Ahyanuadi) *) ABSTRACT ynamic pefomance induction moto had been need to analyze behavio induction moto except teady-tate. The pape peent an invetigation
Lebih terperinciANALISIS DIGRAPH DARI TABEL CAYLEY GRUP DIHEDRAL
ANALISIS DIGRAPH DARI TABEL CAYLEY GRUP DIHEDRAL Wahyuni Abidin Doen Pada Juuan Matematika Fakulta Sain dan Teknologi UIN Alauddin Makaa Abtact: Gaph theoy i a pat of mathematic, in which thee ae explanation
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian
7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek
9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Teoritis
BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t
Lebih terperinciWatermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra
Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Abstak Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Angga Inda Bata 13500070 Depatemen Teknik
Lebih terperinciω = = θ 3π θ = π Untuk jarum menit: bulan memiliki garis tengah 3480 km
. bulan memiliki gai tengah 340 km dan bejaak 3, m dai bumi. beapa bea udut (dalam ian) yang dibentuk oleh diamete bulan tehadap eeoang dibumi? B. jika gai tengah bumi 4, km, beapa udut (dalam ian) yang
Lebih terperinciBAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG
BAB 5 ANALII RIAK ARU KELUARAN INVERER PWM LIMA FAA DENGAN BEBAN ERHUBUNG BINANG 5. Penahuluan Paa bab ebelumnya telah ijelakan bahwa paa item multifaa, hubungan antaa iak au keluaan inete beban poligon
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena
35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap
Lebih terperinciAliran Air Tanah Pada Sumur Tunggal. Yanto, S.T., M.S.E. Aliran air tanah pada sumur tunggal dapat dibagi menjadi 4 sub-divisi, yaitu:
Alian Ai Tanah Pada Sumu Tunggal Yanto, S.T., M.S.E. Alian ai tanah pada umu tunggal dapat dibagi menjadi 4 ub-divii, yaitu: (i) Alian mantap dan ta-mantap; (ii) Alian tetean dan ta-tetean Pada mata uliah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciII. KINEMATIKA PARTIKEL
II. KINEMATIKA PARTIKEL Kinematika adalah bagian dai mekanika ang mempelajai tentang geak tanpa mempehatikan apa/siapa ang menggeakkan benda tesebut. Bila gaa penggeak ikut dipehatikan, maka apa ang dipelajai
Lebih terperinciKORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN
BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,
Lebih terperinciKEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI
Junal Mateatika Vol., No., Agutu 008: 00-05, IN: 40-858 KEBERADAAN OLUI PERAMAAN DIOPHANTIN MATRIK POLINOMIAL DAN PENYELEAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLAI Laila Itiani R. Hei oelityo Utoo, Poga
Lebih terperinciSekolah Olimpiade Fisika
SOLUSI SOAL SIMULASI OLIMPIADE FISIKA SMA Juli 06 TINGKAT KABUPATEN/KOTA Waktu : 3 ja Sekolah Olipiade Fiika davitipayung.co Sekolah Olipiade Fiika davitipayung.co davitipayung@gail.co. Sebuah balok (aa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinci1 Sistem Koordinat Polar
1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea
Lebih terperinciMuhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2016/2017
MKB3383 - Teknik Pengolahan Cita Opeasi Piksel dan Histogam Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 216/217 Outline Opeasi Piksel Histogam Cita Meningkatkan Keceahan Meegangkan Kontas Ekualisasi Histogam Outline
Lebih terperinciHand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).
Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu
Lebih terperinciGambar 4.3. Gambar 44
1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda
Lebih terperinciTransformasi Laplace dalam Mekatronika
Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya
Lebih terperinciSISTEM PENGGENDALI KECEPATAN PUTARAN MOTOR AC PHASA SATU MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S8252
Poceeding, Kompute dan Sitem Intelijen (KOMMIT2004) Auditoium Univeita Gunadama, Jakata, 24 25 Agutu 2004 ISSN : 4-6286 SISTEM PENGGENDALI KECEPATAN PUTARAN MOTOR AC PHASA SATU MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
Lebih terperinciPengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole
Pengatuan Footpint Antena Gound Penetating Rada Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Ande Eka Saputa (1324243) Jalu Pilihan Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elekto dan Infomatika Institut
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. mengetahui perilaku lalu lintas yang terjadi pada masing - masing simpang untuk
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Maksud dai penelitian pada simpang Janti dan Babasai ini adalah untuk mengetahui peilaku lalu lintas yang tejadi pada masing - masing simpang untuk masa sekaang
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh
44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas
Lebih terperinciSISTEM IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN OBAT MENGGUNAKAN MATRIKS KOOKURENSI ARAS KEABUAN (GLCM) DAN JARAK CANBERRA
SISTEM IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN OBAT MENGGUNAKAN MATRIKS KOOKURENSI ARAS KEABUAN (GLCM) DAN JARAK CANBERRA Mentai Hidanti, Ajub Ajulian Zaha, R. Rizal Isnanto DepatemenTeknik Elekto, Fakultas Teknik
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis
LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding
Lebih terperinciInstitut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10, Bandung Abstrak. Abstract
Poiding Semina Naional Fiika (E-ounal) SNF16 htt://nf-unj.ac.id/kumulan-oiding/nf16/ VOLUME V, OKTOBER 16 -ISSN: 9-65 e-issn: 76-998 SOLUSI PERSAMAAN IFUSIVITAS ALIRAN FLUIA MINYAK PAA RESERVOIR AN MOIFIKASINYA
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS
SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA
Peningkatan Kineja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Bekemampuan CUDA Haiil Anwa 1,a), Achmad Imam Kistijantoo 1,b) dan Wahyu Sigutomo 2,c) 1 Laboatoium Sistem edistibusi, Kelompok Keilmuan Infomatika,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY
ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT ALJABAR GENERALIZED INVERSE PADA MATRIKS
BEBERAPA SFAT ALJABAR GEERALZED ERSE PADA MATRKS Ema Ria * S Gemawai A Siai Mahaiwa Pogam Sudi S Maemaika Doen Juuan Maemaika Fakula Maemaika dan lmu Pengeahuan Alam niveia Riau Kampu Binawidya Pekanbau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat
Lebih terperinciBAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis
13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio
Lebih terperinciSTABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK
Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 105 109 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK ERIN DWI FENTIKA, ZULAKMAL Program Studi
Lebih terperinciKorelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus
eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,
Lebih terperinciHUKUM COULOMB Muatan Listrik Gaya Coulomb untuk 2 Muatan Gaya Coulomb untuk > 2 Muatan Medan Listrik untuk Muatan Titik
HKM CMB Muatan istik Gaya Coulomb untuk Muatan Gaya Coulomb untuk > Muatan Medan istik untuk Muatan Titik FISIKA A Semeste Genap 6/7 Pogam Studi S Teknik Telekomunikasi nivesitas Telkom M A T A N Pengamatan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI KOMPRESOR REFRIGERASI
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI KOMPRESOR REFRIGERASI Willy Adianyah Deatemen Teknik Mein, Fakulta Teknologi Induti Intitut Teknologi Bandung Ringkaan Alat uji komeo toak bedaakan iklu ua telah dibuat
Lebih terperinciPENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR
PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai
Lebih terperinciGerak melingkar beraturan
13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus
Lebih terperinciHand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik
MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA
TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan
Lebih terperincitata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung serta SNI tentang tata cara perencanaan struktur baja dan PPIUG 1983.
BB I PENDHULUN 1.1. Lata Belakang Kota Suabaa meupakan kota dengan jumlah penduduk ang angat padat. Kebutuhan akan aana dan paaanan pendukung di kota teebut angat di pelukan alah atuna adalah kebutuhan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SIMULASI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA PHASA DENGAN DIRECT TORQUE CONTROL DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB 7.0.1
TUGAS AKHIR SIMULASI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA PHASA DENGAN DIRECT TORQUE CONTROL DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB 7.0. Diajukan untuk memenuhi alah atu peyaatan dalam menyeleaikan pendididkan ajana
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan
Lebih terperinciDEFINISI DAN RUANG SOLUSI
DEFINISI DAN RUANG SOLUSI Pada bagian ini akan dibaha tentang bai dan dimeni menggunakan pengertian dari kebebaan linear ( beba linear dan merentang ) yang dibaha pada bab ebelumnya. Definii dari bai diberikan
Lebih terperinciAnalisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK
Volume 6, Nomo 1, Pebuai 2009 Junal APLIKASI Analisis Numeik pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Inteaksi Dinamis Stuktu dengan Udaa Agung Budipiyanto Pogam Diploma Teknik Sipil FTSP ITS email: agungbp@ce.its.ac.id
Lebih terperinciBAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI
BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen
Lebih terperinciBAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?
BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode
Lebih terperinciHAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK
HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian
Lebih terperinci2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *
ELOMPO I 1. Suunan komponen-komponen yang aling dihubungkan edemikian rupa ehingga dapat mengendalikan atau mengatur keluaran yang euai harapan diebut ebagai... a. Sitem Pengaturan * b. Sitem Otomati c.
Lebih terperinciGRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11
GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang
Lebih terperinciCHAPTER 5. Image Enhancement Equalisasi histogram Spesifikasi histogram Universitas Telkom
CS3214 Pengolahan Cita UAS CHAPTER 5. Image Enhancement Equaliai hitogam Seifikai hitogam Univeita Telkom TIK Mahaiwa mamu memahami eta mengetahui manfaat dai alah atu teknik Image Enhancement Hitogam
Lebih terperinciINDUKSI ELEKTROMAGNETIK
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Oleh : Saba Nuohman,M.Pd Ke Menu Utama Pehatikan Tampilan eikut agaimana Listik dipoduksi dalam skala besa? Apakah batu bateai atau Aki saja bisa memenuhi kebutuhan listik manusia?
Lebih terperinci1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH
48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah
Lebih terperinciMOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN
MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode
Lebih terperinciLISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.
* MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan
Lebih terperinciKontrol PID Untuk Pengaturan Kecepatan Motor DC Dengan Metode Tuning Direct Synthesis
Junal Teknik Elekto Vol. 4, No. 1, Maet 004: 10-17 Kontol PID Untuk Pengatuan Keepatan Moto DC Dengan Metode Tuning Diet Synthei Handy Wiakono 1, Joaphat Pamudijanto 1 Juuan Teknik Elekto, Fakulta Teknologi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang
Lebih terperinciEFISIENSI MOTOR INDUKSI 3φ SEBAGAI GENERATOR INDUKSI 3φ
Semina Naional Infomatika 9 (emnaif 9) ISSN: 1979-38 UPN etean Yogyakata, 3 Mei 9 EFISIENSI MOTO INDUKSI 3φ SEBAGAI GENEATO INDUKSI 3φ ainal Abidin 1, Yulianta Siega, Nualim 3 1 Juuan Teknik Elekto, Politeknik
Lebih terperinciTRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas
TRIGONOMETRI Untuk SM dan Sedeajat Husein Tampomas Penebit 0 Husein Tampomas, Tigonometi, Unntuk SM dan Sedeajat, 018 PENGERTIN 1 PENGNTR KE FUNGSI TRIGONOMETRI Dalam bahasa Yunani, tigonometi tedii dai
Lebih terperinciALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1
ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciSpektrum Graf Konjugasi dan Komplemen Graf Konjugasi dari Grup Dihedral
Semina Naional Teknologi Infomai, Komunikai dan Induti (SNTIKI) 9 ISSN (Pinted) : 579-77 Fakulta Sain dan Teknologi, UIN Sultan Syaif Kaim Riau ISSN (Online) : 579-56 Pekanbau,8-9 Mei 7 Spektum Gaf Konjugai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan
Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpuan 7.1.1. Kondisi Pabik Daam Aspek K3 Saat Ini Aspek K3 di pabik saat ini masih banyak yang peu dibenahi. Kaena kondisi pabik saat ini banyak ha yang dapat menyebabkan
Lebih terperinciB. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian
Lebih terperincidengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada
VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang
Lebih terperincidengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q
MEDAN LISTRIK 1 2.1 Medan Listik Gaya Coulomb di sekita suatu muatan listik akan membentuk medan listik. Dalam membahas medan listik, digunakan pengetian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan
Lebih terperinci