PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED
|
|
- Lanny Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hail belajar mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN dan jalur UMB di program tudi pendidikan matematika Unimed pada matakuliah Kalkulu II. Model pembelajaran yang diterapkan pada kedua kelompok mahaiwa ama yaitu model pembelajaran kooperatif dengan tipe pembelajaran berbai maalah, dan doen yang mengajar pada kedua kelompok mahaiwa ini adalah ama yaitu peneliti endiri. Hail belajar dalam hal ini adalah hail belajar yang diperoleh kedua kelompok mahaiwa pada akhir emeter. Berdaarkan data hail penelitian diperoleh ratarata hail belajar kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN adalah 67, dengan impangan baku 5,9 dan rata-rata hail belajar kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur UMB adalah 67,89 dengan impangan baku 9,3. Setelah dilakukan pengujian terhadap data ini diimpulkan bahwa hail belajar kedua kelompok mahaiwa ini tidak berbeda ecara ignifikan. Tidak berbedanya hail belajar kedua kelompok ini mengindikaikan bahwa kemampuan mahaiwa relatif ama. Oleh karena itu tidak diperlukan perlakuan khuu bagi kelompok mahaiwa tertentu baik jalur SNMPTN dan jalur UMB untuk meningkat hail belajar. Kata Kunci: Mahaiwa, Jalur SNMPTN, Jalur UMB, Hail Kuliah, Kalkulu II. PENDAHULUAN Penerimaan mahaiwa baru di Univerita Negeri Medan (Unimed) pada daarnya memenuhi prinip adil dan tidak dikriminatif dengan tidak membedakan jeni kelamin, agama, uku, ra, kedudukan oial, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahaiwa erta tetap memperhatikan poteni calon mahaiwa dan kekhuuan perguruan tinggi. Penerimaan mahaiwa baru di Unimed dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan eleki. Yang pertama adalah Seleki Naional Mauk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Tahapan ini pada awalnya dikenal dengan jalur undangan. Calon mahaiwa diberi keempatan untuk mengikuti eleki ini dengan mengikuti aturan-aturan yang telah ditentukan, antara lain adalah mengikuti Ujian Naional (UN), memiliki Nomor Induk Siwa Naional (NISN) dan terdaftar pada Pangkalan Data Sekolah Siwa ( PDSS), memiliki nilai rapor emeter ampai emeter 5 (emeter 4 untuk kela akelerai) yang telah diiikan pada PDSS. Tata cara mengikuti SNMPTN dilakukan melalui dua tahap, yaitu () pengiian PDSS oleh ekolah dan verifikai oleh Abil Manyur adalah Doen Juruan Matematika, Fakulta Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univerita Negeri Medan
2 iwa, dan () pendaftaran. Calon mahaiwa yang mendaftar melalui jalur ini dapat dinyatakan lulu apabila calon mahaiwa terebut telah Lulu Ujian Naional dan Satuan Pendidikan, lulu SNMPTN 04, ehat jamani dan rohani, dan memenuhi peryaratan lain yang ditentukan oleh maing-maing PTN penerima. Dengan kata lain penerimaan mahaiwa baru melalui jalur SNMPTN merupakan eleki menjaring iwa-iwa yang berpretai di tingkat SMA ederajat dan diprediki akan berhail menyeleaikan tudi di perguruan tinggi negeri berdaarkan pretai akademik. Oleh karena itu konjektur umum menyatakan bahwa mahaiwa yang diterima melalui jalur SNMPTN ini adalah mahaiwa pilihan yang berpretai atau dengan kata lain mahaiwa pintar. Tahapan eleki yang kedua adalah Seleki Berama Mauk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Pada tahapan ini eleki dilakukan dengan menyelenggarakan ujian tuli bagi calon mahaiwa yang brkeinginan melanjutkan pendidikannya di Unimed. Ujian tuli yang dielenggarakan berifat naional, dalam artian bahwa materi ujian dan waktu pelakanaannya dilakukan ama dan erentak dieluruh Indoneia. Tentunya calon mahaiwa yang mengikuti jalur SBMPTN ini adalah calon mahaiwa yang tidak lulu mengikuti eleki jalur SNMPTN. Tahapan eleki yang ketiga adalah Ujian Mauk Berama (UMB). Seleki ini dilakukan ecara berama antara beberapa perguruan tinggi negeri dan wata yang ada di Indoneia antara lain: Univerita Malikualeh (UNIMAL), Univerita Syiah Kuala (UNSYIAH), Univerita Teuku Umar (UTU), Univerita Sumatera Utara (USU), Univerita Negeri Medan (UNIMED), Univerita Jambi (UNJA), Univerita Jenderal Soedirman (UNSOED), Univerita Diponegoro (UNDIP), Univerita Sebela Maret (UNS), Univerita Sultan Ageng Tirtayaa (UNTIRTA), Univerita Terbuka (UT), Univerita Palangka Raya (UNPAR), Univerita Borneo Tarakan (UBT), dan beberapa perguruan tinggi wata lainnya. Perguruan tinggi ini ecara berama-ama melakukan eleki mahaiwa baru melalui ujian tuli bagi mahaiwa yang memilih perguruan tinggi yang tergabung dalam kelompok ini. Tentu aja calon mahaiwa yang mengikuti jalur eleki ini pada umumnya adalah calon mahaiwa yang tidak lulu mengikuti jalur SNMPTN dan SBMPTN. Pada pelakanaan perkuliahan kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN dan mauk melalui jalur UBM ditempatkan di kela yang terpiah. Mekipun demikian materi perkuliahan 55
3 dan kompeteni yang dituntut terhadap kedua kelompok mahaiwa ini diberlakukan ama. Bahkan kedua kelompok mahaiwa yang dilibatkan dalam penelitian ini diajar oleh doen yang ama. Dengan demikian, mekipun tidak ada jaminan kepatiannya, ada dugaan bahwa mahaiwa yang dinyatakan lulu melalui jalur UMB ini adalah mahaiwa yang kemampuan akademiknya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan mahaiwa yang dinyatakan lulu melalui jalur SNMPTN. Dugaan inilah yang mendaari penuli melakukan penelitian untuk melihat kemampuan akademik mahaiwa dikaitkan dengan jalur yang ditempuh mahaiwa terebut mauk ke Unimed. Penelitian untuk melihat apakah terdapat perbedaan hail belajar atau tidak pada kedua kelompok mahaiwa ini diraa perlu dilakukan agar pelakanaan proe pembelajaran pada tahun-tahun berikutnya dapat dieuaikan dengan kondii maingmaing kelompok mahaiwa untuk mendapatkan hail belajar yang optimal. Penelitian ini dilakukan di juruan matematika FMIPA Unimed yang melibatkan mahaiwa program tudi pendidikan matematika kela A reguler (mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN) dan kela A non reguler (mahaiwa yang mauk melalui jalur UMB) angkatan 03. Dalam pelakanaannya penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan hail belajar mahaiwa pada matakuliah kalkulu II antara mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN dan jalur UBM yang diajar menggunakan model kooperatif dengan tipe pembelajaran berbai maalah (problem baed learning). Pembelajaran berbai maalah adalah uatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontai kepada pebelajar (iwa/mahaiwa) dengan maalah-maalah prakti, berbentuk illtructured, atau open ended melalui timulu dalam belajar (Fogarty, 997). Pembelajaran berbai maalah memiliki karakteritik: () belajar dimulai dengan uatu maalah, () mematikan bahwa maalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata iwa/mahaiwa, (3) mengorganiaikan pelajaran dieputar maalah, bukan dieputar diiplin ilmu, (4) memberikan tanggung jawab yang bear kepada pebelajar dalam membentuk dan menjalankan ecara langung proe belajar mereka endiri, (5) menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut pebelajar untuk mendemontraikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk uatu produk atau kinerja. Pembelajaran berbai maalah merupakan model pembelajaran yang berorientai pada kerangka kerja teoritik kontruktivime. Dalam model ini, foku pembelajaran ada pada maalah yang dipilih ehingga 56
4 pebelajar tidak aja mempelajari konepkonep yang berhubungan dengan maalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan maalah terebut. Oleh ebab itu, pebelajar tidak aja haru memahami konep yang relevan dengan maalah yang menjadi puat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah dalam pemecahan maalah dan menumbuhkan pola berpikir kriti. Lebih lanjut ada beberapa hail belajar ( outcome) yang diperoleh pebelajar yang diajar dengan pendekatan pembelajaran berbai maalah antara lain: () inkuiri dan ket erampilan melakukan pemecahan maalah; () belajar model peraturan orang dewaa ( adult role behavior), dan (3) keterampilan belajar mandiri ( kill for independent learning). Menurut Ibrahim, M. dan Nur, M. (000), pembelajaran berbai maalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informai ebanyakbanyaknya kepada iwa, akan tetapi pembelajaran berbai maalah dikembangkan untuk membantu iwa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan maalah, dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewaa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pebelajar yang mandiri. Ada beberapa alaan penggunaan pendekatan pembelajaran berbai maalah dalam pembelajaran antara lain: () dengan pendekatan pembelajaran berbai maalah akan terjadi pembelajaran bermakna. Mahaiwa yang belajar memecahkan uatu maalah dengan endirinya akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau beruaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Artinya belajar terebut ada pada kontek aplikai konep. Belajar dapat emakin bermakna dan dapat diperlua ketika mahaiwa berhadapan dengan ituai dimana konep diterapkan; () dalam ituai pembelajaran berbai maalah mahaiwa mengintegraikan pengetahuan dan keterampilan ecara imultan dan mengaplikaikannya dalam kontek yang relevan. Artinya, apa yang mereka lakukan euai dengan keadaan nyata bukan lagi teoriti ehingga maalahmaalah dalam aplikai uatu konep atau teori mereka akan temukan ekaligu elama pembelajaran berlangung; dan (3) pembelajaran berbai maalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kriti, menumbuhkan iniiatif mahaiwa dalam bekerja, motivai internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interperonal dalam bekerja kelompok. Mengacu kepada alaan mendaar penggunaan pendekatan pembelajaran berbai maalah ini, maka pembelajaran kalkulu II di juruan matematika FMIPA 57
5 Unimed dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe pembelajaran berbai maalah, dengan harapan bahwa pendekatan ini mampu memberikan pengalaman belajar erta hail belajar yang baik bagi mahaiwa yang mengikuti perkuliahan Kalkulu II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Juruan Matematika FMIPA Unimed yang melibatkan mahaiwa program tudi pendidikan matematika kela A reguler (kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN) dan mahaiwa program tudi pendidikan matematika kela A non reguler (kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur UMB) emeter II tahun pelajaran 03/04 yang digunakan ebagai ampel. Jumlah mahaiwa yang dijadikan ample penelitian adalah 40 mahaiwa dari kelompok SNMPTN dan 39 mahaiwa dari kelompok UMB. Variabel beba penelitian ini adalah pengajaran menggunakan pendekatan pembelajaran berbai maalah, variabel terikat adalah hail belajar mahaiwa berdaarkan kelompok mahaiwa (yang mauk melalui jalur SNMPTN dan jalur UMB) pada matakuliah Kalkulu II Tahun Pelajaran 03/04. Sementara variabel kontrolnya adalah: () bahan ajar (maing - maing kelompok mahaiwa mendapatkan materi yang ama dan tuntutan kompeteni yang ama); () Doen yang mengajar (maing-maing kelompok mahaiwa diajar oleh doen yang ama); (3) Alokai waktu (maing -maing kelompok mahaiwa diberi waktu perlakukan yang ama). Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah te uraian yang terdiri dari 4 (empat) macam te yang dibagi menjadi te formatif, te formatif, te formatif 3, dan te formatif 4. Nilai rata-rata dari keempat te ini dijadikan ebagai data hail belajar mahaiwa pada perkuliahan Kalkulu II. Soal yang digunakan pada maing-maing te formatif adalah oal-oal yang dirujuk dan dikembangkan dari berbagai buku bacaan kalkulu yang dijadikan refereni pada pelakanaan perkuliahan kalkulu II. Soal-oal yang dipilih meliputi materi perkuliahan yang terbagi kepada tiga tingkat keukaran yaitu mudah, edang, dan ukar. Data yang dianalii dalam penelitian ini adalah data hail te formatif, etelah data diperoleh dilakukan pengolahan dan analii data untuk menguji hipotei penelitian. Ada beberapa tahapan yang dilakukan terlebih dahulu ebelum melakukan pengujian hipotei penelitian. Tahapan terebut antara lain adalah melakukan uji peryaratan analii 58
6 data meliputi uji normalita dan uji homogenita terhadap data hail belajar mahaiwa pada kedua kelompok penelitian. Uji normalita dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan uji lilliefor, ementara uji homogenita dilakukan dengan menguji keamaan variani menggunakan uji F. Jika uji normalita dan uji homogenita terpenuhi (kedua kelompok data berditribui normal dan kedua kelompok data memiliki varian yang ama) maka pengujian hipotei penelitian dilakukan dengan menggunakan tatitik parametrik melalui uji beda (dalam hal ini uji-t) untuk membandingkan nilai rata-rata hail belajar mahaiwa dari kedua kelompok penelitian. Hipotei penelitian ini adalah: H 0 : Tidak terdapat berbedaan hail belajar yang ignifikan antara H a kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN dan kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur UMB yang diajar menggunakan model kooperatif dengan tipe pembelajaran berbai maalah pada matakuliah Kalkulu II. : Terdapat berbedaan hail belajar yang ignifikan antara kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN dan kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur UMB yang diajar menggunakan model kooperatif dengan tipe pembelajaran berbai maalah pada matakuliah Kalkulu II. Untuk melakukan uji-t ini terlebih dahulu dihitung nilai t menggunakan formula berikut ini. t hitung X X n n ; dengan ( n ) ( n ) ( n n ) Dalam hal ini X adalah rata-rata hail belajar dari ampel kelompok mahaiwa jalur SNMPTN, X adalah rata-rata hail belajar dari ampel kelompok mahaiwa jalur UMB, n adalah jumlah mahaiwa kelompok jalur SNMPTN, n adalah jumlah mahaiwa kelompok jalur UMB, adalah variani hail belajar dari kelompok mahaiwa jalur SNMPTN, adalah variani hail belajar dari kelompok mahaiwa jalur UMB. Kriteria pengujian adalah terima H 0 jika 59
7 t t t hitung t, dalam hal ini nilai diperoleh dari daftar ditribui t dengan derajat kebebaan n n, dan peluang pada taraf ignifikan (dalam penelitian ini digunakan 0, 05 ). Sementara untuk nilai thitung H 0 ditolak dan terima H a. yang lainnya Jika pada uji prayarat ternyata atu atau kedua kelompok data tidak berditribui normal maka langkah elanjutnya pengujian hipotei penelitian dilakukan menggunakan tatitik non parametrik (dalam hal ini menggunakan te Wilcoxon). Lebih lanjut jika kedua kelompok data berditribui normal namun kedua kelompok data tidak homogen maka pengujian hipotei penelitian dilakukan menggunakan uji t '. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada prinipnya penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran proe dan hail belajar pelakanaan perkuliahan Kalkulu II tahun 03/04 pada program tudi pendidikan matematika, khuunya kela A reguler (kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN) dan kela A non reguler (kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur UMB). Berdaarkan gambaran ini akan dilihat perbedaan hail belajar kedua kelompok mahaiwa ini. Setelah melakukan erangkaian tahapan penelitian diperoleh ringkaan data hail belajar kedua kelompok mahaiwa ebagai berikut. Tabel. Ringkaan Data Hail Belajar mahaiwa Kelompok mahaiwa Jumlah ampel Rata-rata Stand. Deviai Jalur SNMPTN 40 67, 5,9 Jalur UMB 39 67,89 9,3 Untuk mengetahui kedua kelompok data berditribui normal atau tidak dilakukan pengujian hipotei menggunakan uji liliefor, dengan taraf ignifikan 0, 05. Hail pengujian normalita diuraikan pada tabel berikut ini. 60
8 Kelompok mahaiwa Tabel. Ringkaan Pengujian Kenormalan Data Penelitian Data Lhitung Ltabel Keimpulan Jalur SNMPTN Hail belajar 0, ,053 Normal Jalur UMB Hail belajar 0,046 0,777 Normal Berdaarkan data pada Tabel, terlihat bahwa etelah dilakukan pengujian terhadap kedua kelompok data hail belajar mahaiwa diimpulkan kedua kelompok data berditribui normal. Hal ini berarti bahwa uji praarat yang pertama telah dipenuhi. Selanjutnya dilakukan pengujian homogenita antara kedua kelompok data menggunakan uji F dengan membandingkan variani data hail belajar pada taraf ignifikan 0, 05. Hail pengujian homogenita diuraikan pada tabel berikut ini. Tabel 3. Ringkaan Pengujian Homogenita Kelompok Mahaiwa Variani df Fhitung Ftabel Keimpulan Jalur SNMPTN 34,89 39 Jalur UMB 86, ,40 0,59 Homogen Berdaarkan hail pengujian diimpulkan bahwa kedua kelompok data maingmaing berditribui normal, dan kedua kelompok data memiliki variani yang ama (homogen). Dengan demikian untuk melakukan pengujian hipotei penelitian dapat digunakan tatitik parametrik (dalam hal ini menggunakan uji t). Untuk melakukan pengujian hipotei penelitian ini terlebih dahulu dihitung nilai variani gabungan ebagai berikut. ( n ) ( n ) ( n n ) (39)(34,89) (38)(86,86) 77 60,54 Dengan menggunakan variani gabungan dihitung nilai thitung berikut ini. 6
9 Sementara itu nilai ttabel t hitung dengan derajat kebebaan n n 77 dan taraf ignifikani 0, 05 adalah,96. Dengan demikian dapat dilihat bahwa nilai thitung berada diantara nilai,96 dan,96. Dengan kata lain t t t. hitung Berdaarkan kriteria pengujian dapat diimpulkan bahwa hipotei nol ( H 0 ) diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan hail belajar yang ignifikan antara kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN dan kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur UMB yang diajar menggunakan model kooperatif dengan tipe pembelajaran berbai maalah pada matakuliah Kalkulu II. Hail ini memberikan informai bahwa jalur mauk ke Univerita Negeri Medan khuunya juruan matematika, pada perkuliahan Kalkulu II tidak mengindikaikan tingkat kemampuan akademik mahaiwa berbeda ecara ignifikan. Banyak faktor yang diduga menyebabkan tidak berbedanya hail belajar mahaiwa di juruan matematika X 67, 67,89 7,78 0,38 n n 6 X pada perkuliahan Kalkulu II antara kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN dan jalur UMB antara lain adalah kemampuan awal mahaiwa pada prinipnya tidak berbeda ecara ignifikan, budaya belajar mahaiwa yang relatif ama karena ecara umum mahaiwa yang dilibatkan pada penelitian ini eluruhnya beraal dari wilayah Sumatera Utara, uaana dan arana belajar yang digunakan relatif ama, dan lain ebagainya. Adanya dugaan pada tahap awal bahwa kemampuan mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN dan jalur UMB berbeda ecara ignifikan diebabkan mahaiwa yang mauk melalui jalur UMB adalah mahaiwa-maiwa yang pada kedua tahapan eleki ebelumnya tidak lulu. Oleh karena angat wajar apabila anggapan khalayak umum menyatakan kemampuan mahaiwa yang mauk melalui jalur UMB relatif lebih rendah ebab mereka eungguhnya telah kalah berkompetii dengan mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN ebelumnya. Namun jika ditinjau juruan yang dipilih mahaiwa yang lulu melalui
10 jalur SNMPTN dan jalur UMB pada aat te tahap awal jalur SNMPTN dan SBMPTN mungkin akan memberikan data yang membenarkan hail penelitian yakni tidak berbedanya hail belajar kedua kelompok mahaiwa ini. Sangat dimungkinkan bahwa mahaiwa yang lulu melalui jalur UMB, pada aat mengikuti te SNMPTN mereka tidak memilih program tudi pendidikan matematika Unimed tetapi memilih juruan/program tudi lain mialnya teknik ipil ITB, kedokteran UGM, atau yang lainnya. Dengan demikian tidak lulunya mahaiwa ini pada SNMPTN tidak berarti bahwa mahaiwa ini kalah beraing dengan mahaiwa yang lulu dan diterima melalui jalur SNMPTN di program tudi pendidikan matematika. Sangat bear kemungkinan bahwa jika aat mengikuti SNMPTN, mahaiwa ini (yang lulu melalui jalur UMB) memilih program tudi pendidikan matematika maka mahaiwa ini akan berpeluang lulu ama dengan mahaiwa lainnya. Sayangnya fenomena ini tidak dapat diuraikan dengan rinci pada penelitian ini karena data pendukung untuk melakukan analii yang lebih mendalam tidak dimiliki peneliti aat melakukan penelitian ini. Dengan kata lain tidak berbedanya hail belajar kedua kelompok mahaiwa ini mengindikaikan kemampuan awal mahaiwa relatif tidak berbeda. SIMPULAN DAN SARAN Berdaarkan uraian hail penelitian dan pembahaan, beberapa keimpulan dapat diperoleh diantaranya adalah pada proe pembelajaran matakuliah Kalkulu II menggunakan model kooperatif dengan tipe pembelajaran berbai maalah ecara umum memberikan hail belajar yang baik kepada kedua kelompok mahaiwa (kelompok mahaiwa yang mauk melalui jalur SNMPTN dan jalur UMB). Selain itu hail belajar yang diperoleh mengindikaikan bahwa proe pembelajaran yang dilakukan memberikan pengaruh yang ama terhadap perkembangan kognitif kedua kelompok mahaiwa. Oleh karena itu pemilihan model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini ecara teori udah tepat. Namun demikian jika ditelaah lebih jauh lagi, model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini maih dimungkinkan untuk dilakukan beberapa perbaikan dengan harapan dapat memberikan hail yang lebih baik lagi, ebab hail belajar yang diperoleh melalui penelitian ini eungguhnya belum optimal karena banyak variabel-variabel penentu 63
11 lainnya yang belum diertakan untuk melihat perbedaan ini. Tidak berbedanya hail belajar kedua kelompok mahaiwa ini memberi gambaran bahwa pada prinipnya kemampuan mahaiwa relatif ama mekipun jalur mauk ke Unimed berbeda. Banyak variabel yang maih perlu dipertimbangkan pada penelitian elanjutnya yang berkaitan dengan jalur mauk yang ditempuh mahaiwa dan hail belajar yang diperoleh etelah belajar dan kuliah di Unimed, untuk mendapatkan informai yang lebih akurat tentang keadaan kedua kelompok mahaiwa ini yang eungguhnya. Variabel-variabel lain terebut antara lain adalah perilaku belajar kedua kelompok mahaiwa, Intelegency Quotion maing-maing kelompok mahaiwa, poitive intelligence maingmaing kelompok mahaiwa, dan lain ebagainya. Dengan mempertimbangkan variabel-variabel ini, perilaku belajar mahaiwa akan lebih jela terlihat dan analii untuk mengembangkan dan meningkatkan kualita proe belajar dapat dilakukan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Atika, Urip, Kd. I, Suma, K. I., dan Suatra, W. I., 03. Pengaruh Model Pembelajaran Berbai Maalah Terhadap Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kriti. e-journal Program Pacaarjana Univerita Pendidikan Ganeha, Program Studi IPA, Volume 3. Bali. Fogarty, R., 997. Problem-baed learning and other curriculum model for the multiple intelligence claroom. Arlington Height, Sky Light, Illioni. Hamzah, Ali, M., dan Muhlirarini, 04. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika, Raja Grafindo Perkaa, Jakarta. Ibrahim, M. dan Nur, M., 000. Pengajaran Berdaarkan Maalah, Unea Univerity Pre, Surabaya. Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., 009. Model of Teaching, Eighth Edition, Pearon Education, Inc, publihing a Allyn & Bacon, One Lake Street, Upper Saddle River, New Jerey, USA. Nazir, Moh., 04. Metode Penelitian, Cetakan Keembilan, Ghalia Indoneia, Jakarta. Sudjana, 003. Metode Statitika, Penerbit Tarito, Bandung. Siregar, Syofian. 04. Statitik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, Edii Pertama, Cetakan Kedua, Bumi Akara, Jakarta. Supranto, J Statitik, Teori dan Aplikai, Jilid, Edii Ketujuh, Erlangga, Jakarta. 64
III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada
0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro
3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong
III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel
Lebih terperinciISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciPENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR
Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN
Lebih terperinciPenentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa
Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,
Lebih terperinciPendidikan Sistem Ganda
Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciEvaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan
Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI
Lebih terperinciMetode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi
Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA
UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita
Lebih terperinciMA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB
MA 081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 01/013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB UJIAN RE-EVALUASI Jum at, 1 Deember 01, 13.30 15.30 WIB (10 MENIT) Kela 01. Pengajar: Utriweni Mukhaiyar, Kela 0. Pengajar: Sumanto Winotoharjo
Lebih terperinciMODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)
MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN
Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR
PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH
Lebih terperinciKajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua
Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita
Lebih terperinciPengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning
Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciPengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting
Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)
Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning
Lebih terperinciPenerapan Strategi Belajar Analogi
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,
Lebih terperinciOleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon
Lebih terperinciKONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS
KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)
STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,
Lebih terperinciOleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek
146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD
Lebih terperinciPENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY COMPANY )
Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 44 52 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY
Lebih terperinciKorelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus
eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER
PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita
Lebih terperinciKorelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA
Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE
Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X SIMUASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MUTIPE CHANNE SINGE PHASE Jaka Dian Ramadhan *, Fahrul Agu, Indah Fitri
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK
ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM PEGAS MASSA
SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA
Lebih terperinciPENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI
PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI
ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya
Lebih terperinciMENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI
Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,
Lebih terperinciSTATISTIK FERMI - DIRAC
STATISTIK ERMI - DIRAC Diuun untuk memenuhi tuga mata kuliah iika Statitik DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII 1. 06101011006 MUHAMMAD URQON. 0610101100 EVELINA ASTRA PATRIOT 3. 06101011037
Lebih terperinciPENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripi Diajukan untuk Memenuhi Peryaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pikologi
Lebih terperinciKLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI
Forum Statitika dan Komputai, Oktoberl 5, p: 7 4 Vol. No. ISSN : 853-85 KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI Marzuki Juruan
Lebih terperinciMATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )
MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU Oleh : Dwi Litya Nurina 307030003 Doen Pembimbing Wibawati,S.Si,M,Si PT. Petrokimia Kayaku alah
Lebih terperinciInterpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi
Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA
EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka
Lebih terperinciBAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA
BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak
Lebih terperinciPENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)
} Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciBAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM
BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM 2.1. Pengertian Mueum Kata mueum beraal dari bahaa Yunani Mueion yang berarti tempat memuja (kuil) bagi para mue (9 dewi yang dijadikan lambing ebagai ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANALISIS UNSUR Cu, Cr DAN Fe DALAM CUPLIKAN BIOTA MENGGUNAKAN METODE AANC DAN SSA. Supriyanto C., Samin, Sunardi
Perbandingan Analii Unur Cu, Cr dan Fe dalam Cuplikan Biota Menggunakan Metode AANC dan SSA (Supriyanto) ISSN 1411 3481 PERBANDINGAN ANALISIS UNSUR Cu, Cr DAN Fe DALAM CUPLIKAN BIOTA MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciEstimasi Parameter Model Regresi Spline
Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor, Mei ISSN 85-789 Etimai Parameter Model Regrei Spline Etimation of Parameter Spline Regreion Model M. Fathurahman Program Studi Statitika FMIPA Univerita Mulawarman e-mail
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model
3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jei Peelitia Tujua peelitia ii yaki membadigka kemampua berpikir kriti dega kemampua berpikir kreatif dega megguaka dua model pembelajara yaitu model pembelajara berbai maalah
Lebih terperinciALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1
ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK
Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI BATU BARA SEBAGAI PENGHASIL SYNGAS UNTUK SUPLAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL (PERANCANGAN REAKTOR)
PERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI BATU BARA SEBAGAI PENGHASIL SYNGAS UNTUK SUPLAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL (PERANCANGAN REAKTOR) Dioniiu Ramaditya Putra Fatruan Program Sarjana Departemen Teknik Mein Fakulta
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciPERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR
PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR R.Harya Dananjaya H I 1) ; Noegroho Djarwanti 2) ; R.A. Dinati Purnomo P S 3) 1),2) Doen Pembimbing Skripi 3)
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinciKajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional)
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3 NOMOR 1 JANUARI 01 Kajian Ketabilan Reliabilita (Kau Skala Sikap dan Kecerdaan Emoional) Bunawir (Lektor Kepala Pada Pendidikan Matematika FKIP Univerita Haluoleo)
Lebih terperinciSimulasi Springback pada Laser Beam Bending dan Rotary Draw Bending untuk Pipa AISI 304L
F108 Simulai Springback pada Laer Beam dan Rotary Draw untuk Pipa AISI 304L Adnan Syadidan, Ma Irfan P. Hidayat, dan Wikan Jatimurti Departemen Teknik Material, Fakulta Teknologi Indutri, Intitut Teknologi
Lebih terperinciPEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari
PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta
Lebih terperinci