PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI
|
|
- Susanti Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 23615, irariefaulia@gmail.com 2 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 23615, atriayunita37@gmail.com Abtrak:Pembelajaran matematika elama ini dipandang ebgai alat yang iap pakai. Pandangan ini mendorong ikap guru berikap cenderung memberi tahu konep dan cara menggunakanya. Penelitian iin bertujuan untuk mendekripikan penerapan model pembelajran PACE untuk meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa kela VII SMP Negeri 1 Kuala.Jeni penelitian ini adalah penelitian dekriptif kualitatif dan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.penelitian ini dilakanaakan di SMP Negeri 1 Kuala.Waktu penelitian dilakanakan pada emeter 1 pada bulan September-November tahun ajaran 2017/2018 di SMP Negeri 1 Kuala.Subjek dalam penelitian ini adalah iwa kela VII SMP Negeri 1 Kuala.Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdirri dari lembar oal te dan lembar angket.teknik analii data menggunakan analii kualitatif. Hail penelitian menunjukan bahwa dapat meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa, ini terlihat dari oal pretetdan pottet yang diberikan oleh peneliti dengan rata-rata kela ebelum diberi tindakan menggunakan model pembelajaran PACE yaitu 60,54 meningkat etelah menggunakan model pembelajaran PACE yaitu 80,208 dengan eliih rata-rata 19,668.Hal ini diperkuat dengan hail angket iwa mengenai tentang pembelajaran PACE dimana pembelajaran menggunakaan penerapan model pembelajaran PACE tidak membuat iwa boan karena modelpembelajaran PACE lebih menarik dibandingkan dengan model pembelajaran ceramah, iwa meraa enang dengan model pembelajaran PACE pada materi geometri. Kata kunci : Penerapan PACE, Pembuktian Matematika, Geometri. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proe pembentukan diri dan penentuan diri ecara eti euai hati nurani. Sedangkan pendidikan adalah egala euatu beramaan dengan pertumbuhan, pendidikan itu endiri tidak punya akhir dibaliknya. Pembelajaran di ekolah-ekolah turut andil dalam pencapaian mencerdakan kehidupan banga. Matematika merupakan pengetahuan univeral yang mendaari perkembangan teknologi modern, dan mempunyai peran penting dalam berbagai diiplin ilmu. Demikian pula matematika dengan hakikatnya ebagai uatu kegiatan manuia melalui proe yang aktif, dinami, dan generatif, erta ebagai pengetahuan yang tertruktur, mengembangkan ikap berpikir kriti, objektif, dan terbuka menjadi angat penting untuk dimiliki peerta 27
2 didik dalam menghadapi perkembangan IPTEK yang teru berkembang. Fungi matematika endiri menurut kurikulum 2013 adalah ebagai media atau arana peerta didik dalam mencapai kompeteni. Model pembelajaran yang mendorong iwa aktif dalam proe pembelajaran adalah modelpembelajaran PACE. Model yang diharapkan agar iwa mampu menemukan dan memahami konep atau prinip matematika. Seperti pemikiran di ata maka pengajaran di dalam kela juga memiliki apek yang ama, berdaarkan prinip aling ketergantungan. Setiap iwa mempunyai kemampuan erta cara berfikir endiri dalam menyeleaikan maalah. Pembelajaran PACEdikembangkan untuk memberikan atu cara untuk membuat kela ebagai uatu komunita belajar yang aling menghargai terhadap kemampuan maingmaing iwa.mengajarkan iwa bagaimana pembuktian tidak emudah yang di bayangkan, karena pembuktian berifat individuali. Kemampuan pembuktian angat dibutuhkan karena jika eeorang mampu membuktikan uatu hal maka keyakinannya akan hal terebut menjadi bertambah. Keyakinan itu dapat menjadikan acuan untuk mengembangkan pemikirannya untuk teru mengaitkan dengan konep lain dalam matematika ehingga tercipta uatu dugaan baru. Seeorang yang mampu membuktikan akan menjadi orang yang beruntung karena dapat meyakinkan dirinya pada uatu konep matematika atau geometri khuunya. Dengan kemampuan pembuktian diharapkan eeorang yang belajar geometri mampu memahami ecara utuh dan mendaar tentang ebuah konep dan mampu menjadikan konep terebut untuk acuan menyeleaikan permaalahan geometri yang lainnya. Beberapa keempatan dalam pembelajaran di kela pada materi pembuktian menjadi ebuah peroalan, hal ini diebabkan oleh maalah yang muncul dari obervai yang peneliti lakukan diantara kurang memahami maalah yang diberikan dan kurang mengkontruki ifat-ifat terkait maalah yang diberikan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendekriikan penerapan model pembelajaran PACE untuk meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa kela VII SMP Negeri 1 Kuala. Agar tidak terjadi alah perepi terhadap penafiran judul penelitian ini, maka peneliti mendefiniikan hal-hal ebagai berikut: 1. Model pembelajaran PACE adalah Proyek (Project), Aktivita (Activity), Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) dan Latihan (Exercie). Siwa yang diajarkan oleh model PACE jauh lebih terlibat dalam pembelajaran aktif melalui kerja kelompok dan dikui kela. 2. Meningkatkan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, kemampuan, kualita maupun kuantita iwa. Peningkatan juga berarti penambahan keterampilan pembuktian agar kemampuan iwa terhadap pembuktian menjadi lebih baik dan meningkat. 28
3 3. Kemampuan adalah adalah kapaita eorang iwa untuk melakukan tuganya dalam menyeleaikan oal yang diberikan. 4. Pembuktian matematika adalah uatu cara berfikir formal dan logi yang dimulai dengan akioma dan bergerak maju melalui langkah yang logi ampai pada uatu keimpulan. Ada beberapa indikator yang mendukung kemampuan mengkontruki bukti. Pertama, mampu mengidentifikai apa yang menjadi fakta dalam pembuktian geometri. Kedua, mampu membuat konjektur ebagai hipotei dalam pembuktian. Ketiga, mampu menunjukkan aturan ebagai hal yang menjembatani pernyataan dan keimpulan. Keempat, mampu mengidentifikai apa yang menjadi keimpulan dalam pembuktian geometri terebut. Kelima, Mampu mengetahui aturan penarikan keimpulan dari proe pembuktian yang logi. 5. Geometri yang akan dibaha diini adalah udut dan egitiga, materi ini diajarkan di kela VII dengan pembahaan menemukan konep udut, penamaan udut, pengukuran udut, pengukuran bear udut, jeni-jeni udut dan jeni-jeni egitiga. METODE Penelitian ini beruaha memaparkan uatu keadaan ecara itemati ehingga ubjek penelitian menjadi lebih jela. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendekriikan penerapan model pembelajaran PACE untuk meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa kela VII SMP Negeri 1 Kuala. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena analii data ecara induktif dan berifat dekriptif. Menurut Lexy (2007: 27) penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri: (1) mempunyai latar alami; (2) peneliti ebagai intrumen utama; (3) menggunakan metode kualitatif; (4) analii data ecara induktif; (5) teori dari daar (grounded theory); (6) berifat dekriptif; (7) lebih mementingkan proe daripada hail; (8) adanya bata yang ditentukan oleh foku penelitian; (9) adanya kriteria untuk keabahan data; (10) deain penelitian berifat ementara; dan (11) hail penelitian dirundingkan dan diepakati berama. Jeni penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dekriptif. Penelitian dekriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang penerapan model pembelajaran PACE untuk meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa kela VII SMP Negeri 1 Kuala. Penelitian ini dilakanakan di SMP Negeri 1 Kuala Kabupaten Nagan Raya. Waktu penelitian dilakanakan mulai pada tanggal 29 September 05Oktober 2017 tahun ajaran 2017/2018 di SMP Negeri 1 Kuala. Menurut Ana (2010: 17) ubjek penelitian merupakan ubjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini adalah iwa kela kela VII SMP Negeri 1 Kuala yang berjumlah 24 iwa, yang terdiri dari 13 Laki- 29
4 laki dan 11 iwa perempuan. Alaan melakukan penelitian ini untuk mendekriikan tentang penerapan model pembelajaran PACE untuk meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa kela VII SMP Negeri 1 Kuala. Penelitian ini dikatakan berhail apabila adanya peningkatan kemampuan pmbuktian iwa tentan udut dan egitiga. Adapun tolak ukur keberhailannya apabila iwa telah menguaai minimal 70% jumlah iwa meraih dari KKM yang ditetapkan. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) lembar oal te, lembar oal te dalam penelitian ini berbentuk eay yang terdiri dari oal pretet dan potet dengan etiap bentuk oal berjumlah 4 oal butir. Pemberian oal pretet ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan pembuktian matematika iwa pada pada materi geometri, edangkan pemberian oal pottet bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan matematika iwa terhadap materi geometri etelah diterapkan model pembelajaran PACE. Te diambil dari buku pegangan guru matematika kela VII kurikulum 2013 yang dieuaikan dengan model pembelajaran PACE, (2)lembar angket, lembar angket pada penelitian ini untuk mengetahui repon iwa etelah belajar menggunakan model pembelajaran PACE. Adapun pedoman penkoran berupa pilihan angat etuju, etuju, kurang etuju, tidak etuju dan angat tidak etuju.angket dibagikan kepada emua iwa, data dari angket ini digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh berdaarkan te dalam pembelajaran matematika dan mengenai repon iwaterhadappembelajaranmatematika melalui model pembelajaran PACE. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu nilai iwa dari hail te pada materi geometri. Setelah emua data terkumpul maka didekripikan dan dianalii menggunakan rumu ebagai berikut: 1. Te Pelakanaan te yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu pre-tet dan pot-tet. Pre-tet dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal iwa ebelum diterapkan model pembelajaran PACE dan pot-tet dilakukan etelah proe belajar mengajar dengan model pembelajaran PACE. Untuk mengetahui hail te iwa digunakan rumu ebagai berikut: X n i 1 n X i Sartono (2007) Keterangan : X : Rataan dari uatu data X i : Nilai etiap iwa n : Jumlah iwa : Jumlah 2. Angket Angket pada penelitian ini untuk mengetahui repon iwa etelah belajar menggunakan model pembelajaran PACE. Untuk mengetahui repon iwa digunakan rumu : 30
5 P = F X 100% N Ana (2010: 43) Keterangan: P = Perentae F = Frekueni N = Banyaknya data yang diteliti HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana yang telah penuli uraikan pada bab ebelumya, bahwa pengumpulan data dilakanakan dengan menggunakan lembar oal te dan lembar angket. Sebelum lembar oal te dan lembar angket digunakan ebagai intrumen penelitian divalidai oleh doen ahli ebelum dapat digunakan, etelah revii dalam hal tata penulian dan bahaa yang mudah dipahami oleh iwa. Hail validai intrumen oal te yang telah diperbaiki oleh peneliti dapat dilihat pada Lampiran 2, edangkan hail validai RPP yang telah diperbaiki oleh peneliti dapat dilihat pada lampiran 3. Penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu dengan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran PACE erta diakhiri dengan pemberian oal te yang mengukur tingkat kemampuan matematika iwa pada materi geometri an pemberian lembar angket untuk mengetahui repon etelah diterapkan model pembelajaran PACE. Penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu dengan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran PACE erta diakhiri dengan pemberian oal te yang mengukur tingkat kemampuan matematika iwa pada materi geometri an pemberian lembar angket untuk mengetahui repon etelah diterapkan model pembelajaran PACE. 1. Hail Te Awal Penelitian ini dilakaanakan di kela VII C SMP Negeri 1 Kuala.Pada awal pembelajaran peneliti memberikan oal pretet, pemberian oal pretet ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan pembuktian matematika iwa pada materi geometri. Nilai yang diperoleh dari hail te terhadap 24 orang iwa kela kela VII C SMP Negeri 1 Kuala dengan KKM 70 yang diterapkan dapat dilihat ebagai berikut : Nama Siwa Tabel 1 Hail Te Belajar Siwa Sebelum Tindakan (Pretet) KKM Skor Tiap Nomor Soal Skor Total /Tida k 31
6 Jumlah 1453 Nilai Tertinggi 70 Nilai Terendah 45 Rata-rata Perentae Siwa Yang 87,5% Perentae Siwa Yang 12,5% (umber : Data ini diolah dari data iwa SMP Negeri 1 kuala) Berdaarkan Tabel 1hail te iwadalam penguaaan materi geometri diterapkan model pembelajaran PACE dapat dilihat bahwa nilai tertinggi iwa yang diperoleh iwa 70 dan nilai terendah 45. Dengannilai rata-rata kela adalah 60,54 pada rentang nilai dan ketuntaaan belajar iwa mencapai 12,5% atau ada 15 iwa dari 24 iwa belum tunta belajar dikarenakan iwa tidak mampu membuktikan pembuktian matematika pada materi geometri. Hail te pada Tabel 1 dapat terlihat bahwa pada materi geometri di kela VII C SMP Negeri 1 Kuala, pada pertanyaan oal nomor 1 iwa tidak ada yang mampu menjawab oal nomor 1 dengan benar, hanya ada 1 iwa dari 24 dengan bobot kor nilai 20 dari bobot kor nilai 25 yang ditetapkan oleh peneliti, edangkan 15 iwa dari 24 iwa mampu menjawab dengan bobot kor nilai 15 dari kor nilai 25. Berdaarkan hail te juga diketahui kebanyakan iwa kela VII C, udah memahami dan menyeleaikan oal geometri karena iwa hanya terfoku dengan contoh oal yang diberikan oleh guru. Hail te dapat terlihat bahwa pada materi geometri di kela VII C SMP Negeri 1 Kuala, pada pertanyaan oal nomor 2 iwa tidak ada yang mampu menjawab oal nomor 2 dengan benar, hanya ada 7 iwa dari 24 dengan bobot kor nilai 20 dari bobot kor nilai 25 yang ditetapkan oleh peneliti, edangkan 3 orang iwa dari 24 iwa mampu menjawab dengan bobot kor nilai 10 dari kor nilai 25, edangkan pada pertanyaan oal nomor 3 iwa tidak ada yang mampu menjawab oal nomor 3 dengan benar, hanya ada 7 iwa dari 24 dengan bobot kor nilai 20 dari bobot kor nilai 25 yang ditetapkan oleh peneliti. Hail te dapat terlihat bahwa pada materi geometri di kela VII C SMP Negeri 1 Kuala, pada pertanyaan oal nomor 4 iwa yang mampu menjawab oal nomor 4 dengan benar, hanya ada 1 iwa dari 24 dengan bobot kor nilai 25 dari bobot kor nilai 25 yang ditetapkan oleh peneliti, edangkan 1 orang iwa dari 24 iwa mampu menjawab dengan bobot kor nilai 5 dari kor nilai
7 Berdaarkan hail te iwa dapat diimpulkan bahwa ebelum diterapkan model pembelajaran PACE nilai tertinggi 45 dan nilai terendah 70 diperoleh hail belajar dengan ratarata adalah 60, Hail Te Akhir Berdaarkan hail pretet ebelumnya, pada pembelajaran khuunya pembelajaran matematika dengan materi geometri iwa terlalu antuia dan meraa jenuh atau boan dalam mengikuti pemelajaran matematika materi geometri.kurangnya antuia iwa dalam pembelajaran matematika mengakibatkan nilai iwa dalam materi geometri menjadi rendah.peneliti merancang pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan matematika iwa dengan menerapkan model pembelajaran PACE. Pelakaan kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran PACE dilakanakan pada bulan September 2017 materi geometri.adapun kegiatan yang dilakanaan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.pada akhir tindakan ini dilakukan evaluai belajar yaitu pemberian oal pottet untuk melihat pembelajaran PACE terhadap pencapaian hail belajar iwa. Nilai yang diperoleh dari hail te terhadap 24 orang iwa kela kela VII C SMP Negeri 1 Kuala dengan KKM 70 yang diterapkan dapat dilihat ebagai berikut : Na ma Si wa Tabel 2. Hail Te Belajar Siwa Setelah Tindakan (Potet) KKM Skor Tiap Nomor Soal Skor Total / Jumlah 1925 Nilai Tertinggi 85 Nilai Terendah 75 Rata-rata Perentae Siwa Yang 0% Perentae Siwa Yang 100% (umber : Data ini diolah dari data iwa SMP Negeri 1 kuala) 33
8 Berdaarkan hail te pada Tabel 2 dapat di impulkan bahwa etelah diterapkan model pembelajaran PACE nilai tertinggi iwa 85 dan nilai terendah 75. Diperoleh hail belajar iwa dengannilai rata-rata kela adalah 80,208. Hail te terlihat bahwa pada materi geometri di kela VII C SMP Negeri 1 Kuala, pada pertanyaan oal nomor 1 iwa yang mampu menjawab oal nomor 1 dengan benar, hanya ada 14 iwa dari 24 dengan bobot kor nilai 25 dari bobot kor nilai 25 yang ditetapkan oleh peneliti, edangkan 4 iwa dari 24 iwa mampu menjawab dengan bobot kor nilai 20 dari kor nilai 25. Berdaarkan hail te juga diketahui kebanyakan iwa kela VII C, udah memahami cara menyeleaikan oal materi geometri. Hail te dapat terlihat bahwa pada materi geometri di kela VII C SMP Negeri 1 Kuala, pada pertanyaan oal nomor 2 iwa yang mampu menjawab oal nomor 2 dengan benar, hanya ada 8 iwa dari 24 dengan bobot kor nilai 25 dari bobot kor nilai 25 yang ditetapkan oleh peneliti, edangkan iwa yang mampu menjawab dengan kor nilai 15 dari bobot kor nilai 25 ada 8 orang iwa, edangkan pada pertanyaan oal nomor 3 iwa yang mampu menjawab oal nomor 3 dengan benar, hanya ada 3 iwa dari 24 dengan bobot kor nilai 25 dari bobot kor nilai 25 yang ditetapkan oleh peneliti. Hail te dapat terlihat bahwa pada materi geometri di kela VII C SMP Negeri 1 Kuala, pada pertanyaan oal nomor 4 iwa yang mampu menjawab oal nomor 4 dengan benar, hanya ada 4 iwa dari 24 dengan bobot kor nilai 25 dari bobot kor nilai 25 yang ditetapkan oleh peneliti, edangkan 5 orang iwa dari 24 iwa mampu menjawab dengan kor nilai 15 dari bobot kor nilai 25, ini dikarenakan iwa tidak mampu menyeleaikan pembuktian matematik pada materi geometri. Berdaarkan Tabel 2 hail te iwadalam penguaaan materi geometri etelah diterapkan model pembelajaran PACE dapat dilihat bahwa nilai tertinggi iwa yang diperoleh iwa 85 dan nilai terendah 75. Dengannilai rata-rata kela adalah 80,208 pada rentang nilai dan ketuntaaan belajar iwa mencapai 100% atau ada 24 iwa dari 24 iwa tunta belajar dikarenakan iwa mampu membuktikan pembuktian matematika pada materi geometri.hal terebut menujukan ecara keeluruhan iwa tunta belajar karena nilai rata-rata ebear 74,1 dan memenuhi KKM yang diterapkan yaitu 70. Hal ini dapat diperkuat dengan hail angket mengenai repon tentang pembelajaran PACE. 3. Hail Angket Melengkapi data mengenai repon terhadap model pembelajaran PACE pada materi item peramaan linear dua variabel peneliti memberi angket repon iwa yang diii oleh 24 orang iwa. Hail angket iwa terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran PACE pada materi geometri repon poitif dari iwa. Repon iwa diperoleh dengan menggunakan angket iwa yang diberikan pada akhir pertemuan etelah proe pembelajaran eleai. 34
9 Berdaarkanhail angket dalam penerapan model pembelajaran PACEpada materi geometri mendapat repon poitif dari iwa, dimana pada pertanyaan butir no 1, 3 dan no 4 iwa meraa enang dengan penerapan model pembelajaran PACE pada materi geometri ehingga iwa lebih memotivai iwa dalam mengikuti pembelajaran matematika khuunya materi geometri dan lebih aktif pada aat dikui kelompok dalam menyeleaikan maalah pokok bahaan udut dan egitiga. Sedangkan padapertanyaan butir no 5 pada model pembelajaran PACE iwa angat etuju diterapan karena membuat iwa lebih aktif pada pembelajaran geometri. Hail angket pada pertanyaan butir no 2 dan no 10dimana penerapan model pembelajaran PACE iwa etuju bahwa model pembelajaran PACE mampu menghilangkan raa boan pada aat proe belajar mengajar danmembuat keingintahuan lebih bear pada materi geometri, edangkan hail angket pada pertanyaan butir no 6 dan no 9dimana penerapan model pembelajaran PACE iwa mampu berkerjaama dengan teman-teman pembelajaran dan iwa etuju bila pembelajaran PACE diterapkan pada pembelajaran yang lain. Hail angket pada pertanyaan butir no 13iwa tidak meraa uah konentrai dalam mengikuti pembelajaran geometri bila diterapkan model pembelajaran PACE dengan iwa yang menjawab angat etujada 87,5% dan menjawab etuju ada 12,5% edangkan pada butir pertanyaan 15 iwa etuju apabila diterapkan model pembelajaran PACE dapat meningkatkan kemampuan pembuktian kemampuan matematika iwa dan iwa yang menjawab angat etuju ada 755 edangkan yang menjawab etuju ada 25%. Hail angket pada pertanyaan butir no 16 dan no 24dimanapembelajaran menggunakan penerapan model pembelajaran PACE iwa etuju bahwa model pembelajaran PACE lebih menarik dari pada model pembelajaran ceramah, edangkan pada pertanyaan butir no 18 dan no 20 model pembelajaran PACE membuat iwa mengantuk dalam mengikuti proe pembelajaran matematika materi pokok bahaan udut dan egitiga karena model pembelajaran PACE adalah model pembelajaran yang efektif dan inovatif yang membuat uaana dalam proe pembelajaran antara guru dan iwa menjadi lebih interaktif. Hail angket pada butir pertanyaan no 25 dimanapembelajaran menggunakan penerapan model pembelajaran PACE iwa lebih aktif dikui kelompok menyeleaikan pokok maalah bahaan udut dan egitiga dimana iwa yang menjawab angat etuju ada 91,7% dan 8,3% yang menjawab etuju. Dengan adanya penerapan model pembelajaran PACE kegiatan terebut, para iwa kebih antuia dalam mengikuti pembelajaran matematika.hal ini berdampak pada pemahaman iwa dalam menyeleaikan oal latihan.para iwa lebih memahami materi dan hailnya dapat dilihat dari rata-rata kela yang meningkat. 35
10 Berdaarkan repon iwa terhadap angket yang diberikan kepada iwa VII C SMP Negeri 1 Kuala dalam penerapan model pembelajaran PACE pada materi geometri repon iwa dapat di dapat kelompokan ebagai ebagai berikut : Tabel 3.Hail Angket Siwa N o Alternatif Reponden Frekuen i Preenta e 1 Sangat Setuju 15 62,5% 2 Setuju 7 29,2% 3 Setuju 2 83,3% 4 Sangat 0 0 Setuju Jumlah 24 Siwa 100% Berdaarkan Tabel 3 dapat diketahui hail angket dalam penerapan model pembelajaran PACE pada geometri mendapat repon poitif dari 22 orang iwa dengan perentae ebear 91,7%, edangkan 2 tidak mendapat repon poitif dari iwa dengan perentae 8,3%. 4. Pembahaan VII C Penelitian ini dilakaanakan di kela SMP Negeri 1 Kuala. Pada awal pembelajaran peneliti memberikan oal pretet dimana untuk mengetahui tingkat kemampuan pembuktian matematika iwa, berdaarkan hail pretet ebelumnya, pada pembelajaran khuunya pembelajaran matematika dengan materi geometri iwa terlalu antuia dan meraa jenuh atau boan dalam mengikuti pemelajaran matematika materi geometri. Kurangnya antuia iwa dalam pembelajaran matematika mengakibatkan nilai iwa dalam materi geometri menjadi rendah. Peneliti merancang pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan matematika iwa dengan menerapkan model pembelajaran PACE dan pada akhir tindakan ini dilakukan evaluai belajar yaitu pemberian oal akhir yaitu oal pottet untuk melihat model pembelajaran PACE terhadap pencapaian terhadap kemampuan matematika iwa pada materi geometri. Pengukuran hail belajar iwa dilakukan dengan memberikan oal-oal te ecara individu kepada iwa.adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendekripikan penerapan model pembelajaran PACE untuk meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa kela VII SMP Negeri 1 Kuala. Berdaarkan hail te yang diberikan dalam penguaaan materi geometri melalui pembelajaran PACE dapat diimpulkan bahwa pada umumnya iwa mnguaai materi geometri dengan baik. Pelakanaan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran PACE mampu meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa, hal ini terlihat dari oal pretet dan pottet yang diberikan oleh peneliti dengan rata-rata kela ebelum diberi tindakan melalui pembelajaran PACE yaitu 60,54 meningkat etelah menggunakan pembelajaran PACE yaitu 80,208 dengan eliih rata-rata kela adalah 19,668. Keberhailan pembelajaran matematika kela VII C SMP Negeri 1 Kuala ditandai dengan 36
11 adanya peningkatan dan perubahan pada etiap iklu, Arori (2009), pembelajaran merupakan uatu proe perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman individu yang berangkutan. Dengan adanya pelakanaan pembelajaran yang diberikan oleh guru, artinya guru telah memberikan pengalaman belajar langung kepada etiap iwa. Secara keeluruhan peningkatan pembelajaran matematika tentang materi geometri melalui model pembelajaran PACE pada iwa kela VII C SMP Negeri 1 Kuala telah mencapai titik keberhailan. Dan dapat di lihat dari tabel berikut ini : No Tabel 4.Peningkatan Hail Belajar Siwa Nama Siwa KKM Pretet Pottet Total Rata-rata 60,54 80,208 (Sumber : Data ini diolah dari data iwa SMP Negeri 1 Kuala) Berdaarkan data-data terebut, peneliti menyimpulkan bahwa pelakanaan model pembelajaran PACE pada iwa kela VII C SMP Negeri 1 Kuala ecara keeluruhan iwa udah tunta belajar karena nilai rata-rata kela ebear 74,1 dan memenuhi KKM 70. Pelakanaan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran PACE mampu meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa, hal ini terlihat oal pretet dan pottet yang diberikan oleh peneliti dengan rata-rata kela ebelum diberi tindakan melalui pembelajaran PACE yaitu 60,54 meningkat etelah menggunakan pembelajaran PACE yaitu 80,208 dengan eliih rata-rata kela adalah 19,668. Hal ini dapat diperkuat dengan hail angket mengenai tentang pembelajaran PACE dimana pembelajaran menggunakaan penerapan model pembelajaran PACE tidak membuat iwa boan karena modelpembelajaran PACE lebih menarik dibandingkan dengan model pembelajaran ceramah, iwa meraa enang dengan model pembelajaran PACE pada materi geometri ehingga iwa lebih memotivai iwa dalam pembelajaran matematika khuunya materi geometri dan lebih aktif pada aat dikui kelompok dalam menyeleaikan maalah pokok bahaan udut dan egitiga erta 37
12 iwa etuju bila diterapkan model pembelajaran PACE pada pokok bahaan udut dan egitiga. Dimana dapat diketahui hail angket dalam penerapan model pembelajaran PACE pada materi geometri mendapat repon poitif dari 22 orang iwa dengan perentae 91,7%, edangkan 2 iwa tidak mendapat repon poitif dari iwa dengan perentae 8,3%. KESIMPULAN Berdaarkan hail penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kuala tentang penerapan model pembelajaran PACE untuk meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa kela VII SMP Negeri 1 Kuala pada materi geometri. Hail angket iwa mengenai tentang pembelajaran PACE dimana pembelajaran menggunakaan penerapan model pembelajaran PACE tidak membuat iwa boan karena modelpembelajaran PACE lebih menarik dibandingkan dengan model pembelajaran ceramah, iwa meraa enang dengan model pembelajaran PACE pada materi geometri ehingga iwa lebih memotivai iwa dalam pembelajaran matematika khuunya materi geometri dan lebih aktif pada aat dikui kelompok dalam menyeleaikan maalah pokok bahaan udut dan egitiga erta iwa etuju bila diterapkan model pembelajaran PACE pada pokok bahaan udut dan egitiga. Dimana dapat diketahui hail angket dalam penerapan model pembelajaran PACE pada materi geometri mendapat repon poitif dari 22 orang iwa dengan perentae 91,7%, edangkan 2 iwa tidak mendapat repon poitif dari iwa dengan perentae 8,3%. Berdaarkan hail te yang diberikan dalam penguaaan materi geometri melalui pembelajaran PACE dapat diimpulkan bahwa pada umumnya iwa menguaai materi geometri dengan baik. Pelakanaan kegiatan pembelajaran menggnakan model pembelajaran PACE mampu meningkatkan kemampuan pembuktian matematika iwa, ini terlihat oal pretet dan pottet yang diberikan oleh peneliti dengan rata-rata kela ebelum indakan menggunakan pembelajaran PACE yaitu 60,54 meningkat etelah menggunakan model pembelajaran PACE yaitu 80,208 dengan eliih rata-rata kela 19,688. DAFTAR RUJUKAN Ana, S. (2010). Pengantar Statitik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Per. Arikunto, S. (2007). Prodedur Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Akara. Arori, H.(2009). Peningkatan Kompeteni Profeional Guru. Yogyakarta: Multi Pre. Lexy, M. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edii Revii. Bandung : Rodakarya. Sartono, W. (2006). Matematika untuk SMP Program Ilmu Alam.Jakarta: Erlangga. Shoimin.(2014). Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum
III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan
Lebih terperinciPENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR
Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro
3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada
0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya
Lebih terperinciISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3
Lebih terperinciPendidikan Sistem Ganda
Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan
Lebih terperinciPenentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa
Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung
Lebih terperinciPengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning
Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada
Lebih terperinciMetode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi
Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan
Lebih terperinciOleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek
146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong
III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi
Lebih terperinciOleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED
54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran
Lebih terperinciPengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting
Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciNama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :
SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA
Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL
Lebih terperinciPenerapan Strategi Belajar Analogi
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciNina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA
UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciBAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA
BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN
Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciPENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)
} Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP
Lebih terperinciBAB XV PEMBIASAN CAHAYA
243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.
Lebih terperinciBAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA
227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG
PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA
Lebih terperincis s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss
Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)
STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,
Lebih terperinciMahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin ABSTRAK
Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VI SD NEGERI
Lebih terperinciMASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR
MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR Sumardyono, M.Pd. Maalah pengepakan (packing) adalah maalah meletakkan objek-objek yang aling beringgungan dengan cara tertentu dan di dalam uatu wadah dengan peifikai tertentu
Lebih terperinciMEMBANDINGKAN DUA PER
MEMBANDINGKAN DUA PERLAKUAN Contoh Hail Penelitian Pengaruh fluida rumen terhadap produki bioga Produki bioga kumulatif, ml 3.500 3.000.500.000.500.000 500 MW avg. MR avg. MR avg. MW avg. Apa keimpulan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI
ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinciMODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)
MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu
Lebih terperinciW = F. s. Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Kompetensi Dasar
Kompeteni Daar Dengan kata lain uaha yang dilakukan Fatur ama dengan nol. Menganalii konep energi, uaha, hubungan uaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyeleaikan permaalahan gerak
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar
7 III. METDE PENELITIAN A. Populai Peelitia Populai peelitia ii yaitu eluruh iwa kela MA Negeri Badar Lampug dega ampel kela, pada emeter geap Tahu Pelajara 0/0. B. ampel Peelitia Tekik pegambila ampel
Lebih terperinciSISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE
SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID
RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID Sani Cahyadi Firdau, R.Reza El Akbar, Huni Mubarok Teknik Informatika Univerita Siliwangi Taikmalaya Email : ani.cahyadi@tudent.unil.ac.id ABSTRACT
Lebih terperinciROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:
Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciTransformasi Laplace dalam Mekatronika
Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING
Vol I. No., Mare 07, hlm. 69-74 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING Ririn Sundari, Sri Rahmah Dewi Saragih Pendidikan Maemaika, Univeria
Lebih terperinciBAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM
BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM 2.1. Pengertian Mueum Kata mueum beraal dari bahaa Yunani Mueion yang berarti tempat memuja (kuil) bagi para mue (9 dewi yang dijadikan lambing ebagai ilmu pengetahuan
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang
Lebih terperinciSPMB 2002 Matematika Dasar Kode Soal
SPMB 00 Matematika Daar Kode Soal Doc. Name: SPMB00MATDAS999 Verion : 0- halaman 0. Diketahui egitiga ABC dengan A(,5), B (4,), dan C(6,4). Peramaan gari yang melalui titik A dan tegak luru gari BC adalah.
Lebih terperinciANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice
NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciDAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH
Konfereni Naional Teknik Sipil Univerita Tarumanagara, 26-27 Oktober 207 DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH I Wayan Redana, I Nengah Simpen 2, dan Kadek Suardika 3 Program Studi
Lebih terperinciBab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan
Bab 5 Migrai Pre-Stack Domain Kedalaman (Pre-tack Depth Migration - PSDM) Adanya truktur geologi yang komplek, dalam hal ini perubahan kecepatan dalam arah lateral memerlukan teknik terendiri dalam pengolahan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pr RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Program dan Kegiatan Indikatif 1. Program Peningkatan Pendidikan Anak Uia Dini, dengan aaran program yaitu:
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB TINJAUAN KEPUSTAKAAN.1 Perenanaan Geometrik Jalan Perenanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perenanaan jalan yang difokukan pada perenanaan bentuk fiik jalan ehingga dihailkan jalan yang dapat
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK
ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita
Lebih terperinciKajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua
Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita
Lebih terperinciPerancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi
Lebih terperinciPENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripi Diajukan untuk Memenuhi Peryaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pikologi
Lebih terperinciMENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI
Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta
Lebih terperinciBuku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) KESUSASTRAAN KOREA
UNIVERSITAS GADJAH M ADA FAKULTAS ILMU BUDAYA JURUSAN BAHASA KOREA Jl. Soiohumaniora 1, Bulakumur, Yogyakarta 55281 Buku 1: RPKPS (Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semeter) KESUSASTRAAN KOREA Genap/2
Lebih terperinciKajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional)
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3 NOMOR 1 JANUARI 01 Kajian Ketabilan Reliabilita (Kau Skala Sikap dan Kecerdaan Emoional) Bunawir (Lektor Kepala Pada Pendidikan Matematika FKIP Univerita Haluoleo)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY 1 Herri Wijaya, 2 Etika Kartikadarma,M.Kom Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinci