PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR"

Transkripsi

1 Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Rara Radiana Rara Radiana/ /B1/S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo Progam Studi PGSD, FKIP Univerita Muhammadiyah Sidoarjo, Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya media pembelajaran labe (lantai berhitung) dalam pembelajaran metematika iwa d kela III terhadap peningkatan hail belajar yang akan diperoleh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan data ini diperoleh dengan cara obervai dan wawancara dan diajikan dengan bahaa penuli endiri. Selanjutnya, apabila dilihat dari ii penelitian ini dapat diketahaui penelitian ini berifat dekriptif. Pada aat obervai pembelajaran materi lua dan keliling peregi dan peregi panjang ini adalah mengulang materi yang telah diajarkan pada minggu ebelumnya berikut adalah nilai hail belajar yang dilakanakan pada minggu ebelum terjadi obervai, dalam pembelajaran menemukan rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang ini, eorang guru tidak hanya atu kali memberikan pengajaran jadi bia diperkenalkan terlebih dahulu materi bangun ruangnya baru menuju bagaimana cara menemukan endiri rumu matematikannya. Tidak hanya itu untuk mempermudah pemahaman pereta didik, guru bia memberikan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang intertif kepada iwa agar iwa lebih mudah memahami materi yang akan diampaikan oleh guru.. Tahap penelitian ini dijabarkan ecara langung ebagai berikut: (a) Mengamati proe belajar dan mengajar didalam kela menggunakan media labe (lantai berhitung) dalam menemukan rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. (b) Mengamati bagaimana cara iwa dalam menemukan endiri rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. (c)mengamati repon guru terhadap iwa dalam memecahkan latihan oal rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. Kata Kunci : Pentingnya media pembelajaran Labe (lantai berhitung )pada pembelajaran matematika, Menyeleaikan Soal Matematika yang berkaitan dengan Rumu Lua dan Keliling Peregi dan Peregi Panjang.

2 (nama belakang), (judul (dua kata aja))... PEDAHULUAN Pada perkembangannya kemajuan teknologi dan informai tinggi ini eorang pererta didik diharukan mampu menguaai egala bentuk mata pelajaran yang ada pada etiap bidang pendidikan. Terutama menyeuaikan dengan judul artikel ini. Mata pelajaran matematika memiliki fungi dan pengaruh bear dalam membantu mencerdakan kepintaran pererta didik, membangun kempuan berfikir dan belajar untuk menemukan, maka dari itu pembelajaran matematika udah diberikan kepada anak uia dini, dikarenakan tahap perkembangan otak anak maih mampu dan mudah memahami berbagai hitungan. Dalam buku ilmuan bernama Jhonon dalam buku Eti Nurhayati, (2011) mengemukakan bahwa berfikir kriti adalah proe pemikiran yang ada pada diri eeorang untuk membuat keputuan endiri dan membantu dalam memecahkan maalah kemudian hailnya dijadikan ebagai daar atau landaan penelitian ilmiah. Seperti dalam pembelajaran menemukan rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang ini, eorang guru tidak hanya atu kali memberikan pengajaran jadi bia diperkenalkan terlebih dahulu materi bangun ruangnya baru menuju bagaimana cara menemukan endiri rumu matematikannya. Tidak hanya itu untuk mempermudah pemahaman pereta didik, guru bia memberikan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang intertif kepada iwa agar iwa lebih mudah memahami materi yang akan diampaikan oleh guru. Untuk mencapai tujuan terebut maka eorang pendidik haru mampu memberikan pendidikan dan pembelajaran yang berkualita kepada peerta didiknya. Dilihat dari ii proe pembelajaran, guru terkadang melupakan prinip daar pembelajaran(kbm)yaitu memberdayakan emua poteni yang dimiliki iwa ehingga mereka akan mampu meningkatkan pemahamannya terhadap fakta/konep/prinip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya yang akan terlihat dalam kemampuannya untuk berpikir logi, kriti, dan kreatif. Dalam hal ini keberadaan media dalam etiap pembelajaaran ebagai arana komunikai untuk menyampaikan materi pelajaran yang mampu memberdayakan peerta didik dan meningkatkan pemahaman terhadap fakta/konep/prinip angatlah penting dimaukkan ebagai bagian dari

3 trategi pembelajaran ehingga proe pembelajaran berjalan optimal. Oleh karena itu guru memiliki peran ecara penting haru lebih aktif pada iwanya dan belajar untuk menemukan motivai kegiatan pembelajaran yang berbeda didalam kela, agar iwa lebih termotivai dan lebih melihat bahwa kegiatan pembelajaran itu menyenangkan. Pentingnya Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Matematika Media merupakan alah atu arana untuk meningkatkan kegiatan proe belajar mengajar. Kerna beraneka ragamnya media terebut, maka maingmaing media mempunyai kaarakteritik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan ecara tepat guna. Arief S.Sukadi, mengemukakan bahwa media pengajaran ditinjau dari egi keiapoan pengadaanya dapat dikelompokkan kepada dua jeni, yaitu : 1) Media jadi (media by utilization) dan 2) Media rancangan (media by deign). Diebut media jadi karena udah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di paaran dan dijual ecara beba dan dalam keadaan iap pakai. Sedangkan media rancangan (media by deign) karena perlu dideain dan diperiapkan ecara khuu untuk makud atau tujuan pembelajaran tertentu. Maing-maing media terebut mempunyai kelebihan dan keterbataan, kelebihan media jadi adalah cepat teredia dan tidak perlu makan waktu yang lama, di amping penghematan tenaga dan biaya. Untuk pembelajaran matematika yang digunakan di kela III ini guru menggunakan media Labe (lantai berhitung) untuk menemukan rumu lua dan keliling peregi/peregi panjang. Hail Belajar Hail belajar merupakan hal yang paling terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3), mendefiniikan hail belajar iwa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku ebagai hail belajar, dalam pengertian yang lebih lua mencangkup bidang kognitif, afektif, dan pikomotorik. Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27), menyebutkan enam jeni perilaku ranah kognitif, ebagai berikut: a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan terimpan dalam

4 (nama belakang), (judul (dua kata aja))... ingatan. Pengetahuan ini berkenaan dengan fakta, peritiwa, pengertian kaidah, teori, prinip, atau metode. b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi maalah yang nyata dan baru. Mialnya, menggunakan prinip. d. Analii, mencakup kemampuan merinci uatu keatuan kedalam bagian-bagian ehingga truktur keeluruhan dapat dipahami dengan baik. Mialnya, mengurangi maalah menjadi bagian yang telah kecil. e. Sintei, mencakup kemampuan membentuk uatu pola baru. Mialnya, kemampuan menyuun uatu program. f. Evaluai, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdaarkan kriteria tertentu. Mialnya, kemampuan menilai hail ulangan. Berdaarkan pengertian hail belajar diata, diimpulkan bahwa hail belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki iwa etelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuankemampuan terebut mencakup apek kognitif, afektif, dan pikomotorik. Pemecahan Maalah Mencari Rumu Lua dan Keliling Peregi dan Peregi Panjang dalam Menyeleaikan Soal Matematika Menurut buku yang dituli oleh Facione (dalam buku Peter 2012) yang berii aktivita belajar iwa eorang pererta didik dalam memecahkan uatu maalah dapat diketehaui dengan lengkahlangkah ebagai berikut: 1. Identifity Pererta didik dapat menemukan endiri ide dalam uatu permaalah yang akan dihadapi. 2. Define Pererta didik dapat memahami bata uatu maalah yang edang dihadapi, jadi etiap pertanyaan atau informai perlu mana yang memang haru dikerjakan dan mana yang memang tidak perlu dikerjakan. 3. Enumerate Pererta didik menukan kemunkinankemungkinan jawaban terhadap maalah yang dihadapi, mialnya memiliki perkiraan terendiri. 4. Analyze

5 Pererta didik memilih jawaban yang benar ebagai jawaban dari maalah terebut. 5. Lit Pererta didik dapat memberikan alaan yang tepat mengapa memilih jawaban terebut ebagai jawaban yang benar. 6. Self-Correct Pererta didik meneliti atau mengoreki kembali jawaban yang uah dipilih Berdaarkan penjabaran yang udah dijelakan diata maka penuli akan menjabarkan tahap penelitian ini dijabarkan ecara langung ebagai berikut: a. Mengamati proe belajar dan mengajar didalam kela menggunakan media pembelajaran Labe (lantai berhitung) dalam menemukan rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. b. Mengamati bagaimana cara iwa menemukan endiri rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. c. Mengamati repon guru terhadap iwa dalam memecahkan latihan oal rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. Metode Dalam Melakukan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran labe (lantai berhitung) dalam pembelajaran metematika iwa d kela III terhadap hail belajar yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan data ini diperoleh dengan cara obervai dan wawancara dan diajikan dengan bahaa penuli endiri. Selanjutnya, apabila dilihat dari ii penelitian ini dapat diimpulkan bahwa penelitian ini berifat dekriptif. Penelitian dekriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelakan atau mendekripikan uatu keadaan, peritiwa, objek, apakah orang atau egala euatu yang terkait dengan variabel-variabel yang dijelakan baik

6 (nama belakang), (judul (dua kata aja))... dengan angka-angka maupun kata-kata (Punaji Setyoari, 2010: 33). Sebelum menulikan artikel ini penuli terlebih dahulu mengamati ituai dan kondii kela bererta melihat bagaiana guru memulai pembelajaran. Pada aat obervai pembelajaran materi lua dan keliling peregi dan peregi panjang ini adalah mengulang materi yang telah diajarkan pada minggu ebelumnya berikut adalah nilai hail belajar yang dilakanakan pada minggu ebelum terjadi obervai. Penelitian ini di lakukan di SDN Kenongo 1 yang bertempat di kecamatan Tulanggan kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini hanya di lakukan pada iwa kela III- A yang ada di SDN Kenongo 1 ecara keeluruhan jumlah iwa yang ada di -- dalam kela berjumlah 27 iwa, dengan iwa laki-laki berjumlah 12 iwa edangkan iwa perempuan berjumlah 14 iwa. Selama kegiatan pembelajaran intrumen dalam penelitian ini menggunakan perbandingan nilai pada aat ebelum melakukan penelitian dan pada aat dilakukan penelitian.peneliian ini dilakukan dengan mengamati dan mendokumentai egala kegiatan dan aktivita iwa yang terjadi elaa pemebelajaran berlangung. Dalam penelitian ini dapat diamati bagaiman pengaruh media Labe (lantai berhitung) untuk menemukan rumu lua dan keliling peregi/peregi panjang. Siwa dituntut untuk menemukan endiri rumu lua dengan cara bermain dan berhitung menggunakan media lantai, jadi guru hanya memberikan intruki pada aat kegiatan pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada aat obervai pembelajaran materi lua dan keliling peregi dan peregi panjang ini adalah mengulang materi yang telah diajarkan pada minggu ebelumnya berikut adalah nilai hail belajar yang dilakanakan pada minggu ebelum terjadi obervai di kela III. Tabel Hail Belajar Latihan Soal Kela III-A Minggu Sebelum Obervai Berdarkan data tabel di bawah, maka dapat diketahui nilai dari beberapa iwa yang ada di kela IV-A untuk tingkat berfikir kriti berjumlah 1046.

7 Seuai dengan tabel diata rata-rata yang diperoleh pada minggu ebelum obervai adalah 69,73 belum mencapai kriteria KKM iwa yakni 70,0. Jadi untuk memperbaiki nilai yang maih belum mencapai KKM terebut guru melakukan pengulangan materi. No. Nama 1. ARWP NAH GIR ENI ADL JFP GSE CTW JSB AF SFA EAA CGA AWK AFM 70 Nilai Jumlah 1046 Rata-Rata 69,73 (Sumber : Guru kela III-A dn kenongo 1) Pelakanaan Pembelajaran Matematika Lua dan Keliling Peregi dan Peregi Panjang. Berikut hail yang diperoleh. a. Dekripi Perencanaan Pada perencanaan ini, penuli terlebih dahulu menemui guru kela untuk mengaitkan materi laporan obervai dengan materi yang akan diampaikan guru oada aat pembelajaran dan berbagai keulitan iwa yang belum paham menemukan rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. Berikut adalah tahap periapan guru ebelum memuli pembelajaran: a. Guru akan menyampaiakan materi dengan model pembelajaran ecara langung agar iwa lebih mudah menemukan endiri rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang. b. Guru udah menyiapkan Rencana Pelakanaan Pembelajaran (RPP). Berdaarkan RPP yang telah dibuat guru berikut tandar kompetni dan kompoteni daar yang digunakan oleh guru. SK : Menghitung keliling, lua peregi dan peregi panjang, erta penggunaannya dalam pemecahan maalah.

8 (nama belakang), (judul (dua kata aja))... KD : 5.2 Menghitung lua peregi dan peregi panjang c. Guru menyuun dan menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan elama kegiatan pembelajran berlangung yakni, guru menggunakan media kerta lipat, dan praktek langung berjalan dietiap kotak lantai kela. Guru juga udah memperipkan Latihan oal yang akan dikerjakan ecara berdikui. b. Dekripi Pelakanaan Obervi dilakanakan pada hari Rabu,24 Mei 2017 jam ke 1 dan 2 pada pukul WIB. Seuai dengan judul laporan obervai materi yang akan diampaikan guru adalah menghitung lua dan keliling peregi dan peregi panjang. Berikut dalah pelakaan kegiatannya: a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal ini guru mauk kela dengan mengucapkan alam, ambil meperiapkan iwa berbari eperti biaa dan mengucapkan yel-yel yang biaa mereka ucapkan. Selanjutnya guru mengkondiikan iwa untuk kebali ketempat duduk dan dilanjutkan dengan mengecek kehadiran iwa. Guru memberikan informai bahwa pada hari ini materi yang akan diajarkan adalah materi mengulang pada minggu ebelumnya yakni menghitung lua dan keliling peregi dan peregi panjang dengan model pembelajaran langung. b. Kegiatan Inti Sebelum memulai menyampaikan materi eluruh iwa di minta berdiri ditengah kela. Kemudian iwa di bagi menjadi 2 tim yakni tim putri dan tim putra. Siwa diminta memperhatiakan dahulu kegiatan guru dalam menemukan rumu peregi. Guru meminta iwa mengamati lantai pada kela dan guru mulau bertanya untuk menemukan keliling peregi maka yang dihitung adalah bagian ii luar ebuah bangun datar. Kemudian guru mulai berjalan pada kotak lantai ebanyak tiga langkah di etiap iinya, karena pada rumu peregi etiap iinya memiliki ii yang ama panjang, jadi etiap bagian ii

9 diberikan kerta kecil ebagai penanda 4 ii luar peregi Guru mulai bertanya pada iwa dimanakan bagian ii peregi terebut. Kemudian iwa menjawab bahwa bagian iinya terletak pada bagian luar peregi yang udah diberi enanda kerta. Untuk menemukan keliling peregi maka dihitung ii luar peregi terebut, yakni: Keliling = ii + ii + ii + ii = = 12 atuan Keliling = 4 x ii = 4 x 3 =12 atuan Setelah mengetahui jawaban jumlah keliling lantai terebut. Guru meminta alah eorang iwa untuk mulai berjalan dietiap kotak lantai untuk membuktikan kebenaran nya berjumlah 12. Pembelajaran elanjutnya mencari keliling peregi panjang, untuk mencari keliling peregi metode yang digunakan tetap ama yakni berjalan pada kotak lantai Peregi panjang memiliki 2 ii yang berhadapan ama panjang., jadi etiap bagian ii diberikan kerta kecil ebagai penanda 4 ii luar peregi panjang. Guru mulai berjalan dilantai dengan ii lebar 4 kotak, dan ii panjang 7 kotak. Guru menjelakan peregi panjang mempunyai panjang 7 atuan, lebar 4 atuan, maka keliling peregi panjang adalah. Keliling = panjang + lebar + panjang + lebar = = 22 atuan Keliling = P + l + P + l = 2P + 2l = 2 (P + l) = 2 (7 + 4) = 22 atuan Setelah mengetahui jawaban jumlah keliling lantai terebut. Guru meminta alah eorang iwa untuk mulai berjalan dietiap kotak lantai untuk membuktikan kebenaran nya berjumlah 22. Pembelajaran mencari rumu lua peregi untuk mencari lua peregi metode yang digunakan tetap ama yakni

10 (nama belakang), (judul (dua kata aja))... berjalan pada kotak lantai Peregi. perwakilan maing-maing 1 putri dan 1 putra di minta berdiri di tengah kemudian guru memberikan intruki untuk membuat kotak dengan ii 3x3. Untuk bagian iinya diberi kerta, kemudian iwa mengamati apabila mencari lua yang dihitung adalah bagian dalam kotak lantai. Jadi rumu yang terbentuk adalah peregi mempunyai ii yang panjangnya 3 atuan, maka lua peregi adalah.. mencari lua yang dihitung adalah bagian dalam kotak lantai. Jadi rumu yang terbentuk adalah peregi panjang mempunyai panjang 7 atuan, lebar 4 atuan, maka lua peregi panjang adalah. Lua = panjang x lebar = 7 x 4 = 28 atuan. Lua = ii x ii = 3 x 3 = 9 atuan. Setelah mengetahui jawaban jumlah keliling lantai terebut. Guru meminta alah eorang iwa untuk mulai berjalan dietiap kotak lantai untuk membuktikan kebenaran nya berjumlah 9. Pembelajaran mencari rumu lua peregi untuk mencari lua peregi panjang metode yang digunakan tetap ama yakni berjalan pada kotak lantai Peregi. perwakilan maing-maing 1 putri dan 1 putra di minta berdiri di tengah kemudian guru memberikan intruki untuk membuat kotak dengan ii 7x4. Untuk bagian iinya diberi kerta, kemudian iwa mengamati apabila Setelah mengetahui jawaban jumlah keliling lantai terebut. Guru meminta alah eorang iwa untuk mulai berjalan dietiap kotak lantai untuk membuktikan kebenaran nya berjumlah 28. Kegiatan elanjutnya guru membagikan erta lipat yang berbeda-beda ukuran pada etiap kelompok, dengan intruki keliling dan lua peregi panjang dan peregi. Untuk menghitung nya pada bagian depan kerta lipat iwa diminta membuat gari dengan ukuran yang udah guru tentukan, dan pada bagian belakang kerta diii jawaban lua dan keliling pada gambar depan kerta terebut. Untuk gambarnya

11 bia dilihat pada bagian lampiran laporan. Setelah iwa eleai dikui earu peratu kelmpok maju didepan kela untu menyapaikan hail yang diperoleh dan menghitung dengan benar pengukuran gambar yang udah dibuat, iwa aling berlomba maju dan berebutan untuk menyampaikan hail dikuinya. Diini guru ambil membuat hail penilaian kepada etiap iwa yang aktif. c. Kegiatan Penutup Pada kegiatan ini, guru bererta iwa membuat keimpulan pada materi dan melakukan tanya jawab tentang rumu yang belum dimegerti oleh iwa. Pada akhir pertemuan penuli telah menyiapkan oal untuk diberikan etiap iwa Berikut adalah hail berfikir kriti iwa menemukan endiri rumu lua dan keliling peregi dan peregi panjang Tabel Hail Belajar Latihan Soal Kela III-A Kemampuan berfikir kriti No. Nama Nilai 1. ARWP NAH GIR ENI ADL JFP GSE CTW JSB AF SFA EAA CGA AWK AFM 80 Jumlah 1283 Rata-Rata 85,53 Berdarkan data tabel diata, maka dapat diketahui nilai dari beberapa iwa yang ada di kela IV-A untuk tingkat berfikir kriti berjumlah Seuai dengan tabel diata rata-rata yang diperoleh adalah 85,53 udah mencapai kriteria KKM iwa yakni 70,0. Seuai dengan intrumen analii berfikir kriti penuli memberikan penilaian akhir yang dieuaikan dengan tuga yang telah diberikan ebagai berikut: SIMPULAN Media merupakan alah atu arana untuk meningkatkan kegiatan

12 (nama belakang), (judul (dua kata aja))... proe belajar mengajar. Kerna beraneka ragamnya media terebut, maka maingmaing media mempunyai kaarakteritik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan ecara tepat guna. Arief S.Sukadi, mengemukakan bahwa media pengajaran ditinjau dari egi keiapoan pengadaanya dapat dikelompokkan kepada dua jeni, yaitu : 1) Media jadi (media by utilization) dan 2) Media rancangan (media by deign). Diebut media jadi karena udah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di paaran dan dijual ecara beba dan dalam keadaan iap pakai. Sedangkan media rancangan (media by deign) karena perlu dideain dan diperiapkan ecara khuu untuk makud atau tujuan pembelajaran tertentu. Siwa dan guru berama-ama aling menciptakan uaana kela yang menyengkan dan media pembelajaran yang dilakukan guru angat kreatif ehingga iwa tidak terlalu keulitan dalam memahami materi yang diampaikan. Siwa dengan angat mudah menjabarkan pengetahuannnya. Interaki dan tanya jawab antara guru dan iwa berjalan angat baik. Seuai dengan keimpulan diata, aran yang dapat penuli ampaikan adalah ebaikan kegiatan pembelajaran pada tahap awal di deain emudah mungkin agar iwa lebih aktif an kegiatan pembelajaran tidak hanya kegiatan monotan guru berbicara aja tanpa menunjukan proe atau contoh nyata dalam penjabaran materinya. Seperti pada kegiatan kedua guru menganti metode pembelajaran dengan metode pembelajaran ecara langung, ehingga iwa lebih paham, elain itu iwa lebih ditekanankan pada kegiatan belajar ambil bermain. Untuk etap kegiatan pembelajaran yang berlangung udah lebih efekif iwa udah angat aktif mengemukaan pendapatnya, elain itu uaa kela yang daat dikondiikan dan kegiatan berkerja ama bertukar fikiran atar teman udah angat aktif terjadi dikela. DAFTAR PUSTAKA Amir, M. F. (2015). Proe Berpikir Kriti Siwa Sekolah Daar dalam Memecahkan Maalah Berbentuk Soal Cerita Matematika Berdaarkan Gaya belajar. JURNAL MATH EDUCATOR NUSANTARA: Wahana Publikai Karya Tuli

13 Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika, 1(2) HM.Mufiqon, M.Pd, Pengembangan Media dan Sumber Belajar, Jakarta, PT. Pretai Putakarya, 2012 Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA 243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA 227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR Sumardyono, M.Pd. Maalah pengepakan (packing) adalah maalah meletakkan objek-objek yang aling beringgungan dengan cara tertentu dan di dalam uatu wadah dengan peifikai tertentu

Lebih terperinci

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Adi N. Setiawan, Alz Danny Wowor, Magdalena A. Ineke Pakereng Teknik Informatika, Fakulta Teknologi

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM 2.1. Pengertian Mueum Kata mueum beraal dari bahaa Yunani Mueion yang berarti tempat memuja (kuil) bagi para mue (9 dewi yang dijadikan lambing ebagai ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY 1 Herri Wijaya, 2 Etika Kartikadarma,M.Kom Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TINJAUAN KEPUSTAKAAN.1 Perenanaan Geometrik Jalan Perenanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perenanaan jalan yang difokukan pada perenanaan bentuk fiik jalan ehingga dihailkan jalan yang dapat

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR!

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 10 menit Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! 1. 343 + 17 5 18 = n Nilai n adalah...

Lebih terperinci

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya Kata engineer awam, deain balok beton itu cukup hitung dimeni dan jumlah tulangannya aja. Eit itu memang benar menurut mereka. Tapi, ebagai orang yang lebih mengerti truktur, apakah kita langung g mengiyakan?

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 )

MATEMATIKA IV. MODUL 9 Transformasi Laplace. Zuhair Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 16 日 ( 日 ) MATEMATIKA IV MODUL 9 Tranformai Laplace Zuhair Juruan Teknik Elektro Univerita Mercu Buana Jakarta 2007 年 2 月 6 日 ( 日 ) Tranformai Laplace Tranformai Laplace adalah ebuah metode yangdigunakan untuk menyeleaikan

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

Bab III. Menggunakan Jaringan

Bab III. Menggunakan Jaringan Bab III Pembuaan Jadwal Pelajaran Sekolah dengan Menggunakan Jaringan Pada bab ini akan dipaparkan cara memodelkan uau jaringan, ehingga dapa merepreenaikan uau jadwal pelajaran di ekolah. Tahap perama

Lebih terperinci

Nilai Kebajikan pada Anak

Nilai Kebajikan pada Anak Seni Menanamkan Nilai Kebajikan pada Anak Judul Ali :... Penuli :... Penerbit :... Tahun Terbit : Cetakan..., tahun... H /... M Penerjemah :... PT. Kuwai International Jl. Bambu Wulung No. 10, Bambu Apu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita

Lebih terperinci

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE Voni Yuniati (1), Gani Indriyanta (2), Antoniu Rahmat C (3) Abtrak: Kemajuan teknologi komputer dan telekomunikai telah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Pr RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Program dan Kegiatan Indikatif 1. Program Peningkatan Pendidikan Anak Uia Dini, dengan aaran program yaitu:

Lebih terperinci

Bala Keselamatan di Indonesia

Bala Keselamatan di Indonesia 1 TGAS AKHIR #### Redeain Panti Auhan Putra Tuna Harapan Bala Keelamatan Bala Keelamatan di Indoneia Bala Keelamatan mauk di Indoneia pada tahun 1894 pertama kali di dea Sangiran Jawa Tengah. Bala Keelamatan

Lebih terperinci

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul. BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Peruahaan CV Innovation Network berdiri pada tahun 2006 di Jakarta. Peruahaan ini pada awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan

Lebih terperinci

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi?

1. suara guntur terdengar 12 sekon setelah kilat terlihat. Jika jarak asal kilat dari pengamat adalah 3960 m, berapakah cepat rambat bunyi? . uara guntur terdengar ekon etelah kilat terlihat. Jika jarak aal kilat dari engamat adalah 3960 m, beraakah ceat rambat bunyi? 3960 330m/ t 3. eorang iwa X berdiri diantara dua dinding dan Q eerti ditunjukan

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam uatu truktur bangunan beton bertulang khuunya pada kolom akan terjadi momen lentur dan gaya akial yang bekerja ecara berama ama. Momen - momen ini yang diakibatkan

Lebih terperinci

Lentur Pada Balok Persegi

Lentur Pada Balok Persegi Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Mata Kuliah Kode SKS : Peranangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Lentur Pada Balok Peregi Pertemuan 4,5,6,7 Integrit, Proeionalim, & Entrepreneurhip Sub Pokok

Lebih terperinci

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin ABSTRAK

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin   ABSTRAK Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VI SD NEGERI

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN.

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN. IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN Dirja Nur Ilham Doen Teknik Komputer Politeknik Aceh Selatan dirja_nur@yaoo.com

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA Aceng Badrujaman Jurnal Kontruki Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamu No. 1 Jayaraga Garut 44151

Lebih terperinci