2. Menghitung luas bangun datar. Persegi Panjang : L = AB x BC K = 2( p + l) = p x l A B. p = panjang l = lebar D C

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2. Menghitung luas bangun datar. Persegi Panjang : L = AB x BC K = 2( p + l) = p x l A B. p = panjang l = lebar D C"

Transkripsi

1 SKL Nomo 3 : Memahami bangun data, bangun uang, gai ejaja, dan udut, eta menggunakannya dalam pemecahan maalah. 1. Menyeleaikan oal dengan menggunakan teoema Pythagoa eoema Pythagoa : kuadat hipotenua (ii tepanjang) uatu egitiga iku-iku ama dengan jumlah dai kuadat ii-ii yang lain Pehatikan gamba diamping, umu Pythagoa yang belaku bedaakan gamba diamping adalah : a. udut udut iku-iku b. ii ii di depan udut iku-iku meupakan ii c cm b cm tepanjang (hipotenua) c. Rumu Pythagoa : = + atau b = c + a a cm ai umu teebut dapat dipeoleh umu lain : = atau c = b a = atau a = b c ipel Pythagoa : paangan tiga buah bilangan dimana kuadat bilangan tebea ama dengan jumlah kuadat dua bilangan yang lain, jadi miannya p,q, meupakan tipel Pythagoa dan p meupakan bilangan tebea maka belaku : p = q p = q Menghitung lua bangun data Nama angun tinggi inggi la ala Rumu Lua dan Keliling Peegi Panjang : L = x K = 2( p + l) = p x l p = panjang l = leba ujuangka / Peegi L = x K = 4 x = x = 2 = panjang ii Segitiga L = ½ x la x inggi = ½ x a x t K = + + 1

2 tinggi Jaja genjang L = ala x tinggi K = 2( + ) ala p tinggi q apeium L = ½ x t x jumlah ii yang ejaja L = ½ x t x ( p + q) K = elah ketupat L = ½ x x L = ½ x d 1 x d 2 K = 2 ( + ) d 1 = diagonal petama d 2 = diagonal kedua Layang-layang L = ½ x x L = ½ x d 1 x d 2 K = 2( + ) d 1 = diagonal petama () d 2 = diagonal kedua () Lingkaan L = π 2 K = 2π π = 22 / 7 atau 3,14 = jai-jai lingkaan 3. Menghitung keliling bangun data dan penggunaan konep keliling dalam kehidupan ehaihai Satu kali putaan oda = keliling oda 4. Menghitung bea udut pada bidang data Peegipanjang dan peegi Jumlah bea keempat udutnya = 360 ua udut yang behadapan ama bea = 90 Segitiga Jumlah bea ketiga udutnya = 180 Jajagenjang 2

3 Jumlah bea keempat udutnya = 360 ua paang udut yang behadapan ama bea ua paang ii yang bedekatan jumlahnya = 180 apeium Jumlah bea keempat udutnya = = 180 dan + = 180 elah ketupat Jumlah bea keempat udutnya = 360 ua paang udut yang behadapan ama bea Layang-layang Jumlah bea keempat udutnya = 360 Sepaang udutnya ama bea = 5. Menghitung bea udut yang tebentuk jika dua gai bepotongan atau dua gai ejaja bepotongan dengan gai lain Hubungan antaa dua udut : betolak belakang : 1 = 3; 2 = 4 Sehadap : 5 = 9, 6 = 10, 8 = 12 bepeluu : = 180 ; 7 = = 180 ; = 180 alam epihak : = = = 180 bepenyiku : a + b = 90 Lua epihak : = = 180 alam beebeangan : 7 = 9; 8 = 10 Lua beebeangan : 6 = 12; 5 = Menghitung bea udut puat dan udut keliling pada lingkaan Sudut puat pada ebuah lingkaan adalah udut yang tebentuk dai dua buah jai-jai lingkaan dengan titik udutnya adalah titik puat lingkaan. Sudut keliling adalah udut pada lingkaan yang tebentuk dai dua buah tali buu yang bepotongan tepat pada keliling Sudut O ( O) adalah udut puat dengan titik udut O (O juga ebagai titik puat lingkaan) Sudut ( ) adalah udut keliling dengan titik udut yang beada pada O keliling lingkaan Hubungan antaa udut puat dan udut keliling : eanya udut puat ama dengan dua kali beanya udut keliling yang menghadapi buu yang ama atau eanya udut keliling ama dengan etengah kali bea udut puat yang 3

4 menghadapi buu yang ama ontoh : Pehatikan gamba diamping : ΑΟΒ udut puat menghadapi buu udut keliling menghadapi buu, kaena kedua udut menghadapi buu yang ama yaitu buu maka belaku : ΑΟΒ = 2 x ; atau O = ½ x ΑΟΒ Sifat udut keliling : Sebuah udut keliling yang menghadapi diamete lingkaan meupakan udut iku-iku (90 ) ua udut keliling yang menghadapi buu yang ama adalah ama bea. Segiempat talibuu adalah egiempat yang tebentuk dai empat buah tali buu yang bepotongan pada keliling lingkaan. Sifat-ifat egiempat talibuu : Jumlah bea dua udut yang behadapan pada egiempat talibuu ama dengan 180 ==> + = 180 ; + = 180 O Hail kali diagonal-diagonalnya ama dengan jumlah pekalian iiii yang behadapan (ifat Ptolomeu) ==> x = ( x ) + ( x ) Hail kali bagian-bagian diagonalnya ama ==> x = x Sudut antaa dua tali buu : Sudut dalam adalah udut yang tebentuk kaena dua tali buu bepotongan di dalam daeah lingkaan. eanya udut dalam ama dengan jumlah dua udut keliling yang menghadapi buu yang teletak diantaa kaki-kaki udutnya. alibuu bepotongan dengan talibuu di titik yang teletak di dalam daeah lingkaan, maka udut dan udut diebut udut dalam. Kaena kedua udut aling betolak belakang maka bea kedua udut ama. ==> udut dalam menghadapi buu ==> udut dalam menghadapi buu ==> udut keliling menghadapi buu ==> udut keliling menghadapi buu, maka belaku : = = + Sudut lua adalah udut yang tebentuk kaena dua tali buu bepotongan di lua daeah lingkaan. eanya udut lua ama dengan eliih dua udut keliling yang menghadapi buu yang teletak diantaa kaki-kaki udutnya. alibuu bepotongan dengan talibuu di titik yang teletak di lua daeah lingkaan, maka udut dan udut diebut udut lua. Kaena kedua udut beimpit maka bea kedua udut ama. Β ==> udut lua menghadapi buu ==> udut lua menghadapi buu 4

5 ==> udut keliling menghadapi buu ==> udut keliling menghadapi buu, maka belaku : Β = = Α - Β 7. Menyeleaikan maalah dengan menggunakan konep keebangunan Gamba dan model bekala, foto dan peta jaak pada peta kala = jaak ebenanya panjang pada model/ gb / foto panjang ebenanya angun-bangun yang ebangun Syaat dua bangun yang ebangun : Sudut-udut yang beeuaian ama bea Sii-ii yang beeuaian ebanding. Syaat dua egitiga yang ebangun : Ketiga ii yang beeuaian pada kedua egitiga ebanding (S, S, S) ua udut yang beeuaian pada kedua egitiga ama bea (Sd, Sd) Satu udut ama bea dan dua ii yang mengapit udut itu ebanding (S, Sd, S) Jika tedapat dua egitiga ebangun maka pebandingan ketiga ii yang beeuaian ebanding. ontoh ==> jika egitiga dan egitiga PQR ebangun maka belaku : PQ = QR = PR K N Rumu-umu dalam egitiga iku-iku KM 2 = KL 2 + LM 2 (teoema pythagoa) LN 2 = KN x NM LM 2 = MN x MK KL 2 = KN x KM = leba padamodel / gb/ foto tinggi pada model / gb/ foto = leba ebenanya tinggi ebenanya 8. Menyeleaikan maalah dengan menggunakan konep kongueni Sifat kongueni : Jika dua bangun data ii luu konguen maka : Sii-ii yang beeuian pada kedua bangun data ama panjang. Sudut-udut yang beeuaian pada kedua bangun data ama bea. Syaat dua egitiga konguen : Ketiga ii yang beeuaian pada kedua egitiga ama panjang (S, S, S) edapat atu udut pada kedua egitiga ama bea dan dan dua ii yang mengapit udut itu pada kedua egitiga ama panjang. (S, Sd, S) edapat dua udut pada kedua egitiga ama bea dan atu ii pada kedua egitiga ama panjang. (Sd, S, Sd) L P Q M R 5

6 9. Menentukan unu-unu bangun uang ii data Kubu H Mempunyai 12 uuk yang ama panjang yaitu === ====G=GH=H=H= Mempunyai 12 diagonal ii yang ama panjang yaitu : == ==H==G=H=G==G=H Mempunyai 4 diagonal uang yang ama panjang yaitu : G=H== Mempunyai 8 titik udut. Mempunyai 6 buah ii yang bebentuk peegi yaitu :,, H, GH, G, dan GH. alok. Mempunyai 12 uuk yaitu ===GH; H ==G=H; ==G=H Mempunyai 12 diagonal ii yaitu : ==G=H; ==H=G; G==H= Mempunyai 4 diagonal uang yang ama panjang yaitu : G=H== Mempunyai 8 titik udut. Mempunyai 6 buah ii yaitu : GH, GH, G H. Pima Nama dai pima tegantung pada bentuk alanya. Pima dengan ala egi-n maka : banyaknya uuk = 3 x n banyaknya ii = n + 2 ontoh pima egitiga. anyaknya uuk = 3 x 3 = 9, yaitu,,,,,,,,. anyaknya ii = = 5, yaitu (ala),,,, (tutup) anyaknya diagonal ii = 6 yaitu = ; = ; = Lima Nama lima tegantung pada bentuk alanya. Jika lima mempunyai ala egi-n maka namanya adalah lima egi-n dan mempunyai uuk ebanyak 2 x n, mempunyai ii ebanyak n + 1. ontoh lima egi-4 : anyaknya uuk = 2 x 4 = 8, yaitu :,,,,,,, anyaknya ii = = 5, yaitu : (ala),,,, diebut tinggi lima Keucut Keucut adalah lima dengan ala beupa lingkaan. diebut titik puncak keucut. diebut diamete ala keucut (d) = diebut jai-jai ala keucut () diebut tinggi keucut G G 6

7 = diebut gai peluki () 10. Menentukan jaing-jaing bangun uang Jaing-jaing adalah angkaian ii-ii dai ebuah bangun uang yang dapat diuun kembali menjadi bentuk bangun uang teebut ecaa beuutan. entuk bangun uang ontoh alah atu jaing-jaing bangun uang Kubu : H G H G H G H alok : H G H G H G H Pima egitiga : Lima egi-4 : Keucut : 7

8 11. Menghitung volume bangun uang ii data dan ii lengkung 12. Menghitung lua pemukaan bangun uang ii data dan ii lengkung entuk bangun uang Rumu Volume dan Lua Pemukaan Kubu : H G Volume = x x = 3 Lua pemukaan = 6 x 2 ==> panjang uuk alok : Pima egitiga : H G t l p Volume = p x l x t Lua pemukaan = (2xpxl) + (2xpxt)+(2xlxt) = 2(pl + lt + pt) p ==> panjang; l ==> leba; t ==> tinggi Volume = Lua ala x tinggi Lua pemukaan = (2 x L ala)+(k ala x t) t L ala ==> Lua ala (tegantung bentuk ala) K ala ==> Keliling ala (tegantung bentuk ala) t ==> tinggi Pima Lima egi-4 : Volume = 1 / 3 x L ala x t Lua Pemukaan = L ala+l +L +L +L L ala ==> lua ala tegantung bentuk ala L ==> lua egitiga L ==> lua egitiga L ==> lua egitiga L a ==> lua egitiga L egitiga = ½ x ala egitga x tinggi egitiga Keucut : t Volume = 1 / 3 x π 2 x t Lua pemukaan = L ala + L Selimut = π 2 + π = π( + ) Lua elimut = π π ==> 22 / 7 atau 3,14 ==>jai-jai ala keucut ==> gai peluki t ==> tinggi keucut 8

9 SKL Nomo 4 : Memahami konep dalam tatitika, eta meneapkannya dalam pemecahan maalah. 1. Menentukan ukuan pemuatan dan menggunakan dalam menyeleaikan maalah ehaihai Ukuan pemuatan Reata ata ata atau mean = jumlahdata banyaknya data Modu adalah data yang paling eing muncul, ekelompok data, tedapat kemungkinan lebih dai atu modu dalam ekelompok data. Median adalah data yang teletak ditengah-tengah dai ekelompok data yang telah diuutkan. 2. Menyajikan dan menafikan data Pengetian Populai : eluuh obyek yang ingin diteliti Sampel : bagian dai populai yang dipilih ecaa acak ebagai obyek yang diambil data penelitiannya. iaanya penggunaan ampel dengan petimbangan populai telalu bea jika diteliti ecaa menyeluuh. Pengambilan ampel hau dilakukan ecaa acak aga ampel dapat bena-bena mewakili populai penetilian. Penyajian data hail penelitian abel fekueni adalah tabel yang menyajikan banyaknya data (fekueni) etiap data hail penelitian. iagam batang adalah ebuah diagam yang menggambakan data hail penelitian dengan menggunakan peegipanjang. anyaknya data digambakan dengan panjangnya peegipanjang yang diajikan. iagam gai adalah diagam yang beupa gai yang menghubungkan titik-titik koodinat data hail penelitian dengan banyaknya data teebut. iagam lingkaan adalah diagam beupa lingkaan yang dibagi menjadi juing-juing lingkaan. Lua etiap juing menggambakan banyaknya data hail penelitian atau peentaenya. ontoh : ata pekejaan oang tua iwa SN 08 Jatiaih adalah PNS 25 oang, NI/POLRI = 20 oang; Wiawata = 15 oang; Pedagang = 30 oang; Petani = 10 oang. abel ekueni : ata Pekejaan Oangtua Siwa SN 08 Jatiaih Pekejaan oang tua ekueni PNS 25 NI/POLRI 20 Wiawata 15 Pedangang 30 Petani 10 Jumlah 100 iagam atang PNS NI/ POLRI Wia wata Peda gang Petani 9

10 iagam gai : iagam Lingkaan PNS 25% 90 0 NI/ POLRI 20% Wiawata % Petani Pedagang 30% 15% 5 0 PNS NI/ Wia POLRI wata Peda gang Petani Pehitungan udut puat etiap juing Pehitungan Peentae : PNS ==> 25 / 100 x = / 100 x 100% = 25% NI / POLRI ==> 20 / 100 x = / 100 x 100% = 20% Wiawata ==> 15 / 100 x = / 100 x 100% = 15% Pedagang ==> 30 / 100 x = / 100 x 100% = 30% Petani ==> 10 / 100 x = / 100 x 100% = 10% Selamat belaja untuk maa depan yang cemelang, ak ada caa belaja yang lebih baik elain mencoba dan teu mencoba 10

BANGUN RUANG. ABFE dan sisi DCGH, dan sisi ADHE dan sisi

BANGUN RUANG. ABFE dan sisi DCGH, dan sisi ADHE dan sisi NGUN RUNG. Pengeian 1. Kubu Kubu adalah bangun uang yang dibaai oleh enam buah bidang peegi yang konguen (benuk dan E beanya ama). (Pehaikan Gamba 1) Kubu mempunyai 6 ii, 8 iik udu, dan 12 uuk. Semua uuk

Lebih terperinci

dimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus.

dimana merupakan kecepatan sudut. maka hubungan antara gaya sentripetal dan kecepatan sudut adalah berbanding lurus. Ulangan Bab 4 I. Petanyaan Teoi. Jika uatu benda begeak melingka beatuan, kemanakah aah pecepatannya dan gaya entipetalnya? Tulikan hubungan antaa gaya entipetal dengan kecepatan udut benda teebut! Pembahaan

Lebih terperinci

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2009 Nomor Soal: 81-90

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2009 Nomor Soal: 81-90 Slusi Pengayaan Matematika disi 9 Maet Pekan Ke-, 009 Nm Sal: 8-90 8. Pehatikan diagam beikut ini yang menunjukkan denah jalan emaa di Pagelaan g. Jaak jalan = 00 m, = 00 m, ke ke = 00 m. Jalan dan jalan

Lebih terperinci

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MGMP MATEMATIKA SMP KOTA MALANG BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MODUL/BAHAN AJAR KELAS 9 PENYUSUN Ds.WIJANARKO EDITOR ANIK SUJIATI,S.Pd. MM BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAB 2BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Setelah

Lebih terperinci

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas TRIGONOMETRI Untuk SM dan Sedeajat Husein Tampomas Penebit 0 Husein Tampomas, Tigonometi, Unntuk SM dan Sedeajat, 018 PENGERTIN 1 PENGNTR KE FUNGSI TRIGONOMETRI Dalam bahasa Yunani, tigonometi tedii dai

Lebih terperinci

Bangun Ruang. Sifat-sifat Kubus. Jaring-jaring Kubus. jika dan hanya jika

Bangun Ruang. Sifat-sifat Kubus. Jaring-jaring Kubus. jika dan hanya jika angun Ruang. angun Ruang Sii aa 1) Pima efinii Pima adaah bangun uang yang memiiki bidang aa dan bidang aa yang ejaja dan konguen (ama), au ii ainnya bebenuk jaja genjang aau eegi anjang yang egak uu aauun

Lebih terperinci

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola Bab Sumbe: www.contain.ca Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Sekolah Dasa, kamu telah mengenal bangun-bangun uang sepeti tabung, keucut, dan bola. Bangun-bangun uang tesebut akan kamu pelajai kembali pada bab

Lebih terperinci

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga ab 7 Sumbe: www.homepages.tesco Gais Singgung Lingkaan Lingkaan mungkin meupakan salah satu bentuk bangun data yang paling tekenal. Konsep lingkaan yang meliputi unsu-unsu lingkaan, luas lingkaan, dan

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR!

SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika. Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH Mata Pelajaran : Matematika Waktu : 10 menit Hari tanggal : JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENYILANG JAWABAN YANG PALING BENAR! 1. 343 + 17 5 18 = n Nilai n adalah...

Lebih terperinci

Keliling dan Luas Bangun Datar

Keliling dan Luas Bangun Datar SD - 1 Keliling dan Luas angun Data 1. uju Sangka (Pesegi sama sisi) sisi Panjang: = C = CD = D sisi sisi RUMUS : Luas = sisi x sisi Keliling = 4 x sisi ( sisi + sisi + sisi + sisi) D sisi C 1. eapa luas

Lebih terperinci

ω = = θ 3π θ = π Untuk jarum menit: bulan memiliki garis tengah 3480 km

ω = = θ 3π θ = π Untuk jarum menit: bulan memiliki garis tengah 3480 km . bulan memiliki gai tengah 340 km dan bejaak 3, m dai bumi. beapa bea udut (dalam ian) yang dibentuk oleh diamete bulan tehadap eeoang dibumi? B. jika gai tengah bumi 4, km, beapa udut (dalam ian) yang

Lebih terperinci

BANGUN DATAR 1. PERSEGI. s Persegi

BANGUN DATAR 1. PERSEGI. s Persegi NGUN TR. PERSEGI a. Pengertian Peregi Peregi adalah bangun datar yang mempunyai empat buah ii ama panjang dan memiliki empat udut iku-iku. b. Sifat-ifat Peregi Sifat-ifat peregi antara lain :. eempat iinya

Lebih terperinci

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2008 Nomor Soal: 81-90

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2008 Nomor Soal: 81-90 Slusi Pengayaan Matematika disi 9 Maet Pekan Ke-, 008 Nm Sal: 8-90 8. ua ubin pesegi dai sisi 30 cm ditempatkan pada pjk dai satu pusat yang lain. uas daeah yang diasi adalah.... 900 cm. 35 cm. 5 cm. 5

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun cabai milik petani, Kabupaten Karo dengan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun cabai milik petani, Kabupaten Karo dengan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kebun cabai milik petani, Kabupaten Kao dengan ketinggian ± 1000 m dpl. Penelitian di mulai pada bulan Septembe 2010 ampai Oktobe 2010. Bahan

Lebih terperinci

GEOMETRI BERHINGGA ATAS GF(P N ) UNTUK MEMBENTUK ORTHOGONAL SERIES DESIGNS

GEOMETRI BERHINGGA ATAS GF(P N ) UNTUK MEMBENTUK ORTHOGONAL SERIES DESIGNS Junal Sain & Matematia ISSN: 0854-0675 Volume 16 Nomo 3, Juli 008 Atiel Penelitian: 106-111 GEOMETRI BERHINGGA ATAS GF(P N ) UNTUK MEMBENTUK ORTHOGONAL SERIES DESIGNS Bambang Iawanto,Aniah Juuan Matematia

Lebih terperinci

KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA UNTUK SMP SESUAI DENGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA UNTUK SMP SESUAI DENGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Rumus-rumus Matematika 1 Sesuai SKL UN 2010 KUMPULN RUMUS MTMTIK UNTUK SMP SSUI NGN STNR KOMPTNSI LULUSN UJIN NSIONL THUN PLJRN 2009/2010 SKL Nomor 1 : Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat

Lebih terperinci

Topi petani itu berbentuk kerucut. Dalam matematika, kerucut tersebut digambarkan seperti Gambar 2.8 di bawah ini.

Topi petani itu berbentuk kerucut. Dalam matematika, kerucut tersebut digambarkan seperti Gambar 2.8 di bawah ini. 2.2 Apa yang akan kamu pelajari? Menyatakan lua ii Menghitung lua ii Menyatakan volume Menghitung volume prima. Kata Kunci: Kerucut Lua ii Kerucut Selimut Volume Tinggi P Lua Sii Kerucut ernahkah kamu

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

Geometri Analitik Bidang (Lingkaran) 9 Geometi nalitik idang Lingkaan) li Mahmudi Juusan Pendidikan Matematika FMIP UNY) KOMPETENSI Kompetensi ang dihaapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajai ab ini adalah sebagai beikut. Menjelaskan pengetian

Lebih terperinci

9. Koordinat Polar. Sudaryatno Sudirham

9. Koordinat Polar. Sudaryatno Sudirham Dapublic Nopembe 3 www.dapublic.com 9. Koodinat Pola Sudaatno Sudiham Sampai dengan bahaan ebelumna ita membicaaan fungi dengan uva-uva ang digambaan dalam oodinat udut-iu, -. Di bab ini ita aan melihat

Lebih terperinci

GEOMETRI DAN PENGUKURAN. Oleh: Al. Krismanto, M.Sc

GEOMETRI DAN PENGUKURAN. Oleh: Al. Krismanto, M.Sc GEOMETRI N PENGUKURN Oleh: l. Kismanto, M.Sc 1 I. PENHULUN. Memahami pengetian dan penyataan Kita mengenal penalaan induktif dan deduktif. Penalaan induktif beangkat dai hal-hal khusus sehingga dapat digenealisasikan.

Lebih terperinci

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN 1 KNUNN N KKONUNN. KNUNN 1. engertian kesebangunan ua bangun dinamakan sebangun apabila memunyai bentuk yang sama, tetapi ukuran berbeda. Kesebangunan disimbolkan dengan tanda angun sebangun dengan bangun

Lebih terperinci

GERAK MELINGKAR. Disusun oleh : Ir. ARIANTO

GERAK MELINGKAR. Disusun oleh : Ir. ARIANTO GEAK MELINGKA Diuun oleh : Ir. AIANTO DEFINISI GEAK MELINGKA PENGETIAN 1 ADIAN PEIODA DAN FEKENSI KELAJUAN ANGULE DAN KELAJUAN LINIE HUBUNGAN ANTA ODA GEAK BENDA DI LUA DINDING MELINGKA GEAK BENDA DI DALAM

Lebih terperinci

Pada sistem antrian ini terdapat pembatasan arrival sebanyak c customer dan

Pada sistem antrian ini terdapat pembatasan arrival sebanyak c customer dan 4.3 item Antian M / M // GD/ / Pada item antian ini tedapat pembataan aival ebanyak utome dan hanya tedapat atu eve. Diaumikan inteaival time beditibui ekponenial dengan ate dan evie time beditibui ekponenial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakanakan di Pulau Umang Reot Hotel Kabupaten Pandeglang. Yang menjadi objek penelitian adalah kayawan Pulau Umang Reot Hotel,

Lebih terperinci

- - BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

- - BANGUN RUANG SISI LENGKUNG - - BANGUN RUANG SISI LENGKUNG - - Modul ini singkon dengan Aplikasi Andoid, Download melalui Play Stoe di HP Kamu, ketik di pencaian sbllengkung Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tento bagaimana caa downloadnya.

Lebih terperinci

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON TRIGONOMETRI disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhi Semeste Pendek mata kuliah Tigonometi Dosen : Fey Fedianto, S.T., M.Pd. Oleh Nia Apiyanti (207022) F PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal ii Dapublic BAB 7 Koodinat Pola Sampai dengan bahasan sebelumna kita membicaakan fungsi dengan kuva-kuva ang digambakan dalam koodinat

Lebih terperinci

Sekolah Olimpiade Fisika

Sekolah Olimpiade Fisika SOLUSI SOAL SIMULASI OLIMPIADE FISIKA SMA Juli 06 TINGKAT KABUPATEN/KOTA Waktu : 3 ja Sekolah Olipiade Fiika davitipayung.co Sekolah Olipiade Fiika davitipayung.co davitipayung@gail.co. Sebuah balok (aa

Lebih terperinci

1 Sistem Koordinat Polar

1 Sistem Koordinat Polar 1 Sistem Koodinat ola ada kuliah sebelumna, kita selalu menggunakan sistem koodinat Katesius untuk menggambakan lintasan patikel ang begeak. Koodinat Katesius mudah digunakan saat menggambakan geak linea

Lebih terperinci

Lampiran 3 FLOWCHART DAN BAGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TOPIK LINGKARAN

Lampiran 3 FLOWCHART DAN BAGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TOPIK LINGKARAN 184 Lampian 3 FLOWCHART DAN BAGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TOPIK LINGKARAN 185 186 187 188 189 190 Lampian 4 PEMBELAJARAN TOPIK LINGKARAN DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF 191 Pengetian Lingkaan Kegiatan 1A Aga

Lebih terperinci

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri tigonometi 4.1 Pebandingan Tigonometi 0 Y x P(x,y) y X x disebut absis y disebut odinat jai-jai sudut positif diuku dai sumbu X belawanan aah putaan jaum jam Definisi : = x + y sin = y cos = x tan = y

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS

TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS SEMESTER GENAP 008/009 TRANSFER MOMENTUM ALIRAN DALAM ANULUS Alian dalam anulus adalah alian di antaa dua pipa yang segais pusat. Jadi ada pipa besa dan ada pipa kecil. Pipa kecil beada dalam pipa besa.

Lebih terperinci

Gerak melingkar beraturan

Gerak melingkar beraturan 13/10/01 Geak melingka beatuan geak melingka beatuan adalah geak dimensi dengan laju tetap, Aahnya beubah kecepatan beubah v i = vekto kecepatan awal v f = vekto kecepatan akhi θ = pepindahan sudut Gamba

Lebih terperinci

EVALUASI PROFIL TEGANGAN DAN SUSUT DAYA PADA SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) DI KOMPLEK PERKANTORAN KABUPATEN SAMBAS

EVALUASI PROFIL TEGANGAN DAN SUSUT DAYA PADA SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) DI KOMPLEK PERKANTORAN KABUPATEN SAMBAS EALUAI PROFIL TEGANGAN DAN UUT DAYA PADA ALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (UTR DI KOMPLEK PERKANTORAN KABUPATEN AMBA M. Taufieq Haewana Pogam tudi Teknik Elekto Juuan Teknik Elekto Fakulta Teknik Univeita

Lebih terperinci

Perbandingan dan Fungsi Trigonometri

Perbandingan dan Fungsi Trigonometri Pebandingan dan Fungsi Tignmeti Standa Kmpetensi Memahami knsep pebandingan, fungsi, pesamaan dan identitas tignmeti, atuan sinus dan ksinus seta menggunakan dalam pemecahan masalah Kmpetensi Dasa. Melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 KESEBANGUNAN & KONGRUEN

BAB 1 KESEBANGUNAN & KONGRUEN 1 KESENGUNN & KONGRUEN. KESENGUNN 1. ua angun Yang Sebangun ua bangun datar dikatakan sebangun jika dan hanya jika memenuhi: a. Sudut-sudut yang bersesuaian (seletak) sama besar. b. Sisi-sisi yang bersesuaian

Lebih terperinci

Bangun Ruang. 2s = s 2. 3s = s 3. Contoh Soal : Berapa Volume, luas dan keliling kubus di bawah ini?

Bangun Ruang. 2s = s 2. 3s = s 3. Contoh Soal : Berapa Volume, luas dan keliling kubus di bawah ini? SD - Bangun Ruang. Kubus H G E F D C s A s B Cii-cii Kubus :. Jumlah bidang sisi ada 6 buah yang bebentuk buju sangka (ABCD, EFGH, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE,). Mempunyai 8 titik sudut (A, B, C, D, E, F, G,

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

GEOMETRI BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

GEOMETRI BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Maemaika Kelas IX Semese Maei Bangun Ruang Sisi Lengkung GEOMETRI BB II BNGUN RUNG SISI LENGKUNG. Pengeian dan Unsu-unsu Tabung, Keucu, dan Bola. Tabung Tabung adalah bangun uang yang dibaasi oleh dua

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR Sumardyono, M.Pd. Maalah pengepakan (packing) adalah maalah meletakkan objek-objek yang aling beringgungan dengan cara tertentu dan di dalam uatu wadah dengan peifikai tertentu

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK. * MUATAN LISTRIK. LISTRIK STATIS Suatu pengamatan dapat mempelihatkan bahwa bila sebatang gelas digosok dengan kain wool atau bulu domba; batang gelas tesebut mampu menaik sobekan-sobekan ketas. Ini menunjukkan

Lebih terperinci

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s . Keliling dan Luas angun atar 1. Persegi GEOMETRI IMENSI U s s Sifat Sifat : Keempat sisinya sama panjang, = = = Keempat sudutnya siku-siku = = = = 90 o Kedua diagonalnya sama panjang dan saling berpotongan

Lebih terperinci

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN. Inti Materi A. KESEBANGUNAN BANGUN DATAR B. KEKONGRUENAN BANGUN DATAR

BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN. Inti Materi A. KESEBANGUNAN BANGUN DATAR B. KEKONGRUENAN BANGUN DATAR 1 KSNGUNN N KKONGRUNN Inti Materi asar Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah Standar Kompetensi Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG

BAB 5 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM LIMA FASA DENGAN BEBAN TERHUBUNG BINTANG BAB 5 ANALII RIAK ARU KELUARAN INVERER PWM LIMA FAA DENGAN BEBAN ERHUBUNG BINANG 5. Penahuluan Paa bab ebelumnya telah ijelakan bahwa paa item multifaa, hubungan antaa iak au keluaan inete beban poligon

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang ab 9 Sifat-Sifat angun Datar dan angun Ruang Setiap benda memiliki sifat yang menjadi ciri khas benda tersebut. oba kamu sebutkan bagaimana sifat yang dimiliki oleh benda yang terbuat dari karet! egitu

Lebih terperinci

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis Pogam Pekuliahan Dasa Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integal Gais [MA] Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a t b maka

Lebih terperinci

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Univesitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Kompute Teknik Infomatika Integal Gais Integal Gais Definisi Integal gais Integal gais di bidang Misalkan pesamaan paamete kuva mulus ( di bidang (t (t ; a

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaatno Sudiham Studi Mandii Fungsi dan Gafik Difeensial dan Integal oleh Sudaatno Sudiham i Dapublic Hak cipta pada penulis, 010 SUDIRHAM, SUDARYATNO Fungsi dan Gafik, Difeensial dan Integal Oleh: Sudaatmo

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL 2013/2014 MATEMATIKA

LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL 2013/2014 MATEMATIKA LTIHN SL UJIN NSINL 20/204 MTEMTIK. Hasil dari 7 ( - 2 ) 8 : ( 4) + adalah..... 4. 9. 6 D. 2 2. Dengan pekerja 2 orang, seorang pemborong memerlukan waktu 72 hari untuk menyelesaikan sebuah bangunan. Jika

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA PENYELESAAN SOAL SOAL NSTALAS CAHAYA 1. Sebuah lampu pija dai W dengan flux Cahaya spesifik 16 lm/w ditempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu. Kacanya meneuskan 75% dai flux Cahaya lampu. Kalau luminansi

Lebih terperinci

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang 2/15/2012 1 PERSEGI D // // O // // Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang 2/15/2012 2 D // // O // // Sudut

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton

FISIKA. Kelas X HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI K-13. A. Hukum Gravitasi Newton K- Kelas X ISIKA HUKUM NEWON ENANG GAVIASI UJUAN PEMELAJAAN Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Menjelaskan hukum gavitasi Newton.. Memahami konsep gaya gavitasi dan

Lebih terperinci

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran : Matematika Hari/Tanggal : Rabu, 20 Februari 2013 : Pukul

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran : Matematika Hari/Tanggal : Rabu, 20 Februari 2013 : Pukul PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) AHASA INDONESIA, AHASA INGGRIS, MATEMATIKA DAN IPA PANITIA TES UJIOA KOMPETENSI PESERTA DIDIK (TUKPD)

Lebih terperinci

Teori Dasar Medan Gravitasi

Teori Dasar Medan Gravitasi Modul Teoi Dasa Medan Gavitasi Teoi medan gavitasi didasakan pada hukum Newton tentang medan gavitasi jagat aya. Hukum medan gavitasi Newton ini menyatakan bahwa gaya taik antaa dua titik massa m dan m

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG SEKUTU DUA LINGKARAN

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG SEKUTU DUA LINGKARAN EMN GI INGGUNG EKUTU DU LINGKN Oleh: nang Wibowo,.d M Negei onoogo Mei EMN GI INGGUNG EKUTU DU LINGKN Eail : atikzone@gail.co Blog : www.atikzone.co.cc www.atikzone.wodpess.co H : 8 8 8 8 (M onl) Hak Cipta

Lebih terperinci

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK DFTR ISI DFTR ISI... 7. POTENSIL LISTRIK... 7. Potensial dan eda Potensial... 7. Dipole Listik...6 7.3 Kapasitansi Listik...9 7.4 Dielektikum... 7.5 Penyimpanan Enegi Listik...5 7.6 Pealatan : Tabung Sina

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG SEKUTU DUA LINGKARAN

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG SEKUTU DUA LINGKARAN MN GI INGGUNG KUTU DU LINGKN Oleh: nang Wibowo.d WWW.MTIKZON.WOD.COM pil www.atikzone.wodpess.co atikzone@gail.co MN GI INGGUNG KUTU DU LINGKN ail : atikzone@gail.co Blog : www.atikzone.wodpess.co www.etung.wodpess.co

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI Junal Mateatika Vol., No., Agutu 008: 00-05, IN: 40-858 KEBERADAAN OLUI PERAMAAN DIOPHANTIN MATRIK POLINOMIAL DAN PENYELEAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLAI Laila Itiani R. Hei oelityo Utoo, Poga

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com Geak Melingka Gavitasi Kinematika Geak Melingka Beatuan Sebuah benda yang begeak membentuk suatu lingkaan dengan laju konstan v dikatakan mengalami geak melingka beatuan. Besa kecapatan dalam hal ini tetap

Lebih terperinci

Bab. Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar. A. Kesebangunan Bangun Datar B. Kekongruenan Bangun Datar

Bab. Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar. A. Kesebangunan Bangun Datar B. Kekongruenan Bangun Datar ab 1 umber: Image Kesebangunan dan Kekongruenan angun atar i Kelas VII, kamu telah mempelajari bangun datar segitiga dan segiempat, seperti persegipanjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang,

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

INTEGRAL TENTU. x 3. a=x 1. x 2. c 1. c 2. panjang selang bagian terpanjang dari partisi P. INTEGRAL LIPAT DUA

INTEGRAL TENTU. x 3. a=x 1. x 2. c 1. c 2. panjang selang bagian terpanjang dari partisi P. INTEGRAL LIPAT DUA INTEGAL TENTU Pehatian Gamba beiut: f D D a b a c c. n b Gamba Gamba P : panjang selang bagian tepanjang dai patisi P. Definisi: Misal f fungsi ang tedefinisi pada selang tetutup [a,b]. Jia lim n P i f

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2. Identitas Trigonometri

Kegiatan Belajar 2. Identitas Trigonometri Kegiatan Belaja A. Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai kegiatan belaja, dihaapkan siswa dapat a. Menggunakan identitas tigonometi dalam penelesaian b. Membuktikan identitas tigonometi sedehana dengan

Lebih terperinci

Persamaan Garis Singgung Sekutu 2 Buah Lingkaran

Persamaan Garis Singgung Sekutu 2 Buah Lingkaran Matei esaaan Gais inggung ekutu Buah Lingkaan Oleh: nang Wibowo.d pil MatikZone s eies Eail : atikzone@gail.co Blog : www.atikzone.wodpess.co H : 8 897 897 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Dilaang engkutip

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com alam bab ini kamu akan mempelajari: 1. mengelompokkan bangun datar; 2. mengurutkan bangun datar berbentuk sama; 3. mengenal unsur bangun datar; 4. menggambar bangun datar; dan 5. membuat bangun datar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

2. Seorang ibu membeli 40 kg beras. Jika rata-rata pemakaian beras setiap hari adalah kg, maka beras tersebut akan habis digunakan dalam waktu.

2. Seorang ibu membeli 40 kg beras. Jika rata-rata pemakaian beras setiap hari adalah kg, maka beras tersebut akan habis digunakan dalam waktu. 1. Hasil dari 28 - ( 8 : 4 ) + ( -2 x 5 ) adalah. a. -33 b. -13 c. 13 d. 33 2. Seorang ibu membeli 40 kg beras. Jika rata-rata pemakaian beras setiap hari adalah kg, maka beras tersebut akan habis digunakan

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL FISIKA OSN Medan, 1 7 Agustus 2010

JAWABAN SOAL FISIKA OSN Medan, 1 7 Agustus 2010 JAWABAN SOAL FISIKA OSN 00 Medan, 7 Aguu 00 Gaya gaya yang ekeja pada ola diunjukkan pada gama diamping. Peamaan geak unuk pua maa ola adalah () () dan pada ola yang eoai elaku Syaa aga ola menggelinding

Lebih terperinci

Menghitung Luas Bangun Datar Sederhana dan Menggunakannya dalam Pemecahan Masalah

Menghitung Luas Bangun Datar Sederhana dan Menggunakannya dalam Pemecahan Masalah ab 3 Menghitung Luas angun atar Sederhana dan Menggunakannya dalam emecahan Masalah Tujuan embelajaran Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat: 1. mengenal satuan luas;. mengubah satuan luas

Lebih terperinci

BAB I KESEBANGUNAN BANGUN DATAR

BAB I KESEBANGUNAN BANGUN DATAR I KSNGUNN NGUN TR Peta Konsep Kesebangunan angun atar prasyarat Kesebangunan ua angun atar terdiri atas ua bangun datar kongruen khususnya Segitiga kongruen ua bangun datar sebangun khususnya Segitiga

Lebih terperinci

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik

Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK. Medan listrik akibat muatan titik Medan listrik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listrik MDAN LISTRIK Medan listik akibat muatan titik Medan listik akibat muatan kontinu Sistem Dipol Listik Mach 7 Definisi Medan Listik () Medan listik pada muatan uji q didefinisikan sebagai gaya listik pada

Lebih terperinci

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA TAHUN 2015 Mata Kuliah Dosen Pengampu : : Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas

Lebih terperinci

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r

r, sistem (gas) telah melakukan usaha dw, yang menurut ilmu mekanika adalah : r r 4. USH 4.1 System yang beada dalam keadaan setimbang akan tetap mempetahanan keadan itu. Untuk mengubah keadaan seimbang ini dipelukan pengauh-pengauh dai lua; sistem haus beinteaksi dengan lingkungannya.

Lebih terperinci

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL 6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis LISTIK STATIS * HUKUM COULOM. ila dua buah muatan listik dengan haga q dan q, saling didekatkan, dengan jaak pisah, maka keduanya akan taik-menaik atau tolak-menolak menuut hukum Coulomb adalah: ebanding

Lebih terperinci

PENURUNAN FORMULA LUAS PERMUKAAN BOLA; DARI BERPIKIR TINGKAT RENDAH HINGGA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Oleh: Purwoko* puwokomsi@yahoo.

PENURUNAN FORMULA LUAS PERMUKAAN BOLA; DARI BERPIKIR TINGKAT RENDAH HINGGA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Oleh: Purwoko* puwokomsi@yahoo. PENURUNAN FORMULA LUAS PERMUKAAN BOLA; DARI BERPIKIR TINGKAT RENDAH HINGGA BERPIKIR TINGKAT TINGGI Oleh: Puwoko* puwokomsi@yahoo.com Abstak Bangun uang sisi lengkung meupakan pokok bahasan yang elatif

Lebih terperinci

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1 BAB 11 GRAVITASI Hukum gavitasi univesal yang diumuskan oleh Newton, diawali dengan bebeapa pemahaman dan pengamatan empiis yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copenicus membeikan

Lebih terperinci

Contoh Soal Sifat-Sifat Limas (a) limas segitiga beraturan (b) Gambar Menggambar Limas 209

Contoh Soal Sifat-Sifat Limas (a) limas segitiga beraturan (b) Gambar Menggambar Limas 209 ontoh Soal 8.1 V ari gambar limas segienam V.QRSU di samping, tentukan: a. sisi alas dan sisi tegak, b. rusuk alas dan rusuk tegas, c. titik sudut. Jawab: a. Sisi alas : QRSU Sisi tegak : QV, QRV, RSV,

Lebih terperinci

Kesebangunan dan Kekongruenan

Kesebangunan dan Kekongruenan ab 1 Kesebangunan dan Kekongruenan umber: i160.photobucket.com ada bab ini, kamu akan diajak untuk memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah dengan cara mengidentifikasi

Lebih terperinci

5 14 x 8,75 cm. 8. x tinggi pohon panjang bayangan pohon tinggi tiang bendera panjang bayangan tiang bendera tinggi pohon 15

5 14 x 8,75 cm. 8. x tinggi pohon panjang bayangan pohon tinggi tiang bendera panjang bayangan tiang bendera tinggi pohon 15 1. asangan bangun datar berikut yang pasti sebangun adalah. ua segitiga sama kaki ua jajaran genjang ua belah ketupat ua segitiga sama sisi Jawaban : ua segitiga sama kaki belum tentu sebangun, meskipun

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GAVITASI DAN GEAK PLANET Kompetensi Dasa 3. Mengevaluasi pemikian diinya tehadap keteatuan geak planet dalam tatasuya bedasakan hukum-hukum Newton Penahkah Anda mempehatikan dan memikikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Segitiga Data 1. engetian Segitiga Dibeikan tiga buah titik A, B, dan C yang tidak segais. Titik A dihubungkan dengan titik B, titik B dihubungkan dengan titik C, dan titik C dihubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL 2017 Paket 3. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Hasil dari. adalah... A. 81 B. 27 C. 27 D. 81. adalah... A. C.

UJIAN NASIONAL 2017 Paket 3. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Hasil dari. adalah... A. 81 B. 27 C. 27 D. 81. adalah... A. C. UJIN NSIONL 207 Paket Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Hasil dari. 8. 27 C. 27 D. 8 9 6 adalah... 2. Hasil dari 5 5 x 48 : 2 adalah.... 0 5. 0 2 C. 5 5 D. 5 2. Diketahui barisan bilangan 2, 20, 0,

Lebih terperinci

ELEKTROSTATIKA. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK 2. HUKUM COULOMB

ELEKTROSTATIKA. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK 2. HUKUM COULOMB MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : D. Budi Mulyanti, MSi Petemuan ke-1 CAKUPAN MATERI 1. MUATAN LISTRIK. HUKUM COULOMB SUMBER-SUMBER: 1. Fedeick Bueche & David L. Wallach, Technical Physics,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa

Lebih terperinci