BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas (independent vaiable) atau X tehadap vaiabel teikat (dependent vaiable) atau Y. Dalam penelitian ini menggunakan analisis egesi ganda kaena mempunyai dua vaiabel bebas. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs NU Nuul Huda Mangkang Semaang pada tanggal 3 Januai 011 sampai 7 Pebuai 011. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua peseta didik kelas VII MTs NU Nuul Huda Mangkang Semaang sebanyak 190 peseta didik yang tedii dai lima kelas yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VII D, dan VII E.. Sampel Untuk menentukan sampel maka dilakukan uji nomalitas dan homogenitas populasi yang diambil dai nilai ujian akhi semeste gasal. a. Uji Nomalitas Pengujian nomalitas dengan menggunakan Chi Kuadat dengan posedu sebagai beikut: 1 1) Menentukan sko tebesa dan tekecil. ) Menentukan entang (R), yaitu data tebesa dikuangi data tekecil. 1 Riduwan, Dasa-Dasa Statistika, (Bandung: Alfabeta, 003), hlm

2 3) Menentukan banyak kelas inteval (K) dengan umus : K = 1 + (3,3) log n 4) Menentukan panjang kelas : P = () 5) Membuat tabel distibusi fekuensi 6) Menentukan batas kelas (bk) dai masing-masing kelas inteval 7) Menghitung ata-ata (), dengan umus : = = fekuensi yang sesuai dengan tanda = tanda kelas inteval 8) Menghitung vaiansi, dengan umus : = ( ) () Menghitung nilai Z, dengan umus : = x = batas kelas = ata-ata s = standa deviasi 9) Menentukan luas daeah tiap kelas inteval (Ld) 10) Menghitung fekuensi teoitik (Ei), dengan umus : Ei = n x Ld dengan n jumlah sampel 11) Membuat dafta fekuensi obsevasi (" ) 1) Menghitung nilai Chi kuadat ( χ ), dengan umus : hitung χ = k i = 1 Keteangan: ( O E ) i E i i χ : haga Chi-Kuadat " : fekuensi hasil pengamatan 8

3 # : fekuensi yang dihaapkan k : banyaknya kelas inteval 13) Membandingkan haga Chi-Kuadat dengan tabel Chi-Kuadat dengan taaf signifikan 5%. 14) Menaik kesimpulan dengan kiteia pengujian, jika χ hitung maka data bedistibusi nomal. χ tabel Bedasakan hasil pehitungan dipeoleh hasil nomalitas data awal sebagai beikut. Tabel 1 Hasil Uji Nomalitas Data Awal Kelas χ hitung χ tabel Kiteia VII A 5, ,07 Nomal VII B 8,496 11,07 Nomal VII C 6,589 11,07 Nomal VII D 9,04 11,07 Nomal VII E 6, ,07 Nomal Dai pehitungan dipeoleh kelompok bedistibusi nomal adalah kelas VII A, VII B, VII C, VII D, dan VII E. Adapun pehitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampian 14. b. Uji Homogenitas Analisis pasyaat selanjutnya adalah uji homogenitas dengan menggunakan uji Batlett. Data yang digunakan adalah kelompok yang bedistibusi nomal. Hipotesis: % & ( ) =( =( * =( + =(, % minimal ada satu vaiansi yang bebeda Rumus yang digunakan yaitu: χ = (ln 10){B (- 1)log Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: PT. Tasito, 00), hlm

4 Dimana B = (Log s ) Σ(n i - 1) dan / = ( )0 ( ) Dengan kiteia pengujian adalah H 0 diteima jika χ hitung χ tabel untuk taaf nyata α = 5% dengan dk = k 1. Data yang digunakan hanya data nilai awal dai kelas yang nomal. Di bawah ini disajikan sumbe data nilai awal. Tabel Hasil Uji Homogenitas Data Awal Sampel n i dk = n i 1 1/dk s i Log s i dk.log s i dk.s i , ,307, , , , ,048, , , ,070 11,445, , , ,056 57,1994 1, , , ,094 83,3143 1,907 65, ,69 Jumlah , ,314 9, , ,6 / = ( )0 ( ) = 11,4 56 B = (Log s ) Σ(n i - 1) = (,017) (185) = 373,145 =103,9979 χ = (ln 10){B- (- 1)log } =,303{373, ,0834} =,303{4,06} = 9,354 Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 5-1 = 4 dipeoleh χ tabel = 9,49. Bedasakan hasil analisis tesebut dipeoleh χ hitung < χ tabel yang beati populasi mempunyai vaians sama (homogen). Pehitungan uji homogenitas data awal tedapat pada lampian 15. Setelah dilakukan uji nomalitas dan homogenitas, maka ditetapkan pengambilan sampel dengan caa andom sampling. Pengambilan sampel 30

5 dilakukan secaa acak tanpa mempehatikan stata yang ada dalam populasi. Dalam penelitian diambil dengan caa undian. Dengan demikian peneliti membei hak yang sama kepada setiap subjek dalam populasi untuk mempeoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. 3 Ketetepan yang diambil untuk sampel adalah bedasakan teoi yang dikemukakan oleh Suhasimi Aikunto bahwa apabila subyeknya kuang dai 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya meupakan penelitian populasi. Tetapi apabila jumlah subyeknya besa, dapat diambil antaa 10-15% atau 0-5% atau lebih. 4 Dalam penelitian yang dilakukan ditetapkan bahwa yang menjadi sampel diambil 0% dai populasi, sehingga sampel bejumlah 38 peseta didik. D. Vaiabel dan Indikato Penelitian 1. Vaiabel Independent (Vaiabel Bebas) Vaiabel independent (vaiabel bebas) dalam penelitian ini adalah kemampuan penalaan (X 1 ) dan kemampuan komunikasi matematika (X ). Bedasakan kajian teoi di depan, indikato kemampuan penalaan (X 1 ) dalam penelitian ini adalah sebagai beikut: a. Mengajukan dugaan. b. Mempekiakan jawaban dan poses solusi. c. Melakukan manipulasi matematika. d. Menaik kesimpulan, menyusun bukti, membei alasan tehadap kebenaan solusi e. Memeiksa kesahihan suatu agumen Bedasakan kajian teoi di depan, indikato kemampuan komunikasi matematiika (X ) dalam penelitian ini adalah sebagai beikut: a. Menjelaskan ide, situasi, dan elasi matematika secaa lisan dan tulisan, dengan benda nyata, gamba, gafik dan aljaba. 3 Suhasimi Aikunto, Posedu Penelitian Suatu Pendekatan Paktik, (Jakata: Rineka Cipta, 006), hlm Suhasimi Aikunto, Posedu Penelitian, hlm

6 b. Menghubungkan benda nyata, gamba, dan diagam kedalam ide-ide matematika. c. Membuat model dai suatu situasi melalui lisan, tulisan, benda-benda konket, gamba, gafik, dan metode-metode aljaba. d. Mengapesiasi nilai-nilai dai suatu notasi matematis temasuk atuanatuannya dalam mengembangkankan idea matematika Menjelaskan dan membuat petanyaan tentang matematika yang telah dipelajai. e. Menyatakan peistiwa sehai-hai dalam bahasa atau simbol matematik.. Vaiabel Dependent (Vaiabel Teikat) Vaiabel dependent dalam penelitian ini adalah kemampuan menyelesaikan soal ceita matei pokok himpunan (Y). Bedasakan kajian teoi di depan, indikato kemampuan menyelesaikan soal ceita (Y) dalam penelitian ini sebagai beikut: a. Menunjukkan pemahaman masalah. b. Menyajikan masalah secaa matematik dalam bebagai bentuk. c. Memilih metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah. d. Membuat dan menafsikan model matematika dai suatu masalah. e. Menyelesaikan masalah. E. Pengumpulan Data Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data a. Metode Wawancaa Metode wawancaa digunakan untuk mempeoleh dan melengkapi data-data sebelum pelaksanaan penelitian, yaitu untuk mendapatkan infomasi tentang jumlah peseta didik dan sejaah bediinya MTs NU Nuul Huda. b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mempeoleh data tentang nama-nama peseta didik yang menjadi populasi penelitian seta nilai 3

7 ujian akhi semeste satu yang dipeoleh peseta didik. Nilai tesebut digunakan untuk mengetahui nomalitas dan homogenitas populasi. c. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mempeoleh data tentang kemampuan penalaan dan komunikasi seta kemampuan menyelesaikan soal ceita peseta didik kelas VII MTs NU Nuul Huda Mangkang Semaang pada matei pokok himpunan. Jenis tes yang digunakan yaitu tes uaian untuk soal kemampuan penalaan, komunikasi matematika, dan menyelesaikan soal ceita. Tes dibuat oleh peneliti yang sebelumnya dilakukan uji coba.. Uji Coba Instumen Penelitian a. Analisis Validitas Untuk mengetahui validitas item soal digunakan umus koelasi poduct moment. Rumus yang digunakan yaitu: 5 xy = Keteangan: N XY ( X )( Y) { N X ( X ) }{ N Y ( Y ) } xy = Koefisien Koelasi X = sko item Y = sko total N = Jumlah peseta didik Setelah dipeoleh haga xy, kemudian dikonsultasikan dengan haga kitik xy dengan ketentuan, apabila haga xy > tabel maka instument tesebut valid. 1) Kemampuan Penalaan Dai hasil pehitungan pada lampian 16 dipeoleh validitas tahap satu pada soal kemampuan penalaan adalah sebagai beikut: hlm Suhasimi Aikunto, Dasa-dasa Evaluasi Pendidikan, (Jakata: Bumi Aksaa, 009), 33

8 Tabel 3 Hasil Analisis Validitas Tahap Satu Soal Kemampuan Penalaan No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Valid 1,, 3, 4, 5, 6, ,8 % Tidak 7, 8, % valid Total 9 100% Kaena buti soal nomo 7 dan 8 tidak valid, maka haus dilakukan uji validitas tahap dua. Bedasakan hasil uji validitas kemampuan penalaan tahap dua pada lampian 16 dipeoleh hasil sebagai beikut: Tabel 4 Hasil Analisis Validitas Tahap Dua Soal Kemampuan Penalaan No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Valid 1,, 3, 4, 5, 6, % Tidak % valid Total 7 100% Contoh pehitungan validitas kemampuan penalaan untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian 19. ) Kemampuan Komunikasi Matematika Dai hasil pehitungan pada lampian 17 dipeoleh validitas tahap satu pada soal kemampuan komunikasi matematika adalah sebagai beikut: Tabel 5 Hasil Analisis Validitas Tahap Satu Soal Kemampuan Komunikasi Matematika No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Valid 1,, 3, 4, 5, 7, ,8 % Tidak valid 6, 9, % Total 9 100% 34

9 Kaena buti soal nomo 6 dan 9 tidak valid, maka haus dilakukan uji validitas tahap dua. Bedasakan hasil uji validitas kemampuan komunikasi matematika tahap dua pada lampian 17 dipeoleh hasil sebagai beikut: Tabel 6 Hasil Analisis Validitas Tahap Dua Soal Kemampuan Komunikasi Matematika No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Valid 1,, 3, 4, 5, 7, % Tidak % valid Total 7 100% Contoh pehitungan validitas kemampuan komunikasi matematika untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian 0. 3) Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita Dai hasil pehitungan pada lampian 18 dipeoleh validitas soal kemampuan menyelesaikan soal ceita sebagai beikut: Tabel 7 Hasil Analisis Validitas Soal Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Valid 1,, 3, 4, 5, % Tidak % valid Total 7 100% Contoh pehitungan validitas untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian 1. Tahap selanjutnya buti soal yang valid dilakukan uji eliabilitas. b. Analisis Reliabilitas Sepeangkat tes dikatakan eliabel apabila tes tesebut dapat membeikan hasil yang tetap. Atinya apabila tes tesebut dikenakan pada sejumlah subjek yang sama pada lain waktu, maka hasilnya akan tetap sama atau elatif sama. Untuk mencai eliabilitas soal bentuk 35

10 uaian digunakan umus alpha. Adapun umus alpha adalah sebagai beikut: - ; =< - 1 =>1 ( (? Keteangan: 11 n = eliabilitas yang dicai = banyaknya item soal ( = jumlah vaians sko tiap-tiap item ( = vaians total 6 Dengan ( = A B Keteangan: x : sko item N : banyaknya subjek pengikut tes 7 Setelah dipeoleh haga 11 kemudian dikonsultasikan dengan tabel. Apabila haga 11 > tabel, maka instumen tesebut eliabel. 1) Kemampuan Penalaan Dai hasil pehitungan pada lampian 16 dipeoleh nilai eliabilitas buti soal kemampuan penalaan 11 = 0,816 dengan taaf signifikan 5% dan n = 30 dipeoleh tabel = 0,361 setelah dikonsultasikan dengan tabel tenyata 11 > tabel. Oleh kaena itu instumen soal dikatakan eliabel. Contoh pehitungan eliabilitas soal kemampuan penalaan untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian. ) Kemampuan Komunikasi Matematika Dai hasil pehitungan pada lampian 17 dipeoleh nilai eliabilitas buti soal kemampuan komunikasi matematika 11 = 6 Suhasimi Aikunto, Dasa-dasa, hlm Suhasimi Aikunto, Dasa-dasa, hlm

11 0,564 dengan taaf signifikan 5% dan n = 30 dipeoleh tabel = 0,361 setelah dikonsultasikan dengan tabel tenyata 11 > tabel. Oleh kaena itu instumen soal dikatakan eliabel. Contoh pehitungan eliabilitas soal kemampuan komunikasi matematika untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian 3. 3) Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita Dai hasil pehitungan pada lampian 18 dipeoleh nilai eliabilitas buti soal kemampuan menyelesaikan soal ceita 11 = 0,707 dengan taaf signifikan 5% dan n = 30 dipeoleh tabel = 0,361 setelah dikonsultasikan dengan tabel tenyata 11 > tabel. Oleh kaena itu instumen soal dikatakan eliabel. Contoh pehitungan eliabilitas soal kemampuan menyelesaikan soal ceita untuk buti soal nomo 1, dapat dilihat pada lampian 4. c. Analisis Tingkat Kesukaan Soal Dalam soal uaian secaa teoitis tidak ada kesalahan yang mutlak, sehingga dejaat kebenaan jawaban tesebut akan bepeingkat sesuai dengan mutu jawaban masing-masing peseta didik. Rumus yang digunakan untuk mencai tingkat kesukaan soal uaian adalah sebagai beikut: 8 C= 0 D.B Keteangan: P = tingkat kesukaan = jumlah sko / F = sko maksimum N = jumlah peseta tes 8 Sumana Suapanata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Intepetasi Hasil Tes, Implementasi Kuikulum 004, (Bandung: Remaja Rosdakaya, 005), hlm

12 Dengan kiteia: 0,00 < P 0,30 (Soal suka) 0,30 < P 0,70 (Soal sedang) 0,70 < P 1,00 (Soal mudah) 9 1) Kemampuan Penalaan Dai hasil pehitungan pada lampian 16 dipeoleh tingkat kesukaan soal kemampuan penalaan sebagai beikut: Tabel 8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaan Soal Kemampuan Penalaan No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Suka 5, 9, % Sedang 1,, 3, 4, 6, 7, ,8 % 3 Mudah % Total % Contoh pehitungan tingkat kesukaan soal kemampuan penalaan untuk buti nomo 1, dapat dilihat pada lampian 5. ) Kemampuan Komunikasi Matematika Dai hasil pehitungan pada lampian 17 dipeoleh tingkat kesukaan soal kemampuan komunikasi matematika sebagai beikut: Tabel 9 Hasil Analisis Tingkat Kesukaan Soal Kemampuan Komunikasi Matematika No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Suka ,1 % Sedang 1, 3, 4, 6, 7, ,7 % 3 Mudah, 5, % Total 9 100% Contoh pehitungan tingkat kesukaan soal kemampuan komunikasi matematika untuk buti nomo 1, dapat dilihat pada lampian 6. 9 Sumana Suapanata, Analisis, hlm

13 3) Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita Sedangkan hasil pehitungan tingkat kesukaan soal kemampuan menyelesaikan soal ceita pada lampian 18 yaitu sebagai beikut: Tabel 10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaan Soal Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Suka % Sedang, 3, 4, 5, ,4 % 3 Mudah 1, 6 8,6 % Total 7 100% Contoh pehitungan tingkat kesukaan soal kemampuan menyelesaikan soal ceita untuk buti soal nomo 1 dapat dilihat pada lampian 7. d. Analisis Daya Pembeda Dalam penelitian ini tes diujicobakan pada peseta didik yang bejumlah kuang dai 100, sehingga temasuk dalam kelompok kecil. Rumus untuk menentukan daya pembeda soal yaitu: G=C ) C Dengan C ) = ) ( H.0 D ) Keteangan: dan C = ( I.0 D ) D = indeks daya pembeda J = Jumlah peseta tes yang menjawab bena pada kelompok atas K= Jumlah peseta tes yang menjawab bena pada kelompok bawah / F = Sko maksimum tiap soal - ) = Jumlah peseta tes kelompok atas - = Jumlah peseta tes kelompok bawah Untuk soal uaian - ) =- = 7% x N, N adalah jumlah peseta tes. Kiteia Daya Pembeda untuk kedua jenis soal adalah sebagai beikut: 39

14 0,00 0,0 kategoi soal jelek 0,0 0,40 kategoi soal cukup 0,40 0,70 kategoi soal Baik 0,70 1,00 kategoi soal baik sekali 10 1) Kemampuan Penalaan Dai hasil pehitungan pada lampian 16 dipeoleh daya pembeda soal kemampuan penalaan sebagai beikut: Tabel 11 Hasil Analisis Daya Pembeda Kemampuan Penalaan No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Jelek 7, 8, % Cukup 1, 5, 6, ,4 % 3 Baik, 3, ,3 % Total 9 100% Contoh pehitungan daya pembeda soal kemampuan penalaan untuk buti soal nomo 1 dapat dilihat pada lampian 8. ) Kemampuan Komunikasi Matematika Dai hasil pehitungan pada lampian 17 dipeoleh daya pembeda soal kemampuan komunikasi matematika sebagai beikut: Tabel 1 Hasil Analisis Daya Pembeda Kemampuan Komunikasi Matematika No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Jelek 6, 9, % Cukup 1,, 3, 4, 5, ,7 % 3 Baik ,1 % Total 9 100% Contoh pehitungan daya pembeda soal kemampuan komunikasi matematika untuk buti soal nomo 1 dapat dilihat pada lampian Sumana Suapanata, Analisis, hlm

15 3) Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita Sedangkan pehitungan daya pembeda kemampuan menyelesaikan soal ceita pada lampian 18 yaitu sebagai beikut: Tabel 13 Hasil Analisis Daya Pembeda Kemampuan Menyelesaikan Soal Ceita No Kiteia No Buti Soal Jumlah Posentase 1 Jelek 3, 4, 6 3 4,8 % Cukup 1, 8,6 % 3 Baik 5, 7 8,6 % Total 7 100% Contoh pehitungan daya pembeda kemampuan menyelesaikan soal ceita untuk buti soal nomo 1 dapat dilihat pada lampian 30. F. Analisis Data Penelitian Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik kuantitatif. Untuk menganalisis data yang telah ada, dipelukan adanya analisis statistik dengan langkah-langkah sebagai beikut. 1. Analisis Pasyaat (Uji Nomalitas) Uji nomalitas dilakukan untuk mengetahui kenomalan data dan untuk menentukan uji selanjutnya apakah menggunakan statistik paametik atau non paametik. Analisis yang digunakan untuk menguji nomalitas data adalah uji chi kuadat sebagai beikut: Hipotesis: H o = Data bedistibusi nomal H a = Data tidak bedistibusi nomal Pengujian hipotesis χ = ( Oi Ei Ei k ) i= 1 Keteangan: χ : haga Chi-Kuadat 41

16 " : fekuensi hasil pengamatan # : fekuensi yang dihaapkan Kiteia yang digunakan H 0 diteima jika χ hitung χ tabel dengan taaf signifikan 5%.. Analisis Uji Hipotesis a. Pesamaan Regesi Sedehana pesamaan egesi linie sedehana, ditentukan dengan umus: 11 LM =N+P Adapun besa nilai a dan b ditentukan dengan umus sebagai beikut: 1 N= ( L)( ) ( )( L) Q ( ) P= Q L ( )( L) Q ( ) b. Kebeatian dan Keliniean Regesi Linie Sedehana Uji keliniean egesi menggunakan umus analisis vaians dengan bantuan tabel beikut: Sumbe Vaiasi Tabel 14 Dafta ANAVA Regesi Linie Sedehana 13 dk JK KT F Total N L L Koefisien (a) Regesi (b a) Sisa 1 1 n- JK (a) JK (b a) JK (S) JK (a) / R =ST(P N) / = ST(/) - S S eg sis 11 Sudjana, Metoda, hlm Sudjana, Metoda, hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Penebit Alfabeta, 007), hlm

17 Tuna Cocok Galat Keteangan: k- n-k JK (TC) JK (G) / W* = ST(XY) Z / [ = ST(\) - Z S S TC G JK(T) = L JK(a) = (]) b = ^] ( ^)( ] ) ^ ( ^) JK(b a) = P{ L ( ^)( ]) } JK(S) = JK(T) - JK(a) - JK(b a) JK(G) = a L (]) b ^ JK(TC) = JK(S) - JK(G) Hipotesis: 1) Uji Kebeatian H 0 : koefisien aah egesi tidak beati (b = 0) H a : koefisien aah egesi beati (b 0) Untuk menguji hipotesis dipakai statistik c= 0 def 0 (F hitung ) gg dibandingkan dengan F tabel untuk taaf kesalahan 5% dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n. Jika F hitung < F tabel maka data bepola linie. 14 ) Uji Linieitas H 0 : egesi linie H a : egesi non-linie Untuk menguji hipotesis dipakai statistik c= 0 hi 0 (F hitung ) j dibandingkan dengan F tabel untuk taaf kesalahan 5% dengan dk 14 Sugiyono, Statistika, hlm

18 pembilang (k-) dan dk penyebut (n-k). Jika F hitung < F tabel maka data bepola linie. 15 c. Koefisien Koelasi pada Regesi Linie Sedehana Koefisien koelasi ini dihitung dengan koelasi poduct-moment menggunakan umus: = iy ( X )( Y ) i i i ( X ) n Y { n X i }{ i ( Yi ) } n X i Kiteia koefisien koelasi adalah sebagai beikut: 16 0,00 ; < 0,0 = sangat endah 0,0 ; < 0,40 = endah 0,40 ; < 0,60 = sedang 0,60 ; < 0,80 = tinggi 0,80 ; < 1,00 = sangat tinggi d. Uji Kebeatian Koefisien Koelasi Besa kecilnya koefisien koelasi dan tingkat keeatan yang sudah dipeoleh tidak memiliki ati apapun sebelum dilakukan pengujian koefisien koelasi. Dengan demikian pengujian koefisien koelasi dilakukan untuk mengetahui beati tidaknya hubungan antaa vaiabelvaiabel yang diteliti hubungannya. Pengujian koefisien koelasi dilakukan dengan langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai beikut: 17 1) Menentukan umusan hipotesis statistik yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu: H 0 : koefisien koelasi tidak signifikan H a : koefisien koelasi signifikan 15 Sugiyono, Statistika, hlm Riduwan, Dasa-Dasa, hlm Sambas Ali Muhidin, Maman Abduahman, Analisis Koelasi, Regesi dan Jalu dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 007), hlm

19 ) Menentukan taaf nyata α = 5% dan dk = n-. 3) Menentukan dan menghitung uji statistik yang digunakan dengan umus: t = n 1 4) Membandingkan nilai t yang dipeoleh tehadap nilai ttabel dengan kiteia: jika nilai t hitung ttabel, maka H 0 ditolak. 5) Membuat kesimpulan. e. Koefisien Deteminasi pada Regesi Linie Sedehana Koefisien deteminasi meupakan koefisien yang menyatakan beapa pesen besanya pengauh vaiabel X tehadap Y. Adapun umus yang digunakan sebagai beikut: 18 KP = x 100% Dengan KP = besanya koefisien penentu (diteminan) = koefisien koelasi f. Pesamaan Regesi Linie Ganda Regesi linie ganda dengan dua peubah X 1 dan X pesamaannya adalah sebagai beikut: 19 Y ˆ = a + a X + a X X 1 = kemampuan penalaan X = kemampuan komunikasi matematika Y = kemampuan menyelesaikan soal ceita Untuk menghitung haga-haga N &,N, dan N dapat menggunakan pesamaan beikut: N & =L N N N = ( )( q ) ( )( q ) ( )( ) ( ) 18 Riduwan, Dasa-Dasa, hlm Sudjana, Metoda, hlm

20 N = ( )( q ) ( )( q ) ( )( ) ( ) g. Uji Kebeatian Regesi Linie Ganda Untuk menguji kebeatian egesi linie ganda digunakan umus: 0 = st uvw/y st uvz /({y ) Dengan x1 i yi + a x i yi + + JK... eg = a1 ak xki yi i dan JK ( Y Y ) ˆ es = i Kemudian nilai F hitung dikonsultasikan dengan F tabel. Jika Fhitung F tabel, maka egesi linie ganda beati. Sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka egesi linie ganda tidak beati. h. Koefisien Koelasi Ganda Koefisien koelasi ganda dicai untuk mengetahui sebeapa besa pengauh kemampuan penalaan dan kemampuan komunikasi matematika secaa besama-sama tehadap kemampuan menyelesaikan soal ceita matei pokok himpunan. Adapun untuk mencai nilai koefisien koelasi ganda ini digunakan umus: 1 R JK eg = yi Dengan x1 i yi + a x i yi + + JK... eg = a1 ak xki yi i. Uji Kebeatian Koefisien Koelasi Ganda c= } /Z (1 } )/(- Z 1) 0 Sudjana, Metoda, hlm Sudjana, Metoda, hlm

21 Dengan k yang menyatakan banyaknya vaiabel bebas dan n = banyaknya sampel. Kemudian nilai F hitung dikonsultasikan dengan F tabel dengan α = 5%. Apabila F hitung > F tabel maka koefisien koelasi ganda beati. j. Koefisien Koelasi Pasial Koefisien koelasi pasial adalah koefisien koelasi antaa sebagian dai sejumlah vaiabel apabila hubungan dengan vaiabel lainnya dianggap tetap. Untuk pesamaan egesi ganda di atas hubungannya dengan koefisien koelasi pasial dapat dinyatakan dengan umus beikut. 3 1) Koefisien koelasi pasial antaa X 1 dan Y, dengan menganggap X tetap. y1. Dengan: = y1 ( 1 )( 1 ) y y. y1 = koefisien koelasi antaa Y dan X 1 = koefisien koelasi antaa Y dan X y 1 = koefisien koelasi antaa X 1 dan X 1 1 ) Koefisien koelasi pasial antaa X dan Y, dengan menganggap X 1 tetap. y.1 = Dengan: y ( 1 )( 1 ) y1 y1. y1 = koefisien koelasi antaa Y dan X 1 = koefisien koelasi antaa Y dan X y 1 = koefisien koelasi antaa X 1 dan X 1 1 Sudjana, Metoda, hlm Sudjana, Metoda, hlm

22 k. Uji Kebeatian Koefisien Koelasi Pasial Untuk mengetahui apakah pengauh pengujian signifikan atau tidak, maka pelu diuji dengan uji signifikansi. Untuk koefisien koelasi pasial menggunakan umus: 4 ~= ; R ; R 1) Uji kebeatian antaa X 1 dan Y, dengan menganggap X tetap. ~= ; (;. ) ) Uji kebeatian antaa X dan Y, dengan menganggap X 1 tetap. ~= ; (;. ) l. Koefisien Deteminasi Untuk menyatakan besa kecilnya sumbangan suatu vaiabel bebas tehadap vaiabel teikat dapat ditentukan dengan umus koefisien deteminan sebagai beikut: 5 Koefisien deteminasi = ; 100% Bedasakan tiga hipotesis yang dibuat, koefisien deteminansi juga dipecah menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Koefisien deteminasi vaiabel X 1 tehadap Y jika X tetap. (;. ) x 100% ) Koefisien deteminasi vaiabel X tehadap Y jika X 1 tetap. (;. ) x 100% 3) Koefisien deteminasi vaiabel X 1 dan vaiabel X tehadap Y. } x 100% 4 Riduwan, Dasa-Dasa, hlm Riduwan, Dasa-Dasa, hlm. 8 48

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6 B AB IV H ASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaan Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejaah Singkat SMK Negei 1 Goontalo SMK Negei 1 Goontalo secaa esmi didiikan tahun 1954 nama SMEA Negei Goontalo status swasta. Kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

Data dan Metode Pengolahan Data

Data dan Metode Pengolahan Data Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA Bentuk pesamaan egesi dengan dua vaiabel indenpenden adalah: Y = a + b X + b X Bentuk pesaman egesi dengan 3 veiabel independen adalah: Y = a + b X + b X + b 3 X

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis 13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III. REGRESI LINIER BERGANDA DUA VARIABEL BEBAS

BAB III. REGRESI LINIER BERGANDA DUA VARIABEL BEBAS BAB III. REGRESI LINIER BERGANDA DUA VARIABEL BEBAS 3. Pendahuluan Dalam egesi linie sedehana telah dipelajai analisis egesi yang tedii atas dua vaiabel. Dalam pembicaaan tesebut di mana analisisnya tedii

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service BAB III OBJEK DAN METODE ENELITIAN 3.1 Objek enelitian enelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengauh sevice convenience dalam bentuk Dive Thu ATM tehadap loyalitas pelanggan. Sedangkan objek

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 34

Lebih terperinci

REGRESI. Imam Gunawan

REGRESI. Imam Gunawan REGRESI Imam Gunawan REGRESI LINIER SEDERHANA (SATU PREDIKTOR / INDEPENDEN) Pesamaan: Ŷ = a + bx Ŷ : Subyek dalam vaiabel dependen yang dipediksi a : Haga Y bila X = 0 (konstan) b : Angka aah / koefisien

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Purwanto mengungkapkan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Peneliti memilih jenis penelitian kuantitatif karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI

ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI ANALISIS KOVARIANS PADA RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN DENGAN DATA HILANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Negei Yogyakata untuk memenuhi sebagian pesyaatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Outlie Outlie meupakan suatu pengamatan yang menyimpang cukup jauh dai pengamatan lainnya sehingga menimbulkan kecuigaan bahwa pengamatan tesebut beasal dai distibusi data yang bebeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci