B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah"

Transkripsi

1 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian yang ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu vaiabel dengan vaiabel lainya Sukmadinata (2011 : 56). Dan pendapat lain dai Noo (2012 : 40) koelasional yaitu studi yang mempelajai hubungan dua vaiabel atau lebih yakni sejauh mana vaiasi dalam satu vaiabel behubungan dengan vaiasi dalam vaiabel lain yaitu hubungan antaa vaiabel X sebagai vaiabel bebas atau Independent Vaiable dan vaiabel Y sebagai vaiabel tegantung/teikat atau Dependent Vaiable ( Aikunto, 2013 : 162) dimana vaiabel X disini yaitu Pengetahuan Jilbab dan Jilbab Gaul sedangkan vaiabel Y disini yaitu Caa bepakaian mahasiswi PAI UMY angkatan 2015 B. Konsep dan Vaiabel Penelitian 1. Penegasan Konsep a. Pengetahuan Jilbab adalah hasil tahu seseoang mengenai segala sesuatu mengenai jilbab, baik itu hukumnya, syaat-sayaatnya dan atuan-atuan yang bekenaan dengan jilbab.

2 42 b. Jilbab Gaul adalah jilbab yang tidak sesuai dengan kiteia Al- Qu an dan As-Sunnah yaitu jilbab yang sudah mengalami pekembangan dalam penggunaannya. Jilbab yang sudah tecampu dengan model-model yang menunjang dalam kehidupan sehai-hai seiing dengan pekembangan jaman. c. Caa bepakaian adalah caa seseoang memilih, mengenakan pakaian untuk menutup tubuh/auat meeka dengan tujuan untuk melindungi dii dan caa meeka untuk melaksanakan kewajiban sesuai tuntunan agama. 2. Vaiable Penelitian Vaiabel yang menjadi acuan dalam penelitian ini itu ada 2 yaitu vaiable bebas atau yang seing disebut Independen dan vaiable teikat atau Depeden: a. Vaiabel Bebas Vaiabel seing disebut sebagai vaiabel stimulus, pedicto, antecedent. Dalam bahasa Indonesia seing disebut sebagai vaiabel bebas. Vaiabel bebas adalah meupakan vaiabel yang mempengauhi atau yang menjadi sebab peubahannya atau timbulnya vaiabel Dependen (teikat) Sugiyono (2016 : 39). Dalam penelitian yang temasuk vaiabel Independen yaitu pengetahuan jilbab sebagai (X 1 ) dan Jilbab gaul sebagai (X 2 ) dan beikut penjelasanya :

3 43 1) Pengetahuan jilbab dengan fokus Bepakaian dalam islam dengan aspek dan indikato : a) Fungsi dan syaat pakaian wanita muslimah : menutup seluuh tubuh keculai wajah dan telapak tangan, bukan befungsi sebagai pehiasan, tebal tidak tipis, longga sehingga tidak menggambakan tubuhnya, tidak dibei pafum atau minyak wangi, tidak menyeupaia pakaian laki-laki, tidak menyeupai pakaian wanita kafi, bukan pakaian untuk mencai populaitas. b) Auat peempuan: seluuh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan c) Batasan auat bagi peempuan : wajah, telapak tangan baik bagian lua maupun dalam tangan dan kaki 2) Jilbab gaul dengan aspek dan indikato : a) Tidak menutup auat secaa sempuna: menutupi tubuh tapi masih nampak bentuknya atau sebagian tubuhnya b) Menaik pehatian kaum laki-laki : jilbab gaul bewana-wani dan dihiasi bebagai macam motif, tanspaan/tipis, ketat, bepafum dan menyeupai wanita-wanita kafi.

4 44 b. Vaibel Teikat Vaiabel seing disebut sebagai vaiable Dependen disebut sebagai vaiabel output, kiteia, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia seing disebut sebagai vaiabel teikat. Vaiabel Teikat meupakan vaiabel yang dipengauhi atau yang menjadi akibat, kaena adanya vaiabel Bebas Sugiyono (2016 : 39). Di dalam penelitian yang temasuk dalam vaiable Dependen yaitu caa bepakaian mahasiswi pogam studi Pendidikan Agama Islam UMY angkatan tahun 2015 (Y): 1) Caa bepakaian dengan aspek dan indikato : a) Adab bepakaian:membaca doa, Memulai dengan anggota kanan, Tidak belebih-lebihan, Tidak sombong, Tidak bedandan dengan dandanan jahiliah, Tidak menyeupai pakaian laki-laki atau peempuan, Tidak menyeupai pakaian pendeta, Tidak memakai sepatu sambil bedii atau sepatu sebelah. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluuhan objek penelitian yang tedii dai manusia,benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai

5 45 tes, atau peistiwa-peistiwa sebagai sumbe data yang memiliki kaakteistik tetentu di dalam suatu penelitian Hadai Nawawi (1983 : 141) dalam Magono (2004 : 118). Sedangkan menuut sugiyono (2016 : 80) Populasi adalah wilayah genealisasi yang tedii atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kaakteistik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajai dan kemudian ditaik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian tedii dai seluuh mahasiswi Pogam studi Pendidikan Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Yogyakata angkatan Tahun 2015 yang bejumlah 88 mahasiswi yang tedii dai 4 kelas yaitu a,b,c dan d. Untuk lebih detailnya dapat dilihat ditabel bawah : Tabel. 1 Jumlah Populasi PAI angkatan 2015 Tahun Angkatan Juusan Jumlah Mahasiswi 2015 PAI Sampel Sampel adalah bagian dai jumlah dan kaakteistik yang dimiliki oleh populasi tesebut Sugiyono (2016 : 81). Menuut Magono (2004 : 121) Sampel adalah sebagian dai populasi, sebagai contoh (Monste) yang diambil dengan menggunakan caa-caa tetentu. Dalam penelitian peneliti mengambil seluuh esponden yang bejumlah 88 mahasiswi Pogam Studi Pendidikan Agama Islam UMY angkatan tahun 2015 untuk dijadikan sampel. Adapun langkah yang digunakan untuk pengambilan jumlah sampel dai

6 46 populasi yang ada peneliti menggunakan teknik sampling Aikunto (1998: 120) sebagai beikut: Teknik sampling adalah pengambilan sampel, poses pengambilan sampel bedasakan pendapat suhasimi Aikunto, bahwa apabila subjek kuang dai 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya meupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besa bisa diambil anta 10-15% atau 20-25% atau lebih. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel kuota atau quota sample dimana dalam pengambilan sampel tidak mendasakan dii pada stata atau daeah tetapi mendasakan dii pada jumlah yang sudah ditentukan Aikunto ( 2013 : 184) dan sesuai penjelasan di atas peneliti menggunakan semua jumlah dai populasi yang ada yaitu 88 mahasiswi untuk dijadikan sampel kaena jumlah subjeknya kuang dai 100 oang. Tabel. 2 Jumlah sampel PAI angkatan 2015 Tahun Angkatan Juusan Kelas Jumlah Mahasiswi A 22 B PAI C 14 D 20 E 17 TOTAL 88

7 47 D. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Yogyakata, Jalan Lingka Selatan Tamantito, Kasihan, Bantul, Yogyakata Telp Fax E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian penulis menggunakan bebeapa metode pengumpulan data yaitu : 1. Angket (kuesione) Angket atau koesione meupakan alat pengumpulan data yang beupa seangkaian dafta petanyaan untuk dijawab esponden Wijaya (2008: 59). Metode angket dalam penelitian digunakan untuk mendapat data tentang pengetahuan jilbab dan jilbab gaul dengan caa bepakaian mahasiswi Pogam studi Pendidikan Agama Islam angkatan Tahun Bebeapa instumen petanyaanya didapatkan dai kuesione skipsi mahasiswa Univesitas Negei Yogyakata Fakultas Ilmu Sosial. Adapun kisi-kisi angket yang tedii dai 3 vaiabel yaitu pegetahuan jilbab, jilbab gaul dan caa bepakaian mahasiswi Pendidikan Agama Islam angkatan tahun 2015 sebagai beikut :

8 48 Tabel. 3 Angket Penelitian No. Vaiabel Aspek Indikato Nomo Item Soal Jumlah Fav Unfav 1. Pengetahuan Fungsi dan a. Menutup 1, 3, 5, 2, 4 8 Jilbab syaat seluuh tubuh 6, 7, 8 pakaian kecuali wanita muslimah wajah telapak tangan dan b. Bukan befungsi sebagai pehiasan c. Tebal dan tidak tipis 12, 13, 14 11, 15 5 d. Longga sehingga tidak menggamba kan tubuhnya 16, 19 17, 18, 20 5

9 49 No. Vaiabel Aspek Indikato Nomo Item Soal Jumlah Fav Unfav e. Tidak dibei pafum atau minyak wangi f. Tidak 24 23, 25 3 menyeupai pakaian lakilaki g. Tidak menyeupai pakaian wanita kafi h. Bukan 29, 31 28, 30 4 pakaian untuk mencai populaitas Auat a. Seluuh 32,

10 50 No. Vaiabel Aspek Indikato Nomo Item Soal Jumlah Fav Unfav peempuan tubuh kecuali wajah dan telapak tangan Batasan auat peempuan a. Wajah dan telapak tangan baik 35, bagan lua maupun dalam tangan dan kaki 2. Jilbab Gaul Tidak menutup auat secaa sempuna a. Menutup tubuh tapi masih nampak bentuknya atau sebagian 1, 2, 4 3, 5, 6 6

11 51 No. Vaiabel Aspek Indikato Nomo Item Soal Jumlah Fav Unfav tubuhnya Menaik a. Jilbab gaul 7 8, 9, 6 pehatian wana-wani 10, 11, kaum dan dihiasi 12 laki-laki motif b. Tanspaan 13, 15, 14, 18, 9 atau tipis 16, 17 19, 20, 21 c. Ketat 22 23, 24, 4 25 d. Bepafum 26 27, 28 3 e. Menyeupai pakaian wanitawanita kafi 3. Caa Adab a. Membaca Bepakaian bepakaian doa Mahasiswi b. Memulai 3 4 2

12 52 No. Vaiabel Aspek Indikato Nomo Item Soal Jumlah Fav Unfav PAI dengan anggota kanan c. Tidak 5,7,9 6,8 5 belebihlebihan d. Tidak sombong e. Tidaak bedandan dengan dandanan jahiliah 12, 13, 15, 17 14, 16 6 f. Tidak menyeuapi 20, 21, 22, 23 18, 19 6 pakian lakilaki atau peempuan

13 53 No. Vaiabel Aspek Indikato Nomo Item Soal Jumlah Fav Unfav g. Tidak 26 24, 25 3 menyeupai pakaian pendeta h. Tidak 28, 30 27, 29 4 memakai sepatu sambil bedii atau sepatu sebelah TOTAL BUTIR SOAL Obsevasi atau Pengamatan Obsevasi adalah metode pengumpulan data secaa sistematis melalui pengamatan dan pencatatan tehadap fenomena yang diteliti Wijaya (2008: 60).Menuut Magono (2004 : 158) Obsevasi diatikan sebagai pengamatan dan pencatatan secaa sistematik tehadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

14 54 Dalam penelitian penulis menggunakan metode obsevasi langsung yaitu pengamatan dan pencatatan yang dilakukan tehadap objek di tempat tejadi atau belangsung, peistiwa, sehingga obsevasi beada besama objek yang diselidiki yaitu di Fakultas Agama Islam dengan fokus caa bepakaian paa mahasiswipogam Studi Pendidikan Agama Islam angkatan tahun Dokumentasi Dokumentasi beasal dai kata dokumen, yang atinya baang-baang (bukti) tetulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tetulis sepeti buu-buku, majalah, dokumen, peatuanpeatuan, notulen apat, catatan haian dsb Aikunto (2013: 201). Dengan menggunakan metode dokumentasi peneliti akan mencai dokumen dokumen yang besangkutan sepeti: a. Gambaan umum Sejaah Fakultas Agama Islam b. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Agama Islam, Univesitas Muhammadiyah Yogyakata. c. Gambaan umum sejaah Juusan Pogam Studi Pendidikan Agama Islam

15 55 d. Visi, Misi, Tujuan dan status Juusan Pogam Studi Pendidikan Agama Islam, Univesitas Muhammadiyah Yogyakata. e. Stuktu Kepemimpinan Fakultas Agama Islam, Univesitas Muhammadiyah Yogyakata Peiode tahun f. Dafta Dosen dan kayawan di Podi Pendidikan Agama Islam, Univesitas Muhammadiyah Yogyakata g. Alamat dan lokasi Univesitas Muhammadiyah Yogyakata F. Instumen Penelitian Menuut Aikunto (2013 : 203) Instumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data aga pekejaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam ati lebih cemat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Sedangkan menuut Sugiyono (2016 : 102) Instumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan menguku fenomena alam maupun sosial yang diamati secaa spesifik semua fenomena disebut vaiable penelitian. Adapun langkahlangakahnya yaitu sebagai beikut : a. Meumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket. b. Meumuskan definsi vaiabel opeasional dai setiap vaiabel yang lengkap.

16 56 c. Menentukan indikato-indikato vaiabel. d. Membuat kisi-kisi angket dai setiap vaiabel. e. Meumuskan petanyaan-petanyaan atas kisi-kisi yang dibuat Kisi- kisi yang tedapat dalam angket tesebut meupakan pengembangan dai setiap vaiable yaitu.pengetahuan jilbab (X 1 ), Jilbab Gaul (X 2 ) dan caa bepakaian mahasiswi PAI angkatan 2015 sebagai (Y). Tujuan dai penelitian ialah untuk mengetahui pengauh antaa pengetahuan jilbab dan jilbab gaul tehadap caa bepakaian mahasiswi pogam studi Pendidikan Agama Islam angakatan tahun Dai 3 vaiabel yaitu pengetahuan jilbab, jilbab gaul dan caa bepakaian mahasiswi PAI angkatan tahun 2015, untuk mendapatkan infomasi tesebut peneliti menyebakan dafta petanyaan beupa angket/kuesione yang totalnya 97 item petanyaan yang akan diisi oleh esponden. Petanyaan tesebut tebagi menjadi 3 vaiabel yang tedii dai vaiabel independen (X) dan vaiabel dependen (Y), untuk vaiabel independen yaitu pengetahuan jilbab (X 1 ) dai aspek fungsi dan syaat pakaian wanita muslimah tedii dai 31 petanyaan, aspek auat peempuan tedii dai 3 petanyaan, dan aspek batasan auat peempuan tedii dai 3 petanyaan, sedangkan untuk jilbab gaul (X 2 ) dai aspek tidak menutup auat secaa sempuna tedii dai 6 petanyaan dan dai aspek menaik pehatian kaum laki-laki tedii dai

17 57 24 petanyaan dan untuk caa bepakaian mahasiswi PAI angkatan tahun 2015 (Y) dai aspek adab bepakaian tedii dai 30 petanyaan. Responden yang digunakan oleh peneliti sebagai sampel yaitu 35 mahasiswi dai total keseluuhan mahasiswi Pogam Studi Pendidikan Agama Islam angkatan tahun 2015 sebanyak 88 mahasiswi. Didalam angket/kuesione tesebut tedapat 4 kategoi jawaban di setiap petanyaan dalam instumen sepeti sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) dan masing-masing jawaban memiliki sko yang bebeda, untuk petanyaan fav dibeikan sko sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1), sedangkan untuk petanyaan unfav dibeikan sko untuk sangat setuju (1), setuju (2), tidak setuju (3) dan sangat tidak setuju (4). G. Validitas dan Reabilitas a. Uji Validitas Instumen Aikunto (2013 : ) Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu instument. Suatu instument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instument yang kuang valid beati memiliki validitas endah. Sedangkan menuut Sugiyono (2004 : 137) sebagaimana dikutip Nazauddin dan Basuki ( 2015 :71) Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat uku yang digunakan. Instumen dikatakan valid beati menunjukan alat uku

18 58 yang dipegunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk menguku apa yang sehausnya diuku. Sebagaimana teoi diatas sebuah instument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dai vaiable yang diteliti secaa tepat. Tinggi endahnya validitas instument menunjukan sejauh mana data yang tekumpul tidak menyimpang dai gambaan tentang validitas yang dimaksud. Pengujian instumen dalam penelitian menggunakan pendekatan koelasi item-total dikoeksi (coected item-total coelation) dengan bantuan SPSS 15.0 Dalam pengujian validitas diuji cobakan pada 35 mahasiswi PAI angkatan tahun 2015 dengan begitu koefisien validitas mmal yang dipakai dalam penelitian adalah 0,344 untuk taaf signifikansi 5% dan 0,442 untuk taaf signifikansi 1% bedasakan tabel koefisien posedu moment (Aikunto, 2013 : 402). Pada uji validitas untuk vaiabel yang tidak valid tidak digunakan dalam analisis selanjutnya. Adapun ketentuan valid atau tidak valid suatu item petanyaan adalah sebagai beikut : Apabila hitung > tabel : instumen dinyatakan valid, Apabila hitung < tabel : instumen dinyatakan tidak valid. Beikut adalah hasil dai uji validitas dai setiap vaiabel : 1) Uji Validitas angket pengetahuan jilbab Uji validitas pada angket pengetahuan jilbab akan dilaksanakan pada 37 buti item soal dengan ketentuan hitung > tabel sebesa

19 59 0,344 maka dinyatakan valid dan hitung < tabel dinyatakan tidakvalid. Beikut adalah hasil uji validitas pada angket pengetahuan jilbab : Item item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 hitung 0,000 0,080 0,491 0, ,570 0,623 0,131 0,304-0,052 0,281 0,335 0,760 0,664 0,500 0,627 0,673 0,627 0,641 Tabel. 4 Hasil Uji Validitas pada Angket Vaiabel X 1 table Keteangan Item 0,344 Tidak Valid item20 0,344 Tidak Valid item21 item22 item23 item24 item25 item26 0,344 Tidak Valid item27 0,344 Tidak Valid item28 0,344 Tidak Valid item29 0,344 Tidak Valid item30 0,344 Tidak Valid item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 hitung 0,642 0,408 0,441 0,595 0,552 0,648 0,709 0,302 0,473 0,733 0,531-0,099 0,653 0,622 0,562 0,693 0,418 0,510 tabel Keteangan 0,344 Tidak Valid 0,344 Tidak Valid

20 60 Bedasakan tabel 4 diatas maka dapat dilihat tedapat bebeapa item soal yang tidak valid, hal dikaenakan ada bebeapa buti item soal yang hitung < tabel yaitu sebesa 0,344, soal-soal tesebut tedapat pada nomo 1, 2, 8, 9, 10, 11, 12, 27 dan 31 yang totalnya ada 9 buti item soal yang tidak valid sedangkan sisanya dinyatakan valid. Untuk buti item soal yang dinyatakan tidak valid akan dihilangkan atau tidak akan digunakan dalam pengumpulan data. Sedangkan untuk buti item soal yang dinyatakan valid akan diuji telebih dahulu eliabilitasnya sebelum digunakan untuk pengumpulan data. 2) Validitas angket jilbab gaul Uji validitas pada angket jilbab gaul akan dilaksanakan pada 30 buti item soal dengan ketentuan hitung > tabel sebesa 0,344 maka dinyatakan valid dan hitung < tabel dinyatakan tidak valid. Beikut adalah hasil uji validitas pada angket jilbab gaul : Tabel. 5 Item item1 item2 item3 item4 item5 hitung 0,629 0,639 0,445 0,729 0,393 Hasil Uji Validitas pada Angket Vaiabel X 2 table 0,344 Keteangan Valid Item item16 item17 item18 item19 item20 hitung 0,755 0,620 0,637 0,759 0,467 tabel Keteangan

21 61 Item hitung table Keteangan Item hitung tabel Keteangan item6 0,037 0,344 Tidak Valid item21 0,555 item7 0,399 item22 0,671 item8 0,513 item23 0,379 item9 0,388 item24 0,578 item10 0,431 item25 0,665 item11 0,123 0,344 Tidak Valid item26 0,371 item12 0,658 item27 0,380 item13 0,577 item28 0,420 item14 0,735 item29 0,482 item15-0,175 0,344 Tidak Valid item30 0,494 Bedasakan tabel diatas maka dapat dilihat tedapat bebeapa item soal yang tidak valid, hal dikaenakan ada bebeapa buti item soal yang hitung < tabel yaitu sebesa 0,344, soal-soal tesebut tedapat pada nomo 6, 11 dan 15 yang totalnya ada 3 buti item soal yang tidak valid sedangkan sisanya dinyatakan valid. Untuk buti item soal yang dinyatakan tidak valid akan dihilangkan atau tidak akan digunakan dalam pengumpulan data. Sedangkan untuk buti item soal yang dinyatakan valid akan diuji telebih dahulu eliabilitasnya sebelum digunakan untuk pengumpulan data. 3) Validitas angket caa bepakaian mahasiswi PAI Uji validitas pada caa bepakaian mahasiswi PAI akan dilaksanakan pada 30 buti item soal dengan ketentuan hitung >

22 62 tabel sebesa 0,344 maka dinyatakan valid dan hitung < tabel dinyatakan tidak valid. Beikut adalah hasil uji validitas pada Item item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 hitung 0,590 0,708 0,595 0,452 0,407 0,485-0, ,493 0,578 0,456 0,441 0,549 0,552 0,506 angket caa bepakaian mahsiswi PAI : Tabel. 6 Hasil Uji Validitas pada Angket Vaiabel Y tabel 0,344 Keteangan Valid Item item16 item17 item18 item19 item20 item21 0,344 Tidak Valid item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 hitung 0,368 0,328 0,624 0,412 0,368 0,444 0,332 0,203 0,166 0,153 0,621 0,402 0,717 0,589 0,457 tabel Keteangan 0,344 Tidak Valid 0,344 Tidak Valid 0,344 Tidak Valid 0,344 Tidak Valid 0,344 Tidak Valid Bedasakan tabel diatas maka dapat dilihat tedapat bebeapa item soal yang tidak valid, hal dikaenakan ada bebeapa buti item

23 63 soal yang hitung < tabel yaitu sebesa 0,344, soal-soal tesebut tedapat pada nomo 7, 17, 22, 23, 24 dan 25 yang totalnya ada 6 buti item soal yang tidak valid sedangkan sisanya dinyatakan valid. Untuk buti item soal yang dinyatakan tidak valid akan dihilangkan atau tidak akan digunakan dalam pengumpulan data. Sedangkan untuk buti item soal yang dinyatakan valid akan diuji telebih dahulu eliabilitasnya sebelum digunakan untuk pengumpulan data. b. Uji Realibilitas Instumen Realibilitas menunjuk pada suatu pengetian bahwa sesuatu instument cukup dapat dipecaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data kaena instument tesebut sudah baik Aikunto (2013 : 221). Suatu instument dikatakan mantap apabila dalam mengku sesuatu beulangkali dengan syaat bahwa kondisi saat pengukuan tidak beubah, istumen tesebut membeikan hasil yang sama. Di dalam pengetian mantap, ealibilitas mengandung makna juga dapat diandalkan Fed N Kelinge (1973) dalam Magono (2004 : 181) Dalam penelitan instumen akan diuji ealibilitasnya dengan menggunakan umus Alpha Conbach. Sugiyono (2007 : 137) sebagaimana dikutip Nazauddin dan Basuki ( 2015 :71) mengatakan bahwa Jika nilai koefisien eliabilitas di atas 0,7 maka dikatakan (cukup baik) dan jika nilai koefisienya di atas 0,8 maka

24 64 dikatakan (baik). Dalam penelitian uji ealibilitas instumenya dibantu menggunakan pogam SPSS 15.0, adapun umus Alphanya sebagai beikut : 11 = ( ) ( ) Keteangan : 11 k = ealibilitas instument = banyaknya buti petanyaan atau banyaknya soal = jumlah vaians buti = vaians total 1) Uji ealibilitas angket Pengetahuan Jilbab Setelah instumen diuji validitasnya maka dipeoleh 30 buti item soal yang valid dai 37 buti soal dan selanjutnya buti soal tesebut diuji ealibilitasnya menggunakan umus Alpha jika nilai koefisienya > 0,7 maka dinyatakan eliabel. Tabel. 7 Reliability Pengetahuan Jilbab Conbach's Alpha N of Items, Dai hasil pehitungan tesebut menggunakan SPSS 15.0 maka dipeoleh nilai Alpha sebesa 0,915 yang atinya nilai koefisienya > 0,7, sehingga 30 buti soal tesebut selain dinyatakan valid juga dapat dinyatakan eliabel atau buti soal

25 65 pada instumen angket pengetahuan jilbab dapat dipecaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. 2) Uji ealibilitas angket Jilbab Gaul Setelah instumen diuji validitasnya maka dipeoleh 25 buti item soal yang valid dai 30 buti soal dan selanjutnya buti soal tesebut diuji eliabilitasnya menggunakan umus Alpha jika nilai koefisienya > 0,7 maka dinyatakan eliabel. Tabel. 8 Reliability Jilbab Gaul Conbach's Alpha N of Items, Dai hasil pehitungan tesebut menggunakan SPSS 15.0 maka dipeoleh nilai Alpha sebesa 0,898 yang atinya nilai koefisienya > 0,7, sehingga 25 buti soal tesebut selain dinyatakan valid juga dapat dinyatakan eliabel atau buti soal pada instumen angket jilbab gaul dapat dipecaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. 3) Uji ealibilitas angket caa bepakaian mahasiswi PAI Setelah instumen diuji validitasnya maka dipeoleh 24 buti item soal yang valid dai 30 buti soal dan selanjutnya buti soal tesebut di uji eliabilitasnya menggunakan umus Alpha jika nilai koefisienya > 0,7 maka dinyatakan eliabel.

26 66 Tabel. 9 Reliability Caa Bepakaian Mahasiswi PAI angkatan 2015 Conbach's Alpha N of Items, Dai hasil pehitungan tesebut menggunakan SPSS 15.0 maka dipeoleh nilai Alpha sebesa 0,874 yang atinya nilai koefisienya > 0,7, sehingga 24 buti soal tesebut selain dinyatakan valid juga dapat dinyatakan eliabel atau buti soal pada instumen angket caa bepakaian mahasiswi PAI dapat dipecaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. H. Teknik Analisis Data beikut : Data Kuntitatif dianalisis dengan menggunakan umusan sebagai a. Statistik Deskiptif untuk menganalisis umusan masalah nomo 1-3. Dengan umus sebagai beikut : Keteangan: P = P = Hasil atau angka pesentase. F = Fekuensi altenatif jawaban angket. N = Jumlah esponden atau banyaknya individu. 100% = Bilangan konstanta.(sudijono, 2003 : 40)

27 67 b. Untuk umusan masalah nomo 4 dan 5 peneliti menganalisisnya dengan menggunakan umus Poduct moment yaitu sebagai beikut : Keteangan : xy = ( ) ( ) * ( )+ * ( )+ xy N y x xy = Angka indeks koelasai poduct moment = Jumlah esponden = Jumlah sko Y = Jumlah sko X = Jumlah hasil pekalian antaa X dan Y c. Untuk umusan masalah nomo 6 peneliti menganalisisnya dengan menggunakan umus Regesi Ganda, yaitu sebagai beikut : 1) Menemukan pesamaan gais le sedehana : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X b n X n + e Keteangan : Y a : Vaiabel dependen : Sebuah konstanta X1 : Vaiabel dependen 1 b1 X2 b2 Xn : Koefisien dai X1 : Vaiabel Independen kedua : Koefisien dai X2 : vaiabel Independen ke n

28 68 bn : Koefisiensi dai Xn 2) Untuk mencai pesamaan gais egesi dapat digunakan bebagai pendekatan (umus), sebagai beikut : Y =a. n + b1. X1 + b2. X2 X1Y = a. X1 +b1. X1² + b2. X 1X2 X2Y = a. X2 + b1. X1X 2+ b2. X2²

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service BAB III OBJEK DAN METODE ENELITIAN 3.1 Objek enelitian enelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengauh sevice convenience dalam bentuk Dive Thu ATM tehadap loyalitas pelanggan. Sedangkan objek

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU

ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU Mula Syahputa Pendidikan Ekonomi, FKIP Univesitas Riau ABSTRACT

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

Data dan Metode Pengolahan Data

Data dan Metode Pengolahan Data Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan

Lebih terperinci

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6 B AB IV H ASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaan Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejaah Singkat SMK Negei 1 Goontalo SMK Negei 1 Goontalo secaa esmi didiikan tahun 1954 nama SMEA Negei Goontalo status swasta. Kemudian

Lebih terperinci

ANGKET KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN GERBONG KERETA API KHUSUS WANITA. Perkenalkan nama saya Vany Widya. Saya mahasiswa Psikologi BiNus

ANGKET KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN GERBONG KERETA API KHUSUS WANITA. Perkenalkan nama saya Vany Widya. Saya mahasiswa Psikologi BiNus Lampian 1: Kuesione ANGKET KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN GERBONG KERETA API KHUSUS WANITA Ibu/saudai yang tehomat, Pekenalkan nama saya Vany Widya. Saya mahasiswa Psikologi BiNus Univesity Jakata.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis 13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2 IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA Beta Noanita 1, Nudin Bahtia 2 1,2 Pogam Studi Teknik Infomatika FMIPA UNDIP 1 betta@undip.ac.id,

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang) KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng ) MAHMUDI Email: mahmudi@yahoo.com CHAIRUL AMRIYAH Email: chaiulamiyah@adenintan.ac.id JURUSAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Jounal of Guidance and Counseling: Theoy and Application http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG SISOAL DENGAN KECENDERUNGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif. Sebab, penelitian ini menekankan pada fenomenafenomena

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif. Sebab, penelitian ini menekankan pada fenomenafenomena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Sebab, penelitian ini menekankan pada fenomenafenomena objektif yang dikaji

Lebih terperinci

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA) EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syaiah DI JAWA) Enny Aiyani Podi Teknik Industi FTI-UPNV Jawa Timu ABSTRAK Pemasalahan dalam penelitian ini bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2009:56).

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2009:56). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian 1. Jenis penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menjelaskan pengaruh antar

Lebih terperinci

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP. Sri Subanti Jurusan Matematika F.MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol. 6. No., 0 6, Apil 003, ISSN : 40-858 ESTIMASI VARIANSI PADA PENARIKAN SAMPEL DUA TAHAP UNTUK DATA TIDAK LENGKAP Si Subanti Juusan Matematika F.MIPA Univesitas Sebelas Maet Suakata. Abstact Rasio estimation

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 011 s/d 013 TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci