BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Sukarno Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 perpusakaan.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Indonesia dengan periode ahun 984 sampai dengan ahun 0. Peneliian ini memfokuskan pada fakor-fakor yang mempengaruhi perumbuhan ekonomi di Indonesia dianaranya penerimaan pajak, inflasi, pengangguran dan pendidikan. B. Jenis dan Sumber Daa Jenis daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah daa sekunder yang diperoleh dari Badan Pusa Saisik Indonesia sera sumber lain yang erkai dengan peneliian ini. Daa yang dipergunakan secara rinci adalah sebagai beriku :. Perumbuhan Ekonomi : menggunakan daa jumlah Produk Domesik Bruo Indonesia, dinyaakan dalam sauan milyar rupiah.. Variabel Penerimaan Pajak : menggunakan daa jumlah penerimaan pajak di Indonesia, dinyaakan dalam sauan milyar rupiah.. Variabel Inflasi : menggunakan daa ingka inflasi di Indonesia, dinyaakan dalam persen (%. 4. Variabel Pengangguran : menggunakan jumlah pengangguran di Indonesia, dinyaakan dalam jua orang. commi o user 5
2 perpusakaan.uns.ac.id 5 5. Variabel Tingka Pendidikan: menggunakan daa persenase jumlah penduduk usia 5 ahun keaas yang ama SMA dan Perguruan Tinggi di Indonesia, dinyaakan dalam sauan persen (%. Daa yang digunakan adalah daa sekunder selama periode ahun 984 s/d 0. Sumber daa yang digunakan :. Saisik Indonesia ahun 984 s/d 0 BPS. PDRB Indonesia 984 s/d 0;. Angkaan Kerja Indonesia ahun 984 s/d 0; 4. Beria Resmi Saisik Indonesia, berbagai edisi erbian; C. Spesifikasi Model Peneliian Model yang dipakai dalam peneliian adalah model Error Correcion Model (ECM dengan spesifikasi model jangka panjang: log( PDB 0 INF log( UEMP log( TA 4 EDUC u di mana: PDB = Produk Domesik Bruo INF = Inflasi UEMP = Tingka Pengangguran Terbuka TA = Penerimaan Pajak Pemerinah EDUC = Tingka Pendidikan 0 = Konsana 4 = Pengaruh jangka panjang variabel independen u = Error Term log = Operaor logarima naural (basis e commi o user
3 perpusakaan.uns.ac.id 5 Model jangka pendek sandarnya: log( PDB 5 INF [log( PDB log( TA log( UEMP 4 0 EDUC INF ] log( TA 4 log( UEMP EDUC di mana: 4 = Pengaruh jangka pendek variabel independen 5 = Koefisien penyesuaian kesalahan ( 0 5 = Operaor pembedaan (differencing Parameerisasi persamaan jangka pendek sandar akan menghasilkan persamaan esimaor jangka pendek: log( PDB di mana: INF ECT INF 6 log( UEMP log( UEMP 7 log( TA log( TA 8 4 EDUC EDUC ECT = INF - + log(uemp - +log(ta - + INF - log(pdb - 0 = 5 0 = ; = ; = ; 4 = 4 5 = - 5 ( - ; 6 = - 5 ( - ; 7 = - 4 ( - ; 8 = - 5 ( = 5 (parameer penyesuaian =Error Term D. Definisi Operasional Variabel Beberapa definisi operasional variabel dalam peneliian ini memiliki baasan sebagai beriku : a. Perumbuhan ekonomi adalah perubahan relaif nilai riil Produk Domesik Bruo (PDB di Indonesia.Produk Domesik Bruo commi o user
4 perpusakaan.uns.ac.id 54 adalah keseluruhan nilai ambah barang dan jasa oleh berbagai sekor ekonomi di suau daerah dalam waku erenu (Rupiah/ahun. Daa PDB dikeluarkan oleh BPS dan dinyaakan dalam sauan milyar rupiah. b. Penerimaan Pajak adalah realisasi penerimaan pajak sebagai bagian dari Pendapaan Asli Daerah (PAD di Indonesia, dinyaakan dalam sauan rupiah c. Inflasi adalah kecenderungan meningkanya ingka harga secara umum erus menerus sepanjang waku di Indonesia, dinyaakan dalam sauan persen (% d. Pengangguran adalah penduduk usia 5 ahun keaas yang idak bekerja dan mencari pekerjaan di Indonesia, dinyaakan dalam sauan persen (% e. Pendidikan adalah persenase jumlah penduduk usia 5 ahun keaas yang ama SMA dan Perguruan Tinggi di Indonesia, dinyaakan dalam sauan persen (%. E. Meode Analisis Daa Meode analisis daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah model daa runun waku (ime series. Daa runu waku merupakan daa yang diperoleh dari berbagai ahun dimana daa yang digunakan dalam peneliian ini dari ahun Peneliian ini merupakan peneliian kuaniaif menggunakan meodologi ekonomerika. Dalam meodologi ini, ala analisis yang dipakai adalah analisis regresi, yakni commi o user
5 perpusakaan.uns.ac.id 55 suau ala analisis saisik yang didesain unuk mengukur arah dan besarnya pengaruh sau aau lebih variabel (variable independen, erhadap sau aau lebih variabel lain (variable dependen.. Regresi Lancung Regresi adalah sebuah meode saisik unuk mempelajari pengaruh dan besarnya pengaruh dari sau aau lebih variabel, yang disebu sebagai variabel independen erhadap sau aau lebih variabel lainnya, yang disebu sebagai variabel dependen (Kerlinger, 999:57. Di Indonesia pembahasan mengenai "Regresi Lancung" mencua eruama dipelopori Insukindro (99la. Penyebab uama erjadinya regresi lancung adalah keidaksasioneran daa pada variabel ime series yang dielii, anpa diserai adanya koinegrasi aau kesamaan deraja inegrasi anar variabel ersebu (Thomas,997:bab -5. Regresi lancung erjadi dengan indikasi R yang inggi, koefisien-koefisien regresi memiliki signifikansi inggi, eapi nilai saisik Durbin Wason rendah (Thomas, 997:77-8. Regresi lancung dalam isilah Thomas (997:77 adalah idak auenik dan idak memiliki ari (meaningless. Insukindro (99la menyaakan bahwa masalah regresi lancung bisa diaasi melalui seidaknya dua cara:. Memasukkan lebih banyak variabel kelambanan (lag baik variabel gayu aau variabel ak gayu aau dengan kaa lain kia commi o user
6 perpusakaan.uns.ac.id 56 membenuk suau model dinamik. Langkah ini dilakukan eruama bila kia mengabaikan uji sasionerias aau bila daa idak sasioner.. Dengan melakukan uji sasionerias dan uji koinegrasi. Apabila daa dua variabel ernyaa idak sasioner eapi berkoinegrasi (memiliki deraja inegrasi yang sama, misalnya I(, maka regresi anar kedua variabel ersebu idak lancung. Pada kasus ini kia idak akan kehilangan informasi jangka panjang yang berharga, yang juga akan diperoleh jika kia melakukan regresi pada pembedaan perama dari kedua variabel (Gujarai, 00:76. Model ECM (Error Correcion Model dapa dilakukan dengan cara perama maupun cara kedua, yang efekif unuk menghindari masalah regresi langcung. Cara kedua dipakai apabila dalam memformulasikan dan mengesimasi model ECM digunakan langkah dua ahap Engle-Granger (Thomas, 997:4-; Gujarai, 00:78-9; Insukindro, 99b. Pada peneliian ini idak digunakan meode langkah dua ahap Engle-Granger eapi digunakan cara perama yaiu ECM baku.. Error Correcion Model (Model Koreksi Kesalahan Awal dari dikembangkannya Model Koreksi Kesalahan unuk sudi empirik di bidang ekonomi dimulai oleh Prof Dennis Sargan dengan arikelnya berjudul "Wages and Prices in he Unied commi o user
7 perpusakaan.uns.ac.id 57 Kingdom: A Sudy in Economeric Mehodology". Model Koreksi Kesalahan menjadi sanga populer karena pengembangan yang dilakukan oleh para bekas mahasiswa Prof. Sargan, eruama dimoori oleh Prof. Hendry yang mengemukakan konsep "he general o specific approach" ke dalam model ekonomerika (Insukindro, 999. Prinsip yang melaarbelakangi Model Koreksi Kesalahan adalah keberadaan suau hubungan equilibrium jangka panjang anara dua aau lebih variabel ekonomi, misalnya berbenuk: * 0 u (. Dalam jangka pendek, namun demikian, mungkin (bahkan hampir selalu yang erjadi adalah disequilibrium. Dengan mekanisme koreksi kesalahan, suau proporsi dari disequilibrium pada suau periode dikoreksi pada periode berikunya. Proses koreksi kesalahan dengan demikian menjadi sebuah ala unuk merekonsiliasi perilaku jangka pendek dan jangka panjang (Ramanahan, 00:557. Berlandaskan konsep ini maka hubungan jangka panjang pada dasarnya bisa diesimasi melalui hubungan jangka pendek. Secara prakis Model Koreksi Kesalahan dapa diformulasikan dalam hubungan jangka pendek sbb: Y ( Y 0 u (. Di mana merupakan parameer yang menjelaskan pengaruh jangka pendek dari variabel, parameer yang menjelaskan commi o user
8 perpusakaan.uns.ac.id 58 pengaruh jangka panjang variabel,semenara iu adalah parameer penyesuaian, yang menjelaskan mekanisme koreksi kesalahan. Nilai adalah berkisar anar 0 dan, yang menunjukkanbahwa hanya sebagian saja dari disequilibrium masa lalu dikoreksi pada masa sekarang. Meskipun bukan merupakan keharusan, model koreksi kesalahan umumnya dinyaakan dalam benuk logarima (Thomas, 997:85. Persamaan (. merupakan benuk sandar Model Koreksi Kesalahan ordo perama. Parameerisasi persamaan (. dapa menghasilkan benuk persamaan: Y di mana: 0 y ECT u (. 0 0 ( ECT (Error Correcion Term = - - Y - Apabila koefisien ECT ( 0 aau idak signifikan, berari hubunganekuilibrium aau hubungan jangka panjang idak erjadi. Hasil esimasi adalah idak konsisen dengan eori ekonomi.. Meode Esimasi OLS dan Asumsi CLRM Meode esimasi OLS (ordinary leas square diperkenalkan oleh Carl Friedrich Gauss, seorang ahli maemaika Jennan (Gujarai, 00:58. Unuk mendapakan garis regresi, meode OLS commi o user
9 perpusakaan.uns.ac.id 59 mengasumsikan keberadaan suau model garis regresi yang disebu sebagai CLRM (classical linier regression model. Pada CLRM, proses esimasi garis regresi dilakukan dengan cara meminimumkan persamaan: u karena f ( Y... n ( n,, hingga ( n dikeahui maka pada dasarnya: u f (,... n Proses minimalisasi bisa dilakukan melalui pendekaan maemaika diferensial (Gujarai, 00:00 aau dengan menggunakan pendekaan marik (Gujarai, 00: Appendix C. Unuk mendapakan esimaor garis regresi yang memiliki sifa BLUE (bes linier unbiased esimaion, CLRM mensyarakan dipenuhinya 0 asumsi (Gujarai, 00: Dari 0 asumsi mi hanya empa asumsi saja yang biasanya diuji dalam peneliian yang menggunakan analisis regresi adalah ( normalias u, (non heeroskedasisias, (non ookorelasi, dan (4 keepaan spesifikasi model... Uji Normalias u (Uji Jarque Bera Asumsi normalias gangguan u i sanga pening menginga uji validias pengaruh variabel independen baik secara serempak (uji F maupun sendiri-sendiri (uji dan esimasi nilai variabel dependen mensyarakan hal ini. Apabila asumsi ini idak erpenuhi maka kedua uji ini dan esimasi nilai variabel dependen adalah idak valid unuk sampel kecil aau erenu commi o user
10 perpusakaan.uns.ac.id 60 (Gujarai, 00:09-0. Uji normalias u i yang digunakan dalam peneliian ini adalah uji Jarque Bera, yang memiliki langkah-langkah sbb (Gujarai, 00:48:. Regres suau model regresi, dapakan nilai residualnya (u. Hiung nilai Jarque Bera saisik unuk u dengan rumus: JB N k 6 S 4 K di mana S Skweness, K Kurosis, N jumlah daa dan k jumlah parameer dalam model (jumlah variabel independen diambah konsana. Apabila nilai Jarque Bera saisik lebih besar dari (, maka disribusi u adalah idak normal (H 0 : disribusi u normal diolak. Penerimaan dan penolakan hipoesis juga bisa dilakukan secara lebih ringkas, dapa diliha dari nilai probabilia nilai Jarque- Berra dengan krieria sebagai beriku :. Jika hasil dari probabilia Jarque-Berra < 5% (0.05 maka Ha dierima(signifikan, arinya daa bersifa idak normal (residual berdisribusi idak normal.. Jika hasil dari probabilia Jarque-Berra > 5% (0.05 maka Ha diolak (idak signifikan, arinya daa bersifa normal (residual berdisribusi normal. commi o user
11 perpusakaan.uns.ac.id 6.. Uji Heeroskedasisias (Uji Whie Uji heeroskedasisias berujuan unuk menguji apakah dalam model regresi erjadi keidaksamaan varians dari residual sau pengamaan ke pengamaan yang lain. Heeroskedasisias erjadi apabila variasi u idak konsan aau berubah-ubah seiring dengan berubahnya nilai variabel independen (Gujarai 00:68. Model regresi yang baik adalah yang homoskedasisias aau idak erjadi heeroskedasisias. Konsekuensi dari keberadaan dari heeroskedasisias adalah meode regresi OLS akan menghasilkan esimaor yang bias unuk, akibanya uji, uji F dan esimasi nilai variabel dependen menjadi idak valid (Gujarai, 00 :98. Peneliian ini menggunakan uji Whie unuk melacak keberadaan heeroskedasisias. Uji Whie memiliki langkah-langkah sbb (Gujarai, 00:4-:. Regres suau model regresi dan dapakan nilai residualnya (u Misalnya: Y u. Regres regresi auxiliary sbb: u v dapakan nilai R -nya. Hiung dengan rumus n.r commi o user
12 perpusakaan.uns.ac.id 6 4. Apabila lebih besar dari (,df maka erdapa heeroskedasisias dalam model (H 0 : homoskedasisias diolak. Nilai df adalah banyaknya variabel independen dalam regresi.. Uji Auokorelasi (Uji Breusch-Godfrey Uji auokorelasi digunakan unuk mengeahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi anara kesalahan penggangu pada periode dengan kesalahan penganggu pada periode -(sebelumnya, dimana jika erjadi korelasi dinamakan ada problem auokorelasi. Auokorelasi muncul karena observasi yang beruruan sepanjang waku berkaian sau sama lainnya aau dengan kaa lain karena residual (kesalahan pengganguidak bebas dari sau observasi ke observasi lainnya. Auokorelasi erjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh erhadap nilai variabel masa kini, aau masa daang. Konsekuensi dari keberadaan dari auokorelasi adalah meode regresi OLS akan menghasilkan esimasi yang erlalu rendah unuk nilai variasi u dan karenanya menghasilkan esimasi yang erlalu inggi unuk R, bahkan keika esimasi nilai variasi u idak erlalu rendah, maka esimasi dari nilai variasi dari koefisien regresi mungkin akan erlalu rendah dan karenanya akan signifikansi dari uji dan uji F idak valid lagi aau menghasilkan konklusi yang menyesakan (Gujarai, commi o user
13 perpusakaan.uns.ac.id 6 00:455. Uji Breusch-Godfrey digunakan dalam peneliian ini unuk melacak keberadaan auokorelasi. Langkah-langkah uji Breusch-Godfrey adalah sbb (Gujarai, 00:47-5:. Regres suau model, dapakan nilai residualnya u. Regres u erhadap seluruh variabel independen dalam model, diambah dengan u -, u -,... u -p ; dapakan nilai R -nya.. Hiung dengan rumus: (n-p-r 4. Apabila lebih besar dari (, p maka erdapa auokorelasi dalam model (H 0 : idak ada masalah auokorelasi diolak..4. Uji Spesifikasi Model (Uji Ramsey-Rese Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan unuk menguji asumsi CLRM enang linierias model, sehingga sering disebu juga sebagai uji linierias model. Pada peneliian ini digunakan uji Ramsey Rese yang erkenal dengan sebuan uji kesalahan spesifikasi umum aau general es of specificaion error, yang memiliki langkah-langkah sbb (Gujarai, 00:5- :. Regres suau model linier, misalnya Y =f( l... n, dapakan R sebu sebagai R old, hiung juga nilai. p. Regres model baru: Y= f (..., Y... Y Dapakan R - sebu sebagai R new.. Hiung nilai F dengan rumus: commi o user n
14 perpusakaan.uns.ac.id 64 F ( Rnew ( R new Rold / P ( n k di mana jumlah variabel independen baru, k jumlah parameer pada model baru, n jumlah daa. 4. Apabila F > F(, p, n-k model yang diuji adalah model yang salah, spesifikasi yang benar adalah model idak linier (H 0 : model linier diolak. commi o user
KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak
KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciPEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN
Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime
Lebih terperinciMuhammad Firdaus, Ph.D
Muhammad Firdaus, Ph.D DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FEM-IPB 010 PENGERTIAN GARIS REGRESI Garis regresi adalah garis yang memplokan hubungan variabel dependen (respon, idak bebas, yang dipengaruhi) dengan variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Model Peneliian Dalam menganalisa efekifias kebijakan pemerinah, maka model yang digunakan dalam skripsi ini adalah model yang diurunkan dari eori kekuaan monopoli,
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen
Bab 5 Penaksiran Fungsi Perminaan 1 Ekonomi Manajerial Manajemen Peranyaan Umum Tenang Perminaan Seberapa besar penerimaan perusahaan akan berubah seelah adanya peningkaan harga? Berapa banyak produk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripif 1. Perumbuhan Ekonomi Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau indikaor yang pening unuk menilai kinerja perekonomian suau negara, eruama unuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciModel Dinamis: Autoregressive Dan Distribusi Lag (Studi Kasus : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB))
Model Dinamis: Auoregressive Dan Disribusi Lag (Sudi Kasus : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Terhadap Produk Domesik Regional Bruo (PDRB)) Dynamic Model : Auoregressive and Disribuion Lag (Case Sudy: Effecs
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneliian ini, penulis akan menggunakan life cycle model (LCM) yang dikembangkan oleh Modigliani (1986). Model ini merupakan eori sandar unuk menjelaskan perubahan dari
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciUJI MULTIKOLINEARITAS DAN PERBAIKAN MULTIKOLINEARITAS
BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UJI MULTIKOLINEARITAS DAN PERBAIKAN MULTIKOLINEARITAS 6.1. Uji Mulikolinearias Sebagaimana dikemukakan di aas, bahwa salah sau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciPengaruh variabel makroekonomi..., 24 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia
BAB 3 DATA DAN METODOLOGI 3.1 Variabel-Variabel Peneliian 3.1.1 Variabel dependen Variabel dependen yang digunakan adalah reurn Indeks Harga Saham Gabungan yang dihiung dari perubahan logarima naural IHSG
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI
ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciModel Koreksi Kesalahan pada Data Runtun Waktu Indeks Harga Konsumen Kota-kota di Papua
Model Koreksi Kesalahan pada Daa Runun Waku Indeks Harga Konsumen Koa-koa di Papua Miha Febby R. Donggori, Adi Seiawan, 3 Hanna Arini Parhusip Prodi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika, Universias Krisen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu (time series) bulanan
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Daa Daa yang digunakan adalah daa sekunder runun waku (ime series) bulanan dari 2002:01 sampai dengan 2009:06 yang bersumber dari Laporan dan websie Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hipoesis Peneliian Seperi yang sudah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, peneliian ini mencoba menemukan anomali DOTW pada volailias dan volume saham dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB III ARFIMA-FIGARCH. pendek (short memory) karena fungsi autokorelasi antara dan turun
BAB III ARFIMA-FIGARCH 3. Time Series Memori Jangka Panjang Proses ARMA sering dinyaakan sebagai proses memori jangka pendek (shor memory) karena fungsi auokorelasi anara dan urun cepa secara eksponensial
Lebih terperinciUJI AUTOKORELASI DAN PERBAIKAN AUTOKORELASI
BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIAH OGAKARTA UJI AUTOKORELASI DAN PERBAIKAN AUTOKORELASI 8.1. Uji Auokorelasi a. Penyebab Munculnya Ookorelasi Berkaian dengan asumsi regresi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peneliian ini ialah berujuan (1) unuk menerapkan model Arbirage Pricing Theory (APT) guna memprediksi bea (sensiivias reurn saham) dan risk premium fakor kurs, harga minyak,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 4.5 Meode Peneliian Dalam peneliian ini penulis melakukan peneliian dengan menggunakan meode deskripif dengan pendekaan asosiaif. Menuru Moh. Nazir (hal. 63-64, 1988),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciTINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:
Arikel Skripsi TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Unuk Memenuhi Sebagian Syara Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3. Daa Pada karya akhir ini proxy unuk mengukur kegiaan perekonomian adalah ingka perubahan GDP real per kuaral dari ahun 3:Q sampai dengan ahun 8:Q dengan ahun dasar.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Peran pasar obligasi dipandang oleh pemerinah sebagai sarana sraegis sumber pembiayaan alernaif selain pembiayaan perbankan dalam benuk pinjaman (loan). Kondisi anggaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES
IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES Daa merupakan bagian pening dalam peramalan. Beriku adalah empa krieria yang dapa digunakan sebagai acuan agar daa dapa digunakan dalam peramalan.. Daa harus dapa dipercaya
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperinciSekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY
PENGGUNAAN METODE PERAMALAN DALAM ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR DENGAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY Hermansah Program Sudi Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan
Lebih terperinciPERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT
Saisika, Vol. 2, No. 2, November 24 PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT Sri Wahyuni, 2 Farikhin, Iswahyudi Joko Suprayino Program Sudi Saisika
Lebih terperinciTREND DALAM RUNTUN WAKTU EKONOMETRI DAN PENERAPANNYA
TREND DALAM RUNTUN WAKTU EKONOMETRI DAN PENERAPANNA SKRIPSI Diajukan kepada Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Universias Negeri ogyakara unuk memenuhi sebagian persyaraan guna memperoleh gelar
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinci(T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES
PROSIDING ISSN : 087-590. Seminar Nasional Saisika November 0 Vol, November 0 (T.9) PENAKSIRAN MODEL GARCH DENGAN METODE BOUNDED M-ESTIMATES Yahya Ubaid ), Budi Nurani R. ), Mulyana K. 3) )Mahasiswa Program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELTIAN
25 BAB III METODOLOGI PENELTIAN A. Populasi Populasi dalam peneliian ini adalah seluruh perusahaan konsumsi yang erdafar di Bursa Efek Indonesia selama ahun 2006-2008. Beriku ini adalah 30 perusahaan yang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.. Ruang Lingkup Peneliian Peneliian ini diujukan unuk menenukan meode erbaik yang dapa digunakan dalam meramalkan harga ayam pada enam koa besar di Jawa-Bali. Meode peramalan yang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinci1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.
7 999 sampai bulan Sepember 8. Daa ini diperoleh dari yahoo!finance. Meode Langkah-langkah pemodelan nilai harian IHSG secara garis besar dapa diliha pada Lampiran dengan penjelasan sebagai beriku:. Melakukan
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperinciKata kunci: Deret waktu, Heteroskedastisitas, IGARCH, Peramalan. Keywords: Time Series, Heteroscedasticity, IGARCH, Forecasting.
METODE INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) UNTUK MEMODELKAN HARGA GABAH DUNIA (INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY TO CAPTURE
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinci*Corresponding Author:
Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 5 Periode Mare 6, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-6-7658--3 Penerapan Model Neuro-Garch Pada Peramalan (Sudi Kasus: Reurn Indeks Harga Saham Gabungan) Applicaion
Lebih terperinciVARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE
VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Daa Daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah daa sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yang erkai dengan objek peneliian seperi Badan Pusa
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13
Lebih terperinciISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 91-100 Online di: hp://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian IDENTIFIKASI BREAKPOINT DAN PEMODELAN AUTOREGRESSIVE STRUCTURAL
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Unuk meliha sejauh mana rencana implemenasi Peneliian yang akan Penulis bua dalam Proposal Skripsi ini, maka ada baiknya Kia meliha sisemaika kerja dan meode peneliian yang
Lebih terperinciPenentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu
1 Penenuan Pelebaran Window Time Opimal Pada Daa Dere Waku (1) Nursya`bani Hendro Prabowo dan (2) Raden Mohamad Aok Deparemen Saisika, Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Insiu Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Model dan Daa yang akan digunakan Meodologi yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sudi lieraur, pengolahan daa sekunder dengan menggunakan perangka
Lebih terperinciAnalisis Hubungan Produk Domestik Bruto dan Ekspor Indonesia dengan Pendekatan Threshold Vector Error Correction Model (TVECM)
Analisis Hubungan Produk Domesik Bruo dan Ekspor Indonesia dengan Pendekaan Threshold Vecor Error Correcion Model (TVECM) Gama Pura Danu Sohibien 1, Brodjol Suijo Suprih Ulama 2 12) Program Sudi Saisika,
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciBAB II LA DASA TEORI
9 BAB II LA DASA TEORI.7 Daa Mining Yang dimaksud dengan Daa Mining adalah proses menghasilkan informasi yang valid, komprehensif, dan dapa diolah kembali dari daabase yang massive, dan menggunakannya
Lebih terperinciPERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN (STUDI KASUS KOTA SALATIGA, BULAN JANUARI 2014 JULI 2016)
Prosiding Seminar Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISBN: 978-602-622-20-9 hal 935-950 November 206 hp://jurnal.fkip.uns.ac.id PERAMALAN DENGAN MODEL VARI PADA DATA IHK KELOMPOK PADI-PADIAN DAN BUMBU-BUMBUAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Curah Hujan Hujan merupakan salah sau fenomena alam yang erdapa dalam siklus hidrologi dan sanga dipengaruhi iklim. Keberadaan hujan sanga pening dalam kehidupan, karena hujan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinci