Analisis kelayakan finansial perluasan tambak budidaya udang vaname di Cantigi Indramayu
|
|
- Sri Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Akuakulur Indonesia 9 (1), (2010) Available : hp://journal.ipb.ac.id/index.php/jai hp://jurnalakuakulurindonesia.ipb.ac.id Analisis kelayakan finansial perluasan ambak budidaya udang vaname di Canigi Indramayu 77 Financial analysis of pond area exension in Pacific whie shrimp culure a Canigi Indramayu I. Diain, U. Kusumawardany Deparemen Budidaya Perairan, Fakulas Perikanan dan Ilmu Kelauan Insiu Peranian Bogor ABSTRACT Pacific whie shrimp is one of he primadona of fishery commodiies. This shrimp is superior as i resiss o diseases and also high produciviy. Jai Hasil Diri (JHD) locaed in Canigi Indramayu is one of he pacific whie shrimp culure company. In order o develop he business, his company planned o exen heir pond area from 26 o 42 Ha. This plan was herefore needed o be financially analyzed o confirm is feasibiliy. There were wo differen scenarios of area exension, firs scenario was o exen pond area wihou any echnical improvemen, and he second scenario was o exen pond area wih echnical improvemen. The resul of he sudy shows ha he pond area exension was feasible wih NPV of Rp ,00 and Rp ,00, he ne B/C of 2,62 and 7,7 and also he IRR of 47,84% and 146,55% for he firs and second scenario, respecively. Sensiiviy analysis indicaed ha he business is sill feasible o be operaed a a maximal of feed price he increase of 38,84% for he firs scenario and 119,36% for he second scenario or if he shrimp price decrease wih a maximum decrease of 18,81% and 41,12% a firs and second scenario, respecively. The firs business scenario is more sensiive as compare o he second scenario. Key words: Pacific whie shrimp, Canigi Indramayu, pond, echnical improvemen, sensiiviy analysis ABSTRAK Udang vaname merupakan salah sau komodias perikanan yang menjadi primadona, karena keunggulannya yaiu ahan erhadap penyaki dan menghasilkan produkivias yang cukup inggi. Usaha Jai Hasil Diri (JHD) di Canigi Indramayu adalah salah sau perusahaan yang bergerak dalam usaha budidaya udang vaname. Dalam rangka mengembangkan usahanya, perusahaan berencana unuk menambah luas lahan ambaknya dari 26 Ha menjadi 42 Ha. Sehingga perlu dikaji melalui analisis kelayakan finansial, apakah penambahan luas lahan ini layak aau idak unuk diusahakan. Pengembangan ini menggunakan dua skenario yaiu skenario perama adalah perluasan lahan anpa ada perbaikan eknis dan skenario ke dua adalah perluasan lahan yang diserai dengan perbaikan eknis. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengembangan luas lahan pada Usaha JHD layak unuk diusahakan dengan nilai NPV pada skenario 1 dan 2 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00, ne B/C sebesar 2,62 dan 7,7 dan IRR sebesar 47,84% dan 146,55%. Analisis sensiivias menunjukkan bahwa usaha masih layak dijalankan jika erjadi kenaikan harga pakan udang pada skenario 1 maksimal sebesar 38,84% dan skenario 2 sebesar 119,36%, sedangkan penurunan harga jual udang vaname maksimal pada skenario 1 sebesar 18,81% dan skenario 2 sebesar 41,12%. Pengembangan usaha pada skenario 1 lebih sensiif dibandingkan skenario 2. Kaa kunci: Udang vaname, Canigi Indramayu, ambak, perbaikan eknis, analisis sensiivias PENDAHULUAN Salah sau jenis usaha perikanan yang saa ini sedang diminai adalah usaha budidaya udang. Udang merupakan salah sau andalan ekspor non migas dan menjadi primadona perikanan Indonesia karena memberikan konribusi bagi peningkaan devisa negara dari sekor perikanan yaiu sekiar 52,9% dari seluruh nilai hasil ekspor perikanan Indonesia (Koswara, 2006). Program revialisasi pembangunan perikanan budidaya udang dilakukan dengan menerapkan sraegi pengembangan kawasan secara berahap dan berkesinambungan. Salah sau komodias unggulan yang dikem-
2 78 I. Diain dan U. Kusumawardany / Jurnal Akuakulur Indonesia 9 (1), (2010) bangkan dalam revialisasi budidaya di ambak adalah udang vaname dan udang windu (DKP, 2005). Targe peningkaan produksi udang windu raa-raa adalah sebesar 10% per ahun, sedangkan udang vaname 17% per ahun (Susapoyono, 2007). Usaha budidaya udang vaname elah dilakukan oleh sejumlah pembudidaya di beberapa daerah seperi Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Jawa Bara, Sulawesi Selaan dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Salah sau Kabupaen di Jawa Bara yang memiliki prospek pada usaha budidaya udang vaname adalah Kabupaen Indramayu. Indramayu merupakan salah sau senra perambakan di Jawa Bara dalam memproduksi udang vaname. Salah sau perusahaan yang melakukan usaha budidaya udang vaname di Indramayu adalah Usaha JHD. Luas ambak yang diusahakan Usaha JHD elah mencapai 26 Ha dengan eknologi budidaya yang sudah inensif, unuk meningkakan keunungan yang akan diperoleh dan memanfaakan lahan Usaha JHD yang masih ersedia, maka Usaha JHD berencana unuk memperluas ambaknya menjadi 42 Ha. Dalam rangka perluasan lahan ersebu, maka perlu dilakukan analisis kelayakan finansial unuk mengeahui apakah perluasan lahan ini layak aau idak unuk dijalankan. BAHAN DAN METODE Meode peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah sudi kasus dengan sauan kasusnya adalah Usaha Jasa Hasil Diri (JHD) yang erleak di Desa Lamaran Tarung, Kecamaan Canigi, Kabupaen Indramayu, Jawa Bara. Jenis daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah daa ex dan daa image. Daa ex adalah daa yang berbenuk alfabe maupun numerik. Daa image adalah daa yang berupa gambar, diagram, dan abel yang dapa memberikan informasi mengenai keadaan di empa peneliian (Fauzi, 2001). Sumber daa yang digunakan dalam peneliian ini berupa daa primer dan daa sekunder. Analisis Usaha Analisis keunungan usaha Analisis keunungan usaha digunakan unuk mengeahui komponen-komponen inpu dan oupu yang erliba dalam usaha dan besarnya keunungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan (Sugiaro, 2000; Umar, 2001). Secara maemais analisis keunungan usaha dapa dirumuskan sebagai beriku: TR TC...(1) Keerangan : : Keunungan TR : Toal Revenue TC : Toal Cos Analisis imbangan penerimaan dan biaya (revenue-cos raio) Analisis imbangan penerimaan dilakukan unuk mengeahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiaan usaha selama periode erenu cukup mengunungkan (Sugiaro, 2000). Secara maemais imbangan penerimaan dan biaya dapa dirumuskan sebagai beriku : Toal Re venue TR R / C...(2) Toal Cos TC Analisis waku pengembalian modal (payback period) Analisis Payback Period adalah suau analisis unuk mengeahui periode waku yang diperlukan unuk menuup kembali pengeluaran invesasi (Iniial Cash Invesmen) dengan menggunakan aliran kas (Umar, 2001). Secara maemais Payback Period dapa dirumuskan sebagai beriku: Invesasi PP x1 ahun...(3) Keunungan Analisis krieria invesasi Biaya pada usaha adalah sebagai beriku: 1. Ne presen value (NPV) Ne Presen Value adalah nilai kini dari keunungan bersih yang akan diperoleh pada masa mendaang dan merupakan selisih nilai
3 I. Diain dan U. Kusumawardany / Jurnal Akuakulur Indonesia 9 (1), (2010) 79 kini dari benefi dengan nilai kini dari biaya (Kadariah e al., 1978). Secara maemais dapa dirumuskan sebagai beriku: 10 B C NPV... (4) i 0 1 Keerangan: B : Manfaa dari usaha pada ahun ke- C : Biaya dari usaha pada ahun ke- i : Tingka suku bunga (14% per ahun) : Umur proyek (10 ahun) Krieria kelayakan dalam meode NPV adalah : NPV > 0: maka usaha mengunungkan dan dapa dilakukan NPV < 0: maka usaha merugikan karena keunungan lebih kecil daripada biaya dan idak layak unuk diusahakan NPV = 0: maka usaha idak mengunungkan eapi juga idak rugi, jadi erganung penilaian subyekif pengambil kepuusan. 2. Ne benefi-cos raio (Ne B/C) Ne B/C merupakan perbandingan anara NPV dari oal benefi bersih erhadap oal biaya bersih (Gray, 1993). Ne B/C digunakan unuk ukuran efisiensi dalam penggunaan modal. Secara maemais dapa dirumuskan sebagai beriku : 10 B C 0 1 i Ne B / C, 10 B C 0 1 i Keerangan : B : Manfaa dari usaha pada ahun ke- C : Biaya dari usaha pada ahun ke- i : Tingka suku bunga (14% per ahun) : Umur proyek (10 ahun) B B C C (5) Krieria kelayakan pada meode ini adalah: Ne B/C > 1: maka usaha yang dijalankan akan memperoleh keunungan dan dianggap layak Ne B/C < 1: maka usaha yang dijalankan akan mengalami kerugian dan usaha ini idak layak unuk diusahakan 3. Inernal rae of reurn (IRR) IRR merupakan ingka suku bunga yang menunjukan jumlah nilai sekarang neo (NPV) sama dengan seluruh ongkos proyek aau NPV sama dengan nol (Gray, 1993). Secara maemais dapa dirumuskan sebagai beriku: NPV ' IRR i' i'' i'...(6) NPV ' NPV '' Dimana : i : Tingka bunga yang menghasilkan NPV posiif i : Tingka bunga yang menghasilkan NPV negaif NPV : NPV pada ingka suku bunga i NPV : NPV pada ingka suku bunga i Krieria kelayakan pada meode IRR adalah: IRR > i: maka usaha layak unuk dijalankan IRR < i: maka usaha idak layak unuk dijalankan Analisis sensiivias Analisis sensiivias dilakukan unuk meliha respons erhadap perubahan hargaharga yang erjadi pada inpu maupun oupu peroduksi. Analisis ini dilakukan erhadap kenaikan harga pakan udang (biaya produksi unuk pakan 60-70% dari biaya produksi oal) dan penurunan harga jual udang dengan menggunakan meode swiching value. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiaan budidaya udang vaname yang diusahakan oleh Usaha Jasa Hasil Diri (JHD) dimulai sejak ahun Luas lahan yang dimilki sebanyak 26 Ha dengan jumlah peakan ambak sebanyak 26 peak ambak. Tambak yang dapa dimanfaakan sebanyak 24 peak, dengan luas peakan raa raa m 2, sedangkan 2 peak lagi belum dimanfaakan karena srukur anahnya kurang bagus. Usaha JHD sudah menerapkan eknologi budidaya secara inensif, jumlah produksi yang dihasilkan raa-raa sekiar 5 on/peak ambak aau sekiar 10 on/hekar.
4 80 I. Diain dan U. Kusumawardany / Jurnal Akuakulur Indonesia 9 (1), (2010) Analisis usaha Berdasarkan hasil analisis usaha budidaya udang vaname di Usaha JHD, dapa dikeahui sebagai beriku: a. Invesasi Biaya invesasi yang dikeluarkan oleh Usaha JHD dengan luas lahan 26 Ha adalah sebesar Rp ,00. Biaya invesasi erbesar dikeluarkan unuk pembuaan peakan ambak yaiu sebesar 33,51% dari seluruh biaya invesasi. Hal ini disebabkan karena konsruksi ambak sebagai media uama dalam budidaya udang inensif membuuhkan biaya yang relaif besar. b. Biaya produksi Biaya yang dikeluarkan pada usaha JHD erdiri aas biaya eap dan biaya variabel. Biaya eap usaha budidaya udang vaname adalah sebesar Rp ,30 dan biaya variabel sebesar Rp ,50. Biaya eap yang erbesar adalah biaya penyusuan sebesar Rp ,30 (49,77%). Gaji unuk 15 orang karyawan sebesar 16,95% dari seluruh biaya eap. Unuk manajer lapang, menggunakan sisem bagi hasil yaiu 60:40. Biaya variabel erbesar dikeluarkan unuk biaya pakan yaiu sebesar 70,01% dari seluruh oal biaya variabel. c. Penerimaan usaha Penerimaan yang diperoleh perusahaan berasal dari nilai produksi seiap size udang. Harga udang yang berlaku unuk size 45 adalah sebesar Rp42.000,00 per kg, unuk size 50 sebesar Rp34.000,00 per kg sedangkan unuk size 60 ekor per kg sebesar Rp28.000,00 per kg. Jumlah produksi unuk seiap peakan ambak raa-raa sebesar kg dalam sau ahun. Jadi oal produksi unuk keseluruhan peakan ambak selama sau ahun sebesar kg yang erdiri aas kg unuk size 45 aau sekiar 18%, kg unuk size 50 aau sekiar 72% dan kg aau sekiar 10% unuk size 60. Sehingga penerimaan oal Udang Vaname pada Usaha JHD dalam sau ahun dengan luas lahan 26 Ha adalah sebesar Rp ,00. d. Analisis keunungan usaha Keunungan yang diperoleh dari budidaya udang vaname dengan menggunakan eknologi secara inensif pada luas lahan 26 Ha adalah sebesar Rp ,20 dan nilai R-C Raio sebesar 1,29. Nilai ini menunjukkan bahwa seiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan, akan memperoleh penerimaan sebesar 1,29. Sedangkan Payback Period dari usaha ini adalah 2,80 ahun, yang berari waku yang dibuuhkan unuk mengembalikan biaya invesasi adalah 2,80 ahun. Nilai invesasi, biaya, penerimaan dan analisis usaha selengkapnya dapa diliha pada Tabel 1. Tabel 1. Biaya oal, invesasi, penerimaan oal, keunungan, R-C Raio, dan Payback Period usaha budidaya udang vaname pada Usaha JHD, Canigi Indramayu. No Keerangan Nilai (Rp) 1 Biaya Toal (TC) ,00 a. Biaya Teap (TFC) ,30 b. Biaya Variabel (TVC) ,50 2 Invesasi ,00 3 Penerimaan Toal (TR) ,00 4 Keunungan (π) ,20 5 R-C Raio 1,29 6 Payback Period (Tahun) 2,80
5 I. Diain dan U. Kusumawardany / Jurnal Akuakulur Indonesia 9 (1), (2010) 81 Tabel 2. Pengembangan perluasan lahan budidaya udang vaname menjadi 42 Ha pada Usaha JHD, Canigi Indramayu. No Keerangan Sauan Skenario 1 Skenario 2 1 Pada Penebaran ekor per m SR % FCR - 2,03 1,5 4 Kapur g per m Dolomi g per m Urea g per m TSP g per m Viamin C g per 1 kg pakan Probioik L per peak Saponin g per m Saprofon g per m Molase g per m Analisis kelayakan finansial a. Pengembangan Rencana pengembangan yang akan dilakukan oleh Usaha JHD yaiu menambah luas lahan ambak. Perluasan lahan ini menggunakan 2 skenario yakni perluasan pada keadaan akual seperi yang dilakukan saa ini dan perluasan dengan perbaikan eknis produksi pada kegiaan budidayanya. Lahan yang akan diperluas sebanyak 16 Ha, sehingga oal luas lahan adalah 42 Ha. Luas lahan 16 Ha ersebu, rencananya akan dibua 15 peak ambak dengan luas peakan masing-masing m 2. Pola anam yang akan dilakukan erhadap peakan yang baru sama dengan peakan yang lama yaiu dilakukan secara berganian per blok dengan seiap blok erdiri dari 5 peak. Jarak anam anar blok sekiar 1-2 bulan sehingga pemanenan dapa dilakukan iap bulan. Perluasan lahan dengan skenario 1 akan disesuaikan dengan keadaan akual pada luas lahan 26 Ha. Keadaan akual ersebu erdiri dari pada penebaran 85 ekor per m 3, Survival Rae (SR) 70%, dan Feed Converion Raio (FCR) 2,03. Perluasan lahan dengan skenario 2 akan dilakukan dengan perbaikan eknis, yakni dengan cara meningkakan pada penebaran menjadi 100 ekor per m 3, meningkakan SR menjadi 85% dan menurunkan nilai FCR menjadi 1,5 (Haliman dan Adijaya, 2005). Selain iu, dilakukan juga penyesuaian pada gaji karyawan eap. Pengembangan dengan perluasan lahan dapa diliha secara lengkap pada Tabel 2. b. Perkiraan invesasi Peningkaan jumlah ambak me-nambah sarana budidaya seperi kincir 50 uni, pompa 6 uni, rumah jaga dan gudang pakan sebanyak 3 uni, sehingga invesasi yang dikeluarkan diperkirakan sebesar Rp ,00. c. Perkiraan biaya produksi Biaya eap pada skenario 1 adalah sebesar Rp ,00 dan pada skenario 2 adalah sebesar Rp ,00. Sedangkan biaya variabel pada skenario 1 adalah sebesar Rp ,70, pada skenario 2 erjadi penambahan pada pembelian jumlah benur, pakan, kapur, pupuk, dan oba-obaan sehingga jumlahnya adalah sebesar Rp ,00. d. Perkiraan penerimaan Luas lahan sebesar 26 Ha erbagi menjadi 26 peak ambak, namun hanya 24 peak yang dapa dimanfaakan, sedangkan dua peak lainnya belum dimanfaakan karena srukur anahnya yang kurang bagus. Seiring dengan adanya peningkaan luas lahan sebesar 16 Ha maka jumlah peak ambak pun berambah sebanyak 15 peak. Rencananya dua peak ambak yang belum digunakan akan mulai dimanfaakan
6 82 I. Diain dan U. Kusumawardany / Jurnal Akuakulur Indonesia 9 (1), (2010) bersamaan dengan peakan yang baru. Jadi jumlah oal peakan ambak yang akan digunakan sebanyak 41 peak. Jumlah produksi unuk seiap peakan ambak raa-raa unuk skenario 1 adalah sebesar kg dalam sau ahun dan pada skenario 2 adalah sebesar kg dalam sau ahun. Toal produksi udang vaname pada skenario 1 adalah sebesar kg, dengan jumlah produksi unuk size 45 sebesar kg aau 18%, unuk size 50 sebesar kg aau 72%, dan unuk size 60 sebesar kg aau 10%. Toal produksi udang vaname pada skenario 2 adalah sebesar kg, dengan jumlah produksi unuk size 45 sebesar kg aau 18%, unuk size 50 sebesar kg aau 72%, dan unuk size 60 sebesar kg aau 10%. Harga udang yang dijual Usaha JHD yaiu sebesar Rp42.000,00 per kg unuk size 45, Rp34.000,00 per kg unuk size 50 dan Rp ,00 per kg unuk size 60. Dengan demikian penerimaan oal yang diperoleh pada skenario 1 yaiu sebesar Rp ,00 dan pada skenario 2 yaiu sebesar Rp ,00. e. Cash flow Dalam analisis perkiraan cash flow digunakan beberapa asumsi sebagai beriku: 1) Analisis dilakukan dengan 2 skenario yaiu skenario 1 hanya dilakukan perluasan lahan anpa ada perbaikan eknis dan skenario 2 perluasan lahan yang diserai dengan perbaikan eknis. 2) Usaha anpa proyek adalah usaha ambak udang vaname yang dilakukan saa ini pada luas lahan 26 Ha (24 peak ambak). 3) Luas lahan perambakan dikembangkan menjadi 42 Ha (41 peak ambak). 4) Umur proyek selama 10 ahun, berdasarkan umur eknis konsruksi ambak 5) Toal produksi yang dihasilkan pada skenario 1 adalah kg dan pada skenario 2 adalah kg. Produksi udang size 45, size 50 dan size 60 masing-masing sebesar 18%, 72% dan 10% dari jumlah oal produksi. 6) Harga udang vaname dengan size 45 adalah Rp42.000,00 per kg, size 50 Rp34.000,00 per kg dan size 60 Rp28.000,00 per kg. 7) SR yang digunakan unuk skenario 1 adalah 70%, FCR sebesar 2,03 dan pada penebaran 85 ekor per m 3. 8) SR yang digunakan unuk skenario 2 adalah 85%, FCR sebesar 1,5 dan pada penebaran 100 ekor per m 3 (Haliman dan Adijaya, 2005). 9) Nilai sisa pada akhir proyek diperoleh dari barang invesasi yang masih ersisa saa umurnya elah habis (idak erpakai). 10) Discoun rae sebesar 14%/ahun (ingka suku bunga pinjaman Bank Jabar). Analisis krieria invesasi Analisis krieria invesasi pada usaha ini dapa diliha pada Tabel 3. Berdasarkan hasil analisis diperolah nilai NPV >1, Ne B/C >1 dan IRR > discoun rae. Dengan demikian usaha ambak udang vaname dengan perluasan lahan menjadi 42 Ha, baik pada skenario 1 maupun pada skenario 2 layak unuk diusahakan dan dijalankan. Pengembangan usaha pada skenario 2 lebih mengunungkan dibandingkan usaha pada skenario 1. Tabel 3. Nilai NPV, Ne B/C dan IRR Usaha Budidaya Udang Vaname pada Usaha JHD, Canigi Indramayu No Keerangan Nilai Skenario 1 Skenario 2 1 Ne Presen Value (NPV) (Rp) , ,00 2 Ne Benefi-Cos raio (Ne B/C) 2,62 7,7 3 Inernal Rae of Reurn (IRR) (%) 47,84 146,55
7 I. Diain dan U. Kusumawardany / Jurnal Akuakulur Indonesia 9 (1), (2010) 83 Tabel 4. Analisis sensiivias usaha budidaya udang vaname pada Usaha JHD Canigi, Indramayu. Keerangan Skenario 1 Skenario 2 Perubahan Harga Krieria Kelayakan Invesasi Kenaikan Harga Penurunan Harga Jual Pakan (%) Udang (%) NPV (Rp) Ne B/C IRR (%) ,00 2,62 47,84 38, , , , ,00 7,7 146,55 119, , , , ,97 Analisis sensiivias Komponen yang paling berpengaruh erhadap usaha pada usaha ambak udang vaname ini adalah meningkanya harga pakan udang dan menurunnya harga jual udang vaname. Hasil perhiungan analisis sensiivias dapa diliha pada Tabel 4. Usaha budidaya ambak udang vaname eap mengunungkan, asalkan kenaikan harga pakan yang erjadi kurang dari 38,84% unuk skenario 1 dan sebesar 119,36% unuk skenario 2. Selama kenaikan harga pakan idak lebih dari Rp11.108,00/kg unuk skenario 1 dan idak lebih dari Rp ,00/kg unuk skenario 2, maka usaha budidaya ambak udang vaname ini masih layak unuk dijalankan. Keunungan juga masih dapa dicapai jika erjadi penurunan harga jual udang kurang dari 18,11% unuk skenario 1 dan sebesar 41,12% unuk skenario 2, usaha budidaya ambak udang vaname ini masih layak unuk dijalankan. Berdasarkan analisis sensiivias, dari dua skenario ersebu yang paling sensiif adalah kegiaan pada skenario 1. Oleh karena iu, unuk rencana perluasan lahan perlu diserai dengan perbaikan eknis (skenario 2) agar usaha ersebu dapa memberikan keunungan yang maksimal. KESIMPULAN 1) Usaha budidaya Udang Vaname pada Usaha JHD menghasilkan nilai keunungan sebesar Rp ,20 dengan R/C sebesar 1,29 dan nilai payback period sebesar 2,80 ahun. 2) Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial, maka penambahan luas lahan ini layak unuk dikembangkan dan dijalankan baik anpa perbaikan eknis (skenario 1) maupun dengan perbaikan eknis (skenario 2). 3) Usaha budidaya udang vaname pada skenario 1 lebih sensiif erhadap perubahan harga pakan udang dan harga jual udang dibandingkan dengan usaha pada skenario 2. DAFTAR PUSTAKA DKP, Revialisasi Perikanan Budidaya Jakara Fauzi, A., Prinsip-prinsip Peneliian Sosial Ekonomi: Panduan Singka. Bogor: Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelauan. Fakulas Perikanan dan Ilmu Kelauan. Insiu Peranian Bogor. Gray, C., Penganar Evaluasi Proyek. Jakara: PT Gramedia Pusaka Uama. Haliman, R.W., Adijaya, D., Udang vannamei. Jakara: Penebar Swadaya Kadariah, Karlina, L., Gray, C., Penganar Evaluasi Proyek. Jakara: Universias Indonesia. Fakulas Ekonomi. Koswara, B., Revialisasi Budidaya Udang. hp:// /ceak/2006/042006/08/0905.hml. Sugiaro, Ekonomi Mikro. Jakara: PT Gramedia Pusaka Uama. Susapoyono, Yogyo, Ekspor Udang Masih Andalan. Arikel pada hp:/ /www. dkp.go.id. Umar, H., Sudi Kelayakan Bisnis. Ed ke-2. Jakara: PT Gramedia Pusaka Uama.
IV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Oleh: YUDI WAHYUDIN, S.Pi., M.Si. Pelaihan Analisis Kelayakan Ekonomi Kegiaan Capaciy Building Program Pendanaan Kompeisi-Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM)
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL BUDIDAYA IKAN NILA WANAYASA PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA MEKARSARI
Analisis Jurnal Akuakulur Kelayakan Finansial Indonesia, Budidaya 6(1): 97 102 Ikan Nila (2007) Wanayasa Available : hp://journal.ipb.ac.id/index.php/jai 97 hp://jurnalakuakulurindonesia.ipb.ac.id Bulan
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU
ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciKelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamaan Tengaran, Kabupaen Semarang Nugraheni Renaningsih Fakulas Peranian Universias Veeran Bangun Nusanara Sukoharjo, Jl. Lejen S. Humardani
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016
ANALISIS FINANSIAL USAHA TERNAK AYAM PROBIOTIK : STUDI KASUS: KPA BERKAT USAHA BERSAMA, KOTA METRO (Financial Analysis Of Probioic Chickens Farming : Case Sudy: KPA Berka Usaha Bersama, Mero Ciy) Bayu
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014
ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KOPI LUWAK DI KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT (The Financial Feasibiliy Analysis of Luwak Coffee Agroindusry a Balik Buki Disric of Wes Lampung Regency)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciKELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA. Asrida Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Almuslim ABSTRAK
KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA Asrida Dosen Program Sudi Ekonomi Pembangunan Universias Almuslim ABSTRAK Kelapa sawi merupakan salah sau primadona anaman perkebunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL Yunica Safitri, Zainal Abidin, Novi Rosanti ABSTRACT
KINERJA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI SABUT KELAPA PADA KAWASAN USAHA AGROINDUSTRI TERPADU (KUAT) DI KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT (Performance And Added Value of CocoFiber Agroindusry
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017
KELAYAKAN FINANSIAL UNIT USAHA JASA SEWA POMPA AIR UNTUK IRIGASI AIR PERMUKAAN DI DESA MEKAR MULYA KECAMATAN PALAS KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Financial Feasibiliy of Waer Pump Renal Services Business Uni
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciANALISA SENSITIVITAS KELAYAKAN USAHA PT. JASA MARINA INDAH DENGAN BEROPERASINYA GRAVING DOCK DWT
ANALISA SENSITIVITAS KELAYAKAN USAHA PT. JASA MARINA INDAH DENGAN BEROPERASINYA GRAVING DOCK 18.000 DWT Sukano Jamiko, Imam Pujo M Program Sudi S1 Teknik Perkapalan Fakulas Teknik Universias Diponegoro
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN. Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale
ANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale Nazori Djazuli 1*, Mia Wahyuni, Daniel Moninja, Ari Purbayano
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciKELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR ABSTRACT
KELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR Purwoko dan Yandra Arkeman Deparemen Teknologi Indusri Peranian, Fakulas Teknologi Peranian, IPB ABSTRACT Oyser mushroom can be processed ino various
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN FINANSIAL PUPUK ORGANIK RESIDU BIOGAS DARI DIVERSIFIKASI USAHA TERNAK
HABITAT Volume XXII, No. 1, Bulan April 2011 ISSN: 0853-5167 STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PUPUK ORGANIK RESIDU BIOGAS DARI DIVERSIFIKASI USAHA TERNAK (FINANCIAL FEASIBILITY STUDIES OF ORGANIC FERTILIZER FROM
Lebih terperinciKELAYAKAN PENGUSAHAAN PALA DI JAWA BARAT
KELAYAKAN PENGUSAHAAN PALA DI JAWA BARAT Bedy Sudjarmoko Balai Peneliian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Indusri Indonesian Spice and Indusrial Crop Research Insiue ABSTRAK Jawa Bara merupakan salah sau
Lebih terperinci372 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK
372 REVITALISASI INDUSTRI KEHUTANAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN RAKYAT UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PETANI DAN MENDUKUNG INDUSTRI PLYWOOD DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (Revializaion Of The Foresry Indusry
Lebih terperinciAnalisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) Jantan di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali
Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1), Okober 2012:43-51 ISSN 2301-9921 Analisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Peranakan Friesian Holsein (PFH) Janan di Kecamaan Selo Kabupaen Boyolali N. Diamojo, S.
Lebih terperinciTuanku Zakaria 1, Zakiah 1, Indra 1 * 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PENGGEMUKANN SAPI POTONG SECARA INTENSIF ( STUDI KASUS PADA UD.NIWATORI DI GAMPONG MEUNASAH KRUENG KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciANALISIS ECONOMIC ENGINEERING PADA INVESTASI HOTEL GRAND CENTRAL KOTA PEKANBARU. Arifal Hidayat
ANALISIS ECONOMIC ENGINEERING PADA INVESTASI HOTEL GRAND CENTRAL KOTA PEKANBARU Arifal Hidaya Analisis Economic Engineering ABSTRAK Tujuan uama dari peneliian ini adalah unuk menganalisa invesasi pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat
23 3 METODOLOGI 3. Waku dan Tempa Peneliian dilakukan pada bulan Mei 200 sampai Mei 20. Pengambilan daa dilakukan di Perairan Selaan Prigi dan Pelabuhan Perikanan Nusanara (PPN) Prigi, Trenggalek, Jawa
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. Gambar 5 Peta lokasi penelitian. PETA PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH JAYA. Lokasi sampel. Lokasi Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempa dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di pesisir Kabupaen Aceh Jaya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Peneliian ini dilaksanakan pada bulan Agusus 2008 sampai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Paprika adalah salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Budidaya Paprika Paprika adalah salah sau komodias sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang inggi, dimana sebagian besar hasil panennya diekspor ke luar negeri.
Lebih terperinciAnalisis Kelayakan Pengembangan Biogas Sebagai Energi Alternatif Berbasis Individu Dan Kelompok Peternak ABSTRACT
Manajemen IKM, Sepember 2009 (217-224) Vol. 4 No. 2 ISSN 2085-8418 Analisis Kelayakan Pengembangan Biogas Sebagai Energi Alernaif Berbasis Individu Dan Kelompok Peernak Sri Wahyuni * 1, Suryahadi 2 dan
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab
13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017
KELAYAKAN USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (The Feasibiliy and Added Value of Tempe Agroindusry) Winani Puspa Arum, Sudarma Widjaya, Lina Marlina Jurusan Agribisnis, Fakulas Peranian, Universias
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciKAJIAN AGRIBISNIS TAHU (Studi Kasus di Kabupaten Biak Numfor)
57 Buana Sains Vol 8 No 1: 57-66, 2008 KAJIAN AGRIBISNIS TAHU (Sudi Kasus di Kabupaen Biak Numfor) I Made Suaryadana 1,2) dan Eri Yusnia Arviani 2) 1) Dinas Peranian Kabupaen Biak Numfor 2) Program Pascasarjana,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Ekosisem lau memiliki banyak manfaa ekonomi, baik yang selama ini elah erkuanifikasikan maupun manfaa-manfaa yang belum erhiung, dikarenakan nilainya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciKAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR
Konferensi Nasional Teknik Sipil 10 Universias Ama Jaya Yogyakara, 26-27 Okober 2016 KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR Puu Ali Suhanaya 1, Dyah Ayu Lesari 1, 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas
Perencanaan Sisem Pendukung Kepuusan Unuk Peningkaan Produkivias Abdurrozzaq Hasibuan Jurusan Teknik Indusri, Fakulas Teknik, UISU Jln. Sisingamangaraja Telp. 7869920 Teladan Medan Email : rozzaq@uisu.ac.id
Lebih terperinciMODEL PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma Cottonii DI KECAMATAN BUMIRAYA KABUPATEN MOROWALI
MODEL PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma Coonii DI KECAMATAN BUMIRAYA KABUPATEN MOROWALI Erviana Laili Widyasari 1, A.Masyahoro dan Zakirah Raihani Ya la 2 ervianalwl@gmail.com 1 (Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciVol. 1, No. 2, September 2011
ISSN 2252-5491 Vol. 1, No. 2, Sepember 2011 Forum Agribisnis Agribusiness Forum Fakor-Fakor yang Mempengaruhi Realisasi dan Pengembalian Kredi Usaha Rakya Anna Maria Lubis dan Dwi Rachmina Analisis Kepuasan
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciSTRATEGI PEMILIHAN PRODUK UNGGULAN DAN KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI WIJEN
STRATEGI PEMILIHAN PRODUK UNGGULAN DAN KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI WIJEN The Sraegy For Selecing The Excellen Produc and Financial Analysis of Sesame Agroindusry Luluk Sulisiyo Budi 1, M. Syamsul
Lebih terperinciLATIHAN SOAL KWU XII
LATIHAN SOAL KWU XII A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling epa dengan memilih huruf a, b, c, d aau e dalam lembar jawab online. 1. Seorang wirausahawan bersedia menyerahkan pengelolaan bisnisnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciCROP LAND SUITABILITY FOR CLOVE (Eugenia aromatica L.) BASED ON AGRO-CLIMATE ASPECTS AND ECONOMIC FEASIBILITY (CASE STUDY : SOUTH SULAWESI PROVINCE)
Available online a: hp://journal.ipb.ac.id/index.php/agrome J.Agrome 24 (2) : 39-47, 2010 ISSN: 0126-3633 KAJIAN KESESUAIAN LAHAN TANAMAN CENGKEH (Eugenia aromaica L.) BERDASARKAN ASPEK AGROKLIMAT DAN
Lebih terperinci20 Peneliian ini berujuan merumuskan sraegi pada model pengelolaan yang cocok unuk keberlanjuan perikanan angkap di daerah ersebu. Daa yang diambil be
19 3 METODOLOGI 3.1 Tempa dan Waku Peneliian Peneliian berjudul Model Pengelolaan Perikanan Pelagis secara Berkelanjuan di PPN Prigi, Trenggalek, Jawa Timur ini dilakukan di PPN Prigi, Kabupaen Trenggalek,
Lebih terperinciVARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE
VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,
Lebih terperinciFEASIBILITY STUDY of PENGAMBENGAN-PENGRAGOAN HIGHWAY
STUDI KELAYAKAN JALAN TOL PENGAMBENGAN-PENGRAGOAN A.A.G. Agung Yana 1, Keu Swijana 1, dan Saniari Dewi 2 Absrak: Ruas jalan Gilimanuk-Tabanan-Denpasar merupakan sau-saunya jalan areri primer yang menghubungkan
Lebih terperinciASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK
ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK Reno Indriariningias, Nachnul Anshori, dan R.Andi Surya Kusuma Teknik Indusri Universias Trunojoyo Madura Email:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Proses Die Casing Dasar dari die casing proses erdiri dari injeksi logam cair dalam ekanan yang inggi ke dalam ceakan yang disebu die dan dibiarkan membeku. Tipe Mesin die
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinci