Tuanku Zakaria 1, Zakiah 1, Indra 1 * 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
|
|
- Suparman Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PENGGEMUKANN SAPI POTONG SECARA INTENSIF ( STUDI KASUS PADA UD.NIWATORI DI GAMPONG MEUNASAH KRUENG KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR) Business Developmen Prospecs Of Faening Beef Cale Inensively (Case Sudy Of UD. Niwaori Gampong Meunasah Krueng Subdisric Ingin Jaya Disric Aceh Besar) Tuanku Zakaria 1, Zakiah 1, Indra 1 * 1 Program Sudi Agribisnis, Fakulas Peranian, Universias Syiah Kuala Absrak-Tujuan dari peneliian ini adalah unuk mengeahui prospek pengembangan usaha penggemukan sapi poong secara inensif pada UD. Niwaori berdasarkan sudi kelayakan usaha, sera unuk mengeahui fakor pendorong dan penghamba usaha. Sudi kelayakan usaha dikaji berdasarkan aspek eknis, aspek pasar dan aspek finansial. Daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah daa primer dan daa sekunder. Peneliian ini menggunakan analisis kualiaif dan kuaniaif unuk menganalisis sudi kelayakan usaha dan analisis deskripif unuk menganalisis fakor pendorong dan penghamba usaha. Hasil peneliian menunjukkan bahwa usahaa penggemukan sapi poong pada UD. Niwaori memiliki prospek yang baik berdasarkan sudi kelayakan usaha baik berdasarkan aspek eknis, aspek pasar dan aspek finansial. Hasil peneliian ini juga menunjukkan yang menjadi fakor pendorong usaha adalah fakor pangsa dan poensi pasar, keepaan lokasi usaha, keersedian pakan, dan dukungan dari pemerinah. Fakor penghambanya adalah fakor keersediaan bibi dan proses penanganan limbah. Kaa kunci : Penggemukan, Sapi poong, Sudi kelayakan usaha Absrac-The purpose of his sudy was o deermine he developmen prospecs faening beef cale inensively a UD. Niwaori based on feasibiliy sudy, and o invesigae he driving facors and inhibiing facorof business. Feasibiliy Sudy assessed based on he echnical aspecs, marke aspecs and financial aspecs. This research uses primary daa and secondary daa. This research uses qualiaive and quaniaive analysiss o analyze feasibiliy sudy and descripive analysis o analyze he driving facors and inhibiing facor of business. The resuls showed ha faening beef cale a UD. Niwaori has good prospecs based on business feasibiliy sudy by he echnical aspecs, marke aspecs and financial aspecs. The resuls also showed he driving facor is marke share and marke poenial, accuracy of locaion, marke availabiliy and governmen suppor. The inhibiing facor is availabiliy off cows and he wase processed. Keywords: Faening, Beef cale, Feasibiliy sudy PENDAHULUAN Perminaan daging sapi masyaraka Indonesia dari waku ke waku erus mengalami perumbuhan, perumbuhan perminaan daging sapi di Indonesia disebabkan oleh beberapa fakor yaiu peningkaan jumlah penduduk, meningkanya kesadaran masyaraka dalam memenuhi kebuuhan proein hewani dan meningkanya daya beli masyaraka (Deparemen Peranian, 2006). Corresponding auhor: indrazainun@unsyiah.ac.id JIM Peranian Unsyiah AGB, Vol. 2, No. 2, Mei 2017:
2 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah Ternak sapi merupakan salah sau jenis ernak yang dapa menghasilkan daging dengan nilai ekonomis yang inggi, daging sapi juga merupakan salah sau fakor pening dalam memenuhi kebuuhan manusia. Selain menghasilkan daging, seekor ernak sapi juga dapa menghasilkan produk lain yang bermanfaa bagi manusia seperi susu, pupuk kandang, kuli dan lain sebagainya. Daging memiliki manfaa yang besar bagi manusia dalam memenuhi kebuuhannya akan proein hewani. Ternak sapi dapa merubah bahan yang bernilai rendah seperi rumpu dan umbuhan lainnya menjadi bahan yang bernilai inggi seperi daging, susu, kuli dan lain sebagainya (Sudarmono dan Sugeng, 2006). Usaha penggemukann sapi poong adalah usaha unuk menambah bobo sapi secara opimal pada segmen umur sapi yang dibudidayakan. Hasil yang ingin dicapai adalah meningkanya bobo sapi secara opimal sesuai dengan bangsa sapi yang digemukkan. Seiap bangsa sapi memiliki penambahan bobo yang berbeda sesuai dengan ukuran sapi yang dipengaruhi oleh fakor keurunan (Yuliano dan Saparino, 2014). Dalam usaha penggemukan sapi poong biasanya sapi yang dipilih adalah sapi dengan jenis kelamin janan, pemilihan sapi janan karena ingka perambahan bera badan harian sapi janan lebih inggi dibandingkan sapi beina. Pemilihan sapi janan juga dikarenakan adanya larangan pemoongan sapi beina yang masih produkif (Abidin, 2004). Provinsi Aceh merupakan provinsi yang berada pada ujung bara Republik Indonesia. Perkembangan usaha dalam sekor peernakan di Provinsi Aceh memiliki harapan yang baik, hal ini disebabkan oleh ersedianya padang rumpu yang ersebar pada seluruh daerah. Kabupaen Aceh Besar adalah salah sau kabupaen di Provinsi Aceh yang menjadikan produk peernakan sebagai komodiiuama khususnya ernak sapi poong. Usaha ernak sapi poong yang berbasis pada peernakan rakya elah menjadi sumber pendapaann masyaraka dan elah berperan besar dalam memenuhi kebuuhan masyaraka akan kebuuhan daging (Koesmara e. al, 2015). UD. Niwaori merupakan sebuah usaha yang bergerak dalam bidang peranian khusunya bidang peernakan. Salah sau ernak yang diusahakan U.D. Niwaori adalah ernak sapi poong. Dalam menjalakann usaha penggemukan ernak sapinya, UD. Niwaori melakukannya secara inensif dengan hanya menggunakan bibi sapi bangsa sapi luar yaiu bangsa sapi yang bukan bangsa sapi asli Indonesia. Bangsa sapi luar memiliki krieria baik unuk dijadikan ernak sapi poong seperi jenis sapi brahman, brangus, simenal dan limosin dengan perumbuhan bobo harian dan ingka konversi pakan yang inggi. Seiap usaha pasi memiliki fakor fakor yang dapa mendorong aau menghamba perkembangan usaha, begiu pula pada usaha penggemukan sapi poong pada UD. Niwaori. Pada peneliian ini peneliii ingin mengeahui fakor fakor pendorong dan penghamba apa saja yang dapa mempengaruhi perkembangan usaha ini. Tujuan dari peneliian ini adalah unuk mengeahui prospek pengembangan usaha penggemukan sapi poong secara inensif pada Ud. Niwaori di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar, berdasrakan sudi kelayakan usaha yang diinjau dari aspek eknis, aspek pasar dan aspek finansial, sera fakor pendorong dan fakor penghamba dalam menjalankan usaha penggemukan sapi poong padaa UD. Niwaori. Hasil dari peneliian ini diharapakan dapa berguna dan memberikan sumbangan yang posiif erhadap perkembangan usaha penggemukan sapi poong dapa dijadikan landasan dan bahan perimbangan bagi peani aau insansi pemerinah yang erkai dalam usaha penggemukan sapi poong. METODE PENELITIAN Peneliian ini menggunakan meode sudi kasus. Jenis daa yang digunakan dalam peneliian ini erdiri dari dua macam daa yaiu daa primer dan dan daa sekunder. Daa Prospek Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Poong Secara Inensif ( Sudi Kasus Pada Ud.Niwaori 265 di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar) ( Tuanku Zakaria, Zakiah, Indra) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah, Vol. 2, No. 2, Mei 2017:
3 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pengusaha/ peernak, sedangkan daa sekunder diperoleh dari insansi yang erkai dengan peneliian dan dari badan pusa saisik. Peneliian ini dilakukan pada UD. Niwaori di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar, dengan objek peneliian ialah UD. Niwaori di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar yang mempunyai usaha penggemukan sapi poong secara inensif. Ruang lingkup peneliian erbaas pada pengusaha/peernak, penggemukan sapi poong secara inensif pada UD. Niwaori, prospek berdasarkan sudi kelayakan usaha, sera fakor yang menjadi pendorong dan penghamba usaha. Meode analisis yang digunakan adalah meode analisis kualiaif dan kuaniaif unuk menganalisis sudi kelayakan usaha dan analisis deskripif unuk menganalisis fakor pendorong dan penghamba usaha. Pada sudi kelyakan usaha aspek eknis dan aspek pasar diuji dengan menggunakann analisis kualiaif, sedangkan analisis aspek finansial diuji dengan menggunakan analisis kuaniaif. Aspek eknis dikaji secara kualiaif dengan kelayakan usaha berdasarkan eknis pembangunan usaha dan proses operasi pada usaha ersebu seelah usaha dibangun. Analisis aspek eknis dikaji secara kualiaif dengan meliha gambaran pada usaha penggemukan sapi poong UD. Niwaori. Gambaran yang akan dikaji berdasarkan lokasi usahadan proses kegiaan produksi yang dilakukan dalam usaha ini (Praama, 2013). Aspek pasar dikaji secara kualiaif dengan meliha kelayakan usaha penggemukan sapi poong pada UD. Niwaorii berdsarkan poensi pasar, pangsa pasar, dan bauran pemasaran (produk, harga, lokasi dan disribusi sera promosi). Kelayakan usaha berdasarkan aspek pasar erjadi apabila produk yang dihasilkan dapa dierima aau laku di pasaran. Kelayakan aspek finansial diuji secara kuaniaif sesuai dengan sifa daanya. Kelayakan usaha berdasarkan aspek finansial diuji dengan krieria kelayakan invesasi dan analisis sensiivias. 1. Krieria Kelayakan Invesasi Tujuan dari perhiungan krieria invesasi adalah unuk mengeahui sejauh mana usaha yang direncanakan aau dijalankan dapa memberikan manfaa kepadaa pengusaha (Ibrahim, 2009). Krieria penilaian invesasi yang digunakan pada peneliian ini adalah Ne Presen Value (NPV), Inernal Rae of Reurn (IRR), Break Even Poin (BEP), NeBenefi/ Cos Raio (Ne B/C). a) Ne Presen Value (NPV) NPV n B 0 1 i C (Nisa, e.al, 2014) Keerangan: B ୲ = Benefi (penerimaann usahaani pada ahun ke-) C ୲ = Cos (biaya usahaani pada ahun ke-) n = Umur ekonomis proyek i = Tingka suku bunga yang berlaku Suau proyek dikaakan layak unuk dilakukan bila menghasilkan NPV > 0. Bila NPV 0, maka proyek ersebu idak layak unuk dijalankan. Prospek Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Poong Secara Inensif ( Sudi Kasus Pada Ud.Niwaori 266 di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar) ( Tuanku Zakaria, Zakiah, Indra) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah, Vol. 2, No. 2, Mei 2017:
4 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah b) Inernal Rae of Reurn (IRR) NPV 1 IRR i1 i 2 NPV NPV 1 2 i 1 (Nisa, e.al, 2014) Keerangan: NPV ଵ = NPV yang bernilai posiif NPV ଶ = NPV yang bernilai negaif I ଵ = Tingka suku bunga saa menghasilkan NPV yang bernilai posiif = Tingka suku bunga saa menghasilkan NPV yang bernilai negaif I ଶ Suau proyek akan dipilih bila nilai IRR yang dihasilkan lebih inggi daripada ingka suku bunga yang berlaku. Bila IRR lebih rendah dari ingka suku menunjukkan bahwa modal proyek akan lebih mengunungkan bila dideposiokan di bank dibandingkan bila digunakan unuk menjalankan proyek. c) Break Even Poin (BEP) BEP = T ୮ ଵ + సభ సభ ౦షభ ౦ (Ibrahim, 2009) Keerangan : BEP = Break even poin T ୮ ଵ = Tahun sebelum erdapa BEP TC ୧ = Jumlah oal cos yang elah di- discoun B ୧ ୮ ଵ = Jumlah benefi yang elah di discoun sebelum BEP = Jumlah benefi pada BEP berada B ୮ d) Ne Benefi/ Cos Raio (Ne B/C) n NeB / C B 1 n B 1 i C C ୳୬୲୳୩ ୲ ୲வ ୳୬୲୳୩ ୲ ୲ழ 1 1 i Keerangan: B ୲ = Benefi (penerimaann koor pada ahun ke-) C ୲ = Cos (biaya koor pada ahun ke-) n = Umur ekonomis proyek i = Tingka suku bunga yang berlaku Krieria yang dapa diperoleh dari penghiungan Ne B/Canara lain: Ne B/C> 1, maka usahaani mengunungkan; Ne B/C= 1, maka usahaani idak mengunungkan dan idak merugikan; Ne B/C< 1, maka usahaani merugikan (Nisa, e.al, 2014) 2. Analisis Sensiivias Analisis sensiivias digunakan unuk meliha pengaruh yang mungkin saja erjadi akiba dari keadaan yang berubah ubah. Analisis sensiivias pada peneliiann ini dilakukan dengan mengiung kembali kelayakan usaha berdasarkan krieria kelayakan invesasi dengan asumsi kemungkinan perubahan akiba dua hal yaiu: Prospek Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Poong Secara Inensif ( Sudi Kasus Pada Ud.Niwaori 267 di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar) ( Tuanku Zakaria, Zakiah, Indra) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah, Vol. 2, No. 2, Mei 2017:
5 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah Penurunan penerimaann sebesar 10% dan biaya eap. Penurunan penerimaan ini diasumsikan sebagai akiba dari menurunnya harga sapi poong yang diakibakan oleh meningkanya jumlah impor daging sapi. Pendapaan eap dan biaya meningka sebesar 5,7%. Kenaikan biaya ini diasumsikan sesuai dengan ingka raa raa inflasi Unuk menjawab hipoesis kedua, analisis yang digunakan adalah analisis deskripif dengan mendeskripsikan fakor- fakor yang menjadi fakor pendorong dan penghamba dalam usaha penggemukann ernak sapi poong secara inensif pada UD. Niwaori di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar. HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Teknis Berdasarkan analisis aspek eknis usaha penggemukan sapi poong pada UD. Niwaori layak unuk dijalankan. Hal ini berdasarkan hasil penilaian aspek eknis yang menunjukkan usaha ini memiliki lokasi usaha yang baik, layou aau aa leak yang cukup baik, infrasrukur dan fasilias yang ersedia dapa dimanfaakan dengan baik dan proses produksi yang dijalankan secara ersrukur dan dilakukan dengan baik. UD. Niwaori memilih lokasi usaha di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar dikarenakan pada lokasi ersebu ersedianya bahan baku usaha, deka dengan lokasi pasar, deka dengan kediaman pengusaha, ersedianya infrasrukur dan fasilias sera lokasi usaha ersebu merupakan senra produksi sapi poong pada Kabupaen Aceh Besar. Layou aau aa leak pada usaha ini sudah diaur dengan cukup baik oleh pengusaha. Infrasrukur dan fasilias yang ersedia pada loaksi usaha juga sudah mampu dimanfaakan oleh pengusaha dalam menjalankan usaha ini. Proses produksi juga sudah dijalankan dengan baik dan ersrukurr mulai dari pemelihan sisem pemeliharaan hingga proses panen dilakukan. Proses produksi pada UD. Niwaori melipui pemilihan sisem pemeliharaan, perkandangan, penggunaan eknologi, pengadaan dan pemilihan bibi, persiapan kedaangan bibi, pengolahan pakan, aa laksana pemberian pakan dan minum, konrol kesehaan, pembersihan (kandang, ernak, empa pakan dan empa minum) dan panen. Aspek Pasar Hasil dari analisis aspek pasar menunjukkan usaha penggemukan sapi poong pada UD. Niwaori layak unuk dijalankan dikarenakan memiliki pangsa pasar yang jelas, poensi pasar yang besar, produk yang dihasilkan dapa dierima konsumen, lokasi usaha yang epa, sisem disribusi yang efisien, sisem penenuan harga yang epa sera sraegi promosi yang efisien. Poensi dan pangsa pasar erhadap produk sapi poong UD. Niwaori masih ersedia cukup besar, hal ini berdasarkan masih belum mampunya usaha ini dalam memenuhi perminaan pasar erhadap produk yang dihasilkan hal ini dapa diliha pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Perminaann dan Penawaran Pada Usaha Penggemukan Sapi Poong Pada UD. Niwaori No Tahun Perminaan (Ekor) Penawaran (Ekor) Toal Prospek Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Poong Secara Inensif ( Sudi Kasus Pada Ud.Niwaori 268 di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar) ( Tuanku Zakaria, Zakiah, Indra) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah, Vol. 2, No. 2, Mei 2017:
6 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah Berdasarkan Tabel 1. Dapa dikeahui bahwa ingka penawaran ernak sapi poong pada UD. Niwaori seiap ahunnya mengalami peningkaan, akan eapi peningkaan penawaran ersebu belum mampu memenuhi perminaan pasar erhadap produk sapi poong yang dihasilkan oleh UD. Niwaori yang juga meningka seiap ahunnya. Baiknya poensi dan pangsa pasar usaha ini juga dapa dikeahui berdasarkan umbuhnya perminaan erhadap produk yang dihasilkan. Aspek Finansial Aspek finansial dianalisis secara kuaniaif dengan menggunakann uji krieria kelayakan invesasi dan analisis sensiivias. Analisis aspek finansial menunjukkan layak aau idaknya invesasi pada usaha penggemukan sapi poong UD. Niwaori secara finansial. Krieria invesasi yang digunakan adalah Ne Preasen Value (NPV), Inernal Rae Of Reurn (IRR), Break Even Poin (BEP) dan Benefi Cos Raio (Ne B/C ). Hasil analisis berdasarkan arus kas menunjukkan bahwa usaha ini layak dijalankan berdasarkan hasil dari uji krieria kelayakan invesasi dan analisis sensiivias. Hasil analisis krieria invesasi dengan menggunakan discoun facor sebesar 7% yang sesuai dengan ingka suku bunga pada Bank Aceh pada ahun 2016 dapa diliha pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai Krieria Invesasi Usaha Penggemukan Sapi Poong UD. Niwaori No Krieria Invesasi Sauan Nilai 1 NPV Rp IRR % 27 3 BEP Tahun,Bulan 10,5 4 Ne B/C 2,46 Berdasarkan Tabel 2. Nilai Ne Preasen Value (NPV) yang diperoleh sebesar Rp , dengan discoun facor sebesar 7%, hal ini menunjukkan usaha penggemukan sapi poong pada UD. Niwaori layak unuk dijalankan. Hal ini dikarenakan nilai NPV yang diperoleh > 0. Berdasarkan uji Inernal Rae of Reurn (IRR)pada usaha ini, diperoleh hasil sebesar 27%. Berdasarkan uji IRR diperoleh kesimpulan bahwasanya usaha ini layak unuk dijalankan dikarenakan nilai IRRlebih inggi dari ingka discoun facor yang digunakan sebesar 7%. Nilai Break Even Poin (BEP) yang didapakan pada peneliian ini menunjukkan hasil 10 ahun, 5 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa arus penerimaan usaha ini selama 10 ahun 5 bulan dapa menuupi segala biaya invesasi dan biaya produksi selama umur ekonomis usaha selama 15 ahun. Berdasarkan nilai uji BEP usaha ini layak unuk dijalankan karena umur BEP lebih cepa dibandingkan umur ekonomis usaha. Nilai Benefi Cos Raio (Ne B/C) menunjukkan nilai 2,46, hal ini menunjukkan seiap penambahan invesasi selama Rp 1 maka manfaa yang akan diperoleh sebesar Rp 2,46. Berdasarkan hasil dari Ne B/C usaha ini layak unuk dijalankan dikarenakan nilai Ne B/C yang diperoleh > 1. Hasil pada analisis sensiivias menunjukkan usaha ini eap layak unuk dijalankan. Analisis sensiivias dihiung dengan mencari kembali krieria kelayakan invesasi dengan asumsi adanya kemungkinan perubahan daa. Dalam peneliian ini analisis sensiivias didasarkan pada asumsi adanya kemungkinan perubahan dalam ingka harga, perubahan harga diasumsikan erjadi pada perubahan harga jual sapi poong dan perubahan biaya. Adapun kemungkinan yang dianalisis pada peneliian ini adalah kemungkinan penurunan penerimaan dari penjualann sapi poong sebesar 10% menurunnya harga sapi poong yang diakibakan oleh meningkanya jumlah impor daging sapi dan kemungkinan penurunan penerimaan sebesar 5,7% akiba dari inflasi. Hasil dari analisis sensiivias dapa diliha pada Tabel 3 dan Tabel 4. Prospek Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Poong Secara Inensif ( Sudi Kasus Pada Ud.Niwaori 269 di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar) ( Tuanku Zakaria, Zakiah, Indra) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah, Vol. 2, No. 2, Mei 2017:
7 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah Tabel 3. Nilai Krieria Invesasi Usaha Penggemukan Sapi Poong UD. Niwaori Dengan Asumsi Penurunann Harga Sapi Poong Sebesar 10% No Krieria Invesasi Sauan Nilai 1 NPV Rp IRR % 23% 3 BEP Tahun,Bulan 12,2 4 Ne B/C 1,93 Berdasarkan Tabel 3. Hasil uji analisis sensiivias dengan mengasumsikan penurunan penerimaan 10% dari penjualan ernak sapi poong, hasil yang diperoleh menunjukkan usaha ini layak unuk dijalankan dengan nilai NPV > 0, IRR >discoun rae (7%), BEP lebih cepa dibandingkan umur ekonomis dan nilai Ne B/C > 1. Tabel 4. Nilai Krieria Invesasi Usaha Dengan Asumsi Kenaikan Biayaa Sebesar 5,7% No Krieria Invesasi Sauan Nilai 1 NPV Rp IRR % 24% 3 BEP Tahun,Bulan 10,10 4 Ne B/C 2,15 Berdasarkan Tabel 4. hasil uji analisis sensiivias dengan mengasumsikan peningkaan biaya sebesar 5,7% akiba dari adanya inflasi, hasil yang diperoleh menunjukkan usaha ini layak unuk dijalankan dengan nilai NPV > 0, IRR >discoun rae (7%), BEP lebih cepa dibandingkan umur ekonomis dan nilai Ne B/C > 1. Fakor Pendorong dan Penghamba Terdapa beberapa fakor yang mendorong pengusaha unuk mengembangkan usaha penggemukan sapi poong ini, Fakor pendorong berkembangnya usahaa ini anara lain poensi dan pangsa pasar, harga produk, dukungan pemerinah, ersedianya bahan baku, sera erdapanya infrasrukur pendukung usaha. Sedangkan fakor penghamba usaha ini adalah kurang ersedianya bibi sapi dengan kualias yang diinginkan oleh usaha ini, fakor lainnya yang menghamba unuk berkembangnya usaha ini ialah pengusaha hanya mengandalkan pendapaannya dari penjualan ernak sapi, pengusaha pada usaha ini idak mengolah limbah dari usahanya menjadi produk yang dapa meningkakan pendapaan pengusaha. Limbah pada usaha ini hanya diolah unuk kepeningan pribadi saja anpa diolah unuk dijadikan produk yang memiliki nilai di pasar. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil peneliian dan pembahasan, maka dapa disimpulkan beberapa hal, yaiu: Prospek pengembangan usaha penggemukan sapi poong secara inensif pada UD. Niwaori memiliki prospek yang baik, hal ini berdasarkan hasil sudi kelayakan usaha berdasarkan aspek eknis, aspek pasar dan aspek finansial.berdasarkan hasil analisis aspek eknis, aspek pasar dan aspek finansial diperoleh hasil usaha ini layak dan mengunungkan unuk dijalankan.hasil analisis krieria kelayakan invesasi menunjukkan hasil NPV Rp , IRR 27 %, BEP 10 ahun, 5 bulan, dan Ne B/C 2,,46. Semua hasil pada krieria kelayakan invesasi menunjukkan usaha ini layak unuk dijalankan.hasil analisis sensiivias menunjukkan usaha ini eap layak unuk dijalankan dengan asumsi penurunan penerimaan sebesar 10% dari penjualan ernak sapi poong dan peningkaan biaya sebesar 5,7%. Fakor yang menjadi pendorong usaha ini adalah poensi dan pangsa pasar, harga produk, dukungan pemerinah, ersedianya sebagian besar bahan baku, sera erdapanya Prospek Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Poong Secara Inensif ( Sudi Kasus Pada Ud.Niwaori 270 di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar) ( Tuanku Zakaria, Zakiah, Indra) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah, Vol. 2, No. 2, Mei 2017:
8 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah infrasrukur pendukung usaha.fakor yang menjadi penghamba usaha ini adalah kurang ersedianya bibi sapi dan idak dijualnya hasil olahan limbah usaha yang dapa memberikan ambahan pendapaan. Adapun sarannya sebagai beriku: Disarankan kepada pengusaha unuk mengolah limbah usahanyaa secara maksimal dan menjual hasil olahan ersebu yang dapa memberikan ambahan pendapaan unuk pengusaha. Bagi masyaraka yang memiliki mina erhadap usaha penggemukan sapi poong disarankan unuk menjadikan peneliian ini salah sau bahan referensi dalam menjalankan usahanya.penelii juga menyarankan kepada pemerinah unuk dapa melanjukan dan memaksimalakan program - program yang elah digadang unuk meningkakan produksi dan kualias dari usaha penggemukan sapi poong. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Z Penggemukan Sapi Poong. Agromedia Pusaka. Jakara. BPS Kabupaen Aceh Besar Kecamaan Ingin Jaya Dalam Angka Direkora Jendral Peernakan dan Kesehaan Hewan Saisik Peernakan dan Kesehaan Hewan Deparemen Peranian, Perauran Meneri Peranian Nomor 54/ Permenan/ OT.140/10/2006 enang Pedoman Pembibian Sapi Poong yang Baik (Good Breeding Pracice).. Humas Sedakab Aceh Besar. Perumbuhan Ternak Di Aceh Besar Sanga Dominan.Hp://humas.acehbesarkab.go.id. Diakses 30 Okober Ibrahim, Y Sudi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Rineka Cipa. Jakara. Johan, S Sudi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakara. Koesmara, H. Nurini, S. Budisaria, I.G.S Fakor-Fakor yang Mempengaruhi Margin Pemasaran Sapi Poong dan Daging Sapi di Kabupaen Aceh Besar. Bulein Peernakan Vol. 39 (1): Muridjo, B.A Sapi Poong. Kanisius.Yogyakara. Nisa, C. Winandi, R. Tinaprilia, N Analisis Kelayakan Invesasi Penggemukan Sapi Poong (Kasus: P. Caur Mira Taruma, Kabupaen Bogor). Jurnal Forum AgribisnisVol 4. No 1. Praama, Y.A Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Poong Pada Peernakan Bapak Sarno Desa Ciapen Ciawi Kabupaen Bogor. Deparemen Agribisnis. Fakulas Ekonomi dan Manajemen. Insiu Peranian Bogor. Pusa Daa dan Sisem Informasi Peranian Oulook Komodias Peranian Subsekor Peernakan Dagingg Sapi. Sekrearia Jenderal Kemenerian Peranian. Sapura, H. Daryano, A. Hendrawan, S.A Sraegi Pengembangan Ternak Sapi Poong Berwawasan Agribisnis di Provinsi Aceh. Jurnal Manajemendan Agribisnis Vol.6 No.2. Sudarmono, A.S. dan Sugeng, Y.B Edisi Revisi Sapi Poong. Penebar Swadaya. Jakara. Yuliano, P. dan Saparino, C Penggemukan Sapi Poong Hari Per Hari. Penebar Swadaya. Jakara. Prospek Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Poong Secara Inensif ( Sudi Kasus Pada Ud.Niwaori 271 di Gampong Meunasah Krueng Kecamaan Ingin Jaya Kabupaen Aceh Besar) ( Tuanku Zakaria, Zakiah, Indra) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah, Vol. 2, No. 2, Mei 2017:
III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU
ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciAnalisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) Jantan di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali
Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1), Okober 2012:43-51 ISSN 2301-9921 Analisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Peranakan Friesian Holsein (PFH) Janan di Kecamaan Selo Kabupaen Boyolali N. Diamojo, S.
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Oleh: YUDI WAHYUDIN, S.Pi., M.Si. Pelaihan Analisis Kelayakan Ekonomi Kegiaan Capaciy Building Program Pendanaan Kompeisi-Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM)
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014
ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KOPI LUWAK DI KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT (The Financial Feasibiliy Analysis of Luwak Coffee Agroindusry a Balik Buki Disric of Wes Lampung Regency)
Lebih terperinciKELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA. Asrida Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Almuslim ABSTRAK
KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA Asrida Dosen Program Sudi Ekonomi Pembangunan Universias Almuslim ABSTRAK Kelapa sawi merupakan salah sau primadona anaman perkebunan
Lebih terperinciAnalisis kelayakan finansial perluasan tambak budidaya udang vaname di Cantigi Indramayu
Jurnal Akuakulur Indonesia 9 (1), 77 83 (2010) Available : hp://journal.ipb.ac.id/index.php/jai hp://jurnalakuakulurindonesia.ipb.ac.id Analisis kelayakan finansial perluasan ambak budidaya udang vaname
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016
ANALISIS FINANSIAL USAHA TERNAK AYAM PROBIOTIK : STUDI KASUS: KPA BERKAT USAHA BERSAMA, KOTA METRO (Financial Analysis Of Probioic Chickens Farming : Case Sudy: KPA Berka Usaha Bersama, Mero Ciy) Bayu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL BUDIDAYA IKAN NILA WANAYASA PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA MEKARSARI
Analisis Jurnal Akuakulur Kelayakan Finansial Indonesia, Budidaya 6(1): 97 102 Ikan Nila (2007) Wanayasa Available : hp://journal.ipb.ac.id/index.php/jai 97 hp://jurnalakuakulurindonesia.ipb.ac.id Bulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017
KELAYAKAN FINANSIAL UNIT USAHA JASA SEWA POMPA AIR UNTUK IRIGASI AIR PERMUKAAN DI DESA MEKAR MULYA KECAMATAN PALAS KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Financial Feasibiliy of Waer Pump Renal Services Business Uni
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL Yunica Safitri, Zainal Abidin, Novi Rosanti ABSTRACT
KINERJA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI SABUT KELAPA PADA KAWASAN USAHA AGROINDUSTRI TERPADU (KUAT) DI KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT (Performance And Added Value of CocoFiber Agroindusry
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciKELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR ABSTRACT
KELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR Purwoko dan Yandra Arkeman Deparemen Teknologi Indusri Peranian, Fakulas Teknologi Peranian, IPB ABSTRACT Oyser mushroom can be processed ino various
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciKELAYAKAN PENGUSAHAAN PALA DI JAWA BARAT
KELAYAKAN PENGUSAHAAN PALA DI JAWA BARAT Bedy Sudjarmoko Balai Peneliian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Indusri Indonesian Spice and Indusrial Crop Research Insiue ABSTRAK Jawa Bara merupakan salah sau
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciKAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR
Konferensi Nasional Teknik Sipil 10 Universias Ama Jaya Yogyakara, 26-27 Okober 2016 KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR Puu Ali Suhanaya 1, Dyah Ayu Lesari 1, 1 Jurusan
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN. Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale
ANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale Nazori Djazuli 1*, Mia Wahyuni, Daniel Moninja, Ari Purbayano
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase
Lebih terperinciKelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamaan Tengaran, Kabupaen Semarang Nugraheni Renaningsih Fakulas Peranian Universias Veeran Bangun Nusanara Sukoharjo, Jl. Lejen S. Humardani
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinci372 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK
372 REVITALISASI INDUSTRI KEHUTANAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN RAKYAT UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PETANI DAN MENDUKUNG INDUSTRI PLYWOOD DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (Revializaion Of The Foresry Indusry
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN FINANSIAL PUPUK ORGANIK RESIDU BIOGAS DARI DIVERSIFIKASI USAHA TERNAK
HABITAT Volume XXII, No. 1, Bulan April 2011 ISSN: 0853-5167 STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PUPUK ORGANIK RESIDU BIOGAS DARI DIVERSIFIKASI USAHA TERNAK (FINANCIAL FEASIBILITY STUDIES OF ORGANIC FERTILIZER FROM
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017
KELAYAKAN USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (The Feasibiliy and Added Value of Tempe Agroindusry) Winani Puspa Arum, Sudarma Widjaya, Lina Marlina Jurusan Agribisnis, Fakulas Peranian, Universias
Lebih terperinciANALISA SENSITIVITAS KELAYAKAN USAHA PT. JASA MARINA INDAH DENGAN BEROPERASINYA GRAVING DOCK DWT
ANALISA SENSITIVITAS KELAYAKAN USAHA PT. JASA MARINA INDAH DENGAN BEROPERASINYA GRAVING DOCK 18.000 DWT Sukano Jamiko, Imam Pujo M Program Sudi S1 Teknik Perkapalan Fakulas Teknik Universias Diponegoro
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. Gambar 5 Peta lokasi penelitian. PETA PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH JAYA. Lokasi sampel. Lokasi Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempa dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di pesisir Kabupaen Aceh Jaya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Peneliian ini dilaksanakan pada bulan Agusus 2008 sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab
13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciVol. 1, No. 2, September 2011
ISSN 2252-5491 Vol. 1, No. 2, Sepember 2011 Forum Agribisnis Agribusiness Forum Fakor-Fakor yang Mempengaruhi Realisasi dan Pengembalian Kredi Usaha Rakya Anna Maria Lubis dan Dwi Rachmina Analisis Kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciGambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang
METODOLOGI Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian dilakukan di wilayah adminisrasi Koa Tangerang, Propinsi Banen. Proses peneliian dimulai dengan pengumpulan daa, analisis dan diakhiri dengan penyusunan laporan,
Lebih terperinciKAJIAN AGRIBISNIS TAHU (Studi Kasus di Kabupaten Biak Numfor)
57 Buana Sains Vol 8 No 1: 57-66, 2008 KAJIAN AGRIBISNIS TAHU (Sudi Kasus di Kabupaen Biak Numfor) I Made Suaryadana 1,2) dan Eri Yusnia Arviani 2) 1) Dinas Peranian Kabupaen Biak Numfor 2) Program Pascasarjana,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program sraegis Kemenerian Peranian dalam rangka mengurangi ingka kemiskinan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan perkotaan, baik secara ekonomi maupun dalam hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Pedesaan di Indonesia biasanya memiliki ciri agak eringgal bila dibandingkan dengan perkoaan, baik secara ekonomi maupun dalam hal aspek lainnya, seperi: pembangunan,
Lebih terperinciAnalisis Kelayakan Pengembangan Biogas Sebagai Energi Alternatif Berbasis Individu Dan Kelompok Peternak ABSTRACT
Manajemen IKM, Sepember 2009 (217-224) Vol. 4 No. 2 ISSN 2085-8418 Analisis Kelayakan Pengembangan Biogas Sebagai Energi Alernaif Berbasis Individu Dan Kelompok Peernak Sri Wahyuni * 1, Suryahadi 2 dan
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciVARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE
VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,
Lebih terperinciMODEL PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BANGLI
MODEL PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BANGLI Pande N. Sari Saraswai 1, I G. B. Sila Dharma 2, I Gs. Keu Sudipa 2 Absrak : Pengangkuan sampah di Koa Bangli saa ini menggunakan pola individual langsung (door
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciSTRATEGI PEMILIHAN PRODUK UNGGULAN DAN KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI WIJEN
STRATEGI PEMILIHAN PRODUK UNGGULAN DAN KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI WIJEN The Sraegy For Selecing The Excellen Produc and Financial Analysis of Sesame Agroindusry Luluk Sulisiyo Budi 1, M. Syamsul
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN
PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN Oong Karyono Teknik Indusri, Fakulas Teknik Universias Majalengka Email : oong_karyono@rockemail.com ABSTRAK Rumah saki umum daerah (RSUD) Kabupaen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperinciANALISIS PRAKELAYAKAN UNTUK MENCAPAI WISATA AGRO BERKELANJUTAN: Studi Kasus Agrowisata Bina Darma di Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan
ANALISIS PRAKELAYAKAN UNTUK MENCAPAI WISATA AGRO BERKELANJUTAN: Sudi Kasus Agrowisaa Bina Darma di Kabupaen Ogan Ilir Provinsi Sumaera Selaan Eka Mulyana 1), Eka Inan Kumala Puri 2), Seia Hadi 2) 1) Dosen
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciANALISIS ECONOMIC ENGINEERING PADA INVESTASI HOTEL GRAND CENTRAL KOTA PEKANBARU. Arifal Hidayat
ANALISIS ECONOMIC ENGINEERING PADA INVESTASI HOTEL GRAND CENTRAL KOTA PEKANBARU Arifal Hidaya Analisis Economic Engineering ABSTRAK Tujuan uama dari peneliian ini adalah unuk menganalisa invesasi pembangunan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Ekosisem lau memiliki banyak manfaa ekonomi, baik yang selama ini elah erkuanifikasikan maupun manfaa-manfaa yang belum erhiung, dikarenakan nilainya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, berempa di Laboraorium Perikanan Program Sudi Budidaya Perairan Fakulas Peranian Universias Lampung.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciFEASIBILITY STUDY of PENGAMBENGAN-PENGRAGOAN HIGHWAY
STUDI KELAYAKAN JALAN TOL PENGAMBENGAN-PENGRAGOAN A.A.G. Agung Yana 1, Keu Swijana 1, dan Saniari Dewi 2 Absrak: Ruas jalan Gilimanuk-Tabanan-Denpasar merupakan sau-saunya jalan areri primer yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com
Lebih terperinciMODEL PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma Cottonii DI KECAMATAN BUMIRAYA KABUPATEN MOROWALI
MODEL PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma Coonii DI KECAMATAN BUMIRAYA KABUPATEN MOROWALI Erviana Laili Widyasari 1, A.Masyahoro dan Zakirah Raihani Ya la 2 ervianalwl@gmail.com 1 (Mahasiswa Program
Lebih terperinci20 Peneliian ini berujuan merumuskan sraegi pada model pengelolaan yang cocok unuk keberlanjuan perikanan angkap di daerah ersebu. Daa yang diambil be
19 3 METODOLOGI 3.1 Tempa dan Waku Peneliian Peneliian berjudul Model Pengelolaan Perikanan Pelagis secara Berkelanjuan di PPN Prigi, Trenggalek, Jawa Timur ini dilakukan di PPN Prigi, Kabupaen Trenggalek,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waku dan Tempa Peneliian ini dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2009 di Laboraorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakulur, Deparemen Budidaya Perairan, FPIK-IPB.
Lebih terperinciKajian Pengembangan Usaha Budidaya Jangkrik Sebagai Bahan Baku Industri (Studi Kasus Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Abstract
Kajian Pengembangan Usaha Budidaya Jangkrik Sebagai Bahan Baku Indusri (Sudi Kasus Di Daerah Isimewa Yogyakara) Siswoyo 1, Illah Sailah 2 dan Ani Suryani 2 Absrac Since 1998, cicada has been ineresing
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciPENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA,
PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, 2004-2008 Banoon Sasmiasiwi, Program MSi FEB UGM Malik Cahyadin, FE UNS Absraksi Perkembangan ekonomi akhir-akhir
Lebih terperinci