LATIHAN SOAL KWU XII
|
|
- Surya Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LATIHAN SOAL KWU XII A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling epa dengan memilih huruf a, b, c, d aau e dalam lembar jawab online. 1. Seorang wirausahawan bersedia menyerahkan pengelolaan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya iu yaiu orang-orang yang kriis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang bisnisnya adalah ceriminan dari sifa... a. disribuion b. decisiveness c. deerminaion d. dedicaion e. doers 2. Seorang wirausahawan yang sukses biasanya dalam bekerja akan dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan perasaan senang sera dilandasi dengan hai yang ulus seperi orang bermain sehingga dapa menghasilkan sesuau yang lebih baik. Perilaku kerja semacam ini dikenal dengan... a. kerja efekif b. kerja efisien c. kerja ikhlas d. komimen e. kerja presaif 3. Wirausahawan idak lepas dari risiko, banyak risiko yang akan dihadapi oleh wirausahawan dalam menjalankan usaha. Risiko beriku ini merupakan risiko-risiko yang biasa dihadapi oleh wirausahawan adalah Risiko finansial 3. Risiko keluarga 2. Risiko karir 4. Risiko sosial a. 1, 2, dan 3 benar c. 1, 3, dan 4 benar e. 1, 2, 3, dan 4 benar b. 1, 2, dan 4 benar d. 2, 3, dan 4 benar 4. Anka meliha bahwa disekiar rumahnya erdapa banyak warung lesehan dan kaki lima dengan aneka makanan. Disamping membeli makanan uama yang dijajakan, para pembeli memiliki kebiasaan makan camilan. Dari kenyaaan ini kemudian Anka berinisiaif memproduksi camilan aau snack yang diiipkan diwarung-warung ersebu. Pendekaan yang digunakan Anka dalam menggali gagasan usaha adalah. a. pendekaan produk c. pendekaan finansial e. pendekaan pelanggan b. pendekaan pabrik d. pendekaan masalah 5. Hasil idenifikasi yang dilakukan oleh Imhof menunjukkan bahwa beras memiliki poensi usaha yang mengunungkan karena banyak daerah di sekiar Solo Raya yang merupakan kanung-kanung produksi beras sehingga harga didaerah ersebu sanga murah, semenara koa-koa besar di pulau jawa memiliki kebuuhan beras yang inggi menginga bahwa dikoa ersebu erdapa penduduk eapi idak ada lahan persawahan. Aas dasar ini, Imhof menemukan bahwa dengan membeli beras secara langsung dari para peani dan menjual kepada ke koa-koa besar di pulau jawa akan sanga mengunungkan. Cara yang digunakan oleh Imhof dalam mengidenifikasi peluang usaha ersebu adalah dengan. a. place uiliy c. form uiliy e. maerial uiliy b. ime uiliy d. produc uiliy 6. Diana akan mengembangkan usaha yang bergerak disekor perniagaan aau perdagangan dan ia berharap usahanya ersebu dapa berjalan dan aman. Oleh karena iu, ia berpikir unuk mencari ijin unuk usahanya ersebu. Ijin yang sesuai unuk usaha Diana ersebu adalah. a. IMB b. SITU c. TDG d. SIUP e. HO 7. Sebuah perusahaan sepeda, menjual produknya dengan harga Rp ,-. Perusahaan ersebu memiliki biaya eap ahunan Rp ,- dan biaya variabel sebesar Rp ,- per uni. Kapasisas produksi perusahaan ersebu unuk mencapai BEP adalah. a uni b uni c ,33 uni d uni e. 400 uni 8. Pendekaan perancangan produk yang lebih diarahkan pada bagaimana memenuhi selera pelanggan agar mereka erpuaskan ermasuk didalamnya presise, kebuuhan, manfaa dll, dikenal dengan pendekaan. a. pasar b. pelanggan c. produk d. pesaing e. produsen 9. Tipe proses produksi yang didasarkan pada uruan / proses pengerjaan dari bahan baku sampai menjadi barang jadi dan biasanya banyak digunakan unuk pembuaan produk masal (mass producion) adalah ipe. a. aliran fungsional c. aliran inermien e. aliran garis b. aliran job order d. aliran sandar 10. Salah sau akivias dari perencanaan proses produksi adalah penenuan jalan yang harus dilalui oleh kesauan-kesauan kerja dalam proses produksi mulai dari bahan dasar sampai menjadi barang jadi. Akivias ini dikenal dengan. a. planning b. maerial conrol c. rouing d. dispaching e. scheduling 11. Pemahaman akan pelanggan menjadi sanga pening dalam merencanakan program pemasaran karena hal ini sanga mempengaruhi berbagai kepuusan menyangku spesifikasi produk, harga, cara penjualan dsb. Yang perlu dikeahui enang pelanggan anara lain menyangku. 1. Perilaku 2. Kebuuhan 3. Kemampuan / daya beli 4. Kondisi geografis empa inggal
2 a. 1, 2 dan 3 benar c. 1, 3 dan 4 benar e. 1, 2, 3 dan 4 benar b. 2, 3 dan 4 benar d. 1, 2 dan 4 benar 12. Unuk perhiungan biaya overhead kadang suli unuk dikalkulasi secara riel, maka sebagai jalan pinas biaya overhead dihiung aas dasar biaya buruh langsung saja aau dari biaya buruh langsung diambah biaya mesin. Apabila overhead dihiung berdasarkan biaya buruh langsung diambah dengan biaya mesin, maka besaran % biaya overhead adalah... a. 10% 50% b. 25% 75% c. 50% 100% d. 100% 200% e. 150% 250% 13. Mesin-mesin yang digunakan oleh perusahaan unuk akivias produksi idak akan bisa dipakai selamanya eapi suau keika akan usang/rusak dan harus digani dengan yang baru. Agar perusahaan bisa membeli mesin-mesin yang baru lagi, maka harus memperhiungkan biaya penyusuan aau depresiasi. Rumus yang bisa digunakan unuk menghiung biaya penyusuan adalah. T F. i A. p a. KD = x MT Rp c. KD = Rp / hour e. KD = Rp / hour L T f f m. A V v b. K D = Rp / hour d. K D = Rp / hour 100. f Nu. f 14. Selain digunakan unuk pengadaan akiva eap, modal juga digunakan unuk mendanai biaya operasional perusahaan seperi : upah enaga kerja, pembelian bahan, biaya pemasaran, biaya idak langsung dsb. Modal yang digunakan unuk operasional disebu... a. Modal usaha c. Modal kerja e. Biaya usaha b. Modal invesasi d. Sar up cos 15. Unuk menenukan besarnya modal kerja erlebih dahulu harus diperhiungkan lamanya periode perpuaran modal kerja. Lamanya periode perpuaran modal kerja dipengaruhi oleh jangka waku lamanya kredi pembeli yang harus diberikan kepada supplier bahan menah. 2. jangka waku lamanya bahan menah disimpan digudang 3. jangka waku berlangsungnya seiap proses produksi jangka waku lamanya barang jadi disimpan digudang. 4. jangka waku lamanya barang jadi disimpan digudang a. 1, 2, 3, 4 benar c. 1, 2, 4 benar e. 2, 3, 4 benar b. 1, 2, 3 benar d. 1, 3, 4 benar 16. Pada saa merinis usaha, semua akan berharap usaha ersebu dapa berjalan baik dan berhasil sehingga perlu dipersiapkan dengan maang ermasuk kebuuhan finansialnya. Seluruh pengeluaran unuk merinis usaha dikenal dengan Sar up Cos. Sar up Cos melipui Modal usaha 2. Biaya pra invesasi (exper fee, perijinan, research, dll.) 3. Biaya ekspansi 4. Biaya survival (unuk berahan di awal invesasi) a. 1, 2, 3, 4 benar c. 1, 2, 4 benar e. 2, 3, 4 benar b. 1, 2, 3 benar d. 1, 3, 4 benar 17. Dalam melakukan analisa kelayakan dengan menggunakan NPV, suau usaha dinyaakan layak jika. a. % NPV > bunga bank d. NPV posiif aau >0 b. masa pengembalian invesasi < 1 ahun e. NPV negaif aau <0 c. Benefi / Cos < Sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akiba dari akivias perusahaan dengan kaa lain adalah aliran kas yang erdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan sera berapa saldonya seiap periode adalah. a. IRR b. cash flow c. income saemen d. ROI e. NPV 19. Salah sau meode yang bida digunakan unuk analisa kelayakan usaha adalah dengan menggunakan Inernal Rae of Reurn (IRR). Rumus yang digunakan unuk menghiung besarnya adalah. a. PVP IRR DF P ( ) ( DF N DF P) PVP PVN n b b. c IRR K 0 1 (1 i) c. IRR n 1 n b 1 (1 i) c K (1 i) 0
3 Laba Usaha d. IRR x100% Toal Hara Capial Oulays e. IRR 1 ahun Proceeds 20. Disamping IRR (Inernal Rae of Reurn), unuk melakukan analisa kelayakan usaha dapa juga menggunakan NPV. Rumus yang digunakan unuk menghiung besarnya NPV adalah. a. PVP NPV DF P ( ) ( DF N DF P) PVP PVN n b b. c NPV K 0 1 (1 i) c. n b 1 (1 i) NPV n c K 1 (1 i) Laba Usaha NPV x100 Toal Hara d. % Capial Oulays e. NPV 1 ahun Proceeds Dokumen erulis yang disiapkan oleh pelaku bisnis yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik inernal maupun eksernal mengenai bisnis aau proyek baru adalah. a. proposal usaha c. fisibilias sudi e. analisa kelayakan b. program kerja d. rencana induk 22. Ada banyak ujuan dari penyusunan business plan. Beriku ini yang merupakan ujuan disusunnya business plan adalah. 1. Merumuskan ujuan bisnis. 2. Salah sau peunjuk unuk menyusun sraegi bisnis dan akik, sesuai dengan ujuan. 3. Membenuk ukuran sandar dari hasil suau bisnis. 4. Ala mencari invesor 23. Dalam mempelajari business plan, biasanya para calon invesor idak akan membaca secara keseluruhan isi dari business plan eapi hanya bagian erenu saja dan jika erarik baru mempelajari seluruhnya. Bagian dari business plan yang biasanya dipelajari diawal ersebu adalah. a. execuive summary c. produc summary e. Finance b. company summary d. marke analysis 24. Dari bagian-bagian yang ada dalam sebuah business plan, bagian yang berisi enang gambaran analisa kelayakan dari usaha yang direncanakan dalam business plan adalah. a. execuive summary c. produc summary e. Finance b. company summary d. marke analysis 25. Pada bagian produc summary harus menekankan keunggulan kompeiif yang memungkinkan perusahaan mendapakan keunungan yang lebih besar dari para pesaing. Karenanya harus mulai dipikirkan bagaimana produk aau jasa ersebu dapa menawarkan keunggulan kompeiif dalam jangka panjang. Keunggulan kompeiif melipui. 1. Keunggulan biaya. 2. Tiik lemah produk 3. Keunggulan kecepaan 4. Perbedaan produk 26. Kaiannya dengan analisa pasar dalam suau business plan, maka penyusun perlu mencanumkan. 1. Peluang pasar 2. Persaingan yang erjadi, 3. Sraegi pemasaran 4. Rise pemasaran
4 27. Bagian rencana pemasaran dan penjualan dari suau business plan akan menggambarkan hasil dari analisa pasar dijalankan yaiu menyangku bagaimana mengimplemenasikan rencana pemasaran unuk mencapai hasil penjualan yang diharapkan. Rencana pemasaran dan penjualan yang lengkap dan meyakinkan melipui sraegi beriku. 1. Peneapan harga 2. Disribusi 3. Promosi 4. Rencana penjualan 28. Harga (dalam suau business plan) yang dieapkan unuk produk aau jasa yang diawarkan hendaknya merefleksikan dan mensuppor keseluruhan dari sraegi bisnis yang digunakan. Dalam peneapan harga hendaknya memperimbangkan. 1. Diskon 2. Nilai 3. Rasionil 4. Posisi dalam persaingan 29. Tahap-ahap yang harus dilalui dalam penyusunan suau proposal usaha erdiri dari. a. Tahap ide usaha, ahap perumusan konsep usaha, ahap sudi kelayakan usaha (feasibiliy sudy), ahap pencarian sumber pendanaan. b. Tahap ide usaha, ahap perumusan konsep usaha, ahap pencarian sumber pendanaan, ahap penyusunan rencana usaha (business plan). c. Tahap ide usaha, ahap perumusan konsep usaha, ahap sudi kelayakan usaha (feasibiliy sudy), dan ahap penyusunan rencana usaha (business plan). d. Tahap ide usaha, ahap sudi kelayakan usaha (feasibiliy sudy), dan ahap penyusunan rencana usaha (business plan), ahap pencarian sumber pendanaan. e. Tahap perumusan konsep usaha, ahap sudi kelayakan usaha (feasibiliy sudy), dan ahap penyusunan rencana usaha (business plan), ahap pencarian sumber pendanaan. 30. Gambaran enang fiur-fiur dan keunungan (keunggulan spesifik aau unique sales poin) produk aau jasa yang diawarkan sera menunjukkan kepada invesor berupa apa yang diarkan, bagaimana indusri bekerja unuk iu, dan bisnis ini elah dapa menjawab keluhan-keluhan pelanggan ercanum dalam bagian. a. execuive summary d. marke analysis b. company summary e. markeing plan c. produc and sevices summary 31. Orang-orang yang mempunyai kemampuan meliha dan menilai kesempaan-kesempaan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibuuhkan guna mengambil keunungan dan indakan yang epa guna memasikan sukses adalah pengerian dari... a. wirausahawan c. kewirausahaan e. produsen b. penjual d. Kewiraswasaan 32. Waak profil wirausaha seperi : kebuuhan akan presasi, berorienasi laba, keekunan dan keabahan, ekad kerja keras, mempunyai dorongan kua, energiic, inisiaif merupakan cerminan dari ciri... a. percaya diri c. berorienasi pada ugas dan hasil e. Kepemimpinan b. keorisinilan d. Pengambil risiko 33. Seorang wirausahawan bersedia menyerahkan pengelolaan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya iu yaiu orang-orang yang kriis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang bisnisnya adalah ceriminan dari sifa... a. doers b. decisiveness c. deerminaion d. dedicaion e. disribuion 34. Hasil idenifikasi yang dilakukan oleh Golder menunjukkan bahwa kedelai memiliki poensi usaha yang mengunungkan karena kedelai ermasuk produk musiman dimana pada saa panen raya bisa dipasikan produksi akan melimpah dan harga murah semenara seelah panen, harga akan pelan-pelan mengalami kenaikan karena kedelai akan dibuuhkan secara erus menerus. Cara yang digunakan oleh Imhof dalam mengidenifikasi peluang usaha ersebu adalah dengan. a. ime uiliy c. form uiliy e. maerial uiliy b. place uiliy d. produc uiliy 35. Pada srukur organisasi lini aau garis, wewenang dan anggung jawab mengalir secara garis lurus dari pucuk pimpinan sampai dengan pelaksana secara garis lurus. Oleh karenanya, gambar srukur organisasinya seperi beriku ini.
5 Aliran wewenan g harizonal dari manajermanajer proyek a. b. c. d. e. Direkur Manaj. Teknis Manaj Produksi Manaj. Pembelian Dan lain2 Manajer2 Deparemen Fungsional Manaj. Proyek A Saf Teknis Saf Produksi Saf Pembelian Manaj. Proyek B Saf Teknis Saf Produksi Saf Pembelian Manaj. Proyek C Saf Teknis Saf Produksi Saf Pembelian 36. Rumus yang bisa digunakan unuk menghiung besarnya EOQ adalah a. Q = b. Q = 2.U.S I I U.S d. Q = c. Q = 2.U.I S BT BV 1 HJ b c n 1 (1 i) K e. Q = Sebuah perusahaan sepeda, menjual produknya dengan harga Rp ,-. Perusahaan ersebu memiliki biaya eap ahunan Rp ,- dan biaya variabel sebesar Rp ,- per uni. Kapasisas produksi perusahaan ersebu unuk mencapai BEP adalah. a uni b uni c ,33 uni d uni e. 400 uni 38. PT Maju pada ahun 2013 membuuhkan maerial unuk proses produksinya sebesar uni. Biaya iap kali melakukan pemesanan maerial Rp ,-. Biaya penyimpanan diperkirakan 20% dari harga beli maerial. Harga beli maerial per uni Rp ,-.Jumlah pemesanan maerial yang paling ekonomis unuk seiap kali pemesanan adalah uni. a b c d e
6 39. Dari uraian maeri enang pemasaran yang pernah anda pelajari, dapa disimpulkan bahwa unuk mencapai keberhasilan pemasaran perlu mengeahui dengan jelas. a. Apa yang diawarkan, kepada siapa diawarkan/dijual, siapa saja yang menawarkan produk yang sejenis, sraegi yang epa. b. Apa yang diawarkan, siapa yang menjual, siapa saja yang menawarkan produk yang sejenis, sraegi yang epa. c. Jumlah yang diawarkan, siapa yang menjual, siapa saja yang menawarkan produk yang sejenis, sraegi yang epa. d. Apa yang diawarkan, kepada siapa diawarkan/dijual, modal yang dibuuhkan, sraegi yang epa. e. Bahan yang digunakan, kepada siapa diawarkan/dijual, siapa saja yang menawarkan produk yang sejenis, modal yang dibuuhkan. 40. Pemahaman akan pelanggan menjadi sanga pening dalam merencanakan program pemasaran karena hal ini sanga mempengaruhi berbagai kepuusan menyangku spesifikasi produk, harga, cara penjualan dsb. Yang perlu dikeahui enang pelanggan anara lain menyangku. 1. Perilaku 2. Kebuuhan 3. Kemampuan / daya beli 4. Kondisi geografis empa inggal a. 1, 2 dan 3 benar c. 1, 3 dan 4 benar e. 1, 2, 3 dan 4 benar b. 2, 3 dan 4 benar d. 1, 2 dan 4 benar 41. Pepsi menawarkan sof drink sebagai alernaif bagi minuman cola sekaligus sebagai pesaing dari Coca Cola (dimana Coca Cola yang lebih dulu masuk ke pasar) dalam memposisikan produk menggunakan pernyaaan singka rasa cola dengan ujuan agar produknya dierima oleh masyaraka. Memposisikan produk dengan cara ini dikenal dengan a. menjadi yang perama b. mengkaikan dengan produk yang sudah ada c. menemukan peluang dengan berpikir sebaliknya d. memanfaakan peluang ukuran e. memanfaakan kharisma nama 42. Salah sau komponen dalam perhiungan biaya adalah biaya overhead. Dianara biaya-biaya beriku ini yang merupakan komponen dari biaya overhead adalah. 1. Biaya adminisrasi 3. Biaya risiko 2. Biaya sock & ivenory 4. Biaya raining a. 1, 2, 3, 4 benar c. 1, 2, 4 benar e. 2, 3, 4 benar b. 1, 2, 3 benar d. 1, 3, 4 benar 43. Unuk perhiungan biaya overhead kadang suli unuk dikalkulasi secara riel, maka sebagai jalan pinas biaya overhead dihiung aas dasar biaya buruh langsung saja aau dari biaya buruh langsung diambah biaya mesin. Apabila overhead dihiung berdasarkan biaya buruh langsung diambah dengan biaya mesin, maka besaran % biaya overhead adalah... a. 10% 50% b. 25% 75% c. 50% 100% d. 100% 200% e. 150% 250% Daa Soal No. 44 dan 45 Suau Perusahaan Manufakur mendapa pesanan khusus membua Vice sebanyak pcs. Unuk rencana produksi ersebu akan dikeluarkan biaya-biaya sbb: Bahan Rp ,-/pice. Biaya proses Rp ,-/pice. Biaya umum Rp ,-/bulan. Waku keerikaan pada masing pos biaya : Uang muka pembelian 1,5 bulan sebelum barang dierima Proses produksi pcs Vice 1 bulan. Vice disimpan dulu selama ½ bulan digudang Pembayaran Vice ½ bulan seelah dikirim. 44. Dari daa diaas, lamanya siklus perpuaran maerial adalah... a. 4 bulan b. 3,5 bulan c. 3 bulan d. 2,5 bulan e. 2 bulan 45. Dari daa diaas, modal kerja yang diperlukan unuk membiayai kegiaan usaha ersebu diaas adalah... a. Rp ,- c. Rp ,- e. Rp ,- b. Rp ,- d. Rp ,- 46. Salah sau meode dalam menganalisa kelayakan suau usaha adalah dengan menghiung periode yang diperlukan unuk menuup kembali pengeluaran suau invesasi dengan menggunakan aliran kas masuk neo (proceeds) yang diperoleh. Meode ini dikenal dengan. a. Payback Periode b. NPV c. IRR d. B/C Raio e. ROI 47. Dalam melakukan analisa kelayakan dengan menggunakan NPV, suau usaha dinyaakan layak jika. a. % NPV > bunga bank d. NPV posiif aau >0
7 b. masa pengembalian invesasi < 1 ahun e. NPV negaif aau <0 c. Benefi / Cos < Krieria yang digunakan pada analisa kelayakan dengan menggunakan B/C Raio adalah bahwa suau usaha dinyaakan layak jika. a. Benefi / Cos < 1 d. NPV posiif aau >0 b. Benefi / Cos > 1 e. NPV negaif aau <0 c. Benefi / Cos =1 49. Unuk menghiung besarnya IRR dapa digunakan rumus. a. PVP IRR DF P ( ) ( DF N DF P) PVP PVN n b b. c IRR K 0 1 (1 i) c. n b 1 (1 i) IRR n c K 0 1 (1 i) Laba Usaha IRR x100 Toal Hara d. % Capial Oulays e. IRR 1 ahun Proceeds 50. Suau usaha membuuhkan invesasi sebesar Rp ,-. Aliran kas masuk (proceeds) diperkirakan Rp per ahun selama 6 ahun (sesuai jangka waku pengembalian kredi yaiu selama 6 ahun), maka besarnya Payback periodenya adalah. a. 2 ahun b. 3 ahun c. 4 ahun d. 5 ahun e. 6 ahun 51. Apabila dikeahui oal hara yang dimiliki Rp ,- dan laba usaha yang diperoleh selama 1 ahun Rp ,-, maka besarnya ROI adalah a. 5% b. 10% c. 100% d. 200% e % 52. Dokumen erulis yang disiapkan oleh pelaku bisnis yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik inernal maupun eksernal mengenai bisnis aau proyek baru adalah. a. proposal usaha c. fisibilias sudi e. analisa kelayakan b. program kerja d. rencana induk 53. Kegunaan business plan anara lain. 1. Merumuskan ujuan bisnis 2. Menjaga bisnis eap pada jalur yg direncanakan 3. Pedoman unuk memperajam rencana-rencana yang diharapkan 4. Ala unuk mencari dana dari pihak keiga 54. Dalam mempelajari business plan, biasanya para calon invesor idak akan membaca secara keseluruhan isi dari business plan eapi hanya bagian erenu saja dan jika erarik baru mempelajari seluruhnya. Bagian dari business plan yang biasanya dipelajari diawal ersebu adalah. a. execuive summary c. produc summary e. Finance b. company summary d. marke analysis 55. Pada bagian produc summary harus menekankan keunggulan kompeiif yang memungkinkan perusahaan mendapakan keunungan yang lebih besar dari para pesaing. Karenanya harus mulai dipikirkan bagaimana produk aau jasa ersebu dapa menawarkan keunggulan kompeiif dalam jangka panjang. Keunggulan kompeiif melipui. 1. Keunggulan biaya. 2. Tiik lemah produk 3. Keunggulan kecepaan 4. Perbedaan produk 56. Bagian rencana pemasaran dan penjualan dari suau business plan akan menggambarkan hasil dari analisa pasar dijalankan yaiu menyangku bagaimana mengimplemenasikan rencana pemasaran unuk mencapai
8 hasil penjualan yang diharapkan. Rencana pemasaran dan penjualan yang lengkap dan meyakinkan melipui sraegi beriku. 1. Peneapan harga 2. Disribusi 3. Promosi 4. Rencana penjualan 57. Tahap-ahap yang harus dilalui dalam penyusunan suau proposal usaha erdiri dari. a. Tahap ide usaha, ahap perumusan konsep usaha, ahap sudi kelayakan usaha (feasibiliy sudy), ahap pencarian sumber pendanaan. b. Tahap ide usaha, ahap perumusan konsep usaha, ahap pencarian sumber pendanaan, ahap penyusunan rencana usaha (business plan). c. Tahap ide usaha, ahap perumusan konsep usaha, ahap sudi kelayakan usaha (feasibiliy sudy), dan ahap penyusunan rencana usaha (business plan). d. Tahap ide usaha, ahap sudi kelayakan usaha (feasibiliy sudy), dan ahap penyusunan rencana usaha (business plan), ahap pencarian sumber pendanaan. e. Tahap perumusan konsep usaha, ahap sudi kelayakan usaha (feasibiliy sudy), dan ahap penyusunan rencana usaha (business plan), ahap pencarian sumber pendanaan. 58. Proposal usaha merupakan ala mulifungsi, dalam hal ini proposal yang baik akan. a. menyediakan blue prin, menjadi peunjuk pelaksanaan dan menyediakan resources b. menjadi peunjuk pelaksanaan dan sarana mengiklankan ide bisnis c. menyediakan blue prin, menjadi peunjuk pelaksanaan dan sarana mengiklankan ide bisnis. d. menjadi peunjuk pelaksanaan dan sarana mengiklankan ide bisnis, sera menyediakan resources e. menyediakan resources 59. Pada bagian financial dalam suau proposal usaha menggambarkan poensi kemampulabaan dari usaha, yang anara lain berupa. 1. asumsi-asumsi 2. proyeksi income saemen 3. analisa kelayakan 4. neraca ahun perama 60. Para invesor akan cepa melakukan invesasi apabila bisnis iu dikelola oleh orang-orang yang brilian karena orang-orang inilah yang naninya akan menenukan bisnis iu akan sukses aau gagal. Oleh karena iu, pada bagian eam manajemen dalam proposal usaha hendaknya mencanumkan a. srukur organisasi, kebijakan dan sraegi b. invesor, srukur organisasi, dan kebijakan c. invesor, srukur organisasi, dan sraegi d. invesor, kebijakan dan sraegi e. invesor dan sraegi ---oo0oo--- GUTE ÜBEN
IV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Oleh: YUDI WAHYUDIN, S.Pi., M.Si. Pelaihan Analisis Kelayakan Ekonomi Kegiaan Capaciy Building Program Pendanaan Kompeisi-Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab
13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU
ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program sraegis Kemenerian Peranian dalam rangka mengurangi ingka kemiskinan,
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciOleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /
4 Oleh : Debrina Puspia Andriani Teknik Indusri Universias Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecure.ub.ac.id O. Dasar perhiungan depresiasi 2. Meode-meode depresiasi.
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN. Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale
ANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale Nazori Djazuli 1*, Mia Wahyuni, Daniel Moninja, Ari Purbayano
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Dewasa ini dengan meningkatnya pertumbuhan industri industri baik
BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Tujuan Perusahaan Dewasa ini dengan meningkanya perumbuhan indusri indusri baik manufakur aaupun non manufakur menunu banyak pihak eruama pihak pihak yang berhubungan langsung dengan
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai
BAB III PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PAA SEKTOR INUSTRI BATUBARA ENGAN MENGGUNAKAN TRINOMIAL IVIEN ISCOUNT MOEL 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ahapan perhiungan unuk menilai harga
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI DISAGREGAT: STUDI KASUS PRODUKSI PAKAN TERNAK DI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA BALARAJA
PERENCANAAN PRODUKSI DISAGREGAT: STUDI KASUS PRODUKSI PAKAN TERNAK DI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA BALARAJA Sii Nur Fadlilah A 1 ; Thomas Widjaja 2 ABSTRACT Producion planning is an aciviy o make decison
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK
ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK Oleh : Bambang Sarjono Saf Pengajar Jurusan Teknik Elekro Polieknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudaro SH. Tembalang. Semarang 50275 Absrak Analisis
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciKELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR ABSTRACT
KELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR Purwoko dan Yandra Arkeman Deparemen Teknologi Indusri Peranian, Fakulas Teknologi Peranian, IPB ABSTRACT Oyser mushroom can be processed ino various
Lebih terperinciAnalisis kelayakan finansial perluasan tambak budidaya udang vaname di Cantigi Indramayu
Jurnal Akuakulur Indonesia 9 (1), 77 83 (2010) Available : hp://journal.ipb.ac.id/index.php/jai hp://jurnalakuakulurindonesia.ipb.ac.id Analisis kelayakan finansial perluasan ambak budidaya udang vaname
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. Gambar 5 Peta lokasi penelitian. PETA PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH JAYA. Lokasi sampel. Lokasi Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempa dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di pesisir Kabupaen Aceh Jaya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Peneliian ini dilaksanakan pada bulan Agusus 2008 sampai
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014
ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KOPI LUWAK DI KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT (The Financial Feasibiliy Analysis of Luwak Coffee Agroindusry a Balik Buki Disric of Wes Lampung Regency)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Proses Die Casing Dasar dari die casing proses erdiri dari injeksi logam cair dalam ekanan yang inggi ke dalam ceakan yang disebu die dan dibiarkan membeku. Tipe Mesin die
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciPerbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinci(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014
ANGKA NDEKS (ndeks Raa-raa Harga Relaif, Variasi ndeks Harga, Angka ndeks Beranai, Pergeseran waku dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 NDEKS RATA-RATA HARGA RELATF Rumus, 1 P 100% n P,0 = indeks raa-raa
Lebih terperinciSuatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond
Vol. 5, No.2, 58-65, Januari 2009 Suau aaan Maemaika Model Ekonomi Diamond Jeffry Kusuma Absrak Model maemaika diberikan unuk menjelaskan fenomena dalam dunia ekonomi makro seperi modal/kapial, enaga kerja,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Peran pasar obligasi dipandang oleh pemerinah sebagai sarana sraegis sumber pembiayaan alernaif selain pembiayaan perbankan dalam benuk pinjaman (loan). Kondisi anggaran
Lebih terperinci