BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab
|
|
- Doddy Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya, desain produk, dan analisis biaya produksi. Berapa besar kapasias mesin pabrik aau peralaan produksi yang harus diadakan, dengan memperhaikan, anara lain : - Pemodal perusahaan, jumlah, dan kemampuan pasokannya - Sudi alernaif lokasi dan usulan lokasi yang represenaif. Usulan pemilihan lokasi sebaiknya dilengkapi dengan perimbangan eknis lokasi - Desain produk, baik desain eknis maupun fungsionalnya. Desain eknis diperlukan oleh pekerja sebagai pedoman pengerjaan. - Desain arus pengerjaan ( Assembling or Flow Process Char ) yang berguna sebagai pedoman peneapan aa leak pabrik. - Suku cadang - Sudi dampak Lingkungan ( Amdal ). Amdal adalah sudi yang harus dibua sebagai kelengkapan dari evaluasi pendirian sebuah pabrik, amdal akan menjadi pedoman, bagaimana limbah diangani sehingga idak merusak lingkungan.
2 Aspek Ekonomi Aspek Ekonomi merupakan aspek kunci dari suau sudi kelayakan karena sekalipun aspek ini ergolong layak, jika sudi aspek keuangan memberikan hasil yang idak layak, maka usulan proyek akan diolak karena idak akan memberikan manfaa ekonomi. Sudi aspek keuangan ini paling idak mencakup : a. Kajian erhadap jumlah dana yang diperlukan, baik unuk keperluan invesasi awal maupun unuk kebuuhan modal kerja. b. Kajian erhadap sumber dana, sekaligus perhiungan mengenai biaya aas modal yang direncanakan diarik, ermasuk rancangan erhadap srukur modal yang ergolong layak. c. Proyeksi arus kas yang memua rincian prospek arus kas masuk dan prospek arus kas keluar. Proyeksi arus kas ersebu berguna sebagai landasan unuk melakukan analisa kelayakan finansial dengan menggunakan berbagai meode, seperi Pay Back Mehode, Ne Presen Value ( NPV ), Profiabilias Index ( PI ), Inernal Rae of Reurn ( IRR ), Average Rae of Reurn ( ARR ) dan Benefi Cos Raio ( BEA ) d. Penyusunan laporan keuangan proforma, dilengkapi dengan analisa sumber dan penggunaan dana sera analisa iik impas ( break even analisys aau BEA ) e. Kajian erhadap pengaruh indikaor ekonomi makro erhadap kelayakan keuangan proyek, baik erhadap arus kas masuk dan arus kas keluar, melipui ingka bunga, inflasi, perubahan nilai ukar rupiah, dan berbagai kebijakan ekonomi makro pemerinah lainnya.
3 Depresiasi dan Sraigh Line Mehod Pada meode garis lurus, nilai penyusuan eap sama besarnya, yaiu dihiung dengan persenase erenu erhadap nilai beli akiva (anpa nilai sisa) aau erhadap sasaran penyusuan (harga beli sesudah dikurangi nilai sisa). Persenase penyusuan pada meode garis lurus adalah invers dari usia ekonomis proyek. 1 %Penyusuan = 100% Usia ekonomis Sedangkan nilai penyusuan dihiung dengan cara beriku: Dimana: B D = D P (HB A -NS A ) B D D P HB A NS A = biaya depresiasi ahunan = persenase depresiasi = harga beli akiva = nilai sisa akiva Krieria Perhiungan Kelayakan Invesasi Penenuan kelayakan suau proyek dari aspek finansial dapa dilakukan dengan menggunakan beberapa meode perhiungan. Beberapa meode ersebu adalah sebagai beriku:
4 Meode Periode Pengembalian (Payback Period Mehod) Meode pemulihan invesasi (payback mehod) adalah meode analisis kelayakan invesasi yang berusaha unuk menilai persoalan kelayakan invesasi menuru jangka waku pemulihan modal yang diinvesasikan. Jangka waku pemulihan modal (payback period) adalah jangka waku yang diperlukan, biasanya dinyaakan dalam sauan ahun, unuk mengembalikan seluruh modal yang diinvesasikan. Menuru Murdifin Haming dan Salim Basalamah (2000:94,103), acuan unuk menghiung masa pemulihan modal adalah sebagai beriku: 1. Meode arus kumulaif. Meode ini dipakai sebagai ala penilai kelayakan apabila arus kas proyek idak seragam, aau berbeda dari ahun ke ahun. 2. Meode arus raa-raa. Meode ini dipakai apabila arus kas proyek seragam, aau sama besarnya dari ahun ke ahun selama usia ekonomis proyek. Persamaan yang digunakan adalah: dimana: T = periode pemulihan modal I o = invesasi inisial A = Arus kas yang seragam Krieria kelayakan dari meode ini adalah:
5 17 1. Proyek dikaakan sebagai proyek yang layak jika masa pemulihan modal lebih pendek daripada usia ekonomis proyek. 2. Proyek dikaegorikan sebagai proyek yang idak layak jika masa pemulihan modal lebih lama daripada usia ekonomis proyek yang bersangkuan Meode Nilai Sekarang (Presen Value Mehod) Meode nilai sekarang adalah meode penilaian kelayakan invesasi yang menyelaraskan nilai akan daang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melalui pemoongan arus kas dengan memakai fakor pengurang (diskon) pada ingka biaya modal erenu yang diperhiungkan. Nilai sekarang, apabila arus kas idak seragam aau berbeda dari periode ke periode, dapa dihiung dengan persamaan dibawah ini: PV = A (1 + i) - dimana: PV = nilai sekarang dari arus kas periode ke A i = arus kas nominal pada periode ke- = ingka bunga yang diperhiungkan = periode 1, 2,..., n Sedangkan nilai sekarang oal adalah TPV n = Σ A i=1 (1 + i)
6 18 dimana: TPV = nilai sekarang oal A (1 + i) = nilai sekarang arus kas A seiap periode ke- Selanjunya, nilai sekarang bersih (ne presen value) adalah: NPV = -I o + TPV NPV = ne presen value (nilai sekarang bersih) -I o = nilai sekarang invesasi inisial (invesasi periode awal) TPV = nilai sekarang oal Krieria kelayakan dari meode ini adalah: 1. Proyek dinyaakan layak apabila NPV beranda posiif (>0) 2. Proyek dinyaakan idak layak apabila NPV beranda negaif (<0) Meode Tingka Pengembalian Inernal (Inernal Rae of Reurn) Meode ingka pengembalian inernal (IRR) adalah rasio laba dari penanaman modal dalam jumlah erenu dan dalam waku erenu, dimana nilai sekarang arus kas masuk adalah sama dengan nilai sekarang pengeluaran invesasi inisial. NPV = 0, sehingga I o = TPV dimana: I o TPV = nilai sekarang invesasi inisial (invesasi periode awal) = nilai sekarang oal
7 19 Model inerpolasi unuk mendapakan IRR, Δ 1 IRR = p% + (q% - p%) Δ 2 dimana: p% = persen ingka bunga yang lebih kecil daripada perkiraan IRR q% = persen ingka bunga yang lebih besar daripada perkiraan IRR Δ 1 = fakor diskon kumulaif unuk p% pada n yang sesuai dikurangi dengan masa pemulihan modal. Δ 2 = fakor diskon kumulaif unuk p% pada n yang sesuai dikurangi dengan fakor diskon kumulaif unuk q% pada n yang sesuai. Krieria kelayakan dari meode ini adalah membandingkan hasil i IRR dengan i MARR (ingka pengembalian minimum yang diinginkan aau Minimum Aracive Rae of Reurn). Apabila i IRR lebih besar aau sama dengan MARR, maka alernaif proyek dapa dierima Meode Indeks Profiabilias (Profiabily Index Mehode) Meode ini adalah meode penilaian kelayakan invesasi yang mengukur ingka kelayakan incvesasi berdasarkan rasio anara nilai sekerang arus kas masuk oal ( TPV ) dengan nilai sekarang invesasi inisial ( I o ) TPV PI = I 0
8 20 dimana PI = indeks kemampulabaan TPV = nilai sekarang arus masuk oal I 0 = nilai sekarang pengeluaran invesasi inisial Karakerisik meode ini anara lain 1. Krieria proyek a. Proyek dikaegorikan sebagai proyek yang layak diperimbangkan jika PI lebih besar daripada 1 ( PI > 1 ) b. Proyek dikaegorikan sebagai proyek yang idak layak jika PI lebih kecil dari pada 1 ( PI < 1 ) 2. Kelebihannya, anara lain a. Memperhiungkan nilai waku dari uang aau arus kas b. Memperimbangkan seluruh arus kas selama usia ekonomis proyek c. Memperhiungkan nilai sisa proyek d. Menyajikan daa surplus/defici arus kas erhadap nilai invesasi inisial. Jika hasil bagi NPV dengan I o posiif, maka dinilai surplus dan sebaliknya. 3. Kekurangannya adalah meode ini harus didahului dengan aplikasi meode NPV sehingga pemakainya memerlukan perhiungan ganda. 2.3 Peramalan Kegunaan dari peramalan erliha pada saa pengambilan kepuusan. Kepuusan yang baik adalah kepuusan yang didasarkan aas perimbangan apa yang akan erjadi pada waku kepuusan iu dilaksanakan. Baik idaknya hasil suau peneliian dalam
9 21 ekonomi dan dunia usaha, sanga dienukan oleh keepaan ramalan yang dibua. Oeh karena iu keepaan dari ramalan ersebu merupakan hal yang sanga pening. Walaupun demikian bahwa ramalan adalah eap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang pening diperhaikan adalah unuk memperkecil kemungkinan kesalahan ersebu Jenis-Jenis Peramalan Pada umumnya peramalan dapa dibedakan dari beberapa segi erganung dari cara melihanya. Apabila diliha dari sifa penyusunannya, maka peramalan dapa dibedakan aas dua macam, yaiu : 1. Peramalan Subyekif, yaiu peramalan yang didasarkan aas perasaan aau inuisi dari orang menyusunnya. 2. Peramalan yang Obyekif, adalah peramalan yang didasarkan aas daa relevan pada masa lalu, dengan menggunakan eknik-eknik aau meode dalam penganalisaan daa ersebu. Berdasarkan sifa ramalan yang elah disusun maka peramalan dapa dibedakan aas dua macam, yaiu : a. Peramalan kualiaif Yaiu peramalan yang didasarkan aas daa kwaliaif pada masa lalu. Hasil permalan yang dibua sanga erganung pada orang yang menyusunnya. Hal ini pening karena hasil peramalan ersebu dienukan berdasarkan pemikiran yang bersifa inuisi, pendapa dan pemikiran sera pengalaman dari penyusunnya.
10 22 b. Peramalan Kuaniaif Peramalan yang didasarkan aas daa kuaiaif masa lal. Hasil peramalan yang dibua sanga erganung dari meode yang digunakan dalam peramalan ersebu. Dengan meode yang berbeda akan diperoleh hasil permalan yang berbeda, adapun yang diperhaikan dari penggunaan meode-meode ersebu adalah baik idaknya meode yang dipergunakan sanga dienukan oleh perbedaan aau penyimpangan anara hasil ramalan dengan kenyaaan yang erjadi. Meode yang baik adalah meode yang memberikan nilai-nilai perbedaan aau penyimpangan yang mungkin Meode Peramalan Pada dasarnya meode peramalan kuaniaif ini dapa dibedakan aas: Meode peramalan yang didasarkan aas penggunaan analisis pola hubungan anara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waku, yang merupakan dere waku, aau ime series. Meode peramalan yang didasarkan aas penggunaan analisis pola hubungan anara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel yang lain yang mempengaruhinya, yang bukan waku, yang disebu meode korelasi aau sebab akiba causal mehods (Sofjan Assauri,1984:9). Peramalan kuaniaif hanya dapa digunakan apabila erdapa iga kondisi sebagai beriku: 1. Adanya informasi enang keadaan yang lain.
11 23 2. Informasi ersebu dapa dikuanifikasikan dalam benuk daa. 3. Dapa diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjuan pada masa yang akan daang (Sofjan Assauri,1984:5) Ada empa jenis pola daa, anara lain: 1. Pola horizonal aau saionary, bila nilai-nilai dari daa observasi berflukuasi disekiar nilai konsan raa-raa. Dengan demikian dapa dikaakan pola ini sebagai saionary pada raa-raa hiungnya (means ). 2. Pola seasonal aau musiman, bila suau dere waku dipengaruhi oleh fakor musim (seperi kuaralan, bulanan, mingguan dan harian). 3. Pola cyclical aau siklus bila daa observasi dipengaruhi oleh flukuasi ekonomi jangka panjang yang berkaian aau bergabung dengan siklus usaha (business cycle). 4. Pola rend bila ada perambahan aau kenaikan aau penurunan dari daa obserfasi unuk jangka panjang. Pola ini erliaha pada penjualan produk dari banyak perusahaan. Pendapaan Domesik Nasional Bruo (GDP/GNP) dan indikaor ekonomi (Sofjan Assauri,1984:5) Model Peramalan Moving Averages Meode moving averages diperoleh melalui penjumlahan dan pencarian nilai raaraa dari sejumlah periode erenu, seiap kali menghilangkan nilai erlama dan menambah nilai baru.
12 24 Y Y + Y = + Y n + Y ˆ 1 2 n Keerangan: Y ˆ +1 = Nilai peramalan pada periode berikunya Yˆ = Nilai akual perinaan periode sebelumnya n = Periode dalam raa-raa bergerak Dengan ambahan bahwa sau nilai Y digani seiap periode. Perhiungan raa-raa dilakukan dengan bergerak ke depan unuk memperkirakan periode yang akan daang dan dicaa dalam posisi erpusa pada raa-raanya. Moving Averages secara efekif meraakan dan menghaluskan flukuasi pola daa yang ada. Tenu saja semakin panjang periodenya, semakin raa kurvanya. Kebaikan lainnya adalah bahwa meode Moving Averages dapa dierapkan pada daa apapun juga, apakah daa sesuai dengan kurva maemaik aau pun idak. Kelemahan meode ini adalah idak mempunya persamaan unuk peramalan. Sebagai ganinya digunakan raa-raa bergerak erahir sebagai ramalan periode berikunya. (T. Hani Handoko, 1984:276) Model Peramalan Double Eksponenial Smooing Eksponenial Smooing adalah suau ipe eknik peramalan raa-raa bergerak yang melakukan penimbangan erhadap daa masa lalu dengan cara eksponensial sehingga
13 25 daa paling akhir mempunyai bobo aau imbangan lebih besar dalam raa-raa bergerak. Dengan Eksponenial Smooing sederhana, peramalan dilakukan dengan cara ramalan periode erahir diambah dengan porsi perbedaan (disebu α) anara perminaan nyaa periode erahir dan ramalan periode erahir. Persamaan Eksponenial Smooing adalah : Yˆ = Yˆ + ( ˆ α Y Y ) 2 α = 1 ( N + 1) Keerangan : Ŷ = Peramalan Pada Periode Ŷ -1 = Peramalan Pada Periode -1 α = Konsana Pemulusan, N= Banyak Periode Daa Perminaan Akual Y -1 = Daa Perminaan Akual pada Periode -1 Eksponenial Smooing sederhana idak memperhiungkan rend, sehingga idak ada nilai α yang sepenuhnya mengganikan rend dalam daa. Nilai-nilai α rendah akan menyebabkan jarak yang lebih lebar dengan rend karena hal iu akan memberikan bobo yang lebih kecil pada perminaan yang sekarang. Nilai α yang rendah eruama cocok bila perminaan produk relaiv sabil (yang bera, ampa rend aau variasi siklikal) eapi variasi acak adalah inggi. Nilai-nilai α lebih inggi adalah lebih berguna dimana perubahan perubahan yang sesungguhnya cenderung erjadi karena lebih responsif erhadap flukuasi perminaan. Sebagai conoh niali α idak mungkin cocok bagi indusri barang-barang mode anggapan
14 26 yang cepa dan dramaik. Pengenalan-pengenalan produk baru, kampanye promosional, dan bahkan anisipasi erhadap resesi juga memerlukan penggunaan nilai-nilai α yang lebih inggi. Nilai α yang epa pada umumnya dapa dienukan dengan pengujian rial and eror (coba-coba) erhadap α yang berbeda-beda unuk menemukan sau nilai α yang menghasilkan kesalahan erkecil bila digunakan pada daa masa lalu (T. Hani Handoko, 1984:279). Dengan cara analogi yang dipakai waku berangka dari raa-raa bergerak unggal ke pemulusan (smoohing) eksponensial unggal, kia juga dapa berangka dari raraa bergereak ganda ke pemulusan eksponensial ganda. Perpindahan seperi iu mungkin menarik karena salah sau keerbasan dari raa-raa bergerak unggal yaiu perlunya menyimpan N nilai erakhir masih erdapa pada raa-raa bergerak linear, kecuali bahwa jumlah nilai daa yang diperlukan sekarang adalah 2N-1. pemulusan eksponensial linear dapa dihiung hanya dengan iga nilai daa dan sau nilai unuk α. Pendekaan ini juga memberikan bobo yang semakin menurun pada observasi masa lalu. Perbedaan nilai pemulusan unggal dan ganda dapa diambahkan kepada nilai pemulusan unggal dan disesuaikan unuk rend (S. Makridakis 1988,279).. Adapun persamaannya sebagai beriku: Yˆ α + 1 = αy1 + (1 α) Y Yˆ + ( Yˆ Yˆ = 1 ) ˆ b α = ( Yˆ 1 α Yˆ )
15 27 Y + m = a + b m Model Peramalan Linear Regreion Model analisis garis kecenderungan dipergunakan sebagai peramalan apabila pola hioris daa acual perminaan menunjukan adanya suau kecenderungan naik dari waku ke waku. Model analisis garis kecenderungan yang paling sederhana adalah menggunakan persamaan garis lurus (sraigh line equaion), sebagai beriku: 1. Perhiungan slope b ( Y ) n( bar)( Y = 2 2 n( bar) bar) 2. Perhiungan inersep a = ( Y bar) b( bar) 3. Nilai ramalan ramalan perminaan periode Yˆ = a + b Keerangan: Yˆ a b = Nilai ramalan pada periode = inersep = Slope dari garis kecenderunga (rend line), merupakan ingka perubahan dalam perminaan n = Indeks waku = Banyaknya periode
16 28 -bar Y = nilai raa-raa dari = Variable perminaan (daa akual) Y bar = Nilai raa-raa perminaan per periode waku
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anibioik 2.1.1 Defenisi Anibioik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sineik, yang mempunyai efek menekan aau menghenikan suau proses biokimia di dalam organisme, khususnya
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Oleh: YUDI WAHYUDIN, S.Pi., M.Si. Pelaihan Analisis Kelayakan Ekonomi Kegiaan Capaciy Building Program Pendanaan Kompeisi-Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinci(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF
Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD
Lebih terperinciAPLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND
APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciPerbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam perencanaan suau proses produksi dapa menggunakan meode perencanaan aggrega. Yaiu proses perencanaan suau sisem produksi mencakup beberapa aspek-aspek yang erliba dalam kegiaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan 2.1.1. Fakor-Fakor Perimbangan Dalam Peramalan Kuaniaif Menuru Sofjan Assauri, Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Dewasa ini dengan meningkatnya pertumbuhan industri industri baik
BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Tujuan Perusahaan Dewasa ini dengan meningkanya perumbuhan indusri indusri baik manufakur aaupun non manufakur menunu banyak pihak eruama pihak pihak yang berhubungan langsung dengan
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Keseimbangan Lini 2.1.1 Definisi Keseimbangan Lini Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang dilakukan pada seiap sasiun kerja. Keseimbangan lini
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciPerancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciBAB IX TEKNIK PERAMALAN
Peramalan 93 BAB IX TEKNIK PERAMALAN Kepuusan persediaan yang dihasilkan dari pembelian cenderung bersifa jangka pendek dan hanya unuk produk yang khas. Peramalan yang mengarah pada kepuusan ini harus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciJurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN
Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien, diperlukan adanya suau cara yang epa, sisemais dan dapa diperanggungjawabkan. Salah sau ala yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2. Pengerian Peramalan Di dalam melakukan suau kegiaan dan analisis usaha aau produksi di bidang manufakur aau perekonomian, suau peramalan aau yang lebih kia kenal dengan forecasing
Lebih terperinciBab II LANDASAN TEORI
5 Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Menuru Sofjan Assauri (1984, p1), kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang, kia kenal dengan apa yang disebu peramalan (forecasing).
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciMinggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series
Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING Bab ini memperkenalkan model berlaku unuk daa ime series dengan musiman, ren, aau keduana komponen musiman dan ren dan daa sasioner. Meode peramalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU
ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian
Lebih terperinciBAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai
BAB III PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PAA SEKTOR INUSTRI BATUBARA ENGAN MENGGUNAKAN TRINOMIAL IVIEN ISCOUNT MOEL 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ahapan perhiungan unuk menilai harga
Lebih terperinciPROYEKSI BISNIS. Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakultas Ekonomi Universitas Wiyana Mukti
PROYEKSI BISNIS Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakulas Ekonomi Universias Wiyana Muki PENDAHULUAN Teknik Proyeksi Bisnis merupakan suau cara/pendekaan u menenukan ramalan (perkiraan) mengenai sesuau di masa
Lebih terperinciSISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi
S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinciPENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciKelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamaan Tengaran, Kabupaen Semarang Nugraheni Renaningsih Fakulas Peranian Universias Veeran Bangun Nusanara Sukoharjo, Jl. Lejen S. Humardani
Lebih terperinciFORECASTING & ARIMA. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 9 1
FORECASTING & ARIMA Dwi Marani /26/200 Saisik unuk Bisnis 9 DERET BERKALA (TIME SERIES) Suau dere berkala merupakan suau himpunan observasi dimana variabel yang digunakan diukur dalam uruan periode waku,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI. peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan teknik dan
BAB 3 LANDASAN TEORI 3. Peramalan Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengerian peramalan, kegunaan meode peramalan, jenis-jenis peramalan, langkah-langkah peramalan, pemilihan eknik dan meode peramalan,
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bahasa Yunani Sustema yang berarti satu kesatuan yang atas komponen atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sisem Aplikasi Menuru Jogiano (2004), sisem berasal dari bahasa lain Sysema dan bahasa Yunani Susema yang berari sau kesauan yang aas komponen aau elemen-elemen yang dihubungkan
Lebih terperinciPemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped
Pemulusan Eksponensial dengan Meode Hol Winer Addiive Damped Hurul in 1),Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si 2), Andi Kresna Jaya, S.Si., M.Si 3) Program Sudi Saisika Jurusan Maemaika FMIPA Unhas Jln. Perinis
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN. Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale
ANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale Nazori Djazuli 1*, Mia Wahyuni, Daniel Moninja, Ari Purbayano
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program sraegis Kemenerian Peranian dalam rangka mengurangi ingka kemiskinan,
Lebih terperinci