ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL BUDIDAYA IKAN NILA WANAYASA PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA MEKARSARI
|
|
- Leony Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Jurnal Akuakulur Kelayakan Finansial Indonesia, Budidaya 6(1): Ikan Nila (2007) Wanayasa Available : hp://journal.ipb.ac.id/index.php/jai 97 hp://jurnalakuakulurindonesia.ipb.ac.id Bulan Ke-2 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL BUDIDAYA IKAN NILA WANAYASA PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA MEKARSARI Finansial Analysis of Wanayasa Tilapia Culure in Mekarsari Farmer Group I. Diain, Moch. P. Sobari dan R. Irianni Fakulas Perikanan dan Ilmu Kelauan, IPB Bogor ABSTRACT This research aims o discover he general overview of he Nila Wanayasa s seeding business which conduc by Mekarsari s Conducors Group in Tanjungsari Village, o analyze he business ren, o analyze he invesmen eligibiliy and o analyze he sensiiviy of he price flucuaion of producion facors, in his case is feed. The business eligibiliy and is sensiiviy judged by invesmen crieria i.e. NPV, Ne B/C, and IRR. The resul shows he NPV is IDR 225,116,401.83, Ne B/C is 19.38, and IRR is 707%. The sensiiviy analysis which using he swiching value mehods shows ha he business is eligible o be coninued wih increasing price of feed unil %, because of he NPV is zero, Ne B/C is 1, and IRR is equal o he rae. Keywords: financial analysis, NPV, Ne B/C, IRR, Nila Wanayasa s Culure ABSTRAK Peneliian ini berujuan unuk mengeahui kelayakan ekonomi usaha budidaya ikan nila Wanayasa yang dilakukan oleh kelompok ani Mekarsari, Desa Tanjungsari, Purwakara. Krieria kelayakan usaha dan fakor sensiivias yang diamai melipui NPV, B/C ne, dan IRR. Hasil peneliian menunjukkan bahwa nilai NPV adalah sebesar Rp ,83, B/C ne sebesar 19,38, dan IRR 707%. Analisa sensiivias menggunakan meode swiching value menunjukkan bahwa usaha peani layak dilanjukan sampai harga pakan meningka 800,92%, karena nilai NPV adalah nol, B/C ne 1, dan IRR sama dengan ingka suku bunga yang berlaku. Kaa kunci: analisis finansial, NPV, B/C, IRR, Nila Wanayasa PENDAHULUAN Di anara jenis ikan budidaya perairan awar, ikan nila merupakan salah sau komodias andalan yang dapa dikembangkan unuk pasar dalam negeri maupun ekspor. Jenis ikan ini bahkan dapa dipelihara di perairan payau. Ikan nila aau ilapia elah dijadikan salah sau komodias unggulan yang masuk dalam program nasional. Unuk mencapai peningkaan produksi budidaya ikan nila, hal mendasar yang menjadi priorias unuk dilakukan adalah upaya peningkaan produkivias melalui perbaikan kualias geneik benih. Perbaikan kualias benih diujukan unuk meningkakan dan sekaligus unuk memperahankan ingka produksi dan produkivias yang elah dicapai saa ini. Kondisi ini merupakan anisipasi uama dari permasalahan-permasalahan produksi benih di ingka pembudidaya yang cenderung mangalami banyak penurunan (BPBI Wanayasa, 2005). Ikan nila Wanayasa diproduksi dengan menyilangkan anara Ikan nila GIFT (Geneic Improvemen of Farmed Tilapia) dan ikan nila GET (Geneically Enhanched of Tilapia) yang didaangkan oleh Dinas Perikanan dan Peernakan Provinsi Jawa Bara dari Filipina pada ahun 2002 melalui Balikanwar (Balai Peneliian Perikanan Air Tawar) Subang, Jawa Bara. Program ini elah memasuki ahap seleksi famili yang kedua. Tujuan dari program penangkaran selekif ini adalah unuk memperbaiki muu kualias ikan nila (BPBI Wanayasa, 2005). Saa ini, ikan nila Wanayasa elah dikembangkan di Desa Tanjungsari. Pembudidaya ikan pada Desa Tanjungsari ini ergabung dalam Kelompok Pembudidaya
2 Iis Diain, Moch. Prihana Sobari, Reny Irianni 98 Mekarsari. Adanya spesies ikan nila baru ini, membua kelompok ini merasa perlu unuk mencoba mengembangkan ikan nila Wanayasa, sehingga menghasilkan benih yang berkualias baik. Dalam rangka mengembangkan komodias ikan nila Wanayasa sebagai salah sau usaha budidaya, perlu dilakukan pengkajian mengenai kelayakan finansial usaha budidayanya. Peneliian ini dilakukan unuk mengeahui sejauh mana budidaya ikan nila Wanayasa yang dilakukan oleh Kelompok Pembudidaya Mekarsari mampu memberikan keunungan sera menganalisis apakah usaha elah memenuhi krieria invesasi, sehingga layak dikembangkan di masa yang akan daang. BAHAN DAN METODE Jenis dan Sumber Daa Jenis daa yang digunakan dalam peneliian ini adalah daa ex dan daa image. Sumber daa yang dihimpun melipui daa primer dan daa sekunder. Daa primer diperoleh melalui melalui wawancara erhadap responden, yaiu peani Ikan Nila Wanayasa Daa sekunder berasal dari buku, lieraur, inerne, insasi yang erkai, seperi Dinas Peernakan dan Perikanan Purwakara, Kanor Kecamaan Pondoksalam, Kanor Kepala Desa Tanjungsari, Balai Peneliian Benih Ikan (BPBI) Wanayasa Pengambilan daa dilakukan menggunakan meode sensus. Penenuan responden dilakukan dengan cara mengambil empa pembudidaya dari 12 anggoa yang akif kelompok yang akif. Sau orang yang melakukan pembenihan sekaligus pendederan Ikan Nila Wanayasa, dan iga orang yang melakukan pendederan. Analisis Daa 1. Analisis Usaha a) Analisis Pendapaan Usaha Menuru Lipsey e al. (1995), konsep analisis pendapaan usaha adalah sebagai beriku : Keunungan (Π) = Penerimaan Toal Biaya Toal b) Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (R/C) Analisis ini berujuan unuk mengeahui hasil yang diperoleh dari suau kegiaan usaha. R/C menggunakan perbandingan anara nilai unai perminaan dengan nilai unai pengeluaran (Soekarawi, 1995) Rumus R/C adalah sebagai beriku : R/C = PenerimaanToal BiayaToal c) Analisis Payback Period (PP) Analisis Payback Period menghiung berapa invesasi yang digunakan dapa kembali. Rumus Payback Period adalah (Hernano, 1989) : Invesasi PP = Keunungan 1 ahun d) Analisis Break Even Poin (BEP) Break Even Poin (BEP) menunjukkan produksi minimum seiap ahun pada ingka idak unung dan idak rugi. Rumus yang digunakan (Hanafiah dan Saefuddin, 1986). BEP (Nilai) = 1.2 Analisis Finansial Biaya Teap Biaya Variabel 1- Penerimaan a) Ne Presen Value (NPV) Keunungan bersih suau proyek adalah pendapaan koor dikurangi jumlah biaya. Maka NPV suau proyek adalah selisih presen value (PV) arus benefi dengan presen value arus biaya (Kadariah e al., 1978). Nilai NPV dapa dihiung dengan menggunakan rumus : NPV = 5 ( B C) 0 (1 i) Dimana : B = Benefi koor ahunan C = Biaya koor ahunan 1 = Discoun facor (df) 1 i = Umur proyek 0,1,2,3,4,5 i = Tingka suku bunga
3 Analisis Kelayakan Finansial Budidaya Ikan Nila Wanayasa 99 Krieria yang digunakan : - NPV > 0, usaha layak unuk dijalankan - NPV = 0, usaha ersebu mengembalikan sama besarnya nilai uang yang dianamkan - NPV < 0, usaha idak layak unuk dijalankan b) Ne Benefi-Cos Raio (Ne B/C) Ne B/C merupakan angka perbandingan anara jumlah presen value yang posiif dengan jumlah presen value yang negaif (Soekarawi, 1995). Secara umum krieria ini dihiung dengan rumus : 5 ( B C) Ne B/C = 0 (1 i) ( B C) 0 5 ( C B) ( B C) 0 0 (1 i) Dimana : B : Benefi koor yang disebabkan adanya invesasi pada ahun ke- C : Biaya koor yang disebabkan adanya invesasi pada ahun ke- i : Tingka suku bunga : Umur proyek 0,1,2,3,4,5 Krieria yang digunakan : - Ne B/C 1, usaha layak dilakukan - Ne B/C 1, usaha idak layak dilakukan c) Inernal Rae of Reurn (IRR) IRR digunakan unuk mendiskono seluruh ne cash flow dan salvage value, akan menghasilkan jumlah presen value yang sama dengan invesasi proyek (Suojo, 2002). IRR dapa dihiung dengan mengunakan rumus sebagai beriku : NPV IRR = i ' ( i'' i' ) ( NPV NPV ) Keerangan : i : Tingka suku bunga yang menyebabkan nilai NPV > 0 i : Tingka suku bunga yang menyebabkan nilai NPV < 0 NPV + : NPV pada i NPV - : NPV pada i Krieria : IRR i, berari usaha dapa dilanjukan IRR i, berari usaha lebih baik diolak aau dihenikan 1.3 Analisis Sensiivias Dalam peneliian ini dilakukan analisis sensiivias dengan meode swiching value unuk meliha sejauh mana perubahan variabel dapa mengakibakan nila NPV sama dengan nol dan nilai Ne B/C sama dengan 1. Komponen perubahan yang dianalisis dalam swiching value adalah, kenaikan harga pakan. Harga pakan mempunyai pengaruh yang sanga besar pada biaya produksi Ikan Nila Wanayasa, sehingga perlu dilakukan uji sensiivias. HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamaan Pondoksalam erleak di selaan Kabupaen Purwakara berada pada jalur alernaif yang menghubungkan Jakara, Purwakara dan Bandung. Desa Tanjungsari, merupakan salah sau desa yang ada di Kecamaan Pondoksalam, dengan luas wilayah 434,792 Ha. Penduduk di Desa Tanjungsari pada ahun 2005 berjumlah orang erdiri aas kepala keluarga. Sebagian besar penduduk Desa Tanjungsari memiliki pekerjaan uama sebagai peani. Ada pula sebagian dari penduduk yang melakukan usaha lain yaiu sebagai pembudidaya ikan.pembudidya ini ergabung dalam Kelompok Pembudidaya Mekarsari yang dibenuk pada anggal 20 Okober 2003 dengan ujuan unuk meningkakan produksi hasil pem-budidaya ikan. Peran kelompok pembudidaya ini adalah unuk mempermudah proses pengembangan dan pembinaan pembudidayaan ikan. Proses pembenihan dan pendederan Ikan Nila Wanayasa adalah kegiaan yang dilakukan mulai dari pemeliharaan induk sampai menghasilkan larva yang berukuran 1-1,5 cm. Pada ahap pembenihan ini pembudidaya menggunakan induk Ikan Nila Wanayasa yang masa produkifnya 1,5-2 ahun. Pada ahap pendederan menghasilkan benih ukuran 5-8 cm aau biasa disebu belo,
4 Iis Diain, Moch. Prihana Sobari, Reny Irianni 100 dan ukuran 8-12 cm aau biasa disebu ukuran sangkal. Pada usaha pembenihan, kegiaan yang dilakukan adalah penebaran, pemeliharaan dan pemijahan induk ikan unuk menghasilkan larva. Dalam kegiaan pembenihan ini menghasilkan benih yang berumur 2-3 minggu seelah meneas disebu dengan larva aau benih kecil, dengan ukuran 1-1,5 cm. Pendederan Ikan Nila Wanayasa adalah kegiaan yang dilakukan dengan menebarkan benih ukuran 1-1,5 cm yang berumur 20 hari dan melakukan panen seelah benih berukuran 5-8 cm (belo) selama 60 hari, aau ukuran 8-12 cm (sangkal) selama 70 hari. Pendederan Ikan nila Wanayasa membuuhkan larva sebanyak 1 gelas unuk luasan kolam 100 m 2. Benih diebar seiap seelah dilakukan panen oal sehingga usaha pendederan ini dapa dilakukan secara koninyu. Panen dilakukan seelah dua bulan, jadi dalam seahun dapa dilakukan panen sebanyak 6 kali. Pemasaran Hasil pada kegiaan pembenihan yang menghasil-kan benih ukuran larva, dijual kepada pendeder yang melakukan pendederan Ikan Nila wanayasa. Larva ini dijual dengan harga Rp ,00 per gelas yang kira-kira berisi ekor larva. Larva ini ada pula yang dijual kepada pendeder diluar Kelompok Pembudidaya Mekarsari dengan harga yang sama. Hasil pendederan langsung dijual oleh pembudidaya kepada salah sau pembudidaya pembesaran Ikan Nila yang berada di Jailuhur. Selain melakukan penjualan kepada pembudidaya pembesaran Ikan Nila, pembudidaya Ikan Nila Wanayasa melakukan penjualan benih kepada pembudidaya di luar anggoa kelompok. Penjualan benih ini dijual dengan harga Rp 80,00 per ekor unuk ukuran belo dan Rp 70,00 per ekor unuk ukuran sangkal. Analisis Finansial 1. Analisis Usaha Biaya invesasi pada usaha budidaya Ikan Nila Wanayasa melipui lahan, yang merupakan lahan sendiri dan lahan sewa, konsruksi kolam, penyediaan induk yang di beli pada BPBI Wanayasa. Biaya invesasi lain yang diperlukan adalah ember, ayakan, hapa, waring, serok, anco, naya, sosog, paralon dan abung gas. Invesasi awal yang dikeluarkan unuk kegiaan pembenihan dan pendederan Ikan Nila Wanayasa yang dilakukan oleh Kelompok Pem-budidaya Mekarsari sebesar Rp ,00. Biaya eap oal dari usaha budidaya Ikan nila Wanayasa secara keseluruhan pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari adalah Rp ,00, biaya variabel oal yang dikeluarkan unuk usaha budidaya Ikan nila Wanayasa sebesar Rp ,00, dan oal biaya keseluruhan yang dikeluarkan unuk menjalankan usaha budidaya ini adalah sebesar Rp ,00. Toal penerimaan keseluruhan dari usaha budidaya Ikan nila Wanayasa dalam seahun pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari adalah sebesar Rp ,00. Unuk lebih jelasnya penerimaan kelompok pembudidaya dapa diliha pada Tabel 1. Tabel 1. Penerimaan Usaha Budidaya Ikan Nila Wanayasa pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari No Responden benih Ukuran Benih Harga (Rp) Penerimaan (Rp) Penerimaan per Tahun (Rp) 1. H Aman: Pembenihan 32,4 gelas Larva , , ,00 Pendedederan Belo , , ,00 2 Uking Sangkal , , ,00 3 Asep Belo , , ,00 4 Dede Sangkal , , ,00 Toal , ,00 Sumber: Pengolaha Daa Primer, Tahun 2006
5 Analisis Kelayakan Finansial Budidaya Ikan Nila Wanayasa 101 Toal keunungan per ahun yang diperoleh pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari adalah Rp ,00. Nilai R/C yang diperoleh pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari yaiu sebesar 3,21. Hal ini menunjukkan seiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan pada usaha budidaya Ikan Nila Wanayasa maka diperoleh penerimaan sebesar Rp 3,21. Hasil analisis pada kelompok menunjukkan nilai PP sebesar 0,21. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai payback period menggambarkan usaha budidaya Ikan Nila Wanayasa pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari memerlukan waku selama 21 bulan yaiu waku yang relaif cepa unuk mengembalikan modal yang elah dianamkan di awal kegiaan usaha. Nilai BEP yang diperoleh pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari adalah Rp ,69, baas nilai usaha ersebu yang harus dicapai Kelompok Pembudidaya Mekarsari unuk mencapai kondisi impas (idak unung dan idak rugi). 2. Analisis Finansial Penerimaan unuk budidaya Ikan Nila yang dilakukan oleh Kelompok Pembudidaya pada ahun perama Rp ,00, pada ahun kedua dan keempa adalah sebesar Rp ,00 yang berasal dari penjualan induk afkir, sedangkan pada ahun keiga dan kelima diperoleh penerimaan sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Nilai sisa yang diperoleh pada akhir ahun proyek (Tahun ke-5) adalah sebesar Rp ,00. Komponen biaya pada usaha budidaya Ikan Nila Wanayasa erdiri dari biaya invesasi, biaya eap dan biaya variabel. Biaya invesasi yang dikeluarkan unuk melakukan kegiaan ini adalah sebesar Rp ,00. Biaya invesasi ersebu digunakan unuk lahan, kolam, induk, ember, ayakan, hapa, waring, serok, sosog, anco, naya, paralon dan abung gas. Biaya eap yang dikeluarkan sebesar Rp ,00 yang digunakan unuk PBB, enaga kerja, dan biaya perawaan kolam, pemeliharaan induk dan sewa lahan unuk kolam. Biaya variabel yang harus dikeluarkan sebesar Rp ,00 yang melipui pembelian pakan, pupuk, plasik, oba-obaan, oksigen, biaya ransporasi, dan biaya pembelian larva. Pada perhiungan NPV menunjukkan angka posiif sebesar ,83 pada discoun rae 24% per ahun dengan umur proyek selama 5 ahun. Nilai ersebu menunjukkan bahwa invesasi yang dianam sampai 5 ahun mendaang akan diperoleh manfaa bersih dinilai saa ini sebesar Rp ,83. Nilai Ne B/C adalah sebesar 19,38 yang merupakan perbandingan anara oal nilai saa ini dari penerimaan yang bersifa posiif (ne benefi posiif) dengan oal nilai saa ini dari penerimaan yang bersifa negaif (ne benefi negaif), berari bahwa seiap pengeluaran Rp 1,00 akan mendapakan benefi sebesar Rp 19,38. Tingka bunga IRR mencerminkan ingka bunga maksimal yang dapa dibayar oleh Kelompok Pembudidaya Mekarsari unuk modal yang digunakan. Dari hasil perhiungan nilai IRR yang didapakan adalah sebesar 707%, hal ini menunjukkan bahwa usaha ini dapa mengembalikan modal dengan ingka bunga sebesar 707% per ahun Pada analisis sensiivias, digunakan kenaikan harga pakan yang berpengaruh cukup inggi pada usaha Kelompok Pembudidaya Mekarsari ini. Pada persenase kenaikan pakan sebesar 800,92%, hasil perhiungan menunjukkan bahwa nilai NPV sama dengan nol, Ne B/C sama dengan sau, dan IRR sama dengan ingka suku bunga yang berlaku, sehingga usaha ini masih layak unuk dijalankan. KESIMPULAN 1) Usaha pembenihan dan pendederan Ikan Nila Wanayasa pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari layak unuk dijalankan dan dikembangkan 2) Usaha pembenihan dan pendederan Ikan Nila Wanayasa pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari idak sensiif erhadap kenaikan harga pakan.
6 Iis Diain, Moch. Prihana Sobari, Reny Irianni 102 DAFTAR PUSTAKA [BPBI] Balai Pengembangan Benih Ikan Wanayasa Pelaksanaan Kegiaan Seleksi Famili Nila Wanayasa (Oreochromis niloicus) di BPBI Wanayasa. Purwakara: BPBI. Hernano F Ilmu Usaha Tani. Jakara: Penebar Swadaya. Kadariah, L Karlina, dan C Gray Evalusi Proyek : Analisis Ekonomis. Jakara: LPFE UI. Sau. Wacana J, Kirbrandoko, Budijano, penerjemah. Ed ke-10. Jakara: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Economics 10 h ed. Soekarawi Analisis Usaha Tani. Jakara : UI Press. Suojo S Sudi Kelayakan Proyek, Konsep, Teknik dan Kasus. Jakara : PT Damar Mulia Pusaka. Suyano RS Nila. Jakara: Penebar Swadaya. Lipsey RG, Paul NC, Douglas DP, Peer OS Penganar Mikro Ekonomi. Jilid
III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
APLIKASI MODEL ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Oleh: YUDI WAHYUDIN, S.Pi., M.Si. Pelaihan Analisis Kelayakan Ekonomi Kegiaan Capaciy Building Program Pendanaan Kompeisi-Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciAnalisis kelayakan finansial perluasan tambak budidaya udang vaname di Cantigi Indramayu
Jurnal Akuakulur Indonesia 9 (1), 77 83 (2010) Available : hp://journal.ipb.ac.id/index.php/jai hp://jurnalakuakulurindonesia.ipb.ac.id Analisis kelayakan finansial perluasan ambak budidaya udang vaname
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU
ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014
ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KOPI LUWAK DI KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT (The Financial Feasibiliy Analysis of Luwak Coffee Agroindusry a Balik Buki Disric of Wes Lampung Regency)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 4 No. 1, JANUARI 2016
ANALISIS FINANSIAL USAHA TERNAK AYAM PROBIOTIK : STUDI KASUS: KPA BERKAT USAHA BERSAMA, KOTA METRO (Financial Analysis Of Probioic Chickens Farming : Case Sudy: KPA Berka Usaha Bersama, Mero Ciy) Bayu
Lebih terperinciKelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamaan Tengaran, Kabupaen Semarang Nugraheni Renaningsih Fakulas Peranian Universias Veeran Bangun Nusanara Sukoharjo, Jl. Lejen S. Humardani
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase
Lebih terperinciAnalisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) Jantan di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali
Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1), Okober 2012:43-51 ISSN 2301-9921 Analisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Peranakan Friesian Holsein (PFH) Janan di Kecamaan Selo Kabupaen Boyolali N. Diamojo, S.
Lebih terperinciKELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA. Asrida Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Almuslim ABSTRAK
KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA Asrida Dosen Program Sudi Ekonomi Pembangunan Universias Almuslim ABSTRAK Kelapa sawi merupakan salah sau primadona anaman perkebunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN. Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale
ANALISIS FINANSIAL PENGOLAHAN SURIMI DENGAN SKALA MODERN DAN SEMI MODERN Financial Analysis of Surimi Processing by Modern and Semi-Modern Scale Nazori Djazuli 1*, Mia Wahyuni, Daniel Moninja, Ari Purbayano
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciKELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR ABSTRACT
KELAYAKAN INDUSTRI KERUPUK JAMUR TIRAM DI KABUPATEN BOGOR Purwoko dan Yandra Arkeman Deparemen Teknologi Indusri Peranian, Fakulas Teknologi Peranian, IPB ABSTRACT Oyser mushroom can be processed ino various
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL Yunica Safitri, Zainal Abidin, Novi Rosanti ABSTRACT
KINERJA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI SABUT KELAPA PADA KAWASAN USAHA AGROINDUSTRI TERPADU (KUAT) DI KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT (Performance And Added Value of CocoFiber Agroindusry
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN FINANSIAL PUPUK ORGANIK RESIDU BIOGAS DARI DIVERSIFIKASI USAHA TERNAK
HABITAT Volume XXII, No. 1, Bulan April 2011 ISSN: 0853-5167 STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PUPUK ORGANIK RESIDU BIOGAS DARI DIVERSIFIKASI USAHA TERNAK (FINANCIAL FEASIBILITY STUDIES OF ORGANIC FERTILIZER FROM
Lebih terperinciKAJIAN AGRIBISNIS TAHU (Studi Kasus di Kabupaten Biak Numfor)
57 Buana Sains Vol 8 No 1: 57-66, 2008 KAJIAN AGRIBISNIS TAHU (Sudi Kasus di Kabupaen Biak Numfor) I Made Suaryadana 1,2) dan Eri Yusnia Arviani 2) 1) Dinas Peranian Kabupaen Biak Numfor 2) Program Pascasarjana,
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciANALISIS ECONOMIC ENGINEERING PADA INVESTASI HOTEL GRAND CENTRAL KOTA PEKANBARU. Arifal Hidayat
ANALISIS ECONOMIC ENGINEERING PADA INVESTASI HOTEL GRAND CENTRAL KOTA PEKANBARU Arifal Hidaya Analisis Economic Engineering ABSTRAK Tujuan uama dari peneliian ini adalah unuk menganalisa invesasi pembangunan
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinci20 Peneliian ini berujuan merumuskan sraegi pada model pengelolaan yang cocok unuk keberlanjuan perikanan angkap di daerah ersebu. Daa yang diambil be
19 3 METODOLOGI 3.1 Tempa dan Waku Peneliian Peneliian berjudul Model Pengelolaan Perikanan Pelagis secara Berkelanjuan di PPN Prigi, Trenggalek, Jawa Timur ini dilakukan di PPN Prigi, Kabupaen Trenggalek,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat
23 3 METODOLOGI 3. Waku dan Tempa Peneliian dilakukan pada bulan Mei 200 sampai Mei 20. Pengambilan daa dilakukan di Perairan Selaan Prigi dan Pelabuhan Perikanan Nusanara (PPN) Prigi, Trenggalek, Jawa
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017
KELAYAKAN FINANSIAL UNIT USAHA JASA SEWA POMPA AIR UNTUK IRIGASI AIR PERMUKAAN DI DESA MEKAR MULYA KECAMATAN PALAS KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Financial Feasibiliy of Waer Pump Renal Services Business Uni
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, berempa di Laboraorium Perikanan Program Sudi Budidaya Perairan Fakulas Peranian Universias Lampung.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab
13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,
Lebih terperinciANALISA SENSITIVITAS KELAYAKAN USAHA PT. JASA MARINA INDAH DENGAN BEROPERASINYA GRAVING DOCK DWT
ANALISA SENSITIVITAS KELAYAKAN USAHA PT. JASA MARINA INDAH DENGAN BEROPERASINYA GRAVING DOCK 18.000 DWT Sukano Jamiko, Imam Pujo M Program Sudi S1 Teknik Perkapalan Fakulas Teknik Universias Diponegoro
Lebih terperinciTuanku Zakaria 1, Zakiah 1, Indra 1 * 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Peranian Unsyiah PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PENGGEMUKANN SAPI POTONG SECARA INTENSIF ( STUDI KASUS PADA UD.NIWATORI DI GAMPONG MEUNASAH KRUENG KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinci372 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK
372 REVITALISASI INDUSTRI KEHUTANAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN RAKYAT UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PETANI DAN MENDUKUNG INDUSTRI PLYWOOD DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (Revializaion Of The Foresry Indusry
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017
KELAYAKAN USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (The Feasibiliy and Added Value of Tempe Agroindusry) Winani Puspa Arum, Sudarma Widjaya, Lina Marlina Jurusan Agribisnis, Fakulas Peranian, Universias
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai
BAB III PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PAA SEKTOR INUSTRI BATUBARA ENGAN MENGGUNAKAN TRINOMIAL IVIEN ISCOUNT MOEL 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ahapan perhiungan unuk menilai harga
Lebih terperinciKELAYAKAN PENGUSAHAAN PALA DI JAWA BARAT
KELAYAKAN PENGUSAHAAN PALA DI JAWA BARAT Bedy Sudjarmoko Balai Peneliian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Indusri Indonesian Spice and Indusrial Crop Research Insiue ABSTRAK Jawa Bara merupakan salah sau
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. Gambar 5 Peta lokasi penelitian. PETA PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH JAYA. Lokasi sampel. Lokasi Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempa dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di pesisir Kabupaen Aceh Jaya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Peneliian ini dilaksanakan pada bulan Agusus 2008 sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI
PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program sraegis Kemenerian Peranian dalam rangka mengurangi ingka kemiskinan,
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciKAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR
Konferensi Nasional Teknik Sipil 10 Universias Ama Jaya Yogyakara, 26-27 Okober 2016 KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR Puu Ali Suhanaya 1, Dyah Ayu Lesari 1, 1 Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciAplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg
Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang
Lebih terperinciKadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***
PELATIHAN MENITI PAPAN JARAK 4 METER 5 REPETISI 2 SET DAN 2 REPETISI 5 SET TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MENGWI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kadek Bayu Wibawa*, I Keu Sumera**,
Lebih terperinciAnalisis Kelayakan Pengembangan Biogas Sebagai Energi Alternatif Berbasis Individu Dan Kelompok Peternak ABSTRACT
Manajemen IKM, Sepember 2009 (217-224) Vol. 4 No. 2 ISSN 2085-8418 Analisis Kelayakan Pengembangan Biogas Sebagai Energi Alernaif Berbasis Individu Dan Kelompok Peernak Sri Wahyuni * 1, Suryahadi 2 dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Paprika adalah salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Budidaya Paprika Paprika adalah salah sau komodias sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang inggi, dimana sebagian besar hasil panennya diekspor ke luar negeri.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waku dan Tempa Peneliian ini dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2009 di Laboraorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakulur, Deparemen Budidaya Perairan, FPIK-IPB.
Lebih terperinciGambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang
METODOLOGI Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian dilakukan di wilayah adminisrasi Koa Tangerang, Propinsi Banen. Proses peneliian dimulai dengan pengumpulan daa, analisis dan diakhiri dengan penyusunan laporan,
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas
Perencanaan Sisem Pendukung Kepuusan Unuk Peningkaan Produkivias Abdurrozzaq Hasibuan Jurusan Teknik Indusri, Fakulas Teknik, UISU Jln. Sisingamangaraja Telp. 7869920 Teladan Medan Email : rozzaq@uisu.ac.id
Lebih terperinciPENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ
PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias
Lebih terperinciKajian Pengembangan Usaha Budidaya Jangkrik Sebagai Bahan Baku Industri (Studi Kasus Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Abstract
Kajian Pengembangan Usaha Budidaya Jangkrik Sebagai Bahan Baku Indusri (Sudi Kasus Di Daerah Isimewa Yogyakara) Siswoyo 1, Illah Sailah 2 dan Ani Suryani 2 Absrac Since 1998, cicada has been ineresing
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Proses Die Casing Dasar dari die casing proses erdiri dari injeksi logam cair dalam ekanan yang inggi ke dalam ceakan yang disebu die dan dibiarkan membeku. Tipe Mesin die
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciJurnal Spektran Vol. 1. No. 2, Juli 2013 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA-BANDARA-NUSA DUA
Jurnal Spekran Vol. 1. No. 2, Juli 2013 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA-BANDARA-NUSA DUA A.A. Asri Dewi 1, P Ali Suhanaya 2 dan D. M. Priyanha Wedagama 2 Absrak: Ruas jalan By
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinci