KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN EKONOMI REGIONAL"

Transkripsi

1 KAJIAN EKONOMI REGIONAL ProvinsiKepulauan Bangka Belitung Triwulan I Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII

2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I 2014 dapat dipublikasikan. Buku ini menyajikan berbagai informasi mengenai perkembangan beberapa indikator perekonomian daerah khususnya bidang moneter, perbankan, sistem pembayaran, dan keuangan daerah, yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Bank Indonesia juga sebagai bahan informasi bagi pihak eksternal. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ini. Harapan kami, hubungan kerja sama yang baik selama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang. Kami juga mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna lebih meningkatkan kualitas buku kajian ini sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-nya serta kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran dalam pengembangan ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya. Palembang, Mei 2014 KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH VII R.Mirmansyah Direktur Eksekutif 1

3 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 3 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR GRAFIK... 6 INDIKATOR EKONOMI... 9 RINGKASAN EKSEKUTIF Kajian Ekonomi Regional Bangka Belitung BAB 1. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Sisi Penawaran Sisi Penawaran Suplemen A. Tingkat Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Perekonomian di Triwulan I 2014 Masih Stabil Pada Level Optimis Suplemen B. Bencana Banjir di Kep. Bangka Belitung Sempat Menghambat Pasokan Distribusi Bahan Pangan Suplemen C. Perkembangan komoditas Timah Sepanjang Periode Awal BAB 2. PERKEMBANGAN INFLASI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Inflasi Kepulauan Bangka Belitung Disagregasi Inflasi BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH DAN SISTEM PEMBAYARAN Perkembangan Bank Umum Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum Penyaluran Kredit Bank Umum Penyaluran Kredit Secara Umum Kredit UMKM Kualitas Kredit/Pembiayaan Kelonggaran Tarik Perkembangan Suku Bunga Bank Umum di Bangka Belitung

5 3.7. Perkembangan Bank Umum Syariah Perkembangan Sistem Pembayaran BAB 4. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Gambaran Umum Realisasi Pendapatan Daerah Triwulan I Realisasi Belanja Daerah Triwulan I BAB 5. PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN Kondisi Ketenagakerjaan Kondisi Kesejahteraan Petani Indikator Kesejahteraan Masyarakat Berdasarkan Survei Konsumen Indikator Ketenagakerjaan Indikator Penghasilan BAB 6. OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH Kondisi Perekonomian Internasional dan Domestik Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Proyeksi Inflasi

6 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pertumbuhan Tahunan Sisi Penawaran Bangka Belitung (%) Tabel 1.2 Pertumbuhan Tahunan Sisi Permintaan Bangka Belitung (%) Tabel 3.1 Perkembangan Kredit Sektoral Bangka Belitung (Rp Miliar) Tabel 3.2 Perkembangan Kredit UMKM Bangka Belitung Tabel 3.3 Perkembangan Bank Umum Syariah Tabel 3.4 Perputaran Kliring dan Cek/Bilyet Giro Kosong Bangka Belitung Tabel 4-1 Realisasi APBD Triwulan I 2013 dan Triwulan I Tabel 4.2 Realisasi Belanja Daerah Tabel 5.1 Ketenagakerjaan Bangka Belitung di Masing-Masing Kabupaten/Kota Tabel 5.2 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan di Bangka Belitung Tabel 5.3 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama di Bangka Belitung Tabel 5.4. Perkembangan Indikator Kemiskinan 2013 Kep. Bangka Belitung Tabel 5.5. Pendapat Konsumen Terhadap Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Saat Ini Triwulan I Tabel 5.6. Pendapat Konsumen Terhadap Ketersediaan Lapangan Pekerjaan 6 Bulan YAD Triwulan I Tabel 5.7. Pendapat Konsumen Terhadap Penghasilan Saat Ini Triwulan IV Tabel 5.8. Pendapat Konsumen Terhadap Penghasilan 6 Bulan YAD Triwulan IV Tabel 6.1 Perkembangan Proyeksi Pertumbuhan Global

7 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

8 DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1 PDRB Nominal dan Pertumbuhan Ekonomi (%) Bangka Belitung Grafik 1.2 Perkembangan Harga TBS Bangka Belitung Grafik 1.3 Produksi Karet Bangka Belitung Grafik 1.4 Harga Pasar Dunia CPO VS Karet Grafik 1.5 Produksi dan Harga Timah Grafik 1.6 Pelanggan VS Penjualan Listrik Grafik 1.7 Konsumsi Semen Bangka Belitung Grafik 1.8 Tren Pertumbuhan THP Bangka Belitung Grafik 1.9 Bongkar Muat Pelabuhan Grafik 1.10 Arus Penumpang Pesawat Grafik 1.11 Indeks Konsumsi Barang Tahan Lama Grafik 1.12 Perkembangan Indeks Utama Survei Konsumen Grafik 1.13 Pendaftaran Kendaraan Bermotor Grafik 2.1 Inflasi Bangka Belitung Vs Indonesia Grafik 2.2 Inflasi Umum Tahunan dan Disagregasi Inflasi Tahunan Grafik 2.3 Perkembangan Stok Beras Bulog Grafik 2.4 Perkembangan Arus Bongkar Pelabuhan Grafik 2.5 Perkembangan Curah Hujan Babel Grafik 2.6 Perkembangan Tinggi Gelombang Grafik 3.1 Perkembangan Aset Perbankan Bangka Belitung Grafik 3.2 Perkembangan Komponen DPK Perbankan di Bangka Belitung Grafik 3.3 Jumlah dan Pertumbuhan Kredit Menurut Penggunaan Bangka Belitung Grafik 3.4 Pangsa Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Penggunaan Bangka Belitung Grafik 3.5 Perkembangan NPL Perbankan Bangka Belitung Grafik 3.6 Perkembangan RTGS Bangka Belitung Grafik 3.7 Perkembangan Penarikan Uang Lusuh di Bangka Belitung Grafik 3.8 Perkembangan Inflow Outflow di Bangka Belitung Grafik 4-1 Perbandingan Rencana Pendapatan dan Belanja Daerah 2012 dan Grafik 5-1 Perkembangan Tingkat Pengangguran Grafik 5-2 Proporsi Pengangguran terhadap Tenaga Kerja Grafik 5-3 Perbandingan NTP Berdasarkan Sub Sektor Grafik 5-4 Perkembangan Nilai Tukar Petani per Bulan

9 Grafik 5-5 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi Pedesaan Grafik 5-6 Inflasi Pedesaan Grafik 5-7 Indeks Penghasilan Grafik 5-8 Indeks Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Grafik 6.1 Ekspektasi Kegiatan Usaha Grafik 6.2 Perkembangan Indeks Pengeluaran Konsumen 3 Bulan Mendatang Grafik 6.3 Perkembangan Indeks Ekspektasi Harga 3 Bulan Mendatang

10 INDIKATOR EKONOMI Indikator I II III IV I II III IV I PDRB (%, yoy) 5,87 5,88 5,08 6,11 5,73 6,10 5,52 4,80 4,78 5,29 4,91 Sektor 1. PERTANIAN 8,74 8,13 7,38 6,98 7,79 6,87 7,74 7,73 7,35 7,43 7,44 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3,79 2,00 (1,58) (0,77) 0,82 (0,72) (0,51) (0,58) 1,68 (0,04) 1,49 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0,21 0,64 1,66 6,31 2,21 6,98 5,03 2,62 1,02 3,85 1,37 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 11,62 5,18 6,65 6,69 7,47 5,92 6,61 4,35 3,87 5,16 1,19 5. BANGUNAN 9,95 10,70 12,43 8,96 10,50 7,32 7,04 4,76 6,60 6,40 7,44 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,64 7,02 5,10 6,19 6,22 6,66 5,21 4,55 5,02 5,34 5,24 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 9,72 10,52 8,50 9,20 9,47 8,45 8,20 7,78 6,62 7,74 5,55 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 10,20 12,19 12,03 8,91 10,82 7,94 6,75 6,74 7,38 7,20 7,73 9. JASA-JASA 6,76 8,04 7,53 9,04 7,86 8,61 7,81 8,88 7,45 8,18 7,32 Permintaan 1. KONSUMSI RUMAHTANGGA 7,01 6,68 6,46 5,81 6,48 6,40 6,62 6,63 6,58 6,56 5,98 2. KONSUMSI LEMBAGA NON PROFIT 5,19 5,88 6,07 6,55 5,93 5,30 4,08 3,93 3,30 4,14 3,89 3. KONSUMSI PEMERINTAH 5,64 6,15 6,27 4,93 5,74 6,65 5,68 5,28 3,56 5,27 4,54 4. PMTDB 7,56 7,84 8,09 3,99 6,83 4,29 5,48 5,71 6,02 5,39 4,88 5. PERUBAHAN STOK 506,91 82,19 18,98 70,49 73,37 28,09 12,83 10,68 9,05 13,81 75,96 6. EKSPOR BARANG DAN JASA (2,78) (0,96) 0,10 3,39 (0,08) 5,41 3,55 2,79 2,47 3,54 0,56 7. DIKURANGI IMPOR BARANG DAN JASA 4,04 4,29 4,03 6,18 4,64 6,59 5,19 5,82 4,88 5,61 7,94 Ekspor Nilai Ekspor Non Migas (USD Juta) 532,15 529,85 501,93 581, ,99 639,78 577,54 298,29 524, ,32 420,54 Volume Ekspor Non Migas (Ribu Ton) 88,34 165,05 78,68 82,95 415,02 71,46 68,09 65,43 42,68 139,54 132,75 Indeks Harga Konsumen Bangka Belitung ,25 Laju Inflasi Bangka Belitung 5,15 5,47 5,83 6,57 5,75 8,80 9,38 7,35 8, ,25 Perbankan Dana Pihak Ketiga 10,77 10,85 11,80 12,13 12,13 12,56 12,60 12,63 11,81 11,81 12,18 Giro (Rp Triliun) 2,11 2,02 2,24 2,19 2,19 2,33 2,50 2,26 1,47 1,47 1,73 Tabungan (Rp Triliun) 5,45 5,47 6,04 6,84 6,84 6,69 6,58 6,63 7,03 7,03 6,71 Deposito (Rp Triliun) 3,21 3,36 3,51 3,10 3,10 3,54 3,52 3,74 3,30 3,30 3,74 Kredit - Berdasarkan Lokasi Proyek 7,49 8,67 8,72 8,61 8,61 8,68 9,68 11,02 11,98 11,98 11,42 Modal Kerja (Rp Triliun) 3,46 4,45 4,29 3,96 3,96 3,87 4,46 5,34 6,21 6,21 5,64 Investasi (Rp Triliun) 1,36 1,39 1,38 1,43 1,43 1,44 1,63 1,93 1,94 1,94 1,86 Konsumsi (Rp Triliun) 2,67 2,83 3,05 3,22 3,22 3,37 3,58 3,76 3,82 3,82 3,92 LDR lokasi proyek (%) 69,51 79,95 73,89 70,95 70,95 69,11 76,84 87,26 101,44 101,44 93,80 NPL Gross (%) 0,66 0,64 0,91 0,77 0,77 0,99 1,68 1,63 1,42 1,42 1,71 RTGS Nominal RTGS (Rp Triliun) 5,72 5,88 7,80 9,35 28,75 7,60 7,04 6,92 8,66 30,22 5,85 Vol Transaksi RTGS (ribuan lembar) 6,97 10,78 12,23 12,60 42,58 9,52 10,39 9,40 9,24 38,55 7,69 9

11 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

12 RINGKASAN EKSEKUTIF Kajian Ekonomi Regional Bangka Belitung Abstraksi Perekonomian Bangka Belitung tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2014 tercatat 4,91% (yoy) meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,78% (yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan terutama dipicu meningkatnya konsumsi pemerintah seiring realisasi anggaran pemerintah kabupaten / kota untuk membiayai penyelenggaraan pemilu legislatif. Sementara itu, komponen konsumsi domestik lainnya yakni konsumsi rumah tangga masih menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi walaupun melambat. Dari sisi penawaran, sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor PHR menjadi pendorong pertumbuhan Bangka Belitung pada triwulan laporan. Sektor pertanian yang memiliki pangsa terbesar dalam perekonomian Bangka Belitung, tumbuh meningkat dari 7,35% (yoy) menjadi 7,44% (yoy). Peningkatan terutama dipengaruhi oleh membaiknya produksi sawit, meningkatnya aktivitas perikanan, dan panen padi di Kabupaten Bangka Barat yang lebih baik dari tahun Seiring dengan mulai membaiknya harga sawit dan timah sektor industri pengolahan dan PHR ikut meningkat. Sektor industri pengolahan tercatat tumbuh 1,37% setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 1,02% (yoy). Sementara itu sektor PHR tumbuh meningkat dari 5,02% (yoy) menjadi 5,24% (yoy) pada triwulan laporan. Secara tahunan, inflasi pada triwulan I 2014 mencapai 8,25% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 8,71% (yoy). Turunnya tekanan inflasi dipengaruhi oleh kelompok volatile food dan administered price. Inflasi volatile foods dan core pada triwulan laporan tercatat 3,68 % (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 11,50% (yoy). Melimpahnya pasokan ikan segar dan bahan pangan strategis lainnya menyebabkan harga komoditas pada kelompok ini relatif stabil atau mengalami penurunan. Panen padi di Kabupaten Bangka Barat juga ikut menyumbang turunnya inflasi volatile food. Inflasi tahunan kelompok administered mencapai 10,92% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 18,73% (yoy). Belum adanya penyesuaian tarif listrik hingga akhir triwulan I 2014, melimpahnya pasokan gas elpiji, serta tidak adanya kenaikan cukai rokok mampu menahan laju inflasi kelompok ini. 11

13 Sementara itu, inflasi tahunan kelompok core meningkat dari 5,56% (yoy) menjadi 6,47% (yoy). Peningkatan ini merupakan efek dari depresiasi nilai Rupiah, penyesuaian produsen manufaktur atas kenaikan tarif listrik dan BBM, kenaikan harga emas, dan penyesuaian tarif angkutan udara. Secara umum, beberapa indikator kinerja perbankan tumbuh melambat atau mengalami kontraksi. Namun demikian, kualitas kredit masih terjaga baik. Aset mengalami kontraksi sebesar 0,20% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya juga terkontraksi sebesar 0,01 (yoy). Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh DPK yang menurun sebesar 3,07% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya juga menurun sebesar 2,68% (yoy). Penurunan DPK terutama bersumber dari simpanan jenis giro yang mengalami kontraksi cukup dalam yakni sebesar 25,72% (yoy). Kredit yang disalurkan perbankan ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat Rp11,42 triliun atau tumbuh 31,56% (yoy) lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 39,20% (yoy). Perlambatan terjadi pada semua jenis penggunaan kredit baik modal kerja, investasi, maupun konsumtif. Sementara itu, penyaluran kredit UMKM telah mencapai Rp2,99 triliun atau tumbuh 23,65% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 14,83% (yoy). Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross perbankan Bangka Belitung pada triwulan I 2014 sebesar 1,71% atau sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,42% Peningkatan NPL terutama terjadi pada sektor konstruksi akibat terhambatnya pengembangan perumahan sederhana tipe Seiring dengan meningkatnya perekonomian, pertumbuhan transaksi sistem pembayaran non tunai khususnya kliring di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkat. Kliring pada triwulan laporan tercatat mencapai Rp1,18 triliun atau tumbuh 3,66% (yoy) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,16% (yoy). Sementara itu, aksi wait and see pelaku usaha jelang kampanye dan pemilu presiden menyebabkan transaksi melalui RTGS mengalami kontraksi sebesar 22,92% (yoy). Dari sisi transaksi tunai, transaksi inflow meningkat signifikan terjadi net inflow sebesar Rp54,36 miliar. Seiring dengan terkontraksinya transaksi tunai outflow, jumlah rasio uang lusuh yang ditarik BI turun 18,74% menjadi 8,35%. Ekonomi Bangka Belitung pada triwulan II 2014 diperkirakan meningkat. Dari sisi penawaran, produksi tabama, kelapa sawit, dan timah serta aktivitas sektor pendukung 12

14 diperkirakan meningkat. Sementara itu dari sisi permintaan, adanya pemilu presiden dan persiapan jelang puasa akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Namun demikian, harga karet yang masih dalam trend penurunan serta perlambatan ekonomi cina yang merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama membayangi pencapaian kinerja ekonomi pada triwulan mendatang. Dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi tersebut, pertumbuhan ekonomi tahunan (yoy) pada triwulan II 2014 akan berada pada kisaran 4,9%-5,4% (yoy) dengan kecenderungan bias ke bawah. Pada akhir triwulan II 2014 diperkirakan inflasi Pangkalpinang berada pada kisaran 7,40% - 7,90% (yoy) dengan kecenderungan bias ke atas. Pada akhir triwulan II 2014, efek kenaikan BBM bersubsidi akan menghilang. Sementara itu, pasokan pangan strategis diperkirakan stabil seiring dengan ketinggian gelombang laut yang relatif rendah serta berlanjutnya panen raya padi di Bangaka Barat dan Bangka Tengah. Namun demikian, meningkatnya tekanan permintaan akibat kampanye presiden, liburan sekolah, dan persiapan jelang puasa akan meningkatkan tekanan inflasi pada bulan tersebut. Dengan membaiknya harga komoditas timah dan sawit di pasar internasional yang diikuti dengan pertumbuhan konsumsi domestik di level yang tinggi, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014 diperkirakan tumbuh meningkat pada kisaran 5,4%-5,9% (yoy) dengan kecenderungan bias ke bawah. Sementara itu, pasokan pangan yang relatif stabil serta menghilangnya efek kenaikan BBM bersubsidi di tengah meningkatnya tekanan permintaan dan ekspektasi karena adanya beberapa event nasional, akan menempatkan inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2014 pada level yang lebih rendah dari tahun 2013 yakni pada kisaran 5,6% - 6,5% (yoy) dengan kecenderungan pada batas atas. 13

15 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

16 Perkembangan Ekonomi Makro Regional BAB 1. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung meningkat seiring membaiknya harga timah dan kelapa sawit. Dari sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh konsumsi pemerintah yang direalisasikan lebih awal karena adanya event pemilu legislatif. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan laporan tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Perekonomian Bangka Belitung pada triwulan I 2014 tercatat tumbuh sebesar 4,91% (yoy) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 4,78% (yoy). Secara triwulanan, ekonomi Bangka Belitung tumbuh 0,05% (qtq) pada triwulan I Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan ini secara sektoral masih didukung oleh sektor pertanian dan industri pengolahan. Sementara itu, dari sisi pengeluaran pertumbuhan ditopang oleh konsumsi domestik yang meski melambat namun masih dalam level pertumbuhan yang cukup tinggi serta pengeluaran pemerintah yang tumbuh meningkat. Grafik 1.1 PDRB Nominal dan Pertumbuhan Ekonomi (%) Bangka Belitung PDRB Nominal, Rp. Juta % yoy (RHS) % qtq (RHS) 3,400,000 3,300,000 3,200,000 3,100,000 3,000,000 2,900,000 2,800,000 2,700,000 I II III IV I II III IV I Sumber : BPS Bangka Belitung Sisi Penawaran Sektor ekonomi utama tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Sektor pertanian yang memberikan andil tertinggi pada pertumbuhan ekonomi Babel tercatat tumbuh 7,44% (yoy) lebih tinggi dari 7,35% (yoy). Peningkatan pertumbuhan juga tercatat pada sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi. 15

17 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sumber : BPS Bangka Belitung Tabel 1.1 Pertumbuhan Tahunan Sisi Penawaran Bangka Belitung (%) LAPANGAN USAHA I II III IV I II III IV I 1. PERTANIAN 5,05 8,74 8,13 7,38 6,98 7,79 6,87 7,74 7,73 7,35 7,43 7,44 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3,58 3,79 2,00-1,58-0,77 0,82-0,72-0,51-0,58 1,68-0,04 1,49 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 3,11 0,21 0,64 1,66 6,31 2,21 6,98 5,03 2,62 1,02 3,85 1,37 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 13,59 11,62 5,18 6,65 6,69 7,47 5,92 6,61 4,35 3,87 5,16 1,19 5. BANGUNAN 12,84 9,95 10,70 12,43 8,96 10,50 7,32 7,04 4,76 6,60 6,40 7,44 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9,00 6,64 7,02 5,10 6,19 6,22 6,66 5,21 4,55 5,02 5,34 5,24 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 9,40 9,72 10,52 8,50 9,20 9,47 8,45 8,20 7,78 6,62 7,74 5,55 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. 9,11 10,20 12,19 12,03 8,91 10,82 7,94 6,75 6,74 7,38 7,20 7,73 PRSH. 9. JASA-JASA 10,91 6,76 8,04 7,53 9,04 7,86 8,61 7,81 8,88 7,45 8,18 7,32 PDRB DENGAN MIGAS 6,50 5,87 5,88 5,08 6,11 5,73 6,10 5,52 4,80 4,78 5,29 4,91 Sektor pertanian yang memberikan andil terbesar pada pertumbuhan ekonomi triwulan ini tumbuh 7,44% (yoy) dengan andil pertumbuhan sebesar 1,44%. Pertumbuhan ini lebih tingi dibandingkan triwulan sebelumnya 7,35% (yoy). Peningkatan terutama didukung oleh sub sektor perkebunan yakni meningkatnya produksi kelapa sawit. Kondisi cuaca dan perkembangan harga pada akhir tahun 2013 dan selama periode laporan nampaknya mendukung peningkatan produksi kelapa sawit. Harga CPO di pasar internasional dan harga TBS di Babel menunjukkan trend kenaikan Grafik 1.2 Perkembangan Harga TBS Bangka Belitung 10,000 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 - CPO (Rp/kg) TBS (Rp/kg ; RHS) ,000 1,800 1,600 1,400 1,200 1, Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Bangka Belitung Subsektor perikanan juga turut memberikan sumbangan peningkatan pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan laporan. Dengan ketinggian gelombang yang relatif rendah khususnya di Bulan Februari dan Maret 2014, kegiatan penangkapan ikan dapat berjalan 16

18 Perkembangan Ekonomi Makro Regional dengan intensif. Pada 2 bulan tersebut, pasokan ikan laut membanjiri pasar sehingga terjadi 2 kali deflasi berturut-turut. Peningkatan pertumbuhan juga terjadi pada subsektor tanaman bahan makanan. Panen padi di Muntok (Bangka Barat) dilaksanakan pada akhir Maret Produktivitas dari panen ini diyakini meningkat hampir 2 kali lipat dari tahun sebelumnya seiring makin mahirnya penduduk Bangka dalam mengolah lahan persawahan. Selain itu bantuan saprodi yang intensif diberikan pemda turut meningkatkan produktivitas lahan tersebut. Sementara itu, harga karet yang masih dalam trend penurunan mempengaruhi tingkat produksi pada triwulan laporan. Petani karet enggan melakukan penyadapan sambil menunggu harga membaik. Produksi karet di Bangka Belitung pada triwulan laporan tercatat mengalami kontraksi sebesar 32,56% (yoy). Kontraksi ini lebih dalam dari triwulan sebelumnya yang hanya 19,75%. Grafik 1.3 Produksi Karet Bangka Belitung Grafik 1.4 Harga Pasar Dunia CPO VS Karet harga karet (USD cent / kg) Harga CPO (USD / metric ton ; RHS) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Sumber: Dinas Perkebunan Babel, diolah Sumber: Bloomberg, diolah Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh melambat. Seiring dengan berkurangnya operasi penambang timah karena keharusan memiliki Ijin Usaha Penambangan (IUP) untuk ekspor timah sebagai dampak diberlakukanannya Peraturan Menteri Perdagangan No.32/M-DAG/PER/6/2013 tanggal 28 Juni 2013 Tentang Ketentuan Ekspor Timah (berlaku sejak tanggal 30 Agustus 2013) yang mengharuskan kegiatan eksportasi timah dilakukan melalui Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI), sektor pertambangan dan penggalian tumbuh melambat dari 1,68% (yoy) menjadi 1,49% (yoy) pada triwulan laporan. Produksi bijih timah selama triwulan I 2014 tercatat sebesar ton atau tumbuh 34,65% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 76,63% (yoy). 17

19 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Grafik 1.5 Produksi dan Harga Timah Sumber: Dinas Pertambangan Kepulauan Bangka Belitung, diolah Pertumbuhan sektor industri pengolahan meningkat, dari 1,02% (yoy) menjadi 1,37% (yoy) sehingga andilnya terhadap pertumbuhan ekonomi juga meningkat dari 0,19% menjadi 0,26%. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri pengolahan dipengaruhi oleh membaiknya harga minyak sawit di pasar internasional. Sesuai dengan hasil liaison, perusahaan industri minyak sawit mulai menjual stok hasil produksinya pada triwulan I Sektor listrik, gas, dan air bersih tumbuh melambat dibanding triwulan sebelumnya dari 3,87% (yoy) menjadi 1,19% (yoy). Penurunan ini diprediksi akibat adanya kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) secara bertahap sebanyak 3 kali di tahun Tingginya biaya listrik mempengaruhi konsumsi oleh pelanggan khususnya rumah tanga. Berdasarkan data PLN, penjualan listik pada triwulan I 2014 hanya tumbuh 8,43% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 17,11% (yoy). Grafik 1.6 Pelanggan VS Penjualan Listrik Grafik 1.7 Konsumsi Semen Bangka Belitung 120,000 Pengadaan semen (ton) growth (yoy) , , , , , I II III IV I II III IV I II III IV I Sumber: PLN Sumber: Asosiasi Pengusaha Semen Indonesia Pertumbuhan sektor bangunan tercatat 7,44% (yoy) lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,60%. Peningkatan ini salah satunya dipicu oleh percepatan pembangunan PLTU 3 Bangka Belitung unit 1 agar dapat masuk ke sistem kelistrikan pada pertengahan 2014 menyusul unit 2 yang telah beroperasi. Selain itu, 18

20 Perkembangan Ekonomi Makro Regional pembangunan infrastruktur khususnya jalan di daerah pedesaan juga telah dimulai sejak awal tahun melalui Program Pembangunan Infrastuktur Pedesaan (PPIP). Grafik 1.8 Tren Pertumbuhan THP Bangka Belitung Sektor perdagangan, hotel, dan restoran juga tumbuh lebih tinggi seiring meningkatnya kinerja sektor pertanian serta meningkatnya ekspor antar pulau dan kegiatan pariwisata. Sektor ini pada triwulan laporan tercatat tumbuh 5,24% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 5,02% (yoy). Peningkatan ini dipicu oleh meningkatnya aktivitas pariwisata di Bangka Belitung saat liburan akhir tahun serta kembali meningkatnya aktivitas ekspor timah. Jumlah wisatawan pada triwulan IV 2013 mencapai orang atau tumbuh meningkat dari 3,96% (yoy) menjadi 10,52% (yoy) Grafik 1.9 Bongkar Muat Pelabuhan Grafik 1.10 Arus Penumpang Pesawat % 60% 40% 20% 0% -20% -40% -60% -80% 120, ,000 80,000 60,000 40,000 20,000-50% 40% 30% 20% 10% 0% -10% -20% bongkar (ton) growth bongkar (yoy; RHS) muat (ton) growth muat (yoy;rhs) Sumber : PT Pelindo Cabang Pelabuhan Pangkalbalam dan Tanjungpandan, diolah datang (orang) pergi (orang) growth datang (yoy; RHS) growth pergi (yoy;rhs) Sumber : PT Angkasa Pura, diolah Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh melambat. Andil sektor pengangkutan terhadap pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 0,20%. Sektor ini tumbuh sebesar 5,55% (yoy) atau sedikit lebih rendah dibanding periode sebelumnya 6,62% (yoy). Perlambatan dipengaruhi oleh aktivitas perkebunan karet dan pengolahannya serta kondisi gelombang tinggi yang terjadi pada bulan Januari Sektor non dominan lainnya yakni sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa tercatat tumbuh melambat. Sektor keuangan tumbuh sebesar 7, 73% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,38% (yoy) 19

21 Perkembangan Ekonomi Makro Regional seiring dengan meningkatnya kembali kegiatan penyewaan angkutan kelapa sawit. Sementara itu, sektor jasa-jasa tumbuh melambat dari 7,45% (yoy) menjadi 7,32% (yoy) seiring melambatnya konsumsi rumah tangga Sisi Penawaran Tabel 1.2 Pertumbuhan Tahunan Sisi Permintaan Bangka Belitung (%) KOMPONEN PENGELUARAN I II III IV I II III IV I 1. KONSUMSI RUMAHTANGGA 5,61 7,01 6,68 6,46 5,81 6,48 6,40 6,62 6,63 6,58 6,56 5,98 2. KONSUMSI LEMBAGA NON PROFIT 5,70 5,19 5,88 6,07 6,55 5,93 5,30 4,08 3,93 3,30 4,14 3,89 3. KONSUMSI PEMERINTAH 8,36 5,64 6,15 6,27 4,93 5,74 6,65 5,68 5,28 3,56 5,27 4,54 4. PMTB 7,91 7,56 7,84 8,09 3,99 6,83 4,29 5,48 5,71 6,02 5,39 4,88 5. PERUBAHAN STOK 99,92 506,91 82,19 18,98 70,49 73,37 28,09 12,83 10,68 9,05 13,81 75,96 6. EKSPOR BARANG DAN JASA 1,43-2,78-0,96 0,10 3,39-0,08 5,41 3,55 2,79 2,47 3,54 0,56 7. DIKURANGI IMPOR BARANG DAN JASA 3,71 4,04 4,29 4,03 6,18 4,64 6,59 5,19 5,82 4,88 5,61 7,94 PDRB 6,50 5,87 5,88 5,08 6,11 5,73 6,10 5,52 4,80 4,78 5,29 4,91 Dari sisi permintaan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan konsumsi pemerintah. Sementara itu sumber utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2014 masih berasal dari konsumsi rumah tangga walaupun pertumbuhannya melambat. Konsumsi rumah tangga memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi Babel sebesar 3,33%. Komponen konsumsi domestik lainnya yakni PMTB juga melambat. Dari sisi eksternal, ekspor masih tercatat tumbuh melambat karena pengaruh perlambatan dari ekspor luar negeri komoditas migas dan timah. Konsumsi rumah tangga sedikit melambat menjadi sebesar 5,98% (yoy), setelah triwulan sebelumnya tumbuh 6,68%. Pelemahan ini seiring dengan harga karet yang masih berada dalam trend menurun sehingga secara signifikan mempengaruhi penghasilan masyarakat Bangka Belitung. Hal ini juga terkonfirmasi dari indeks konsumsi barang tahan lama 1 yang menunjukkan perkembangan searah yakni menurun dari 97,2 pada triwulan IV 2013 menjadi 88 pada triwulan laporan. 1 Hasil Survei Konsumen KPw BI Wilayah VII, diolah 20

22 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Grafik 1.11 Indeks Konsumsi Barang Tahan Lama 160 indeks konsumsi durable goods Grafik 1.12 Perkembangan Indeks Utama Survei Konsumen IKK IKESI IEK Sumber : KPw BI Wilayah VII Sumber : KPw BI Wilayah VII Melambatnya pertumbuhan konsumsi masyarakat yang dipengaruhi oleh kondisi pendapatan masyarakat Babel juga tercermin dari berkurangnya pertumbuhan kendaraan baru di provinsi tersebut. Selama triwulan I 2014, pertumbuhan kendaraan baru terkontraksi sebesar 6,39% (yoy). Grafik 1.13 Pendaftaran Kendaraan Bermotor Sumber : Dispenda Provinsi Kep. Bangka Belitung, diolah Konsumsi pemerintah menjadi komponen pengeluaran yang mendorong pertumbuhan ekonomi Babel pada triwulan laporan. Konsumsi pemerintah tercatat tumbuh meningkat dari 3,56% (yoy) menjadi 4,54% (yoy) seiring meningkatnya pengeluaran pemerintah Kabupaten dan Kota untuk membiayai penyelenggaraan persiapan dan pelaksanaan pemilu legislatif. Sementara itu, investasi juga tumbuh melambat dari 6,02% (yoy) menjadi 4,88% (yoy). Melambatnya pertumbuhan investasi disebabkan reaksi pelaku usaha yang menunggu kepastian adanya perubahan ketentuan pasca pemilu legislatif dan pemilu presiden. Pelaku usaha juga masih menunggu pulihnya harga komoditas ekspor secara signifikan. Ekspor secara umum tercatat tumbuh 0,56% (yoy) pada triwulan laporan lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 2,47% (yoy). Aksi para petani karet yang enggan menyadap karetnya karena rendahnya harga menyebabkan menurunnya ekspor luar negeri karet mentah dan olahan dari Babel. Sementara itu, ekspor komoditas timah 21

23 Perkembangan Ekonomi Makro Regional walaupun sudah meningkat namun masih belum sepenuhnya normal. Banyak perusahaan masih mencoba melengkapi berbagai persyaratan untuk dapat mengekspor timahnya melalui bursa komoditas. Hal ini tercermin dari meningkatnya stok timah dalam bentuk bijih maupun logam. Sementara itu, impor mengalami peningkatan dan tumbuh lebih tinggi daripada ekspor sehingga Babel mengalami net impor. Pada triwulan laporan, impor tercatat tumbuh 7,94% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,88% (yoy). Peningkatan terutama dipicu oleh meningkatnya impor antar pulau seiring stabilnya gelombang laut selama triwulan laporan. Dengan perkembangan tersebut, impor antar pulau meningkat dari 5,46% (yoy) menjadi 8,96% (yoy). Sementara itu impor luar negeri tercatat tumbuh 1,62% (yoy) sedikit lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 1,43% (yoy). Mulai berkembangnya subsektor tanaman pangan serta pulihnya kembali harga sawit menyebabkan aktivitas di sektor pertanian meningkat kembali. Kondisi inilah yang memicu peningkatan impor luar negeri untuk sarana produksi pertanian seperti pupuk dan nutrisi tanaman. 22

24 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Suplemen A. Tingkat Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Perekonomian di Triwulan I 2014 Masih Stabil Pada Level Optimis Perkembangan Indeks Keyakinan konsumen Triwulan I 2014 Hasil survei konsumen di kota Pangkalpinang menunjukkan tingkat optimisme konsumen terhadap perekonomian tidak mengalami perubahan yang signifikan. Sempat mengalami penurunan di awal tahun 2014, namun kembali meningkat tingkat keyakinannya pada bulanbulan berikutnya. Secara umum rata-rata indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada triwulan I 2014 sebesar 114 atau sama dengan triwulan sebelumnya. Stabilnya IKK didukung masih meningkatnya IKE sementara IEK mengalami penurunan. Perkembangan indeks keyakinan konsumen selama 2 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik A.1. Grafik A.1 IKK, IKESI, IEK Triwulanan Berdasarkan hasil survei konsumen secara triwulanan, dapat dijelaskan bahwa komponen IKE yang mengalami penurunan diantaranya adalah komponen Kegiatan Usaha saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu yang tercatat turun 16,47%, komponen Penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu turun sebesar 20,62%, komponen Ketersediaan lapangan kerja saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu turun sebesar 15,75%, dan komponen Konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu turun sebesar 26,20%. Sedangkan komponen IEK yang tercatat naik masing-masing adalah Perkiraan Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang dibandingkan saat ini dan komponen Perkiraan 23

25 Perkembangan Ekonomi Makro Regional Penghasilan 6 bulan mendatang dibandingkan saat ini masing-masing tercatat naik sebesar 4,28% dan 3,54%. Komponen Indeks Keyakinan Konsumen Secara bulanan, perkembangan IKK selama triwulan I 2014 menunjukkan trend yang meningkat walaupun IKK sempat mengalami penurunan di bulan Februari Berdasarkan komponen penyusun IKK yaitu IKE dan IEK, menunjukkan perkembangan yang selaras terhadap perkembangan IKK. IKE dan IEK pada bulan Maret berturut-turut meningkat masing-masing sebesar 0,5% dan 12,90% terhadap bulan Februari Grafik A.2 IKK, IKESI dan IEK Bulanan Grafik A.3 Perkembangan Ekspor Kep. Babel Pendapat Responden terhadap Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Hasil dari survei konsumen menunjukkan, secara rata-rata tingkat optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada triwulan I 2014 menurun dan berada pada level pesimis. Rata-rata indeks ketersediaan lapangan pekerjaan menurun dari 99,8 menjadi 91,5 atau berada dibawah garis optimisme (dibawah skor 100). Penurunan ini juga diikuti oleh penurunan rata-rata indeks perkiraan ketersediaan lapangan pekerjaan untuk 6 bulan mendatang. Walaupun masih berada pada kategori optimis namun secara rata-rata indeks 24

26 Perkembangan Ekonomi Makro Regional perkiraan ketersediaan lapangan pekerjaan menurun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Indeks pada triwulan ini turun dari 125,83 menjadi 100. Pendapat Responden terhadap Penghasilan Optimisme konsumen menguat dalam memandang penghasilan saat ini dibanding enam bulan yang lalu, tercermin dari naiknya indeks dari 111 menjadi 133,25. Demikian pula dengan optimisme konsumen terhadap Perkiraan Penghasilan 6 bln mendatang dibandingkan saat ini yang membaik dalam memandang ekspektasi penghasilan saat ini dibanding enam bulan yang akan datang, yang tercermin dari naiknya indeks dari 129,67 menjadi 137,88. Grafik A.3 Indeks Pembentuk Keyakinan Konsumen Grafik A.4 Indeks Pembentuk Ekspektasi Konsumen

27 Suplemen B. Bencana Banjir di Kep. Bangka Belitung Sempat Menghambat Pasokan Distribusi Bahan Pangan Bencana banjir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terjadi di awal tahun 2014 berdampak pada gangguan distribusi barang sehingga meningkatkan tekanan inflasi. Banjir terjadi di tiga kabupaten, yaitu Bangka dan Bangka Barat, serta Belitung Timur. Banjir bandang tersebut telah mengakibatkan ratusan rumah terendam dan jalan darat terputus di 2 kabupaten di Pulau Bangka dan 1 di kabupaten di Pulau Belitung. Sementara itu jembatan sebagai akses penghubung utama antar daerah ikut roboh di kabupaten Bangka Barat sehingga wilayah tersebut sempat terisolasi selama beberapa waktu. Sektor perdagangan ritel mengalami kendala pasokan sembako antara lain beras, minyak goreng, dan mie instant akibat musibah banjir di Pulau Jawa pada bulan Februari lalu yang menyebabkan barang tidak dapat dikirim ke Pulau Bangka selama lebih kurang 3 minggu. Pasokan barang juga terkendala oleh gelombang laut yang tinggi, libur tahun baru China, dan banyaknya suplier/distributor lokal yang turut meliburkan diri dalam rangka tahun baru China. Antisipasi persediaan atau stock buffer yang telah dilakukan pada awal tahun tidak terlalu maksimal dalam mengatasi kelangkaan pasokan akibat musibah tak terduga ini. Kondisi ini menyebabkan kenaikan inflasi yang cukup signifikan dibandingkan periode sebelumnya dan merupakan tertinggi sepanjang 3 tahun terakhir. Tren pergerakan inflasi Kep. Babel dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Grafik A -1 Perkembangan Inflasi Kep. Babel BMKG provinsi Kepulauan Babel mengungkapkan, bahwa nelayan harus mewaspadai tinggi gelombang yang dapat mencapai 5 meter. Cuaca yang buruk juga memaksa jalur laut Muntok- Palembang terhenti sampai cuaca membaik. Terhentinya kapal jetfoil yang mengangkut penumpang membuat banyak calon penumpang beralih ke maskapai penerbangan udara, sehingga harga tiket mengalami kenaikan mencapai 50% dari harga normal. Banjir yang terjadi 26

28 Perkembangan Ekonomi Makro Regional pada tahun ini, diperkirakan lebih parah dibandingkan tahun lalu karena daerah resapan sudah berkurang, dan pengurangan lahan hutan sebagai dampak penambangan bijih timah. Suplemen C. Perkembangan komoditas Timah Sepanjang Periode Awal 2014 Permintaan Pasar Domestik Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan I 2014 masih tumbuh cukup baik. Meskipun ekspor timah sempat menurun, sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri Perdagangan No.23/M-DAG/PER/6/2013 tanggal 28 Juni 2013 Tentang Ketentuan Ekspor Timah (berlaku sejak tanggal 30 Agustus 2013) yang mengharuskan kegiatan eksportasi timah dilakukan melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), namun penerapan ini diyakini akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan saat ini dan selanjutnya. Pemberlakukan Permendag ini juga berimplikasi pada kualitas timah yang semakin baik dengan kandungan Sn 99,9% dan semakin sehatnya persaingan usaha penambangan mengingat hanya perusahaan pemilik Ijin Usaha Penambangan (IUP) yang bisa menjelaskan sumber asal komoditas (berstatus clean and clear) yang dapat melakukan ekspor. Di samping itu, saat ini perusahaan tengah berupaya untuk memposisikan diri sebagai price maker dalam pasar timah dunia. Dominasi pangsa pasar yang dimiliki perusahaan menjadi faktor pendorong tercapainya positioning perusahaan sebagai barometer harga metal di pasar global, menggantikan sistem pembentukan harga timah yang selama ini mengacu pada harga London Metal Exchange (LME). Dengan posisi perusahaan sebagai price maker ini, harga yang terbentuk akan lebih menguntungkan dan pada akhirnya dapat mendongkrak nilai penjualan. Grafik C- 1 Perkembangan Ekspor Kep. Babel Harga Timah diperkirakan akan terus mengalami perbaikan Perbaikan harga komoditas unggulan Timah terus berlanjut dari waktu ke waktu. 27

29 Sempat terhempas ke posisi $19,342/metric ton di pertengahan tahun 2012 dan merupakan titik terendah dalam 3 tahun terakhir, namun kemudian terus mengalami perbaikan hingga Triwulan I Menurut beberapa narasumber harga timah dalam beberapa tahun ke depan dapat mencapai $30,000/metric ton seperti pada tahun Indikator kearah tersebut mulai terlihat dari berkurangnya produksi Timah Indonesia dan posisi Indonesia sebagai produsen Timah terbesar di dunia sangat mempengaruhi perdagangan Timah global. Namun kondisi ini dapat menimbulkan dampak negatif yang akan mempengaruhi perkembangan kinerja Timah nasional ke depannya. Tingginya harga Timah ke depan seperti yang diprediksi, dipercaya akan membuat negara-negara yang tinggi ketergantungannya pada Timah Indonesia akan melakukan riset untuk mencari bahan pengganti Timah dan kemudian mereka akan mensubtitusi kebutuhan Timah tersebut. Selain itu negara penghasil timah lainnya akan beramai-ramai meningkatkan produksi dan ekspornya, yang akan berakibat suplai akan berlebih dan harga akan kembali anjlok. Oleh sebab itu Pemerintah perlu memanfaatkan kondisi ini dengan sebaik dan sebijak mungkin untuk kepentingan kelangsungan ekspor Timah yang lebih baik ke depan. Grafik C- 2 Harga Timah internasional Ekspor Timah Diperketat, Penyelundupan Marak Pengetatan ekspor Timah yang diterapkan oleh Pemerintah, menimbulkan masalah baru. Tujuan meningkatkan nilai tambah pada komoditas Timah supaya lebih kompetitif terhambat kasus penyelundupan Timah ilegal ke beberapa negara tetangga. Berdasarkan informasi dari pihak terkait, harga pasir timah di tingkat penambang di Kepulauan Riau maupun di Bangka Belitung, saat ini, Rp sampai Rp per kilogram. Sedangkan, harga rata-rata di Singapura mencapai Rp per kilogram. Perbedaan harga yang cukup tinggi itulah yang diduga membuat para broker ataupun pengusaha nakal berupaya menyelundupkan timah ke Singapura. Sebab, pemerintah saat ini, melarang ekspor hasil tambang mineral dan batu bara maupun bauksit, termasuk biji timah ke luar negeri, sebelum dilakukan pemurnian di dalam negeri. Padahal, pabrik pemurnian produk tambang (smelter) minerba masih terbatas jumlahnya (saat ini yang tercatat hanya PT. Timah yang memiliki smelter di Kep. Bangka Belitung). Perlunya koordinasi antar Instansi terkait dan keseriusan dalam penegakkan hukum sebaiknya menjadi perhatian utama bagi Pemerintah 28

30 Perkembangan Ekonomi Makro Regional selanjutnya agar komoditas unggulan Timah ini dapat lebih maksimal manfaatnya bagi kepentingan daerah dan nasional. 29

31 Perkembangan Inflasi Bangka Belitung BAB 2. PERKEMBANGAN INFLASI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Inflasi mengalami penurunan seiring turunnya tekanan pada kelompok volatile food dan administered price Inflasi Kepulauan Bangka Belitung Secara tahunan, inflasi pada akhir triwulan I 2014 lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 8,71% (yoy) menjadi 8,25% (yoy). Turunnya tekanan inflasi ini terutama disebabkan lancarnya pasokan komoditas pangan strategis ke Pulau Bangka dan Belitung seiring gelombang laut yang lebih stabil khususnya di bulan Februari dan Maret 2014 dibandingkan kondisi tahun sebelumnya. Sementara itu, produksi lokal beberapa komoditas juga meningkat sehingga harga di pasar relatif stabil. Namun demikian, tekanan inflasi dari sisi permintaan terindikasi meningkat seiring dengan pulihnya harga timah di pasar internasional. Grafik 2.1 Inflasi Bangka Belitung Vs Indonesia Secara bulanan, tekanan inflasi sebetulnya berada dalam trend menurun. Pada bulan Februari dan Maret 2014 terjadi deflasi masing-masing sebesar 1,2% (mtm) dan 1,5%(mtm). Kondisi ini dipengaruhi oleh kembali stabilnya tinggi gelombang pada bulan Februari dan Maret 2014 setelah terjadi gangguan pada Januari Normalnya ketinggian gelombang laut mempengaruhi aktivitas nelayan sehingga hampir seluruh komoditas ikan segar mengalami deflasi pada bulan Februari dan Maret. Subkelompok ikan segar mengalami deflasi tertinggi pada bulan Maret 2014 yakni sebesar 17,38% (mtm). Inflasi subkelompok sayur-mayur dan bumbu-bumbuan juga tercatat mengalami deflasi seiring melimpahnya pasokan dari Pulau Jawa dan Sumatera Selatan. 30

32 Perkembangan Inflasi Bangka Belitung 2.2. Disagregasi Inflasi 2 Berdasarkan sifatnya inflasi IHK dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : (i) inflasi inti yang dipengaruhi dari tekanan permintaan, (ii) volatile foods yang pergerakannya bergejolak, dan (iii) administered prices yang pergerakannya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Grafik 2.2 Inflasi Umum Tahunan dan Disagregasi Inflasi Tahunan % yoy (5.00) Umum Contibution Volatile Foods Administered Prices Inflasi kelompok inti meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas konsumsi masyarakat. Inflasi inti pada triwulan laporan tercatat 6,47% (yoy), lebih tinggi dari inflasi inti triwulan sebelumnya sebesar 5,56% (yoy). Penyebab meningkatnya inflasi inti adalah depresiasi nilai rupiah serta penyesuaian produsen manufaktur atas kenaikan tarif listrik dan BBM. Hal ini menyebabkan beberapa komoditas elektronik (AC, alat listrik, dll), makanan jadi (mie, teh, air kemasan, dll), sandang (sandal, seragam sekolah, dll), serta perlengkapan rumah tangga (obat nyamuk, tissu, pembersih lantai, dll) mengalami kenaikan harga Penyesuaian tarif angkutan udara juga menjadi pemicu meningkatnya inflasi inti di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Perhubungan nomor 2 tahun 2014 serta kenaikan airport tax pada beberapa bandara, maskapai penerbangan menyesuaikan harga tiket pada kisaran yang bervariasi antara Rp33.000,00 s.d. Rp ,00. Sumber penurunan inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan laporan adalah komponen inflasi volatile food yang tercatat sebesar 3,68% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 11,50% (yoy). Kondisi gelombang laut yang lebih baik dibandingkan tahun lalu menyebabkan pasokan dari Pulau Jawa dan Sumatera Selatan menjadi lancar. Selain itu aktivitas nelayan juga normal sehingga hasil tangkap ikan segar yang menjadi makanan favorit warga cukup melimpah di pasar. Inflasi subkelompok ikan 2 Karena keterbatasan data NK hasil SBH 2012, disagregasi yang ditampilkan pada 31

33 Perkembangan Inflasi Bangka Belitung segar tercatat mengalami deflasi sebesar 3,01% (yoy) jauh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 15,04% (yoy). Grafik 2.3 Perkembangan Stok Beras Bulog Grafik 2.4 Perkembangan Arus Bongkar Pelabuhan stok (juta ton) Pertumbuhan Stok (%,yoy, RHS) 800% 700% 600% 500% 400% 300% 200% 100% 0% -100% Bongkar (ton) Pertumbuhan bongkar (%yoy, RHS) 50% 40% 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% -40% -50% -60% Sumber : Bulog Divre Sumsel Sumber : PT Pelindo Grafik 2.5 Perkembangan Curah Hujan Babel Grafik 2.6 Perkembangan Tinggi Gelombang Rata2 Tinggi Gelombang Perairan Babel (m) Curah Hujan (mm, axis kanan) Hari Hujan Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Bangka Belitung Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Klimatologi KLAS II Kenten Palembang Penurunan tekanan inflasi juga terjadi pada kelompok administered prices. Inflasi kelompok ini tercatat sebesar 10,92% (yoy) atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 18,73% (yoy). Belum adanya penyesuaian tarif listrik hingga akhir triwulan I 2014 menyebabkan tekanan inflasi pada komoditas ini lebih rendah dari tahun sebelumnya di mana PLN menerapkan kebijakan kenaikan bertahap. Inflasi administered price juga ditahan oleh kondisi pasokan minyak tanah dan gas elpiji (bahan bakar rumah tangga) yang lebih lancar. Gas elpiji ukuran 12kg di level eceran Bangka Belitung tercatat mengalami penurunan harga sekitar Rp35.000,-. Tekanan inflasi juga tercatat lebih rendah untuk komoditas rokok. Penyesuaian harga rokok hanya terjadi karena penerapan pajak daerah sebesar 10% cukai rokok namun pemerintah tidak menaikkan cukai rokok pada tahun

34 Perkembangan Inflasi Bangka Belitung Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank 33

35 Perkembangan Perbankan Daerah dan Sistem Pembayaran BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH DAN SISTEM PEMBAYARAN Beberapa indikator perbankan mengalami penurunan dan pertumbuhan yang melambat namun demikian kualitas kredit yang disalurkan masih cukup tinggi Perkembangan Bank Umum Secara umum, kinerja perbankan Bangka Belitung pada triwulan I 2014 tidak sebaik triwulan sebelumnya. Fungsi intermediasi perbankan terindikasi mengalami penurunan dengan meningkatnya rasio undisbursed loan serta turunnya Loan to Deposit Ratio (LDR) berdasarkan lokasi proyek. Namun demikian, risiko kredit masih berada di level yang sangat aman. Secara tahunan, aset perbankan Bangka Belitung masih mengalami penurunan sebesar 0,20% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya turun sebesar 0,01% (yoy). Kontraksi aset perbankan salah satunya dipengaruhi oleh penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan laporan di tengah meningkatnya Non Performing Loan (NPL) dan perkembangan jaringan perbankan cenderung stagnan sehingga tidak ada penambahan aset tetap yang signifikan Grafik 3.1 Perkembangan Aset Perbankan Bangka Belitung I II III IV I II III IV I II III IV I 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% -5.00% aset (Rp Miliar) aset (yoy) Sumber: Bank Indonesia Jumlah bank yang beroperasi di Bangka Belitung sampai dengan bulan Maret 2013 sebanyak 20 bank yang terdiri dari 17 Bank Umum dan 3 BPR/S. Jumlah jaringan kantor bank sebanyak 139 kantor yang terdiri dari 3 Kantor Pusat BPR/S, 25 Kantor Cabang Bank Umum, 9 Kantor Cabang BPR/S, 83 Kantor Cabang Pembantu Bank Umum, 16 Kantor Kas 34

36 Perkembangan Perbankan Daerah dan Sistem Pembayaran Bank Umum dan 3 Kantor Kas BPR/S. Sementara itu, jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tercatat sebanyak 102 unit Sementara itu, fungsi intermediasi perbankan terindikasi mengalami penurunan. Loan to Deposit Ratio (LDR) lokasi proyek turun dari 101,48% pada triwulan sebelumnya menjadi 93,80% pada triwulan laporan. Dari sisi rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan gross), perbankan Babel tetap mampu menjaga rasio NPLnya pada level yang rendah yaitu sebesar 1,71% Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum Penghimpunan DPK oleh perbankan Bangka Belitung pada akhir triwulan I 2014 mencapai Rp11,81 triliun. Aktivitas penghimpunan dana pada triwulan laporan terkontraksi 3,07% (yoy) lebih dalam dari kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 2,68% (yoy). Penurunan tersebut bersumber dari simpanan jenis giro yang mengalami kontraksi cukup dalam sejak triwulan IV Sementara itu, pada triwulan laporan simpanan dalam bentuk deposito dan tabungan juga tercatat tumbuh melambat. Posisi giro pada akhir triwulan I 2014 mencapai Rp1,73 triliun. Simpanan ini masih mengalami kontraksi sebesar 25,72% (yoy) setelah pada akhir triwulan sebelumnya juga mengalami kontraksi sebesar 32,89% (yoy). Penurunan giro salah satunya dipengaruhi oleh dampak turunnya ekspor timah selama tahun Lesunya ekspor timah, yang merupakan salah satu sumber utama pendapatan daerah provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyebabkan turunnya pendapatan asli daerah di tahun 2013 sehingga saldo giro pada awal tahun 2014 menjadi rendah. Kondisi ini tercermin dari menyusutnya giro milik pemda sebesar 20,58% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya juga menyusut sebesar 37,69%. Sementara itu, perusahaan baik BUMN maupun swasta juga cenderung menggunakan dana milik sendiri untuk modal kerjanya seiring dengan meningkatnya suku bunga di tengah arah perekonomian yang belum jelas. Hal ini berakibat pada giro milik perusahaan yang cenderung berkurang. Giro milik BUMN tercatat menyusut 48,4%. Sementara itu, giro milik perusahaan non lembaga keuangan serta perseorangan masing-masing menurun sebesar 16,88% (yoy) dan 37,43% (yoy). Pada triwulan laporan, tabungan tercatat tumbuh melambat dari 2,79% (yoy) menjadi 0,30% (yoy). Harga karet yang mengalami penurunan nampaknya masih mempengaruhi pendapatan masyarakat Babel sehingga simpanan dalam bentuk tabungan terus tergerus. Meningkatnya suku bunga kredit konsumtif serta aturan uang muka untuk pembelian 35

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan IV - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan II - 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

Publikasi ini dapat diakses secara online pada :

Publikasi ini dapat diakses secara online pada : i TRIWULAN III 2015 Edisi Triwulan III 2015 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan II - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL ProvinsiKepulauan Bangka Belitung Triwulan II - 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung i Edisi Triwulan IV 2015 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I - 2009 Kantor Bank Indonesia Palembang KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III - 2008 Kantor Bank Indonesia Palembang Daftar Isi KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung i Edisi Agustus 2016 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp

Lebih terperinci

Pangkalpinang, Februari 2015 KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. Bayu Martanto Deputi Direktur i

Pangkalpinang, Februari 2015 KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. Bayu Martanto Deputi Direktur i i Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan IV 2014 dapat dipublikasikan. Buku ini menyajikan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I - 2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Kata Pengantar Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan IV - 2011 Kantor Bank Indonesia Palembang 1. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I - 2011 Kantor Bank Indonesia Palembang 1. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Kata Pengantar Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan IV - 2010 Kantor Bank Indonesia Palembang 1. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bangka Belitung CP. dan

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bangka Belitung CP. dan i Edisi Mei 2017 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp : 0717

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan IV - 2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Kata Pengantar Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Perekonomian Gorontalo pada triwulan II-2013 tumbuh 7,74% (y.o.y) relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,63% (y.o.y). Angka tersebut

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung i Edisi Triwulan II 2016 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III - 2010 Kantor Bank Indonesia Palembang KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOVEMBER 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOVEMBER 2017 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOVEMBER 2017 Edisi Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka

Lebih terperinci

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN-I 2013 halaman ini sengaja dikosongkan iv Triwulan I-2013 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Barat Daftar Isi KATA PENGANTAR... III DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bangka Belitung CP. dan

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bangka Belitung CP. dan i Edisi Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp : 0717 422411.

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III - 2011 Kantor Bank Indonesia Palembang 1. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.2 SISI PENAWARAN Dinamika perkembangan sektoral pada triwulan III-2011 menunjukkan arah yang melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Keseluruhan sektor mengalami perlambatan yang cukup signifikan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2009 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tim Penulis : Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung i Edisi Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang No. Telp : 0717 422411.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II - 2014

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.2 SISI PENAWARAN Di sisi penawaran, hampir keseluruhan sektor mengalami perlambatan. Dua sektor utama yang menekan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa mengingat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG i TRIWULAN I 2016 Edisi Triwulan I 2016 Buku Kajian dan Keuangan ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi E E Daftar Isi DAFTAR ISI HALAMAN Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... vii Daftar Grafik... viii Daftar Gambar... xii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih... xiii RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014 No. 048/08/63/Th XVIII, 5Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II- tumbuh sebesar 12,95% dibanding triwulan sebelumnya (q to q) dan apabila

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-. Kondisi ini diperkirakan didorong oleh proyeksi kenaikan

Lebih terperinci

Pariwisata Bahari Usulan KEK Sungailiat, Bangka cover belakang Sumber : FGD Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pariwisata Bahari Usulan KEK Sungailiat, Bangka cover belakang Sumber : FGD Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung i FEBRUARI 2017 Edisi Februari 2017 Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional ini diterbitkan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No. 51 Pangkalpinang

Lebih terperinci

PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17. Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah

PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17. Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah PAPARAN BANK INDONESIA RAKORDAL TW II 17 Kalimantan Tengah Pertumbuhan Ekonomi & Inflasi Tahun 2017 Pasca meningkat cukup tinggi pada triwulan I 2017, ekonomi Kalimantan Tengah diperkirakan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan IV - 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL TRIWULAN I 216 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL VISI BANK INDONESIA : kredibel

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan II - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII i Bab I : Perkembangan Ekonomi Makro Sumatera Barat Halaman ini sengaja dikosongkan This

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I 2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Penanggung Jawab: Unit Kajian, Statistik dan Survey (UKSS) Kantor Perwakilan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I - 214 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Kata Pengantar Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL AGUSTUS 216 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan IV - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank Indonesia,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL TRIWULAN I 216 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL VISI BANK INDONESIA : kredibel

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi Regional Provinsi

Lebih terperinci

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: November 2017 Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/ Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Tren melambatnya perekonomian regional masih terus berlangsung hingga triwulan III-2010. Ekonomi triwulan III-2010 tumbuh 5,71% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014 Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Tenggara KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL (www.bi.go.id) KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016

RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016 RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016 EKONOMI NASIONAL KONDISI EKONOMI NASIONAL TRIWULAN II 2016 INFLASI=2,79% GROWTH RIIL : 2,4% Ekonomi Nasional dapat tumbuh lebih dari 5,0% (yoy) pada triwulan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2014 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL MEI. website :

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL MEI. website : KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL MEI 2017 website : www.bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I - 2009 Kantor Bank Indonesia Palembang Daftar Isi KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 1 Triwulan III 212 Halaman ini sengaja dikosongkan 2 Triwulan III 212 KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III - 2011 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 211 Halaman Ini Sengaja Dikosongkan ii Daftar Isi Ringkasan Eksekutif Halaman v Tabel Indikator Ekonomi Banten Halaman ix Bab I Perkembangan Makro Ekonomi Regional Halaman 1 Sisi Permintaan

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih Visi Bank Indonesia: Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2010 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga Kajian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan III - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank Indonesia,

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017 FEBRUARI 217 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Februari 217 dapat dipublikasikan.

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: Februari 2018 Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada: http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/ Salinan publikasi ini juga dapat diperoleh

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Neva Andina Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan rutin

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL TRIWULAN IV. website :

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL TRIWULAN IV. website : KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL TRIWULAN IV 2013 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id KAJIAN EKONOMI REGIONAL VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I - 2008 Kantor Bank Indonesia Palembang Daftar Isi KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010 Penyusun : Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan IV-211 Kantor Bank Indonesia Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, buku

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan I - 2013 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Triwulan I-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH VIII DIVISI EKONOMI

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2010 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Propinsi Sumatera Selatan Triwulan IV - 2008 Kantor Bank Indonesia Palembang Daftar Isi KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Penanggung Jawab: Unit Asesmen Ekonomi dan Keuangan (UAEK) Kantor

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan IV - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII i Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Triwulan IV-2013 KANTOR

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL TRIWULAN I 2015 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I - 2015 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Penanggung Jawab: Tim Asesmen dan Advisory Kantor Perwakilan

Lebih terperinci