KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT"

Transkripsi

1 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG

2 Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : Fax :

3 Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Misi Bank Indonesia Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang berkesinambungan. Nilai-nilai Strategis Organisasi Bank Indonesia Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu kompetensi, integritas, transparansi, akuntabilitas dan kebersamaan. Visi Kantor Bank Indonesia Bandung Mewujudkan Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya melalui peningkatan perannya sebagai economic intelligence dan unit penelitian. Misi Kantor Bank Indonesia Bandung Berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pelaksanaan kegiatan operasional di bidang ekonomi, moneter, perbankan, sistem pembayaran secara efektif dan efisien dan peningkatan kajian ekonomi regional serta koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait. Sasaran Strategis Bank Indonesia Bandung 1. Informasi yang berkualitas dalam rangka mendukung kebijakan Kantor Pusat dan Pengembangan ekonomi di wilayah kerja. 2. Peningkatan sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi daerah. 3. Kelancaran dan keamanan sistem pembayaran di wilayah kerja. 4. Pengeleloaan keuangan satker secara efektif dan efisien. 5. Mengoptimalkan hasil kajian penyediaan informasi ekonomi di wilayah kerja. 6. Meningkatkan pengawasan bank yang efektif yang mendukung pengembangan ekonomi di wilayah kerja. 7. Meningkatkan pelayanan dan prasarana sistem pembayaran. 8. Meningkatkan kemitraan strategis dengan stakeholders. 9. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan Good Governance. 10. Memperkuat organisasi dan mengembangkan SDM yang berkompetensi tinggi dengan dukungan budaya kerja yang berbasis pengetahuan.

4 Halaman ini sengaja dikosongkan

5 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas perkenan dan karunia-nya, buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Barat Triwulan I-2008 ini akhirnya selesai disusun. Hasil kajian atas perkembangan ekonomi regional Provinsi Jawa Barat pada triwulan tersebut memberi gambaran bahwa di tengah kondisi perekonomian global yang kurang kondusif, kondisi ekonomi regional di Jawa Barat menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Perekonomian Jawa Barat selama triwulan I-2008 menunjukkan perkembangan yang relatif lebih baik dibandingkan triwulan I Laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan I-2008 diperkirakan sekitar 6,62% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2007 yang sebesar 5,72% (yoy). Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat didorong oleh konsumsi rumah tangga, yang tumbuh 5,55%. Di sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini didominasi oleh sektor pertanian, khususnya subsektor tanaman pangan. Sektor pertanian tumbuh 21,59% dan menyumbang 2,54% terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Tingginya pertumbuhan tersebut karena produksi padi pada panen raya awal tahun ini lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama pada tahun Perkembangan inflasi di Jawa Barat mendapatkan tekanan yang cukup besar dari sisi eksternal terutama sebagai dampak dari kenaikan harga berbagai komoditas pangan dan energi di pasar internasional. Hal ini mengakibatkan harga beberapa barang kebutuhan pokok masyarakat, khususnya bahan makanan yang harganya berfluktuasi (volatile food), mengalami peningkatan signifikan, sehingga mendorong peningkatan laju inflasi di Jawa Barat. Tingkat inflasi gabungan tujuh kota di Jawa Barat (meliputi Kota Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Bekasi, Bogor, Sukabumi, dan Banjar) selama triwulan I-2008 tercatat 3,17% (qtq) atau 6,88% (yoy), lebih tinggi daripada inflasi pada triwulan sebelumnya. Namun demikian, inflasi Jawa Barat tersebut masih lebih rendah dibandingkan inflasi nasional (3,41% (qtq) atau 8,17% (yoy)). Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat antara lain juga didukung oleh peningkatan fungsi intermediasi perbankan. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah kredit yang disalurkan oleh bank umum konvensional sebesar 1,77% (qtq) atau 20,99% (yoy) menjadi Rp70,98 triliun. Di sisi lain, dana pihak ketiga yang dihimpun bank umum konvensional menurun 3,61% (qtq), sedangkan secara tahunan tetap tumbuh 10,32% menjadi Rp101,76 triliun. Kenaikan pertumbuhan kredit yang disertai dengan penurunan pertumbuhan DPK mengakibatkan LDR bank umum di Jawa Barat naik dari 66,06% menjadi 69,75% pada triuwlan I Perekonomian Jawa Barat juga tidak terlepas dari sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pada APBD Tahun 2008, anggaran untuk belanja daerah, yang terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung, mengalami peningkatan sebesar Rp280,84 miliar menjadi Rp6,05 triliun, atau naik sekitar 4,87% dibandingkan APBD Perubahan Tahun i

6 2007 (Rp5,77 triliun). Namun demikian, sampai dengan triwulan I-2008, realisasi belanja langsung diperkirakan masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya penetapan APBD, yang berdampak kepada tertundanya berbagai belanja pemerintah dan kegiatan pembangunan daerah pada triwulan I Sejalan dengan membaiknya kinerja perekonomian Jawa Barat, kondisi ketenagakerjaan di Jawa Barat menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Jumlah penduduk yang bekerja naik 5,7% (yoy) menjadi 17,19 juta orang tahun Angka pengangguran turun 7,03% (yoy) menjadi 2,38 juta orang. Namun demikian, indikator kesejahteraan masyarakat lainnya relatif tidak banyak mengalami perubahan. Hal ini diindikasikan antara lain oleh nilai tukar petani yang menurun serta persentase statistik angka kemiskinan yang meningkat. Uraian di atas merupakan hasil analisa kami terhadap berbagai data dan informasi, yang selain berasal dari Bank Indonesia, laporan perbankan dan perusahaan-perusahaan, serta hasil-hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia Bandung, juga kami peroleh dari berbagai pihak, seperti Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dinas-dinas terkait, Badan Perencanaan Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Pusat Statistik, Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kesempatan ini, perkenankan kiranya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak tersebut yang telah membantu penyusunan buku ini. Kami menyadari bahwa cakupan serta kualitas data dan informasi yang disajikan dalam buku ini masih perlu terus disempurnakan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran membangun dari semua pihak yang berkepentingan dengan buku ini. Kiranya kerjasama yang sangat baik dengan berbagai pihak selama ini dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang. Akhir kata, kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan ridha-nya dan melindungi setiap langkah kita. Bandung, 2 Mei 2008 Yang Ahmad Rizal Pemimpin ii

7 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Tabel Indikator Ekonomi Jawa Barat... i iii v vii xi RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 BAB 1 KONDISI MAKRO EKONOMI REGIONAL Sisi Permintaan Konsumsi Investasi Ekspor-Impor Sisi Penawaran Sektor Pertanian Sektor Industri Pengolahan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor Keuangan Sektor Bangunan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Sektor Jasa-jasa BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH Inflasi Triwulanan Disagregasi Inflasi a. Inflasi Inti b. Inflasi Volatile Food c. Inflasi Administered Prices Inflasi Menurut Kelompok Barang dan Jasa a. Kelompok Bahan Makanan b. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau c. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar d. Kelompok Kesehatan e. Kelompok Sandang f. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga g. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Inflasi Menurut Kota Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi a. Inflasi Inti b. Inflasi Volatile Food c. Inflasi Administered Prices Inflasi Menurut Kelompok Barang dan Jasa a. Kelompok Bahan Makanan b. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar c. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau d. Kelompok Sandang e. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga f. Kelompok Kesehatan g. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Inflasi Menurut Kota iii

8 BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH Bank Umum Konvensional Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Konvensional Penyaluran Kredit Bank Umum Konvensional Kredit Bank Umum Konvensional Berdasarkan Bank Pelapor Kredit Bank Umum Konvensional Berdasarkan Lokasi Proyek Persetujuan Kredit Baru oleh Bank Umum Konvensional NPL/Risiko Kredit Perkembangan Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah (MKM) Kinerja Bank Umum Konvensional yang Berkantor Pusat di Bandung Bank Umum Syariah Bank Perkreditan Rakyat Boks 1. Arahan Gubernur Bank Indonesia pada Pertemuan Tahunan Perbankan 2008 (inisiatif-inisiatif Pengawal Pencapaian Pembangunan Ekonomi) Boks 2. Penyempurnaan Kerangka Operasional Kebijakan Moneter Boks 3. Tahun Edukasi Perbankan Ayo ke Bank Boks 4. Kredit Usaha Rakyat (KUR) BAB 4 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Pendapatan Daerah Belanja Daerah Boks 5.Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun BAB 5 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Pengedaran Uang Kartal Aliran Uang Kartal Masuk/Keluar (Inflow/Outflow) Penyediaan Uang Kartal Layak Edar Penukaran Uang Pecahan Kecil Uang Palsu Lalu Lintas Pembayaran Non Tunai Kliring Lokal Real Time Gross Settlement (RTGS) BAB 6 PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAERAH Ketenagakerjaan Kesejahteraan Kesejahteraan Petani Kemiskinan Boks 6. Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Boks 7. Gambaran Pekerja di Jawa Barat: Meningkatnya Daya Serap di Sektor Formal BAB 7 PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH Prospek Ekonomi Makro Prakiraan Inflasi LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH iv

9 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Jawa Barat dari Sisi Permintaan (%)... 9 Tabel 1.2. Kontribusi Komponen Sisi Permintaan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Jawa Barat (%)... 9 Tabel 1.3. Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahunan Provinsi Jawa Barat (%) Tabel 1.4. Kontribusi Sektor Ekonomi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Jawa Barat (%) Tabel 1.5. Produksi dan Luas Panen Padi di Jawa Barat Tabel 1.6. Produksi Padi (Sawah dan Ladang) di Jawa Barat Tabel 1.7. Luas Panen Padi (Sawah dan Ladang) di Jawa Barat Tabel 1.8. Perkembangan Komoditas Jagung di Jawa Barat Tabel 1.9. Perkembangan Komoditas Kedelai di Jawa Barat Tabel Indikator Perhotelan di Jawa Barat Tabel Nilai Tambah Bank Umum di Jawa Barat (Rp Juta) Tabel Perkembangan Properti Komersial Tabel Jumlah Kendaraan (Golongan IIA/III) yang Masuk dan Keluar dari Gerbang Tol Tabel Jumlah Penumpang Kereta Api DAOP Jawa Barat (Bandung dan Cirebon)(Juta Rupiah) Tabel Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional di Bandara Husein Sastranegara Tabel Jumlah Angkutan Barang (Kargo) Domestik di Bandara Husein Sastranegara Tabel Pemakaian Listrik di Jawa Barat (tidak termasuk Banten)(Juta Kwh) Tabel 2.1. Komoditas dengan Inflasi Triwulanan Tertinggi di Jawa Barat Triwulan I Tabel 2.2. Komoditas dengan Andil Inflasi Triwulanan Terbesar di Jawa Barat Triwulan I Tabel 2.3. Komoditas Inti dengan Inflasi Triwulanan Tertinggi di Jawa Barat Triwulan I Tabel 2.4. Komoditas Inti dengan Andil Inflasi Triwulanan Terbesar di Jawa Barat Triwulan I Tabel 2.5. Komoditas Volatile Food dengan Inflasi Triwulanan Tertinggi di Jawa Barat Triwulan I Tabel 2.6. Komoditas Volatile Food dengan Andil Inflasi Triwulanan Terbesar di Jawa Barat Triwulan I Tabel 2.7. Komoditas Administered Prices dengan Inflasi dan Deflasi Triwulanan Tertinggi di Jawa Tabel 2.8. Barat Triwulan I Komoditas Administered Prices dengan Andil Inflasi dan Deflasi Triwulanan Terbesar di Jawa Barat Triwulan I Tabel 2.9. Inflasi Triwulanan di Jawa Barat Menurut Kelompok Barang dan Jasa (%) Tabel Inflasi Triwulanan di Jawa Barat Menurut Kota (% ) Tabel Komoditas dengan Inflasi Tahunan Tertinggi di Jawa Barat Maret Tabel Komoditas dengan Andil Inflasi Tahunan Terbesar di Jawa Barat Maret Tabel Komoditas Inti dengan Inflasi Tahunan Tertinggi di Jawa Barat Maret Tabel Komoditas Inti dengan Andil Inflasi Tahunan Terbesar di Jawa Barat Maret Tabel Komoditas Volatile Food dengan Inflasi Tahunan Tertinggi di Jawa Barat Maret Tabel Tabel Tabel Komoditas Volatile Food dengan Andil Inflasi Tahunan Terbesar di Jawa Barat Maret Komoditas Administered Prices dengan Inflasi Tahunan Tertinggi di Jawa Barat Maret Komoditas Administered Prices dengan Andil Inflasi Tahunan Terbesar di Jawa Barat Maret Tabel Inflasi Tahunan Jawa Barat Menurut Kelompok Barang dan Jasa (%) Tabel Inflasi Tahunan di Jawa Barat Menurut Kota (% ) Tabel 3.1. Empat Kabupaten/Kota dengan Rasio NPL Tertinggi Tabel 3.2. Empat Kabupaten/Kota dengan Rasio NPL Terendah Tabel 4.1. APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 dan 2008 (Rp Miliar) Tabel 4.2. Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 dan 2008 (Rp Miliar) v

10 Tabel 4.3. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Tabel 4.4. Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 dan Tabel 5.1. Perkembangan Outflow Uang Kertas dan Uang Logam melalui Bank Indonesia Bandung 91 Tabel 5.2. Perkembangan Penukaran Uang Pecahan Kecil melalui PPUPK Triwulan I Tabel 5.3. Perkembangan Penyelesaian Transaksi Pembayaran Non-Tunai Melalui Kliring Lokal KBI dan RTGS di Jawa Barat (Rata-Rata Per-Bulan) Tabel 5.4. Perkembangan Transaksi Kliring Lokal Rata-rata per Bulan di Jawa Barat (Rp Triliun) Tabel 5.5. Perkembangan Transaksi RTGS Rata-rata Per Bulan di Jawa Barat Tabel 6.1. Nilai Tukar Petani di Jawa Barat Tabel 6.2. Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Barat Tahun Tabel 6.3. Indikator Makro Ekonomi Regional Jawa Barat Tabel 6.4. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan di Jawa Barat Tahun Tabel 6.5. Jumlah Tenaga Kerja Per Sektor Ekonomi di Jawa Barat Tahun vi

11 DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi Jawa Barat... 8 Grafik 1.2. Situasi Bisnis... 8 Grafik 1.3. Indeks Keyakinan Konsumen Grafik 1.4. Komponen Indeks Keyakinan Saat Ini Grafik 1.5. Komponen Indeks Ekspektasi Grafik 1.6. Pendaftaran Mobil Baru di Jawa Barat (Tidak Termasuk Bekasi) Grafik 1.7. Perkembangan Nilai Penjualan Pedagang Besar dan Eceran Grafik 1.8. Konsumsi BBM (Premium) Grafik 1.9. Penjualan Makanan dan Tembakau Grafik Penjualan Perlengkapan Rumah Tangga Grafik Penjualan Pakaian dan Perlengkapannya Grafik Posisi Penyaluran Kredit Konsumsi oleh Bank Umum di Jawa Barat Grafik Penyaluran Kredit Baru untuk Penggunaan Konsumsi oleh Bank Umum di Jawa Barat Grafik Penjualan Semen di Jawa Barat Grafik Penjualan Perlengkapan Konstruksi Grafik Impor Barang Modal Grafik Impor Barang Modal Utama Grafik Posisi Penyaluran Kredit Investasi oleh Bank Umum di Jawa Barat Grafik Penyaluran Kredit Baru Jenis Penggunaan Investasi oleh Bank Umum di Jawa Barat Grafik Nilai dan Volume Ekspor Jawa Barat Grafik Nilai dan Volume Impor Jawa Barat Grafik Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Pertanian Grafik Nilai dan Volume Ekspor Kendaraan Bermotor Grafik Nilai dan Volume Ekspor Produk TPT Grafik Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Industri Pengolahan Grafik Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Grafik Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Bangunan dan Konstruksi Grafik Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Grafik Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Grafik Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Jasa-jasa Grafik 2.1. Inflasi Triwulanan Jawa Barat dan Nasional Grafik 2.2. Inflasi Tahunan Jawa Barat dan Nasional Grafik 2.3. Inflasi Bulanan Jawa Barat dan Nasional Grafik 2.4. Inflasi dan Andil Inflasi Triwulanan Kelompok Inti, Administered Prices, dan Volatile Food di Jawa Barat Triwulan I Grafik 2.5. Inflasi Triwulanan Kelompok Inti, Administered Prices, dan Volatile Food di Jawa Barat Grafik 2.6. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Grafik 2.7. Ekspektasi Dunia Usaha terhadap Harga Barang dan Jasa Grafik 2.8. Ekspektasi Pedagang Eceran terhadap Harga Barang dan Jasa Grafik 2.9. Ekspektasi Konsumen terhadap Harga Barang dan Jasa Grafik Inflasi dan Andil Inflasi Jawa Barat Triwulanan Menurut Kelompok Barang dan Jasa Triwulan I Grafik Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan di Jawa Barat Grafik Perkembangan Inflasi Beberapa Komoditas Bahan Makanan di Jawa Barat Grafik Perkembangan Harga CPO di Pasar Internasional, IHK Minyak Goreng dan Margarine di Jawa Barat Grafik Perkembangan Harga Kedelai di Pasar Internasional, IHK Tahu dan Tempe di Jawa Barat. 36 Grafik Perkembangan Harga Gandum di Pasar Internasional, IHK Tepung Terigu dan Mie Instan di Jawa Barat Grafik Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional dan IHK Emas Perhiasan di Jawa Barat. 36 vii

12 Grafik Inflasi beras di Jawa Barat Grafik Inflasi dan Andil Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan Menurut Subkelompok di Jawa Barat Triwulan I Grafik Inflasi Triwulanan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau di Jawa Barat Grafik Inflasi Triwulanan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau menurut Subkelompok di Jawa Barat Triwulan I Grafik Inflasi Triwulanan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar di Jawa Barat 38 Grafik Inflasi Triwulanan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Menurut Subkelompok di Jawa Barat Triwulan I Grafik Inflasi Triwulanan Kelompok Kesehatan di Jawa Barat Grafik Inflasi dan Andil Inflasi Triwulanan Kelompok Kesehatan Menurut Subkelompok di Jawa Barat Triwulan I Grafik Inflasi Triwulanan Kelompok sandang di Jawa Barat Grafik Inflasi dan Andil Inflasi Triwulanan Kelompok Sandang Menurut Subkelompok di Jawa Barat Triwulan I Grafik Inflasi Triwulanan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga di Jawa Barat Grafik Inflasi Triwulanan Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Menurut Subkelompok di Jawa Barat Triwulan I Grafik Inflasi Triwulanan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan di Jawa Barat Grafik Inflasi dan Andil Inflasi Triwulanan Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Menurut Subkelompok di Jawa Barat Triwulan I Grafik Inflasi dan Andil Inflasi Triwulanan di jawa Barat Menurut Kota Triwulan I Grafik Inflasi dan Andil inflasi Tahunan Kelompok Inti, Administered Prices, dan Volatile Food di Jawa Barat Maret Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Inti, Administered Prices, dan Volatile Food di Jawa Barat Grafik Prakiraan Pelaku Usaha terhadap Tingkat Inflasi Grafik Inflasi Tahunan di Jawa Barat Menurut Kelompok Barang dan Jasa Maret Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Bahan Makanan di Jawa Barat Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Bahan Makanan Menurut Subkelompok di Jawa Barat Maret Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar di Jawa Barat Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar Menurut Subkelompok di Jawa Barat Maret Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau di Jawa Barat 49 Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan TembakauMenurut Subkelompok di Jawa Barat Maret Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Sandang di Jawa Barat Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Sandang Menurut Subkelompok di Jawa Barat Maret Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga di Jawa Barat Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Menurut Subkelompok di Jawa Barat Maret Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Kesehatan di Jawa Barat Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Kesehatan Menurut Subkelompok di Jawa Barat Maret Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan di Jawa Barat Grafik Inflasi Tahunan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Menurut Subkelompok di Jawa Barat Maret Grafik Inflasi dan Andil Inflasi Tahunan di Jawa Barat Menurut Kota Maret Grafik 3.1. Perkembangan Aset, DPK dan Kredit Bank Umum Konvensional Grafik 3.2. Perkembangan LDR dan NPL Bank Umum Konvensional Grafik 3.3. Perkembangan Penghimpunan DPK Bank Umum Konvensional Berdasarkan Jenis Simpanan Grafik 3.4. Pangsa Penghimpunan DPK Bank Umum Konvensional Berdasarkan Kelompok Bank Triwulan I Grafik 3.5. Pangsa DPK Bank Umum Konvensional Berdasarkan Golongan Pemilik Triwulan I Grafik 3.6. Perkembangan DPK Bank Umum Konvensional Berdasarkan Golongan Pemilik viii

13 Grafik 3.7. Perkembangan Kredit Bank Umum di Jawa Barat Grafik 3.8. Perkembangan Kredit Bank Umum Berdasarkan Kelompok Bank Grafik 3.9. Pangsa Penyaluran Kredit Bank Umum Konvensional Berdasarkan Jenis Penggunaan Triwulan I Grafik Perkembangan Kredit Bank Umum Konvensional Berdasarkan Jenis Penggunaan Grafik Pangsa Penyaluran Kredit Bank Umum Konvensional Terbesar Berdasarkan Sektor Ekonomi Triwulan I Grafik Perkembangan Penyaluran Kredit Bank Umum Konvensional Terbesar Berdasarkan Sektor Ekonomi Grafik Perkembangan Kredit Bank Pelapor dan Lokasi Proyek Grafik Pangsa Kredit Lokasi Proyek Berdasarkan Jenis Penggunaan Triwulan I Grafik Sektor Ekonomi Dominan Penyerap Kredit Berdasarkan Lokasi Proyek Grafik Perkembangan Penyaluran Kredit Berdasarkan Lokasi Proyek di Kabupaten/Kota Triwulan I Grafik Perkembangan Persetujuan Kredit Baru oleh Bank Umum Konvensional Grafik Perkembangan Kredit MKM Bank Umum Konvensional Menurut Kelompok Bank Grafik Perkembangan Kredit MKM Bank Umum Konvensional Menurut Jenis Penggunaan Grafik Perkembangan Kredit MKM Bank Umum Konvensional Menurut Plafon Grafik Distribusi Kredit MKM Bank Umum Konvensional Berdasarkan Sektor Ekonomi Triwulan I Grafik Distribusi Kredit MKM Bank Umum Konvensional Berdasarkan Kabupaten/Kota Triwulan I Grafik Perkembangan Gross NPL Kredit MKM dan Gross NPL Total Kredit Bank Umum Konvensional Grafik Perkembangan Kredit MKM Berdasarkan Lokasi Proyek di Jawa Barat Grafik Perkembangan Kinerja Bank Umum Konvensional yang Berkantor Pusat di Bandung Grafik Perkembangan Kinerja Bank Umum Syariah Grafik 5.1. Perkembangan Inflow dan Outflow Uang Kartal di Jawa Barat Grafik 5.2. Perkembangan PTTB Bank Indonesia Bandung Grafik 6.1. Jumlah Penduduk yang Bekerja dan Menganggur di Jawa Barat Grafik 6.2. Jumlah Penduduk Bekerja di Jawa Barat Menurut Lapangan Pekerjaan Grafik 6.3. Komposisi Penduduk Bekerja di Jawa Barat Menurut Lapangan Pekerjaan Grafik 6.4. Jumlah Penduduk Bekerja di Jawa Barat Menurut Status Pekerjaan Grafik 6.5. Komposisi Penduduk Bekerja di Jawa Barat Menurut Status Pekerjaan Grafik 6.6. Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Jawa Barat (Rp) Grafik 6.7. Proporsi Inflasi di Jawa Barat Menurut Kelompok Barang dan Jasa Grafik 7.1. Ekspektasi Situasi Bisnis Grafik 7.2. Realisasi Kegiatan Dunia Usaha Grafik 7.3. Ekspektasi Pelaku Usaha terhadap Perkembangan Harga Barang dan Jasa Grafik 7.4. Ekspektasi Pedagang Eceran terhadap Harga Grafik 7.5. Ekspektasi Konsumen terhadap Perkembangan Harga Barang dan Jasa ix

14 Halaman ini sengaja dikosongkan

15 TABEL INDIKATOR EKONOMI JAWA BARAT I. MAKRO INDIKATOR Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I* PDRB - harga konstan (Rp Miliar)* 65, , , ,680 69,900 - Pertanian 7, , , ,090 10,531 - Pertambangan & Penggalian 1, , , ,510 1,453 - Industri Pengolahan 29, , , ,890 30,147 - Listrik, Gas, dan Air Bersih 1, , , ,570 1,569 - Bangunan 2, , , ,130 2,221 - Perdagangan, Hotel, dan Restoran 13, , , ,710 14,362 - Pengangkutan dan Komunikasi 3, , , ,040 3,012 - Keuangan, Persewaan, dan Jasa 2, , , ,050 2,068 - Jasa 4, , , ,690 4,712 Pertumbuhan PDRB (yoy %) Ekspor-Impor** 2, , , , ,247 Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) 4, , , , ,152 Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 2, , , , ,329 Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 1, , , , ,905 Volume Impor Nonmigas (ribu ton) Indeks Harga Konsumen: Kota Bandung Kota Bekasi Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Cirebon Kota Tasikmalaya Kota Banjar Laju Inflasi Tahunan (yoy %): Kota Bandung Kota Bekasi Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Cirebon Kota Tasikmalaya Kota Banjar Keterangan: * Proyeksi KBI Bandung ** Data Ekspor-Impor Triwulan I-2008 adalah data bulan Januari s.d. Februari 2008 xi

16 II. PERBANKAN Indikator Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw.I Bank Umum Total Aset (Rp Triliun) DPK (Rp Triliun) Tabungan (Rp Triliun) Giro (Rp Triliun) Deposito (Rp Triliun) Kredit (Rp Triliun) - berdasarkan lokasi proyek *) Modal Kerja Investasi Konsumsi Kredit (Rp Triliun) - berdasarkan lokasi kantor cabang Modal Kerja Investasi Konsumsi LDR Rasio NPL Gross (%) Rasio NPL Net (%) Kredit MKM (triliun Rp) Kredit Mikro (< Rp50 juta) (triliun Rp) Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Kredit Kecil (Rp50 juta s.d. Rp 500 juta) (triliun Rp) Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Kredit Menengah (Rp500 juta s.d.rp5 miliar) (triliun Rp) Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Total Kredit MKM (triliun Rp) Rasio NPL MKM gross (%) Bank Umum Syariah *) Total Aset (Rp Triliun) DPK (Rp Triliun) Tabungan (Rp Triliun) Giro (Rp Triliun) Deposito (Rp Triliun) Pembiayaan (Rp Triliun) - berdasarkan lokasi kantor cabang Modal Kerja Konsumsi Investasi FDR BPR *) Total Aset (Rp Triliun) DPK (Rp Triliun) Tabungan (Rp Triliun) Deposito (Rp Triliun) Kredit (Rp Triliun) - berdasarkan lokasi proyek Modal Kerja Investasi Konsumsi Kredit MKM (triliun Rp) *) Posisi bulan Februari 2008 xii

17 III. SISTEM PEMBAYARAN Indikator Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Transaksi Tunai Posisi Kas Gabungan (Rp Triliun) Inflow (Rp Triliun) Outflow (Rp Triliun) Pemusnahan Uang (Jutaan lembar/keping) Transaksi Non Tunai BI-RTGS Nominal Transaksi BI-RTGS (Rp Triliun) Volume Transaksi BI-RTGS 89,178 81,428 86, , , ,012 Rata-rata Harian Nominal Transaksi BI-RTGS (Rp Triliun) Rata-rata Harian Volume Transaksi BI-RTGS 1,393 1,272 1,352 1,582 2,241 1,915 Kliring Nominal Perputaran Kliring (triliun Rp) Volume Perputaran Kliring 1,068,777 1,100,628 1,092,647 1,159,654 1,096,667 1,167,549 Rata-rata Harian Nominal Perputaran Kliring (triliun Rp) Rata-rata Harian Volume Perputaran Kliring 16,700 17,197 17,073 18,120 18,588 19,789 xiii

18 Halaman ini sengaja dikosongkan

19 RINGKASAN EKSEKUTIF

20 RINGKASAN EKSEKUTIF PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Perekonomian Jawa Barat triwulan I-2008 diperkirakan tumbuh 6,62% (yoy). Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh membaiknya kinerja sektor pertanian tanaman pangan. Ditengah potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi Nasional, perekonomian Jawa Barat triwulan I-2008 diperkirakan masih mengalami perkembangan yang cukup baik. Perekonomian Jawa Barat triwulan I diperkirakan tumbuh sekitar 6,62% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2007 yang sebesar 5,72% (yoy). Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat triwulan I-2008 terutama ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Kegiatan konsumsi rumah tangga tumbuh cukup tinggi yang didorong oleh adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), membaiknya ekspektasi konsumen, dan meningkatnya dukungan pembiayaan perbankan. Kegiatan investasi meningkat seiring dengan membaiknya persepsi pelaku usaha dan semakin luasnya implementasi program pelayanan terpadu satu pintu (PPTSP) di Jawa Barat. Sejalan dengan hal tersebut, impor Jawa Barat mengalami peningkatan yang signifikan, baik dilihat dari nilai maupun volume. Di sisi lain, nilai ekspor Jawa Barat masih tetap tumbuh walaupun kondisi perekonomian global belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Sementara itu, stimulus fiskal pemerintah daerah belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Perkembangan sisi permintaan direspon dengan memadai oleh sisi penawarannya. Hal ini ditandai oleh meningkatnya kinerja sektor ekonomi dominan, khususnya sektor pertanian. Kinerja sektor pertanian, terutama subsektor tanaman pangan, mengalami peningkatan seiring dengan adanya panen raya padi pada triwulan I Sektor industri pengolahan dan sektor PHR, masih tetap tumbuh walaupun melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja sektor industri pengolahan mengalami peningkatan didorong oleh perbaikan kinerja subsektor alat angkutan, mesin, dan peralatannya, sedangkan sektor PHR terutama ditopang oleh pertumbuhan subsektor perdagangan besar dan eceran. PERKEMBANGAN INFLASI Tekanan terhadap inflasi di Jawa Barat meningkat pada triwulan I Kenaikan laju inflasi terutama terjadi pada komoditas volatile food. Sumber utama tekanan inflasi berasal dari faktor eksternal. Berlanjutnya peningkatan harga komoditas pangan dunia memberikan dampak signifikan terhadap inflasi selama triwulan I Inflasi IHK pada Maret 2008 secara triwulanan tercatat 3,17% (qtq) atau secara tahunan mencapai 6,88% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pada Desember 2007 yang sebesar 1,44% (qtq) atau 5,10% (yoy). Namun demikian, inflasi Jawa Barat tersebut masih lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 3,41% (qtq) atau 8,17% (yoy). Kenaikan harga terutama terjadi pada komponen makanan yang harganya bergejolak (volatile food) yang mencatat inflasi tertinggi yaitu sebesar 6,56% (qtq) atau 11,85% (yoy) dan diikuti oleh komponen inflasi inti sebesar 2,49% (qtq) atau 6,20% (yoy). Perkembangan inflasi selama setahun terakhir didominasi oleh sisi penawaran, khususnya faktor eksternal. Kenaikan harga komoditas pangan dan energi dunia yang merupakan bahan baku beberapa komoditas domestik (imported inflation) memberikan pengaruh signifikan terhadap kenaikan harga bahan makanan dan makanan jadi. Kenaikan harga komoditas dunia juga mendorong kenaikan harga emas perhiasan. Khusus harga minyak tanah dan gas elpiji, kenaikannya terutama disebabkan masalah distribusi dan disparitas harga yang menyebabkan kelangkaan di beberapa daerah. 2

21 RINGKASAN EKSEKUTIF PERKEMBANGAN PERBANKAN Perkembangan perbankan di Jawa Barat relatif menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. DPK bank umum menurun, kredit tetap meningkat. Kinerja bank umum syariah di Jawa Barat tetap meningkat Perkembangan tujuh bank umum yang berkantor pusat di Bandung terus menunjukkan peningkatan. Perkembangan BPR/S di Jawa Barat tetap meningkat. Secara keseluruhan, perkembangan perbankan di Jawa Barat pada triwulan I-2008 relatif menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, sedangkan jika dibandingkan dengan posisi triwulan yang sama tahun 2007 tetap mengalami pertumbuhan meski melambat. Hal ini terlihat dari menurunnya beberapa indikator utama seperti aset dan DPK. Di lain pihak, kredit yang disalurkan masih tetap meningkat. Penurunan terjadi pada bank umum konvensional, sementara untuk bank umum syariah dan BPR/S masih mengalami peningkatan. Perkembangan bank umum konvensional di Jawa Barat pada triwulan I menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun tetap meningkat dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Secara triwulanan, Aset dan DPK menurun masing-masing 2,05% dan 3,61%, di lain pihak, kredit yang disalurkan masih tetap meningkat 1,77%. Secara tahunan, aset, DPK dan kredit tumbuh masing-masing 12,44%, 10,32% dan 20,99%. Kondisi tersebut, menyebabkan loan to deposit ratio (LDR) naik dari 66,06% di triwulan IV-2007 menjadi 69,75% pada triwulan I Sementara itu, risiko kredit meningkat meski tetap terkendali. Persentase kredit bermasalah kotor (gross NPL) meningkat dari 3,44% menjadi 3,78% dari total kredit. Perkembangan bank umum syariah di Jawa Barat pada triwulan I-2008 tetap mengalami peningkatan, baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya maupun trwulan yang sama tahun Total aset, dana yang dihimpun maupun pembiayaan yang disalurkan (PYD) tetap meningkat, meski pertumbuhannya relatif melambat. Kualitas pembiayaan terus membaik, hal ini tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah kotor (gross non performing financing atau gross NPF) yang turun dari 5,83% menjadi 5,75%. Perkembangan tujuh bank umum konvensional yang berkantor pusat di Bandung terus menunjukkan peningkatan. Penyaluran kredit tumbuh 1,63% (qtq) atau 21,96% (yoy) menjadi Rp24,55 triliun, sementara DPK tumbuh 6,93% (qtq) atau 18,92% (yoy) menjadi Rp32,51 triliun. Demikian pula, beberapa indikator kinerja bank BOPO, NII dan ROA untuk bank-bank tersebut menunjukkan perkembangan yang baik dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, kinerja bank perkreditan rakyat/syariah (BPR/S) pada triwulan laporan tetap mengalami peningkatan. Total aset, penghimpunan DPK dan penyaluran kredit/pembiayaan, secara triwulanan masing-masing tumbuh 3,35%, 4,94% dan 2,34%, sementara secara tahunan (yoy) masing-masing tumbuh 4,41%, 24,19% dan 21,77%. Kondisi tersebut menyebabkan LDR menjadi 98,40%. Di lain pihak risiko kredit/pembiayaan BPR/S masih cukup tingi. Hal ini terlihat dari gross NPL/F pada Februari 2008 yang mencapai 10,91% PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran menurun dibandingkan triwulan sebelumnya Transaksi sistem pembayaran baik tunai maupun non tunai di Jawa Barat pada triwulan I-2008 menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Aliran uang masuk (inflow) dan aliran uang keluar (outflow) dari KBI Bandung, KBI Tasikmalaya dan KBI Cirebon mengalami penurunan. Penurunan yang terjadi sejalan dengan pola musiman paska berakhirnya hari raya keagamaan pada triwulan sebelumnya dan tahun baru Begitu juga dengan transaksi melalui RTGS turun 3

22 RINGKASAN EKSEKUTIF dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Di sisi lain, transaksi melalui kliring mengalami peningkatan meski tidak terlalu signifikan. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Volume APBD Jabar tahun 2008 sedikit menurun dibandingkan volume APBD Realisasi APBD pada tw I diperkirakan masih sangat rendah. Volume Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp6,185 triliun, sedikit menurun dibandingkan volume APBD Perubahan tahun 2007 yang sebesar Rp6,202 triliun. Namun demikian, sisi pendapatan maupun belanja daerah tetap mengalami peningkatan. Pendapatan daerah mengalami peningkatan sebesar 8,63% dibandingkan APBD Perubahan tahun 2007, atau naik sebesar Rp452,5 miliar. Sementara itu belanja daerah, yang terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung, naik 4,87%, atau sebesar Rp280,84 miliar. Sampai dengan triwulan I-2008, realisasi APBD tahun 2008 diperkirakan masih sangat rendah. Hal ini disebabkan terlambatnya penetapan APBD Jawa Barat. Keterlambatan ini berdampak kepada tertundanya berbagai belanja pemerintah dan kegiatan pembangunan daerah pada triwulan I Realisasi belanja pemerintah selama triwulan I-2008 hanya dialokasikan untuk belanja rutin, terutama gaji pegawai. Adapun belanja program, yang terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan, belum dapat terlaksana. PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Barat menunjukkan perkembangan yang membaik. Namun demikian,statistik angka kemiskinan dan NTP Jawa Barat tidak kunjung membaik. Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Barat periode tahun menunjukkan perkembangan yang membaik. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja serta semakin menurunnya jumlah pengangguran. Namun demikian, turunnya jumlah pengangguran tidak diikuti oleh menurunnya statistik angka kemiskinan di Jawa Barat. Dibandingkan dengan angka pada tahun 2006, statistik angka kemiskinan tahun 2007 di Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar orang, menjadi sekitar orang, atau sekitar 30,79% dari total jumlah penduduk Jawa Barat yang sebesar orang. Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) di Jawa Barat, yang merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani, menunjukkan penurunan, yaitu dari 124,71 pada bulan Januari 2007 menjadi 118,68 pada bulan Januari PROSPEK PEREKONOMIAN Perekonomian Jawa Barat triwulan II-2008 diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,70%-7,10% (yoy). Perekonomian Jawa Barat triwulan II-2008 diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,70%-7,10% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2007 yang sebesar 6,19% (yoy). Di sisi permintaan, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih menjadi pendorong utama pertumbuhan. Kegiatan investasi diperkirakan semakin meningkat, sejalan dengan membaiknya ekspektasi pelaku usaha terhadap kondisi perekonomian Jawa Barat. Kegiatan impor khususnya untuk impor barang modal diperkirakan masih tetap tumbuh tinggi. Di sisi lain, kinerja ekspor luar negeri diperkirakan tidak banyak mengalami perubahan. Sementara itu, stimulus fiskal diperkirakan meningkat sejalan dengan dimulainya proyek-proyek pemerintah daerah. Respon di sisi penawaran ditandai dengan meningkatnya kinerja sektorsektor dominan di Jawa Barat. Sektor industri pengolahan diperkirakan 4

23 RINGKASAN EKSEKUTIF Pada tahun 2008, perekonomian Jawa Barat diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,4%-6,8% (yoy). Inflasi pada triwulan II diperkirakan lebih tinggi daripada triwulan I Faktor eksternal masih menjadi sumber utama inflasi. Peran pemerintah dan dukungan masyarakat sangat penting dalam pengendalian inflasi. masih menjadi penopang utama pertumbuhan. Sektor PHR, khususnya subsektor perdagangan, diperkirakan mengalami peningkatan sejalan dengan pelaksanaan program promosi wisata yang dilakukan pada triwulan II Sementara itu, sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan, masih akan tumbuh walaupun tidak setinggi periode sebelumnya. Secara keseluruhan, perekonomian Jawa Barat pada tahun 2008 diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,4%-6,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2007 yang mencapai 6,40% (yoy). Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2008 antara lain adalah dana pilkada, meluasnya implementasi program pelayanan terpadu satu pintu (PPTSP), meningkatnya anggaran belanja pemerintah di tahun 2008, dan pencanangan program West Java Tourism Board Inflasi IHK di Jawa Barat pada triwulan II-2008 diperkirakan masih akan mengalami tekanan berat, sehingga inflasi pada triwulan tersebut akan lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, di atas target inflasi nasional 2008 yang sebesar 5%±1% (yoy). Tekanan utama masih bersumber dari faktor eksternal berupa tingginya harga komoditas internasional. Di samping itu, ekspektasi inflasi yang semakin meningkat juga akan turut mendorong inflasi. Melihat potensi tekanan inflasi yang semakin meningkat, peran strategis pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, menjadi semakin diperlukan dalam pengendalian inflasi. Pelaku usaha dan masyarakat juga seyogyanya mendukung langkah-langkah kebijakan yang diambil oleh pemerintah. 5

24 Halaman ini sengaja dikosongkan

25 BAB 1 KONDISI MAKRO EKONOMI REGIONAL

26 BAB 1. KONDISI MAKRO EKONOMI REGIONAL Kondisi makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan Nasional hingga triwulan I-2008 tetap terjaga walaupun kondisi perekonomian global belum menunjukkan kestabilan. Stabilitas makroekonomi Nasional antara lain tercermin dari terjaganya volatilitas nilai tukar Rupiah dan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Volatilitas nilai tukar Rupiah terjaga pada kisaran Rp9.200,00, sedangkan NPI diperkirakan masih mengalami surplus. Namun demikian, kinerja perekonomian Nasional masih dibayangi oleh dampak kenaikan harga energi dan komoditas pangan di pasar internasional, sehingga pertumbuhan ekonomi Nasional diperkirakan tidak sebesar perkiraan sebelumnya. Ditengah potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi Nasional tersebut, perekonomian Jawa Barat triwulan I-2008 masih menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Perekonomian Jawa Barat triwulan ini diperkirakan tumbuh sekitar 6,62% (yoy) 1, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2007 (lihat Grafik 1.1.). Beberapa indikator makroekonomi dan hasil survei menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian Jawa Barat triwulan ini mengalami peningkatan dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu. Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi Jawa Barat (%) (%) 30 Grafik 1.2. Situasi Bisnis Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I*) *) Proyeksi KBI Bandung Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat Sumber: Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) KBI Bandung Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat triwulan I-2008 terutama ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Sementara itu, konsumsi pemerintah belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Kegiatan investasi mengalami peningkatan seiring dengan membaiknya persepsi pelaku usaha terhadap situasi bisnis di Jawa Barat. Persepsi pelaku usaha pada triwulan I-2008, yang tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT), mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I-2007 (lihat Grafik 1.2.). Ekspor diperkirakan masih tumbuh walaupun melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, impor mengalami peningkatan cukup signifikan sejalan dengan meningkatnya kegiatan investasi dan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi serta kebutuhan bahan baku industri di Jawa Barat. 1 Proyeksi Bank Indonesia Bandung. 8

27 BAB 1. KONDISI MAKRO EKONOMI REGIONAL Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh pertumbuhan sektor pertanian. Kinerja sektor pertanian, khususnya subsektor tanaman pangan, mengalami peningkatan signifikan seiring dengan adanya panen raya padi pada triwulan I Sementara itu, kinerja dua sektor ekonomi dominan lainnya, yaitu sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) masih menunjukkan perkembangan yang cukup baik. 1. SISI PERMINTAAN Perekonomian Jawa Barat triwulan I-2008 diperkirakan tumbuh 6,62% (yoy), terutama ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga (lihat Tabel 1.1.). Kegiatan konsumsi rumah tangga tumbuh cukup tinggi yang didorong oleh adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian Jawa Barat, dan meningkatnya dukungan pembiayaan perbankan. Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Jawa Barat Dari Sisi Permintaan (%) JENIS PENGGUNAAN *) Tw.I Tw.II Tw.III*) Tw.IV Tw.I **) Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah (12.46) 5.85 (3.15) Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Inventori (6.19) 3.72 (20.61) 6.50 (13.56) (7.01) 3.04 Ekspor Barang dan Jasa (5.02) (10.51) Dikurangi Impor (10.76) (6.00) (6.00) (0.12) PDRB Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, diolah. *) Angka sementara. **) Proyeksi KBI Bandung. Kegiatan investasi pada triwulan I-2008 mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kegiatan investasi meningkat seiring dengan membaiknya persepsi pelaku usaha terhadap situasi bisnis dan semakin luasnya implementasi program pelayanan terpadu satu pintu (PPTSP) di Jawa Barat. Sejalan dengan hal tersebut, impor Jawa Barat mengalami peningkatan yang signifikan, baik dilihat dari nilai maupun volume. Di sisi lain, nilai ekspor Jawa Barat masih tetap tumbuh walaupun kondisi perekonomian global belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Sementara itu, sebagaimana pola triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, realisasi APBD pada awal tahun belum mengalami perkembangan yang berarti. Tabel 1.2. Kontribusi Komponen Sisi Permintaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Jawa Barat (%) JENIS PENGGUNAAN *) Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I **) Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah 0.97 (0.78) 0.38 (0.21) Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Inventori (0.21) 0.10 (0.72) 0.18 (0.40) (0.21) 0.08 Ekspor Barang dan Jasa (3.04) (6.03) Dikurangi Impor (5.79) (2.80) (2.90) (0.06) 5.20 PDRB Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, diolah. *) Angka sementara. **) Proyeksi KBI Bandung. 9

28 BAB 1. KONDISI MAKRO EKONOMI REGIONAL 1.1. Konsumsi Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2008 diperkirakan tumbuh 5,55% (yoy), dan memberikan kontribusi terbesar (3,62%) terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat (lihat Tabel 1.1.). Peningkatan konsumsi rumah tangga antara lain tercermin dari menguatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Hasil Survei Konsumen (SK) menunjukkan bahwa rata-rata IKK selama triwulan I-2008 (sebesar 88%) meningkat dibandingkan rata-rata IKK pada triwulan I-2007 (sebesar 82%) (lihat Grafik 1.3.). Sementara itu, penguatan konsumsi rumah tangga juga tercermin dari hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) yang menunjukkan tren peningkatan nilai penjualan di tingkat pedagang besar dan eceran (lihat Grafik 1.7.). Grafik 1.3. Indeks Keyakinan Konsumen Grafik 1.4. Komponen Indeks Keyakinan Saat ini Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Penghasilan saat ini Pembelian durable goods Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia Bandung. Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia Bandung. Dilihat dari komponennya, menguatnya indeks keyakinan konsumen didorong oleh membaiknya nilai indeks penghasilan dan indeks pembelian barang tahan lama. Rata-rata indeks penghasilan mengalami peningkatan menjadi sebesar 105%, sedangkan rata-rata indeks pembelian barang tahan lama meningkat menjadi sebesar 66% (lihat Grafik 1.4.). Perbaikan kedua indeks ini mencerminkan membaiknya level of confidence konsumen pada triwulan I Dilihat dari komponen indeks ekspektasi, konsumen masih optimis akan terjadi peningkatan pendapatan. Di sisi lain, optimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian cenderung mengalami penurunan. 10

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2009 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2010 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan IV-211 Kantor Bank Indonesia Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, buku

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-29 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan I-212 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jawa Barat & Banten) KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan I - 29 Kantor Triwulan I-29 BANK INDONESIA PADANG KELOMPOK KAJIAN EKONOMI Jl. Jend. Sudirman No. 22 Padang Telp. 751-317 Fax. 751-27313 Penerbit

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2011

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2011 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-211 v KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Neva Andina Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Halaman ini sengaja dikosongkan. 2 Halaman ini sengaja dikosongkan. KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan ridha- IV Barat terkini yang berisi mengenai pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan rutin

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan II-2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jawa Barat & Banten) KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Asnawati Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010 Penyusun : Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-211 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Kondisi perekonomian provinsi Kepulauan Riau triwulan II- 2008 relatif menurun dibanding triwulan sebelumnya. Data perubahan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 7 Februari 2013 Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jawa Barat & Banten) ttd

KATA PENGANTAR. Bandung, 7 Februari 2013 Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jawa Barat & Banten) ttd KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Barat Triwulan IV-2012 ini telah dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017 FEBRUARI 217 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Februari 217 dapat dipublikasikan.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi Regional Provinsi

Lebih terperinci

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-. Kondisi ini diperkirakan didorong oleh proyeksi kenaikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 38 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2013 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan II - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II Kalimantan Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG. Kajian Triwulanan Misi Bank Indonesia. Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG. Kajian Triwulanan Misi Bank Indonesia. Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia KAJIAN EKONOMI DAN Visi Bank Indonesia KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Triwulan III212 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Penerbit : KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008 YOGYAKARTA VISI BANK INDONESIA Menjadi KBI yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II - 2014

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA MEI 2017 Vol. 3 No. 1 Triwulanan Januari - Maret 2017 (terbit Mei 2017) Triwulan I 2017 ISSN 2460-490165 e-issn 2460-598144 - KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2010 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga Kajian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi E E Daftar Isi DAFTAR ISI HALAMAN Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... vii Daftar Grafik... viii Daftar Gambar... xii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih... xiii RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2014 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. baik pada triwulan dimaksud maupun prospek ke depan. Analisa pada kajian. ini menggambarkan perkembangan perekonomian daerah

KATA PENGANTAR. baik pada triwulan dimaksud maupun prospek ke depan. Analisa pada kajian. ini menggambarkan perkembangan perekonomian daerah KATA PENGANTAR Pertamatama kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya sehingga Triwulan I 2013 dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Kajian triwulanan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-21 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2009 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga Laporan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan II - 29 Kantor Ringkasan Eksekutif KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah-nya sehingga

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III - 2011 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan I 216 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL AGUSTUS 216 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id VISI BANK INDONESIA : kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan I211 Kantor Bank Indonesia Mataram KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan I211 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI NUSA

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL TRIWULAN I 216 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL VISI BANK INDONESIA : kredibel

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2009 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU Penerbit : Bank Indonesia Bengkulu Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2011 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan III 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-2008 i KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-II 008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan II-008 i Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank Kata Pengantar

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara Triwulan II-2013 KATA PENGANTAR

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara Triwulan II-2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii ... 48... 49... 56... 57... 59... 59... 60 iii iv DAFTAR TABEL v DAFTAR GRAFIK vi vii viii RINGKASAN UU ix x xi xii BAB 1 EKONOI AKRO REGIONAL Pada triwulan II-2013, ekonomi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2011

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2011 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2011 BANK INDONESIA MEDAN 2011 Visi Bank Indonesia: Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL TRIWULAN I 216 website : www.bi.go.id email : empekanbaru@bi.go.id KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL VISI BANK INDONESIA : kredibel

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih Visi Bank Indonesia: Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 MEI KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Mei dapat dipublikasikan. Buku ini

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan II Tahun 2014

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan II Tahun 2014 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan II Tahun 2014 Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bengkulu dipublikasikan secara triwulanan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan III - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank Indonesia,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan IV - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank Indonesia,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN-I 2013 halaman ini sengaja dikosongkan iv Triwulan I-2013 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Barat Daftar Isi KATA PENGANTAR... III DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti...

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti... Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... v Kata Pengantar... x Tabel Indikator Ekonomi Provinsi Lampung... xii Ringkasan Eksekutif... xv Bab 1 Perkembangan Ekonomi Makro Daerah...

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan IV 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 1 Triwulan III 212 Halaman ini sengaja dikosongkan 2 Triwulan III 212 KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

BAB 1. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI REGIONAL

BAB 1. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI REGIONAL BAB 1. PERKEMBANGAN 7 BAB 1. PERKEMBANGAN KAJIAN EKONOMI PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I 2008 KANTOR 8 BAB 1. PERKEMBANGAN Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya (kredibel)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara dapat ditinjau dari variabelvariabel makroekonomi yang mampu melihat perekonomian dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Variabelvariabel

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Papua Barat (Pabar) periode triwulan IV-2014 ini dapat

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2011 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

KAJIAN JAWA TIMUR TRIWULAN III INDONESIA SURABAYA

KAJIAN JAWA TIMUR TRIWULAN III INDONESIA SURABAYA KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR TRIWULAN III - 2012 BANK INDONESIA SURABAYA Penerbit : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Divisi Ekonomi Moneter Jl.Pahlawan No.105 SURABAYA Telp. : 031-3520011

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Laju perekonomian provinsi Kepulauan Riau di triwulan III-2008 mengalami koreksi yang cukup signifikan dibanding triwulan II-2008. Pertumbuhan ekonomi tercatat berkontraksi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIO ONAL JAWA TIMUR TRIWULAN II KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IV

KAJIAN EKONOMI REGIO ONAL JAWA TIMUR TRIWULAN II KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IV KAJIAN EKONOMI REGIO ONAL JAWA TIMUR TRIWULAN II - 2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IV Penerbit : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Divisi Kajian Moneter Jl.Pahlawan No.105 SURABAYA

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA Vol. 3 No. 3 Triwulanan Juli - September 2017 (terbit November 2017) Triwulan III 2017 ISSN xxx-xxxx e-issn xxx-xxxx KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA NOVEMBER 2017 DAFTAR ISI 2 3 DAFTAR

Lebih terperinci

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan PDRB SEKTORAL Berdasarkan Harga Berlaku (Rp Miliar) No. Sektor 2006 2007 1 Pertanian 431.31 447.38 465.09 459.18 462.01 491.83 511.76 547.49 521.88 537.38 2 Pertambangan dan Penggalian 11.48 11.44 11.80

Lebih terperinci