BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo"

Transkripsi

1 BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012

2 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi Bank Indonesia : Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara Indonesia yang berkesinambungan Tugas Bank Indonesia : 1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank. Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada Redaksi : Unit Kajian dan Survey Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo Telp : Fax : Web :

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-nya sehingga penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan baik. Kajian periode triwulan I-2012 ini merupakan pengejawantahan dari peranan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo sebagai economic intelligent and research unit yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan keuangan daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan pemangku kepentingan di daerah dan di pusat. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia yang masih muda ini, KPw BI Prov. Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan datang. Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan perekonomian Provinsi Gorontalo. Gorontalo, 9 Mei 2012 KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI GORONTALO Wahyu Purnama A. Deputi Direktur

4 Halaman ini sengaja dikosongkan

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL 1.1 Sisi Permintaan Konsumsi Investasi Ekspor Impor Sisi Penawaran Sektor Pertanian Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Perdagangan Hotel Restoran Sektor Bangunan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Industri Pengolahan Sektor Lainnya Boks KER I 15 BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI 2.1 Inflasi Gorontalo Faktor Fundamental Faktor Non Fundamental Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa Inflasi Tahunan Inflasi Triwulanan Boks KER II 23 BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 3.1 Fungsi Intermediasi Perkembangan Kantor Bank Penyerapan Dana Masyarakat Penyaluran Kredit Stabilitas Sistem Perbankan Resiko Kredit Resiko Likuiditas Resiko Pasar Boks KER III 37 BAB 4 KEUANGAN DAERAH 4.1 Pendapatan Daerah Belanja Daerah Kontribusi Realisasi APBD Terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar 42

6 BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 5.1 Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) Penyediaan Uang Kartal Layak Edar Uang Palsu Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai Kliring Non BI di Gorontalo Real Time Gross Settlement (RTGS) 46 BAB 6 KESEJAHTERAAN 6.1 Pengangguran Kemiskinan Rasio Gini IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Boks KER IV 51 BAB 7 OUTLOOK EKONOMI 7.1 Outlook Makroekonomi Regional Outlook Inflasi Prospek Perbankan 56 LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

7 DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo 1 Grafik 1.2 Perkembangan APBD Pemprov 3 Grafik 1.3 Perkembangan Belanja Barang dan Jasa 3 Grafik 1.4 Survei Konsumen 3 Grafik 1.5 Perkembangan Kredit Konsumsi 3 Grafik 1.6 Perkembangan Simpanan Masyarakat 3 Grafik 1.7 Perkembangan NTP Petani 4 Grafik 1.8 Konsumsi BBM Rumah Tangga 4 Grafik 1.9 Perkembangan Kredit Investasi 4 Grafik 1.10 Realisasi Belanja Modal APBD 4 Grafik 1.11 Perkembangan Penjualan Semen 4 Grafik 1.12 Kredit Konstruksi 4 Grafik 1.13 Perkembangan Ekspor Luar Negeri 5 Grafik 1.14 Perkembangan Harga Gula Internasional 5 Grafik 1.15 Struktur Ekspor Luar Negeri Gorontalo 6 Grafik 1.16 Perkembangan Harga Jagung 6 Grafik 1.17 Ekspor Antar Pulau 6 Grafik 1.18 Impor Semen 6 Grafik 1.19 Perkembangan Harga Minyak Kelapa/Kopra 6 Grafik 1.20 Perkembangan Harga Minyak CPO 6 Grafik 1.21 Perkembangan Bongkar Barang 7 Grafik 1.22 Survei Kegiatan Dunia Usaha Pertanian 8 Grafik 1.23 Realisasi Panen Pertanian Tabama 8 Grafik 1.24 Perkembangan Luas Panen Jagung 9 Grafik 1.25 Perkembangan Luas Panen Padi 9 Grafik 1.26 Perkembangan Pajak Kendaraan 10 Grafik 1.27 Realisasi Penjualan BBM Transportasi 10 Grafik 1.28 Perkembangan Penumpang Pesawat 10 Grafik 1.29 Perkembangan Penumpang Ferry dan Kapal Laut 11 Grafik 1.30 Perkembangan Kargo Laut 11 Grafik 1.31 Kredit Perdagangan 12 Grafik 1.32 Volume Muat Pelabuhan 12 Grafik 1.33 Tingkat Hunian Hotel 12 Grafik 1.34 Penjualan Semen 13 Grafik 1.35 Kredit Konstruksi 13 Grafik 1.36 NIM Perbankan 13 Grafik 1.37 Perkembangan Pendapatan/Beban 13 Grafik 1.38 Konsumsi BBM Industri 14 Grafik 1.39 Kredit Industri Pengolahan 14 Grafik 1.40 Survei Industri Pengolahan Besar 14 Grafik 1.41 Harga Gula Internasional 14 Grafik 1.42 Jumlah Rumah Tangga Sektor Perikanan 15

8 Grafik 2.1 Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 18 Grafik 2.2 Perkiraan Inflasi Tertimbang 19 Grafik 2.3 Harga Lokal Semen Tonasa 21 Grafik 3.1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 28 Grafik 3.2 Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) 28 Grafik 3.3 Pertumbuhan Kredit Penggunaan 30 Grafik 3.4 Komposisi Kredit Penggunaan 30 Grafik 3.5 Pertumbuhan Kredit Sektoral 31 Grafik 3.6 Komposisi Kredit Sektoral 31 Grafik 3.7 Pertumbuhan Kredit UMKM 32 Grafik 3.8 Pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 32 Grafik 3.9 Perkembangan NPL bank umum 33 Grafik 3.10 NPL bank umum per Sektor 33 Grafik 3.11 Konsentrasi Kredit 34 Grafik 3.12 Perkembangan Portofolio DPK 35 Grafik 3.13 Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo (dalam %) 35 Grafik 3.14 Perkembangan Kurs Rupiah terhadap USD dan BI-Rate 36 Grafik 5.1 Netflow Kas Titipan Gorontalo 43 Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan 43 Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo 45 Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari 45 Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo 45 Grafik 6.1 Grafik 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Agustus Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan II Grafik 7.2 Perkembangan Luas Tanam Padi 54 Grafik 7.3 Perkembangan Luas Tanam Jagung 54 Grafik 7.4 Survei Konsumen Bank Indonesia 54 Grafik 7.5 Indeks Tendensi Konsumen BPS Gorontalo 54 Grafik 7.6 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 55 Grafik 7.7 Realisasi dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan 56

9 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan 2 Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran 7 Tabel 1.3 ARAM I-2012 Pertanian Padi 9 Tabel 1.4 ARAM I-2012 Pertanian Jagung 9 Tabel 1.5 Struktur Biaya dalam Sub Sektor Usaha Perikanan Tangkap 15 Tabel 1.6 Biaya Konversi BBM ke BBG 16 Tabel 1.7 Perhitungan ke-ekonomisan Mesin LPG 16 Tabel 2.2 Disagregasi Inflasi Provinsi Gorontalo 17 Tabel 2.3 Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (y.o.y) 20 Tabel 2.4 Inflasi Tahunan Sub-kelompok Perumahan Air, Listrik, Gas&Bahan Bakar 20 Tabel 2.5 Kelompok Barang dan Jasa (q.t.q) 21 Tabel 2.6 Survei Pemantauan Harga 22 Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo 40 Tabel 4.2 Komposisi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo (dalam %) 40 Tabel 4.3 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 41 Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 41 Tabel 4.5 Stimulus Fiskal APBD terhadap Sektor Riil 42 Tabel 4.6 Dampak APBD terhadap Uang Beredar 42 Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo (Dalam Rp.ribu) 44 Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo 44 Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo 46 Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan 47 Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan 48 Pekerjaan Utama Februari 2011 Februari 2012 Tabel 6.3 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) 49 Tabel 6.4 Garis Kemiskinan Provinsi Gorontalo Menurut Wilayah Tahun Tabel 6.5 Rasio Gini Provinsi Gorontalo 50 Tabel 6.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo 50

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Simulasi Dampak Kenaikan Harga Premium 24 Gambar 2.2 Ujicoba Bentor BBG Oleh Gubernur Gorontalo 26

11 RINGKASAN EKSEKUTIF PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Perekonomian Gorontalo triwulan I-2012 tumbuh 8,47 % (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (8,91% y.o.y) Stagnasi kinerja konsumsi rumah tangga mendorong kinerja ekonomi menurun selama triwulan I-2012 Kinerja perekonomian Gorontalo triwulan I-2012 tumbuh 8,47% (y.o.y) melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 8,91% (y.o.y). Angka pertumbuhan ekonomi dimaksud sesuai perkiraan Bank Indonesia sebelumnya yang berada pada kisaran 8,0-8,5% (y.o.y). Di sisi permintaan, stagnasi konsumsi rumah tangga mengakibatkan tertahannya pertumbuhan ekonomi selama triwulan laporan. Sementara pertumbuhan komponen konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor-impor lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Dampak melemahnya kinerja sektor pertanian menurunkan daya beli masyarakat kelompok petani, hal tersebut dikonfirmasi oleh Nilai Tukar Petani yang terus melemah sejak Januari Di sisi penawaran, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melemahnya kinerja sektor pertanian, sektor PHR serta sektor pengangkutan & komunikasi Di sisi penawaran, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melemahnya kinerja sektor pertanian, sektor listrik-gas-air bersih serta sektor pengangkutan & komunikasi. Sektor pertanian pada triwulan I-2012 mengalami produksi panen yang cukup baik, namun secara besaran pertumbuhan relatif lebih rendah dibandingkan triwulan IV Meskipun memasuki panen raya namun produksi jagung dan padi relatif menurun dibandingkan panen raya tahun 2011 hal ini terkendala cuaca yang kurang kondusif. Sementara itu penurunan sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan laporan dirasakan pada sub sektor angkutan darat dan sub sektor angkutan udara. Hal tersebut dikonfirmasi oleh hasil liaison dengan dealer penjualan mobil yang menunjukkan bahwa angka penjualan rata-rata mengalami penurunan. Melemahnya kinerja sub sektor angkutan darat diperkirakan juga sebagai dampak dari kelangkaan BBM yang terjadi pada triwulan laporan di Gorontalo. Sementara itu melemahnya sub sektor angkutan udara diperkirakan dampak dari rusaknya runway Bandara Jalaluddin. BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 i

12 PERKEMBANGAN INFLASI Inflasi Gorontalo pada triwulan I-2012 sebesar 5,90% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,08% (y.o.y) Inflasi Gorontalo pada triwulan I-2012 sebesar 5,90% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,08% (y.o.y). Meningkatnya tekanan inflasi terutama akibat dari melonjaknya harga komoditas bahan bangunan yaitu semen. Tingginya permintaan semen untuk pembangunan proyek infrastruktur dan megaproyek swasta tanpa diimbangi dengan penambahan supply menyebabkan harga semen terdongkrak naik. Sementara itu, volatile food inflation cenderung meningkat terutama akibat dari pergerakan harga ikan. Sedangkan inflasi administered price relatif terkendali karena pemerintah belum melakukan kebijakan untuk merubah harga BBM bersubsidi pada triwulan laporan. Core inflation pada triwulan I-2012 sebesar 9,71% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,23% (y.o.y) Core inflation atau inflasi inti pada triwulan I-2012 sebesar 9,71% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,23% (y.o.y) seiring dengan meningkatnya berbagai tekanan faktor fundamental terutama output gap dan ekspektasi inflasi. Output gap negatif diperkirakan memberi tekanan inflasi terkait dengan meningkatnya permintaan namun kemampuan produksi belum mampu mencukupi. Hal ini ditunjukkan dengan harga semen yang terus merangkak naik selama bulan berjalan karena banyaknya permintaan untuk memenuhi berbagai pembangunan fisik di Gorontalo diantarannya megaproyek swasta hypermall dan hotel. Sementara itu, saat ini Gorontalo belum mampu memproduksi semen secara mandiri dan harus mengimpor dari daerah lain dengan kuota tertentu. Peningkatan permintaan semen yang tidak diimbangi dengan peningkatan pasokan mengakibatkan harga semen terdongkrak naik. PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH Indikator perbankan Gorontalo menunjukan perkembangan yang cuukp baik, yang tercermin dari beberapa indikator dana dan kredit, Indikator perbankan Gorontalo pada triwulan I-2012 menunjukkan tendensi peningkatan yang cukup baik. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank umum tercatat sebesar Rp 2,88 trilliun atau tumbuh secara tahunan sebesar 22,93%. Pertumbuhan jumlah DPK tersebut terutama bersumber dari ii KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 BANK INDONESIA

13 sementara itu indikator risiko seperti likuiditas, kredit dan pasar perlu senantiasa dicermati. tabungan dan deposito yang masing-masing mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 26,91% dan 21,93%. Sementara itu, penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank umum tercatat sebesar Rp 4,74 trilliun atau secara tahunan tumbuh sebesar 22,93%. Pertumbuhan kredit pada triwulan ini ditopang oleh penyaluran kredit produktif yaitu kredit investasi yang tercatat tumbuh Rp 238 milliar atau secara tahunan sebesar 49.12% serta kredit modal kerja yang tercatat sebesar Rp 1,41 trilliun atau tumbuh 31,25% secara tahunan. Dilihat dari potensi risiko likuiditas, angka Loan to Depopsit Ratio (LDR) perbankan Gorontalo telah mencapai %. Angka tersebut menunjukan bahwa seluruh dana yang dihimpun perbankan telah sepenuhnya disalurkan dalam bentuk kredit/pembiayaan. Risiko yang mungkin muncul adalah ketidakmampuan perbankan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya apabila terjadi rush. Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPLs) perbankan nampaknya masih terjaga pada level wajar yaitu sebesar 2,65% dari batas yang ditetapkan Bank Indonesia maksimal sebesar 5%. Sedangkan pergerakan kurs rupiah diyakini tidak akan berdampak besar terhadap risiko pasar perbankan, karena tehadap transaksi valuta asing di Gorontalo relatif rendah. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo triwulan I-2012 cenderung lambat Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo triwulan I-2012 cenderung lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rendahnya persentase realisasi dimaksud lebih disebabkan oleh menurunnya realisasi Belanja Langsung terutama Belanja Modal. Sementara untuk realisasi penerimaan APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan terutama Dana Perimbangan. Pada triwulan I-2012, kenaikan penerimaan kurang diimbangi oleh penyerapan belanja Pemerintah Provinsi sehingga mendorong terjadinya kontraksi fiskal terhadap jumlah uang beredar di masyarakat. BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 iii

14 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai dan non-tunai di Gorontalo pada triwulan I-2012 mengalami perlambatan Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Pada triwulan laporan juga sudah terdapat temuan uang palsu sebanyak enam lembar uang kertas. Sementara itu, sistem pembayaran non tunai transaksi kliring dan transaksi RTGS mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan volume transaksi dalam sistem pembayaran tersebut diperkirakan akibat dari menurunnya transaksi ekonomi dibandingkan triwulan sebelumnya yang merupakan siklus awal tahun. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Tingkat kesejahteraan masyarakat Gorontalo mengalami penurunan yang tercermin dari peningkatan angka pengguran terbuka. Tingkat kesejahteraan masyarakat di Gorontalo menunjukkan tendensi penurunan sebagaimana tercermin dari salah satu indikatornya yaitu pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 4,26% pada bulan Agustus 2011 menjadi 4,81% pada Februari Sementara itu, tingkat rasio gini yang menunjukan kesenjangan pendapatan penduduk, dalam 3 (tiga) tahun terakhir menunjukan peningkatan. Tercatat pada tahun 2007, indeks gini tercatat 0,39 meningkat dibandingkan tahun 2005 yang lalu sebesar 0,36. Di sisi lain, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo pada tahun 2007 tercatat sebesar 68,98, meningkat 0,97 poin dibandingkan IPM tahun 2006 sebesar 68,01. Peningkatan ini ditunjang oleh kenaikan Angka Harapan Hidup dari 65,60 tahun pada tahun 2006 menjadi 66,19 tahun pada tahun PROSPEK PEREKONOMIAN Perekonomian Gorontalo triwulan II diperkirakan tumbuh 7,6 8.2% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan I Perekonomian Gorontalo pada triwulan II-2012 diperkirakan tumbuh 7,6 8,1 % y.o.y) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2011 (8,42% y.o.y). Setelah memasuki masa panen pada triwulan I-2012, perkembangan produksi pertanian akan kembali menurun. Berdasarkan data Dinas iv KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 BANK INDONESIA

15 Pertanian Provinsi Gorontalo, luas tanam periode Januari- Februari yang akan dipanen April-Mei relatif lebih rendah dibandingkan panen triwulan I-2012 baik untuk komoditas jagung maupun padi. Mulai melambatnya kinerja pertanian ditunjukkan pula oleh tingkat NTP yang mulai menurun pada bulan April Pertumbuhan NTP terkontraksi sebesar 1,37% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan kondisi Januari Maret Pada Triwulan-II 2012, inflasi Gorontalo diproyeksikan berada pada kisaran 6,50% ± 1% lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.) Pada Triwulan-II 2012, inflasi Gorontalo diproyeksikan berada pada kisaran 6,50% ± 1% lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan inflasi diperkirakan akibat dari mulai naiknya harga komoditas bumbu-bumbuan karena berkurangnya stok. Di sisi lain, ketidakpastian kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi diperkirakan dapat mendorong kenaikan ekspektasi inflasi. Hasil Rapat Paripurna DPR tanggal 30 Maret 2012 memberi keputusan untuk memberikan kewenangan kepada Pemerintah agar menyesuaikan harga BBM apabila harga minyak mentah mengalami kenaikan atau penurunan sebesar 15% dalam waktu 6 bulan berjalan dibandingkan asumsi harga ICP dalam APBN-P 2012 (USD105/barrel). Perkembangan ini tetap membuka peluang yang cukup besar adanya kenaikan harga BBM pada Mei Apabila kebijakan ini diimplementasikan pada triwulan II-2012, tidak menutup kemungkinan realisasi inflasi akan jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya. Aktivitas perbankan triwulan II-2012 diperkirakan meningkat yang bersumber dari meningkatnya aktivitas usaha masyarakat. Aktivitas usaha perbankan diindikasikan mengalami peningkatan, pada triwulan II-2012 yang diperkirakan bersumber dari menguatnya aktivitas ekonomi masyarakat. Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat disinyalir karena menguatnya permintaan domestik maupun realisasi proyek pemerintah yang bersumber dari APBN dan APBD yang kecenderungannya dimulai pada triwulan II Kondisi tersebut memberikan peluang ekspansi penyaluran kredit perbankan pada triwulan mendatang BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 v

16 Halaman ini sengaja dikosongkan vi KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 BANK INDONESIA

17 BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Perekonomian Gorontalo triwulan I-2012 tumbuh melambat 8,47% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,91% y.o.y. Pencapaian tersebut masih sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia Gorontalo pada triwulan IV-2011 dimana perekonomian makro regional akan melambat pada kisaran 8,0-8,5% (y.o.y), Di sisi penawaran, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melemahnya kinerja sektor pertanian, sektor listrik-gas-air bersih serta sektor pengangkutan & komunikasi. Sektor pertanian pada triwulan I-2012 mengalami produksi panen yang cukup baik, namun secara besaran pertumbuhan relatif lebih rendah dibandingkan triwulan IV Meskipun memasuki panen raya namun produksi jagung dan padi relatif menurun dibandingkan panen raya tahun Hal ini terkendala cuaca yang kurang kondusif. Sementara itu penurunan sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan laporan dirasakan pada sub sektor angkutan darat dan sub sektor angkutan udara. Hal tersebut dikonfirmasi oleh hasil liaison dengan dealer penjualan mobil yang menunjukkan bahwa angka penjualan rata-rata mengalami penurunan. Melemahnya kinerja sub sektor angkutan darat diperkirakan juga sebagai dampak dari kelangkaan BBM yang terjadi pada triwulan laporan di Gorontalo. Sementara itu melemahnya sub sektor angkutan udara diperkirakan dampak dari rusaknya runway Bandara Jalaluddin sehingga beberapa maskapai melakukan pengurangan beban angkut pesawat selama periode perbaikan. Di sisi permintaan, stagnasi konsumsi rumah tangga mengakibatkan tertahannya pertumbuhan ekonomi selama triwulan laporan. Sementara pertumbuhan komponen konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor-impor lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Dampak melemahnya kinerja sektor pertanian menurunkan daya beli masyarakat kelompok petani, hal tersebut dikonfirmasi oleh Nilai Tukar Petani yang terus melemah sejak Januari Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I

18 BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL 1.1 SISI PERMINTAAN Stagnasi kinerja konsumsi swasta menahan pertumbuhan ekonomi triwulan laporan relatif lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun kinerja komponen lainnya cukup baik seperti konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor-impor. Kondisi tersebut mengakibatkan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2012 cukup tinggi mencapai 8,47% (y.o.y) Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan KOMPONEN I II III IV I Konsumsi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Stok ( ) ( ) (94.711) ( ) (87.284) Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOMPONEN I II III IV I Konsumsi 19,84 14,78 9,36 4,46 9,58 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 19,51 15,45 11,58 6,57 7,50 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8,73 7,81 9,76 9,14 10,13 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 20,83 13,68 5,31 0,75 13,70 Pembentukan Modal Tetap Bruto 13,39 9,35 5,42 2,61 5,83 Perubahan Stok 47,98 2,88 (40,74) (38,72) (18,33) Ekspor Barang dan Jasa (11,19) (15,97) (18,21) 5,40 11,27 Impor Barang dan Jasa 22,80 21,75 25,61 19,64 16,69 PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8,75 6,81 6,33 8,92 8,47 *) Angka Sementara Sumber : BPS. Prov. Gorontalo KONSUMSI Pada triwulan I-2012 konsumsi secara keseluruhan masih tumbuh 9,58% (y.o.y) lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,46% (y.o.y). Peningkatan terjadi pada konsumsi pemerintah sementara konsumsi rumah tangga relatif stagnan. Konsumsi rumah tangga tumbuh 7,05% (y.o.y) relatif sama dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,57% (y.o.y) sementara konsumsi pemerintah tumbuh 13,70% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,75% (y.o.y). Meskipun persentase realisasi penyerapan keuangan daerah relatif rendah (15,67%) dari target anggaran 2012 namun secara pertumbuhan lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Tercatat Rp 147 Miliar dana APBD Pemprov telah direalisasikan selama triwulan laporan dengan realisasi terbesar berada pada Belanja Tidak Langsung yang mencapai Rp 106,53 Miliar. Pertumbuhan belanja Pemerintah Provinsi meningkat karena adanya peningkatan realisasi pada belanja hibah, pada tahun 2011 anggaran belanja hibah Pemprov mencapai Rp 41,75 Miliar sementara pada tahun 2012 anggaran belanja hibah sebesar Rp 139,83 Miliar. 2 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 BANK INDONESIA

19 BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL Grafik 1.2 Grafik 1.3 Perkembangan APBD Pemprov Perkembangan Belanja Barang dan Jasa Meskipun kinerja konsumsi swasta masih diwarnai optimisme namun realisasinya masih lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Grafik 1.4 Survei Konsumen Grafik 1.4 Survei Konsumen Survei Konsumen Bank Indonesia mencatat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen berada pada level 108,45 menurun dibandingkan kondisi pada triwulan IV-2011 sebesar 151,25. Penurunan tersebut lebih didorong oleh keyakinan konsumen bahwa kondisi ekonomi di triwulan I-2012 relatif menurun dibandingkan kondisi ekonomi triwulan sebelumnya. Stagnannya kinerja konsumsi swasta tercermin dari beberapa indikator ekonomi lainnya seperti kredit konsumsi, tingkat konsumsi BBM, perkembangan simpanan masyarakat di Gorontalo. Salah satu faktor utama melambatnya kinerja konsumsi swasta diperkirakan dampak dari menurunnya kinerja sektor pertanian. Hal ini tercermin dari NTP yang terus mengalami penurunan sejak Januari Grafik 1.5 Grafik 1.6 Perkembangan Kredit Konsumsi Perkembangan Simpanan Masyarakat BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I

20 BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL Grafik 1.7 Grafik 1.8 Perkembangan NTP Petani Konsumsi BBM Rumah Tangga INVESTASI Kinerja investasi Gorontalo pada triwulan I-2012 tumbuh 5,83 % (y.o.y) lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,61% (y.o.y). Investasi fisik diperkirakan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dimana sumber pembiayaan lebih berasal dari sektor swasta sementara kinerja pemerintah relatif menurun. Peningkatan kinerja investasi swasta disisi investasi fisik nampak pada realisasi kredit kosntruksi yang tumbuh lebih baik. Tercatat pada triwulan laporan kredit tumbuh 48,73% (y.o.y) lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 34,19% (y.o.y). Hal tersebut ditunjukan pula oleh kinerja penjualan semen yang meningkat cukup baik sejak Januari Salah satu proyek swasta yang saat ini terus dipacu proses penyelesaiannya adalah pembangunan hotel di kompleks Mall Gorontalo. Hotel tersebut dipersiapkan untuk menyambut International Maize Conference yang diselenggarakan pada November 2012 di Gorontalo. Grafik 1.9 Grafik 1.10 Perkembangan Kredit Investasi Realisasi Belanja Modal APBD Grafik 1.11 Grafik 1.12 Perkembangan Penjualan Semen Kredit Konstruksi. 4 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 BANK INDONESIA

21 BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL EKSPOR IMPOR Tren kinerja ekspor terus menunjukkan peningkatan sejak triwulan IV Pada triwulan I-2012 kinerja ekspor Gorontalo tumbuh 11,27% (y.o.y), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,40% (y.o.y). Sementara kinerja impor menunjukkan penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya karena pengaruh stagnasi konsumsi rumah tangga. Meningkatnya nilai ekspor terjadi untuk ekspor luar negeri maupun ekspor domestik. Nilai ekspor luar negeri mencapai US$ atau tumbuh 463,7% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan kondisi triwulan sebelumnya sebesar US$ atau terkontraksi 98,5% (y.o.y). Demikian juga untuk kinerja ekspor antar pulau yang meningkat ditunjukkan oleh volume muat pelabuhan domestik. Volume muat barang mencapai ton atau tumbuh 73.81% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 20,23% (y.o.y). Peningkatan ekspor luar negeri terjadi pada komoditas jagung dan gula, sementara untuk komoditas kayu mengalami penurunan. Grafik 1.13 Grafik 1.14 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Perkembangan Harga Gula Internasional Perkembangan ekspor gula mengikuti pola siklus pertumbuhan tebu yang panen pada akhir tahun, sehingga produksi dapat dilakukan dan pengiriman ekspor dilakukan pada awal tahun. Sementara itu kinerja ekspor Jagung menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan, tercatat nilai ekspor Jagung pada triwulan I-2012 mencapai US$ sementara pada triwulan sebelumnya tidak dilakukan pengiriman ekspor. Produksi pertanian jagung cukup baik selama triwulan laporan. Sementara itu kinerja ekspor kopra yang sempat meningkat diawal triwulan kemudian terkoreksi tajam di bulan Maret 2012 sehingga mendorong beberapa pedagang kopra menghentikan pengiriman kopranya. Harga Kopra menurun tajam hingga mencapai Rp 5.500/kg di bulan Maret Pedagang kopra masih menunggu harga terkoreksi naik sehingga menahan ekspor kopra. BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I

22 BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL. Grafik 1.15 Grafik 1.16 Struktur Ekspor Luar Negeri Gorontalo Perkembangan Harga Jagung Grafik 1.17 Grafik 1.18 Ekspor Antar Pulau Impor Semen Grafik 1.19 Grafik 1.20 Perkembangan Harga Minyak Kelapa/Kopra Perkembangan Harga Minyak CPO Perkembangan impor Gorontalo triwulan I-2012 menunjukkan tren yang menurun terutama untuk impor luar negeri. Tidak dilakukan impor luar negeri selama triwulan laporan, sementara kinerja impor impor antar pulau juga menunjukkan perlambatan. Tercatat volume bongkar pada triwulan I-2012 tumbuh 19,04% (y.o.y) sementara pada triwulan sebelumnya tumbuh 47,02% (y.o.y), salah satu hal pendorong melemahnya impor luar negeri adalah menurunnya impor barang konsumsi sebagai dampak stagnannya komponen konsumsi swasta. 6 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 BANK INDONESIA

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2012 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2011 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2011 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan II 2011 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.2 SISI PENAWARAN Di sisi penawaran, hampir keseluruhan sektor mengalami perlambatan. Dua sektor utama yang menekan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2012 adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa mengingat

Lebih terperinci

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH BAB 4 KEUANGAN DAERAH BAB 4 : KEUANGAN DAERAH Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo triwulan I-2012 cenderung lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rendahnya

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Perekonomian Gorontalo pada triwulan II-2013 tumbuh 7,74% (y.o.y) relatif lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,63% (y.o.y). Angka tersebut

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.2 SISI PENAWARAN Dinamika perkembangan sektoral pada triwulan III-2011 menunjukkan arah yang melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Keseluruhan sektor mengalami perlambatan yang cukup signifikan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH VISI Menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. MISI Mendukung

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Perekonomian Gorontalo triwulan I-2013 tumbuh 7,63% (y.o.y) lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,57% (y.o.y.) Pencapaian tersebut masih

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi Regional Banten Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan I - 2009 i Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat-nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Perekonomian Gorontalo sampai dengan akhir tahun 2012 mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Secara triwulanan, ekonomi tumbuh 7,57% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2009 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH BAB 4 KEUANGAN DAERAH BAB 4 : KEUANGAN DAERAH Realisasi penyerapan belanja daerah relatif lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya meskipun secara besaran belum mencapai target anggaran

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH BAB 4 KEUANGAN DAERAH BAB 4 : KEUANGAN DAERAH Penghimpunan pendapatan dan penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo selama triwulan laporan meningkat secara nominal, namun dilihat dari persentase

Lebih terperinci

Grafik 1.21 Perkembangan Bongkar Barang

Grafik 1.21 Perkembangan Bongkar Barang Grafik 1.21 Perkembangan Bongkar Barang 1.2 SISI PENAWARAN Dinamika perkembangan sektoral pada triwulan I-2012 menunjukkan arah yang melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Perlambatan tersebut didorong

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG TON PERSEN BAB 1 Sementara itu tumbuhnya kegiatan impor luar negeri sedikit diredam oleh melambatnya kinerja impor antar pulau. Indikator dimaksud ditunjukkan oleh volume bongkar di beberapa pelabuhan

Lebih terperinci

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL Tren melambatnya perekonomian regional masih terus berlangsung hingga triwulan III-2010. Ekonomi triwulan III-2010 tumbuh 5,71% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 4-2012 45 Perkembangan Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH BAB 4 KEUANGAN DAERAH BAB 4 : KEUANGAN DAERAH Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo triwulan IV-2010 cenderung lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lambatnya

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Kondisi perekonomian provinsi Kepulauan Riau triwulan II- 2008 relatif menurun dibanding triwulan sebelumnya. Data perubahan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI BAB 7 OUTLOOK EKONOMI BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan II- diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan I-. Kondisi ini diperkirakan didorong oleh proyeksi kenaikan

Lebih terperinci

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Triwulan III 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-nya (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan II - 2014

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di kuartal akhir 2009 bergerak semakin intens dan diperkirakan tumbuh 2,47% (yoy). Angka pertumbuhan berakselerasi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2009 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan III - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank Indonesia,

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN-I 2013 halaman ini sengaja dikosongkan iv Triwulan I-2013 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Barat Daftar Isi KATA PENGANTAR... III DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan IV - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank Indonesia,

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL No. Sektor 2006 2007 2008. 1 Pertanian 3.90% 4.01% 3.77% 0.31% 2.43% 3.29% 2.57% 8.18% 5.37% 4.23% 2.69% -0.49% 2 Pertambangan dan Penggalian -3.24% 77.11% 8.98%

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG

PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG TON PERSEN BAB 1 160,000 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 - PERKEMBANGAN BONGKAR BARANG Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 2009 2010 2011 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00-10.00-20.00-30.00 VOLUME

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik... v Daftar Lampiran... vii Tabel Indikator Ekonomi Terpilih Visi Bank Indonesia: Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan IV 2009 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

Lebih terperinci

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia Dasar Hukum Bank Indonesia Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang. ~UUD 1945 Pasal 23 D~ Bank Indonesia

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010 Penyusun : Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan rutin

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS 2017 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia- Ekonomi dan Keuangan Regional

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II-2008 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 108 BANDUNG Telp : 022 4230223 Fax : 022 4214326 Visi Bank Indonesia

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Krisis finansial global semakin berpengaruh terhadap pertumbuhan industri dan ekspor Kepulauan Riau di triwulan IV-2008. Laju pertumbuhan ekonomi (y-o-y) kembali terkoreksi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan I - 29 Kantor Triwulan I-29 BANK INDONESIA PADANG KELOMPOK KAJIAN EKONOMI Jl. Jend. Sudirman No. 22 Padang Telp. 751-317 Fax. 751-27313 Penerbit

Lebih terperinci

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH BAB 4 KEUANGAN DAERAH BAB 4 : KEUANGAN DAERAH Realisasi belanja APBD Provinsi Gorontalo triwulan III-2010 mencapai 60,94%, lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan III-2009 sebesar 57,85%, realisasi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2013 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada triwulan II-2010 diestimasi sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Triwulan IV - 2012 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Kata Pengantar Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

1. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Triwulan III 2004 185 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2004, Bank Indonesia

Lebih terperinci

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 Kajian Ekonomi Regional Banten Triwulan III 212 1 Triwulan III 212 Halaman ini sengaja dikosongkan 2 Triwulan III 212 KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI Pada triwulan III-2012, Gorontalo tercatat mengalami inflasi sebesar 5,40% (y.o.y) atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV-28 KANTOR BANK INDONESIA BANDUNG Kantor Bank Indonesia Bandung Jl. Braga No. 18 BANDUNG Telp : 22 423223 Fax : 22 4214326 Visi Bank Indonesia Menjadi

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2010 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

. Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran SEKTOR PERTANIAN

. Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran SEKTOR PERTANIAN *) Angka Sementara Sumber : BPS. Prov. Gorontalo 1.2.1 SEKTOR PERTANIAN. Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran SEKTOR 2009 2010 I II III IV I II III 1. PERTANIAN 7,74 5,42 (2,89) 5,18 1,52 1,35

Lebih terperinci

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014

BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014 BANK INDONESIA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI BALI TRIWULAN II 2014 Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Bali Triwulan II 2014 1 Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi

Lebih terperinci

Agustus KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Agustus KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Agustus KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPW BI Provinsi NTT Jl. El Tari No. 39 Kupang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 38 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2013 Perbankan Aceh Kinerja perbankan (Bank

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan II - 2013 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II Kalimantan Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan III 215 VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Lebih terperinci

Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan perekonomian Provinsi Gorontalo.

Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan perekonomian Provinsi Gorontalo. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-nya sehingga penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan baik. Kajian periode triwulan II-2009

Lebih terperinci

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Jawa Barat Triwulan IV-211 Kantor Bank Indonesia Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, buku

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI

BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI BAB 2 : PERKEMBANGAN INFLASI Inflasi Gorontalo pada triwulan I-2012 sebesar 5,90% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,08% (y.o.y). Meningkatnya tekanan

Lebih terperinci

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH BAB 4 KEUANGAN DAERAH BAB 4 : KEUANGAN DAERAH Realisasi belanja APBD Provinsi Gorontalo triwulan II-2010 mencapai 38,26%, lebih rendah dibandingkan realisasi triwulan II-2009 sebesar 45,63%, sementara

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN IV-2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX 2014 KATA PENGANTAR Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara merupakan terbitan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan I - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Neva Andina Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Barat Triwulan II - 29 Kantor Ringkasan Eksekutif KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah-nya sehingga

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara RINGKASAN EKSEKUTIF Asesmen Ekonomi Laju perekonomian provinsi Kepulauan Riau di triwulan III-2008 mengalami koreksi yang cukup signifikan dibanding triwulan II-2008. Pertumbuhan ekonomi tercatat berkontraksi

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU TRIWULAN III 213 Unit Asesmen Ekonomi dan Keuangan KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU Misi Bank Indonesia Mencapai dan memelihara kestabilan nilai

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan IV - 2015 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Unit Asesmen

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008 Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008 YOGYAKARTA VISI BANK INDONESIA Menjadi KBI yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH Perkembangan Perbankan Aceh PERKEMBANGAN PERBANKAN DI ACEH 34 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-2012 Perbankan Aceh Kinerja perbankan di

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2011 cxççâáâç M Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Muhammad Jon Analis Muda Senior 2. Asnawati Peneliti Ekonomi Muda

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT TRIWULAN-III 2013 halaman ini sengaja dikosongkan Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Barat Triwulan III-2013 iii Kata Pengantar Bank Indonesia memiliki tujuan

Lebih terperinci

Provinsi Nusa Tenggara Timur

Provinsi Nusa Tenggara Timur KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur triwulan I 2015 FOTO : PULAU KOMODO Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Penerbit : KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan I2010 Kantor Bank Indonesia Palangka Raya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat Nya sehingga Kajian

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017 MEI KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Jawa Tengah Mei dapat dipublikasikan. Buku ini

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI & KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI & KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI & KEUANGAN REGIONAL Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan III - 2014 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Sejalan dengan salah satu tugas pokok Bank

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil Misi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan III - 2011 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

Lebih terperinci