PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI"

Transkripsi

1 PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI EVA MARSUSANTI S,Pd MM AMIK BSI Jl. Cemelang No, Sukabumi, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT This eseach descibes clealy about shift, wok envionment, and employee pefomance Matahai Depatment Stoe kota Sukabumi. The fist objective is to examine the influence of shift to employee pefomance. The second objective is to examine the influence wok envionment to employee pefomance. The thid objective is to examine the influence of shift and wok envionment though employee pefomance simultaneously. This eseach used descyptive anaysis methode. Patially, vaiable of sevice quality indicates the highest influence towad vaiable of custome satisfaction with R = 0,354. Simultaneously, the vaiables of sevice and poduct quality influence vaiable of custome satisfaction with adjusted R = 0,65. Keywods :shift,wok, envionment and employee pefomance

2 PENDAHULUAN Salah satu bagian tepenting dai peusahaan adalah sumbe daya manusianya,dalam hal ini adalah kayawan kaena kayawan dan peusahaan meupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.apabila kayawan memliki poduktivitas dan motivasi keja yang tinggi,maka laju oda peusahaan pun akan bejalan lanca,yang akhinya akan menghasilkan kineja dan pencapaian yang baik bagi peusahaan.di sisi lain,bagaimana mungkin oda peusahaan bejalan baik,kalau kayawannya bekeja tidak poduktif,atinya kayawan tidak memiliki semangat keja yang tinggi,tidak ulet dalam bekeja yang disebabkan oleh bebeapa fakto yang salah satunya adalah fakto fisik.kayawan bisa saja measa kelelahan Kaena haus bekeja dai pagi sampai malam.salah satu peusahaan yang membuka geainya dai pagi sampai malam adalah Matahai Depatment Stoe yang ada di kota Sukabumi.Peusahaan ini menggunakan system shift (pembagian) keja untuk mengantisipasi kayawannya aga tidak measa lelah.sistem shift keja yang digunakan adalah shift keja pagi dan siang.shift keja pagi di mulai dai jam dan shift keja siang di mulai dai jam Sistem keja shift ini juga telah diaplikan secaa luas pada bebagai secto industy manufactu maupun industi jasa.salah satu contoh penelitian yang penah dilakukan oleh Joko Setyo, Titin Isna Oesman,Ti Sudhama (01) mengenenai shift keja membuktikan bahwa kelelahan pada paa pekeja dapat menuunkan kineja kayawan. Namun penelitian ini tidak di imbangi dengan keadaan lingkungan keja,dimana lingkungan keja juga bepengauh tehadap kineja kayawan.lingkungan keja adalah fakto-fakto dilua manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu oganisasi (Sedaemayanti,001:1).Lingkunga n yang menyenangkan menjadi kunci pendoong bagi paa kayawan untuk menghasilkan kineja yang optimal. KAJIAN LITERATUR Manajemen Sumbe Daya Manusia Dalam mengelola dan mengatu kayawan tidaklah mudah Kaena manusia mempunyai pikian,peasaan,status dan lata belakang yang bebeda.kayawan tidak dapat diatu dan dikuasai sepenuhnya dengan mudah,bebeda dengan mesin,modal,gedung dan lain-lain.oleh kaenanya sangat dipelukan manajemen dalam mengelola sumbe daya manusia sehingga tewujudnya tujuan ogaisasi,kepuasan kayawan dan masyaakat. Menuut Veithzal Rivai yang dikutip oleh Suwatno (011 : 9): manajemen sumbe daya manusia meupakan salah satu bidang dai manajemen umum yang meliputi segisegi peencanaan,pengoganisasian,pelaksanaan dan pengendalian.manajemen sumbe daya manusia adalah ilmu dan seni mengatu hubungan dan peanan tenaga keja aga efektif dan efisien membantu tewujudnya tujuan peusahaan,kayawan dan masyaakat (Hasibuan, 011:10). 1.1 Shift Keja Secaa hafiah menuut Random House Webste s College Dictionay,Shift adalah A goup of woke scheduled to wok duing such peiod yaitu sekumpulan pekeja yang bekeja bedasakan jadwal tetentu seta selama masa tetentu.dalam aspek - aspek penentu kepuasan keja kayawan,jam keja meupakan bagian dai kondisi keja yang menjadi salah satuindikato dalam mempengauhi kepuasan keja kayawan (Munanda,001), jam keja tebagi menjadi jam keja nomal dan system shift.di Indonesia,sistem shift yang banyak digunakan adalah sistem shift dengan pengatuan jam keja secaa begili mengikuti pola yaiyu lima hai shift

3 pagi ( ),lima hai shift soe ( ),dan lima hai shift malam ( ),diikuti dengan dua hai libu pada setiap akhi shift (Kyla,008). Menuut Sondang P.Siagian ada 3 alasan diadakan pembagian keja,yaitu: a. Beban keja yang haus di pikul b. Jenis pekejaan yang haus beagam c. Bebagai spesialisasi yang dipelukan. Dengan adanya pembagian keja, pegawai atau kayawan dituntut tanggung jawabnya di dalam menyelesaikan setiap tugas yang dibebani kepadanya.jenis pekejaan yang beaneka agam meupakan hal yang sudah biasa di dalam suatu oganisasi yang mempunyai tujuan yang jelas.spesialisasi pekejaan dipelukam Kaena dalam pembagian keja tejadi pembagian fungsifungsi dimana setiap fungsi tesebut memelukan keahlian khusus untuk menyelesaikan setiap pekejaan. 1.Lingkungan Keja Lingkungan keja dalam suatu peusahaan temasuk salah satu hal yang penting untuk dipehatikan.meskipun lingkungan keja tidak melaksanakan poses poduksi dalam suatu peusahaan,namun lingkungan keja mempunyai pengauh langsung tehadap paa kayawan yang melaksanakan poses poduksi tesebut Indikato lingkungan keja Menuut Sedamayanti (001:1) Indikato lingkungan keja dibagi menjadi bagian,yaitu: a. Lingkungan keja fisik adalah sesuatu yang beada disekita paa pekeja yang meliputi:cahaya,wana,udaa,s eta musik yang mempengauhi diinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. b. Lingkungan keja non fisik adalah semua keadaan yang tejadi bekaitan dengan hubungan keja,baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesame ekan keja. 1.. Manfaat Lingkungan Keja Adapun manfaat lingkungan keja yang baik adalah: (1) Membeikan doongan motivasi tehadap kayawan sehingga meeka memiliki semangat keja. () Menuut Ishak dan Tanjung (003),manfaat lingkungan keja adalah menciptakan gaiah keja,sehingga poduktivitas dan pestasi keja meningkat. 1.3 Kineja Kayawan Kineja adalah sebuah kata dalam Bahasa Indonesia dai kata dasa keja yang mentejemahkan kata dai bahasa asing pestasi. Kineja pada dasanya adalah hasil keja kayawan dalam peiode tetentu yang dapat dibandingkan dengan bebagai kemungkinan dan dapat diuku seta dinilai. Teoi mengenai kineja dikemukakan oleh Mangkunegaa (009:67) yang mengatakan kineja adalah hasil keja secaa kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seoang kayawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang dibeikan Teoi Alian Manajemen a. Teoi Manajemen Klasik owen mengemukakan bahwa melalui pebaikan kondisi kayawanlah yang akan menaikan poduktifitas dan laba,dengan caa: membeikan aspiasi sepeti kenaikan gaji dan

4 pengembangan kai seta membeikan fasilitas yang memadai sepeti tanspotasi. b. Teoi Alian Ilmu Manajemen Abaham Maslow lebih mengembangkan posedu opeasional secaa kualitatif sesuai tingkat kebutuhan setiap individu,tidak hanya beupa mateil tapi juga immateial,sepeti: kebutuhan fisik,kebutuhan akan keamanan,kebutuhan untuk meninggikan haga dii dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan potensi dii. c. Teoi Haapan (Expectation Theoy) Victo H. Voom dalam bukunya yang bejudul Wok And Motivation mengetengahkan suatu teoi yang disebut dengan Teoi Haapan.Teoi ini menyatakan bahwa intensitas kecendeungan untuk melakukan dengan caa tetentu tegantung pada intensitas haapan bahwa kineja diikuti dengan hasil yang pasti dan pada daya taik dai hasil kepada individu Fakto fakto yang mempengauhi Kineja Menuut Benadin dan Russel oleh Noo Aifin (JunalEconomia,01:13-14),ada lima fakto yang mempengauhi kineja kayawan,yaitu: (a) Kualitas,atinya hasil yang dilakukan mendekati sempuna. (b) Kuantitas,yaitu jumlah atau taget yang dihasilkan dan dinyatakan dalam istilah unit jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. (c) Pengetahuan dan Keteampilan (d) Ketepatan Waktu yaitu aktivitas yang dilakukan pada waktu awal yang diinginkan dilihat dai sudut koodinasi dai hasil output seta memaksimalkan waktu yang tesedia untuk aktivitas lain. (e) Komunikasi,yaitu hubungan atau inteaksi dengan sesama ekan keja dalam oganisasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan ancangan atau desain penelitian deskiptif analitis. Sedangkan jenis penelitiannya adalah suvai. Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif kaena data penelitian beupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Menuut Sugiyono (01:8) yang mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif sebagai metode penelitian yang belandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tetentu, pengumpulan data menggunakan instumen penelitian, analisis data besifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Vaiabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah (dua) vaiabel bebas dan 1 (satu) vaiabel teikat. Vaiabel bebas adalah vaiabel yang nilai-nilainya tidak tegantung pada vaiabel lainnya, disimbolkan dengan huuf X. Sebagai vaiabel bebasnya adalah Shift Keja (X1) dan Lingkungan Keja (X). Vaiabel teikat adalah vaiabel yang nilainya begantung pada vaiabel lainnya, disimbolkan dengan huuf Y. Vaiabel ini meupakan vaiabel yang diamalkan atau diteangkan nilainya. Dalam penelitian ini vaiabel teikatnya adalah Kineja Kayawan (Y). Populasi sasaan dalam penelitian ini adalah paa kayawan di Matahai Depatment Stoe. Jadi jenis populasi yang digunakan

5 dalam penelitian ini adalah populasi infinit, dimana jumlah individu atau esponden (konsumen) Matahai Depatment Stoe tidak tetap atau tidak tehingga.penelitian ini menggunakan metode pengumpulan sampel nonpobability sampling, kaena konsumennya banyak tidak tebatas, peneliti mengambil 100 sampel,penentuan jumlah sampel yang digunakan menggunakan umus sebagaimana yang diungkapkan (Widiyanto, 008 : 41) adalah :populasi telalu besa sehingga mustahil untuk menyetakan setiap individu. n = n = Z 4[Moe] 1,96 4[10%]. Keteangan : n : Jumlah sampel Z : Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 90 % = 1,96 moe:magin of eo atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleansi, disini ditetapkan sebesa 10 %. Bedasakan umus di atas, sampel yang dapat diambil dai populasi yang besa sebanyak 96,04 esponden, bila dibulatkan, maka banyaknya sampel adalah sebesa 100 esponden. Dalam melakukan analisa dan pengujian hipotesis untuk menguku pengauh shift dan lingkungan keja tehadap kineja kayawan Matahai Depatment Stoe Kota Sukabumi, maka penelitian ini menggunakan analisis koelasi, egesi beganda dan uji hipotesis. Adapun umus untuk koefisien koelasi Poduct Moment () menuut Sugiyono (01:183) adalah sebagai beikut : n XY ( X )( Y) xy { n X ( X ) }{ n Y ( Y) } Dimana: X= VaiabeI independen (Shift dan Lingkungan Keja) Y =Vaiabel Dependen (Kineja Kayawan) Sugiyono (01:191) menyatakan analisis koelasi beganda dapat dihitung dengan umus sebagai beikut: R yx yx yx 1 1x 1 Dimana: yx x x 1 1 yx x x 1 Ryx1x= koefisien koelasi ganda antaa vaiabel x1 dan x yx1 = koefisienkoelasi x1 tehadap Y yx = koefisienkoelasi x tehadap Y x1x = koefisienkoelasi x1 tehadap x Analisis egesi digunakan untuk mengetahui atau mempediksi peubahan yang tejadi pada vaiable tetentu Kaena dipengauhi oleh beubahnya vaiable yang lain.dalam aplikasi statistic dikemukakan haga koefisien koelasi. Regesilinea (lineaegession) digunakan untuk melakukan pengujian hubungan antaa sebuah vaiable teika tdengan satu atau bebeapa vaiable bebas yang ditampilkan dalam bentuk pesamaan egesi. Menuut Sugiyono (01:188) penghitungannya menggunakan umus: Y=a+bX Dimana: Y=subyek dalam vaiable teikat yang dipediksikan a=konstanta atau koefisien egesi yang menunjukkan angka peningkatan atau penuunan vaiable teikat yang didasakan pada hubungan nilai vaiable bebas. b =penduga bagi koefisien egesi X=subyek vaiable bebas yang mempunyai nilai tetentu n =JumlahKoefisienkoelasi =Banyaknyaobsevasi

6 Analisis koelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien deteminasi. Koefisien deteminasi ini befungsi untuk mengetahui pesentase besanya pengauh vaiable independend dan vaiable dependen. Koefisien deteminasi digunakan untuk mengetahui pengauh Shift (X1) dan Lingkungan Keja (X) tehadap Kineja Kayawan (Y), yang meupakan hasil pangkat dua dai koefisien koelasi. Menuut Sugiyono (005:50), umus koefisien deteminasi adalah sebagai beikut: Dimana: Kd = x 100% Kd=KoefisienDeteminasi =KoefisienKoelasiyangDikuadatkan Tingkat signifikan yang dipilih dalam penelitian ini adalah 0,05 (5%) kaena dinilai cukup mewakili pengauh antaa kedua vaiabel dan meupakan tingkat signifikan yang umum digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 (5%) atinya kemungkinan besa dai hasil penaikan kesimpulan mempunyai pobabilitas 95% atau toleansi kesalahan 5%. Sedangkan untukmengujihipotesisdigunakanujit(tt est)danujif(ftest). Untuk memudahkan dan mempecepat poses pengolahan data, digunakan pogam softwae StatistikalPoduct & Sevice Solutions (SPSS) fo Windows Release 0. PEMBAHASAN Pengolahan dan pengujian data dilakukan dengan menggunakan teknikteknik pehitungan yang didasakan pada asumsi bahwa data sampel yang dipeoleh beasal dai populasi yang bedistibusi nomal. Pehitungan dengan instumen penelitian tesebut dapat diketahui apakah hipotesa awal H0 dapat di teima atau di tolak pada tingkat kepecayaan 95%, atau α = 0,05. Uji statistik dilakukan dengan menguji paamete bedasakan ukuan statistik yang dipeoleh dai sampel. Analisis egesi betujuan untuk mengetahui hubungan antaa vaiabel bebas dengan vaiabel teikat. Menuut Sumadjoko (011:86), dasa pengambilan keputusan dalam uji egesi adalah jika nilai jika Fhitung> Ftabel, maka hipotesis di teima. Atinya vaiabel pedikto bepengauh tehadap vaiabel kiteium. Sebaliknya, jika Fhitung< Ftabel, maka hipotesis di tolak. Atinya vaiabel pedikto tidak bepengauh tehadap vaiabel kiteium. Hal ini dapat dilihat pada tabel beikut ini: Tabel 1. Analisis Regesi Linea Beganda Vaiabel Shift (X1) dan Lingkungan Keja (X) Tehadap Vaiabel Kineja Kayawan (Y) Vaiabel Koefisien Regesi t Sig Konstanta 9,786 3,868 0,000 X1 0,664 9,613 0,000 X 0,094,040 0,044 Fhitung = 83,656 R = 0,633 Sumbe: Data pime diolah, 016 Bedasakan Tabel. dipeoleh pesamaan egesi linea beganda sebagai beikut: Y= 83,656+ 0,664 X1 + 0,094X

7 Adapun intepetasi dai pesamaan egesi linea beganda tesebut adalah: a = 83,656 menyatakan bahwa jika X1 dan X tetap (tidak mengalami peubahan) maka nilai konsistensi Y sebesa 83,656. b1 = 0,664 menyatakan bahwa jika X1 betambah, maka Y akan mengalami peningkatan sebesa 0,664, dengan asumsi tidak ada penambahan (konstanta) nilai X. b = 0,094 menyatakan bahwa jika X betambah, maka Y mengalami peningkatan sebesa 0,094, dengan asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai X1. 1. Uji Hipotesis X1 bepengauh tehadap Y Bedasakan analisis egesi linea beganda diketahui bahwa koefisien egesi dai vaiabel X1 (b1) adalah sebesa 9,613 atau benilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa X1 bepengauh positif tehadap Y. Untuk mengetahui pengauh tesebut signifikan atau tidak, selanjutnya nilai koefisien egesi linea ganda dai b1 ini diuji signifikasinya. Langkah-langkah uji signifikasi koefisien egesi atau disebut juga uji t adalah sebagai beikut: Adapun hipotesis petama pada uji t adalah: H0 : b1 = 0, vaiabel Shift (X1) bepengauh tidak signifikan tehadap vaiabel Kineja Kayawan (Y). H1 : b1 # 0, vaiabel Lingkungan Keja bepengauh signifikan tehadap Kineja Kayawan (Y). Dengan tingkat kepecayaan 95%, α = 0,05, maka kiteia pengujiannya adalah: H0 diteima jika t (α/ : n-k-1) t t (α/ : n- k-1) atau signifikansi > 0,05 H0 ditolak jika t (α/ : n-k-1) t t (α/ : n-k- 1) atau signifikansi < 0,05 ttabel = t (α/ : n-k-1) = t (0,05, 97) = 1,985 Bedasakan analisis memakai alat bantu SPSS vesi 0 (lihat Tabel.) dipeoleh nilai thitung sebesa 9,613 dengan signifikansi 0,000. Dai Tabel. tesebut juga dapat dilihat bahwa nilai thitung untuk vaiabel Kualitas Layanan adalah 9,613. Untuk df sebesa 97 dengan signifikansi (α) 0,05 dan uji dua sisi dipeoleh ttabel sebesa 1,985, maka keputusan uji yang diambil adalah H0 ditolak, kaena thitung > ttabel yaitu 3,511>1,985 dan nilai signifikansi 0,000<0,05. Atinya kesimpulan yang di dapat adalah Shift(X1) bepengauh signifikan tehadap Kepuasan Konsumen (Y).. Uji Hipotesis X bepengauh tehadap Y Bedasakan analisis egesi linea beganda diketahui bahwa koefisien egesi dai vaiabel X (b) adalah sebesa,040 atau benilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa X bepengauh positif tehadap Y. Untuk mengetahui pengauh tesebut signifikan atau tidak, selanjutnya nilai koefisien egesi linea ganda dai b ini diuji signifikasinya. Langkah-langkah uji signifikasi koefisien egesi atau disebut juga uji t adalah sebagai beikut. Hipotesis kedua pada uji t adalah: H0 : b = 0, vaiabel Lingkungan Keja (X) bepengauh tidak signifikan tehadap vaiabel Kineja Kayawan (Y). H : b # 0, vaiabel Shift (X) bepengauh signifikan tehadap vaiabel Kineja Kayawan (Y). Tingkat kepecayaan 95%, a = 0,05. Dengan tingkat kepecayaan 95%, α = 0,05, maka kiteia pengujiannya adalah: H0 diteima jika t (α/ : n-k-1) t t (α/ : n-k-1) atau signifikansi > 0,05 H0 ditolak jika t (α/ : n-k-1) t t (α/ : n-k-1) atau signifikansi < 0,05

8 ttabel = t (α/ : n-k-1) = t (0,05, 97) = 1,985 Bedasakan analisis memakai alat bantu SPSS vesi 0 (lihat Tabel.) dipeoleh nilai thitung sebesa,040 dengan signifikansi 0,044. Dai Tabel. tesebut dapat pula dilihat bahwa nilai thitung untuk vaiabel Lingkungan Keja adalah,040. Untuk df sebesa 97 dengan signifikansi (α) 0,05 dan uji dua sisi dipeoleh ttabel sebesa 1,985, maka keputusan uji yang diambil adalah H0 ditolak, kaena thitung > ttabel yaitu,040>1,985 dan nilai signifikansi 0,044<0,05. Atinya kesimpulan yang dapat diambil adalah Lingkungan Keja (X) bepengauh signifikan tehadap Kineja Kayawan(Y). 3. Uji Hipotesis X1 dan X bepengauh simultan tehadap Y Bedasakan analisis egesi linea beganda diketahui bahwa koefisien egesi masing-masing vaiabel bebas benilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa vaiabel X1 dan X secaa besama-sama bepengauh positif secaa simultan tehadap Y. Untuk mengetahui pengauh tesebut signifikan atau tidak, selanjutnya dilakukan uji kebeatian egesi linea ganda (uji F) sebagai beikut. Hipotesis pada uji t adalah: H0 = 0, vaiabel Shift (X1) dan Lingkungan Keja (X) secaa simultan bepengauh tidak signifikan tehadap vaiabel Kineja Kayawan (Y). Ha 0, vaiabel Shift (X1) dan Lingkungan Keja (X) secaa simultan bepengauh signifikan tehadap Kineja Kayawan (Y). Dengan tingkat kepecayaan 95%, α = 0,05, maka kiteia pengujiannya adalah sebagai beikut: H0 diteima jika F (k : n-k) F F (k : n-k) atau signifikansi > 0,05 H0 ditolak jika F (k : n-k) F F (k : n- k) atau signifikansi < 0,05 Ftabel = F (k : n-k) =F (,98) = 3,09 Bedasakan analisis memakai alat bantu pogam SPSS vesi 0 dipeoleh nilai Fhitung sebesa 83,656 dengan signifikansi 0,000. Maka keputusan uji yang diambil adalah H0 ditolak, kaena Fhitung > Ftabel yaitu 83,656>3,09dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Atinya bahwa vaiabel Shift (X1) dan Lingkungan Keja (X) secaa simultan membeikan pengauh tehadap vaiabel Kineja Kayawan (Y). Bedasakan output analisis data menggunakan alat bantu pogam SPSS vesi 0 dipeoleh nilai koefisien deteminasi (R ) sebesa 0,65 atau 6,5%. Ati dai koefisien ini adalah bahwa sumbangan elatif yang dibeikan oleh kombinasi vaiabel Shift (X1) dan Lingkungan Keja (X) tehadap vaiabel Kineja Kayawan (Y) adalah sebesa 6,5% sedangkan sisanya dipengauhi oleh vaiabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Untuk mengetahui pengauh vaiabel bebas (X) tehadap vaiabel teikat (Y) maka analisis egesi dilakukan. Vaiabel bebas dalam penelitian ini adalah Shift (X1) dan Lingkungan Keja (X). Sedangkan vaiabel teikatnya adalah Kineja Kayawan (Y). Untuk mengestimasikan paamete atau koefisien egesi digunakan sistem pengolahan data dengan bantuan pogam SPSS yang hasil angkumannya dapat dilihat pada Tabel 3. beikut ini: Hasil pehitungan pogam SPSS dipeoleh R Squae vaiabel Shift tehadap vaiabel Kineja Kayawan sebesa 0,354 atinya besanya pengauh vaiabel Shift tehadap Kineja Kayawan adalah 35,45 %% sedangkan sisanya dipengauhi oleh vaiabel / fakto lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Beati Shift memiliki pengauh signifikan tehadap Kineja Kayawan.

9 Sedangkan hasil pehitungan dipeoleh R Squae vaiabel Lingkungan Keja tehadap vaiabel Kineja Kayawan sebesa 0,110, atinya besanya pengauh vaiabel Shift tehadap Kineja Kayawan adalah 11% sedangkan sisanya dipengauhi oleh vaiabel / fakto lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Jadi Lingkungan Keja memiliki pengauh tehadap Kineja Kayawan. Secaa besama-sama pengauh vaiabel bebas tehadap vaiabel teikat yang paling kuat adalah pada saat kedua vaiabel bebas bepengauh tehadap vaiabel teikat. Adapun secaa sendii-sendii, vaiabel bebas yang paling bepengauh tehadap vaiabel teikat adalah Shift. Pengauh Anta Vaiabel Tabel. Koefisien Deteminasi Hasil Uji t dan Uji F(ANOVA) Antaa Vaiabel Bebas dan Vaiabel Teikat. Sumbe: Data pime diolah, 016 R R Sumbe: Data pime diolah, 016 Adjusted R thitung ttabel Fhitung Ftabel X1 Y 0,595 0,354 0,348 9,613 1, X Y 0,33 0,110 0,101,040 1, X1 dan X Y 0,796 0,633 0, ,656 3,09 Vaiabel yang Dikoelasikan hitung tabel Keteangan Pesamaan Regesi X1 tehadap Y 0,595 0,195 Signifikan 0,354 Y = 17, ,559 X1 X tehadap Y 0,33 0,195 Signifikan 0,110 Y = 33, ,09 X X1 dan X tehadap Y 0,796 0,195 Signifikan 0,633 Y=,678+ 0,17 X1 + 0,198 X Tabel 3. Rangkuman Pengujian Hipotesis Selanjutnya angka-angka koelasi tesebut dimasukkan ke dalam paadigma penelitian, yang dapat digambakan sepeti Gamba 1. beikut ini: E X 1 0,595

10 Y = 17,830+0,559 X1 0,33 Y =, ,17 X1 +0,198 X Y 0,690 Y = 33, ,09 X Gamba 1. Koelasi dan Regesi Anta Vaiabel

11 V. PENUTUP Kesimpulan yang dapat di ambil dai penelitian ini antaa lain: 1. Shift keja pada Matahai Depatment Stoe Kota Sukabumi secaa empiis bepengauh tehadap kineja kayawan.. Lingkungan keja pada Matahai Depatment Stoe Kota Sukabumi secaa empiis bepengauh tehadap kineja kayawan. 3. Secaa simultan shift dan lingkungan keja bepengauh tehadap kineja kayawan Matahai Depatment Stoe Kota Sukabumi.. (00). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: alfa Beta. BIODATA PENULIS Eva Masusanti mempeoleh gela Sajana Pendidikan (S.Pd) dai juusan Pendidikan Bahasa Inggis Univesitas Negei Padang (UNP).Tahun 015 mempeoleh gela Magiste Managemen (MM) Pogam Pasca Sajana Magiste Managemen di Univesitas BSI Bandung.Saat ini aktif mengaja di AMIK BSI dan STMIK Nusa Mandii Sukabumi. REFERENSI Alhusin, Syahi. (003). Aplikasi Statistik Dengan SPSS.10 Fo Windows. Yogyakata: Gaha Ilmu. Aikunto, Suhasimi. (00). Posedu Penelitian: Suatu Pendekatan paktek. Jakata: Rineka Cipta. Fedinand, Augusty. (006).Metode Penelitian Manajemen. Semaang: Univesitas Diponegoo. Nazi, Mohammad. (005). Metode Penelitian. Bogo: Ghalia Indonesia. Sekaan, Uma. (006). Reseach Methods fo Business (Edisi IV). Jakata: Salemba Empat. Setiawati, Lilis., & Angaini, F. Reni Retno. (011). Mudah Mengelola Data Penelitian dengan Excel. Jakata: Elek Media Komputindo. Sugiyono. (00). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI SWABUMI VOL II No. 1, Maret 015 ISSN 355-990X PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI Eva Marsusanti AMIK BSI SUKABUMI 1 Jl. Cemerlang No.8 Sukabumi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis 13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

REGRESI. Imam Gunawan

REGRESI. Imam Gunawan REGRESI Imam Gunawan REGRESI LINIER SEDERHANA (SATU PREDIKTOR / INDEPENDEN) Pesamaan: Ŷ = a + bx Ŷ : Subyek dalam vaiabel dependen yang dipediksi a : Haga Y bila X = 0 (konstan) b : Angka aah / koefisien

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA Bentuk pesamaan egesi dengan dua vaiabel indenpenden adalah: Y = a + b X + b X Bentuk pesaman egesi dengan 3 veiabel independen adalah: Y = a + b X + b X + b 3 X

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA) EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syaiah DI JAWA) Enny Aiyani Podi Teknik Industi FTI-UPNV Jawa Timu ABSTRAK Pemasalahan dalam penelitian ini bahwa

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C pepustakaan.uns.ac.id ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C Budi Santoso, Respatiwulan, dan Ti Atmojo Kusmayadi Pogam Studi Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Data dan Metode Pengolahan Data

Data dan Metode Pengolahan Data Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU (Studi Kasus Pada Sekolah sekolah Dasa dibawah yayasan menoah abadi Denpasa) Agus Budi

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE 2011-2013 Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 14 Mei 011 APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM E-Junal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175 PERHITUNGAN DA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM I GUSTI AYU KOMANG KUSUMA WARDHANI 1, I NYOMAN WIDA

Lebih terperinci

The Production Process and Cost (I)

The Production Process and Cost (I) The Poduction Pocess and Cost (I) Yang dimaksud dengan Input (Kobanan) misalnya Mesin sebagai Kapital (Capital) dan Tenaga Keja sebagai Labou (L), sedangkan Q = Tingkat Output (Poduksi) yang dihasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci