PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA"

Transkripsi

1 PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel. Mangkubumi Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya ( yosiananinuk@gmail.com) Pogam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Univesitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 4 Rt. 003 Rw. 001 Kel. Cikahuipan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya ABSTRAK Penelitian ini betujuan untuk mengetahui (1) Upah, Jaminan Sosial Tenaga Keja, Poduktivitas Kayawan, () Pengauh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Keja baik secaa pasial dan simultan tehadap Poduktivitas Kayawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif dengan mengunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data pime yaitu data yang dipeoleh langsung dai subjek penelitian dalam hal ini PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya dan data sekunde yaitu data yang dipeoleh dai penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : Pembeian upah keja dan jaminan sosial tenaga keja. Begitu juga poduktivitas keja kayawan juga mengalami peningkatan. Upah dan jaminan sosial tenaga keja baik secaa pasial maupun simultan bepengauh signifikan tehadap poduktivitas kayawan. Kata kunci: Upah, Jaminan Sosial Tenaga Keja, Poduktivitas Kayawan ABSTRAC The objectives of this eseach wee to know (1) Salay, labou social secuity, employees poductivity, () The influence of salay and labou social secuity on the employees poductivity both patially and simultaneously. The method used in this eseach was a desciptive method with a case study appoach. The data wee collected though the pimay and seconday data. The pimay data wee the data diectly obtained fom the eseach subject, in this case PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya, while the seconday data wee the data obtained fom the liteay study. Based on the eseach esult, the salay and labou social secuity as well as the employees poductivity had inceased. Moeove, the salay and labou social secuity significantly influenced on the employees poductivity eithe patially o simultaneously. Key Wods: Salay, Labou Social Secuity, Employees Poductivity

2 PENDAHULUAN Dalam angka menghadapi ea globalisasi disaat ini dan dalam kondisi masyaakat sekaang seingkali ditemukan bebeapa masalah yang menyebabkan banyak peusahaan yang mengalami kegagalan, baik yang disebabkan oleh ketidakmampuan beadaptasi dengan kemajuan teknologi maupun yang disebabkan oleh kuang baiknya hasil keja dai sumbe daya manusia yang ada pada peusahaan tesebut, pada peihal mesti diakui manusia adalah fakto penting yang tuut menentukan kebehasilan suatu peusahaan. Oleh kaena itu, kebehasilan suatu peusahaan atau oganisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumbe daya manusia yaitu oang-oang yang menyediakan tenaga, baik keativitas dan semangat bagi peusahaan beseta memegang peanan penting dalam fungsi opeasional peusahaan. Pada umumnya tujuan peusahaan adalah mempeoleh laba seta adanya kontinuitas kelancaan dalam menjalankan usahanya. Dalam kaitan untuk mencapai tujuan tesebut, maka dibutuhkan adanya tenaga keja pofessional seta semangat keja yang tinggi, untuk mencapai poduksi yang ditentukan. Peanan sumbe daya manusia dalam peusahaan sangatlah penting kaena sebagai penggeak utama seluuh kegiatan atau aktivitas peusahaan dalam mencapai tujuannya, baik mempeoleh keuntungan maupun untuk mempetahankan kelangsungan hidup peusahaan. Behasil tidaknya suatu peusahaan dalam mempetahankan eksitensi peusahaan dimulai dai manusia itu sendii dalam mempetahankan peusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi secaa maksimal. Dengan kata lain kineja oganisasi atau peusahaan sangat dipengauhi dan bahkan tegantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif sumbe daya manusia yang dimilikinya. Apabila upah kayawan ini diabaikan oleh peusahaan maka akan menimbulkan bebagai masalah bagi peusahaan, membuat paa kayawan malas bekeja, melakukan pemogokan-pemogokan, atau mungkin melakukan usaha-usaha untuk pindah ke peusahaan lain yang lebih menjamin kesejahteaan meeka. Tetapi sebaliknya apabila peusahaan mempunyai upah dan kesejahteaan kayawan yang diencanakan dengan baik dan diteima baik oleh kayawan tesebut dianggap meupakan salah satu fakto yang dapat memotivasi meeka untuk dapat meningkatkan poduktifitas keja kayawan. Dengan adanya hal tesebut maka poduktivitas keja kayawan bagi suatu peusahaan sangatlah penting sebagai alat penguku kebehasilan dalam menjalankan usaha. Kaena semakin tinggi poduktivitas keja kayawan dalam peusahaan, beati laba peusahaan dan poduktivitas akan meningkat. Dengan haapan aga kayawan semakin gaiah dan mempunyai semangat dalam bekeja dan akhinya dapat mempetinggi mutu pekejaan, meningkatnya poduksi dan poduktivitas keja. Masalah poduktivitas ini hampi dialami oleh semua peusahaan besa, maupun yang tegolong sedang bekembang. Untuk dapat mengembangkan poduktivitas tenaga keja pihak peusahaan dapat melakukan kebijakan beupa pembeian pelatihan pendidikan dan keteampilan seta pembeian upah yang bedasakan UMP, menyiapkan fasilitas keja, membelakukan absensi dan lain sebagainya. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah jaminan sosial. Jaminan sosial yang dibeikan oleh peusahaan akan dapat membeikan ketenangan dan peasaan aman pada paa pekejanya. Pean seta tenaga keja dalam pembangunan nasional semakin meningkat dengan disetai bebagai tantangan dan esiko yang dihadapinya, oleh kaena itu kepada tenaga keja pelu dibeikan pelindungan, pemelihaaan dan peningkatan kesejahteaannya, sehingga pada giliannya akan meningkatkan poduktivitas nasional.

3 Dengan adanya jaminan sosial ini paa kayawan tidak pelu measa khawati dan was-was apabila ada sesuatu hal yang menimpanya. Pogam jaminan sosial ini betujuan untuk menanggulangi bebagai peistiwa yang menimbulkan ketidakpastian, misalnya dengan membeikan penggantian untuk bekuangnya atau hilangnya penghasilan kaena sakit, tunjangan kecelakaan keja, tunjangan hai tua, tunjangan kematian dan lain-lain. PT. Catu Wangsa Indah adalah peusahaan yang mempoduksi sabun cuci meek palem dan jeuk, baik dalam bentuk kim maupun batangan, yang meupakan peusahaan tunggal dengan mempekejakan kayawan didalam bepoduksi, dengan demikian PT. Catu Wangsa Indah sebagai podusen yang telibat poses poduksi baang memelukan adanya kayawan-kayawan yang poduktive, sehingga dapat menghasilkan baang secaa maksimal. Pada penelitian ini penulis meujuk pada penelitian tedahulu yang diantaanya dilakukan oleh : 1. Setiadi (009), mengenai Pengauh upah dan jaminan sosial tehadap poduktivitas keja di PT. Semaang Makmu Semaang. Hasil penelitiannya adalah Hubungan upah dan jaminan sosial dengan poduktivitas keja memiliki hubungan yang endah dan negatif sehingga tidak signifikan pada taaf kepecayaan 95%, sehingga hubungan X 1 dengan Y atau hubungan upah dan jaminan sosial dengan poduktivitas adalah negatif.. Aba Yazid (009), mengenai Pengauh Gaji Dan Intensif Tehadap Poduktivitas Keja Kayawan Pada CV. Indo Pekasa Computindo Situbondo. Hasil analisanya bahwa gaji dan insentif bepengauh secaa signifikan tehadap Poduktivitas Keja kayawan. Ada hal yang menaik dai penelitian ini, yaitu adanya negatif antaa gaji dengan poduktivitas. Atau dengan kata lain, jika gaji dinaikkan maka poduktivitas keja kayawan akan menuun. Kaena jika kayawan sudah mendapatkan gaji yang lebih, akan measa tecukupi kebutuhannya. Dan kayawan akan semakin menuun poduktivitasnya. 3. Lilik Khoiiyah (009), mengenai Pengauh Upah Dan Tenaga Keja Tehadap Kineja Kayawan Pada CV. Aji Bali Jayawijaya Suakata. Hasil analisisnya adalah Hasil uji koefisien deteminasi mempeoleh nilai R sebesa = 0,643 yang menunjukkan bahwa vaiabel upah dan lingkungan keja bepengauh tehadap kineja kayawan sebesa 64,3%, sedangkan 35,7% sisanya dipengauhi oleh vaiabel lain yang tidak diteliti, misalnya motivasi keja, komunikasi, saana dan pasaana, dan jenjang kai. Vaiabel upah membeikan sumbangan efektif 36,8%, sedangkan vaiabel lingkungan keja membeikan sumbangan efektif 7,5% tehadap kineja kayawan. Total sumbangan vaiabel upah dan lingkungan keja membeikan sumbangan sebesa 64,3% tehadap kineja kayawan. Pehitungan sumbangan efektif menunjukkan bahwa upah membeikan pengauh dominan tehadap kineja kayawan. 4. Pastiwi Madijani (01), mengenai motivasi sebagai pendoong poduktivitas keja. Bedasakan hasil penelitian motivasi dan poduktivitas pada setiap peusahaan tampaknya amat tegantung kepada motivasi unsu manajemen dalam segala tingkat hieaki peusahaan yang bepean di dalamnya. Oleh kaena itu, yang pelu mendapatkan sootan adalah bentuk kepemimpinan yang dianut peusahaan yang besangkutan.

4 Pebedaan Penelitian Tedahulu Dengan Penelitian Penulis No Penelitian Tedahulu 1. Setiadi (009) Studi kasus pada PT. Semaang Makmu Semaang. Aba Yazid (009) Studi Kasus pada CV. Indo Pekasa Computindo Situbondo. 3. Lilik Khoiiyah (009) Studi Kasus pada CV. Aji Bali Jayawijaya Suakata Judul Pesamaan Pebedaan Simpulan Sumbe Pengauh upah dan jaminan sosial tehadap poduktivitas keja Pengauh Gaji dan Intensif tehadap poduktivitas keja kayawan Pengauh Upah dan Tenaga Keja tehadap Kineja Kayawan Upah (X 1 ) Jaminan Sosial (X ) Dan poduktivitas keja (Y) Salah satu Vaiablnya Sama yaitu Poduktivitas Keja (Y) Upah (X 1 ) Tempat Penelitianny a bebeda Gaji (X 1 ) Intensif (X ) Tenaga Keja (X ) Kineja Kayawan (Y) Dan tempat Penelitian Hubungan upah dan jaminan sosial dengan poduktivitas keja memiliki hubungan yang endah dan negatif sehingga tidak signifikan pada taaf kepecayaan 95%, sehingga hubungan X 1 dengan Y atau hubungan upah dan jaminan sosial dengan poduktivitas adalah negatif. bahwa gaji dan insentif bepengauh secaa signifikan tehadap Poduktivitas Keja kayawan. Ada hal yang menaik dai penelitian ini, yaitu adanya negatif antaa gaji dengan poduktivitasatau dengan kata lain, jika gaji dinaikkan maka poduktivitas keja kayawan akan menuun. Kaena jika kayawan sudah mendapatkan gaji yang lebih, akan measa tecukupi kebutuhannya. Dan kayawan akan semakin menuun poduktivitasnya. Hasil uji koefisien deteminasi mempeoleh nilai R sebesa = 0,643 yang menunjukkan Skipsi Akuntansi Ekonomi Univesitas Diponego o Skipsi Fakultas Tabiyah Univesitas Negei Islam Maulana Malik Ibahim Skipsi FKIP Univesitas Muhamma diyah Suakata

5 No Penelitian Tedahulu 4. Pastiwi Madijani (01) Judul Pesamaan Pebedaan Simpulan Sumbe motivasi sebagai pendoong poduktivitas keja Vaiabel Y nya sama yaitu poduktivitas keja Motivasi (X) Bahwa vaiabel upah dan lingkungan keja bepengauh tehadap kineja kayawan sebesa 64,3%, sedangkan 35,7% sisanya dipengauhi oleh vaiabel lain yang tidak diteliti, Vaiabel upah membeikan sumbangan efektif 36,8%, sedangkan vaiabel lingkungan keja membeikan sumbangan efektif 7,5% tehadap kineja kayawan. Total sumbangan vaiabel upah dan lingkungan keja membeikan sumbangan sebesa 64,3% tehadap kineja kayawan. motivasi dan poduktivitas pada setiap peusahaan tampaknya amat tegantung kepada motivasi unsu manajemen dalam segala tingkat hieaki peusahaan yang bepean di dalamnya. Makalah Fakultas Ilmu Administa si Univesitas Pawyatan Daha Ninuk yosiana : Pengauh Upah Dan Jaminan Sosial Tenaga Keja Tehadap Poduktivitas Kayawan di PT. Catu Wangsa Indah, Dengan menggunakan vaiabel : Upah (X 1 ), jaminan sosial (X ), dan Poduktivitas keja kayawan (Y) Bedasakan lata belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis tetaik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang akan dituangkan dalam bentuk Skipsi dengan judul : PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI PT. CATUR WANGSA INDAH Tujuan Penelitian Sesuai dengan pemasalahan yang dihadapi maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Bagaimana Upah, Jaminan Sosial Tenaga Keja, dan Poduktivtas Kayawan di PT. Catu Wangsa Indah.. Untuk mengetahui Pengauh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Keja Secaa Pasial Tehadap Poduktivitas Kayawan di PT. Catu Wangsa Indah. 3. Untuk mengetahui Pengauh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Keja Secaa Simultan Tehadap Poduktivitas Kayawan di PT. Catu Wangsa Indah.

6 METODE PENELITIAN Metode penelitian meupakan posedu yang dilakukan dalam mengumpulkan data baik data pime maupun data sekunde yang digunakan untuk kepeluan menyusun suatu kaya ilmiah dan kemudian menganalisis fakto-fakto yang behubungan dengan pokokpokok pemasalahan sehingga akan tedapat suatu kebenaan data-data yang akan dipeoleh dan menguji hipotesis penelitian. Pengetian Metode Penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (010:) adalah sebagai beikut: Metode Penelitian pada dasanya meupakan caa ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tetentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskiptif analisis, mencatat, menganalisa dan mengintepetasikan kondisi-kondisi yang saat ini tejadi pada suatu objek penelitian. Deskiptif analisis adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalahmasalah yang sedang tejadi, kemudian data dikumpulkan, diolah dan dianalisa kemudian dibuat kesimpulan. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskiptif dengan pendekatan studi kasus. Metode deskiptif adalah suatu metode yang menggambakan keadaan atau situasi peusahaan yang sesungguhnya bedasakan fakta-fakta atau kejadian-kejadian pada peusahaan tesebut untuk kemudian diadakan suatu analisis sehingga pada akhinya menghasilkan sebuah kesimpulan (Muhamad Nazi, 003: 64). Metode studi kasus atau penelitian tentang status subjek penelitian yang bekenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dai keseluuhan pesonalitas. (Muhamad Nazi, 003: 66). Opeasionalisasi Vaiabel Sesuai dengan judul penelitian yaitu Pengauh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Keja tehadap Poduktivitas Kayawan, maka tedapat 3 vaiabel dalam penelitian ini, yaitu vaiabel independen dan 1 vaiabel dependen. Adapun vaiabel tesebut sebagai beikut: 1. Vaiabel Independen (X) Yaitu vaiabel yang kebeadaannya tidak dipengauhi dan tidak tegantung pada vaiabel lain atau vaiabel bedii sendii. Yang temasuk vaiabel independen dalam penelitian ini adalah Upah (X 1 ), jaminan sosial (X ). Vaiabel Dependen (Y) Yaitu vaiabel yang tekait dan dipengauhi oleh vaiabel independen, dalam penelitian ini yang menjadi vaiabel dependen adalah poduktivitas kayawan, yang menjadi indikatonya adalah poduktivitas kayawan untuk lebih jelasnya Opeasionalisasi vaiabel dapat dilihat pada table beikut:

7 Opeasionalisasi Vaiabel Vaiabel Definisi Indikato Ukuan Skala Upah ( Upah adalah haga yang haus dibayakan untuk meeka yang menyelenggaakan jasa-jasa yang biasanya dibayakan pe jam, pehai, pe minggu, dalam ilmu ekonomi semua jenis kompensansi untuk jasa-jasa meupakan wages (Winadi, 001 : 501). Jumlah tenaga keja X jam keja kayawan X Taif Rupiah Rasio Jaminan Sosial ( ) meupakan jaminan pelindungan yang dibeikan peusahaan tehadap hilangnya penghasilan kayawan sepeti dalam pembehentian keja, kayawan sakit, mengalami kecelakaan, tunjangan kematian dan lain sebagainya. (Setiadi, 009) - Jaminan Kecelakaan Keja - Jaminan Kematian - Jaminan Hai Tua - Jaminan Pemelihaaan Kesehatan Rupiah Rasio Poduktivitas Tenaga Keja (Y) Poduktivitas tenaga keja meupakan pebandingan antaa hasil yang dicapai (output) dengan keseluuhan sumbe daya yang digunakan (input). (Sedamayanti, 001 : 57) Poduktivitas= Rupiah Rasio Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai beikut : Data yang dipeoleh atau dibutuhkan dibagi ke dalam dua bagian, yaitu : 1. Data Pime Data Pime yaitu data utama yang behubungan langsung di dalam poses pengujian, dimana data tesebut gunanya untuk membuktikan hipotesis yang telah diambil. Didalam mempeoleh data, teknik pengumpulan data yang digunakan dengan bebagai caa yaitu : a. Obsevasi yaitu pengamatan langsung atau peninjauan secaa cemat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian. b. Wawancaa yaitu pengumpulan data dengan caa langsung menanyakan kepada pihak-pihak yang tekait mengenai data yang dipeoleh dan penjelasan yang tepeinci. c. Studi dokumentasi yaitu dengan caa menggunakan penelaahan tehadap dokumendokumen, naskah-naskah atau lapoan-lapoan yang bekaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung tehadap penulisan ini.. Data Sekunde Data Sekunde yaitu data tambahan yang dipelukan sebagai data pendukung dengan mempelajai majalah-majalah, koan-koan, buku-buku, atau hal yang behubungan

8 dengan masalah yang diteliti. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis melakukan penelitian dengan caa : a. Studi Kepustakaan Caa pengumpulan data yang dilakukan dengan pengumpulan teoi-teoi baik dai buku maupun sumbe bacaan lainnya yang elevam dengan pemasalahan yang diteliti. b. Penelitian Lapangan Mengadakan peninjauan langsung ke lokasi yang diteliti guna mempeoleh data seta infomasi dai keadaan sebenanya dengan langsung meneliti sumbe data atau objek penelitian. Model dan Paadigma Penelitian Paadigma penelitian meupakan pola piki yang menghubungkan antaa vaiabel yang akan diteliti yang sekaligus menceminkan jenis dan jumlah umusan masalah yang pelu dijawab melalui penelitian teoi yang digunakan untuk meumuskan hipotesis dan jumlah hipotesis seta teknik analisis statistik yang digunakan (Sugiyono, 006:36). Untuk mengetahui paadigm penelitian ini, beikut digambakan paagdima penelitian sesuai dengan judul penelitian Pengauh Upah Dan Jaminan Sosial Tenaga Keja Tehadap Poduktivitas Kayawan Di PT. Catu Wangsa Indah. Maka paadigma penelitiannya adalah: Upah (X1) Indikato: Jumlah tenaga keja X jam keja kayawan X Taif Poduktivitas Kayawan (Y) Indikato: Poduktivitas= Jaminan Sosial Tenaga Keja (X ) Indikato: Jaminan kecelakaan keja, Jaminan kematian, Jaminan hai tua, Jaminan pemelihaaan kesehatan Paadigma Penelitian Keteangan : X1 : Upah X : Jaminan sosial Tenaga Keja Y : Poduktivitas Kayawan : Fakto lain yang tidak diteliti tetapi bepengauh tehadap Poduktivitas Kayawan Teknik Analisis Data Dalam penelitian yang dilakukan penulis tedapat tiga Vaiabel dimana diantaanya ada dua Vaiabel Bebas (Independent Vaiable) yaitu Upah (X1) dan Jaminan Sosial Tenaga Keja (X) dan Vaiabel Teikat (Dependent Vaiabel) yaitu Poduktivitas Kayawan. Teknik yang digunakan dalam analisis data tesebut adalah analisis Regesi Linie Beganda, egesi linie ganda ini digunakan oleh penulis kaena hal tesebut meamalkan bagaimana keadaan naik tuunnya vaiabel dependen, bila dua atau lebih vaiabel independen

9 sebagai fakto pedikto dimanipulasi (dinaik-tuunkan nilainnya). Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam analisis data dan ancangan hipotesis ini adalah sebagai beikut: 1. Regesi Linie Beganda Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Pengauh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Keja tehadap Poduktivitas Kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya dengan Rumus sebagai beikut: Y = a + b 1 X 1 + b X Sumbe: Sugiyono (01:77) Keteangan : Y = vaiabel tak bebas (Poduktivitas Kayawan) a = konstanta b1,b = koefisien aah gais X1 = vaiabel bebas X1(Upah) X = vaiabel bebas X (Jaminan Sosial Tenaga Keja) Sedangkan Rumus untuk menentukan Koefisien a dan b adalah sebagai beikut: Σy = a + b1σx1 + bσx ΣX1y = aσx1 + b1σx1 +bσx1x ΣXy = aσx + b1σx1x + bσx sumbe: Sugiyono (01 : 79) Keteangan: X1 = Upah X = Jaminan Sosial Tenaga Keja Y = Poduktivitas Kayawan a = Nilai Y jika X = 0 (haga Konstan) b = Koefisien Regesi. Analisis Koelasi Ganda Adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui Pengauh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Keja tehadap Poduktivitas Kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya dengan Rumus sebagai beikut: a) Koefisien koelasi secaa simultan Koefisien koelasi simultan anta X1 dan X tehadap Y dapat dihitung dengan menggunakan umus sebagai beikut: R yx x 1 yc 1 yc 1 yc 1 x x 1 yx 1 yx x x 1 a) Koelasi pasial Koefisien koelasi pasial antaa X1 tehadap Y, bila X dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan umus sebagai beikut: yx 1 yc x1x Ryx 1x (1 )(1 ) yx1 x1x b) Koelasi pasial Koefisien koelasi pasial antaa X tehadap Y, apabila X1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan umus sebagai beikut:

10 Besanya koefisien koelasi adalah -1 1 : R yx x 1 yx (1 yx 1 yc 1 )(1 x1x x x 1 ) b. Apabila (-) beati tedapat hubungan negatif. c. Apabila (+) beati tedapat hubungan positif. Intepestasi dai nilai koefisien koelasi: a. Kalau = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antaa kedua vaiabel kuat dan mempunyai hubungan yang belawanan (jika X naik maka Y tuun atau sebaliknya). b. Kalau = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antaa vaiabel X dan vaiabel Y dan hubungannya seaah. Sedangkan haga akan dikonsultasikan dengan tabel intepestasi nilai sebagai beikut: Untuk mengintepetasikan kiteia nilai koefisien koelasi maka digunakan pedoman intepetasi koefisien koelasi sebagai beikut: Intepetasi Koefisien Koelasi Inteval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat endah 0,0 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat (Sugiyono, 007 : 183) 3. Uji Signifikasi Untuk menguji signifikasi dilakukan dua pengujian yaitu: Secaa Simultan menggunakan uji F Secaa Pasial menggunakan uji t 4. Koefisiensi Deteminasi Analisis koefisien deteminasi betujuan untuk menguku posentase pengauh vaiabel independen secaa besama-sama tehadap vaiabel dependen. Besanya pengauh vaiabel independen dapat diketahui dengan caa melihat besanya koefisien deteminasi (R Squae). Besanya koefisien deteminasi adalah antaa 0 sampai denga 1, semakin besa deteminasi suatu pesamaan egesi maka semakin besa pula penguh vaiabel independen tehadap vaiabel dependen. (Imam, 011 : 90) 5. Penaikan Kesimpulan Bedasakan hasil penelitian dan pengujian sepeti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis secaa kuantitatif. Dai hasil analisis tesebut akan ditaik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diteima atau ditolak. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan suatu pemasalahan dalam penelitian dan solusi secaa tepat seta asional, untuk menyatakan vaiabel yang akan diuji. Selain itu, pengujian hipotesis juga dilakukan untuk mengetahui metode seta analisis yang digunakan dalam pengujian data dan untuk membuat suatu kesimpulan yang tepat dalam suatu penelitian yang dikejakan.

11 Secaa Pasial Ho 1 : ρ 1 = 0 Ha 1 : ρ 1 0 Ho : ρ = 0 Ha : ρ 0 Secaa Simultan Ho 3 : ρ 3 = 0 Ha 3 : ρ 3 0 : Upah secaa pasial bepengauh tidak signifikan tehadap Poduktivitas kayawan. : Upah secaa pasial bepengauh signifikan tehadap poduktivitas kayawan. : Jaminan Sosial Tenaga Keja secaa pasial bepengauh tidak signifikan tehadap Poduktivitas Kayawan. : Jaminan Sosial Tenaga Keja secaa pasial bepengauh signifikan tehadap Poduktivitas Kayawan. : Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Keja secaa simultan bepengauh tidak signifikan tehadap Poduktivitas Kayawan. : Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Keja secaa simultan bepengauh signifikan tehadap Poduktivitas Kayawan. Pengujian Untuk Setiap Koefisien Regesi Baik Secaa Pasial Maupun Simultan Sebagai Beikut: a. Pengujian Secaa Pasial Untuk menguji koefisien egesi secaa individual, umus menuut Sudjana (005 : 388) adalah sebagai beikut: t p 1 n - p Keteangan : t = Hasil dengan student method p = Koefisien koelasi n = Ukuan sampel Statistik uji di atas mengikuti distibusi dengan deajat bebas n. Dengan kiteia uji hipotesis sebagai beikut: t hitung > t table, dengan α = 5 % maka tolak Ho atau teima Ha. -t t hitung t, dengan α = 5 % maka teima Ho atau tolak Ha. b. Pengujian Secaa Simultan (Keseluuhan) Hipotesis pada pengujian secaa simultan ini adalah : Ho : β 1 = β = 0 H1 : sekuang-kuangnya tedapat sebuah β 0 Rumus pengujian pada koefisien egesi secaa keseluuhan (simultan) sebagaimana yang diungkapkan Gujaati (004 : 58) adalah sebagai beikut:

12 Untuk satu vaiabel bebas nilai R sama dengan. Statistik uji di atas mengikuti distibusi F dengan deajat bebas db1 = k dan db = n K-1, dengan K adalah banyaknya paamete. Adapun kiteia uji hipotesisnya adalah: F hitung > F tabel, dengan α = 5 % maka tolak Ho F hitung F tabel, dengan α = 5 % maka teima Ho PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pembeian Upah, Pembeian Jaminan Sosial, dan Poduktivitas Kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Pembeian Upah di PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Poduktivitas Kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya meupakan salah satu tenaga keja yang sangat menentukan, kaena tenaga keja meupakan kunci bagi peusahaan untuk mendistibusikan poduk-poduk PT. Catu Wangsa Indah ke tangan konsumen. Dalam pelaksanaannya pembeian upah dibeikan setiap minggu, dengan haapan paa tenaga keja tetap mau bekeja dengan semangat dan dapat meningkatkan poduktivitas meeka. Untuk mengetahui pembeian upah yang dikeluakan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya untuk paa kayawan dilakukan selama delapan tahun yaitu dai tahun tahun 013 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai beikut: Jumlah Upah Kayawan Petahun PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Tahun No Tahun Jumlah Upah Kayawan (Rp) Peubahan (%) Sumbe : PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya (data diolah) Dai Tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa tingkat pembeian upah dai tahun ke tahun mengalami peubahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uaian dibawah ini: 1) Pada tahun 006 pembeian upah oleh PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya sebesa Rp ) Pada tahun 007 mengalami peningkatan sebesa,57% dai pembeian upah sebesa Rp menjadi Rp ) Pada Tahun 008 mengalami peningkatan sebesa 7,19% dai pembeian upah sebesa Rp menjadi Rp ) Pada Tahun 009 mengalami peningkatan sebesa 3,5% dai pembeian upah sebesa Rp menjadi Rp

13 5) Pada Tahun 010 mengalami peningkatan sebesa 3,7% dai pembeian upah sebesa Rp menjadi Rp ) Pada Tahun 011 mengalami peningkatan sebesa 0,75% dai pembeian upah sebesa Rp menjadi Rp ) Pada Tahun 01 mengalami peningkatan sebesa 3,06% dai pembeian upah sebesa Rp menjadi Rp ) Pada Tahun 013 mengalami peningkatan sebesa 54,% dai pembeian upah sebesa Rp menjadi Rp ,00. Pembeian Jaminan Sosial di PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Jaminan Sosial dapat diatikan sebagai pelindungan yang dibeikan oleh masyaakat bagi anggota-anggotanya untuk isiko-isiko atau peistiwa-peistiwa tetentu dengan tujuan, sejauh mungkin untuk menghindai tejadinya peistiwa-peistiwa tesebut yang dapat mengakibatkan hilangnya atau tuunnya sebagian besa penghasilan, dan untuk membeikan pelayanan medis dan atau jaminan keuangan tehadap konsekuensi ekonomi dai tejadinya peistiwa tesebut, seta jaminan untuk tunjangan keluaga dan anak. Untuk mengetahui pembeian jaminan sosial yang dikeluakan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya untuk paa kayawan selama delapan tahun yaitu dai tahun tahun 013 dapat dilihat pada tabel 4. sebagai beikut: Pembeian Jaminan Sosial PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Tahun No Tahun Pembeian Jaminan Sosial (Rp) Peubahan (%) Sumbe : PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya (data diolah) Dai Tabel 4. diatas menunjukan bahwa tingkat pembeian jaminan sosial dai tahun ke tahun mengalami peubahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uaian dibawah ini: 1) Pada tahun 006 pembeian jaminan sosial oleh PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya sebesa Rp ) Pada tahun 007 mengalami peningkatan sebesa,93% dai pembeian jaminan sosial sebesa Rp menjadi Rp ) Pada Tahun 008 mengalami peningkatan sebesa 0,58% dai pembeian jaminan sosial sebesa Rp menjadi Rp ) Pada Tahun 009 mengalami peningkatan sebesa 3,73% dai pembeian jaminan sosial sebesa Rp menjadi Rp ) Pada Tahun 010 mengalami peningkatan sebesa 0,44% dai pembeian jaminan sosial sebesa Rp menjadi Rp

14 6) Pada Tahun 011 mengalami peningkatan sebesa,13% dai pembeian jaminan sosial sebesa Rp menjadi Rp ) Pada Tahun 01 mengalami peningkatan sebesa 18,04% dai pembeian jaminan sosial sebesa Rp menjadi Rp ) Pada Tahun 013 mengalami peningkatan sebesa 6,35% dai pembeian jaminan sosial sebesa Rp menjadi Rp Poduktivitas Kayawan di PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Pada dasanya setiap peusahaan betujuan untuk mempeoleh keuntungan atau laba yang maksimal dan dapat mempeluas usahanya. Untuk dapat mencapainya tegantung dai ukuan kebehasilan manajemen dalam melaksanakan stategi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen dalam mencapai tingkat laba yang diinginkan adalah dengan peningkatan poduktivitas. Salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya yaitu dengan membeikan upah dan jaminan sosial tenaga keja dengan haapan akan dapat membeikan keuntungan yang beupa kenaikan tingkat poduktivitas tenaga keja. Poduktivitas tenaga keja meupakan pebandingan antaa hasil yang dicapai dengan keseluuhan sumbe daya yang digunakan. Poduktivitas tenaga keja dapat dinyatakan sebagai beikut: Poduktivitas= (Gaspeesz 000 : 18) Adapun data mengenai tingkat poduktivitas tenaga keja di PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya selama delapan tahun yaitu dai tahun dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai beikut: Poduktivitas Kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Tahun No Tahun Jumlah Kayawan pe Tahun Total Jam Keja pe Tahun (dalam jam) Hasil Poduksi (Rp) Poduktivitas Kayawan (upiah pe jam) Peubahan (%) Sumbe : PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya (data diolah)

15 Dai Tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa besanya poduktivitas setiap tahunnya mengalami peubahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uaian dibawah ini: 1) Pada tahun 006 poduktivitas kayawan oleh PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya sebesa Rp pe jam. ) Pada tahun 007 besanya poduktivitas kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp mengalami peningkatan dai tahun sebelumnya sebesa,86%. 3) Pada Tahun 008 besanya poduktivitas kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp mengalami penuunan dai tahun sebelumnya sebesa 0,40%. 4) Pada Tahun 009 besanya poduktivitas kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp mengalami penuunan dai tahun sebelumnya sebesa 0,3%. 5) Pada Tahun 010 besanya poduktivitas kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp mengalami penuunan dai tahun sebelumnya sebesa 1,9%. 6) Pada Tahun 011 besanya poduktivitas kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp mengalami penuunan dai tahun sebelumnya sebesa 1,07%. 7) Pada Tahun 01 besanya poduktivitas kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp mengalami penuunan dai tahun sebelumnya sebesa 8,99%. 8) Pada Tahun 013 besanya poduktivitas kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp mengalami peningkatan dai tahun sebelumnya sebesa 5,09%. Pembeian Upah pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Bedasakan tabel 4.1 dapat diketahui pembeian upah PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya dai tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini dikaenakan usaha paa tenaga keja dalam peningkatan jumlah poduksi semakin meningkat, sehingga taget penjualan tecapai dan mendapat upah sesuai jumlah poduksi. Kenaikan pesentasi upah dai tahun adalah sebesa,57%. Lalu pada tahun mengalami kenaikan lagi sebesa 7,19%. Pada tahun mengalami peningkatan bonus sebesa 3,5%. Upah pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya tejadi pada tahun sebesa 3,7%, tahun pesentasi peningkatan upah meningkat sebesa yaitu 0,75%. Lalu pada tahun mengalami peningkatan pesentasi upah adalah sebesa 3,06%. Untuk tahun 013 mengalami peningkatan sebesa 54,%. Peningkatan yang sangat pesat ini dipengauhi penambahan pesanan dai pelanggan, yang disetai dengan penambahan jumlah kayawan. Pembeian Jaminan Sosial pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Bedasakan tabel 4. dapat diketahui pembeian Jaminan Sosial PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya dai tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini dikaenakan kebijakan peusahaan dan sesuai dengan situasi atau kondisi peusahaan, sehingga dengan meningkatnya jaminan sosial membeikan ketenangan keja juga mempunyai dampak positif tehadap usaha-usaha peningkatan disiplin. Kenaikan pesentasi jaminan sosial dai tahun adalah sebesa,93%. Pembeian jaminan sosial pada tahun mengalami peningkatan sebesa 0,58%, dikaenakan jaminan sosaial ini betujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan ketenangan bagi paa kayawan bekeja sehingga poduktivitas kayawan akan meningkat. Lalu pada tahun jaminan sosial mengalami peningkatan sebesa 3,73%. Tahun jaminan sosial mengalami peningkatan juga sebesa 0,44%. Pada tahun pembeian jaminan sosial di PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya mengalami peningkatan sebesa,13%, kaena dengan caa meningkatnya jaminan sosial akan menjadikan lebih baik bagi tenaga keja dan keluaganya.

16 Jaminan sosial pada tahun mengalami peningkatan sebesa 18,04%. Pada tahun 013 pembeian jaminan sosial meningkat sebesa 6,35%. Tejadinya peningkatan pembeian jaminan sosial disebabkan kaena jumlah tenaga keja setiap tahun mengalami peningkatan, sehingga akan bedampak tehadap peningkatan pembeian jaminan sosial. Semakin betambah jumlah kayawan maka akan semkin meningkat pembeian jaminan sosial. Poduktivitas Kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Bedasakan tabel 4.3 hasil yang dipeoleh poduktivitas kayawan PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya dai tahun ke tahun mengalami fluktuasi (penuunan dan peningkatan). Pada tahun 007 peningkatan poduktivitas kayawan sebesa,86%, tahun 008 mengalami penuunan sebesa 0,40%, tahun 009 mengalami penuunan sebesa 0,3%, tahun 010 mengalami penuunan sebesa 1,9%, tahun 011 mengalami penuunan sebesa 1,07%. Pada tahun 01 poduktivitas kayawan mengalami penuunan yaitu 8,99%. Itu dikaenakan ditambahnya jumlah taget poduksi dan penambahan mesin bau, dan pada tahun 013 poduktivitas kayawan meningkat sebesa 5,09%. Pengauh Pembeian Upah Secaa Pasial Tehadap Poduktivitas Kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Pembeian upah kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya bedasakan pada jumlah tenaga keja dikali jam keja kayawan dikali taif. Pengauh pembeian upah tehadap poduktivitas kayawan bedasakan hasil pehitungan dengan menggunakan bantuan kompute dipeoleh nilai koefisien koelasi sebesa 0,811 yang beati bahwa pembeian upah mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan poduktivitas kayawan, sehingga setiap peningkatan poduktivitas keja kayawan selalu diikuti oleh peningkatan upah keja kayawan. Dai hasil koefisien egesi pembeian upah (X 1 ) sebesa (0,800) dalam hal ini beati setiap peningkatan upah keja kayawan (X 1 ) sebesa Rp. 1,- dan pembeian jaminan sosial (X) tetap, mengakibatkan peningkatan poduktivitas keja kayawan sebesa Rp.0,800. Dengan tingkat keyakinan 95% (α = 5%). Df = 8- = 6 maka didapat t tabel sebesa,447 dan bedasakan pehitungan SPSS dipeoleh t hitung 3,098 sehingga t hitung > t tabel. Dai hasil di atas menunjukan tolak Ho dan teima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tedapat pengauh yang signifikan pembeian upah tehadap poduktivitas keja kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya. Adanya pengauh antaa pembeian upah tehadap poduktivitas keja kayawan disebabkan kaena dengan semakin tinggi upah yang dibeikan maka akan bedampak tehadap poduktivitas keja kayawan. Hal ini sejalan dengan pendapat Setiadi (009) dalam Tambunan (01) yang menyatakan bahwa besa kecilnya upah yang dibeikan peusahaan kepada paa pekejanya akan mempengauhi tinggi endahnya tingkat poduktivitas keja kayawan. Saat seoang pekeja measa nyaman dengan upah yang diteima maka poduktivitasnya dalam bekeja dihaapkan akan meningkat. Upah yang nyaman dalam hal ini dapat diatikan upah yang waja, yakni dapat memungkinkan pekeja untuk memenuhi kebutuhannya secaa manuawi. Sehingga ketika tingkat penghasilan cukup, akan menimbulkan konsentasi keja dan mengaahkan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan poduktitivitas (Damanyanti, 011). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aba Yazid (009) yang menyatakan bahwa gaji dan insentif bepengauh secaa signifikan tehadap poduktivitas keja kayawan pada CV. Indo Pekasa Computindo Situbondo.

17 Pengauh Jaminan Sosial Tenaga Keja Secaa Pasial Tehadap Poduktivitas Kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Pembeian jaminan sosial tenga keja pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya bedasakan pada jaminan kecelakaan, jaminan kematian, jaminan hai tua, dan jaminan pemelihaaan kesehatan. Pengauh jaminan sosial tenaga keja tehadap poduktivitas kayawan bedasakan hasil pehitungan dengan menggunakan bantuan kompute dipeoleh nilai koefisien koelasi sebesa 0,99 yang beati bahwa jaminan sosial mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan poduktivitas kayawan, sehingga setiap peningkatan poduktivitas keja kayawan selalu diikuti oleh peningkatan jaminan sosial tenaga keja. Dai hasil koefisien egesi jaminan sosial tenga keja (X ) sebesa (0,99) dalam hal ini beati setiap peningkatan pembeian jaminan sosial tenaga keja (X ) sebesa Rp. 1,- dan pembeian upah kayawan (X 1 ) tetap, mengakibatkan peningkatan poduktivitas keja kayawan sebesa Rp.,417. Dengan tingkat keyakinan 95% (α = 5%). Df = 8- = 6 maka didapat t tabel sebesa,447 dan bedasakan pehitungan SPSS dipeoleh t hitung 5,597 sehingga t hitung > t tabel. Dai hasil di atas menunjukan tolak Ho dan teima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tedapat pengauh yang signifikan pembeian jaminan sosial tenaga keja tehadap poduktivitas keja kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya. Adanya pengauh antaa pembeian jaminan sosial tenaga keja tehadap poduktivitas keja kayawan disebabkan kaena dengan adanya jaminan sosial tenaga keja keselamatan dan kenyataman kayawan tejamin, sehingga akan menumbuhkan poduktivitas keja kayawan. Hal ini sejalan dengan pendapat Chodijah (006) yang menyatakan bahwa dengan adanya jaminan sosial ini paa kayawan tidak pelu measa khawati dan was-was apabila ada sesuatu hal yang menimpanya. Pogam jaminan sosial ini betujuan untuk menanggulangi bebagai peistiwa yang menimbulkan ketidakpastian, misalnya dengan membeikan penggantian untuk bekuangnya atau hilangnya penghasilan kaena sakit, tunjangan kecelakaan keja, tunjangan hai tua, tunjangan kematian dan lain-lain. Hubungan antaa Jaminan Sosial dengan Poduktivitas kayawan adalah dengan Adanya pembeian jaminan sosial bagi tenaga keja akan membuat pekeja measa aman dan nyaman dalam melakukan pekejaan, sehingga tenaga keja dapat melaksanakan pekejaan dengan baik (Chodijah, 006). Pengauh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Keja Secaa Simultan Tehadap Poduktivitas Kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Untuk menghitung pengauh pembeian upah dan jaminan sosial tenaga keja tehadap poduktivitas keja kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya menggunakan analisis data yang meliputi analisis egesi beganda, analisis koelasi ganda, dan koefisien deteminasi. a. Analisis Regesi Ganda Analisis egesi ganda yang digunakan untuk menganalisis pengauh pembeian upah dan jaminan sosial tenaga keja tehadap poduktivitas keja kayawan dipeoleh pesamaan : Y = 31, ,800 -,417 X Bedasakan pesamaan egesi diatas, diketahui bahwa nilai konstanta (a) sebesa 31,676 nilai tesebut menunjukan tingkat poduktivitas keja kayawan yang dicapai yaitu sebesa 31,676 pada saat pembeian upah dan jaminan sosial tenaga keja benilai (0). Adapun nilai (X 1 ) sebesa 0,800, nilai tesebut menunjukan setiap peningkatan pembeian upah sebesa Rp. 1 akan beakibat peubahan 0,800 pada poduktivitas keja kayawan yang dicapai, dengan asumsi vaiabel lain diabaikan. Dan nilai (X ) sebesa -,417, nilai tesebut

18 menunjukkan setiap peubahan jaminan sosial tenaga keja sebesa Rp. 1 akan beakibat peubahan -,417 pada peningkatan poduktivitas keja kayawan yang dicapai. Atinya pesamaan egesi ini dapat digunakan untuk mempediksi bagaimana poduktivitas keja kayawan akan tejadi apabila pembeian upah dan jaminan sosial tenaga keja telah ditentukan. b. Analisis Koelasi Ganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui deajat asosiasi atau deajat keeatan antaa vaiabel independen dan vaiabel dependen yang diteliti. Bedasakan pehitungan SPSS dipeoleh nilai sebesa 0,949 nilai tesebut dapat diintepetasikan bahwa pembeian upah dan jaminan sosial tenaga keja tehadap poduktivitas keja kayawan mempunyai hubungan signifikan dengan deajat keeatan temasuk kategoi sangat kuat kaena beada diantaa 0,80 1,00, hal ini beati jika pembeian upah dan jaminan sosial tenaga keja naik, maka poduktivitas tenaga keja kayawan akan mengalami peningkatan, demikian pula sebaliknya jika pembeian upah dan jaminan sosial tenaga keja menuun, maka poduktivitas tenaga keja kayawan akan mengalami penuunan. c. Koefisien Deteminasi Koefisien deteminasi digunakan untuk mengetahui sebeapa besa pengauh vaiabel X 1 dan X (pembeian upah dan jaminan sosial tenaga keja) tehadap vaiabel Y (poduktivitas tenaga keja kayawan). Setelah diolah dengan SPSS dipeoleh nilai R squae 0,901 atau 90,1%. nilai tesebut menunjukan bahwa pembeian upah dan jaminan sosial tenaga keja bepengauh signifikan sebesa 90,1%. sedangkan sisanya sebesa 9,9% meupakan pengauh dai fakto lain diantaanya yaitu motivasi, disiplin, dan etika keja. Bedasakan pehitungan SPSS dengan keyakinan 95%, dk pembilang =, dk penyebut 8--1 = 5 dipeoleh F tabel = 5,79 dan F hitung =,784 sehingga F hitung > F Tabel, tolak Ho teima Ha. Hal ini membeikan ati bahwa pembeian upah dan jaminan sosial tenaga keja bepengauh signifikan tehadap poduktivitas keja kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya. Adanya pengauh antaa pembeian upah dengan jaminan sosial tenaga keja tehadap poduktivitas keja kayawan pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya disebabkan kaena semakin tinggi upah keja dan jaminan sosial tenaga keja yang dibeikan kepada kayawan akan semakin meningkat poduktivitas keja kayawan. Hal ini sejalan dengan pendapat Setiadi (009) dalam Tambunan (01) yang menyatakan bahwa besa kecilnya upah yang dibeikan peusahaan kepada paa pekejanya akan mempengauhi tinggi endahnya tingkat poduktivitas keja kayawan. Dengan penetapan upah yang sesuai seta didukung dengan jaminan sosial yang baik meupakan doongan penting bagi pekeja untuk dapat meningkatkan poduktivitasnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Bedasakan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai beikut : 1. Pembeian upah keja pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya tiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan tebesa tejadi pada tahun 013, sedangkan peningkatan teendah tejadi pada tahun 011. Begitu juga pembeian jaminan sosial tenaga keja tiap tahunnya mengalami peningkatan, peningkatan tebesa tejadi pada

19 tahun 01 dan peningkatan teendah tejadi pada tahun 010. Poduktivitas keja kayawan juga mengalami peningkatan, peningkatan tebesa tejadi pada tahun 01, sedangkan peningkatan teendah tejadi pada tahun Pembeian upah kayawan dan jaminan sosial tenaga keja secaa pasial bepengauh signifikan tehadap poduktivitas keja tenaga keja pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya. 3. Pembeian upah kayawan dan jaminan sosial tenaga keja secaa simultan bepengauh signifikan tehadap poduktivitas keja tenaga keja pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya. Saan Bedasakan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba membeikan saanyang dihaapkan dapat bemanfaat bagi PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya yang diteliti, dan bagi peneliti selanjutnya tentang masalah yang diteliti. Adapun saan tesebut adalah sebagai beikut: 1. Bagi PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya Bedasakan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembeian upah, jaminan sosial tenaga keja dan poduktivitas keja kayawan sudah baik, sehingga pihak peusahaan pelu lebih membeikan motivasi baik dalam bentuk matei maupun inmatei kepada setiap kayawan, sehingga semangat keja kayawan dapat teus meningkat.. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian menunjukan bahwa upah dan jaminan sosial tenaga keja bepengauh tehadap poduktivitas kayawan. Maka untuk penelitian selanjutnya dihaapkan untuk lebih mengembangkan penelitian yang telah ada baik dengan menggunakan vaiabel yang sama dengan objek yang bebeda atau dengan menambahkan vaiabel yang lain. DAFTAR PUSTAKA Cholid Babuko dan H. Abu Achmadi Metodologi Penelitian, Jakata : PT. Bumi Aksaa. Edwin B. Flippo Manajemen Pesonalia, Jakata. Penebit : Elangga. F.X.Djumialdji Pejanjian Keja, Jakata : Sina Gafika. Gaspeesz Vincent, 000. Manajemen Poduktivitas Total: Stategi Peningkatan Poduktivitas Bisnis Global. Jakata: Gamedia Gie, Liang The Administasi Pekantoan Moden. Yogyakata: Libety. Iman Soepomo Penganta Hukum Pebuuhan, Jakata : Djambatan. Muchdasyah Sinungan Poduktivitas Apa dan Bagaimana, Edisi kedua, Jakata: Bumi Aksaa. Muhamad Nazi Metode Penelitian. Cetakan Keempat. Jakata: Ghalia Indonesia. Mulyadi Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa, Edisi 3. Jakata: Salemba Empat Akuntansi Manajemen, Edisi 3, Jakata : Salemba Empat. Poewadaminta Kamus Besa Bahasa Indonesia, Jakata : Balai Pustaka. Sedamayanti Sumbe daya manusia dan Poduktivitas keja, Bandung : CV. Manda Maju. Riyanto, J Poduktivitas dan Tenaga Keja, Jakata : SIUP. Sugiyono. 01. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatuf Dan R&D, Bandung : Alfabeta. Buchai Alma Penganta Bisnis, Bandung : CV Alfabeta.

20 Veithzal ivai Manajemen sumbe daya manusia untuk peusahaan : dai teoi ke paktik, Jakata : PT. Raja Gafindo Pesada. Zaeni Asyhadie Hukum Keja, Jakata : PT Raja Gafindo Pesada. PERATURAN PERUNDANGAN Undang-Undang No : 3 Tahun 199 Tentang Penyelenggaaan Pogam Jaminan Sosial Tenaga Keja. Undang-Undang No : 13 Tahun 003 Tentang Ketenagakejaan. Undang-Undang No : 40 Tahun 004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. PP No. 8 tahun 1981 tentang pelindungan upah. Peatuan Pemeintah Republik Indonesia Nomo 76 Tahun 007 tentang Peubahan kelima atas Peatuan Pemeintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaaan Pogam Jaminan Sosial Tenaga Keja. LAIN-LAIN

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis

BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD. hidup salahsatunyaadalah Regresi Proportional Hazard. Analisis 13 BAB III REGERSI COX PROPORTIONAL HAZARD 3.1 Pendahuluan Analisisegesi yang seingkali digunakan dalam menganalisis data uji hidup salahsatunyaadalah Regesi Popotional Hazad. Analisis egesiinimengasumsikanbahwaasio

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI EVA MARSUSANTI S,Pd MM AMIK BSI Jl. Cemelang No, Sukabumi, Indonesia Email: eva.em@bsi.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA Bentuk pesamaan egesi dengan dua vaiabel indenpenden adalah: Y = a + b X + b X Bentuk pesaman egesi dengan 3 veiabel independen adalah: Y = a + b X + b X + b 3 X

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE 2011-2013 Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA) EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syaiah DI JAWA) Enny Aiyani Podi Teknik Industi FTI-UPNV Jawa Timu ABSTRAK Pemasalahan dalam penelitian ini bahwa

Lebih terperinci

REGRESI. Imam Gunawan

REGRESI. Imam Gunawan REGRESI Imam Gunawan REGRESI LINIER SEDERHANA (SATU PREDIKTOR / INDEPENDEN) Pesamaan: Ŷ = a + bx Ŷ : Subyek dalam vaiabel dependen yang dipediksi a : Haga Y bila X = 0 (konstan) b : Angka aah / koefisien

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

The Production Process and Cost (I)

The Production Process and Cost (I) The Poduction Pocess and Cost (I) Yang dimaksud dengan Input (Kobanan) misalnya Mesin sebagai Kapital (Capital) dan Tenaga Keja sebagai Labou (L), sedangkan Q = Tingkat Output (Poduksi) yang dihasilkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejaah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia Adapun sejaah Badan Pusat Statistik di Indonesia tejadi empat masa pemeintahan di Indonesia, antaa

Lebih terperinci

Data dan Metode Pengolahan Data

Data dan Metode Pengolahan Data Bab III Data dan Metode Pengolahan Data III. Data a) Tansvol ARLINDO di selat Makassa yang meupakan hasil simulasi model baotopik untuk tahun El Niño (97/73, 98/83, dan 997/98), tahun La Niña (973/74 dan

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 011 s/d 013 TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN I SALINAN I fi~@?~{5]f~~ ~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG C' PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM E-Junal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175 PERHITUNGAN DA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM I GUSTI AYU KOMANG KUSUMA WARDHANI 1, I NYOMAN WIDA

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU ISSN 2302-0156 11 Pages pp. 157-167 PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU Heman 1, Djailani AR 2, Sakdiah Ibahim 3 1 ) Magiste Administasi Pendidikan Pogam Banda Aceh 2,3)

Lebih terperinci

IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA \ IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PELAKS...\NAAN KEGIATAN PENOATAAN KELUARGA 01 PROVINSI OJ~ERAH

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MICROS POS (POINT OF SALES) TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN KARYAWAN DI RESTORAN

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MICROS POS (POINT OF SALES) TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN KARYAWAN DI RESTORAN PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MICROS POS (POINT OF SALES) TERHADAP EFISIENSI PELAANAN KARAWAN DI RESTORAN Feny Pilly Pala 1*, Djibel Djawa 2, Athu Lumataw 3 1,2 Podi DIV Pehotelan, Ju. Paiwisata,

Lebih terperinci