KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER"

Transkripsi

1 KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi Pembangunan Jembe Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji vaiabel Kemampuan Mengelola Kopeasi (X1) dan Motivasi Pimpinan (X2) yang membei pengauh pada vaiabel Kebehasilan Usaha Kopeasi (Y) baik secaa simultan maupun secaa pasial pada Kopeasi Seka Katini Jembe. Data yang dipeoleh dianalisis menggunakan egesi linie beganda bedasakan kuesione sebagai alat pengumpulan data. Vaiabel Kebehasilan Usaha Kopeasi (Y) dipeoleh thitung sebesa 1,997. Vaiabel Motivasi Pimpinan (X2) tehadap Kebehasilan Usaha Kopeasi (Y) dipeoleh thitung sebesa 1,997. Diketahui bahwa vaiabel Kemampuan Mengelola Kopeasi (X1) dan Motivasi Pimpinan (X2) yang membei pengauh yang sama pada vaiabel Kebehasilan Usaha Kopeasi (Y). Kata Kunci : Kemampuan Mengelola Kopeasi, Motivasi Pimpinan, Kebehasilan Usaha Kopeasi Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

2 PENDAHULUAN Kopeasi mempunyai kedudukan yang kuat dan sangat penting di dalam sistem peekonomian nasional Indonesia, kaena kopeasi meupakan soko guu peekonomian Indonesia, hal tesebut sebagaimana yang tecantum dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang bebunyi Peekonomian disusun sebagai usaha besama bedasa atas asas kekeluagaan. Pasal tesebut secaa implisit menunjukkan bahwa kedudukan kopeasi sangat penting, kaena kopeasi meupakan badan usaha yang bedasakan azas kekeluagaan tesebut. Kopeasi diyakini dapat diandalkan untuk menopang peekonomian Indonesia. Kopeasi memiliki misi sebagai stabilisato ekonomi di samping sebagai agen pembangunan, kopeasi sebagai salah satu pelaku ekonomi nasional. Pendiian kopeasi pada umumnya dilandasi oleh adanya masalah ekonomi besama yang dihadapi oleh sekelompok masyaakat yang pada umumnya datang dai golongan ekonomi lemah. Meeka menyadai bahwa secaa sendiisendii tidak akan mampu bebuat banyak dalam memecahkan masalah ekonomi yang meeka hadapi. Melalui bekopeasi justu pemasalahan ekonomi dapat dipecahkan secaa besama-sama. Maka dengan munculnya ide pembuatan kopeasi, kaum wanita ingin mendiikan kopeasi yang dipeuntukkan khusus kaum wanita. Secaa nomatif pengelola (penguus) dalam kopeasi memiliki fungsi yang amat stategis yaitu betindak sebagai pengusaha yang menjaga kesinambungan kopeasi sebagai lembaga ekonomi yang efisien. Rendahnya kualitas dai penguus kopeasi disebabkan oleh bebagai fakto antaa lain endahnya kemampuannya sebagai seoang wiausaha dalam mengelola kopeasi. Hal ini yang mengakibatkan poses manajemen kopeasi lemah sehingga aah dan tujuan yang hendak di capai kopeasi tidak bisa diaih teutama dalam peningkatan pekembangan usaha dai kopeasi. Kopeasi Wanita Seka Katini meupakan salah satu kopeasi wanita di daeah Kabupaten Jembe yang cukup behasil. Bedii pada tanggal 21 Apil tahun 1979, diintis oleh sekelompok ibu umah tangga yang betujuan untuk meningkatkan kesejahteaan ibu-ibu khususnya dan masyaakat umumnya. Sehingga gambaan keadaannya bisa diambil sebagai contoh bagaimana kopeasi sehausnya dijalankan. Ditengah kisis 1998 Kopeasi Wanita Seka Katini tetap betahan kaena pengelolaan manajemen yang baik seta menjunjung tinggi kesejahteaan anggotanya. Kopeasi Wanita Seka Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

3 Katini tetap menjaga eksistensinya meskipun banyak kopeasi lain yang bedii. Kopeasi Wanita Seka Katini bisa tetap betahan meskipun banyak pesaing dan bank maupun non-bank yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Kopeasi Wanita Seka Katini. Kopeasi Wanita Seka Katini memiliki keanggotaan yang dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang tedii dai oang. Kelompokkelompok ini tedii dai anggota dalam satu wilayah. Sampai saat ini tedapat 54 kelompok dalam dii Kopeasi Wanita Seka Katini. Kelompok-kelompok ini dibagi untuk memudahkan koodinasi antaa anggota dengan penguus yang ada, sehingga hubungan pun tidak cautmaut dan tetap dapat tekontol. Setiap kelompok kopeasi, memiliki susunan penguus sendii, antaa lain penanggung jawab kelompok (PJK), seketais, dan bendahaa. Meeka betanggung jawab tehadap kelompok yang meeka pimpin dan betugas untuk melapokan segala hal dai penguus ke anggota atau sebaliknya. PJK, bendahaa, dan seketais betugas untuk mengoodinasikan kelompok aga tetap aktif dalam kegiatan kopeasi. Kopeasi Wanita Seka Katini juga telah mendapatkan pestasi yang membanggakan diantaanya mendapatkan penghagaan Bhakti Kopeasi dai mentei kopeasi UKM RI pada tahun 2004, mendapatkan penghagaan dai mentei Negaa Kopeasi dan UKM sebagai Kopeasi pemasaan bepestasi pada tahun 2008 dan masih banyak lagi penghagaan yang diteima oleh Kopeasi Wanita Seka Katini. Setiap tahun Kopeasi Wanita Seka Katini selalu mengadakan pelatihan keteampilan ekonomi untuk anggotanya guna memotivasi seta membeikan pengetahuan untuk mengelola kopeasi. Sepeti tahun 2008, Kopeasi Wanita Seka yang kini beanggotakan kuang lebih 827 peempuan ini telah menyelenggaakan pelatihan keteampilan fayet, tata ias, dau ulang sampah dan bakey, dai bebagai keteampilan yang telah dibeikan kepada anggota tesebut, diantaanya telah bisa dilihat dan diasakan hasilnya. Bedasakan pemikian diatas, maka timbul keinginan untuk mengkaji lebih dalam mengenai Kemampuan Mengelola Kopeasi Dan Motivasi Pemimpin Sebagai Upaya Kebehasilan Usaha Pada Kopeasi Seka Katini Jembe. Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

4 TINJAUAN PUSTAKA a. Kemampuan Mengelola Pengelola kopeasi baik itu penguus ataupun manaje sebaiknya memiliki kemampuan dan sifat-sifat sepeti yang diungkapkan oleh Mabun dalam Buchoi Alam (2004:39) yaitu sebagai beikut : 1. Pecaya dii Seoang wiausaha adalah oang yang pecaya bahwa meeka mampu mencapai hasil yang meeka inginkan. Sikap pecaya dii ini bukan sikap yang sombong, kaena dilandasi oleh kesadaan meeka tehadap kelebihan dan kekuangan yang dimiliki. 2. Beoientasikan tugas dan hasil Maksudnya adalah seoang wiausaha haus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga haus betanggung jawab pada hasil dai tugas yang dibebankannya. Aga mempeoleh kebehasilan dalam usahanya, seoang wiausaha haus bekeja pestatif. 3. Pengambil isiko Sebagai wiausaha yang bau, seseoang hauslah beani mengambil isiko dan menghadapi isiko apapun tehadap langkah yang telah diambilnya. Seseoang penah bekata bahwa kita tidak akan penah memulai sesuatu jika belum penah mengalami kegagalan. 4. Kepemimpinan Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seoang wiausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseoang tidak akan bisa menjadi seoang wiausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin dii sendii maupun memimpin oang lain. 5. Keoisinilan Keoisinilan atau keaslian maksudnya bahwa oang yang ingin menjadi wiausaha mempunyai ide-ide keatif yang asli dan muni dai diinya, bukan dai oang lain atau hasil dai plagiaism. 6. Beoientasi ke masa depan. Seoang wiausaha haus mempunyai pandangan tentang masa depannya dan sangat betekad untuk meaih kesuksesan di masa depan. Seoang wiausaha hauslah bisa mempediksi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang sangat dibutuhkan oleh mangsa pasanya di kemudian hai, tidak stuck hanya memikikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan masyaakat saat ini. Pogam pemasyaakatan kewiausahaan telah dilakukan oleh pemeintah dalam langkah-langkah Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

5 pembinaan dan pengembangan sumbe daya manusia dan sesuai dengan Undang-Undang No. 9 Republik Indonesia Tahun 1995 Tentang Usaha Skala Kecil yang tedii dai: a. memasyaakatkan dan membudayakan kewiausahaan; b. meningkatkan keteampilan teknis dan manajeial; c. membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan, pelatihan, konsultasi usaha kecil; d. menyediakan tenaga penyuluhan dan konsultasi usaha kecil. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemeintah ini dihaapkan dapat meningkatkan kemampuan peangkat kelembagaan di bidang ekonomi, sosial, politik dan pemeintahan dalam menciptakan ketepaduan yang seasi sehingga kualitas sumbe daya manusia Indonesia dapat menjadi andalan dalam pembangunan, yang di antaanya dapat diwujudkan dai bentuk usaha kopeasi. b. Motivasi Pemimpin Motivasi meupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam menentukan peilaku seseoang, temasuk peilaku keja. Untuk dapat memotivasi seseoang dipelukan pemahaman tentang bagaimana poses tebentuknya motivasi. Menuut Maihot (2002:320) motivasi dapat diatikan sebagai fakto-fakto yang mengaahkan dan mendoong peilaku atau keinginan seseoang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keas atau lemah. Sedangkan menuut Malayu Hasibuan (2000:140) Motivasi mempesoalkan bagaimana caanya mengaahkan daya dan potensi bawahan, aga mau bekejasama secaa poduktif behasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Selanjutnya dijelaskan bahwa pentingnya motivasi kaena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalukan dan mendukung peilaku manusia, supaya mau bekeja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Menuut Sondang Siagian (2003:138) Motivasi mempesoalkan bagaimana caanya mendoong gaiah keja bawahan, aga meeka mau bekeja keas dengan membeikan semua kemampuan dan keteampilannya untuk mewujudkan tujuan peusahaan. Sedangkan motivasi tesebut adalah daya pendoong yang mengakibatkan seoang anggota peusahaan mau dan ela waktunya untuk menyelenggaakan bebagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam angka pencapaian tujuan dan bebagai sasaan peusahaan yang ditentukan sebelumnya. Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

6 c. Kebehasilan Usaha Kopeasi Menuut Hanel, dalam Yuliani (2007), bahwa untuk menguku kopeasi ada tiga jenis efisiensi yang dapat dijadikan ukuan kebehasilan, yaitu sebagai beikut: a. Efisiensi pengelolaan usaha adalah sejauh mana kopeasi dikelola secaa efisien dalam angka mencapai tujuan sebagai suatu badan mandii b. Efisiensi pembangunan adalah penilaian atas dampak-dampak secaa langsung atau tidak langsung yang timbul oleh kopeasi sebagai kontibusi kopeasi tehadap pencapaian tujuan pembangunan c. Efisiensi yang beoientasi pada kepentingan paa anggota adalah suatu tingkat dimana melalui bebagai kegiatan pelayanan yang besifat menunjang kegiatan usaha kopeasi, kepentingan anggota dan tujuan besama paa anggotanya. Sedangkan menuut Benhad Limbong (2010), tingkat kebehasilan kopeasi dilihat dai tiga fakto utama yaitu fakto petama adalah patisipasi anggota. Patisipasi anggota adalah pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai anggota. Tingkat patisipasi anggota kopeasi dipengauhi oleh sejumlah fakto sepeti besanya nilai manfaat pelayanan kopeasi. Patisipasi anggota akan efektif jika tejadi kesesuaian kebutuhan dan keinginan dengan output yang diteima anggota. d. Keangka Konseptual Kemampua n Motivasi Pimpinan Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe Kebeha 2 silan Bedasakan keangka konseptual dapat jelaskan bahwa : 1. Kemampuan mengelola kopeasi dapat mempengauhi kebehasilan usaha kopeasi Seka Katini Jembe 2. Motivasi pimpinan dapat mempengauhi kebehasilan usaha kopeasi Seka Katini Jembe 3. Kemampuan mengelola mpeasi dan motivsi pimpinan dapat mempengauhi kebehasilan usaha kopeasi Seka Katini Jembe secaa besama-sama METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu mengetahui dan menguji kemampuan mengelola kopeasi dan motivasi pimpinan yang mempengauhi kebehasilan usaha kopeasi baik secaa pasial (masingmasing) maupun secaa simultan ( secaa besama-sama). Pengumpulan

7 data yang dilakukan dengan membeikan kuesione kepada paa esponden yaitu seluuh penguus Kopeasi Wanita Seka Katini yang masih aktif dan kemudian esponden akan mengisinya sesuai dengan pendapat dan pesepsi esponden. Skala pengukuan dalam penelitian ini adalah Skala Liket. Skala liket digunakan untuk menguku sikap, pendapat, dan pesepsi oang atau sekelompok oang tentang fenomena sosial ini telah ditetapkan secaa spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai vaiabel penelitian. Analisis data menggunakan : 1. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Peason Poduct Moment. Rumus yang digunakan koelasi Peason Poduct Moment. Dengan dasa pengambilan keputusan: a. Jika hasil positif, seta hasil > table, maka vaiabel tesebut valid. b. Jika hasil positif, seta hasil < table, maka vaiabel tidak valid. 2. Uji eliabilitas menggunakan Conbach s Alpha, suatu instument dikatakan eliable apabila Conbach s Alpha lebih besa dai 0, Analisis egesi linie beganda digunakan untuk memeiksa kuatnya hubungan antaa vaiabel bebas dengan vaiabel teikat. 4. Uji asumsi klasik dipelukan aga mengetahui apakah hasil estimasi egesi yang dilakukan benabena bebas dai adanya gejala heteoskedastisitas, gejala multikolineaitas, dan gejala autokoelasi. 5. Uji Hipotesis menggunakan Uji statistik dengan : a. Uji F (Uji simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secaa besama-sama (simultan) koefisien vaiabel bebas mempunyai pengauh nyata atau tidak tehadap vaiabel teikat. Pengujian ini dilakukan dengan caa membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Apabila Fhitung > Ftabel dengan signifikansi di bawah 0,05 (5%) maka secaa besama-sama (simultan) vaiabel bebas bepengauh signifikan tehadap vaiabel teikat, begitu juga sebaliknya. b. Uji t (Uji Pasial) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masingmasing vaiabel bebas secaa pasial memiliki pengauh signifikan tehadap vaiabel teikat. Pengujian ini dilakukan dengan caa membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Apakah thitung > ttabel dengan signifikan dibawah 0,05 (5%), Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

8 maka secaa pasial atau individual vaiabel bebas bepengauh signifikan tehadap vaiabel teikat, begitu juga sebaliknya. PEMBAHASAN Uji itas Uji itas Vaiabel (X1) Kemampuan Mengelola Kopeasi Indi kato X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 hitung 0,813 0,814 0,812 0,812 0,747 0,521 tabel Kete angan petanyaan dalam vaiabel Motivasi Pimpinan lebih besa dai tabel. Uji itas Vaiabel (Y) Kebehasilan Usaha Kopeasi Indi kato hitung tabel Kete angan Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 0,722 0,892 0,850 0,884 0,816 Pada tabel uji validitas menunjukkan bahwa hitung yang dimiliki setiap item petanyaan dalam vaiabel Kebehasilan Usaha Kopeasi lebih besa dai tabel. Pada tabel uji validitas menunjukkan bahwa hitung yang dimiliki setiap item petanyaan dalam vaiabel Kemampuan Mengelola Kopeasi lebih besa dai tabel. Uji itas Vaiabel (X2) Motivasi Pimpinan Indi kato hitung tabel Kete angan X2.1 X2.2 X2.3 0,764 0,811 0,805 Pada tabel uji validitas menunjukkan bahwa hitung yang dimiliki setiap item Uji Reliabilitas Vaiabel Koefisien Reliabilitas (X1) 0,895 (X2) 0,909 (Y) 0,936 Keteangan Reliabel Reliabel Reliabel Bedasakan tabel uji eliabilitas dapat diketahui bahwa nilai alpha conbach untuk semua vaiabel lebih besa dai 0,60. Bedasakan ketentuan yang telah dipapakan sebelumnya maka semua vaiabel yang digunakan untuk melihat pengauh tehadap kebehasilan usaha kopeasi telah eliabel. Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

9 Analisis Regesi Linie Beganda Vaiabel Y Vaiabe X Koefisien Regesi Y Konstanta X1 X2 1,116 0,813 0,346 Uji Nomalitas Pada tabel menunjukkan pesamaan egesi linie beganda sebagai beikut: Y= 1,116+0,346X1+0,813X2+e a. Signifikansi vaiabel Kemampuan Mengelola Kopeasi (X1) sebesa 0,003 lebih kecil dai signifikansi 5% (0,05), dapat menjelaskan bahwa Kemampuan Mengelola Kopeasi (X1) bepengauh signifikan tehadap Kebehasilan Usaha Kopeasi (Y). b. Signifikansi vaiabel Motivasi Pimpinan (X2) sebesa 0,000 lebih kecil dai signifikansi 5% (0,05), dapat menjelaskan bahwa Motivasi Pimpinan (X2) bepengauh signifikan tehadap Kebehasilan Usaha Kopeasi (Y). Bedasakan hasil uji nomalitas dengan menggunakan analisis gafik yaitu dengan menggunakan gafik nomal plot menunjukkan bahwa gafik membeikan pola distibusi nomal yang mendekati nomal, dengan kata lain pada gafik telihat titik-titik menyeba di sekita gais diagonal seta penyebaannya ada di sekita gais diagonal. Uji Multikolinieitas Vaiabel X 1 X 2 Nilai VIF 1,483 1,483 Nilai Toleance Bedasakan tabel dapat diketahui bahwa tidak ada satu pun vaiabel yang memiliki nilai toleance dibawah 0,10 dan nilai Vaiance Inflation Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

10 Facto (VIF) di atas kuang dai 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak tejadi masalah multikolinieitas pada model egesi. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secaa besama-sama (simultan) koefisien vaiabel bebas mempunyai pengauh nyata atau tidak tehadap vaiabel teikat. Uji T Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing vaiabel bebas secaa pasial memiliki pengauh signifikan tehadap vaiabel teikat. Dapat juga dikatakan jika thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel maka hasilnya signifikan dan beati H0 ditolak dan Ha diteima. Sedangkan jika thitung < ttabel atau -thitung > - ttabel maka hasilnya tidak signifikan dan beati H0 diteima dan Ha ditolak. Penjelasan sebagai beikut : a. Hasil pengujian pengauh Kemampuan Mengelola Kopeasi (X1) tehadap Kebehasilan Usaha Kopeasi (Y) dipeoleh thitung sebesa 1,997. Hal tesebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel (3,091 > 1,997) maka tedapat pengauh antaa Kemampuan Mengelola Kopeasi (X1) tehadap Kebehasilan Usaha Kopeasi (Y) Wanita Seka Katini Jembe. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diteima. b. Hasil pengujian pengauh Motivasi Pimpinan (X2) tehadap Kebehasilan Usaha Kopeasi (Y) dipeoleh thitung sebesa 1,997. Hal tesebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel (5,874 > 1,997) maka tedapat pengauh antaa Motivasi Pimpinan (X2) tehadap Kebehasilan Usaha Kopeasi (Y) Wanita Seka Katini Jembe. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H2 diteima. PENUTUP a. Kesimpulan 1. Motivasi bepengauh positif dan signifikan tehadap kebehasilan usaha kopeasi. Atinya motivasi mempengauhi secaa langsung kebehasilan usaha kopeasi, semakin besa motivasi yang dimiliki, maka akan diikuti peningkatan kebehasilan usaha Kopeasi Wanita Seka Katini Jembe. 2. Kemampuan mengelola kopeasi bepengauh positif dan signifikan tehadap kebehasilan usaha. Atinya kemampuan mengelola kopeasi mempengauhi secaa langsung kebehasilan usaha, semakin besa kemampuan mengelola kopeasi yang dimiliki, maka akan diikuti peningkatan Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

11 kebehasilan usaha Kopeasi Wanita Seka Katini Jembe. 3. Motivasi dan kemampuan mengelola kopeasi bepengauh signifikan tehadap kebehasilan usaha kopeasi. Atinya Motivasi dan kemampuan mengelola kopeasi secaa simultan atau besama-sama mempengauhi kebehasilan usaha Kopeasi Wanita Seka Katini Jembe. b. Saan 1. Bagi Kopeasi Wanita Seka Katini Jembe dihaapkan dapat mempetahankan dan meningkatkan motivasi dii dengan meningkatkan keinginan yang kuat dalam melaksanakan pekejaan, menciptakan semangat keja yang tinggi dan beani betanggung jawab atas pekejaan yang dilakukan demi kemajuan kopeasi. 2. Bagi Kopeasi Wanita Seka Katini Jembe dihaapkan dapat mempetahankan dan meningkatkan kemampuan dalam mengelola kopeasi dengan menumbuhkan sikap pecaya dii yang tinggi untuk mencapai hasil yang diinginkan, betanggung jawab atas tugas-tugas dan hasilnya, beani mengambil isiko dan menghadapi isiko, dapat mengatu dan bejiwa kepemimpinan, menumbuhkan ide-ide keatif dai dii dan memiliki pandangan ke depan seta betekat meaih kesuksesan di masa depan. 3. Bagi peneliti selanjutnya, dihaapkan dapat mengembangkan model penelitiannya, vaiabel-vaiabel, objek, tempat / waktu, analisis data, dan metode penelitian aga model penelitiannya dapat lebih bekembang dan menemukan sesuatu yang lebih bau yang dapat memengauhi kebehasilan usaha baik di kopeasi, peusahaan, dan instansi atau lembaga lain, sehingga dapat mempeoleh hasil penelitian yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Ace Patadieja Manajemen Kopeasi. Jakata: Bhataa. Agusty Fedinand Stuctual Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen. Edisi 2. Semaang: Badan Penebit Univesitas Diponegoo. Aief Subyantoo Kaakteistik Pekejaan. Kaakteistik Oganisasi. dan Poduktivitas Keja Penguus (Studi pada Penguus KUD di Kabupaten Sleman). Yogyakata: Fakultas Ekonomi UPN Vetean. Aikunto Posedu Penelitian Suatu Pendekatan Paktik. Jakata: Rineka Cipta. Benhad Limbong Pengusaha Kopeasi. Jakata: Magaetha Pustaka. Buchai Alma Kewiausahaan. Bandung: Alfabeta. Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

12 Dalila Este Kebehasilan Kopeasi. [Diakses 8 Maet 2014] Heny Simamoa Manajemen Sumbe Daya Manusia. Edisi Ketiga. Cetakan Petama. Yogyakata: Bagian Penebitan STIE YKPN.. Imam Ghozali Analisis Multivaiat Dengan Pogam SPSS. Semaang: Univesitas Diponegoo Analisis Multivaiat Dengan Pogam SPSS. Semaang: Univesitas Diponegoo. Malayu Hasibuan Manajemen Sumbe Daya Manusia. Jakata: Bumi Aksaa. Maihot Haiandja T.E Manajemen Sumbe Daya Manusia. Jakata: Gasindo. Musan Munizu Pengauh Fakto-Fakto Ekstenal dan Intenal Tehadap Kineja Usaha Miko dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan. Junal: Manajemen dan Kewiausahaan. Fakultas Ekonomi Univesitas Hasanudin. Nasution Manajemen Mutu Tepadu, Jakata: Ghalia Indonesia Nulela Pengauh Kemampuan Manajeial Penguus. Patisipasi Anggota dan Lingkungan Usaha Tehadap Kebehasilan Kopeasi di KUD BAHAGIA Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. m. [Diakses 8 Maet 2014] 66 Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

13 Simamoa B Panduan Riset Peilaku Konsumen. Jakata: PT Pustaka Gamedia Utama. Soekidjo Notoatmodjo Pendidikan Dan Peilaku Kesehatan. Jakata: Rineka Cipta. Sofyandi dan Ganiwa Peilaku Opeasional. Yogyakata: Gaha Ilmu. Sonny Sumasono Manajemen Kopeasi. Yogyakata: Gaha Ilmu. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian, Cetakan ketujuh. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. dan R & D. Bandung: Alfabeta. Uma Sekaan Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakata: Salemba Empat Undang-Undang Nomo 9 Republik Indonesia Tahun 1995 Tentang Usaha Skala Kecil. Jakata Undang-Undang Nomo 25 Republik Indonesia Tahun 1992 tentang Pekopeasian. Jakata. Undang-Undang Dasa 1945 pasal 33 ayat 1. tentang Pekopeasian. Jakata. Yuliani Hubungan Efisiensi Opeasional dengan Kineja Pofitabilitas Pada Sekto Pebankan yang Go Publik di Busa Efek Jakata. Junal: Manajemen & Bisnis Seiwijaya. Vol. 5 No. 10. Majalah Ilmiah DIAN ILMU Vol.15 No.1 Oktobe

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI

PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI PENGARUH SHIFT DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MATAHARI DEPARTMENT STORE KOTA SUKABUMI EVA MARSUSANTI S,Pd MM AMIK BSI Jl. Cemelang No, Sukabumi, Indonesia Email: eva.em@bsi.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU (Studi Kasus Pada Sekolah sekolah Dasa dibawah yayasan menoah abadi Denpasa) Agus Budi

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

REGRESI. Imam Gunawan

REGRESI. Imam Gunawan REGRESI Imam Gunawan REGRESI LINIER SEDERHANA (SATU PREDIKTOR / INDEPENDEN) Pesamaan: Ŷ = a + bx Ŷ : Subyek dalam vaiabel dependen yang dipediksi a : Haga Y bila X = 0 (konstan) b : Angka aah / koefisien

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catu Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel.

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG I SALINAN I fp~@"~{5}f~~ ~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 {, TENTANG PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN/PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU

ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU Mula Syahputa Pendidikan Ekonomi, FKIP Univesitas Riau ABSTRACT

Lebih terperinci

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA)

EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syariah DI JAWA) EFISIENSI RELATIF DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (STUDI KASUS : Bank BRI Syaiah DI JAWA) Enny Aiyani Podi Teknik Industi FTI-UPNV Jawa Timu ABSTRAK Pemasalahan dalam penelitian ini bahwa

Lebih terperinci

IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA \ IPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PELAKS...\NAAN KEGIATAN PENOATAAN KELUARGA 01 PROVINSI OJ~ERAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE 2011-2013 Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejaah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia Adapun sejaah Badan Pusat Statistik di Indonesia tejadi empat masa pemeintahan di Indonesia, antaa

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 011 s/d 013 TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU ISSN 2302-0156 11 Pages pp. 157-167 PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU Heman 1, Djailani AR 2, Sakdiah Ibahim 3 1 ) Magiste Administasi Pendidikan Pogam Banda Aceh 2,3)

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG .,, ' [ SALINAN I fff~~~!jf~~..f~j~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6

P i R i i a li a t d a P i a R l e i i a li a t s V r a i b a l e X S ( r t e g M a G r u u) 0 6 B AB IV H ASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaan Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejaah Singkat SMK Negei 1 Goontalo SMK Negei 1 Goontalo secaa esmi didiikan tahun 1954 nama SMEA Negei Goontalo status swasta. Kemudian

Lebih terperinci