KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)"

Transkripsi

1 KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng ) MAHMUDI mahmudi@yahoo.com CHAIRUL AMRIYAH chaiulamiyah@adenintan.ac.id JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Abstact Education is a pocess of self-development and pesonality fomation. Discipline is an attitude that a student should have because it is a pat of fomation of pesonality. Discipline in the school envionment is needed to ceate a comfotable leaning athmosphee fo teaches and students. Tha application of discipline is expected to assist the students to each optimal achievement. Thus. the objection of this eseach is to find out whethe thee is a possitive coelation between discipline and students leaning achievement. This was a quantitative easeach. It was conducted in MI Nuul Amal. Gedung Meneng. Tulang Bawang. Thee wee 34 students of fifth gade as the population. Data of the eseach was gained by using questionnaie as the pimay technique. Obsevation was used as the suppoting technique. Documentation technique was also used to know teache s pepaation in conducting teaching-leaning pocess. Based on data analisys. the esult was obseved > table. This esult poved that thee was a possitive coeleation between between discipline and students leaning achievement. It meant that the bette students have discipline. the highe achievement they can each. Keywods: Coelation. discipline. leaning. A. PENDAHULUAN Pendidikan meupakan poses pengembangan dii seta pembentukan kepibadian seseoang yang dilaksanakan secaa sada dan penuh tanggung jawab. yang belangsung dalam suatu masa teikat dalam sebuah situasi seta mengaah kepada tujuan dalam upaya mengembangkan aspek kognitif. afektif dan psikomotoik. Oleh kaena itu lembaga pendidikan mempunyai peanan penting dalam membentuk manusia yang bekualitas. Secaa umum pendidikan dapat diatikan sebagai usaha manusia untuk membina kepibadiannya sesuai dengan nilai-nilai budaya yang ada dalam masyaakat. Di Indonesia peanan pendidikan betujuan untuk membentuk 50

2 manusia yang bekepibadian sempuna. sebagaimana tecantum dalam UU Sisdiknas Bab III Pasal 3. yaitu: Pendidikan nasional befungsi mengembangkan kemampuan watak seta peadaban bangsa yang bemanfaat daam angka mencedaskan kehidupan bangsa. betujuan untuk bekembangnya potensi peseta didik aga menjadi manusia yang beiman dan betaqwa kepada Tuhan yang Mahaesa. beakhlak mulia. sehat. beilmu. cakap. keatif. mandii. dan menjadi waga negaa yang demokatis seta betanggung jawab (Undang-Undang Sisdiknas 2003 UU RI No.20 Th 2003). Bicaa tentang pendidikan tentu saja tidak telepas dai kegiatan-kegiatan yang behubungan dengan pembelajaan. Sebagaimana diketahui bahwa tugas utam dai peseta didik adalah belaja. Ramayulis mengatakan bahwa belaja adalah suatu kegiatan peseta didik dalam meneima. menanggapi. seta menganalisa bahan-bahan pelajaanyang disajikan oleh pengaja. yang beakibat pada kemampuan untuk menguasai bahan pengajaan itu (Ramayulis. 2000: 17). Sedangkan pendapat lain menyebutkan bahwa belaja adalah suatu poses usaha yang dilakukan seseoang untuk mempeoleh suatu peubahan tingkah laku yang bau secaa keseluuhan. sebagai hasil pengalamannya sendii dalam inteaksi dengan lingkungannya (Slameto. 1995: 2). Senada dengan pendapat di atas. Hamalik mengatakan bahwa belaja adalah modifikasi atau mempeteguh tingkah laku melalui pengalaman. Menuut pengetian ini. belaja meupakan suatu poses. suatu kegiatan. bukan hasil atau tujuan. belaja bukan hanya mengingat. akan tetapi lebih luas dai itu. yakni mengalami (Hamalik. 2001: 27). Pengetian belaja secaa psikologi meupakan poses peubahan yaitu tingkah laku sebagai hasil dai inteaksi dengan lingkungannya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya (Ahmadi dan Supiyono. 2003: 128) Peubahan tesebut dibuktikan dalam seluuh aspek-aspek tingkah laku. Sebagai hasil belaja. peubahan yang tejadi dalam dii seseoang belangsung secaa bekesinambungan. tidak statis. Satu peubahan yang tejadi akan menyebabkan peubahan beikutnya dan akan beguna bagi kehidupan atau poses belaja selanjutnya. Bedasakan pendapat di atas. peseta didik akan mendapatkan pestasi belaja yang baik setelah peseta didik melaksanakan poses pembelajaan. Untuk 51

3 mencapai tujuan yang dimaksud haus didukung dengan tingkah laku yang baik pula. Tekait dengan poses pembelajaan di lingkungan sekolah. maka peseta didik haus mematuhi peatuan tata tetib yang telah dibuat dan ditetapkan oleh sekolah. Disiplin sangat sulit untuk diumuskan tetapi haus dimiliki oleh manusia. telebih lagi bagi peseta didik yang sedang menjalani pendidikan. Kedisiplinan adalah suatu sikap. pebuatan. tingkah laku yang tidak menyimpang dai tata tetib dan peatuan (Anugeah. 1992: 46). Dalam mewujudkan kedisiplinan di lingkungan sekolah. peseta didik dituntut mentaati peatuan-peatuan yang telah ditetapkan sekolah aga tecipta suasana belaja yang aman dan nyaman baik bagi guu maupun peseta didik itu sendii. Tujuan disusunnya peatuan sekolah. sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik. adalah sebagai beikut: 1. Kelas yang disiplin akan memungkinkan muid-muid belaja dengan efektif dan memungkinkan guu bebuat sebagaimana mestinya dalam angka mendidik. 2. Disiplin membantu muid untuk menyesuaikan dii kepada lingkungan sosial kultual dalam kelas dan sekolah. 3. Kelas yang penuh disiplin akan tuut mendoong motivasi belaja mengaja muid-muid. 4. Latihan disiplin akan besa pengauhnya pada pembentukan watak. disiplin adalah suatu aspek daipada awal sekolah. 5. Disiplin kelas penting atinya dalam pengajaan demokasi di mana anakanak dikembangkan secaa optimal. Jadi dengan adanya disiplin sekolah yang baik. maka akan membentuk kepibadian peseta didik yang betanggung jawab dan mampu menjadi peseta didik yang bepestasi. Hasil pa suvey yang dilakukan penulis mengenai pestasi belaja peseta didik kelas V MI Nuul Amal Kecamatan Gedung Meneng dapat dilihat pada table beikut ini: 52

4 No Tabel 1 Pestasi Belaja Peseta Didik kelas V MI Nuul Amal T.P. 2010/2011 Nilai Rata-Rata Rapot Jumlah Peseta Didik TERAMPIL Posentase % % % % Jumlah % Sumbe: Legge MI Nuul Amal Kelas V Semeste Genap T.P. 2010/2011 Adapun pedoman penilaian yang belaku adalah: = sangat baik = A = baik = B = cukup = C di bawah 5.90 = Kuang = D (MI Nuul Amal. Kumpulan Hasil Belaja Siswa. T.P. 2010/2011) Bedasakan tabel di atas. maka diketahui bahwa hasil yang dipeoleh peseta didik keas IV dan V bevaiasi. Peolehan nilai sebanyak 6 oang dengan kualifikasi sangat baik. nilai sebanyak 8 oang dengan kualifiksi baik. nilai sebanyak 17 oang dengan kualifikasi cukup. dan 3 oang yang mempeoleh nilai dengan kualifikasi kuang. Peatuan atau tata tetib yang dibuat oleh sekolah haus sesuai dengan jenjang pendidikan. Aga peatuan tesebut dapat dilaksanakan dan ditaati dengan baik tanpa beban bagi peseta didik. Peatuan dan tata tetib yang dibelakukan di MI Nuul Amal Kecamatan Gedung Meneng adalah: 1. Menjaga nama baik dii sendii. oang tua. keluaga dan sekolah. 2. Menghomati kepala sekolah. guu. dan sesama teman. 3. Siswa haus hadi tepat waktu (07.30 WIB). 4. Siswa bepakaian apih (baju dimasukkan + dasi). 5. Menyampakan alasn yang dapat diteima apabila 3 hai betuut-tuut tidak masuk sekolah. 6. Meminta izin kepada guu apabila meninggalkan kelas. 7. Bedoa sebelum pelajaan dimulai dan setelah pelajaan teakhi selesai. 53

5 8. Membei tahu oang tua pada waktu pegi dan pulang sekoah. 9. Beusaha belaja dengan giat. 10. Mengikuti olah aga dan senam pagi (SKJ). TERAMPIL 11. Siswa tidak dipekenankan ibut dan kelua masuk uang kelas waktu KBM sedang belangsung. 12. Siswa tidak dipekenankan membawa senjata tajam dan buku bacaan selain buku pelajaan. 13. Siswa dilaang meokok. 14. Siswa tidak dipekenankan membuat keibutan di lingkungan sekolah atau di lua sekolah. 15. Siswa diwajibkan melaksanakan tugas-tugas yang dibeikan oleh sekolah (piket. upacaa. PR. dll). 16. Memelihaa kebesihan. keindahan. keamanan. ketetiban. dan kekeluagaan di lingkungan sekolah. umah. dan masyaakat. 17. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. 18. Tuut memelihaa semua pealatan sekolah. 19. Siswa tidak dipekenankan masuk uang kanto dan pepustakaan kecuali ada kepeluan. 20. Siswa tidak boleh membawa tas waktu jam istiahat. 21. Siswa diwajibkan shalat dzuhu di sekolah (kelas III s.d. VI). 22. Siswa tidak dipekenankan makan di dalam kelas. Bagi siswa yang melangga peatuan akan dikenakan sanksi beupa: 1. Peingatan 2. Hukuman 3. Dipanggil oang tuanya 4. Dikeluakan dai sekolah (MI Nuul Amal. Tata Tetib Sekolah) Peneapan kedisiplinan dihaapkan dapat membawa pengauh positif bagi peseta didik dalam pencapaian pestasi yang optimal. Bedasakan lata belakang di atas. penulis tetaik untuk meneliti lebih dalam mengenai Koelasi antaa Kedisiplinan dan Pestasi Belaja Peseta Didik di MI Nuul Amal Kecamatan Gedung Meneng. 54

6 Menuut Suachmad (1990: 34) Masalah adalah setiap kesulitan yang menggeakkan manusia untuk memecahkannya. Maksudnya masalah yaitu suatu kesulitan yang menggeakkan manusia dengan kemampuannya untuk mencai pemecahannya. Adapun umusan masalah yang penulis ajukan yaitu : Bagaimana koelasi antaa kedisiplinan dan pestasi belaja peseta didik di MI Nuul Amal Kecamatan Gedung Meneng? Hipotesis meupakan suatu dugaan tehadap kondisi yang ada dimana dugaan itu disimpulkan dai hasil pemikian awal dai pemahaman sementaa. Sutisno Hadi menyatakan bahwa hipotesa adalah dugaan yang mungkin bena dan mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah satu palsu dan akan di teima jika fakta fakta membenakannya. (Sutisno Hadi hlm. 69). Selanjutnya hipotesis adalah jawaban sementaa tehadap masalah penelitian yang kebenaanya haus dibuktikan secaa empiis. (Sumadi Suyabata hlm. 75) Jadi jelaslah bahwa hipotesis bau meupakan dugaan yang kebenaannya haus dibuktikan melalui penelitian lapangan secaa objektif. di mana peneimaan atau penolakan atas suatu hipotesis didasakan kepada fakta-fakta yang dipeoleh dai lapangan tesebut. Bedasakan teoi yang penulis kemukakan di atas dapat penulis ajukan hipotesis bahwa tedapat koelasi positif antaa kedisiplinan peseta didik dengaan pestasi belaja di MI Nuul Amal Kecamatan Tulang Bawang. Gedung Meneng Kabupaten B. METODE PENELITIAN 1. Populasi dan Teknik Sampling a. Populasi Populasi yaitu keseluuhan subjek penelitian (Aikunto. 2006: 130). Hadi (1991: 77) mengemukakan bahwa populasi adalah semua individu untuk siap kenyataan-kenyataan yang dipeoleh dai sampal itu hendak digenealisasikan. Populasi dalam penelitian ini adalah peseta didik MI Nuul Amal kelas V yang 55

7 bejumlah 16 oang laki-laki dan 18 oang peempuan. Sehingga total seluuhnya bejumlah 34 oang. b. Teknik Sampling Teknik sampling menuut Nasution (1992: 38) adalah Memilih sejumlah dai obyek tetentu dai keseluuhan jumlah populasi. Teknik sampling digunakan sebagai upaya membatasi jumlah populasi yang ada dan jenis sumbe data yang akan digunakan dalam penelitian. Hal tesebut dilakukan kaena adanya ketebatasan waktu. tenaga dan biaya. Untuk menyatakan besanya sampel. Aikunto menyatakan bahwa sekeda ance-ance jumlah populasi yang kuang dai 100 lebih baik diambil semua dan penelitiannya disebut penelitian populasi. Dan jika jumlah lebih dai 100 maka sampelnya diambil antaa 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Kaena populasi penelitian ini hanya 34 oang. maka penulis mengambil seluuhnya. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipegunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai beikut : a. Metode kuesione Kuesione adalah Suatu dafta yang beisikan angkaian petanyaan mengenai suatu masalah/bidang yang akan diteliti (Nabuko dkk.1997: 76). Menuut Nasution (1996: 128) kuesione adalah Dafta petanyaan yang didistibusikan untuk diisi dan dikembalikan/dijawab dibawah pengawasan peneliti. Jadi kuesione adalah salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan caa membeikan dafta petanyaan kepada sampel untuk kemudian diisi sesuai dengan pengetahuannya. Dalam menentukan jenis atau tipe quesione dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe pilihan dengan bentuk Multiple Choice yang tedii dai tiga altenatif jawaban a. b. c dan d sedangkan dalam pengambilan data yang disampaikan kepada esponden. penulis menggunakan metode quesione langsung. sebagaimana dijelaskan oleh Hadi (1991: 158) sebagai beikut : Disebut quesione langsung. jika dafta petanyaan dikiim langsung kepada oang yang ingin dimintai pendapat keyakinannya. atau diminta menceitakan tentang keadaan sendii. sebaliknya angket tidak langsung. 56

8 jika dafta petanyaan dikiim kepada seoang yang diminta menceitakan tentang keadaan oang lain Metode quesione ini penulis tujukan kepada 34 peseta didik yang menjadi sampel dalam penelitian ini. dan dipegunakan dalam angka untuk mendapatkan data tentang kedisiplinan peseta. b. Metode obsevasi Metode obsevasi adalah Alat pengumpul data yang dilakukan dengan caa mengamati dan mencatat dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki (Nabuko dkk.1997: 70). Metode ini penulis gunakan sebagai metode bantu. yang digunakan untuk mencai data yang mendukung dan melengkapi data pime yang dipeoleh dai metode quesione. Dalam penelitian ini. penulis mengobsevasi kegiatan peseta didik yang tekait dengan kedisiplinan selama di sekolah. c. Metode dokumentasi Pengetian dokumentasi adalah Mencai data mengenai hal-hal atau vaiabel yang beupa catatan tanskip buku. suat kaba/majalah. pasasti. notulen apat. buku agenda dan lainnya. Dengan demikian metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengumpulkan data-data tetulis atau tecetak. keadaan guu dan peseta didik. sejaah singkat bediinya MI Nuul Amal. saana dan pasaana pembelajaan. seta pestasi akademik peseta didik melalui dokumen yang ada. Dai bebeapa metode pengumpulan data tesebut. sebagai metode pokok penulis menggunakan kuesione. sedangkan metode penunjang adalah inteview. obsevasi dan dokumentasi. 3. Analisis Data Analisa data adalah tahap tepenting dan menentukan dalam sebuah penelitian setelah data tekumpul dengan lengkap dai lapangan. data kemudian diolah dan dianalisa dengan seksama sehingga behasil menyimpulkan kebenaankebenaan yang digunakan untuk menjawab pemasalahan yang diajukan dalam penelitian. Dalam menganalisa data penulis menggunakan tehnik analisis statistik. Hal ini dimaksudkan untuk menguku fakta yang dipeoleh dai lapangan yakni untuk mengetahui apakah ada pengauh yang signifikan antaa intensitas 57

9 menonton televisi dengan pestasi belaja anak didik. dan apabila ada beapakah keeatan koelasi kedua vaiabel tesebut. Untuk menguji hipotesis langkahlangkah yang ditempuh sebagai beikut : a. Menguji Koefisien Koelasi antaa intensitas menonton televisi (vaiabel X) dengan pestasi belaja anak didik (vaiabel Y). xy Keteangan : xy N : Angka Indek koelasi Poduct Moment : Numbe of cases XY : Jumlah hasil pekalian X 2 : Jumlah seluuh seko X Y : Jumlah seluuh seko Y. b. Mencai Signifikansi dengan Mengkonsultasikan dengan Tabel Untuk mencai signifikansi dengan menggunakan intepetasi sedehana tehadap angka indek koelasi poduct moment. dengan menggunakan pedoman atau anca-anca sebagai beikut: Besanya Poduct Moment xy Tabel 2 Intepetasi Koefisien Koelasi Intepetasi Antaa vaiabel X dan vaiabel Y memang tedapat koelasi. akan tetapi koelasi itu sangat lemah sehingga koelasi itu diabikan (dianggap tidak ada koelasi antaa vaiabel X dan Y Antaa vaiabel X dan vaiabel Y tedapat koelasi yang lemah atau endah Antaa vaiabel X dan vaiabel Y tedapat koelasi yang sedang atau cukupan Antaa vaiabel X dan vaiabel Y tedapat koelasi yang kuat atau tinggi Antaa vaiabel X dan vaiabel Y 58

10 tedapat koelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. c. Menguji Koefisien Deteminasi (c.d = 2 x 100 %) d. Melakukan Uji Taaf Nyata (Uji t) dengan umus sebagai beikut : t Keteangan : t = Koefisien signifikansi xy = Koefisien koelasi n = Jumlah sampel. (Putawan. 1990: 121) C. PEMBAHASAN Bedasakan sko pada masing-masing jawaban esponden. maka dipeoleh jawaban kuesione yang kemudian ditabulasikan sesuai dengan nomo uutan sampel. Langkah selanjunya diadakan pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah diumuskan pada bab sebelumnya ditolak atau diteima. Selanjutnya dai pelaksanaan kuesione dan tes analisis dihitung dengan menggunakan umus koelasi poduct moment. Aga dapat menggunakan umus tesebut. maka data penelitian telebih dahulu dimasukkan ke dalam tabel keja analisis koelasi poduct moment sepeti tedapat dalam tabel sebagai beikut: No Sko jawaban kuesione dai anggota sampel tesebut sebagai beikut: Tabel 3 Sko Jawaban Hasil Kuesione Jawaban Item Soal Nomo: Total Sko

11 No TERAMPIL Jawaban Item Soal Nomo: Total Sko Jumlah 1972 Bedasakan pada tabel tesebut. maka dapat diketahui bahwa jumlah sko total vaiable independent yaitu kedisiplinan pseseta didik adalah 1972 yang selanjutnya disebut vaiable (X). 60

12 Adapun data nilai ata-ata peseta didik adalah: TERAMPIL Tabel 4 Nilai Rata-Rata Peseta Didik Kelas V MI Nuul Amal Semeste Genap Tahun Pelajaan 2010/2011 NO. NAMA PESERTA DIDIK KELAS NILAI 1. Ayu Setiani V Danica Henda V Dhita Putilia R V Eka Puti W V Fiki Apianda V Habib Fakudin V Imam Ma uf V Khoiidatul L V M. Binataa V Novita Anjelina V Puti Afina Rizki V Sendi Maantika V Taufiq Feiansyah V Tia Sinta Anggaini V Ti Widia Sai V Yudi Eka Nayono V Alian Hidayatullah V Buhandi V Danang Wibisonoo V Dina Safiti V Eka Andiani V Fatu Rizki Rakha V Febi Aditya Saputa V Habi ahmadi V Khaeunisa V M. Iqbal Fahi V M. Saiful Anam V Maya Meldania V Melly Vionita Puti V Ratna ningsih V 59 61

13 NO. NAMA PESERTA DIDIK KELAS NILAI 31. Sumadi V Tedi Fedian V Ti Eka Noviyanti V Widodo V 56 Jumlah 2041 Sumbe: Dokumen nilai apot peseta didik kelas V MI Nuul Amal T.P. 2010/2011 Bedasakan tabel di atas. maka dapat diketahui bahwa jumlah total nilai ata-ata anggota sampel penelitian adalah 2041 yang selanjutnya disebut dengan vaiabel teikat atau vaiabel (Y). Setelah diketahui total nilai vaiabel X dan Y. maka selanjutnya pelu menghitung dan mencai koelasi angka kasa antaa intensitas menonton televisi dengan pestasi belaja maka dihitung dengan tabel keja koelasi angka kasa sebagai dipeincikan dengan poses pehitungan sebagai beikut: Tabel 5 Tabel Koelasi Kedisiplinan dan Pestasi Belaja Peseta Didik No X Y X 2 Y 2 XY

14 No X Y X 2 Y 2 XY N = 34 X = 1972 Y = 2041 X 2 = Y 2 = XY = Diketahui N = 34 X = 1972 Y = 2041 X 2 = Y 2 = XY = xy xy xy xy

15 xy xy xy 0,604 Hasil dai hitungan umus koelasi angka kasa tesebut di atas. maka dipeoleh hitung adalah Kemudian dikonsultasikan ke dalam table signifikansi nilai-nilai N = 34 sebagai beikut: a. Taaf signifikansi 5% pada N = 34 adalah sehingga hitung = lebih besa dai tabel sehingga ada koelasi positif. b. Taaf signifikansi 1% pada N = 34 adalah sehingga hitung = lebih besa dai tabel sehingga ada koelasi positif. Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan ada koelasi positif antaa kedisiplinan peseta didik dengan pestasi belaja di MI Nuul Amal. Untuk mengetahui taaf signifikansi. maka dapat dilihat pada tabel intepetasi. Bedasakan tabel intepetasi. maka koelasi hitung tenyata tegolong dalam kelompok antaa yang menunjukkan taaf sedang. yang mengandung makna bahwa koelasi antaa kedisiplinan peseta didik dengan pestasi belaja memiliki hubungan yang signifikan. Untuk mengetahui apakah hubungan yang tejadi itu meupakan hubungan taaf nyata atau tidak. maka pelu diadakan uji taaf nyata dengan menggunakan umus sebagai beikut: t xy 1 n 2 2 xy Keteangan: t : Taaf nyata : Besanya koelasi hitung n : Jumlah sample 2 : Kuadat besanya koelasi hitung. 1 : Angka konstanta (Magono. 1997: 207) 64

16 0,604 t 1 Dai umus di atas. selanjutnya diketahui sebagai beikut: ,604 2 TERAMPIL t 1 0, , ,604.5,65685 t 0, , t 0, t 4,287 Hasil uji taaf nyata dipeoleh angka hitung thitung = kemudian dikonsultasikan dengan table nilai-nilai pada db (deajat kebebasan) n = 2 yaitu 34-2 = 32. maka tabel nilai-nilai pada taaf signifikansi 5 % menunjukkan angka sebesa = 2.04 dan taaf signifikansi 1 % menunjukkan angka sebesa Yang beati bahwa hasil hitung lebih besa dai angka tabel. Dengan demikian. ada koelasi yang nyata antaa kedisiplinan peseta didik dengan pestasi belaja. Selanjutnya untuk mengetahui koefisien deteminasi penulis menggunakan yang dikemukan oleh Sugiono Koefisien koelasi deteminasi ini tidak lain dai pangkat dua koefisien koelasi dikali seatus. yang maknanya menunjukkan dasanya pesentasi vaian yang tuut oleh vaian vaiable lain. Pendapat ini juga seing digunakan oleh paa dosen statistic dalam mencai koefisien deteminasi yaitu: cd = 2 x 100 % Keteangan: cd = Koefisien deteminasi = Koefisien koelasi Dengan menggunakan umus di atas. maka dapat dicai koefisien deteminasi yang mana telah diketahui bahwa = maka koefisien deteminasinya adalah: cd = x 100 % cd = x 100 % cd = % 65

17 Bedasakan pehitungan di atas. dapat diketahui bahwa besanya koelasi antaa kedisiplinan peseta didik dengan pestasi belaja di MI Nuul Amal Tulang Bawang adalah %. Hasil ini menunjukkan bahwa tedapat koelasi positif yang cukup signifikan antaa kedisiplinan dan pestasi belaja peseta didik. D. KESIMPULAN Bedasakan hasil analisa data penelitian. maka penulis dapat menaik kesimpulan sebagai beikut: Kaena hasil hitung = lebih besa dai tabel pada taaf signifikansi 5% = dan pada taaf 1% = maka hal ini membuktikan bahwa tedapat koelasi positif antaa kedisiplinan peseta didik dengan pestasi belaja di MI Nuul Amal Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kedisiplinan yang dimiliki oleh peseta didik maka akan semakin baik pula pestasi belaja yang meeka capai. E. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Widodo Supiyono Psikologi Belaja. Rineka Cipta. Jakata. Anugeah, Panji. Psikologi Keja. Renika Cipta. Jakata. Aikunto, Suhasimi Posedu Penelitian; Suatu Pendekatan Paktek. Rineka Cipta. Jakata. Hadi, Sutisno Metodologi Reseach. Andi Offset. Andi Offset. Yogyakata. Hamalik, Oema Poses Belaja Mengaja. Bumi Aksaa. Bandung. Magono Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakata. Nabuko, Cholid. dkk Metodologi Penelitian. Bumi Aksaa. Jakata. Nasution, S Metode Penelitian: Suatu Penganta. Manda Maju. Bandung Metode Reseach. Bumi Aksaa. Jakata. Putawan, I Made Pengujian Hipotesis dalam Penelitian-penelitian Sosial. Rineka Cipta. Jakata. Ramayulis Metodologi Pengajaan Agama Islam. Pustaka Pelaja. Jakata. 66

18 Redaksi Sina Gafika Undang-Undang Sisdiknas 2003 UU RI No.20 Th Sina Gafika. Jakata. Slameto Belaja dan Fako-Fakto yang Mempengauhinya. Renika Cipta. Jakata. Suachmad, Winano Penganta Penenlitian Ilmiah Dasa Metoda Teknik. Tasito. Bandung Metodologi Reseach. J.1. UGM Pess. Yogyakata. Suyabata, Sumadi Metodologi Penelitian. Rajawali. Jakata. 67

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (KECAMATAN GEDUNG MENENG KABUPATEN TULANG BAWANG)

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (KECAMATAN GEDUNG MENENG KABUPATEN TULANG BAWANG) KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (KECAMATAN GEDUNG MENENG KABUPATEN TULANG BAWANG) CHAIRUL AMRIYAH 1) MAHMUDI 2) IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Abstract Education

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI Amina Yusa 1), Pof. D.H. Rahmat Muboyono, M.Pd ), Siti Syuhada,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

*ANALISIS KORELASI* { }

*ANALISIS KORELASI* { } *ANALISIS KORELASI* Kegunaan analisis koelasi atau uji Peason Poduct Moment adalah untuk mencai hubungan vaiable bebas (X) dengan vaiable teikat (Y) dan data bebentuk inteval dan atio. Rumus yang dikemukakan

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP Kajian Moal dan Kewaganegaaan Nomo Volume Tahun 014, hal 454-468 HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI (Junal) Oleh EKA MULYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 04 ABSTRACT THE POWER RELATIONS

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Poses Pengumpulan Data Posedu dalam penelitian ini tedii dai tiga tahapan, tahapannya yaitu tahap pesiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan dan penaikan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada VALIDITAS a. Pengetian Validitas adalah suatu ukuan yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tesebut menguku apa yang hendak diuku. Tes memiliki validitas yang

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER SOVIA ANGGRAINI SETIONO Pogam Studi Ilmu Administasi Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Administasi

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 009 ANALISIS KORELASI 1. Koefisien Koelasi Peason Koefisien Koelasi Moment

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap oang untuk menggubah, mempebaiki, dan membuat ciptaan tuunan bukan untuk kepentingan komesial, selama anda mencantumkan nama penulis dan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Volume. Nomo 4:359-37 Novembe 06 KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 00 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH Janu Fiadi *, Muhammad Jafa, Nuzuli Pogam

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro ANALISIS KORELASI Agus Suswoo Dwi Mahaendo Konsep Metode analisis tehadap data, tidak hanya yang tedii dai satu kaakteistik saja. Banyak pesoalan atau fenomena yang meliputi lebih dai sebuah vaiabel: beat

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN 2012 MEI 2012 Nama file: G:\hibah PBR\PANDUAN hibah-rbl2012.doc (382 Kb) Dafta Isi Dafta

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Mata Pelajaan : Matematika Kelas/Semeste :X/ Matei pokok : Identitas Tigonometi Alokasi Waktu : JP ( @ 45 menit ) A. Kompetensi Inti Kompetensi Sikap

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Jounal of Guidance and Counseling: Theoy and Application http://jounal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG SISOAL DENGAN KECENDERUNGAN

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

KORELASI KOMPETENSI GURU TERHADAP MUTU DI SMA AL WAHID KEPUNG KABUPATEN KEDIRI

KORELASI KOMPETENSI GURU TERHADAP MUTU DI SMA AL WAHID KEPUNG KABUPATEN KEDIRI KORELASI KOMPETENSI GURU TERHADAP MUTU DI SMA AL WAHID KEPUNG KABUPATEN KEDIRI Abstact LUKETIK YUNIARNI competition fom the teaches, pesonal competency, the teache has a stable pesonality, stable, matue,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA ANALISIS REGRESI DAN KORELASI BERGANDA Bentuk pesamaan egesi dengan dua vaiabel indenpenden adalah: Y = a + b X + b X Bentuk pesaman egesi dengan 3 veiabel independen adalah: Y = a + b X + b X + b 3 X

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

ρ mempunyai koefisien sebesar 0,789 dan nilai F sebesar 33,290. Pada

ρ mempunyai koefisien sebesar 0,789 dan nilai F sebesar 33,290. Pada 5 g. Jalu e mempunyai koefisien sebesa 0,789 dan nilai F sebesa 33,90. Pada taaf signifikansi 5% dengan db = 3 lawan 65, F tabel adalah,66 sehingga p

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service BAB III OBJEK DAN METODE ENELITIAN 3.1 Objek enelitian enelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengauh sevice convenience dalam bentuk Dive Thu ATM tehadap loyalitas pelanggan. Sedangkan objek

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,

Lebih terperinci