2-EKSPONEN DIGRAPH DWIWARNA ASIMETRIK DENGAN DUA CYCLE YANG BERSINGGUNGAN
|
|
- Yanti Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bulletin of Matheatics Vol. 03 No. 0 (20) pp EKSPONEN DIGRAPH DWIWARNA ASIMETRIK DENGAN DUA CYCLE YANG BERSINGGUNGAN Mardiningsih Saib Suwilo dan Indra Syahputra Abstract. Let D asyetric two-coloured-digraph on n 2 4 vertices with two cycles that has one coon vertex and the length of each cyccle and +. Since D is asyetric then there are two cycles with the length of denoted by and 2 two cycles with the length + denoted by 3 and 4 and also hve cycles with the length 2. If and 3 have exactly one blue arc this research shows that by using of sub atrices with order of 2 2 and deterinant fro atrix cycle in D then exp2(d) 2(2n 2 n 6). On the other hand based on epirical data it has been showed that 2-exponent of D can be found by using (h k)-walk with h red arc as sae as k blue arc. This fact concludes exp2(d) 2(n 2 + 2n).. PENDAHULUAN Digraph erupakan salah satu disiplin ilu ateatika. Suatu digraph terdiri dari titik-titik yang dihubungkan oleh garis berarah. Titik-titik tersebut disebut verteks dari digraph dan garis berarah yang enghubungkan titik-titik tersebut disebut arc dari digraph. Suatu digraph dikatakan terhubung kuat bila untuk setiap pasangan verteks u dan v terdapat walk dari u ke v dan walk dari v ke u. Suatu digraph D adalah priitif jika dan hanya jika terdapat bilangan bulat positif k sehingga untuk setiap pasangan Received Accepted Matheatics Subject Classification: 05C20 05C50 Key words and Phrases: 2-Eksponen. 39
2 Mardiningsih et. al. 2-Eksponen Digraph Dwiwarna 40 verteks u dan v terdapat walk dari u ke v dengan panjang k. Bilangan bulat terkecil dari k yang deikian disebut eksponen dari digraph yang dinotasikan exp(d). Penelitian digraph sapai saat ini asih difokuskan pada digraphdwiwarna. Digraph-dwiwarna disingkat 2-digraph adalah digraph yang arcarcnya terdiri dari dua warna warna arc yang dipakai di sini adalah warna erah dan biru 3. Suatu digraph-dwiwarna D adalah 2-priitif bila terdapat bilangan bulat tak negatif h dan k sehingga untuk setiap pasangan verteks u dan v di D terdapat walk dari u ke v dengan panjang h + k dan terdiri dari h arc berwarna erah dan k arc berwarna biru. Bilangan bulat positif terkecil h + k diantara seua bilangan bulat tak negatif h dan k yang deikian disebut 2-eksponen digraph dwiwarna D yang dinotasikan exp 2 (D). Riset tentang 2-eksponen dari digraph-dwiwarna diulai oleh Shader dan Suwilo 6. Mereka eperlihatkan bahwa bila D adalah digraph-dwiwarna 2-priitif atas n verteks aka 2-eksponen terbesar dari D terletak pada interval 2 (n3 5n n3 + n 2 n. Sejak itu riset tentang 2-eksponen digraph-dwiwarna ulai berkebang (lihat ). Selanjutnya riset pada 2-eksponen digraph-dwiwarna berkebang pada kelas digraph dwiwarna asietrik. Riset pada kelas digraph-dwiwarna asi-etrik telah dilakukan oleh Suwilo 7 yang enentukan 2-eksponen dari digraph dwiwarna koplit asietrik. Pada tahun 2008 Suwilo eperlihatkan bahwa bila D adalah digraph-dwiwarna yang berbentuk lollipops dan asietrik aka exp 2 (D) (s 2 - )/2 + (s + )(n - s).. Sehingga seperti riset yang dilakukan Goa dan Shao 4 Shader dan Suwilo 9 dan 8 aka penelitian untuk 2-eksponen dari digraph-dwiwarna asietrik yang terdiri dari dua cycle perlu dilakukan. Andaikan D adalah digraphdwiwarna asietrik dengan dua cycle yang bersinggungan (eiliki satu verteks persekutuan). Karena D adalah asietrik aka koposisi cyclecycle dari digraph-dwiwarna tersebut adalah r(γ ) b(γ ) r(γ2 ) b(γ 2 ) r(γ3 ) b(γ 3 ) r(γ4) b(γ 4 ) dan yang ana γ diulai dari v v v 2 v 3 v v γ 2 diulai dari v v v 2 v v γ 3 diulai dari v v + v +2 v n v n v dan γ 4 diulai dari v v n v n v n 2 v + v. Tulisan ini difokuskan untuk encari batas atas 2-eksponen dari digraph-dwiwarna D tersebut.
3 Mardiningsih et. al. 2-Eksponen Digraph Dwiwarna 4 2. BATAS ATAS 2-EKSPONEN DIGRAPH DWIWARNA MELALUI SUB MATRIKS Tulisan ini ebahas tentang 2-eksponen digraph-dwiwarna dengan dua cycle yang bersinggungan. Hasil utaa dala penelitian ini berupa batas atas 2-eksponen digraph dwiwarna asietrik dengan dua cycle yang bersinggungan. Andaikan D adalah digraph-dwiwarna asietrik atas n 2 2 verteks dengan dua cycle yang bersinggungan dengan panjang asing-asing cycle adalah dan +. Karena D adalah asietrik aka koposisi cycle-cycle dari digraph-dwiwarna tersebut adalah r(γ ) b(γ ) r(γ2 ) b(γ 2 ) r(γ3 ) b(γ 3 ) r(γ4) b(γ 4 ) dan yang ana γ diulai dari v v v 2 v 3 v v γ 2 diulai dari v v v 2 v v γ 3 diulai dari v v + v +2 v n v n v dan γ 4 diulai dari v v n v n v n 2 v + v. Lea berikut ini akan eberikan jainan untuk digraph-dwiwarna asietrik dengan dua cycle yang bersinggungan sehingga 2-priitif. Lea 2. Andaikan D adalah digraph-dwiwarna asietrik atas n 2 verteks dengan dua cycle yang eiliki satu verteks persekutuan dengan panjang asing-asing cycle adalah dan +. Misalkan cycle atriks M di D adalah M a a b b + a a b + b Dengan 2 0 a dan 0 b +. Maka D adalah 2-priitif jika dan hanya jika gcd( 2a 2b + ). Bukti. Andaikan c i enyatakan kolo ke-i dari cycle atriks M. Misalkan entri x i enyatakan entri yang terletak pada baris ke- dan kolo ke-i dari cycle atriks M. Kurangkan c i dengan x i kali dari kolo ke-5 untuk i Sehingga diperoleh atriks seperti berikut a 2a 2b + 2b + Content dari atriks tersebut saa seperti M dan akan enjadi jika dan hanya jika gcd( 2a 2b + ). Jadi D adalah 2-priitif jika dan hanya jika gcd( 2a 2b + ).
4 Mardiningsih et. al. 2-Eksponen Digraph Dwiwarna 42 Andaikan D adalah digraph-dwiwarna asietrik atas n 2 4 verteks dengan dua cycle bersinggungan yang panjang asing-asing cycle dan + γ dan γ 3 asing-asing eiliki tepat satu arc biru. Lea enjain bahwa terdapat subatriks dari cycle atriks M di D yang eiliki deterinan. Proposisi berikut ini akan eperlihatkan batas atas 2-eksponen digraph-dwiwarna asietrik D yang dapat dicapai dengan enggunakan subatriks tersebut. Proposisi 2. Andaikan D erupakan digraph-dwiwarna asietrik atas n 2 4 verteks dengan dua cycle yang eiliki satu verteks persekutuan dengan panjang asing-asing cycle dan + dan 3 asingasing eiliki tepat satu arc biru. Misalkan cycle atriks M di D epunyai subatriks ordo 2 2 dengan deterinan. Maka exp2(d) 2 (2n2 n 6). Bukti. Andaikan cycle atrik dari D adalah M M Tanpa enghilangkan keuuannya dari cycle atrik M diperoleh suatu subatrik N berordo 2 2 yang deterinannya yaitu N dengan diulai dari v v v 2 v 3 v v diulai dari v v + v +2 v n v n v. Oleh Lea cycle atriks M eiliki content. Akibatnya D adalah 2- priitif. Untuk setiap pasangan verteks u dan v di D andaikan p uv adalah sebuah path terpendek dari u ke v. aka diperoleh suatu persaaan baru yakni l r ax {r(p uv) ( )} () uv V dengan V adalah hipunan verteks di D. l b ax uv V {b(p uv) r(p uv )} (2) 3. BATAS ATAS 2-EKSPONEN DIGRAPH DWIWARNA MELALUI (h k) WALK TERPADU
5 Mardiningsih et. al. 2-Eksponen Digraph Dwiwarna 43 Bila path p uv engandung paling banyak dua arc biru aka keungkinan r(p uv ) terbesar diperoleh dari verteks v 2 ke v 2 atau dari verteks v 2 ke v +2 yang elalui γ dan γ 3. Sehingga l r diperoleh apabila D euat path erah r(p uv ) dari u ke v dengan panjang 2 3 dan tidak euat path biru dari u ke v l b diperoleh apabila D euat path biru dari u ke v dengan panjang 2 dan tidak euat path erah r(p uv ) dari u ke v. Dari Persaaan dan 2 diperoleh l r 2 3 dan l b 2. Berdasarkan Lea: Andaikan D adalah digraph-dwiwarna yang terdiri dari dua cycle yang eiliki paling sedikit satu arc pada asing-asing warna.misalkan s dan t erupakan bilangan bulat tak negative sedeikian h s s r(puv ) hingga p uv M.Maka untuk beberapa path k t t p uv dari u ke v. Diperoleh (h k)-walk dari u ke v di D dapat diperoleh dengan koposisi sebagai berikut h s N (3) k t untuk beberapa path p uv dari u ke v dengan s dan t adalah bilangan bulat tak negatif. Pilih s l r 2 3 dan t l b 2 aka Persaaan 3 enjadi h 2-3 N (4) k 2 Karena setiap (h k)-walk dari verteks u ke v dapat dibentuk elalui perjalanan u ke v yang engelilingi cycle γ dan γ 3 dan keudian path p uv dari u ke v aka x h k r(puv ) x + N x 2 dengan adalah solusi bilangan bulat tak negatif. x 2 x Sekarang akan ditunjukkan bahwa adalah solusi bilangan bulat tak negatif. Dari Persaaan 4 dan 5 diperoleh r(puv ) x N n 2 x 2 x 2 (5)
6 Mardiningsih et. al. 2-Eksponen Digraph Dwiwarna 44 Sehingga x x r(puv ) N ( ) r(puv ) r(puv ) ( )b(p uv ) 2 r(p uv ) 2 3 (r(puv ) ( )) 2 ( r(p uv )) Oleh Persaaan dan 2 aka diperoleh l r r(p uv ) ( ) dan l b b(p uv) r(p uv ) untuk seua path terpendek p uv aka x 0 dan x 2 0. Jadi Persaaan 5 epunyai solusi bilangan bulat tak negatif. Ini engakibatkan bahwa untuk setiap pasangan verteks u dan v ada uv-walk di D yang terdiri dari ((2 3)r(γ 3 ) + 2r(γ )) arc erah dan ((2 3)b(γ 3 ) + 2b(γ )) arc biru. Sehingga sebuah (h k)-walk dari verteks u ke v dapat dibentuk dengan cara sebagai berikut. Walk diulai dari verteks u engelilingi cycle γ 3 sebanyak x kali dan cycle γ sebanyak x 2 kali keudian kebali ke u dan selanjutnya ke v elalui path p uv. Jadi h+k (+)(2 3) (2n2 n 6). Berdasarkan data epiris bila D adalah digraph-dwiwarna asietrik atas n 2 4 verteks dengan dua cycle bersinggungan yang panjang asing-asing cycle dan + dengan γ dan γ 3 asing-asing eiliki tepat satu arc biru aka untuk setiap pasangan dua verteks u dan v di D dapat dibentuk (h k)-walk terpendek dari u ke v dan dari v ke u dengan h arc erah saa dengan k arc biru. Fakta baru ini akan digunakan dala pebuktian proposisi berikut ini sehingga akan diperlihatkan bahwa batas atas 2-eksponen digraph-dwiwarna asietrik D yang diperoleh lebih baik daripada batas atas 2-eksponen digraph-dwiwarna asietrik D di Proposisi 3. Proposisi 3.2 Andaikan D erupakan digraph-dwiwarna asietrik atas n 2 4 verteks dengan dua cycle yang eiliki satu verteks persekutuan dengan panjang asing-asing cycle dan + γ dan γ 3 asingasing eiliki tepat satu arc biru. Maka exp 2 (D) 2 (n2 + 2n). Bukti. Karena D adalah asietrik cukup ditunjukkan bahwa untuk setiap verteks u dan v di D ada sebuah (e e)-walk dengan e 4 (n2 + 2n). Karena
7 Mardiningsih et. al. 2-Eksponen Digraph Dwiwarna 45 D asietrik untuk setiap verteks u di D ada ( )-walk dari u ke dirinya sendiri. Misalkan u dan v adalah dua verteks berbeda di D dan isalkan p uv adalah path berarah dari u ke v. Perhatikan bahwa r(p uv ) n 4 (n2 +2n). Jika r(p uv ) dengan enggunakan ()-walk aka dapat dicapai (e e)-walk sehingga bukti selesai. Jadi asusikan bahwa r(p uv ) dan tanpa enghilangkan keuuannya anggap bahwa r(p uv ) >. Pebuktian ini akan ditunjukkan atas 3 kasus yaitu : Kasus : Bila verteks u dan v terletak di γ atau γ 2. Andaikan p u (γ ) adalah path dari verteks u ke verteks elalui γ dan p u (γ ) adalah path dari verteks ke verteks u elalui γ. Sebuah (e e)-walk dari verteks u ke v dibentuk dengan cara sebagai berikut. Walk dari u ke v tersebut di ulai dari u keudian engikuti path p u (γ ) ke verteks lalu engelilingi sebanyak (r(p uv ) ) kali dan kebali ke setelah itu engikuti path p u (γ ) ke verteks u keudian engelilingi sebanyak (r(p uv ) ) kali dan kebali ke u akhirnya ke v elalui p uv. Koposisi dari walk tersebut adalah r(wuv ) r(puv ) + (r(p b(w uv ) uv ) ) r(pu ) r(pu ) +(r(p uv ) ) + b(p u ) b(p u ) Karena r(pu ) b(p u ) aka sehingga r(wuv ) b(w uv ) γ + r(puv ) r(pu ) b(p u ) γ + (r(p uv ) ) γ + + a. Untuk bernilai genap r(p uv ) + 2 aka r(wuv ) b(puv ) + r(p uv ) ( + ) b(w uv ) + r(p uv ) ( + ) ( + ) (r(p uv ) + ) ( + ) ( + ) 8 (n2 + 4) 2 ( + ) 8 (n2 + 4) γ
8 Mardiningsih et. al. 2-Eksponen Digraph Dwiwarna 46 b. Untuk bernilai ganjil r(p uv ) + 2 aka r(wuv ) + 8 (n2 4) b(w uv ) (n2 4) Kasus 2 : Bila verteks u dan verteks v terletak di γ 3 atau γ 4. Andaikan p u (γ 4 ) adalah path dari verteks u ke verteks elalui γ 4 dan p u (γ 4 ) adalah path dari verteks ke verteks u elalui γ 4. Sebuah (e e)- walk dari verteks u ke v dibentuk dengan cara sebagai berikut. Walk dari u ke v tersebut di ulai dari u keudian engikuti path p u (γ 4 ) ke verteks lalu engelilingi sebanyak (r(p uv ) ) kali dan kebali ke setelah itu engikuti path p u (γ 4 ) ke verteks u keudian engelilingi sebanyak (r(p uv ) ) kali dan kebali ke u akhirnya ke v elalui p uv. Koposisi dari walk tersebut adalah r(wuv ) r(puv ) + (r(p b(w uv ) uv ) ) r(pu ) + (r(p uv ) ) + b(p u ) Karena r(pu ) b(p u ) aka sehingga: r(wuv ) b(w uv ) γ 4 + r(puv ) r(pu ) b(p u ) γ 4 + (r(p uv ) ) γ a. Untuk + bernilai genap r(p uv ) aka r(pu ) b(p u ) γ 4 r(wuv ) b(w uv ) b(puv ) + r(p uv ) ( + ) + r(p uv ) ( + ) ( + ) (r(p uv ) + ) ( + ) + ( + ) 8 (n2 + 4n + 4) 2 ( + ) 8 (n2 + 4n + 4)
9 Mardiningsih et. al. 2-Eksponen Digraph Dwiwarna 47 b. Untuk + bernilai ganjil r(p uv ) + 2 aka r(wuv ) + b(w uv ) 2 8 (n2 + 2n) + 8 (n2 + 2n) Kasus 3 : Bila verteks u berada di γ atau γ 2 dan verteks v berada di γ 3 atau γ 4. Sebuah (e e)-walk dari verteks u ke v dibentuk dengan cara sebagai berikut. Walk dari u ke v tersebut di ulai dari u keudian engelilingi sebanyak (r(p uv ) ) kali dan kebali ke u setelah itu engikuti path p uv ke verteks v keudian engelilingi sebanyak (r(p uv ) ) kali dan kebali ke v. Koposisi dari walk tersebut adalah r(wuv ) r(puv ) + (r(p b(w uv ) uv ) ) +(r(p uv ) ) r(puv ) + (r(p uv ) ) + Karena r(p uv ) + aka r(wuv ) b(puv ) + r(p uv ) ( + ) b(w uv ) + r(p uv ) ( + ) ( + ) (r(p uv ) + ) ( + ) ( + ) 4 (n2 + 2n) ( + ) 4 (n2 + 2n) Dengan enggunakan ( )-walk (e e)-walk dari verteks u ke v di setiap kasus aka dapat diperpanjang enjadi (e e)-walk dari verteks u ke v dengan e 4 (n2 + 2n). Hal ini berakibat bahwa exp 2 (D) 2 (n2 + 2n) 4. KESIMPULAN Dengan enggunakan subatriks dari cycle atriks M di D diperoleh exp 2(D) 2 (2n2 n 6). Dengan enggunakan (h k) walk terpendek diperoleh exp 2(D) yang lebih baik yakni exp 2(D) 2 (n2 + 2n).
10 Mardiningsih et. al. 2-Eksponen Digraph Dwiwarna 48 Daftar Pustaka Beasley L. B dan Kirkland S A note on k-priitive digraphs. Linier Algebra Appl. 373: hal Brualdi R. A dan Ryser H. J. 99. Cobinatorial Matrix Theory. Cabridge :Cabridge University Press. 3 Fornasini E. dan Valcher M. E Directed graphs 2D State Mo dels and characteristic polinoials of irreducible atrix pairs. Linear Algebra Appl. 263: hal Gao Y. dan Shao Y Exponents of two-colored digraph with two cycle. Linear Algebra Appl. 407: hal Lee S. G dan Yang J. M Bound for 2-exponents of priitive extreal digraph. Coun.Korean.Math.Soc. 20(): hal Shader B. L. dan Suwilo S Exponents of nonnegative atrix pairs. Linear Algebra Appl. 363: hal Suwilo S The exponent set of coplete asyetric 2-digraphs. Edited by: Mawengkang H. Suwilo S. dan Sutaran(eds.). Proceeding of the st IMT-GT Regional Conference on atheaticsstatistics and Their Applications: hal Suwilo S Exponents of two-coloured lollipops. Matheatics Journal of Universiti Teknologi Malaysia. 24(): hal Suwilo S. dan Shader B. L On 2-Exponents of inistrong 2- digraps. Edited by Ali R.M. dan Ravichandran R(eds.). Procedding of the 2nd IMT-GT 2006 Regional Conference on Matheatics Statistics and Applications: hal Mardiningsih: Departeen Mateatika FMIPA Universitas Suatera Utara Jl. Bioteknologi No. Kapus USU Medan 2055 Indonesia. E-ail: ardiningsih@usu.ac.id Saib Suwilo: Departeen Mateatika FMIPA Universitas Suatera Utara Jl. Bioteknologi No. Kapus USU Medan 2055 Indonesia. E-ail: saib@usu.ac.id Indra Syahputra: Departeen Mateatika FMIPA Universitas Suatera Utara Jl. Bioteknologi No. Kapus USU Medan 2055 Indonesia.
VERTEX EXPONENT OF A TWO-COLOURED DIGRAPH WITH 2 LOOPS ABSTRACT
vi VERTEX EXPONENT OF A TWO-COLOURED DIGRAPH WITH 2 LOOPS ABSTRACT A digraph D in which each of its arcs is coloured by either red or blue is called two-coloured digraph. A strongly connected of two-coloured
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penelitian mengenai eksponen digraf dwiwarna telah banyak dilakukan. Shader dan Suwilo (003) adalah yang pertama sekali melakukan penelitian tersebut. Pada
Lebih terperinciBAB 2 DIGRAPH DWIWARNA PRIMITIF
BAB 2 DIGRAPH DWIWARNA PRIMITIF Pada bagian ini akan diberikan beberapa konsep dasar seperti teorema dan definisi sebagai landasan teori dalam penelitian ini. Konsep dasar tersebut berkaitan dengan definisi
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah graph G adalah sebuah objek yang terdiri atas sekumpulan titik yang disebut verteks dan garis yang menghubungkan dua buah verteks yang disebut sisi atau edge.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. demikian diamati oleh suatu objek di matematika yang disebut dengan digraph.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar atau melihat sistem jalan satu arah, arus listrik, jaringan kerja dll. Biasanya hal-hal tersebut diatas
Lebih terperinciBAB 2 DIGRAF DWIWARNA PRIMITIF
BAB 2 DIGRAF DWIWARNA PRIMITIF Pada bab ini akan dibahas teorema, definisi dan landasan teori pada penelitian ini. Berikut akan dibahas mengenai digraf, digraf dwiwarna dan hubungan keduanya dengan primitifitas,
Lebih terperinci2-EKSPONEN DARI DIGRAPH DWIWARNA ASIMETRIK YANG MEMUAT CYCLE PRIMITIF TESIS
2-EKSPONEN DARI DIGRAPH DWIWARNA ASIMETRIK YANG MEMUAT CYCLE PRIMITIF TESIS Oleh TITIK NGATMINTARSIH 067021030/MT SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 2-EKSPONEN DARI DIGRAPH DWIWARNA
Lebih terperinciSCRAMBLING INDEX DARI KELAS DIGRAF HAMILTON DWIWARNA DENGAN N TITIK GANJIL SKRIPSI MERRYANTY LESTARI P
SCRAMBLING INDEX DARI KELAS DIGRAF HAMILTON DWIWARNA DENGAN N TITIK GANJIL SKRIPSI MERRYANTY LESTARI P 110803067 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERSETUJUAN PERNYATAAN PENGHARGAAN ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR GAMBAR BAB 1. PENDAHULUAN 1
DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN PERNYATAAN PENGHARGAAN ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR i ii iii iv v vi viii BAB 1. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 1.2. Perumusan Masalah 3 1.3.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Studi mengenai eksponen dari sebuah digraph menjadi pembahasan yang lebih sederhana setelah Wielandt (Schneider, H. 2002) mengemukakan sebuah gagasan mengenai
Lebih terperinciEKSPONEN LOKAL MASUK DUA CYCLE DWIWARNA DENGAN PANJANG SELISIH 2
EKSPONEN LOKAL MASUK DUA CYCLE DWIWARNA DENGAN PANJANG SELISIH 2 TESIS Oleh HARI SUMARDI 127021003/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 EKSPONEN LOKAL
Lebih terperinciBAB 2 DIGRAPH. Representasi dari sebuah digraph D dapat dilihat pada contoh berikut. Contoh 2.1. Representasi dari digraph dengan 5 buah verteks.
BAB 2 DIGRAPH Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori dasar tentang digraph yang meliputi definisi dua cycle, primitifitas dari digraph, eksponen, dan lokal eksponen. Dengan demikian, akan mempermudah
Lebih terperinci2. Himpunan E yang merupakan himpunan pasangan berurut V V yang tak harus berbeda dari semua titik, elemen dari E disebut arc dari digraf D.
BAB 2 DIGRAF DWI-WARNA PRIMITIF Pada Bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar seperti definisi dan teorema yang dijadikan landasan dalam penelitian ini. konsep dasar yang dimaksud adalah yang berkaitan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinci2-EKSPONEN DARI 2-DIGRAPH DENGAN LOOP SKRIPSI RICHARD ALBERT NASUTION
2-EKSPONEN DARI 2-DIGRAPH DENGAN LOOP SKRIPSI RICHARD ALBERT NASUTION 010803013 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 2-EKSPONEN DARI
Lebih terperinciBENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN
BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN Yuiati (yui@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRACT The Sith noral for and left good atrix have been known in atrix theore. Any atrix over the principal
Lebih terperinciEKSPONEN TITIK KELUAR DARI SEBUAH KELAS DIGRAF DWIWARNA PRIMITIF DENGAN n-titik GANJIL SKRIPSI MARDHA TILLAH
EKSPONEN TITIK KELUAR DARI SEBUAH KELAS DIGRAF DWIWARNA PRIMITIF DENGAN n-titik GANJIL SKRIPSI MARDHA TILLAH 090803044 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBilangan Kromatik Lokasi n Amalgamasi Bintang yang dihubungkan oleh suatu Lintasan
Jurnal Mateatika Integratif. Vol. 13, No. 2 (2017), pp. 115 121. p-issn:1412-6184, e-issn:2549-903 doi:10.24198/ji.v13.n2.11891.151-121 Bilangan Kroatik Lokasi n Aalgaasi Bintang yang dihubungkan oleh
Lebih terperinciKEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI
KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI Laila Istiani R. Heri Soelistyo Utoo 2, 2 Progra Studi Mateatika Jurusan Mateatika FMIPA
Lebih terperinciDiberikan sebarang relasi R dari himpunan A ke B. Invers dari R yang dinotasikan dengan R adalah relasi dari B ke A sedemikian sehingga
Departent of Matheatics FMIPA UNS Lecture 3: Relation C A. Universal, Epty, and Equality Relations Diberikan sebarang hipunan A. Maka A A dan erupakan subset dari A A dan berturut-turut disebut relasi
Lebih terperinciPerbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb
Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK
Lebih terperinciSistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant
Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciPelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )
1 Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antiagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antiagic Total Labeling of Crown String Graph ) Enin Lutfi Sundari, Dafik, Slain Pendidikan Mateatika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,
I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu
Lebih terperinciEKSPONEN VERTEX DARI DIGRAPH DWI-WARNA DENGAN DUA LOOP SKRIPSI NURUL HIDAYATI
EKSPONEN VERTEX DARI DIGRAPH DWI-WARNA DENGAN DUA LOOP SKRIPSI NURUL HIDAYATI 060803032 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 EKSPONEN
Lebih terperinciBAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8.
BAB III BAHASAN KONSTRUKSI GF( ) Untuk engonstruksi GF( ) dala penelitian ini dapat dilakukan dengan engacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 28 Karena adalah bilangan pria, aka berdasarkan
Lebih terperinciBab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup
GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH
SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938
Lebih terperinciKonstruksi Pelabelan- Pada Line Digraph dari Graf Lingkaran Berarah dengan Dua Tali Busur
Konstruksi Pelabelan- Pada Line Digraph dari Graf Lingkaran Berarah dengan Dua Tali Busur Ma rifah Puji Hastuti, Kiki Ariyanti Sugeng, Denny Riama Silaban Departemen Matematika, FMIPA Universitas Indonesia,
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR
ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR JAHARUDDIN Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika dan Iu Pengetahuan Ala, Institut Pertanian Bogor Jln. Meranti, Kapus IPB Draaga, Bogor 1668,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan permasalahan, seperti definisi dan teorema yang dijadikan landasan dalam penelitian ini. 2.1 Graf Graf
Lebih terperinciBAB 2 GRAF PRIMITIF. Gambar 2.1. Contoh Graf
BAB 2 GRAF PRIMITIF Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai definisi graf, istilah-istilah dalam graf, matriks ketetanggaan, graf terhubung, primitivitas graf, dan scrambling index. 2.1 Definisi Graf
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Graf merupakan pokok bahasan matematika yang banyak mendapat perhatian karena aplikasinya sangat berguna untuk menyelesaikan persoalan kehidupan manusia.
Lebih terperinciSoal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SBMPTN/SNMPTN 2008
Soal-Soal dan Pebahasan Mateatika IPA SBMPTN/SNMPTN 008. Diketahui fungsi-fungsi f dan g dengan f(x) g(x) x - x untuk setiap bilangan real x. Jika g(), f ' () f(), dan g ' () f(), aka g ' () A. C. 0 E.
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI
Lebih terperinciBAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf
BAB 2 GRAF PRIMITIF Pada Bagian ini akan dijelaskan beberapa definisi dan teorema terkait graf, matriks adjency, terhubung, primitifitas, dan scrambling index sebagai landasan teori yang menjadi acuan
Lebih terperinciBATAS ATAS UNTUK SCRAMBLING INDEX DARI GRAF PRIMITIF
BATAS ATAS UNTUK SCRAMBLING INDEX DARI GRAF PRIMITIF TESIS Oleh SILVIA HARLENI 127021010/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 BATAS ATAS UNTUK SCRAMBLING
Lebih terperinciDISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK
0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,
Lebih terperinciPENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT
PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan
Lebih terperinciPERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU
PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational
Lebih terperinciPerbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil
Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinciJ M A. Jurnal Matematika dan Aplikasinya. Journal of Mathematics and Its Applications. Volume 7, No. 1 Juli 2008 ISSN : X
DEPARTEMEN MATEMATIKA F MIPA - INSTITUT PERTANIAN BOGOR ISSN : 1412-677X Journal of Matheatics and Its Applications J M A Jurnal Mateatika dan Aplikasinya Volue 7, No. 1 Juli 28 Alaat Redaksi : Departeen
Lebih terperinciBAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )
BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal
Lebih terperinciFAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA ABSTRACT
FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA Elvi Syahriah 1, Khozin Mu taar 2 1,2 Progra Studi S1 Mateatika Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika
Lebih terperinciDigraph eksentris dari turnamen transitif dan regular (Eccentric digraph of transitive and regular tournaments)
Digraph eksentris dari turnamen transitif dan regular (Eccentric digraph of transitive and regular tournaments) Oleh : Hazrul Iswadi Departemen Matematika dan IPA (MIPA) Universitas Surabaya (UBAYA), Jalan
Lebih terperinciTITIK DAN SISI PENUTUP MINIMAL PADA GRAF BINTANG
TITIK DAN SISI PENUTUP MINIMAL PADA GRAF BINTANG DAN GRAF RODA Nurul Hijriyah ) dan Wahyu H. Irawan ) ) Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Mateatika Universitas Brawijaya Malang ) Jurusan Mateatika UIN Maulana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2. Graf Graf G= (V G,E G ) adalah suatu siste yang terdiri dari hipunan berhingga tak kosong V G dari objek yang dinaakan titik (ertex) dan hipunan E G, pasangan tak berurut dari
Lebih terperinciMATHunesa (Volume 3 No 3) 2014
MATHunesa (Volue 3 No 3) 014 KODE SSRS (SUBSPACE SUBCODES OF REED-SOLOMON) Afifatus Sholihah Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala Universitas Negeri Surabaya e-ail: afif165@yail.co
Lebih terperinciDefinisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.
0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa
Lebih terperinciMASALAH RANK MATRIKS DAN GRAPH ABDUL FATHIR
TUGAS AKHIR II MASALAH RANK MATRIKS DAN GRAPH ABDUL FATHIR 020803041 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 MASALAH RANK MATRIKS DAN GRAPH
Lebih terperinciTEOREMA ELIMINASI CUT PADA SISTEM LOGIKA FL gc DAN FL w,gc
Jurnal Mateatika Vol 0 No Agustus 007:39-4 ISSN: 40-858 TEOREMA ELIMINASI CUT PAA SISTEM LOGIKA FL gc AN FL wgc Bayu Surarso Jurusan Mateatika FMIPA UNIP Jl Prof H Soedarto SH Tebalang Searang 5075 Abstract
Lebih terperinciIII HASIL DAN PEMBAHASAN
7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Analisis Metode Dala penelitian ini akan digunakan etode hootopi untuk enyelesaikan persaaan Whitha-Broer-Koup (WBK), yaitu persaaan gerak bagi perabatan gelobang pada perairan
Lebih terperinciPersamaan Schrödinger dalam Matriks dan Uraian Fungsi Basis
Bab 2 Persaaan Schrödinger dala Matriks dan Uraian Fungsi Basis 2.1 Matriks Hailtonian dan Fungsi Basis Tingkat-tingkat energi yang diizinkan untuk sebuah elektron dala pengaruh operator Hailtonian Ĥ dapat
Lebih terperinciBAB 2 DIGRAF PRIMITIF
6 BAB 2 DIGRAF PRIMITIF Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan bahwa digraf k D n merupakan sebuah digraf primitif. Penjelasan tersebut diperkuat dengan memaparkan beberapa definisi digraf dan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciMATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan
Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciALJABAR MAX-PLUS BILANGAN KABUR (Fuzzy Number Max-Plus Algebra) INTISARI ABSTRACT
M. And Rhudito, dkk., Aljabar Max-Plus Bilangan Kabur ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN KABUR (Fuzz Nuber Max-Plus Algebra) M. And Rudhito, Sri Wahuni 2, Ari Suparwanto 2 dan F. Susilo 3 Jurusan Pendidikan Mateatika
Lebih terperinciBAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON
BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan
Lebih terperinciDIMENSI METRIK PADA BEBERAPA KELAS GRAF
DIMENSI METRIK PADA BEBERAPA KELAS GRAF oleh DWI RIA KARTIKA M0112025 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciPenentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering
Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf adalah cabang kajian matematika yang mempelajari sifat-sifat graf. Secara sederhana, suatu graf adalah himpunan benda-benda yang disebut titik yang terhubung
Lebih terperinciPenyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi
Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciKONSTRUKSI KODE CROSS BIFIX BEBAS TERNAIR BERPANJANG GENAP UNTUK MENGATASI MASALAH SINKRONISASI FRAME
KONSTRUKSI KODE CROSS BIFIX BEBAS TERNAIR BERPANJANG GENAP UNTUK MENGATASI MASALAH SINKRONISASI FRAME Moh. Affaf 1, Zaiful Ulu 1, STKIP PGRI Bangkalan, ohaffaf@stkippgri-bkl.ac.id, zaifululu@stkippgri-bkl.ac.id
Lebih terperinciMATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN
MATHunesa Jurnal Iliah Mateatika Volue 3 No.6 Tahun 2017 ISSN 2301-9115 SIFAT-SIFAT TURUNAN MUTLAK FUNGSI PADA RUANG METRIK Wicitra Diah Kusua (S1 Mateatika, Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala,
Lebih terperinciBAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK 2-LEVEL. Model hirarki 2-level merupakan model statistik yang digunakan untuk
BAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK -LEVEL Model hirarki -level erupakan odel statistik ang digunakan untuk enganalisis data ang bersarang, atau data ang epunai struktur hirarki -level.
Lebih terperinciSCRAMBLING INDEX DARI GRAF RING-STAR DAN VARIASINYA
SCRAMBLING INDEX DARI GRAF RING-STAR DAN VARIASINYA SKRIPSI FITRIANA 100803027 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 SCRAMBLING INDEX
Lebih terperinciBILANGAN TERHUBUNG TITIK PELANGI UNTUK GRAF THE RAINBOW VERTEX CONNECTION NUMBER OF STAR
Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Desember 2016 Volume 10 Nomor 2 Hal. 77 81 BILANGAN TERHUBUNG TITIK PELANGI UNTUK GRAF LINGKARAN BINTANG (S m C n ) Ariestha Widyastuty Bustan Program Studi Matematika,
Lebih terperinciANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) BERBASIS EIGEN VALUE PROBLEM (EVP) PADA DATASET SUHU PERMUKAAN LAUT INDONESIA
ANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) BERBASIS EIGEN VALUE PROBLEM (EVP) PADA DATASET SUHU PERMUKAAN LAUT INDONESIA S. M. ROBIAL 1, S. NURDIATI 2, A. SOPAHELUWAKAN 3 Abstrak Data global Suhu Perukaan
Lebih terperinciKELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT
KELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR Kiki Reski Ananda 1 Khozin Mu taar 2 12 Progra Studi S1 Mateatika Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan
Lebih terperincimatematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s
i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..
Lebih terperinciPEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI PERMAINAN DALAM STRATEGI PEMASARAN PRODUK BAN SEPEDA MOTOR DI FMIPA USU
Saintia Matematika Vol. 1, No. 2 (2013), pp. 129 137. PENERAPAN TEORI PERMAINAN DALAM STRATEGI PEMASARAN PRODUK BAN SEPEDA MOTOR DI FMIPA USU Charles Harianto Simamora, Elly Rosmaini, Normalina Napitupulu
Lebih terperinciKonstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil
Prosiding SI MaNIs (Seinar Nasional Integrasi Mateatika dan Nilai Islai) Vol.1, No.1, Juli 017, Hal. 1-5 p-issn: 580-4596; e-issn: 580-460X Halaan 1 Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 74 81 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST RELIGEA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciKETERBAGIAN TAK HINGGA DISTRIBUSI LOG-GAMMA DAN APLIKASINYA DALAM PEMBUKTIAN RUMUS PERKALIAN GAUSS DAN RUMUS LEGENDRE
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 28 33 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KETERBAGIAN TAK HINGGA DISTRIBUSI LOG-GAMMA DAN APLIKASINYA DALAM PEMBUKTIAN RUMUS PERKALIAN GAUSS DAN RUMUS
Lebih terperinciGETARAN PEGAS SERI-PARALEL
1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa
Lebih terperinciLEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA P-01 PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SUB DINAS PENDIDIKAN SMK LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 008/009 Mata Diklat : MATEMATIKA
Lebih terperinciMETODE ITERASI TIGA LANGKAH DENGAN ORDE KONVERGENSI LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR BERAKAR GANDA ABSTRACT
METODE ITERASI TIGA LANGKAH DENGAN ORDE KONVERGENSI LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR BERAKAR GANDA Zuhnia Lega 1, Agusni, Supriadi Putra 1 Mahasiswa Progra Studi S1 Mateatika Laboratoriu Mateatika
Lebih terperinciKONSTRUKSI ALGORITME ARITMETIK GF(3 m ) DENGAN OPERASI DIBANGKITKAN DARI SIFAT GRUP SIKLIK I L H A M
KONSTRUKSI ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) DENGAN OPERASI DIBANGKITKAN DARI SIFAT GRUP SIKLIK I L H A M SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciBASIS RUANG VEKTOR EIGEN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS
BASIS RUANG VEKTOR EIGEN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS oleh PUNDRA ANDRIYANTO M0109057 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika FAKULTAS
Lebih terperinciPENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ. Angeline, Iryanto, Gim Tarigan
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 137 145. PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ Angeline, Iryanto, Gim Tarigan Abstrak. CV.
Lebih terperinciPOHON INTERVAL PADA PERSOALAN GRAPH INTERVAL
POHON INTERVAL PADA PERSOALAN GRAPH INTERVAL TESIS Oleh SITI AISYAH 117021046/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 POHON INTERVAL PADA PERSOALAN GRAPH
Lebih terperinciISBN:
POSIDING SEMINA NASIONAL P e n e l i t i a n, P e n d i d i k a n, d a n P e n e r a p a n M I P A Tanggal 18 Mei 2013, FMIPA UNIVESITAS NEGEI YOGYAKATA ISBN: 978 979-96880 7-1 Bidang: Mateatika dan Pendidikan
Lebih terperinciSIFAT NILAI EIGEN MATRIKS ANTI ADJACENCY DARI GRAF SIMETRIK
Faktor Exacta 10 (2): 154-161, 2017 SIFAT NILAI EIGEN MATRIKS ANTI ADJACENCY DARI GRAF SIMETRIK NONI SELVIA noni.selvia@gmail.com Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik,Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciKEBEBASAN LINEAR GONDRAN-MINOUX DAN REGULARITAS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS
KEBEBASAN LINEAR GONDRAN-MINOUX DAN REGULARITAS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS oleh ANNISA RAHMAWATI M0112010 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika
Lebih terperinciBILANGAN DOMINASI DAN BILANGAN KEBEBASAN GRAF BIPARTIT KUBIK. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang
BILANGAN DOMINASI DAN BILANGAN KEBEBASAN GRAF BIPARTIT KUBIK Budi Santoso 1, Djuwandi 2, R Heri Soelistyo U 3 1,2,3 Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jl Prof H Soedarto, S H, Tembalang, Semarang Abstract
Lebih terperinciPelabelan Total (a, d)-simpul Antimagic pada Digraf Matahari
Pelabelan Total (a, d)-simpul Antimagic pada Digraf Matahari Yuni Listiana, Darmaji Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciPOLINOMIAL KARAKTERISTIK MATRIKS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS
POLINOMIAL KARAKTERISTIK MATRIKS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS oleh MARYATUN M0112053 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF P m P n, K m P n, DAN K m K n
Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 1 Hal. 14 22 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF P m P n, K m P n, DAN K m K n MARIZA WENNI Program Studi Matematika,
Lebih terperinciBILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA
J. J. Siang BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA Intisari Dala tulisan ini dipaparkan engenai sejarah peneuan bilangan pria, pengujian bilangan pria besar, serta salah satu aplikasinya dala kriptografi
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN POSTEST PEMBINAAN GURU OLIMPIADE MADRASAH ALIYAH (MA) NARASUMBER: DODDY FERYANTO
SOAL DAN PEMBAHASAN POSTEST PEMBINAAN GURU OLIMPIADE MADRASAH ALIYAH (MA) NARASUMBER: DODDY FERYANTO 31 Juli-1 Agustus 2016 KAMPUS PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN POSTTEST PEMBINAAN GURU
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciKONSTRUKSI ALGORITME ARITMETIK GF(3 m ) DENGAN OPERASI DIBANGKITKAN DARI SIFAT GRUP SIKLIK I L H A M
KONSTRUKSI ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) DENGAN OPERASI DIBANGKITKAN DARI SIFAT GRUP SIKLIK I L H A M SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Teori Graph 2.1.1 Graph Tak Berarah dan Digraph Suatu Graph Tak Berarah (Undirected Graph) merupakan kumpulan dari titik yang disebut verteks dan segmen garis yang
Lebih terperinciSIFAT SIFAT GRAF YANG MEMUAT SEMUA SIKLUS Nur Rohmah Oktaviani Putri * CHARACTERISTIC OF THE GRAPH THAT CONTAINS ALL CYCLES Nur Rohmah Oktaviani Putri
SIFAT SIFAT GRAF YANG MEMUAT SEMUA SIKLUS Nur Rohmah Oktaviani Putri * Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin CHARACTERISTIC OF THE GRAPH THAT CONTAINS
Lebih terperinciModel Produksi dan Distribusi Energi
Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi
Lebih terperinci