PENERAPAN FORWARD CHAINING PADA NAVIGASI ROBOT KAKI ENAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN FORWARD CHAINING PADA NAVIGASI ROBOT KAKI ENAM"

Transkripsi

1 Univesitas Puta Indonesia YPTK Padang - 23 Oktobe 2015 ISSN : PENERAPAN FORWARD CHAINING PADA NAVIGASI ROBOT KAKI ENAM Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 3), Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 3) npanay@yahoo.com Abstact In the design and manufactue of obots obot foms and concepts influenced by the function and pupose of the obot. Six-legged obot (hexapod) is the most widely used because hexapod has many advantages, among them is the flexibility in movement patten, since it is moe stable obot because the obot is at least thee o moe feet on the gound when moving. In this study, eseaches discuss obotic navigation system by utilizing the expet system which uses Fowad chaining infeence method, and then use as a obot bain Raspbey and micocontolle Atmega 32 as dive contol obot legs. Late in this study eseaches used an ultasonic distance senso as the sense of sight obot. Results of this eseach is a hexapod obot which navigate by using the ule of an expet to be able to navigate a location that has been detemined by the expet. Keywods: Expet System, Robot, Hexapod, Raspbey, Fowad chaining infeence, Micocontolle. Abstak Dalam peancangan dan pembuatan obot bentuk dan konsep obot dipengauhi oleh fungsi dan tujuan dai obot tesebut. Robot bekaki enam (hexapod) ini yang paling banyak digunakan kaena hexapod memiliki banyak keuntungan, di antaanya ialah fleksibilitas dalam pola geakan, kaena obot ini lebih stabil sebab obot ini minimal tiga atau lebih kakinya ada di tanah ketika begeak. Dalam penelitian ini peneliti membahas sistem navigasi obot dengan memanfaatkan Sistem Paka dimana menggunakan metode infeence Fowad Chaining, kemudian menggunakan Raspbey sebagai otak obot dan mikokontolle Atmega 32 sebagai kontol penggeak kaki obot. Kemudian dalam penelitian ini peneliti menggunakan senso jaak ultasonik sebagai inda penglihatan obot. Hasil penelitian ini adalah sebuah obot hexapod yang benavigasi dengan menggunakan ule dai seoang paka sehingga mampu melakukan navigasi dilokasi yang telah di tentukan oleh paka tesebut. Kata Kunci : Sistem Paka, Robot, Hexapod, Raspbey, infeence Fowad Chaining, Mikokontolle. Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 23) 182

2 Univesitas Puta Indonesia YPTK Padang - 23 Oktobe 2015 ISSN : PENDAHULUAN 1.1 Lata Belakang Masalah Dalam peancangan dan pembuatan obot bentuk dan konsep obot dipengauhi oleh fungsi dan tujuan dai obot tesebut, makanya tidak semua obot besifat mobilitas atau bepindah tempat, sehingg ada obot yang khusus diancang untuk dunia industi sehingga hanya diam dan bekeja secaa otomatis. Menuut (Setiawan 2012) obot secaa umum dapat diatikan sebuah sistem yang tedii dai hadwae dan softwae yang dapat melakukan tugas tetentu dai manusia. Robot diancang oleh manusia untuk membantu bahkan menggantikan kegiatan manusia yang butuh ketelitian dan beesiko tinggi. Robot bekaki untuk menghadapi medan yang tidak ata atau tidak mulus sepeti daeah yang bebatu, disitulah kelebihan dai obot bekaki enam (hexapod) dibandingkan obot beoda dalam hal kemampuannya melewati daeah tidak ata. Menuut (Widiastuti 2012) Sistem paka adalah suatu pogam kompute cedas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan posedu infeensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga membutuhkan seoang yang ahli untuk menyelesaikannya. Pada penelitian ini melengkapi softwae dan sistem bau pada sebuah hexapod obot dengan mobilitas yang lebih baik dengan meningkatkan sistem navigasinya dimana obot dibeikan kecedasan buatan pada otaknya tesebut dengan menggunakan metode Fowad Chaining dimana pada sisi otak obot ditambahkan sistem database sehingga obot akan dapat mengenal bebeapa kondisi lingkungan tanpa haus mempogam ulang obot tesebut akan tetapi peniliti hanya menambahkan data di databasenya melalui laptop maupun pealatan mobile tanpa haus meubah pogam. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Paka Sistem paka adalah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang teekam dalam kompute untuk memecahkan pesoalan yang biasanya memelukan keahlian manusia (Handayani 2008) Sistem paka yang baik diancang aga dapat menyelesaikan suatu pemasalahan tetentu dengan meniu keja dai paa ahli. Sistem paka dapat mendoong pehatian besa diantaa ahli kompute dan spesialist infomasi untuk mengembangkan sistem membantu manaje dan non manaje memecahkan masalah Infeensi Fowad Chaining Menuut Tuban (2005) Mesin infeensi adalah pogam kompute yang membeikan metodologi untuk penalaan tentang infomasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam wokplace, dan untuk memfomulasikan kesimpulan. Menuut (Puti 2011) unut maju (Fowad Chaining) meupakan metode infeensi yang melakukan penalaan dai suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa pemis sesuai dengan situasi (benilai Bena), maka poses akan menyatakan konklusi. 2.3 Navigasi Menuut (Emmanual 2013) navigasi adalah poses memantau dan mengendalikan pegeakan dai seseoang atau alat tanspotasi (mobil atau kapal atau pesawat) dai satu tempat ke tempat lainnya Robot Menuut (Setiawan 2012) obot secaa umum dapat diatikan sebuah sistem yang tedii dai hadwae dan softwae yang dapat melakukan tugas tetentu dai manusia. Menuut (Kuniadi 2007) dasa sistem mobile obot line followe, wall followe maupun penghinda intangan mengacu pada dasa sistem obot yang begeak secaa otonom Kontolle Mikokontolle Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 23) 183

3 Univesitas Puta Indonesia YPTK Padang - 25 Oktobe 2015 ISSN : Menuut (Riantiningsih 2009) Micocontolle adalah suatu keping IC dimana tedapat mikoposeso dan memoi pogam ROM (Read Only Memoy) seta memoi sebaguna Raspbey Pi Menuut (Fenando 2014) aspbey Pi adalah suatu peangkat mini compute beukuan sebesa katu kedit. Raspbey Pi memiliki sistem Boadcom BCM2835 chip (SoC), yang mencakup ARM1176JZF-S 700 MHz pocesso (fimwae temasuk sejumlah mode "Tubo" sehingga pengguna dapat mencoba oveclocking, hingga 1 GHz, tanpa mempengauhi gaansi), VideoCoe IV GPU, dan awalnya dikiim dengan 256 megabyte RAM, kemudian upgade ke 512MB. Temasuk built-in had disk atau solidstate dive, tetapi menggunakan katu SD untuk booting dan penyimpanan jangka panjang Hoan, B(2013) Senso jaak (Ping) Menuut (Suyatini 2013) Senso Ping ini secaa khusus didesain untuk dapat menguku jaak sebuah benda padat. Senso Ping mendeteksi jaak objek dengan caa memancakan gelombang ultasonik (40kHz) selama waktu pemancaan kemudian mendeteksi pantulannya. Senso Ping memancakan gelombang ultasonik sesuai dengan pulsa tigge dai mikokontole sebagai pengendali. Gamba 3.1 Keangka Keja Penelitian 4. ANALISA, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Analisa Sistem Dengan menggunakan sistem ini maka akan kita dapatkan sistem navigasi obot yang baik. Metode yang digunakan pada sistem obot ini adalah infeence Fowad di mana navigasi obot menelusui dinding dan infeence Fowad Chaining befungsi untuk menentukan aah pegeakan obot Asitektu Sistem Paka Dalam pembangunan sistem paka ini, digunakan metode infeensi unut maju (fowad chaining). Pemilihan metode ini bedasakan dai gamba lapangan obot yang ukuan dan bentuk lapangannya telah ada. 3. Keangka Keja Penelitian Identifikasi Masalah Analisa Masalah Mempelajai Liteatu Mengumpulkan Data Pemilihan Metode dan Komponen Pembuatan Robot Uji Coba Analisa Hasil dan Kesimpulan Gamba 4.1. Asitektu Sistem Paka Navigasi Robot Hexapod Knowledge Base Bedasakan gamba 4.1 knowledge base adalah pemposesan yang dilakukan oleh sistem paka untuk pemposesan pengetahuan, bukan pemposesan data sepeti yang dilakukan ketika pemogaman secaa konvensional dimana yang kebanyakan dilakukan oleh Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 23) 184

4 Univesitas NO KODE Puta Indonesia KETERANGAN YPTK Padang - 25 Oktobe 2015 ISSN : FAKTA Tabel 4.2 Rule Yang Digunakan Dalam 1 F00 Fakta hadap kii obot di Pencaian Navigasi Robot sudut uangan 2 F01 Fakta hadap kanan di simpang 4 3 F02 Fakta hadap kii depan uangan 3 4 F03 Fakta hadap kii depan uangan 1 5 F04 Fakta hadap kii depan uangan 2 6 F05 Fakta hadap kii depan uangan 4 7 F06 Fakta hadap kii depan uangan 1 dan sudut uangan 4 8 F07 Fakta seong kanan obot mendekati dinding kii 9 F08 Fakta seong kii obot mendekati dinding kanan sistem infomasi.dalam menghasilkan sistem paka navigasi bedasakan ukuan lapangan obot dipelukan pembuatan basis fakta dan atuan yang lengkap dan baik aga poses infeensi bejalan dengan baik. Beikut ini meupakan peta jalu untuk testing navigasi pada obot hexapod ini, N RULE KETERANGAN O 1 T1 Senso depan 15cm 2 T2 Senso depan 20cm 3 T3 Senso depan > 70cm 4 T4 Senso depan 80cm 5 T5 Senso depan 100cm 6 T6 Senso kanan 20cm 7 T7 Senso kanan>70cm 8 T8 Senso kanan>30cm 9 T9 Senso kanan>80cm 10 T10 Senso kanan30cm Tabel 4.3 Rule Yang Digunakan Dalam Pencaian Navigasi Robot (lanjutan) NO RULE KETERANGAN 11 T11 Senso kanan>90cm 12 T12 Senso belakang>70cm 13 T13 Senso belakang>140cm 14 T14 Senso belakang>100cm 15 T15 Senso belakang>170cm 16 T16 Senso kii> 70cm 17 T17 Senso kii>130cm 18 T18 Senso kii 30cm 19 T19 Senso kii 50cm 20 T20 Senso kii>90cm 21 T21 Senso seong kanan 15cm 22 T22 Senso seong kii 15cm Tabel 4.4 Dafta Atuan ( Rule ) Untuk Navigasi Robot Hexapod NO ATURAN ( RULE ) Gamba 4.2. Peta Jalu Navigasi Robot Hexapod Tabel 4.1 Tipe Tipe Masalah PadaNavigasi Robot Hexapod 1 IF senso depan 15cm THEN Mundu 2 IF senso depan 20cm AND senso kanan 20cm THEN Hadap kii obot di sudut uangan Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 23) 185

5 Univesitas Puta Indonesia YPTK Padang - 25 Oktobe 2015 ISSN : IF senso depan > 70cm AND senso kanan>70cm AND senso belakang>70cm AND senso kii> 70cm THEN Hadap kanan di simpang 4 4 IF senso depan 20cm AND senso kanan>70cm AND senso belakang>70cm AND senso kii 30cm THEN Hadap kii depan uangan 3 5 IF senso depan 80cm AND senso kanan>30cm AND senso belakang>100cm AND senso kii>130cm THEN Hadap kii depan uangan 1 6 IF senso depan 20cm AND senso kanan>80cm AND senso belakang>140cm AND senso kii 30cm THEN Hadap kii depan uangan 2 7 IF senso depan 100cm AND senso kanan30cm AND senso belakang>100cm AND senso kii 50cm) THEN Hadap kii depan uangan 4 8 IF senso depan 20cm AND senso kanan>90cm AND senso belakang>170cm AND senso kii>90cm THEN Hadap kii depan uangan 1 dan sudut uangan 4 9 IF senso seong kanan 15 THEN Seong kanan obot mendekati dinding 10 IF senso seong kii 15 THEN Seong kii obot mendekati dinding kanan Database Peancangan database sistem paka navigasi obot hexapod ini betujuan untuk membeikan gambaan data yang di butuhkan. Untuk navigasi obot hexapod ini tedii dai 1 tabel yaitu tabel jaak senso ke obot Tabel 4.5 Tabel Jaak Senso ke Dinding N o 1 Nama Field senso depan Tip Ukua Keteangan e n int 10 Jaak Ping 1 t1 Cha 1 Tanda > atau 2 3 p2 int 10 Jaak Ping t2 senso kanan t3 senso belaka ng t4 Cha 1 Tanda > atau int 10 Jaak Ping 3 Cha 1 Tanda > atau int 10 Jaak Ping 4 8 Cha 1 Tanda > atau 9 senso int 10 Jaak Ping 5 kii 10 t5 Cha 1 Tanda > atau 11 p6 int 10 Jaak Ping 6 12 t6 Cha 1 Tanda > atau 13 Taget Cha 10 Taget_Gea kan Mesin Infeensi Meupakan posedu untuk mencocokkan fakta dengan atuan tentang data geakan obot di database dan atuan. Tidak Tidak Mulai Cek Senso SRF Bandingkan senso Dengan databe paka Sudah Dapat solusi? solusi Apakah sistem di hentikan? Ya Ya selesai Gamba 4.3 Gamba Infeensi Engine Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 23) 186

6 Univesitas Puta Indonesia YPTK Padang - 25 Oktobe 2015 ISSN : Use Inteface Sistem paka yang dibangun memungkinkan pengguna untuk menentukan masukan atau input beupa kondisi jaak senso tehadap dinding lapangan obot: Peancangan inteface betujuan untuk memudahkan use dalam melakukan atau menjalankan aplikasi sistem paka yang telah dibangun. Fom ini digunakan untuk melakukan input ukuan jaak obot tehadap pola uangan yang ada. Gamba 4.4 Fom input data jaak senso Explanation Facilities Pada poses sistem, akan digunakan fungsi fungsi yang bebeda baik untuk obot maupun dai paka. Pada poses fowad chaining ini, petama paka akan memasukkan data jaak senso dan tanda jaak senso baik itu besa (>) maupun tada kecil (). Setelah paka memasukkan data ukuan jaak senso tehadap uangan, bau obot dapat benavigasi sesuai dengan kondisi jaak senso obot tehadap dinding Asitektu Robot Robot ini memiliki asitektu dengan bagian-bagiannya sebagai beikut : 1. Komponen Input Komponen input yang dipakai pada obot ini adalah senso SRF04. Senso SRF04 ini befungsi untuk menguku jaak obot tehadap dinding dan benda yang beada di sekitanya, di mana kita menggunakan 6 senso obot, yaitu bagian depan, depan seong kanan, depan seong kii, kanan, kii dan belakang. Gamba 4.5. Posisi Senso Jaak (Ping) Pada Robot Keteangan: P1 = senso ping 1, P2 = senso ping 2 P3 = senso ping 3, P4 = senso ping 4 P5 = senso ping 5, P6 = senso ping 6 2. Komponen Poses: Komponen poses yang dipakai pada obot ini ada dua, yaitu:mikokontolle ATMega 32, Raspbey 3. Komponen Output: Sevo 4. Media Komunikasi : Route Wfi 5. Bagian Database Rancangan Sistem Navigasi Robot Hexapod Rancangan sistem navigasi dai alat ini dapat dilihat pada gamba dibawah. Gamba 4.6 Rancangan sistem navigasi obot Rancangan Modul Pogam Modul pogam diancang memiliki stuktu dengan kualitas yang baik dan mudah dimengeti, maka sebelum pembuatan listing pogam pelu diawali dengan penentuan logika pogam. Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 23) 187

7 Univesitas Puta Indonesia YPTK Padang - 25 Oktobe 2015 ISSN : START Inisialisasi GPIO Cek Senso SRF Infeence Fowad Chaining Kiim Data Ke Mikokontolle Sevo Finish Tidak Gamba 4.8 Bentuk Fisik Robot 4.3 Implementasi Softwae Robot Pada implementasi softwae ini, ada dua tahap yang haus dilakukan. Dapat dilihat pada gamba 4.9. Stop Ya Gamba 4.7 Flowchat 4.2 Implementasi Hadwae Robot Dalam tahap implementasi hadwae ini, tedapat bebeapa tahap yang haus dikejakan sehingga hasilnya yaitu beupa bentuk fisik obot yang sudah lengkap tepasang dengan angkaian elektonik. Tahap-tahapnya dapat dilihat pada gamba 4.8. Pembuatan mekanik obot Pembuatan Modul Elektonik Peakitan mekanik dan elektonik Testing dan Finishing Gamba 4.8 Tahap Implementasi Hadwae. Penyelesaian Robot dan testingbentuk fisik obot dapat dilihat pada gamba 4.8. Gamba 4.9 Tahap Implementasi Softwae Robot A. Implementasi Koneksi Kompute Kontol ke Poseso Robot. Pada tahap ini kita akan mengkoneksikan compute kontol ke poseso obot melalui jaingan, ini dilakukan aga obot dapat dijalankan dan database dalam obot dapat diinput. B. Implementasi Infeence Fowad Chaining. Infeence Fowad Chaining pada sistem ini befungsi untuk menentukan pegeakan kaki Robot bagian mana yang akan begeak bedasakan nilai yang dihasilkan oleh senso SRF 04. Untuk pengujian infeence Fowad Chaining ini, kita menggunakan pogam Python sebagai eksekusi pogammnya. C. Implementasi Pogam Senso dan Geakan Robot Untuk mengimplementasikan geakan kaki obot navigasi pada obot ini, yang digunakan adalah Mikokontolle Sevo yang digunakan adalah Code Vision AVR. Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 23) 188

8 Univesitas Puta Indonesia YPTK Padang - 25 Oktobe 2015 ISSN : Pengujian Robot Pada tahap pengujian obot ini, obot akan diuji pada aena pengujian. Aena pengujian dibuat dai papan kayu beukuan 2,5 m x 2,5 m. Gamba skema aena pengujian obot dapat dilihat pada gamba Andoid." Junal Reka Elkomika Vol.1. Fenando, E. (2014). "AUTOMATISASI SMART HOME DENGAN RASPBERRY PI DAN SMARTPHONE ANDROID." Konfeensi Nasional Ilmu Kompute (KONIK) Handayani (2008). "Sistem Paka untuk Diagnosis Penyakit THT Bebasis Webdengan e2glite Expet System Shell." Junal Teknologi Industi Vol. XIINo.1: Gamba 4.10 Aena Pengujian Robot 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bedasakan hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan-kesimpulan, yaitu: 1. Robot dapat benavigasi dengan baik, telihat dengan telah melewati bebeapa pengujian yang dilakukan pada penelitian ini. 2. Peneapan metode Infeence Fowad Chaining dapat menambah kemampuan obot Hexapad dalam melakukan navigasi sesuai dengan data kepakaan yang dimasukkan. 5.2 Saan Bebeapa saan yang bemanfaat untuk pengembangan dan penyempunaan obot ini selanjutnya, yaitu: 1. Penambahan senso SRF 04 akan mempebanyak jenis geakan obot dalam mengenal intangan. 2. Pemanfaatan sumbe daya dengan daya tahan aus yang lebih lama sangat dibutuhkan jika obot ini digunakan dalam waktu lama 6. DAFTAR PUSTAKA Emmanual, D. (2013). "Peancangan dan Implementasi Alat Bantu Sistem Navigasi Menggunakan Modul Navigasi Bebasiskan Sistem Opeasi Kuniadi (2007). "PERANCANGANROBOT PENGHINDAR DINDING DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51." E- skispi Univesitas Sumatea Utaa Puti, P. A. (2011). "Sistem Paka untuk Mendiagnosa Penyakit Hati Menggunakan Metode Fowad Chaining (Expet System fo Diagnosing Live Disease Using Fowad Chaining) " JUITA Vol. I. Riantiningsih, W. N. (2009). "PENGAMANAN RUMAH BERBASIS MICROCONTROLLER ATMEGA 8535 DENGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PC." Skipsi Univesitas Sumatea Utaa(2009). Setiawan, R. (2012). "PENGEMBANGAN ROBOT PENDETEKSI OBJEK BERDASARKAN WARNA DENGAN SENSOR KAMERA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN." Junal Skipsi Univesitas Negei Yogyakata. Suyatini, F. (2013). "ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN PING ULTRASONIC RANGE FINDER DAN UVTRON FLAME Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 23) 189

9 Univesitas Puta Indonesia YPTK Padang - 25 Oktobe 2015 ISSN : DETECTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 128." ELECTRANS 12(maet 2013): Tuban, E., dkk Decision Suppot Systems and Intelligent Systems. Yogyakata: Andi Offset. Widiastuti, W. (2012). "APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS." Junal Algoitma Sekolah Tinggi Teknologi Gaut 09. Teknik Infomatika Magiste Kompute, UPI YPTK, Padang 23) 190

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Pehitungan Pegeakan Robot Dai analisis geakan langkah manusia yang dibahas pada bab dua, maka dapat diambil bebeapa analisis untuk membuat ancangan geakan langkah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM) Inda Hatato Tambunan, 13203178 Pogam Studi Teknik Elekto, Sekolah

Lebih terperinci

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Abstak Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Angga Inda Bata 13500070 Depatemen Teknik

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

PEMBUATAN WIRELES SCORING BOARD DOT MATRIK MENGGUNKAN ATMEGA 16 DENGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA MELALUI SINAR LASER

PEMBUATAN WIRELES SCORING BOARD DOT MATRIK MENGGUNKAN ATMEGA 16 DENGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA MELALUI SINAR LASER PEMBUATAN WIRELES SCORING BOARD DOT MATRIK MENGGUNKAN ATMEGA 16 DENGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA MELALUI SINAR LASER Aif Setya Budiman Danang Aditya Nugaha 1 Teknologi Infomasi, Univesitas Kanjuuhan Malang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB PADA SMP NEGERI 119 JAKARTA

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB PADA SMP NEGERI 119 JAKARTA Konfeensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maet 203, pp. 20~207 SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB PADA SMP NEGERI 9 JAKARTA 20 Aulia Yolanda,Heu Puwanto 2 STMIK Nusa Mandii e-mail: yola_iong@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA

Peningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA Peningkatan Kineja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Bekemampuan CUDA Haiil Anwa 1,a), Achmad Imam Kistijantoo 1,b) dan Wahyu Sigutomo 2,c) 1 Laboatoium Sistem edistibusi, Kelompok Keilmuan Infomatika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE ALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA Supiatin Sistem Infomasi STMIK AMIKOM Yogyakata supiatin@amikom.ac.id Abstak Tans Jogja meupakan salah satu altenatif tanspotasi massa

Lebih terperinci

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan B a b 4 Geak Melingka Sumbe: www.ealcoastes.com Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat meneapkan konsep dan pinsip kinematika dan dinamika benda titik dengan caa menganalisis besaan Fisika pada geak

Lebih terperinci

BAB II METODA GEOLISTRIK

BAB II METODA GEOLISTRIK BB METOD GEOLSTRK. Pendahuluan Metode Geolistik Metoda geolistik adalah salah satu metoda dalam geofisika yang memanfaatkan sifat kelistikan untuk mempelajai keadaan bawah pemukaan bumi. Metoda geolistik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA Hingga sejauh ini kita sudah mempelajai tentang momentum, gaya-gaya pada fluida statik, dan ihwal fluida begeak dalam hal neaca massa dan neaca enegi.

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 900 MHz

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 900 MHz Rancang Bangun Antena Mikostip 900 MHz Siska Novita Posma 1, M. Yanua Haiyawan 2, Adiyan Khabzli 3 1,2,3 Juusan Teknik Elekto Politeknik Caltex Riau Tel : (0761-53939) Fax : (0761-554224) siska@pc.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 1 BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK 4.1 Hukum Coulomb Dua muatan listik yang sejenis tolak-menolak dan tidak sejenis taik menaik. Ini beati bahwa antaa dua muatan tejadi gaya listik. Bagaimanakah pengauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kendali Lintasan Kapal pada Alur Pelayaran Sempit dan Dangkal berbasis Kepakaran

Perancangan Sistem Kendali Lintasan Kapal pada Alur Pelayaran Sempit dan Dangkal berbasis Kepakaran JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Peancangan Sistem Kendali Lintasan Kapal pada Alu Pelayaan Sempit dan Dangkal bebasis Kepakaan Agni Rohmana Anggaini (4206 100 054) Dosen Pembimbing D.

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

J. Informatika AMIK-LB Vol.3 No.3/September/2015

J. Informatika AMIK-LB Vol.3 No.3/September/2015 SISTEM PAKAR PENELUSURAN KECERDASAN PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Oleh : DECI IRMAYANI, S.Kom, M.Kom Dosen Podi Manajemen Infomatika, AMIK Labuhanbatu Rantaupapat, Medan; deci_imayani1@gmail.com

Lebih terperinci

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN 1. MOMENTUM LINEAR Momentum sebuah patikel adalah sebuah vekto P yang didefinisikan sebagai pekalian antaa massa patikel m dengan kecepatannya, v, yaitu: P = mv (1) Isac Newton

Lebih terperinci

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu). 7.3. Tansmisi Suaa Melalui Celah 7.3.1. Integal Kichhoff Cukup akses yang bebeda untuk tik-tik difaksi disediakan oleh difaksi yang tepisahkan dapat dituunkan dai teoema Geen dalam analisis vekto. Hal

Lebih terperinci

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS Yahya Ahmadi Bata, Ali Hanafiah Rambe Konsentasi Teknik Telekomunikasi, Depatemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C pepustakaan.uns.ac.id ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C Budi Santoso, Respatiwulan, dan Ti Atmojo Kusmayadi Pogam Studi Matematika,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DATA BARANG INVENTARIS BERBASIS WEB PADA KEJAKSAAN NEGERI TERNATE

SISTEM INFORMASI DATA BARANG INVENTARIS BERBASIS WEB PADA KEJAKSAAN NEGERI TERNATE IJIS Indonesian Jounal on Infomation System SISTEM INFORMASI DATA BARANG INVENTARIS BERBASIS WEB PADA KEJAKSAAN NEGERI TERNATE INFORMATION SYSTEM OF INVENTORY GOODS WEB-BASED ON THE STATE PROSECUTOR TERNATE

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) Junal Rekayasa Elektika Vol., No. 4, Agustus 20, hal. 49-6 49 Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Peneima Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi Attibut Decision Making (FMADM dan Simple Additive Weighting

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe 203 2 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Budi Fachizal ), Indah Fiti Astuti

Lebih terperinci

Pengaturan Formasi Menggunakan Pendekatan Leader - Follower pada Sistem Multi Robot

Pengaturan Formasi Menggunakan Pendekatan Leader - Follower pada Sistem Multi Robot JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (017) ISSN: 337-3539 (301-971 Pint) A-9 Pengatuan Fomasi Menggunakan Pendekatan Leade - Followe pada Sistem Multi Robot Hais Ti Rahmanto dan Achmad Jazidie Juusan Teknik

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2 IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA Beta Noanita 1, Nudin Bahtia 2 1,2 Pogam Studi Teknik Infomatika FMIPA UNDIP 1 betta@undip.ac.id,

Lebih terperinci

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole

Pengaturan Footprint Antena Ground Penetrating Radar Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Pengatuan Footpint Antena Gound Penetating Rada Dengan Menggunakan Susunan Antena Modified Dipole Ande Eka Saputa (1324243) Jalu Pilihan Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elekto dan Infomatika Institut

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-BUSINESS PADA TOKO GLOBAL KOMPUTER BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI E-BUSINESS PADA TOKO GLOBAL KOMPUTER BERBASIS WEB SISTEM IFORMASI E-BUSIESS PADA TOKO GLOBAL KOMPUTER BERBASIS WEB Samila Silvi Juusan Sistem Infomasi STMIK Pingsewu Lampung Jl. Wisma Rini o.09 Pingsewu Lampung website: www.stmikpingsewu.ac.id E-mail

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejaah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia Adapun sejaah Badan Pusat Statistik di Indonesia tejadi empat masa pemeintahan di Indonesia, antaa

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL HIDROGEN H

ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL HIDROGEN H ENERGI SIMETRI DAN ANTI-SIMETRI PADA ION MOLEKUL IDROGEN abib Mustofa, Bambang Supiadi, Rif ati Dina andayani Pogam Studi Pendidikan Fisika FKIP Univesitas Jembe email: abib.mustofa.7@gmail.com Abstact:

Lebih terperinci

J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.2/Mei/2016

J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.2/Mei/2016 J. Infomatika AMIKLB Vol.4 No.2/Mei/26 PENERAPAN METODE PERCEPTRON MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT TUBERCULOSIS ( TBC ) PRIMER PADA ANAK ( STUDI KASUS PUSKESMAS BAGAN BATU, KAB.ROKAN HILIR, RIAU ) Oleh : VOLVO

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES Satia Bayu Aji Teknik Infomatika Fakultas Ilmu Kompute Univesitas Dian Nuswantoo Semaang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Mata Pelajaran : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA. Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda F 1 F Mata Pelajaan : FISIKA Satuan Pendidikan : SMA Pogam : IPA Jumlah Soal : 40 Bentuk Soal : Pilihan Ganda 1. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka soong ditunjukkan sepeti pada gamba beikut

Lebih terperinci

SILABUS ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER ( TIF203 ) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN

SILABUS ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER ( TIF203 ) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN SILABUS ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER ( TIF203 ) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN D e s k i p s i M a t a K u l i a h 1 Deskipsi Mata Kuliah Infomasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasa I (FI-31) Topik hai ini (minggu ) Geak dalam Satu Dimensi (Kinematika) Keangka Acuan & Sistem Koodinat Posisi dan Pepindahan Kecepatan Pecepatan GLB dan GLBB Geak Jatuh Bebas Mekanika Bagian

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB

FISIKA. Sesi LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB ISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN LISTRIK STATIK A. GAYA COULOMB Jika tedapat dua atau lebih patikel bemuatan, maka antaa patikel tesebut akan tejadi gaya taik-menaik atau tolak-menolak

Lebih terperinci

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran Kuikulum 03 Kelas X matematika WAJIB IDENTITAS TRIGONOMETRI Tujuan Pembelajaan Setelah mempelajai matei ini, kamu dihaapkan memiliki kemampuan beikut.. Memahami jenis-jenis identitas tigonometi.. Dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

Stabilisasi Pada Sistem Pendulum-Kereta dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Control

Stabilisasi Pada Sistem Pendulum-Kereta dengan Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Control JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Pint) B-53 Stabilisasi Pada Sistem Pendulum-Keeta Menggunakan Metode Fuzzy-Sliding Mode Contol Nioa Fatimah Tanzania, Tihastuti Agustinah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU Oleh Alhuze Puta 2008.01.0093 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Listrik Statis. membahas. Muatan Listrik. ditinjau menurut. Bab 7 Listik Statis Pada minggu yang ceah, Icha menyetika baju seagamnya. Sambil menunggu panasnya setika, ia menggosok-gosokkan setika pada bajunya yang tipis. Tenyata Icha melihat dan measakan seakan-akan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL DALAM KEMASAN Posiding Semina Nasional Penelitian, Pendidikan dan Peneapan MIPA, Fakultas MIPA, Univesitas Negei Yogyakata, 14 Mei 011 APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE SUGENO DALAM MEMPERKIRAKAN PRODUKSI AIR MINERAL

Lebih terperinci

ANALISIS KINEMATIKA MOBILE MANIPULATOR PADA EXCAVATOR BACKHOE

ANALISIS KINEMATIKA MOBILE MANIPULATOR PADA EXCAVATOR BACKHOE Vol. 7, No., Novembe 25 ISSN: 285-887 ANALISIS KINEMATIKA MOBILE MANIPULATOR PADA EXCAVATOR BACKHOE Randis ), Suhalena 2), Risti Jayanti 2) Teknik Mesin Alat Beat, Politeknik Negei Balikpapan 2 Teknik

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

Antena Mikrostrip Segitiga Dengan Parasitic Untuk Aplikasi Wireless Fidelity

Antena Mikrostrip Segitiga Dengan Parasitic Untuk Aplikasi Wireless Fidelity Antena Mikostip Segitiga Dengan Paasitic Untuk Aplikasi Wieless Fidelity 1 Syah Alam, 2 Kukuh Ais Santoso. 1 Univesitas 17 Agustus 1945 Jakata, syah.alam@uta45jakata.ac.id 2 Univesitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan Kata Kunci Geak melingka GM (Geak Melingka eatuan) GM (Geak Melingka eubah eatuan) Hubungan oda-oda Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajai geak luus. Di bab ini, kita akan mempelajai geak dengan lintasan

Lebih terperinci

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika PENGUKURAN Disampaikan pada Diklat Instuktu/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 004 di PPPG Matematika Oleh: Da. Pujiati,M. Ed. Widyaiswaa PPPG Matematika Yogyakata =================================================================

Lebih terperinci

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015 98 Junal Fisika Edukasi (JFE) Vol. No. Oktobe 015 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA DASAR (STUDI KASUS MAHASISWA

Lebih terperinci

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL

6. Soal Ujian Nasional Fisika 2015/2016 UJIAN NASIONAL 6. Soal Ujian Nasional Fisika 015/016 UJIAN NASIONAL Mata Pelajaan : Fisika Jenjang : SMA/MA Pogam Studi : IPA Hai/Tanggal : Rabu, 6 Apil 016 Jam : 10.30 1.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan nomo ujian, nama peseta,

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3  No. HP. 1 THE CONTRIBUTION OF THE WRIST FLEXIBILITY AND ARM MUSCLE AND SHOULDER POWER IN SERVING SKILL FOR MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 7 DURI IN MANDAU DISTRICT, BENGKALIS REGENCY Angga Setiawan 1, Saipin, Ni

Lebih terperinci

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity). Hand Out Fisika 6 (lihat di http:).1. Pengetian Medan Listik. Medan Listik meupakan daeah atau uang disekita benda yang bemuatan listik dimana jika sebuah benda bemuatan lainnya diletakkan pada daeah itu

Lebih terperinci