IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA Beta Noanita 1, Nudin Bahtia 2 1,2 Pogam Studi Teknik Infomatika FMIPA UNDIP 1 betta@undip.ac.id, 2 nudinbahtia@gmail.com Abstak Pemanfatan teknologi infomasi memungkinkan tejadinya akumulasi data dalam jumlah yang besa. Univesitas Diponegoo meupakan oganisasi yang memanfaatkan teknologi infomasi, khususnya basis data, akan mengalami akumulasi data dalam jumlah besa tiap tahunnya. Basis data di UNDIP beisi data dalam jumlah besa dengan banyak vaiasi, tetapi belum dimanfaatkan secaa optimal. Dipelukan suatu sistem yang bisa memanfaatkan gunungan data menjadi infomasi yang benilai stategis. Dalam makalah ini dibahas suatu sistem pendukung bagi peguuan tinggi yang menggambakan hubungan data induk, khususnya jalu masuk calon bau dengan tingkat kelulusan, dilihat dai IPK dan lama studi. Sistem yang dibangun menggunakan teknik data mining betujuan untuk menggali dan menemukan pola-pola yang tesembunyi antaa data induk dengan tingkat kelulusan. Untuk mempeoleh kaidah asosiasi yang menggambakan hubungan anta item pada database digunakan metode apioi. Hasil dai poses mining ini dapat membantu untuk mengetahui sejauh mana tingkat kebehasilan PSSB dan SPMB tehadap tingkat kelulusan.infomasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai dasa analisis dalam pengambilan keputusan. Kata Kunci: data mining, tingkat kelulusan, data induk, metode apioi. 1. Pendahuluan Ketesediaan data sudah bukan hal yang sulit dipeoleh lagi dewasa ini apalagi ditunjang dengan banyaknya kegiatan yang sudah dilakukan secaa komputeisasi. Namun data ini seingkali dipelakukan hanya sebagai ekaman tanpa pengolahan lebih lanjut sehingga tidak mempunyai nilai guna lebih untuk kepeluan masa mendatang. Peguuan tinggi saat ini dituntut untuk memiliki keunggulan besaing dengan memanfaatkan semua sumbe daya yang dimiliki. Peguuan tinggi haus mampu melakukan poses evaluasi, peencanaan dan pengelolaan secaa baik untuk dapat memenangkan pesaingan di ea globalisasi ini. Selain sumbe daya saana, pasaana, dan manusia, sistem infomasi adalah salah satu sumbe daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan keunggulan besaing. Sistem infomasi dapat digunakan untuk mendapatkan, mengolah dan menyebakan infomasi untuk menunjang kegiatan opeasional sehai-hai sekaligus menunjang kegiatan pengambilan keputusan stategis. Dalam makalah ini akan di bahas bagaimana suatu aplikasi dapat menghasilkan infomasi yang beguna tentang hubungan tingkat kelulusan dengan data induk dengan teknik data mining. Tidak semua data induk siswa akan dicai hubungannya dengan data kelulusan, hanya bebeapa atibut yang kia-kia beguna dan sebaannya tidak telalu acak. Kaena data yang telalu acak akan membuat poses mining memakan waktu lama dan tingkat hubungannya pun endah. 6 Data induk yang akan dicai hubungannya meliputi poses masuk, asal, kota asal, dan pogam studi. Adapun yang akan diposes mining adalah hubungan tingkat kelulusan dengan poses masuk calon bau. Tingkat kelulusan dapat dilihat dai lama studi dan IPK (Indeks Pestasi Kumulatif). 2. Data Mining Data mining adalah penambangan atau penemuan infomasi bau dengan mencai pola atau atuan tetentu dai sejumlah data yang sangat besa [2]. Data mining juga disebut sebagai seangkaian poses untuk menggali nilai tambah beupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secaa manual dai suatu kumpulan data [5]. Data mining, seing juga disebut sebagai knowledge discovey in database (KDD). KDD adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data, histois untuk menemukan keteatuan, pola atau hubungan dalam set data beukuan besa [6]. Kaakteistik Data mining sebagai beikut [2]: Data mining behubungan dengan penemuan sesuatau yang tesembunyi dan pola data tetentu yang tidak diketahui sebelumnya. Data mining biasa menggunakan data yang sangat besa. Biasanya data yang besa digunakan untuk membuat hasil lebih dipecaya.

2 Data mining beguna untuk membuat keputusan yang kitis, teutama dalam stategi. Sebagai suatu angkaian poses, data mining dapat dibagi menjadi bebeapa tahap yang diilustasikan di Gamba 1. Gamba 1. Poses Data Mining Tahap-tahap data mining yaitu [3] : 1. Pembesihan data (data cleaning) Pembesihan data meupakan poses menghilangkan noise dan data yang tidak konsisten atau data tidak elevan. 2. Integasi data (data integation) Integasi data meupakan penggabungan data dai bebagai database ke dalam satu database bau. 3. Seleksi Data (Data Selection) Data yang ada didalam database seingkali tidak semuanya dipakai, oleh kaena itu hanya data yang sesuai untuk dianalisis yang akan diambil dai database. Sebagai 4. Tansfomasi data (Data Tansfomation) Data diubah atau digabung ke dalam fomat yang sesuai untuk diposes dalam data mining. 5. Aplikasi teknik Data mining, Meupakan suatu poses utama di mana metode diteapkan untuk menemukan pengetahuan behaga dan tesembunyi dai data. 6. Evaluasi pola (patten evaluation), Untuk mengidentifikasi pola-pola menaik untuk di epesentasikan kedalam knowledge based yang ditemukan. Dalam tahap ini hasil dai teknik data mining beupa pola-pola yang khas maupun model pediksi dievaluasi untuk menilai apakah hipotesa yang ada memang tecapai. 7. Pesentasi pengetahuan (knowledge pesentation), Meupakan visualisasi dan penyajian pengetahuan mengenai teknik yang digunakan untuk mempeoleh pengetahuan yang dipeoleh pengguna. Tahap teakhi dai poses data mining adalah bagaimana memfomulasikan keputusan atau aksi dai hasil analisa yang didapat. 3. Association ules Association ules (atuan asosiasi) atau affinity analysis (analisis afinitas) bekenaan dengan studi tentang apa besama apa. Atuan asosiasi ingin membeikan infomasi tesebut dalam bentuk hubungan if-then atau jika-maka. Atuan ini dihitung dai data yang sifatnya pobabilistik [6]. Penting tidaknya suatu atuan assosiatif dapat diketahui dengan dua paamete, suppot (nilai penunjang) yaitu posentase kombinasi item tesebut. dalam database dan confidence (nilai kepastian) yaitu kuatnya hubungan anta item dalam atuan assosiatif. Analisis asosiasi didefinisikan suatu poses untuk menemukan semua atuan assosiatif yang memenuhi syaat minimum untuk suppot (minimum suppot) dan syaat minimum untuk confidence (minimum confidence) [5]. Dai jumlah besa atuan yang mungkin dikembangkan, pelu memiliki atuan-atuan yang cukup kuat tingkat ketegantungan anta item dalam antecedent dan consequent. Untuk menguku kekuatan atuan asosiasi ini, digunakan ukuan suppot dan confidence. Suppot adalah asio antaa jumlah tansaksi yang memuat antecedent dan consequent dengan jumlah tansaksi. jumlah tansaksi yang meliputi semua item dalam antecedent dan consequent dengan jumlah tansaksi yang meliputi semua item dalam antecedent. 4. Algoitma Apioi Algoitma apioi adalah algoitma untuk menemukan pola fekuensi tinggi. Pola fekuensi tinggi adalah pola-pola item di dalam suatu database yang memiliki fekuensi atau suppot di atas ambang batas tetentu yang disebut dengan istilah minimum suppot atau theshold. Pola fekuensi tinggi ini digunakan untuk menyusun atuan assosiatif dan juga bebeapa teknik data mining lainnya. Algoitma apioi dibagi menjadi bebeapa tahap yang disebut iteasi. Tiap iteasi menghasilkan pola fekuensi tinggi dengan panjang yang sama dimulai dai pass petama yang menghasilkan pola fekuensi tinggi dengan panjang satu. Di iteasi petama ini, suppot dai setiap item dihitung dengan men-scan database. Setelah 7

3 suppot dai setiap item didapat, item yang memiliki suppot diatas minimum suppot dipilih sebagai pola fekuensi tinggi dengan panjang 1 atau seing disingkat 1-itemset. Singkatan k-itemset beati satu set yang tedii dai k item. Iteasi kedua menghasilkan 2-itemset yang tiap set-nya memiliki dua item. Petama dibuat kandidat 2-itemset dai kombinasi semua 1-itemset. Lalu untuk tiap kandidat 2-itemset ini dihitung suppot-nya dengan men-scan database. Suppot disini atinya jumlah tansaksi dalam database yang mengandung kedua item dalam kandidat 2-itemset. Setelah suppot dai semua kandidat 2-itemset didapatkan, kandidat 2-itemset yang memenuhi syaat minimum suppot dapat ditetapkan sebagai 2-itemset yang juga meupakan pola fekuensi tinggi dengan panjang 2. Untuk selanjutnya pada iteasi ke-k dapat dibagi lagi menjadi bebeapa bagian [5]: 1. Pembentukan kandidat itemset Kandidat k-itemset dibentuk dai kombinasi (k-1)-itemset yang didapat dai iteasi sebelumnya. Satu cii dai algoitma Apioi adalah adanya pemangkasan kandidat k- itemset yang subset-nya yang beisi k-1 item tidak temasuk dalam pola fekuensi tinggi dengan panjang k Penghitungan suppot dai tiap kandidat k- itemset Suppot dai tiap kandidat k-itemset didapat dengan men-scan database untuk menghitung jumlah tansaksi yang memuat semua item di dalam kandidat k-itemset tesebut. Ini adalah juga cii dai algoitma Apioi dimana dipelukan penghitungan dengan scan seluuh database sebanyak k-itemset tepanjang. 3. Tetapkan pola fekuensi tinggi Pola fekuensi tinggi yang memuat k item atau k-itemset ditetapkan dai kandidat k-itemset yang suppot-nya lebih besa dai minimum suppot. Bila tidak didapat pola fekuensi tinggi bau maka seluuh poses dihentikan. Bila tidak, maka k ditambah satu dan kembali ke bagian Sumbe Data Sumbe data pada pembangunan aplikasi data mining ini dipeoleh dai dua database tepisah yang tidak saling tekait satu sama lain. untuk itu dipelukan suatu data waehouse yang dapat menampung dai kedua sumbe data tesebut. Selain itu penggunaan data waehouse juga betujuan aga data tansaksional dalam kedua database sumbe tidak teganggu. 8 Gamba 2. Alian data dalam poses data mining Data yang digunakan dalam penulisan tugas akhi ini tedii dai dua sumbe data, yaitu data Induk Mahasiswa dan data Kelulusan. 1. Data Induk Mahasiswa Data induk adalah data yang didata ketika petama kali masuk peguuan tinggi setelah melakukan egistasi ulang. Data yang dicatat adalah identitas pibadi dan identitas asal. Poses pendataan dilakukan di tingkat univesitas, setelah diekapitulasi kemudian di sebakan ke fakultas masing-masing. Data yang dicatat dapat dilihat dalam tabel 1. Tabel 1. Tabel data induk Atibut Keteangan NIM (Nomo Induk Mahasiswa) Nomo Induk Mahasiswa atau yang disingkat dengan NIM adalah kode yang dimiliki sebagai nome unik identitas dipeguuan tinggi. Jenis kelamin Meupakan jenis kelamin yang besangkutan Meupakan nama lengkap yang besangkutan Nama Kota lahi Meupakan kota kabupaten atau kotamadya tempat besangkutan dilahikan Tanggal lahi Meupakan tanggal yang besangkutan dilahikan Agama Meupakan agama yang dianut yang besangkutan Poses masuk Atibut Meupakan jenis jalu masuk ke peguuan tinggi yang diikuti besangkutan. Poses masuk Univesitas Diponegoo dalam entang tahun masih menggunakan SPMB (Seleksi Peneimaan Mahasiswa Bau) dan PSSB (Penjaingan Siswa-Siswa Bepestasi). Keteangan

4 Alamat Nama wali Alamat wali Pendidikan Wali Nama asal Kota asal Tahun lulus asal Status asal Juusan asal Meupakan alamat asal yang besangkutan. Meupakan nama oang tua atau wali yang besangkutan. Meupakan alamat oang tua atau walai yang besangkutan Meupakan pendidikan oang tua atau wali yang besangkutan Meupakan asal menengah lanjutan dai yang besangkutan Meupakan kota asal menengah lanjutan dai yang besangkutan Meupakan tahun lulus dai asal menengah lanjutan yang besangkutan Meupakan status asal menengah lanjutan yang besangkutan. Meupakan juusan di asal menengah lanjutan 2. Data Kelulusan Data Kelulusan adalah data yang telah dinyatakan lulus. Data yang dicatat adalah identitas dan data kelengkapan kelulusan. Data yang dicatat dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Atibut data kelulusan Atibut Keteangan NIM Nomo Induk Mahasiswa (NIM) adalah kode yang dimiliki sebagai nome unik identitas dipeguuan tinggi. Tedii dai 9 digit yang meepesentasikan fakultas, juusan, dan angkatan masuk. Nama Meupakan nama lengkap Mahasiswa yang besangkutan Atibut Keteangan Tempat, Tanggal lahi Meupakan kota kabupaten atau kotamadya tempat dan tanggal yang besangkutan dilahikan Pogam Studi Pogam studi dai yang besangkutan Tanggal lulus Meupakan tanggal dimana yang besangkutan dinyatakan lulus Indeks Pestasi Kumulatif (IPK) Lama studi Nama wali Indeks Pestasi Kumulatif (IPK) adalah ukuan kemampuan sampai pada waktu tetentu yang dapat dihitung bedasakan jumlah (satuan kedit semeste) SKS mata kuliah yang diambil sampai pada peiode tetentu dikalikan dengan nilai bobot masing-masing mata kuliah dibagi dengan jumlah seluuh SKS mata kuliah (Peatuan Akademik, 2009). Meupakan lama tempuh studi dihitung dimulai saat tedafta sebagai sampai dinyatakan lulus. Meupakan nama oang tua atau wali yang besangkutan. Alamat wali Meupakan alamat oang tua atau walai yang besangkutan Judul skipsi Meupakan judul skipsi dai yang besangkutan Peiode wisuda Meupakan peiode wisuda yang diikuti oleh yang besangkutan. Di univesitas diponegoo tedapat 4 peiode wisuda. Data induk yang diambil dalam sampel adalah data angkatan 2000, 2002 dan Hal ini didasakan pada kebutuhan data dimana data akan di hubungkan dengan data kelulusan dengan asumsi bahwa angaktan akan lulus dai entang waktu tahun Sedangkan data kelulusan yang diambil adalah data kelulusan dai tahun 2004 sampai Integasi Data Di asumsikan bahwa data yang diambil sudah beupa tabel-tabel dalam satu seve, untuk poses mining, data kelulusan dan data induk digabungkan dengan pimay key NIM. Setelah itu bau dilakukan poses mining. Poses integasi data dilakukan ketika poses ETL (ekstact, tansfom, and Load) ketika membangun data waehouse, dalam poses ETL data dalam data souce digabungkan menjadi satu dalam data waehouse dengan key NIM. 9

5 7. Tansfomasi Data Tansfomasi data meupakan poses pengubahan atau penggabungan data ke dalam fomat yang sesuai untuk diposes dalam data mining. Seingkali data yang akan digunakan dalam poses data mining mempunyai fomat yang belum langsung bisa digunakan, oleh kaena itu pelu diubah fomatnya. Bedasakan Peatuan Akademik Univesitas Diponegoo [1], data kelulusan bedasakan IPK dapat dikategoikan menjadi tiga yaitu : 1. IPK memuaskan dengan IPK 2,00 2,75 2. IPK sangat memuaskan dengan IPK 2,76 3,50 3. IPK tipe dengan pujian dengan IPK 3,51 4,00 Pengkategoian data kelulusan bedasakan lama studi yaitu : 1. Sesuai jadwal, bila lama studi 4 tahun atau kuang dai 4 tahun 2. Tidak sesuai jadwal, bila lama studi lebih dai 4 tahun Dai dua pengkategoian tesebut dapat dibuat kategoi bedasakan kombinasi keduanya, sepeti yang dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Tansfomasi data Kategoi Keteangan A1 lama studi 4 tahun atau kuang dai 4 tahun dan IPK 3,51 4,00 A2 lama studi 4 tahun atau kuang dai 4 tahun dan IPK 2,76 3,50 A3 lama studi 4 tahun atau kuang dai 4 tahun dan IPK 2,00 2,75 B1 lama studi lebih dai 4 tahun dan IPK 3,51 4,00 B2 lama studi lebih dai 4 tahun dan IPK 2,76 3,50 B3 lama studi lebih dai 4 tahun dan IPK 2,00 2,75 Dai kombinasi yang tedapat di tabel 3 tedapat enam tingkatan untuk menguku tingkat kelulusan. 8. Penggunaan Algoitma Apioi Poses mining untuk mengetahui hubungan tingkat kelulusan dengan poses masuk. Misal data sepeti pada tabel 4. Tabel 4. Data Awal NIM Kategoi Poses kelulusan masuk J2A A1 PSSB J2A A2 SPMB J2A A1 PSSB J2A A3 SPMB J2A B2 SPMB NIM Kategoi kelulusan J2A A3 SPMB J2A A3 SPMB J2A A2 PSSB J2A A2 PSSB J2A A2 PSSB J2A B2 SPMB Poses masuk Dai data awal tesebut didapat kandidat petama (C1) sepeti pada tabel 5. : Tabel 5. Kandidat Petama (C1) Item set Count A1 2 A2 4 A3 3 B2 2 PSSB 5 SPMB 6 Disini ditetapkan theshold = 3, maka kandidat yang nilainya dibawah 3 akan dihapus. Sehingga, didapat hasil sepeti pada tabel 6 : Tabel 6. hasil setelah theshold ditetapkan (L1) Itemset Count A2 4 A3 3 PSSB 5 SPMB 6 Dai table 6 didapat kandidat kedua (C2) sepeti pada tabel 7. Tabel 7. Kandidat kedua (C2) Itemset Count A2, PSSB 3 A2, SPMB 1 A3, PSSB 0 A3, SPMB 3 Setelah ditetapkan theshold menghasilkan data sepeti pada tabel 8. Tabel 8. Hasil kedua (L2) Itemse Count A2, PSSB 3 A3, SPMB 3 160

6 Dai data-data diatas dapat diambil hasil sebagai beikut : Suppot A2, PSSB = A2,PSSB/Total data = 3/11 Suppot A3, SPMB = A3, SPMB /Total data = 3/11 Confidence A2, PSSB = A2,PSSB/A2 = 3/4 Confidence A3, SPMB = A3,SPMB/A3 = 3/3 Dapat lihat bahwa poses mining hubungan tingkat kelulusan dengan poses masuk dengan theshold 3 menghasilkan hubungan A2, PSSB mempunyai nilai suppot = 3/11 Confidence = 3/5 dan hubungan A3, SPMB mempunyai nilai suppot = 3/11 Confidence = 3/5 mempunyai PSSB mempunyai tingkat kelulusan A2 dan SPMB mempunya tingkat kelulusan A3 sehingga dapat disimpulkan bahwa yang melalui poses masuk PSSB mempunya tingkat kelulusan lebih bagus dibanding yang melalui poses masuk SPMB. Setelah poses mining akan disajikan hasil dai datamining beupa tabel hubungan kekuatan dengan nilai suppot dan confidence masing-masing atibut seta theshold yang digunakan. 9. Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Spesifikasi kebutuhan fungsional pada aplikasi data miningini meujuk pada kebutuhan akan peancangan data mining, sepeti yang tetea beikut ini : 1. Dapat menggabungkan data yang akan diposes mining dai data kelulusan dan data induk 2. Dapat menghapus data-data yang tidak elevan seta atibut yang tidak dipakai 3. Dapat meubah data menjadi data yang siap diposes 4. Dapat memposes data untuk dimining yaitu hubungan tingkat kelulusan dengan poses masuk 5. Dapat menampilkan hasil poses mining dengan nilai suppot dan confidence 10. Pemodelan Fungsi Pemodelan fungsi digambakan dengan DCD (Data Context Diagam), DFD (Data Flow Diagam) dan kamus data (Data Dictionay). use epot mining asal epot mining poses masuk Aplikasi Datamining epot mining pogam studi epot mining asal kota Gamba 3 DFD Level data Kelulusan data induk database kelulusan database induk Gamba 3.7 meupakan DCD / DFD level-0 pada aplikasi data mining yang tedii dai 2 input dan 1 output. Extenalentity beupa pengguna atau use dan dua database yaitu database Kelulusan dan database Induk Mahasiswa. 1.3 mining poses masuk [epot mining poses masuk] [epot mining asal ] 1.4 mining asal data kelulusan dan poses masuk use [epot mining asal kota] data kelulusan dan asal data kelulusan dan asal kota [epot mining pogam studi] 1.5 mining asal kota 1.6 mining pogam studi data kelulusan dan pogam studi 1.2 Cleaning Selection Integation Tansfomation data gabungan database induk Gamba 4. DFD Level-1 [data induk ] database kelulusan [data Kelulusan] data kelulusan dan data induk Poses-poses yang tedapat pada aplikasi data mining: 1. Impot Data Poses impot data adalah poses load data dai database kelulusan dan database induk ke data waehouse. Semua data akan dimasukkan tanpa ada penyaingan. 2. Cleaning, Integasi, Selection, dan tansfomasi a) Dalam tahap ini semua data yang akan di gunakan baik data kelulusan, data induk maupun data nilai semeste dibesihkan dai ecod data yang tidak mempunyai atibut lengkap. Selain pembesihan ecod data yang tidak valid, juga dilakukan penghapusan atibut yang tidak dipakai, misalnya atibut gaji oang tua, nama oang tua dan lain-lain. Pembesihan data juga akan mempengauhi pefomasi dai sistem data mining kaena data yang ditangani akan bekuang jumlah dan kompleksitasnya. b) Data induk, data nilai dan data kelulusan tidak disimpan dalam satu database, Integasi data dilakukan pada atibut-aibut yang mengidentifikasikan entitas-entitas dengan satu atibut unik yaitu NIM 1.1 impot data data waehouse 161

7 c) Selection data adalah poses menyeleksi atibut apa yang akan diposes pada mining selanjutnya. d) Tansfomasi data meupakan poses mengubah data atau digabung ke dalam fomat yang sesuai untuk diposes dalam data mining. Data yang diubah yaitu lama studi dan IPK untuk menguku tingkat kelulusan. Atibut lama studi dan IPK dibagi menjadi bebeapa inteval. 3. Poses mining poses masuk meupakan poses mining untuk mengetahui hubungan tingkat kelulusan dengan poses masuk. 4. Poses mining asal meupakan poses mining untuk mengetahui hubungan tingkat kelulusan dengan asal yang melalui jalu PSSB 5. Poses mining asal kota meupakan poses mining untuk mengetahui hubungan tingkat kelulusan dengan asal kota, disini digunakan data kota asal dengan asumsi kota asal meupakan kota asal 6. Poses mining pogam studi meupakan poses mining untuk mengetahui hubungan tingkat kelulusan dengan pogam studi. 11. Implementasi Data Implementasi ancangan data meupakan tansfomasi ancangan data yang dihasilkan dai poses peancangan data menjadi suatudatabase.databasedisini meupakan suatu data waehouse dengan nama datamining yang dibangun untuk menyimpan data kelulusan dan data induk yang disatukan dengan key NIM dan disimpan dalam tabel data gabungan. Penjelasan tabel data gabungan beseta field field di dalamnya dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Stuktu tabel data gabungan Nama Field Type NIM nvacha jeniskelamin nvacha namamahasisw nvacha a tempatlahi nvacha tanggallahi date agama nvacha posesmasuk nvacha alamatmahasis nvacha wa namawali nvacha pendidikanwal nvacha i namasekolah nvacha KotaSekolah nvacha tahunlulus yea statussekolah nvacha juusansekolah nvacha pogamstudi nvacha tanggallulus Date IPK Float lamastudithn Intege lamastudibln Intege judulskipsi Text peiodewisuda intege Panjan Ket g Field 10 Not Null Analisa Hasil Hasil dai poses mining dapat dilihat dai fom yang dihasilkan oleh aplikasi, beupa tabel item set dengan atibut item set, cacah jumlah item set atau count, suppot, dan confidence dai item set tesebut. Selain itu tedapat nilai masing-masing kategoi yang mempunyai nilai confidence tetinggi dan suppot tetinggi. Dai gamba 5 dapat lihat bahwa poses mining hubungan tingkat kelulusan dengan poses 162

8 masuk juusan matematika Univesitas Diponegoo dengan theshold 0 menghasilkan hubungan A1, PSSB mempunyai nilai suppot = Confidence = 50% dan hubungan A1, UMPTN mempunyai nilai suppot = Confidence = 50%. sehingga dapat disimpulkan bahwa yang melalui poses masuk PSSB mempunya tingkat kelulusan sama dibanding yang melalui poses masuk SPMB. Gamba 5. Analisa Hasil 13. Kesimpulan Kesimpulan adalah aplikasi data mining ini dapat digunakan untuk mengetahui hubungan tingkat kelulusan dengan data induk. Hubungan tesebut di uku oleh nilai suppot dan confidence anta item. Data induk yang di poses mining meliputi poses masuk, asal, kota, dan pogam studi. Hasil dai poses data mining ini dapat digunakan sebagai petimbangan dalam mengambil keputusan lebih lanjut tentang fakto yang mempengauhi tingkat kelulusan khususnya fakto dalam data induk. Dafta Pustaka [1] Anonim, 2009 Peatuan Akademik Univesitas Diponegoo Bidang Pendidikan, Semaang. [2] Davies, and Paul Beynon, 2004, Database Systems Thid Edition, New Yok. Palgave Macmillan. [3] Han, J. and Kambe, M, 2006, Data Mining Concepts and Techniques Second Edition. San Fancisco, Mogan Kauffman. [4] Kusini, dan Emha Taufik Luthfi, 2009, Algoitma Data Mining, Yogyakata, Penebit Andi. [5] Pamudiono, I Penganta Data Mining: Menambang Pemata Pengetahuan di Gunung [6] Santosa, Budi, 2007, DataMiningTeknik Pemanfaatan Data untuk Kepeluan Bisnis, Yogyakata, Gaha Ilmu. 163

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2) EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINEAR FUY *) Liston Hasiholan 1) dan Sudadjat 2) ABSTRAK Pengukuan kineja kayawan meupakan satu hal yang mutlak dilakukan secaa peiodik oleh suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih obyek penelitian UD. Usaha Mandii Semaang, yang betempat di Jalan Semaang Indah C-VI No 20. UD. Usaha

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengetian Pestasi Belaja Pestasi belaja meupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dai lua dii seseoang mahasiswa yang sedang belaja, pestasi belaja tidak dapat diketahui

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE ALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA Supiatin Sistem Infomasi STMIK AMIKOM Yogyakata supiatin@amikom.ac.id Abstak Tans Jogja meupakan salah satu altenatif tanspotasi massa

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational BAB IV ANALISIS DATA Analisis data meupakan hasil kegiatan setelah data dai seluuh esponden atau sumbe data lainnya tekumpul. Hal ini betujuan untuk mengetahui tingkat kebenaan hipotesis-hipotesis penelitian

Lebih terperinci

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini akan digunakan bebeapa teknik dalam pengumpulan data yaitu: 1. Obsevasi Yaitu caa pengumpulan data melalui pencatatan secaa cemat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif dan veifikatif. Menuut Sugiyono (005: 13), penelitian deskiptif adalah jenis penelitian yang menggambakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN 2012 MEI 2012 Nama file: G:\hibah PBR\PANDUAN hibah-rbl2012.doc (382 Kb) Dafta Isi Dafta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11). III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini temasuk penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antaa dua vaiabel atau lebih (Sugiyono, 008:11).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah Madasah Hifzhil Yayasan Islamic Cente Medan yang teletak di Jl. Pancing Quan Medan. Secaa geogafis dapat dikatakan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB. III METODE PEELITIA A.Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

Decision Support System untuk Penentuan Pemberian Beasiswa Prestasi di Perguruan Tinggi

Decision Support System untuk Penentuan Pemberian Beasiswa Prestasi di Perguruan Tinggi JUISI, ol. 02, No. 0, Febuai 206 Decision Suppot System untuk Penentuan Pembeian Beasiswa Pestasi di Peguuan Tinggi Devi Dwi Puwanto Abstak Tiap peguuan tinggi biasanya membeikan bebeapa untuk mahasiswa,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES Satia Bayu Aji Teknik Infomatika Fakultas Ilmu Kompute Univesitas Dian Nuswantoo Semaang

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian 7 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu caa atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil. Sedangkan menuut Suhasimi Aikunto (00:36) metode penelitian adalah caa

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

DATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN. Anita Sindar RM Sinaga

DATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN. Anita Sindar RM Sinaga DATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN Anita Sindar RM Sinaga Program Studi Teknik Informatika STIMIK Pelita Nusantara, Jl. Iskandar Muda No. 1 Medan, Indonesia

Lebih terperinci

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING Ealiea Puti Dwianita, Siyanto Pogam Studi Teknik Industi, Fakultas Teknik, Univesitas Diponegoo Jl. Pof.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uaian dan analisis data-data yang dipeoleh dai data pime dan sekunde penelitian. Data pime penelitian ini adalah hasil kuesione yang disebakan kepada

Lebih terperinci

Komponen Struktur Tekan

Komponen Struktur Tekan Mata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Komponen Stuktu Tekan Petemuan 4, 5 Sub Pokok Bahasan : Panjang Tekuk Tekuk Lokal Tekuk Batang Desain Batang Tekan Batang batang tekan yang

Lebih terperinci

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Heroe Santoso 1), I Putu Hariyadi 2), Prayitno 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK Bumigora Mataram Jl Ismail Marzuki

Lebih terperinci

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama ISSN: 2089-3787 63 Peneapan Metode Saw Dalam Menentukan Juaa Dance Sekolah Menengah Petama Yuni Melliyana, Fitiyadi 2 Pogam Studi Sistem Infomasi, STMIK Banjabau Jl.Ahmad Yani Km 33,5 Loktabat Banjabau,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meupakan stategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipelukan, guna menjawab pesoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak DATA MINING MELIHAT POLA HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA TERHADAP DATA KELULUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBANTU PERGURUAN TINGGI DALAM MENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI Timor

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBAYARAN PIUTANG DI RS JASA KARTINI KOTA TASIKMALAYA

APLIKASI PEMBAYARAN PIUTANG DI RS JASA KARTINI KOTA TASIKMALAYA APLIKASI PEMBAYARA PIUTAG DI RS JASA KARTII KOTA TASIKMALAYA anang Suciyn 1, Elis Msah 2 STMIK TASIKMALAYA Jl.R.E.Matadinata.272 A Indihiang Kta Tasikmalaya, Jawa Baat e-mail: ¹nangsuciyn2@gmail.cm,² elismasah@gmail.cm

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Junal Infomatika Mulawaman Vol. 8 No. 3 Septembe 203 2 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING Budi Fachizal ), Indah Fiti Astuti

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.2/Mei/2016

J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.2/Mei/2016 J. Infomatika AMIKLB Vol.4 No.2/Mei/26 PENERAPAN METODE PERCEPTRON MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT TUBERCULOSIS ( TBC ) PRIMER PADA ANAK ( STUDI KASUS PUSKESMAS BAGAN BATU, KAB.ROKAN HILIR, RIAU ) Oleh : VOLVO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR MEKANISME PROSES PENGAJUAN JUDUL, PEMBIMBINGAN, PENDAFTARAN UJIAN, DAN PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI

MANUAL PROSEDUR MEKANISME PROSES PENGAJUAN JUDUL, PEMBIMBINGAN, PENDAFTARAN UJIAN, DAN PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI MANUAL PROSEDUR MEKANISME PROSES PENGAJUAN JUDUL, PEMBIMBINGAN, PENDAFTARAN UJIAN, DAN PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI STIE CANDA BHIRAWA KEDIRI 2012 STIE Canda Bhiawa Kedii SOP SKRIPSI Tanggal belaku Tanggal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 50 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Metode Dasa Metode dasa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analisis, yang betujuan melukiskan secaa tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini encana akan dilaksanakan pada bulan Maet-Apil 2013. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Keinci Kanan, Kabupaten

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous

Lebih terperinci

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C pepustakaan.uns.ac.id ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C Budi Santoso, Respatiwulan, dan Ti Atmojo Kusmayadi Pogam Studi Matematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA

Peningkatan Kinerja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Berkemampuan CUDA Peningkatan Kineja Pemodelan Resistivitas DC 3D dengan GPU Bekemampuan CUDA Haiil Anwa 1,a), Achmad Imam Kistijantoo 1,b) dan Wahyu Sigutomo 2,c) 1 Laboatoium Sistem edistibusi, Kelompok Keilmuan Infomatika,

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU Mohamad Andi 1, Inda 2, Alimin Maidin 3 1 Bagian Penjaminan Mutu FKM Unismuh Palu 2 Bagian AKK, FKM Univesitas

Lebih terperinci

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS Yahya Ahmadi Bata, Ali Hanafiah Rambe Konsentasi Teknik Telekomunikasi, Depatemen

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAYA ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON DOSEN STMIK PALANGKARAA Susi Hendatie STMIK Palangkaaya Jalan G.Obos No. Palangkaaya Email : sesyalang@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Abstak Watemaking dengan Algoitma Kunci Publik untuk Veifikasi dan Otentikasi Cita Angga Inda Bata 13500070 Depatemen Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab. PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA (Studi pada Desa Sumbegede Kec. Sekampung Kab. Lampung Timu) Wahyu Widodo Dosen Tetap STISIPOL Dhama Wacana Meto ABSTRACT

Lebih terperinci

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN I SALINAN I fi~@?~{5]f~~ ~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG C' PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI 3. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan kasus yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasanya ada tiga hal pokok yang haus dipehatikan yaitu dilaksanakan secaa sistematis, beencana dan

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita Anggraeni, Ragil Saputra, Beta Noranita APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE COST PRORATE TIPE CONSTANT DOLLAR PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI

PENGGUNAAN METODE COST PRORATE TIPE CONSTANT DOLLAR PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI Buletin Ilmiah Math Stat dan eapanna (Bimaste) Volume 02, No 2 (2013), hal 147-154 PENGGUNAAN MEODE COS PRORAE IPE CONSAN DOLLAR PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAA PASI Agus Joko Sujono, Dadan Kusnanda,

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2016/2017

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2016/2017 MKB3383 - Teknik Pengolahan Cita Opeasi Piksel dan Histogam Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 216/217 Outline Opeasi Piksel Histogam Cita Meningkatkan Keceahan Meegangkan Kontas Ekualisasi Histogam Outline

Lebih terperinci

Bab II. Konsep Dasar

Bab II. Konsep Dasar Bab II Konsep Dasa Konsep dasa mengenai gaf dan jaingan dikutip dai Bondy dan Muty [1], Diestel [2], dan Fleische [3]. Beikut ini dibeikan bebeapa notasi himpunan untuk memudahkan pendefinisian gaf dan

Lebih terperinci