Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara
|
|
- Susanti Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage at PT Sari Tuna makmur, Aertembaga, Bitung, Suawesi Utara ANDIE MURTONO*, PATRICE N.I. KALANGI dan FRANGKY E. KAPARANG Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakutas Perikanan dan Imu Keautan, Universitas Sam Ratuangi, Manado ABSTRACT Fish is an organic materia that mosty composed of enzymes and proteins. These substances are a very good mediacuture for spoiage bacteria. After captured, fish shoud be given a specia treatment to inhibit the growth of bacteria. One way can be done is to put the fish in a cod room or container, a cod storage. The purposes of this research were 1) to cacuate the capacity of cod storage; and 2) to cacuate the amount of cooing oad of the cod storage at PT Sari Tuna Makmur. The cod storage capacity according to that cacuation was 123,5 tons but the cod storage coud accomodates frozen fish up to 120 tons. Cooing engine performed automaticay defrost processes 4 times a day for haf an hour between each process. The operationa time (running time) of the cooing engine in one day is 22 hours. The tota needed cooing oad was 2, /hr. Keywords: tuna, capacity, cooing oad, cod storage, Bitung ABSTRAK Ikan adaah bahan organik yang sebagian besar se penyusunannya terdiri atas enzim dan protein. Kedua zat ini merupakan media perkembang-biakan yang sangat baik bagi bakteri pembusuk. Seteah ditangkap, ikan harus diberi perakuan tertentu untuk menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Saah satu cara yang dapat diakukan adaah meetakkan ikan pada wadah atau ruang yang dingin yaitu cod storage. Tujuan peneitian adaah 1) menghitung besar kapasitas penyimpanan cod storage; 2) menghitung besar beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur. Kapasitas cod storage sesuai perhitungan daah 123,5 ton tetapi yang digunakan hanya sampai 120 ton. Mesin pendingin meakukan 4 kai defrost secara otomat daam sehari, masing-masing tiap setengah jam. Lama waktu mesin pendingin beroperasi (running time) daam 1 hari adaah 22 jam. Tota beban pendingin yang dibutuhkan adaah 2.717,32 /hr. Kata-kata kunci: tuna, kapasitas, beban pendingin, cod storage, Bitung PENDAHULUAN Manusia sejak ama berusaha untuk mendapatkan cara agar dapat menyimpan makanan yang dapat bertahan ebih ama. Berbagai cara yang teah diakukan di antaranya adaah pengasinan, pengeringan, pengasapan, pemberian rempah-rempah dan pendinginan. Di antara cara-cara pengawetan tersebut ternyata dengan cara didinginkan dianggap paing baik karena bahan makanan/ikan yang teah didinginkan akan tetap segar dan tidak akan * Penuis untuk penyuratan; emai: andie_murtono@yahoo.com mengaami perubahan rasa, warna dan aromanya, di samping itu segaa aktivitas yang menyebabkan pembusukan akan terhenti sehingga bahan makanan/ikan yang didinginkan akan dapat tahan ebih ama agi (Hartanto,194). Lebih khusus pada ikan, ada bermacam-macam jenis ikan yang dapat di jumpai, misanya tuna, cakaang, tongko, deho, ayang, tude dan ain-ain, yang kesemuanya mempunyai niai ekonomis yang tinggi dengan kandungan gizi yang tinggi pua. Ha ini sangat membantu bagi manusia daam peningkatan kesejahteraan keuarga ataupun memenuhi akan kebutuhan protein yang sangat 9
2 A. Murtono dkk. berguna daam perkembangan tubuh manusia. Untuk daerah Suawesi Utara yang dikeiingi oeh autan, hasi perikanannya cukup besar, ada yang dikonsumsi masyarakat Suawesi Utara dan ada juga yag dikirim ke uar daerah bahkan sampai di ekspor ke uar Negeri. Dengan semakin majunya teknoogi penangkapan ikan, maka kuantitas ikan yang ditangkap semakin meningkat pua. Dari hasi tangkapan ini, sebagian dapat segera dijua pada konsumen tetapi ada sebagian agi yang beum sempat dipasarkan. Mesin pendingin saat ini semakin banyak digunakan seiring dengan kemajuan teknoogi dan kebutuhan konsumen daam mengawetkan makanan dan membekukan ikan. Umumnya penggunaan mesin pendingin digunakan daam industri perikanan, baik di darat maupun di aut karena memiiki peran yang sangat penting daam mempertahankan mutu hasi tangkapan dan menjaga kuaitas kesegaran ikan. Ikan adaah bahan bioogis yang apabia tidak memperoeh perakuan tertentu seteah ditangkap dan diangkat dari air, maka ia akan mengaami penurunan kuaitas ke arah membusuk. Oeh karena itu peru diadakan suatu teknik yang dapat diakukan untuk mempertahankan kesegaran ikan agar supaya tetap awet dan ayak dikonsumsi. Untuk cara yang ebih efisien, praktis dan rasa ikan tetap seperti semua maka digunakan cod storage untuk mempertahankan kuaitas ikan, sehingga bakteri yang menyebabkan penurunan mutu ikan dapat terhambat perkembangannya dan ikan menjadi tidak cepat busuk (Afrianto, dan Liviawaty, 1992). Apabia daam pengoperasiannya mesin pendingin tidak diakukan sesuai prosedur dan tahapan-tahapan kerjanya, maka akan timbu kerusakan. Ha iniah yang peru diperhatikan oeh seorang teknisi daam mengoperasikan mesin pendingin. Tujuan peneitian ini adaah: (1) menghitung besar kapasitas penyimpanan cod storage; (2) menghi-tung besar beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Bitung. Peneitian ini diaksanakan seama Desember 2014 sampai Februari METODE PENELITIAN Peneitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Djojodiharjo (197), metode deskriptif yang bersifat eksporatif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, pada umumnya peneitian ini merupakan peneitian non hipotesis sehingga daam angkah peneitiannya tidak peru merumuskan hipotesis. Data yang dikumpukan daam peneitian ini meiputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diambi angsung pada saat mesin beroperasi. Wawancara diakukan kepada Kepaa Instaasi Mesin pendingin dan karyawan bagian mesin pendingin berkaitan dengan pengoperasian dan perawatan mesin pendingin. Seanjutnya data sekunder diperoeh dari jurna harian mesin pendingin, serta studi pustaka mengenai mesin pendingin cod storage yang ebih khusus. Data disusun daam bentuk tabe dan digambarkan daam bentuk grafik. Beban-beban pendingin cod storage digambarkan daam bentuk grafik sesuai kondisi yang ditampikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan kapasitas cod storage Perhitungan kapasitas cod storage ini menggunakan metode perhitungan seisih voume, di mana hasi akhirnya berupa jumah dos yang dapat ditampung daam cod storage dikai berat tiap dos yaitu 10 kg. Sehingga didapat kapasitas cod storage sesuai hasi perhitungan (Homan, 196). Untuk jeasnya dapat diihat pada Gambar 1 dan perhitungan-perhitungan berikut Gambar 1. Denah cod storage PT. Sari Tuna Makmur Voume cod storage (keseuruhan dengan ukuran seperti di Gbr. 1) adaah 2 m 3. Sedangkan voume bagian cod storage untuk konstruksi dan peraatan (tidak untuk menampung dos) masing-masing adaah sebagai berikut: Ante room, bagian yang masuk ke ruang cod storage, memiiki ukuran panjang, ebar dan tinggi secara berurut 1, 2, dan 3 m, maka voumenya adaah 6 m 3. Fan evaporator memiiki 2 kipas yang digabung daam 1 unit pada ruang berukuran p = 3 90 Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015
3 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur m,1 = 1,3 m, dan t = 1 m dengan voume sebesar 3,9 m 3. Ruang kosong pada sisi atas dan bawah cod storage. Ruang ini berfungsi untuk memperancar pergerakan udara dingin daam ruangan Jarak dari bagian atap ke permukaan dos yang paing atas 0,1 m. Begitupun dengan jarak dari antai ke permukaan dos yang paing bawah 0,1 m dan keempat sisi samping dinding 0,1 m. Tota voume ruang kosong ini adaah 31,2 m 3. Tabe 2. Konduktivitas terma (k) dan koefisien konveksi (f) No Bahan dan Dinding ft 2.. hr Konduktivitas terma bahan 1 Bata + pesteran 5,0 2 Poyurethane foam 0,17 3 Stainess stee 130 Konveksi permukaan dinding 4 Bagian uar (f o ) 6,0 5 Bagian uar (f 1 ) Tabe 1. Voume bagian-bagian cod storage No Jenis Bagian Voume (m 3 ) 1 Ante room 6,0 2 Fan evaporator 3,9 3 Sisi atas, bawah dan 31,2 keempat samping dinding Tota 41,1 Voume cod storage yang dapat digunakan untuk penyimpanan produk adaah seisih dari voume cod storage keseuruhan dengan bagian cod storage untuk konstruksi dan peraatan, yakni 2-41,1 = 246,9 m 3. Untuk dos yang digunakan dengan ukuran p = 0,5 m, = 0,35 m, dan t = 0,1 m, dengan voume 0,02 m 3, maka jumah dos yang dapat disimpan adaah 246,9 m 3 /0,02 m 3 = dos. Jika setiap dos memiiki berat 10 kg, maka kapasitas cod storage, yaitu jumah dos daam cod storage kai berat tiap dos adaah kg = kg = 123,44 ton. Perhitungan beban pendingin cod storage Beban pendingin cod storage adaah jumah panas yang harus dikeuarkan atau diserap oeh bahan pendingin (refrigeran) dari ruangan sehingga suhu ruangan yang diinginkan dapat tercapai (Arismunandar dan Saito. 2005). Daam perhitungan ini beban pendingin yang dihitung terdiri dari beban pendingin dari uar cod storage yang terdiri dari beban pendingin akibat rembesan panas meaui dinding, atap dan antai cod storage; dan beban pendingin dari daam cod storage yang terdiri dari panas produk, panas pekerja, panas dari ampu/penerangan, panas dari pemanas pada evaporator saat meakukan defrost dan panas dari kipas evaporator. Untuk harga konduktivitas terma bahan dan koefisien konveksi dinding sebagai berikut: Perhitungan beban pendingin dari uar cod storage Beban pendingin dari uar berasa dari rembesan panas meaui dinding, atap dan antai. 1. Rembesan panas meaui dinding Untuk uas 4 (empat) sisi dinding (A d ): A d = [(12 3)+( 3)+{(12-1) 3}+{(-2) 3}] m 2 = 111 m 2 = 1194,79 ft 2 Tabe 3. Jenis apisan dan ketebaan dinding cod storage No Jenis Lapisan Teba (in) Stainess stee I (X 1 ) Poyurethane foam (X 2 ) Stainess stee II (X 3 ) 0,02 5,91 0,02 Koefisien perpindahan panas gabungan untuk dinding (U d ): U d = + X 1 + X 2 + X 3 + f o k 1 k 2 k 3 f 1 di mana faktor-faktor X dan k berturut-turut adaah ketebaan jenis apisan dan konduktivitas termanya. U d = 6,0 + 0, = 0,1954 Beban panas meaui dinding (H d ) dengan suhu uar (t o ) 9,6 F dan suhu di daam cod storage (t 1 ) 13 F adaah H d = U d A d (t o -t i ) = 0, ,79 (9,6-13) /hr = ,19 /hr Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember
4 Besar Beban (/hr) A. Murtono dkk. 2. Rembesan panas meaui atap Untuk uas atap (A a ) A a = [{(-2) p}+{(p-1) 2}] m 2 = [{(-2) 12}+{(12-1) 2}] m 2 = 94 m 2 = 1011,0 ft 2 Untuk ketebaan tiap apisan dinding dapat diihat pada Tabe 3. Koefisien perpindahan panas gabungan untuk atap (U a ): U a = + X1 f o k1 + X2 k2 + X3 k3 + f1 U a = 6,0 + 0, = 0,1954 Beban panas meaui (H a ) H a = Ua Aa (t o -t i ) = 0, ,0 (9,6-13) /hr = 2024,60 /hr Rembesan panas meaui antai Untuk uas antai (A ) A = [{(-2) p}+{(p-1) 2}] m 2 = [{(-2) 12}+{(12-1) 2}] m 2 = 94 m 2 = 1011,0 ft 2 Ketebaan beton cor adaah 5,91 in, sedangkan ketebaan dinding seperti pada Tabe 3. Koefisien perpindahan panas gabungan untuk antai (U ): U = + X1 f o k1 + X2 k2 + X3 k3 + X4 k4 + f1 U = 6,0 + 5,91 12,0 + 0, = 0,19307 Temperatur tanah diasumsikan sebagai temperatur rata-rata di uar ruangan dan di daam ruangan sebesar t o = (32+(-25))/2 = 3,5 C = 3,3 F. Sehingga beban panas meaui antai (H ) adaah H = U A (t o -t i ) = [(0,19307) (1011,0) (3,3-13)] /hr = 10021,36 /hr. Jumah beban pendingin dari uar cod storage dapat diihat pada Tabe 3. Tabe 4. Beban pendinginan dari uar cod storage No Jenis Beban Pendingin Besar Beban (/hr) 1 Rembesan panas ,19 meaui dinding 2 Rembesan panas 20.24,60 meaui atap 3 Rembesan panas ,36 meaui antai Tota , Dinding Atap Lantai Jenis Beban Gambar 2. Beban pendingin dari uar cod storage. Perhitungan beban pendingin dari daam cod storage Beban pendingin dari daam berasa dari panas produk, panas pekerja, panas ampu, panas dari kipas evaporator dan panas dari pemanas mesin pendingin. Panas dari produk merupakan panas yang berasa dari ikan yang disimpan daam cod storage. Berdasarkan data: massa produk (m) 1 ton/day (2240 b/day), panas spesifik produk (cv) 0,45 /b F, temperatur awa produk (t P ) -1 C (- 0,4 F), dan temperatur penyimpanan (t i ) -25 C (- 13 F), maka panas dari produk (H s ) adaah H s = m cv (t p -t i ) = [2240 0,45 {(-0,4)-(-13)}] /day = /day atau untuk satu jam H s = 5292 /hr. Panas dari pekerja merupakan panas yang dikeuarkan oeh pekerja seama berada daam cod storage. Dengan jumah pekerja tujuh orang diasumsikan berada di daam cod storage dengan jumah waktu 10 jam sehari. Faktor beban panas dari orang yang bekerja daam ruang pembeku (infreezers) adaah 1300 /hr, maka beban pendingin dari pekerja adaah: H = [ (10/24 ] /hr = 3791,67 /hr. 92 Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015
5 Panas produk (ikan) Panas Pekerja Panas Lampu Panas Pemanas Panas kipas evaporator Besar Beban (/hr) Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Panas dari ampu merupakan panas yang dikeuarkan oeh ampu seama dihidupkan. Terdiri atas 12 buah ampu pijar dengan daya masing-masing 60 watt. Lampu hanya dipasang pada saat pekerja daam cod storage. Dengan faktor beban panas ampu sebesar 3,41 /watt.hr, maka beban pendingin dari ampu adaah: H = [ ,41 (10/24)] /hr = 1023 /hr Panas dari pemanas merupakan panas yang dikeuarkan oeh pemanas pada saat meakukan defrost dengan daya watt. Pemanas di PT. Sari Tuna Makmur tidak menggunakan motor istrik sehingga faktor beban panas eectric motor tidak diperhitungkan. Dengan waktu operasi dari pemanas 2 jam sehari, maka beban pendingin dari pemanas adaah: H = [24000 (2/24)] Watt 3,413 (/hr)/watt = 626 /hr Panas dari kipas evaporator merupakan panas yang dikeuarkan oeh kipas seama beroperasi. Kipas bekerja seama 22 jam sehari dengan daya 1500 watt dan faktor beban panas eectric motor 3,415 /watt.hr, maka beban pendingin dari kipas adaah: H = ,415 22/24 = 4695, 63 /hr Gambar 3. Beban pendingin dari daam codstorage. KESIMPULAN Jenis Beban Berdasarkan hasi perhitungan, didapat kesimpuan sebagai berikut: (1) Cod storage dapat menampung ikan beku sampai dengan 123,5 ton; (2) Beban pendingin cod storage adaah 2.717,32 /hr. Tabe 5. Beban pendingin dari daam cod storage No Jenis Beban Pendingin Besar Beban (/hr) 1 Panas produk (ikan) Panas Pekerja 3791,67 3 Panas Lampu Panas Pemanas Panas kipas evaporator 4695,63 Tota 2162,3 Jumah beban pendingin dari daam cod storage dapat diihat pada Tabe 5. Dengan demikian tota beban pendingin adaah penjumahan beban pendingin dari uar dan dari daam sebesar 75.7,4 /hr. Menggunakan faktor running time sebesar 1,09 (dari dasar teori), maka tota beban pendingin menjadi: H = 1, ,4 /hr = 2.717, 3 /hr. DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E. dan E. Liviawaty Pengawetan dan Pengoahan Ikan Unpad, Bandung. Arismunandar, W. dan H. Saito Penyegaran Udara. PT. Pradnya Paramitha, Jakarta. Djojodiharjo, H Termodinamika Teknik: Apikasi dan Termodinamika Statistika. PT. Gramedia, Jakarta. Hartanto, B Mesin Pendinginan di Bidang Perikanan. Baai Keterampian Penangkapan Ikan, Tega. Homan, J.P Perpindahan Kaor. (Diaihbahasakan oeh E.Jasifi). Erangga, Jakarta. Karyanto, E. dan E. Paringga Penuntun Praktikum Mesin Pendingin. Restu Agung, Jakarta. Sofyan, I Teknoogi Refrigerasi Hasi Perikanan. Teknik Pendinginan Ikan. CV. Paripurna, Jakarta. Stoecker. W.F Refrigeration and Air Conditioning. Tata Mc-Graw Hi Pubishing Company Ltd, New Dehi. Sumanto dan Handoko Dasar-Dasar Mesin Pendingin. Andi, Yogyakarta. Suarso dan T. Haruo.193. Pompa dan Kompresor. Pradnya Paramitha, Jakarta. Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember
PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA
Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang
Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember
Lebih terperinciPERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF
PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.
Lebih terperinciProsiding Matematika ISSN:
Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup
Lebih terperinciPEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG
No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE
Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,
Lebih terperinciWater Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok
Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro
Lebih terperinciMANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja
MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH
PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH Rusdianto 1, Syarifa Ajrinah 2, Arinda Wahyuni 3, Edward Syarif 4 1,2,3) Pascasarjana Arsitektur, Fatas Teknik, Universitas
Lebih terperinciFOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,
FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,
Lebih terperinciGambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,
Lebih terperinciManajemen Kinerja Pokok Bahasan:
Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan
Lebih terperinciRANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG
SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG Indah Puspitorini AMIK BSI Bekasi J. Raya
Lebih terperinciPREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL
PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018
ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS
Lebih terperinciJurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8
Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI
Lebih terperinciJawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]
Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap
Lebih terperinciT E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif
1/5/016 T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,
Lebih terperinciPENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN
E-Jurna atematika Vo. 4 (), Januari 05, pp. 4-9 ISS: 303-75 EETUA CAAGA REI UTUK ASURASI EIIKA ade utri Ariasih, Ketut Jayanegara, I yoman Widana 3, I utu Eka. Kencana 4 Jurusan atematika, Fakutas IA Universitas
Lebih terperinciPENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.
36 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS Stepanus Sahaa S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan Abstract The aim of this research is the define rigid inert moment with
Lebih terperinciModul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.
PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran
Lebih terperinciBERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011
Lebih terperinciJEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI
KEITN BELJ 2. LNSN TEOI JEMBTN WHETSTONE aam kegiatan beajar anda teah mempeajari pengukuran hgambatan dengan menggunakan ohmmeter dan menggunakan ampermeter dan votmeter dengan metoda amper-vot-meter
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anaisis aktor Menurut Hair, et a. (995) anaisis faktor adaah sebuah nama umum yang diberikan kepada sebuah keas dari metode statistika mutivariat yang tujuan utamanya adaah menentukan
Lebih terperinciBab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data
Bab III Metode Akuiii dan Pengoahan ata III.1 Pembuatan Mode Fii Bagian paing penting dari peneitian ini iaah pemodean fii auran fuida yang digunakan. Mode auran ini digunakan ebagai medium airan fuida
Lebih terperinciPENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT
JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang
Lebih terperinciKata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.
KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS
Lebih terperinciANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak
ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan
Lebih terperinciBAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan
68 BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Mode Perkiraan Limpasan Permukaan Sudjono (1995) menguraikan konsep runoff yang teah diubah secara idea pada segmen keci, berdasar pada prinsip keseimbangan air. Mode
Lebih terperinciPANJANG PENYALURAN TULANGAN
131 6 PANJANG PENYALURAN TULANGAN Penyauran gaya seara sempurna ari baja tuangan ke beton yang aa i sekeiingnya merupakan syarat yang muthak harus ipenuhi agar beton bertuang apat berfungsi engan baik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,
Lebih terperinciANALISA TEKNIK DAN EKONOMI PERENCANAAN PEMROSESAN IKAN BEKU UNTUK TPI MALANG SELATAN
TUGAS AKHIR LS 1336 ANALISA TEKNIK DAN EKONOMI PERENCANAAN PEMROSESAN IKAN BEKU UNTUK TPI MALANG SELATAN DISUSUN OLEH GUNTUR CAHYO NUGROHO NRP. 4298 100 033 JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciManajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI
Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi
Lebih terperinciModel Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming
Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, 60293 Te: (031) 2981392,
Lebih terperinciGambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Prinsip Kerja Instalasi Instalasi ini merupakan instalasi mesin pendingin kompresi uap hibrida yang berfungsi sebagai mesin pendingin pada lemari pendingin dan pompa kalor pada
Lebih terperinci(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif
BB VII T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, Oktober 2013
Proceeding Seminar Nasiona Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, - Oktober PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN PADA OPERASI PEMOTONGAN MILLING
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet
Lebih terperinciBAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA
BAB. 6 DINAMIKA OTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGA A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INESIA 1. Momen Gaya Benda hanya dapat mengaami perubahan gerak rotasi jika pada benda tersebut diberi momen gaya, dengan adanya
Lebih terperinciManajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik
Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks Umpan Baik POKOK BAHASAN Umpan Baik Pengertian dan penerapan Umpan Baik 360 derajat Kriteria dan keberhasian Umpan Baik 360 derajat Keebihan dan keemahan Umpan Baik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD
RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD Herry Mugirahardjo, Trihardi Priyanto, M. Rifai Musih, A. Ramadhani mugirahardjo@gmai.com Pustek Bahan Industri Nukir
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpuan 7.1.1. Kondisi Pabik Daam Aspek K3 Saat Ini Aspek K3 di pabik saat ini masih banyak yang peu dibenahi. Kaena kondisi pabik saat ini banyak ha yang dapat menyebabkan
Lebih terperinciKonsistensi Hambatan Kawat Kumparan Terhadap Hukum Ohm pada Berbagai Medium
8 Prosiding Pertemuan Imiah XX HFI Jateng & DIY Konsistensi Hambatan Kawat Kumparan Terhadap Hukum Ohm pada Berbagai Medium Sandi Somantri, Moh. Toifur, Sumaji Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas
Lebih terperinciFrekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*
Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan
Lebih terperinciPenggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT
Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin Galuh Renggani Wilis, ST.,MT ABSTRAKSI Pengkondisian udara disebut juga system refrigerasi yang mengatur temperature & kelembaban udara. Dalam beroperasi
Lebih terperinciOPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING
OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai
Lebih terperinciMatematika 120 Menit 40 Butir Pilihan Ganda. 9. Diketahui pecahan-pecahan berikut. 10. Hasildari. panjang setiap potongan f Sf cm, Putrimemotong
Mata Peajaran AokasiWaktu Jumah Soa BentukSoa 120 Menit 40 Butir Piihan Ganda 1 Hasi 82914-57259+ 65241-47848= 8082 42328 8262 43048 2 Hasi 1728:(2$ x 4= -288 18-18 288 3 4 5 6 7 B Suhu daam ruang pendingin
Lebih terperinciPENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA
PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA Daam pertemuan pekan ini pokok bahasan kita adaah penerapan manajemen kinerja di perusahaan, dampaknya
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN BEBAN KALOR DAN PEMILIHAN KOMPRESOR DALAM PERANCANGAN AIR BLAST FREEZER UNTUK MEMBEKUKAN ADONAN ROTI DENGAN KAPASITAS 250 KG/JAM
ANALISA PERHITUNGAN BEBAN KALOR DAN PEMILIHAN KOMPRESOR DALAM PERANCANGAN AIR BLAST FREEZER UNTUK MEMBEKUKAN ADONAN ROTI DENGAN KAPASITAS 250 KG/JAM Erwin Dermawan 1, Syawaluddin 2, Muhammad Reza Abrori
Lebih terperinciPengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal
Jurna ILMU DASAR, Vo. 15 No. 2, Jui 2014 : 97-101 97 Pengukuran Indeks Bias Minyak Keapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Ceah Tungga Pam Cooking Oi Refraction Index Measurement Using
Lebih terperinciANALISIS BEBAN PENDINGINAN PADA RUANG PENYIMPANAN PRODUK PERTANIAN UNTUK SULAWESI UTARA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM REFRIGERASI BERTINGKAT
ANALISIS BEBAN PENDINGINAN PADA RUANG PENYIMPANAN PRODUK PERTANIAN UNTUK SULAWESI UTARA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM REFRIGERASI BERTINGKAT Yosua A.P Tondok ), Hengky Luntungan 2), Benny Maluegha 3) Jurusan
Lebih terperinciTABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro
TABEL MORTALITAS Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami tabe mortaitas 2. Menjeaskan hubungan antara ajur-ajur tabe mortaitas
Lebih terperinciJl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia
SEBARAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG DISTRIBUTION OF GROUND WATER POTENTIALS IN CEMPAKA SUBDISTRICT USING GEOLISTRIC METHOD
Lebih terperinciKONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI
Jurna Endurance 2(3) October 2017 (258-262) KONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI Meiriani Armen Universitas Bung Hatta ria.pjkr12@bunghatta.ac.id Submitted :27-04-2017,
Lebih terperinciHUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR
HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR Nama : Saepudin ABSTRAK Saah satu masaah yang sering dihadapi perusahaan yaitu disipin kerja seperti banyak
Lebih terperinciPerancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad
Jurna Teematika, vo. 9 no. 2, Institut Teknoogi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betaaktam Departemen Instaasi Produksi Lafiad Devi Puspitarini
Lebih terperinciANALISA KEBUTUHAN BEBAN PENDINGIN DAN DAYA ALAT PENDINGIN AC UNTUK AULA KAMPUS 2 UM METRO. Abstrak
ANALISA KEBUTUHAN BEBAN PENDINGIN DAN DAYA ALAT PENDINGIN AC UNTUK AULA KAMPUS 2 UM METRO. Kemas Ridhuan, Andi Rifai Program Studi Teknik Mesin Universitas muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara No.
Lebih terperinciSTUDI PEMBUATAN TABLET EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN METODE GRANULASI BASAH DAN CETAK LANGSUNG SKRIPSI
STUDI PEMBUATAN TABLET EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN METODE GRANULASI BASAH DAN CETAK LANGSUNG SKRIPSI Diajukan sebagai saah satu syarat untuk memperoeh Gear Sarjana Farmasi
Lebih terperinciguru dan berperan aktif memotivasi
Jurnq miah Guru "COPE", No. 0/Tahun V/Pebruari 2004 PERANAN PERSATUAN GURU REPUBLK NDONESA (PGR) DALAM UPAYA PENNGKATAN PROFESONALSME GURU oeh: Tri Murwaningsih *) Abstrak Masaah tenaga pendidikan di ndonesia
Lebih terperinciPEMANFAATAN FLUKS MAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLENOIDA
PEMANFAATAN FLUKS MAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLENOIDA UTILIZATION OF MAGNETIK FLUX AS A SOURCE OF POWER PLANT BY USING SOLENOID Muhammad Furqon Setiadi 1, Mas
Lebih terperinciKUAT GESER BAJA KOMPOSIT DENGAN VARIASI TINGGI PENGHUBUNG GESER TIPE-T DITINJAU DARI UJI GESER MURNI
Jurna Imiah Teknik Sipi Vo. 11, No. 1, Januari 7 KUAT GESER BAJA KOMPOSIT DENGAN VARIASI TINGGI PENGHUBUNG GESER TIPE-T DITINJAU DARI UJI GESER MURNI Ida Bagus Rai Widiarsa1 dan Putu Deskarta1 Abstrak:
Lebih terperinciPENGARUH TEKANAN TERHADAP PENGKONDISIAN UDARA SISTEM EKSPANSI UDARA
PENGARUH TEKANAN TERHADAP PENGKONDISIAN UDARA SISTEM EKSPANSI UDARA Sumanto 1), Wayan Sudjna 2), Harimbi Setyowati 3), Andi Ahmad Rifa i Prodi Teknik Industri 1), Prodi Teknik Mesin 2), Prodi Teknik Kimia
Lebih terperinciOPTIMASI DESAIN ISOLASI RUANG PALKA IKAN KM. BERKAH 9 GT UNTUK MENGURANGI LAJU PERPINDAHAN PANAS ABSTRACT
OPTIMASI DESAIN ISOLASI RUANG PALKA IKAN KM. BERKAH 9 GT UNTUK MENGURANGI LAJU PERPINDAHAN PANAS Untung Budiarto, Kiryanto Program Studi S Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP ABSTRACT Fishing vessel
Lebih terperinciANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD
Konferensi Nasiona Imu osia & Teknoogi (KNiT) Maret 016, pp. 56~6 ANIMAI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK IWA D 56 Desy Yekti A 1, Nani Purwati 1 AMIK BI Yogyakarta e-mai: mbesesek@gmai.com,
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS
JURNAL SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS DAN PUSH UPWITH CLAP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI PENCAK SILAT JPOK FKIP UNS TAHUN 04 SKRIPSI
Lebih terperinciProblem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA
Prayekti, Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Prayekti FKIP-Universitas Terbuka, emai: prayekti@mai.ut.ac.id
Lebih terperinciANALISA PENGARUH ARUS ALIRAN UDARA MASUK EVAPORATOR TERHADAP COEFFICIENT OF PERFORMANCE
ANALISA PENGARUH ARUS ALIRAN UDARA MASUK EVAPORATOR TERHADAP COEFFICIENT OF PERFORMANCE Ir. Syawalludin,MM,MT 1.,Muhaemin 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University
Lebih terperinciDesain Sistem Pendingin Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional Dengan Memanfaatkan Uap Es Kering
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Desain Sistem Pendingin Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional Dengan Memanfaatkan Uap Es Kering Alwi Asy ari Aziz, Alam Baheramsyah dan Beni Cahyono Jurusan
Lebih terperinciSelanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L
Seanjutnya rancangan perkuiahan setiap pertemuan adaah sebagai berikut: Pert. Ke Aktivitas Perkuiahan Softski yang Diharapkan 1 Learning Contract - - - - - - - - - - - - Ketekunan Kedisipinan 1 Dosen membagikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DATA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN
BAB III METODOLOGI DATA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN Ada dua faktor yang akan menjadi beban dari sebuah mesin pendingin yaitu beban internal dan beban eksternal. Beban internal terjadi karena pengeluaran
Lebih terperinciNUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD
Pendekatan Numerik Keadaan Terikat. (Arif Gunawan) 179 PENDEKATAN NUMERIK KEADAAN TERIKAT DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA PADA INTERAKSI DUA NUKLEON MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE
Lebih terperincisistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti
sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti Universitas Gunadarma 2015 Pertemuan Ketiga Komponen Sistem Informasi Geografis Data dan Informasi.. Data menjadi Informasi Data Pemrosesan, Pengoahan, Konversi
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Vaksin Vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi
Lebih terperinciYAGI ANTENNA DESIGN FOR WIRELESS LAN 2,4 GHZ
YAGI ANTENNA DESIGN FOR WIRELESS LAN 2,4 GHZ Tito Tuwono,ST, M.Sc Program Studi Teknik Eektro, Fakutas Teknoogi Industri, Universitas Isam Indonesia Jaan Kaiurang km 14,5 jogjakarta 55501 titoyuwono@yahoo.com,
Lebih terperinciHANDOUT PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : LB 461 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap (6) Kelompok Mata Kuliah
HANDOUT PERKULIAHAN Nama Mata Kuiah : Orientasi dan Mobiitas Kode Mata Kuiah : LB 461 Jumah SKS : 2 Semester : Genap (6) Keompok Mata Kuiah : MKPS Status Mata Kuiah : Wajib bagi spesiaisasi A Prasyarat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda
BAB II DASAR TEORI 2.1 Benih Kedelai Penyimpanan benih dimaksudkan untuk mendapatkan benih berkualitas. Kualitas benih yang dapat mempengaruhi kualitas bibit yang dihubungkan dengan aspek penyimpanan adalah
Lebih terperinciKAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TERMODINAMIKA DARI PEMANASAN REFRIGERANT 12 TERHADAP PENGARUH PENDINGINAN
KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TERMODINAMIKA DARI PEMANASAN REFRIGERANT 12 TERHADAP PENGARUH PENDINGINAN Mochtar Asroni, Basuki Widodo, Dwi Bakti S Program Studi Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciAbstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute
PEGARUH JEIS MEODE ESIMASI DALAM ESIMASI MARIKS ASAL UJUA (MA) MEGGUAKA DAA ARUS LALULIAS PADA KODISI PEMILIHA RUE KESEIMBAGA (EQUILIBRIUM ASSIGME) Rusmadi Suyuti Mahasiswa Program S3 Pascasarjana eknik
Lebih terperinciUJIAN PRAKTEK FISIKA KELAS XII IPA SMAN 1 GIRI BANYUWANGI TAHUN 2010 / 2011 AYUNAN SEDERHANA
UJIAN PRAKTEK FISIKA KELAS XII IPA SMAN GIRI BANYUWANGI TAHUN 00 / 0 NAMA :... NO. UJIAN :... AYUNAN SEDERHANA Tujuan : Menentukan percepatan gravitasi disuatu tempat. Aat dan bahan : - beban - penggaris
Lebih terperinciPENGGUNAAN WATER HEATING PADA MESIN PENGKONDISIAN UDARA SEBAGAI ALAT PENGENDALI KELEMBABAN UDARA DI DALAM RUANG OPERASI DI RUMAH SAKIT
Penggunaan Water Heating Pada Mesin Pengkondisian Udara Sebagai Alat Pengendali Kelembaban Udara PENGGUNAAN WATER HEATING PADA MESIN PENGKONDISIAN UDARA SEBAGAI ALAT PENGENDALI KELEMBABAN UDARA DI DALAM
Lebih terperinciBAB 9. PENGKONDISIAN UDARA
BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA Tujuan Instruksional Khusus Mmahasiswa mampu melakukan perhitungan dan analisis pengkondisian udara. Cakupan dari pokok bahasan ini adalah prinsip pengkondisian udara, penggunaan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI
DINAMIKA INFORMATIKA Vo.6 No. 1, Maret 2014 ISSN 2085-3343 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI Teguh Khristianto, Bayu Surarso,
Lebih terperinciUNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 125/UN.4/PPd/Dept/Ak/201
Lebih terperinciSIMAK UI 2011 Fisika. Kode Soal
SIMAK UI 2011 Fisika Kode Soa Doc. Name: SIMAKUI2011FIS999 Version: 2012-11 haaman 1 01. Sebuah mikroskop terdiri dari ensa obyektif (f 1 = 0,5 cm) dan ensa okuer (f 2 = 2 cm). Jarak antara kedua ensa
Lebih terperinciPENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 2013 TERHADAP PAJAK TERUTANG
PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 3 TERHADAP PAJAK TERUTANG TJHAI FUNG NJIT STIE TRISAKTI fungnjit@stietrisakti.ac.id Abstract: The purpose of this study was to anayze the effect of the appication
Lebih terperinciBAB II DESKRIPISI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPISI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT CI Merak Bending Pant muai dibangun pada tahun 1997. Pembangunan sempat terhenti pada tahun 1998 karena kondisi Indonesia yang kurang kondusif. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi udara yang digunakan dengan tujuan untuk memberikan rasa nyaman bagi penghuni
Lebih terperinciMolekul, Vol. 4. No. 1. Mei, 2009 : 39-47
Moeku, Vo. 4. No. 1. Mei, 2009 : 39-47 PENGUJIAN DAYA HANTAR LISTRIK AIR TANAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR GUNUNG TUGEL KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN PRINSIP JEMBATAN WHEATSTONE Sehah dan Wahyu
Lebih terperinciPetunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1
Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1 Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 2 PENGANTAR Buku saku PETUNJUK KERJA RAMAH LINGKUNGAN UNTUK TUKANG BANGUNAN Pembangunan, adaah
Lebih terperinciPENGARUH KEHILANGAN ALIRAN PENDINGIN SEKUNDER TERHADAP PARAMETER TERMOHIDROLIK TERAS REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG
Prosiding Seminar Nasiona Sains dan Teknoogi Nukir PTNBR BATAN Bandung, 3 Juni 009 Tema :Peningkatan Peran Iptek Nukir PENGARUH KEHILANGAN ALIRAN PENDINGIN SEKUNDER TERHADAP PARAMETER TERMOHIDROLIK TERAS
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN.
BAB III PERANCANGAN 3.1 Beban Pendinginan (Cooling Load) Beban pendinginan pada peralatan mesin pendingin jarang diperoleh hanya dari salah satu sumber panas. Biasanya perhitungan sumber panas berkembang
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN ARUS LALULINTAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MATRIK ASAL TUJUAN (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung)
ANALISIS PERUBAHAN ARUS LALULINTAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MATRIK ASAL TUJUAN (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung) Tas an Junaedi Jurusan Teknik Sipi, Fakutas Teknik UNILA J. Sumantri Brojonegoro No.1
Lebih terperinciKOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang Semarang
KOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Khairi Anwar 1, Aris Sugiharto dan Priyo Sidik Sasongko 3 1,, 3 Jurusan Matematika FMIPA UNDIP J Prof
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Prambanan, tim robot STIKOM Surabaya dengan nama O3STAD_11K
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Kontes Robot Indonesia yang mengusung tema Membangun Candi Prambanan, tim robot STIKOM Surabaya dengan nama O3STAD_11K merancang sebuah robot tema perombaan. Di mana daam
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Cold Storage
BAB II DASAR TEORI 2.1 Cold Storage Cold storage merupakan suatu ruang penyimpanan yang digunakan untuk menjaga dan menurunkan temperatur produk beserta kelembabannya agar kualitas produk tetap terjaga
Lebih terperinciSeminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12
ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12 Suroso, I Wayan Sukania, dan Ian Mariano Jl. Let. Jend. S. Parman No. 1 Jakarta 11440 Telp. (021) 5672548
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)
PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) Zainab Aminatul Ummah Sunarti Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinci