JURNAL FONDASI, Volume 4 Nomor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL FONDASI, Volume 4 Nomor"

Transkripsi

1 JURNAL FONDASI, Voume 4 Nomor ANALISIS INTEGRASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) TERHADAP KINERJA DAN DAYA SAING PADA INDUSTRI KONSTRUKSI (STUDI KASUS KONTRAKTOR KONTRAKTOR DI DAERAH BANTEN DAN DKI JAKARTA) Andi Maddeppungeng 1), Rahman Abduah 2), Kaswan 3) 1), 2) Jurusan Teknik Sipi, Fakutas Teknik, Universitas Sutan Ageng Tirtayasa Jn. Jendra Sudirman KM. 3 Kota Ciegon Banten 3) Aumni Jurusan Teknik Sipi, Fakutas Teknik, Universitas Sutan Ageng Tirtayasa Jn. Jendra Sudirman KM. 3 Kota Ciegon Banten. kazwan.cumy@gmai.com ABSTRAK Manajemen Suppy Chain (SCM) teah menjadi cara yang mungkin berharga mengamankan kinerja perusahaan dan daya saing industri konstruksi saat ini ebih goba dan kompetitif daripada yang berada di masa au. Ha ini akan memaksa Manajemen Suppy Chain (SCM) menjadi ebih responsif, sehingga diharapkan untuk merespon dengan cepat, efektif, dan efisien untuk perubahan di pasar sehingga untuk mempertahankan, dan seanjutnya membuat daya saing perusahaan menjadi meningkat. Konsep peneitian ini, mengembangkan tiga dimensi Manajemen Suppy Chain SCM (materia, finansia, informasi), tiga dimensi kinerja perusahaan (interna, ekssterna, dan situasi pasar) tiga dimensi daya saing perusahaan (harga, biaya, dan kuaitas), dan menguji hubungan antara Manajemen Suppy Chain SCM, kinerja perusahaan, dan daya saing Data untuk software AMOS V21 yang dikumpukan adaah 133 responden. Hasi menunjukkan bahwa tingkat yang ebih tinggi dari Manajemen Suppy Chain SCM dapat menyebabkan peningkatan kinerja perusahaan sebesar 68% dan meningkatkan daya saing perusahaan sebesar 28% dan juga, kinerja perusahaan memiiki dampak positif angsung pada daya saing perusaahn sebesar 32%. Kata Kunci : Manajemen Suppy Chain (SCM), Kinerja Perusahaan, Daya Saing Perusahaan, SEM, AMOS ABSTRACT Suppy Chain Management (SCM) has become a vauabe way possibe to secure the company's performance and competitiveness of enterprises. construction industry today is more goba and competitive than it has been in the past. This wi force the Suppy Chain Management (SCM) to be more responsive, so expect to respond quicky, effectivey, and efficienty to changes in the market so as to retain, and subsequenty made into increasing the competitiveness of enterprises. The concept of this study, to deveop three-dimensiona SCM Suppy Chain Management (materia, financia, information), three-dimensiona performance of the company (interna, ekssterna, and the market situation) three-dimensiona corporate competitiveness (price, cost, and quaity), and examine the reationship between SCM Suppy Chain Management, the company's performance and competitiveness of enterprises. By using the questionnaire as a measuring too and software AMOS / SEM V21 for data processing appications coected is 133 respondents. Resuts showed that higher eves of Suppy Chain Management SCM can ead to increased performance of the company amounted to from the resuts of the path anaysis diagram or 68% and increase the competitiveness of the company amounted to from the resuts of the path anaysis diagram or 28%, and aso, the performance of the company have a positive impact directy on the competitiveness of perusaahn path diagram of the resuts of the anaysis or 32%. Keywords : Suppy Chain Management (SCM), Corporate Performance, Competitiveness Company, SEM, AMOS Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa 19

2 1. PENDAHULUAN Di zaman modern ini industri jasa konstruksi menjadi saah satu sektor yang sangat berperan daam pergerakan roda perekonomian. Maka peru adanya perhatian dan penanganan yang baik khususnya daam pengeoaan proyek. Pada beberapa proyek seringkai ditemukan kuaitas yang beum terpenuhi dan keterambatan waktu penyeesaian proyek. Ha ini dikarenakan daam proses konstruksi, kinerja kontraktor sangat berpengaruh. Kesuksesan suatu perusahaan kontraktor dapat diihat dari kinerja perusahaan itu sendiri, semakin baik kinerjanya akan semakin sukses perusahaannya. Menurut Stoner (1996) daam Sutoyo (2011), kinerja adaah kuantitas dan kuaitas pekerjaan yang diseesaikan oeh individu, keompok atau organisasi. Aspek kinerja terdiri dari tiga komponen yaitu kuaitas, kuantitas dan efektifitas. Pada dasarnya kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu yang bekerja daam organisasi. Tanggung jawab terhadap kinerja konstruksi sebenarnya tidak ahir dari menajer perusahaan saja, meainkan atas kerjasama semua pihak yang teribat daam proses konstruksi. Strategi perusahaan, inovasi, dan perencanaan aktivitas yang baik akan mendorong perusahaan tersebut memiiki daya saing. Untuk itu, perusahaan harus berkompetisi mencari sousi untuk meningkatkan daya saingnya. Saah satu aspek adaah mengeoa SCM ( Suppy Chain Management) untuk meningkatkan kompetisi dan kesuksesan Di siniah sebuah perusahaan membutuhkan ebih cara-cara berkompetisi dan mengefektifkan biaya. SCM ( Suppy Chain Management) adaah sebuah cara yang dapat menyukseskan daya saing tersebut. SCM (Suppy Chain Management) adaah pengeoaan kegiatan, sumber daya, dan hubungan antara supier dengan konsumen dari huu ke hiir, daam ha jasa konstruksi. Jika teori ini dijaankan dengan benar, maka akan dapat ebih meningkatkan daya saing perusahaan (Potter, 1980). Beberapa peneiti mengakui keefektifan SCM ( Suppy Chain Management) dapat menekan pengeuaran biaya (Boyson et a,. 1999). Untuk itu, peru diyakinkan bahwa SCM ( Suppy Chain Management) dapat menjadikan perusahaan mempunyai daya saing dan kompetitif, maka peru adanya kajian tentang faktor-faktor yang menentukan keberhasian SCM ( Suppy Chain Management) daam ha meningkatkan daya saing Kemudian faktor-faktor ini harus diidentifikasi sehingga perusahaan akan benar benar mengetahui keefektifan SCM (Suppy Chain Management). 2. TINJAUAN PUSTAKA A. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) Suppy Chain Management adaah usaha untuk mengintegrasikan pihak pihak yang teribat daam aktifitas Suppy Chain pembuatan suatu produk untuk meningkatkan efisiensi operasi, kuaitas dan ayanan kepada peanggan. Menurut Punjawan (2005) daam perusahaan manufaktur yang menerapkan Suppy Chain Management ada 5 pengembangan utama yaitu pengembangan produk, pengadaan, perencanaan, pengendaian produksi dan pengiriman Prinsip dari penerapan Manajemen Suppy chain Konstruksi adaah merangku semua entitas pada suppy chain menjadi satu kesatuan, mendorong integrasi dan sinkronisasi dari airan materia, airan kas, dan airan informasi serta menekankan setiap entitas daam suppy chain seharusnya membangun hubungan kemitraan dan strategis daam rangka mereduksi biaya tota dan meningkatkan kepuasan konsumen (Fengyu & Shengyue, 2006, ha. 2 daam Pangeran H.A.F, 2012). Suppy Chain menurut Vrijhoef (1999) adaah jainan kerjasama perusahaan yang berinteraksi untuk menyampaikan produk (barang atau jasa) kepada peanggan akhir, sedangkan pengertian rantai pasok menurut Arbuu dan Baard (2004) adaah sebagai suatu keompok perusahaan dan individu yang bekerja secara koaboratif daam sebuah jaringan proses yang saing berhubungan. Menurut I Nyoman (2005) rantai pasok merupakan jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Rantai pasok didefinisikan sebagai jaringan organisasi yang teribat, meaui huu dan keterkaitan hiir, daam proses dan kegiatan yang berbeda bahwa niai produksi daam bentuk produk dan 20 Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa

3 JURNAL FONDASI, Voume 4 Nomor jasa di tangan peanggan akhir (Christopher, 1992 daam Kuntoro, 2007). Konsep Suppy Chain ini pada awanya berkembang diingkungan industri manufaktur. Manufaktur sudah berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Manufaktur menerapkan sistem pengendaian, sistem pemasokan bahan baku input dan proses fabrikasinya. Sistem pasokan tersebut merupakan suatu jaringan yang saing terkait, membentuk suatu rantai pasok. Penerapan sistem rantai pasok pada manufaktur teah mampu meningkatkan efisiensi proses dan ebih menjamin kuaitas produk. Menurut Mochammad Natsir, Manufaktur dan konstruksi adaah suatu proses untuk mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi dengan menggunakan teknoogi dan peraatan. Waaupun pengertian dasarnya sama, tetapi karakteristik manufaktur sangat berbeda dengan konstruksi. Manajemen Suppy chain Konstruksi adaah sikus operasiona dan strategis yang didaamnya termasuk pekerja, materia, peraatan, subkontrak, dan penyeesaian proyek. Komponen-komponen tersebut dihubungkan oeh Teknoogi, keamanan dan, komunikasi (Benton & McHenry, 2010, ha. 127 daam Pangeran H.A.F, 2012). Manajemen suppy chain konstruksi didefinisikan sebagai manajemen strategis dari airan informasi, aktivitas, tugas, dan proses yang meibatkan berbagai jaringan organisasi independen dan hubungan interaksi (ke huu dan ke hiir) yang menghasikan niai yang disampaikan kepada pemiik daam bentuk penyeesaian proyek (Benton & McHenry, 2010, ha. 8 daam Pangeran H.A.F, 2012). Suppy chain adaah jaringan dari organisasi-organisasi yang diibatkan meaui hubungan arus ke atas dan hubungan arus ke bawah, pada proses berbeda-beda dan aktivitas yang menghasikan niai daam bentuk produk dan jasa di tangan konsumen. (Christopher, 1998, ha. 15 daam Pangeran H.A.F, 2012). Praktik SCM didefinisikan sebagai bagian dari aktivitas yang diakukan oeh suatu organisasi untuk meningkatkan efektivitas manajemen pada ranngkaian pasokan. Serta memberikan bahwa praktik SCM sebagai satu konsep mutidimensi yang termasuk pada sisi huu dan sisi hiir dari rangkaian pasokan barang (Jurna Abriyani Suistyawan). Min dan Mentzer (2004) mengidentifikasi bahwa hubungan jangka panjang, berbagi informasi, visi dan misi, resiko, dan pembagian keuntungan, kerjasama, proses integrasi, dan kepemimpinan rangkaian pasokan yang mendasari konsep mengidentifikasi juga bahwa strategi suppier, hubungan peanggan dan berbagi informasi merupakan kunci dari praktik SCM barang (Jurna Abriyani Suistyawan). Li et a. (2005) mengembangkan satu instrumen yang sah dan yang dapat dipercaya untuk mengukur praktek SCM (Jurna Abriyani Suistyawan). B. KINERJA Kinerja atau performance sering diartikan sebagai hasi kerja atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna yang ebih uas, bukan hanya menyatakan hasi kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berangsung. Kinerja adaah tentang meakukan pekerjaaan dan hasi yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adaah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasi pekerjaan yang teah disusun. Mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998, daam Wibowo, 2007 daam Nyoman Koriawan, 2011). Kinerja merupakan impementasi dari rencana yang teah disusun. Impementasi kinerja diakukan oeh sumber daya manusia yang memiiki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan. Menurut Gibson dkk (1990) daam Nyoman K (2011) kinerja merupakan suatu keberhasian mencapai suatu tujuan. Kinerja organisasi merefeksikan suatu pencapaian dari tujuantujuan yang teah ditetapkan organisasi, baik yang diukur dari visi, misi, tujuan dan target sasaran. Pencapaian ini tidak terepas dari individu-individu yang bekerja daam organisasi tersebut. Beberapa peneitian menyebutkan bahwa kepuasan kerja individu akan mempengaruhi kinerja. Namun ada juga yang berpendapat sebaiknya bahwa kinerja justru mempengaruhi kepuasan karyawan daam organisasi. Menurut Bernadine, kane dan johnson (1995), mendefin isikan kinerja Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa 21

4 sebagai outcome hasi kerja keras organisasi daam mewujudkan tujuan startegi yang ditetapkan organisasi, kepuasan peanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Nia Mutia, 2009). Sedangkan menurut Desi Ariani (2013) daam Rohaesih (2013), kinerja merupakan kemampuan kerja yang diperihatkan oeh hasi kerja. Menurut Nia Mutia (2009), mendefinisikan kinerja ( performance) adaah hasi kerja yang dapat dicapai oeh seseorang atau sekeompok orang daam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing daam upaya pencapaian tujuan C. DAYA SAING Keungguan bersaing ( competitive advantage) menurut (Goya, 2001) adaah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas aba yang mampu diraih oeh pesaing di pasar daam yang sama. Perusahaan yang memiiki keungguan kompetitif senantiasa memiiki kemampuan daam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memiih strategi pemasaran yang efektif. Competitive advantage atau keungguan bersaing kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas aba yang mampu diraih oeh pesaing di pasar daam yang sama. Daam peneitian ini competitive advantage diukur dengan deivery dependabiity, produk inovatif dan time to market. Pengukuran ini seperti yang teah digunakan daam peneitian Suhong i, et a (2006). Daya saing didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu organisasi untuk menciptakan suatu posisi yang dapat dipertahankan meaui kompetisi dengan yang ainnya (Li et a., 2006). Tracey et a. (1999) argument bahwa daya saing termasuk dari perbedaan kemampuan suatu organisasi secara terpisah dari kompetitornya, karena memang sudah mempunyai pasar tertentu. Ditambahkan pua bahwa ha ini merupakan suatu hasi dari keputusan manajemen. Daya saing secara tradisona adaah suatu piihan yang berhubungan dengan pasar dimana suatu perusahaan akan bersaing, mempertahankan segmen pasar tergambar dari inovasi produk produk (Day, 1994). Saat ini, kompetisi mempertimbangkan satu ha, yaitu perang strategi yang bergantung kepada antisipasi dan dengan cepat merespon kebutuhan pasar (stak et a, 1992). Daya saing memuncukan kreativitas dari kemampuan atasan, di mana untuk menciptakan peanggan harus menghargai dan keuntungan, yang menghasikan andi pada pasar dan kinerja profitabiitas (Barney, 1991; Coyne, 1986; Day dan Wensey, 1988; Prahaad dan Hame, 1990). Keberanjutan daya saing memerukan suatu perusahaan untuk menghadapi rintangan dengan meaui investasi berkesinambungan untuk meningkatkan keuntungan, ini adaah suatu proses sikus yang panjang (Day dan Wensey, 1988). Pendekatan Porter, 1991 pada daya saing adaah suatu kemampuan perusahaan daam memproduksi secara murah atau bersifat unik dengan beberapa aspek yang terkena oeh peanggan (Porter, 1991). Para manajer menyesuaikan biaya dan mutu akan beranjut pada daya saing dari suatu perusahaan (Souza dan Wiiams, 2000). Wheewright (1978) menekankan bahwa cost, quaity, dependabiity and speed of deivery sebagai prioritas daya saing untuk pabrikasi. Price/cost, quaity, deivery dependabiity, and time to market merupakan identifikasi dari kemampuan daya saing yang penting (Vokurka et a., 2002; Fawcett dan Smith, 1995; White, 1996; Skinner, 1985; Roth dan Mier, 1990; Tracey et a., 1999). Time teah dijadikan suatu dimensi untuk daya saing (viz: Stak, 1988; Vesey, 1991; Handfied dan Pannesi; 1995, Kesser dan Chakrabarti, 1996; Zhang, 2001). Pada suatu kerangka peneitian, Koufteros et a. (1997) mendeskripsikan ima dimensi untuk daya saing yaitu competitive pricing, premium pricing, vaue-to-customer quaity, dependabe deivery, and product innovation. Dimensi ini seanjutnya terurai dan dimanfaatkan pada peneiti yang ain juga (Koufteros et a., 2002; Tracey et a., 1999; et a. Rondeau, 2000; Roth dan Mier, 1990; Ceveand et a., 1989; Safizadeh et a., 1996; Vickery et a., 1999, Li et a. 2006). Berandaskan pembahasan tersebut, maka ima dimensi untuk daya saing dipakai daam pembahasan ini adaah price / cost, quaity, deivery dependabiity, product innovation, and time to market. Strategi bersaing dimaksudkan untuk mempertahankan 22 Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa

5 JURNAL FONDASI, Voume 4 Nomor tingkat keuntungan dan posisi yang anggeng ketika menghadapi persaingan. Li et a., (2006) daya saing didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu organisasi untuk menciptakan suatu posisi yang dapat dipertahankan meaui kompetisi dengan yang ainnya. Tracey et a. (1999) memberi argument bahwa daya saing termasuk dari perbedaan kemampuan suatu organisasi secara terpisah dari kompetitornya, karena memang sudah mempunyai pasar tertentu (Jurna Abriyani Suistyawan). Porter (1991) daya saing adaah suatu kemampuan perusahaan daam memproduksi secara murah atau bersifat unik dengan beberapa aspek yang dikena oeh peanggan (Jurna Abriyani Suistyawan). Daya saing mendorong para menejer perusahaan untuk menyesuiakan biaya dan mutu produksinya. Ha ini merupakan investasi berkesinambungan sebagai saah satu untuk menghadapi rintangan daya saing. D. INDIKATOR INDIKATOR VARIABEL Indikator ada beberapa pengertian yang disampaikan oeh pakar antara ain : indikator adaah pengukuran tidak angsung suatu peristiwa atau kondisi (Wison, 2007) Indikator adaah variabe yang mengindikasikan atau menunjukkan satu kecenderungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992). Indikator adaah variabe untuk mengukur suatu perubahan baik angsung maupun tidak angsung (WHO, 1981). Karakteristik Indikator Sahih (Vaid) artinya indikator benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek-aspek yang akan diniai. Dapat dipercaya (Reiabe): mampu menunjukkan hasi yang sama pada saat yang beruang kai, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang. Peka (Sensitive): cukup peka untuk mengukur sehingga jumahnya tidak peru banyak.4. Spesifik (Specific) memberikan gambaran prubahan ukuran yang jeas dan tidak tumpang tindih. Reevan: sesuai dengan aspek kegiatan yang akan diukur dan kritika. Sistem kasifikasi indicator didasarkan atas kerangka kerja yang ogis dimana kontinuum masukan (input) pada akhirnya mengarah pada uaran (outcomes). Indikator proses adaah memonitor tugas atau kegiatan yang diaksanakan. Indikator input merujuk pada sumber-sumber yang diperukan untuk meaksanakan aktivitas : persone, aat/fasiitas, informasi, dana, peraturan/kebijakan. Indikator outcome : dipergunakanuntuk meniai perubahan atau dampak (impact) suatu program, perkembangan jangka panjang termasuk perubahan status kesehatan masyarakat/penduduk. Indikator output : mengukur hasi meiputi cakupan, termasuk pengetahuan, sikap, dan perubahan periaku yang dihasikan oeh tindakan yang diakukan. Indikator ini juga disebut indicator effect. Pada suppy chain biasanya ada tiga macam airan yang harus dikeoa : 1. Airan barang/materia yang mengair dari huu ke hiir a. Keancaran Pengiriman Materia b. Penjadwaan Pembeian Materia c. Kecukupan materia pada saat pengadaan materia d. Tidak ada waktu tenggang pada saat pengadaan materia e. Penanganan materia f. Prosedur pergudangan, materia hading dan packaging g. Pencatatatan materia yang keuar masuk gudang h. Konfigurasi gudang, ay out, dan penetuan ruang i. Sistem distribusi materia 2. Airan uang/financia, yang mengair dari hiir ke huu. a. Moda yang cukup untuk memuai peaksanaan proyek b. Keancaran pembayaran pekerjaan oeh pihak owner c. Perubahan harga di pasaran yang tidak sesuai kontrak d. Frekuensi pembayaran yang terau banyak e. Keancaran arus dana proyek f. Moda daam pengeoaan perusahaan g. Kebijakan pemerintah di sektor keuangan/perbankkan h. Besar kecinya moda daam perusahan i. Penetapan harga dan kesepakatan pembayaran Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa 23

6 3. Airan informasi, yang mengair dari huu ke hiir atau sebaiknya. a. Panjangnya aur koordinasi untuk menggambi suatu keputusan b. Keengkapan detai design gambar proyek c. Koordinasi pihak owner daam peaksanaan proyek d. Permasaahan airan informasi e. Komunikasi untuk pengadaan dan perubahan harga materia f. Komunikasi kendaa seama peaksanaan proyek g. Kinerja suppyer yang optima h. Airan proses dan informasi secara interna mengenai inventory i. Perusahaan suppy chain daam pemrosesan pengadaan materia Pada variabe kinerja perusahaan di ambi tiga indikator dari ( Menurut Teng (2002) dan Venegas dan Aarcon (1997) daam Sudarto (2011), ketiga faktor tersebut terdiri dari beberapa ha, yaitu: 1. Faktor interna a. Sistem komunikasi antar pimpinan dan karyawan b. Pengetahuan dan kemampuan teknik SDM c. Kreatifitas dan inovasi yang dimiiki SDM d. Sifat dan karakter pimpinan perusahaan e. Pengaturan strategi perusahaan f. Pengaaman manager g. Standar etika dan mora karyawan h. Suasana kerja yang baik i. Kemampuan manajeria dan enterpeneur j. Inovasi dan mendsit pimpinan perusahaan k. Manajemen sumber daya manusia (SDM) 2. Faktor eksterna a. Fuktuasi kurs mata uang b. Tingkat suku bunga bank c. Kepeduian masyarakat sekitar perusahaan d. Kepeduian masyarakat sekitar proyek e. Gangguan kesehatan ingkungan masyarakat f. Bencana aam g. Kondisi cuaca dan ikim h. Tingkat persaingan tak sehat (KKN dan monopoi) i. Poa penyeesaiaan perseisihan kontrak 3. Faktor situasi pasar yang dipengaruhi oeh faktor interna dan eksterna. a. Hambatan daam mendapatkan pasar b. Ketidaksesuaian jasa ayanan dengan pasar c. Adanya persaingan tidak sehat d. Daya saing perusahaan uar e. Kepuasan pemberi pekerjaan f. Persaingan dengan perusaahaan ain g. Stategi segmentasi pasar h. Kemampuan mencari dan mendapatkan proyek i. Daya saing teknoogi dan inovasi perusahaan j. Kesuitan mendapatkan pasar pekerjaan k. Proyek bertahap. Mempertahankan hubungan kerja jangka panjang m. Penciptaan pasar pekerjaan n. Pekerjaan sedikit dibandingkan jumah perusahaan o. Brand image / citra perusahaan p. Budaya positif perusahaan Pada variabe daya saing di ambi tiga indikator yang biasa di pakai oeh banyak peneiti yaitu : 1. Biaya atau Cost a. Penawaran harga yang di tawarkan ebih rendah dari harga pasar b. RAB sesuai dengan RAP c. Transparasi biaya kepada pihak owner dan pemerintah 2. Waktu atau time a. Meminimaisir keterambatan peaksanaan pekerjaan b. Waktu yang di rencanakan sesuai dengan waktu peaksanaan c. Perusahaan siap menerima denda apabia pekerjaan terambat d. Waktu kerja sesuai dengan yang tertera di kontrak 3. Mutu atau kuaitas a. Kuaitas produksi yang terbaik untuk peaksanaan pekerjaan 24 Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa

7 JURNAL FONDASI, Voume 4 Nomor b. Produk tahan daam jangka waktu yang teah ditentukan c. Spesifikasi produk sesuai dengan yang teah di rencanakan d. Kuaitas mesin yang mendukung pekerjaan e. Kuaitas hasi pekerjaan f. Kuaitas produksi perusahaan meningkat g. Teknoogi yang mampu bersaing h. Kuaitas tenaga ahi dan terampi i. Materia yang digunakan ebih bagi dari pasaran 3. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka konseptua dibawah memperihatkan poa hubungan antar variabe yang digunakan daam peneitian. Berdasarkan hubungan antara variabe maka dapat dibentuk hipotesis : 1. H1 : Pengeoaan SCM ( Suppy Chain Management) konstruksi yang baik berpengaruh terhadap kinerja H0 : Pengeoaan SCM ( Suppy Chain Management) konstruksi yang baik tidak berpengaruh terhadap kinerja 2. H2 : Pengeoaan SCM ( Suppy Chain Management) konstruksi yang baik berpengaruh terhadap daya saing perusahan. H0 : Pengeoaan SCM ( Suppy Chain Management) konstruksi yang baik tidak berpengaruh terhadap daya saing perusahan. 3. H3 : Pengeoaan kinerja perusahaan yang baik berpengaruh terhadap daya saing H0 : Pengeoaan kinerja perusahaan yang baik tidak berpengaruh terhadap daya saing perusahan. 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada tahap pertama ini semua indikator di susun dari kajian yang teah peneiti kumpukan untuk meakukan vaidasi kepada 7 orang pakar. Para pakar tersebut memberikan tanggapan, perbaikan dan masukan terhadap 79 indikator peneitian yang diajukan. Seanjutnya tanggapan dan perbaikan dari ke-7 pakar dibandingkan, apabia adaa suatu indikator yang ebih dominan tidak disetujui maka variabe tersebut akan dihiangkan dan tidak digunakan pada pengumpuan data tahap kedua. beberapa indikator harus dihiangkan seteah berdiskusi bersama ke-7 pakar indikator tersebut tidak di perukan karena indikator yang tidak di hapus sudah mewakii indikator yang ain dan indikator yang di tuis peneiti sudah cukup engkap serta di apanganya pun tidak akan terjadi. Seteah di reduksi menjadi 69 indikator. Seteah diakukan pengujian undimensionaitas pada masing-masing variabe aten dengan menggunakan anaisis faktor konfirmatori jumah indikatro menjadi berkurang sebanyak 62 indikatro, maka tahap seanjutnya adaah meakukan anaisis mode persamaan struktura. Anaisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh suppy chain management (SCM) terhadap kinerja perusahaan dan daya saing perusahaan, sesuai dengan diagram jaur peneitian dan persamaan struktura mode yang disusun sebeumnya. Anaisis mode persamaan struktura secara serempak diakukan dengan menggunakan software AMOS v.21. Hasi uji pada peneitian ini dapat diakukan dengan cara meihat jaur- yang signifikan. jaur pada mode struktura Untuk mengetahui aur-jaur hubungan (pengaruh) yang signifikan dapat diihat pada koefisien jaur. Gambar 1 Kerangka Berpikir dan Konseptua Sumber : Hasi Anaisis Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa 25

8 Hubungan antara variabe aten kinerja perushaan terhadap daya saing perusahaan juga berniai signifikan dengan koefisien jaur sebesar 0,328. Mode dikatakan baik bia pengembangan mode hipotetik secara konseptua dan teoritis didukung oeh data empiris. Hasi anaisis kesesuaian mode structura jaur signifikan yang disajikan pada Tabe 31. Ha ini diihat niai-niai indeksnya yang dibandingkan dengan niai kritis dari msing-masing indeks. Tabe 2. Goodness of Fit Mode Struktura Signifikan Goodnes s of Fit Index Cut of Vaue Hasi Mode Evauas i Mode Gambar 2. Anaisis Mode Persamaan Struktura Besarnya niai koefisien jaur dan P- vaue tiap variabe dapat ditunjukkan pada tabe berikut : Tabe 1 Estimasi Parameter antar Variabe Laten Mode Struktura Path P- Sig Hubunga Coefficie Cr vau. n n e KP 5,01 *** Sig 0,681 SCM 9 DSP 2, Sig SCM 2 6 DSP 2, Sig 0,328 KP 9 1 Sumber : Hasi Anaisis (2015) Berdasarkan hasi estimasi sebagaimana ditunjukkan pada tabe diatas, as, didapatkan hubungan signifikan antara variabe abe aten SCM (suppy chain management) dengan kinerja perusahaan, dengan niai koefisien jaur sebesar Hubungan antara a variabe aten SCM (suppy chain management) ment) terhadap daya saing perusahaan juga berniai signifikan dengan koefisien jaur sebesar 0.280, TLI ,516 P RMSEA ,000 Baik GFI ,456 AGFI ,419 CFI ,532 Chi square CMIND F Diharapkan keci ( 1829,4678 ) 4794,93 8 2,00 2,626 P 0,05 0,000 RMSEA 0,05 0,111 Baik Sumber : Hasi Anaisis (2015) Sesuai dengan hasi pengoahan dan pengujian data terhadap semua variabe SCM (suppy chain management) yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan daya saing Dari 69 indikator yang ada, terdapat 62 indikator SCM (suppy chain management) yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan daya saing 26 Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa

9 JURNAL FONDASI, Voume 4 Nomor Pengaruh SCM (suppy chain management) konstruksi yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, Berdasarkan hipotesis yang teah ditentukan sebeumnya yaitu : H 1 : Pengeoaan SCM (suppy chain management) konstruksi yang baik berpengaruh terhadap kinerja H 0 : Pengeoaan SCM (suppy chain management) konstruksi yang baik tidak berpengaruh terhadap kinerja Dari hasi pengujian yang ditunjukkan pada Tabe 31. Bahwa niai critica ratio (CR) sebesar 5,019 dengan P-vaue 0,000 < taraf signifikansi ( = 0.05), sehingga berpengaruh signifikan, maka H 1 diterima dan H 0 ditoak. Niai positif adaah sesuai dengan dugaan bahwa semakin tinggi pengeoaan SCM (suppy chain management) konstruksi yang baik semakin tinggi kinerja Ha ini sama dengan peneitian yang diakukan oeh cousineau et a daam setiawan (2005) mengatakan bahwa Integrasi daam suppy chain management konstruksi menunjukkan sebuah proses kerjasama yang kompeks antara perusahaan dengan pemasok dan pembei yang mana bia dikeoa akan dapat meningkatkan efisiensi daam operasi perusahaan dan ebih jauh dapat meningkatkan profit perusahaan serta memberikan kepuasaan bagi semua pihak dan kinerja 2. Pengaruh SCM (suppy chain management) konstruksi yang berpengaruh terhadap daya saing perusahaan, Berdasarkan hipotesis yang teah ditentukan sebeumnya yaitu : H 2 : Pengeoaan SCM (suppy chain management) konstruksi yang baik berpengaruh terhadap daya saing H 0 : Pengeoaan SCM (suppy chain management) konstruksi yang baik tidak berpengaruh terhadap daya saing Hasi pengujian menunjukkan bahwa niai CR sebesar 2,092 dengan P-vaue sebesar < taraf signifikansi ( = 0.05), sehingga berpengaruh signifikan, maka H 2 diterima dan H 0 ditoak. Niai positif adaah sesuai dengan dugaan bahwa semakin tinggi pengeoaan SCM (suppy chain management) konstruksi yang baik semakin tinggi daya saing Ha ini sama dengan peneitian potter (1980) daam abriyani suistyawan mengatakan bahwa SCM konstruksi adaah sebuah cara yang dapat menyukseskan daya saing tersebut. SCM konstruksi adaah pengeoaan kegiatan, sumber daya, dan hubungan antara supier dengan konsumen dari huu ke hiir, daam ha produk atau jasa. Jika teori ini dijaankan dengan benar, maka akan dapat ebih meningkatkan daya saing perusahaan (Potter, 1980). 3. Pengaruh kinerja perusahaan konstruksi terhadap daya saing perusahaan, Berdasarkan hipotesis yang teah ditentukan sebeumnya yaitu : H 3 : Pengeoaan kinerja perusahaan konstruksi yang baik berpengaruh terhadap daya saing H 0 : Pengeoaan kinerja perusahaan konstruksi yang baik tidak berpengaruh terhadap daya saing Hasi pengujian menunjukkan bahwa niai CR sebesar 2,159 dengan P-vaue sebesar > taraf signifikansi ( = 0.05), sehingga berpengaruh signifikan, maka H 0 ditoak dan H 3 diterima Ha ini sama dengan peneitian Han, et a. (2007) daam musran munizu (2011) yang mengatakan bahwa Daya saing suatu organisasi dapat menentukan kinerja suatu Keungguan daya saing yang tercipta karena adanya praktik SCM seharusnya mampu meningkatkan kinerja Han, et a. (2007). Indikasi terhadap hasi anaisis yang tidak sesuai dengan syarat atau ketentuan yang sudah di tetapkan adaah karena mode persamaan struktura yang tidak fit (margina) dan apabia diihat dari responden yang dijadikan sampe daam peneitian ini sebagian besar pengaaman responden hanya berkisar 1 5 tahun, yang artinya responden beum terau berpengaaman, ha ini memungkinkan Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa 27

10 5. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpuan Berdasarkan permasaahan, tujuan, hipotesis dan hasi anaisis tentang pengaruh SCM (suppy chain management) kostruksi terhadap kinerja perushaan dan daya saing perusahaan di Provinsi Banten dan DKI Jakarta dapat disimpukan sebagai berikut : 1. Hasi anaisis pengaruh SCM ( suppy chain management) konstruksi terhadap daya saing industri konstruksi sebesar 0,280 dari hasi path diagram anaisis atau 28%, maka praktik SCM ( suppy chain management) diapangan dengan baik akan mempengaruhi daya saing perusahaan sebesar 28%. 2. Hasi anaisis pengaruh SCM ( suppy chain management) konstruksi terhadap kinerja perusahaan sebesar 0,681 dari hasi path diagram anaisis atau 68%, maka praktik SCM ( suppy chain management) diapangan dengan baik akan mempengaruhi kinerja perusahaan sebesar 68%. 3. Hasi anaisis pengaruh kinerja perusahaan terhadap daya saing industri konstruksi sebesar 0,328 dari hasi path diagram anaisis atau 32%, maka kinerja perusahaan yang baik dapat meningkatkan daya saing perusahaan sebesar 32%. B. Saran Berdasarkan hasi peneitian, terdapat beberapa saran untuk menanggapi kesimpuan tersebut sebagai berikut: 1. Peru diakukan pengembangan peneitian dengan meninjau banyak faktor yang terdapat pada daya saing perusahaan dari sisi kepuasan peanggan, sehingga diharapkan perusahaan kontraktor mampu menciptakan keungguan bersaing. 2. Pada pengumpuan data, jawaban dari kuesoner yang di piih oeh responden harus sesuai dengan yang responden ketahui tidak disarankan atau diberitahu oeh responden ainnya agar jawaban responden sesuai dengan yang diharapkan. 3. Karena jumah sempe banyak, peneiti seanjutnya harus dari jauh-jauh waktu menentukan okasi proyek-proyek yang akan dijadikan sampe. 6. DAFTAR PUSTAKA Susiawatyawan, Abriyani. (2009). Studi Integrasi Suppy Chain Management Untuk Peningkatan Daya Saing Pada Industi Konstruksi. Jurusan Teknik Sipi Universitas Sains A-Quran Wonosobo. Li. Suhong. (2006). The Impect Of Suppy Chain Management Practies On Competitive Advantage Organizationa Performance. Coege Od Business Administration, The University Of Toedo. Toedo. OH USA. Ervianto. I, Wufram. (2010). Teori Apikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Andi Yogyakarta. Yogyakarta. Santoso. Singgih. (2014). Konsep Dasar Dan Apikasi Dengan AMOS Ver 22. Kompas Gramedia. Jakarta. Latan. Henky. (2013). Mode Persamaan Struktura Teori Dan Impementasi AMOS Afabeta. Bandung. Yuiatin, Rohaesih., (2013). Anaisis Kinerja Suppy Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa. Arbuu and Baard. (2005), "Lean Suppy System in Construction", Proc., 12th Annua Conf. of the Internationa Group for Lean Construction. Wibowo (2007). Daam Koriawan, Nyoman. (2011). Karakteristik dan Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi Kuaifikasi Keci di Kabupaten Jembrana Tahun Tesis Jurusan Pascasarjana Teknik Sipi Universitas Udayana. Bennyardhi. D, Kuntoro. (2007). Anaisis Suppy System Pada Proyek Konstruksi Untuk Menuju Lean Construction. Tesis Magister Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Institut Teknoogi Bandung. Mutia, Nia. (2009). Usuan Rancangan Kinerja Perusahaan. Universitas Indonesia. Bertesen, S. (2002). Bridging the Gap Towards a Comprehensive Understanding of Lean Construction IGLC-10, Gramado, Brazi. Boediono dan Koster Wayan. (2001). Teori dan Apikasi Statistika dan Probabiitas 28 Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa

11 JURNAL FONDASI, Voume 4 Nomor Sederhana, Lugas, dan Mudah Dimengerti. Rosda. Bandung. Cahyadi, Putu Budi. (2011). Pengaruh Kuaitas Peayanan Terhadap Kepuasan, Trust Dan Word Of Mouth Nasabah Pada Pt. Bank Bpd Bai Cabang Karangasem. Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana. Capo, Lario, Hospitaer. (2004), Lean Production in the Construction Suppy Chain Second Word Conference on POM and 15th Annua POM Conference, Cancun, Mexico. Bennyardhi. D, Kuntoro. (2007). Anaisis Suppy System Pada Proyek Konstruksi Untuk Menuju Lean Construction. Tesis Magister Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Institut Teknoogi Bandung. Desi Ariani (2013). Anaisis Kinerja Suppy Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa. Muyana, Enggie Rucitra. (2010). Pengaruh Kuaitas Peayanan Terhadap Kepuasan dan Kepercayaan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Ganesha Gianyar. Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana. Koriawan, Nyoman. (2011). Karakteristik dan Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi Kuaifikasi Keci di Kabupaten Jembrana Tahun Tesis Jurusan Pascasarjana Teknik Sipi Universitas Udayana. Ghozai. (2004). Pengaruh Kuaitas Peayanan Terhadap Kepuasan, Trust Dan Word Of Mouth Nasabah Pada Pt. Bank Bpd Bai Cabang Karangasem. Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana. Umar. (2005). Pengaruh Kuaitas Peayanan Terhadap Kepuasan dan Kepercayaan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Ganesha Gianyar. Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana. Maske. (1988). Kajian Kinerja Suppy Chain pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung, Tesis Magister Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Institut Teknoogi Bandung. Natsir. Mochammad. Sistem Rantai Pasok Materia Dan Peraatan Konstruksi Untuk Mendukung Investasi Infrastruktur. Pengertian Expanatory Research. Prasetya, Hery., dan Lukiastuti, Fitri. (2011). Anaisis Kinerja Suppy Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa. Pujawan, I. Nyoman. (2005). Anaisis Kinerja Suppy Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa. Rahmadi, M. Arif. (2008). Kajian Penerapan Manajemen Suppy Chain Pada proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada PT. X). Tesis Jurusan Pascasarjana Teknik Sipi Universitas Indonesia. Rahmasari, Lisda. (2011). Pengaruh Suppy Chain Management Terhadap Kinerja Perusahaan dan Keungguan Bersaing (Studi Kasus pada Industri Kreatif di Provinsi Jawa Tengah). Peneitian Fakutas Ekonomi Universitas AKI. Riduwan. (2008). Pengaruh Kuaitas Peayanan Terhadap Kepuasan, Trust Dan Word Of Mouth Nasabah Pada Pt. Bank Bpd Bai Cabang Karangasem. Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana. Sedarmayanti. (2007). Karakteristik dan Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi Kuaifikasi Keci di Kabupaten Jembrana Tahun Tesis Jurusan Pascasarjana Teknik Sipi Universitas Udayana. Santosa. (2006). Pengaruh Kuaitas Peayanan Terhadap Kepuasan dan Kepercayaan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Ganesha Gianyar. Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana. Sugiono. (1994). Pengaruh Kuaitas Peayanan Terhadap Kepuasan, Trust Dan Word Of Mouth Nasabah Pada Pt. Bank Bpd Bai Cabang Karangasem. Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana. Soeharto, I. (1995), Manajemen Proyek, Erangga, Jakarta. Soepiadhy, Sutoyo., Wiguna, Artama. Putu., Wuandari, Pingit. Sri., (2011). Pengaruh Rantai Pasok Terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Peneitian. Institut Teknoogi Sepuuh November. Stoner. (1996). Pengaruh Rantai Pasok Terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa 29

12 Gedung di Jember. Peneitian. Institut Teknoogi Sepuuh November. Suraji. (2011). Sistem Rantai Pasok Materia Dan Peraatan Konstruksi Untuk Mendukung Investasi Infrastruktur. Suryani, Irma., dkk. (2012). Pedoman Penuisan dan Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa. Ciegon: Jurusan Teknik Sipi UNTIRTA. Vrijhoef, Ruben., & Koskea, Lauri., (1999, Juy 26-28). Roes of Suppy Chain Management in Construction. Proceedings IGLC-7, University of Caifornia, Berkeey, CA, USA. Herambang, Firman., (201 4). Anaisis Pengaruh Vaue Chain Terhadap Keungguan Bersaing Daam Mencapai Kepuasan Kontraktor Pada Perusahaan Ready Mix Beton Di Banten. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa. Kusumawati, Ratna., (2010). Pengaruh Karakteristik Pimpinan Dan Inovasi Produk Baru Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai Keungguan Bersaing Berkeanjutan. Tugas Akhir Fakutas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim. 30 Jurusan Teknik Sipi Universitas Sutan Ageng Tirtayasa

PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK (MRP) PADA DAYA SAING DAN KINERJA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI DKI-JAKARTA

PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK (MRP) PADA DAYA SAING DAN KINERJA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI DKI-JAKARTA PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI (Andi) PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOK (MRP) PADA DAYA SAING DAN KINERJA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI DKI-JAKARTA oleh : Andi Maddeppungeng

Lebih terperinci

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,

Lebih terperinci

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks Umpan Baik POKOK BAHASAN Umpan Baik Pengertian dan penerapan Umpan Baik 360 derajat Kriteria dan keberhasian Umpan Baik 360 derajat Keebihan dan keemahan Umpan Baik

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA Daam pertemuan pekan ini pokok bahasan kita adaah penerapan manajemen kinerja di perusahaan, dampaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.

Lebih terperinci

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, 60293 Te: (031) 2981392,

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

Lebih terperinci

sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti

sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti Universitas Gunadarma 2015 Pertemuan Ketiga Komponen Sistem Informasi Geografis Data dan Informasi.. Data menjadi Informasi Data Pemrosesan, Pengoahan, Konversi

Lebih terperinci

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,

Lebih terperinci

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L Seanjutnya rancangan perkuiahan setiap pertemuan adaah sebagai berikut: Pert. Ke Aktivitas Perkuiahan Softski yang Diharapkan 1 Learning Contract - - - - - - - - - - - - Ketekunan Kedisipinan 1 Dosen membagikan

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Andi Maddeppungeng Email: arsitek17@yahoo.com Irma Suryani Rohaesih Yuliatin Abstract. Suatu proyek memiliki item pekerjaan yang banyak.

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja Manajemen Kinerja Pertemuan ke-ima Pokok Bahasan: Peniaian Kinerja Manajemen Kinerja, 2 sks CHAPTER 5 PENILAIAN KINERJA 1 Pokok Bahasan: Pengertian peniaian kinerja Proses peniaian kinerja Faktor-faktor

Lebih terperinci

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8 Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR Nama : Saepudin ABSTRAK Saah satu masaah yang sering dihadapi perusahaan yaitu disipin kerja seperti banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anaisis aktor Menurut Hair, et a. (995) anaisis faktor adaah sebuah nama umum yang diberikan kepada sebuah keas dari metode statistika mutivariat yang tujuan utamanya adaah menentukan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai

Lebih terperinci

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember

Lebih terperinci

Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute

Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute PEGARUH JEIS MEODE ESIMASI DALAM ESIMASI MARIKS ASAL UJUA (MA) MEGGUAKA DAA ARUS LALULIAS PADA KODISI PEMILIHA RUE KESEIMBAGA (EQUILIBRIUM ASSIGME) Rusmadi Suyuti Mahasiswa Program S3 Pascasarjana eknik

Lebih terperinci

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG Indah Puspitorini AMIK BSI Bekasi J. Raya

Lebih terperinci

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 61/UN..1.4/PPd/2015

Lebih terperinci

Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad

Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad Jurna Teematika, vo. 9 no. 2, Institut Teknoogi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betaaktam Departemen Instaasi Produksi Lafiad Devi Puspitarini

Lebih terperinci

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

Lebih terperinci

PENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS

PENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS PENGARUH IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) UNTUK MENJAGA LOYALITAS (Survei pada Pelanggan Kedai Kober Mie Setan di jl. Soekarno Hatta, Malang) Putri Pamungkas Sari Dewi Achmad Fauzi Fakultas

Lebih terperinci

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 125/UN.4/PPd/Dept/Ak/201

Lebih terperinci

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a* Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018 ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS

Lebih terperinci

Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon

Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon ANALISIS KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DENGAN TINJAUAN PADA PEKERJAAN STRUKTUR (STUDI KASUS PROYEK APARTEMEN PARAGON SQUARE) Andi Maddeppungeng 1), Irma Suryani 2), Nikkoo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah kompetitior asing dan dalam negeri, organisasi diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah kompetitior asing dan dalam negeri, organisasi diharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan saat ini dapat dikatakan bahwa pada jaman sekarang perubahan sangat cepat terjadi, dimulai dari kemajuan teknologi, sistem perdagangan globalisasi,

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN E-Jurna atematika Vo. 4 (), Januari 05, pp. 4-9 ISS: 303-75 EETUA CAAGA REI UTUK ASURASI EIIKA ade utri Ariasih, Ketut Jayanegara, I yoman Widana 3, I utu Eka. Kencana 4 Jurusan atematika, Fakutas IA Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Analisa rantai pasok proyek pembangunan perumahan di Jambi dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada 5 proyek perumahan

Lebih terperinci

ANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD

ANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD Konferensi Nasiona Imu osia & Teknoogi (KNiT) Maret 016, pp. 56~6 ANIMAI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK IWA D 56 Desy Yekti A 1, Nani Purwati 1 AMIK BI Yogyakarta e-mai: mbesesek@gmai.com,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. yang negative atau mengancam (Towsent alih bahasa,daulima,1998). tidak dapat membuat hubungan tersebut (Carpenito,1995).

BAB II TINJAUAN TEORI. yang negative atau mengancam (Towsent alih bahasa,daulima,1998). tidak dapat membuat hubungan tersebut (Carpenito,1995). 1 6 BAB II TINJAUAN TEORI A Pengertian Isoasi sosia merupakan kondisi kesendirian yang diaami oeh individu dan diterima sebagai ketentuan orang ain sebagai suatu keadaan yang negative atau mengancam (Towsent

Lebih terperinci

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH STMEWA YOGYAKARTA PDATO GUBERNUR DAERAH STMEWA YOGYAKARTA PENGHANTARAN NOTA KEUANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 207 PADA RAPAT PARPURNA DEWAN PERWAKLAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun

Lebih terperinci

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan

Lebih terperinci

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember Sutoyo Soepiadhy 1, I Putu Artama Wiguna 2, Sri Pingit Wulandari 3 1 Mahasiswa S2 Teknik Sipil FTSP ITS Teratai I/15 Jember 08123481701

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat di Indonesia membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini menunjukan perubahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan pembahasan. Adapun urutan analisis data adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, analisis

Lebih terperinci

guru dan berperan aktif memotivasi

guru dan berperan aktif memotivasi Jurnq miah Guru "COPE", No. 0/Tahun V/Pebruari 2004 PERANAN PERSATUAN GURU REPUBLK NDONESA (PGR) DALAM UPAYA PENNGKATAN PROFESONALSME GURU oeh: Tri Murwaningsih *) Abstrak Masaah tenaga pendidikan di ndonesia

Lebih terperinci

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari] Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap

Lebih terperinci

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan 68 BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Mode Perkiraan Limpasan Permukaan Sudjono (1995) menguraikan konsep runoff yang teah diubah secara idea pada segmen keci, berdasar pada prinsip keseimbangan air. Mode

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN BUKU PEGANGAN BAGI PELATIH 1 Hak Cipta Kantor Perburuhan Internasiona 2002 Pertama terbit tahun 2002 Pubikasi Kantor Perburuhan Internasiona diindungi

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) Zainab Aminatul Ummah Sunarti Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Sutoyo Soepiadhy NRP

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Sutoyo Soepiadhy NRP Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember Latar Belakang Peran industri jasa konstruksi Jaminan hasil pekerjaan dari kontraktor Kinerja kontraktor Keterlibatan berbagai

Lebih terperinci

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, Oktober 2013

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, Oktober 2013 Proceeding Seminar Nasiona Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, - Oktober PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN PADA OPERASI PEMOTONGAN MILLING

Lebih terperinci

Implementasi Fuzzy Inference System Mamdani Pada Proses Penentuan Kelulusan Calon Mahasiswa

Implementasi Fuzzy Inference System Mamdani Pada Proses Penentuan Kelulusan Calon Mahasiswa Impementasi Fuzzy Inference System amdani Pada Proses Penentuan Keuusan Caon ahasiswa (Studi Kasus : Penerimaan ahasiswa Baru Poiteknik Negeri Lhokseumawe Jaur UPN) Rahmad Hidayat Dosen Teknik Informatika

Lebih terperinci

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan. 36 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS Stepanus Sahaa S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan Abstract The aim of this research is the define rigid inert moment with

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI Steven 1, Richard Ch Ali 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK : Pengadaan material dalam sebuah proyek konstruksi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan

Lebih terperinci

Deteksi Tumor Otak dengan Ektrasi Ciri & Feature Selection mengunakan Linear Discriminant Analysis (LDA) dan Support Vector Machine (SVM)

Deteksi Tumor Otak dengan Ektrasi Ciri & Feature Selection mengunakan Linear Discriminant Analysis (LDA) dan Support Vector Machine (SVM) Deteksi Tumor Otak dengan Ektrasi Ciri & Feature Seection mengunakan Linear Discriminant Anaysis (LDA) dan Support Vector Machine (SVM) rain Tumor s Detection With Feature Extraction & Feature Seection

Lebih terperinci

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda. KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan yang dihadapi oleh dunia usaha saat ini semakin kompleks, termasuk pula pada sektor jasa konstruksi. Persaingan global antar perusahaan penyedia jasa konstruksi

Lebih terperinci

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA Prayekti, Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Prayekti FKIP-Universitas Terbuka, emai: prayekti@mai.ut.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI DINAMIKA INFORMATIKA Vo.6 No. 1, Maret 2014 ISSN 2085-3343 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI Teguh Khristianto, Bayu Surarso,

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA. Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) A B C D E

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA. Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) A B C D E KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA Kompeten Kompetensi Guru Mata Peajaran 1 Pedagogik Menguasai karakteristik Memahami karakteristik peserta peserta didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kondisi perekonomian global sekarang ini, yang ditunjukkan dengan hilangnya batas-batas negara dan segi investasi, individu, dan informasi pada umumnya, serta

Lebih terperinci

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract

OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO. Abdul Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1. Abstract Optimisasi (Abdu H) OPTIMISASI MULTIOBJEKTIF UNTUK PEMBENTUKAN PORTOFOLIO Abdu Hoyyi 1, Dwi Ispriyanti 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP Abstract Investing in asset such as stock; besides

Lebih terperinci

Pengaruh Supply Chain terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember

Pengaruh Supply Chain terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember Pengaruh Supply Chain terhadap Bangunan Gedung di Jember Sutoyo Soepiadhy 1, I Putu Artama Wiguna 2, Sri Pingit Wulandari 3 1 Mahasiswa S2 Teknik Sipil FTSP ITS, 2 Dosen Teknik Sipil FTSP ITS, 3 Dosen

Lebih terperinci

ALTERNATIVE ASSESMENT. (Penilaian Alternatif) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ALTERNATIVE ASSESMENT. (Penilaian Alternatif) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ALTERNATIVE ASSESMENT (Peniaian Aternatif) LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 1 BENTUK UJIAN Tuis In cass Take home Achievement Aptitude Course-based Non course based

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH Rusdianto 1, Syarifa Ajrinah 2, Arinda Wahyuni 3, Edward Syarif 4 1,2,3) Pascasarjana Arsitektur, Fatas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan PROC. ITB Sains & Tek. Vo. 39 A, No. 1&2, 2007, 23-39 23 Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asa-Tujuan yang Dihasikan dari Data Arus Lauintas pada Kondisi Keseimbangan Ofyar Z. Tamin 1 & Rusmadi Suyuti

Lebih terperinci

PENYUSUNAN TUGAS AKHIR

PENYUSUNAN TUGAS AKHIR POB PENYUSUNAN TUGAS AKHIR NO. POB TGL PEMBUATAN 24 JANUARI 2016 TGL. REVISI TGL. EFEKTIF 30 JANUARI 2016 DISAHKAN OLEH KETUA JURUSAN TEKNIK MESIN, UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD

RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD Herry Mugirahardjo, Trihardi Priyanto, M. Rifai Musih, A. Ramadhani mugirahardjo@gmai.com Pustek Bahan Industri Nukir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN HUNGARIAN INVENTORY CONTROL MODEL UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN BANTUAN BENCANA GEMPA YANG BERPOTENSI TSUNAMI DI KOTA PADANG

PENERAPAN HUNGARIAN INVENTORY CONTROL MODEL UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN BANTUAN BENCANA GEMPA YANG BERPOTENSI TSUNAMI DI KOTA PADANG PENERAPAN HUNGARIAN INVENTORY CONTROL MODEL UNTUK MANAJEMEN PERSEDIAAN BANTUAN BENCANA GEMPA YANG BERPOTENSI TSUNAMI DI KOTA PADANG Haiva Wahyu Jurusan Teknik Industri, Fakutas Teknik, Universitas Andaas,

Lebih terperinci

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI KEITN BELJ 2. LNSN TEOI JEMBTN WHETSTONE aam kegiatan beajar anda teah mempeajari pengukuran hgambatan dengan menggunakan ohmmeter dan menggunakan ampermeter dan votmeter dengan metoda amper-vot-meter

Lebih terperinci

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir...

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir... P uji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena dengan perkenannya booket Penangguangan Masaah Kesehatan akibat Bencana Banjir bagi pengeoa tingkat Kabupaten/Kota ini dapat seesai pada waktunya.

Lebih terperinci

PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION

PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION PREDIKSI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR REGRESSION Lisa Yui Kurniawati 1*), Handayani Tjandrasa 2), Isye Arieshanti 3) 1,2,3) Teknik Informatika, Fakutas Teknoogi Informasi Institut

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 5. Indrajit, R.E, Djokopranoto, R (2003), Konsep Manajemen Supply Chain, PT. Gramedia Pustaka Utama

DAFTAR PUSTAKA. 5. Indrajit, R.E, Djokopranoto, R (2003), Konsep Manajemen Supply Chain, PT. Gramedia Pustaka Utama VII. DAFTAR PUSTAKA 1. Aravechia, Carlos H.M. dan Pires, Silvio R.I., (2000), Supply Chain Performance Evaluation : A Case Study, University off Piracicaba, Sao Paolo, Brazil - http://www.unimep.br 2.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

PEDOMAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS PEDOMAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS DIREKTORAT JENDERAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 7 KATA PENGANTAR Kementerian Komunikasi

Lebih terperinci

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD Pendekatan Numerik Keadaan Terikat. (Arif Gunawan) 179 PENDEKATAN NUMERIK KEADAAN TERIKAT DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA PADA INTERAKSI DUA NUKLEON MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE

Lebih terperinci

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data Bab III Metode Akuiii dan Pengoahan ata III.1 Pembuatan Mode Fii Bagian paing penting dari peneitian ini iaah pemodean fii auran fuida yang digunakan. Mode auran ini digunakan ebagai medium airan fuida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiga tahapan utama dalam manajemen operasi adalah pengaturan input, proses dan output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI. [Type the document subtitle] LKjIP TAHUN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI. [Type the document subtitle] LKjIP TAHUN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG LAPORAN KINERJA INSTANSI [Type the document subtite] LKjIP TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG 201 6 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Aah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari gelombang globalisasi menuntut para pelaku usaha atau perusahaan untuk lebih responsif dalam menghadapi

Lebih terperinci

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia SEBARAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG DISTRIBUTION OF GROUND WATER POTENTIALS IN CEMPAKA SUBDISTRICT USING GEOLISTRIC METHOD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR

STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR Ratno Adi Setiawan 1, Muhamad Abduh 2, Biemo W. Soemardi 3 dan Reini

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pertumbuhan angka penduduk di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Seiring meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan masyarakat terhadap rumah sebagai salah satu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS JURNAL SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS DAN PUSH UPWITH CLAP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI PENCAK SILAT JPOK FKIP UNS TAHUN 04 SKRIPSI

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERPUSAT MAHASISWA

PEMBELAJARAN BERPUSAT MAHASISWA PEMBELAJARAN BERPUSAT MAHASISWA S Pusat Pengembangan Pendidikan UNIVERSITAS GADJAH MADA Yogyakarta C Hak Cipta Diindungi Undang-Undang Diarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian isi atau

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM)

Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Joko Purnomo 1, Hadi Setiawan 2, Shanti K. Anggraeni 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci