Pengontrolan Penjejak Dinding dengan Batasan Orientasi pada Kursi Roda Robotik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengontrolan Penjejak Dinding dengan Batasan Orientasi pada Kursi Roda Robotik"

Transkripsi

1 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : Pngontrolan Pnjjak Dinding dngan Batasan Orintasi pada Kursi Roda Robotik 1 Stpn Andronicus, 1 Amrial Nainggolan, 1 Antony Anggriawan Siswoyo & Augi Widyotriatmo *) 1 Program Studi Instrumntasi & Kontrol, Fakultas Tknologi Industri, ITB, Bandung, Indonsia Klompok Kalian Instrumntasi & Kontrol, Fakultas Tknologi Industri, ITB, Bandung, Indonsia Abstrak augi@tf.itb.ac.id *) Pada makala ilmia ini disajikan dsain sistm kontrol pnjjak dinding pada kursi roda robotik dngan ktrbatasan pada pmbacaan snsor. Rangkaian snsor ultrasonik digunakan untuk mnntukan jarak dan sudut orintasi dari kursi roda robotik tradap dinding yang mnjadi acuan. Algoritma kontrol diturunkan mnggunakan fungsi Lyapunov Barrir untuk mnjamin kstabilan asimtotik dari sistm dngan batasan sudut pmbacaan snsor ultrasonik. Hasil simulasi dari sistm kontrol mmprliatkan kursi roda robotik dapat brgrak dngan jarak yang diinginkan dari dinding dngan mmprtaankan sudut orintasi tidak mlbii batasan pmbacaan snsor ultrasonik. Kata Kunci: Kursi roda robotik, kontrol pnjjak dinding, snsor ultrasonik, fungsi Lyapunov Barrir 1 Pndauluan Prkmbangan tknologi robot saat ini suda brkmbang dngan sangat psat. Sbagai conto dalam sbua industri manufaktur, baik kualitas maupun kuantitas produksi dapat ditingkatkan singga mningkatkan kuntungan yang dapat diprol. Brbagai jnis aplikasi sprti pnanganan matrial, pmadam kbakaran, robot playanan, srta robot untuk prtaanan kini suda trgolong umum bagi ngara-ngara maju yang saling brsaing dalam mngmbangkan tknologi-tknologi robot dngan tknik baru ataupun mngmbangkan tknologi robot yang suda ada dngan pnambaan fitur-fitur trtntu untuk mnylsaikan prmasalaan yang spsifik. Pada dasarnya tknologi robot dapat dibagi mnjadi dua jnis yaitu, robot manipulator dan robot mobil. Untuk aplikasi robot mobil broda, trdapat tiga jnis prmasalaan utama dalam sistm kontrol yaitu stabilisasi, gnrasi lintasan, dan placakan lintasan [1]. Scara kusus dalam makala ini, ktiga prmasalaan ini akan ditliti dalam prancangan sistm kontrol pnjjak dinding dari kursi roda robotik untuk pngguna brkbutuan kusus. Sistm kontrol pnjjak dinding tla banyak ditliti dalam brbagai litratur, sprti kontrol pnjjak jalur mnggunakan mtod pmbangkitan dan pnjjakan kurvatur [], kontrol pnjjak lintasan mnggunakan back-stpping dngan pnntu lokasi GPS [3], kontrol pnjjak dinding untuk robot mnggunakan sistm kontrol crdas dngan particl swarm optimiation [4] dan pngontrolan adaptif dan robust dari robot mobil mmanfaatkan asil pmtaan dari kamra dan pmindai lasr [5]. Namun brdasarkan asil studi litratur ol pnulis, krap kali ktrbatasan dari komponn pada sistm sprti snsor tidak didfinisikan dngan spsifik dalam prancangan sistm kontrol robot mobil, singga aplikasi kontrol tidak tgar. 5

2 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : Pada prancangan sistm kontrol pnjjak dinding sblumnya [6][7], batasan orintasi dari snsor jarak ultrasonik untuk mngstimasi posisi sbagai paramtr kontrol blum didfinisikan scara spsifik. Singga dalam pnlitian ini digunakan mtod prancangan sistm kontrol brbasis fungsi Lyapunov Barrir. Pnggunaan fungsi Lyapunov barrir tla banyak diaplikasikan pada brbagai kasus, sala satunya dalam prancangan sistm kontrol kndaraan otonom dngan ktrbatasan nonolonomic dan luas bidang pandang snsor [8]. Pmbrian fungsi Barrir dapat mngatasi masala sistm nonlinir yang mmiliki batasan trtntu dngan cara mngoptimasi pnntuan paramtr kontrol yang akan digunakan untuk mngontrol sistm agar ttap brada dalam batasan yang ditntukan [9]. Singga dalam pnlitian ini dirancang fungsi Lyapunov Barrir dngan batasan orintasi kursi roda dari snsor jarak ultrasonik dalam prancangan kontrol pnjjak dinding acuan. Pada pnlitian ini, modl kinmatika dari kursi roda robotik dijabarkan sbagai fungsi dari kcpatan linar kursi roda dan sudut orintasi kursi roda tradap dinding acuan. Slanjutnya sistm kontrol pnjjak dinding dirancang singga kursi roda brgrak dngan jarak dan orintasi yang diinginkan tradap dinding acuan. Dalam pnlitian ini disajikan dua pndkatan kontrol yang brbda yaitu kontrol pnjjak dinding dngan batasan orintasi mnggunakan fungsi Lyapunov Barrir, dan kontrol pnjjak dinding dngan fungsi Lyapunov kuadratik sbagai pmbanding dari asil prancangan sistm kontrol. Baik pmbuktian kstabilan asimtotik dan asil simulasi dari kdua rancangan sistm kontrol dijabarkan untuk mmvrifikasi asil pnlitian brpotnsi untuk diimplmntasikan pada sistm kursi roda robotik. Kontribusi yang disajikan dari pnlitian ini adala sbagai brikut: Prtama, pnurunan modl dari kursi roda robotik untuk mlakukan pnjjakan dinding yang diturunkan dngan batasan dari snsor jarak ultrasonik. Kdua, pnurunan fungsi Barrir sbagai dasar prancangan sistm kontrol pnjjak dinding. Ktiga, prancangan dngan dilngkapi pmbuktian kstabilan asismtotik dari pmbrian sinyal kontrol pada sistm untuk mmbuktikan bawa asil rancangan sistm kontrol dapat mngatasi masala pnjjakan dinding dngan batasan snsor ultrasonik. Pnulisan makala ini trdiri dari lima bua sub-topik. Sub-topik prtama yaitu pndauluan, mnjlaskan scara ringkas latar blakang, tujuan, srta kontribusi yang disajikan pada makala. Sub-topik kdua yaitu konfigurasi sistm, mnjabarkan komponn dari kursi roda robotik srta pnggunaan snsor jarak ultrasonik untuk mnntukan jarak dan sudut orintasi dari kursi roda tradap dinding acuan. Sub-topik ktiga yaitu prumusan masala, mliputi pnurunan transformasi kcpatan roda pnggrak, pmodlan kinmatika kursi roda, pmbuktian fungsi barrir, dan prancangan sistm kontrol pnjjak dinding. Sub-topik kmpat yaitu asil simulasi untuk mmbandingkan kontrol pnjjak dinding scara umum dngan kontrol pnjajak dinding dngan batasan orintasi mnggunakan program Matlab. Trakir subtopik klima yaitu ksimpulan dari asil pnlitian ini. Konfigurasi Sistm Dalam pnlitian ini digunakan kursi roda lktrik dngan dua roda pnggrak pada bagian blakang dan dua roda castr pada bagian dpan. Masing-masing roda blakang trubung dngan sbua motor DC yang mmprol suplai arus dan tgangan dari drivr motor. Drivr motor mmprol masukan tgangan dngan Puls Widt Modulation (PWM) dari 6

3 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : mikrokontrolr untuk mnntukan kcpatan putaran pada masing-masing roda blakang. Untuk mngitung jumla rotasi pada masing-masing roda blakang digunakan rotary ncodr yang juga trubung dngan mikrokontrolr. Slanjutnya pada stiap sisi kanan dan kiri dari kursi roda trpasang dua bua snsor jarak ultrasonik pada bagian dpan dan blakang dngan jarak L sprti diilustrasikan Gambar 1. Ktika kursi roda brgrak pada posisi disbla sbua dinding, kdua snsor jarak ultrasonik dapat mmprol jarak dari bagian dpan kursi roda dngan dinding a dan jarak dari bagian blakang kursi roda dngan dinding b. u Gambar Estimasi jarak dan sudut orintasi kursi roda Dngan mmanfaatkan informasi jarak yang tla diprol masing-masing snsor ultrasonik maka variabl-variabl pngukuran posisi kursi roda tradap dinding dan orintasi sudut dari kursi roda tradap dinding dapat diprol mlalui prsamaan brikut: 3 Prumusan Masala 3.1 Transformasi Kcpatan Roda a b cos (1) 1 a b tan () L u Gambar mrupakan skmatik dari sistm kursi roda yang dikmbangkan dalam pnlitian ini. 7

4 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : Gambar Skma sistm kursi roda robotik Kcpatan linir v dan kcpatan sudut dari kursi roda dngan lbar trtntu L dapat dinyatakan sbagai fungsi dari kcpatan linir roda blakang kanan v dan roda blakang r kiri v. l v r v v l (3) vr vl (4) L Kcpatan linir kdua roda blakang dngan jari-jari R mrupakan fungsi dari kcpatan sudut roda blakang kanan dan roda blakang kiri r v r l R (5) r v R (6) Prsamaan (3) dan (4) dapat disubtitusikan pada prsamaan (5) dan (6) mnjadi: l l r R v l (7) L R r l (8) Kmudian prsamaan (7) dan (8) dapat saling disubtitusikan untuk mmprol kcpatan sudut kdua roda blakang sbagai fungsi dari kcpatan linir dan kcpatan sudut dari kursi roda. 8

5 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : v L r (9) R v L l (10) R Dngan dmikian dsain kontrol kcpatan linar dan kcpatan sudut dapat digunakan untuk mnntukan kcpatan roda blakang kanan dan kiri dari kursi roda. 3. Pmodlan Kinmatika Mngacu skma sistm Gambar, kinmatika dari prgrakan kursi roda yang dirancang dapat dinyatakan sbagai fungsi dari kcpatan linir dan orintasi sudut brikut: 3.3 Fungsi Lyapunov Barir (11) x v x y v vcos (1) y vsin (13) Untuk mnjamin kondisi dari variabl kadaan tidak prna mlanggar batasan variabl kadaan, didfinisikan fungsi Lyapunov Barrir. Brikut dirancang fungsi Barrir stiap kadaan i ( xi ( t)) : ( xi, xi ) R ; i,..., n p nq 1 (14) i untuk sluru variabl kadaan Fungsi Barrir ini kmudian digunakan dalam kandidat fungsi Lyapunov Barrir V [9,10]: i x i. 1 x i V ( x ( t)) ln (15) i i xi xi ( t) Dngan nilai x i brada dalam rntang ( x i, xi ), maka V i yang didfinisikan brdfinit positif dan mmiliki nilai mnuju tak ingga V i ( x i ( t)) siring dngan x i mnuju batasnya xi ( t) xi. Pnggunaan fungsi Barrir sbagai kandidat fungsi Lyapunov ditunjukkan ol lmma brikut. [11][1] Lmma. Dibrikan suatu sistm dngan variabl kadaan Untuk smbarang batasan variabl kadaan : ; i i 1,...,n. T n ( t) [ 1 ( t),..., n( t)] R (16) ; i i 1,...,n, didfinisikan fungsi Barrir { n ( t) R : i( t) i ; i 1,..., n } (17) 9

6 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : Dngan dinamika dari sistm dapat diturunkan: ; ( t) f ( t, ) f n n : R R R (18) Didfinisikan suatu kandidat fungsi Lyapunov V i: : V i 1,...,n i : ( i, i) R ; (19) brdfinit positif dan dapat diturunkan scara kontinyu pada. Dirancang V i mmiliki nilai mnuju tak ingga V i ( i ) jika nilai variabl kadaan mnuju batasnya i i, i 1,...,n. Didfinisikan fungsi Lyapunov sistm V V n ( (0) ( t)) i Vi ( i ( t)) 1 dngan kondisi awal variabl kadaan mrupakan anggota fungsi Barrir dalam st, variabl kadaan ada pada rntang batasnya t [ 0, ). Pmbuktian. ( 0). Jika, V ( ( t)) 0 (1) t) ( stiap waktunya Bntuk dfinit positif fungsi Lyapunov V dan smi-dfinit ngatif V pada prsamaan (0) dan (1) mnunjukkan V ( ( t)) trbatas pada rntangnya untuk stiap waktu V( ( t)) V( (0)) ; t [ 0, ). Karna (0) adala fungsi dfinit positif, maka fungsi ini juga trbatas untuk stiap waktu t [ 0, ). Dari sifat fungsi barrir, yaitu V i mmiliki nilai tak ingga V i ( i ) anya jika variabl kadaan mncapai batasannya i i, i 1,...,n, dan kondisi awal sistm juga brada dalam batasannya i ( 0), maka variabl kadaan brada dalam batasannya stiap waktu i ( t) ; i 1,...,n ; t [ 0, ). 3.4 Dsain Kontrol Pnjjak Dinding Brikut dijabarkan pnurunan kontrol pnjjak dinding pada kursi roda robotik yang dirancang sprti digambarkan pada Gambar 3. Akan dibandingkan dsain kontrol pnjjak dinding tanpa batasan orintasi mnggunakan fungsi Lyapunov kuadratik dan dngan batasan orintasi mnggunakan fungsi Lyapunov Barrir. 30

7 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : Gambar 3 Skma pnjjak dinding Dalam prmasalaan kontrol pnjjak dinding, kursi roda dirancang untuk brgrak dngan jarak d dan orintasi d sjajar tradap dinding acuan srta ttap mmprtaankan kcpatan linirnya. Dngan mmbri nilai jarak dan sudut orintasi yang diinginkan konstan tradap dinding acuan, slisi antara jarak dan sudut dari kursi roda dngan st point yang diinginkan adala Dinamika dari dan roda sbagai brikut: () d d (3) dapat diturunkan dari prsamaan kinmatika prgrakan kursi Kontrol Tanpa Batasan Orintasi vsin (4) (5) Didfinisikan fungsi Lyapunov kuadratik brdfinit positif untuk mrancang kontrol pnjjak dinding sbagai brikut: V (6) Fungsi Lypunov yang tla didfinisikan kmudian dapat diturunkan dalam domain waktu sbagai brikut: V (7) Dngan mnsubtitusikan prsamaan () dan (3) kdalam turunun fungsi Lyapunov akan diprol: 31

8 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : (8) V vsin Slanjutnya dirancang masukan kontrol pnjajak dinding yang dibrikan pada kursi roda: v v c ; vc brnilai konstan (9) vsin (30) Dngan mmbrikan kontrol yang diinginkan, maka prsamaan (17) akan mnjadi: Torma 1. (31) V Pratikan dinamika pada prsamaan (4) dan (5). Dngan mmbrikan masukan kontrol (9) dan (30), nilai dan akan mnuju titik kstimbangan, 0,0 singga dapat dinyatakan sistm stabil asimtotik. Pmbuktian. Jika mmiliki nilai trtntu, turunan dari fungsi Lyapunov V pada prsamaan (31) akan slalu mmbrikan nilai ngatif. V adala fungsi smi-dfinit ngatif V 0, singga mngacu pada Barbalat lmma maka akan mnuju nol 0 siring waktu mnuju tak ingga t. Sistm yang tla dirancang pun dapat dinyatakan stabil asimtotik global. Kini dngan mmbrikan kontrol pnjjak dinding pada prsamaan (18) dan (19), lup trtutup dari sistm mnjadi: sin (3) v sin c (33) Dngan akan mnuju nol 0 siring waktu mnuju tak ingga t, akan mnuju nol 0 siring waktu mnuju tak ingga t, singga kursi roda akan brgrak pada posisi sjajar tradap dinding dngan jarak yang diinginkan Kontrol Dngan Batasan Orintasi Untuk kontrol dngan batasan orintasi, sudut orintasi dari kursi roda dirancang agar tidak mncapai batas maksimum sudut untuk mmprol bacaan dari snsor jarak ultrasonik dan kondisi awal sudut orintasi 0 dirancang brada dalam rntang batas maksimum sudut. (34) 0 (35) 3

9 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : Didfinisikan fungsi Lyapunov Barrir brdfinit positif untuk mrancang kontrol pnjjak dinding dngan batasan orintasi sbagai brikut 1 V B ln (36) Fungsi Lypunov Barrir yang tla didfinisikan dapat diturunkan dalam domain waktu mnjadi: V B (37) Disubtitusikan prsamaan () dan (3) kdalam turunun fungsi Lyapunov Barir singga diprol: V B vsin (38) Slanjutnya dirancang kontrol pnjajak dinding dngan batasan orintasi yang dibrikan pada kursi roda sbagai brikut: v v c ; vc brnilai konstan (39) vsin (40) Dngan mmbrikan kontrol yang diinginkan, maka prsamaan (3) akan mnjadi: Torma. (41) V Jika sistm yang dirancang mmnui prsyaratan kondisi awal (9) maka pada stiap waktu t [ 0, ), maka tidak akan mlbii batas yang tla didfinisikan ssuai prsamaan (8). Slanjutnya dngan mmbrikan masukan kontrol (39) dan (40) kdalam sistm pada prsamaan (4) dan (5), nilai dan akan mnuju titik kstimbangan, 0,0 singga dapat dinyatakan sistm stabil asimtotik. Pmbuktian. Dngan turunan dari fungsi Lyapunov V adala fungsi smi-dfinit ngatif V 0 untuk anggota fungsi Barrir dibawa nilai batasnya pada prsamaan (34), maka fungsi Lyapunov V trbatas pada rntangnya untuk stiap waktu V( ( t)) V( (0)) ; t [ 0, ). Kmudian bntuk pnurunan yang sama dngan sblumnya, jika mmiliki nilai trtntu, turunan dari fungsi Lyapunov V pada prsamaan (41) akan slalu mmbrikan nilai ngatif. V adala fungsi smi-dfinit ngatif V 0, singga mngacu pada 33

10 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : Barbalat lmma maka akan mnuju nol 0 siring waktu mnuju tak ingga t. Sistm yang tla dirancang pun dapat dinyatakan stabil asimtotik. Dngan mmbrikan kontrol pnjjak dinding pada prsamaan (39) dan (40) k dalam sistm () dan (3), lup trtutup dari sistm mnjadi: (4) v sin v sin c (43) Dari prsamaan (36) dan (37) trliat bawa dngan akan mnuju nol 0 siring waktu mnuju tak ingga t dngan, c sin lim 0 maka prsamaan (43) anya akan bnar jika slisi mnuju nol 0 siring waktu mnuju tak ingga t. Dngan dmikian akan diprol dan mnuju nol, 0,0 siring waktu mnuju tak ingga t. 4 Hasil Simulasi Brikut dilakukan valuasi dari asil simulasi pada MATLAB untuk mmbandingkan asil rancangan pngontrol pnjjak dinding tanpa batasan orintasi dngan fungsi Lyapunov kuadratik dan asil rancangan pngontrol pnjjak dinding dngan batasan orintasi sudut mnggunakan fungsi Lyapunov Barrir. Dalam simulasi yang dilakukan, dittapkan kondisi awal (0 ) sbsar 3 m dan v sbsar 0.1 m/s. Untuk batas pmbacaan snsor jarak ultrasonik dittapkan sbsar / 4 radian. Nilai ini diprol dari asil pnlitian yang tla dilakukan sblumnya [6] dngan mnggunakan rangkaian snsor jarak ultrasonik PING))) Parallax. Rspon dan kursi roda tradap dinding acuan dngan kadaan awal (0) sama dngan nol ( 0) 0 ditunjukkan pada Gambar 4 dan Gambar 5. Kmudian untuk rspon sistm dngan (0) mndkati batas atas orintasi sudut ( 0) brgrak mnuju titik nol ditunjukan pada Gambar 6 dan Gambar 7, srta rspon sistm dngan (0) mndkati batas bawa orintasi sudut ( 0) brgrak mnuju titik nol ditunjukan pada Gambar 8 dan Gambar 9. 1 (44) 34

11 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : Gambar 4 Rspon θ dngan kondisi awal θ=0, θ1 Lyapunov kuadratik, θ dngan Lyapunov barrir Gambar 5 Rspon dngan kondisi awal θ=0, 1 Lyapunov kuadratik, dngan Lyapunov barrir Gambar 6 Rspon θ dngan kondisi awal θ ēθ, θ1 Lyapunov kuadratik, θ dngan Lyapunov barrir 35

12 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : Gambar 7 Rspon dngan kondisi awal θ ēθ, 1 Lyapunov kuadratik, dngan Lyapunov barrir Gambar 8 Rspon θ dngan kondisi awal θ - ēθ, θ1 Lyapunov kuadratik, θ dngan Lyapunov barrir Gambar 9 Rspon dngan kondisi awal θ - ēθ, 1 Lyapunov kuadratik, dngan Lyapunov barrir Brdasarkan asil simulasi pada Gambar 4 sampai dngan Gambar 9 mmprliatkan bawa untuk ktiga kasus kondisi awal (0) yang brbda, rspon pada pngontrol brbasis Lyapunov barrir tidak mlwati batasan yang tla dittapkan, smntara 36

13 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : rspon pada ngontrol brbasis Lyapunov kuadratik pada ktiga kasus ini mlwati batasan yang dittapkan. Pada asil simulasi ini juga dapat trliat kstabilan asimtotik sistm, dngan nilai dan dari kdua pngontrol mnuju titik stimbang, 0,0 siring waktu mnuju tak ingga t. Bda rspon pada kdua pngontrol brdampak pada profil rspon. Pada Gambar 7 dan Gambar 9 trliat trjadi ovrsoot pada rspon, mnandakan bsar simpangan prlu dipratikan dngan mmprtimbangkan batasan fisis baik diakibatkan ktrbatasan snsor jarak ultrasonik, maupun bsarnya d yang dittapkan. Brikut dapat diliiat pada Gambar 10 mrupakan rspon tradap x pada pngontrol pnjjak dinding brbasis Lyapunov Barrir. Gambar 10 Simulasi kursi roda robotic dngan kondisi awal θ=0 5 Ksimpulan Makala ini mnyajikan pnurunan modl kursi roda robotik untuk kasus pngontrolan pnjajak dinding dngan mmprtimbangkan batasan orintasi sudut dari snsor jarak ultrasonik tradap dinding acuan. Pngontrol dngan batasan orintasi sudut yang dirancang brbasis pada fungsi Lyapunov Barrir. Kstabilan asimtotik sistm dngan pngontrol dan prbandingan asil simulasi dari rspon sistm dngan pngontrol pnjajak dinding umum brbasis fungsi Lyapunov kuadratik yang dirancang mmprliatkan bawa pngontrol pnjjak dinding brbasis fungsi Lyapunov Barrir dapat mnjaga orintasi sudut tidak akan mlanggar batasannya. 6 Daftar Pustaka [1] M.W. Spong, S. Hutcinson, M. Vidyasagar, Robot modlling and control, 1 st d., Jon Wily & Sons, 006, pp. 3. [] Y.-S. Xu, and S.K.-W Au, Stabiliation and pat following of a singl wl robot, IEEE/ASME Transaction on Mcatronics, Vol.9, No., Jun 004, pp [3] C.B. Low and D.-W. Wang, GPS-basd pat following control for a car-lik wld mobil robot wit skidding and slipping, IEEE Transactions on Control Systm Tcnology, Vol.16, No., Marc 008, pp [4] Y.-L. Cn, J. Cng, C. Lin, X.-Y Wu, Y.-S. Ou, Y.-S. Xu, Classification-basd larning by particl swarm optimiation for wall-following robot navigation, Nuro-computing, Vol. 113, 013, pp

14 J.Oto.Ktrl.Inst (J.Auto.Ctrl.Inst) Vol 8 (), 016 ISSN : [5] A.A. Pyrkin, A.A. Bobtsov, S.A. Kolyubin, M.V. Faronov, O.I. Borisov, V.S. Gromov, S.M. Vlasov, N.A. Nikolav, Simpl robust and adaptiv tracking control for mobil robot, Intrnational Fdration of Automatic Control, 015. [6] Gunacandra, S. Crisandr, A. Widyotriatmo dan Suprijanto, Wall following control for t application of a brain-controlld wlcair, Intrnational Confrnc on Intllignt Autonomous Agnts, Ntwork and Systms, August 014, pp [7] A. Widyotriatmo, Suprijanto, and S. Andronicus, A collaborativ control of brain computr intrfac and robotic wlcair, 10 t Asian Control Confrnc, pp. 4-9 [8] A.Widyotriatmo and K.-S. Hong, Configuration control of an autonomous vicl undr nonolonomic and fild of viw constraints, Intrnational Journal of Imaging and Robotics, Vol. 15, No. 3, 015, pp [9] A.Widyotriatmo and K.-S. Hong. Asymtotic stabiliation of nonlinar systms wit stat constraints, Intrnational Journal of Applid Matmatics and Statistics, Vol. 53, No. 3, 015. [10] Ngo,K. B., Maony, R.,Jiang, Z. P., Intgrator backstpping functions for systms wit multipl stat constraints, IEEE Conf. Dcision Control, Vol. 44, 005, pp [11] T, K. P., G, S. S., Tay, E. H., Barri Lyapunov functions for t control of outputconstraind nonlinar systms, Automatica, Vol. 45, 009, pp [1] Do, K., Control of nonlinar systms wit output tracking rror constraints and its application to magntic barings, Int. J. Control, Vol. 83, 010, pp

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial

Tinjauan Termodinamika Pada Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial injauan rmodinamika ada Sistm artikl unggal Yang rjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Dngan mngmbangkan ubungan trmodinamik yang sdrana untuk pngumpulan partikl yang tunggal yang ditmpatkan pada dara potnsial.

Lebih terperinci

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim

Tinjauan Termodinamika Sistem Partikel Tunggal Yang Terjebak Dalam Sebuah Sumur Potensial. Oleh. Saeful Karim Tinjauan Trmodinamika Sistm artikl Tunggal Yang Trjbak Dalam Sbua Sumur otnsial Ol Saful Karim Jurusan ndidikan Fisika Fakultas ndidikan Matmatika dan Ilmu ngtauan Alam Univrsitas ndidikan Indonsia 00

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA BAB VII SISTEM AN JARINGAN PIPA Tujuan Intruksional Umum (TIU) Maasiswa diarapkan dapat mrncanakan suatu bangunan air brdasarkan konsp mkanika luida, tori idrostatika dan idrodinamika. Tujuan Intruksional

Lebih terperinci

KONTROL PENJEJAK DINDING PADA KURSI RODA ROBOTIK DENGAN BATASAN PENGUKURAN SUDUT ORIENTASI DAN JARAK

KONTROL PENJEJAK DINDING PADA KURSI RODA ROBOTIK DENGAN BATASAN PENGUKURAN SUDUT ORIENTASI DAN JARAK Vol. 7, No., M 016 ISSN: 085-8817 DINAMIKA Jurnal Ilma Tknk Msn KONTROL PENJEJAK DINDING PADA KURSI RODA ROBOTIK DENGAN BATASAN PENGUKURAN SUDUT ORIENTASI DAN JARAK 1 Aug Wdyotratmo, Amral Nanggolan, Antony

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik 8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponnsial, Hiprbolik 8.. Fungsi Logarithma Natural. Sudaratno Sudirham Dfinisi. Logaritma natural adalah logaritma dngan mnggunakan basis bilangan. Bilangan ini, sprti halna

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P. nurunan Kcpatan Glombang dan Glombang S Glombang sismik mrupakan gtaran yang mrambat pada mdium batuan dan mnmbus lapisan bumi. njalaran mnybabkan dformasi batuan.strss atau tkanan didfinisikan gaya prsatuan

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN LOGIKA PID DENGAN MIKRO KONTROLER ATMEGA 8535

ANALISIS PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN LOGIKA PID DENGAN MIKRO KONTROLER ATMEGA 8535 ANALISIS PENGENDALIAN MOTOR DC MENGGUNAKAN LOGIKA PID DENGAN MIKRO KONTROLER ATMEGA 8535 Ruzita Sumiati (1) (1) Staf Pngajar Tknik Msin Politknik Ngri Padang ABSTRACT Th DC motor was oftn usd in various

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID 129 Kontrol Trakcing Laras Mriam 57mm dngan Mnggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID Jki Saputra, M. Aziz Muslim, dan Rini Nur Hasanah Abstrak Laras mriam adalah salah satu bagian bsar dari kontruksi

Lebih terperinci

TURUNAN RANGKUMAN MATERI. '( x) lim. '( x) lim lim 0. Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan sebagai berikut. f (x+h) f (x) x x + h

TURUNAN RANGKUMAN MATERI. '( x) lim. '( x) lim lim 0. Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan sebagai berikut. f (x+h) f (x) x x + h TURUNAN RANGKUMAN MATERI Turunan fungsi f() traap ifinisikan sbagai brikut f f ( ) f ( ) '( ) lim 0 f (+) f () + Scara gomtri turunan fungsi i = mrupakan grain/kmiringan kurva fungsi trsbut i =. Torma:

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER HannaA Parhusip Cntr of Applid Mathmatics Program Studi Matmatika Industri dan Statistika Fakultas Sains dan Matmatika Univrsitas Kristn Sata

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

Tekanan pra-konsolidasi = 160 kn/m 2

Tekanan pra-konsolidasi = 160 kn/m 2 Soal: Dibrikan suatu lapisan tana sprti trliat pada Gambar 1a. Tbal lapisan pasir 4m dan tbal lapisan lmpung 8m. Muka air tana (MAT) trdapat pada kdalaman 3m dari prmukaan tana. Brat isi pasir di atas

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I Univrsitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputr Tknik Informatika Prsamaan Difrnsial Ord I Dfinisi Prsamaan Difrnsial Prsamaan difrnsial adalah suatu prsamaan ang mmuat satu atau lbih turunan fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK MUTU DAN REOLOGI CPO AWAL Minyak sawit kasar (crud palm oil/cpo) mrupakan komoditas unggulan Indonsia yang juga brpran pnting dalam prdagangan dunia. Mngingat

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

Muhamad Asvial dan Taufiq Nugroho. Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Depok 16424, Indonesia

Muhamad Asvial dan Taufiq Nugroho. Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Depok 16424, Indonesia Simulasi dan Analisis Transmisi Multiop Mobil WiMAX Dngan Mtod Hybrid Simulation and Analysis of Multiop Transmission for Mobil WiMAX Using Hybrid Mtod Muamad Asvial dan Taufiq Nugroo Dpartmn Tknik Elktro,

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Analisis Nosl Motor Rokt RX-1 LAPAN... (Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari) ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX - 1 LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER Ahmad Jamaludin Fitroh, Sari Pnliti Pnliti

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mngnai tori dan trminologi graph, yaitu bntuk-bntuk khusus suatu graph. Di sini uga akan dilaskan mngnai minimum spanning tr, pmrograman 0-, dan aplikasi

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK

Modeling Pengaturan Kecepatan... Satya Kumara I N. MODELING PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK MODELING PENGTURN KECEPTN MOTOR DC DENGN SIMULINK Olh : I N Satya Kumara Staf Pngajar Tknik Elktro Univrsitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali Email: ins_kumara@yahoo.com Intisari Motor arus sarah (motor

Lebih terperinci

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut : 3. PEMODELAN SISTEM 3.1. Kondisi Darah Studi Kabupatn Solok Slatan trltak di bagian slatan Propinsi Sumatra Barat pada posisi 0 43 1 43 Lintang Slatan 101 01 101 30 Bujur Timur dngan luas wilayah 3.346,20

Lebih terperinci

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM A. Radiasi Bnda Hitam 1. Hasil-Hasil Empiris Gambar 1. Grafik fungsi radiasi spktral bnda hitam smpurna a. Hukum Stfan Hukum Stfan dapat dituliskan sbagai total = f df

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik.. Pngmbangan Modul Brbasis Pndkatan Saintifik.. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KD 3.8 MENDESKRIPSIKAN PASAR MODAL DALAM PEREKONOMIAN KELAS XI IPS SMAN 1 MOJOKERTO Putri Fbrina Kasaomada

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. MICRO BUBBLE GENERATOR Micro Bubbl Gnrator (MBG) mrupakan suatu alat yang difungsikan untuk mnghasilkan glmbung udara dalam ukuran mikro, yaitu glmbung dngan diamtr 00 μm []. Aplikasi

Lebih terperinci

Materike April 2014

Materike April 2014 Matrik-6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 10 April 014 Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna ( difrnsial Contoh ' ' '' ' Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna

Lebih terperinci

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. Susunan Antna Olh : ka Stia Nugraha S.T., M.T. Sumbr: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T. A. Pndahuluan Dalam kuliah Mdan lktromantika Tlkomunikasi kita sudah mngnal pnjumlahan/ suprposisi mdan. Tlah

Lebih terperinci

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015

Materi ke - 6. Penggunaan Integral Tak Tentu. 30 Maret 2015 Matri k - 6 Pnggunaan Intgral Tak Tntu 30 Mart 015 Industrial Enginring UNS ko@uns.ac.id Prsamaan Difrnsial dan Pnggunaanna Prsamaan difrnsial mngaitkan suatu fungsi dngan turunanna difrnsial Contoh '

Lebih terperinci

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM ISSN : 2355-9365 -Procding of Enginring : Vol.4, No.1 April 2017 Pag 632 Abstrak ANALISIS PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA NANOFLUIDA AIR-Al2O3 DALAM SUB-BULUH VERTIKAL SEGIENAM FORCED CONVECTION HEAT

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUTAKAAN II.1 PENDAHULUAN Yild lin adalah suatu pmcahan yang dapat digunakan dalam plat bton dimana trjadinya tgangan llh dan rotasi scara plastis muncul. Tori ini dapat digunakan dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERPOLASI HERMITE KUBIK DALAM PENYELESAIAN PERSAMAAN STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

PENGGUNAAN INTERPOLASI HERMITE KUBIK DALAM PENYELESAIAN PERSAMAAN STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE ELEMEN HINGGA JM Volum I Nomor Juli PNGGNAAN INTRPOLASI RMIT KBIK DALAM PNYLSAIAN PRSAMAAN STRM-LIOVILL DNGAN MTOD LMN INGGA Dwi Maryono Proram Studi Pndidikan Matmatika FKIP NS ABSTRAK Pnrapan matmatika dalam bidan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN OUTAGE RATE

PERHITUNGAN OUTAGE RATE Makala Sminar Tugas Akir PERHITUNGAN OUTAGE RATE AKIBAT SAMBARAN KILAT TIDAK LANGSUNG PADA SALURAN DISTRIBUSI 2 K (STUDI KASUS : FEEDER SRL 4 GI SRONDOL) Fuad Hidaanto - L2F 2 579 Jurusan Tknik Elktro

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI ATOM Dmokritus Dalton Thomson Ruthrford Bohr Mkanika glombang Dmokritus

Lebih terperinci

Reduksi data gravitasi

Reduksi data gravitasi Modul 5 Rduksi data gravitasi Rduksi data gravitasi trdiri dari:. Rduksi g toritis. Rduksi fr air 3. Rduksi Bougur 4. Rduksi mdan/trrain. Rduksi g toritis Pnlaahan tntang konsp rduksi data gravitasi lbih

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh : Pmbahasan Soal SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disrtai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Disusun Olh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pmbahasan Soal SIMAK UI 2011 Matmatika

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan; Bab Ruang Vktor I. Ruang Vktor R n. Ruang brdimnsi satu R = R = kumpulan bilangan ral Mnyatakan suatu garis bilangan; -3 - - 0. Ruang brdimnsi dua R = bidang datar ; Stiap vktor di R dinyatakan sbagai

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT Jhon Malta (1) (1) Laboratorium Dinamika Struktur Jurusan Tknik Msin Fakultas Tknik Univrsitas Andalas, Padang. Email: jhonmalta@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kbijakan Prdagangan Intrnasional 1 2 3 4 Kbijakan Ekonomi 21 Prioritas kbijakan bidang konomi trdiri dari tujuh bidang : Pngmbangan Infrastruktur Prcpatan pnylsaian infrastruktur

Lebih terperinci

BAB VIII KRISTAL SEMIKONDUKTOR

BAB VIII KRISTAL SEMIKONDUKTOR Pndauluan Fisika Zat Padat BAB VIII KRISTAL SEMIKONDUKTOR Indikator :. Dapat mmbdakan jnis smikonduktor. Dapat mngitung konsntrasi lktron dan konsntrasi ol smikonduktor 3. Dapat mmbdakan antara lktron

Lebih terperinci

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009

ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS WATUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Sminar Nasional Statistika IX Institut Tknologi Spuluh Nopmbr, 7 Novmbr 2009 ATMOSFER HIDROSTATIS DIATAS TUKOSEK DARI DATA TEKANAN VERTIKAL TAHUN 2009 Lalu Husnan Wijaya *, Dian Yudha Risdianto ** Pnliti

Lebih terperinci

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK Agustina 1), Rustamadji 2)., Eka Priadi, MT 2) Program Studi Tknik Sipil, Fakultas Tknik, Univrsitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar BAB 2 DASAR TEORI Glombang air mrupakan manifstasi dari suatu rambatan nrgi yang mmiliki frkunsi dan priod. Glombang air yang trjadi di laut dapat disbabkan olh angin, grakan kapal, gmpa atau gaya gravitasi

Lebih terperinci

Konsolidasi http://www.pwri.go.jp/ http://www.ashirportr.org Pmbbanan tanah jnuh brprmabilitas rndah akan mnaikkan tkanan air pori Air akan mngalir k lapisan tanah dngan tkanan pori yg lbih rndah Prmabilitas

Lebih terperinci

DESAIN AWAL SISTEM KENDALI PARAMETER BERKAS RADIASI MESIN BERKAS ELEKTRON 350 kev/10 ma PTAPB BATAN YOGYAKARTA

DESAIN AWAL SISTEM KENDALI PARAMETER BERKAS RADIASI MESIN BERKAS ELEKTRON 350 kev/10 ma PTAPB BATAN YOGYAKARTA DESIN WL SISTEM KENDLI RMETER BERKS RDISI MESIN BERKS ELEKTRON 350 k/10 m TB BTN YOGYKRT SUTNTO Skolah Tinggi Tknologi Nuklir Badan Tnaga Nuklir Nasional - BTN JL.Babarsari Kotak os 6101 YKBB, Yogyakarta

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV SI D EMS 4 Mol Mikroskopik Jalur unggal Mol mikroskopik mrupakan suatu mol yang mnskripsikan tingka laku pngnara mobil scara iniiu paa brbagai macam situasi alam brknara i jalan raya aa mol mikroskopik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

Hendra Gunawan. 29 November 2013

Hendra Gunawan. 29 November 2013 MA1101 MATEMATIKA 1A Hndra Gunawan Smstr I, 013/014 9 Novmbr 013 Latihan (Kuliah yang Lalu) Ssorangygtingginya~1,60 m brdiri ditpiatastbing, mlihat lh k laut yang brada ~18,40 m di bawahnya. Pada saatitu

Lebih terperinci

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU J. Math. and Its ppl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 829-605X Vol. 4, No. 2, Dsmbr 207, 5-24 PENERPN MIN PLUS LGEBR PD PENENTUN RUTE TERCEPT DISTRIBUSI SUSU Vivi Suwanti, Poht Bintoto 2, Riski Nur Istiqomah

Lebih terperinci

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT

KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT Prosiding SNaPP2012 : Sains, Tknologi, dan Kshatan ISSN 2089-3582 KINETIKA SORPSI ION ZINK (II) PADA PARTIKEL GAMBUT 1 Munawar 1 Jurusan Tknik Kimia Politknik Ngri Lhoksumaw, Jl. B. Ach - Mdan Km. 280,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT Drt Fourir, Transformasi Fourir dan DFT A. Drt Fourir Drt fourir adalah drt yang digunakan dalam bidang rkayasa. Drt ini prtama kali ditmukan olh sorang ilmuan prancis Jan-Baptist Josph Fourir (1768-18).

Lebih terperinci

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara Indra Isharyanto.

Uci Sri Sundari STIE Kusuma Negara   Indra Isharyanto. Url : http://aktiva.sti-kusumangara.ac.id - Vol I, No. Dsmbr 27 PENGAUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TEHADAP NILAI PEUSAHAAN PADA PEUSAHAAN OOD AND BEVEAGE YANG TEDATA

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY BAB III TEORI DASAR ATEA SLOT DA ATEA ARRAY 3. Antna Slot Slot antna biasanya digunakan pada frkunsi antara 300 MHz dan 4 GHz. Antna ini sangat populr karna dapat dipotong dan dipasang pada prmukaan apapun,

Lebih terperinci

DIANDRA PARAMITA TIMUR

DIANDRA PARAMITA TIMUR Modl Multinomial Logit Untuk Mnntukan Harga Optimal Pakt Blackbrry Intrnt Srvic (BIS) Tlkomsl dan Indosat (Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Tknik UNS Pngguna Blackbrry) Skripsi DIANDRA PARAMITA TIMUR I0308038

Lebih terperinci