Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik..

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik.."

Transkripsi

1 Pngmbangan Modul Brbasis Pndkatan Saintifik.. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KD 3.8 MENDESKRIPSIKAN PASAR MODAL DALAM PEREKONOMIAN KELAS XI IPS SMAN 1 MOJOKERTO Putri Fbrina Kasaomada Program Studi Pndidikan Ekonomi, Jurusan Pndidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Univrsitas Ngri Surabaya, -mail : putrikasaomada@mhs.unsa.ac.id Dhiah Fitrayati S.Pd., M.E Program Studi Pndidikan Ekonomi, Jurusan Pndidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Univrsitas Ngri Surabaya, -mail : dhiahfitrayati@unsa.ac.id Abstrak Tujuan pnlitan ini adalah untuk (1) mndskripsikan pross pngmbangan modul brbasis pndkatan saintifik pada matri pasar modal, (2) mndskripsikan klayakan modul brbasis pndkatan saintifik pada matri pasar modal, (3) mndskripsikan rspon siswa trhadap pngmbangan modul brbasis pndkatan saintifik pada matri pasar modal. Jnis pnlitan ini adalah pnlitain pngmbangan dngan modl 4D (dfin, dsign, dvlop dan dissminat) namun, trbatas pada tahap dvlop. Dsain uji coba yang digunakan adalah pr-xprimntal dsign dngan modl on-shoot cas study. Instrumn yang digunakan brupa angkt tlaah, dan validasi ahli dan angkt rspon siswa yang diadaptasi dari BSNP. Hasil pnlitan ini mnunjukan: 1) modul dikmbangkan mnggunakan modl pngmbangan Thiagarajan, Smml, dan Smml pada tahun 1974 yaitu modl 4D. Slain itu, modul brdasarkan pndkatan saintifik yang mnggunakan lima tahap dalam pmblajaran yaitu mngamati, mnanya, mngksplorasi, mngasosiasi dan mnginformasi, 2) modul dinyatakan sangat layak pada aspk matri yaitu sbsar 83,34%, validasi bahasa diprolh sbsar 90% yang dapat di intrprtasikan sangat layak, slain itu aspk kgrafikan diprolh sbsar 100% dngan katgori sangat layak, dan hasil validasi ahli pnyajian diprolh sbsar 92,3 %, yang juga dinyatakan sangat layak, 3) dari aspk rspon diprolh skor sbsar 86%, yang dapat di intrprtasikan bahwa modul sangat layak digunakan. Kata Kunci : Modul, Pndkatan Saintifik, Pasar Modal Abstract Th aim of this rsarch is to (1) dscrib th dvlopmnt procss of modul with scintific approach, (2) dscrib appropriat of modul scintific approach at capital markt, (3) dscrib studnt rspons th dvlopmnt procss of modul with scintific approach at capital markt. Typ of this rsarch is 4D dvlopmnt modls (dfin, dsign, dvlop, and dissminat) howvr was conductd until dvlop stp. Th trial dsign was applid pr xprimntal dsign with on shoot cas study modl. Instrumnt validity and studnt rspons was applid from BSNP. Th rsult of this rsarch show: 1) th dvlop of modul was applid with Thiagarajan, Smml, and Smml modls ath 1964 it is 4D modls. Bsid that, moduls with scintifict approach with fiv procss in larning procss, that is obsrving, qustioning, xprimnting,, associating, communicating. 2) modul show vry accptabl by th matrial xprt is 83,34%, th languag validity was 90% intrprtd as vry accptabl, furthrmor th chart xprt rachd 100% with catgory is vry accptabl, and th rsult validty of th prsntation xprt was 92,3% which was vry accptabl too.2) From studnts rspons gt scor 86%, can b intrprtd that modul vry accptabl to us. Kywords: Modul, Scintific Approach, Capital Mark PENDAHULUAN Upaya mningkatkan kualitas pndidikan trusmnrus dilakukan pmrintah. Dalam Pasal 12 ayat 1 UU No 23 tahun 2014 dijlaskan bahwa, pmrintah mmiliki kwajiban dan tanggung jawab untuk mngatur mngnai pndidikan. Salah satu upaya untuk mningkatkan kualitas pndidikan yang dilakukan olh pmrintah adalah mlakukan prbaikan kurikulum scara trus mnrus. Kurikulum mrupakan sprangkat rncana pmblajaran untuk mncapai tujuan pndidikan trtntu. Pnrapan kurikulum suplmn 1999, kurikulum 2004 yang disbut sbagai Kurikulum Brbasis Komptnsi (KBK), kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pndidikan (KTSP), sampai pada

2 kurikulum yang dipakai saat ini yaitu Kurikulum 2013 (K13). Stiap kurikulum mmiliki karaktristik yang brbda-bda. Pada kurikulum 2013 mmiliki prbdaan dari kurikulum sblumnya, yaitu siswa diharapkan mampu mningkatkan sikap spiritual, sosial dan ktrampilan yang akan dimuat di dalam pnilaian. Shingga pada kurikulum ini siswa diharuskan untuk aktif dan kratif. Di dalam Kurikulum 2013 pndkatan pmblajaran mrupakan cara krja untuk mmudahkan plaksanaan pross pmblajaran guna mmbantu dalam mncapai tujuan pmblajaran yang tlah dittapkan. Pndkatan pmblajaran mmiliki brmacam-macam jnis, salah satunya adalah pndkatan saintifik atau sring disbut sbagai pndkatan ilmiah. Mnurut Sani (2015) pndkatan saintifik mrupakan pndkatan ilmial yang mlalui pross pngamatan maupun prcobaan dngan mndapatkan tambahan informasi dari brbagai sumbr. Pndkatan scintific ialah pndkatan pmblajaran yang dilakukan mlalui pross mngamati (obsrving), mnanya (qustioning), mncoba (xprimnting), mnalar (associating), dan mngkomunikasikan (communicating), (Fadillah, 2014). Pndkatan ini sring pula disbut sbagai pndkatan 5M. Pada tahap mngamati guru mmbri ksmpatan kpada siswa untuk mlakukan pngamatan. Sprti mndngarkan pnjalasan yang sdang disampaikan olh guru, mnyimak dan mmbaca. Kmudian pada tahap mnanya siswa diprbolhkan untuk mnanyakan apa yang tidak dipahami, contohnya mnanyakan dari pnjlasan matri guru yang tidak dimngrti, maupun mnyakan matri yang brhubungan dngan kgiatan shari-hari. Tahap mncoba dilakukan mlalui brbagai cara yaitu dngan mnggali informasi dari brbagai sumbr buku, koran, maupun intrnt. Slain itu siswa juga dapat mmprolh informasi mlalui mngamati objk, maupun khidupan shari-hari. Tahap mnalar mliputi pngolahan informasi yang didapat mlalui kgiatan obsrvasi. mngasosiasi brsifat untuk mnambah pngtahuan siswa yang mndalam. Yang trakhir tahap mnginformasi siswa dapat mnyampaikan informasi yang didapat dan tlah diolah baik scara lisan maupun tulisan Dilihat dari pross pndkatan yang ada, pndkatan saintifik mngarah pada hasil blajar siswa dan pross blajar siswa. Pross pndkatan saintifik ini mrupakan tujuan pmblajaran yang tpat supaya kurikulum 2013 dapat trimplmntasi dngan baik. Brdasarkan hasil obsrvasi, pndkatan pmblajaran yang digunakan di dalam XI IPS adalah pndkatan saintifik. Sdangkan untuk bahan ajar, yang digunakan adalah buku tks yang ditrbitkan olh pnrbit umum, dan guru mnyampaikan matri mnggunakan mdia powr point brbantu LCD. Buku tks yang disajikan ssuai dngan kurikulum yang brlaku. Namun, bahasa yang digunakan kurang usr frindly, karna blum ssuai dngan karaktristik siswa klas XI IPS yang brusia 16-17tahun. Pada usia tahun siswa lbih suka mnggunakan bahasa yang kurang formal. Slain itu latihan soal yang disajikan dalam buku tks hanya trdapat di akhir bab, shingga soal dirasa kurang. Brbda dngan buku tks, modul mrupakan bahan ajar yang mnggunakan bahasa usr frindly. Sprti yang disampaikan olh Daryanto (2013), yang mnyatakan bahwa usr frindly mrupakan salah satu karaktristik modul, yang mnunjukan bahwa bahasa dalam modul brsahabat dngan pnggunanya. Slain itu, di dalam modul juga mmuat latihan soal baik distiap akhir matri, bab, maupun smstr. Olh sbab itu siswa klas XI IPS pada saat pmblajaran mmbutuhkan modul. Modul mnurut (Hamdani 2011; Daryanto 2013) hampir sama, yaitu modul mrupakan salah satu bntuk bahan ajar, yang disusun scara sistmatis, untuk mmbantu siswa agar dapat mncapai komptnsi yang harapkan. Hanya saja mnurut pndapat Daryanto (2013), yang lbih mnkankan bahwa modul mrupakan bahan ajar yang mandiri. Bahan ajar mandiri yang dimaksud adalah siswa dapat mmplajari modul scara individu atau sndiri tanpa harus di dampingi olh guru atau tntor shingga siswa juga dapat mnggunakannya di rumah. Modul di katakan bahan ajar mandiri karna modul mrupakan bahan ajar yang mmuat cara pnggunaan, tujuan pmblajaran, sampai valuasi dan kunci jawaban. Dari 20 rspondn dari klas XII IPS SMAN 1 Mojokrto yang di wawancarai mnyatakan bahwa trdapat bbrapa sub matri yang dirasa sulit pada KD 3.8 saat klas XI, diantaranya adalah produk, struktur, srta mkanism pasar modal. Pada matri trsbut mmuat istilah-istilah srta alur yang sulit dipahami. Pnilaian instrumn klayakan modul mmuat bbrapa poin, mnurut BSNP (2014) adalah: 1)klayakan isi, yang mliputi: (a) Alignmnt dngan SK dan KD, mata plajaran, prkmbangan anak, prtumbuhan masyarakat, (b) Substansi kilmuan dan lif skill, (c) Wawasan untuk maju dan brkmbangan, (d) Kbragamaan nilai-nilai social, 2)kbahasaan, yang mliputi: (a) ktrbacaan, (b) kssuaia dngan kaidah bahasa indonsia yang baik dan bnar, (c) logika brbahasa, 3) pnyajian, yang mliputi: (a) tknik pnyajian, (b) matri (c) pnyajian, 4) kgrafikan yang mliputi: (a) ukuran buku (b) dsain luar dan dalam, (c) kualitas krtas (d) kualitas ctakan () kualitas jilidan

3 Sdangkan rspon siswa diprolh mlalui angkt rspon siswa. Mnurut Trianto (2011) mnyatakan bahwa angkt rspon siswa digunakan untuk mngtahui pndapat siswa trhadap ktrtarikan, prasaan snang dan ktrkinian, kmudahan dalam mmahami komponn dari matri plajaran, suasana blajar, dan cara guru mngajar srta pndkatan pmblajaran yang digunakan. Rspon siswa trhadap pngmbangan modul brbasis saintifik mrupakan pndapat siswa stlah mnggunakan modul dalam pmblajaran konomi dalam sub matri lmbaga pnunjang pasar modal, instrumnt/produk pasar modal, dan mkanism transaksi. Brdasarkan uraian diatas, trdapat bbrapa tujuan pnlitian, yaitu: mndskripsikan pross pngmbangan, mndskripisikan klayakan modul yang ditinjau dari matri, bahasa kgrafikan dan pnyajian, srta mndskripsikan klayakan modul dari aspk rspon siswa. METODE Pnlitian ini mnggunakan jnis pnlitian pngmbangan dngan modl pngmbanagan 4D yang dikmbangkan olh Tiagarajan Samml dan Samml pada tahun 1974, yaitu dfin (pndfinisian), dsign (prancangan), dvlop (pngmbangan), dan dissminat (pnybaran), namun untuk tahap pnybaran tidak dilakukan olh pnliti, karna ktrbatasan waktu dan biaya. Pada gambar 1 mrupakan tahapan pngmbangan dngan modl pngmbangan 4D. Brdasarkan gambar 1, pada tahap pndfinisan, trdapat bbrapa tahap diantaranya adalah: analisis ujung dpan, yang mnjlaskan tntang KI, KD, srta indikator yang digunakan untuk mnyusun rancangan pmblajaran, tahap slanjutnya adalah analisis siswa, mrupakan analisis karaktristik srta kmampuan dari sgi pngtahuan siswa, tahap slanjutnya adalah analisis konsp yang dimaksudkan untuk mnganalisis matri yang diajarkan, slain itu trdapat analisis tugas yang mmuat tugas dari matri atau konsp yang tlah diajarkan. Kmudian tahap analisis matri yang akan mmbntuk pta konsp dari matri trsbut, dan yang trakhir mrupakan spsifikasi tujuan pmblajaran, yang disusun brdasarkan KD dari matri. Stlah tahap pndfinisian yaitu tahap prancangan, trdapat bbrapa tahap dalam tahap prancangan, yaitu: mnntukan jnis modul, mnntukan judul modul yang dissuaikan dngan kurikulum yang ada, tujuan pmblajaran yang akan dicapai, kbutuhan siswa, srta matri-matri pokok, slanjutnya yaitu tahap pnyusunan matri dissuaikan dngan KD yang tlah ditntukan, mnntukan kgiatan, kgiatan pmblajaran yang dissuaikan modl pmblajaran yang digunakan, slanjutnya yaitu tahap mrancang dsain awal modul, yang ssuai dngan kprluan tujuan pmblajaran dan juga kpnulisan. Srangkaian tahap prancangan ini mnghasilkan draft 1. Analisis tugas Analisis awal Analisis siswa Spsifikasi tujuan pmblajaran Prancangan modul (draf 1) Tlaah draf 1 rvisi draf 1 validasi Draf 2 Uji coba Pnybaran Analisis konsp dsign Slanjutnya pada tahap pngmbangan (dvlop), trdapat bbrapa tahap dalam tahap pngmbangan, yaitu: tlaah draft 1, rvisi, validasi, dan ujicoba. Pada tahap tlaah draft 1 dilakukan rviw olh ahli matri, bahasa, kgrafikan, dan pnyajian. Stlah itu draft dirvisi ssuai dngan kritik dan saran olh ahli. Stlah mlakukan rvisi, maka dilakukan pnjajuan kpada ahli untuk mmvalidasi modul, yaitu mmbrikan nilai ssuai dngan angkt yang dibrikan. stlah modul divalidasi maka trbntuklah draft 2 yang diuji coba, kpada siswa klas XI IPS 4 SMAN 1 Mojokrto. Pada tahap uji coba, siswa akan mlakukan kgiatan pmblajaran brdasarkan modul dan kmudian siswa mngisi angkt rspon ssuai dngan instrumnt angkt yang tlah dibrikan. Subjk uji coba dalam pnlitian ini adalah siswa klas XI IPS 4 SMAN 1 Mojokrto yang trdiri dari 23 siswa. uji coba dilakukan dngan dsain prxprimntal dsign, dngan modl on-shot cas study. Data yang diprolh brupa data primr (angkt rspon siswa dan angkt validasi yang dibrikan kpada ahli). Brdasarkan sifatnya, pnlitian ini mrupakan pnlitian dskriptif kuantitatif. d v l o p dssminat Gambar 1. Modl pnlitian pngmbangan 4D yang dikmbangkan olh Thiagarajan Samml dan Samml Sumbr: Trianto 2011 d f i n

4 Pngumpulan data brupa angkt rspon siswa dan angkt validasi ahli, yaitu mnggunakan skala likrt, sbagai brikut: Tabl 3.1 Kritria Skala likrt Kritria Nilai Skor Sangat Baik 5 Baik 4 Cukup Baik 3 Tidak Baik 2 Sangat Tidak Baik 1 Sumbr: Riduwan( 2013) Namun, untuk mmprolh data rspon siswa, pnliti mnggunakan angkt dngan mnggunakan skala Guttman. Tabl 3.2 Skala Guttman Kritria Skor Ya 1 Tidak 0 Sumbr: Sugiyono (2014) Brikut ini mrupakan rumus yang digunakan untuk mnghitung uji klayakan dari angkt rspon siswa dan validasi: Skor yang tlah di dapatkan dari hasil prhitungan prsntas hasil klayakan tim ahli dan rspon siswa, dapat di intrprtasikan k dalam kritria skor, yaitu sbagai brikut: Tabl 3.3 Kritria Intrprtasi Skor Prsntas (%) Ktrtangan Sangat Layak Layak Cukup layak Tidak Layak 0-20 Sangat tidak layak Sumbr: Riduwan (2013) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Trdapat bbrapa tahap di dalam tahap dfin (pndfinisian) yaitu: analisis ujung dpan, analisis siswa, analisis konsp, analisis tugas, dan spsifikasi tujuan. Pada analisis ujung dpan yaitu pada KD 3.8 mndskripsikan pasar modal dalam prkonomian dan indikatornya, yaitu: (a) mndskripsikan profsi-profsi di dalam pasar modal, (b) mndskripsikan lmbaga pnunjang pasar modal (c) mnjlaskan struktur pasar modal (d) mnybutkan produk-produk pasar modal () mnjlaskan pngrtian saham (f) mnybutkan jnisjnis saham (g) mnjlaskan kuntungan invstasi saham (h) mnjlaskan rsiko invstasi saham (i) mnjlaskan pngrtian obligasi (j) mnybutkan jnis-jnis obligasi (k) mnjlaskan kuntungan invstasi obligasi (l) mnjlaskan rsiko invstasi obligasi (m) mnjlaskan pngrtian rksadana (n) mnjlaskan kuntungan invstasi di rksadan (o) mnjlaskan rsiko invstasi di rksadana (p) mnybutkan produk pasar modal drivativ (q) mmbdakan antara saham dan obligasi (r) mnjlaskan mkanism transaksi di pasar prdana (s) mnjlaskan mkanism transaksi di pasar skundr. Stlah tahap analisis ujung dpan, yaitu analisis siswa klas XI IPS 4 SMAN 1 Mojokrto yang brjumlah 23 siswa trdiri dari 13 siswa prmpuan dan 10 siswa laki-laki. Rntan usia siswa klas XI IPS 4 yaitu tahun, slain itu kmampuan akadmik maupun non akadmik yang dimiliki siswa brbda-bda. Pada tahap analisis konsp, pada matri struktur pasar modal, produk/instrumn pasar modal, dan mkanism transaksi di pasar modal, dari indikator dan matri yang tlah dijabarkan pada analisis ujung dpan maka muncul pta konsp sbagai brikut: PASAR MODAL Struktur pasar modal Produk pasar modal Mkanism transaksi pasa modal Gambar 2. Pta konsp Sumbr: diolah olh pnliti saham obligasi Rksa dana Drivatif Transaksi di pasar Prdana Transaksi di pasar Skundr Stlah mmbntuk pta konsp dalam analisis konsp, kmudian analisis tugas. Pnugasan yang trmuat di dalam modul, brupa: aktivitas yang brisi soal urain analisis brupa studi kasus yang dipruntukan individu maupun klompok, valuasi matri tugas yang brisi latihan soal pilihan ganda pada stiap akhir matri mrupakan, dan valuasi akhir, yang trltak di bagaian akhir modul trdiri dari 20 soal pilihan ganda, dan 10 soal

5 uraian. Soal-soal yang disajikan mncakup dari ksluruhan matri. Pada tahap spsifikasi tujuan, dissuaikan dngan KD dan indikator pada sub matri pasar modal, siswa mampu mngrjakan modul, dngan mnylsaikan aktivitas 8.1, 8.2, dan valuasi matri 1. Pada sub matri produk pasar modal, siswa mampu mnylsaikan modul dngan mngrjakan aktivitas 8.3, 8.4, 8.5 dan valuasi matri 2. Pada sub matri 3 yaitu mkanism transaksi pasar modal, siswa mampu mngrjakan aktivitas 8.6 dan valuasi matri 3. Stlah pada tahap pndfinisian, yang kdua adalah tahap prancangan (dsign). Pada tahap ini trdapat bbrapa tahap, yaitu: mnntukan jnis modul yang mnunjukan bahwa modul dirancang sbagai buku pgangan siswa, untuk mmbantu siswa dalam mncapai KD 3.8 dngan blajar scara mandiri, baik di skolah maupun di rumah dngan mnggunakan pndkatan saintifik. Kmudian mnntukan judul, yang dirancang ssuai matri pokok pada KD 3.8 Modul Pasar Modal. tahap trakhir dalam tahap pndfinisan yaitu tahap mnyusunan matri. Matri yang digunakan adalah sturktur pasar modal, produk pasar modal, mkanism transaksi pasar modal. Pada tahap 4D yang ktiga yaitu tahap pngmbangan (dvlop). Dalam tahap ini trdapat bbrapa tahap, yaitu: tlaah draft 1 yang dilakukan olh ahli matri, bahasa, kgrafikan dan pnjian, rvisi draft 1, validasi dan uji coba. Dalam tahap tlaah, yang prtama tlaah matri diprolh kritik dan saran brupa: (a) format ptunjuk pnggunaan modul prlu disdrhanakan, (b) tabl saham prlu diprjlas dngan pnambahan alur, (c) pada poin ck pnguasaan standar komptnsi prlu disdrhanakan, (d) pta konsp struktur pasar modal tidak prlu dibuat dngan dtail. Stlah matri di rviw olh ahli matri, kmudian tlaah bahasa diprolh kritik dan saran yaitu: (a) trdapat bbrapa bagian yang kurang komunikaif (pada bagian bawah pta konsp struktur pasar modal), (b) Pnggunaan kata hubung prlu di prbaiki (paragraf kdua kata pngantar), (c) Bbrapa pnggunaan kata yang kurang konsistn (pada bagian ptunjuk pnggunaan modul). Dari tlaah ahli kgrafikan diprolh kritik dan saran yaitu, prlu di tambahkan sumbr blajar. Pada tlaah pnyajian, diprolh kritik bbrapa kritik dan saran dari ahli pnyajian, yaitu: (a) pada gambar yang dicantumkan prlu ditambahkan dngan ktrangan sumbr, (b) prlu ditambah rangkuman untuk mmotivasi siswa, (c) pada bagian judul modul prlu ditambah dngan modul, (d) layout prlu dikurangi, () warna tulisan pada bagan (pta konsp struktur pasar modal) blum kontras, (f) pnyajian covr blakang modul prlu di tambah dngan biodata. Stlah draft 1 di tlaah, maka pnliti mlakukan rvisi draft 1 pada bagian yang dikritik srta di brikan saran olh ahli. Tahap slanjutnya dalam thap pngmbangan yaitu validasi, diprolh pnilaian srta dapat di intrprtasikan apakah modul layak digunakan ataukah tidak, brikut ini mrupakan data prolhan validasi (a) ahli mtri, diprolh skor sbsar 83,34% yang dinyatakan sangat layak, (b) ahli bahasa, diprolh sbsar 90%, yang di intrprtasikan sangat layak, (c) ahli kgrafikan diprolh skor 100% yang dinyatakan sangat layak, dan (d) ahli pnyajian diprolh skor sbsar 95,87%, yang dinyatakan sangat layak. (3) draft 2, mrupakan draft yang akan di ujicobakan (4) uji coba, dalam uji coba yang dilakukan di klas XI IPS 4, diprolh rspon sisswa sbsar 86%, yang dapat di intrprtasikan sangat layak digunakan. Pmbahasan Dari hasil pnlitan yang tlah disajikan, trdapat 3 pmbahasan, yaitu sbagai brikut: 1) pmbuatan modul brbasis pndkatan saintifik, ssuai dngan tahapan pngambangan 4D olh Thiagarajan, Smml, dan Smml (1974), yaitu 4D (dfin, dsign, dvlop, dan dissminat). Namun, pross pngmbangan yang dilakukan pada pnlitian ini hanya sampai pada tahap dvlop. Slain itu, modul disusun brdasarkan pndkatan saintifik. Mnurut Sadiq dan Zamir (2014) yang mnyatakan bahwa tujuan dari modul sbagai sumbr dan intruksi untuk mnjadikan klas yang aktif dalam pmblajaran mngacu pada siswa atau studnt cntrd larning. Pmblajaran saintifik mrupakan salah satu pmblajaran yang mngacu pada siswa. Mnurut Prmndikbud 81A (2013) dan Abidin (2014) mnyatakan bahwa pndkatan saintifik mrupakan pndkatan pmblajaran yang dikmbangkan dngan pndkatan ilmiah yang mliputi lima pross yaitu, yaitu mngamati, mnanya, mngksplorasi, mngasosiasi dan mnginformasi. Modul yang dikmbangkan mrupakan modul inti. Modul inti mnurut Vbiarto (dalam Prastowo, 2014) yaitu modul yang disusun brdasarkan kurikulum dasar umum untuk skolah dasar dan mnngah. Slanjutnya, 2) klayakan modul yang dinilai olh ahli matri yang dinyatakan sangat layak, ahli bahasa sangat layak, ahli kgrafikan sangat layak, dan ahli pnyajian yang juga mnyatakan sangat layak. Hal ini dikarnakan pnlitian mnggukan indikator pnilaian dari Badan Standart Nasional Pnidikan (BSNP) Dari isi modul, aligmn dngan SK dan KD, mata plajaran, prkmbangan anak, dan prtumbuhan masyarakat. Slain itu modul juga mmuat substansi kilmuan dan lif skill di dalamnya, mskipun matri

6 padat modul mmuat kbragaman nilai-nilai sosial, sprti tidak mmuat unsur pornografi, mmojokan SARA trtntu, srta contoh-contoh yang trmuat ssui dngan prkmbangan zaman. Dari aspk bahasa, modul dapat trbaca dngan jlas, dan siswa mampu mampu mmahami dngan mudah karna bahasa yang digunakan tlah dissuaikan dngan pnggunanya. Slain itu, modul juga dinyatakan layak karna modul trsusun scara lngkap dan urut brdasarkan Daryanto (2013:24-30), modul trdiri dari: halaman sampul, kata pngantar, daftar isi, pta kdudukan modul, glosarium, pndahuluan (SK, dskripsi, waktu, ptunjuk pnggunaan modul, tujuan akhir, ck pnguasaan standar komptnsi, pmblajaran (tujuan, uraian matri, rangkuman, tugas, lmbar krja praktk), valuasi, kunci jawaban, dan daftar pustaka. Scara ksluruhan modul brbasis saintifik pada KD 3.8 mndskripiskan pasar modal dalam prkonomian klas XI IPS, mndukung pnlitian sblumnya yang dilakuakan olh olh Dita, dkk (2014) yang mnyatakan modul brbasis saintifik layak untuk digunakan. Trakhir, 3) Hasil angkt rspon dintrprtasikan sangat layak, hal ini mnunjukan bahwa siswa trtarik untuk mmplajari modul. Hasil angkt rspon siswa ini diisi olh siswa stlah mnrima dan mlaksakan kgiatan yang trmuat di dalam modul. Modul mrupakan bahan ajar yang dapat mmbantu siswa untuk mncapai komptnsi yang diharapkan, sprti mnurut Dpdiknas (2008) yang mnyatakan bahwa modul mrupakan alat pmblajran yang brisi matri, mtod, batasan-batasan, srta valuasi yang disusun scara sistmatis dan mnarik supaya dapat mncapai komptnsi yang diharapkan. Hasil rspon siswa mndukung pnlitian pngmbangan modul brbasis saintifik sblumnya. Slain itu, Guido (2014) mnyatakan bahwa dngan bahan ajar modul siswa dapat mlanjutkan ataupun mngulanginya. Jadi, modul dinyatakan sangat layak di gunakan untuk bahan ajar siswa. Scara ksluruhannpnlitian sblumnya dilakukan olh olh Dita, dkk (2014), pngmbangan modul mnggunakan modl 4D mndapatkan skor sbsar 93,57% yang dinyatakan sangat layak. PENUTUP Ksimpulan Dari pnjabaran hasil dan pmbahasan yang ada, diprolh 3 ksimpulan, yaitu: 1) Pnlitian pngmbangan ini mnggunakan langkah-langkah pngmbangan 4D (dfin, dsign, dvlop, dsminta) olh thiagarajan, Smml dan Smml (1974), 2) Modul dinyatakan sangat layak ditinjau dari hasil validasi matri, bahasa, kgrafikan, dan pnyajian. Modul di tlaah dan di validasi olh dua ahli matri yaitu guru mata plajaran SMAN 1 Mojokrto dan dosn pmbimbing skripsi, ahli kgrafikan yaitu dosn Tknologi Pndidikan Unsa, Ahli Bahasa yang dilakukan olh dosn Bahasa Indonsia Unsa, srta ahli pnyajian yang dilakukan olh dosn Tknologi Pndidikan Unsa. 3) Modul layak digunakan untuk siswa klas XI IPS SMAN 1 Mojokrto. Hal ini ditinjau dari angkt rspon siswa yang mnyatakan layak digunakan, stlah siswa mlakukan pmblajaran yang ada di dalam modul Saran Brikut ini mrupakan saran dari pnlitan ini, yaitu: 1) Prlu ditinjau ulang matri yang akan digunakan untuk mngmbangkan modul, hal ini dissuaikan dngan kurikulum yang bralaku di SMA, 2) prlu ditinjau ulang modl pmblajaran, pninjauan ulang dissuaikan dngan kondisi siswa dan kondisi klas yang ada di SMA. Ucapan Trima Kasih Dalam pnyusunan jurnal ini, pnulis ingin mngucapkan trimakasih kpada :1) kluarga trutama kdua orang tua yang slalu mndoakan, mmbri smangat, dan motivasi, 2) dosn pmbimbing ibu Dhiah Fitrayati S.Pd., M.E yang tlah mluangkan waktu, pikiran, srta prhatiannya dalam mmbrikan bimbingan kpada pnulis, 3) sluruh tman-tman PE 13 A, juga kpada Lita, Zva, Afifah, Ajng, Indri, Liana, Cicik, Ika, dan Fita, yang tlah mmbrikan bantuan, smangat, dan motivasi. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus Dsain Sistm Pmblajran dalam Kontks Kurikulum Bandung: PT. Rvika Aditama Badan Standar Nasional Pndidikan (BSNP) Komponn Pnilaian Buku Tks: Jakarta Daryanto Mnyusun Modul. Yogyakarta: Gava Mdia. Dpdiknas Pnulisan Modul. Dpartmn Pndidikan Nasional. Jakarta Dita, S.W., Wisanti., Ambarwati, Rni Pngmbangan Modul Kankaragaman Hayati Brbasis Pndkatan Saintifik untuk Siswa Klas X SMA. Brkala Ilmiah Pndidikan Biologi. Vol. 3 (3): hal Fadillah, M Implmntasi Kurikulum Yogyakarta: Ar-Ruzz Mdia. Guido, Ryan Imanul D Evaluation of a Modular Tching Approach In Matrials Scinc and Enginaring. Vol 2 (11): hal Hamdani Stratgi Blajar Mngajar. Bandung: Pustaka Stia.

7 Prmndikbud Implmntasi Kurikulum. Jakarta: Kmndikbud Prastowo, Andi Panduan Kratif Mmbuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Prss Riduwan Skala Pngukuran Variabl-variabl Pnlitian. Bandung: Alfabta Sadiq, Sadia dan Zamir, Shazia Effctivnss of Modular Approach in Taching Univrsity Lvl. Vol 5 (17): hal Sani, Ridwan Abdullah Pmblajaran Saintifik untuk Implmntasi Kurikulum Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono Mtod Pnlitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabta Trianto Modl-modl Pmblajaran Inovatif Brorintasi Kontruktivitas. Jakarta: Prstasi Pustaka Undang-undang Rpublik Indonsia Nomor 23 Tahun 2014 tntang sistm pndidikan nasional. Jakarta: CV Eko Jaya.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) SISWA KELAS X POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS Siti Ainur Rohmah, Sutarman dan Lia Yuliati Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Journal of Primary Education

Journal of Primary Education JPE 1 (1) (01) Journal of Primary Education http://journal.unns.ac.id/sju/indx.php/jp PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA FISIKA DENGAN PENDEKATAN PHYSICS-EDUTAINMENT BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api. 6 yang diharapkan. Msin infrnsi disusun brdasarkan stratgi pnalaran yang akan digunakan dalam sistm dan rprsntasi pngtahuan. Msin infrnsi yang digunakan dalam pngmbangan sistm pakar ini adalah FIS. Implmntasi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Jurusan PGSD Vol: 4 No: Tahun: 06 PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III Kadk Yuda wibawa,

Lebih terperinci

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGENALAN ANGKA MELALUI PERMAINAN DADU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Mlania, Masluyah Suib, Dsni Yuniarni Pndidikan Guru Pndidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak Email :

Lebih terperinci

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK

Susda Heleni ABSTRACT. Keywords: Reciprocal Teaching, Cooperative Learning, STAD ABSTRAK PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I THE IMPLEMENTATION OF RECIPROCAL TEACHING ON COOPERATIVE

Lebih terperinci

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria

GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG. Bobby Satria GAMBARAN PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF DI BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI), KOTA PADANG Bobby Satria Program Studi Pndidikan Luar Skolah FIP Univrsitas Ngri Padang Email: satriab234@yahoo.co.id Absract

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS Rani Dliana Panggaban 1 dan Pintor Simamora 1 Alumni Mahasiswa Program Studi Pndidikan Fisika

Lebih terperinci

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST) UJI CHI KUADRAT PENDAHULUAN Distribusi chi kuadrat mrupakan mtod pngujian hipotsa trhadap prbdaan lbih dari proporsi. Contoh: manajr pmasaran suatu prusahaan ingin mngtahui apakah prbdaan proporsi pnjualan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Data pnlitian diprolh dari siswa klas XII Jurusan Tknik Elktronika Industri SMK Ma arif 1 kbumn. Data variabl pngalaman praktik industri, kmandirian

Lebih terperinci

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH

RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH 70 RELEVANSI SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN KONSEP HAKIKAT SAINS DALAM PELAKSANAAN PERCOBAAN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BANDA ACEH Olh Sardinah, Tursinawati, dan Anita Noviyanti Abstrak: Hakikat sains

Lebih terperinci

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN

MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN Artikl Skripsi MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI DI SMA N 2 KABUPATEN PACITAN SKRIPSI Diajukan Untuk Mmnuhi Sbagian Syarat Guna Mmprolh Glar Sarjana Pndidikan (S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli,Ali Hanafiah Ramb Konsntrasi Tknik Tlkomunikasi, Dpartmn Tknik Elktro Fakultas

Lebih terperinci

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma Modul Intgral Fungsi Eksponn, Fungsi Trigonomtri, Fungsi Logaritma Dr. Subanar D PENDAHULUAN alam mata kuliah Kalkulus I Anda tlah mngnal bahwa intgrasi adalah pross balikan dari difrnsiasi. Jadi untuk

Lebih terperinci

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Umitri Astuti 1), Siti Wahyuningsih 2), Chumdari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta   1) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP AKTIVITAS EKONOMI BERKAITAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA SISWA SEKOLAH DASAR Umitri Astuti

Lebih terperinci

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3, Kpdulian trhadap sanitasi lingkungan diprdiksi dari tingkat pndidikan ibu dan pndapatan kluarga pada kluarga sjahtra I klurahan Krtn kcamatan Lawyan kota Surakarta Olh : Bustanul Arifin K.39817 BAB IV

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana

MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA. Dadan Rosana Jurnal Pnlitian dan Evaluasi Pndidikan MODEL PEMBELAJARAN LIMA DOMAIN SAINS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN BERMAKNA Pndidikan Fisika FMIPA UNY haidaraufa@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE

SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE SIMULASI DESAIN COOLING SYSTEM DAN RUNNER SYSTEM UNTUK OPTIMASI KUALITAS PRODUK TOP CASE Fabio Dwi Bagus Irawan 1,a, Cahyo Budiyantoro 1,b, Thoharudin 1,c 1 Program Studi Tknik Msin, Fakultas Tknik, Univrsitas

Lebih terperinci

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang Analisis Dinamis Portal Brtingkat Banyak Multi Bntang Dngan Variasi Tingkat (Story) Pada Tiap Bntang Hiryco Manalip Rky Stnly Windah Jams Albrt Kaunang Univrsitas Sam Ratulangi Fakultas Tknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN JIMT ol. 9 No. 1 Juni 01 (Hal. 16 8) Jurnal Ilmiah Matmatika dan Trapan ISSN : 450 766X PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN Nurainun 1, S. Musdalifah,

Lebih terperinci

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan Aplikasi Intgral Intgral dapat diaplikasikan k dalam banyak hal. Dari yang sdrhana, hingga aplikasi prhitungan yang sangat komplks. Brikut mrupakan aplikasi-aplikasi intgral yang tlah diklompokkan dalam

Lebih terperinci

Debuging Program dengan EasyCase

Debuging Program dengan EasyCase Modul asyc 1 Dbuging Program dngan EasyCas Di susun Olh : Di dukung olh : Portal dukasi Indonsia Opn Knowlodg and Education http://ok.or.id Modul asyc 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kpada guru sjatiku Gusti

Lebih terperinci

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Nama Matakuliah : FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS I 2. Kod/SKS : MMM2112/2 SKS 3. Prasarat : Kalkulus Multivariabl I (prnah mngambil) 4. Status Matakuliah

Lebih terperinci

SILABUS. Penilaian Belajar. Sumber Memahami konsep umum tentang ilmu jiwa belajar PAI

SILABUS. Penilaian Belajar. Sumber Memahami konsep umum tentang ilmu jiwa belajar PAI Mata Kuliah : PSIKOLOGI BELAJAR PAI Bobot : 3 SKS Klompok MK : MKB Jurusan : PAI Fakultas : Tarbiyah IAIN Sunan Ampl Surabaya Komptnsi Mata Kuliah : Mampu mmahami prilaku siswa dan prubahan-prubahannya,

Lebih terperinci

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN

BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal PENDAHULUAN BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 31-37 ANALISIS KINERJA DOSEN PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA BERDASARKAN EVALUASI MAHASISWA SEBAGAI STAKEHOLDER PEMBELAJARAN DALAM RANGKA REKONTRUKSI PELAYANAN STKIP

Lebih terperinci

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Spt. 202) ISSN: 230-928X D-36 Pmodlan Faktor-faktor yang Mmpngaruhi Prstasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dngan Rgrsi Logistik dan Nural Ntwork Wijdani Anindya Hadi

Lebih terperinci

BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43

BIO-PEDAGOGI ISSN: Volume 4,Nomor 2 Oktober 2015 Halaman 39-43 BIO-PEDAGOGI ISSN: 2252-6897 Volum 4,Nomor 2 Oktobr 2015 Halaman 39-43 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X-4 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS VI SEMESTER I

MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS VI SEMESTER I SILABUS PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM ( SKI ) KELAS VI SEMESTER I SILABUS Nama Madrasah Mata Plajaran Klas / Smstr : MIN/MIS... : Sjarah Kbudayaan : VI / I Standar Komptnsi : 1.

Lebih terperinci

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang Pnntuan Lot Siz Pmsanan Bahan Baku Dngan Batasan Kapasitas Gudang Dana Marstiya Utama 1 Abstract. This papr xplains th problm o dtrmining th lot siz o ordring raw matrials with warhous capacity limitation

Lebih terperinci

SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA. A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya

SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA. A. Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya SIKLUS I Skolah : SD Ngri Ngurnsiti 02 Mata Plajaran : Ilmu Pngtahuan Alam ( IPA ) Klas/Smstr : VI / 1 Matri Pokok : Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup Waktu : 4 x 35 mnit (2 X prtmuan) Mtod : Cramah PERTEMUAN

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN SELF REGULATION SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU Novi Frlinita Sari 1, Tri Umari 2, Abu Asyari 3 Email :

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS 18Novmbr 17 Tma 7: Ilmu-Ilmu Murni (Matmatika, Fisika, Kimia dan Biologi) HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS Olh Agung Prabowo

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsp Dasar Graf Pada bagian ini akan dibrikan konsp dasar graf dan dimnsi partisi graf yang digunakan sbagai landasan tori pada pnlitian ini. Tori dasar mngnai graf yang akan digunakan

Lebih terperinci

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR Yuli Syafti Purnama Mahasiswa Program Studi S Matmatika Fakultas Matmatika dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Riau Kampus

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM

ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM ANALISIS PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS-PRISM SEBAGAI DASAR PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN TANAH (Studi Kasus : Dsa Babalan, Kcamatan Gabus, Kabupatn Pati) Pandu Sandy Utomo, Ir. Chatarina Nurdjati S., MT,

Lebih terperinci

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar

Aplikasi Media Pembelajaran Budidaya Ikan Gurame Berbasis Web Guna Mendukung Desa Pintar Aplikasi Mdia Pmblajaran Budidaya Ikan Guram Brbasis Wb Guna Mndukung Dsa Pintar Mardiyono, Dwi Irvan Rosadi Jurusan Tknik Elktro Politknik Ngri Smarang E-mail : mardiyono@polins.ac.id, dwiirvanrosadi@gmail.com

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON Pnntuan Nilai E/m Elktron 013 PENENTUAN NILAI /m ELEKTRON Intan Masruroh S, Anita Susanti, Rza Ruzuqi, Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Dpartmn Fisika Fakultas Sains Dan Tknologi, Univrsitas Airlangga

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA Wahyuni, N.N.S 1, Warditiani, N.K. 1, Lliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matmatika Dan Ilmu Pngtahuan Alam Univrsitas Udayana Korspondnsi: Ni

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan, Pengawasan,dan Kerja Sama. Hartoyo KATA PENGANTAR Sgala puji kpada Allah SWT, karna atas rahmat-nya, Biro Prncanaan, Pngawasan, dan Krja Sama, Ombudsman RI dapat mlaksanakan sluruh tugas dan fungsi pada tahun 2015 dngan baik. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PERJALANAN PANJANG PERJUANGAN FORUM PPAk IAI KAPd Dr. Zaenal Fanani, SE., MSA., Ak., CA. Ketua Forum PPAk IAI KAPd

PERJALANAN PANJANG PERJUANGAN FORUM PPAk IAI KAPd Dr. Zaenal Fanani, SE., MSA., Ak., CA. Ketua Forum PPAk IAI KAPd PERJALANAN PANJANG PERJUANGAN FORUM PPAk IAI KAPd 2015-2016 Dr. Zanal Fanani, SE., MSA., Ak., CA. Ktua Forum PPAk IAI KAPd KEGIATAN FORUM PPAk IAI KAPd 2015-2016 No Nama Kgiatan Waktu Tmpat Jumlah Psrta

Lebih terperinci

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor

Implementasi Pemodelan Multi Kriteria (PMK) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengujian Mutu Ban Sepeda Motor Implmntasi Pmodlan Multi Kritria (PMK) Pada Sistm Pndukung Kputusan Pngujian Mutu Ban Spda Motor Muliadi Muliadiaziz@yahoo.com Abstract This rsarch to dvlop a dsign dcision support systm with built tst

Lebih terperinci

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM Aplikasi modl matmatika banyak muncul dalam brbagai disiplin ilmu pngtahuan, sprti isika, kimia, konomi, prsoalan rkayasa (tknik msin, sipil, lktro). Modl matmatika yang

Lebih terperinci

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR E. Yuliani, M. Imran, S. Putra Mahasiswa Program Studi S Matmatika Laboratorium Matmatika Trapan, Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES Latihan, small sidd gams, komponn biomotor... (Jaya Adi Praptama) 1 PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP KOMPONEN BIOMOTOR SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone

Modifikasi Analytic Network Process Untuk Rekomendasi Pemilihan Handphone Modifikasi Analytic Ntwork Procss Untuk Rkomndasi Pmilihan Handphon Fry Dwi Hrmawan Jurusan Informatika Fakultas MIPA, Univrsitas Sblas Mart Surakarta frydh@yahoocom Ristu Saptono Jurusan Informatika Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA

ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA ANALISIS LOG-LOGISTIK UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON HERBISIDA PADA TIGA JENIS GULMA Olh : Yanti Muliyaningsih G40026 PROGRAM STUDI STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1: Daftar Terjemah NO HALAMAN BAB TERJEMAH

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1: Daftar Terjemah NO HALAMAN BAB TERJEMAH Lampiran 1: Daftar Trjmah DAFTAR TERJEMAH NO HALAMAN BAB TERJEMAH 1 2 1 Aku tinggalkan dua prkara kpada ummatku jika mrka brpgang pada dua nashat trsbut yakni (Alquran dan Hadis) maka mrka tidak akan trssat

Lebih terperinci

1. Proses Normalisasi

1. Proses Normalisasi BAB IV PEMBAHASAN A. Pr-Procssing Pross pngolahan signal PCG sblum dilakukan kstaksi dan klasifikasi adalah pr-procssing. Signal PCG untuk data training dan data tsting trdapat dalam lampiran 5 (halaman

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/ KONSELOR (GURU BK/K) LULUSAN DIKLAT PROGRAM ALIH FUNGSI DI PROVINSI DKI JAKARTA

KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/ KONSELOR (GURU BK/K) LULUSAN DIKLAT PROGRAM ALIH FUNGSI DI PROVINSI DKI JAKARTA Jurnal Psiko-Edukasi, Mi 2015, (1-12) Komptnsi Guru Bimbingan dan Konsling/Konslor... (Awaluddin & Hrdi) 1 ISSN: 1412-9310 Vol. 13, 2015 KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/ KONSELOR (GURU BK/K) LULUSAN

Lebih terperinci

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL Jurnal Barkng Vol 5 No Hal 33 39 (0) KAAKTEISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTAL HENY W M PATTY, ELVINUS ICHAD PESULESSY, UDI WOLTE MATAKUPAN 3,,3 Staf Jurusan Matmatika FMIPA UNPATTI Jl Ir M Putuhna, Kampus Unpatti,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di dalam dunia bisnis yang smakin ktat saat ini prusahaan dituntut untuk mmiliki banyak kunggulan komptitif agar dapat brsaing dngan yang lainnya. Maka dari itu, prusahaan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI

ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Analisa Pngaruh Pack Carburizing Mnggunakan Arang Mlanding (Mas ad dkk.) ANALISA PENGARUH PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN ARANG MLANDING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS SPROKET SEPEDA MOTOR SUZUKI Mas ad,

Lebih terperinci

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014 Onlin Jurnal of Natural Scinc, ol.3(1): 65-74 ISSN: 338-0950 March 014 PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP I W. Sudarsana 1, Fitria and S. Musdalifah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA MISTAR BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA MISTAR BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT SISWA SEKOLAH DASAR Pnjumlahan Bilangan Bulat Mnggunaan Mistar Bilangan PENGGUNN MEDI MISTR BILNGN UNTUK MENINGKTKN HSIL BELJR PENJUMLHN BILNGN BULT SISW SEKOLH DSR ndri Nina Styaningsih PGSD FIP Univrsitas Ngri Surabaya

Lebih terperinci

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA

WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP KREATIVITAS ALAT PERAGA PENDIDIKAN EDUKATIF IPA-MATEMATIKA Pnanggung Jawab Kgiatan: DRS. H. SUTIMAN Ktua Plaksana: Yuni Wibowo, M.Pd FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1 Pnurunan Tanah pada Fondasi Dangkal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kod MK Disusun Olh Tknik Prnanaan Tknik A41117AB dan Dsain Sipil 9 Abstrat Modul ini brisi bbrapa

Lebih terperinci

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH

VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH VI. EFISIENSI PRODUKSI DAN PERILAKU RISIKO PRODUKTIVITAS PETANI PADA USAHATANI CABAI MERAH.. Faktor-Faktor yang Mmpngaruhi Produktivitas Cabai Mrah dan Nilai Elastisitas Input trhadap Produktivitas...

Lebih terperinci

Khairul Amdanidan Fransisca A. A. S. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Khairul Amdanidan Fransisca A. A. S. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPEGROUP INVESTIGATION(GI)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADAMATERIPOKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 SIPOHOLON T. P. 2013/2014 Khairul Amdanidan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family

BAB 1 PENDAHULUAN. colleague. family BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Blakang Di ra tknologi ini, banyak skali cara-cara atau mdia yang dapat kita gunakan untuk mmprmudah dan mnjaga hubungan komunikasi dngan orangorang yang kita sayangi, baik

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI Pada bab ini akan dipaparkan scara singkat tntang gambaran umum kbradaan sklompok mahasiswa pada sbuahindkos ataupmondokan

Lebih terperinci

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya

Lebih terperinci

Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom

Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom IMPLEMENTASI REKOMENDASI MATERI AJAR BERDASARKAN KERANGKA KERJA SILUENS IMPLEMENTATION OF RECOMMENDATIONS TEACHING MATERIALS BASED ON SILUENS FRAMEWORK Irvan Dwi Putra Manurung 1, Anisa Hrdiani, S.T.,

Lebih terperinci

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5 (Skripsi) Olh SITI FATIMAH FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI Olh: INDA SAFITRI NIM. 065009 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI 03-1726-2012 Hotma L Purba Jurusan Tknik Sipil,Univrsitas Sriwijaya Korspondnsi pnulis : hotmapurba@hotmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September

Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September Jurnal Tchno Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 Sptmbr 2016 71 ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN METODE COBIT 4.1 (Studi Kasus PUSDIKLAT APARATUR KEMENKES RI) Titin Kristiana Program Studi

Lebih terperinci

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PENGABAIAN PADA LANSIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL Th Nglct Of Th Eldrly And Spiritual Nd Fulfillmnt Dwyna Putri Rahayu 1*, Juanita 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kprawatan Fakultas Kprawatan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANISASI YANG TELAH MENERAPKAN SNI

ANALISIS FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETOS KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANISASI YANG TELAH MENERAPKAN SNI ANALII FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN DAN FAKTOR ETO KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA ORGANIAI YANG TELAH MENERAPKAN NI 9-900-00 Biatna Dulbrt Tampubolon Abstract An organization which has applid NI 9-900-00,

Lebih terperinci

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional

6/1/2010 DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kebijakan Perdagangan Internasional DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI SE., MM. Kbijakan Prdagangan Intrnasional 1 2 3 4 Kbijakan Ekonomi 21 Prioritas kbijakan bidang konomi trdiri dari tujuh bidang : Pngmbangan Infrastruktur Prcpatan pnylsaian infrastruktur

Lebih terperinci

Sinanglingtyas et al., Penerapan Metode Role Playing...

Sinanglingtyas et al., Penerapan Metode Role Playing... Sinanglingtya t al., Pnrapan Mtod Rol Playing... Pnrapan Mtod Rol Playing untuk Mningkatkan Aktivita dan Hail Blajar Siwa Kla V dalam Pmblajaran PKn Pokok Bahaan Bntuk-Bntuk Kputuan Brama di SDN Tukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Blakang Sarana dan prasarana transportasi di suatu ngara mmpunyai pranan yang sangat pnting dalam pngmbangan suatu kawasan trtntu, baik konomi, sosial, budaya dan sbagainya.

Lebih terperinci

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII Prtmuan VII IV. Konsolidasi IV. Pndahuluan. Konsolidasi adalah pross brkurangnya volum atau brkurangnya rongga pori dari tanah jnuh brpmabilitas rndah akibat pmbbanan. Pross ini trjadi jika tanah jnuh

Lebih terperinci

Joni, Joni Dosen Prodi PG-PAUD, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Abstrak

Joni, Joni Dosen Prodi PG-PAUD, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Abstrak UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMANN KONSEP MENGELOMPOKAN BENDA MENURUT BENTUK JENIS UKURAN DAN WARNA MELALUI PENERAPAN STRATEGI BERMAIN DALAM PENGEMBANGAN KOGINITIF SISWA KELOMPOK A TK MELATI INDAH Joni Don

Lebih terperinci

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Tras Jurnal, Vol.7, No.2, Sptmbr 2017 P-ISSN 2088-0561 ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V Said Jalalul Akbar

Lebih terperinci

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Prosiding SPMIPA. pp. 3-39, 006 ISBN : 979.704.47.0 PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX Eka Ariani, Agus Rusgiyono Jurusan Matmatika FMIPA Univrsitas Dipongoro Jl.

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman Pnggunaan Algoritma RSA dngan Mtod Th Siv of Eratosthns dalam Enkripsi dan Dskripsi Pngiriman Email Muhammad Safri Lubis Jurusan Tknologi Informasi Fak. Ilmu Komputr dan Tknologi Informasi, USU Mdan, Indonsia

Lebih terperinci

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh ahan jar Statika ulyati, ST., T rtmuan X, X. Garis ngaruh. ndahuluan danya muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksi disbut bban brgrak. isalkan ada sbuah kndaraan mlalui

Lebih terperinci

BUKU LULUSAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BUKU LULUSAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 BUKU LULUSAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Nama Lngkap Sriwahyuni Djamil Tmpat/ Tanggal Lahir Gorontalo, 07 Juli 1990 Agama Islam Jnis Klamin Prmpuan Nomor Induk Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut BAB II TEORI DASAR 2.1 Pngrtian Pasang Surut Pasang surut air laut (pasut) adalah pristiwa naik turunnya muka air scara priodik dngan rata-rata priodnya 12,4 jam (di bbrapa tmpat 24,8 jam) (Pond dan Pickard,

Lebih terperinci

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN BAB VI SABUNGAN BALOK ENDUKUNG OEN 1. TUJUAN ERKULIAHAN A. TUJUAN UU ERKULIAHAN (TU) Stlah mmplajari matri tntang sambungan balok pndukung momn, scara umum anda diharapkan : 1. ampu mnjlaskan pngrtian

Lebih terperinci

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat Mtod Pnlitian Suradi Sirgar Bab 6 Sumbr dan Prambatan Galat 6. Sumbr galat. Data masukan, misal hasil pngukuran (galat bawaan). Slama komputasi (galat pross), galat ang timbul akibat komputasi 3. Galat

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAN Eva Btty Simanjuntak, Lili Huaini Surl : vabttyimanjuntak@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL ISSN : 407 846 -ISSN : 460 846 MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL Chrish Rikardo *, Taufik Limansyah, Dharma Lsmono Magistr Tknik Industri,

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik

Analisis Rangkaian Listrik Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Mnggunakan Transformasi Fourir - Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (4) BAB Analisis Rangkaian Mnggunakan Transformasi Fourir Dngan pmbahasan

Lebih terperinci

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM JIMT Vol. 4 No. Juni 07 (Hal 56-69) ISSN : 450 766X PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM S.Pranata, I. W. Sudarsana dan S.Musdalifah 3,,3 Program Studi Matmatika Jurusan

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN

KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN KAJIAN POTENSI PENGGUNA JALAN TOL MALANG KEPANJEN Ad Yudha Iswara, Fahry Husin, Ludfi Djakfar, Hndi Bowoputro Jurusan Tknik Sipil Fakultas Tknik Univrsitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145,

Lebih terperinci

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang.

SISWA AKSELERASI MAN 3 PALEMBANG. Fara Hamdana 1 * dan Alhamdu²* UIN Raden Fatah Palembang. FAA HAMDANA & ALHAMDU PSIKIS-Jurnal Subjctiv Psikologi Wll-Bing Islami Vol. dan 1 Prstasi No. 2 (2015) Blajar 115-124 SUBJECTIVE WELL-BEING DAN PESTASI BELAJA SISWA AKSELEASI MAN 3 PALEMBANG Fara Hamdana

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Input Data Citra Wajah Pada pnlitian ini, digunakan sbanyak 525 citra ajah yang trdiri dari 35 orang. Stiap orang diambil sampl sbanyak 15 citra ajah dngan pncahayaan yang

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada

IV. METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder dari berbagai instansi yang diperlukan, yang dilaksanakan pada IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Waktu dan Pnntuan Lokasi Pnlitian Pnlitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap prtama, mngumpulkan data skundr dari brbagai instansi yang diprlukan, yang dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi

Pengkajian Pengembangan Model Pabrikasi Pupuk Organik..., Agus Ruswandi Pngkajian Pngmbangan Modl Pabrikasi Pupuk Organik: Studi Kasus di i Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Agus Ruswandi Badan Prncanaan Pmbangunan Darah Provinsi Jawa Barat Jl. Ir. H Juanda No 278- Bandung 40132

Lebih terperinci

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P20 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) ANALISIS KETERSEDIAAN PENGGUNA JASA DALAM MEMBAYAR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS : KOPAJA P0 JURUSAN SENEN LEBAK BULUS) Nincy Ayu Lstari 1 Nahdalina Fakultas Tknik Sipil Univrsitas

Lebih terperinci

DIANDRA PARAMITA TIMUR

DIANDRA PARAMITA TIMUR Modl Multinomial Logit Untuk Mnntukan Harga Optimal Pakt Blackbrry Intrnt Srvic (BIS) Tlkomsl dan Indosat (Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Tknik UNS Pngguna Blackbrry) Skripsi DIANDRA PARAMITA TIMUR I0308038

Lebih terperinci

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu Muatan rgrak Muatan hidup yang brgrak dari satu ujung k ujung lain pada suatu konstruksik disbut bb bban brgrak Sbuah kndaraan mlalui suatu jmbatan, maka akan timbul prubahanbh nilai i raksi kimaupun gaya

Lebih terperinci

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA

KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 KONTROL URBAN SPRAWL DENGAN PENDEKATAN PEMODELAN PERILAKU PERJALANAN DAN PARTISIPASI PENDUDUKNYA Pnliti : Lasmini Ambarwati, ST.,

Lebih terperinci

1 e ABSTRAK. atribut biaya perjalanan adalah P BMlg = 0, ΔX1 Bsby =1- P BMlg, probability model, P BSby= 1- P BMlg, model

1 e ABSTRAK. atribut biaya perjalanan adalah P BMlg = 0, ΔX1 Bsby =1- P BMlg, probability model, P BSby= 1- P BMlg, model PENGARUH AKSESIBILITAS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UDARA (STUDI KASUS BANDARA ABDURACHMAN SALEH MALANG-BANDARA JUANDA SURABAYA) Akhriadi, Ludfi Djakfar, Agus Suharyanto

Lebih terperinci

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Bultin Ilmiah Math. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 3 (2015), hal 295 304. PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT. Wicaksana Ovrsas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam seperti gambar dibawah (Troitsky M.S, 1990). BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1 Struktur Rangka Baja Extrnal rstrssing Scara toritis pningkatan kkuatan pada rangka baja untuk jmbatan dapat dilakukan dngan pmasangan prkuatan pratkan kstrnal pada rangka trsbut.

Lebih terperinci

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Bultin Ilmiah Mat. Stat. dan Trapannya (Bimastr) Volum 04, No. 2 (2015), hal 119 126. FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH Ysi Januarti, Mariatul Kiftiah, Nilamsari Kusumastuti INTISARI Himpunan D disbut

Lebih terperinci

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BADAN POM RI N RENSTRA CANA STRATEGIS BALA113E A 4?ENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG TAHUN 215-219 t 411 BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDUNG BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Jalan Pastur

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Konsep Kreatif. Observasi. Perumusan masalah. Tujuan perancangan. Strategi kreatif. Pra produksi.

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Konsep Kreatif. Observasi. Perumusan masalah. Tujuan perancangan. Strategi kreatif. Pra produksi. BAB III PROSES PERANCANGAN 1. Bagan prancangan A. Konsp Kratif Obsrvasi Prumusan masalah Tujuan prancangan Konsp promosi Stratgi kratif Konsp mdia Pmilihan mdia Pra produksi Tata ltak mdia Pross produksi

Lebih terperinci