PENDEKATAN METODE BAYES UNTUK PENDUGAAN PENGARUH INTERAKSI PADA MODEL AMMI. (Bayesian Approach for Estimating Interaction Effect of AMMI Model)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDEKATAN METODE BAYES UNTUK PENDUGAAN PENGARUH INTERAKSI PADA MODEL AMMI. (Bayesian Approach for Estimating Interaction Effect of AMMI Model)"

Transkripsi

1 PROSIDING ISBN: PENDEKATAN METODE BAYES UNTUK PENDUGAAN PENGARUH INTERAKSI PADA MODEL AMMI (Bayesan Approach for Estatng Interacton Effect of AMMI Model) Pka Slvant, Kharl A. Notodputro, dan I Made Suertaaya S- Abstract Mult-locatons trals play an portant role n plant breedng and agronoc research. Study concernng genotype-envronent nteracton needed n selecton of genotype to be released. AMMI (Addtve Man effect and Multplcatve Interacton) s one of statstcal technque to analyze data fro ult-locatons trals. The analyss of AMMI s a cobnng analyss between addtve an effect and prncpal coponent analyss. Mult-locaton saplng data whch were collected several years on several plantng season used to be analyzed separately. To obtan ore coprehensve nforaton of ult-locaton saplng data, an analyss whch cobnes all the nforaton n several years s needed. One of the alternatves s the Bayesan approach. Ths ethod utlzes ntal nforaton on the estated paraeters and nforaton fro saples. The sulaton states that predcton wth Bayesan ethods wll produce a better estator, because MSE of the Bayesan estator s saller the MSE estator generated usng least squares ethod. Keywords: AMMI, Bayes Latar Belakang Percobaan d ult-lokas erupakan teknk percobaan yang serng dlakukan dan sangat pentng dala bdang peulaan tanaan. Percobaan seaca n elbatkan dua faktor utaa yatu genotpe tanaan dan konds lngkungan (lngkungan: tepat (ste), us, perlakuan agronos (agronoy treatent)). Metode statstka yang basa dgunakan untuk analss kestablan terhadap hasl Mahasswa S Progra Stud Statstka SPs IPB Departeen Statstka, FMIPA IPB Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber

2 PROSIDING ISBN: percobaan ultlokas adalah AMMI (Addtve Man Effect and Multplcatve Interacton). Data percobaan ultlokas n dkupulkan dar beberapa tahun d beberapa us tana. Naun, analss dar data percobaan ultlokas n ash dlakukan secara terpsah antara data tahun satu dengan tahun yang lannya. Agar nforas dar data percobaan ultlokas dapat dperoleh secara lebh enyeluruh, aka perlu adanya suatu analss yang enggabungkan nforas-nforas dala beberapa tahun tersebut. Salah satu alternatf analss yang dapat kta gunakan adalah pendekatan Bayes. Metode n eanfaatkan nforas awal tentang paraeter yang akan dduga dan nforas dar contoh. Tuuan Beberapa tuuan dar peneltan n antara lan:. Mepelaar knera dar dugaan paraeter yang dhaslkan dengan etode Bayes.. Menentukan genotpe stabl berdasarkan dugaan etode Bayes. Data METODOLOGI Data yang akan dgunakan dala peneltan n ada dua ens, data pertaa adalah data yang dbangktkan dala progra sulas. Data sulas dbangun dar odel percobaan ultlokas dengan raga contoh d setap lokas dasuskan saa. Paraeter yang dbutuhkan untuk ebangktkan data dala sulas n adalah nla tengah hasl produks, pengaruh faktor genotpe, keragaan lokas percobaan kecl( = ) dan keragaan lokas percobaan sedang( = 5), keragaan nteraks kecl ( = ) dan keragaan nteraks sedang ( = 5), serta keragaan galat δ ( = ). Faktor genotpe dasuskan tetap, sesua dengan konds pada data rl. ε Dala sulas dtentukan ulah lokas percobaan sebanyak 0, dbuat sulas 00 set data dar odel d atas. Data kedua adalah data rl yang dgunakan untuk penerapan yang erupakan data dar percobaan nternasonal untuk gandu yang dlakukan oleh progra CIMMYT (Internatonal Maze and Wheat Iproveent Center) pada genotpe yang Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber δ

3 PROSIDING ISBN: dtana d epat lokas dengan 4 blok pada dua tahun berturut-turut yatu tahun 005 dan tahun 006 dan data hasl peneltan oleh Konsorsu pad Nasonal, yatu Peneltan Interaks antara Genotpe dengan Lngkungan pada galur harapan pad sawah tahun 008 enggunakan 4 galur pad dana galur ( galur berasal dar BATAN, 5 galur dar BB Pad, galur dar Bogen, dan 4 galur dar IPB), dengan 3 varetas pebandng (Glrang, INPARI, dan Cherang) yang dtana pada lokas.. Metode Pendugaan Paraeter Pendugaan paraeter dapat dlakukan dengan enggunakan algorta Gbbs saplng. Gbbs saplng adalah suatu teknk untuk ebangktkan peubah acak dar sebaran (arnal) secara tdak langsung, tanpa perlu enghtung fungs kepekatannya (Casella & George, 99). Dengan enggunakan teknk Gbbs saplng, kta dapat enghndar perhtungan yang sult. Gbbs saplng erupakan salah satu etode untuk ebangun algorta Markov Chan Monte Carlo (MCMC). Algorta MCMC dpleentaskan dengan cara engabl contoh berulang-ulang dar p sebaran posteror bersyarat [θ θ,..., θ p ],...,[θ p θ,..., θ p ](Albert, 007). Nla awal yang dgunakan adalah nla dugaan pengaruh nteraks dengan enggunakan etode kuadrat terkecl. Msalkan θ l untuk l=,, adalah contoh yang dbangktkan dengan Gbbs saplng untuk odel percobaan ultlokas. Rataan dar contoh dgunakan untuk enduga μ,τ,, dan δ (Lu, 00). ~ ( l ) ( l ) µ = µ ; ~ ( ) τ = τ ; ~ l ~ = ; δ l= l= l = = l = δ ( l ) Krtera Evaluas Nla dugaan terhadap pengaruh nteraks devaluas enggunakan dua krtera, yatu: ˆ. Bas ( δ ) E( δ ) δ. ( ˆ δ δ ) ( ˆ MSE = E = var δ ) + Bas ( ˆ δ ) = ˆ Setelah nla Bas dan MSE dar kedua etode ddapatkan, aka akan dlakukan perbandngan terhadap nla bas dan MSE. Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber

4 PROSIDING ISBN: Sulas Knera dar penduga bayes untuk pengaruh nteraks devaluas dengan elakukan sulas. Algorta gbbs saplng dlakukan sebanyak l=000 dan 5000 untuk ebangktkan sebaran posteror dar asng-asng paraeter dengan perode burn-n sebanyak 00 dan 000. Tahapan sulas:. Tetapkan nla-nla paraeter berkut : µ,. Bangktkan τ,, ε k, dan δ,, δ ε α, β 3. Dapatkan nla Y berdasarkan odel y k = µ + τ + + δ + ε k 4. Htung nla dugaan paraeter dengan etode MKT ( ˆ, ˆ τ, ˆ, ˆ δ, ˆ ) dan µ raga dar asng-asng paraeter odel (,, ), τ δ µ sebaga nla awal untuk asuk ke algorta gbbs saplng, gunakan 5. Htung dugaan paraeter odel dengan etode bayes enggunakan algorta gbbs saplng 0. Tentukan nla awal θ = ( 0) ( 0) ( 0) ( 0) (0) ( µ, τ,, δ, ). Ulang langkah untuk l=,,,000 a) Bangktkan ( l ) µ dar ( l ) ( l ) ( l ) ( l ) ( µ τ,, δ, ) ( µ τ,, δ, ) rab µ + rab µ yk + µ µ exp µ µ rab µ + b) Bangktkan ( l ) l dar µ ( ) ( l ) ( l ) ( l ) (, τ,, δ ) abr ( µ, τ,, δ ) IG + α, β + ( yk η ) ( ) l l l l c) Bangktkan τ dar τ µ,, δ, ( τ µ,, δ, ) k ( ) ( ) ( l ) ( ) rb + ˆ τ rb τ + µ τ τ exp τ τ rb τ + Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber

5 PROSIDING ISBN: l d) Bangktkan dar ( ) ( l) ( l ) ( l ) ( l ) ( µ, τ, δ, ) ( µ, τ, δ, ) exp ra + ra ˆ + µ ra + l e) Bangktkan δ dar δ ( ) ( l) ( l ) ( l) ( l ) ( µ, τ,, ) ( δ µ, τ,, ) exp r δ + δ δ r ˆ δ δ + µ δ r + δ. ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) l l l l l Kebalkan θ = µ, τ,, δ 6. Htung nla rataan dar asng-asng sebaran posteror, gunakan sebaga ~ ~ µ, ~ τ, ~, δ penduga paraeter odel ultlokas ( ) 7. Evaluas keakuratan penduga nteraks dengan engukur besarnya bas 8. Evaluas press penduga nteraks dengan engukur besarnya MSE Penerapan. Data rl dar CIMMYT dan BB Tanaan Pad Sukaand dgunakan untuk enerapkan etode Bayes dala pendugaan paraeter odel AMMI. Tahapannya sebaga berkut:. Mencar nforas pror. Data Tahun Kedua dgunakan untuk analss AMMI dan engevaluas kestablan genotpe a. Duga paraeter odel AMMI ( ˆ µ, ˆ τ, ˆ ˆ, δ) serta raga ( ) dengan MKT b. Gunakan dugaan MKT sebaga nla awal untuk enghtung dugaan ~ ~ µ, ~ τ, ~, δ paraeter dengan etode bayes ( ) c. Susun Matrks nteraks, gunakan atrks nteraks untuk analss AMMI d. Tentukan genotpe stabl dan genotpe spesfk berdasarkan etode AMMI Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber

6 PROSIDING ISBN: HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Tabel dsakan rata-rata keseluruhan bas dan MSE dar penduga pengaruh nteraks enggunakan MKT dan Bayes. Bas dar penduga Bayes dan penduga MKT elk nla yang bervaras. Naun secara uu dapat kta lhat, nla absolut bas dar penduga Bayes relatf lebh kecl dbandngkan dengan bas penduga MKT. Hal yang saa terad pada MSE, dana pada berbaga konds raga lokas dan raga nteraks MSE dar penduga Bayes nlanya selalu lebh kecl dar MSE penduga MKT yang erupakan ndkas bahwa etode Bayes elk perfora lebh bak dbandngkan etode MKT karena tngkat kesalahan yang dhaslkan oleh etode Bayes relatf lebh kecl. Terlhat bahwa untuk raga lokas yang saa, keapuan etode Bayes eperbak knera dugaannya cenderung enurun dengan enngkatnya nla raga nteraks. Sedangkan pada nla raga nteraks yang saa, keapuan etode Bayes eperbak dugaan cenderung enngkat dengan seakn besarnya raga lokas. Sulas uga dlakukan untuk engevaluas knera etode Bayes dala engklasfkaskan genotpe-genotpe stabl dengan enggunakan Bplot AMMI. Karena proses ebuat Bplot AMMI ebutuhkan tahapan yang sangat panang, untuk tu sulas n tdak dlakukan sebanyak sulas dala pendugaan paraeter. Sulas penentuan klasfkas genotpe enggunakan Bplot AMMI dlakukan pada konds keragaan lokas kecl ( = ) dan keragaan nteraks sedang ( = 5), serta pada konds keragaan lokas besar ( = 5) dan keragaan nteraks kecl ( = ). Konds n dplh karena adanya perbakan yang cukup ekstr dar dugaan δ etode Bayes yang dberkan pada kedua konds n sebagaana delaskan pada Tabel. δ Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber

7 PROSIDING ISBN: Tabel. Rata-Rata Bas dan MSE pada asng-asng konds sulas Bas MSE Raga Lokas Raga Interaks N Burnn Bayes MKT Bayes MKT ~ δ δˆ ~ δ δˆ Persentase Perbakan dugaan (%)* ~ MSE ˆ δ - MSEδ *: Persentase Perbakan dugaan = 00% MSE ˆ δ Pada Tabel, dsakan hasl sulas klasfkas genotpe enggunakan Bplot AMMI. Terlhat bahwa genotpe-genotpe yang dklasfkaskan stabl oleh etode Bayes, tdak terlalu berbeda dengan genotpe yang yang stabl dala konds sesungguhnya (paraeter). Sedangkan pada klasfkas enggunakan MKT ada beberapa genotpe yang dgolongkan stabl, naun pada keadaan sesungguhnya tdak stabl. Hal n uga terad d beberapa klasfkas genotpe dengan ettode Bayes, naun kesalahan klasfkasnya lebh serng terad pada MKT. Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber

8 PROSIDING ISBN: Tabel. Sulas untuk Klasfkas Genotpe dengan Bplot AMMI Raga Lokas Raga Interaks Genotpe Stabl Paraeter MKT δ δˆ Bayes ~ δ 5 5 G3 G7,G3 G3 G, G9 G9,G5 G,G9,G7 G,G3 G,G3 G,G3 G0 - G0 Penerapan Data Gandu Data yang dgunakan untuk lustras berkut erupakan data percobaan nternasonal untuk gandu yang dlakukan oleh progra CIMMYT (Internatonal Maze and Wheat Iproveent Center). Pada Gabar berkut dsakan Bplot AMMI dengan atrks pengaruh nteraks enggunakan pendugaan dengan pendekatan Bayes env.5 G E env F env4 A HB 0.5 D I K J C L env Gabar. Bplot AMMI Data Gandu Perhtungan selang kepercayaan noral ganda pada taraf α = 0.05 enghaslkan ellps dengan ar-ar panang 0.47 dan ar ar pendek Terlhat bahwa genotpe D Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber

9 PROSIDING ISBN: asuk ke dala daerah kepercayaan ellps, yang berart genotpe n dnyatakan sebaga genotpe stabl d seua lokas percobaan. Sedangkan genotpe A,B,C,E,F,G,H,I,J,K,L erupakan genotpe yang tdak stabl karena possnya berada d luar daerah kepercayaan ellps. Hasl bplot AMMI enggunakan penduga dengan etode MKT eberkan kespulan dana tdak ada genotpe yang dkategorkan stabl. Penerapan Data Pad Data yang dgunakan untuk lustras berkut erupakan data percobaan tanaan pad BB Pad Sukaand pada tahun 008. Inforas pror untuk keragaan dan nla tengah paraeter odel dhtung dar data tersebut..5 GEN6 NTB GEN5 Pusakanagara GEN GEN4 GEN7 GEN8 Pusakanagara 0.5 Pesawaran Taan Ngaw Bogo GEN4 Purworeo Bantaeng GEN3 GEN Tabanan Pasar rng 0 Asahan Takalar Bantul -0.5 Purworeo Probolnggo Ngaw.5.5 Marada Bal -0.5 Bal Rangkasbtung NTB - GEN GEN3 -.5 GEN0 GEN - Gabar. Bplot AMMI Data Pad Pada Gabar berkut dsakan Bplot AMMI dengan atrks pengaruh nteraks enggunakan pendugaan dengan pendekatan Bayes. Perhtungan selang kepercayaan noral ganda pada taraf α = 0.05 enghaslkan ellps dengan ar-ar panang 0. dan ar ar pendek 0.0. Terlhat pada bahwa tdak ada genotpe yang asuk ke dala daerah kepercayaan ellps, yang berart genotpe-genotpe tersebut dnyatakan sebaga genotpe yang tdak stabl. Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber 009 5

10 PROSIDING ISBN: Hasl bplot AMMI enggunakan penduga dengan etode MKT uga eberkan kespulan yang saa, dana tdak ada genotpe yang dkategorkan stabl. SIMPULAN Hasl sulas pendugaan pengaruh nteraks pada odel AMMI enyatakan bahwa pendugaan dengan etode Bayes enghaslkan dugaan yang lebh bak, karena nla MSE yang lebh kecl dbandngkan dengan dugaan pengaruh nteraks enggunakan etode MKT. Seakn besarnya keragaan lokas, aka keapuan etode Bayes eperbak dugaan cenderung enngkat. Sedangkan dengan seakn besarnya keragaan nteraks, keapuan etode Bayes eperbak dugaan cenderung enurun. Berdasarkan hasl sulas Bplot AMMI untuk enentukan kestablan genotpe, genotpe-genotpe yang dnyatakan stabl enggunakan pengaruh nteraks yang dduga dengan etode Bayes relatf tdak berbeda dengan konds data aslnya (paraeter odel) dbandngkan dengan klasfkas genotpe yang dhaslkan oleh dugaan MKT. Untuk tu dala enentukan genotpe yang stabl ddala suatu percobaan, keberadaan nforas pror perlu dpertbangkan dala analss. UCAPAN TERIMAKASIH Tulsan n bagan dar peneltan HIBAH PENELITIAN PASCASARJANA, No. 4/I3.4.4/SPK/BG-PD/009, 30 Maret 009. PUSTAKA Albert, J Bayesan Coputaton wth R. [3 Jun 009]. Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber 009 5

11 PROSIDING ISBN: Casella, G., and E. I. George. 99. Explanng the Gbbs sapler. Aercan Statstcan. 46, [9 Me 009]. Berger, J.O Statstcal Decson Theory and Bayesan Analyss, nd edton. Sprnger Verlag (New York). Cotes, Jose M., J. Crossa, A. Sanches, and P.L. Cornelus A Bayesan Approach for Assessng the Stablty of Genotypes. [ Jun 008] Lu, Genzhou. 00. Bayesan Coputaton for Lnear-Blnear Model. Unversty of Kentucky. Dsertas. Senar Nasonal Mateatka dan Penddkan Mateatka Jurusan Penddkan Mateatka FMIPA UNY, 5 Deseber

III. METODOLOGI. percobaan sedang( σ = 5), keragaman interaksi kecil ( σ = 1) dan keragaman

III. METODOLOGI. percobaan sedang( σ = 5), keragaman interaksi kecil ( σ = 1) dan keragaman III. METODOLOGI 3.. Data Data yang akan dgunakan daa penetan n ada dua ens data pertaa adaah data yang dbangktkan daa progra suas yang drancang sedekan rupa sehngga eungknkan untuk ehat knera dar penduga

Lebih terperinci

PENDEKATAN BAYES UNTUK PENDUGAAN PENGARUH INTERAKSI DALAM MODEL AMMI PIKA SILVIANTI

PENDEKATAN BAYES UNTUK PENDUGAAN PENGARUH INTERAKSI DALAM MODEL AMMI PIKA SILVIANTI PENDEKATAN BAYES UNTUK PENDUGAAN PENGARUH INTERAKSI DALAM MODEL AMMI PIKA SILVIANTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 009 a PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan n saya menyatakan

Lebih terperinci

Bab VII Contoh Aplikasi

Bab VII Contoh Aplikasi Bab VII Contoh Aplkas Dala bab n akan dberkan lustras tentang aplkas statstk penguj VVVS dala eontor kestablan atrks korelas pada proses produks dudukan kabel tegangan tngg (flange) d PT PINDAD (Persero).

Lebih terperinci

METODE LEVENBERG MARQUARDT UNTUK MASALAH KUADRAT TERKECIL NONLINEAR

METODE LEVENBERG MARQUARDT UNTUK MASALAH KUADRAT TERKECIL NONLINEAR PROSIDING ISBN : 978 979 6353 3 MEODE LEVENBERG MARQUARD UNUK MASALAH KUADRA ERKECIL NONLINEAR -8 Lusa Krsyat Budash Progra Stud Mateatka Unverstas Sanata Dhara Yogyakarta lusa_krs@sta.usd.ac.d Abstrak

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Proses Produksi Tube Plastik Di Pt. X Menggunakan Peta Kendali P Multivariat

Pengendalian Kualitas Proses Produksi Tube Plastik Di Pt. X Menggunakan Peta Kendali P Multivariat JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (3) 33-35 (3-98X Prnt) D-95 Pengendalan Kualtas Proses Produks Tube Plastk D Pt. X Menggunakan Peta Kendal P Multvarat Ia Rdo Rarso, Luca Ardnant, dan Muhaad Mashur

Lebih terperinci

III. EVALUASI METODE PENARIKAN CONTOH PADA PENDUGAAN PRODUKTIVITAS KOMODITAS HORTIKULTURA

III. EVALUASI METODE PENARIKAN CONTOH PADA PENDUGAAN PRODUKTIVITAS KOMODITAS HORTIKULTURA 4 III. VALUASI TOD PNARIKAN CONTOH PADA PNDUGAAN PRODUKTIVITAS KOODITAS HORTIKULTURA 3.. Gabaran Uu etode Penarkan Contoh Penarkan contoh atau saplng erupakan suatu proses nferens engena keseluruhan (populas

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosdng Senar Sans dan Teknolog FMIPA Unul Perode Maret 016, Saarnda, Indonesa ISBN: 978-60-7658-1-3 Pengendalan Kualtas Produk Menggunakan Peta Kendal T Hotellng Dan Analss Keapuan Proses Untuk Data Multvarat

Lebih terperinci

PENAKSIRAN NILAI UTILITAS PADA ANALISIS KONJOIN DENGAN METODE HIERARCHICAL BAYES

PENAKSIRAN NILAI UTILITAS PADA ANALISIS KONJOIN DENGAN METODE HIERARCHICAL BAYES Penaksran Nla Utltas, Setyanngru PENAKSIRAN NILAI UTILITAS PADA ANALISIS KONJOIN DENGAN METODE HIERARCHICAL BAES Idf Setyanngru Departeen Mateatka dan Ilu Pengetahuan Ala Unverstas Surabaya Abstract :

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS PENGUKURAN FISIKA. Disusun Oleh: Kuncoro Asih Nugroho, M.Pd., M.Sc.

MODUL ANALISIS PENGUKURAN FISIKA. Disusun Oleh: Kuncoro Asih Nugroho, M.Pd., M.Sc. MODUL ANALISIS PENGUKURAN FISIKA Dsusun Oleh: Kuncoro Ash Nugroho, M.Pd., M.Sc. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA BAB I METODE

Lebih terperinci

Implementasi Algoritme Support Vector Machine (SVM) untuk Prediksi Ketepatan Waktu Kelulusan Mahasiswa

Implementasi Algoritme Support Vector Machine (SVM) untuk Prediksi Ketepatan Waktu Kelulusan Mahasiswa Jurnal Pengebangan Teknolog Inforas dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, Aprl 2018, hl. 1704-1708 http://-ptk.ub.ac.d Ipleentas Algorte Support Vector Machne (SVM) untuk Predks Ketepatan Waktu

Lebih terperinci

PENAKSIR RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN SAMPLING ACAK SEDERHANA DAN SAMPLING BERPERINGKAT. ABSTRACT 1.

PENAKSIR RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN SAMPLING ACAK SEDERHANA DAN SAMPLING BERPERINGKAT. ABSTRACT 1. PEAKSIR RASIO UTUK RATA-RATA POPULASI MEGGUAKA SAMPLIG ACAK SEDERHAA DA SAMPLIG BERPERIGKAT Ryan Aresta Ral Suroso, Arsan Adnan, Rusta Efend r_yand7045@yaoo.co Maasswa Progra S Mateatka Dosen Jurusan Mateatka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA TIME SERIES MENGGUNAKAN METODE RUANG FASE TEREKONSTRUKSI

KLASIFIKASI DATA TIME SERIES MENGGUNAKAN METODE RUANG FASE TEREKONSTRUKSI Prosdng Senar asonal Manajeen Teknolog VI Progra Stud MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007 KLASIFIKASI DATA TIME SERIES MEGGUAKA METODE RUAG FASE TEREKOSTRUKSI Muhaad Jusuf, Rully Soelaan Progra Stud Magster

Lebih terperinci

PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN. Rita Rahmawati Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN. Rita Rahmawati Program Studi Statistika FMIPA UNDIP PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN Rta Rahmawat Program Stud Statstka FMIPA UNDIP Abstrak Dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), asums terpentng adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

PEMODELAN ANGKA PUTUS SEKOLAH USIA SMA DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE MULTIVARIABEL

PEMODELAN ANGKA PUTUS SEKOLAH USIA SMA DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE MULTIVARIABEL PEMODELAN ANGKA PUTUS SEKOLAH USIA SMA DI AWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE MULTIVARIABEL Mega Pradpta, Madu Ratna, I Nyoan Budantara urusan Statstka Fakultas MIPA Insttut Teknolog Sepuluh Nopeber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

Penerapan Aljabar Matrik Dalam Analisa Masukan-Keluaran Elistya Rimawati 6)

Penerapan Aljabar Matrik Dalam Analisa Masukan-Keluaran Elistya Rimawati 6) ISSN : 693 73 Penerapan Aljabar Matrk Dala Analsa Masukan-Keluaran Elstya Rawat 6) Abstrak Analsa asukan-keluaran bertolak dar anggapan bahwa suatu sste perekonoan terdr atas sector-sektor yang salng berkatan.

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Pada model berbasis area diasumsikan bahwa peubah yang menjadi perhatian merupakan fungsi dari rata-rata peubah respon, = g( )

2. TINJAUAN PUSTAKA. Pada model berbasis area diasumsikan bahwa peubah yang menjadi perhatian merupakan fungsi dari rata-rata peubah respon, = g( ) . INJAUAN PUSAKA. Model Area Kecl Model area kecl erupakan odel dasar dala pendugaan area kecl. Model n dkelopokkan enjad dua kelopok yatu odel berbass area (basc area level odel odel berbass unt (basc

Lebih terperinci

Model Peramalan Pasokan Energi Primer Dengan Pendekatan Metode Fuzzy Linear Regression (FLR)

Model Peramalan Pasokan Energi Primer Dengan Pendekatan Metode Fuzzy Linear Regression (FLR) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 1, No 1, (Sept 2012) ISSN: 2301-928 A-34 Model Peraalan Pasokan Energ Prer Dengan Pendekatan Metode Fuzzy Lnear Regresson (FLR) Hkayangkara Putr Purwareta, I Gust Ngurah Ra

Lebih terperinci

EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK

EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK Prosdng SPMIPA. pp. 147-15. 006 ISBN : 979.704.47.0 EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK Rta Rahmawat, I Made Sumertajaya Program Stud Statstka Jurusan Matematka FMIPA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN LOGIKA FUZZY DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK JALUR PEMINATAN MAHASISWA

PENERAPAN LOGIKA FUZZY DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK JALUR PEMINATAN MAHASISWA onferens Nasonal Sste dan Inforatka 09; Bal, Noveber 4, 09 PENERAPAN LOGIA FUZZY DALAM PENGAMBILAN EPUTUSAN UNTU JALUR PEMINATAN MAHASISWA Sauel Lukas*, Melayana**, Wlla Sson* * Jurusan Teknk Inforatka

Lebih terperinci

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP (Incomplete Block Design) Dr.Ir. I Made Sumertajaya, M.Si Departemen Statistika-FMIPA IPB 2007

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP (Incomplete Block Design) Dr.Ir. I Made Sumertajaya, M.Si Departemen Statistika-FMIPA IPB 2007 RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP (Incomplete Block Desgn) Dr.Ir. I Made Sumertajaya, M.S Departemen Statstka-FMIPA IPB 007 Revew Rancangan Acak Kelompok Kta ngn membandngkan t perlakuan Pengelompokan

Lebih terperinci

Model Peramalan Pasokan Energi Primer Dengan Pendekatan Metode Fuzzy Linear Regression (FLR)

Model Peramalan Pasokan Energi Primer Dengan Pendekatan Metode Fuzzy Linear Regression (FLR) JURNAL TEKNIK POMITS Vol, No, (22) -6 Model Peraalan Pasokan Energ Prer Dengan Pendekatan Metode Fuzzy Lnear Regresson (FLR) Hkayangkara Putr Purwareta, Nur Wahyunngsh 2, dan I Gust Ngurah Ra Usadha 3

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN CONTOH OPTIMUM DESAIN TWO STAGE CLUSTER SAMPLING (Studi Kasus Pendugaan Variabel Demografi di Kabupaten Blitar)

PENENTUAN UKURAN CONTOH OPTIMUM DESAIN TWO STAGE CLUSTER SAMPLING (Studi Kasus Pendugaan Variabel Demografi di Kabupaten Blitar) J. Sans IPA, Aprl 009, Vol. 5, o., Hal.: 66-70 ISS 978-873 PEETUA UKURA COTOH OPTIU DESAI TWO STAGE CLUSTER SAPLIG (Stud Kasus Pendugaan Varabel Deograf d Kabupaten Bltar) Rusda Yulyant* Pusat Peneltan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III SAMPLING BERKELOMPOK DAN SAMPLING BERKELOMPOK DENGAN PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE (PPS)

BAB III SAMPLING BERKELOMPOK DAN SAMPLING BERKELOMPOK DENGAN PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE (PPS) BAB III SAPLING BERKELOPOK DAN SAPLING BERKELOPOK DENGAN PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE (PPS) 3. Saplng Berkelopok Populas elk konds yang berbeda beda jka dlhat berdasarkan ukurannya. Pada pebahasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDHULUN 1.1 Latar elakang Dala pelaksanaan proyek serng kal engala suatu habatan atau penypangan sehngga serng terad kerugan bag penyelesaan proyek tersebut. Untuk tu perlu adanya suatu perencanaan

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

Klasifikasi Gangguan Jiwa Skizofrenia Menggunakan Algoritme Support Vector Machine (SVM)

Klasifikasi Gangguan Jiwa Skizofrenia Menggunakan Algoritme Support Vector Machine (SVM) Jurnal Pengebangan Teknolog Inforas dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Me 2018, hl. 1866-1873 http://-ptk.ub.ac.d Klasfkas Gangguan Jwa Skzofrena Menggunakan Algorte Support Vector Machne

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

REKONSTRUKSI CITRA KAIN ENDEK BERDASARKAN FITUR TEKSTUR DALAM TEMU KEMBALI INFORMASI CITRA BERBASIS KONTEN

REKONSTRUKSI CITRA KAIN ENDEK BERDASARKAN FITUR TEKSTUR DALAM TEMU KEMBALI INFORMASI CITRA BERBASIS KONTEN Jurnal Ilah ILMU KOMPUTER Unverstas Udayana Vol. 9, No., Aprl 206 ISSN 979-566 REKONSTRUKSI CITRA KAIN ENDEK BERDASARKAN FITUR TEKSTUR DALAM TEMU KEMBALI INFORMASI CITRA BERBASIS KONTEN I Gust Agung Gede

Lebih terperinci

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB PERHITUNGAN NUMERIK. Kesalahan error Pada Penelesaan Numerk Penelesaan secara numers dar suatu persamaan matemats kadang-kadang hana memberkan nla perkraan ang mendekat

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL DATA RESPON BERGANDA BERULANG DARI SEBARAN NORMAL BAKU, LOGNORMAL, DAN GAMMA

PERBANDINGAN MODEL DATA RESPON BERGANDA BERULANG DARI SEBARAN NORMAL BAKU, LOGNORMAL, DAN GAMMA Prosdng Semnar Nasonal Sans dan Penddkan Sans IX, Fakultas Sans dan Matematka, UKSW Salatga, 21 Jun 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 PERBANDINGAN MODEL DATA RESPON BERGANDA BERULANG DARI SEBARAN NORMAL

Lebih terperinci

Perancangan Algoritma Untuk Menghitung Harga Opsi Reset dan Opsi Barrier dengan Metode Binomial

Perancangan Algoritma Untuk Menghitung Harga Opsi Reset dan Opsi Barrier dengan Metode Binomial Vol II () 1 IN : 85-3858 Perancangan Algorta Untuk Menghtung Harga Ops Reset dan Ops Barrer dengan Metode Bnoal Bony Marbun 1 Vv Y. Pakpahan Bongguk Pangarbuan Andr D. bolon enar Nasonal Polteknk Bata

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan : Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan

Lebih terperinci

PENAKSIR PRODUK YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA DAN SAMPLING BERPERINGKAT

PENAKSIR PRODUK YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA DAN SAMPLING BERPERINGKAT PEAKSIR PRODUK AG EFISIE UUK RAA-RAA POPULASI PADA SAMPLIG ACAK SEDERHAA DA SAMPLIG BERPERIGKA Dw Andn *, Frdaus, Arsan Adnan Mahasswa Progra S Mateata Dosen Jurusan Mateata Faultas Mateata Ilu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

Filter-based Feature Selection pada Kategorisasi Artikel Berita Berbahasa Indonesia

Filter-based Feature Selection pada Kategorisasi Artikel Berita Berbahasa Indonesia Flter-based Feature Selecton pada Kategorsas Artkel Berta Berbahasa Indonesa Yan Pusptaran Jurusan Teknk Inforatka, Unverstas Wdyataa Jl. Ckutra 04A Bandung yan.pusptaran@wdyataa.ac.d Abstract Wth the

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

PERBANDINGAN UNJUK KERJA ALGORITMA PSO DAN ALGORITMA ABCO PADA OPTIMASI PENGENDALI PID (Studi Kasus Pada Model Motor DC)

PERBANDINGAN UNJUK KERJA ALGORITMA PSO DAN ALGORITMA ABCO PADA OPTIMASI PENGENDALI PID (Studi Kasus Pada Model Motor DC) SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknolog Industr dan Inforas PERBANDINGAN UNJUK KERJA ALGORITMA PSO DAN ALGORITMA ABCO PADA OPTIMASI PENGENDALI PID (Stud Kasus Pada Model Motor DC Dw Ana Ratna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

Forum Statistika dan Komputasi, April 2010 p : 1-7 ISSN :

Forum Statistika dan Komputasi, April 2010 p : 1-7 ISSN : , Aprl 2010 p : 1-7 ISSN : 0853-8115 Vol 15 No.1 METODE POHON GABUNGAN: SOLUSI PILIHAN UNTUK MENGATASI KELEMAHAN POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI TUNGGAL (Enseble Tree : An Alternatve toward Sple Classfcaton

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

Analysis of Covariance (ANACOVA)

Analysis of Covariance (ANACOVA) Analss of Covarance ANACOVA Bett Kash Paramtha Ihda Ihsana Gempur Safar Oleh: La Ftran Muhammad Alawdo Erma Aprlana Eka Setanngsh Prof Dr Sr Haratm Kartko Program Stud Statstka FMIPA Unverstas Gadah Mada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.8, Juli 2013 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.8, Juli 2013 ( ) ISSN: Jurnal Spl Statk Vol. No.8 Jul 3 (79-86) ISSN: 337-673 PEMILIHAN SISTEM PENGAMANAN PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: PANTAI WORI DI KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)

PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3) PERCG JRIG KSES KBEL (DTG3E3) Dsusun Oleh : Hafdudn,ST.,MT. (HFD) Rohmat Tulloh, ST.,MT (RMT) Prod D3 Teknk Telekomunkas Fakultas Ilmu Terapan Unverstas Telkom 015 Peramalan Trafk Peramalan Trafk Peramalan

Lebih terperinci

BAB IV TRIP GENERATION

BAB IV TRIP GENERATION BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Searah Sngkat Perkembangan Metoda Perancangan Percobaan Metoda perancangan percobaan banyak dlakukan d berbaga bdang lmu, terutama dbdang pertanan dan bolog. Msalnya dengan pupuk tanaman

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas

Analisis Sensitivitas Analss Senstvtas Terdr dar aa : Analss Senstvtas, bla terad perubahan paraeter seara dsrt Progra Lnear Paraetr, bla terad perubahan paraeter seara ontnu Maa-aa perubahan pasa optu: Perubahan suu tetap,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci