JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324"

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-3 Analss Statstk entang Faktor-Faktor yang Mempengaruh Waktu unggu Kerja Fresh Graduate d Jurusan Statstka Insttut eknolog Sepuluh Nopemper (IS) dengan Metode Regres Logstk Ordnal Rdho r Putranto dan Muhammad Mashur Jurusan StatstkaFakultas Matematka dan Ilmu pengetahuan Alam, Insttut eknolog Sepuluh Nopember (IS) Jl. Aref Rahman Hakm, Surabaya 611 E-mal: m_mashur@statstka.ts.ac.d Abstrak Dalam perkembanganya perguruan tngg d Indonesa dar tahun ke tahun semakn bertambah jumlahnya, sehngga semakn banyak pula lulusan yang dhaslkan setap tahunya. Akan tetap dengan semakn banyaknya lulusan dar perguruan tngg tersebut tdak sejalan dengan menngkatnya jumlah lapangan kerja d neger n. Ketdaksembangan antara jumlah lulusan dan jumlah lapangan kerja n menyebabkan persangan d duna kerja semakn ketat. Setap perguruan tngg past mengngnkan lulusanya bsa sukses d duna kerja. Oleh karena tu perlu dlakukan sebuah penelusuran terhadap lulusan perguruan tngg untuk mengetahu kualtas lulusan yang dhaslkan. Dalam ugas Akhr n dlakukan peneltan terhadap alumn Statstka IS selama lma tahun terakhr untuk mengetahu profl dar alumn dan mengetahu faktor apa saja yang mempengaruh kesuksesan alumn. Hasl analss regres logstk ordnal menunjukkan bahwa varabel yang berpengaruh terhadap waktu tunggu kerja alumn Statstka IS selama lma tahun terakhr adalah varabel jumlah anggota keluarga, status SLA, jens pekerjaan yang dplh dan motvas dalam mencar kerja Kata Kunc : Alumn, Regres Logstk, Statstka IS I. PENDAHULUAN ENDIDIKAN merupakan aspek pentng dalam kehdupan Pn, karena melalu penddkan seseorang dapat menjad ndvdu yang lebh berkualtas. Semakn tngg tngkat penddkan yang telah dtempuh maka seharusnya semakn berkualtas pula output atau lulusan yang dhaslkan. Salah satu hal yang dapat djadkan sebaga ukuran kualtas output tersebut adalah bagamana output n mampu bersang d duna kerja. Berbaga upaya telah dlakukan oleh semua perguruan tngg untuk mempersapkan output n agar sap dalam menghadap duna kerja terutama d perguruan tngg. Surabaya merupakan salah satu kota besar d Indonesa dan menjad salah satu kota dengan jumlah perguruan tngg terbanyak ke-6 d Indonesa [1]. Salah satu perguruan tngg yang cukup dkenal d kota Surabaya adalah Insttut eknolog Sepuluh Nopember (IS). IS merupakan salah satu perguruan tngg terkemuka d Indonesa dengan 1 Jurusan bdang stud Sarjana yang terbag kedalam 5 Fakultas, yatu Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas eknolog Industr (FI), Fakultas eknk Spl (FSP), Fakultas eknolog Kelautan (FK), dan Fakultas eknolog Informatka (FIF). Statstka merupakan salah satu jurusan dantara 1 jurusan d IS yang berada d dalam Fakultas FMIPA. Setap jurusan bdang stud past memlk kekhasan masng-masng d bdangnya. Kelebhan yang dmlk oleh Jurusan Statstka IS adalah d bdang Sosal Pemerntahan, Kesehatan dan Lngkungan, Bsns, Komputas, dan Industr. Melhat kelebhan yang dmlk jurusan statstka tersebut maka seharusnya waktu tunggu kerja bag lulusan sangat luas karena hampr mencakup banyak bdang d duna kerja. Menurut data pada laporan tahunan rektor IS pada tahun 008, dketahu bahwa rata-rata waktu tunggu kerja alumn IS adalah 5 bulan. Sementara tu berdasarkan data yang dhmpun oleh tm promos IS pada tahun 008, dketahuh bahwa Fresh Graduate d Jurusan Statstka IS memlk rata-rata waktu tunggu kerja pertama kal adalah bulan setelah kelulusan. Peneltan n dlakukan untuk mengetahu bagamana hubungan antara varabel respon yatu waktu tunggu kerja para Fresh Graduate Jurusan Statstka bdang stud S1 yang ddefnskan pada waktu tunggu kurang dar 3 bulan (Cepat), waktu tunggu antara 3-5 bulan (Rata-rata), dan waktu tunggu lebh dar 5 bulan (Lama) dalam mendapatkan pekerjaan dengan varabel predktor yang terdr dar faktor-faktor yang dduga mempengaruh waktu tunggu kerja Fresh Graduate. Peneltan dlakukan dengan menggunakan pendekatan metode Regres Logstk Ordnal. Regres Logstk Ordnal merupakan salah satu metode statstka untuk menganalss varabel respon (dependen) yang mempunya skala ordnal yang terdr atas tga kategor atau lebh. Varabel predktor (ndependen) yang dapat dsertakan dalam model berupa data kategor atau kontnu yang terdr atas dua varabel atau lebh [].

2 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-35 II. MEODE PENELIIAN A. Regres Logstk Ordnal Regres logstk ordnal merupakan salah satu metode statska yang dgunakan untuk menganalss varabel respon yang mempunya skala data ordnal dan terdr dar tga katagork atau lebh. Varabel predktor yang dgunakan dalam model berupa data katagork dan/atau kuanttatf. Model untuk regres logstk ordnal adalah model logt kumulatf []. Pada model logt n sfat ordnal dar respon Y dtuangkan dalam peluang kumulatf. Jka varabel respon Y memlk J buah kategor berskala ordnal dan X menyatakan vektor varabel predktor sebanyak p, maka X =(X 1 X X p ) dan X=(X 1 X X p ) dengan = 1,,...,n. Sehngga peluang kumulatf ke j dapat dnyatakan sebaga berkut [3]. PY j X 1 X. X... j X (1) Apabla peluang kurang dar atau sama dengan kategor respon ke-j dbandngkan dengan peluang lebh besar dar kategor respon ke-j, maka dperoleh hasl sebaga berkut. PY j X PY j X P Y j X 1 P Y j X X. X... j X X X X 1 () j 1 j... J Maka model regres logstk (logt) ordnal atau logt kumulatf adalah: X X j X g x 1... ( ) ln j X β (3) j X j X J X PY j X j X merupakan peluang kumulatf dar kejadan (Y j), 0j merupakan parameter ntersep yang tdak dketahu dan memenuh konds , J 1 dan p β 1,,..., merupakan vektor koefsen regres yang tdak dketahu yang bersesuaan dengan X. Peluang masngmasng J kategor respon dapat dnyatakan sebaga berkut. 0 X β X 1 X β β X β j () 0 1 X Bla suatu varabel respon terdr dar 3 kategor, maka model regres logstk ordnal yang terbentuk adalah sebaga berkut. PY 1 X g x 1( ) ln X β (5) PY X 1 1 dmana, P Y X g x ( ) ln X β (6) P Y X 0 1 X β 1 X 1 X β 0 X β X 1 X β P Y P Y 0 dan Dar kedua peluang kumulatf tersebut, maka bsa ddapatkan peluang dar masng-masng kategor varabel respon sebaga berkut. 1 X β X P Y 1 X P Y 1 X 1 X β (7) X PY X PY X PY 1 X β β 0 X β X β 1 0 X 1 X 3 X P Y 3 X P Y 3 X P Y X 0 X β 1 (9) 1 0 X β Nla klasfkas pada persamaan tersebut akan djadkan pedoman untuk pengklasfkasan. Suatu pengamatan akan masuk dalam respon kategor j berdasarkan nla j X yang terbesar. B. Pengujan Parameter Setelah dketahu nla parameter, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujan parameter untuk mengetahu sgnfkans koefsen dar model yang telah dperoleh. Jens pengujan parameter yang dapat dlakukan adalah dengan menggunakan metode pengujan secara serentak dan parsal. Pengujan Secara Serentak Pengujan n dlakukan untuk mengetahu apakah model telah tepat dan untuk memerksa sgnfkans koefsen secara keseluruhan dengan hpotess sebaga berkut. H 0 : H 1 : palng sedkt ada satu 0, dengan = 1,,..., p Statstk uj yang dgunakan adalah statstk uj G atau lkelhood rato test yang drumuskan kedalam bentuk berkut. L( ˆ) G ln (9) L( ˆ ) dmana, L (ˆ) = Lkelhood tanpa varable dependent L (ˆ ) = Lkelhood dengan varable dependent Pengujan dlakukan dengan membandngkan nla G dengan dstrbus χ yang memlk derajat bebas p pada tngkat kesalahan α. Daerah penolakan H 0 adalah jka G ( p, ) dmana p adalah jumlah predktor dalam model. Pengujan Secara Parsal Pengujan n dlakukan untuk mengetahu sgnfkans masng-masng parameter terhadap varabel respon. Pengujan sgnfkans parameter menggunakan uj Wald dengan hpotess sebaga berkut. H 0 : 0 H 1 : 0, dengan = 1,,..., p Statstk uj yang dgunakan adalah statstk uj Wald yang drumuskan kedalam bentuk sebaga berkut. ˆ k W (10) SE( ˆ ) k (8)

3 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-36 Daerah penolakan H 0 adalah jka W lebh besar dar Z α/ atau P-value kurang dar α []. C. Evaluas Fungs Klasfkas Evaluas fungs klasfkas adalah suatu evaluas yang melhat peluang kesalahan klasfkas yang dlakukan oleh suatu fungs klasfkas. Ukuran yang dpaka adalah Apparent Error Rate (APER). Nla APER menyatakan nla propors sampel yang salah dklasfkaskan oleh fungs klasfkas []. Penentuan kesalahan klasfkas dapat dketahu melalu tabel klasfkas sebaga berkut. abel 1. abel Klasfkas Nla Nla Predks Observas p 1 p... p p 1 n 11 n 1... n 1 p n 1 n... n p n 1 n... n dmana, n jumlah sampel dar kategor p yang tepat dklasfkaskan sebaga p, n1 n13 n3 n1 n31 n3 APER n n n n n n n n n Jumlah sampel yang salah dklasfkaskan Jumlah total sampel (11) D. Varabel Peneltan Varabel respon yang dgunakan pada peneltan n adalah waktu tunggu kerja alumn Statstka IS selama 5 tahun terakhr. Varabel predktor yang ada sebanyak 1 varabel yang terdr dar latar belakang alumn, konds alumn selama kulah sampa dengan lulus dan rwayat pencaran kerja alumn setelah kelulusan. Varabel latar belakang alumn terdr dar jens kelamn (X1), tempat tnggal asal (X), status SLA (X3), jumlah anggota keluarga (X). Varabel konds alumn selama kulah sampa dengan lulus terdr dar tempat tnggal selama kulah (X5), pengeluaran uang perbulan selama kulah (X6), penempatan kerja/magang (X7), pengalaman kerja selama kulah (X8), pengalaman organsas (X9), pengalaman dalam kepantaan (X10), pengalaman mengkut kompets/perlombaan (X11), beasswa (X1), pengalaman mengkut pelathan (X13), waktu kelulusan (X1), jens bdang yang dmnata (X15), partspas mahasswa dalam peneltan dengan dosesn (X16), nla IPK (X17) dan nla OEFL (X18). Varabel rwayat pencaran kerja alumn setelah kelulusan terdr dar cara mencar pekerjaan (X19), jens pekerjaan yang dplh (X0) dan motvas dalam mencar pekerjaan (X1). E. Metode Pengamblan Sampel Metode pengamblan sampel pada tahap pertama dengan menggunakan metode samplng kluster dmana kerangka sampel terbag menjad 5 kelompok angkatan yang terdr dar angkatan 003, 00, 005, 006, dan 007. Populas alumn S1 Statstka IS 5 tahun terakhr terdr dar alumn dar angkatan 003, 58 alumn dar angkatan 00, 65 dar angkatan 005, 68 alumn dar angkatan 006 dan 7 alumn dar angkatan 007. Setelah dketahu populasnya kemudan dtentukan derajat keteltan sampelnya adalah sebesar 5 % dan dhtung jumlah samplng dengan menggunakan rumus sebaga berkut. NZ s n (1) Nd Z s dmana, n = Jumlah sampel N = Jumlah populas s = Standar devas waktu tunggu kerja d = Derajat keteltan sampel Berkut n adalah hasl proses perhtungan sampel melalu rumus tersebut. dketahu : N = 305 s = 0,5 d = 0,05 hasl perhtungan sampel : n N NZ s d Z s 311(1,96) (0,5) n 3110,05 (1,96) (0,5) 171 alumn Berdasarkan hasl perhtungan tersebut ddapatkan jumlah sampel sebesar 171 alumn. Langkah selanjutnya adalah menentukan non probabltas sampel dengan menentukan kuota sampel dar setap angkatan berdasarkan prosentase dar masng-masng angkatan. Hasl perhtungan sampel masng-masng angkatan adalah 6 alumn dar angkatan 003, 3 alumn dar angkatan 00, 36 alumn dar angkatan 005, 37 alumn dar angkatan 006 dan 0 alumn dar angkatan 007. Langkah selanjutnya adalah menentukan sampel yang akan dambl dar setap angkatan dengan menggunakan teknk pengamblan sampel acak sederhana. eknk pengamblan sampel acak sederhana adalah pengamblan suatu sampel dengan n elemen dplh dar suatu populas N elemen sedemkan rupa sehngga setap kemungknan sampel dengan n elemen mempunya kesempatan yang sama untuk terplh. In berart semua anggota populas menjad anggota dar kerangka sampel [5]. eknk pengamblan sampel acak sederhana dapat dlakukan dengan cara melalu undan/lotre, kalkulator, komputer, dan tabel blangan random. Dalam peneltan n pengamblan sampel acak sederhana dlakukan dengan membangktkan blangan random. Proses pengamblan sampel dlakukan dengan member nomor terlebh dahulu pada setap alumn, kemudan mengamblnya secara acak sesua dengan blangan random yang dbangktkan. Selanjutnya proses surve dlakukan dengan menghubung alumn yang terplh sebaga responden melalu telepon dan mengrmkan kusoner melalu emal.

4 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-37 III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Waktu tunggu Kerja dengan Varabel yang Mempengaruhnya Analss n dgunakan untuk mengetahu faktor-faktor yang dduga berpengaruh waktu tunggu kerja alumn Statstka IS. Analss dlakukan dengan menggunakan analss regres logstk ordnal. Pada peneltan n yang dgunakan sebaga data kontrol (referens) adalah kategor masa tunggu kerja lebh dar lma bulan. Hasl analss menunjukkan bahwa bahwa varabel yang sgnfkan atau memberkan pengaruh terhadap masa tunggu kerja alumn selama lma tahun terakhr adalah varabel jumlah anggota keluarga, status SLA, jens pekerjaan yang dplh dan motvas dalam mencar kerja. Berkut n adalah fungs model regres logstk yang dbentuk dar varabel yang sgnfkan tersebut. Model Logt 1 g X 1 ( x) β 8,67 1,99X 0,39X 1,516X 0(1), 315X Model Logt g X ( x) 0 β 11,09 1,99X 0,39X 1,516X 0(1), 315X Kedua fungs logt tersebut dapat dtulskan fungs model peluang regres logstk ordnal sebaga berkut. Peluang untuk kategor waktu tunggu kerja kurang dar tga bulan setelah kelulusan 1 X β X 1 X β 8,67 1,99X 1 8,67 1,99X 0,39X 0,39X 1,516X 0(1) 1,516X 0(1),315X,315X Peluang untuk kategor waktu tunggu kerja antara tga sampa lma bulan setelah kelulusan 0 X β X 1 X β 0 11,09 1,99 X 1 11,09 1,99 X 8,67 1,99 X 1 8,67 1,99 X β X 1 X 0,39 X 0,39 X 0,39 X 0,39 X β 1,516 X 1,516 X 1,516 X 1,516 X 0(1) 0 (1) 0 (1) 0 (1),315 X,315 X,315 X,315 X Peluang untuk kategor waktu tunggu datas lma bulan setelah kelulusan 3 0 X β X 1 1 X β 0 11,09 1,99X ,09 1,99X 0,39X 0,39X 1,516X 0(1) 1,516X 0(1),315X,315X B. Intepretas Model Regres Logstk Ordnal Intepretas model regres logstk ordnal dapat dlhat pada nla odds rato pada masng-masng varabel. Kategor yang djadkan sebaga pembandng adalah kategor yang terakhr pada masng-masng varabel, yatu kategor SLA Swasta pada varabel status SLA, kategor jens pekerjaan wrausaha pada varabel jens pekerjaan yang dplh, dan kategor motvas gaj dalam memncar kerja pada varabel motvas alumn dalam mencar pekerjaan. Berkut n adalah hasl perhtungan odds rato pada varabel yang berpengaruh terhadap waktu tunggu kerja alumn Statstka IS selama lma tahun terakhr. Hasl perhtungan odds rato pada varabel jumlah anggota keluarga ddapatkan hasl sebesar 1,551. Hal n menunjukkan bahwa yang memlk jumlah anggota keluarga sebanyak (x) memlk kecenderungan untuk mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan 1,551 kal dbandngkan dengan memlk jumlah anggota keluarga sebanyak (x+1), atau dengan kata lan semakn banyak julmah anggota keluarga dar alumn, maka peluang alumn dalam mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan cenderung semakn kecl. Hasl perhtungan odds rato pada varabel status SLA untuk kategor SLA neger dperoleh hasl sebesar 7,317. Hal n menunjukkan bahwa alumn yang berasal dar SLA neger memlk kecenderungan untuk mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan 7,317 kal darpada alumn yang berasal dar SLA swasta, atau dapat dkatakan bahwa peluang alumn yang berasal dar SLA neger untuk mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan cenderung lebh besar bla dbandngkan yang yang berasal dar SLA swasta. Berdasarkan hasl perhtungan odds rato pada varabel jens pekerjaan, dketahu bahwa odds rato pada kategor jens pekerjaan neger adalah sebesar,55 dan kategor jens pekerjaan swasta adalah sebesar 0,566. Hal n menunjukkan bahwa alumn yang memlh jens pekerjaan neger memlk kecenderungan untuk mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan,55 kal darpada alumn yang memlh jens pekerjaan wrasusaha. Sedangkan alumn yang memlh jens pekerjaan swasta memlk kecenderungan untuk mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan 0,566 kal darpada alumn yang memlh jens pekerjaan wrasusaha. Jka dlhat dar nla odds rato pada masng-masng kategor tersebut dapat dkatakan bahwa peluang alumn yang lebh memlh jens pekerjaan neger untuk mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan cenderung lebh besar bla dbandngkan kategor lanya. Berdasarkan hasl perhtungan odds rato pada varabel motvas dalam mencar pekerjaan, dketahu bahwa odds rato pada kategor motvas lanya sebesar 0,5, motvas karr sebesar 1,033 dan motvas lokas kerja sebesar 10,16. Hal n menunjukkan bahwa alumn yang memlk motvas lanya dalam mencar kerja mempunya kecenderungan untuk mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan adalah 0,5 kal darpada alumn yang memlk motvas gaj dalam mencar kerja. Alumn yang memlk motvas karr dalam mencar kerja mempunya kecenderungan untuk mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan adalah 1,033 kal darpada alumn yang memlk motvas gaj dalam mencar kerja. Sedangkan Alumn yang memlk motvas lokas kerja dalam mencar pekerjaan mempunya kecenderungan untuk mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan adalah 10,16 kal darpada alumn yang memlk motvas gaj dalam mencar kerja. Jka dlhat dar nla odds rato pada masngmasng kategor tersebut dapat dkatakan bahwa peluang

5 JURNAL SAINS DAN SENI IS Vol. 1, No. 1, (Sept. ) ISSN: 3-98X D-38 alumn yang memlk motvas lokas kerja dalam mencar pekerjaan untuk mendapatkan pekerjaan lebh dar lma bulan cenderung lebh besar bla dbandngkan kategor lanya. C. Evaluas Ketepatan Klasfkas Selanjutnya dlakukan evaluas ketepatan klasfkas dar model regres logstk yang terbentuk. Hasl perhtungan ketepatan klasfkas menunjukkan bahwa data yang masuk kategor waktu tunggu kerja kurang dar tga bulan dklasfkaskan benar ada sebanyak 6 data, data yang masuk kedalam kategor waktu tunggu kerja antara tga sampa dengan lma bulan yang dklasfkaskan benar ada sebanyak 1 data. Sehngga secara keseluruhan data yang dklasfkaskan benar ada sebanyak 7 data dan 38 data ssanya tdak dklasfkaskan benar melalu model regres logstk tersebut. Selanjutnya dhtung besarnya ketepatan klasfkas dar model regres logstk yang terbentuk. Berkut n adalah hasl perhtungan ketepatan klasfkas dar model tersebut. Berdasarkan hasl tersebut dapat dketahu APER atau msklasfkas dar model regres logstk ordnal yang terbentuk adalah sebesar 33,93% dan ketepatan klasfkas sebesar 66,07%. ndonesa- 009.pdf&e=5qJg6WpOIPYrQf_otn0BQ&usg=AFQjCNFFLWer1MP Ndsoza6hI9mjp67usw&sg=rrAj9c7cZ5DNrdH3Ey_bqQ. [] Hosmer, DW and Lemeshow, S. (000). Appled Logstc Regresson. John Wley & Sons, Inc. New York. [3] Agrest, A. (00). Categorcal Data Analyss. John Wley & Sons, Inc. New York. [] Johnson, R. A. and Wchern, D. W. (199). Appled Multvarate Statstcal Analyss. Prentce Hall. New Jersey.Cochran, GW. (1991). eknk Penarkan Sampel(erjemahan), Eds Ketga, UI-Press. Jakarta. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan hasl analss dan pembahasan pada pemodelan regres logstk ordnal, dketahu bahwa terdapat pola hubungan antara waktu tunggu kerja alumn Statstka IS selama lma tahun terakhr dengan varabel jumlah anggota keluarga, status SLA, jens pekerjaan yang dplh dan motvas dalam mencar kerja. Berdasarkan hasl peneltan n dketahu bahwa varabel yang berpengaruh terhadap waktu tunggu kerja alumn salah satunya adalah varabel jens pekerjaan yang dplh alumn setelah lulus. Pada hasl odds rato menunjukkan bahwa peluang alumn yang memlh jens pekerjaan wrausaha cenderung lebh cepat bekerja dbandngkan dengan yang memlh jens pekerjaan neger. Padahal propors alumn yang memlh jens pekerjaan neger jauh lebh besar bla dbandngkan yang memlh untuk berwrausaha. Berdasarkan hal tersebut maka pentng bag jurusan untuk lebh menanamkan jwa kewrausahaan kepada para mahasswanya sebaga salah satu bekal ketka menghadap duna kerja setelah kelulusan. Dalam peneltan n dperoleh hasl msklasfkas (APER) yang mash cukup besar. Oleh karena tu saran untuk peneltan selanjutnya, sebaknya dgunakan metode pendekatan yang lan sebaga pembandng untuk mendapatkan model yang terbak. DAFAR PUSAKA [1] Drektorat Jenderal Penddkan ngg Departemen Penddkan Nasonal (, March). Perspektf Perguruan ngg D Indonesa ahun 009. Pp.3. Avalable: 1&cts= &ved=0CCAQFjAA&url=http%3A%F%Fww w.unud.ac.d%fnd%fwp-content%fuploads%fperspektf-pt-

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

PELUANG ALUMNI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UMB DALAM MENDAPATKAN PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK

PELUANG ALUMNI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UMB DALAM MENDAPATKAN PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK p-issn 979 3693 e-issn 477 0647 MEDIA SAISIKA 0( 7: 85-94 http://ejournal.undp.ac.d/ndex.php/meda_statstka PELUANG ALUMNI PENDIDIKAN MAEMAIKA FKIP UMB DALAM MENDAPAKAN PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

ANALISIS PEUBAH RESPON BINER

ANALISIS PEUBAH RESPON BINER Analss Peubah Respon Bner... (Ksmantn) ANALISIS PEUBAH RESPON BINER Ksmantn Jurusan Penddkan Matematka FMIPA Unverstas Neger Yogyakarta Abstrak Pada regres lner klask, peubah respon dasumskan merupakan

Lebih terperinci

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS

MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Semnar Nasonal Statstka IX Insttut Teknolog Sepuluh Nopember, 7 November 29 MODEL KLASIFIKASI RUMAHTANGGA MISKIN DENGAN PENDEKATAN METODE MARS Stud Kasus : Kota Surabaya Rokhana DB 1, Sutkno 2, Agnes Tut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

Staf Pengajar Jurusan Statistika ITS Surabaya. Alumni Jurusan Statistika ITS Surabaya

Staf Pengajar Jurusan Statistika ITS Surabaya. Alumni Jurusan Statistika ITS Surabaya Klasfkas Status (Muhammad Sjahd) KLASIFIKASI STATUS GIZI BALITA DENGAN BAGGING REGRESI LOGISTIK ORDINAL (STUDI KASUS SURVEY KEKURANGAN ENERGI PROTEIN KABUPATEN NGANJUK) Muhammad Sjahd Akbar 1, Adatul Mukarromah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAGGING REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA STATUS GIZI BALITA. Staf Pengajar Jurusan Statistika ITS Surabaya. Alumni Jurusan Statistika ITS Surabaya

BAGGING REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA STATUS GIZI BALITA. Staf Pengajar Jurusan Statistika ITS Surabaya. Alumni Jurusan Statistika ITS Surabaya Baggng Regres (Muhammad Sjahd A.) BAGGING REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA STATUS GIZI BALITA Muhammad Sjahd Akbar 1, Adatul Mukarromah 2, Lalta Paramta 3 1,2 Staf Pengajar Jurusan Statstka ITS Surabaya 3

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab n akan menjelaskan latar belakang pemlhan metode yang dgunakan untuk mengestmas partspas sekolah. Propns Sumatera Barat dplh sebaga daerah stud peneltan. Setap varabel yang

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKAT PERUSAHAAN ASURANSI UMUM DI INDONESIA PERIODE DESEMBER 2013 NOVEMBER 2014

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKAT PERUSAHAAN ASURANSI UMUM DI INDONESIA PERIODE DESEMBER 2013 NOVEMBER 2014 ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 563-573 Onlne d: http://ejournal-s1.undp.ac.d/ndex.php/gaussan ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKAT PERUSAHAAN

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

Dr. Nussar Hajarisma, M.Si Jurusan Statistika Terapan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjajaran.

Dr. Nussar Hajarisma, M.Si Jurusan Statistika Terapan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjajaran. STUDI SIMULASI EVALUASI KETEPATAN KLASIFIKASI INDEKS MASSA TUBUH BERDASARKAN TABEL KLASIFIKASI INDEKS MASSA TUBUH WHO DENGAN PENDEKATAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL DAN ANALISIS DISKRIMINAN (Stud Kasus Klasfkas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SS

TUGAS AKHIR SS TUGAS AKHIR SS 145561 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN BANGKALAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK BINER (Stud Kasus RSUD Syarfah Ambam Rato Ebu Bangkalan)

Lebih terperinci