DWIKE PUJI RAHAYU YEHANA MEKEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DWIKE PUJI RAHAYU YEHANA MEKEL"

Transkripsi

1 REMEDIASI KESALAHAN SISWA TENTANG BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Oleh DWIKE PUJI RAHAYU YEHANA MEKEL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 i

2

3 ii

4 iii

5 iv

6 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesengsaraan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma 12:12) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan tuah. (Yeremia 17:7-8) Di antara bebatuan dan tempat keraspun selalu ada celah sempit.. dimana harapan dan peluang dapat bertumbuh. Sebesar apapun permasalahan yang kita hadapi kembali lagi pada firman Allah dan jadilah pribadi yang BERTAHAN, SABAR dan PERCAYA. Sesuatu yang BAIK.. datang bagi mereka yang PERCAYA.. Sesuatu yang LEBIH BAIK.. datang bagi mereka yang BERSABAR.. Dan, seuatu yang TERBAIK.. PASTI datang bagi mereka yang TIDAK PERNAH MENYERAH! Persembahan untuk : TUHAN YESUS KRISTUS. alm. Kakek, alm. Papa dan alm. Om yang telah membesarkanku selama masa hidupnya. Nenek dan Mama yang telah memberikan dukungan dan doa yang tulus untukku. Mbak Winda, mas Bean, Ponakanku Ayiel n Iyell yang selalu membuatku tersenyum setiap hari. Theofelus Galih Saputro, S.Pd yang telah memberikan doa, motivasi dan kasih sayang. Math Edu 2009 dan almamater yang saya banggakan. v

7 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan penyertaan-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar besarnya atas segala bimbingan dan kerjasama semua pihak terutama kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan penyertaan-nya dalam penulis menyelesaikan skripsi. 2. Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. selaku Dekan FKIP UKSW yang telah memberi izin bagi pelaksanaan program ini. 3. Kriswandani, S.Si, M.Pd. selaku Kaprogdi S1 Pendidikan Matematika FKIP UKSW yang telah memberi izin dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Novisita Ratu, S.Si, M.Pd selaku Dosen Pembimbing utama yang telah membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan dan menyempurnakan skripsi ini. 5. Wahyudi, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah membimbing dan memberi pengetahuan dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun skripsi yang baik. 6. Ign. Wijayanto, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Pangudi Luhur Salatiga, yang telah memfasilitasi dan memberikan ijin kepada penulis untuk mengambil data di sekolah tersebut. 7. F.r Supriyatno, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika SMP Pangudi Luhur Salatiga yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan waktu mengajarnya kepada penulis untuk mengambil data. 8. Bapak/Ibu guru dan staf SMP Pangudi Luhur Salatiga yang membantu dan memperlancar penulis dalam mengambil data. 9. Siswa siswi SMP Pangudi Luhur Salatiga, yang telah ikut serta dalam proses pengambilan data. Terimakasih dukungannya. Sukses untuk kalian semua. 10. Seluruh dosen Pendidikan Matematika yang telah membantu dan memberikan pelajaran-pelajaran yang berharga kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Matematika. 11. Alex Herlina Sudarti dan Alm. Wentuk Samel Mekel yang telah memberikan kasih sayang dan dukungannya secara finansial, moral, semangat dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih mah, pah. 12. Yohanes Bintara Kurniawan, SE,M.Acc Akt dan Windarti Sigar Mekel yang telah mendukung dalam penulis menyelesaikan skripsi ini. vi

8 13. Julius Ariel Fernando Kurniawan dan Gabriel Diego Morientes Kurniawan yang selalu membuat penulis tersenyum setiap hari. 14. Alm. Joko Supriyono, Sri Sulastri, Alno Feri Kurniawan, S.Kep, Ruly Ayu Dwi Setyowati, S.Kom dan Anggraeni Ayu Tri Widiastuti yang telah memberikan semangat bagi penulis. 15. Theofelus Galih Saputro, S.Pd yang telah memberikan semangat, perhatian, serta motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 16. Keluarga Pdt. Stefanus Kawiyono yang telah memberikan kata-kata motifasi sehingga membuat penulis tetap semangat. 17. Sahabat Son.Of.King yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan bagi penulis. 18. Sahabat Army.Of.God yang selalu mendoakan dan memberikan semangat bagi penulis. 19. Sahabat (Marta, Naomi, Ayu, Sila, Ruth, Gerrin, Feri, Revo dan Yayan) yang memberikan semangat bagi penulis. 20. Sahabat Vaganza (cik Gaby, mbak Megha, Devi, Shinta dan Debora) yang memberikan semangat bagi penulis. 21. Teman-teman Math Edu 2009 yang telah berjuang bersama-sama dan memberikan penulis semangat serta rasa kekeluargaan yang tinggi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 22. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu demi kelancaran dalam menyelesaikan laporan ini. Salatiga,... Juni 2013 Penulis vii

9 ABSTRAK Mekel, Dwike Puji Rahayu Yehana Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus Dan Balok Dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana. Pembimbing : Novisita Ratu, S.Si, M.Pd dan Wahyudi, S.Pd, M.Pd. Penelitian ini dilatarbelakangi dari kesalahan weakness in process skill yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal tentang kubus dan balok. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan remediasi dengan menggunakan metode tutor sebaya agar dapat memperbaiki kesalahan siswa tentang bangun ruang kubus dan balok kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan desain penelitian One Group Pre test-pos test Design. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik tes. Instrumen penelitian berupa 7 soal uraian. Teknik analisis data dibagi dalam 4 tahap, yaitu analisis hasil pre tes, analisis proses remediasi, analisis hasil pos tes, dan membandingkan hasil pre tes dan pos tes. Analisis hasil remediasi berdasarkan dari jawaban pertanyaan siswa pada pre tes, interaksi siswa yang terjadi pada saat remediasi dan dari soal latihan secara bertahap sampai tidak ditemukan lagi kesalahan yang diremediasi. Hasil penelitian ini diperoleh temuan sebagai berikut : pre tes yang dilaksanakan sebelum remediasi menunjukkan terjadi kesalahan weakness in process skill yaitu 77 kesalahan dengan prosentase 50%. Kesalahan tersebut antara lain kesalahan proses mengubah bentuk akar, kesalahan proses dalam menggunakan akar pada teorema phytagoras, kesalahan proses menggunakan teorema phytagoras, kesalahan dalam mengkuadratkan. Proses pembelajaran remediasi dilakukan dengan metode tutor sebaya dimana guru berperan sebagai fasilitator. Setelah proses pembelajaran remidiasi ini selesai dilanjutkan latihan-latihan. Latihan pertama masih ditemukan 37 kesalahan, latihan kedua ditemukan 12 kesalahan dan latihan ketiga tidak ditemukan lagi kesalahan weakness in process skill. Hasil pos tes menunjukan bahwa 100% siswa tidak melakukan kesalahan weakness in process skill sehingga dapat disimpulkan bahwa remediasi dengan menggunakan metode tutor sebaya dapat memperbaiki kesalahan weakness in process skill siswa dalam menyelesaikan soal tentang bangun ruang kubus dan balok. Kata kunci : remediasi kesalahan bangun ruang kubus dan balok, tutor sebaya. viii

10 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Persetujuan... ii Halaman Pengesahan... iii Pernyataan... iv Motto dan Persembahan... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Tipe-tipe Kesalahan Remediasi... 6 a. Pengertian Remediasi b. Tujuan Remediasi c. Fungsi Remediasi Jenis-jenis Kegiatan Remediasi Metode Tutor Sebaya... 9 a. Pengertian Tutor Sebaya... 9 b. Langkah-langkah Tutor Sebaya c. Kelebihan dan Kelemahan Tutor Sebaya Belajar Tuntas B. Tinjauan Materi Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok Peta Konsep C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Tindakan BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Insrumen Pengumpulan Data ix

11 D. Prosedur Penelitian Persiapan Pelaksanaan Pre tes Evaluasi Jawaban Pre tes Pengajaran Remediasi Pemberian Pos tes Membandingkan Hasil Pre tes dan Pos tes E. Teknik Analisis Data Analisis Hasil Pre tes Analisis Proses Remediasi Analisis Hasil Pos tes Membandingkan Hasil Pre tes dan Pos tes Wawancara BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Deskriptif Hasil Pre tes Deskriptif Proses Remediasi Deskriptif Hasil Pos tes B. Analisis Data Analisis Data Pre tes Analisis Data Pos tes Perbandingan C. Pembahasan BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

12 DAFTAR TABEL Tabel 1. Blue Print Instrumen Observasi Tabel 2. Blue Print Instrumen Pengumpulan Data Tabel 3. Hasil Kesalahan Pre tes Siswa Secara Umum Tabel 4. Pembahasan Proses Remediasi 1 dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya Tabel 5. Pembahasan Latihan 1 Proses Remediasi 2 dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya Tabel 6. Pembahasan Latihan 2 Proses Remediasi 3 dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya Tabel 7. Tabel Hasil Latihan dalam Proses Remediasi Kesalahan Weakness in process skill Tabel 8. Tipe Tipe Kesalahan Weakness in proses skill dalam Menyelesaikan Soal tentang Kubus dan Balok Tabel 9. Hasil Kesalahan Weakness In Process Skill Pos tes Siswa Tabel 10. Perbandingan Pre tes dengan Pos tes Kesalahan Weakness In Process Skill xi

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta Konsep Gambar 2. Kerangka Berpikir Gambar 3. Tipe-tipe Kesalahan Pre tes Gambar 4. Tipe Kesalahan Weakness in proces skill dalam menyelesaikan soal tentang kubus dan balok Gambar 5. Tipe-tipe Kesalahan Pos tes xii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A : Materi Lampiran B : RPP Lampiran C : Lembar Soal Pre tes dan Pos tes Lampiran D : Kunci Jawaban Pre tes dan Pos tes Lampiran E : Lembar Soal Latihan Lampiran F : Kunci Jawaban Latihan Lampiran G : Lembar Observasi Lampiran H : Dokumentasi Lampiran I : Data Hasil Wawancara Lampiran J : Surat Ijin Penelitian Lampiran K : Surat Keterangan Penelitian xiii

15

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ilmu dasar yang mendukung kemajuan dan perkembangan IPTEK adalah matematika. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soejadi (2000) bahwa matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang tidak perlu disangsikan lagi merupakan tiang topang perkembangan IPTEK. Matematika di samping dapat berkembang mandiri, juga berkembang atas tuntunan keperluan bidang-bidang lain. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Begitu pentingnya membangun kemampuan berpikir matematika, maka matematika diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif (Agusari, 2010). Matematika terdiri dari empat wawasan luas yaitu aljabar, aritmatika, geometri, dan analisis. Supatmono (2009) kesulitan siswa dalam mempelajari matematika dikarenakan siswa tidak membangun sendiri tentang pengetahuan konsep-konsep matematika tetapi cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika tanpa mengetahui makna yang terkandung pada konsep tersebut sehingga pada saat siswa menyelesaikan masalah matematika siswa sering melakukan kesalahan dan tidak menemukan solusi penyelesaian masalahnya. Materi dalam matematika yang berkaitan dengan konsep adalah geometri. Berdasarkan survei dari Programme for International Student Assessment (PISA) 2000/2001 diperoleh bahwa siswa sangat lemah dalam geometri, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk (Untung, 2008). Geometri pada tingkat SMP kelas VIII adalah tentang bangun ruang kubus dan balok. Sunarsi (2009) menyatakan bahwa didalam penekanan pemahaman konsep siswa dalam matematika dewasa ini sering mengalami kesulitan. Contohnya kesalahan dalam menangkap bahasa atau konsep, menerapkan rumus-rumus dan kesalahan dalam perhitungan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika dapat dikatakan masih sangat rendah. Data dari Trends in Mathematics and Science Study (dalam Supriyoko, 2008) prestasi belajar matematika Indonesia secara umum berada pada peringkat 35 dari 46 negara peserta yang melibatkan lebih dari siswa. Rata-rata nilai seluruh siswa dari seluruh negara adalah 467 sedangkan rata-rata nilai 5000-an siswa indonesia sebagai sampel studi hanyalah 411 (Zakaria, 2012). Data tersebut terlihat jelas bahwa kemampuan matematika siswa indonesia secara umum sangatlah rendah. Hasil penelitian dari Sunarsi (2009) di SMP Negeri 2 Karanganyar, rata-rata nilai siswa pada materi bangun ruang termasuk rendah. Siswa yang tidak tuntas 1

17 2 belajar ada 50 % dari 24 siswa jika dilihat dari tingkat ketuntasan siswa pada tahuntahun sebelumnya untuk materi ini. Berdasarkan informasi dan pengalaman dari guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 2 Karanganyar, siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tentang bangun ruang, salah satunya adalah kesalahan dalam perhitungan. Banyak juga siswa yang masih salah dalam memasukkan rumus, sehingga siswa masih melakukan kesalahan proses dalam mengerjakan soal tentang bangun ruang. Hal ini dapat disebabkan karena siswa lebih cenderung hanya menghafalkan rumus, kurang memahami konsep secara benar. Saputro (2012) dalam penelitiannya tentang Kesalahan-Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Kubus Dan Balok Kelas VIII Di SMP 04 Bopkri Kelet-Keling Jepara Tahun Ajaran 2011/2012, ditemukan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada bangun ruang kubus dan balok, serta untuk mengetahui hal apa saja dibalik kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada bangun ruang kubus dan balok adalah tipe kesalahan reading error ada 16,67%. Tipe kesalahan reading comprehesion difficulaty ada 17,28%. Tipe kesalahan transform error ada 0%. Tipe kesalahan weakness in proses skill ada 20,37%. Tipe kesalahan encoding error ada 2,47%. Tipe kesalahan corelles error ada 11,11%. Prosentase jumlah kesalahan siswa sehingga soal yang tidak dikerjakan siswa ada 32,10%. Prosentase tipe kesalahan terbanyak yang dilakukan siswa adalah prosentase kesalahan siswa tipe weakness in proses skill ada 20,37%. Hasil yang ditemukan ini akan diteliti juga di SMP Pangudi Luhur Salatiga, untuk mengetahui apakah kesalahan weakness in proses skill ditemukan di SMP Pangudi Luhur. Weakness in proses skill adalah salah satu tipe kesalahan yang dikemukakan oleh Newman (1980), kesalahan dalam ketrampilan proses. Jika hal ini dibiarkan terus maka akan menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari, memahami konsep dan menyelesaikan soal-soal matematika. Salah satu cara memperbaiki kesulitan tersebut adalah dengan melakukan remediasi kesalahan matematika, khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok. Blair (1982) remediasi adalah satu bentuk pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaharui teknik untuk mengikis segala kebiasaan dan tingkah laku yang tidak sesuai bagi murid-murid lamban dan mengalami kesenjangan belajar. Remediasi adalah kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Remediasi merupakan suatu sistem belajar yang dilakukan berdasarkan diagnosa yang menyeluruh, dimaksudkan untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang dialami siswa dalam belajar, sehingga dapat mengoptimalisasikan prestasi belajar. Dengan kata lain, kegiatan perbaikan yang dilakukan merupakan segala usaha yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat kesulitan belajar, menemukan faktor-faktor penyebabnya, dan kemudian mengupayakan alternatif-alternatif pemecahan masalah kesulitan

18 3 belajar, baik dengan cara pencegahan maupun penyembuhan, berdasarkan data dan informasi yang lengkap dan objektif (Mukhtar dan Rusmini, 2008). Informasi yang sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Saputro (2012) dalam penelitiannya di SMP 04 Bopkri Kelet-Keling Jepara yang menemukan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok juga ditemukan di SMP Pangudi Luhur. Berdasarkan wawancara secara lisan terhadap guru mata pelajaran matematika menyatakan bahwa, siswa di SMP Pangudi Luhur Salatiga khususnya siswa kelas VIII masih ditemukan banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika tentang bangun ruang kubus dan balok. Kesalahan-kesalahan yang masih dilakukan oleh siswa, salah satunya adalah kesalahan dalam ketrampilan proses dan kesalahan dalam notasi. Siswa juga sering melakukan kesalahan dengan ceroboh dalam perhitungan matematika. Banyak juga siswa yang melakukan kesalahan dalam membaca soal dan memahami soal, sehingga membuat siswa melakukan kesalahan dalam mengubah soal matematika ke dalam model matematika. Berdasarkan kesalahan-kesalahan yang diinformasikan guru mata pelajaran matematika di SMP Pangudi Luhur Salatiga, guru berpendapat perlunya proses remediasi pada materi bangun ruang kubus dan balok, maka akan dilakukan remediasi yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan geometri khususnya bangun ruang. Mukhtar dan Rusmini (2008) metode dalam kegiatan remediasi adalah metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan belajar, mulai dari tingkat identifikasi kasus sampai dengan tindak lanjut. Metode yang digunakan dalam pengajaran remediasi berupa perlakuan pengajaran ini tentunya tidak berbeda dengan metode-metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pada umumnya. Metode tutor sebaya adalah salah satu metode yang akan digunakan dalam proses kegiatan remediasi tentang bangun ruang kubus dan balok. Metode tutor sebaya, siswa bukan hanya dijadikan obyek pembelajaran tetapi menjadi subyek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar tempat bertanya bagi temannya. Siswa yang sudah paham akan belajar untuk menghargai dan menolong siswa yang belum mengerti sebaliknya siswa yang kurang paham tidak akan malu atau segan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahaminya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dilakukan penelitian dengan judul remediasi kesalahan siswa tentang bangun ruang kubus dan balok dengan menggunakan metode tutor sebaya kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga tahun ajaran 2012/2013. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah remediasi menggunakan metode tutor sebaya dapat memperbaiki kesalahan siswa

19 4 tentang konsep bangun ruang kubus dan balok kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga. C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai adalah memperbaiki kesalahan siswa dengan remediasi menggunakan metode tutor sebaya tentang konsep bangun ruang kubus dan balok kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, calon guru, dan siswa pada umumnya. Manfaat yang penulis harapkan adalah sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, pemikiran dan informasi yang berhubungan dengan soal bangun ruang kubus dan balok. Sehingga dapat dijadikan sumber atau referensi tentang metode remediasi yang didasarkan pada kesalahan yang dilakukan oleh siswa khususnya tentang bangun ruang kubus dan balok. Serta dapat dijadikan sumber referensi dalam memberikan remediasi menggunakan metode tutor sebaya kepada siswa apabila masih ditemukan kesalahan-kesalahan siswa dalam soal tentang bangun ruang kubus dan balok. 2. Manfaat praktis a. Manfaat praktis dari penelitian ini bagi guru adalah sebagai bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran pada materi bangun ruang kubus dan balok, sehingga kesalahan sejenis dapat diperbaiki. b. Manfaat praktis dari penelitian ini bagi siswa adalah dapat memahami lagi pelajaran karena sudah mengerti kesalahankesalahan yang dilakukan, sehingga membuat hasil belajarnya lebih baik. c. Selain itu, manfaat praktis yang lain dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian lain yang sejenis.

20 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Tipe-tipe Kesalahan Penyebab kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika menurut Suhertin (2007) dikarenakan siswa tidak menguasai bahasa, contohnya siswa tidak paham dengan pertanyaan dalam soal matematika, siswa tidak memahami arti kata, siswa tidak menguasai konsep dan kurang menguasai teknik berhitung. Lerner (1988) mengemukakan berbagai kesalahan umum yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika, yaitu kurangnya pengetahuan tentang simbol, kurangnya pemahaman tentang nilai tempat, penggunaan proses yang keliru, kesalahan perhitungan, dan tulisan yang tidak dapat dibaca sehingga siswa melakukan kekeliruan karena tidak mampu lagi membaca tulisannya sendiri. Menurut Sriati (1994), kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika adalah kesalahan terjemahan dalam mengubah informasi ke ungkapan matematika atau kesalahan dalam memberi makna suatu ungkapan matematika, kesalahan konsep adalah kesalahan memahami gagasan abstrak, kesalahan strategi adalah kesalahan yang terjadi jika siswa memilih jalan yang tidak tepat yang mengarah ke jalan buntu, kesalahan sistematik adalah kesalahan yang berkenaan dengan pemilihan yang salah atas teknik ekstrapolasi, kesalahan tanda adalah kesalahan dalam memberikan atau menulis tanda atau notasi matematika, kesalahan hitung adalah kesalahan menghitung dalam operasi matematika. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika menurut Newman (Clement, 1980) antara lain adalah yang pertama, reading error yaitu kesalahan membaca, siswa melakukan kesalahan dalam membaca kata-kata penting dalam pertanyaaan atau siswa salah dalam membaca informasi utama, sehingga siswa tidak menggunakan informasi tersebut untuk menyelesaikan soal. Reading comprehesion difficulty yaitu kesalahan jenis kedua dalam memahami soal. Siswa sebenarnya sudah dapat memahami soal, tetapi belum menangkap informasi yang terkandung dalam pertanyaan, sehingga siswa tidak dapat memproses lebih lanjut solusi dari permasalahan. Transform error yaitu kesalahan jenis ketiga yang disebut juga kesalahan transformasi. Siswa gagal dalam memahami soal-soal untuk diubah ke dalam kalimat matematika yang benar. Weakness in proses skill yaitu kesalahan jenis keempat yang disebut juga kesalahan dalam keterampilan proses. Siswa dalam menggunakan kaidah atau aturan sudah benar, tetapi melakukan kesalahan dalam melakukan penghitungan atau komputasi. Encoding error yaitu kesalahan jenis kelima yang disebut juga kesalahan 5

21 6 dalam menggunakan notasi. Siswa dalam hal ini melakukan kesalahan dalam menggunakan notasi yang benar. Corelles error yaitu kesalahan keenam yang disebut juga kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat. Kesalahan dalam proses penyelesaian sering dijumpai dalam menyelesaikan soal matematika. Suhertin (dalam Wicaksono, 2010), berpendapat bahwa kesalahan jenis keempat yaitu kesalahan weakness in proses skill sangat berkaitan dengan masing-masing kesalahan, karena dari siswa salah membaca soal, mengubah model matematika, kesalahan dalam notasi maupun kesalahan siswa dalam hal ceroboh dapat berakibat fatal dalam siswa melakukan kesalahan proses itu sendiri. Penyebab kesalahan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal soal matematika salah satunya disebabkan karena siswa tidak menguasai bahasa penyampaian materi dari guru contohnya siswa tidak paham dengan pertanyaan dalam soal matematika, tidak memahami arti kata, tidak menguasai konsep dan kurang menguasai teknik berhitung. Bahasa yang sering digunakan guru sehari-hari dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajarpun menggunakan bahasa Indonesia, dan terkadang siswa tidak dapat memahami apa yang diajarkan oleh guru. Dan terbukti bahwa bahasa sangat penting dalam hal menyelesaikan soal matematika. Siswa lebih mudah memahami dan mengerti bila bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang dilakukan siswa, dengan kata lain bahasa teman sebayanya yaitu bahasa jawa. Dari bahasa dapat membuat siswa mudah dalam mempelajari dan menyelesaikan soal matematika, sehingga siswa tahu letak kesalahan yang dilakukan siswa. 2. Remediasi a. Pengertian Remediasi Remediasi merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajar sehingga mencapai standar minimal ketuntasan yang ditetapkan. Sudrajat (2007) menyatakan bahwa untuk memahami konsep penyelenggaraan metode remediasi, terlebih dahulu perlu diperhatikan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diberlakukan berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22, 23, dan 24 tahun 2006 dan peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 tahun 2007 dengan menerapkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Ischak dan Warji (1982), remediasi adalah kegiatan perbaikan yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Remediasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan siswa (Kartono, 2007).

22 b. Tujuan Remediasi Tujuan guru melaksanakan kegiatan remediasi adalah membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Secara umum tujuan kegiatan remediasi adalah memperbaiki kesalahan siswa. Secara khusus kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa menuntaskan penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan (Kartono, 2007). c. Fungsi Remediasi Warkitri, dkk (dalam Kartono, 2007) menyebutkan enam fungsi kegiatan remediasi, yaitu: fungsi korektif, pemahaman, penyesuaian, pengayaan, akselerasi, dan terapiutik. 1) Fungsi Korektif Kegiatan remediasi mempunyai fungsi korektif dalam kegiatan pembelajaran karena melalui kegiatan remediasi guru memperbaiki cara mengajar dan siswa memperbaiki cara belajar. Berdasarkan hasil analisis kesulitan belajar siswa, guru memperbaiki berbagai aspek proses pembelajaran, mulai dari rumusan indikator hasil belajar, materi, pengalaman belajar dan evaluasi serta tindak lanjut. 2) Fungsi pemahaman Kegiatan remediasi diharapkan terjadi proses pemahaman baik bagi guru dan siswa. Bagi seorang guru untuk melaksanakan kegiatan remediasi, terlebih dahulu harus memahami kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Sebelum seorang guru menentukan jenis kegiatan remediasi yang akan dilakukan, guru terlebih dahulu mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Bagi siswa, kegiatan remediasi diharapkan siswa dapat memahami kelebihan dan kelemahan cara dan sikap belajarnya. Dengan pemahaman ini, diharapkan siswa akan memperbaiki sikap dan cara belajarnya sehingga dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. 3) Fungsi Penyesuaian Kegiatan remediasi memiliki fungsi penyesuaian, yaitu dalam remediasi seorang guru dalam melaksanakan pembelajarannya harus menyesuaikan dengan karakteristik siswa. Dalam menentukan hasil belajar siswa dan materi pembelajaran disesuaikan dengan kesulitan yang dihadapi siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru harus menerapkan kekuatan yang dimiliki individu siswa melalui penerapan berbagai metode dan alat /media pembelajaran. 4) Fungsi Pengayaan Kegiatan remediasi memilki fungsi pengayaan bagi proses pembelajaran karena melalui kegiatan remediasi guru 7

23 8 memanfaatkan sumber belajar, metode pembelajaran, alat bantu pembelajaran yang lebih bervariasi dari pada pembelajaran biasa. 5) Fungsi Akselerasi Kegiatan remediasi memiliki fungsi akselerasi terhadap proses pembelajaran, karena melalui kegiatan remediasi guru dapat mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. 6) Fungsi Terapiutik Kegiatan remediasi mempunyai fungsi terapiutik karena melalui kegiatan remediasi guru dapat membantu mengatasi kesulitan belajar siswa yang berkaitan dengan aspek sosial pribadi. Kegiatan remediasi dengan melakukan pengajaran ulang menggunakan metode tutor sebaya. Melalui kegiatan pengajaran ulang menggunakan metode tutor sebaya guru dapat memperbaiki cara mengajarnya dan siswa dapat memperbaiki cara belajarnnya. Selama ini metode pembelajaran cenderung bersifat guru menjelaskan dan siswa menerima penjelasan dari guru. Mukhtar dan Rusmini (2008) metode tutor sebaya merupakan suatu metode mengajar yang dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa secara kelompok, siswa bukan hanya dijadikan obyek pembelajaran tetapi menjadi subyek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar tempat bertanya bagi temannya. Dengan demikian siswa yang sudah paham akan belajar untuk menghargai dan menolong siswa yang belum mengerti sebaliknya siswa yang kurang paham tidak akan malu atau segan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahaminya. 3. Jenis-Jenis Kegiatan Remediasi Kegiatan kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam rangka membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar diantaranya sebagai berikut (Kartono, 2007). a. Melaksanakan pembelajaran kembali Melalui bentuk kegiatan ini seorang guru melaksanakan pembelajaran kembali materi yang belum dikuasai siswa. b. Melakukan aktivitas fisik, misal tutor sebaya, atau praktek Kegiatan remediasi ini yaitu dengan melakukan praktek atau tutor sebaya misalnya pada materi bangun ruang kubus dan balok. c. Kegiatan Kelompok Diskusi kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kegiatan kelompok dapat efektif dalam membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.

24 d. Tutorial Kegiatan tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remediasi. Dalam kegiatan ini seorang guru meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas yang sama atau dari kelas yang lebih tinggi. e. Menggunakan sumber belajar lain Penggunaan sumber belajar lain yang relevan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Misalnya guru meminta untuk mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Atau juga siswa diminta membaca sumber lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari. Penelitian ini, dilakukan kegiatan remediasi dengan mengajarkan kembali (re-teaching) dengan menggunakan metode tutor sebaya. Metode ini juga dapat digunakan untuk membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, karena melalui kegiatan pengamatan dan mencoba melakukan sendiri, maka besar peluang siswa untuk dapat memahami suatu materi khususnya bangun ruang kubus dan balok. 4. Metode Tutor Sebaya a. Pengertian Tutor Sebaya Djalil (1997) menyatakan bahwa pengertian tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yang membantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama. Suherman (2003) menyatakan bahwa tutor sebaya adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Winataputra (1999) menyatakan bahwa tutor sebaya adalah seorang teman atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru (sesuai kriteria menjadi tutor sebaya) dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pengajaran dengan tutor sebaya adalah kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau memahami suatu konsep. Tutor sebaya akan menunjukkan keuntungan dengan menggunakan potensi siswa yang mampu menyerap pelajaran dengan cepat yaitu memudahkan interaksi antar sesamanya, siswa yang belum menguasai materi pelajaran akan termotivasi untuk memperbaiki tingkat penguasaanya terhadap bahan pelajaran. Komunikasi antar mereka akan berjalan lancar karena menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Beberapa pendapat lain mengenai tutor sebaya, diantaranya adalah: 9

25 10 a) Supriyadi (1985) mengemukakan bahwa, Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang peserta didik yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok yang prestasinya lebih tinggi. b) Ischak dan Warji (1987) mengemukakan bahwa, Tutor sebenarnya adalah sekelompok peserta didik yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. c) Semiawan, dkk (1987) mengemukakan bahwa, Tutor sebaya adalah peserta didik yang pandai dapat memberikan bantuan belajar kepada peserta didik yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada teman-teman sekelasnya di luar sekolah. Tutor sebaya dapat disimpulkan sebagai sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami. Dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah diri, malu dan sebagainya untuk bertanya ataupun minta bantuan. Tugas sebagai tutor merupakan kegiatan yang kaya akan pengalaman yang justru sebenarnya merupakan kebutuhan anak itu sendiri. Dalam persiapan ini, antara lain mereka berusaha mendapatkan hubungan dan pergaulan baru yang mantap teman sebaya, mencari perannya sendiri mengembangkan kecakapan intelektual dan konsepkonsep yang penting, mendapatkan tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial. Dengan demikian beban yang diberikan kepada mereka akan memberi kesempatan untuk mendapatkan perannya, bergaul dengan orang lain dan bahkan mendapatkan pengetahun dan pengalaman b. Langkah-langkah Tutor Sebaya Hamalik (1998) menyatakan tahap-tahap kegiatan remediasi di kelas dengan menggunakan metode tutor sebaya terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap tahap kegiatan pembelajaran di kelas dengan tutor sebaya dalam kelompok kecil diterapkan, maka langkah-langkahnya sebagai berikut, (a) Guru membuat program pengajaran satu pokok bahasan yang dirancang dalam bentuk penggalan-penggalan sub pokok bahasan. Setiap penggalan satu pertemuan yang didalamnya mencakup judul penggalan tujuan pembelajaran, khususnya petunjuk pelaksanaan tugas-tugas yang harus diselesaikan. (b) Guru memberi penjelasan umum tentang topik yang akan dibahas kepada peserta didik. (c) Guru menentukan beberapa

26 orang siswa yang memenuhi kriteria sebagai tutor sebaya. Jumlah tutor sebaya yang di tunjuk disesuaikan dengan jumlah kelompok yang dibentuk. (d) Kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, yaitu dari 4-6 orang peserta didik dan diusahakan kelompok yang dibentuk tersebut adalah kelompok yang heterogen. (e) Peserta didik yang pandai (para tutor sebaya) disebar ke setiap kelompok untuk memberi bantuannya. (f) Guru memonitoring dan membimbing terus kapan tutor maupun peserta didik yang lain membutuhkan pertolongan. Guru memonitoring tutor dengan berkunjung dan menanyakan kesulitan yang dihadapi setiap kelompok pada saat mereka diskusi maupun praktikum di kelas. (g) Jika ada masalah, tutor memberitahu peserta didik yang kurang paham dan jika ada masalah yang tidak dapat terpecahkan, tutor dan peserta didiknya meminta bantuan kepada guru. (h) Guru mengadakan evaluasi. Pada tahap evaluasi, sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, guru memberikan soal-soal latihan kepada anggota kelompok (selain tutor) untuk mengetahui apakah tutor sudah menjelaskan tugasnya atau belum, dan mengingatkan siswa untuk mempelajari sub pokok bahasan sebelumnya di rumah. Pendapat lain, Djamarah (2005) langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran matematika yang menerapkan bimbingan belajar kelompok dengan tutor sebaya adalah sebagai berikut, (a) Memilih tutor sebanyak 4-5 orang dengan syarat, (i) Termasuk dalam peringkat 10 terbaik berdasarkan nilai rapor atau nilai evaluasi sebelumnya. (ii) Dapat menguasai materi pelajaran. (b) Mengelompokkan sisiwa menjadi beberapa kelompok. (c) Pengelompokan dilakukan menurut tingkat kecerdasan siswa, yaitu setiap kelompok terdiri dari siswa pandai, sedang dan kurang. (d) Membahas beberapa contoh soal yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. (e) Memberikan bimbingan sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa dengan bantuan tutor sebaya. (f) Mengisi lembar observasi, pengamatan, dan pengidentifikasian siswa selama kegiatan belajar mengajar antara lain: absent, dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Zaini (dalam Suyitno, 2004) langkah-langkah pembelajaran tutor sebaya adalah sebagai berikut, (a) Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri. Materi pengajaran dalam sub materi. (b) Bagilah siswa menjadi kelompok kecil heterogen, sebanyak sub materi yang akan disampaikan guru. Siswa yang pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor.(c) Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi. Setiap kelompok dibantu oleh siswa yang pandai sebagai tutor. (d) Beri waktu yang cukup untuk persiapan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. (e) Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub 11

27 12 materi sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama. (f) Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai dengan urutan sub materi, beri kesimpulan dan klasifikasi seandainya ada pemahaman siswa yang perlu diluruskan. Langkah-langkah pembelajaran tutor sebaya menurut Suparno (2007) yaitu, (a) Guru memberikan petunjuk pada tutor bagaimana mendekati temannya dalam hal memahami materi. (b) Guru menyampaikan pesan kepada tutor-tutor agar tidak selalu membimbing teman yang sama. (c) Guru membantu agar semua siswa dapat menjadi tutor sehingga mereka merasa dapat membantu teman belajar. (d) Tutor sebaiknya bekerja dalam kelompok kecil, campuran siswa berbagai kemampuan (heterogen) akan lebih baik. (e) Guru memonitoring terus kapan tutor maupun siswa yang lain membutuhkan pertolongan. (f) Guru memonitoring tutor sebaya dengan berkunjung dan menanyakan kesulitan yang dihadapi setiap kelompok pada saat mereka diskusi di kelas maupun praktikum. (g) Tutor tidak mengetes temannya untuk grade, biarkan hal ini dilakukan guru. Dari beberapa langkah-langkah tutor sebaya diatas, penelitian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut, (a) Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran dan memberi motivasi pentingnya mempelajari materi ini. (b) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, terdiri dari 4-6 orang. Masing-masing kelompok memiliki tingkat kecerdasan yang heterogen, dan salah satu orang yang memiliki tingkat kecerdasan paling tinggi menjadi tutor. (c) Masing-masing kelompok saling berdiskusi dibantu oleh tutor masing-masing kelompok. (d) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi, sesuai sub materi yang diperoleh. Guru menjadi nara sumber dimana tutor tidak mampu menjawab. (e) Guru memberikan evaluasi kepada masingmasing siswa selain tutor, untuk mengkonfirmasi apakah tutor sudah menyampaikan tugasnya dalam membimbing teman sebayanya. (f) Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. c. Kelebihan dan kelemahan Tutor Sebaya Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006) ada beberapa kelebihan dari kegiatan tutor sebaya ini adalah (a) Ada kalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada guru. (b) Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas. Dengan memberitahukan kepada anak lain, maka seolah-olah ia menelaah serta menghafalkannya kembali. (c) Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran. (d) Mempererat hubungan sesama peserta didik sehingga mempertebal perasaan sosial.

28 Pendapat lain, Drajati (2009) ada beberapa kelebihan dari pembelajaran tutor sebaya ini adalah (a) Bagi peserta didik, dengan belajar bersama teman sebaya, dia merasa ada teman yang dapat membantu dirinya dalam memecahkan masalahnya. Sering terjadi peserta didik agak atau bahkan sulit untuk mengungkapkan kesulitan yang dialaminya kepada guru yang mengajar. Hal ini dapat disebabkan salah satunya malu jika bertanya. Dengan adanya belajar dengan teman sebaya, maka faktor malu ini agak berkurang, karena peserta didik merasa temannya tidak menggurui dan merasa nyaman dengan teman yang dianggap paham dengan konsep dan penjelasan atas suatu materi. (b) Bagi guru, dengan adanya belajar dengan teman sebaya, akan memudahkan atau meringankan kerja guru. Terkadang peserta didik mengalami kesulitan dengan bahasa yang digunakan oleh guru, sehingga tidak dimengerti oleh peserta didik tersebut. Disini, guru diharapkan menjadi fasilitator yang dapat menjembatani adanya kekurangan komunikasi antara peserta didik dengan guru. Selain itu, belajar dengan metode teman sebaya, guru mendapatkan gambaran jelas tentang peta kelas. Guru akan paham peserta didik yang mempunyai kepandaian luar biasa, menengah dan peserta didik yang kurang paham. Oleh karena itu, perlakuan atau treatment yang diberikan akan sesuai, sehingga semua peserta didik akan mencapai hasil yang optimal. (c) Peserta didik yang belajar dengan teman sebaya, akan lebih percaya diri untuk belajar. Dengan begitu, peserta didik akan belajar secara mandiri secara perlahan. Pembelajaran tutor sebaya menurut Yamin (2008) memiliki beberapa kekurangan yaitu, (a) Diperlukan waktu yang cukup banyak, bahkan diperlukan waktu di luar jam pembelajaran di sekolah. (b) Terbatasnya peserta didik yang dapat dilatih dalam satu periode tertentu. Suparno (2007) tutor sebaya memiliki kekurangan yaitu Kekurangan tutor sebaya dalam pendidikan yaitu dalam penerapan tutor sebaya, tidak semua siswa bisa menjawab pertanyaan teman sebayanya sehingga siswapun bingung, dan tidak semua siswa mau belajar dengan temannya. 5. Belajar Tuntas Belajar tuntas berdasarkan beberapa ahli pendidikan, sebagaimana dikemukakan oleh Nasution (2000) bahwa belajar tuntas artinya penguasaan penuh. Penguasaan penuh ini dapat dicapai apabila siswa mampu menguasai materi tertentu secara menyeluruh yang dibuktikan dengan hasil belajar yang baik pada materi tersebut. Suhertin (2007) belajar tuntas (mastery Learning) adalah sau konsep belajar yang menitikberatkan kepada penguasaan penuh atau learning for mastery. Penguasaan penuh atau mastery dalam pembelajaran 13

29 14 yang berarti menguasai atau memperoleh kecakapan khusus. Mastery adalah sebuah pernyataan tentang penguasaan dengan sempurna terhadap tujuan akhir pembelajaran. sebagaimana dikemukakan terdahulu, para pendidik berkewajiban memegang konsep dalam memperlakukan kemampuan peserta didik sampai pada taraf memiliki kemampuan, yaitu: (1) menerapkan kecakapan dalam kehidupannya dan keadaanya sendiri; (2) menampilkan kecakapan tanpa bantuan; (3) mengkonsolidasikan beberapa perilaku yang mempunyai ciri-ciri tersendiri kepada tindakan yang mengarah kepada menampilkan kecakapan. Ketiga unsur ini sangat esensial dalam memaknai mastery. Banyamin S Bloom (dalam Yamin, 2008) menyebutkan tiga strategi dalam belajar tuntas yaitu mengidentifikasi prakondisi, mengembangkan prosedur operasional dan hasil belajar, dan mengimplementasikan dalam pembelajaran klasikal dengan memberi bumbu untuk menyesuaikan dengan kemampuan individual yang menliputi: 1) corrective technique, pengajaran remediasi yang dilakukan dengan memberikan pengajaran terhadap tujuan yang gagal dicapai oleh siswa, dengan prosedur dan metode yang berbeda dari sebelumnya; 2) memberikan tambahan waktu kepada siswa yang membutuhkan (belum menguasai bahan secara tuntas). B. Tinjauan Materi 1. Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok SK : Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya, serta menentukan ukurannya. KD : Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas. Indikator : Menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan balok. 2. Peta Konsep Peta konsep menurut Novak (dalam Kadir, 2007), adalah suatu proses yang melibatkan identifikasi konsep-konsep dari suatu materi pelajaran dan pengaturan konsep-konsep tersebut dalam suatu hirarki, mulai dari yang paling umum, kurang umum dan konsep-konsep yang lebih spesifik. Peta konsep merupakan alat yang digunakan untuk mengungkapkan skema pemikiran maupun kerangka pemikiran seseorang akan suatu hal. Peta konsep menggambarkan hubungan antara konsepkonsep dan terdiri atas kumpulan konsep-konsep serta pernyataanpernyataan.

30 15 Bangun Ruang Sisi Datar Kubus Balok Prisma Limas Definisi Kubus Definisi Balok Unsur-unsur Kubus : 1. Sisi 2. Rusuk 3. Titik Sudut 4. Diagonal sisi 5. Diagonal ruang 6. Bidang diagonal Unsur-unsur Balok : 1. Sisi 2. Rusuk 3. Titik Sudut 4. Diagonal sisi 5. Diagonal ruang 6. Bidang diagonal Diagram 2.1 PetaKonsep

31 16 C. Kerangka Berpikir Tes kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal kubus dan balok Reduksi Data Banyak kesalahan Penyajian data Tipe-tipe kesalahan yang dilakukan siswa Reading error Reading comprehesion difficulaty Transform error Weakness in proses skill Encoding error Corelles error Kesimpulan Data Pembelajaran Remediasi menggunakan metode tutor sebaya Tutor sebaya akan menunjukkan keuntungan dengan menggunakan potensi siswa yang mampu menyerap pelajaran dengan cepat yaitu memudahkan interaksi antar teman sebayanya. Kesalahan siswa dapat diperbaiki dengan cara remediasi dengan menggunakan metode tutor sebaya Diagram 2.2 KerangkaBerpikir

32 D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah remediasi menggunakan metode tutor sebaya dapat memperbaiki kesalahan siswa tentang konsep bangun ruang kubus dan balok kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga tahun ajaran 2012/

33 18

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan penelitian tindakan deskriptif kualitatif, dikarenakan peneliian ini lebih mengutamakan pada proses tindakan remediasi daripada hasil, sehingga penelitian ini tidak menggunakan statistik melainkan data dianalisis secara kualitatif (Bintoro, 2010). Jenis penelitian yang digunakan untuk meremediasi kesalahan siswa tentang bangun ruang kubus dan balok adalah penelitian tindakan dengan menggunakan desain penelitian dalam bentuk One Group Pre test-pos test Design (Sugiyono, 2011). Dalam desain ini, kepada sampel percobaan dikenakan dua kali pengukuran. Pengukuran pertama dilakukan sebelum perlakuan diberikan, dan pengukuran kedua dilakukan sesudah perlakuan dilaksanakan. Soal-soal diagnosa (pre tes) kepada sampel diberikan oleh peneliti pada saat perlakuan diberikan. Setelah diketahui kesalahan sampel dalam menjawab soal (terjadi kesalahan dalam menyelesaikan soal), diberi remediasi dengan metode tutor sebaya yang diupayakan dapat memperbaiki kesalahan siswa. Untuk mengetahui keberhasilan remediasi yang dilakukan, diberikan Pos tes pada sampel yang sama. Berdasarkan Pre tes, remediasi dan Pos tes, dilakukan analisis proses dan analisis hasil dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif (Nazir dalam Rochman, 2011). B. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Salatiga yang terletak di Jalan Diponegoro 90 Salatiga. Subjek yang diteliti adalah anak kelas VIII C pada semester II Tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 28 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2013 sampai 27 April C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes. Teknik tes adalah cara pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan penelitian kepada subjek penelitian. Teknik tes pada penelitian ini adalah pre tes dan pos tes. Tahapan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. Pre tes Pre tes adalah tes awal yang diberikan kepada sampel untuk mendiagnostik atau mengetahui siswa yang mengalami kesalahan tentang bangun datar kubus dan balok. Adapun soal-soal diperoleh dari hasil skripsi Saputro (2012) yang meneliti kesalahan-kesalahan 19

35 20 siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok, yang berjumlah 7 soal. Soal tersebut digunakan karena pada penelitian sebelumnya telah diuji validitas isi dan realibilitasnya. b. Remediasi dengan tutor sebaya Hamalik (1998) menyatakan bahwa tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif. Subyek atau tenaga yang memberikan bimbingan dalam kegiatan tutorial dikenal sebagai tutor. Metode tutor sebaya adalah kegiatan bantuan perbaikan yang diberikan oleh teman-teman yang sekelas dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutor sebaya ini tidak harus merupakan siswa yang paling pandai dikelas, tetapi tentunya siswa tersebut sudah menguasai terhadap bahan atau materi kubus dan balok yang akan ditutorkan (Mukhtar dan Rusmini, 2008). c. Pos tes Pos tes adalah tes akhir yang diberikan kepada sampel setelah mengikuti pembelajaran dan dievaluasi. Jenis soal pos tes sama persis dengan soal pre tes. Remediasi dikatakan berhasil jika sudah tidak ditemukan lagi kesalahan weakness in proses skill, dengan kata lain prosentase kesalahan weakness in proses skill 0%. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini ada dua instrumen, yaitu : a. Instrumen observasi pada penelitian ini berbentuk questioner dan dilakukan oleh guru mata pelajaran. Instrumen ini bertujuan untuk mengobservasi proses pembelajaran remediasi yang dilakukan. Blue print instrumen observasi dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Blue Print Instrumen Observasi Tahap Indikator Aspek yang dinilai Apersepsi dan Motivasi Eksplorasi Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran dan memberi motivasi pentingnya mempelajari materi ini. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, terdiri dari 4-6 orang. Masing-masing kelompok memiliki tingkat kecerdasan yang heterogen, dan salah satu orang yang memiliki tingkat kecerdasan 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa tentang pentingnya mempelajari materi yang akan dipelajari. 2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok sesuai dengan metode tutor sebaya, masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota. 3. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh

THEOFELUS GALIH SAPUTRO

THEOFELUS GALIH SAPUTRO KESALAHAN-KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK KELAS VIII DI SMP 04 BOPKRI KELET-KELING JEPARA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS V SD NEGERI SALATIGA 02 PADA POKOK BAHASAN SOAL CERITA PECAHAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS V SD NEGERI SALATIGA 02 PADA POKOK BAHASAN SOAL CERITA PECAHAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS V SD NEGERI SALATIGA 02 PADA POKOK BAHASAN SOAL CERITA PECAHAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Tipe-tipe kesalahan Penyebab kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika menurut Suhertin (dalam Lisca, 2012) dikarenakan siswa tidak menguasai

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SUDUT MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SUDUT MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SUDUT MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING KELAS VII E SMP NEGERI 1 KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI SUDUT KELAS VII DI SMP NEGRI 3 MOJOLABAN

UPAYA PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI SUDUT KELAS VII DI SMP NEGRI 3 MOJOLABAN UPAYA PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI SUDUT KELAS VII DI SMP NEGRI 3 MOJOLABAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI TEORI NEWMAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI TEORI NEWMAN ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI TEORI NEWMAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna memcapai Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN A. Hasil Belajar

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN A. Hasil Belajar BAB II STUDI KEPUSTAKAAN A. Hasil Belajar Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Siswa sangat lemah dalam geometri, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk (Untung, 2008). Lemahnya pemahaman siswa tentang konsep

1. Pendahuluan Siswa sangat lemah dalam geometri, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk (Untung, 2008). Lemahnya pemahaman siswa tentang konsep 1. Pendahuluan Siswa sangat lemah dalam geometri, khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk (Untung, 2008). Lemahnya pemahaman siswa tentang konsep bangun ruang sebagaimana dikemukakan oleh Blanco, salah

Lebih terperinci

MANAJEMEN KELAS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

MANAJEMEN KELAS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING MANAJEMEN KELAS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA DI KELAS 4 SD NEGERI KUTOWINANGUN 11 SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Esa Dhuhur Putra Akbar

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Esa Dhuhur Putra Akbar PENGGUNAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI SIDOREJO LOR 05 KECAMATAN SIDOREJO KOTA

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DAN MEKANISTIK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA KELAS VIII TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh. Theodora Adeline

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh. Theodora Adeline PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI GEDONG 03 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG SEMESTER

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION) PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 SD NEGERI SURUH 02 KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBENTUK GEOMETRI TIGA DIMENSI MELALUI MEDIA TANAH LIAT PADA ANAK KELOMPOK A1 DI TK LAB SATYA WACANA SALATIGA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBENTUK GEOMETRI TIGA DIMENSI MELALUI MEDIA TANAH LIAT PADA ANAK KELOMPOK A1 DI TK LAB SATYA WACANA SALATIGA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBENTUK GEOMETRI TIGA DIMENSI MELALUI MEDIA TANAH LIAT PADA ANAK KELOMPOK A1 DI TK LAB SATYA WACANA SALATIGA SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS IV SD NEGERI TLOGO KECAMATAN TUNTANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Elisabet

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Elisabet KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IV SDN GEDANGAN 01 SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika   ABSTRACT ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI SISWA KELAS IX SMPN SE-KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU (THE ANALYSIS OF ERROR ON SOLVING GEOMETRY PROBLEM OF STUDENT AT CLASS IX JUNIOR HIGH SCHOOL

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Satya Wacana UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) SISWA KELAS 4 SD NEGERI LOIRENG KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK SEMESTER

Lebih terperinci

Pengaruh Media Kartu Bilangan ARIF Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang Tahun Ajaran 2012/2013

Pengaruh Media Kartu Bilangan ARIF Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang Tahun Ajaran 2012/2013 Pengaruh Media Kartu Bilangan ARIF Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang Tahun Ajaran 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh. Ian Adriansyah

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh. Ian Adriansyah PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS 5 SDN KARANGDUREN 04 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS V DI SD KANISIUS CUNGKUP KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS 5 SDN LANGENSARI 03 KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI untuk

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS 4 SDN BLOTONGAN 01 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI TES MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TENGARAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI TES MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TENGARAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI TES MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TENGARAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 03 KARANGANYAR KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS 4 SD N 1 SUMBUNG CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH COLLABORATIVE LEARNING

PENGARUH COLLABORATIVE LEARNING PENGARUH COLLABORATIVE LEARNING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN KUBUS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 10 SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Vivi Nida Azizah

SKRIPSI. Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Vivi Nida Azizah PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM (PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, MENYENANGKAN) DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

Lebih terperinci

Skripsi. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Fiska Erlian Renita Ayuni NIM

Skripsi. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Fiska Erlian Renita Ayuni NIM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS 5 SD N KUMPULREJO 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Skripsi

Lebih terperinci

PROFIL PEMECAHAN MASALAH BERBENTUK OPEN-ENDED BERDASARKAN TAHAPAN POLYA PADA SISWA SMP NEGERI 5 SALATIGA DALAM MATERI LINGKARAN

PROFIL PEMECAHAN MASALAH BERBENTUK OPEN-ENDED BERDASARKAN TAHAPAN POLYA PADA SISWA SMP NEGERI 5 SALATIGA DALAM MATERI LINGKARAN PROFIL PEMECAHAN MASALAH BERBENTUK OPEN-ENDED BERDASARKAN TAHAPAN POLYA PADA SISWA SMP NEGERI 5 SALATIGA DALAM MATERI LINGKARAN SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN EXAMPLE NON EXAMPLE

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN EXAMPLE NON EXAMPLE PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS IV SD KRISTEN SATYA WACANA KECAMATAN SIDEREJO SALATIGA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Endriyani Esti Fatimah NIM:

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Endriyani Esti Fatimah NIM: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SALAMAN 1 KABUPATEN MAGELANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan sebagai prasyarat penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan sebagai prasyarat penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CANDIREJO 02 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh VINSENSIA ERIANA

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh VINSENSIA ERIANA Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD Negeri Giling Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE DAN METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION SISWA KELAS 4 SEMESTER II SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BALEHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Universitas Kristen Satya Wacana DANU PRASETYO

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Universitas Kristen Satya Wacana DANU PRASETYO PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN METODE CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN PKn TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA SEMESTER GANJIL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Konsep Konsep secara umum menurut Poh (2007) adalah ide abstrak yang digeneralisasikan dari fakta-fakta atau pengalaman yang spesifik. Pendapat lain dari Soedjadi

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Yuli Astutik

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Yuli Astutik EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS PANGERAN DIPONEGORO KECAMATAN GEYER KABUPATEN GROBOGAN

Lebih terperinci

Skripsi. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh QUITRIOT

Skripsi. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh QUITRIOT PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MANIPULATIF PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT BAGI SISWA KELAS 4 SD NEGERI KUTOWINANGUN 01 SEMESTER I TAHUN AJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI BILANGAN BERPANGKAT

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI BILANGAN BERPANGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI BILANGAN BERPANGKAT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Oleh MARGARETHA

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh. Petronela Merryl Alnet

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh. Petronela Merryl Alnet UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA REALIA DI SDN NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 SDN CANDIREJO O2 KEC. TUNTANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh.

SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS 5 SDN URUTSEWU 3 KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh PUTRI AYU KUSUMADEWI NIM

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh PUTRI AYU KUSUMADEWI NIM PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN KELAS IV SD NEGERI JEBENGSARI KECAMATAN SALAMAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika HUBUNGAN LINGUISTIC INTELLIGENCE, LOGICAL- MATHEMATICS INTELLIGENCE, DAN SPATIAL INTELLIGENCE DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

FHALAMAN JUDUL. Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Rutinah

FHALAMAN JUDUL. Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Rutinah FHALAMAN JUDUL UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 5 SDN 2 WONOROTO KABUPATEN WONOSOBO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR TUNTANG

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR TUNTANG STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR TUNTANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Disusun

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME PRISMA DAN LIMAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BRINGIN

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME PRISMA DAN LIMAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BRINGIN ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME PRISMA DAN LIMAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BRINGIN SKRIPSI DiajukanuntukmemenuhisyaratgunamencapaiGelarSarjana Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD KANISIUS CUNGKUP SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

SKRIPSI PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PABELAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI LEDOK 02 SALATIGA TAHUN AJARAN 2013/2014. SKRIPSI untuk

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE SISWA KELAS V SDN 1 KROBOKAN KECAMATAN JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Susanti

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Susanti UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS IV SDN KUTOWINANGUN 11 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK HALAMAN JUDUL UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN PEMANFAATAN MEDIA POWER POINT PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 2 SD NEGERI SALATIGA

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Luluk Niswati

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Luluk Niswati UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI SISWA KELAS 3 SD NEGERI KEBUMEN 01 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD KRISTEN 03 EBEN HAEZER TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD KRISTEN 03 EBEN HAEZER TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD KRISTEN 03 EBEN HAEZER TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Yupensius

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Yupensius PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD NEGERI SALATIGA 03 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP

STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DI SMP Cindy Indra Amirul Fiqri 1, Gatot Muhsetyo 2, Abd. Qohar 3 1 Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Samuel Desada

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Samuel Desada PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SD NEGERI PLOBANGAN KECAMATAN SELOMERTO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI BLOTONGAN 01

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI BLOTONGAN 01 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI BLOTONGAN 01 SIDOREJO SALATIGA PADA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Febrina Yuani Pamelang

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Febrina Yuani Pamelang PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI LEDOK 04 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 03 ASEMRUDUNG KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Skripsi untuk

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS JIMBARAN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Christiana

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Christiana EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TPS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO MATEMATIKA (DOMAT) PADA MATERI BILANGAN ROMAWI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD GUGUS GAJAH MUNGKUR

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PERBEDAAN PENGARUH ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 4 SD SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 DI SDN SIDOREJO LOR 06 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PABELAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PABELAN TAHUN AJARAN 2012/2013. HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PABELAN TAHUN AJARAN 2012/2013. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh PENERAPAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGELOMPOKKAN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI KUTOWINANGUN 01

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Bingah Ariyanti

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Bingah Ariyanti PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD N GUGUS MERBABU KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 NGLINDUK KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD N 1 TLOGOPUCANG

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD N 1 TLOGOPUCANG PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD N 1 TLOGOPUCANG SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh BUDI SANTOSO NIM.

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh BUDI SANTOSO NIM. DISKUSI KELOMPOK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG BAGI SISWA KELAS V SDN GRINGSING 01 KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG SEMESTER II TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia sepanjang hidupnya. Kegiatan inti dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar.

Lebih terperinci

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Achmad Dian Hermawan SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Achmad Dian Hermawan SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY SISWA KELAS 5 SDN 05 BLEBOH KECAMATAN JIKEN KABUPATEN BLORA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PERSAMAAN GARIS LURUS OLEH SISWA KELAS VIII SMP BERDASARKAN GENDER

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PERSAMAAN GARIS LURUS OLEH SISWA KELAS VIII SMP BERDASARKAN GENDER DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PERSAMAAN GARIS LURUS OLEH SISWA KELAS VIII SMP BERDASARKAN GENDER SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh Alexandra

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 2 LAMUK WONOSOBO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

ARDIANI WIDYA ANGGRAENI

ARDIANI WIDYA ANGGRAENI PENGARUH METODE BERMAIN DENGAN PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS 5 SD NEGERI SALATIGA 12 SEMESTER ll TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS VII SMP PGRI BANYUBIRU

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS VII SMP PGRI BANYUBIRU ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS VII SMP PGRI BANYUBIRU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh PURJI

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh PURJI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOREJO KIDUL 03 SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

PROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN SENILAI DAN PERBANDINGAN BERBALIK NILAI BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

PROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN SENILAI DAN PERBANDINGAN BERBALIK NILAI BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN SENILAI DAN PERBANDINGAN BERBALIK NILAI BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

Skripsi. Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Skripsi. Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS 5 SDN BLOTONGAN 03 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Skripsi Untuk memenuhi salah satu

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Ritganingsih

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Ritganingsih PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SDN POLOBOGO 02 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD NEGERI AMPEL 03 KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MELALUI PEMBERIAN HADIAH (REWARD) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 03 PINGIT KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS V SD NEGERI GEDANGAN 01 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI untuk memperoleh

Lebih terperinci

skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Emi Winangsih

skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Emi Winangsih UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-EXAMPLES PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI HARJOSARI 01 KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS 4 SD NEGERI UJUNG-UJUNG 02 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

GAYA BELAJAR MODEL DEPORTER SISWA KELAS XI PROGRAM IPA, IPS DAN BAHASA DALAM BELAJAR MATEMATIKA DI SMA N 2 SALATIGA

GAYA BELAJAR MODEL DEPORTER SISWA KELAS XI PROGRAM IPA, IPS DAN BAHASA DALAM BELAJAR MATEMATIKA DI SMA N 2 SALATIGA GAYA BELAJAR MODEL DEPORTER SISWA KELAS XI PROGRAM IPA, IPS DAN BAHASA DALAM BELAJAR MATEMATIKA DI SMA N 2 SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh LINDA NUGRAHANI

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Oleh LINDA NUGRAHANI PENGARUH MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PMRI PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 3 SURUH KABUPATEN SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh. Tri Widayati NIM :

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh. Tri Widayati NIM : PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN DONGENG TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD N SALATIGA 3 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MELALUI METODE PEER TUTORING PADA SISWA KELAS V SDN 1 PANDOWAN, KULON PROGO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MELALUI METODE PEER TUTORING PADA SISWA KELAS V SDN 1 PANDOWAN, KULON PROGO PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MELALUI METODE PEER TUTORING PADA SISWA KELAS V SDN 1 PANDOWAN, KULON PROGO Siti Sugiarti Guru di SDN 1 Pandowan, Galur, Kulon Progo Abstrak

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS 5 SD N 2 SELODOKO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DENGAN MEDIA KARTU AKSARA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SERTA HASIL BELAJAR BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI MANGUNSARI 06 KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL. Skripsi

HALAMAN JUDUL. Skripsi HALAMAN JUDUL PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK SISWA KELAS V SEMESTER II SDN BEDONO 02 KECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL TRIGONOMETRI DI SMA VIRGO FIDELIS BAWEN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL TRIGONOMETRI DI SMA VIRGO FIDELIS BAWEN UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL TRIGONOMETRI DI SMA VIRGO FIDELIS BAWEN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1

Lebih terperinci