PENENTUAN PANJANG LENGAN MESIN STANDAR TORSI DEADWEIGHT SEARAH JARUM JAM DAN BERLAWANAN ARAH JARUM JAM MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN LENGAN
|
|
- Suhendra Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENENTUAN PANJANG ENGAN MESIN STANDAR TORSI DEADWEIGHT SEARAH JARUM JAM DAN BERAWANAN ARAH JARUM JAM MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN ENGAN Hafid Psat Penelitian Kalibrasi, Instrentasi dan Metrologi IPI Koplek Pspiptek Serpong Tangerang 534 Indonesia INTISARI Penentan panjang lengan esin standar torsi deadweight enggnakan etode kesetibangan lengan telah dilakkan ntk ebangn ketertelsran andiri di Pslit KIM-IPI. Metode kesetibangan lengan dignakan ntk enentkan perbandingan panjang lengan sisi kanan dan sisi kiri. Pengabilan data enggnakan assa kelas F dengan penabahan assanya kelas F dan pengontrol kesetibangan lengan berdasarkan indikator enggnakan aplifier T-Digitizer dengan perangkat lnak GTM VN-Digitizer yang terinstal di notebook. Titik pengkran diabil dari N sapai dengan kn. Hasil penelitian ennjkkan bahwa panjang lengan torsi sisi kanan dan sisi kiri eiliki perbedaan dengan hasil ketidakpastian pada kapasitas lebih besar nilainya cenderng lebih kecil. Pada titik pengkran terbesar yait kn hasilnya adalah dan dengan ketidakpastian bentangan Hasil pengkran ini dapat dignakan sebagai salah sat sber ketidakpastian dala perhitngan ketidakpastian esin standar torsi deadweight akibat ketidakpastian panjang lengan. Kata knci: panjang lengan torsi, kesetibangan lengan, esin standar torsi deadweight. ABSTRACT Deterination of the ar-length of dead-weight torqe standard achine sing the ar balance ethod to establish independent traceability in KIM-IPI Research Center has been done. The ar balance ethod is sed to deterine the ratio of ar length of the right and left side. Data retrieval sing the F class ass with the addition of class F ass and ar balance control based on the indicator, sing the T-Digitizer aplifier, with the VN-GTM Digitizer software installed on or notebook. Measreent point is taken fro N to kn. The reslts showed that the ar-length of the torqe between the right and left sides have a difference, with the ncertainty in the larger capacity vales tend to be saller. At the axi point of easreent, that is kn, the reslt is and , with extended ncertainty These easreent reslts can be sed as a sorce of ncertainty in the calclation of deadweight torqe standard achine ncertainty de to ncertainty of the length of the ar. Key words: torqe ar length, ar balancing test, deadweight torqe standard achine
2 . PENDAHUUAN Sesai Keppres Pslit KIM-IPI ditetapkan sebagai Pengelola Teknis Iliah Standar Nasional ntk Satan Ukran (SNSU) yang bertanggngjawab ntk engelola standar nasional dala pengkran besaran-besaran fisik salah satnya adalah besaran torsi. Mesin standar torsi deadweight erpakan esin standar torsi prier yang telah ada di Pslit KIM-IPI. Mesin standar ini asih eiliki ketertelsran ke KRISS Korea dengan ketidakpastian pada kapasitas 500 N kn adalah 0.06%. Nilai ketidakpastian tersebt relatife besar jika dibandingkan dengan ketidakpastian yang ap dicapai oleh esin tersebt yait sekitar 0.0%. Mesin standar torsi ini ketertelsrannya dapat dibangn sendiri dengan enrnkannya dari besaran taa assa, wakt dan panjang. Massa yang dignakan dala pebebanan adalah kelas F dan assa tersebt dapat dikalibrasi sendiri oleh laboratori assa yang ada di Pslit KIM-IPI, ntk besaran wakt berhbngan dengan nilai gravitasi yang ana besarnya gravitasi telah dikr oleh KRISS korea. Untk besaran panjang dignakan ntk enentkan panjang lengan torsi yang ana pengkran panjangnya telah dikr oleh pabrik pebatnya dala hasil pengkran panjang lengan selrhnya (jlah sisi kanan dan sisi kiri). Jika selrh besaran tersebt telah dapat dihitng dan ditentkan aka ketidakpastian esin standar torsi dapat dihitng dan ditentkan sendiri sehingga dapat eiliki ketidakpastian yang lebih kecil dan engrangi ketergantngan terhadap Negara lain. Dala tlisan ini akan dijelaskan tentang penentan panjang lengan torsi sisi kanan (searah jar ja) dan sisi kiri (berlawanan arah jar ja) enggnakan etode kesetibangan lengan. Massa taa yang diiliki oleh esin standar torsi adalah kelas F dan ntk endapatkan posisi setibang enggnakan tabahan assa kelas F. Pebacaan posisi setibang enggnakan indikator yang pebacaan terkecilnya N ata dala siste torsi tersebt setara dengan assa sekitar 0 g. Dengan enggnakan cara ini diharapkan dapat ditentkan panjang lengan torsi sisi kanan dan sisi kiri sesai dengan ketelitian yang diharapkan.
3 . METODE KESETIMBANGAN ENGAN PADA MESIN STANDAR TORSI DEADWEIGHT Metode kesetibangan lengan dilakkan dengan eberikan beban torsi pada sisi kanan dan sisi kiri secara bersaaan []. Pada posisi sebel diberikan beban, indikator pada esin torsi disetting pada posisi setibang yait pada pennjkan sedekat ngkin dengan titik N. Setelah keda sisi diberikan beban aka akan terjadi ketidaksetibangan akibat perbedaan panjang lengan, oleh karena it ditabahkan assa tabahan sapai kebali diperoleh posisi setibang. Pengjian kesetibangan pada esin torsi dapat dilihat pada gabar. Gabar. Pengjian kesetibangan lengan torsi Koposisi beban yang diiliki oleh esin standar torsi ini adalah sebagai berikt: - N x 4 bah ( N sapai dengan 4 N), - N x 8 bah ( N sapai dengan 6 N), - 5 N x 6 bah (5 N sapai dengan 30 N), - 0 N x 9 bah ( 0 N sapai dengan 90 N), - 0 N x 8 bah ( 0 N sapai dengan 60 N), - 50 N x 6 bah ( 50 N sapai dengan 300 N), - 00 N x 0 bah ( 00 N sapai dengan 000 N) dan - 00 N x 5 bah ( 00 N sapai dengan 000 N). 3
4 Pada koposisi beban di atas dapat enghasilkan nilai torsi dengan panjang lengan noinal 000. Beban-beban tersebt eiliki assa kelas F yait eiliki ketidakpastian relatif sekitar 5 pp. Persaaan yang dignakan ntk enentkan panjang lengan torsi adalah sebagai berikt: Panjang lengan torsi sisi kanan, :.... [] Panjang lengan torsi sisi kiri, :.... [] Di ana adalah assa sisi kanan, kg adalah assa sisi kiri, kg adalah panjang lengan keselrhan,. yang telah terkr oleh pabrik pebatnya dengan hasil pengkran 000 ± 0.0 pada sh 3 C. 3. PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN Model ateatik ntk enentkan ketidakpastian adalah dari persaaan dan. Massa yang dignakan pada nilai torsi 000 N dengan nilai gravitasi /s² adalah g dengan ketidakpastian bentangan U = 5 g (k=). Panjang lengan keselrhan adalah sesai laporan dari pabrik pebatnya yait 000 dengan ketidakpastian bentangan adalah k=. U =0.0 dan faktor cakpan yang dignakan Sber ketidakpastian lain yang diperhitngkan adalah ketidakpastian akibat indikator esin torsi tersebt. Indikator enggnakan aplifier T-Digitizer dengan 4
5 perangkat lnak GTM VN-Digitizer yang terinstal di notebook []. Berdasarkan hasil pengabilan data didapatkan variasi perbahan pennjkan indikator aksi sebesar N. Dengan engabil nilai setengah rentangnya aka didapatkan resolsi pennjkan indikator [3], r = N. Nilai indikator N adalah setara dengan assa sekitar 35 g [4]. Hbngan antara assa dan pennjkan indikator dapat dilihat seperti gafik pada gabar berikt ini. Gabar. Pennjkan indikator Mesin Standar Torsi Deadweight (DWTSM) Dari resolsi indikator tersebt ditentkan ketidakpastian indikator dengan distribsi segi epat engikti persaaan sebagai berikt [5] : r ind... [3] 3 Berdasarkan persaaan 3 di atas didapatkan ind = 0 g. Untk enabahkan ketidakpastian akibat pennjkan indikator ini aka dignakan kesetaraan pennjkan indikator dala nilai torsi dengan nilai assa. Dengan enggnakan nilai kesetaraan aka ketidakpastian indikator tersebt dapat ditabahkan sebagai ketidakpastian assa dan, sehingga didapatkan ketidakpastian assanya sebagai berikt: 5
6 U ind... [4] k U ind... [5] k Perhitngan koefisien sensitifitas, c i dari odel ateatik persaaan adalah sebagai berikt :. - Massa sisi kanan, : c... [6] - Massa sisi kiri, : c.... [7] - Panjang lengan torsi, : c... [8] Ketidakpastian gabngannya diperhitngkan berdasarkan persaaan berikt [6] : c n i c i.... [9] i Ketidakpastian bentangan diperhitngkan berdasarkan persaaan berikt: U k.... [0] c Ketidakpastian bentangan ini adalah hasil ketidakpastian pengkran panjang lengan torsi sisi kanan dan sisi kiri dengan faktor cakpan k =. 4. HASI DAN PEMBAHASAN Pengabilan data pengkran panjang lengan dilakkan pada esin standar torsi deadweight dari kapasitas N sapai dengan 000 N dan dibagi ke dala 3 rentang pengkran. Kapasitas kecil eiliki rentang pengkran dari N 50 N, kapasitas sedang dari 0 N 50 N dan kapasitas besar dari 00 N 000 N. Sh rang pengkran.9 C 3.54 C, hasil pengkran panjang lengan torsi sisi kanan dan sisi kiri dapat dilihat pada tabel, tabel dan tabel 3 berikt ini: 6
7 Tabel. Hasil pengkran panjang lengan torsi ( N 50 N) No. Torsi Noinal (N) Ketidakpastian Bentangan, U (k=) Tabel. Hasil pengkran panjang lengan torsi (0 N 50 N) No. Torsi Noinal (N) Ketidakpastian Bentangan, U (k=)
8 Tabel 3. Hasil pengkran panjang lengan torsi (00 N 000 N) No. Torsi Noinal (N) Ketidakpastian Bentangan, U (k=) Dari tabel, dan 3 ennjkkan bahwa pada kapasitas kecil ketidakpastian hasil pengkrannya cenderng lebih besar. Kecenderngan ini diakibatkan pengarh dari ketidakpastian resolsi indikator. Pada titik pengkran N ketidakpastian resolsi indikator sebesar 0 g eiliki pengarh yang lebih besar dibandingkan dengan titik pengkran yang lebih besar. Pada titik N assa yang dignakan adalah g dengan ketidakpastian bentangan U = 0.5 g (k=). Dengan enabahkan ketidakpastian resolsi indikator, ind = 0 g aka berdasarkan persaaan 4 dan 5 didapatkan ketidakpastian assanya enjadi besar. = 0 g sehingga ketidakpastian ini enyebabkan Pada titik pengkran yang lebih besar isalkan pada 000 N assa yang dignakan adalah g dengan ketidakpastian bentangan U = 5 g (k=). Dengan enabahkan ketidakpastian resolsi indikator, ind = 0 g aka berdasarkan persaaan 4 dan 5 didapatkan = 56.4 g sehingga pengarh ketidakpastian resolsi indikator enjadi kecil dan ketidakpastian assanya enjadi 8
9 tidak banyak berbah ata relatif tetap. Hasil pengkran panjang lengan torsi pada rentang ( N 50 N) dapat ditapilkan dala sebah grafik pada gabar 3 sebagai berikt: Gabar 3. Hasil pengkran panjang lengan torsi Mesin Standar Torsi Deadweight (DWTSM) Berdasarkan gabar 3 ennjkkan bahwa perbedaan ketidakpastian pada titik pengkran dibawah 0 N ckp besar jika dibandingkan perbedaan ketidakpastian di atas 0 N. Hasil ini ennjkkan bahwa ketidakpastian resolsi indikator berpengarh besar terhadap ketidakpastian panjang lengan pada titik pengkran kecil. Pada titik pengkran yang lebih besar dari 0 N hasil ketidakpastiannya sebesar 0.008%, sehingga hasil pengkran ini ckp eadai ntk dignakan sebagai sber ketidakpastian esin standar torsi deadweight yang eiliki ketidakpastian sekitar 0.0%. Untk kapasitas di bawah 0 N hasil ketidakpastian panjang lengan torsi sebesar 0.% sehingga akan enyebabkan ketidakpastian esin standar torsi deadweight lebih dari 0.0%. Untk eperbaiki ketidakpastian tersebt aka diperlkan ketidakpastian pennjkan resolsi indikator yang lebih kecil. Untk endapatkan ketidakpastian pengkran yang lebih baik aka diperlkan resolsi 9
10 indikator yang lebih kecil yang ana ketidakpastian resolsinya pada kapasitas N setara dengan assa g. 5. KESIMPUAN Penlis telah elakkan penentan panjang lengan esin standar torsi prier enggnakan etode kesetibangan lengan ntk ebangn ketertelsran andiri di Pslit KIM-IPI dengan kesiplan sebagai berikt. Metode kesetibangan lengan dapat dignakan ntk elakkan pengkran panjang lengan torsi sisi kanan dan sisi kiri dengan ketentan panjang lengan torsi selrhnya telah terkr. Mesin standar torsi deadweight eiliki ketidakpastian sekitar 0.0% oleh karena it hasil pengkran enggnakan etode kesetibangan lengan pada penelitian ini ckp eadai ntk kapasitas 0 N kn dengan enghasilkan ketidakpastian tidak lebih dari 0.0%, sedangkan ntk kapasitas di bawah 0 N hasil ketidakpastiannya asih relatif besar yait di atas 0.0%. Pengkran lengan torsi enggnakan etode kesetibangan lengan hars eperhitngkan resolsi indikator kesetibangan yang dignakan karena erpakan sber ketidakpastian yang tidak bisa diabaikan. Ketidakpastian resolsi indikator akan eiliki pengarh terbesar pada kapasitas kecil sehingga ntk elihat pengarhnya dapat engac pada rentang pengkran terkecilnya. Berdasarkan hasil penelitian kali ini ketidakpastian indikator dapat diaskkan dala ketidakpastian assa dan ntk endapatkan ketidakpastian yang lebih baik pada kapasitas di bawah 0 N diperlkan ketidakpastian resolsi indikator setara dengan assa g. Pada titik pengkran terbesar yait kn panjang lengan torsinya adalah ntk sisi kanan dan ntk sisi kiri dengan ketidakpastian bentangan Hasil pengkran ini dapat dignakan sebagai salah sat sber ketidakpastian dala perhitngan ketidakpastian esin standar torsi deadweight akibat ketidakpastian panjang lengan. 0
11 6. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesepatan kali ini penlis ingin engcapkan teria kasih yang tak terkira kepada selrh pihak yang terkait dala penelitian ini tertaanya rekan-rekan dala sat ti penelitian. Kiranya penelitian ini tidak akan terlaksana tanpa adanya bantan dari pihak anajeen Pslit KIM-IPI dan pendanaan dari RISTEK dala progra PKPP DAFTAR PUSTAKA [] Ogshi Koji, Ota Takashi, Ueda Kaznaga, 003, oad Dependency of the Moent-Ar ength in the Torqe Standard Machine, XVII IMECO World Congress Metrology in the 3 rd Millenni, Dbrovnik, Croatia. [] Gasssann Testing and Metrology GbH, 008, Instrction anal and Technical docentation for the 000 N. Torqe Standard Machine, GTM. [3] ISO 376, 004, Metallic aterials-calibration of force-proving instrents sed for the verification of niaxial testing achines, ISO 376 : 004. [4] Nishino Atshiro, Ogshi Koji, Ueda Kaznaga, 007, Design and Coponent Evalation of the 0 N Dead-Weight Torqe Standard Machine, Proceedings of Asia-Pacific Syposi on Mass, Force and Torqe (APMF 007), Astralia. [5] EURAMET/cg-4/v.0, 007, Gidelines on the calibration of static torqe easring devices, EURAMET. [6] JCGM, 008, Evalation of easreent data Gide to the expression of ncertainty in easreent, JCGM 00:008.
BAB IV PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Sber Data Peodelan dispersi poltan dari cerobong asap pabrik dengan Gassian Ple Model akan diterapkan pada kondisi nata dengan data ang diperoleh dari PT. KL. Pabrik tersebt
Lebih terperinciPergerakan Tanah Pada Lembah Tertimbun Yang Dipengaruhi Gelombang Permukaan Datar
Vol. 3, o., 53-59, Janari 7 Pergerakan Tanah Pada Lebah Tertibn Yang Dipengarhi Gelobang Perkaan Datar Jeffry Ksa Abstrak Tlisan ini ebahas engenai pergerakan tanah pada lebah tertibn yang dipengarhi gelobang
Lebih terperinciEVALUASI MESIN STANDAR TORSI NASIONAL PUSLIT METROLOGI - LIPI PADA RENTANG UKUR 5 N M 50 N M
EVALUASI MESIN STANDAR TORSI NASIONAL PUSLIT METROLOGI - LIPI PADA RENTANG UKUR 5 N M 50 N M EVALUATION OF NATIONAL TORQUE STANDARD MACHINE IN THE RESEARCH CENTER FOR METROLOGY IN MEASUREMENT RANGE OF
Lebih terperinciAnalisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742
Prosiding Perteman Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 63 Analisis Pelrhan Florine-18 menggnakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 717 Wijono dan Pjadi Psat Teknologi Keselamatan dan Metrologi
Lebih terperinciXIV. TEORI RELATIVITAS KHUSUS
XIV - 1 XIV. TEORI RELATIVITAS KHUSUS 14.1 Pendahlan. Dala bab ini akan dikaji teori relatiitas khss yang bersaaan dengan teori kant Plank telah ebawa sejlah perbahan besar yang sangat endasar dala enelaah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB LANDASAN TEORI. Pasar.. Pengertian Pasar Pasar adalah sebah tempat mm yang melayani transaksi jal - beli. Di dalam Peratran Daerah Khss Ibkota Jakarta Nomor 6 Tahn 99 tentang pengrsan pasar di Daerah
Lebih terperinciBAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN
BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PROSEDUR ANALISA Penelitian ini merpakan sebah penelitian simlasi yang menggnakan bantan program MATLAB. Adapn tahapan yang hars dilakkan pada saat menjalankan penlisan
Lebih terperinci(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK
PEDOMAN KALIBRASI PERALAN VOLUMETRIK 1. PENDAHULUAN 1.1 Pedoman ini ditjkan ntk memberikan petnjk bagi laboratorim kalibrasi dalam melakkan kalibrasi peralatan volmetrik dan mengharmonisasikan praktek
Lebih terperinciBAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif
BAB RELATIVITAS. Sema Gerak adalah Relatif Sat benda dikatakan bergerak bila keddkan benda it berbah terhadap sat titik aan ata kerangka aan. Seorang penmpang kereta api yang sedang ddk di dalam kereta
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR
Prosiding Seinar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakltas MIPA, Universitas Negeri Yogakarta, 6 Mei 9 MODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR Irawati, Kntjoro Adji Sidarto. Gr SMA
Lebih terperinciUntuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Mekanisme Pondasi Tiang Konvensional Pondasi tiang merpakan strktr yang berfngsi ntk mentransfer beban di atas permkaan tanah ke lapisan bawah di dalam massa tanah. Bentk transfer
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.
Lebih terperinciIII HASIL DAN PEMBAHASAN
7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Analisis Metode Dala penelitian ini akan digunakan etode hootopi untuk enyelesaikan persaaan Whitha-Broer-Koup (WBK), yaitu persaaan gerak bagi perabatan gelobang pada perairan
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN
/ WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR KINERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM
25 PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM Budi Hartono Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Chaldun, Jl. Raya Serang Cilegon K.5, Serang Banten. Telp. 254-82357 / Fax. 254-82358
Lebih terperinciPENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN
Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha
Lebih terperinciKEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.
KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M. Penganggaran Modal (Capital Bdgeting) Modal (Capital) mennjkkan aktiva tetap yang dignakan ntk prodksi Anggaran (bdget)
Lebih terperinciBUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA
BUKU AJA ETODE EEEN HINGGA Diringkas oleh : JUUSAN TEKNIK ESIN FAKUTAS TEKNIK STUKTU TUSS.. Deinisi Umm Trss adalah strktr yang terdiri atas batang-batang lrs yang disambng pada titik perpotongan dengan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN DIMENSIONAL
KODE JUDUL : I. 216 LAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN DIMENSIONAL UNTUK REALISASI STANDAR NASIONAL TORSI DAN ALIRAN KEMENTERIAN/LEMBAGA:
Lebih terperinciLKPD.3 HUKUM ARCHIMEDES
LKPD.3 HUKUM RCHIMEDES Kelompok : Nama nggota : 1. 2. 3. 4. 5.. Tjan Percobaan. Tjan Percobaan - Melali penyelidikan ini peserta didik mamp mengetahi pengarh volme benda yang tercelp dalam zat cair terhadap
Lebih terperinciFAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN
Wiryanto Dewobroto ---------------------------------- Jrsan Teknik Sipil - Universitas elita Harapan, Karawaci FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK ERENCANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER ( U T S ) GENA TAHUN AKADEMIK
Lebih terperinciFisika Ebtanas
isika Ebtanas 1996 1 1. Di bawah ini yang merpakan kelompok besaran trnan adalah A. momentm, wakt, kat ars B. kecepatan, saha, massa C. energi, saha, wakt ptar D. wakt ptar, panjang, massa E. momen gaya,
Lebih terperinciBAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU
BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU Konsep it mempnyai peranan yang sangat penting di dalam kalkls dan berbagai bidang matematika. Oleh karena it, konsep ini sangat perl ntk dipahami. Meskipn pada awalnya
Lebih terperinciModel Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu
Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima
Lebih terperinciEKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN
EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN OLEH KELOMPOK 5 DEKI D. TAPATAB JUMASNI K. TANEO MERSY C. PELT DELFIANA N. ERO GERARDUS V. META ARMY A. MBATU SILVESTER LANGKAMANG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Lebih terperinciBAB 4 KAJI PARAMETRIK
Bab 4 Kaji Paraetrik BAB 4 Kaji paraetrik ini dilakukan untuk endapatkan suatu grafik yang dapat digunakan dala enentukan ukuran geoetri tabung bujursangkar yang dibutuhkan, sehingga didapatkan harga P
Lebih terperinciLampiran 1 - Prosedur pemodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol simpangan antar tingkat menggunakan program ETABS V9.04
50 Lapiran 1 - Prosedur peodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol sipangan antar tingkat enggunakan progra ETABS V9.04 Pada sub bab ini, analisis struktur akan dihitung serta ditunjukan dengan prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciPENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE
Vale Added, Vol. 11, No. 1, 015 PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE 1 Moh Yamin Darsyah, Ujang Malana 1, Program Stdi Statistika FMIPA Universitas Mhammadiyah Semarang Email:
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK SIPIL USU
JURNAL TEKNIK SIPIL USU ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN IDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN Inda Yfina 1, Rdi Iskandar 2 1
Lebih terperinciSoal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 jam
Soal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 ja 1 (Nilai 15) Sebuah bola pada ketinggian h dari perukaan lantai, ditebakkan secara horizontal dengan kecepatan v 0. Bola engenai lantai dan eantul
Lebih terperinciPRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA BILANGAN REYNOLD
Lebih terperinciFEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Makalah Seminar Tgas Akhir Jnanto Prihantoro 1, Trias Andromeda. 2, Iwan Setiawan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecepatan Angin Awal untuk Berputar (m/s)
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.. Pegarh Baha Kicir Terhadap Kecepa Pr kicir Pegarh baha pebat kicir (blade terhadap kecepa pr kicir pak dala gabar 5.. Dala gabar 5., pak bahwa dega berbedaya aterial blade,
Lebih terperinciPertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik
Perteman IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Strktr Kay IV.1 Batang Tarik Gamar 4.1 Batang tarik Elemen strktr kay erpa atang tarik ditemi pada konstrksi kdakda. Batang tarik merpakan sat elemen strktr yang menerima
Lebih terperinciIII PEMODELAN SISTEM PENDULUM
14 III PEMODELAN SISTEM PENDULUM Penelitian ini membahas keterkontrolan sistem pendlm, dengan menentkan model matematika dari beberapa sistem pendlm, dan dilakkan analisis dan menyederhanakan permasalahan
Lebih terperinciOPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI
OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI Mokhamad Fatoni, Indri Sdanawati Rozas, S.Kom., M.Kom., Latifah Rifani, S.T., MIT. Jrsan Sistem
Lebih terperinciPenerapan Masalah Transportasi
KA4 RESEARCH OPERATIONAL Penerapan Masalah Transportasi DISUSUN OLEH : HERAWATI 008959 JAKA HUSEN 08055 HAPPY GEMELI QUANUARI 00890 INDRA MOCHAMMAD YUSUF 0800 BAB I PENDAHULUAN.. Pengertian Riset Operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciPemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)
tahaean Vol. 4 No. Janari 007 rnal TKNIK SIPIL Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan nergi Syaalddin ) Abstrak Paper ini menyajikan pengerjaan hkm kekekalan energi pada pemodelan
Lebih terperinciALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.
ALJABAR LINEAR (Vektor dirang 2 dan 3) Dissn Untk Memenhi Tgas Mata Kliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdl Aziz Saefdin, M.Pd Dissn Oleh : Kelompok 3/3A4 1. Nrl Istiqomah 14144100130 2. Ambar Retno
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Small Area Estimation Small Area Estimation (SAE) adalah sat teknik statistika ntk mendga parameter-parameter sb poplasi yang kran sampelnya kecil. Sedangkan, area kecil didefinisikan
Lebih terperinciPengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur
Pengenalan Pola Ekstraksi dan Seleksi Fitr PTIIK - 4 Corse Contents Collet Data Objet to Dataset 3 Ekstraksi Fitr 4 Seleksi Fitr Design Cyle Collet data Choose featres Choose model Train system Evalate
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH FISIKA. Disusun Oleh: : Fauzan Fakhrul Arifin. Kelas : X-6. No. Absen : 12
TUGAS MAKALAH FISIKA GLOMANG LKTROMAGNTIK Dissn Oleh: Naa : Fazan Fakhrl Arifin Kelas : X-6 No. Absen : 1 SMAN 1 SIDOARJO 11/1 I. Pendahlan Keajan teknologi saat ini seakin eningkat berikt dala penggnaan
Lebih terperinciHasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)
oki neswan (fmipa-itb) Da Operasi Vektor Hasil Kali Titik Misalkan OAB adalah sebah segitiga, O (0; 0) ; A (a 1 ; a ) ; dan B (b 1 ; b ) : Maka panjang sisi OA; OB; dan AB maing-masing adalah q joaj =
Lebih terperinciBAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM
BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM 4.1. Generator Bilangan Rando dan Fungsi Distribusi Pada siulasi seringkali dibutuhkan bilangan-bilangan yang ewakili keadaan siste yang disiulasikan. Biasanya, kegiatan
Lebih terperinciSolusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy
Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISIS
BAB III METODE ANALISIS 3.1 Penyajian Laporan Dala penyajian bab ini dibuat kerangka agar eudahkan dala pengerjaan laporan. Berikut ini adalah diagra alir tersebut : Studi Pustaka Model-odel Eleen Struktur
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan
Lebih terperinciMODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI
MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M000259 Di PT.PAL INDONESIA Oleh : Selfy Atika Sary NRP : 1307 030 053 Pembimbing :
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Sejarah Analisis Jalr Teknik analisis jalr yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahn 1934, sebenarnya merpakan pengembangan korelasi yang dirai menjadi beberapa interpretasi akibat
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL
Jrnal Dinamis Vol. II, No. 6, Janari 00 ISSN 06-749 KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL Tekad Sitep Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakltas Teknik Universitas Smatera Utara Abstrak Tlisan ini mencoba
Lebih terperinci1. Pada ganbar di bawah, komponen vektor gaya F menurut sumbu x adalah A. ½ 3 F B. ½ 2 F C. ½ F D. ½ F E. ½ 3 F
1 1. Pada ganbar di bawah, komponen vektor gaya F menrt smb x adalah A. ½ 3 F B. ½ F C. ½ F D. ½ F E. ½ 3 F. Benda jath bebas adalah benda yang memiliki: (1) Kecepatan awal nol () Percepatan = percepatan
Lebih terperinciDiketik ulang oleh : Copyright Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, KIMIA, ASTRONOMI, INFORMATIKA, dll UNTUK
Copyright http://serbiserbi.co/ Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, 1 2 SOAL PILIHAN GANDA 1. Tahukah kalian, salah satu keunikan dari laba-laba pelopat adalah keistiewaan penglihatannya.
Lebih terperinciSIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA
SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA Abstrak TBC penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardioaskler
Lebih terperinciGETARAN PEGAS SERI-PARALEL
1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciANALISIS SIFAT MEKANIS BAJA KARBON AKIBAT PEMBEBANAN DINAMIS
bstrak NISIS SIFT MEKNIS BJ KRBN KIBT EMBEBNN DINMIS hmad Seng rgram Stdi Teknik Mesin Fakltas Teknik, Universitas Khairn Kamps II Unkhair Gambesi Ternate, Telp : 91-311356 Fax : 91-311356 E-mail : ahmadseng@yah.cm,
Lebih terperinciPENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)
Media Elektrika, ol. 8, No. 1, Juni 015 ISSN 1979-7451 PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Adhi Kusantoro, ST, MT [1] Ir.Agus Nuwolo,
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa pelat lantai gedung rawat inap RSUD Surodinawan Kota Mojokerto dengan enggunakan teori garis leleh ebutuhkan beberapa tahap perhitungan dan analsis aitu perhitungan
Lebih terperinciTEKANAN TANAH PADA DINDING PENAHAN METODA RANKINE
TEKAA TAAH PADA DIDIG PEAHA METODA RAKIE Moda kernthan F Gaya F dapat disebabkan oleh: gesekan pada dasar (gravity retaining walls) masknya dinding ke dalam tanah (sheet retaining walls) angker dan penahan
Lebih terperinciAljabar Linear Elementer
Aljabar Linear Elementer MA SKS Silabs : Bab I Matriks dan Operasinya Bab II Determinan Matriks Bab III Sistem Persamaan Linear Bab IV Vektor di Bidang dan di Rang Bab V Rang Vektor Bab VI Rang Hasil Kali
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan
BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS BALOK KOLOM BAJA BERPENAMPANG SIMETRIS GANDA BERDASARKAN SNI DAN METODA ELEMEN HINGGA
Konferensi asional Teknik Sipil 3 (KoTekS 3) Jakarta, 6 7 ei 29 AAISIS KAPASITAS BAOK KOO BAJA BERPEAPAG SIETRIS GADA BERDASARKA SI 3 729 2 DA ETODA EEE HIGGA Aswandy Jrsan Teknik Sipil, Institt Teknologi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh
BAB LANDASAN TEORI. Sejarah Analisis Jalr (Path Analysis) Analisis jalr yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahn 90-an oleh seorang ahli genetika yait Sewall Wright. Teknik analisis
Lebih terperinciLampiran 1. Rancangan Pintu Air dari Bahan Fiberglass
LAMPIRAN 60 Lapiran 1. Ranangan Pintu Air dari Bahan Fiberglass 61 Lapiran 1. (lanjutan) 62 Lapiran 2. Ranangan Pintu Air dari Bahan Beton Serat 63 Lapiran 2. (lanjutan) 64 Lapiran 3. Perhitungan Modulus
Lebih terperinciHASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI
HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI A. Hasil Kali Titik (Hasil Kali Skalar) Da Vektor. Hasil Kali Skalar Da Vektor di R Perkalian diantara da
Lebih terperinciPENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN
Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara
Lebih terperinciSISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING
SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING Desi Yanti, Sayti Rahman, Rismayanti 3 Jrsan Teknik Informatika Universitas Harapan Medan Jl. HM Jhoni
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax.
Jl Gegerkalong Hilir, esa Ciwarga, Bandng, Telp/Fax : 0 01 45 8 PEMBORAN / SAMPLING AN VANE SHEAR TEST Standar Acan : ASTM - 145 89 I TUJUAN 1 Untk menyelidiki / mengetahi jenis-jenis lapisan tanah (stratigrafi)
Lebih terperinciRita P Khotimah, Masduki 2) Kata Kunci: metode beda hingga order empat, full multigrid, persamaan Poisson, persamaan Laplace
PENERPN METDE BED HINGG RDER EMPT DN FULL MULTIGRID UNTUK MENYELESIKN PERSMN PISSN DN LPLCE ) (pplication of Forth rder Finite Difference Method and Fll Mltigrid to Solve Poisson and Laplace Eqation) Rita
Lebih terperinciKorelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika
Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika Yn Hariadi Dept. Dynamical System Bandng Fe Institte yh@dynsys.bandngfe.net Pendahlan Fenomena ekonomi sebagai kondisi makro yang merpakan hasil interaksi pada level
Lebih terperinciBAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )
BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal
Lebih terperinciRIWAYAT REVISI /09/2016 Penerbitan Pertama MT MM /10/2016 Perubahan format IK. MT MM
Dibuat Oleh : INSTRUKSI KERJA Halaman 1 dari 9 Diperiksa Oleh : (Manajer Teknis ) ( Manajer Mutu ) RIWAYAT REVISI No Revisi Ke Tanggal Revisi Revisi/ Perubahan Direvisi Oleh Disahkan Oleh 1 00 08/09/2016
Lebih terperinciBab IV. Pemodelan, Pengujian dan Analisa. Sistem Steel Ball Magnetic Levitation
Bab IV Peodelan, Pengujian dan Analisa Siste Steel Ball Magnetic Levitation Pada bab IV ini akan dijelaskan engenai peodelan, pengujian dari siste yang tela dibuat dan penganalisaan asil pengujian tersebut.
Lebih terperinciBAB V FONDASI RAKIT. Fondasi rakit merupakan bagian bawah struktur yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar bangunan.
BAB V FONASI RAKIT I. PENAHULUAN Fondasi rakit erupakan bagian bawah struktur yang berbentuk rakit elebar keseluruh bagian dasar bangunan. Fondasi rakit digunakan jika lapis tanah eiliki kapasitas dukung
Lebih terperinciModel Produksi dan Distribusi Energi
Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE
PENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE Adindra Vickar Ega, R.Rudi Anggoro Samodro Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK
Lebih terperinciSTUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR
STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR Ahmad Zbair, Riswal K, Wlandari ABSTRAK Stdi tentang Identifikasi IPAL Komnal dan
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM) Aditya Eka Mlyono, Smardi 2 Jrsan Teknik Elektro, Fakltas Teknik, Universitas
Lebih terperinciKriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul
Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id
Lebih terperinciBAB II PENYEARAH DAYA
BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM BASIS DATA
MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA
Lebih terperinciPerancangan Filter Optimum Untuk Mengatasi Efek Distorsi Harmonisa Pada Gardu Traksi Kereta Rel Listrik (KRL) Stasiun Pasar Minggu
Perancangan Filter Optim Untk Mengatasi Efek Distorsi Harmonisa Pada Gard Traksi Kereta Rel Listrik (KRL) Stasin Pasar Mingg Irshadi Izhhar Departemen Teknik Elektro, Fakltas Teknik, Universitas Indonesia,
Lebih terperinciVEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT
VEKTOR Oleh : Msayyanah, S.ST, MT . ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang ckp dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satan). Contoh
Lebih terperinciGetaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT
PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT oleh GURITNA NOOR AINATMAJA M SKRIPSI ditlis dan diajkan ntk memenhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK II
DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU
PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 PENGOLAHAN DATA PENGKRAN Dari hasil pengukuran oven diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Data hasil kalibrasi Dryer Oven Mesin Setting Suhu ( ) 00 400 600 Nilai Titik
Lebih terperinciMATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan
Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste
Lebih terperinciPEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT
PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIA PUSTAKA Dalam merencanakan strktr sebah bangnan diperlkan langkah-langkah ang mendasar dan sistematis ntk menjelaskan apakah bangnan tersebt memenhi sarat keamanan sehingga dapat dignakan
Lebih terperinciPenerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah
Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya
Lebih terperinciPENGENALAN JENIS & BAGIAN STRUKTUR JEMBATAN
1 PENGENALAN JENIS & BAGIAN STRUKTUR JEMBATAN BAB 5.1. 5.2. 1 SUB POKOK BAHASAN : Jenis-jeins Jembatan Bagian-bagian Strktr Jembatan 1. Tjan Pembelajaran Umm : Mamap mengenal jenis-jenis Jembatan Balok
Lebih terperinciKINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-13
Volme 7, November 05 ISSN 4-349 KINERJA INSTALASI PENDINGIN SIKLOTRON DECY-3 Edi Trijono Bdisantoso, Sprapto, Stadi Psat Sains Teknologi Akselerator BATAN, Jl.Babarsari Kotak Pos 60 ykbb Jogjakarta 558
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinci