BAB II PENYEARAH DAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PENYEARAH DAYA"

Transkripsi

1 BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai dasar prinsip kerja penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa STANDAR KOMPETENSI Mapu enganalisis rangkaian penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa A. PENDAHUUAN Penyearah daya erupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk engubah tegangan suber asukan arus bolak-balik dala bentuk sinusoida enjadi tegangan luaran dala bentuk tegangan searah yang tetap. Jenis suber tegangan asukan untuk encatu rangkaian penyearah daya dapat digunakan tegangan bolakbalik satu fasa dan tiga fasa. Penyearah satu fasa erupakan rangkaian penyearah daya dengan suber asukan tegangan bolak-balik satu fasa, sedangkan penyearah tiga fasa rangkaian penyearah daya dengan suber asukan tegangan bolak-balik tiga fasa. Rangkaian penyearahan dapat dilakukan dala bentuk penyearah setengah gelobang (halfwave) dan penyearah gelobang-penuh (fullwave). Pebebanan pada rangkaian penyearah daya uunya dipasang beban resistif atau beban resistif-induktif. Efek dari pebebanan ini Elektronika Daya 13

2 akan epengaruhi kualitas tegangan luaran yang dihasilkan dari rangkaian penyearah. A. PENYEARAH SATU-FASA 1. PENYEARAH SETENGAH-GEOMBANG SATU-FASA a. Beban Resistif (R) Gabar 2.1 (a) erupakan rangkaian penyearah setengahgelobang satu-fasa dengan beban resistif, sedangkan Gabar 2.1 (b) enunjukkan bentuk gelobang hasil penyearahan. Proses penyearahan dapat dijelaskan elalui Gabar 2.1 (a) dan (b), pada setengah siklus pertaa dengan polaritas positif, dioda pada rangkaian penyearah akan ON karena polaritas tegangan pada anoda lebih positif dibandingkan pada katoda. (a) (b) Gabar 2.1 Penyearah Setengah- Gelobang Satu-fasa Beban R Pada proses ini enghasilkan tegangan luaran ( ) sebesar tegangan setengah perioda pertaa ( ). Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas negatif, dioda pada rangkaian penyearah akan OFF karena polaritas tegangan pada anoda lebih negatif dibandingkan pada katoda. Pada proses ini enghasilkan tegangan luaran saa dengan nol. Proses ON dan OFF dioda ini berlangsung secara cepat berdasarkan frekuensi tegangan suber asukan. Elektronika Daya 14

3 Di sini, dioda berfungsi sebagai sakelar sekaligus elakukan pengubahan (converting) dari suber bolak-balik enjadi tegangan searah. Ditinjau dari tegangan luaran ( ) yang dihasilkan, terdapat dua jenis koponen tegangan, yaitu : (1) tegangan searah rerata ( dc ) dan tegangan searah efektif (root ean square-rs),. Nilai tegangan luaran asing-asing adalah : Tegangan asukan (input), s. s = sin ωt = MAX sin ωt Tegangan luaran (output) rerata, dc dan arus luaran rerata, I dc : Tegangan luaran (output) efektif, dan Arus luaran efektif, I : Dengan deikian, daya luaran rerata (P dc ) dan daya luaran efektif (P ) adalah: P dc = dc I dc P = I Jika arus efektif suber asukan (I s ) saa dengan arus efektif luaran (I ), aka faktor daya penyearahan yang diakibatkan proses penyearah ini sebesar : cos I s I Elektronika Daya 15

4 b. Beban Resistif-Induktif (R) Gabar 2.2 (a) erupakan rangkaian penyearah setengahgelobang satu-fasa dengan beban resistif-induktif (R), sedangkan Gabar 2.2 (b) dan (c) enunjukkan bentuk gelobang hasil penyearahan. Proses penyearahan dapat dijelaskan elalui Gabar 2.2 (a), (b) dan (c), pada setengah siklus pertaa dengan polaritas positif, dioda pada rangkaian penyearah akan ON karena polaritas tegangan pada anoda lebih positif dibandingkan pada katoda. Tetapi, karena pengaruh tegangan yang tersipan pada induktor () aka dioda terus ON sapai waktu tertentu (). Akibatnya, waktu konduksi dioda enjadi lebih laa ( + ). Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas negatif yang diulai dari, dioda pada rangkaian penyearah akan OFF karena polaritas tegangan pada anoda lebih negatif dibandingkan pada katoda. Pada proses ini enghasilkan tegangan luaran saa dengan nol. Gabar 2.2 Penyearah Setengah-Gelobang Satu Fasa dengan Beban R Elektronika Daya 16

5 Nilai koponen tegangan luaran ( dc ) dan arus searah (dc) ditentukan sebagai berikut : dc cos( ) 1 cos diana : θ = (β ), dan tan 1 R Dari persaaan di atas dapat diketahui bahwa sudut konduksi diode () elebihi sapai titik peadaan ( ). Tegangan luaran, o, dapat encapai aksiu jika = 0. Keadaan ini dapat dilakukan dengan cara enabah diode koutasi (freewheeling diode) yang dipasang paralel dengan beban R, sehingga nilai tegangan luaran seperti penyearah setengah-gelobang satu fasa beban R. 2. PENYEARAH GEOMBANG-PENUH SATU-FASA Ada 2 (dua) jenis rangkaian penyearah gelobang penuh satufasa, yaitu: penyearah titik tengah (center tap - CT) dan penyearah jebatan. Gabar 2.3 (a) erupakan rangkaian penyearah CT dan Gabar 2.4 (b) rangkaian penyearah jebatan. Gabar 2.3 (a) erupakan rangkaian penyearah gelobang-penuh satu fasa CT dengan beban R. Pada sisi sekunder trafo, polaritas positif terjadi pada setengah perioda pertaa dan kedua, sehingga dioda D 1 akan ON saat setengah perioda pertaa sedangkan dioda D 2 akan OFF. Sebaliknya, pada setengah periioda kedua dioda D 2 akan ON sedangkan Elektronika Daya 17

6 D1 ON D2 ON D ON Gabar 2.3 (a) Penyearah Gelobang-penuh Satu Fasa dengan CT dioda D 1 akan OFF. Tegangan luaran searah dihasilkan ketika dioda D 1 dan D 2 ON yang eiliki nilai tegangan searah rerata ( dc ) dan tegangan efektif ( ). Tetapi, ketika dioda D 1 dan D 2 OFF, nilai tegangan pada dioda D 1 dan D 2 sebesar 2. Gabar 2.3 (b) erupakan rangkaian penyearah gelobangpenuh satu fasa jebatan dengan beban R. Julah dioda dala rangkaian penyearah ini sebanyak epat buah, yaitu: D 1, D 2, D 3, dan D 4. Pada setengah siklus pertaa dengan polaritas positif, dioda D 1 dan D 2 pada rangkaian penyearah akan ON sedangkan dioda D 3 dan D 4 dala kondisi OFF. Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas negatif, dioda D 3 dan D 4 pada rangkaian penyearah akan ON sedangkan D 1 dan D 2 dala kondisi OFF. Tegangan luaran searah dihasilkan ketika dioda D 1 dan D 2, serta D 3 dan D 4 dala kondisi ON yang eiliki nilai tegangan searah rerata dan efektif. Tetapi, ketika dioda D 1 dan D 2, serta D 3 dan D 4 dala kondisi OFF, nilai tegangan pada dioda D 1 dan D 2 sebesar. Jadi, perbedaan encolok dari kedua jenis penyearah ini adalah nilai tegangan pada diode ( d ) saat kondisi OFF, yaitu : sebesar -2 untuk penyearah CT dan sebesar - untuk penyearah jebatan. Elektronika Daya 18

7 Gabar 2.3 (b) Penyearah Gelobang-penuh Satu Fasa Jebatan Dengan bentuk gelobang hasil penyerahan seperti ditunjukkan pada Gabar 2.3 (a) dan (b) dapat ditentukan nilai tegangan luaran rerata ( dc ) dan arus rerata (I dc ) yang engalir sebagai berikut: 2 0, 637 I dc dc dc R Selanjutnya, nilai tegangan luaran efektif ( ) dan arus efektif (I ) yang engalir adalah: , I R Jadi, daya luaran rerata (P dc ) dan daya luaran efektif (P ) adalah: P dc = dc I dc P = I Faktor daya penyearahan (cos φ) rangkaian ditentukan dengan persaaan: P P cos S. I S Elektronika Daya 19

8 Jika rangkaian pada Gabar 2.3 (a) dan (b) dihubungkan dengan beban resistif-induktif (R), aka nilai tegangan luaran ( ) ditentukan berdasarkan deret Fourier yang terdiri dari koponen tegangan searah (dc) dan tegangan haronik genap, yaitu : Ri o dio dt diana : ( t) o, DC a n 0 o, DC ( an cos nt bn sin nt) n1,2,.. 2 b n n 4 1 n2,4,..( n 1)( n 1) ; n adalah haronik genap ke-n B. PENYEARAH TIGA-FASA 1. PENYEARAH SETENGAH-GEOMBANG TIGA-FASA Gabar 2.4 (a) erupakan rangkaian penyearah setengahgelobang tiga-fasa hubungan bintang dengan beban resistif (R), sedangkan Gabar 2.4 (b) erupakan bentuk gelobang hasil penyearahan. Gabar 2.4 (b) dapat dilihat perbedaan antar fasa R, y dan B asing-asing sebesar 2/3 (atau 120 o ). Diode pada setiap fasa akan konduksi (ON) selaa perode tegangan pada fasa tersebut lebih tinggi daripada dua fasa yang lainnya. Proses penyearahan dari rangkaian penyearah setengahgelobang tiga-fasa ini dapat ditinjau dari salah satu fasa dari Gabar 2.4 (b), yaitu: fasa R selaa periode 0 -. Selaa periode 0 - ini, dioda D pada fasa B lebih dahulu ON pada periode 0 - /6, keudian dioda D pada fasa R enjadi ON pada periode /6-5/6, dilanjutkan Elektronika Daya 20

9 dioda D pada fasa Y enjadi ON pada periode 5/6 -, dan terulang kebali dioda pada fasa R enjadi ON dan seterusnya. (a) (b) Gabar 2.4 Penyearah Setengah-gelobang Tiga-fasa Dengan bentuk gelobang hasil penyerahan seperti ditunjukkan pada Gabar 2.4 (b) dapat ditentukan nilai tegangan luaran rerata ( dc ), tegangan efektif ( ), dan arus efektif (I s ) per fasa yang engalir sebagai berikut: Elektronika Daya 21

10 ; diana: I = /R Jika beban R pada rangkaian Gabar 2.4 (a) diganti beban R, aka seperti halnya pada penyearah satu fasa beban R, haronik genap juga terjadi pada penyearah tiga fasa beban R, diana nilai tegangan haronik genap ke-n dapat ditentukan dengan persaaan berikut: n 6 ( n 2 1) ; diana n adalah haronik ke 6, 12, 18, dan seterusnya. 2. PENYEARAH GEOMBANG-PENUH TIGA-FASA Gabar 2.5 (a) erupakan rangkaian penyearah gelobangpenuh tiga-fasa hubungan jebatan dengan beban resistif (R), sedangkan Gabar 2.5 (b) erupakan bentuk gelobang hasil penyearahan. Untuk eudahkan penjelasan proses penyearahan, dioda pada setiap fasa diberi noor sebagai berikut: fasa R terdiri dari dioda D 1 dan D 4, fasa Y terdiri dari dioda D 3 dan D 6, dan fasa B terdiri dari dioda D 5 dan D 2. Sudut konduksi setiap dioda sebesar 2/3, sehingga urutan kerja dioda adalah 12, 23, 34, 45, 56, dan 61. (a) Gabar 2.5 (a) Elektronika Daya 22

11 ON ON ON ON ON ON ON (b) Gabar 2.5 Penyearah Gelobang-penuh Tiga-fasa Hubungan Jebatan Dengan bentuk gelobang hasil penyerahan seperti ditunjukkan pada Gabar 2.5 (b) dapat ditentukan nilai tegangan luaran rerata ( dc ), tegangan efektif ( ), dan arus efektif (I s ) per fasa yang engalir sebagai berikut: diana : I = 1,73 /R Jika beban R pada rangkaian Gabar 2.5 (a) diganti beban R, aka seperti halnya pada penyearah setengah-gelobang tiga-fasa Elektronika Daya 23

12 beban R, haronik genap juga terjadi pada penyearah tiga fasa beban R, diana nilai tegangan haronik genap ke-n dapat ditentukan dengan persaaan berikut: 6, line n 2 ; diana n adalah haronik ke 6, 12, 18, dan ( n 1) seterusnya. D. PERTANYAAN 1. Penyearah Satu-fasa a. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah setengahgelobang satu fasa! b. Gabarkan bentuk gelobang tegangan asukan dan tegangan pada dioda saat OFF pada rangkaian penyearah setengahgelobang satu fasa! c. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah gelobang-penuh jebatan (bridge) satu fasa! d. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah gelobang-penuh CT satu fasa! e. Gabarkan bentuk gelobang tegangan asukan dan tegangan pada dioda saat OFF pada rangkaian penyearah gelobang-penuh CT satu fasa! f. Berapakah nilai tegangan pada salah satu diode dari suatu rangkaian penyearah gelobang-penuh CT satu fasa ketika diode OFF? 2. Penyearah Tiga-fasa a. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah setengahgelobang tiga fasa! Elektronika Daya 24

13 b. Gabarkan bentuk gelobang tegangan asukan dan tegangan pada salah satu dioda saat OFF pada rangkaian penyearah setengah-gelobang tiga fasa! c. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah gelobang-penuh tiga fasa! d. Gabarkan bentuk gelobang tegangan asukan dan tegangan pada dioda saat OFF pada rangkaian penyearah gelobang-penuh tiga fasa! 3. Soal Essay a. Sebuah rangkaian penyearah setengah-gelobang satu fasa dihubungkan dengan tegangan efektif sebesar 120 volt, 50 Hz. Jika rangkaian penyearah ini dihubungkan dengan resistor sebesar 5 Ω, hitunglah arus beban rerata (I dc ) dan daya efektif (P ) yang diserap resistor, serta faktor daya rangkaian penyearah ini. (Kunci jawaban: I dc =10,8 A, P =1440 W, cos φ=0,707). b. Sebuah rangkaian penyearah gelobang-penuh satu fasa dihubungkan dengan beban R. Jika rangkaian dala penyearah ini terjadi haronik kedua, berapakah nilai tegangan luarannya ( o )? (Kunci jawaban: ) 2 4 o 3 c. Sebuah rangkaian penyearah setengah-gelobang tiga fasa dihubungkan dengan tegangan sebesar 150 volt/fasa. Tentukan: (1) tegangan luaran dari penyearah ini jika tiap dioda terjadi penurunan tegangan sebesar 0,7 volt, dan (2) rating arus (I ) dari dioda jika diketahui arus bebannya 25 A. (Kunci jawaban o,dc =174,7, I rs =14,4 A) Elektronika Daya 25

14 d. Sebuah rangkaian penyearah gelobang-penuh tiga fasa dihubungkan dengan suber tegangan sebesar 480 volt/line dan dihubungkan dengan beban resistif 25. Tentukan besar tegangan dan arus beban dari penyearah ini. (Kunci jawaban: o,dc =648, I o,dc =25,9 A) Elektronika Daya 26

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB II PENYEARAH DAYA BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelombang dan gelombang-penuh satu fasa dan tiga

Lebih terperinci

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1 DAFTA ISI. Penyearah Fasa Gelobang Penuh Terkontrol Beban..... Cara Kerja angkaian..... Siulasi Matlab...7.3. Hasil Siulasi.... Penyearah Gelobang Penuh Terkontrol Beban -L..... Cara Kerja angkaian.....

Lebih terperinci

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA Semikonduktor Daya 2010 BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO 2010 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, penulis

Lebih terperinci

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER) KOMPETENSI DASAR BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER) Elektronika Daya ALMTDRS 2014 Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik konverter setengah-gelombang,

Lebih terperinci

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI FAKUTAS TEKNIK UNP PENYEAAH SATU FASA TIDAK TEKENDAI JOBSHEET/ABSHEET JUUSAN : TEKNIK EEKTO NOMO : II POGAM STUDI : DI WAKTU : x 5 MENIT MATA KUIAH /KODE : EEKTONIKA DAYA / TEI5 TOPIK : PENYEAAH SATU FASA

Lebih terperinci

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah

Lebih terperinci

PEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA

PEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA EEKTONKA ANAOG Perteuan PEMOTONGAN PADA DUA HAGA TEGANGAN BEBEDA Disebut juga rangkaian pengiris atau slicer. angkaian utk peotongan pada dua harga tegangan yg berbeda ditunjukkan pd gabar (a) berikut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC FISIKA KEAS II IPA - KUIKUUM GABUNGAN 09 Sesi NGAN ANGKAIAN AUS BOAK-BAIK A. AUS BOAK-BAIK a. Persaaan Arus dan Tegangan A Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah dan besarnya senantiasa berubah

Lebih terperinci

PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)

PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Media Elektrika, ol. 8, No. 1, Juni 015 ISSN 1979-7451 PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Adhi Kusantoro, ST, MT [1] Ir.Agus Nuwolo,

Lebih terperinci

BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR)

BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR) BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR) KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik ac regulator unidirectional dan bidirectional

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/ 223/02 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 7 1. Kompetensi a. Merangkai, mengoperasikan, melakukan pengukuran, dan membuat laporan rangkaian elektronika daya. b. Merangkai, mengoperasikan,

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN ELEKTRONIKA DAYA A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN Setelah mengikuti materi ini diharapkan peserta memiliki kompetensi antara lain sebagai berikut: 1. Menguasai karakteristik komponen elektronika daya sebagai

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd ELEKTRONIKA DASAR Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit 1 ALFITH, S.Pd,M.Pd RANGKAIAN DIODA Penyearah Tegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC)

Lebih terperinci

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2 TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2 TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK Bentuk tegangan dan arus bolak balik Bentuk tegangan dan arus bolak balik Ruus dan Keterangannya ; v v : tegangan sesaat (volt) : tegangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan

Lebih terperinci

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEAAH SATU FASA TIDAK TEKENDALI JOBSHEET/LABSHEET JUUSAN : TEKNIK ELEKTO NOMO : III POGAM STUDI :DI WAKTU : x 50 MENIT MATA KULIAH/KODE : ELEKTONIKA DAYA 1 TOPIK : PENYEAAH SATU

Lebih terperinci

By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T.

By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T. * By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T. * Fasor tegangan dan arus pada resistor Perhatikan Gabar 1 dibawah ini Gabar 1.a. Dala daerah waktu Gabar 1.b. Dala daerah frekuensi Kita ulai dari persaaan daerah

Lebih terperinci

6. OPTIKA FOURIER 6.1. ANALISIS FOURIER

6. OPTIKA FOURIER 6.1. ANALISIS FOURIER 6. OPTIKA FOURIER 6.1. ANALISIS FOURIER Dala intererensi, diraksi, terjadi superposisi dua buah gelobang bahkan lebih. Seringkali superposisi terjadi antara gelobang yang eiliki aplitudo, panjang gelobang

Lebih terperinci

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH) KONVERTER AC-DC (PENYEARAH) Penyearah Setengah Gelombang, 1- Fasa Tidak terkontrol (Uncontrolled) Beban Resistif (R) Beban Resistif-Induktif (R-L) Beban Resistif-Kapasitif (R-C) Terkontrol (Controlled)

Lebih terperinci

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER) BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER) Elektronika Daya ALMTDRS 2014 KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai dasar prinsip kerja chopper penaik tegangan (step-up),

Lebih terperinci

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Materi 1 Sumber arus bolak-balik (alternating current, AC) 2 Resistor pada rangkaian AC 3 Induktor

Lebih terperinci

PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO

PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan v = p sin θ dimana

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan mengidentifikasi penyearah gelombang menggunakan Silicon Controlled Rectifier (SCR) Tujuan Bagian

Lebih terperinci

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL 1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa

Lebih terperinci

PMMC utk Arus Bolak-Balik

PMMC utk Arus Bolak-Balik PMMC utk Aru Bolak-Balik Penggunaan PMMC eperhatikan polarita tegangan. Hanya dpt eneria aru dc, tdk ac. Utk ac berfrekueni rendah (. Hertz), pointer beruaha engikuti harga eaat aru ac : ½ iklu poitif

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami. BAB II DASAR TEORI Thyristor merupakan komponen utama dalam peragaan ini. Untuk dapat membuat thyristor aktif yang utama dilakukan adalah membuat tegangan pada kaki anodanya lebih besar daripada kaki katoda.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya. BAB II DASAR TEORI 2.1 Sumber Tegangan Tiga Fasa Hampir semua listrik yang digunakan oleh industri, dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan dalam sistem tiga fasa. Sistem ini memiliki besar arus

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER) PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER) Rangkaian Penyearah Dioda (Diode Rectifier) Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES

PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES I. TUJUAN PERCOBAAN a. Mengukur distribusi tegangan pada kondisi diterinasi 60 oh, ujung saluran terbuka dan Short circuit b. Mengukur distribusi λ/4, λ/2 pada

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA ASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU ASA Maulana Ardiansyah, Teguh Yuwono, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro TI - ITS Abstrak Generator induksi

Lebih terperinci

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VIII PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 TOPIK : PENYEARAH

Lebih terperinci

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu

Lebih terperinci

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA / TEI05 TOPIK : PENYEARAH

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi GELOMBANG CAHAYA A. INTERFERENSI

FISIKA. Sesi GELOMBANG CAHAYA A. INTERFERENSI FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 03 Sesi NGAN GELOMBANG CAHAYA Cahaya erupakan energi radiasi berbentuk gelobang elektroagnetik yang dapat dideteksi oleh ata anusia serta bersifat sebagai gelobang

Lebih terperinci

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin

Lebih terperinci

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan

Lebih terperinci

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1) RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co

Lebih terperinci

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan

Lebih terperinci

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut

Lebih terperinci

Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Pendahuluan

Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Pendahuluan Surya Dara, M.Sc Departeen Fisika Universitas Indonesia Pendahuluan Potensial listrik yang uncul sebagai dapak dari perubahan edan agnet dala area tertentu disebut ggl induksi. Arus yang terjadi pada kawat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh). A. Penyearah Setengah Gelombang Gambar

Lebih terperinci

Arus Bolak-Balik. Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam bentuk

Arus Bolak-Balik. Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam bentuk Arus Bolak-Balik Arus bolak balik dihasilkan oleh generaor yang enghasilkan egangan bolak-balik dan biasanya dala benuk fungsi sinusoida sinus aau cosinus. Tegangan dan arus bolak balik dapa dinyaakan

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GLOMBANG LKTROMAGNTIK Contoh. Hubungan dan B dari gelobang bidang elektroagnetik Suatu gelobang bidang elektroagnetik sinusoidal dengan frekuensi 5 MHz berjalan di angkasa dala arah X, seperti ditunjukkan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/EKO223/04 evisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 6 1. Kompetensi a. Merangkai, mengoperasikan, melakukan pengukuran, dan membuat laporan rangkaian elektronika daya. b. Merangkai, mengoperasikan,

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator Ahmad Fauzi #1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil

Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil JURNAL INTAKE---- Vol. 4, Noor, Oktober 013 ISSN: 087-486 Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil Jony Joko Raharjo Teknik

Lebih terperinci

III HASIL DAN PEMBAHASAN

III HASIL DAN PEMBAHASAN 7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Analisis Metode Dala penelitian ini akan digunakan etode hootopi untuk enyelesaikan persaaan Whitha-Broer-Koup (WBK), yaitu persaaan gerak bagi perabatan gelobang pada perairan

Lebih terperinci

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5 VERONICA ERNITA K. ST., MT Pertemuan ke - 5 DIODA SEMIKONDUKTOR Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda. Dioda merupakan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON SOURCE

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON SOURCE PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON OURCE 3.1 Tujuan : 1) Mendeonstrasikan prinsip kerja dan karakteristik dari rangkaian penguat coon source sinyal kecil. 2) Investigasi pengaruh dari penguatan tegangan.

Lebih terperinci

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi Aplikasi dioda Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi RANGKAIAN DIODA PenyearahTegangan Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB VF, Penguat Daya BAB VF PENGUAT DAYA

BAB VF, Penguat Daya BAB VF PENGUAT DAYA Hal:33 BAB F PENGUAT DAYA Dalam elektronika banyak sekali dijumpai jenis penguat, pengelompokkan dapat berdasarkan: 1. rentang frekuensi operasi, a. gelombang lebar (seperti: penguat audio, video, rf dll)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Harmonisa Dalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban yaitu beban linier dan beban tidak linier. Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk gelombang keluaran

Lebih terperinci

BAB 21. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB 21. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DAFTAR ISI DAFTAR ISI... BAB. INDUKSI EEKTROMAGNETIK.... Huku Faraday dan enz.... Generator istrik...6.3 Transforator...7.4 Indukstansi...9.5 Energi dala Medan Magnet....6 Rangkaian istrik AC...4.7 Osilator....8

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 ) BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal

Lebih terperinci

Sumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)

Sumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t) Mengapa AC? Dapat diproduksi secara langsung dari generator Dapat dikontrol oleh komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dan induktor Tegangan maksimumdapat diubah secara mudah dengan trafo Frekuensi

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR BAB V PERENCANAAN STRUKTUR 5.1. TINJAUAN UMUM Dala perencanaan suatu bangunan pantai harus ditetapkan terlebih dahulu paraeter-paraeter yang berperan dalan perhitungan struktur. Paraeterparaeter tersebut

Lebih terperinci

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK 1.Pengertian Tegangan dan Arus Listrik Bolak-Balik Yang dimaksud dengan arus bolsk-balik ialah arus listrik yang arah serta besarnya berubah berkala,menurut suatu cara tertentu.hal

Lebih terperinci

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

TUJUAN ALAT DAN BAHAN TUJUAN 1. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang tanpa menggunakan kapasitor 2. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang menggunakan kapasitor. ALAT DAN BAHAN 1. Dioda 1N4007 1 buah 2.

Lebih terperinci

Solusi Treefy Tryout OSK 2018

Solusi Treefy Tryout OSK 2018 Solusi Treefy Tryout OSK 218 Bagian 1a Misalkan ketika kelereng encapai detektor bawah untuk pertaa kalinya, kecepatan subu vertikalnya adalah v 1y. Maka syarat agar kelereng encapai titik tertinggi (ketika

Lebih terperinci

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN MODUL ISIKA TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. SUMBER TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK Sumber tegangan bolak-balik

Lebih terperinci

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai pensakelaran, pengubah,

Lebih terperinci

12 A 13 D 14 D. Dit. h maks =? h maks = h + y maks = 9,2 + 1,8 = 11 m 15 B. A = B P.C Q dimensinya L.T -2 = (L 2.T 1 ) P.(L.

12 A 13 D 14 D. Dit. h maks =? h maks = h + y maks = 9,2 + 1,8 = 11 m 15 B. A = B P.C Q dimensinya L.T -2 = (L 2.T 1 ) P.(L. PEMBAHASAN PROBEM SET FISIKA SUPERINTENSIF 07 D 4 E keepatan perpindaha n s AB = 5 k v salan = 54 k/ja v uar = 36 k/ja Jika keepatan - sebuah benda saa dengan nol, aka perpindahan benda saa dengan nol.

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK FASO DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASA ANGKAIAN LISTIK 1. Fasor Fasor adalah grafik untuk menyatakan magnituda (besar) dan arah (posisi sudut). Fasor utamanya digunakan untuk menyatakan gelombang sinus

Lebih terperinci

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus Fisika-TEP FTP UB /6/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik pusat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik pusat assa benda koposit.

Lebih terperinci

BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA

BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA 10.1 Konversi Daya BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA Ada empat tipe konversi daya atau ada empat jenis pemanfatan energi yang berbedabeda Gambar 10.1. Pertama dari listrik PLN 220 V melalui penyearah yang mengubah

Lebih terperinci

Kata kunci : penyearah, terkontrol, ATMEGA8535

Kata kunci : penyearah, terkontrol, ATMEGA8535 PERANCANGAN MODUL PEMICUAN THYRISTOR UNTUK BERBAGAI APLIKASI PENYEARAH TERKONTROL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 Pdu Sdi Prataa 1, Agung Warsito 2 Jurus Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III RANGKAIAN PEMICU DAN KOMUTASI

BAB III RANGKAIAN PEMICU DAN KOMUTASI BAB III RANGKAIAN PEMICU DAN KOMUTASI KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai prinsip kerja rangkaian pemicu dan rangkaian komutasi. Menguasai

Lebih terperinci

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda KEGIATAN BELAJAR 1 A. Tujuan a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik switching dari dioda b. Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva karakteristik v-i diode c. Mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

Gerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan

Gerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan Gerak Haronik Sederhana Pada Ayunan Setiap gerak yang terjadi secara berulang dala selang waktu yang saa disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur aka disebut juga sebagai gerak haronik/haronis.

Lebih terperinci

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) yaitu arus listrik yang besar dan arahnya yang selalu berubah-ubah secara periodik. 1. Sumber Arus Bolak-balik Sumber arus bolak-balik

Lebih terperinci

P e n y e a r a h g e l o m b a n g p e n u h 1

P e n y e a r a h g e l o m b a n g p e n u h 1 I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui manfaat diode sebagai penyearah. 2. Mampu merancang rangkaian penyearah gelombang penuh 3 fasa. 3. Menganalisa rangkaian penyearah gelombang penuh 3 fasa. 4. Mengetahui

Lebih terperinci

4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya

4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya 4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya 4.2.1 Pendahuluan Elektronika daya merupakan salah satu bagian bidang ilmu teknik listrik yang berhubungan dengan penggunaan komponen-komponen elektronika untuk pengendalian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang

Lebih terperinci

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus

Lebih terperinci

Lampiran 3 LKS Simulasi Tertutup 01

Lampiran 3 LKS Simulasi Tertutup 01 Lapiran 3 LKS Siulasi Tertutup 01 A. Standar Kopetensi Menerapkan konsep kelistrikan dala berbagai penyelesaian asalah dan berbagai produk teknologi. B. Kopetensi Dasar Meforulasikan besaran-besaran listrik

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Bandung

Politeknik Negeri Bandung LAPORAN PRAKTIKUM 6 CLIPPER Anggota Kelompok Kelas Jurusan Program Studi : 1. M. Ridwan Al Idrus 2. Zuhud Islam Shofari : 1A TEL : Teknik Elektro : D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung 2017

Lebih terperinci

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan 2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda

Lebih terperinci

Gambar 2.44 Diagram arus, tegangan dan daya komponen resistif

Gambar 2.44 Diagram arus, tegangan dan daya komponen resistif 84 Jadi daya rara-rata adalah perkalian arus searah (D) dan tegangan searah (D) atau disebut juga daya konstan tidak lagi tergantung oleh perubahan periodik waktu. Gabar.44 Diagra arus, tegangan dan daya

Lebih terperinci

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG 01 P-01 DIODA CLIPPER DAN CLAMPER SMT. GENAP 2015/2016 A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat menguji karakteristik dioda clipper

Lebih terperinci

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah

Lebih terperinci

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Mochammad Abdillah, Endro Wahyono,SST, MT ¹, Ir.Hendik Eko H.S., MT ² 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri Dosen

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Perhitungan Impedansi dan Kapasitas Hubung Singkat. Berdasarkan data Tabel 4.1 dan dengan menentukan dasar daya 20MVA, dasar

LAMPIRAN A. Perhitungan Impedansi dan Kapasitas Hubung Singkat. Berdasarkan data Tabel 4.1 dan dengan menentukan dasar daya 20MVA, dasar LAMPIRAN A Perhitungan Impedansi dan Kapasitas Hubung Singkat Berdasarkan data Tabel 4.1 dan dengan menentukan dasar daya 0MVA, dasar tegangan 150kV, 0kV dan 384V menurut rasio transformator masing-masing,

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015 SEEKSI OIMPIDE TINGKT KBUPTEN/KOT 14 TIM OIMPIDE FISIK INDONESI 15 Bidang Fisika Waktu : 18 enit KEMENTRIN PENDIDIKN DN KEBUDYN DIREKTORT JENDER PENDIDIKN DSR DN MENENGH DIREKTORT PEMBINN SEKOH MENENGH

Lebih terperinci

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :... Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :... LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 Tatap Muka

Lebih terperinci

ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2

ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 Arus bolak-balik adalah arus yang arahnya berubah secara bergantian. Bentuk arus bolakbalik yang paling sederhana adalah arus sinusoidal. Tegangan yang mengalir

Lebih terperinci

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi 1 Analisis Perbandingan Faktor Daya Masukan Penyearah Satu Fasa dengan Pengendalian Modulasi Lebar Pulsa dan Sudut Penyalaan Syaifur Ridzal¹, Ir.Soeprapto,M.T.², Ir.Soemarwanto,M.T.³ ¹Mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

I t = kuat arus listrik sesaat (A) I m = kuat arus maksimum (A)

I t = kuat arus listrik sesaat (A) I m = kuat arus maksimum (A) 6 Kpetensi Dasar t.sin t Mengidentifikasi penerapan istrik A dan D dala kehidupan sehari-hari t = kuat arus listrik sesaat (A = kuat arus aksiu (A ndikatr Mrulasikan arus dan tegangan blakbalik serta paraeter-paraeternya

Lebih terperinci

Sistim Komunikasi 1. Pertemuan 4 Modulasi Sudut

Sistim Komunikasi 1. Pertemuan 4 Modulasi Sudut Sisti Kounikasi 1 Perteuan 4 Modulasi Sudut Mudrik Alaydrus Teknik Elektro Fakultas Teknik, UMB udrikalaydrus@yahoo.o 1 Bentuk uu dari sinyal terodulasi sudut: x ( ϑ ( ( t = A os t ϑ (t ( t 1 d ϑ ( t =

Lebih terperinci

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko BAHAN PERKULIAHAN Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2007 KATA PENGANTAR Praktik Kendali Elektronis (DEL 230) dalam Kurikulum

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan

Lebih terperinci

SOLUSI PR-08 (Thyristor dan UJT)

SOLUSI PR-08 (Thyristor dan UJT) SOLUSI PR-08 (Thyristor dan UJT) SOAL- Tinjau rangkaian listrik di bawah ini. Sumber tegangan V i (t) = V m sin ωt merupakan tegangan jala-jala listrik (PLN) di mana Vm = 220 2 volt, dan RL mewakili resistansi

Lebih terperinci

Elektronika Daya ALMTDRS 2014

Elektronika Daya ALMTDRS 2014 12 13 Gambar 1.1 Diode: (a) simbol diode, (b) karakteristik diode, (c) karakteristik ideal diode sebagai sakaler 14 2. Thyristor Semikonduktor daya yang termasuk dalam keluarga thyristor ini, antara lain:

Lebih terperinci

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PRAKTIKAN :. NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS Topik Praktik : Pengenalan Unit Praktikum Tanggal Praktik : (PKE-01) Kelas/

Lebih terperinci