LAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN DIMENSIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN DIMENSIONAL"

Transkripsi

1 KODE JUDUL : I. 216 LAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN DIMENSIONAL UNTUK REALISASI STANDAR NASIONAL TORSI DAN ALIRAN KEMENTERIAN/LEMBAGA: LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Peneliti/Perekayasa: 1. Hafid, ST 2. Renanta Hayu K, S.Si 3. Gigin Ginanjar, MT 4. Bernadus H. Sirenden, S.Si 5. Nurul Alfiyati, S.Si INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2012

2 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Penelitian : 2. Kode : 3. Koridor : 4. Fokus : 5. Lokus : 6. Biaya Penelitian : 7. Peneliti Pengusul : Pengembangan Sistem Pengukuran Dimensional untuk Realisasi Standar Nasional Torsi dan Aliran I (Jawa) Pendukung Jabodetabek Rp ,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) Hafid, ST 8. Peneliti Anggota : 1. Renanta Hayu K. S.Si 2. Gigin Ginanjar, MT 3. Bernadus H. Sirenden, S.Si 4. Nurul Alfiyati, S.Si Serpong, 9 Nopember 2012 Mengetahui, Kepala Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi - LIPI Peneliti Utama PKPP 2012 Mego Pinandito MEng. NIP Hafid, ST NIP i

3 DAFTAR ISI EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN HASIL LITBANG.. iv vi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan 1 3. Maksud dan Tujuan Metodologi Pelaksanaan.. 2 a. Lokus Kegiatan 2 b. Fokus Kegiatan 3 c. Bentuk Kegiatan.. 3 BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN Tahapan Pelaksanaan Kegiatan.. 4 a. Perkembangan Kegiatan.. 4 b. Kendala-Hambatan Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Administrasi Manajerial 4 a. Perencanaan Anggaran 5 b. Mekanisme Pengelolaan Anggaran... 5 c. Rancangan dan Perkembangan Pengelolaan Aset 5 d. Kendala-Hambatan Pengelolaan Administrasi Manajerial.. 5 BAB III METODE PENCAPAIAN TARGET KINERJA 6 1. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja.. 6 a. Kerangka Metode-Proses... 6 b. Indikator Keberhasilan 12 c. Perkembangan dan Hasil Pelaksanaan Litbangyasa Potensi Pengembangan Ke Depan 13 a. Kerangka Pengembangan Ke Depan.. 13 b. Strategi Pengembangan Ke Depan. 13 ii

4 BAB IV SINERGI PELAKSANAAN KEGIATAN Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program 14 a. Kerangka Sinergi Koordinasi.. 14 b. Indikator Keberhasilan Sinergi 14 c. Perkembangan Sinergi Koordinasi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa 14 a. Kerangka dan Strategi Pemanfaatan Hasil b. Indikator Keberhasilan Pemanfaatan. 15 c. Perkembangan Pemanfaatan Hasil 15 BAB V PENUTUP Kesimpulan 16 a. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran.. 16 b. Metode Pencapaian Target Kinerja. 16 c. Potensi Pengembangan Ke Depan. 16 d. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program 17 e. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Saran 17 a. Keberlanjutan Pemanfaatan Hasil Kegiatan.. 17 b. Keberlanjutan Dukungan Program Ristek.. 17 LAMPIRAN-LAMPIRAN (DOKUMENTASI KEGIATAN) Hasil karakterisasi indikator mesin standar torsi Hasil pengukuran panjang lengan torsi arah kanan dan arah kiri Hasil pengukuran volume bell prover Foto foto kegiatan. 28 iii

5 EXECUTIVE SUMMARY Sesuai Keppres Puslit KIM-LIPI ditetapkan sebagai Pengelola Teknis Ilmiah Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (SNSU) yang bertanggungjawab untuk mengelola standar nasional dalam pengukuran besaran-besaran fisik diantaranya adalah besaran torsi dan aliran. Standar-standar untuk torsi dan aliran saat ini telah berada di Puslit KIM-LIPI dan dalam proses pengembangan dengan hasil pengukurannya saat ini berdasarkan pada hasil kalibrasi KRISS Korea dan pabrik pembuat standar-standar tersebut. Dengan penelitian ini diharapkan pengukuran pengukuran torsi dan aliran dapat ditentukan sendiri ketidakpastiannya sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap negara lain dan meningkatkan kualitas pengukuran tersebut. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan kalibrasi torsi dan aliran. Pengukuran torsi dan aliran banyak digunakan dalam industri transportasi khususnya banyak di wilayah Jabodetabek. Fokus penelitian ini adalah sebagai pendukung perindustrian khususnya transportasi dengan melakukan karakterisasi terhadap standar-standar pengukuran torsi dan aliran agar hasil pengukurannya lebih akurat dan terjamin. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan studi literatur, perancangan dan pemilihan metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap standar torsi dan aliran. Dalam perancangan dipertimbangkan hal-hal apa saja yang dibutuhkan dan kondisi ruangan yang harus terkontrol dan termonitor untuk menghasilkan pengukuran yang terbaik. Kendala-kendala dalam penelitian adalah perlu dilakukannya pengambilan data yang lebih banyak agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat dan terjamin. Anggaran dalam penelitian ini dikelola oleh instansi dan digunakan untuk mendukung tercapainya hasil penelitian dengan sebaik-baiknya. Perencanaan anggarannya adalah 34% untuk belanja bahan, 50% untuk honor dan 16% untuk iv

6 lainnya. Pengguanaan anggaran untuk membangun sistem pengukuran yang ada di laboratorium torsi dan aliran. Kendala dalam pengelolaan anggaran adalah harus menyesuaikanterhadap perkembangan dalam proses penelitian. Metode kesetimbangan lengan digunakan untuk menentukan panjang lengan torsi dan pengukuran langsung digunakan untuk menentukan volume dasar bell prover. Penelitian dilakukan dengan membangun kondisi pengukuran torsi dan aliran agar diperoleh hasil pengukuran yang diinginkan. Hasil dalam penelitian ini berupa hasil pengukuran panjang lengan torsi dan volume bell prover sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam pengukuran torsi dan aliran yang dibutuhkan masyarakat. Potensi pengembangan kedepannya adalah dapat terbangun ketertelusuran pengukuran torsi dan aliran. Data-data hasil pengukuran pada penelitian ini akan didokumentasikan dan ditulis dalam publikasi ilmiah kemudian digunakan sebagai dasar dalam membangun ketertelusuran torsi dan aliran. Koordinasi dilakukan dengan instansi sendiri berupa penguatan ketertelusuran pengukuran torsi dan aliran. Penguatan ketertelusuran pada standar primer torsi dan aliran didiseminasikan ke standar-standar di bawahnya sampai dengan peralatan yang ada di industri. Keberhasilan dalam pencapain penelitian ini adalah adanya peningkatan pelayanan kebutuhan pengukuran torsi dan aliran fluida gas kepada masyarakat. Pencapaian lainnya adalah membangun ketertelusuran pengukuran torsi dan aliran fluida gas sehingga mengurangi ketergantungan terhadap negara lain. Hasil ini diharapkan dapat diikutsertakan dalam interkomparasi secara internasional kedepannya agar dapat tercapai pengakuan secara Internasional. Dengan adanya pengakuan kemampuan pengukuran ini secara Internasional maka diharapkan dapat mendukung peningkatkan daya saing perindustrian Nasional. v

7 LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama Perguruan Tinggi/Lembaga Litbang Pimpinan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof. Dr. Lukman Hakim, M.Sc. Alamat Jln. Jend. Gatot Subroto kav 10 Jakarta Identitas Kegiatan Judul Pengembangan Sistem Pengukuran Dimensional untuk Realisasi Standar Nasional Torsi dan Aliran Abstraksi Puslit KIM-LIPI telah diberikan amanah untuk mengelola standar pengukuran antara lain torsi dan aliran. Standar-standar untuk torsi dan aliran saat ini telah berada di Puslit KIM-LIPI dan dalam proses pengembangan dengan hasil pengukurannya saat ini berdasarkan pada hasil kalibrasi KRISS Korea dan pabrik pembuat standar-standar tersebut. Penelitian ini bermaksud untuk meningkatkan kemampuan pengukuran torsi dan aliran dengan melakukan pengukuran dimensional agar standar torsi dan aliran tersebut dapat ditentukan sendiri ketidakpastiannya sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap negara lain dan dapat mengurangi biaya-biaya yang diperlukan untuk melakukan pengukuran tersebut. Penelitian dilakukan dengan melakukan karakterisasi terhadap standar-standar yang telah ada agar ketidakpastian dari standar-standar tersebut dapat ditentukan sendiri. Hasil yang diharapkan adalah untuk standar torsi memiliki ketidakpastian 0.01% dan untuk aliran fluida gas memiliki ketidakpastian 0.2%. Tim Peneliti 1. Nama Koordinator/Peneliti Utama (PU) Hafid, ST / Peneliti Pertama 2. Alamat Koordinator (PU) 3. Nama Anggota Peneliti Puslit KIM-LIPI Komplek Puspiptek, Serpong, Tangerang, Banten. 1. Renanta Hayu K., S.Si / Peneliti muda 2. Gigin Ginanjar, MT. / Peneliti Pertama 3. Bernadus H. Sirenden, S.Si / Peneliti Pertama 4. Nurul Alfiyati, S.Si / Peneliti Pertama Waktu Pelaksanaan 1 Februari - 30 Nopember 2012 vi

8 Publikasi 1. Penentuan Panjang Lengan Mesin Standar Torsi Deadweight Searah Jarum Jam dan Berlawanan Arah Jarum Jam Menggunakan Metode Kesetimbangan Lengan (Pekan Pertemuan Ilmiah KIM-LIPI (PPI KIM- LIPI 23 & 24 Oktober 2012)). 2. Pengembangan ketertelusuran mandiri pengukuran volume bell prover sebagai standar primer laju aliran gas (Rencana - Jurnal instrumentasi KIM-LIPI 2013). Identitas Kekayaan Intelektual dan Hasil Litbang Ringkasan Kekayaan Intelektual Perlindungan Kekayaan Intelektual 1. Paten Waktu Pendaftaran: - 2. Hak Cipta Waktu Pendaftaran: - 3. Merek Waktu Pendaftaran: - 4. Disain Industri Waktu Pendaftaran: - 5. Disan Tata Letak Sirkuit Terpadu Waktu Pendaftaran: - 6. Varietas Tanaman Waktu Pendaftaran: - Nama Penemuan Baru - Nama Penemuan Baru Non Komersial - Cara Alih Teknologi 1. Lisensi ( - ) 2. Kerjasama ( - ) 3. Pelayanan Jasa Iptek (X) 4. Publikasi (X) Ringkasan Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Hasil Penelitian dan Pengembangan Terbangunnya sistem pengukuran dimensional untuk membangun ketertelusuran pengukuran torsi dan aliran fluida gas. 2. Produk, Spesifikasi, dan Pemanfaatannya Pelayanan Jasa Iptek dalam kalibrasi alat ukur torsi dan aliran sebagai standar nasional. vii

9 3. Gambar/Photo Produk Hasil Penelitian dan Pengembangan - Pengelolaan 1. Sumber Pembiayaan Penelitian dan Mitra Kerja a. APBN Rp ,- b. APBD Rp c. Mitra Kerja Dalam Negeri Luar Negeri a. Sarana Penggunaan peralatan pengukuran dimensional, mesin standar torsi deadweight dan bell prover. b. Prasarana Laboratorium Gaya dan Torsi dan Laboratorium Aliran Puslit KIM-LIPI. Pendokumentasian Hasil-hasil pengukuran dimensional seperti hasil karakterisasi indikator mesin standar torsi deadweight, penentuan panjang lengan torsi searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam, pengukuran diameter, tebal dinding dan jari-jari untuk menentukan volume bell prover dan data-data penting lainnya telah disimpan dalam hardisk, hardisk external dan sebagian telah dipublikasikan. Serpong, 9 November 2012 Kepala Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Mego Pinandito MEng. NIP viii

10 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi (Puslit KIM-LIPI) sebagai pengelola teknis satuan ukuran di Indonesia, harus menjamin ketertelusuran besaran-besaran ukuran yang dapat diukurnya. Diantara beberapa sistem pengukuran yang telah ada di Puslit KIM-LIPI adalah pengukuran torsi dan laju aliran gas. Kedua sistem tersebut saat ini masih tertelusur ke NMI (National Metrology Institute) dari luar negeri, walaupun keduanya dikategorikan dalam lingkup besaran turunan dari besaran utama. Pada penelitian ini akan dicoba untuk menurunkan besaran torsi dan laju aliran gas dari besaran utama dimensi agar dapat membangun ketertelusuran ke Puslit KIM-LIPI. Pengukuran torsi dan aliran gas banyak diterapkan diberbagai bidang kehidupan. Torsi banyak diterapkan ditransportasi untuk mengukur kekuatan jembatan, kendaraan dan lain-lain. Aliran gas bayak diterapkan di sistem pneumatik transportasi udara, juga di dunia kesehatan serta di perdagangan gas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengukuran torsi dan laju aliran gas Puslit KIM-LIPI sebagai acuan standar pengukuran nasional dalam sistem kalibrasi industri. Dengan melakukan pengukuran dimensional secara mandiri terhadap mesin torsi dan Bell Prover diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam melayani kebutuhan kalibrasi alat ukur torsi dan laju aliran gas yang ada di masyarakat dan dapat mengurangi ketergantungan terhadap negara lain. 2. Pokok Permasalahan Mesin standar torsi deadweight merupakan standar primer dari besaran torsi. Mesin standar torsi ini ketidakpastiannya dapat diestimasikan sendiri dengan 1

11 menurunkan dari besaran massa, panjang dan watu, tetapi untuk saat ini mesin ini masih menggunakan ketidakpastian hasil kalibrasi dari KRISS Korea dengan ketidakpastian yang relatif besar yaitu pada kapasitas 500 Nm 2 knm ketidakpastiannya sebesar 0.06%. Ketidakpastian tersebut relatif besar karena ketidakpastian yang mempu dicapai mesin tersebut adalah sekitar 0.01% sampai dengan 0.02%. Pada penelitian ini akan mencoba menurunkan ketidakpastian mesin tersebut dari besaran-besaran utama agar memiliki ketidakpastian yang lebih baik yaitu 0.01% dan ketidakpastiannya dapat ditentukan oleh Puslit KIM- LIPI sendiri. Untuk besaran aliran gas saat ini kebutuhun akan kalibrasi alat ukur aliran gas menggunakan bell prover belum terpenuhi, sehingga penelitian ini bermaksud untuk memenuhi kebutuhan kalibrasi alat ukur yang ada di industri dengan membangun ketertelusuran pengukuran aliran gas dari besaran utama dimensi. 3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pengukuran khususnya untuk besaran torsi dan aliran gas. Peningkatan kemapuan pengukuran dengan memperkecil hasil ketidakpastian pengukuran dan membangun ketertelusuran mandiri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan perindustrian nasional dan meningkatkan daya saing. 4. Metodologi Pelaksanaan Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kesetimbangan lengan untuk menentukan panjang lengan torsi arah kanan dan arah kiri, untuk volume bell prover menggunakan metode pengukuran langsung. a. Lokus Kegiatan Pengukuran torsi dan aliran gas banyak digunakan di industri-industri transportasi. Tempat penelitian kali ini dilakukan di instansi sendiri yaitu laboratorium gaya dan torsi dan laboratorium aliran fluida di Puslit KIM-LIPI. 2

12 Pemanfaatan penelitian ini banyak digunakan oleh industri-industri yang ada di wilayah Jabodetabek, sehingga lokus kegiatan ini dimasukkan dalam wilayah Jabodetabek. b. Fokus Kegiatan Penelitian ini merupakan salah satu faktor pendukung dalam pengembangan industri-industri transportasi yang ada dimasyarakat. Dalam peralatanperalatan transportasi banyak memerlukan pengukuran torsi dan aliran fluida untuk kekuatan konstruksi dan membangun sistem yang bekerja di dalamnya. c. Bentuk Kegiatan Kegiatan dalam penelitian ini adalah membangun sistem pengukuran untuk dapat menurunkan besaran torsi dan aliran fluida dari besaran-besaran utama khususnya besaran dimensi. Untuk membangun sistem pengukuran ini halhal yang dilakukan adalah perancangan desain dan metode pengukuran, Melakukan karakterisasi terhadap alat ukur standar, Pembuatan sistem pengukuran, pengambilan data, Analisa hasil dan validasi. 3

13 BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan penelitian dilakukan dengan membangun sistem pengukuran untuk dapat menentukan panjang lengan torsi arah kanan dan arah kiri dan menentukan volume bell prover. a. Perkembangan Kegiatan Hasil pencapaian hingga saat ini adalah sedang dilakukan validasi hasil pengukuran panjang lengan torsi dengan membandingkan nilai torsi dengan hasil kalibrasi dari KRISS Korea dari kapasitas 20 Nm sampai dengan 1000 Nm. Hasil validasi menunjukkan kesesuaian untuk beberapa titik pengukuran tertentu sehingga masih memerlukan analisis lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Untuk pengukuran aliran fluida gas menggunakan bell prover, saat ini telah dilakukan proses pengukuran untuk menentukan volume dari bell prover dan untuk mendapatkan data yang lebih baik masih akan dilakukan pengukuran kembali. b. Kendala-Hambatan Pelaksanaan Kegiatan Masih diperlukan data-data pendukung yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 2. Pengelolaan Administrasi Manajerial Anggaran dipegang oleh bendahara dan dikelola oleh instansi untuk digunakan dalam penelitian. Penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses penelitian. 4

14 a. Perencanaan Anggaran Perencanaan anggaran adalah 34% untuk belanja bahan, 50% untuk honor dan 16% untuk lain-lain. Rencana pengelolaan anggaran tersebut diharapkan agar dapat tercapainya hasil penelitian dengan baik. b. Mekanisme Pengelolaan Anggaran Anggaran digunakan untuk penelitian dikelola oleh instansi penerima untuk digunakan dalam penelitian dengan sebaik-baiknya. c. Rancangan dan Perkembangan Pengelolaan Aset Data-data hasil pengukuran pada penelitian ini akan dokumentasikan dan ditulis dalam publikasi ilmiah kemudian digunakan sebagai dasar dalam penentuan ketidakpastian torsi dan aliran. Hasil tersebut akan dikembangkan agar pengukuran torsi dan aliran yang ada di Puslit KIM-LIPI sebagai acuan standar Nasional diakui oleh dunia internasional. Dengan adanya pengakuan tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan daya saing perindustrian nasional. d. Kendala-Hambatan Pengelolaan Administrasi Manajerial Pengelolaan anggaran disesuaikan terhadap perkembangan penelitian. 5

15 BAB III METODE PENCAPAIAN TARGET KINERJA 1. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Proses penelitian mencakup membangun sistem untuk pengukuran lengan torsi dan volume bell prover, karakterisasi standar, pengambilan data, analisis, validasi dan evaluasi. a. Kerangka-Metode Proses Studi literatur untuk menunjang teori dalam penelitian ini terutamanya mengenai estimasi ketidakpastian mesin standar torsi deadweight khususnya pengukuran panjang lengan torsi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketidakpastian panjang lengan torsi tersebut agar didapatkan pengukuran dengan akurasi dan presisi yang lebih baik. Membangun kondisi untuk melakukan pengukuran panjang lengan torsi sisi kanan (torsi searah jarum jam) dan sisi kiri (torsi berlawanan arah jarum jam). Pengukuran panjang lengan torsi seluruhnya telah dilakukan oleh pabrik pembuat mesin torsi tersebut tanpa membedakan panjang sisi kanan dan sisi kiri. Kondisi yang dibangun harus disesuaikan dengan mesin standar torsi yang ada dan tempat mesin tersebut. Untuk melakukan pengukuran panjang lengan torsi sisi kanan dan sisi kiri digunakan metode kesetimbangan lengan. Metode kesetimbangan lengan dilakukan dengan memberikan beban torsi pada sisi kanan dan sisi kiri secara bersamaan. Pada posisi sebelum diberikan beban, indikator pada mesin torsi disetting pada posisi setimbang yaitu pada penunjukan sedekat mungkin dengan titik tengah (titik setimbang). Setelah kedua sisi diberikan beban maka akan terjadi ketidaksetimbangan akibat perbedaan panjang lengan, oleh karena itu ditambahkan beban 6

16 tambahan sampai kembali diperoleh posisi setimbang. Pengujian kesetimbangan pada mesin torsi dapat dilihat pada gambar 1. Lengan torsi Beban tambahan Beban Gambar 1. Pengujian kesetimbangan lengan torsi Komposisi beban yang dimiliki oleh mesin standar torsi ini adalah sebagai berikut: - 1 N x 4 buah ( 1 Nm sampai dengan 4 Nm), - 2 N x 8 buah (2 Nm sampai dengan 16 Nm), - 5 N x 6 buah (5 Nm sampai dengan 30 Nm), - 10 N x 9 buah ( 10 Nm sampai dengan 90 Nm), - 20 N x 8 buah ( 20 Nm sampai dengan 160 Nm), - 50 N x 6 buah ( 50 Nm sampai dengan 300 Nm), N x 10 buah ( 100 Nm sampai dengan 1000 Nm) dan N x 5 buah ( 200 Nm sampai dengan 1000 Nm). 7

17 Pada komposisi beban di atas dapat menghasilkan nilai torsi dengan panjang lengan nominal 1000 mm. Beban-beban tersebut memiliki massa kelas F 2 yaitu memiliki ketidakpastian relatif sekitar 5 ppm. Persamaan yang digunakan untuk menentukan panjang lengan torsi adalah sebagai berikut: Panjang lengan torsi sisi kanan L 1: L 1 m. L m m 2... (1) 1 2 Panjang lengan torsi sisi kiri L 2 : L 2 m. L m m 1... (2) 1 2 Di mana m 1 adalah massa sisi kanan, m 2 adalah massa sisi kiri dan L adalah panjang lengan keseluruhan yaitu L L 1 L2 yang telah terukur oleh pabrik pembuatnya dengan hasil pengukuran 2000 ± 0.02 mm pada suhu 23 C. Dengan menggunakan metode ini diharapkan didapatkan ketidakpastian pengukuran panjang lengan yang mana hasilnya dapat digunakan untuk menentukan ketidakpastian mesin standar torsi. Ketidakpastian mesin standar torsi yang diharapkan adalah 0.01%. Setelah diestimasikan ketidakpastian mesin standar torsi deadweight maka hasinya akan divalidasi nilainya berdasarkan hasil kalibrasi KRISS Korea dan sertifikat PTB. Dengan cara tersebut diharapkan didapatkan hasil pengukuran torsi dengan estimasi ketidakpastian sekitar 0,01% dan dapat ditentukan oleh Puslit KIM-LIPI sendiri. Sedangkan untuk sistem utama laju aliran gas, pengukuran dimensional diutamakan untuk mengukur volume dasar dari Bell Prover. Volume tersebut merupakan luas area yang berbentuk lingkaran dikalikan dengan tinggi. Yang 8

18 akan diukur adalah diameter dari sungkup di sepanjang garis vertikal sungkup, serta tinggi garis dari daerah volume dasar. Karena pengukuran diameter dilakukan di berbagai ketinggian maka hasilnya adalah diameter rata-rata. Pengukuran diameter akan dilakukan dengan menggunakan mikrometer besar dan alat ukur Pi tape. Volume Dasar Bell Prover Ting gi Alas Gambar 2. Sistem Volume Dasar Bell Prover Pengukuran diameter Bell Prover (D b ) pada ketinggian tertentu menggunakan micrometer besar dilakukan di 3 titik ukur diameter. Selain itu pada ketinggian tersebut diameter sungkup juga akan ditentukan melalui informasi keliling nya. Keliling dari luasan area sungkup diukur menggunakan alat pi-tape. Ketebalan dinding bel (l b ) diukur menggunakan mikrometer. Sedangkan diameter katrol (D k ) diukur menggunakan pi-tape dan lebar kabel rantai (l k ) diukur menggunakan mikrometer. 9

19 Gambar 3. Sistem bell prover D D D L 1 Gambar 4. Rancangan pengukuran diameter bel Dari informasi keliling luasan sungkup akan didapatkan informasi D 4 yang nanti akan dijumlahkan dengan D 1 D 2 D 3 untuk mendapatkan diameter ratarata di ketinggian tersebut (D h ). L1 D4 (3) 10

20 D 4 1 i h 4 D i (4) Informasi diameter akan digunakan untuk mengukur luasan area di ketinggian tersebut (A h ). Dari setiap luasan area di tiap ketinggian, akan dihitung luasan area sungkup rata-rata. 2 Dh A. (5) h 2 A B n A h, i i 1 n.. (6) Perhitungan volume bel (V b ) adalah sebagai berikut : V b = A b. L b. (7) Dimana luas alas bel (A b ) dihitung sebagai berikut : A b = [D b (2.l b )] 2. π/4... (8) Sedangkan panjang lintasan pergerakan vertikal bel (L b ) selama katrol berotasi 180 atau setengah lingkaran dihitung sebagai berikut : L b = π.r c... (9) Dengan jari-jari kombinasi katrol ialah : r c = (D k + l k )/2... (10) Sehingga nilai konversi perubahan volume bel terhadap pulsa yang dihasilkan rotary encoder atau K-Faktor dapat dihitung sebagai berikut : N N N K Factor... (11) V A. L A.. r b b b b c 11

21 keterangan : D b = Rerata diameter bel (mm) l b = Rerata ketebalan dinding bel (mm) D k = Rerata diameter katrol (mm) l k = Rerata ketebalan kabel rantai katrol (mm) N = Jumlah pulsa yang dihasilkan rotary encoder setelah berputar 180 atau setengah Lingkaran (pulsa) K-Faktor = Jumlah pulsa yang dihasilkan rotary encoder setiap satuan volume bel (pulsa/ liter) Hasil penelitian yang dilakukan dapat dimanfaatkan oleh laboratoriumlaboratorium kalibrasi yang ada di industri. Pemanfaatannya dengan alat-alat standar yang ada di laboratorium kalibrasi dikalibrasi oleh Puslit KIM-LIPI sebagai standar pengukuran nasional. Dengan adanya kalibrasi ini maka alatalat ukur standar yang ada di laboratorium kalibrasi nilainya akan tertelusur ke satuan SI melalui Puslit KIM-LIPI khususnya untuk besaran torsi dan aliran. b. Indikator Keberhasilan Keberhasilan dalam pencapain penelitian ini adalah adanya peningkatan pelayanan kebutuhan pengukuran torsi dan aliran fluida gas pada masyarakat. Pencapaian lainnya adalah membangun ketertelusuran pengukuran torsi dan aliran fluida gas secara mandiri sehingga mengurangi ketergantungan terhadap negara lain. c. Perkembangan dan Hasil Pelaksanaan Litbangyasa Hasil pencapaian hingga saat ini adalah sedang dilakukan validasi hasil pengukuran panjang lengan torsi dengan membandingkan nilai torsi dengan hasil kalibrasi dari KRISS Korea dari kapasitas 20 Nm sampai dengan 1000 Nm. Hasil validasi menunjukkan kesesuaian untuk beberapa titik pengukuran tertentu sehingga masih memerlukan analisis lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Untuk pengukuran aliran fluida gas menggunakan bell prover, saat ini telah dilakukan proses pengukuran untuk menentukan volume dari bell prover dan untuk mendapatkan data yang lebih baik masih akan dilakukan pengukuran kembali. 12

22 2. Potensi Pengembangan ke Depan Penelitian ini memiliki potensi besar dalam pengembangan pengukuran torsi dan aliran yaitu untuk mendapatkan pengakuan internasional dalam bidang pengukuran tersebut. a. Kerangka Pengembangan Ke Depan Melanjutkan hasil penelitian untuk meningkatkan kemampuan pelayanan kalibrasi kepada masyarakat khususnya kalibrasi torsi dan aliran. Hasil penelitian digunakan sebagai dasar untuk membangun ketertelusuran hasil pengukuran dan diharapkan dapat diakui secara internasional. b. Strategi Pengembangan Ke Depan Diharapkan setelah paket PKPP selesai dapat ditentukan ketidakpastian mesin standar sendiri dan membangun ketertelusuran pengukuran torsi dan aliran. Hasil ini kemudian dapat diikutsertakan dalam interkomparasi tingkat internasional sebagai salah satu syarat agar hasil pengukurannya diakui secara internasional. Dengan adanya pengakuan tersebut maka diharapkan dapat mendukung daya saing perindustrian nasional. 13

23 BAB IV SINERGI PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Koordinasi pada penelitian ini dilakukan dengan instansi sendiri dan terkait dengan industri-industri dimasyarakat yang membutuhkan. a. Kerangka Sinergi Koordinasi Melakukan penguatan ketertelusuran dalam bidang pengukuran torsi dan aliran fluida. b. Indikator Keberhasilan Sinergi Terbangunnya ketertelusuran standar-standar yang ada di Puslit KIM-LIPI untuk besaran torsi dan aliran fluida gas dan mendiseminasikannya kestandar-standar dibawahnya. c. Perkembangan Sinergi Koordinasi Telah dilakukan beberapa pengambilan data untuk melakukan penguatan ketertelusuran dalam bidang pengukuran torsi dan aliran fluida. 2. Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Hasil penelitian ini berupa peningkatan kemampuan dibidang pengukuran torsi dan aliran. Dengan adanya peningkatan tersebut maka akan meningkatkan kemampuan dalam pelayanan kalibrasi alat ukur torsi dan aliran yang ada dimasyarakat. a. Kerangka dan Strategi Pemanfaatan Hasil Melakukan karakterisasi standar torsi dan aliran agar terjadi peningkatan pelayanan kalibrasi kepada masyarakat yang membutuhkan. 14

24 b. Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Tesedianya pelayanan kalibrasi torsi dan aliran dan peningkatan kemampuan pelayanan kalibrasi dengan ketertelusuran yang terjamin dan diakui oleh dunia internasional. c. Perkembangan Pemanfaatan Hasil Masih diperlukannya peningkatan dalam pelayanan kalibrasi. 15

25 BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Penelitian ini telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan walaupun hasil penelitian masih ada yang di bawah target yaitu untuk pengukuran volume bell prover masih diperoleh ketidakpastian yang lebih besar dari yang diinginkan sebesar 0.2%. a. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Pelaksanaan kegiatan dan anggaran sampai dengan saat ini masih sesuai dengan yang direncanakan yaitu melakukan karakterisasi terhadap mesin standar torsi dan aliran fluida dan pembelian bahan yang dibutuhkan. b. Metode Pencapaian Target Kinerja Pencapaian target kinerja sampai saat ini adalah telah dilakukan pengukuran terhadap panjang lengan mesin standar torsi dan pengambilan data untuk menentukan volume dasar bell prover. Dalam proses pelaksanaan penelitian ini masih diperlukan pengambilan data yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik. c. Potensi Pengembangan Ke Depan Potensi pengembangan kedepannya adalah dapat terbangun ketertelusuran pengukuran torsi dan aliran. Pengukuran ini diharapkan dapat diakui secara internasional dengan diikutsertakan pada interkomperasi tingkat internasional. Dengan adanya pengakuan kemampuan pengukuran ini secara internasional maka diharapkan dapat mendukung peningkatan daya saing perindustrian nasional. 16

26 d. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Melakukan karakterisasi untuk membangun ketertelusuran standar-standar yang ada di Puslit KIM-LIPI untuk besaran torsi dan aliran fluida gas dan mendiseminasikannya kestandar-standar dibawahnya. e. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Meningkatkan pelayanan kalibrasi torsi dan aliran dan peningkatan kemampuan pelayanan kalibrasi dengan ketertelusuran yang terjamin dan diakui oleh dunia internasional. 2. Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat berlanjut sampai dengan didapatkannya pengakuan pengukuran secara internasional. Untuk mencapai hal tersebut masih diperlukan pengambilan data yang lebih banyak agar mendapatkan hasil yang lebih baik, melakukan uji banding atau interkomparasi dan pengajuan ke BIPM. a. Keberlanjutan Pemanfaatan Hasil Kegiatan Hasil penelitian diharapkan dapat mencapi apa yang diinginkan yaitu peningkatan kemampuan pengukuran torsi dan aliran dan dapat membangun ketertelusurannya. Hasil ini diharapkan dapat diikutsertakan dalam interkomparasi secara internasional kedepannya agar dapat tercapai pengakuan secara internasional. Dengan adanya pengakuan tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan daya saing perindustrian yang ada di Indonesia. b. Keberlanjutan Dukungan Program Ristek Dukungan program Ristek sangat diharapkan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang terkait. 17

27 LAMPIRAN-LAMPIRAN (DOKUMENTASI KEGIATAN) 1. Hasil karakterisasi indikator mesin standar torsi: Karakterisasi indikator mesin standar torsi bertujuan untuk menentukan kesalahan pengukuran akibat kemampuan penunjukkan dari indikator. Karakterisasi indikator mesin standar torsi dilakukan dengan memberikan beban massa kelas F1 pada mesin standar torsi. Gambar 1. Pembebanan massa untuk karakterisasi indikator DWTSM Pengambilan data dilakukan pada tanggal 1 Mei 2012 dengan kondisi ruangan suhu C sampai dengan C dan kelembapan 44.5 % sampai dengan 51 %. Data tabel pengambilan data dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Pengambilan data untuk karakterisasi indikator mesin standar torsi No. Arah Kanan (CW) Arah Kiri (CCW) Penunjukan Indikator Keterangan Massa Unit Massa Unit Min Max Posisi Beban 1 - (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 2 1 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 3 1 g (+ 500 mg) jauh titik tengah arah Y 4 1 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah X 5 1 g (+ 500 mg) jauh titik tengah arah X 6 5 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 7 5 g (+ 500 mg) jauh titik tengah arah Y 8 5 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah X 18

28 9 5 g (+ 500 mg) jauh titik tengah arah X 10 - (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y mg (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y mg (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y mg (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y mg (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y mg (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 16 1 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 17 2 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 18 3 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 19 4 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 20 5 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 21 6 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 22 7 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 23 8 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 24 9 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 26 2 g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 27 - (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y mg (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y mg (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y mg (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y mg (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y mg (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y g (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y 43 - (+ 500 mg) dekat titik tengah arah Y Berdasarkan pada hasil pengambialan data pada tabel 1 kemudian dibuat hubungan antara massa dan nilai torsi dalam sebuah grafik seperti pada gambar 2 berikut ini. 19

29 Indikator (Nm) Indikator y = x + 4E-05 R² = y = x + 2E-20 R² = Massa (g) Penunjukan indikator Nilai Torsi Linear (Penunjukan indikator) Gambar 2. Penunjukan indikator Mesin Standar Torsi Deadweight (DWTSM) Berdasarkan pada gambar 2 dapat ditentukan kesetaraan antara nila massa dengan nilai torsi yang dihasilkan sehingga dapat ditentukan besarnya pengaruh kesalahan akibat kemampuan indikator. 2. Hasil pengukuran panjang lengan torsi arah kanan dan arah kiri: Pengambilan data pengukuran panjang lengan dilakukan pada mesin standar torsi deadweight dari kapasitas 1 Nm sampai dengan 1000 Nm dan dibagi ke dalam 3 rentang pengukuran. Kapasitas kecil memiliki rentang pengukuran dari 1 Nm 50 Nm, kapasitas sedang dari 10 Nm 250 Nm dan kapasitas besar dari 100 Nm 1000 Nm. Suhu ruang pengukuran C C, hasil pengukuran panjang lengan torsi sisi kanan dan sisi kiri dapat dilihat pada tabel 2, tabel 3 dan tabel 4 berikut ini: 20

30 Tabel 2. Hasil pengukuran panjang lengan torsi (1 Nm 50 Nm) No. Torsi Nominal (Nm) L 1 (mm) L 2 (mm) Ketidakpastian Bentangan, U (k=2) (mm) Tabel 3. Hasil pengukuran panjang lengan torsi (10 Nm 250 Nm) No. Torsi Nominal (Nm) L 1 (mm) L 2 (mm) Ketidakpastian Bentangan, U (k=2) (mm)

31 Panjang lengan torsi Tabel 4. Hasil pengukuran panjang lengan torsi (100 Nm 1000 Nm) No. Torsi Nominal (Nm) L 1 (mm) L 2 (mm) Ketidakpastian Bentangan, U (k=2) (mm) Hasil pengukuran panjang lengan torsi ini dapat ditampilkan dalam sebuah grafik sebagai berikut: Panjang Lengan Torsi (Nm) Gambar 3. Hasil pengukuran panjang lengan torsi Mesin Standar Torsi Deadweight (DWTSM) 1 Nm 50 Nm 22

32 Panjang lengan torsi Panjang lengan torsi Panjang Lengan Torsi (Nm) Gambar 4. Hasil pengukuran panjang lengan torsi Mesin Standar Torsi Deadweight (DWTSM) 10 Nm 250 Nm Panjang Lengan Torsi (Nm) Gambar 5. Hasil pengukuran panjang lengan torsi Mesin Standar Torsi Deadweight (DWTSM) 100 Nm 1000 Nm 23

33 Berdasarkan hasil pengukuran panjang lengan torsi tersebut kemudian hasil penjang lengan torsi digunakan untuk menentukan nilai torsi dan ketidakpastian dari mesin tersebut. Budget perhitungan ketidakpastian mesin standar torsi dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 5. Budget ketidakpastian mesin standar torsi Kontribusi ketidakpastian Evaluasi ketidakpastian standar Ketidakpastian relatif standar Grafitasi Massa Densitas udara Densitas beban Panjang lengan Tipe B Tipe B Tipe B dengan distribusi segi empat Tipe B dengan distribusi segi empat Tipe B E E E E E-05* Tipe B dengan distribusi segi Torsi akibat gesekan empat Ketidakpastian relatif gabungan Ketidakpastian relatif bentangan (k=2) E E E-05 Berdasarkan hasil budget ketidakpastian di atas kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan hasil pengukuran berdasarkan sertikat kalibrasi dari KRISS Korea. Hasil perbandingannya dapat dilihat pada gambar 6 dan 7 sebagai berikut. 24

34 Deviasi (%) Deviasi (%) KOMPARASI DWTSM Torsi (Nm) KIM-CW KRISS1-CW KRISS2-CW KIM-CCW KRISS1-CCW KRISS2-CCW Gambar 6. Grafik hasil pengukuran torsi dengan sertifikat KRISS Korea 20 Nm sampai dengan 100 Nm KOMPARASI DWTSM Torsi (Nm) KIM-CW KRISS1-CW KRISS2-CW KIM-CCW KRISS1-CCW KRISS2-CCW Gambar 7. Grafik hasil pengukuran torsi dengan sertifikat KRISS Korea 100 Nm sampai dengan 500 Nm 25

35 3. Hasil pengukuran volume bell prover: Laporan Pengukuran Diameter Bell Penentuan Volume dasar Bell yang dilakukan pada kegiatan ini berdasarkan pada konsep dan metodologi yang telah dijelaskan pada proposal penelitian. Variabel-variabel yang akan dilaporkan adalah : Db = Rerata diameter bel (mm) lb = Rerata ketebalan dinding bel (mm) Dk = Rerata diameter katrol (mm) lk = Rerata ketebalan kabel rantai katrol (mm) rc = Jari-jari kombinasi katrol (mm) N = Jumlah pulsa yang dihasilkan rotary encoder setelah berputar 180 atau setengah Lingkaran (pulsa) K-Faktor = Junlah pulsa yang dihasilkan rotary encoder setiap satuan volume bel ( pulsa/ liter) Vb = Volume bell prover (liter) Hasil-hasil dari pengukuran pada penelitian ini akan dibandingkan dengan hasil pengukuran yang dilakukan oleh pabrik pembuat pada saat melakukan verifikasi di KIM-LIPI. Tabel 6. Hasil Pengukuran Parameter Pabrik FTI (mm) KIM (mm) Perbedaan X ua X ua Nilai X Db % lb % rc % Suhu( C) ±0.04 RH(%) ±0.3 Tekanan(Hpa) ±0.04 Parameter Pabrik FTI KIM Parameter Pabrik FTI KIM liter liter pulsa/liter pulsa/liter Vb K-faktor uex uex uex/vb(%) 0.02% 0.44% uex/kf(%) 0.02% 0.44% Perbedaan(%) -3.6% Perbedaan(%) 3.5% 26

36 K-faktor (pulsa/liter) Volume bel (liter) Perbandingan pengukuran volume bel Peserta Pabrik FTI KIM Gambar 8. Hasil perbandingan pengukuran volume bell prover Perbandingan perhitungan K-faktor Peserta Pabrik FTI KIM Gambar 9. Hasil perbandingan perhitungan K-faktor Berdasarkan dari hasil pengukuran maka didapatkan perbedaan hasil pengukuran KIM-LIPI dan Pabrik lebih dari 3 % untuk volume dasar dan K- faktor. Ketidakpastian volume dasar dan K-faktor yang didapat melalui kegiatan ini, yaitu 0,44%, lebih besar dari target ketidakpastian yang diajukan di proposal yaitu 0,2%. 27

37 4. Foto foto kegiatan: Foto 1. Masin standar torsi deadweight Foto 2. Bell prover Foto 3. Pemasangan rumah torsi 28

38 Foto 4. Karakterisasi indikator mesin standar torsi Foto 5. Indikator kesetimbangan mesin standar torsi Foto 6. Pengambilan data pengukuran panjang lengan torsi 29

39 Foto 7. Pengukuran volume bell prover Foto 8. Pertemuan teknis dan pembahasan hasil penelitian 30

40 Foto 9. Publikasi ilmiah pada PPI KIM-LIPI Oktober

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KODE JUDUL : I. 24 LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA POTENSI DAN PENGENDALIAN SERANGGA HAMA

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL LITBANG

LAPORAN HASIL LITBANG SIDa.X.6 LAPORAN HASIL LITBANG Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara PROGRAM INSENTIF RISET

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL LITBANG

LAPORAN HASIL LITBANG KODE JUDUL : I.227 LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT KEMENTERIAN/LEMBAGA: LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga an dan Pengembangan Nama Perguruan Tinggi/Lembaga an dan Pengembangan Unit Pelaksana

Lebih terperinci

Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan

Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan KODE JUDUL: SIDa.F.9 LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Pengembangan Teknologi Pemanenan Air

Lebih terperinci

MANAJEMEN HABITAT DAN POPULASI SATWALIAR LANGKA PASCA BENCANA ALAM ERUPSI DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI

MANAJEMEN HABITAT DAN POPULASI SATWALIAR LANGKA PASCA BENCANA ALAM ERUPSI DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI KODE JUDUL : N.2 LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MANAJEMEN HABITAT DAN POPULASI SATWALIAR

Lebih terperinci

JUDUL LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

JUDUL LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA JUDUL KODE : SIDA X 8 LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN PAKET TEKNOLOGI PENGOLAHAN BIOFARMAKA UNTUK MENDUKUNG AGRIBISNIS BIOFARMAKA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

B. KOMPONEN LAPORAN AKHIR Sesuai dengan dokumen Panduan Insentif PKPP 2012, Laporan akhir PKPP 2012 terdiri dari beberapa komponen yaitu :

B. KOMPONEN LAPORAN AKHIR Sesuai dengan dokumen Panduan Insentif PKPP 2012, Laporan akhir PKPP 2012 terdiri dari beberapa komponen yaitu : KERANGKA LAPORAN AKHIR PKPP 2012 A. TUJUAN PENYUSUNAN Laporan Akhir Pelaksanaan PKPP 2012 merupakan salah satu produk yang tertuang dalam Kontrak Kerjasama Pelaksanaan PKPP 2012. Oleh karena itu, penyusunan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI)

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI) PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI) Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 A. Umum Rendahnya

Lebih terperinci

SALINAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 04/M/PER/III/2007 TENTANG TATA CARA PELAPORAN KEKAYAAN INTELEKTUAL,

Lebih terperinci

EVALUASI MESIN STANDAR TORSI NASIONAL PUSLIT METROLOGI - LIPI PADA RENTANG UKUR 5 N M 50 N M

EVALUASI MESIN STANDAR TORSI NASIONAL PUSLIT METROLOGI - LIPI PADA RENTANG UKUR 5 N M 50 N M EVALUASI MESIN STANDAR TORSI NASIONAL PUSLIT METROLOGI - LIPI PADA RENTANG UKUR 5 N M 50 N M EVALUATION OF NATIONAL TORQUE STANDARD MACHINE IN THE RESEARCH CENTER FOR METROLOGY IN MEASUREMENT RANGE OF

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR: 04/M/PER/III/2007 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR: 04/M/PER/III/2007 TENTANG MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR: 04/M/PER/III/2007 TENTANG TATA CARA PELAPORAN KEKAYAAN INTELEKTUAL, HASIL KEGIATAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama Perguruan Tinggi/Lembaga Litbang Pimpinan Lembaga

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Penguatan Kapasitas Daerah dan Sinergitas Pemanfaatan Metode Pendeteksian Struktur Geologi Berbasiskan Data Penginderaan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA (PP No. Th atau Peraturan Menteri Negara Ristek No./Kp/III/7) Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan

Lebih terperinci

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI Kementerian Riset dan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG 1. Paket PKPP Tahun 2012 yang telah memulai kegiatannya sejak 8 Februari

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES MANUFAKTUR PRODUK WAHANA BAWAH AIR NIR AWAK DALAM RANGKA MENUNJANG KEMANDIRIAN BANGSA PADA SEKTOR INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Kode : SIDa.I.7 Kementerian Lembaga : Pusat Penelitian Fisika _LIPI Koridor : Koridor Ekonomi 2 (Jawa) Fokus : MP3EI -Pendukung Lokus : Wonogiri, Jawa Tengah Peneliti Utama : Dr. Maria Margaretha Suliyanti

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Rendah

Rancang Bangun Sistem Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Rendah Rancang Bangun Sistem Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Rendah Sugeng Hariyadi 1, Fitria Hidayanti 1, Sunartoto Gunadi 1 1 Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional, Jakarta

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama PerguruanTinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY Rancang Bangun Sistem Redaman Akustik Dan Getaran Struktur Plat Dek Untuk Kenyamanan Penumpang Kapal PKPP 26 (F.1.

EXECUTIVE SUMMARY Rancang Bangun Sistem Redaman Akustik Dan Getaran Struktur Plat Dek Untuk Kenyamanan Penumpang Kapal PKPP 26 (F.1. EXECUTIVE SUMMARY Rancang Bangun Sistem Redaman Akustik Dan Getaran Struktur Plat Dek Untuk Kenyamanan Penumpang Kapal PKPP 26 (F.1.139) BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Peneliti/Perekayasa: 1.

Lebih terperinci

D12)-1 5B%,8$8 E+%&+ F12&=&' ")+=&',+4 A>4 5>

D12)-1 5B%,8$8 E+%&+ F12&=&' )+=&',+4 A>4 5> 71 7 7 0123 562678 9 03 33 33 16 2 1 5 3 30 036 337 2 330 330 2 032 33 33 16 2 706 023 2 33 0333 0160 2 10 0333!738 012)+1 3+),+'&4 5161789 :12)1 6)1 314 ;+?1@1 ABC)+C'& 21>1( A34 51A&

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA SIDa. F.10 EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Pemanfaatan Penjernih Air Siap Minum di Kabupaten Kotawaringin Timur Kota Sampit-Propinsi Kalimantan Timur KEMENTERIAN/LEMBAGA:

Lebih terperinci

Pengukuran Teknik Tri Mulyanto. Bab 1 PENDAHULUAN

Pengukuran Teknik Tri Mulyanto. Bab 1 PENDAHULUAN Bab 1 PENDAHULUAN Produk suatu pemesinan akan mempunyai kualitas geometrik tertentu. Dimana kualitas yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh pengendalian mutu dan proses produksi. Mutu yang baik tidak

Lebih terperinci

ANALISA PERGESERAN NILAI PENGUKURAN TURBIN GAS FLOW METER MENGGUNAKAN STANDAR BELL PROVER

ANALISA PERGESERAN NILAI PENGUKURAN TURBIN GAS FLOW METER MENGGUNAKAN STANDAR BELL PROVER ANALISA PERGESERAN NILAI PENGUKURAN TURBIN GAS FLOW METER MENGGUNAKAN STANDAR BELL PROVER INTISARI Jalu A. Prakosa, Bernardus H. Sirenden, Nur Tjahyo Eka D. Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK

Lebih terperinci

[BADAN STANDARISASI NASIONAL] 2012

[BADAN STANDARISASI NASIONAL] 2012 [G.1] KAJIAN KEBUTUHAN STANDAR NASIONAL SATUAN UKURAN DI INDONESIA Tim Peneliti: Untari Pudjiastuti Rahman Mustar I Nyoman Supriyatna Dohana Viskhurin Femina [BADAN STANDARISASI NASIONAL] 2012 LATAR BELAKANG.

Lebih terperinci

RINGKASAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

RINGKASAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KODE JUDUL: X.43 RINGKASAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA FORMULASI PRODUK PESTISIDA NABATI BERBAHAN AKTIF SAPONIN, AZADIRACHTIN, EUGENOL,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei Kepala Badan, Dr. Ir. R. Iman Santoso, M.Sc. NIP KATA PENGANTAR Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan mengemban tanggung jawab melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, dibutuhkan dukungan

Lebih terperinci

METER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN

METER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN METER GAS ROTARY PISTON DAN TURBIN JENIS METER GAS INDUSTRI Meter gas industri yang umum digunakan dalam transaksi perdagangan adalah : Positif Displacement ( yang banyak digunakan adalah tipe rotary piston

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN TEKNIS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEPADA BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metrologi adalah ilmu pengetahuan tentang ukur-mengukur (pengukuran). Pengukuran terjadi sejak manusia lahir sampai meninggal. Hal ini membuktikan bahwa seluruh fase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengukuran (measurement) adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kuantitatif). Adapun yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA. Rancang Bangun Peralatan Kristalisasi Produksi Lemak Padat Dari Minyak Sawit

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA. Rancang Bangun Peralatan Kristalisasi Produksi Lemak Padat Dari Minyak Sawit KODE JUDUL: F1.28 EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Rancang Bangun Peralatan Kristalisasi Produksi Lemak Padat Dari Minyak Sawit KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PENGKAJIAN

Lebih terperinci

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 I.212 KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR KALIBRASI DI SENTRA INDUSTRI KALIMANTAN PU: JIMMY PUSAKA Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG PRODUK INDUSTRI PERLU MEMENUHI PERSYARATAN MINIMAL KUALITAS

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITI UTAMA ANGGOTA LOKUS KEGIATAN BIDANG FOKUS JENIS INSENTIF PRODUK TARGET INSTANSI

Lebih terperinci

Bagian-bagian dari alat ukur Sensor Tranduser Penunjuk atau indikator

Bagian-bagian dari alat ukur Sensor Tranduser Penunjuk atau indikator Bagian-bagian dari alat ukur Secara garis besar suatu alat dibagi menjadi 3 komponen utama yaitu : 1. Sensor atau peraba 2. Pengubah /pengolah sinyal atau tranduser 3. Penunjuk atau indikator/ display

Lebih terperinci

PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI

PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI Jl. Mataram Nomor 1 Pekalongan 51111 Telp. (0285) 4416191, 423984, 421093 ext 152

Lebih terperinci

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D JUDUL KEGIATAN: PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT

Lebih terperinci

Insentif Peningkatan Kemampuan Penelitian Dan Perekayasa Th. 2012

Insentif Peningkatan Kemampuan Penelitian Dan Perekayasa Th. 2012 PEMETAAN DAN PENGINTEGRASIAN POTENSI TELEMATIKA BERBASIS PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT MENGGUNAKAN APLIKASI INTERNET DENGAN FREE OPEN SOURCE SOFTWARE (FOSS) UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI MP3EI DI KORIDOR

Lebih terperinci

Penerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIDa.I.

Penerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIDa.I. SIDa.I.11 Penerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung Drs. Hariyadi, MT. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang

Lebih terperinci

Kelembagaan Metrologi Nasional. - Jakarta, 20 Oktober 2016

Kelembagaan Metrologi Nasional. - Jakarta, 20 Oktober 2016 Kelembagaan Metrologi Nasional donny@bsn.go.id - Jakarta, 20 Oktober 2016 1 Perjalanan Sejarah Lembaga Pengelola Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) di Indonesia Stichting Fonds voor de Normalisatie

Lebih terperinci

Pusat Teknologi Material BPPT 2012

Pusat Teknologi Material BPPT 2012 F1.13 Penggunaan material Ringan Dalam Rancangan Bangun Motor Bensin Penggerak PUNA Dengan Metode Reverse Engineering Ir.Agustanhakri, M.Eng Pusat Teknologi Material BPPT 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang

Lebih terperinci

Metrologi Kimia. Sumardi dan Julia Kantasubrata

Metrologi Kimia. Sumardi dan Julia Kantasubrata Metrologi Kimia Sumardi dan Julia Kantasubrata Pentingnya Infrastruktur Pengukuran Kimia Banyak keputusan yang berkaitan dengan masalah-masalah keamanan, keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 15 Tahun

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler

Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-99 Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler Yogo Pratisto, Hari Prastowo, Soemartoyo

Lebih terperinci

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 01 PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM L. Antika, E. Julianty, Miroah, A. Nurul, F. Hapsari Prodi Pendidikan Fisika Pasca

Lebih terperinci

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 SIDa.I.8 STUDI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI ENERGI SURYA FOTOVOLTAIK UNTUK PENERANGAN JALAN DI LAMPUNG SUGIYATNO [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG Kondisi minimnya fasilitas penerangan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN PNBP YANG BERSUMBER DARI ROYALTI

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN PNBP YANG BERSUMBER DARI ROYALTI PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN PNBP YANG BERSUMBER DARI ROYALTI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN PNBP YANG BERSUMBER DARI ROYALTI Penyusun:

Lebih terperinci

LOGO LEMBAGA LOGO RISTEKDIKTI RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 [NAMA LEMBAGA] FOKUS UNGGULAN :

LOGO LEMBAGA LOGO RISTEKDIKTI RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 [NAMA LEMBAGA] FOKUS UNGGULAN : CONTOH COVER (WARNA Hijau Muda) LOGO RISTEKDIKTI LOGO LEMBAGA RENCANA KERJA PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 [NAMA LEMBAGA] FOKUS UNGGULAN :. [ NAMA LEMBAGA ] [ Alamat Lembaga ] FEBRUARI,

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 INNOVATION IS THE ONLY WAY TO WIN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN UMUM PENGUKURAN DAN PENETAPAN TKT

- 1 - PEDOMAN UMUM PENGUKURAN DAN PENETAPAN TKT - 1 - SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG PENGUKURAN DAN PENETAPAN TINGKAT KESIAPTERAPAN TEKNOLOGI PEDOMAN UMUM PENGUKURAN DAN PENETAPAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum

Lebih terperinci

1. Melakukan analisis elemen klaster industri kelapa sawit Koridor Ekonomi Sumatera (Agar diisi sesuai dengan proposal)

1. Melakukan analisis elemen klaster industri kelapa sawit Koridor Ekonomi Sumatera (Agar diisi sesuai dengan proposal) KERTAS KERJA MONITORING PROGRAM INSENTIF PKPP KRT TAHAP I TAHUN 2012 Judul Kegiatan Nama Peneliti Utama : : Pengembangan Klaster Industri Kelapa Sawit Di Koridor Ekonomi Sumatera Drs. Susetyanto, Msi NO

Lebih terperinci

B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I. Mei Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I. Mei Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I Mei 2012 Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Penerangan Rumah Perdesaan Surya Sistem

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PETIKAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PINJAMAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (FORM ISIAN LEMBAGA) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (FORM ISIAN LEMBAGA) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (FORM ISIAN LEMBAGA) KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI i 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Borang Pengembangan Pusat

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE

PENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE PENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE Adindra Vickar Ega, R.Rudi Anggoro Samodro Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

Rancang Bangun alat kendali penembakan dengan menggunakan Remote Kontrol untuk awak penembak di kendaraaan Panser

Rancang Bangun alat kendali penembakan dengan menggunakan Remote Kontrol untuk awak penembak di kendaraaan Panser DINAS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AD LABORATORIUM LAPORAN KEMAJUAN Rancang Bangun alat kendali penembakan dengan menggunakan Remote Kontrol untuk awak penembak di kendaraaan Panser BAB I. PENDAHULUAN 1.

Lebih terperinci

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012 INSENTIF PKPP F1.136 NO. URUT 23 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGERAKAN KERETA API BERBASIS GPS DAN GSM Peneliti Utama: Ir. Muhajirin, MM Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Nomor : 07 /PRT/M/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN DI BIDANG JALAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Nomor : 07 /PRT/M/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN DI BIDANG JALAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Nomor : 07 /PRT/M/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN DI BIDANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 INNOVATION IS THE ONLY WAY TO WIN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Konferensi Internasional untuk LPNK, Lemlitbang Kementerian, Himpunan Profesi, dan PT Non-Ristekdikti Tahun 2018

Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Konferensi Internasional untuk LPNK, Lemlitbang Kementerian, Himpunan Profesi, dan PT Non-Ristekdikti Tahun 2018 Panduan Penyusunan Proposal Bantuan Konferensi Internasional untuk LPNK, Lemlitbang Kementerian, Himpunan Profesi, dan PT Non-Ristekdikti Tahun 2018 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Produksi magnet Kuat untuk Komponen otomotif di PT. Sintertech

Implementasi Sistem Produksi magnet Kuat untuk Komponen otomotif di PT. Sintertech I.119 Implementasi Sistem Produksi magnet Kuat untuk Komponen otomotif di PT. Sintertech Priyo Sarjono, Dr [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG Ketika pengembangan dari laboratorium

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N Alamat : Komplek perkantoran Pemda Muaro Jambi Bukit Cinto Kenang, Sengeti UJIAN SEMESTER GANJIL SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA www.unduhsaja.com SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI KEMENTERIAN DALAM

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB.

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KODE JUDUL : I.227 EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT KEMENTERIAN/LEMBAGA: LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM Verifikasi Pipet Volumetri 10 ml Disusun oleh : Kelompok 4/E 2 Luthfia Nurul Anwar 116 Muhammad Rizky Prasetyo 116165 Sakina Fidyastuti 116231 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

Pengukuran Besaran Fisika

Pengukuran Besaran Fisika Pengukuran Besaran Fisika Seseorang melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu acuan. Sehingga mengukur didefinisikan sebagai kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-22.11-/216 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Panduan. Penelitian Kajian Kebijakan ITS

Panduan. Penelitian Kajian Kebijakan ITS Panduan Penelitian Kajian Kebijakan ITS Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015 1 I. Latar Belakang Dalam rangka implementasi program pengembangan

Lebih terperinci

INSENTIF RISET SINAS

INSENTIF RISET SINAS INSENTIF RISET SINAS Tahun 2014 April 2013 Kementerian Riset dan Teknologi Outline 1 Tujuan dan Sasaran 2 Capaian yang diharapkan 3 4 5 Skema Pendanaan Bidang Prioritas Pengusul 6 Format Proposal 7 Cara

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2012 PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 10 TAHUN 20120//.88... TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKPP-2012

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKPP-2012 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKPP-2012 Judul Penelitian : 99m Tc-Dietilkarbamazin Sebagai Sediaan Diagnostik Limfatik Filariasis: Evaluasi Non-Klinis Fokus Bidang penelitian: Nasional Strategis Bidang

Lebih terperinci

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA Disusun Oleh : Nama : Riwan Satria NIM : 41405110026 Program Studi : Teknik Elektro Pembimbing

Lebih terperinci

Verifikasi Standar Massa. Diklat Penera Tingkat Ahli 2011

Verifikasi Standar Massa. Diklat Penera Tingkat Ahli 2011 Verifikasi Standar Massa Diklat Penera Tingkat Ahli 2011 Indikator Keberhasilan Peserta diharapkan dapat menerapkan pengelolaan laboratorium massa dan metode verifikasi standar massa Agenda Pembelajaran

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Identitas Lembaga : Nama Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Alamat Kementerian Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Balai Penelitian Kehutanan Aek

Lebih terperinci

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa : ISI FORM D *Semua Informasi Wajib Diisi *Mengingat keterbatasan memory database, harap mengisi setiap isian dengan informasi secara general, singkat dan jelas. A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM PENGEMBANGAN MANDAT DIVISI UNTUK RELEVANSI DAN INOVASI

PANDUAN PROGRAM PENGEMBANGAN MANDAT DIVISI UNTUK RELEVANSI DAN INOVASI PANDUAN PROGRAM PENGEMBANGAN MANDAT DIVISI UNTUK RELEVANSI DAN INOVASI DIREKTORAT RISET DAN INOVASI IPB INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017 PANDUAN PROGRAM PENGEMBANGAN MANDAT DIVISI UNTUK RELEVANSI DAN INOVASI

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TIM MANAJEMEN (ROKTM) PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 WILDA MIKASARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan mutu anak timbangan yang ada dipasaran. dan mengembangkan laboratorium massa Direktorat Metrologi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan mutu anak timbangan yang ada dipasaran. dan mengembangkan laboratorium massa Direktorat Metrologi menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan mutu anak timbangan yang ada dipasaran dan mengembangkan laboratorium massa Direktorat Metrologi menjadi laboratorium yang berskala nasional

Lebih terperinci

2 inventor yang menghasilkan penerimaan negara bukan pajak royalti paten; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

2 inventor yang menghasilkan penerimaan negara bukan pajak royalti paten; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf No.511, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. PNBB. Royalti Paten. Inventor. Imbalan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PMK.02/2015 TENTANG IMBALAN YANG BERASAL DARI PENERIMAAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

INSENTIF PKPP F3.49. Pusat Teknologi Industri Manufaktur - BPPT

INSENTIF PKPP F3.49. Pusat Teknologi Industri Manufaktur - BPPT INSENTIF PKPP F3.49 Khamda Herbandono, ST. MT Pusat Teknologi Industri Manufaktur - BPPT 2012 LATAR BELAKANG & PERMASALAHAN Kepadatan penduduk di kota Jakarta KEMACETAN. Pengembangan system transportasi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Konstruksi Prototipe Manipulator Manipulator telah berhasil dimodifikasi sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Dimensi tinggi manipulator 1153 mm dengan lebar maksimum

Lebih terperinci

Aplikasi Prinsip Gyroscope untuk Mempertahankan Kesetimbangan Sebuah Sistem Sederhana

Aplikasi Prinsip Gyroscope untuk Mempertahankan Kesetimbangan Sebuah Sistem Sederhana Aplikasi Prinsip Gyroscope untuk Mempertahankan Kesetimbangan Sebuah Sistem Sederhana Liya Kholida 1,a), Rizqa Sitorus 1,b), Alfian Inzia Fusiari 1,c), Nurrohman 1d) dan Dwi Irwanto 2,e) 1 Magister Pengajaran

Lebih terperinci

PENTINGNYA KEBERADAAN LEMBAGA METROLOGI GAS DI INDONESIA. Andreas, S.Si

PENTINGNYA KEBERADAAN LEMBAGA METROLOGI GAS DI INDONESIA. Andreas, S.Si PENTINGNYA KEBERADAAN LEMBAGA METROLOGI GAS DI INDONESIA Andreas, S.Si PENDAHULUAN Analisis gas mempunyai peran yang sangat penting dalam beberapa proses industri seperti pada pengolahan gas alam, pada

Lebih terperinci

Kode Kegiatan SIDa F17

Kode Kegiatan SIDa F17 Kode Kegiatan SIDa F17 Rancang Bangun Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Kapasitas 5 kw Untuk Mendukung Produktifitas Hasil Perikanan di Kabupaten Bantul Peneliti/Perekayasa: Ir. Wijaya Indra Surya,

Lebih terperinci

Buku Panduan. AMTeQ Young Innovator Competition (AYIC) Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Buku Panduan. AMTeQ Young Innovator Competition (AYIC) Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Buku Panduan AMTeQ Young Innovator Competition (AYIC) 2018 Riset Mutu dan Pengujian untuk Produk Berkualitas Global Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja

Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja F1.75 Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja Gunawan, S.Si., M.Eng., Dr.Eng. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG Dolomit merupakan bahan mineral

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci