Rita P Khotimah, Masduki 2) Kata Kunci: metode beda hingga order empat, full multigrid, persamaan Poisson, persamaan Laplace
|
|
- Herman Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERPN METDE BED HINGG RDER EMPT DN FULL MULTIGRID UNTUK MENYELESIKN PERSMN PISSN DN LPLCE ) (pplication of Forth rder Finite Difference Method and Fll Mltigrid to Solve Poisson and Laplace Eqation) Rita P Khotiah Masdki ) strak Penelitian ini ertjan ntk encari algorita ang akrat dan efisien dala enelesaikan persaaan Poisson dan Laplace. Penggnaan etode eda hingga order epat ertjan agar penelesaian ang dihasilkan leih akrat. Penelesaian persaaan Poisson dan Laplace dengan enggnakan etode eda hingga enghasilkan siste persaaan linear. Untk enelesaikan persaaan linear ang dihasilkan dignakan salah sat etode penelesaian iteratif ait etode Jacoi. Untk siste ang esar penelesaian secara iteratif eerlkan operasi aritatika ang esar pla. kiatna penelesaian dengan enggnakan etode iteratif enjadi tidak efisien. Pada penelitian ini ntk eningkatkan efisiensi penelesaian secara iteratif dignakan teknik Fll Mltigrid. Teknik fll ltigrid dignakan ntk endapatkan nilai awal ang aik agi proses penelesaian secara iterasi. Dari hasil eksperien nerik ntk lia kass diperoleh ahwa penelesaian persaaan Poisson dan Laplace dengan enggnakan etode eda hingga dan ltigrid leih akrat dan efisien. Pada kass efisiensi ang dihasilkan oleh etode eda hingga dan fll ltigrid ntk N= dan N= asing-asing % dan 9%. Pada Kass efisiensi ang dihasilkan oleh etode eda hingga dan fll ltigrid ntk N= dan N= asing-asing % dan 9%. Pada Kass efisiensi ang dihasilkan oleh etode eda hingga dan fll ltigrid ntk N= dan N= asingasing % dan 9.%. Pada Kass efisiensi ang dihasilkan oleh etode eda hingga dan fll ltigrid ntk N= dan N= asing-asing % dan 9.%. Sedangkan pada Kass efisiensi ang dihasilkan oleh etode eda hingga dan fll ltigrid ntk N= dan N= asing-asing 9.% dan 99.%. Kata Knci: etode eda hingga order epat fll ltigrid persaaan Poisson persaaan Laplace ) Diiaai oleh Direktorat Peinaan Penelitian dan Pengadian pada Masarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Noor Kontrak: /SPH/PP/DPM/III/. ) Dosen Jrsan Pendidikan Mateatika FKIP UMS
2 stract This research addresses to find the accrate and efficient algorith to solve Poisson and Laplace eqations. The forth order finite difference ethod sed to get ore accrate soltion. If we solve Poisson and Laplace eqations with finite difference ethod we get the linear eqations sste. Then to solve linear eqations sste we sed Jacoi ethod. For large scale sstes the iteratif soltion need ch ore arithetic operation. Then this ethod will e less efficient. In this research we se fll ltigrid techniqe to iprove the efficient soltion. Fll ltigrid sed to get a good initial vale in this iterative. Nerical eperients show that the Soltion of Poisson and Laplace eqations ore accrate and efficient than the Jacoi ethod. in first case the efficienc of this ethod is aot % and 9% for N= and N=. in second case the efficienc of this ethod is aot % and 9% for N= and N=. in third case the efficienc of this ethod is aot % and 9.% for N= and N=. in forth case the efficienc of this ethod is aot % and 9.% for N= and N=. In fifth case the efficienc of this ethod is aot 9.% and 99.% for N= and N=. Ke Word: forth order finite difference ethod fll ltigrid Poisson eqation Laplace eqation I. PENDHULUN Persaaan diferensial parsial (PDP) erpakan forlasi odel ateatika dari sat fenoena ala. Fenoena aliran panas pada pelat esi aliran air pada sat pipa perkeangan akteri ergetarna senar pada gitar dan lain seagaina erpakan fenoena-fenoena ang dapat diforlasikan secara ateatika dala entk persaaan diferensial. Untk endapatkan penelesaian eksplisit dari PDP dapat dilakkan dengan etode peisahan variael Str Lioville D leert deret Forier apn transforasi Laplace. Tetapi hana sedikit odel PDP ang dapat dicari penelesaian eksplisitna. leh karena it diperlkan penelesaian secara nerik ntk endapatkan penelesaian pendekatan. Spotz dan Care (99 -) enggnakan etode eda hingga order tinggi ntk enelesaikan Persaaan Poisson diensi tiga. Spotz dan Care enrnkan skea etode eda hingga order epat dan order ena ntk enelesaikan Persaaan Poission diensi tiga. Spotz dan Care eandingkan hasil penelesaian secara nerik dengan etode eda hingga standar ait order da. Dari eksperien nerik diperoleh ahwa penelesaian dengan etode eda hingga
3 order tinggi eerikan penelesaian ang leih akrat diandingkan dengan etode eda hingga standar order da. Selain it Zhang dan Sn ( 9-9) jga enggnakan etode eda hingga order epat ntk enelesaikan Persaaan Poisson Singlar. Dari eksperien nerik diperoleh ahwa penggnaan etode eda hingga order epat leih akrat diandingkan etode eda hingga order da. Tetapi sejah ini teknik iterasi ltigrid el dianfaatkan. Gpta et. al. (99 -) enggnakan algorita ltigrid V-ccle ntk enelesaikan Persaaan Poisson. Gpta et. al. enggnakan etode eda hingga order da dan order epat seagai etode diskritisasi persaaan diferensialna. Dala eksperienna Gpta et. al. enggnakan eerapa variasi tehnik ordering dan operator restriksi. Tehnik ordering ang dignakan adalah red-lack for color dan leicograph. Sedangkan operator restriksi ang dignakan adalah fll weighting dan fll injection. Hasil eksperien nerik ennjkkan ahwa penggnaan etode eda hingga order epat ang dikoinasikan dengan operator restriksi fll weighting leih akrat daripada etode eda hingga order da. Zhang (99 9-) eperlas penggnaan etode eda hingga order epat ntk enelesaikan Persaaan Poisson diensi tiga. Zhang jga enggnakan algorita ltigrid V-ccle ntk enelesaikan Persaaan Poisson diensi tiga. Power (9) eerikan entk Persaaan Poisson dan Laplace diensi da seagai erikt Persaaan Poisson f ( Persaaan Laplace (.) (.) dengan ( g( ( ( diana adalah doain persegi dan adalah atas dari doain. Diassikan f fngsi ang sooth. Persaaan (.) dan (.) sering dignakan ntk enggaarkan fenoena gravitasi potensial elektrostatis aliran cairan dan distrisi sh. Untk enelesaikan Persaaan (.) dignakan skea diskritisasi order epat erikt:
4 ] [ f f f f f h i i i (.) dengan koefisien i i adalah. (.) Ini erarti penelesaian Persaaan (.) dengan skea diskritisasi order epat (.) ekivalen dengan penelesaian siste Persaaan linier = (.) dengan T ] [ T ] [ dan = D L U D L U L U D L U D (.) erkran dengan adalah atrik nol D = U = dan L =
5 asing-asing erkran. II. METDE PENELITIN Metode penelitian ang dignakan dala penelitian ini adalalah stdi pstaka dengan dkngan ipleentasi progra koptasi. Dengan stdi pstaka diharapkan diperoleh eragai inforasi ang erhngan dengan Persaaan Poisson dan Laplace Metode Beda Hingga Fll Mltigrid dan eragai algorita dala etode ltigrid. Penggnaan progra koptasi diaksdkan ntk engetahi efisiensi dan akrasi algorita ar ang ditrnkan. III. HSIL DN PEMBHSN Kass. Dierikan persaaan Poisson (.) dengan sarat atas tipe Dirichlet (dala Sith 9) ( (.) ( (. Pada penelitian ini dignakan doain dan kran grid N= dan N=. Nilai awal ang dignakan pada proses iterasi adalah (. Proses iterasi dihentikan jika n n. Hasil eksperien nerik disajikan pada Tael. erikt: Tael.. Error iterasi jlah iterasi dan nit work penelesaian Persaaan (.) N Iterasi Jacoi Fll Mltigrid Error iterasi Iterasi (UW) Error iterasi Iterasi (UW) (). - (.) (). - (.)
6 Pada Tael.. disajikan anakna iterasi nit work serta error ang dihasilkan. Bilangan di dala krng ennjkkan anakna nit work ang diperlkan pada tiap etode ntk asing-asing level. Untk N= penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid eerikan error iterasi leih kecil diandingkan dengan penelesaian dengan etode iterasi Jacoi. Dengan deikian penelesaian Persaaan (.) dengan Fll Mltigrid leih akrat diandingkan enggnakan etode iterasi Jacoi. Selanjtna dari Tael. jga tapak ahwa nit work penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid leih kecil diandingkan penelesaian dengan iterasi Jacoi. Penelesaian dengan Fll Mltigrid eerikan efisiensi seesar %. Selanjtna ntk N= penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid jga eerikan error iterasi leih kecil diandingkan dengan penelesaian dengan etode iterasi Jacoi. Dengan deikian penelesaian Persaaan (.) dengan Fll Mltigrid leih akrat diandingkan dengan enggnakan etode iterasi Jacoi. Selanjtna dari Tael. jga tapak ahwa nit work penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid leih kecil diandingkan penelesaian dengan iterasi Jacoi. Penelesaian dengan Fll Mltigrid eerikan efisiensi seesar 9%. Dengan deikian penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan fll ltigrid leih akrat dan efisien diandingkan dengan etode iterasi Jacoi. Kass. Dierikan persaaan Poisson (.) dengan sarat atas tipe Dirichlet (dala Nakara 99) ( (.) ( (. Nilai awal ang dignakan pada proses iterasi adalah (. Hasil eksperien nerik disajikan pada Tael. erikt:
7 Tael.. Error iterasi jlah iterasi dan nit work penelesaian Persaaan (.) N Iterasi Jacoi Fll Mltigrid Error iterasi Iterasi (UW) Error iterasi Iterasi (UW) (). - (.) (). - (.) Untk N= penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid eerikan error iterasi leih kecil diandingkan penelesaian dengan etode iterasi Jacoi. Dengan deikian penelesaian Persaaan (.) dengan Fll Mltigrid leih akrat diandingkan dengan enggnakan etode iterasi Jacoi. Selanjtna dari Tael. jga tapak ahwa nit work penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid leih kecil diandingkan penelesaian dengan iterasi Jacoi. Penelesaian dengan Fll Mltigrid eerikan efisiensi seesar %. Selanjtna ntk N= penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid jga eerikan error iterasi leih kecil diandingkan dengan penelesaian dengan etode iterasi Jacoi. Dengan deikian penelesaian Persaaan (.) dengan Fll Mltigrid leih akrat diandingkan dengan enggnakan etode iterasi Jacoi. Selanjtna dari Tael. jga tapak ahwa nit work penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid leih kecil diandingkan penelesaian dengan iterasi Jacoi. Penelesaian dengan Fll Mltigrid eerikan efisiensi seesar 9%. Dengan deikian penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan fll ltigrid leih akrat dan efisien diandingkan dengan etode iterasi Jacoi. Kass. Dierikan persaaan Poisson (.) dengan sarat atas tipe Dirichlet (dala Nakara 99) e. ( (.) ( (.
8 Nilai awal ang dignakan pada proses iterasi adalah (. Hasil eksperien nerik disajikan pada Tael. erikt: Tael.. Error iterasi jlah iterasi dan nit work penelesaian Persaaan (.) N Iterasi Jacoi Fll Mltigrid Error iterasi Iterasi (UW) Error iterasi Iterasi (UW) 9. - ().9 - (.) (). - (.) Untk N= penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid eerikan error iterasi leih kecil diandingkan penelesaian dengan etode iterasi Jacoi. Dengan deikian penelesaian Persaaan (.) dengan Fll Mltigrid leih akrat diandingkan dengan enggnakan etode iterasi Jacoi. Selanjtna dari Tael. jga tapak ahwa nit work penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid leih kecil diandingkan penelesaian dengan iterasi Jacoi. Penelesaian dengan Fll Mltigrid eerikan efisiensi seesar %. Selanjtna ntk N= penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid jga eerikan error iterasi leih kecil diandingkan dengan penelesaian dengan etode iterasi Jacoi. Dengan deikian penelesaian Persaaan (.) dengan Fll Mltigrid leih akrat diandingkan dengan enggnakan etode iterasi Jacoi. Selanjtna dari Tael. jga tapak ahwa nit work penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan Fll Mltigrid leih kecil diandingkan penelesaian dengan iterasi Jacoi. Penelesaian dengan Fll Mltigrid eerikan efisiensi seesar 9.%. Dengan deikian penelesaian Persaaan (.) dengan enggnakan fll ltigrid leih akrat dan efisien diandingkan dengan etode iterasi Jacoi. IV. KESIMPULN DN SRN Dari hasil eksperien nerik dapat disiplkan ahwa penelesaian persaaan Poisson dan Laplace dengan etode eda hingga order epat dan fll ltigrid leih akrat dan efisien diandingkan penelesaian dengan etode Jacoi.
9 Leih jah algorita ltigrid eerikan efisiensi % ntk N= dan 9-9% ntk N=. Pada penelitian ini ar dignakan kran grid N= dan N=. Hal ini diseakan keteratasan keapan kopter ang dignakan ntk enghitng grid ang leih esar dengan cepat. Untk it penelitian eriktna ang disarankan adalah enggnakan kopter dengan kalitas ang leih aik (spek leih tinggi) sehingga dapat dilakkan eksperien ntk grid ang leih tinggi (N= ). Selain it perlasan kass-kass ang dijicoakan jga akan eerikan kesiplan ang leih las. V. UCPN TERIMKSIH Ucapan teriakasih peneliti sapaikan kepada DPM Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departeen Pendidikan Nasional ang telah eiaai penelitian ini. Leaga penelitian UMS ang telah eerikan inforasi dan pengadinistrasian penelitian ini. Selain it kepada para dosen sejawat ang telah eerikan askan peneliti capkan teriakasih. VI. DFTR PUSTK Ertrk E. and Gokcol G. Forth rder Copact Forlation of Navier Stokes Eqations and Driven Cavit Flow at High Renolds Ners Sitted for International Jornal for Nerical Methods in Flids. Gpta M. M. Koatcho J. Zhang J. 99 Coparison of nd and th rder Discretizations for Mltigrid Poisson Solver Jornal of Coptational Phsics p. -. Li Ming. and Tang Tao. Copact Forth rder Finite Difference Schee for Unstead Viscos Incopressile Flows Jornal of Scientific Copting Vol. No. p. 9-. Nakara S. 99 pplied Nerical Methods with Software Prentice Hall International Editions New Jerse. Power D. 9 Bondar Vale Proles third edition Harcort Brace Jovanovich New York. 9
10 Spotz W. F. and Care G. F. 99 High rder Copact Forlation for the D Poisson Eqation Nerical Methods for Partial Differential Eqations pp Etension of High rder Copact Schees to Tie Dependent Proles Sitted to Nerical Methods for Partial Differential Eqations. Zhang Y. and Sn X. H. High rder Fast Direct Solver for Singlar Poisson Eqations Jornal of Coptational Phsics p. 9-9.
PENERAPAN METODE BEDA HINGGA ORDER EMPAT DAN FULL MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN POISSON DAN LAPLACE
PENERPN ETE BE HINGG RER EPT N F TIGRI NT ENYEESIN PERSN PISSN N PCE PPICTIN F FRTH RER FINITE IFFERENCE ETH N F TIGRI T SVE PISSN N PCE EQTIN Rita P hotiah dan asdki Jrsan Pendidikan ateatika FIP niversitas
Lebih terperinciPenelitian ini bertujuan untuk mencari algoritma yang akurat dan efisien dalam
PLIKSI SKEM DISKRITISSI RDER EMPT D EKSTRPLSI RICHRDS UTUK MEYELESIK PERSM KVEKSI DIFUSI Masdki Progra Stdi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Mhaadiah Srakarta Jl.. Yani Trool Pos Paelan Srakarta BSTRK
Lebih terperinciPergerakan Tanah Pada Lembah Tertimbun Yang Dipengaruhi Gelombang Permukaan Datar
Vol. 3, o., 53-59, Janari 7 Pergerakan Tanah Pada Lebah Tertibn Yang Dipengarhi Gelobang Perkaan Datar Jeffry Ksa Abstrak Tlisan ini ebahas engenai pergerakan tanah pada lebah tertibn yang dipengarhi gelobang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang muncul di lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat dikembangkan melalui pemodelan matematika. Sehingga dengan
Lebih terperinciANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR
ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR JAHARUDDIN Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika dan Iu Pengetahuan Ala, Institut Pertanian Bogor Jln. Meranti, Kapus IPB Draaga, Bogor 1668,
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR
Prosiding Seinar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakltas MIPA, Universitas Negeri Yogakarta, 6 Mei 9 MODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR Irawati, Kntjoro Adji Sidarto. Gr SMA
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Sber Data Peodelan dispersi poltan dari cerobong asap pabrik dengan Gassian Ple Model akan diterapkan pada kondisi nata dengan data ang diperoleh dari PT. KL. Pabrik tersebt
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT
Teknikom : Vol. No. (27) E-ISSN : 2598-2958 PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT Dewi Erla Mahmudah, Muhammad Zidny Naf an 2 STMIK Widya Utama,
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciPenyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient
Teknikom : Vol. No. (27) ISSN : 2598-2958 (online) Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient Dewi Erla Mahmudah, Muhammad Zidny Naf an 2 STMIK Widya
Lebih terperinciRancang Bangun Alat Eksperimen Sederhana Gerak Proyektil
Pradita Adnan Wijaa Sekolah Pascasarjana Pengajaran Fisika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesa 10 Bandung 4013 Uar Fauzi, Fourier Dzar Eljaar Latief Departeen Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciMetode Beda Hingga untuk Penyelesaian Persamaan Diferensial Parsial
Metode Beda Hingga untuk Penyelesaian Persamaan Diferensial Parsial Ikhsan Maulidi Jurusan Matematika,Universitas Syiah Kuala, ikhsanmaulidi@rocketmail.com Abstract Artikel ini membahas tentang salah satu
Lebih terperinciMATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan
Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste
Lebih terperinciEVALUASI KETIDAKPASTIAN MOMEN MAGNETIK MAGNET NdFeB MENGGUNAKAN METODE SUSCEPTOMETER
Evaluasi Moen Magnetik Magnet Nde Menggunakan Metode Susceptoeter EVLUSI KETIDKPSTIN MOMEN MGNETIK MGNET Nde MENGGUNKN METODE SUSEPTOMETER STRK Nur Tjahyo Eka D. Pusat Penelitian KIM - LIPI Kawasan Puspiptek,
Lebih terperinciBAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM
BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM 4.1. Generator Bilangan Rando dan Fungsi Distribusi Pada siulasi seringkali dibutuhkan bilangan-bilangan yang ewakili keadaan siste yang disiulasikan. Biasanya, kegiatan
Lebih terperinciSTUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer STUDI BANDING ANALISIS STRUKTUR PELAT DENGAN METODE STRIP, PBI 71, DAN FEM A COMPARATIVE STUDY OF PLATE STRUCTURE ANALYSIS USING STRIP METHOD, PBI 71, AND FEM Guntara M.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,
Lebih terperinciMETODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN
METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS Mardhika WA 1, Syamsdhha 2, Aziskhan 2 mardhikawirahadi@nriacid 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika 2 Laboratorim Komptasi Jrsan
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 118-177, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar asional Aplikasi Teknologi Informasi 004 Yogyakarta 9 Jni 004 Analisis Efisiensi dengan Bantan Sistem Pendkng Keptsan (SPK) Carles Sitompl Jrsan Teknik Indstri Uniersitas Katolik Parahyangan Jl.
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol 6 No 3, 167-178, Desemer 2003, ISSN : 1410-8518 METODE SIMPLEKS PRIMAL MENGGUNAKAN WORKING BASIS Sunarsih dan Ahmad Khairul Ramdani Jurusan Matematika FMIPA UNDIP ABSTRAK
Lebih terperinciBEBERAPA IDENTITAS PADA GENERALISASI BARISAN FIBONACCI ABSTRACT
BEBERP IDENTITS PD GENERLISSI BRISN FIBONCCI Sri Melati 1, Mashadi, Msraini M 1 Mahasiswa Program Stdi S1 Matematika Dosen Jrsan Matematika Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan lam Universitas Ria Kamps
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA
OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2011 SOAL TES TEORI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT
Lebih terperincimatematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s
i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR
MODEL MATEMATIKA SISTEM PEMUKAAN ZAT AI PENGANTA Pada bagian ini kita akan enurunkan odel ateatika siste perukaan zat cair. Dengan eperkenalkan prinsip resistansi dan kapasitansi untuk siste perukaan zat
Lebih terperinciPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dan akurasi penyelesaian
GABUGA METODE BEDA HIGGA DA EKSTRAPOLASI RICHARDSO UTUK MEYELESAIKA MASALAH SYARAT BATAS DIMESI SATU THE MULTIGRID METHOD BETWEE FIITE DIFFERECE AD RICHARDSO EXTRAPOLATIO TO SOLVE THE D LIEAR BOUDARY VALUE
Lebih terperinciPertemuan IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Struktur Kayu. Gambar 4.1 Batang tarik
Perteman IX, X, XI IV. Elemen-Elemen Strktr Kay IV.1 Batang Tarik Gamar 4.1 Batang tarik Elemen strktr kay erpa atang tarik ditemi pada konstrksi kdakda. Batang tarik merpakan sat elemen strktr yang menerima
Lebih terperinciPENENTUAN PANJANG LENGAN MESIN STANDAR TORSI DEADWEIGHT SEARAH JARUM JAM DAN BERLAWANAN ARAH JARUM JAM MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN LENGAN
PENENTUAN PANJANG ENGAN MESIN STANDAR TORSI DEADWEIGHT SEARAH JARUM JAM DAN BERAWANAN ARAH JARUM JAM MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN ENGAN Hafid Psat Penelitian Kalibrasi, Instrentasi dan Metrologi IPI
Lebih terperinciFAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA ABSTRACT
FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA Elvi Syahriah 1, Khozin Mu taar 2 1,2 Progra Studi S1 Mateatika Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika
Lebih terperinciBAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON
BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan
Lebih terperinciSolusi Persamaan Laplace Menggunakan Metode Crank-Nicholson. (The Solution of Laplace Equation Using Crank-Nicholson Method)
Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 320 Persamaan Laplace Menggunakan Metode Crank-Nicholson (The Solution of Laplace Equation Using Crank-Nicholson Method) Titis
Lebih terperinciURUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai
6 URUNAN PARSIAL Deinisi Jika ngsi da ariable maka: i Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai ii Trnan parsial terhadap dinotasikan dengan ata dideinisikan sebagai Tentkan trnan
Lebih terperinciSolusi Problem Dirichlet pada Daerah Persegi dengan Metode Pemisahan Variabel
Vol.14, No., 180-186, Januari 018 Solusi Problem Dirichlet pada Daerah Persegi Metode Pemisahan Variabel M. Saleh AF Abstrak Dalam keadaan distribusi temperatur setimbang (tidak tergantung pada waktu)
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANORAMIC IMAGE MOSAIC DENGAN METODE 8 PARAMETER PERSPECTIVE TRANSFORMATION
IMPLEMENTSI PNORMIC IMGE MOSIC DENGN METODE 8 PRMETER PERSPECTIVE TRNSFORMTION Rud dipranata, Hendra Litoo, Cherr G. Ballangan Teknik Inforatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang go pulic di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diamil diatasi pada perusahaanperusahaan
Lebih terperinciBAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK 2-LEVEL. Model hirarki 2-level merupakan model statistik yang digunakan untuk
BAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK -LEVEL Model hirarki -level erupakan odel statistik ang digunakan untuk enganalisis data ang bersarang, atau data ang epunai struktur hirarki -level.
Lebih terperinciIV DAERAH KESTABILAN SISTEM
5 IV DERH KESTBILN SISTEM 4 Fngi lih Site Kontin Diberian ite peraaan linear aan dan elaran ebagai berit: x t x t B t 4 t Cx t D t 4 eraaan peraaan 4 dan 4 dapat ditli dala ibol B C D nxn dengan R nx B
Lebih terperinciEKSISTENSI BAGIAN IMAJINER PADA INTEGRAL FORMULA INVERSI FUNGSI KARAKTERISTIK
Jrnal Matematika UNAND Vol. No. 2 Hal. 39 43 ISSN : 233 29 c Jrsan Matematika FMIPA UNAND EKSISTENSI BAGIAN IMAJINER PADA INTEGRAL FORMULA INVERSI FUNGSI KARAKTERISTIK YULIANA PERMATASARI Program Stdi
Lebih terperinciPenentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering
Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciSOLUSI NUMERIK PERSAMAAN POISSON MENGGUNAKAN JARINGAN FUNGSI RADIAL BASIS PADA KOORDINAT POLAR
SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN POISSON MENGGUNAKAN JARINGAN FUNGSI RADIAL BASIS PADA KOORDINAT POLAR Fata Mufidah, Mohaad Jahuri Jurusan Mateatika UIN Maulana Malik Ibrahi Malang e-ail: fata.ufida@gail.co,.jahuri@live.co
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciKELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT
KELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR Kiki Reski Ananda 1 Khozin Mu taar 2 12 Progra Studi S1 Mateatika Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan
Lebih terperinciPENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN
Bletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volme xx, No. x (tahn), hal xx xx. PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN Doni Saptra, Helmi, Shantika Martha
Lebih terperinciBab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR
Ba 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR Model kinematika diperlukan dalam menganalisis pergerakan suatu root moil. Model kinematik merupakan analisis pergerakan sistem yang direpresentasikan secara matematis
Lebih terperinciSolusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy
Jrnal Matematika Vol. 16, No. 2, November 2017 ISSN: 1412-5056 / 2598-8980 http://ejornal.nisba.ac.id Diterima: 14/08/2017 Disetji: 20/10/2017 Pblikasi Online: 28/11/2017 Solsi Sistem Persamaan Linear
Lebih terperinciKEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI
KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI Laila Istiani R. Heri Soelistyo Utoo 2, 2 Progra Studi Mateatika Jurusan Mateatika FMIPA
Lebih terperinciGETARAN PEGAS SERI-PARALEL
1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa
Lebih terperinciTINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS
Tinjauan kasus persamaan... (Agus Supratama) 67 TINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS ANALITICALLY REVIEW WAVE EQUATIONS IN ONE-DIMENSIONAL WITH VARIOUS
Lebih terperinciKINERJA SKEMA PEMBERIAN TANDA AIR VIDEO DIJITAL BERBASIS DWT-SVD DENGAN DETEKTOR SEMI-BLIND
AKARA, TEKNOOGI, VO. 13, NO. 1, APRI 9: 7-14 7 KINERJA SKEA PEBERIAN TANDA AIR VIDEO DIJITA BERBASIS DWT-SVD DENGAN DETEKTOR SEI-BIND T. Basarddin *) dan Della alidiya Fakltas Ilm Kompter, Universitas
Lebih terperinci4. Mononom dan Polinom
Darpulic www.darpulic.com 4. Mononom dan Polinom Sudaratno Sudirham Mononom adalah pernataan tunggal ang erentuk k n, dengan k adalah tetapan dan n adalah ilangan ulat termasuk nol. Fungsi polinom merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang muncul di lingkungan sekitar. Hal tersebut yang memicu kreatifitas berpikir manusia untuk menyelesaikan
Lebih terperinciSagita Charolina Sihombing 1, Agus Dahlia Pendahuluan
Jurnal Matematika Integratif. Vol. 14, No. 1 (2018), pp. 51 60. p-issn:1412-6184, e-issn:2549-903 doi:10.24198/jmi.v14.n1.15953.51-60 Penyelesaian Persamaan Diferensial Linier Orde Satu dan Dua disertai
Lebih terperinciPersamaan Diferensial Parsial CNH3C3
Persamaan Diferensial Parsial CNH3C3 Week 11-12: Finite Dierence Method for PDE Wave Eqs Tim Ilmu Komputasi Coordinator contact: Dr. Putu Harry Gunawan phgunawan@telkomuniversity.ac.id 1 Masalah Gelombang
Lebih terperinciMETODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE UNTUK SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINIER KOEFISIEN FUNGSI
METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE UNTUK SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINIER KOEFISIEN FUNGSI Yuni Yulida Program Studi Matematika FMIPA Unlam Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km. 36
Lebih terperinciPENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON
PENGARUH PERETAKAN BETON DALAM ANALISIS STRUKTUR BETON Wiratman Wangsadinata 1, Hamdi 2 1. Pendahuluan Dalam analisis struktur eton, pengaruh peretakan eton terhadap kekakuan unsurunsurnya menurut SNI
Lebih terperinciMETODE ITERASI TIGA LANGKAH DENGAN ORDE KONVERGENSI LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR BERAKAR GANDA ABSTRACT
METODE ITERASI TIGA LANGKAH DENGAN ORDE KONVERGENSI LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR BERAKAR GANDA Zuhnia Lega 1, Agusni, Supriadi Putra 1 Mahasiswa Progra Studi S1 Mateatika Laboratoriu Mateatika
Lebih terperinciPENENTUAN BESARNYA PENGARUH FAKTOR GENETIK TERHADAP SIFAT FENOTIP DENGAN METODE PASANGAN KEMBAR
PNNTUN BSRNY PNGRUH FKTOR GNTIK TRHDP SIFT FNOTIP DNGN MTOD PSNGN KMBR. Setiawan Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Indonesia stract. Twins
Lebih terperinciModel Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu
Jrnal Gradien Vol. No.2 Jli 2005 : 5-55 Model Hidrodinamika Pasang Srt Di Perairan Pla Baai Bengkl Spiyati Jrsan Fisika, Fakltas Matematika dan Ilm Pengetahan Alam, Universitas Bengkl, Indonesia Diterima
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciSTUDI PERPINDAHAN PANAS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KOORDINAT SEGITIGA
STUDI PERPINDAHAN PANAS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KOORDINAT SEGITIGA Oleh : Farda Nur Pristiana 1208 100 059 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciEFISIENSI DAN EFEKTIVITAS SIRIP LONGITUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPAT KEADAAN TAK TUNAK KASUS 2D
EFISIENSI DAN EFEKIVIAS SIRIP LONGIUDINAL DENGAN PROFIL SIKU EMPA KEADAAN AK UNAK KASUS 2D PK Purwadi Jurusan eknik Mesin, FS, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Email: pur@mailcity.com ABSRAK Penelitian
Lebih terperinciIII HASIL DAN PEMBAHASAN
7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Analisis Metode Dala penelitian ini akan digunakan etode hootopi untuk enyelesaikan persaaan Whitha-Broer-Koup (WBK), yaitu persaaan gerak bagi perabatan gelobang pada perairan
Lebih terperinciANALISIS NUMERIK PROFIL SEDIMENTASI PASIR PADA PERTEMUAN DUA SUNGAI BERBANTUAN SOFTWARE FLUENT. Arif Fatahillah 9
ANALISIS NUMERIK PROFIL SEDIMENTASI PASIR PADA PERTEMUAN DUA SUNGAI BERBANTUAN SOFTWARE FLUENT Arif Fatahillah 9 fatahillah767@gmail.com Abstrak. Pasir merupakan salah satu material yang sangat berguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pedoman untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan juga untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sering menjadi pedoman untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan juga untuk menunjang perkembangan
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciPERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU
PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational
Lebih terperinciModel Regresi Berganda
REGREI DAN KORELAI LINEAR BERGANDA Materi:. Konsep Analisis Regresi Berganda. Penduga Koefisien Regresi 3. Model regresi dengan dua variael eas 4. Contoh Kasus 5. Koefisien Determinasi dan koefisien korelasi
Lebih terperinci(R.2) PERBANDINGAN METODE BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION
Universitas Padjadjaran, 3 Novemer 200 (R.2) PERANDINGAN METODE OOTSTRAP DAN JACKKNIFE DALAM PENDUGAAN PARAMETER REGRESI DENGAN PARTIAL LEAST SQUARE REGRESSION I Gede Nyoman Mindra Jaya Jurusan Statistika
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER METODE NUMERIS I
PETUNJUK UJIAN AKHIR SEMESTER METODE NUMERIS I DR. IR. ISTIARTO, M.ENG. KAMIS, 8 JUNI 017 OPEN BOOK 150 MENIT 1. Saudara tidak boleh menggunakan komputer untuk mengerjakan soal ujian ini.. Tuliskan urutan/cara/formula
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN TEORI
9 BAB III PENDEKAAN EORI 3.1. eknik Simlasi CFD Comptational Flid Dnamics (CFD) adalah ilm ang mempelajari cara memprediksi aliran flida, perpindahan panas, rekasi kimia, dan fenomena lainna dengan menelesaikan
Lebih terperinciPERTEMUAN-2. Persamaan Diferensial Homogen. Persamaan diferensial yang unsur x dan y tidak dapat dipisah n. Contoh: 1.
PERTEMUAN- Persamaan Diferensial Homogen Persamaan diferensial ang nsr dan tidak daat diisah n semana. F t, t) t. F, ) Contoh:. F, ) 7 F t, t) t F t, t) t t t 7t 7. F, ) Homogen derajat ). F, ) F t, t)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sering disebut sebagai induk dari ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. Hal ini karena, matematika banyak diterapkan
Lebih terperinciPENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN
Bab 4 PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Tgas mendasar dari robot berjalan ialah dapat bergerak secara akrat pada sat lintasan (trajectory) yang diberikan Ata dengan kata lain galat antara
Lebih terperinciG-1 SEGITIGA SIKU-SIKU PADA TRIGONOMETRI RASIONAL DI LAPANGAN HIMPUNAN BILANGAN RIIL DAN LAPANGAN HIMPUNAN BILANGAN BULAT MODULO 17
PROSIDING ISBN : 978 979 65 9 4 G- SEGITIG SIKU-SIKU PD TRIGONOMETRI RSIONL DI LPNGN HIMPUNN BILNGN RIIL DN LPNGN HIMPUNN BILNGN BULT MODULO Dwi Pungkas Haruadi, Idha Sihwaningrum, ri Wardayani Program
Lebih terperinciMODEL POLA LAJU ALIRAN FLUIDA DENGAN LUAS PENAMPANG YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA
MODEL POLA LAJU ALIRAN FLUIDA DENGAN LUAS PENAMPANG YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA Vira Marselly, Defrianto, Rahmi Dewi Mahasiswa Program S1 Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA NONLINIER ORDE DUA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA NONLINIER ORDE DUA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Pada
Lebih terperinciAnalisis Karakteristik Getaran Harmonik Sederhana dan Getaran Teredam Lemah Dengan Metode Analisis Video dan Logger Pro
Dens E.S.I. Asanu / Analisis Karakteristik Getaran Haronik Sederhana dan Getaran Tereda Leah 33 Analisis Karakteristik Getaran Haronik Sederhana dan Getaran Tereda Leah Dens E. S. I. Asanu Progra studi
Lebih terperinciSolusi Numerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Menggunakan Metode Alternating Direction Implicit
Vol. 11, No. 2, 105-114, Januari 2015 Solusi Numerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Menggunakan Metode Alternating Direction Implicit Rezki Setiawan Bachrun *,Khaeruddin **,Andi Galsan Mahie *** Abstrak
Lebih terperinciOVERVIEW Persamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara state variable
OERIEW ersamaan keadaan adalah persamaan yang menyatakan huungan antara state variale yang menggamarkan keadaan dari suatu sistem pada kondisi fisik tertentu State variale adalah property dari sistem yang
Lebih terperinciANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI
ANALISA REFRAKSI GELOMBANG PADA PANTAI A.P.M., Tarigan *) dan Ahmad Syarif Zein **) *) Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU **) Sarjana Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU
Lebih terperinciEFEK DISKRITASI METODE GALERKIN SEMI DISKRET TERHADAP AKURASI DARI SOLUSI MODEL RAMBATAN PANAS TANPA SUKU KONVEKSI
JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER EFEK DISKRITASI METODE GALERKIN SEMI DISKRET TERHADAP AKURASI DARI SOLUSI MODEL RAMBATAN PANAS TANPA SUKU KONVEKSI Kushartantya dan Awalina Kurniastuti Jurusan Matematika
Lebih terperinciBAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN
BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN Ba ini akan memahas kapasitas samungan rangka aja ringan terhadap gaya-gaya dalam yang merupakan hasil analisis struktur rangka aja ringan pada pemodelan a seelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciPROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI
M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI Titi Purwandari 1, Yuyun Hidayat 2 1,2) Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran email
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciMETODE ITERASI JACOBI DAN GAUSS-SEIDEL PREKONDISI UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAN LINEAR DENGAN M-MATRIKS ABSTRACT
METODE ITERASI JACOBI DAN GAUSS-SEIDEL PREKONDISI UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAN LINEAR DENGAN M-MATRIKS Efriani Widya 1, Syamsudhuha 2, Bustami 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT
ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT OLEH : Budi Setiawan 106 100 034 Dosen Pebibing : Dra. Laksi Prita W, M.Si. Drs. Sulistiyo, MT. JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciGERAK SATU DIMENSI. Sugiyanto, Wahyu Hardyanto, Isa Akhlis
GERAK SATU DIMENSI Sugiyanto, Wahyu Hardyanto, Isa Akhlis Bahan Ajar Mata Kuliah Koputasi Fisika A. Gerak Jatuh Bebas Tanpa Habatan Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian tertentu dengan besar kecepatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar ang akan digunakan sebagai landasan berpikir seperti beberapa teorema dan definisi ang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan begitu
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM
BAB IV ANALISA PERANCANGAN BCSU BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN SIMULASI RANGKAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM Analisa perancangan erdasarkan hasil simulasi dan pengukuran rangkaian, dimaksudkan unuk
Lebih terperinciMETODE GAUSS-SEIDEL PREKONDISI DENGAN MENGGUNAKAN EKSPANSI NEUMANN ABSTRACT
METODE GAUSS-SEIDEL PREKONDISI DENGAN MENGGUNAKAN EKSPANSI NEUMANN Juanita Adrika, Syamsudhuha 2, Asmara Karma 2 Mahasiswa Program Studi S Matematika 2 Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciKelebihan dan Kekurangan Homotopy Analysis Method (HAM) dan Homotopy Perturbation Method (HPM)
Prosiding Seirata FMIPA Universitas Lapung, 213 Kelebihan dan Kekurangan Hootopy Analysis Method (HAM) dan Hootopy Perturbation Method (HPM) Musli Ansori dan Suharsono S Jurusan Mateatika FMIPA Universitas
Lebih terperinciKONSTRUKSI ALGORITME ARITMETIK GF(3 m ) DENGAN OPERASI DIBANGKITKAN DARI SIFAT GRUP SIKLIK I L H A M
KONSTRUKSI ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) DENGAN OPERASI DIBANGKITKAN DARI SIFAT GRUP SIKLIK I L H A M SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciJ M A. Jurnal Matematika dan Aplikasinya. Journal of Mathematics and Its Applications. Volume 7, No. 1 Juli 2008 ISSN : X
DEPARTEMEN MATEMATIKA F MIPA - INSTITUT PERTANIAN BOGOR ISSN : 1412-677X Journal of Matheatics and Its Applications J M A Jurnal Mateatika dan Aplikasinya Volue 7, No. 1 Juli 28 Alaat Redaksi : Departeen
Lebih terperinciMODUL 5 INTEGRAL LIPAT DAN PENGGUNAANNYA
Sei Mol Kliah EL- Matematika Teknik I MOUL 5 INTEGRAL LIPAT AN PENGGUNAANNYA Satan Acaa Pekliahan Mol 5 Integal Lipat an Penggnaanna sebagai beikt Peteman ke- Pokok/Sb Pokok ahasan Tjan Pembelajaan Integal
Lebih terperinciPENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A
PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1 By : Suthami A MATEMATIKA TEKNIK 1??? MATEMATIKA TEKNIK 1??? MATEMATIKA TEKNIK Matematika sebagai ilmu dasar yang digunakan sebagai alat pemecahan masalah di bidang keteknikan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Untuk Pengadaan Fasilitas Hotel Menggunakan Metode TOPSIS
Jurnal Siste Inforasi Bisnis 0(0) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/inde.php/jsinbis Siste Pendukung Keputusan Untuk Pengadaan Fasilitas Hotel Menggunakan Metode TOPSIS Susi Hendartie a,*, Bau Surarso
Lebih terperinciMETODE ORDE-TINGGI UNTUK MENENTUKAN AKAR DARI PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT
METODE ORDE-TINGGI UNTUK MENENTUKAN AKAR DARI PERSAMAAN NONLINEAR I. P. Edwar, M. Imran, L. Deswita Mahasiswa Program Studi S Matematika Laboratorium Matematika Terapan, Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciMatematika Teknik I. Prasyarat : Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks
Kode Mata Kuliah : TE 318 SKS : 3 Matematika Teknik I Prasarat : Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks Tujuan : Mahasiswa memahami permasalahan teknik dalam bentuk PD atau integral, serta
Lebih terperinci